pemanfaatan modal sosial sebagai strategi...

169
PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO PASCA PENGGUSURAN (Studi kasus: Pedagang Pasar Jembatan Dua, Tambora Jakarta Barat) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Atikah Marwa Nasution 1113111000034 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: vuongtuyen

Post on 12-Mar-2019

255 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI

STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO PASCA

PENGGUSURAN

(Studi kasus: Pedagang Pasar Jembatan Dua, Tambora Jakarta Barat)

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Atikah Marwa Nasution

1113111000034

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG

SEKITAR KALIJODO PASCA PENGGUSURAN (Studi kasus: Pedagang Pasar

Jembatan Dua, Tambora Jakarta Barat)

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 April 2018

Atikah Marwa Nasution

Page 3: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Atikah Marwa Nasution

NIM : 1113111000034

Program Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG

SEKITAR KALIJODO PASCA PENGGUSURAN (Studi kasus: Pedagang Pasar

Jembatan Dua, Tambora Jakarta Barat)

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 2 April 2018

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Dr. Muhammad Adlin Sila, MA.,

Ph.D

NIP. 197609182003122003 NIP. 197009161992031002

Page 4: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG

SEKITAR KALIJODO PASCA PENGGUSURAN

(Studi kasus: Pedagang Pasar Jembatan Dua, Tambora Jakarta Barat)

oleh

Atikah Marwa Nasution

1113111000034

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 03 April

2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S.Sos) pada Program Studi Sosiologi.

Ketua, Sekretaris,

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si Dr. Joharatul Jamilah, M.Si

NIP.19760918 200312 2 003 NIP.196808161997032002

Penguji I, Penguji II,

Ahmad Abrori M.Si Husnul Khitam, M.Si

NIP. 197602252005011005 NIP. 198308072015031003

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 03 April 2018

Ketua Program Studi Sosiologi

FISIP UIN Jakarta

Dr. Cucu Nurhayati, M.Si

NIP.19760918 200312 2 003

Page 5: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

ABSTRAKSI

Skripsi ini menganalisa Pemanfaatan Modal Sosial Sebagai Strategi Pedagang

Sekitar Kalijodo Pasca Penggusuran (Studi Kasus Pedagang Pasar Jembatan Dua,

Tambora Jakarta Barat). Penelitian ini menjelaskan bentuk jaringan sosial Pasar

Jembatan Dua dengan warga Kalijodo sebelum dan setelah penggusuran di Kalijodo,

serta menjelaskan penggunaan norma, kepercayan, dan jaringan sosial digunakan

pedagang pasar dalam meningkatkan omset. Dengan menggunakan metode penelitian

kualitatif, penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara serta

observasi. Kerangka teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori modal sosial

Robert D. Putnam. Penulis menemukan, bahwa pedagang Pasar Jembatan Dua

dengan warga Kalijodo memiliki hubungan yang dekat selama bertahun-tahun antara

penjual dengan pelanggan. Dengan adanya penggusuran Kalijodo, hal tersebut

merusak jaringan sosial yang terjalin bertahun-tahun. Hubungan keduanya-pun

terputus, hal ini membuat kerugian besar bagi pedagang Pasar Jembatan Dua. Dengan

sepinya pembeli pasca penggusuran, pedagang Pasar Jembatan Dua berupaya

memanfaatkan modal sosial yang mereka miliki. Caranya adalah dengan menjunjung

tinggi nilai dan norma, menciptakan rasa percaya pelanggan mereka dan memperluas

jaringan sosial. Hasil penelitian ini adalah pedagang berhasil mengembalikan

keseimbangan pasar dengan memanfaatkan modal sosial yang mereka ciptakanKata

kunci: adaptasi, non-tunai, pedagang kuliner Lenggang Jakarta – Monas.

Kata Kunci: Modal Sosial, Pedagang Pasar, Penggusuran

Page 6: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul

Pemanfaatan Kembali Modal Sosial Sebagai Strategi Pedagang sekitar Kalijodo

Pasca Penggusuran (Studi kasus : Pedagang Pasar Jembatan Dua, Tambora Jakarta

Barat). Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi untuk mendapat gelar Sarjana

Sosial Strata Satu pada Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penghargaan dan terima kasih setulus-tulusnya dari hati yang terdalam untuk

kedua orang tua yaitu ayahanda Balyan Nasution yang telah mencurahkan segenap

cinta dan kasih sayang serta perhatian moril maupun materil, dan Ibunda Sri Haryanti

(Almh) sebagai seseorang yang sangat special yang memotivasi penulis untuk cepat

menyandang gelar sarjana. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat,

kesehatan, keberkahan dan Karunia di dunia dan akhirat atas jasa-jasanya yang tak

terhitung diberikan kepada penulis.

Penghargaan dan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada bapak Dr.

Muhammad Adlin Sila, MA.,Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membantu dan meluangkan banyak waktunya, serta mendengarkan berbagai keluh

kesah penulis dalam penulisan skripsi ini. Serta ucapan terima kasih kepada:

Page 7: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

vii

1. Bapak Prof. Dr. Zulkifli, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik.

2. Ibu Dr. Cucu Nurhayati, M.Si selaku Ketua Program Studi Sosiologi

3. Ibu Dr. Joharatul Jamilah M,Si selaku sekertaris Program Studi

Sosiologi

4. Prof. Dr. H. Yusron Razak, M.A. selaku dosen Pembimbing

Akademik (PA)

5. Terimakasih kepada Kepala Pengelola Pasar Jembatan Dua yang telah

memberikan izin serta dukungan kepada penulis dalam melakukan

penelitian, dan kepada para pedagang Pasar Jembatan Dua yang telah

menjadi informan penelitian penulis.

6. Keluarga kedua penulis Yuliani Nanda Sari, Shofie Muthia Syar‟ie,

Ovi Fauzia Tihamayati, Dewi Sri Azizah Utami, Shinta Pratandari,

Ridha Illahi Putri, Raudhatul Jannah. Terima kasih Mariana Tengker

Family karena telah menjadi teman seperjuangan sejak semester 3

sampai sekarang. Terima kasih telah menjadi teman curhat, teman

belajar dan banyak pelajaran yang aku dapatkan dari kalian.

7. Irfansyah Naufal Nasution dan Oka Bayu Kusuma adik dan abang

yang sangat penulis sayangi yang selalu memberikan dukungan dan

semangat kepada penulis dikala penulis lelah.

Page 8: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

viii

8. Amar Syahidinseseorang yang begitu spesial, orang yang tak penah

lelah menemaniku dan banyak menyemangatiku saat berjuang menulis

skripsi, yang tak pernah bosan mendengarkan keluhanku tentang

sulitnya ini dan itu.

9. Pak Kasyfi, selaku dosen Sosiologi yang banyak memberikan

masukan kepada penulis.

10. Seluruh teman-teman Jurusan Sosiologi Angkatan 2013 khususnya

teman-teman dari kelas Sosiologi 13 A.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena begitu banyak kekurangan. Karena itu, penulis memohon kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaanya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin.

Jakarta, 11 April 2018

Atikah Marwa Nasution

Page 9: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

ix

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................................................................ iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .......................................................................... iv

ABSTRAKSI ............................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Pernyataan Masalah ...................................................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian .................................................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................................................... 7

E. Penjelasan Konseptual dan Kerangka Teoritis ............................................................ 16

1. Pasar ........................................................................................................................ 16

2. Teori Modal Sosial .................................................................................................. 16

3. Unsur-Unsur Modal Sosial (Norma, Kepercayaan, dan Jaringan Sosial) ............... 19

F. Metodelogi Penelitian ................................................................................................. 24

1. Pendekatan Penelitian ............................................................................................. 24

2. Subjek penelitian ..................................................................................................... 24

3. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................................................... 25

4. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................................. 27

5. Proses Penelitian ..................................................................................................... 27

6. Analisa Data ............................................................................................................ 29

G. Sistematika Penulisan ................................................................................................. 30

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI DAN WILAYAH PENELITIAN. ........................ 32

A. LETAK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS............................................................ 32

1. Pasar Jembatan Dua ................................................................................................ 32

2. Wilayah Kalijodo .................................................................................................... 34

Page 10: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

x

B. KEHIDUPAN PEDAGANG PASAR JEMBATAN DUA ......................................... 36

1. Sarana dan Prasarana .............................................................................................. 36

2. Karakteristik Pedagang ........................................................................................... 37

C. Profil Informan ............................................................................................................ 38

1. Kepala Pasar Jembatan Dua .................................................................................... 38

2. Pedagang Pasar Jembatan Dua ................................................................................ 38

3. Pelanggang Pasar Jembatan Dua ............................................................................. 41

4. Eks Warga Kalijodo ................................................................................................ 41

BAB III HASIL DAN ANALISA PENELITIAN .................................................................. 43

A. Jaringan Sosial Pedagang Pasar Jembatan Dua Dengan Warga Kalijodo Sebelum dan

Setelah Penggusuran ................................................................................................... 43

1. Jaringan Sebelum Penggusuran Kalijodo ............................................................... 44

2. Jaringan Setelah Penggusuran Kalijodo .................................................................. 48

B. Pemanfaatan Modal Sosial Sebagai Strategi Pedagang Pasar dalam Meningkatkan

Omset .......................................................................................................................... 52

1. Nilai dan Norma ...................................................................................................... 52

2. Kepercayaan (trust) ................................................................................................. 57

3. Jaringan ................................................................................................................... 62

C. Analisa Penelitian: Refleksi Teori .............................................................................. 69

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 76

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 76

B. Saran – Saran .............................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ............................................................................. Error! Bookmark not defined.

Page 11: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Beberapa tahun terakhir Pemerintah provinsi DKI Jakarta tengah gencar-

gencarnya melakukan penggusuran pada wilayah kumuh dan padat penduduk,

salah satunya adalah penggusuran wilayah pemukiman padat dan lokalisasi

prostitusi Kalijodo tahun 2016. Dimana yang diharapkan oleh Pemda DKI

mengenai penggusuran Kalijodo adalah terciptanya lingkungan yang tertata rapih

dan bermanfaat bagi seluruh warga DKI dengan pengadaan kembali Ruang

Terbuka Hijau di Jakarta (www.megapolitan.kompas.com). Namun, penulis

menemukan hal lain dari kesuksesan pemerintah merevitalisasi pemukiman

kumuh tersebut yaitu terputusnya jaringan sosial antara warga Kalijodo dengan

pedagang sekitarnya.

Didekat Kalijodo ± 500 meter terdapat sebuah pasar yang bernama Pasar

Jembatan Dua. Pasar Jembatan Dua sendiri berdiri sejak tahun 1970-an sebagai

pasar tradisional yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Pasar ini, di

revitalisasipada tahun 2014 lalu (www.tekno.kompas.com). Pasar Jembatan Dua

kini menjadi pasar semi modern dengan jumlah pedagang sebanyak 260 orang

dan alokasi usaha pakaian, jasa, emas, hasil bumi dan pangan seperti sayuran,

daging, sembako dan rempah-rempah (www.Pasarjaya.co.id).

Page 12: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

2

Menurut kepala pasar H. Khaerudin Pasar Jembatan Dua merupakan pasar di

bawah naungan PD Pasar Jaya yang memiliki 2 lantai. Lantai basement

diperuntukkan bagi pedagang sembako, daging, sayur dan ikan. Lantai satu untuk

pedagang tekstil, perabot rumah tangga, perhiasan dan jasa. Sedangkan lantai dua

terdapat musholla dan juga kantor pengelola dan kepala pasar. Pasar Jembatan

Dua merupakan pasar semi-modern semenjak direvitalisasi pada tahun 2014 lalu.

Saat ini sudah tersedia lahan parkir bagi pengunjung dan toilet di dalam bangunan

pasar. Pasar Jembatan Dua ini letaknya persis di pinggir jalan raya Tubagus

Angke, Tambora, Jakarta Barat. Terdapat jembatan penyeberangan persis di

depan pasar untuk memudahkan warga yang berjalan kaki sampai ke pasar

tersebut (Observasi 17 April 2017).

Dengan letak Pasar Jembatan Dua yang strategis tersebut, tak dipungkiri

warga sekitar termasuk warga Kalijodo sering berbelanja di pasar tersebut karena

jika dibandingkan dengan pasar lainnya, Pasar Jembatan Dua merupakan pasar

yang terdekat dengan Kalijodo. Kalijodo sendiri terletak di antara dua kota

Administrasi yaitu Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kalijodo yang terletak di

Jakarta Utara terletak di RW 05 Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan.

Sedangkan wilayah Kalijodo yang masuk Jakarta Barat terletak di Kelurahan

Angke Kecamatan Tambora tepatnya di RT. 007 dan 008 di RW.010

(www.detik.com).

Page 13: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

3

Melihat Kalijodo adalah wilayah padat penduduk sekaligus lokalisasi. Dimana

wilayah lokalisasi sendiri merupakan wilayah yang bukan saja tempat para

mucikari, dan Pekerja Seks Komersial (PSK) menggantungkan hidup mereka.

Namun terdapat beberapa masyarakat yang juga ikut menggantungkan lokalisasi

sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Hal

ini dibuktikan dengan adanya café dan prostitusi di Kalijodo membuat untung

warga setempat. Keberadaan bar dan PSK membantu mengurangi jumlah

pengangguran di Jakarta, karena mereka berpeluang menjadi tukang ojek dari

depan gang menuju ke café-café, menjadi pedagang, dan menjadi

karyawan/pekerja di cafe tersebut (www.metrotvnews.com).

Hal tersebut membuat sebagian masyarakat menggantungkan hidupnya pada

tempat lokalisasi tersebut. Ketika tempat lokalisasi dan pemukiman padat tersebut

telah digusur maka kondisi sosial ekonomi masyarakat tersebut ikut mendapat

imbasnya. Menurut pengakuan kepala Pasar H. Khaerudin, dengan digusurnya

Kalijodo para pelaku usaha/pedagang di Pasar Jembatan Dua tentunya terkena

dampak dilihat dari aspek sosial dan ekonomi. Dengan berubahnya infrastruktur

di Kalijodo, berpengaruh pada omset harian mereka, hubungan sosial mereka

dengan pelanggan-pelanggannya dari Kalijodo-pun ikut terputus. Terputusnya

jaringan sosial antara pedagang Pasar Jembatan Dua dengan warga Kalijodo,

menyebabkan kerugian besar bagi pedagang pasar, terbukti dengan merosotnya

omset hingga hampir 50% (Wawancara 17 April 2017).

Page 14: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

4

Memang banyak kawasan padat penduduk di wilayah Tambora, namun tidak

seramai Kalijodo kala itu dengan wisata malamnya yang menjadikan Kalijodo

banyak terdapat warung makan dan café. Warung-warung makan dan café-café

itulah yang menjadi pelanggan tetap pedagang pasar Jembatan Dua (Wawancara

06 Juli 2017). Keberadaan pasar Jembatan Dua sendiri merupakan hal yang

penting bagi masyarakat sekitar. Selain sebagai pusat ekonomi masyarakat sekitar

fungsi lain pasar ternyata juga sebagai pusat kebudayaan.

Peranan pasar sebagai pusat ekonomi maupun sebagai pusat kebudayaan akan

mendatangkan dampak sosial bagi masyarakat sekitarnya. Pasar tradisional bukan

hanya sekedar ruang, akan tetapi sebagai lembaga sosial yang terbentuk karena

proses interaksi sosial dan kebutuhan masyarakatnya. Pasar tradisional merupakan

tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi

penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar - menawar,

bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan sasaran terbuka yang

dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar (Noor, 2017: 3).

Di dalam pasar seperti Pasar Jembatan Dua tentunya terjadi proses jual-beli,

tawar menawar harga dan juga terjadi proses pertukaran informasi antara

pedagang dengan pembeli, pedagang dengan pedagang dan pembeli dengan

pembeli. Komunikasi yang terjalin diantara mereka melahirkan sebuah hubungan

sosial antar aktor yang didasari oleh rasa percaya dan norma yang mengikat

hubungan sosial tersebut sehingga akhirnya membentuk sebuah jaringan sosial.

Page 15: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

5

Setelah penggusuran, simpul antara pedagang pasar dan juga warga kalijodo

terputus. Jaringan sosial tidak dapat berfungsi apabila salah satu simpulnya

mengalami kerusakan. Jaringan sosial antara pedagang pasar Jembatan Dua

dengan pelanggannya mengalami kerusakan karena adanya penggusuran di

Kalijodo. Hal ini lah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian

skripsi ini. Dengan terputusnya jaringan antara pedagang Pasar Jembatan Dua

dengan warga Kalijodo, para pedagang di Pasar Jembatan Dua mulai berupaya

dalam mengembalikan keseimbangan pasar seperti semula dengan memanfaatkan

modal sosial yang mereka miliki sehingga omset mereka kembali seperti semula.

Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk modal sosial yang

digunakan oleh pedagang pasar sebagai sarana untuk menghadapi masalah

bersama. Sarana yang dimaksud melainkan ketiga unsur modal sosial yang berupa

nilai/ norma, kepercayaan, dan jaringan sosial digunakan dalam berhubungan satu

sama lain. Dimana definisi modal sosial (capital social) sebagai “jaringan-

jaringan, nilai-nilai, dan kepercayaan yang timbul di antara para anggota

perkumpulan, yang memfasilitasi koordinasi dan kerjasama untuk manfaat

bersama” (Damsar dan Indrayani, 2011: 210). Namun, sebelumnya penulis akan

menjelaskan terlebih dahulu jaringan sosial antara pedagang Pasar Jembatan Dua

dengan warga Kalijodo pra dan pasca penggusuran.

Berdasarkan dengan uraian pernyataan masalah, maka fokus penelitian ini

adalah deskripsi bentuk refleksi dari teori modal sosial Putnam dimana nantinya

Page 16: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

6

penulis menggunakan ketiga unsur dari teori modal sosial dalam membahas

hubungan sosial antar aktor yang ada di pasar Jembatan Dua, Tambora Jakarta

Barat. Dengan permasalahan ini maka penulis mengambil judul penelitian

‘PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG

SEKITAR KALIJODO PASCA PENGGUSURAN (Studi Kasus: Pedagang

Pasar Jembatan Dua, Tambora Jakarta Barat)’

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah tersebut, maka pertanyaan penelitiannya adalah:

1. Bagaimana bentuk jaringan sosial Pasar Jembatan Dua dengan warga

Kalijodo sebelum dan setelah Penggusuran di Kalijodo?

2. Bagaimana unsur norma, kepercayan, dan jaringan sosial digunakan

pedagang pasar dalam meningkatkan omset?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yaitu: pertama, Untuk

mengetahui seperti apa bentuk jaringan sosial antara pedagang Pasar Jembatan

Dua dengan warga Kalijodo sebelum dan setelah penggusuran. Kedua,

mengetahui penggunaan norma, kepercayan, dan jaringan sosial digunakan

pedagang pasar dalam meningkatkan omset dagang.

2. Manfaat Penelitian

Page 17: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

7

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

a. Secara akademis, hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat

memberikan inspirasi kepada peneliti lain untuk memperdalam kajian ini.

Secara teoritis, penelitian ini berusaha untuk memberikan kontribusi pada

kajian sosiologi yang terkait pada teori modal sosial

b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan

pemikiran baru terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan

masalah modal sosial dan kaitannya dengan pemanfaatan modal sosial di

dalam pasar.

D. Tinjauan Pustaka

Adapapun dengan dicantumkannya penelitian terdahulu ini diharapkan

skripsi ini dapat melengkapi kekurangan dari penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya serta untuk memberikan gambaran perbedaan antara penelitian

yang sudah dilakukan dengan penelitian yang hendak dilakukan. Terdapat

satu penelitian terdahulu mengenai penutupan lokalisasi dan empat penelitian

yang berkaitan dengan modal sosial pedagang.

Pertama, penelitian mengenai “Dampak Penutupan Lokalisasi

Bangunsari Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Bangunsari

Krembangan, Surabaya” yang dilakukan oleh Indra Pratama tahun 2016.

Page 18: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

8

Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penutupan lokalisasi membuat kondisi sosial masyarakat mengalami

perubahan dalam hal mata pencaharian. Kondisi ekonomi berdampak pada

turunnya tingkat pendapatan yang dulunya tergabung dalam kegiatan

lokalisasi. Pendidikan yang rendah juga membuat masyarakat sulit untuk

mencapai pekerjaan diluar bidang lokalisasi. Banyak dari mantan pelaku yang

beralih menjadi wirausahawan.

Penelitian diatas menggunakan pandangan dari disiplin ilmu

pendidikan geografi. Sementara penulis penggunakan pandangan dari disiplin

ilmu sosiologi. Dengan demikian, terdapat perbedaan dalam menggunakan

teori sebagai pisau analisis penelitian. Metode yang digunakanpun berbeda,

penelitian tersebut menggunakan metode kuantitatif sedangkan penulis

menggunakan kualitatif.

Kedua, artikel ilmiah Universitas Andalas Padang yang berjudul

“Pemanfaatan Modal Sosial Sebagai Strategi Masyarakat dalam Mengatasi

Dampak dan Upaya Menurunkan Tingkat Risiko Bencana (Studi Kasus:

Nagari Batu Kalang Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman

Provinsi Sumatera Barat)” oleh Lany Verayanti tahun 2016. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif dengan paradigma teori kritis dan pendekatan

studi kasus. Penelitian ini menggunakan teori modal sosial Putnam dan teori

masyarakat aktif Etzioni yang dipakai sebagai sentral analisis yang akan

Page 19: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

9

dirujuk pada pembahasan beberapa kasus yang ditemui pasca kejadian

bencana gempa bumi 30 September 2009 di Sumatera Barat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial tidak saja

berdampak positif dalam memperkuat diri (self reinforcing) namun juga dapat

berdampak negatif jika elemen jaringan, norma, dan kepercayaan yang

menjadi prasyarat agar dapat saling memperkuat diri tidak terpenuhi. Berbagai

aksi kolektif yang dilakukan warga dalam mengatasi dampak bencana gempa

bumi dimana mereka menjadi korban terbukti dapat menjadi kekuatan

bersama dan pembangkit dari keterpurukan. Aksi kolektif yang dipandu oleh

pemimpin dengan pengetahuan yang dilandasi dengan kesadaran akan kondisi

lingkungannya dan ditunjang oleh kemampuan dalam membentuk konsensus

untuk mencapai kesepakatan - kesepakatan di antara anggota kelompok

menjadi faktor penting bagi munculnya masyarakat aktif.

Selain faktor kepemimpinan, faktor kesadaran dan pengetahuan akan

diri dan lingkungannya, peran individu dalam institusi sosial seperti kesehatan

dan agama juga berperan dalam mendorong warga korban bencana menjadi

masyarakat aktif yang dapat menentukan sendiri nasib mereka dan mengubah

hukum sosial jika diperlukan. Namun begitu ketika modal sosial warga yang

berfungsi untuk saling memperkuat diri bersentuhan dengan kepentingan lain

atau pihak luar (eksternal), ternyata justru berakibat pada melemahnya modal

sosial. Tanggapan terhadap penelitian yang dilakukan Lany Verayanti (2016)

yaitu penelitian tersebut menggunakan dua teori yaitu modal sosial Putnam

Page 20: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

10

dan dan teori masyarakat aktif Etzioni sebagai pisau analisa sedangkan

penulis menggunakan satu teori yaitu modal sosial Putnam. Perbedaan lainnya

yaitu mengenai studi kasus yang diambil, dimana Verayanti membahas

hubungan sosial antara masyarakat korban bencana di Padang. Sedangkan

penulis menjelaskan hubungan sosial pedagang pasar.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nirfadhilah pada tahun 2016

dengan judul “Jaringan Sosial Dalam Penjualan Pedagang Makanan di Pasar

Inpres Kelurahan Baqa Kecamatan Samarinda Seberang”. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dimana hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa jaringan sosial mempengaruhi sukses dan tidak

suksesnya para pedagang. Jaringan sosial bagi para pedagang sangat

berpengaruh dalam meningkatkan jumlah pelanggan, mempermudah

pedagang memperoleh bahan - bahan mentah serta perilaku saling membantu

di antara pedagang untuk memperoleh dukungan dalam menjalankan

usahanya. Tanggapan terhadap penelitian teesebut, bahwa dalam penelitian

tersebut menggunakan metode penelitian kuantitatif-kualitatif atau campuran,

sedangkan penulis menggunakan metode kualitatif saja meskipun sama-sama

membahas jaringan sosial pedagang. Namun studi kasus yang diambil berbeda

dengan penulis, dimana Nirfadhilah (2016) melakukan penelitian di Pasar

Inpres Kelurahan Baqa Kecamatan Samarinda Seberang. Sedangkan penulis

melakukan penelitian di Pasar Jembatan Dua, Tambora Jakarta Barat.

Page 21: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

11

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Ayu Kusumastuti (2015)

berjudul “Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat Pedesaan dalam

Pengelolaan dan Pembangunan Insfrastruktur”. Penelitian ini memiliki fokus

yaitu melihat modal sosial terikat (bonding) dapat menjadi sebuah kekuatan

dalam menghasilkan kapasitas adaptasi masyarakat pedesaan dalam

pengelolaan dan pembangunan infrastruktur. Dalam menjawab fokus

penelitian tersebut Ayu Kusumastuti (2015) menggunakan teori modal sosial

Putnam dengan pendekatan kualitatif berupa studi kasus dengan teknik

pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil

penelitian ini menujukkan bahwa kapasitas adaptasi yang dikembangkan oleh

masyarakat melalui modal sosial terikat dapat mewujudkan daya lenting

(Resilience), fleksibilitas, dan stabilitas dalam pembangunan dan pengelolaan

infrastruktur desa.Tanggapan pada penelitian ini adalah pada fokus penelitian

dimana penelitian tersebut membahas modal sosial bermanfaat untuk

pengembangan infrastruktur sedangkan penulis berfokus pada modal sosial

dalam meningkatkan omset pedagang.

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Dwisara Ajeng Rahmawati

dan Drajat Tri Kartono (2017) yang berjudul “Modal Sosial dan Pasar

Tradisional (Studi Kasus di Pasar Legi Kotagede Yogyakarta)”. Penelitian ini

memiliki fokus pada pola modal sosial pedagang di pasar tersebut. Penelitian

tersebut menggunakan teori modal sosial Putnam dalam menganalisa hasil

temuan di lapangan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil

Page 22: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

12

penelitian ini adalah modal sosial yang ada pada para pedagang di Pasar Legi

Kotagede Yogyakarta memiliki peran yang cukup besar dalam

mempertahankan keberlangsungan hidup ekonomi mereka. Dengan modal

sosial yang mereka miliki keberadaan mereka sebagai pedagang di Pasar Legi

Kotagede, Yogyakarta dapat tetap berlangsung. Sikap saling percaya di antara

sesama pedagang, menciptakan jaringan untuk keperluan dagang mereka,

serta adanya norma yang mengatur mereka dalam melakukan interaksi baik

sesama pedagang maupun pembeli dapat menciptakan suasana yang kondusif,

damai, serta melanggengkan usaha mereka sebagai pedagang di pasar

tradisional.

Tanggapan untuk penelitian ini yaitu studi kasus yang digunakan

berbeda dengan penulis. Apabila Dwisara Ajeng Rahmawati dan Drajat Tri

Kartono (2017) membahas modal sosial pedagang pasar tradisional.

Sedangkan penulis lebih berfokus pada pemanfaatan modal sosial sebagai

strategi dalam menghadapi masalah bersama (penurunan omset dagang) pasca

penggusuran Kalijodo. Dari tinjauan yang telah disampaikan diatas, satu dari

lima penelitian membahas dampak penutupan lokalisasi terhadap kondisi

sosial ekonomi masyarakat, yaitu “Dampak Penutupan Lokalisasi Bangunsari

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Bangunsari Krembangan,

Surabaya” oleh Indra Pratama (2016). Persamaan dari penelitian ini adalah

sama-sama membahas mengenai dampak sosial ekonomi masyarakat sekitar

setelah terjadi penutupan lokalisasi.

Page 23: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

13

Kemudian terdapat empat penelitian yang menggunakan teori modal

sosial Putnam, dimana dua dari empat penelitian membahas modal sosial

pedagang. Sedangkan dua lainnya membahas pemanfaatan modal sosial di

dalam suatu masyarakat. Dari keempat penelitian tersebut memiliki kesamaan

disiplin ilmu dengan penulis yaitu berasal dari disiplin ilmu sosiologi.

Skripsi ini akan melengkapi kekurangan yang terdapat pada studi-studi

sebelumnya. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian mengenai

“PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG

SEKITAR KALIJODO PASCA PENGGUSURAN (Studi kasus: Pedagang

Pasar Jembatan Dua, Tambora Jakarta Barat)’.

Page 24: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

14

No. Nama Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Isi Skripsi

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Indra Pratama

(2016)

Dampak Penutupan

Lokalisasi Bangunsari

Terhadap Kondisi

Sosial Ekonomi

Masyarakat Bangunsari

Krembangan,Surabaya”

Membahas

mengenai dampak

sosial ekonomi

masyarakat

sekitar setelah

terjadi penutupan

lokalisasi

Menggunakan

metode berbeda dan

memiliki disiplin

ilmu yang berbeda

Terdapat dampak sosial dan

ekonomi yang di alami

masyarakat Bangunsari,

Krembangan pasca lokalisasi

Bangunsari di tutup.

2. Lany Verayanti

(2016)

Pemanfaatan Modal

Sosial Sebagai Strategi

Masyarakat dalam

Mengatasi Dampak dan

Upaya Menurunkan

Tingkat Risiko

Bencana:Studi Kasus:

Nagari Batu Kalang

Kecamatan

PadangSago Kabupaten

Padang Pariaman

Provinsi Sumatera

Barat”

Membahas

pemanfaatan

modal sosial

sebagai strategi

masyarakat dalam

mengatasi suatu

masalah bersama.

1. Menggunakan dua

teori yaitu modal

sosial dan teori

masyarakat aktif

etzioni

2. Berbeda studi

kasus

Hasil penelitia menunjukkan

bahwa modal sosial tidak saja

berdampak positif dalam

pengertian memperkuat diri

(self reinforcing) namun juga

dapat berdampak negative jika

elemen jaringan, norma dan

kepercayaan yang menjadi

prasyarat agar dapat saling

memperkuat diri tidak

terpenuhi.

Page 25: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

15

Matriks Tinjauan Pustaka

3. Nirfadhilah

(2016)

Jaringan Sosial Dalam

Penjualan Pedagang

Makanan Di Pasar

Inpres Kelurahan Baqa

Kecamatan Samarinda

Seberang

Menggunakan

teori

Modal sosial

Putnam.

Kuantitatif -

Kualitatif

Hasil penelitian ini melihat

jaringan sosial dapat

mempengaruhi sukses dan tidak

suksesnya para pedangang

dalam melangsungkan usaha.

4. Ayu

Kusumastuti

(2015)

Modal Sosial dan

Mekanisme Adaptasi

Masyarakat Pedesaan

dalam Pengelolaan dan

Pembangunan

Insfrastruktur

Berada pada

disiplin

ilmu yang sama

yaitu sosiologi

Memiliki fokus

penelitian dan

studi kasus yang

berbeda

Hasil penelitian ini

menujukkan bahwa kapasitas

adaptasi yang dikembangkan

oleh masyarakat melalui

modal sosial terikat dapat

mewujudkan daya lenting,

fleksibilitas dan stabilitas dalam

pembangunan dan pengelolaan

infrastruktur desa.

5. Dwisara Ajeng

Rahmawati dan

Drajat Tri

Kartono

(2017)

Modal Sosial dan

Pasar Tradisional

(Studi Kasus di Pasar

Legi Kotagede

Yogyakarta

1. Berada pada

isiplin ilmu

yang sama yaitu

sosiologi

2. Membahas

modal sosial

pedagang pasar

Memiliki studi

kasus yang

berbeda dengan

penulis

Modal sosial yang hidup antara

para pedagang memiliki peran

yang cukup besar dalam

mempertahankan perekonomian

mereka. Keberadaan pedagang

di pasar legi Kotagede

Yogyakarta dapat tetap

berlangsung.

Page 26: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

16

E. Penjelasan Konseptual dan Kerangka Teoritis

1. Pasar

Adapun yang dimaksud dengan pasar adalah suatu institusi yang pada

umumnya tidak berwujud secara fisik yang mempertemukan penjual dan pembeli

suatu komoditas barang atau jasa. (Sugiarto dkk, 2007: 36) Namun, saat ini fungsi

pasar tidak semerta-merta hanya tempat mempertemukan antara pedagang dengan

pembeli. “Seiring berjalannya waktu, saat ini pasar sudah merupakan entitas

bisnis yang lengkap dan kompleks dimana kenyamanan dan kepuasan pelanggan

yang menjadi tujuan utama”. Hal tersebut tertuang dalam sejarah singkat

perusahaan PD. Pasar Jaya. (www.pasarjaya.co.id)

Pasar begitu akrab dengan kehidupan masyarakat. Baik di kota maupun di

desa. Di pasar kita dapat membeli kebutuhan sehari-hari. Di Indonesia sendiri ada

lebih kurang 13.450 pasar tradisional yang mampu menampung 13 juta pedagang

kios dan lebih dari 9 juta Pedagang Kaki Lima (PKL). (Malano, 2011: 1)

2. Teori Modal Sosial

Dalam menganalisa skripsi ini penulis menggunakan teori Modal Sosial.

Menurut Scott, inti dari teori tersebut adalah ide bahwa masyarakat dapat

menggunakan koneksi mereka dengan orang lain sebagai sumber daya yang

penting. Mereka dapat menggunakannya untuk berbagai tujuan. Orang dapat

datang kepada kawan atau keluarga mereka ketika menghadapi masalah atau saat

Page 27: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

17

membuat perubahan dalam hidup(Scott, 2011:240). Lebih lanjut John Field

menjelaskan bahwa keanggotaan jaringan dan seperangkat nilai bersama, menjadi

inti dari konsep modal sosial(Field, 2010: 5).

Robert Putnam memberi definisi modal sosial (capital social) sebagai

“jaringan-jaringan, nilai-nilai, dan kepercayaan yang timbul diantara para anggota

perkumpulan, yang memfasilitasi koordinasi dan kerjasama untuk manfaat

bersama” (Damsar dan Indrayani, 2011: 210). Putnam Menjelaskan mengenai ide

dasar teori modal sosial adalah bahwa jaringan sosial memiliki nilai, dimana

kontak sosial mempengaruhi produktivitas individu dan kelompok (Scott,

2011:240).

Menurut Putnam, terdapat dua bentuk modal sosial: bonding social capital

(modal sosial mengikat) dan bridging social capital (modal sosial menjembatani).

Modal sosial yang mengikat (bonding social capital) didasarkan pada keluarga

atau ikatan yang kuat lainnya, dan modal sosial yang menjembatani (bridging

social capital) yang mengantarkan orang dari berbagai latar belakang berbeda

untuk bersama; juga ada perhatian terhadap ide mengenai modal sosial yang

menghubungkan (linking social capital), yang menunjuk pada ikatan antara orang

dengan tipe jaringan yang berbeda yang memberikan akses bagi tipe sumber daya

yang sangat berbeda (Scott, 2011: 243).

Senada dengan Putnam, definisi Fukuyama mengenai modal sosial adalah

sebagai seperangkat nilai atau norma informal yang dimiliki bersama oleh

Page 28: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

18

anggota suatu kelompok yang memungkinkan kerja sama di antara mereka (

Fukuyama, 2015 :20). Pierre Bourdieu tertarik dengan peran modal sosial dalam

menjelaskan reproduksi ketimpangan sosio-ekonomi. Modal sosial menurut

Bourdieu adalah sumberdaya aktual dan potensial yang dimiliki oleh seseorang

berasal dari jaringan sosial yang terlembaga serta berlangsung terus-menerus

dalam bentuk pengakuan dan perkenalan timbal balik. Dengan kata lain,

keanggotaan dalam kelompok sosial yang memberikan kepada anggotanya

berbagai bentuk dukungan kolektif ( Damsar dan Indrayani, 2009: 209).

Bordieu membagi 3 modal yaitu modal ekonomi, modal budaya, dan modal

sosial. Ketiga modal ini tidak selalu dapat saling menggantikan, namun ketika

dikombinasikan pada gilirannya, mereka dapat menumbuhkan modal

baru. Menurutnya, modal ekonomi lah akar dari semua jenis modal lain (Field,

2010: 22-24). Penjelasan Bordieu mengenai modal sosial: Modal sosial

menjelaskan mengapa beberapa kelompok dapat mewariskan keistimewaan posisi

sosial-ekonomi mereka melalui orang yang diberi kuasa, mereka memobilisasi

modal seluruh kelompok, seperti anggota keluarga yang kuat, murid senior di

sekolah elit, anggota kelompok terpilih, atau kaum bangsawan. Sebagai bentuk

modal, sumber daya jaringan membutuhkan investasi tenaga kerja dan sosiabilitas

yang konstan guna menjaga nilai-nilai ini. (Scott, 2011: 241)

Seperti halnya Bordieu, minat James Coleman pada modal sosial lahir dari

upayanya untuk menjelaskan hubungan antara ketimpangan sosial dengan prestasi

Page 29: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

19

akademik di sekolah (Field, 2010 : 35). Ia menjelaskan bahwa modal sosial terdiri

atas “seperangkat sumber daya yang menjadi sifat dalam hubungan keluarga dan

organisasi sosial komunitas yang berguna bagi perkembangan kognitif atau sosial

seorang anak atau remaja” (Scott 2011: 242). Lebih lanjut, Analisa Coleman

mengenai modal sosial memasukkan hubungan-hubungan horisontal dan vertikal

sekaligus, serta juga perilaku di dalam dan antara seluruh pihak dalam masyarakat

(Sila, 2009: 26).

Coleman dengan Bordieu memiliki kesamaan mengenai pandangannya dalam

melihat modal sosial. Keduanya sama-sama memiliki perhatian bahwa modal

sosial sebagai sumber prestasi pendidikan. Kesamaan lain, mereka melihat

interaksi sosial pada dasarnya sebagai bentuk pertukaran, meskipun bagi Coleman

hal ini mengarah kepada pilihan rasional, sementara bagi Bordieu ini merupakan

basis bagi materialisme budaya (Field, 2010: 45). Dari beberapa definisi modal

social menurut beberapa tokoh diatas, penulis merasa bahwa modal sosial Putnam

lah yang paling cocok untuk menganalisa masalah dalam skripsi ini.

3. Unsur-Unsur Modal Sosial (Norma, Kepercayaan, dan Jaringan Sosial)

3.1. Nilai dan Norma

Nilai dan norma yang ada di dalam pasar Jembatan Dua adalah

kesopanan, kebersamaan, kejujuran. Fukuyama menjelaskan bahwa hasil

sampingan yang penting dari norma-norma kerja sama sosial adalah

Page 30: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

20

kepercayaan. Kepercayaan meningkat apabila sama-sama menerapkan norma

kejujuran dan norma timbal balik dan karena itu dapat bekerja sama satu sama

lain (Fukuyama, 2005:179).

Akan tetapi, tidak semua norma dapat menciptakan modal sosial.

Norma-norma yang dapat menciptakan modal sosial adalah norma yang

mengandung nilai-nilai seperti berkata jujur, menunaikan kewajiban, dan taat

pada asas timbal balik (Fukuyama, 2005: 21). Pedagang di Pasar Jembatan

Dua sendiri menerapkan nilai saling menghormati, jujur dengan harga dan

kualitas barang. Mereka mentaati asas timbal balik dengan saling tolong

menolong apabila ada yang kesusahan dan begitupun sebaliknya. Lebih lanjut

Fukuyama menjelaskan:

Sebuah komunitas tidaklah dengan sendirinya terbentuk setiap kali

sekelompok orang berinteraksi satu sama lain. Komunitas sejati

diikat oleh nilai-nilai, norma-norma, dan pengalaman-pengalaman

bersama para anggotanya. Semakin dalam dan semakin kuat nilai-

nilai bersama itu tertanam, semakin kuat rasa kebersamaan dalam

komunitas. (Fukuyama, 2005: 18)

Fukuyama membagi 4 macam norma dengan 4 sifat yang berbeda-

beda. yaitu Spontan-Arasional (bersifat alami dan teratur sendiri) misalnya

tradisi-tradisi sejarah, Spontan-Rasional (bersifat tertata sukarela) contohnya

pasar, Hierarkies-Arasional (bersifat keagamaan) dan terakhir Hierarkis-

Rasional (hukum formal) (Fukuyama,2005:180).

3.2. Jaringan

Page 31: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

21

Kepercayaan (trust) merupakan salah satu unsur dari modal sosial.

Dimana kepercayaan sendiri merupakan “keyakinan akan reabilitas seseorang

atau sistem, terkait dengan berbagai hasil atau peristiwa dimana keyakinan itu

mengekspresikan suatu iman (faith)” (Damsar dan Indrayani, 2011: 214).

Seperti yang dijelaskan Fukuyama (2005) sebelumnya, bahwa

kepercayaan adalah hasil sampingan yang penting dari norma-norma kerja

sama sosial yang membentuk modal sosial. Unsur kepercayaan ini juga

mempengaruhi pada bertambahnya pelanggan di Pasar Jembatan Dua. Karena

usaha para pedagang untuk mendapatkan trust dari pelanggan adalah dengan

menerapkan sikap yang sopan santun kepada pembeli, dan jujur dengan harga

barang. Menciptakan trust kepada pembeli/pelanggan merupakan salah satu

strategi mereka untuk memperbanyak pelanggan.

Menurut Fukuyama, “kepercayaan adalah harapan yang tumbuh

didalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur,

teratur, dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang dianut bersama”

(Kimbal, 2015 : 30). Kepercayaan akan bangkit ketika setiap individu berbagi

dan menemukan titik temu norma-norma bersama yang dicapai ketika

masyarakat mampu berhubungan satu sama lain (Field, 2010: 102). Dalam

Pasar Jembatan Dua hubungan antara pedagang berlandaskan atas

kepercayaan.

Page 32: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

22

Dimana mereka menjunjung tinggi nilai kejujuran dan kerjasama

sehingga menimbulkan kepercayaan diantara mereka, dan kepercayaan itu

sendiri dapat menolong mereka ketika mengalami musibah bersama seperti

merosotnya omset akibat penggusuran wilayah Kalijodo, dengan tolong-

menolong dan berbagi ide / strategi dalam menaikkan omset dagang.

3.3. Kepercayaan

Menurut Lawang (2005:62) jaringan dan fungsinya terhadap

pencapaian suatu tujuan tidak terlepas dari kepercayaan. Definisi jaringan

dalam teori modal sosial ialah sebagai berikut:

Ada ikatan antar simpul (orang atau kelompok) yang dihubungkan

dengan media (hubungan sosial). Hubungan sosial ini diikat dengan

kepercayaan, boleh dalam bentuk strategi, boleh pula dalam bentuk

moralistik. Kepercayaan itu dipertahankan oleh norma yang

mengikat kedua belah pihak.

Ada kerja antar simpul (orang atau kelompok) yang melalui media

hubungan sosial menjadi suatu kerja sama, bukan kerja bersama-

sama.

Seperti halnya sebuah jaring yang tidak putus, kerja yang terjalin

antar simpul itu pasti kuat menahan beban bersama, dan malah dapat

“menangkap ikan” lebih banyak.

Dalam kerja jaring itu ada ikatan (simpul) yang tidak dapat berdiri

sendiri. Malah kalau satu simpul saja putus, maka keseluruhan jaring

itu tidak bisa berfungsi lagi, sampai simpul itu diperbaiki lagi. Semua

simpul menjadi satu kesatuan dan ikatan yang kuat. Dalam hal ini,

Dalam hal ini, analogi tidak seluruhnya tepat terutama kalau orang

yang membentuk jejaring itu hanya dua saja.

Media (benang atau kawat) dan simpul tidak dapat dipisahkan, atau

antara orang-orang dan hubungannya tidak dapat dipisahkan.

Ikatan atau pengikat (simpul) dalam kapital sosial adalah norma yang

mengatur dan menjaga bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara

dan dipertahankan.

Page 33: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

23

Lawang mengatakan bahwa jaringan masuk kedalam kategori

kepercayaan strategic. Dimana melalui jaringanlah seseorang saling

mengetahui satu sama lain, saling bertukar informasi, saling memngingatkan,

dan saling membantu dalam melaksanakan atau menghadapi suatu masalah

(Lawang, 2005: 62).

Pendapat tersebut seperti halnya dengan yang terjadi pada pedagang di

Pasar Jembatan Dua, mereka saling bertukar informasi satu sama lain dan

membantu dalam mengatasi masalah penurunan omset saat penggusuran

Kalijodo.

Sedangkan menurut Putnam gagasan sentral modal sosial adalah

bahwa “jaringan memberikan dasar bagi kohesi sosial karena mendorong

orang yang

bekerja sama satu sama lain. Menurut Putnam, paling tidak hal ini ditemukan

enam kali selama abad ke-20, dan setiap kali ditemukan menyatakan bahwa

menggunakan hubungan untuk bekerja sama untuk membantu orang

memperbaiki kehidupan mereka” (Field, 2010: 18). Hal ini dilakukan

pedagang Pasar Jembatan Dua untuk mengembalikan omset di pasar pasca

penggusuran Kalijodo.

Fukuyama menjelaskan, dimana yang melatarbelakangi terbentuknya

jaringan adalah norma bersama, adanya ikatan persaudaraan/ pertalian darah,

Page 34: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

24

adanya asas timbal balik (Fukuyama, 2005). Menurut Fukuyama snediri,

jaringan adalah hubungan saling percaya berdasarkan moral (Fukuyama,

2005: 245). Di Pasar Jembatan Dua sendiri jaringan terbentuk berdasarkan

nilai dan norma bersama antara sesama pedagang, dan juga pedagang dengan

pembeli. Sedangkan jaringan sosial yang terbentuk atas ikatan persaudaraan

juga terdapat di Pasar Jembatan Dua yaitu antara pedagang asal Kuningan dan

pedagang asal daerah Banten. Jaringan sosial berperan dalam memperluas

kerjasama dengan orang lain (Fukuyama, 2005).

F. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan

kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami

suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan

proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena

yang diteliti (Herdiansyah, 2010 : 9).

2. Subjek penelitian

Penulis memilih informan sesuai dengan kriteria yang telah penulis

tentukan dan dirasa dapat memenuhi tujuan penelitian. Kriteria-kriteria

tersebut melainkan adalah kepala pasar Jembatan Dua, pedagang pasar

Page 35: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

25

Jembatan Dua, pelanggan dan pembeli di pasar Jembatan Dua dan ex-warga

Kalijodo sebagai informan pelengkap.

Tabel 1.1

Daftar Informan dan Kebutuhan Informasi

No Informan Kebutuhan Informasi

1. Kepala Pasar Mengetahui tugas dan fungi

pengelola pasar, mencari informasi

tentang pedagang pasar

2. Pedagang Pasar 1. Mengetahui pola modal social

Pedagang

2. Analisa masalah

3. Pembeli dan Pedagang di Pasar

Jembatan Dua

1. Mengetahui alasan

berlangganan

2. Analisa Masalah

4. Ex- Warga Kalijodo Mengetahui alasan warga relokasi

tidak berbelanja di Pasar Jembatan

Dua

Berdasarkan strategi pemilihan informan dan pertimbangan terhadap

kebutuhan informasi, penulis memilih informan sebanyak 13 orang. 7

diantaranya merupakan pedagang Pasar Jembatan Dua, 1 kepala pasar, 2

pelanggan dan 3 ex warga Kalijodo.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Page 36: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

26

Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh

dengan terjun ke lapangan lalu melakukan wawancara mendalam dan observasi.

a) Observasi langsung

Penulis melakukan observasi langsung di Pasar Jembatan Dua. Teknik

pengumpulan data dengan observasi secara langsung dilakukan supaya

penulis mengetahui bagaimana keadaan atau kondisi yang terjadi di Pasar

Jembatan Dua, Tambora Jakarta Barat yang berkaitan dengan tema dan

masalah penelitian yang dilakukan penulis. Observasi yang telah penulis

lakukan di dokumentasikan dengan beberapa photo yang penulis ambil

sendiri menggunakan handphone

b) Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu ( Sugiyono,2007:70). Penulis melakukan wawancara langsung

di Pasar Jembatan Dua dengan pedagang pasar, kepala pasar,

pelanggan/pembeli di pasar. Dengan eks warga Kalijodo penulis melakukan

wawancara di kediaman informan yang telah direlokasi di Rusun Pulo

Gebang.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis berusaha membangun kedekatan

dan keakraban dengan informan. Hal ini dilakukan penulis agar memudahkan

Page 37: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

27

informan dalam menjawab pertanyaan dengan santai dan dapat menjawab

pertanyaan dengan sebenar-benarnya yang mereka ketahui.

c) Studi Dokumen

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan studi dokumen dalam teknik

pengumpulan data yang penulis lakukan. Studi dokumen ini dilakukan guna

memperkuat hasil penelitian yang penulis teliti. Adapun studi dokumen yang

menjadi data penulis diantaranya, dokumen tentang Pasar Jembatan Dua yang

di dalamnya terdapat jumlah keseluruhan pedagang dan jenis barang dagang

yang penulis dapatkan di situs resmi PD Pasar Jaya www.pasarjaya.co.id dan

dari data tertulis milik pengelola pasar, serta dokumen mengenai penggusuran

Kalijodo yang tertuang dalam laporan hasil penertiban Kalijodo, 2016 milik

kelurahan Pejagalan. Gambar letak pasar Jembatan Dua dengan wilayah

Kalijodo didapat dari www.streetdirectory.co.id, dan beberapa tesis, skripsi,

jurnal ilmiah yang membahas modal sosial pedagang dan teori modal sosial

Putnam.

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pada penelitian ini ialah pada pasar Jembatan Dua, Tambora Jakarta

Barat. Adapun keseluruhan waktu yang dilakukan penulis mulai dari observasi

hingga wawancara penelitian adalah dari bulan April– Juli 2017.

5. Proses Penelitian

Page 38: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

28

Dalam sub-bab ini penulis menjelaskan beberapa tahapan penelitian termasuk

kesulitan-kesulitan yang penulis alami selama melakukan pengumpulan data,

yang akan dideskripsikan secara singkat sebagai berikut:

a) Tahap Pertama

b) Tahap Kedua

c) Tahap Ketiga

d) Tahap Ke-empat

e) Kesulitan yang dialami

Dalam melakukan penelitian ini awalnya penulis sering dikira wartawan

sehingga para pedagang enggan melakukan wawancara. Setiap kali penulis

mengobrol dan meminta ijin untuk mewawancarai pedagang, mereka takut

akan masuk berita. Hal tersebut sempat menyulitkan penulis, namun

keesokan harinya saat ingin wawancara, penulis selalu membawa proposal

skripsi penulis dan kartu mahasiswa agar para pedagang percaya bahwa

penulis adalah seorang mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Namun,

hal tersebut tidak lagi terjadi ketika penulis sering mengunjungi lokasi

penelitian dan sudah akrab dengan pedagang-pedagang di Pasar jembatan

Dua. Kesulitan lainnya adalah jarak antara rumah penulis di Bintaro,

Tangerang Selatan dengan lokasi penelitian di Tambora, Jakarta Barat sangat

terasa pada saat penulis melakukan observasi pada pagi hari jam 8 pagi harus

Page 39: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

29

sudah sampai lokasi karena sebelum jam 9 pagi pasar masih ramai pembeli

danpedagang daging belum menutup dagangannya.

Selain mewawancarai pedagang, kesulitan yang dialami penulis adalah

ketika ingin mewawancarai warga relokasi Kalijodo di Rusun Pulo Gebang.

Saat sampai di rusun penulis menemui pengelola rusun dan hanya diberikan

informasi mengenai blok rusun tempat relokasi warga Kalijodo. Penulis tidak

didampingi pengelola untuk meminta ijin melakukan wawancara kepada ex-

warga Kalijodo dan sulit menemukan informan yang mau diajak wawancara,

sampai pada akhirnya penulis tidak sengaja bertemu seorang informan

Suharti yang sedang belajar membatik di perkumpulan batik ibu-ibu rusun

Pulo Gebang.

6. Analisa Data

Menurut Creswell terdapat beberapa prosedur yang umum dan langkah-

langkah khusus dalam analisis data. Cara yang ideal adalah dengan

mencampurkan yang umum dengan langkah-langkah khusus. Langkah-langkah

tersebut yaitu (Creswell, 2016: 264-268):

Langkah pertama, mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis.

langkah ini melibatkan transkip wawancara,men-scanning materi, mengetik

data lapangan, atau memilah-milah dan menyusun data tersebut ke dalam

jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi. Langkah kedua,

membaca keseluruhan data. Langkah Ketiga, memulai coding semua data.

Coding merupakan proses mengorganisasikan data dengan mengumpulkan

potingan (atau bagian teks atau bagian gambar) dan menuliskan kategori

dalam batas-batas. Langkah ke-empat, terapkan proses coding untuk

mendeskripsikan setting(ranah), orang (partisipan), kategori, dan tema yang

Page 40: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

30

akan dianalisis. Deskripsi ini melibatkan usaha penyampaian informasi

secara detail mengenai orang, lokasi, atau peristiwa dalam setting (ranah)

tertentu. Langkah kelima, Tunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini

akan disajikan kembali dalam narasi/laporan kalitatif. Langkah ke-enam,

adalah langkah terakhir yaitu pembuatan interpretasi dalam penelitian

kualitatif atau memaknai data.

G. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini penulis menyusun penelitian dalam 4 (empat) bab, setiap

bab berisi dari dari sub-sub bab pembahan yang memiliki keterkaitan antara bab

dengan sub-sub bab yang satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini terdiri dari pernyataan masalah atau latar

belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori,

metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II : Gambaran Umum

Bab ini terdiri dari penjelasan mengenai gambaran

umum lokasi penelitian, yang pertama meliputi

pemaparan data tentang Latar Belakang Lenggang

Jakarta yang berisikan data lokasi Lenggang Jakarta,

Profil Lenggang Jakarta, Tata Tertib Lenggang Jakarta

(sanksi-sanksi), Status Kepemilikan Kios, dan

Retribusi. Yang kedua, meliputi data Latar

Page 41: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

31

Belakang Informan berisikan Manager

Pengelola Lenggang Jakarta dan Pedagang

Kuliner Lenggang Jakarta

BAB III : Temuan dan Analisa Data

Pada Bab ini penulis memaparkan analisis hasil

penelitian yang meliputi: Struktur yang berlaku di Pasar

Kuliner Lenggang Jakarta, Bagaimana Pola Adaptasi

yang dilakukan Pedagang Kuliner selaku agen dalam

menyikapi struktur (transaksi non-tunai), dan Refleksi

Masalah kepada Teori yang digunakan.

BAB IV : Penutup

Penutup sebagai bab terakhir memuat kesimpulan dan

saran dari seluruh hasil pembahasan yang telak

dijelaskan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA : Lembaran Daftar Pustaka

Halaman daftar pustaka berisi rujukan pustaka yang

diacu dalam penulisan skripsi ini. Pustaka diacu

dipastikan berasal dari sumber yang terpercaya seperti

buku teks, buku elektronik (e-book), jurnal ilmiah, dan

berita elektronik

Page 42: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

32

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI DAN WILAYAH PENELITIAN.

A. LETAK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS

1. Pasar Jembatan Dua

GAMBAR 2 1 PASAR JEMBATAN DUA

Secara geografis Pasar Jaya Jembatan Dua terletak di Jl. Tubagus

Angke,Rt.005/RW.009 Kel.Angke Kec.Tambora Jakarta Barat. Luas lahan Pasar

Jembatan Dua yaitu 2,693 m2, dibangun oleh PT. Karya Graha Andara. Pasar ini

Page 43: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

33

menampung 414 tempat usaha yang terdiri dari 168 Kios dan 246 Los serta sarana

umum musholla, MCK, lahan parkir menampung ± 150 motor. Jumlah pedagang 260

dan alokasi usaha: Pakaian, Jasa, Emas, HBP I dan HBP II (www.Pasarjaya.co.id).

Pasar tersebut berada dibawah naungan Pasar Jaya yang diresmikan pada tahun 2014.

Sebelumnya, Pasar Jembatan Dua merupakan sebuah pasar tradisional biasa yang

telah berdiri sejak tahun 1970‟an (Hasil wawancara 17 April 2017).

Menurut pengakuan kepala Pasar Jembatan Dua bapak H. Khaerudin

mengatakan setiap pengusaha ada yang memiliki dua, bahkan sampai lima ruko.

Pasar Jembatan Dua memiliki 3 lantai, dimana lantai basement ditempati para

pedagang sayur, daging, ikan, bumbu masakan dan sembako, sedangkan lantai dasar

di tempati para pedagang tekstil, sepatu, jasa, perabotan rumah tangga, dan daging

babi. Lantai dua di khususkan untuk kantor pengelola pasar dan musholla. Para

pedagang di Pasar Jembatan Dua 40% adalah etnis Tionghoa yang bertempat tinggal

tidak jauh dari Pasar Jembatan Dua dan mereka rata-rata berdagang tekstil, emas,

perabotan, dan daging babi. Sedangkan untuk para pedagang sayuran rata-rata berasal

dari berbagai daerah. Pedagang sayur didominasi orang Kuningan, pedagang daging

sapi di dominasi oleh orang banten, sedangkan pedagang lain datang dari Tangerang

dan Jakarta (Wawancara 17 April 2017). Pasar Jaya Jembatan Dua adalah pasar yang

paling dekat dengan Kalijodo. Jaraknya sekitar 500 meter dari Kalijodo. Peta dibawah

ini menunjukkan jarak antara pasar Jembatan Dua dengan wilayah Kalijodo.

Page 44: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

34

GAMBAR 2 2 PETA LETAK PASAR JEMBATAN DUA DARI KALIJODO (Sumber : http://.streetdirectory.co.id)

Keterangan gambar

: Kalijodo

: Pasar Jembatan Dua

2. Wilayah Kalijodo

Secara geografis wilayah Kalijodo terletak diantara dua kota Administrasi yaitu

Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Kalijodo yang masuk kedalam kota Administrasi

Jakarta Utara terdapat di Jl. Kepanduan II RW.05 kelurahan Pejagalan, kecamatan

1

1

2

2

Page 45: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

35

Penjaringan Jakarta Utara. Dalam buku laporan hasil kegiatan penutupan dan

penertiban kawasan Kalijodo RW 05 yang terdiri dari RT.001, 003, 004, 005 dan 006

pada kawasan tersebut terdapat 324 bangunan dengan rincian 178 rumah, 66 café, 2

salon, 56 warung, 19 kontrakan, dan masjid, musholla, gereja masing-masing satu.

Sedangkan warga yang direlokasi sebanyak 199 KK dari 715 jiwa (Laporan hasil

penertiban Kalijodo, 2016).

Kalijodo yang masuk kedalam kota Administrasi Jakarta Barat tidak seluas seperti

wilayah yang masuk kelurahan Pejagalan, Kalijodo yang masuk di Kelurahan

Angke,Tambora Jakarta Barat terdiri dari RT 007 dan 008 di RW.010 dan hanya

terdapat 1 bangunan masjid dan 1 kafe. (www.detik.com)

Wilayah Kalijodo yang merupakan 80% lokalisasi adalah wilayah yang masuk ke

dalam Kota Administrasi Jakarta Utara, dikarenakan lebih banyak terdapat café-café

disana. Sedangkan di wilayah Jakarta Barat mayoritas adalah penduduk biasa (

Laporan hasil penertiban Kalijodo, 2016).

Awalnya disebut Kalijodo karena bantaran kali disana pada 1950-an menjadi

tempat nongkrong muda-mudi Jakarta hingga banyak yang berjodoh. Selama

20 tahun ketika pendatang kian banyak, kali menjadi kotor dan Kalijodo

menjadi tempat selingkuh, hingga akhirnya menjadi lokasi prostitusi pada

1970an (www.tempo.com)

Page 46: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

36

B. KEHIDUPAN PEDAGANG PASAR JEMBATAN DUA

1. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di Pasar Jembatan Dua menurut data dari pengelola pasar

terdapat kios dan los yang di sediakan PD.Pasar Jaya diantaranya yaitu:

Tabel 2.1Kondisi Sarana Prasarana

Jumlah

No Sarana dan Prasarana

Kios Los Lain-lain

1 Tekstil 36 - -

2 Hasil Bumi Pangan 1 39 8 - (sembako,makanan&minuman

kemas,bumbu dapur)

3 Hasil Bumi Pangan 2 4 238 - (sayuran,daging,tahu-

tempe,kelapa)

4 Emas/ Logam mulia 34 - -

5 Klontong 54 - - (sepatu/sandal,peralatan

kecantikan,perabot/peralatan

dapur)

6 Warung - - 8 (counter)

7 Jasa Produksi (jasa vermak 1 - - pakaian)

8 Toilet - - 2

9 Musholla - - 1

10 Lahan Parkir 1

Sumber: data pengelola Pasar Jembatan Dua

Dari total jumlah tempat usaha yang di jelaskan di tabel 2.1 menunjukkan

keseluruhan 414 tempat usaha namun terdapat beberapa pedagang yang

membatalkan sewa tempat usaha. Total jumlah tempat ushanya yang aktif hingga

Page 47: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

37

oktober 2017 yaitu sebanyak 335 tempat usaha (Data Sensus Tempat Usaha Pasar

Jembatan Dua, 2017).

2. Karakteristik Pedagang

Pedagang yang berjualan di Pasar Jembatan Dua ini berasal dari berbagai daerah.

Untuk pedagang daging sapi berasal dari daerah Jakarta Barat namun orang tua

mereka yang lebih dahulu berdagang di Pasar Jembatan Dua berasal dari

Pandeglang, Banten. Untuk pedagang sayur didominasi oleh pedagang dari daerah

Kuningan. Dan untuk pedagang Tekstil, Perabotan Rumah Tangga dan Jasa ada yang

mayoritas adalah penduduk sekitar dan sebagian adalah etnis Tionghoa (pedagang

emas, perabotan rumah tangga dan mainan anak dan daging babi) (Observasi 17

April 2017).

Pedagang di Pasar Jembatan Dua ini rata-rata mereka sudah berdagang di pasar

ini lebih dari sepuluh tahun. Kebanyakan dari para pedagang ini meneruskan usaha

orang tuanya yang bedagang telah lebih dari 20 tahun. Sebagian pedagang adalah

pendatang baru yang mulai berdagang semenjak Pasar Jembatan Dua di revitalisasi

tahun 2014 silam. Pedagang lama mendapatkan hak pakai tempat usaha apabila

mereka mendaftar ulang usahanya, dan mencicil uang membeli los/kios tiap

bulannya secara kredit tergantung dengan kemampuan masing-masing. Menurut

pengakuan informan Abdul Malik harga satu los di Pasar Jembatan Dua dikenakan

biaya 35 juta rupiah. Menurutnya, Kalau saya kan dapat hak pakai 2 los, saya DP 10

Page 48: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

38

juta dengan ansuran Rp.904.000/bulan setiap los. kalau beli cash atau tidak kredit

dikenakan 35 juta per losnya (Hasil wawancara 8 Juli 2017).

C. Profil Informan

1. Kepala Pasar Jembatan Dua

H.Khaerudin saat ini menjabat sebagai kepala Pasar Jembatan Dua dibawah

naungan PD Pasar Jaya. Menurut pengakuan beliau, kondisi Pasar Jembatan Dua

mulai sepi pembeli setelah digusurnya Kalijodo 2016 silam. Beliau mengaku

mendapat banyak keluhan dari pedagang pasar dan berimbas pada telatnya pedagang

pasar untuk membayar uang cicilan los dan kios. Sebagai kepala pasar beliau

memaklumi hal tersebut dan memberikan kelonggaran waktu untuk membayar

cicilan. (Wawancara 17 April 2017)

2. Pedagang Pasar Jembatan Dua

Dalam penelitian lapangan yang penulis lakukan, penulis mengambil tujuh

informan di kalangan pedagang Pasar Jembatan Dua. Ke-tujuh informan yang

penulis pilih ini mendapat arahan dari kepala pasar yang dinilai mampu

berkomunikasi dengan baik dan telah lama berdagang dipasar Jembatan Dua. Setelah

melakukan wawancara dengan para informan, penulis mengambil kesimpulan bahwa

ke-tujuh informan ini sudah dapat merepresentasikan seluruh pedagang Pasar

Jembatan Dua, Tambora Jakarta Barat.

Page 49: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

39

Pertama, informan yang bernama Agus adalah seorang pedagang kelapa yang

berasal dari Pandeglang, Banten. Di Pasar Jembatan Dua beliau berdagang sudah 8

tahun. Beliau mengaku tidak memiliki kos-kosan atau kontrakan di Jakarta. Beliau

sehari-hari menginap di Pasar Jembatan Dua bersama teman-teman pedagang

lainnya.

Kedua, Informan Herman berusia 45 tahun. Beliau adalah seorang pedagang

bumbu masak dan sembako di Pasar Jembatan Dua. Beliau merupakan pedagang asal

Kuningan, Jawa Barat yang mengontrak rumah bersama istrinya di Cengkareng,

Jakarta Barat. Sedangkan anak-anaknya berada di kampung halaman. Beliau

mengaku, telah berdagang di Pasar Jembatan Dua sejak 25 tahun yang lalu.

Ketiga, informan yang bernama Taufik Hidayat (33 tahun). Beliau berdagang di

pasar Jembatan Dua awalnya meneruskan usaha Ayahnya yang dirintis dari tahun

1984. Pak Taufik adalah seorang pedagang sayuran yang berasal dri Kuningan,Jawa

Barat. Semenjak lulus SMA pada tahun 2000 ia meneruskan usaha ayahnya tersebut

dan saat ini telah memiliki karyawan. Di Jakarta, ia mengontrak sebuah rumah

bersama karyawan dan teman pedagang asal Kuningan lainnya di daerah Petak

Kodok, Tambora Jakarta Barat. (Wawancara 03 Juli 2017)

Keempat, informan bernama Zulfikar (Fikar) berusia 33 tahun. Beliau adalah

seorang pedagang daging sapi yang telah merintis usaha sejak tahun 2007.

Sebelumnya, ia adalah seorang karyawan Sriwijaya Air sebagai checker. Alasan

beliau memilih berdagang adalah karna ingin mencoba hal yang baru dan merasa

Page 50: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

40

pendapatannnya dari berdagang lebih besar dibanding menjadi seorang karyawan.

Pak Fikar berdomisili di Jakarta Barat namun ia berasal dari pandeglang, Banten.

Beliau mengaku semua pedagang daging di Pasar Jembatan Dua adalah saudara satu

kakek dengannya.

Kelima, informan Hasan adalah seorang pedagang daging yang merupakan kakak

dari narasumber Abdul Malik. Beliau adalah pedagang daging yang paling tua

berusia 66 Tahun. Beliau mengaku sangat tahu seluk beluk Kalijodo karena beliau

pernah bergabung dalam komunitas judi Kalijodo. Beliau merantau ke Jakarta

bersama orang tuanya yang saat ini telah pensiun berdagang dan usahanya

dilanjutkan oleh beliau dan sang adik.

Keenam, informan yang bernama Pak Datuk seorang pedagang tekstil (pakaian

jadi) yang berusia 70 tahun. Beliau sudah berdagang di Pasar Jembatan Dua sejak 37

tahun yang lalu atau sekitar tahun 1980-an. Beliau mengaku sudah mengalami tiga

sampai empat kali perubahan di Pasar Jembatan Dua. Dahulu selain berdagang ia

juga membuka jasa jahit pakaian namun dikarenakan usia yang sudah tua, saat ini ia

hanya berdagang saja. Pak Datuk berdagang bersama istri dan 2 orang karyawannya

(Wawancara 08 Juli 2017).

Ketujuh, informan Abdul Malik yang berdomisili di Cengkareng, Jakarta Barat

adalah seorang pedagang daging sapi Putra HNN sejak tahun 1990. Beliau adalah

paman dari narasumber Fikar, ia mulai merintis usaha bersama dengan kakaknya.

Page 51: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

41

Dibanding pedagang daging lainnya, beliau adalah pemilik uasaha daging yang

memiliki banyak karyawan yaitu 3 orang.

3. Pelanggang Pasar Jembatan Dua

Penulis mewawancarai dua pelanggan dari pedagang-pedagang yang telah

penulis wawancarai. Penulis mengetahui pelanggan-pelanggan ini berkat informasi

dari informan Pak Datuk dan Pak taufik.

Pertama, informan Ayu (30 tahun) adalah seorang Ibu rumah tangga dan

pedagang kredit baju yang memiliki 2 orang anak. Beliau berdomisili di sekitar Pasar

Jembatan Dua. Beliau mengaku berlangganan dengan Pak Datuk seorang pedagang

tekstil. Kedua, informan Kardi seorang Ibu yang berusia 47 tahun. Beliau adalah

seorang pengusaha catering yang berlangganan dengan pedagang sayur Pak Taufik

di Pasar Jembatan Dua.

4. Eks Warga Kalijodo

Pertama, Informan Suharti (50 tahun) adalah seorang warga Kalijodo yang

direlokasi ke rusun Pulo Gebang. Beliau dulunya seorang pedagang nasi namun

setelah direlokasi beliau berhenti berdagang dengan alasan kesulitan ekonomi.

Beliau mengaku saat di Kalijodo sering berbelanja di Pasar Jembatan Dua dan

berlangganan dengan beberapa pedagang disana.

Page 52: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

42

Kedua, Informan Sukmo (47 tahun) adalah seorang wiraswasta yang dahulu

berdagang di Kalijodo. Beliau merupakan tetangga informan Suharti baik saat di

Kalijodo maupun di Rusun Pulo Gebang.

Ketiga, informan bernama Neneng (25 tahun) dimana beliau adalah seorang eks

warga Kalijodo yang berprofesi sebagai ibu rumah tanga. Beliau mengaku

berlangganan dengan pedagang di Pasar Jemabatan Dua saat tinggal di Kalijodo.

Seluruh Pedagang Lenggang Jakarta – Monas, wajib memiliki buku tabungan

bank DKI dengan tujuan setiap bulan menyetorkan biaya Rp. 250.000 sebagai biaya

retribusi. Biaya ini meliputi pembayaran kebersihan dan listrik setiap bulannya.

Page 53: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

43

BAB III

HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

Ada tiga topik untuk mendeskripsikan penciptaan kembali modal sosial

sebagai strategi pedagang pasar dalam meningkatkan omset pasca penggusuran.

Pertama, penjelasan mengenai jaringan sosial pedagang pasar jembatan dua dengan

warga Kalijodo sebelum dan sesudah penggusuran. Kedua, penggunaan ketiga unsur

modal sosial kepercayaan, norma dan jaringan sosial dalam meningkatkan omset

dagang. Dan Ketiga, Analisa Penelitian: Refleksi Teori.

A. Jaringan Sosial Pedagang Pasar Jembatan Dua Dengan Warga Kalijodo

Sebelum dan Setelah Penggusuran

Masyarakat sekitar merupakan komponen penting bagi pedagang pasar. Karena

hubungan sosial antar keduanya merupakan hubungan yang saling menguntungkan.

Terlebih lagi, adanya wilayah padat penduduk di sekitar pasar merupakan hal yang

sangat menguntungkan bagi pedagang karena peluang para pedagang untuk

mendapatkan pembeli akan semakin terbuka lebar. Dalam sub-bab ini penulis

menjelaskan bagaimana hubungan sosial pedagang pasar Jembatan Dua dengan

warga Kalijodo baik sebelum penggusuran Kalijodo dan setelah penggusuran

Kalijodo untuk mengetahui seberapa besar kerugian pedagang pasar Jembatan Dua

terhadap penggusuran dan relokasi warga Kalijodo.

Page 54: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

44

1. Jaringan Sebelum Penggusuran Kalijodo

Para pedagang pasar Jembatan Dua mengaku bahwa pembeli mereka mayoritas

berasal dari penduduk sekitar Tambora, Jakarta Barat. Beberapa pembeli merupakan

orang yang sedang lewat di depan Pasar Jembatan Dua dan sekalian mampir di pasar

tersebut untuk berbelanja. Hal ini dikarenakan letak pasar yang berada di pinggir

jalan raya. Para pembeli yang datang biasanya berasal dari daerah Peta Kodok,

Grogol, Kalijodo,Teluk Gong, dan Pluit. (Wawancara tanggal 06 Juli 2017)

Pedagang Pasar Jembatan Dua menjalin hubungan baik dengan para

pelanggannya, khususnya masyarakat sekitar pasar, seperti warga Kalijodo. Sebelum

penggusuran, warga Kalijodo sering berbelanja di Pasar Jembatan Dua. Hal ini di

buktikan dengan pernyataan informan eks warga Kalijodo Pak Sukmo:

Dulu belanja di Pasar Jembatan Dua. Dulu hampir setiap hari karena isri saya

dagang nasi goreng, mie goreng/rebus, dan makanan lainnya. Sedangkan

sayur, bumbu alus itu tidak bias di stock lama-lama makannya hampir setiap

hari belanja (Wawancara 6 April 2018).

Lebih lanjut informan Pak Sukmo menuturkan bahwa beliau tak pernah berbelanja di

pasar lain selain di Pasar Jembatan Dua saat dulu tinggal di Kalijodo,

“Gak pernah belanja di pasar lain sih. Selama saya di Kalijodo di situ doang (baca:

Pasar Jembatan Dua)” (Wawancara 6 April 2018).

Pernyataan lainnya yang membuktikan bahwa warga Kalijodo kerap berbelanja

di Pasar Jembatan Dua ialah dari seorang informan Neneng eks warga Kalijodo. Ia

mengatakan: “Iya belanjanya di Pasar Jembatan Dua Karna dekat. Kalau pasar-

Page 55: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

45

pasar lain kan agak jauh ya mbak jadi saya milih yang terdeket aja.” (Wawancara 6

April 2018). Lebih lanjut penulis menanyakan apakah beliau memiliki langganan di

Pasar Jembatan Dua dan bagaimana dengan tetangganya dahulu berbelanja di pasar

yang sama dengannya atau tidak, beliau menjawab:

Ada langganan lah. Ya seperti tukang ayam, tukang daging, toko emas gitu

saya langganan sama satu orang dulu. Kalau tetangga dulu ke Jembatan Dua

juga setau saya. Orang yang paling deket disitu mau kemana lagi emang

(Wawancara 6 April 2018).

Tak jarang, para pedagang pasar memiliki hubungan pertemanan yang cukup

dekat dengan warga Kalijodo. Kedekatan tersebut terjalin selama bertahun-tahun

bahkan salah seorang informan mengatakan bahwa pelanggannya dari Kalijodo sudah

dianggap seperti anaknya sendiri. Seperti yang dikatakan Pak Datuk:

Dari langganan itu kan jadi teman, ya saya anggap aja sebagai saudara atau

anak sendiri. Kalau hubungan sih baik-baik saja, karena saya selalu

menganggap semua pelanggan saya itu seperti anak-anak bapak sendiri lah.

Makanya kalau mereka datang belanja kita kasih bangku buat duduk, kasih

minum ya walaupun belum tentu mereka jadi beli dagangan kita, lalu kita

ajak ngobrol (Wawancara 08 Juli 2017)

Pernyataan lain berasal dari informan Agus yang mengatakan hubungannya

dengan warga Kalijodo yang berawal dari langganan hingga ke pertemanan.

Beliau mengatakan:

Ya paling hubunganya yang dekat dengan pelanggan-pelanggan aja, kan dulu

sering kerumahnya pelanggan buat mengantar pesanan. Kan dari sini deket.

Sehari minimal dua kali sampai empat kali lah nganterin kelapa ke Kalijodo.

Kadang kalau waktu senggang saya nongkrong gitu sama pelanggan saya itu.

Saya kenalnya ya sama pelanggan saya aja pertamanya, karna dia juga enak

orangnya ya sering ngobrol, nongkrong bareng kalo sama yang seumuran.

Kadang juga nobar, kadang dia yang ikut nobar di pasar (Wawancara 04 Mei

2017)

Page 56: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

46

Pengakuan lainnya datang dari informan Pak Hasan, beliau mengaku dekat

dengan warga Kalijodo dikarenakan pertemanannya dengan para bapak-bapak dan

preman di Kalijodo. Beliau mengaku dulu sering bergabung dengan kelompok judi

warga Kalijodo.

Dari perjudian tersebut, beliau yang merupakan pemilik usaha daging sapi

merasa mendapat keuntungan karena dari dia sering berkumpul dalam kelompok

perjudi-an maka teman-temannya semakin banyak hal tersebut berpengaruh dengan

usahanya untuk mendapatkan pelanggan. Beliau mengatakan:

Ya kalau mereka yang tinggal di Kalijodo mah iya. Dulu kan ada warung

nasi, café gitu ya kalo beli daging ke saya. Kan ramai itu Neng, saban hari

banyak pelanggan di café-café itu. Di rumah makan juga, kadang warung

nasi juga ikut untung itu, kan banyak anak kos cewe-cewe yang kerja di café

gitu yang pada ngekos, makanya di warung nasi, warung beli dagingnya ke

saya. Terus pas ada judi mah saya juga kenal orang banyak, dari sana sini

nguntungin juga kan jadi makin banyak teman kenalan. Kalo mau langganan

daging nanti saya kasih murah karna temen (Wawancara 07 Juli 2017)

Keberadaan warga Kalijodo memiliki arti penting bagi kelangsungan usaha

mereka. Tidak dipungkiri, ada atau tidaknya warga Kalijodo berpengaruh besar

dengan omset mereka perharinya. Hal ini di dukung oleh pernyataan bapak Fikar

salah seorang pedagang daging sapi, beliau mengatakan:

...Itu dulu pelanggan saya banyak banget dari sana. Pedagang warung nasi,

warung Padang, bakso. Ibu-ibu rumah tangga juga ada. Ya awalnya saya ini

sempet shock ya ketika omset kita stabil terus tiba-tiba ada penggusuran di

Kalijodo, pasar ini terkena dampaknya. Enggak hanya saya, semua pedagang

kok. Tapi, saya lihat lagi karena mungkin karena hanya awalnya semua kaget

lah. Itu karna Kalijodo yang digusur, itu berapa kepala keluarga kan disitu

banyak banget. Dan berapa warung juga kan disitu (Wawancara 06 Juli

2017)

Page 57: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

47

Mayoritas pedagang mengaku mereka memiliki hubungan yang dekat dengan

para pelanggannya, namun hubungan dengan masyarakat Kalijodo bukan saja

hubungan antara pedagang dengan pelanggan, tetapi hubungan yang sudah terjalin

selama bertahun - tahun itu sudah seperti saudara sendiri. Hal ini di dukung oleh

penyataan seorang pedagang bernama Pak Datuk:

Orang Kalijodo itu sama saya kan sudah kenal puluhan tahun, tentu saya

dekat dengan mereka. Merekaanggap saya pun sudah seperti bapak mereka

aja gitu. Kalau belanja ya saya kasih harga murah, karna sudah lama

langganan (Wawancara 08 Juli 2017)

Dengan terjalinya hubungan baik antara pedagang Pasar Jembatan Dua denga

warga Kalijodo, hal tersebut bermanfaat bagi kelangsungan usaha mereka untuk

mempromosikan dagangan mereka kepada para teman-temanya tersebut. seperti yang

dilakukan informan Pak Hasan dan juga informan Pak Datuk, mereka memberikan

harga murah kepada masyarakat Kalijodo karena sudah dianggap sebagai keluarga

atau teman dekatnya. Dengan demikian warga Kalijodo memberikan informasi

kepada rekan-rekannya mengenai dagangan mereka.

Ritzer dan Goodman menjelaskan bahwa disatusisi jaringan-jaringan bersifat

transitif, jika ada suatu ikatan antara A dan B dan antara B dan C, mungkin

ada suatu ikatan antara A dan C. Hasilnya adalah bahwa lebih besar

kemungkinan suatu ikatan antara A dan C. Hasilnya ialah bahwa lebih besar

kemungkinan adanya suatu jaringan yang melibatkan A,B, dan C. (Damsar &

Indrayani, 2013 : 159)

Pernyataan diatas sesuai dengan Data temuan yang menunjukkan bahwa

Pedagang Pasar Jembatan Dua (si A) adalah langganan dari seorang warga Kalijodo(

si B1) lalu, B1 memberikan informasi kepada warga Kalijodo lainnya(si B2) dan si

Page 58: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

48

B2 tersebut memberikan informasi kepada rekan/saudaranya (si C). Secara tidak

langsung, antara A dan C memiliki hubungan dikarenakan informasi dari B1 dan B2.

Lebih jauh penulis akan memberikan penjelasan berdasarkan hasil wawancara

dengan informan penelitian saat ditanya mengenai dari mana informasi yang dia

dapat sehingga bisa berlangganan dengan pedagang di Pasar Jembatan Dua. Di mana

menurut ex-warga Kalijodo yang saat ini direlokasi di Rusun Pulo Gebang, Bu

Suharti:

….kata temen saya tuh yang warteg di Kalijodo kalau beli bumbu-bumbu

lebih murah di “dia” aja. Jadi saya akhirnya langganan sama satu orang aja.

Itu sepuluh tahunan ada saya langganan sama dia. pernah, saya mah biasanya

ngomong ke pembeli dagangan saya, kalau mau masak buat lebaran atau

pesta gitu saya kasih tau aja di pak “ini” murah, lapaknya sebelah mana gitu

saya kasih tau. Tapi kalo dia berlangganan atau enggaknya mah saya kurang

tau. Saya Cuma sekedar ngasih tau aja gitu pas dia cerita mau pesta yaudah

saya saranin belanja di pedagang itu yang di pasar Jembatan Dua.

(Wawancara 15 mei 2017)

Dalam hal ini Pedagang warteg ( si B1) memberikan informasi mengenai

pedagang bumbu Pasar Jembatan Dua (si A) yang murah kepada Bu Suharti (si B2)

lalu bu Suharti memberikan informasi kepada pembeli di warung nasinya (si C).

dengan kata lain, hubungan sosial antara A dan C dikarenakan informasi dari B1 dan

B2. Relasi antara pedagang Pasar Jembatan Dua dengan warga Kalijodo terjadi

karena interaksi yang berulang-ulang selama bertahun-tahun. Akhirnya, mereka

memiliki hubungan yang dekat tidak sekedar pedagang dengan pembeli/ pelanggan.

2. Jaringan Setelah Penggusuran Kalijodo

Page 59: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

49

Warga Kalijodo yang dahulu berlangganan dengan pedagang Pasar Jembatan

Dua kini tidak lagi berbelanja di pasar tersebut semenjak mereka direlokasi.

Menggusur pemukiman dan lokalisasi Kalijodo lalu merelokasi warga nya jauh dari

Pasar Jembatan Dua membuat ex-warga Kalijodo enggan berbelanja di pasar tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti faktor jarak yang jauh, faktor ekonomi,

dan adanya pasar yang jauh lebih dekat dengan tempat tinggalnya saat ini. “Menurut

Lawang dalam kerja jaring itu ada ikatan (simpul) yang tidak dapat berdiri sendiri.

Malah kalau satu simpul saja putus, maka keseluruhan jaring itu tidak bisa berfungsi

lagi sampai simpul itu diperbaiki” (Damsar & Indrayani,2013: 158).

Dengan adanya penggusuran, simpul yang terbentuk antara warga Kalijodo

dengan pedagang Pasar Jembatan Dua tersebut saat ini telah rusak. Terputusnya

jaringan antara pedagang pasar dengan warga Kalijodo ini menimbulkan berbagai

dampak sosial ekonomi terhadap pedagang pasar. Hal ini sesuai dengan data

penelitian yang penulis temukan, berikut pernyataan salah seorang informan yang

bernama Agus:

Oh udah enggak ada lah, udah pada belanja di pasar yang laen gitu. Kalo

kesini mah kejauhan dia. Yah, sepinya ini karna Kalijodo dibongkar itu.

Semua pedagang- pedagang juga pada ngeluh. (Wawancara 04 Mei 2017)

Penyataan lain datang dari seorang pedagang daging sapi bernama Abdul Malik:

Mereka sejak di gusur, lalu dipindahkan ada yang ke rusun ada juga yang

pulang kampung tidak pernah lagi datang ke lapak saya, jangankan membeli

sekedar datang buat silaturahmi juga udah enggak pernah lagi (Wawancara

08 Juli2017)

Hal serupa dialami juga oleh pedagang Daging Fikar seperti berikut:

Page 60: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

50

Pelanggan yang hilang itu mereka yang tinggalnya di Kalijodo. Mereka udah

pada entah kemana cuman kalo ke pedagang lain, silaturahmi gitu sih gatau

(Wawancara 06 Juli 2017)

Lebih lanjut Pak Fikar menjelaskan kerugian yang ia alami akibat penggusuran

Kalijodo. Ia menyatakan kerugian yang ia alami hampir setengah dari omset awal:

“Yah kalo untuk kerugian karna Kalijodo itu hampir setengahnya sih. Omset saya

dulu perharinya sekitar 7 juta” (Wawancara 06 Juli 2017).

Apabila melihat hubungan sosial yang terjalin antara pedagang Pasar Jembatan

Dua dengan warga Kalijodo sudah terbilang belasan hingga puluhan tahun, hal

tersebut tentu memberikan duka tersendiri bagi pedagang sekitarnya. Terlebih yang

digusur adalah wilayah padat penduduk sekaligus lokalisasi yang setiap harinya ramai

akan pengunjung wisata malam. Jaringan sosial antara pedagang pasar Jembatan Dua

dengan warga Kalijodo benar-benar terputus, diperkuat dengan pernyataan seorang

warga Kalijodo yang di relokasi ke rusun bernama Bu Suharti. Beliau menjelaskan

bahwa sudah tidak berbelanja / berlangganan di Pasar Jembatan Dua lagi. Dalam

wawancaranya beliau mengatakan:

Enggak tentu sih, selama saya disini (baca: Rusun Pulo Gebang)baru sekali

kesono itu juga silaturahmi aja. Kalau kesana kan butuh duit, butuh makan

juga sampai sana lapar. Kalau enggak butuh-butuh amat mah ngapain

(Wawancara 15 Mei 2017)

Informan diatas menyatakan ke enggananya untuk kembali berbelanja dan

berlangganan di Pasar Jembatan Dua karena jarak dan juga kesulitan ekonomi yang ia

Page 61: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

51

rasakan semenjak di relokasi ke Rusun Pulo Gebang. Semenjak dirinya dan

keluarganya di relokasi sekitar satu tahun yang lalu, ia baru sekali mengunjungi Pasar

Jembatan Dua untuk bersilaturahmi dengan pedagang langganannya tersebut. Dan ia

mendapat keluhan dari para pedagang kenalannya karena penggusuran Kalijodo

tersebut. (Wawancara 15 Mei 2017)

Setelah penggusuran Kalijodo, pelanggan yang hilang bukan saja dari warga

Kalijodo itu sendiri tetapi teman/kerabat warga Kalijodo yang dahulu ikut berbelanja

di pasar Jembatah Dua juga tak lagi belanja di pasar tersebut. Informan bernama Pak

Herman yang merupakan pedagang pasar menyatakan:

Iya, sepi. Sekarang mah pelangganya paling Cuma dari jelambar sama

tanggul yang sering mah.ya engga sih, mereka juga otomatis ikutan pulang,

jadi gapernah main kesini lagi ya ga blanja disini juga deh. (Wawancara 03

Juli 2017)

Dalam kutipan wawancara tersebut, Pak Herman menjelaskan bahwa semenjak

penggusuran Kalijodo ia sepi pembeli. Dan Pelanggannya banyak yang hilang. Dari

pernyataan beberapa informan diatas membuktikan bahwa hubungan sosial diantara

pelanggan-pembeli telah terputus. Padahal, warga Kalijodo dengan pedagang Pasar

Jembatan Dua telah memiliki hubungan yang sangat lama yang melebihi hubungan

antara pedagang dan pembelinya. Lebih lanjut Pak Datuk mengatakan:

Oh kalau itu sih udah enggak ya, karna kebanyakan mereka itu ke sini karena

ajakan dari pelanggan saya yang orang Kalijodo itu. Misal mereka dari

kampung halaman, lalu diajak jalan-jalan ke pasar sini liat-liat pakaian terus

beli ke saya karna kan si orang Kalijodo ini udah kenal baik dengan saya.

Terus kalau dia pindah karna digusur otomatis temen-temanya udah ga main

ke sini lagi dong, mainya ke tempat dia di relokasi dan disana ada mall atau

pasar yang lebih dekat. (Wawancara 08 Juli 2017)

Page 62: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

52

Terputusnya jaringan sosial bukan saja antara pedagang Pasar Jembatan Dua (si

A) dengan warga Kalijodo (si B) saja. Tetapi simpul antara A dan C juga ikut rusak.

Dikarenakan warga Kalijodo (si B) merupakan jembatan antara A dan C. Hilangnmya

warga Kalijodo berkemungkinan besar menghilangkan informasi penting yang

menguntukan pedagang Pasar Jembatan Dua juga untuk memperoleh pelanggan baru.

B. Pemanfaatan Modal Sosial Sebagai Strategi Pedagang Pasar dalam

Meningkatkan Omset

Dalam sub-bab ini penulis menjelaskan cara kerja modal sosial dalam

berhubungan satu sama lain hingga melahirkan strategi-strategi untuk mengembalikan

pendapatan di pasar dengan memanfaatkan modal sosial mereka. Penulis akan

menjelaskan bagaimana modal sosial dalam pasar Jembatan Dua.

1. Nilai dan Norma

1.1. Nilai dan Norma Pedagang dengan Pembeli

Setiap pedagang pasti memiliki nilai dan norma yang mereka terapkan kepada

pelanggan mereka agar merasa nyaman dan timbul raya percaya antara mereka.

Nilai yang dianut berupa nilai kesopanan, kejujuran, dan keramahan. Sebagaimana

Fukuyama mengatakan bahwa kepercayaan adalah hasil sampingan yang penting

dari norma-norma kerja sama sosial yang membentuk modal sosial. Kepercayaan

meningkat apabila sama-sama menerapkan norma kejujuran dan norma timbal balik

dan karena itu dapat bekerja sama satu sama lain (Fukuyama, 2005: 179).

Page 63: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

53

Salah seorang informan bernama Pak Datuk mengaku bahwa cara beliau

menarik dan mempertahankan pelanggan adalah dengan cara menerapkan nilai

kesopanan, kejujuran dalam harga dan kualitas barang, dan keramahan kepada

pembeli. Menurutnya, dengan bersikap baik, ramah dan menjalin hubungan baik

dengan pelanggan akan bermanfaat bagi kelangsungan usahanya. Beliau

mengatakan:

Kalau saya sendiri, ya meningkatkan pelayanan, lebih ramah kecalon

pembeli. Kalau ada orang datang mau cari barang itu meski dia ga sopan atau

judes jangan kita marahin. Harus kita sabarin. Kalau dia nawar barang kita,

nawarnya enggak wajar jangan kita usir kita judesin. Celakanya, kalau kita

kasar, dikasarin satu, lima yang ngikut. Pasti pembeli itu ngadu ke temennya

apa ke saudaranya, nanti nama kita juga yang jelek. Begitupun sebaliknya,

kalau kita layanin dengan ramah, sabar, nanti juga dia ngomong ke temen-

temenya belanja di pak Datuk enak, ramah terus harganya bisa ditawar

murah. Kalau gitu kan nanti temennya dia juga ngomong lagi ke orang lain.

Jadi gitu caranya untuk menggait pelanggan, kasih pelayanan sebaik

mungkin lah (Wawancara 08 Juli 2017)

Informan Pak Datuk selalu mengganggap semua pelangganya seperti anaknya

sendiri. Kedekatan dengan pelanggan-pelangganya tersebut membuatnya dikenal

sebagai pedagang yang ramah dan selalu memberikan harga yang murah kepada

pelanggan-pelangganya, beliau mengaku tidak pernah mengambil untung banyak

untuk para pelanggan-pelanggan dekatnya, namun harga yang ia tawarkan tetap

didalam harga jual yang telah disepakati sesama pedagang lain. Dengan pelayanan

Pak Datuk itu yang membuat para pelangganya cenderung bertahan berlangganan

dengan Pak Datuk. Selanjutnya beliau mengatakan:

Terus ditambah kita kasih harga murah, kalau mereka nawar gak pada

tempatnya ya kita jujur saja modal kita sekian, kita ambil untung sekian, buat

mereka mengerti jangan langsung di tolak mentah mentah. Jadi, pembeli gak

Page 64: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

54

sakit hati,kita juga gak sakit hati. Tapi kebanyakan yang tadi nawar terus gak

jadi beli itu, kebesokanya atau beberapa saat kemudian dia balik lagi. Karna

dia ingat pelayanan kita makanya dia balik lagi ke kita,seperti itu

(Wawancara 08 Juli 2017).

Dengan pernyataan informan diatas, dapat disimpulkan bahwa memberi

pelayanan yang baik dengan menganut nilai kejujuran, kesopanan dan keramahan

maka akan menguntungkan para pedagang karna pembeli akan merasa nyaman. Hal

tersebut juga sesuai dengan pernyataan salah seorang informan bernama Ibu Ayu

yang merupakan langganan dari toko Pak Datuk. Informan tersebut mengaku alasan

berlangganan dengan Pak Datuk karna sikap dari Pak Datuk dan harga yang murah.

Informan Ayu mengatakan:

Alasan saya berlangganan ya karna beliau ramah dan jual dengan harga

miring. Saya sering beli sarung, jilbab, mukena dengan harga yang murah.

Karna kan saya mau dagangin lagi, jadi harus dapet penjual yang murah dan

kualitas nggak murahan. Nah, Pak Datuk ini yang jadi langganan saya kalau

ke Jembatan Dua. Alasan lain kenapa langganan Pak Datuk ya selain

barangnya bagus dan murah itu karna saya sudah nyaman melakukan tawar

menawar harga dengan beliau yang gapernah marah kalau saya nawarnya

kebangetan. (Wawancara 08 Juli 2017)

Dari pernyataan informan diatas, dapat dikatakan bahwa hubungan sosial yang

dibangun antara pedagang dengan pembeli/pelanggan merupakan salah satu hal

yang menjadi penentu keberhasilan usaha seorang pedagang. Hubungan yang baik

dengan pelanggan menimbulkan kepercayaan si pembeli kepada pedagang.

1.2. Nilai dan Norma Pedagang dengan Pedagang

Dalam Pasar Jembatan Dua terdapat nilai-nilai yang dianut bersama antar

sesama pedagang. Diantaranya adalah sikap saling tolong menolong antar sesama

Page 65: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

55

pedagang apabila salah satu diantara mereka sedang mengalami kesusahan, maka

para pedagang pasar saling membantu satu sama lainnya. Contohnya, dengan

membantu teman sesama pedagang apabila salah satu diantara mereka tidak bisa

berbelanja barang dagang dikarenakan alasan tertentu. Seperti yang diungkapkan

salah satu informan yang merupakan pedagang kelapa bernama Agus. Ia

mengatakan:

Saya sama beberapa teman saya kan tinggal di pasar ini. Salah satunya yang

dari Kuningan, berhubung dagangan kita sama, makanya kalau belanja suka

gantian. Hari ini misalkan saya, besoknya dia. Atau misalkan dia lagi pulang

ke Kuningan nanti saya yang belanja buat dagangan dia, begitupun

sebaliknya. Saling ngebantu ajasih (Wawancara 04 Mei 2017)

Dikarenakan mereka sama-sama berdagang kelapa di pasar, mereka saling

bantu dalam hal berbelanja kebutuhan dagang. Ia mengaku saling bergantian dengan

temannya tersebut yang sama-sama pedagang kelapa untuk berbelanja di pasar lain.

Nilai tolong menolong dalam berbelanja kebutuhan pasar juga di terapkan pada

pedagang tekstil, pedagang tekstil juga kerap meminta tolong kepada salah satu

penjual sejenis apabila ingin berbelaja kebutuhan dagang. Dalam wawancara,

informan Pak Datuk mengaku sering mendapat titipan belanjaan dengan teman

sesama pedagang teksil. Beliau mengatakan:

…..kadang pedagang sini juga suka ada yang nitip jadi ya sekalian saja

belanjanya. Boleh nitip asal yang belanjaanya sama atau sejenis, biar gak

susah kan nyariinnya. (Wawancara 08 Juli 2017)

Nilai saling tolong menolong dalam berbelanja kebutuhan dagang akhirnya

melahirkan norma-norma yang dianut bersama yaitu menentukan harga barang

Page 66: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

56

dagang. Bagi penjual hasil bumi dan pangan mereka cenderung menyesuaian harga

barang dengan musim panen. Berbeda halnya dengan pedagang tekstil, dimana harga

baju jarang sekali mengalami naik-turun, maka mereka memiliki kesepakatan

bersama dalam menentukan harga barang dagang mereka. Pernyataan tersebut

diungkapkan oleh informan bernama pak Datuk, beliau mengatakan:

Kita selalu berunding dalam menentukan harga barang. Misal, modal untuk

satu kerudung itu 15 ribu. Kami jual dengan penawaran 30 ribu atau ada

yang 35 ribu. Namun, kami memiliki kesepakatan bersama harga tawar

paling minim adalah 20 ribu, enggak boleh sampai dibawah itu. Hal seperti

itu selalu kami infokan juga apabila ada pedagang baru. (Wawancara 08 Juli

2017).

Fukuyama menjelaskan akan terbentuk 4 macam norma dengan 4 sifat yang

berbeda; diantaranya 1) Spontan-Arasional (bersifat alami dan teratur sendiri), 2)

Spontan- rasional (bersifat tertata sukarela), 3) Hierarkis-Arasional (bersifat

keagamaan), 4) Hierarkis-Rasional (bersifat politis) (Fukuyama, 2005: 180).

Sistem aturan atau norma antar pedagang pasar ini termasuk kedalam Spontan-

Rasional (tertata sukarela) karena aturan-aturan tersebut terbentuk karena adanya

perundingan yang sifatnya spontan tanpa direncanakan terlebih dulu dan tanpa

memberatkan satu pihak. Nilai dan aturan yang telah mereka sepakati bersama

tersebut dan dipatuhi hingga saat ini, dengan mentaati norma yang berlaku tersebut

maka seiring berjalannya waktu akan melahirkan kepercayaan diantara mereka.

Dengan adanya nilai tolong menolong diantara pedagang, dan norma yang mereka

pegang teguh, maka pada saat mereka mengalami masalah bersama seperti pada saat

Page 67: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

57

omset menurun, mereka saling bekerjasama dalam mengembalikan omset mereka

bersama-sama.

Salah satu caranya, seperti yang di lakukan informan berikut bahwa ia mengaku

kerap membantu teman sesama pedagang untuk berkolaborasi dalam memasok

sayuran ke pelanggan mereka. Informan Pak Taufik mengaku ia kerap bekerja sama

dengan pedagang sayur lainnya apabila mendapat pesanan banyak dari langganannya,

maka Pak Taufik mengambil dagangan dari pedagang sayur lainnya guna memenuhi

pesanan dari si pelanggan. Beliau mengatakan:

Kalau lagi dapat banyak pesanan dari restauran, kadang sayuran saya kurang.

Makanya saya ambil dari lapak pedagang lain, itung-itung membantu sesama

saudara, apalagi mereka yang baru berdagang kan kasihan belum punya

langganan. (Wawancara 03 Juli 2017)

Hal ini merupakan bentuk kolaborasi antara Pak Taufik dengan pedagang sayur

lainnya yang didasari atas dasar kekeluargaan. Dengan adanya rasa saling tolong

menolong tersebut memudahkan mereka untuk bangkit dari keterpurukan akibat

kehilangan pelanggan mereka dari Kalijodo.

2. Kepercayaan (trust)

2.1. Kepercayaan Antara Pedagang dengan Pedagang

Kepercayaan (Trust) menurut Fukuyama, adalah:

Harapan yang tumbuh didalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan oleh

adanya perilaku jujur, teratur, dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang

dianut bersama (Kimbal, 2015: 30). Kepercayaan akan bangkit ketika setiap

individu berbagi dan menemukan titik temu norma-norma bersama yang

Page 68: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

58

dicapai ketika masyarakat mampu berhubungan satu sama lain (Field, 2010:

102).

Kepercayaan yang lahir antar sesama pedagang di pasar Jembatan Dua

dikarenakan beberapa dari mereka berasal dari kampung yang sama. Untuk

pedagang sayur mereka memiliki kesamaan tempat asal yaitu Kuningan, sedangkan

untuk pedagang daging sapi mereka berasal dari satu keluarga dimana sudah turun

temurun berdagang di pasar Jembatan Dua tersebut. Trust yang ada diantara mereka

berasal dari nilai yang mereka anut yaitu dari nilai kerja sama dan saling tolong-

menolong. Kepercayaan antar sesama pedagang terlihat ketika mereka saling

percaya satu sama lain dalam hal menjaga barang daganganya ketika salah satu

diantara mereka sedang pergi berbelanja di pasar. Menurut pengakuan seorang

informan Herman mengatakan:

Belanjanya mah ganti-gantian ada yang siang, sore atau malam. Nanti kalo

saya lagi belanja yang jagain dagangan saya sodara saya yang tukang

sayuran minta layanin kalo ada yang beli. (Wawancara 03 Juli 2017)

Informan diatas merasa percaya dengan saudaranya untuk menjaga

dagangannya dan melayani pembeli ketika ia sedang berbelanja. Kepercayaan itu

ada karena ia merasa pedagang sayur tersebut bukanlah orang asing melainkan

adalah keluarganya sendiri. Selain itu, rasa percaya lahir diantara para pedagang

dilatarbelakangi para pedagang di Pasar Jembatan Dua mayoritas mereka telah

mengenal satu sama lain selama bertahun-tahun, hingga ada yang puluhan tahun.

Memang, bentuk Pasar Jembatan Dua telah beberapa kali berubah yang tadinya

pasar tradisional hingga saat ini berubah menjadi pasar semi-modern namun

Page 69: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

59

hubungan yang terjalin antara mereka tidak berubah. Dengan adanya hubungan

sosial selama bertahun-tahun yang di dasari oleh norma dan nilai yang berlaku

diantara mereka maka timbulah trust antar pedagang. Disisi lain, kepercayaan lahir

karena adanya perilaku kerjasama dan tolong-menolong antar sesama pedagang

termasuk saat mengalami masalah bersama.

2.2. Kepercayaan Antara Pedagang dengan Pelanggang

Kepercayaan antara pedagang pasar dengan pelanggan dibuktikan dengan sikap

informan pedagang daging Pak Abdul Malik kepada pelanggan tetapnya seorang

pemilik kios bakso. Pak Abdul Malik mempercayakan si pelanggan tersebut untuk

cash bon atau membayar setiap seminggu sekali. Hal tersebut ia lakukan khusus

kepada pelanggan tetap yang telah ia percayai. Dalam wawancara beliau

mengatakan:

Saya punya langganan tukang bakso, dia kiosnya punya cabang 2. Setiap hari

dia ngambil daging sapi di saya untuk dua kios baksonya itu Dan bayarnya

tiap minggu sekali (Wawancara 08 Juli 2017).

Salah satu strategi yang dilakukan pedagang Pasar Jembatan Dua untuk

mengembalikan keseimbangan di pasar ialah dengan membangun kepercayaan

dengan para pelanggan mereka. Secara tidak langsung adanya penggusuran

merubah perilaku berdagang mereka. Khususnya cara memperlakukan pelanggan

mereka. Dengan hilangnya sebagian pelanggan mereka, pedagang Pasar Jembatan

Dua kini mulai memutar otak untuk lebih memanjakan para pembeli/pelanggan

mereka. Seperti yang informan diatas lakukan, ia memperilakukan pelanggan

Page 70: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

60

tetapnya dengan istimewa dengan membolehkan cash bon (membayar setiap

minggu) yang tidak ia berikan kepada pembeli lainnnya.

Belajar dari pengalaman saat penggusuran Kalijodo, dimana mereka merasa

lemahnya trust antara pelanggan yang berasal dari Kalijodo dengan pedagang Pasar

Jembatan Dua meski telah berlangganan lama, dan akhirnya saat terjadi

penggusuran hubungan antara mereka terputus. Hal seperti itu membuka pikiran

para pedagang pasar Jembatan Dua untuk lebih memperkuat trust dengan

meyakinkan pembeli / pelanggan mereka untuk tetap berlangganan meski memiliki

lokasi yang agak jauh dari Pasar Jembatan Dua. Salah satu inovasi yang mereka

lakukan ialah dengan melakukan pesan antar wilayah Jakarta untuk pelanggan lama

dan pelanggan baru.

Hal ini, mereka lakukan supaya para pembeli dagangan mereka merasa nyaman

dan para pedagang meyakinkan pelanggan bahwa barang yang diantar akan aman

dan tetap terjaga kualitasnya. Apabila trust terbangun antara mereka, maka apabila

pelanggannya pindah rumah, mereka akan tetap berbelanja dan berlangganan

dengan pedagang Pasar Jembatan Dua. Strategi yang mereka lakukan yaitu mereka

mempertahankan kualitas barang dagangnya dan mulai membuat inovasi-inovasi

baru seperti informan bernama Pak Taufik, beliau mengatakan:

Setelah penggusuran itu dagangan kan mulai sepi, saya mikir mau

menawarkan jasa antar pesanan ke pelanggan, lalu saya buat kartu nama gitu,

jadi setiap pembeli saya sebarin kartu nama itu kalau dia mau pesan antar.

Kategorinya ya pembeli yang mau pesan setengah kilo ke atas. Dan setiap

pengiriman sayur kita selalu jamin kualitas sayuran masih tetap fresh dan

terjaga kualitasnya (Wawancara 03 Juli 2017).

Page 71: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

61

Informan diatas menjelaskan bahwa dengan adanya penggusuran Kalijodo dia

mulai mencari strategi baru untuk mendapatkan pelanggan. Dia memulai dari awal

usahanya seperti dahulu dengan berusaha memembuat kartu nama dan menawarkan

service pesan antar. Kartu nama ia berikan kepada setiap pembeli dan pelanggannya

agar bisa berhubungan via whatsapp ataupun telepon. Hal itu dilatarbelakangi

karena ia tidak ingin kehilangan kontak dengan para pelanggannya seperti ia

kehilangan kontak dengan pelanggan warga Kalijodo. Dengan adanya kartu nama,

ia merasa pelanggannya akan lebih mudah berkomunikasi dengannya.

Banyak pembeli yang mulai menyukai service yang diberikannya dan akhirnya

berlangganan dengan Pak Taufik. Dia merasa kalau bukan karena penggusuran

Kalijodo mungkin sampai saat ini dia tidak akan berpikir untuk melakukan service

pesan antar tersebut yang justru saat ini sangat menguntungkan dirinya dan

pelanggannya. Pak Taufik mengatakan:

Mungkin kalau tidak ada penggusuran, ya saya masih biasa-biasa aja gitu.

Karna ada penggusuran kan jadi mikir cara baru untuk membuat pelanggan

merasa lebih nyaman dan tidak kabur. (Wawancara 03 Juli 2017)

Pernyataan tersebut didukung dengan pernyataan salah seorang pelanggan Pak

Taufik yaitu Ibu Kardi, dimana ia adalah seorang pengusaha catering yang

berlangganan sayuran dengan Pak Taufik. Mengenai Service Pak Taufik beliau

mengatakan:

Semenjak adanya service pesan antar yang ditawarkan menurut saya itu

menguntungkan juga untuk pelanggan yang kebetulan tidak bisa kepasar atau

membeli sayur dengan jumlah yang cukup banyak. Kalau saya sih suka

karena kan ngirit biaya bajaj buat bawa-bawa sayuran, saya biasanya kalau lg

banyak pesanan datang ke pasar buat milih sayuran lalu sayurannya di kirim

Page 72: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

62

ke alamat rumah saya. Atau kalau ga sempat saya tinggal whatsapp masnya

untuk minta dikirim misalnya kentang apa cabe berapa kilo gitu (Wawancara

15 Juli 2017).

Pernyataan dari informan membuktikan bahwa inovasi yang dilakukan Pak

Taufik dalam berdagang cukup berhasil karena dilatarbelakangi oleh kepercayaan

pelanggannya terhadap pelayanan Pak Taufik yang membuat pelanggan merasa

lebih nyaman dan diuntungkan.

3. Jaringan

3.1. Jaringan Pedagang dengan Pedagang

Terbentuknya jaringan sosial dipengaruhi oleh unsur modal sosial yang lain

yaitu nilai/norma dan kepercayaan (trust), dua hal itulah yang akhirnya turut

membentuk dan menguatkan jaringan. Hubungan yang terjalin antara pedagang

dengan pedagang di pasar Jembatan Dua menunjukkam bahwa kepercayaan (trust)

berpengaruh terhadap hubungan kerjasama yang terjalin antara mereka. Dengan

terjalinnya hubungan baik antar keduanya, maka mereka kerap bekerjasama satu

sama lain. Hubungan-hubungan yang baik dengan seorang teman dapat membantu

mempermudah seorang pedagang mendapatkan pembeli. Seperti pernyataan seorang

informan Pak Fikar berikut:

Saya punya teman di pasar ini dia sebagai supplier sayuran, jadi saya

ditawarkan sama beliau, mau masukin daging gak? ke restoran milik

langganannya. Yaudah, melalui perantara dia saya mendapatkan langganan

restoran (Wawancara 06 Juli 2017).

Page 73: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

63

Hubungan sosial yang yang terjalin antara pak Fikar selaku pedagang daging

dengan pedagang lainnya dilatarbelakangi karena Pak Fikar selalu membina

hubungan baik dengan sesama pedagang. Dengan menerapkan nilai saling

menghargai dan tolong-menolong antar sesama pedagang, akhirnya ia dapat

kenaikan omset padahal sebelumnya omsetnya sangat menurun pasca penggusuran

Kalijodo.

Pernyataan serupa juga di tuturkan oleh informan Pak Herman dimana ia

merasakan manfaat dari membangun hubungan baik dengan sesama pedagang

khususnya dengan pedagang yang memiliki kesaman tempat asal yang sama

dengannya. Beliau mengatakan:

Enaknya kalau dekat sama pedagang dari Kuningan itu kita saling bahu

membahu, ada masalah dipasar di bantu carikan jalan keluarnya, sepi

pelanggan misalnya, mereka memberikan informasi ke pelanggannya untuk

beli di saya. Karena mayoritas saudara saya yang asal Kuningan disini kan

dagang sayur, sedangkan saya dagangnya berbeda dari mereka jadi ketika

pelangganya butuh bumbu masak apa sembako murah di infokan biar belinya

ke saya. (Wawancara 03 Juli 2017)

Kedekatan dengan sesama pedagang dan terciptanya rasa saling tolong

menolong diantara sesama pedagang, ketika terjadi penggusuran di Kalijodo yang

akhirnya merugikan mereka, mereka mampu menghadapi dan mencari solusi

bersama untuk menstabilkan lagi kondisi pasar yang sempat sepi pengunjung. “

Ikatan jaringan sosial ikut pula membantu penyebaran ide dan kebijaksanaan”

(Damsar dan Indriyani, 2013: 174). Salah satu solusi yang mereka buat yaitu dengan

mengadakan sistem Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pelanggan. Sebelumnya,

para pedagang dipasar hanya sedikit yang menerapkan THR sebagai alat untuk

Page 74: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

64

menarik pelanggan dan membangun kepercayan si pelanggan, dengan adanya

sharing antar sesama pedagang yang dilakukan saat mereka ngobrol di kantin pasar,

beberapa pedagang mengusulkan bahwa agar diadakannya THR untuk para

pelanggan di Pasar Jembatan Dua. Saat ini, hampir setiap pedagang mengadakan

THR setiap tahunnya untuk para pelanggan mereka masing-masing sesuai dengan

kemampuan pedagang itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan Pak

Taufik berikut:

Awalnya ide saya sendiri, lalu saya usulin ke teman-teman lainnya agar

pelanggan mereka bertahan gitu. Saat ini pedagang-pedagang lain juga

mengadakan THR buat pelanggan-pelanggan mereka sesuai sama

kemampuan mereka, misalnya yang pedagang baru bisanya cuma ngasih

THR handuk atau sembako karena omset perharinya enggak sebanyak

pedagang yang udah lama berjualan dan punya suply ke restoran yang bisa

ngasih THR kulkas (Wawancara 03 Juli 2017).

Tindakan saling bertukar informasi antar keduanya merupakan hubungan

timbal balik yang dapat menguntungkan dua belah pihak. Hal tersebut dilatar

belakangi karena mereka saling menjaga hubungan baik. Dengan menjaga nilai

yang mereka junjung tinggi dalam berhubungan satu sama lain. Keyakinan meraka

ialah dengan membina hubungan baik maka mempermudah mereka untuk

mendapatkan kenalan, mendapat pembeli dan pelanggan baru hingga terbentuk

jaringan baru.

3.2. Jaringan Pedagang dengan Pembeli/Pelangang

Sebagai seorang pedagang tentu adanya pelanggan merupakan komponen yang

penting dalam keberlangsungan usaha mereka. Membangun hubungan baik dengan

Page 75: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

65

pelanggan dapat membantu kesuksesan seorang pedagang itu sendiri. Pernyataan

tersebut sesuai dengan hasil temuan data di lapangan, penulis menemukan bahwa

pedagang Pasar Jembatan Dua memanfaatkan hubungannya dengan para

pelanggannya sebagai jembatan mendapatkan pelanggan baru. Sebelum terjadi

penggusuran di Kalijodo, pedagang Pasar Jembatan Dua cenderung cuek dalam

memperlakukan para pelanggan mereka. Alhasil, para pelanggannya yang berasal

dari Kalijodo hilang begitu saja ketika mereka di relokasi ke tempat lain. Belajar

dari pengalaman tersebut, pedagang Pasar Jembatan Dua melakukan beberapa

strategi dan inovasi guna memperkuat kepercayaan para pelangganya seperti yang

telah di jelaskan dalam sub-bab sebelumnya. Hasilnya, sudah mulai dirasakan para

pedagang Pasar Jembatan Dua saat ini. Para pelanggannya kerap memberikan

informasi kepada teman mereka untuk berbelanja di pedagang Pasar Jembatan Dua.

Informan Pak Abdul Malik mengatakan:

Sebagian pelanggan saya saat ini mendapat informasi daging murah dan

segar dari pelanggan saya yang lain. Pelanggan saya yang tukang bakso

sering bawa temennya ikut belanja kesini, sebagai imbalannya saya kasih dia

bonus THR tiap tahun berupa uang atau barang dengan nominal yang

lumayan. Itung-itung bonus buat dia karna mempermudah jalan saya

mendapat pelanggan.(Wawancara 08 Juli 2017)

Lebih lanjut Pak Abdul Malik menjelaskan sejak kapan sistem THR diberlakukan

dan apa tujuan utama adanya THR untuk pelanggan-pelanggannya dan beliau

mengatakan:

Saya bikin THR buat pelanggan itu dari sekitar setahun yang lalu

(pertengahan 2016) saat yang lain juga pada ngadain THR. Sebenarnya THR

udah ada lama, tapi gak sering. Kadang saya ngasih, kadang enggak. Kalau

Page 76: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

66

sekarang Alhamdulillah setiap tahunnya saya membagikam THR ke

pelanggan. Tujuan utama saya untuk membuat pelanggan-pelanggan saya

gak pergi atau kabur ketempat lain meskipun lokasinya jauh. Cara

menyiasatinya ya dengan dikasih THR yang bikin dia nyaman langganan

sama saya. Eh alhamdulillahnya, mereka ngasih tau ke temenya juga

akhirnya temenya pada ikut langganan sama saya. (Wawancara 08 Juli 2017)

Hubungan yang terjalin antara pedagang dengan pelanggannya merupakan

hubungan timbal balik yang saling menguntungkan keduanya, dimana hubungan

timbal balik tersebut dibangun atas dasar kepercayaan antara pedagang dengan

langganannya. Disisi lain, Ritzer dalam Damsar & Indrayani menjelaskan bahwa:

Terstrukturnya ikatan sosial menimbulkan berbagai jenis jaringan nonacak.

Di satu pihak, jaringam adalah transtitif: bila ada ikatan antara A, B dan C,

ada kemungkinan terdapat ikatan antara A dan C. Hasilnya ialah bahwa lebih

besar kemungkinan adanya suatu jaringan yang melibatkan A,B, dan C.

(Damsar dan Indrayani, 2009: 158)

Pernyataan tersebut juga sesuai dengan data yang penulis temukan dari

informan lainnya. Bahwasanya pedagang pasar mendapatkan pelanggan/pembeli

salah satunya ialah berasal dari informasi yang didapat dari pelanggan lama mereka.

Saat ditanya bagaimana omsetnya saat ini dan apa strategi dalam meningkatkan

omset pasca penggusuran informan bernama Pak Taufik mengatakan:

Alhamdulillah omsetnya nambah sekitar 20 % lah. Jadi maksudnya, kan saat

penggusuran itu omset saya turun 40 % dari omset awal, lalu setelah

merubah strategi, omset saya naik 20% dari omset awal. Misal omset awal 8

juta, turun 40% menjadi 5 juta karna penggusuran itu. Lalu, saat menerapkan

strategi yang saat ini, omset saya naik jadi 10 juta gitu. Karna semenjak saya

buat service pesan antar ke restoran itu, restoran lain juga pada ngikut make

service dari saya ada sekitar 8 restoran. Salah satu restoran langganan saya

itu udah punya cabang. (Wawancara 03 Juli 2017)

Kemudian Pak Taufik menjelaskan hal yang melatarbelakangi restoran lainnya

ikut berlangganan dengannya:

Page 77: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

67

Awalnya karena omongan dari salah satu restoran yang berlangganan sama

saya, awalnya restoran GT ini langganan sama saya lalu kenalanya itu buka

restoran baru juga dan membutuhkan supplier sayuran, saat saya mengantar

sayuran ke restoran GT itu dikasih tau kalau restoran „ini‟ butuh penyuplai

sayur tuh, terus dikasih tau alamatnya dimana dan menurut saya masih

lumayan dekat ya lalu saya minta nomer kontaknya dan saya hubungin,

akhirnya karena dia juga mungkin dikasih informasi mengenai kualitas

sayuran saya dari si pemilik restoran GT ini, maka akhirnya dia pun ikut

langganan sama saya (Wawancara 03 Juli 2017)

Dengan adanya jembatan antara pihak satu dengan pihak lainnya menimbulkan

jaringan yang non-acak. Dikarenakan hubungan yang terjalin antara Pak Taufik (A)

dengan retoran GT (B) menjadi menyebab antara adanya hubungan Pak Taufik (A)

dengan restoran lainnya (C).

3.3. Jaringan Pedagang dengan Teman/Kerabat Dekat

Hubungan dengan teman, tetangga, atau kerabat dapat menjadi jembatan bagi

seorang untuk berhubungan dengan pihak lain. Dalam hal ini, masyarakat dapat

menggunakan koneksi mereka dengan orang lain sebagai sumber daya yang penting.

Mereka dapat menggunakannya untuk berbagai tujuan. Orang dapat datang kepada

kawan atau keluarga mereka ketika menghadapi masalah atau saat membuat

perubahan dalam hidup (Scott, 2011: 240). Pernyataan tersebut sesuai dengan data

temuan dilapangan, seorang informan mengaku mendapatkan pelanggan baru

dikarenakan informasi dari teman rumahnya, berikut pernyataan dari informan

bernama Pak Abdul Malik:

……temen-temen saya yang orang Cengkareng ngasih info kalau mau

hajatan ya beli daging di saya karna murah lah, dagingnya bagus lah gitu.

Saya juga suply daging ke bandara. Cuma dengan pembayaran setiap bulan.

Page 78: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

68

Dari temen juga, di telpon saya, ditawarin mau suply daging gak ke bandara

Soekarno Hatta? Gitu. lalu saya terima.(Wawancara 08 Juli 2017)

Perilaku berdagang Pak Abdul malik yang saat ini dengan menyuplai barang

dagangan mereka ke pelanggan yang umumnya adalah restoran, baru ia lakukan

setelah mengalami penurunan omset dan sepinya pembeli akibat dari penggusuran

Kalijodo tersebut. Dalam wawancara ia mengatakan:

…..lalu pas Kalijodo digusur mulai goyah omsetnya. Mulai saya mencari-

cari jalan biar omset saya kembali lagi, kalau bisa malah lebih baik. Jadi ya

saya minta tolong lah sama teman, saudara,istri anak saya biar promosiin aja

kalau mau beli daging ke saya. Hasilnya ya tadi saya dapat langganan

restaurant di bandara Soetta (Wawancara 08 Juli 2017)

Serupa dengan informan diatas, Informan bernama Pak Fikar mendapatkan

pelanggan baru melalui hubungan dengan istrinya. Dalam wawancara Pak Fikar

menyatakan bahwa istrinya ikut membantunya dalam memperbaiki omsetnya.

Beliau mengatakan:

…..cuma kan istri saya juga kerja, nah dia sering nawarin ke temen-temenya

kalau mau hajatan atau catering pesen dagingnya ke istri saya. Istri juga ikut

bantu sih naikin omset dagang karna ngelihat belakangan ini penghasilan

menurun karna itu tadi penggusuran Kalijodo pembeli sama pelanggan pada

ilang. Jadi dia ngerasa kasihan juga sama saya. Gitu aja sih saling bantu buat

nyari pembeli atau pelanggan baru sama istri (Wawancara 06 Juli 2017)

Pernyataan informan diatas menandakan bahwa hubungan sosial pedagang

pasar Jembatan Dua dengan pelanggan lamanya, dan dengan teman-temannya dapat

memudahkannya dalam berhubungan dengan pihak lain. Hal tersebut sesuai dengan

fungsi jaringan sebagai jembatan untuk membentuk hubungan sosial dengan pihak

lain.

Jaringan sosial pada tingkat mikro dapat memudahkan hubungan antara satu

pihak dengan pihak lainnya. Ikatan pelanggan yang terajut antara keduanya

Page 79: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

69

dapat memudahkan pembentukan hubungan baru dengan pihak lain. Ikatan

pelanggan antara kedua belah pihak dimungkinkan diperluas dengan

mengikutkan beberapa orang lain yang memiliki hubungan dengan pihak

pembeli. (Damsar & Indrayani, 2009: 161)

Terlepas dari itu, jaringan yang mereka bentuk tersebut terjalin karena adanya nilai-

nilai kebersamaan, tolong menolong dan kepercayaan diantara mereka yang

menjalin hubungan.

C. Analisa Penelitian: Refleksi Teori

Analisa penelitian ini, menggunakan teori Modal Sosial Robert Putnam. Inti dari

teori modal sosial Putnam ialah jaringan sosial. Dimana stok modal sosial itu

mengikat, menyatukan, orang-orang yang memiliki kesamaan dalam hal-hal penting

untuk menghadapi masalah dan mencari jalan keluar bersama (Verayanti, 2016).

Seperti yang dialami oleh para pedagang di Pasar Jembatan Dua, dimana mereka

mengalami suatu masalah yaitu sepinya pembeli dan penurunan omset pasca

penggusuran di wilayah Kalijodo lalu mereka mampu menghadapi masalah bersama

dan mencari jalan keluar bersama.

Untuk lebih lanjut, penulis menjelaskan ketiga unsur dari modal sosial yang

berpengaruh terhadap strategi para pedagang di pasar untuk memanfaatkan modal

sosialnya dalam menghadapi masalah bersama. Pertama, unsur nilai atau norma yang

dianut para pedagang Pasar Jembataan Dua, nilai yang berupa nilai kebersamaan,

kesopanan, kejujuran dan norma dalam menentukan harga barang. Kedua,

kepercayaan yang lahir antara pedagang pasar dengan teman sesama pedagang dan

Page 80: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

70

pedagang dengan pelanggan mereka dan Ketiga, jaringan sosial dimana jaringan sosial

ini nantinya akan berfungsi sebagai cara untuk bertahan dari keterpurukan pasca

penggusuran.

Analisa pertama yaitu unsur nilai dan norma. Nilai yang dianut berupa nilai

kesopanan, kejujuran, keramahan, kebersamaan dan tolong-menolong. Nilai-nilai yang

dianut para pedagang pasar tersebut menurut Putnam, terkandung di dalam hubungan

sesama sebagai kekuatan yang mendorong timbulnya kepercayaan. Elemen ini yang

meliputi nilai-nilai yang dimiliki bersama (share value), norma dan aturan-aturan

(Rais, 2009: 116).

Nilai-nilai tersebut dianut oleh para pedagang dengan pedagang dan pedagang

dengan pembeli. Sebagaimana yang dikatakan Putnam bahwa nilai yang dipegang

teguh bersama dalam hubungan timbal balik akan menumbuhkan kepercayaan. Hal ini

dibuktikan dengan perilaku pedagang Pasar Jembatan Dua dengan pelanggannya.

Hubungan timbal balik antar keduannya didasarkan adanya nilai yang mereka junjung

tinggi. Nilai tersebut yaitu nilai kesopanan, keramahan dan kejujuran yang nantinya

dapat menimbulkan trust diantara mereka dan berujung pada menguatnya jaringan

sosial. Sedangkan diantara pedagang terdapat nilai saling tolong

menolong/kebersamaan salah satunya dalam hal belanja kebutuhan dagang.

Selanjutnya norma yang dianut antar sesama pedagang ialah norma yang bersifat

spontan-rasional dimana terdapat kesepakatan mengenai penentuan harga barang

dagang yang sampai saat ini masih mereka pegang teguh. Norma tersebutlah yang

nantinya akan menimbulkan rasa percaya diantara mereka.

Page 81: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

71

Adapun nilai kebersamaan diantara sesama pedagang yaitu dengan membantu

sesama pedagang dalam menghadapi masalah bersama seperti berbagi rezeki dengan

pedagang lain berupa memasok sayur ke pelanggannya. Hal tersebut merupakan

bentuk kerjasama antar pedagang melihat adanya ikatan kekerabatan di antara para

pedagang mempermudah mereka untuk mendapat bantuan dari kerabat sesama

pedagangnnya untuk keluar dari kesulitan. Pedagang umumnya merasa kasihan karna

sanak saudaranya belum juga bangkit dari kesulitan pasca penggusuran Kalijodo.

Analisa kedua, yaitu unsur Kepercayaan (trust). Dimana Kepercayaan menurut

Fukuyama adalah harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan

oleh adanya perilaku jujur, teratur, dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang

dianut bersama (Kimbal, 2015: 30). Kepercayaan terdapat di dalam hubungan

pedagang dengan pelanggan mereka. Selain menerapkan nilai kejujuran dan

kesopanan, pedagang Pasar Jembatan Dua berupaya untuk menumbuhkan rasa percaya

para pelanggannya dengan mempertahankan kualitas barang dagangannya. Selain

mempertahankan kualitas barang, pedagang juga memiliki strategi supaya

pelanggannya lebih nyaman dengan meningkatkan kualitas pelayanannya salah

satunnya dengan melakukan delivery dengan menjamin kualitas barang dagang tetap

baik sampai tempat tujuan.

Apabila di dalam suatu hubungan terdapat rasa percaya maka akan memudahkan

pedagang pasar untuk mendapatkan pelanggan. Apabila pelanggan bertambah maka

besar kemungkinan pedagang tersebut memiliki jaringan baru dengan pihak lainnya

melalui informasi dari si pelanggannya itu. Selain itu, rasa percaya antara pedagang

Page 82: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

72

dan pembeli di buktikan dengan di bolehkan kasbon bagi pelanggan tetap, dengan

syarat dibayar perminggu.

Menurut Fukuyama, kepercayaan merupakan norma-norma kooperatif seperti

kejujuran dan kesediaan untuk menolong yang bisa dibagi-bagi antara kelompok-

kelompok terbatas masyarakat atau dengan lainnya dalam masyarakat yang sama.

“Jika para anggota kelompok itu mengharapkan bahwa anggota-anggotanya yang lain

akan berprilaku jujur dan terpercaya, maka mereka akan saling mempercayai”

(Fukuyama, 2002: 75).

Kepercayaan yang tumbuh di antara para pedagang di pasar merupakan

kepercayaan yang timbul karena mereka rata-rata memiliki kesamaan tempat asal/

kampung yang sama. Selain itu kepercayaan yang timbul antar sesama pedagang

dilatar belakangi oleh nilai dan norma yang mereka anut bersama selalu mereka

junjung tinggi. Rasa saling percaya sesama pedagang diwujudkan dengan saling

bekerjasama dalam menjaga barang dagangan teman sesama pedagangnya.

Analisa ketiga, mengenai unsur jaringan sosial, dimana menurut Putnam inti dari

teori modal sosial adalah jaringan sosial yang memiliki nilai (Field, 2010: 51). Dimana

jaringan sosial ada dan bertahan lama dikarenakan nilai dan norma yang selalu

dipegang teguh. Putnam berpendapat bahwa jaringan sosial merupakan aset yang

sangat bernilai. Jaringan memberikan dasar bagi kohesi sosial karena mendorong

orang orang yang bekerja satu sama lain. Menurut Putnam, paling tidak hal ini

ditemukan enam kali selama abad ke-20, dan setiap kali ditemukan menyatakan bahwa

hubungan bekerja sama untuk membantu orang memperbaiki kehidupan mereka

Page 83: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

73

(Field, 2010: 18). Oleh karena itu, penting adanya peranan teman, kerabat, tetangga,

dan pelanggan mereka guna mengembangkan dan memelihara pola jaringan sosial

yang dilakukan oleh pedagang pasar Jembatan Dua, sebab dengan merekalah

umumnya pedagang menjalin hubungan. Selaras dengan pikiran Putnam, Fukuyama

menjelaskan bahwa jaringan sosial berperan dalam memperluas kerjasama dengan

orang lain (Fukuyama, 2005).

Lawang mengatakan bahwa jaringan masuk kedalam kategori kepercayaan

strategic. Dimana melalui jaringanlah seseorang saling mengetahui satu sama lain,

saling bertukar informasi, saling mengingatkan, dan saling membantu dalam

melaksanakan atau menghadapi suatu masalah (Lawang, 2005: 62). Para pedagang di

Pasar Jembatan Dua bekerja sama membantu satu sama lain untuk memperbaiki

kehidupan mereka pasca penggusuran di Kalijodo beberapa waktu silam.

Dari pernyataan diatas, sesuai dengan temuan dilapangan bahwa terdapat

hubungan timbal balik yang dapat menguntungkan dua belah pihak berupa saling

bekerjasama dan membantu satu sama lain untuk menghadapi masalah. Hal tersebut

dilatarbelakangi karena mereka saling menjaga hubungan baik antar sesama pedagang

dengan mentaati nilai dan norma yang mereka junjung tinggi dalam berhubungan satu

sama lain. Keyakinan mereka ialah dengan membina hubungan baik maka

mempermudah mereka untuk mendapatkan kenalan, mendapat pembeli dan pelanggan

baru hingga terbentuk jaringan baru. Hubungan baik yang dibangun dengan pelanggan

mereka bermanfaat guna mengembangkan pola jaringan pedagang pasar Jembatan

Dua. Dimana ketika para pedagang menjalin hubungan baik dengan pelanggannya,

Page 84: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

74

pelanggannya tersebut akan merasa nyaman berhubungan dengan pedagang pasar

maka pelanggannya tersebut kerap merekomendasikan temannya untuk berbelanja

pada pedagang yang menjadi langgannya terebut. Penyebaran informasi kepada teman

atau saudara sangat menguntungkan pedagang. Hal serupa juga ditemukan pada

hubungan antara pedagang dengan kerabat atau tetangganya.

Menurut Putnam, terdapat dua bentuk modal sosial: bonding social capital (modal

sosial mengikat) dan bridging social capital (modal sosial menjembatani). Modal

sosial yang mengikat (bonding social capital) didasarkan pada keluarga atau ikatan

yang kuat lainnya, dan modal sosial yang menjembatani (bridging social capital) yang

mengantarkan orang dari berbagai latar belakang berbeda untuk bersama (Scott, 2011:

243). Sesuai dengan penjelasan diatas, jenis modal sosial yang ada di Pasar Jembatan

Dua adalah modal sosial bonding dan bridging. Modal sosial bonding adalah modal

sosial yang didasarkan pada keluarga atau ikatan kuat lainnya. Di Pasar Jembatan Dua

sendiri hubungan antar sesama pedagangnya sendiri sudah seperti keluarga sendiri.

Di sisi lain, terdapat beberapa pedagang yang memang berasal dari satu keluarga

sepeti pedagang daging dan sayuran, rasa kekeluargaan terhadap pedagang lain pun

dilatarbelakangi oleh kebersamaan yang sudah bertahun-tahun didalam pasar tersebut

seperti merasakan jatuh-bangun bersama mempererat rasa kekeluargaan mereka. Rasa

kekeluargaan tersebut mendorong mereka untuk saling tolong-menolong,

bekerjasama, bertukar ide dan informasi untuk kelangsungan usaha mereka. Selain

hubungan dengan pedagang, rasa kekeluargaan dibangun dengan pelanggan mereka,

dengan menganggap pelanggan mereka seperti anak atau kerabat sendiri. Dengan

Page 85: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

75

kedekatannya dengan pelanggan, mereka cenderung melakukan tukar menukar

kebaikan seperti pelanggan lama dibolehkan cash bon dan mendapatkan THR apabila

menjadi pelanggan tetap.

Selanjutnya, terdapat modal sosial bridging. Dimana pedagang Pasar Jembatan

Dua mendapatkan pembeli dan di promosikan dagangannya oleh tetangga, teman, dan

istri mereka. Dimana tetangga, teman dan istri mereka adalah orang luar yang dengan

cuma-cuma membantu mereka dalam mendapatkan pelanggan. Hal tersebut

didasarkan karena hubungan baik antara pedagang Pasar Jembatan Dua dengan orang

disekelilingnya, yang ternyata membantunya dalam keberlangsungan usaha

Page 86: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

76

BAB IV

PENUTUP

Pada bab penutup ini penulis akan membahas dua poin penting, yaitu (1)

kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian; dan (2) saran-saran,

yang bersifat ajuran untuk memberikan konstribusi pada penelitian ini.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk menjawab dua pertanyaan penelitian.

Pertama, Bagaimana jaringan sosial pedagang pasar Jembatan Dua dengan warga

Kalijodo sebelum dan setelah Penggusuran di Kalijodo?

Telah terjalin hubungan sosial antar warga Kalijodo dengan pedagang di Pasar

Jembatan Dua, hubungan sosial itu akhirnya membentuk sebuah jaringan sosial

karena hubungan diantara terbilang sudah sangat lama melihat penduduk Kalijodo

sering berbelanja dan berinteraksi dengan pedagang di Pasar Jembatan Dua. Warga

Kalijodo kerap menjadi jembatan untuk pihak lain berhubungan dengan pedagang

pasar Jembatan Dua. Dengan adanya penggusuran di Kalijodo, jaringan sosial

diantara mereka terputus. Putusnya jaringan sosial tersebut mengakibatkan dampak

merosotnya omset pedagang pasar.

Kedua, Bagaimana penggunaan unsur modal sosial kepercayaan, norma dan

jaringan sosial dalam meningkatkan omset?

Dengan terjadinya penggusuran Kalijodo dan penurunan omset drastis, maka

pedagang pasar menciptakan kembali dan memanfaatkan modal sosial yang mereka

Page 87: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

77

miliki untuk menghadapi masalah yang sedang mereka alami. Upaya membangun

dan memperkuat rasa percaya dengan sikap tolong menolong kepada sesama

pedagang, bersikap jujur dengan harga barang dagang, membangun rasa percaya

pelanggan dengan selalu memberikan pelayanan baik dan kualitas barang yang

membuat pembeli percaya untuk berlangganan. Serta selalu menjaga nilai dan norma

kesopanan, kejujuran, kebersamaan terbukti mampu memperluas jaringan sosial

mereka. Dengan meluasnya jaringan sosial maka berdampak positif bagi

kelangsungan usaha pedagang pasar, hal tersebut dibuktikan dengan bertambahnya

pembeli dan pelanggan mereka. Alhasil, merosotnya omset pasca penggusuran

Kalijodo mulai pulih kembali. Hal ini membuktikan bahwa modal sosial sangat

penting untuk mempertahankan kelangsungan usaha pedagang di Pasar Jembatan

Dua, Tambora Jakarta Barat.

Jenis modal sosial yang terdapat di pasar Jembatan Dua adalah modal sosial

bonding dan bridging. Dimana hubungan dengan sesama pedagang dan

pelanggannya termasuk kedalam hubungan kekeluargaan dan rasa kekeluargaan itu

mendorong mereka untuk saling tolong-menolong satu sama lain dan tukar menukar

kebaikan. Dan modal sosial bridging dibuktikan dengan adanya pihak luar yang ikut

membantu keberlangsungan usaha mereka melalui penyebaran informasi yang sangat

berharga bagi pedagang Pasar Jembatan Dua guna memperluas jaringan sosial

dengan pelanggan baru.

B. Saran – Saran

Page 88: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

78

Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya guna

menyempurnakan penelitian yang sudah ada. Perlu adanya kajian sosiologi ekonomi

yang lebih mendalam didalam era yang modern ini kususnya pada modal sosial.

Melihat pentingnya modal sosial bagi masyarakat guna keberlangsungan hidup

mereka, yang terkadang mereka lupa bahwa menjalin hubungan baik dengan orang

lain dapat menguntungkan dirinya.

Dalam melakukan penelitian sosial, penulis menyarankan agar untuk

memperhatikan konsep epic dan emic, dimana etic merujuk kepada pandangan orang

luar yang digunakan untuk generalisasi dan emic menunjukkan kerangka berpikir

dari subjek peneliti. Dengan memahami kedua konsep tersebut, diharapkan dapat

menambah wawasan ilmu pengetahuan guna mempermudah menganalisa

permasalahan dalam merelasikannya dengan teori-teori sosiologi.

Page 89: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

78

DAFTAR PUSTAKA

BUKU DAN ARTIKEL

Creswell, John W. 2016. Reserch Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Terj Achmad Fawaid dan Riayanati.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Damsar dan Indriyani. 2012. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Field, John. 2010. Modal Sosial. Terj Nurhadi. Bantul: Kreasi Wacana.

Fukuyama, Fracis. 2005. Guncangan Besar: Kodrat Manusia dan Tata Sosial

Baru. Terj Masri Maris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif (untuk ilmu-ilmu sosial).Jakarta: Salemba Humanika

Kimbal, Rahel Widiawati. 2015. Modal Sosial dan Ekonomi Industri Kecil: Sebuah Studi Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish

Lawang, Robert M.Z. 2005. Kapital Sosial dalam Perspektif Sosiologi. Jakarta: Fisip UI Press

Malano, Herman. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional: Protret Ekonomi Rakyat

Kecil. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Putnam, Robert 2000. “Bowling Alone: The Collapse and Revival Of American

Community. New York: Simon and Schurster

Rais, Rahmat. 2009. Modal Sosial Sebagai Strategi Pengembangan Madrasah.

Litbang dan Diklat Departemen Agama RI.

Scott, John. 2011. Sosiologi The Key Concepts.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Semiawan, Conny R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo

Sugiarto, dkk. 2007. Ekonomi Mikro (sebuah kajian komprehensif). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Page 90: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

79

DOKUMEN DAN SURAT KABAR

Noor, Triana Rosalina. Fungsi Sosia l- Ekonomi Pasar: Studi Tentang Pasar

Karah, Kec Jambangan Kota Surabaya. Jurnal online. Diakses pada 15

Oktober 2017 pukul 17.00 WIB

(http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/tahdzib/article/down

load/2727/2006/ )

Detik.com. “Kalijodo dalam Data dan Peta”. Diakses pada 24 Juli 2017 pukul

12.00 WIB (https://m.detik.com/news/berita/3145370/kalijodo-dalam-

data-dan-peta)

Kusumastuti, Ayu. 2015. “Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat

Pedesaan dalam Pengelolaan dan Pembangunan Insfrastruktur”. Jurnal

Vol. 20 No 1. Diunduh pada 25 Desember 2017 pukul 20.00 WIB (http://journal.ui.ac.id)

Megapolitankompas.com. “Alasan Penertiban Kalijodo Dipertanyakan” diakses Pada 24 Juli 2017 pukul 12.00 WIB

(http://megapolitan.kompas.com/read/2016/02/19/06030081/Alasan.Penerti

ban.Kalijodo.Dipertanyakan)

Nirfadhilah.2016. “Jaringan Sosial Dalam Penjualan Pedagang Makanan di

Pasar Inpres Kelurahan Baqa Kecamatan Samarinda Seberang.” eJournal

Sosiatri-Sosiologi, 4,(1):115-15. Diunduh pada 13 maret 2017 pukul 20.00

WIB (http://ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id/site/wp-

content/uploads/2016/03/dhila%20jurnal%20ganjil%20new%20(03-03-

16-01-47-39).pdf )

Pratama, Indra. 2016. “Dampak Penutupan Lokalisasi Bangunsari Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Bangunsari Krembangan, Surabaya”. Jurnal Unesa vol 1 no. Diunduh pada Rabu, 2 November 2016 pukul 18.00 WIB (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/swara-bhumi/article/view/15204/19210 )

Rahmawati, Dwisara Ajeng dan Drajat Tri Kartono. 2017. “Modal Sosial dan Pasar Tradisional (Studi Kasus di Pasar Legi Kotagede Yogyakarta)”. JurnalSosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 2 Tahun 2017 ISSN: 0215/9635

Page 91: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

80

Sila, Muhammad Adlin. 2009. Institusionalisasi Syariah pada Lembaga

Keuangan Mikro (LKM): Studi Sosiologis BMT di Cipulir dam BQ di Banda Aceh. Disertasi Universitas Indonesia

Situs resmi PD Pasar Jaya www.Pasarjaya.co.id

Tekno.kompas.com. “Pusat Belanja Kini Tampil Beda”. Diakses pada 24 Desember 2016 pukul 18.00 WIB (http://tekno.kompas.com/read/2015/06/25/18440751/Pusat.Belanja.kini.tampil.B eda)

Tempo.co. “Sejarah kalijodo: Dari Tempat Nongkrong kePelacuran”. Diakses pada 24 Desember 2016 pada pukul 12.00 WIB

(https://m.tempo.co/read/news/2016/02/12/064744448/sejarah-kalijodo-dari-tempat-nongkrong-ke-pelacuran )

Verayanti, Lany.2016. “Pemanfaatan Modal Sosial Sebagai Strategi Masyarakat

dalam Mengatasi Dampak dan Upaya menurunkan Tingkat Risiko

Bencana”. Artikel Pascasarjana Sosiologi Universitas Andalas Padang.

Diunduh pada 20 September 2017 pukul 10.00WIB

(https://www.academia.edu/11858583/Pemanfaatan_Modal_Sosial_Sebagai_S

trategi_Masyarakat_dalam_Mengatasi_Dampak_dan_Upaya_Menurunkan_Ti

ngkat_Risiko_Bencana)

www.streetdirectory.co.id

Buku Laporan Hasil Penertiban Kalijodo, 2016. [dokumen]

Data Sensus Tempat Usaha Pasar Jembatan Dua tahun 2017. [dokumen]

Page 92: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

81

LAMPIRAN

Transkrip Observasi 1

Tanggal 17 april 2017

Jam 12.30-17.00 WIB

Penulis sampai di Pasar Jembatan Dua Tambora Jakarta Barat pada pukul

12.30 WIB. Penulis langsung melakukan pengamatan. Pasar Jembatan Dua

rupanya sebuah bangunan semi-modern yang diresmikan pada tahun 2014 yang

sebelumnya merupakan pasar tradisional biasa. Saat ini sudah tersedia lahan

parkir bagi pengunjung dan toilet di dalam bangunan pasar. Pasar Jembatan Dua

ini letaknya persis di pinggir jalan raya Tubagus Angke,Tambora Jakarta Barat.

Terdapat jembatan penyeberangan persis di depan pasar untuk memudahkan

warga yang berjalan kaki sampai ke pasar tersebut. Saat tiba disanan penulis

masuk lantai 1 pasar yang didominasi oleh pedagang tekstil dan peralatan rumah

tangga. Saat penulis melakukan pengamatan, penulis menghampiri seorang

Security dan bertanya dimana letak kantor kepala pengelola pasar untuk

menyerahkan surat izin penelitian.

“Permisi pak, saya mau Tanya kalau kantor kepala pengelola pasar

disebelah mana ya pak?” ujar Penulis.

“Oh ada perlu apa ya dek kok nanya kantor kepala pengelola?” jawab Security

tersebut.

Lalu penulis menjelaskan maksud dan tujuanya kepada Security tersebut. “Saya

mau memberikan surat izin penelitian pak, kebetulan saya mahasiswi yang akan

melakukan penelitian di pasar ini”

“ Oh ruanganya ada di lantai 2 dek, nanti ada tulisanya kantor kepala ketuk aja,

Bapak ada didalam”

Lalu penulis pun langsung bergegas menuju kantor kepala pengelola. Saat penulis

datang, tampak seorang bapak-bapak yang sedang mengotak-atik Komputer. Lalu

penulis bertanya “Assalamu‟alaikum Pak, apakah benar bapak ini kepala

Pengelola Pasar Jembatan Dua?”

“Waalaikumsallam. Oh iya, ada keperluan apa ya? Mau sewa ruko?”

Penulis lalu menjawab “Tidak pak, saya Atikah mahasiswi UIN Jakarta mau izin

melakukan penelitian di Pasar Jembatan Dua, sekaligus mau meminta waktu

Page 93: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

82

bapak sebentar untuk saya wawancara kalau bapak berkenan. Mungkin kalau

bapak sibuk, bisa lain waktu pak?” sambil menyodorkan surat izin penelitian.

“ Oh mana coba saya lihat dulu surat izinya ya” jawab Pak Kepala Pengelola

dengan ramah. Lalu, beliau menambahkan “ kalau mau wawancara sekarang aja

ya, mumpung lagi engggak banyak kerjaan.”

Mendengar hal tersebut penulis langsung memulai wawancaranya dengan Pak

Kherudin. (Hasil wawancara tersebut terdapat dalam transkip wawancara no 1)

Usai memberikan surat izin penelitian, penulis melanjutkan pengamatanya. Kali

ini, penulis menuju Basement yang merupakan blok para pedagang sayur, bumbu

masak,sembako,ikan dan daging. Saat melintasi blok para pedagang kelapa parut,

penulis dipanggil oleh seorang pemuda yang merupakan pedagang kelapa yang

sedang duduk di tangga pasar.

“Neng, mau cari apa? Mau beli kelapa?” Tanya pemuda tersebut.

“ Oh enggak mas, saya mahasiswi lagi penelitian disini.” ujar penulis.

“Oh neliti apaan emang Neng kok dipasar?”

Penulis pun menjelaskan seputar penelitianya sambil memberikan proposal

penelitian kepada pemuda tersebut.setelah menjelaskan seputar penelitiannya.

Penulis langsung memulai berbincang dengan beberapa pedagang yang sedang

duduk ditangga pasar. Dalam perbincangan tersebut penulis menanyakan seputar

tanggapan mereka mengenai penggusuran yang terjadi di Kalijodo. Menurut

beberapa pedagang tersebut, beberapa saat setelah kawasan Kalijodo diratakan,

pasar Jembatan Dua menjadi sepi pembeli, bahkan beberapa teman mereka

menutup rukonya karna tak mampu membayar cicilan ruko/los perbulannya. Salah

satu pedagang tersebut mengatakan

“ Wah gara-gara penggusuran itu pelangganya pada ilang. Omsetnya

turun drastis lah kalo diitung-itung mungkin sekitar 50%. Malah teman saya ada

yang sampe nutup toko terus pindah kepasar laen”

Mendengar hal tersebut, penulis langsung menanyakan kepada penulis

tersebut apakah bersedia untuk diwawancarai, namun pedagang kelapa tersebut

menyarankan bahwa temannya saja untuk diwawancarai yang bernama Agus

karna dirasa dapat menjawab pertanyaan penulis dengan baik dan jelas. Namun

sayangnya pada saat itu Agus sedang pergi, lalu akhirnya penulis hanya meminta

nomor handphone Agus kepada pedagang tersebut.

Page 94: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

83

Setelah berbincang dengan para pedagang di tangga pasar, penulis menuju

kantin Pasar Jembatan Dua untuk makan, di kantin Pasar hanya ada dua pedagang

yang menjual makanan. Yang satu adalah warkop dan yang lainnya warung nasi

namun pada saat penulis kesana, hanya warkop saja yang buka. Penulis makan

sambil mengamati sekitar kantin yang merupakan blok pedagang perabotan rumah

tangga. Masih sama, sepi pembeli. Hanya ada beberapa orang yang lalu lalang dan

mereka merupakan pedagang Pasar Jembatan Dua juga. Akhirnya penulis

memutuskan untuk mengakhiri observasinya pada hari itu.

Page 95: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

84

Transkip Observasi 2

3 Juni 2017

Pukul 07.00 – 13.00 WIB

Penulis tiba di Pasa Jembatan Dua pada pukul 07.00 WIB. Setibanya di pasar,

penulis langsung menuju blok tekstil dan jasa. terlihat dua toko sudah buka.

Penulis berjalan menuju toko yang sudah buka tersebut, lalu penulis menyapa

seorang bapak yang merupakan pedagang pakaian “Pagi Pak, udah buka aja nih”

“Iya Neng, udah buka dari jam 6 pagi” Jawab pedagang dengan ramah.

“Udah ada pembeli belom pak? hehe” tanya penulis

“ Belum Neng, belom pada bangun abis sahur kali orang-orang ngantuk” sahut

pedagang tersebut.

“ Semangat Pak, semoga hari ini laris kan mau lebaran” jawab penulis sambil

melanjutkan berjalan.

Penulis berjalan mengelilingi lantai satu pasar tersebut, namun sepi karena

pedagang masih belum membuka toko dan terlihat beberapa pedagang baru

datang dan sedang mempersiapkan membuka toko. Lalu, penulis menuruni tangga

pasar menuju basementyang merupakan blok sayur, daging, sembako dan hasil

bumi lainnya.

Sesampainya di basementpenulis duduk di tangga pasar sambil mengobrol dengan

beberapa pedagang yang sedang main catur di tangga pasar tersebut. Diketahui

pedagang tersebut adalah penjual daging sapid an penjual daging ayam yang

sedang bersantai.

Obrolan pun dimulai dengan sapaan penulis “ Wah.. lagi nyantai ya Mas?

“ Iya Mbak, nyari apa Mbak?” jawab pedagang daging.

Page 96: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

85

“Gak nyari apa-apa cuma mau jalan-jalan saja” jelas penulis.

Lalu pedagang tersebut menjawab “ Jalan-jalan kok di pasar, ke Mall dong”

“Mall kan pagi belum buka Mas,hehe” Jawab penulis. lalu penulis kembali

mennayakan kepada kedua pedagang tersebut

“Emang lagi gak ada pembeli mas? kok main catur”

“ Udah jam segini mah Neng, udah mulai sepi pasar , lagian bentar lagi saya

pulang” tegas pedagang daging tersebut.

Penulis pun menanyakan “ emang dagang apa mas?”

“Saya daging, kalo dia dagang ayam” Jawab pedagang daging sapi tersebut.”

Usai mengobrol dengan kedua pedagang tersebut, penulis mengamati keadaan

pasar di blok sayuran. terlihat pedagang sayur masih sibuk melayani pembeli,

begitu juga dengan pedagang bumbu jadi, tempe dan tahu. hal ini terlihat dalam

gambar dibawah ini

( suasana di blok tahu dan tempe) ( suasana di blok sayuran)

Selesai mengamati blok tersebut, penulis melihat jam dan ternyata sudah

pukul 10.30 WIB. Penulis melihat blok daging, ikan dan ayam. Para pedagang

daging dan yang lainnya sudah bergegas pulang ke rumah yang tersisa hanya satu

Page 97: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

86

pedagang ayam yang masih membuka los nya. Kemudian penulis kembali ke

lantai 1, ternyata para pedagang kelontong, tekstil, emas dan jasa sudah membuka

tokonya dan sudah mulai di datangi pembeli. Dari kesekian banyak pedagang,

terlihat toko pakaian muslim yang ramai didatangi pembeli hal tersebut

dikarenakan bertepatan pada momen menjelang hari raya Idul Fitri. Kemudian,

penulis keluar pasar dan duduk di depan pasar. Lalu beberapa saat penulis duduk,

di hampiri security pasar yang menyapa penulis

“ Dek, udah mulai penelitiannya ya” tanya Security tersebut.

“ Iya pak, saya lagi observasi” Jawab penulis.

Kemudian security tersebut memberikan informasi kepada penulis tentang

kegiatan pedagang pasar. “ Nanti bentar lagi nih mobil belanjaan datang, sekitar

setengah jam atau satu jam lagi lah”

“ Oh ya Pak? makasih pak infonya, barangnya di drop dimana pak?“ Tanya

penulis dengan semangat

“ Di samping ntar, yang dateng ini mobil pedagang sayuran” jelas security

tersebut.

Penulis pun menunggu monil tersebut datang sambil mengamati sekitaran pasar.

sekitar satu jam penulis menunggu sekitar pukul 13.00 WIB mobil itupun sampai

di pasar. lalu penulis berjalan mendekati mobil tersebut, dan melihat seorang

pedagang mengangkut belanjaan. untuk lebih jelasnya terlihat di gambar berikut

ini

Page 98: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

87

(Pedagang menurunkan barang belanjaan)

Usai mengamati mobil belanjaan yang datang, penulis memutuskan untuk

mengakhiri observasinya yang dirasa sudah cukup untuk hari ini. Penulis langsung

menuju musholla untuk shalat zuhur kemudian kembali ke rumah.

Page 99: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

88

Transkip observasi 3

Tanggal 6 Juli 2017

Waktu 08.00-15.20 WIB

Lokasi Pasar Jembatan Dua

Pada pukul 08.00 peneliti sampai di Pasar Jembatan Dua dengan membawa tas

ransel, peneliti masuk ke Pasar Jembatan Dua langsung menuju blok pakaian.

Ketika peneliti masuk ke pasar melihat ruko-ruko yang beberapa masih tutup

karena libur lebaran. Peneliti melanjutkan pengamatanya dengan berjalan menuju

blok sayur yang berada di basement.

Pasar jembatan Dua dari depan Blok Pakaian dan Jasa

Berbeda dengan blok pakaian dan jasa yang beberapa ruko masih tutup, basement

yang di dominasi pedagang sayur, dan daging mereka sudah memulai kegiatan

berdagangnya mulai dari tanggal 3 juli 2017 atau seminggu setelah lebaran. Ketika

menuruni tangga, peneliti bertemu dengan dua orang bapak-bapak sedang duduk

di tangga dan mengobrol. Kemudian bapak tersebut bertanya kepada penulis

“Nyari apa dek?” sapanya dengan ramah.

Page 100: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

89

Lalu peneliti mengungkapkan maksudnya datang ke pasar tersebut “saya lagi

penelitian pak, saya mahasiswa dari UIN yang mau mewawancarai pedagang

pasar jembatan dua”.

Lalu kedua orang bapak itu menunjuk kearah pedagang daging sambil berbicara

kepada penulis “Noh kalo mau wawancara sama dia noh, diamah sesepuh disini”

Lalu penulis mendatangi blok daging tersebut. Saat memasuki blok daging

tersebut, penulis disambut dengan aroma khas daging sapi mentah dengan aroma

amis ikan yang mereka jual. Saat penulis melihat-lihat aktifitas mereka yang

dibilang tidak terlalu sibuk, karena penulis datang ke blok daging sekitar jam

08.30 WIB yang merupkan jam dimana para pedagang daging sudah mau

menutup daganganya, karena mereka tutup pada pukul 09.00 WIB. Saat penulis

berdiri dan melihat-lihat, penulis di sapa ramah dengan seorang pemuda yang

berjualan daging sapi yang lapaknya pas di samping saya berdiri.

“Ada apa neng? Mau beli daging?” sapanya sambil berdiri dan tersenyum.

Lalu, penulis menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke Pasar Jembatan Dua

“Enggak Mas, saya mahasiswa yang sedang penelitian disini kebetulan pagi ini

saya sedang observasi”

Kemudian pemuda itu yang telah diketahui penulis bernama Fikar setelah

melakukan wawancara, dengan ramahnya langsung bertanya

“Oh mau wawancara-wawancara gitu ya? Saya mau dong di Tanya-tanya tapi

dapet hadiah gak? Hehe” candanya sambil tertawa renyah.

“Boleh ya Mas, saya wawancara sebentar?” Ujar Penulis.

Lalu Mas Fikar pun mempersilahkan peneliti duduk di lapaknya dengan

menyodorkan bangku plastik “Sini Neng, duduk.”

Page 101: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

90

Lalu peneliti pun memulai wawancaranya dengan Mas Fikar. Wawancara tersebut

ada di dalam transkip wawancara no. 5 dengan pedagang Fikar. Usai melakukan

beberapa wawancara dengan pedagang daging, penulis pun melanjutkan

pengamatannya. Penulis berkeliling di blok sayuran, namun karena saat selesai

wawancara sudah jam 10.00 WIB blok sayur mulai sepi pembeli, tidak seramai

waktu awal penulis datang pukul 08.00 pagi. Tidak berlama-lama di blok sayur,

penulis akhirnya memutuskan untuk keluar pasar dan menuju area parkir yang

kebetulan berada di depan bangunan pasar. Penelitipun mengamati keadaan

sekitar, dengan duduk di bangku samping pos satpam yang kala itu di dalam pos

satpam ada dua orang security pasar yang wajahnya sudah tidak asing lagi. Lalu,

salah seorang securityitu menghampiri penulis dan menyapa

“Halo dek, kalau enggak salah ini yang dulu sering kesini juga ya?” Tanya bapak

security tersebut.

“Iya pak, saya masih penelitian di sini, satu bulan ini memang saya akan sering

kesini pak” jelas penulis.

“ Ya kalau adek datangnya jam seginian emang sepi, tapi kalau sampai malam itu

nanti ramai, apalagi jam-jam dua atau tiga pagi itu baru datang barang sama

pembeli lagi rame kalo sayuran mah, terus kalosore sekitar magriban ini depan

banyak tukang-tukang pedagang kaki lima,

“ Oh gitu ya pak, iyasih pas kemarin saya kesini itu jam setengah 6 sore udah

banyak yang dagang di pinggir jalanan kirain sampe rada siangan pantesan

besoknya saya kemari udah enggak ada, kalo gitu makasih ya pak” jawab penulis.

Page 102: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

91

“Iya sama-sama dek” ujar Pak Security.

Penulis pun kembali memperhatikan kegiatan di pasar tersebut, hingga pukul

12.30 penulis melihat hanya toko penjual perlengkapan sekolah dan jasa menjahit

saja yang ramai pembeli karena sudah mendekati tahun ajaran baru. Sedangkan

toko-toko lain seperti perabotan dan emas penulis belum melihat pembeli satupun.

Terlihat dalam gambar dibawah ini

(Blok pedagang seragam sekolah ramai) (blok pedagang peralatan rumah tangga sepi)

Keadaan tersebut penulis lihat hingga pukul 14.00 WIB. Pada jam tersebut

akhirnya penulis memutuskan untuk mengakhiri observasinya.

Page 103: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

92

Transkip Observasi 4

Tanggal 9 Juli 2017

Waktu 08.00-15.20 WIB

Hari ini, penulis sampai di pasar sekitar jam 8 pagi. Penulis melihat pedagang

emas sudah membuka tokonya. kemudian penulis masuk ke lantai 1 pasar. terlihat

beberapa pedagang telah kembali berdagang usai libur lebaran. Jumlah ruko yang

buka lebih banyak disbanding beberapa hari yang lalu saat penulis observasi.

Sekitar pukul 09.30 WIB pedagang seragam sekolah di banjiri pembeli, hal ini

seperti yang dilihat penulis pada observasi 06 Juli lalu. Hal lain yang penulis lihat

adalah penyedia jasa menjahit/ vermak juga ramai, karena beberapa ibu-ibu

datang untuk menjahit baju sekolah anak-anak mereka. Selain itu, pedagang

perlengkapan sekolah lainnya seperti buku tulis, sepatu, dan tas tak kalah

ramainya.begitu pula dengan pedagang perhiasan emas Seperti yang terdapat

dalam gambar dibawah ini

(Pedagang perlengkapan sekolah ) (Pedagang perhiasan emas)

Setelah mengamati pedagang di lantai satu, penulis menuju basement pasar.

Terlihat Pak taufik salah satu informan sedang tidak ada di lapaknya,, kemudian

penulis menanyakan kepada karyawan beliau “Mas, Pak Taufiknya kemana?”

“Lagi anter pesanan ke pelanggan” jawab karyawan tersebut.

“ Naik apa mas nganternya? dan kemana?” tanya penulis dengan penasaran

Page 104: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

93

“ Ke Pluit, pake mobil tadi. katanya mau sekalian belanja sih” Jawab karyawan

tersebut.

Akhirnya penulis menuju ke blok daging sapi, terlihat lapak Abdul Malik

kedatangaan pelanggannya yang memiliki kios bakso. pelanggannya tersebut

hendak mengambil daging yang baru sempat ia ambil jam 10 pagi karena baru

pulang dari mudik lebaran. Terlihat pelanggan tersebut sangat terburu-buru

meskipun masih menyempatkan diri untuk mengobrol sebentar dengan Pak Abdul

Malik dan Pak Hasan. Sesaat setelah pelanggan tersebut pergi, giliran penulis

yang mengobrol dengan pak Abdul Malik menanyakan bagaimana penjualanya

hari ini. Pak Abdul Malik menjawab

“ Sisa sedikit nih hari ini, mendingan sih dari pada kemaren-kemaren,orang

masih enek sama rendang kayaknya” ujar Pak Abdul malik

“Lalu sisanya di taro freezer Pak?” tanya penulis

“Iya, kalo gak nanti saya jualin ke pabrik sosis aja” jelas pak Abdul Malik.

Setelah sedikit mengobrol dengan Pak Abdul Malik, penulis menuju ke kantin

pasar untuk makan siang. Di kantin hanya tersedia indomie dan gorengan saja.

akhirnya penulis memutuskan untuk membeli mie rebus untuk makan siangnya.

Sambill menunggu pesanan datang, penulis mengpbrol dengan beberapa pedagang

yang sedang makan dan ngopi di kantin.

Usai makan siang dan sholat zuhur, penulis bergegas untuk kembali

mengamati situasi di pasar. Penulis kembali ke blok sayuran dan ternyata Pak

Taufik telah kembali dari mengantar pesanan dan berbelanja. Rupanya beliau

hanya berbelanja sedikit, sehingga tidak memakan waktu yang lama. Saat di lapak

Pak taufik, penulis mengamati pak Taufik menata barang belanjaannya dan

ternyata dia juga membeli beberapa belanjaan milik teman pedagangnya yang

sama-sama pedagang sayuran. Teman pedgangnya itu berbelanja bawang dan

beberapa sayuran yang jumlahnya tidak terlalu banyak.

Page 105: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

94

Lalu Pak Taufik pun memberi tahu penulis, bahwa pelanggannya yang tempo

hari penulis tanyakan untuk wawancara akan datang berbelanja ke pasar pada

tanggal 15 Juli karena pelanggannya tersebut menerima pesanan katering nikahan.

Mendengar hal tersebut, penulis meminta pak taufik untuk memberitahukan

pelanggannya untuk bersedia diwawancara. memalui telepon, pak taufik bertanya

kepada pelanggannya memastikan tanggal 15 jadi datang ke Pasar untuk

berbelanja keperluan catering. Setelah diberitahu Pak taufik, akhirnya

pelanggannya tersebut bersedia untuk diwawancarai penulis. Usai mengobrol

dengan Pak taufik, penulis melihat jam ternyata sudah pukul 15.30 akhirnya

penulis pamitan dengan Pak taufik dan memutuskan untuk mengakhiri observasi

hari ini.

“Pak, Sudah sore nih saya pulang dulu ya pak. InsyaAllah saya tanggal 15

kesini buat wawancara, enaknya jam berapa ya pak? tanya penulis

“ Nanti saya wa aja ya, dia (pelangganya) datengnya jam berapa. tapi biasanya

mah pagi atau agak sore sih” Jawab Pak Taufik.

Lalu penulis pun menjawab “Baik pak saya whatsapp saja nanti, terimakasih

banyak ya pak saya pamit pulang dulu”

“Iya Hati-hati neng” Jawab Pak taufik.

Page 106: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

95

Transkip Wawancara

Informan 1

Wawancara tanggal 17 April 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : H.Khaerudin

Usia : 55 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Kepala Pasar Jembatan Dua

Penulis : Nama Panjang siapa pak? dan usia bapak?

Informan : Pak Haji Khaerudin. Umur 55 tahun

Penulis : Sudah berapa lama bapak menjabat sebagai kepalasa pasar

Jembatan Dua?

Informan : Sejak 2014

Penulis : Kalau Pasar ini sendiri berdiri pada tahun berapa ya Pak?

Informan : Sudah dari dulu, dari tahun 1970-an lah. Dulu bentukannya gak

begini, masih pasar tradisional biasa.

Penulis : Ada berapa banyak pedagang di PasarJembatan Dua ?

Informan : Kalo pedagang kan gak sama dengan jumlah usaha, itukan ada yang

punya usaha dua, ada lima, gitukan. Ya mungkin sekitar 300-an lah

kalau jumlah pedagang, kalau jumlah ruko 414 ruko.

Penulis : Itu mereka berdagang apa saja ya Pak? Saya kan kesini kesorean

banyak yang sudah tutup sepertinya

Informan : Itu kebanyakan kalau pagi kan dagang sayur, sama sembako. Itu di

lantai paling bawah. Kalo di atasnya kan cuma tekstil sama sepatu-

sepatu itu.

Penulis : Biasanya pembeli di pasar ini tuh dari daerah mana aja ya pak?

Page 107: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

96

Informan : Petak Kodok,Grogol,Pluit ya macem-macem inikan pingggir jalan ya

bisa dari mana saja pembeli mah.

Penulis : Nanya sedikit seputar Kalijodo ya Pak, Bapak pernah mendapat

keluhan ga pak dari para pedagang sini

semenjakadanyapenggusuranKalijodo?

Informan : Oh iya imbasnya banyak, itukan banyak pembeli kita disitu, itu dulu

kan banyak rumah-rumah kumuh gitukan, yah Cuma kan ya

rumah-rumah masyarakat itu kan mereka banyak yang dagang-

dagang kayak warteg gitu dan sekarang udah kaga ada. Ya

sekarang mah kebanyakan yang beli ya rumah tangga biasa aja.

Penulis : Terus Pak ada gak sih pedagang sini yang rumahnya dulu di

Kalijodo juga?

Informan : Tidak ada sih sepertinya

Penulis : Pedagang pasar sini mayoritas tinggal dimana ya Pak?

Informan : Kebanyakan si ada yang dari daerah Tangerang, dan sekitar sini.

Penulis : Kalo etnisnya pak?

Informan : Etnisnya kebanyakan tionghoa ada sekitar 40% disini. Nih yang

dagang daging babi dan sebagian perabotan mainan anak Tionghoa

semua. Kalo sayuran, bumbu, ayam , ikan ada yang dari Kuningan,

Banten, dan tangerang.

Penulis : Berarti memang ada kaitanya ya sama penggusuran Kalijodo itu

ya?

Informan : Ada, ya memangsih penggusuran ada bagusnya, yaada. Cuman kalo

buat orang kaya situ bukan pedagang, dan kaya saya meski bukan

orang yang punya usaha tapi saya pengelola, buat imbasnya kalau

saya sih ada! Karena kalau udah sepi itukan mereka bayar ruko

terlambat, karna ya kata mereka “yagimana Pak, sepi” masa kita

mau maksa? Kan kaga. Disini mah hampir 50% turunnya. Tapi

kan ga mungkin penggusuran enggak ada korban, pasti ada korban.

Kalau orang yang gatau mah bilangnya wah bangus-bagus, yaa

emang bagus digusur, tapi kan mematikan juga itu loh masyarakat.

Penulis : Kalau yang depanpasarsinidaerahmanaya Pak?

Informan : Itu masuk Jakarta Utara tuh keknya

Page 108: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

97

Penulis : Itu mereka belanjanya kemari juga ga?

Informan : Ya sebagian sih kemari. Tapi mayoritas dulu dari Kalijodo .

Penulis : Karna penggusuran itu sampe ada yang tutupgak sih pak rukonya?

Informan : Ya banyak, itu kata dia “ah udah deh saya nyerah deh ga mampu

bayar” tapi ya gimana kata saya yaudahlah. Itu pedagang ilang lagi

satu, ilang lagi.

Penulis : Apa peran pengelola pasar dalam menghadapi sepinya pembeli

karna penggusuran kalijodo itu?

Informan : Yah kalo dari saya paling dilonggarin aja masalah bayar cicilan ruko

atau los. Kalau telat ya maklumin aja karna dagangannya sepi.

Penulis : Lalu apakah saat ini masih terdapat banyak pedagang yang nunggak

bayar pak?

informan : Yah sekarang sih udah gak terlalu banyak ya.. mungkin karna

mereka sudah bisa mengembalikan omset dagang kali ya. Paling

beberapa aja nih masih suka harus ditagih-tagih jawabnya ntar-ntar

dulu. Ah yaudah lah kata saya mah.

Penulis : Oh seperti itu ya Pak. oke Pak cukup wawancaranya terimakasih ya

Pak atas waktunya. Insyaallah beberapa bulan saya akan sering

kesini untuk penelitian Kalau boleh tau, apakah pedagang disini

ada yang bersaudara ?

Informan : Ya itu pedagang daging saudaraan semua. Tukang sayuran juga

yang asalnya kuningan rata-rata kerabat dekat.

Penulis : Boleh saya minta saran ke bapak kira-kira pedagang yang mana

yang sudah sangat mengerti tentang seluk-beluk pasar Jembatan

Dua?

Informan : Ya kebanyakan disini dagang udah pada lama. Kamu tanya-tanya

saja ke pedagang kira-kira yang paham sama kondisi sini dari dulu

sampai sekarang siapa, kalau saya baru kan menjabat jadi tidak

terlalu paham lah.

Page 109: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

98

Transkip Wawancara

Informan 2

Wawancara tanggal 04 Mei 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Agus

Usia : 28 Tahun

Status : Lajang

Pekerjaan : Pedagang kelapa parut

Penulis : Assalamualaikum Mas, Saya Atikah yang kemarin waktu itu SMS mau

wawancara.

Informan : Iya neng, mulai sekarang aja wawancaranya. Mumpung senggang

Penulis

: Baik Mas. Nama mas siapa?

Informan : nama saya Agus.

Penulis

: Asalnya dari mana Mas?

Informan : Saya dari Pandeglang, Banten.

Penulis

: Sudah berapa lama Mas dagang di pasar Jembatan Dua?

Informan: Sudah 5 tahun waktu pasar sebelum dipindah, 3 tahun setelah dipindah

kan ini dibangun 2014. Yaa sekitar 8 tahunan lah.

Penulis : Ini dagangan punya sendiri?

Informan : Iya, tapi join sama punya orang. Temen.

Penulis : Mas kan udah lama dagang disini, dari dulu sebelum pasar di pindahin

kesini itu ada perkumpulan pedagang / asosiasi pedagang gitu ga sih

Mas?

Informan : Engga ada. Cuma paling suka ngumpul aja nongkrong sesama

pedagang asal daerah yang sama.

Page 110: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

99

Penulis : Tapi rata-rata disini orang pandeglang semua?

Informan : Engga Neng, mencar-mencar disini mah. Disinimah campur si ada

orang Serang juga, Kuningan, Tangerang.

Penulis

: Memang, buka jam berapa ini pasarnya?

Informan : Yah sekitar jam setengah 3 pagi.

Penulis

Lama yak?

: Ohh, kirain 3 sore, ternyata malam. Berarti kayak pasar Kebayoran

Informan : Iya betul sekali Neng. Hehe.. Jam 3 sore mah sepi, dulumah ada yang

belanja jam segitu. Inimah boro-boro enggak ada yang belanja

sekarang. Jam 6 sore udah beres sekarang.

Penulis

: Oh jadi sekarang tutupnya magrib?

Informan : iya atuh dulu mah jam 10 geh masih ada yang belanja. Sekarang mah

iiihh parah.

Penulis

: Biasanya yang beli orang daerah mana?

Informan

: Ya sekitar sini lah. Kalau dulu kebanyakan orang Kalijodo tuh.

Penulis

: Emang Mas, engga ada pelanggan tetap gitu? Misal kan tadi Mas

bilang, yang beli kebanyakan orang Kalijodo. Apa ada warga

Kalijodo yang sekarang masih jadi pelanggan tetap mas?

Informan : Ohh udah enggak ada lah, udah pada belanja di pasar yang laen gitu.

Kalo kesini mah kejauhan dia.Yah, sepinya ini karna Kalijodo

dibongkar itu. Semua pedagang- pedagang juga pada ngeluh.

Penulis

: Apa ada yang sampe tutup toko?

Informan : Ada, pada gulung tikar, banyak. Kenapa pada ngeluh? Sewanya mahal,

pembeli enggak ada. Lokasi buat dagangnya juga engga strategis.

Buat yang dagang sayur di tempatin di paling bawah, dari jalanan

enggak kelihatan. Jadi orang lewat mah engga ada yang tau, kalo

disini ada pasar. Apalagi sekarang yang dagang kelapa di tempatin di

paling belakang. Omset saya makin berkurang.

Penulis : Penempatan pedagang memang udah diatur?

Page 111: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

100

Informan : Iyah, udah diatur sama kepala pasar. Dari pusatnya emang udah

disuruhnya begini. Disinimah enggak ada yang belanja, sekedar lewat

juga enggak ada.

Penulis : Memangnya masyarakat sekitar, seperti yang di blakang pasar jembatan

dua ini, sama seberang pasar, tidak belanja kesini?

Informan : Belanja sih yang blakang sini, orang Petak Kodok, depan juga ada.

Cuman, kalo dulumah pelanggan utama ya orang Kalijodo Neng.

Penulis : Emang dulu warga Kalijodo, yang beli dagangan mas, itu rumah tangga

biasa, atau pedagang juga mas?

Informan : Iya disono kan kebanyakan warteg, ya yang beli orang-orang yg

dagang warteg, tukang jualan. Yang jualan sayuran gerobak gitu.

Banyak dulumah, yang beli satuan geh banyak juga. Sekarang mah

udah abis, udah enggga ada lagi warung nasi kan.

Penulis : Apakah Mas dekat dengan orang-orang Kalijodo?

Informan : Ya paling hubungannya yang dekat dengan pelanggan-pelanggan aja.

Kan dulu sering kerumahnya pelanggan buat mengantar pesanan. Kan

dari sini deket. Sehari minimal dua kali sampai empat kali lah

nganterin kelapa ke Kalijodo. Kadang ,Kalau waktu senggang saya

nongkrong gitu sama pelanggan saya itu.

Penulis : Berapa banyak kenalan dari orang Kalijodo?

Informan : Saya Kenalnya ya sama pelanggan saya aja pertamanya, karena dia

juga enak orangnya, ya sering ngobrol, nongkrong bareng kalo sama

yang seumuran. Kadang juga nobar, kadang dia yang ikutan nobar di

pasar.

Penulis : Terus dulu mas, perhari penghasilnnya bisa dapet berapa? Sebelum

Kalijodo digusur?

Informan : Yah sampe dapet 300 kelapa / hari. Satu kelapa hargamya pas pasar

lama, dari sananya 3000 rupiah. Kalo ngeteng (satuan) , satunya 6

ribu atau 7 ribu. Sekarang mah 5.200 rupiah perbiji.

Penulis ; Kalau setelah pengusuran, berapa mas laku kelapa seharinya?

Informan : Awal-awal mah parah, 100 biji juga enggak habis. Omsetnya nurun

parah dua kali lipat. Paling 60 laku, 70 laku. Paling tinggi ya 100.

Page 112: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

101

Penulis

dong?

: Berarti secara enggak langsung penghasilan Mas juga ikut berkurang

Informan : Berkurang, jauh. Sehari-harimah buat makan mah ada aja gitu.

Penulis : Terus, mas berangkat jam berapa dari rumah?

Informan : Tidur disini aja di pasar.

Penulis : Enggak pulang ke Pandeglang?

Informan : Pulang kadang seminggu sekali ke kampung.

Penulis : Tapi bulan puasa mah lebih ramai, atau sama aja mas?

Informan : Ada aja si yang belimah. Awal puasa seminggu-dua minggu ya rame.

Kalo udah 2 minggu mau lebaran ya sepi karna pada pulang kampung

kan orang.

Penulis

: Pedagang yang asalnya dari Pandeglang, abang aja, atau banyak?

Informan : Banyak lah lumayan.

Penulis

: Berarti berangkat-pulang bareng?

Informan : Enggak, ya pada tidur di pasar semua.

Penulis : Disini, tidurnya di mana bang?

Informan : Kadang di Musholla, kadang diatas.

Penulis : Kalau kegiatan sehari-hari setelah pasar tutup Mas dan yang lainnya

ngapain?

Informan : Nyantai-nyantai, udah gitu nongkrong, ya ngobrol-ngobrol biasa aja

gitu.

Penulis : Mas, hubungan dengan pedagang lain gimana?

Informan : Ya deket. Sama dari Kuningan juga deket.

Penulis : Apakah Mas dengan pedagang lainnya suka tolong menolong dalam

hal sesuatu?

Informan : Saya sama beberapa teman saya kan tinggal di pasar ini. Salah satunya

yang dari Kuningan, berhubung dagangan kita sama, makanya kalau

belanja suka gentian. Hari ini misalkan saya, besoknya dia. Atau

Page 113: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

102

misalkan dia lagi pulang ke Kuningan nanti saya yang belanja buat

dagangan dia, begitupun sebaliknya. Saling ngebantu ajasih.

Penulis : Oh gitu, Apa Mas kalau pulang kampung suka bareng sama pedagang

yang dari Pandeglang sampai harus gentian brlanja dengan pedagang

Kuningan?

Informan : Iya kadang naik mobil bareng-bareng, kadang sendiri.

Penulis : Mereka yang pedagang asal Kuningan tidur di pasar juga atau pulang ke

kuningan?

Informan : Pada ngontrak. Ada yang tidur sini.

Penulis : Berarti kalau malam rame?

Informan : Ya rame. Tapi disini mah ramenya jam setengah 3 pagi- jam 6 pagi.

Lewat jam 6 mah udah, sepi.

Penulis : Emang kalau jam 2 pagi, jam 3 pagi itu yang beli siapa bang?

Informan : Ya langganan masing-masing.

Penulis : Kalau Mas sendiri langganannya dari mana aja?

Informan : Saya? Ya dari mana aja, ada yang dari Muara Karang.

Penulis

: Lalu semenjak Kalijodo di bongkar mas cari pelanggan baru lagi?

Informan: iya

Penulis

: Strateginya apa Mas?

Informan : Apa ya.. Ya ngasih harga murah aja dan kelapa yang masih bagus.

Kualitasnya di bagusin lah dari sebelumnya.

Penulis : Terus sampai sore begini sepi? Sore baru tutup?

Informan : Sampai sore, kir-kira sore jam 4. ngirim itu, ke pelanggan masing-

masing.

Penulis : Mas ngirimnya sendiri? pakai apa?

Informan : Saya mah kadang nyuruh temen, kadang saya sandiri nanti dagangan

saya temen yang jagain. Pakai motor Neng kalo dikit mah. Kalau

banyak minjem mobil temen atau nitip.

Page 114: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

103

Penulis

: Itu sejak kapan mas nganter-nganter ke pelanggan? dan paling jauh

kemana?

Informan : Dari dulu, Cuma dulu kan nganter wilayah-wilayah sini aja dan

mayoritas daerah Kalijodo dan sekitarnya karna disitu banyak

pelanggan. Tapi karna sekarang masyarakat disini udah berkurang,

yang beli ibu-ibu biasa ya mereka kan dateng ke pasar, jadi saya

mulai nerima nganterin ke pelanggan yang agak jauh kaya Muara

Karang.

Penulis : Mas, kan pelangganya dari Muara karang. Alasanya kenapa mereka bisa

belanja kelapadisini mas?

Informan : Banyak yang bilang di daerah sono mah kelapa mahal. Makanya

kesini.

Penulis : Yang membeli kelapa juga para pedagang makanan/ sayur?

Informan : Iya, ada yang dagang kue – kue gitu. Yang warung makan juga ada.

Penulis

: Tapi dulumah pelanggan utamanya tetap Kalijodo?

Informan : Iya Neng.

Penulis

: Oke mas segitu aja, Terimakasih atas waktunya

Informan : Oh iya Neng

Page 115: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

104

Transkip Wawancara

Informan 3

Wawancara tanggal 03 Juli 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Herman

Usia : 45 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Pedagang bumbu masakan dan sembako

Penulis : Assalamu‟alaikum pak, saya mahasiswi dari UIN Jakarta, bolehkah saya

mewawancarai bapak untuk skripsi saya yang berkaitan dengan

pedagang pasar?

Informan: Waalaikumsallam, boleh dek silahkan saja.

Penulis : Bapak dagang apa pak?

Informan: Dagang bumbu masakan dek, bumbu jadi sama sembako.

Penulis : Sudah berapa lama pak berdagang di pasar Jembatan Dua?

Informan: Disini hampir 25 tahun.

Penulis : Bapak saat ini tinggal dimana ?

Informan: Saya ngontrak di Priok. Aslinya orang Kuningan, jawa barat. Kalau

istri orang padang.

Penulis : Bapak berdagang mulai dari jam berapa?

Informan: Dari jam 1 malem.

Penulis : Boleh tau, bapak disini sewa lapaknya berapa ?

Informan: Disini mah sistemnya kredit , sebulan 500 ribu lebih. DPnya 10 juta.

Penulis : Pelanggan bapak disini berasal dari mana daerah mana pak?

Page 116: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

105

Informan:,Ada dari Jembatan Tiga, Jelambar, Tanggul kalo dulu samaKalijodo

Penulis : Teman bapak ada yang warga Kalijodo Pak?

Informan: Teman mah banyak dari sono.

Penulis : Apakah profesi teman-teman bapak tersebut?

Informan: Ada yang rumah tangga, ada yang pedagang, ada yang pengangguran.

Penulis : Kalau yang dagang itu mereka dagang apa pak?

Informan: Dagang nasi, dagang pecel lele, nasi goreng.

Penulis

: Lalu mereka belanjanya di toko bapak?

Informan: Iya disini.

Penulis

: Lalu sampai sekarang masih belanja disini?

Informan: Enggak, kalau teman saya mah pada pulang kampung karna digusur.

Penulis : Apakah pelanggan yang orang Kalijodo suka bawa temen untuk belanja

di tempat bapak gak?

Informan : Ada kalo temennya lagi main ke Kalijodo sekalian ke saya belanja

berdua sama langganan saya itu.

Penulis : Saat ini warga Kalijodo telah di relokasi, lalu bagaimana keadaan

dagangan bapak? Apakah terjadi perubahan?

Informan: Iya, sepi. Sekarang mah pelangganya paling Cuma dari Jelambar sama

Tanggul yang sering mah.

Penulis

: Apakah temennya langganan bapak masih suka belanja di bapak

sampai sekarang?

Informan : Ya engga sih, mereka juga otormatis ikutan pulang, jadi gapernag main

kesini lagi ya ga belanja disini juga deh.

Penulis : Apakah dari warga Kalijodo tersebut salah satunya ada yang saudara

bapak atau kerabat dekat bapak?

Informan: Enggak ada, saudara mah disini semua dagang di pasar ini.

Penulis : Oh, yang mana saja saudara bapak?

Page 117: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

106

Informan: Ini tukang-tukang ini semua (menunjuk pedagang sayuran) dari

kuningan semua rata-rata saudara saya.

Penulis : Apakah ada teman bapak yang juga berdagang disini, namun

daganganya harus gulung tikar karena bangkrut yang disebabkan

karena sepinya pelanggan pasca penggusuran?

Informan: Ya banyaklah. Kalau yang baru-baru itu, Kalau pedagang yang lama

mah enggak.

Penulis : Maksudnya bagaimana pak?

Informan: Iya ini kan pasar baru, bangunan baru kan. Adalah pedagang baru, trus

yang enggak kuat misah.

Penulis

: Apakah hal tersebut disebabkan sepinya pelanggan pasca pengusuran?

Informan: Iya.

Penulis

: Apakah bapak dahulu memiliki banyak pelanggan dari Kalijodo?

Informan: Banyak, kan deket dari sana (Kalijodo) ke sini.

Penulis : Mereka berasal dari rumah tangga biasa, atau para pedagang juga? Yang

menjadi pelanggan bapak itu.

Informan : Yang rumah tangga ada, yang dagang juga ada. Kan kalijodo itu

banyak yang jualan nasi, warteg.

Penulis : Kalau pelanggan yang berjualan, biasanya beli berapa banyak pak?

Informan : Yang jualan mah ada yang beli beras karungan, ada yang literan.

Penulis : Kalau para pedagang tersebut saat ini di relokasi, apakah berpengaruh

dengan omset bapak?

Informan : Iya otomatis turun omset saya.

Penulis

: Lalu, seperti apa strategi bapak untuk bertahan dan memenuhi

kebutuhan sehari-hari dengan menurunya omset penjualan bapak?

Informan: Strategi mah masih coba-coba ya. Cuma disinikan saya gak sendiri ada

saudara banyak jadi ya kadang dibantu di cariin pembeli.

Penulis : Lalu, apakah ada pelanggan baru yang membeli dagangan bapak?

Informan : Kalau pelanggan baru mah ada pasti..

Page 118: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

107

Penulis : Kalau pedagang pasar jembatan dua ini, rata-rata mereka santainya jam

berapa ya pak?

Informan: Santainya ya jam segini ini, siang. Kalau habis isya sibuk baru datang

barang. Cuman, belanjanya mah ganti-gantian ada yang siang, sore

atau malam. Sift-siftan gitu jaganya. Nanti kalo saya lagi belanja yang

jagain dagangan saya sodara saya yang tukang sayuran minta layanin

kalo ada yang beli.

Penulis : Apa bapak gak takut kalo dagangannya di jagain orang lain?

Informan : Gak lah, ngapain takut. Kan dia saudara, tau orangnya gimana. Terus

dagang disini juga, dia juga suka saya yang jaga dagangannya kalo

lagi pergi.

Penulis

: kalau untuk para pedagang apakah ada perkumpulan / asosiasi atau

ikatan pedagang pasar jembatan dua ga?

Informan: Enggak sih, engga pernah ada.

Penulis

: Bagaimana hubungan bapak dengan pedagang lain khususnya

pedagang yang asalnya dari Kuningan ?

Informan

: Hubungannya ya baik, saling tolong-menolong kalau ada yang

kesusahan. Kalau ada yang hajatan ya kondangan bareng-bareng.

Penulis

: Apa ada manfaat yang bapak rasakan karena terjalinnya hubungan baik

dengan pedagang asal Kuningan tersebut?

Informan

: Enakanya kalau deket sama pedagang dari Kuningan itu kita saling

bahu-membahu, ada masalah di pasar dibantu carikan jalan keluarnya,

sepi pelanggan misalnya, mereka memberikan informasi ke

pelanggannya untuk beli di saya. Karena mayoritas saudara saya yang

asal Kuningan disini kan dagang sayur, sedangkan saya dagangnya

berbeda dari mereka, jadi ketika pelanggannya butuh bumbu masak

apa sembako murah di infokan biar beli-nya ke saya.

Penulis

: Oh begitu, lalu, harga bumbu yang bapak jual apakah mengalami

kenaikan di bulan ramadhan?

Informan

: Naik banget lah.

Penulis

: Lalu hal itu mengurangi pelanggan bapak ga?

Page 119: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

108

Informan : Enggak lah, namanya juga kebutuhan. Naiknya kan serentak.

Dimana-mana sama.

Penulis : Lalu, apakah bapak pernah berniat untuk merubah harga barang

dagang bapak lantaran omset menurun dan dagangan sepi? Jadi biar

banyak gitu yang beli karna turun harga.

Informan : Ya enggak sih, kan harga mah ngikutin. Kalau pasaranya segitu

yaudah dijual segitu. Kalau pasaranya naik, ya harga dagangan saya

ikut naik.

Penulis : Apakah penghasilan saat ini cukup menutup kebutuhan sehari-hari

bapak?

Informan: yah kalau dicukup-cukupin mah cukup. Paling bayar sewanya lambat.

Penulis

: batas paling telat bayar berapa hari pak sama pengelola?

Informan

: Ya paling lambat 10 hari.

Penulis

: Kalau sampai 10 hari masih belum bisa bayar gimana pak?

Informan

: Ya ditegor lagi.

Penulis

: Gak pernah sampai disuruh tutup toko??

Informan

: Ya enggak sih, lama-lama abis yang dagang.

Penulis

: Lalu bagaimana perbandingan harga pasar Jembatan Dua khususnya

dagangan bapak, dengan harga para pedagang dipasar lain?

Informan

: Kalau perbandingan harga mah paling selisih dikit.

Penulis

: Lalu berapa bulan sekali bapak pulang ke Kuningan?

Informan

juga.

: Saya 2 bulan sekali. Kadang barengan sama orang-orang pasar

Penulis

: Oh gitu,baik pak trimakasih sudah mau meluangkan waktunya.

Oiya Pak menurut bapak siapa lagi yah pedagang sayur yang bisa

diwawancara?

Informan: Sama-sama dek. Itu aja noh yang lapaknya paling depan, bapaknya dia

yang paling lama disini, cuman lagi anaknya yang jaga.

(menunjuk lapak Pak taufik)

Page 120: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

109

Penulis : Makasih Pak Assamualaikum.

Informan : Waalaikumsallam.

Page 121: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

110

Transkip Wawancara

Informan 4

Wawancara tanggal 03 Juli 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Taufik Hidayat

Usia : 33 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Pedagang Sayuran

Penulis : Assalamualaikum pak, saya Atikah ingin mewawancarai bapak untuk

skripsi saya. Apakah bapak bersedia?

Informan: Waalaikumsallam. Baik dengan senang hati, maaf nih tempatnya

begini.

Penulis

usianya?

: Iya santai aja Pak, Hehe. Boleh tau nama lengkap bapak siapa dan

Informan: Nama saya Taufik Hidayat. Usia 33 tahun.

Penulis : Sudah berapa lama berdagang di Pasar Jembatan Dua ?

Informan : Sudah lama, inikan dari orang tua. Kalau orang tua mulai dari tahun

1983.

Penulis : Bisa di ceritakan bagaimana awal mula bisa berdagang di sini?

Informan : Pertama mah dagang di pinggir jalan dulu, lalu di benahi sama

pemerintah di bikin pasar baru kita pindah.

Penulis : Kenapa Bapak memilih untuk mengikuti orang tua berjualan di Pasar

Jembatan Dua?

Informan : Ya tujuanya untuk melanjutkan usaha Bapak saya. Terus ya kalau

keuntungan ya menjanjikan gitu.

Penulis : Apakah bapak sudah berkeluarga?

Page 122: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

111

Informan : Sudah, sudah punya anak 1 umur tiga tahun.

Penulis : Bapak disini tinggal sama istri dan anak bapak atau sendiri?

Informan : Istri saya sama anak saya dikampung. Saya disini ngontrak rumah

sama bapak dan pedagang lain yg sekampung pada ngontrak juga.

Penulis : Pada saat hari raya kemarin, satu kontrakan pada pulang kampung

semua atau hanya bapak saja?

Informan : Iya satu rumah pada pulang semua, kan rame-rame pakai mobil.

Penulis

: Di lapak dagang bapak ini, memiliki berapa karyawan?

Informan : Karyawan ada dua.

Penulis

: Apakah mereka berasal dari kampung yang sama dengan bapak?

Informan: iya, sama. Mereka tetangga di kampung.

Penulis : Karyawan bapak sudah berapa lama kerja dengan bapak?

Informan: Kalau namanya karyawan ya istilahnya ada yang mau mandiri terus

misah, makanya tiap tahun kadang gonta-ganti.

Penulis : Kalau karyawan yang sekarang bekerja sudah berapa lama?

Informan : Ada sekitar dua tahunan atau tiga tahunan-lah.

Penulis : Siapakah nama karyawan bapak?

Informan : Namanya Bambang dan Ayi.

Penulis : Apakah mereka yang meminta untuk ikut bekerja dengan bapak disini,

atau bapak sendiri yang menawarkan pekerjaan ke mereka?

Informan : Ya sayakan melihat pemuda dikampung yang pada nganggur, ya

kasihan saya ajak-ajak aja ke sini.

Penulis : Lalu, berapakah omset bapak perharinya dari dulu mulai berdagang

hingga sekarang?

Informan : Ya namanya dulu sama sekarang kan rupiah beda ya. Kalau dulu ya

sekitar 1 juta itu tahun „99an yang saya ingat. Kan saya baru ke sini

tahun 2000, kalau orang tua saya itu dari dulu tahun „83an.

Page 123: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

112

Penulis : Pada awal bapak dating ke sini, itu bapak baru lulus sekolah atau sudah

pernah memiliki pekerjaan lain sebelumnya?

Informan : Lulus SMA. Ya saya sempat mencari-cari kerjaan, Cuma engga dapat-

dapat ya istilahnya mau bagaimana lagi? Kalau sama bapak kan

menjadi penerus.

Penulis : Lalu berapakah upah karyawan bapak saat ini?

Informan: Sekarang perhari itu 80ribu diluar makan. Makan sudah saya tanggung.

Penulis : Lalu karyawanya itu dibayarnya perhari, atau setiap bulan?

Informan : Setiap bulan, jadi 80 ribu dikali sebulan aja gitu.

Penulis : Kalau soal sewa lapak ini berapa perbulanya pak?

Informan : Kalau Pasar Jaya ini sistemnya hak pakai. Kita di kasih jangka waktu

berapa tahun.

Penulis

: Itu gratis atau beli?

Informan : Belilah, hak pakainya beli.

Penulis

: Kalau bapak sendiri, dari dulu pelangganya dari mana saja?

Informan : Dulu dari sekitar sini aja.

Peneliti : Apakah ada pelanggan bapak yang dari Kalijodo dulu?

Informan: Ada, banyak. Hampir 40 % dari pelanggan saya orang Kalijodo dulu.

Peneliti : Kalau warga Kalijodo yang menjadi pelanggan bapak apakah ada yang

asih membeli dagangan bapak setelah mereka di gusur?

Informan : Udah engga ada, soalnya kan mereka pindah. Pindahnya ke Marunda

sama Pulo Gebang kalo enggak salah. Ya kalau Cuma silaturahmi-

silaturahmi mah suka ada. Satu dua orang dah.

Penulis

: Mereka belanja atau Cuma ngobrol aja?

Informan: Ngobrol aja.

Penulis

: Itu teman bapak atau pelanggan biasa?

Informan : Pelanggan. Temen saya orang situ mah enggak ada.

Page 124: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

113

Penulis : Seberapa besar kerugian bapak dengan adanya penggusuran Kalijodo

itu?

Informan : Ya sekitar 40 % mah ada.

Penulis : Omset bapak dari sebelum kalijodo digusur dan saat ini berapa?

Informan : Kalau omset mah biasa aja yah, namanya jualanmah kalau ada yang

pindah pasti ada ganti pelanggan yang baru. Kalau menurut saya sih

normal-normal aja. Cuma ada sedikit kemajuan lah setelah adanya

penggusuran.

Penulis : Jadi, menurut bapak dengan adanya penggusuran malah omset bapak

naik?

Informan : Iya namanyua orang berjualan, ketika mengalami kemunduran kita

merubah strategi lagi. bikin strategi baru, agar mendapat keuntungan.

Penulis : Itu bagaimana strateginya?

Informan: Strateginya ya kita menawarkan service pesan antar. Kita mulai

mengadakan pesan antar baru satu tahun terakhir aja, karna penjualan

udah mulai goyang waktu Kalijodo warganya digusur, nah dari situ

mulai kita bergerak merubah strategi.

Penulis : Strategi ini baru bapak pikirkan setelah terjadi penggusuran di Kalijodo

atau sebelumnya sudah pernah bapak pikirkan tetapi belum

dilaksanakan?

Informan: Jadi, setelah penggusuran itu dagangan kan mulai sepi, saya mikir mau

menawarkan jasa antar pesanan ke pelanggan, lalu saya buat kartu

nama gitu, jadi setiap pembeli saya sebarin kartu nama itu kalau dia

mau pesan antar.

Penulis : Apakah ada kategori pembeli yang bisa melakukan pesan antar ga?

Informan : Ya kategorinya ya pembeli yang mau pesan setengah kilo ke atas. Dan

setiap pengiriman sayur kita selalu jamin kualitas sayuran masih

tetap fresh dan terjaga kualitasnya.

Penulis

: Setelah menerapkan strategi baru sudah berapa persen omset bapak

bertambah?

Informan: Alhamdulillah omsetnya nambah sekitar 20 % lah. Jadi maksudnya,

kan saat penggusuran itu omset saya turun 40 % dari omset awal, lalu

Page 125: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

114

setelah merubah strategi, omset saya naik 20% dari omset awal.

Missal omset awal 8 juta, turun 40% menjadi 5 juta karna

penggusuran itu. Lalu, saat menerapkan strategi yang saat ini, omset

saya naik jadi 10 juta gitu. Karna semenjak saya buat service pesan

antar ke restoran itu, restoran lain juga pada ngikut make service dari

saya ada sekitar 8 restoran. Salah satu restoran langganan saya itu

udah punya cabang. Restoran GT( inisial) daerah Pantai Indah Kapuk.

Jadi, cabangnya ada 2 itu juga ikut langganan sayur sama saya.

Penulis

: Apakah yang melatar belakangi restoran lainnya ikut berlangganan

dengan bapak?

Informan : Ya awalnya karena omongan dari salah satu restoran yang

berlangganan sama saya, awalnya restoran GT ini langganan sama

saya lalu kenalannya itu buka restoran baru juga, dan membutuhkan

supplier sayuran. Saat saya mengantar sayuran di restoran GT itu

dikasih tahu kalau restoran „ini‟ butuh penyuplai sayur tuh, terus

dikasih tau alamatnya dimana dan menurut saya masih lumayan dekat

ya lalu saya minta nomer kontaknya dan saya hubungin, akhirnya

karena dia juga mungkin dikasih informasi mengenai kualitas sayuran

saya dari si pemilik restoran GT ini, maka akhirnya dia pun ikut

langganan sama saya.

Penulis : Saat ini pelanggann tetapnya kira-kira berapa orang pak?

Informan: Keseluruhan ya, kemarin aja saya kasih THR itu belum ke semua

pelanggan

Penulis : Oh bapak ngasih THR ke pelanggan ?

Informan : Iyalah, kalau enggak begitu saya gapunya pelanggan tetap.

Penulis : Apa saja kategori pelanggan yang mendapat THR ?

Informan: Ya.. yang sekiranya pelanggan tiap hari, ya dapet.

Penulis: THR-nya bentuknya apa ? Apakah uang, makanan, atau barang?

Informan: Tergantung, kalau yang belanjanya besar ya kita tanyain pengennya

apa gitu, kalau pengennya duit ya kita kasih.

Penulis : Tahun ini, bapak memberikan THR ke berapa pelanggan?

Informan: Kemarin itu, ke 100 pelanggan mah kayaknya ada.

Page 126: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

115

Penulis : Itu semua pelanggan dikasih THR?

Informan : Ya kalau belanja-belanja dikit tapi tiap hari mah saya kasih. Tapikan

THRnya beda-beda gitu sama yang belanjanya besar dengan yang

dikit.

Penulis : Kalau yang belanjanya dikit dikasih THR apa?

Informan : Dikasih THR paling Handuk.

Penulis : Kalau yang belanjanya besar THR-nya apa?

Informan : Kebayakan mintanya uang.

Penulis : Itu pelanggan-pelangganya orang mana aja?

Informan : Dari sekitar siniaja, ada yang dari Jembatan Tiga, Jembatan Besi,

Grogol, ada yang di Pesing, Jelambar, yang jauh juga ada, yang dari

Priok ada itu biasanya pelanggan yang kita pesan antar.

Penulis : Itu mereka Ibu rumah tangga, restoran apa penjual sayur juga?

Informan: Kebanyakan warteg,usaha katering sama restoran.

Penulis : Sudah berapa lama mereka menjadi pelanggan bapak agar bisa dikasih

THR ?

Informan: Kalau yang dikasih THR ya minimal udah jadi pelangan selama 1

tahunlah.

Penulis : Biasanya mereka belanja itu rutin seminggu sekali, atau tiap hari?

Informan : Ada yang tiap hari, ada yang seminggu sekali, yang beberapa hari

sekali juga ada. Ada yang sebulan sekali, tapi banyak belanjanya.

Penulis

: Kalau yang bapak antar itu kemana?

Informan : Kebanyakan mah restoran,

Penulis

: Restoran daerah mana pak?

Informan : Daerah Grogol juga ada, Pluit ada, terus di Jembatan Tiga juga ada.

Banyak sih lumayan lah.

Penulis : Bapak dapat ide ngasih THR itu dari mana pak?

Page 127: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

116

Informan : Awalnya ide saya sendiri, lalu saya usulin ke teman-teman lainnya

agar pelanggan mereka bertahan gitu. saat ini pedagang-pedagang lain

juga mengadakan THR buat pelanggan-pelanggan mereka sesuai sama

kemampuan mereka, misalnya yang pedagang baru bisanya Cuma

ngasih THR handuk atau sembako karena omset perharinya ga

sebanyak pedagang yang udah suply ke restoran yang bisa ngasih THR

Kulkas.

Penulis : Pelanggan-pelanggan itu paling lama sudah berapa tahun beli di

dagangan bapak?

Informan : Pelanggan paling lama ya hampir 20 tahun ada.

Penulis

: Itu dia restoran atau apa pak? Si pelanggan itu

Informan : Kalau dia warteg.

Penulis

kesini?

: Itu bapak yang mengantar pesanan sayur atau mereka yang datang

Informan: Mereka datang kesini. Soalnya kan dia namanya warteg mah jarang

dianter, soalnya kalau warteg mah belanjanya kadang ga sayur aja,

kadang dia beli ikan, beli daging segala macam. Sedangkan kan kita

mah jualanya sayur aja.

Penulis : Kalau bapak sendiri kulakan di daerah mana?

Informan: kalau saya blanjanya di Kramat Jati. Tapi tergantung, kalau kita lagi

kekurangan ya yang deket aja, ke jembatan lima. Kalau jembatan lima

kan semi grosir. Ga beda jauh dari kramat jati. Kalo engga yak e

tangerang, pasar tanah tinggi.

Penulis : Kalau belanja biasanya jam berapa pak?

Informan: Biasanya itu jam 9 pagi, biasanya itu rombongan bareng-bareng sama

pedagang lain. semobil 4 orang atau 5 orang..

Penulis

: Kalau dari lapaknya bapak, siapa yang biasanya berbelanja?

Informan: Saya kadang bapak saya.

Penulis

: Lalu berapakah omset perharinya saat ini?

Informan: Ya namanya jualan kan kadang sepi kadang rame sekitar 6 juta.

Penulis : Itu omset setelah penggusuran atau bagaimana?

Page 128: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

117

Informan: Kalau sebelum penggusuran omsetnya dulu sekitar 4 juta sampai 5

jutaan lah.

Penulis : Tetapi, sebenarnya apakah penggusuran Kalijodo itu merugikan untuk

bapak atau tidak si pak? Kalau melihat dari omset bapak yang malahan

naik pasca penggusuran ini?

Informan: Ya kalau untuk saya pribadi, buktinya ya ada aja rejeki. Mungkin kalau

tidak ada penggusuran, ya saya masih biasa-biasa aja gitu. Karna ada

penggusuran kan jadi mikir cara baru untuk mencari pelanggan lagi.

Penulis : Lalu balik lagi tadi soal karyawan bapak, kenapa bapak lebih memilih

orang sekampung daripada pemuda-pemuda di sini kan banyak juga yang

menganggur dan bisa diajak menjadi karyawanbapak?

Informan: Ya saya ingin mengurangi pengangguran di kampung saya, bagi-bagi

rejeki. terlebih lagi, karna karyawan saya itu kan tetangga saya, jadi

asal-usulnya sudah jelas lah sama orang tuanya juga kenal. Kalau

masih ada saudara ya lebih milih saudara. Kalo orang luar atau orang

kenal disini istilahnya, kan kita belum tau asal-usulnya gimana,

sifatnya juga belum tau jadi gamau ambil banyak resiko. Yang udah

jelas aja, tetangga lah minimalnya.

Penulis : Apakah para pedagang di pasar jaya jembatan dua memiliki grub di

media sosial atau perkumpulan2 gitu ? atau minimal dengan karyawan-

karyawan bapak?

Informan : Enggak ada sih, kalau dagang kan sifatnya pribadi paling kalau mau

komunikasi ke karyawan tinggal datang ke pasar kalo ga telpon.

Penulis : Kira-kira sudah berapa pelanggan baru yang bapak dapat setelah

penggusuran Kalijodo?

Informan : Kalau berapa orangnya sih lupa,tapi kalau dilihat dari jumlah

pendapatan, saya naik 20%.

Penulis : Kalau hari ini ada antar pesanan ga ke pelanggan?

Informan: Kalau hari ini engga ada, karna belum pada buka semua karna masih

pada libur lebaran.

Penulis : Biasanya setiap hari antar pesanan atau enggak pak?

Informan: Enggak tiap hari sih.

Page 129: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

118

Penulis : Biasanya mereka yang pesan antar itu, belanjanya berapa banyak pak?

Informan : Biasanya 200 ribu, 300 ribu. Yang sejuta juga ada kalo yang belanja

besar mah.

Penulis : Kalau saudara bapak, misal omnya, sepupu itu ada yang dagang di

Jembatan Dua juga?

Informan : Ada, dagang sayur juga. Kalo yang di belakang itu kebanyakan masih

saudara. Sekitar 7 orang masih saudara bapak saya. Adeknya bapak,

ada kakanya bapak juga ada.

Penulis : Dengan adanya keluarga berdagang sayur juga, apakah bapak merasa

ada kemudahan dalam mencari informasi soal harga sayur atau soal

pelanggan?

Informan : Kalau soal harga sayur mah enggak ya, karna itukan udah standarnya

segitu. Paling kalau saudara yang dagang di Pasar Pagi itu suka telpon

kalau ada nih restoran langganan dia buka cabang baru, nah

cabangnya deket sini dia nginfo ke pelangganya supaya belanja

sayurmya ke saya aja. Karna kalau ke dia kan kejauhan daripada

pelangganya lari ke orang mending cabangnya itu langganan sama

saudara dia kan.

Penulis : Lalu, diantara keluarga bapak dan juga orang-orang kuningan itu yang

pertama kali berdagang di pasar jembatan dua ini siapa?

Informan : Yang pertama ini bapak saya. Yang adik-adiknya ngikut kesini.

Mungkin ketika ada modal lalu kesini.

Penulis

: Pernah ga sih pak, kerja sama dengan pedagang lain yang berasal dari

Kuningan atau daerah lain untuk masalah dagangan?

Informan

: Pernah, Kalau lagi dapat banyak pesanan dari restaurant, kadang

sayuran saya kurang. Makanya saya ambil dari lapak pedagang lain,

itung-itung membantu sesama saudara, apalagi mereka yang baru

berdagang kan kasihan belum punya pelanggan.

Penulis

: Oh iya pak, boleh minta kontak salah satu pelanggan bapak gak? saya

mau wawancara kira-kira boleh gak pak?

Informan

: Boleh, adasih nih kontaknya (sambil menunnjukan kontak di

whatsapp)dia pengusaha catering gitu orangnya baik nanti kamu

whatsapp atau telpon aja atau saya yang bilangin deh.

Page 130: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

119

Penulis : Baik Pak terimakasih.

Informan : Ya

Page 131: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

120

Transkip Wawancara

Informan 5

Wawancara tanggal 06 Juli 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Zulfikar (Fikar)

Usia : 33 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Pedagang Daging Sapi

Penulis : Selamat pagi pak, apakah saya boleh mewawancarai bapak untuk

skripsi saya?

Informan : Oh boleh dek, sini sini duduk tapi begini ya keadaanya rada kotor.

Penulis : Iya pak tidak masalah.

Informan : Oiya adek dari mana nih? Kampus mana?

Penulis : Saya dari UIN Jakarta pak, oh iya boleh tahu nama lengkap bapak

siapa?

Informan : Nama saya Zulfikar, panggilanya Fikar.

Penulis : Usianya pak?

Informan : Usianya 33 tahun.

Penulis : ini bapak asalnya dari mana?

Informan : Asalnya, saya orang pandeglang tapi lahir di Jakarta. Orang tua di

Kalideres.

Page 132: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

121

Penulis : Apakah bapak tinggal di rumah sendiri? Atau masih mengontrak/

ngekost?

Informanr : Alhamdulillah sudah rumah sendiri. Cuman belum lunas. hehe

Penulis : Apakah bapak sudah berkeluarga?

Informan : Iya sudah. Alhamdulillah saat ini istri saya sedang hamil anak pertama.

Penulis : Dari tahun berapakah bapak berdagang di Pasar Jembatan Dua ini?

Informan : Berdagang disini sejak tahun 2007.

Penulis : Sebelum berdagang apa kegiatan bapak?

Informan : Saya kuliah di Universitas Pancasila jurusan teknik mesin.

Penulis : Lalu apa alasan bapak memilih berdagang daging? Dibanding kerja

menjadi teknisi atau karyawan perusahaan?

Informan : Ya, dulu saya pernah kerja, dulu itu saya kerja di Sriwijaya Air enggak

lama Cuma satu setengah tahun. Posisi waktu itu sebagai Checker,

manifest kargo pesawat. Namun sambil kerja disitu, saya sudah ikut

bantu-bantu dagang. Setelah tahu ilmunya buat usaha, ya saya lebih

memilih untuk ber-usaha dibanding kerja disana.

Penulis : Lalu, bagaimana awal mula bapak bisa berdagang daging?

Informan : Awal mulanya saya ikut kakaknya bapak saya, saya juga ikut jadi

buruh kasar. Suatu ketika, saya berfikir, kalau saya terus-terusan

mikirnya hanya kerja, kerja dan kerja jadi karyawan, tidak akan

pernah ada kesempatan untuk buka usaha sendiri, jadi dipikir-pikir

takutnya kita hanya mengandalkan gaji yang segitu-gitu aja, tapi kalau

usaha kan namanya orang usaha itu kadang rame, kadang sepi. Jadi

masih ada harapan untuk dapat hasil yang lebih dari biasanya.

Penulis : Jadi usaha jual daging sapi ini memang dari awal milik bapak?

Page 133: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

122

Informan : Alhamdulillahnya 7 tahun terakhir saya sudah punya lapak sendiri.

Penulis : Tadinya punya siapa?

Informan : Saya ikut saudara.

Penulis : Apakah dari pertama kali bapak berdagang di pasar ini? Atau tadinya di

pasar lain?

Informan : Dari awal saya ber-usaha di mulai di pasar ini. Karna keluarga banyak

dagang disini, sama-sama masih jualan daging.

Penulis

: Pak, Pasar Jembatan Dua ini kan bangunanya baru ya tahun 2014,

sebelum di bawah naungan Pasar Jaya kan bentuknya pasar

tradisional di pinggir jalan, apakah pada saat dulu pasar ini masih

tradisional di pinggir jalan bapak sudah berdagang disini?

Informan: Iya sudah sejak pasar lama Alhamdulillah saya sudah disini cuma dulu

itu saya masih ikut-ikut orang. Namanya dulu kan saya masih bekerja

juga di Sriwijaya itu. Kalau kerja kan ga setiap waktu bisa di pasar,

kadang kalau waktu senggang saya bantu-bantu saudara di pasar.

Lama-lama saya tau usaha daging itu saya suka lihat ada pesenan-

pesenan. Nah mulai dari situ saya nabung buat buka usaha sendiri.

Penulis : Bapak disini berdagang sendiri atau memiliki karyawan?

Informan: Saya punya karyawan satu, masih saudara sih. Cuma sekarang dia

masih libur lebaran.

Penulis :Itu karyawanya dibayarnya per minggu atau per bulan?

Informan: Perhari, sehari saya kasih 80 ribu belum sama uang makan.

Penulis

: Kalau karyawanya itu orang mana pak?

Informan : Masih saudara sih.

Penulis

: Apa alasan bapak lebih memilih saudara dibanding orang lain?

Page 134: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

123

Informan : Yaaa saya ngajak itu karna dari pada dia kegiatanya cuma makan,

tidur, nongkrong doang.

Penulis

: Sudah berapa lama dia bekerja sama bapak?

Informan : Sudah 8 bulanan.

Penulis

: Bapak buka lapak dari jam berapa?

Informan : Saya dari jam 3 pagi sampai jam 9 atau jam 10 pagi.

Penulis : Apakah ada pelanggan dari warga sekitar sini ?

Informan: Pelanggan, pembeli biasanya dari Peta Kodok,Grogol, Kalijodo dulu

mah sama Teluk Gong terus Pluit juga.

Penulis : Bapak memiliki berapa pelanggan tetap dari masyarakat sekitar sini?

Informan : Kalau dari warga sekitar mungkin bisa kehitung ya. Pelanggan saya itu

kebanyakan pedagang bakso, restoran Cina

Penulis : Para pedagang bakso itu domisilinya bapak tau ga dari mana aja?

Informan : Ya sekitar daerah sini juga. Inikan Pasar Jembatan Dua ya mereka ada

yang dari Teluk gong juga ada.

Penulis : Ada ga pelanggan dari Kalijodo dulu?

Informan : Oh ada. Itu balik lagi ke cerita dulu ya. Itu dulu pelanggan saya banyak

banget dari sana. Pedagang warung nasi, warung padang, bakso. Ibu-ibu

rumah tangga juga ada. Ya awalnya saya ini sempet shock ya ketika

omset kita stabil terus tiba-tiba ada penggusuran di Kalijodo, pasar ini

terkena dampaknya. Enggak hanya saya, semua pedagang kok. Tapi,

saya lihat lagi karena mungkin karena hanya awalnya semua kaget lah.

Itu karna Kalijodo yang digusur, itu berapa kepala keluarga kan disitu

banyak banget. Dan berapa warung juga kan disitu. Nah, setelah

kesininya setelah warga kalijodo enggak ada, ya semua pada terbiasa.

Page 135: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

124

Penulis : Berapakah kerugian bapak setelah wilayah Kalijodo itu di gusur dan

warganya pada pindah?

Informan : Yah kalo untuk kerugian karna Kalijodo itu hampir setengahnya sih.

Omset saya dulu perharinya sekitar 7 juta.

Penulis : Apakah pelanggan yang dari Kalijodo masih berlangganan dengan

bapak ?

Informan : Udah ilang gatau kemana dia.

Penulis : Oh jadi yang para pembeli dan pelanggan bapak yang dari Kalijodo saat

ini menghilang? Apakah ada dari mereka yang masih sering ke sini

hanya sekedar silaturahmi?

Informan : Oh kalo itu saya enggak tahu ya. Kalo ke saya sih enggak ada. Mereka

udah pada entah kemana cuman kalo ke pedagang lain, silaturahmi

gitu sih gatau. Sekarang mah saya pelangganya paling dari Teluk

Gong.

Penulis

: Lalu, apakah ada strategi bapak untuk menaikan omset atau

mengembalikan omset bapak yang saat ini menurun jadi seperti dulu

sebelum Kalijodo di gusur?

Informan : Kalau saya sih lebih ke order keluar aja. Kaya ke restoran-restoran,

browsing-browsing internet mana kali ada restoran yang baru buka

butuh suply daging.

Penulis : Jadi setelah omset menurun bapak mencari pelanggan yang restoran-

restoran gitu?

Informan : Sejauh ini pelanggan saya yang restoran ada, Cuma mereka belanja

kesini langsung dan pakai uang cash aja. Datang sendiri si karyawan

restoranya.

Penulis : Itu berapa hari sekali mereka berbelanja?

Page 136: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

125

Informan : Setiap hari.

Penulis : Itu restoran dari mana aja pak?

Informan : Daerah Glodok, daerah Taman Sari, daerah Pluit,daerah Grogol.

Penulis

: Itu awal mula para pelanggan yang dari restoran itu bapak yang

mencari atau mereka yang datang sendiri ke bapak?

Informan : Saya inget itu dulu, saya saking ingin punya pelanggan, saya keliling

dari utara,barat,timur, ke selatan. Tetapi, dunia ini sempit, saya punya

temen di pasar ini dia sebagai supplier sayuran. Jadi saya ditawarkan

sama beliau, mau masukin daging gak? Ke restoran tempat dia.

Yaudah, melalui perantara dia saya mendapatkan langganan restoran.

Penulis : Lalu yang Bapak tadi sebut pelanggan yang datang dengan sendirinya

ke sini itu awalnya gimana pak?

Informan : Iya ada yang direkomendasiin sama orang, namanya pedagang Bakso

itu kan ketemu setiap hari di penggilingan daging. Nah, jadi ada

pelanggan saya setiap hari beli daging di saya, terus temenya dia kan

ada pedagang bakso juga. Lalu dia rekomendasiin buat beli daging di

saya, ya engga tahu juga ya menurut mereka sih daging saya bagus,

harga lebih murah. Dari rekomendasian gitu aja sih.

Penulis : Biasanya mereka belanja pukul berapa pak?

Informan :kira-kira mereka datang itu dimulai dari jam 4 pagi.

Penulis : Kalau para tukang bakso itu biasanya belanja berapa kilo pak?

Informan: Pelanggan bakso saya itu ada penjual bakso keliling, ada bakso

mangkal. Yang pada punya kios sendiri itu satu owner itu punya

pangkalan 2-3. Nah, biasanya kalau dia belanja itu suka 10 kg. nah,

kalau yang bakso keliling belanjanya 2/4Kg.

Page 137: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

126

Penulis : Nah kalau yang sering merekomendasiin ke temenya buat beli daging di

bapak itu pelanggan yang mana?

Informan : Penjual bakso yang keliling.

Penulis : Apakah bapak memiliki hadiah untuk para pelanggan bapak? Kaya THR

di hari lebaran gitu?

Informan : Oh kalo THR ada, setiap tahun saya mengeluarkan THR untuk para

pelanggan.saya pikir, setiap harinya mereka membantu omset saya,

yasudah sepatutnya saya setahun sekali memberikan THR ke mereka.

Penulis : Tahun ini bapak mengeluarkan THR untuk berapa pelanggan pak?

Informan : Kurang lebih ke 12 orang aja.

Penulis : Itu yang dikasih THR semua pelanggan atau kriteria tertentu?

Informan : Yang dikasih ya kaya tukang-tukang bakso yang belanjanya lumayan

terus rutin tiap hari. Kalo pelanggan kaya warga sekitar, yang belinya

buat masak sehari-hari sih enggak.

Penulis : apakah bapak memiliki teman orang Kalijodo?

Informan : Enggak sih.kebanyakan para pedagang sini juga bukan orang

kalijodo.paling hanya pembelinya aja.

Penulis : Lalu saat ini bapak punya strategi ga biar omsetnya naik?

Informan : Kalau buat mencari untung lebih saya ada strategi, namun kalau untuk

menaikan omset atau membesarkan omset tidak ada. Saya saat ini

sedang mencari-cari RPH (rumah potong hewan) yang lebih murah.

Karna tiap RPH itu harganya beda-beda, kualitas sapi juga beda-beda.

Penulis : Oh gitu.. lalu pak kan kata bapak tadi disini yang berdagang daging

semuanya keluarga bapak ya, lalu yang pertama kali berdagang daging

di sini siapa pak?

Page 138: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

127

Informan : Kakek saya, itu tahun berapa ya jaman-jaman PKI lah.

Penulis : Kalau bapaknya?

Informan: Kalau bapak saya dirumah. Di Kalideres udah 6 tahun dia pensiun

dagang daging.

Penulis : Kalau dulu bapaknya dagangnya dimana?

Informan: Dulu di pasar Jembatan Dua juga cuma pasar yang lama, ketika

pasarnya di renovasi di ubah menjadi pasar jaya, bapak saya enggak

daftar ulang kesini.

Penulis :Apakah bapak memiliki komunitas sesama pedagang daging di pasar

jembatan dua? Atau komunitas para pedagang pasar jembatan dua?

Informan : untuk grub-grub di media sosial enggak ada, Cuma untuk grup

Asosiasi Pedagang Daging Indonesia ada.

Penulis : Dari asosiasi tersebut bapak biasanya dapat informasi apa aja? Atau

missal pelanggan atau apa

Informan : Sebenernya buat fungsi asosiasi ini adalah sebagai sarana para

pedagang daging bertukar informasi, nyari tau harga daging di pasaran

berapa, untuk menyampaikan aspirasi pedagang pasar. kalau bertukar

informasi biasanya by whatsapp, paling share-share info RPH murah

dan kualitas bagus dimana, gitu sh.

Penulis : Jadi Asosiasi Pedagang daging ini ada mulai kapan?

Informan : Setau saya semenjak para pedagang daging demo.

Penulis

: Lalu pak, dalam setahun belakangan ini semenjak penggusuran

Kalijodo apakah ada kenaikan omset?

Informan : Ada ya sejak saya punya langganan dari restoran-restoran naik

omsetnya.

Page 139: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

128

Penulis : lalu pelanggan yang tukang bakso itu, yang baru-baru ini ya pak.

Mereka sudah berapa bulan langganan sama bapak?

Informan : Beberapa bulan setelah penggusuran Kalijodo itu. Nah ada juga satu

pelanggan saya, yang temenya pedagang bakso di Kalijodo. Dulu mah

mereka belanjanya ke saya, namun ketika si orang Kalijodo ini pindah,

karna penggusuran itu, jadi cuma temenya itu yang masih

berlangganan sama saya karna dia kan enggak kena gusur.

Penulis : Oh gitu ya pak, tukang bakso itu sekarang jualanya dimana?

Informan : Ya keliling di sekitar sini aja kayaknya. Kalau enggak salah orang

Petak Kodok

Penulis : Jadi saat ini pelanggan bapak kebanyakan tukang bakso saja sama

beberapa restoran?

Informan : Iya, cuma kan istri saya juga kerja, nah dia sering nawarin ke temen-

temenya kalau mau hajatan atau catering pesen dagingnya ke istri

saya. Istri juga ikut bantu sih naikin omset dagang karna ngelihat

belakangan ini penghasilan menurun karna itu tadi penggusuran

Kalijodo pembeli sama pelanggan pada ilang. Jadi dia ngerasa kasihan

juga sama saya. Gitu aja sih saling bantu buat nyari pembeli atau

pelanggan baru sama istri.

Penulis

: Oh gitu, oke sudah cukup pak wawancaranya terimakasih banyak

atas waktunya.

Informan

:Iya

sama-sama

dek

dengan

senang

hati.

Page 140: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

129

Transkip Wawancara

Informan 6

Wawancara tanggal 07 Juli 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Hasan

Usia : 66 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Pedagang daging sapi

Penulis : Assalamualaikum Pak, tadi saya dapat info dari Pak Fikar katanya

bapak saudaranya ya?

Informan : Iya ada apa nih ya?

Penulis : Boleh minta waktunya sebentar untuk wawancara? ngobrol-ngobrol

aja sebentar

Informan : Waduh wawancara apanih saya ga ngerti apa-apa.

Penulis : Wawancara soal dagangan bapak aja hehe

Informan : Boleh dah.

Penulis : Nama lengkapnya siapa Pak?

Informan : Hasan

Penulis : Bapak usianya berapa?

Informan : Saya udah tua, 66 tahun

Penulis : Tinggalnya saat ini dimana pak?

Informan : Saya di Cengkareng neng.

Penulis : Bapak disini ngontrak atau rumah sendiri?

Informan : Saya rumah sendiri

Penulis : Tinggal sama istri dan anak-anak pak?

Page 141: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

130

Informan

: Istri saya di kampung. di Banten. Saya dari kecil merantau ke

Jakarta.

Penulis

: Kalau orang tua bapak asal dari mana?

Informan

: Dari Banten.

Penulis

: Kalau boleh tau, berapa lama pak dagang di pasar Jembatan Dua ini?

Informan

: Saya dari taun 1984

Penulis

: Bisa di ceritakan bagaimana awal mula bapak berdagang disini?

Informan

: Awalnya saya ikut orang tua. Karena di kampung saya badung main

melulu makanya disuruh bantuin bapak dipasar ini.

Penulis

: Jadi orang tua bapak dulu dagang disini, mereka dagang apa pak?

Informan : Dagang daging juga neng.

Penulis

: Berarti orang tua bapak ini yang paling pertama dagang daging di pasar

ini, atau beliau juga ikut orang?

Informan

: Awalnya mah beliau ikut orang, di Tanjung Priok. Berhenti dari

Tanjuk Priok beliau buka usaha daging di Pasar Jembatan Dua ini.

Penulis

: Kalau bapak sendiri berapa bersaudara?

Informan

: Saya 6 bersaudara. Ada adek dagang disini 4 orang.

Penulis

: Bapak anak ke berapa?

Informan

: Saya anak pertama. adek disini 4 dagang daging. yang satu di

Palembang.

Penulis

: Oh jadi pedagang daging dipasar ini semua adek-adek nya bapak?

Informan

: Iya seperti itu. Tapi udah

pada

dilanjutin

sama

anak-anaknya,

keponakan-keponakan saya.

Penulis

: Kalau bapak sendiri apakah datang kesini meneruskan usaha orang tua

atau sudah buka lapak sendiri?

Informan

: Saya mah pertamanya bantu-bantu orang tua, saat orang tua mundur

saya yang lanjutkan.

Penulis

: Kalau saat ini bapak memiliki berapa karyawan?

Page 142: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

131

Informan : Ada 2 orang. ada yang udah kerja 4 tahun ada yang 6 tahun.

Penulis : Ada ga karyawan bapak yang saat ini sudah punya usaha sendiri atau

buka lapak sendiri?

Informan : Ada banyak, dari dulu , ada orang ikut saya dagang, bantu-bantu

kalau udah punya modal buka usaha sendiri, dia misah. sekarang

mantan karyawan saya ada yang dagang di Pasar Bengkok

Tangerang.

Penulis : Itu mereka dagang daging juga pak?

Informan : Iya dagang daging sapi.

Penulis : Apakah masih berkomunikasi?

Informan : Masih kan merka saudara. saya mah karyawan kebanyakan orang

sekampung kalau gak ya saudara.

Penulis : Kenapa yang bapak pilih harus saudara untuk jadi karyawan?

Informan : Ga harus juga sih, cuman saat itu kasihan aja mereka sekolah gak

pinter, lulus nganggur saya ajak aja kesini bantu-bantu. yang bukan

saudara pun ada karyawan saya, bocah sini, orang Tambora.

Penulis : Itu bapak kenal karyawan yang dari Tambora dari mana pak?

Informan : Ya kenal aja dari nongkrong bareng, ketemu terus deket. saya liat

anaknya baik, serius mau kerja keras saya ajak bantu-bantu disini.

Penulis : Kalau dari awal bapak berdagang disini, pelanggan bapak datangnya

dari mana aja biasanya?

Informan : kalau dulu mah ya, kan supermartket mah belom banyak. masyarakat

sekitar Tambora, Grogol, Pluit segala macem itu babnyak yang beli

disini. sekarang mah udah banyak supermarket ya rada berkurang.

paling ya dari peta kodok, grogol masih ada, Kalijodo sebelum

digusur mah, eh sekarang segala banyak penggusuran makin dikit

aja deh.

Penulis : Ada gak teman atau saudara yang kena gusur di Kalijodo itu?

Informan : Kalau temen mah banyak, kalau sodara mah ga ada. Saya kan dulu

Kalijodo ada perjudian itu saya suka ikut nongkrong, makanya

Page 143: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

132

banyak temen-temen saya itu. sekarang mah pada mencar gatau

kemana.

Penulis : Kalau teman bapak dari Kalijodo itu suka belanja daging ga di tempat

bapak?

Informan : Ya kalau mereka yang tinggal di Kalijodo mah iya. dulu kan ada

warung nasi, café gitu ya kalo beli daging ke saya. kan ramai itu

Neng, saban hari banyak pelanggan di café-café itu. Di rumah makan

juga, kadang warung nasi jyga ikut untung itu, kan banyak anak kos

cewe-cewe yang kerja di café gitu pada ngekos, makannya di warung

nasi, warung nasi beli dagingnya ke saya. Terus pas ada judi mah

saya juga kenal orang banyak, dari sana sini nguntungin juga kan

jadi makin banyak teman kenalan.Kalo mau langganan daging nanti

saya kasih murah karna temen.

Penulis : Apakah teman-teman bapak yang dulu kenal dari judi di Kalijodo

masih suka belanja di Bapak?

Informan :Kalau mereka belanja kalau ada acara doang. Belanja besar buat

hajatan atau pesta.artinya, mereka enggak selalu belanja di pasar ini

karena mereka pun dekat rumahnya ada pasar atau supermarket.

Cuman saat itu saya menawarkan kalau lg pesta beli daging ke saya

aja, saya kasih murah.

Penulis : Lalu apakah pelanggan dari daerah lain, selain Kalijodo suka

memberikan informasi ke temanmya untuk membeli daging di

bapak?

Informan : Kalau itu suka ada juga, cuman seberapa banyaknya pembeli yang

tahu dari langganan saya, saya ga tahu pasti karena setiap orang beli

ga saya tanya asalnya dari mana. Kecuali dia udah jadi langganan

disini kan udah sering ngobrol pasti tau dari mana dari mananya.

Penulis : Lalu, seberapa pentingkah warga Kalijodo bagi bapak?

Informan : Kalo penting mah sangat penting. Gak Kalijodo ajasih setiap daerah

di sekitar sini bakalan penting buat pedagang pasar. Tapi Kalijodo

ini istimewa karena ramai. Ramai banyak orang luar datang karna

mau judi misalkan, atau mau senang-senang. Apalagi orang kaya

saya yang seneng bergaul, gabung sama mereka kan jadi lumayan

untuk promosi-promosi kalau lagi kumpul bareng.

Page 144: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

133

Penulis : Kalau sama warga masyarakat sekitar lainnya misal Petak Kodok,

bapak suka nongkrong gak?

Informan : Paling dulu ketemunya ditempat judi kalo sekarang karna udah begitu

Kalijodo saya udah gapernah nongkrong, faktor usia juga sih.

Penulis : Kalau di pasar ini, sesama pedagang ada perkumpulan atau komunitas

gitu?

Informan : Paling pemuda pasar ngumpul kalo nobar aja. Tapi saya jarang ikut

udah tua, biasanya ponakan-ponakan saya nih yg pada ikut.

Penulis : Kalau komunitas lainnya pak? kaya persatuan pedagang pasar

jembatan dua misal atau sesama pedagang daging?

Informan : Kan kalo pedagang daging di pasar Jembatan Dua mah saudaraan,

enggak ada komunitasnya. Kalau sesama pedagang pasar Jembatan

Dua mah saya kurang tahu, tapi saya sih engga ikut kalaupun ada

juga.

Penulis : Omset sekarang berapa pak?

Informan : Kalau mau nanya masalah omset ke adek saya aja nih, dia yang lebih

tau saya mah kesini ngontrol doang. Kalau cerita-cerita masa

sekarang sama dia aja. Kalau sama saya nanya yang dulu-dulu aja.

Penulis : Adek bapak yang mana?

Informan : yang itu (sambil nunjuk) Abdul Malik namanya.

Penulis : Baik Pak, terimakasih atas infiormasinya

Informan : iya sama-sama.

Page 145: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

134

Transkip Wawancara

Informan 7

Wawancara tanggal 8 Juli 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Yusrian (Datuk)

Usia : 70 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Berdagang Tekstil

Penulis

: Assalamualaikum pak, maaf mengganggu. Saya Atikah mahasiswi

UIN sedang melakukan penelitian skripsi, apakah boleh saya

mewawancarai bapak ?

Informan

: Oh boleh nak silahkan dengan senang hati.

Penulis

: Pertama-tama saya boleh tau siapa nama bapak?

Informan

: Pak Datuk. Kalau nama aslinya Yusrian. Cuma saya kerap di panggil

Pak Datuk.

Penulis

: Usia berapa tahun pak?

Informan

: Saya 70 tahun.

Penulis

: Bapak memiliki berapa anak pak?

Informan

: Satu.

Penulis

: Sudah berapa lama pak dagang di Pasar Jembatan Dua?

Informan

: Kalau saya udah tiga kali pasar. Kalau disini saya sudah 37 tahunan

lah. Dari tahun 70 atau 80‟an lah sampai sekarang.

Penulis

: Selama itu hanya di pasar ini aja pak?

Page 146: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

135

Informan

: Iya, dipasar ini juga. Pertama, pasar jaman dahulu, lalu ganti jadi

pasar Impress, sekarang ganti jadi Pasar Jaya.

Penulis

: Lalu apakah bapak memiliki karyawan atau hanya berdua saja dengan

istri dagang disini?

Informan

: Punya karyawan.

Penulis

: Berapa karyawan bapak?

Informan : Karyawan ada 2. Cuma yang satu belum datang masih libur

dikampung. Dia dari Jogja.

Penulis : Boleh tahu pak, dari mulai bapak berdagang tahun 80‟an itu hingga

sekarang berapakah omset bapak?

Informan : Omset itu kan enggak menentu ya, kadang 1 juta. Kadang 2 juta.

Penulis : Itu saat ini?

Informan : Iya, kalau pas lebaran itu lain lagi pasaranya kan. Bisa 10 juta omset

saya. Pernah 15 juta juga perhari kalau lebaran. Cuma, kalau hari-hari

biasa itu ya 1-3 jutaan lah perhari.

Penulis

: Kalau bapak sendiri tinggal dimana?

Informan

: Kalau saya mah dekat sini.

Penulis

: Bapak asli orang sini atau rantau pak?

Informan

: Enggak, saya mah orang Padang asalnya terus merantau lah ke

Jakarta.

Penulis

: Mulai hijrah ke Jakarta itu tahun berapa Pak? Dan apa langsung

berdagang pakaian?

Informan

: Dulu saya awalnya itu buka jasa menjahit pakaian laki-laki. Lalu awal

80‟an saya coba-coba dagang eh keterusan.

Penullis

: Berapa harga kios bapak ini?

Informan : Saya kan beli 4 kios jadi sekitar 70-80 juta. Kalau saya tidak kredit

tetapi bayar kontan.

Penulis

: Bapak buka toko mulai dari jam berapa sampai jam berapa pak?

Page 147: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

136

Pak Datuk : Kalau saya jam 6 pagi sudah buka. Sampai magrib atau jam 6 sore.

Kalau waktu pasar lama saya buka sampai jam 10 malam. Cuma

sekarang kan enggak bisa ditambah keadaan fisik yang tidak

memungkinkan.

Penulis

: Dari mana sajakah pelanggan bapak?

Informan

: Kalau pelanggan ya penduduk sekitar. Kalau dulu mah penduduknya

masih ramai ya tidak kaya sekarang. Dulu yang dari Jelambar kesini,

dari Pasar Pagi kesini,dari Grogol kesini, Kalijodo kesini, sekarang

mah enggak.

Penulis

: Kalau pedagang-pedagang di pasar ini memang sudah sejak lama juga

atau banyak yang baru berdagang semenjak pasar ini di bangun jadi

Pasar Jaya pak?

Informan : Kalau disini banyak yang baru nih.

Penulis

: Yang mana aja pak yang baru?

Informan : Disini baru semua tuh yang belakang (menunjuk pedagang tekstil lain)

tuh tukang perabotan juga baru dua tahunan.

Penulis

: Berapakah jumlah pelanggan bapak saat ini?

Informan

: Ya itu enggak tentu ya, kadang-kadang satu hari ada sepuluh, bisa

lebih.

Penulis

: Apakah ada pelanggan bapak orang Kalijodo?

Informan : Kalau dulu banyak.

Penulis

:Terus setelah adanya penggusuran di Kalijodo itu bagaimana? Apakah

sampai saat mereka masih jadi pelanggan bapak?

Informan : Ya namanya rejeki ada aja tuhan yang atur ya. Ada aja gantinya sama

tuhan langganan itu ya. Diakan udah mencar kemana-mana sampai ke

Baturaden, Purwokerto. Saya juga sering kesitu jalan-jalan ke tempat

anak saya, nengok cucu.eh ketemu sama langganan saya itu orang

Kalijodo.

Penulis

: Tapi warga Kalijodo yang lain masih berlangganan atau membeli

dagangan bapak gak sampai saat ini?

Page 148: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

137

Informan : Oh enggak sih dek kalau itu. Mungkin mereka sudah mencari pasar

atau mall yang lebih dekat sama tempat tinggalnya sekarang.

Penulis : Apakah ada di antara mereka itu kerabat, atau teman bapak? dan

bagaimana hubungan bapak dengan warga Kalijodo yang menjadi

pelanggan bapak?

Pak Datuk : Banyaknya sih langganan aja ya, kalau saudara mah enggak ada. Dari

langganan itu kan jadi teman, ya saya anggap aja sebagai saudara atau

anak sendiri. kalau hubungan sih baik-baik saja, karena saya selalu

menganggap semua pelanggan saya itu seperti anak-anak bapak

sendiri lah. makanya kalau mereka belanja kita kasih bangku buat

duduk, kasih minum ya walaupun belum tentu mereka jadi beli

dagangan kita,lalu kita ajak ngobrol. Orang Kalijodo itu sama saya

kan sudah kenal puluhan tahun, tentu saya dekat dengan mereka.

Mereka anggap saya pun sudah seperti bapak mereka aja gitu. Kalau

belanja ya saya kasih harga murah, karna sudah lama langganan.

Penulis

: Selama ssetahun terakhir, semenjak Kalijodo ini di gusur apakah

berpengaruh dengan omset bapak? Misal mengalami penurunan

Informan: Kalau penurunan sih iya, ada 40% lah saya mengalami penurunan. Sepi

banget waktu itu.

Penulis

: Apakah ada strategi bapak untuk mengembalikan omset bapak yang

sempat turun?

Informan : Ya kalau pedagang memang inisiatifnya mah ada aja. Kalau saya

sendiri, ya meningkatkan pelayanan, lebih ramah ke calon

pembeli.kalau ada orang datang mau cari barang itu meski dia ga

sopan atau judes jangan kita marahin. Harus kita sabarin.Kalau dia

nawar barang kita, nawarnya enggak wajar jangan kita usir kita

judesin. Celakanya, kalau kita kasar, dikasarin satu lima yang ngikut.

Pastikan pembeli itu ngadu ke temenya, apa ke saudaranya nanti

nama kita juga yang jelek. Begitupun sebaliknya, kalau kita layanin

dengan ramah,sabar, nanti juga dia ngomong ke temen-temenya

belanja di pak Datuk enak, ramah terus harganya bisa ditawar murah.

Kalau gitu kan nanti temenya dia juga ngomong lagi ke orang lain.

Jadi gitu caranya untuk menggait pelanggan, kasih pelayanan sebaik

mungkin lah.

Page 149: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

138

Penulis : Jadi menurut bapak, dengan meningkatkan pelayanan dengan beramah

tamah dengan pembeli, itu menurut Bapak dapat menambah pelanggan

bapak?

Informan : Iya seperti itu. Terus ditambah kita kasih harga murah, kalau mereka

nawar gak pada tempatnya ya kita jujur saja modal kita sekian, kita

ambil untung sekian, buat mereka mengerti jangan langsung di tolak

mentah-mentah. Jadi, pembeli gak sakit hati,kita juga gak sakit hati.

Tapi kebanyakan yang tadi nawar terus gak jadi beli itu, kebesokanya

atau beberapa saat kemudian dia balik lagi. Karna dia bandingin harga

dengan toko-toko lain. Nah, mungkin di toko lain dia di mentahin

nawar harga segitu, lalu dia ingat pelayanan kita makanya dia balik

lagi ke kita,seperti itu.

Penulis : Lalu, apakah saat ini bapak masih mengalami penurunan omset akibat

penggusuran Kalijodo, atau sudah balik seperti dulu lagi pak?

Informan :Kalau balik kaya dulu lagi sih enggak ya, masih dibawah lah dari

sebelum penggusuran itu. Cuma tidak seburuk saat dulu baru-baru

pelanggan saya pada hilang akibat penggusuran. Agak naik dikit lah.

Penulis : Pak, apakah dulu pelanggan bapak yang berasal dari Kalijodo pernah

membawa teman atau saudaranya untuk berbelanja di toko bapak?

Informan : Sering dek dulu.pelanggan saya yang orang Kalijodo ini kan lumayan

banyak, setiap mereka beli saya layanin dengan sebaik dan seramah

mungkin. Makanya kan tadi saya bilang, kalau kita buat baik sama

satu pembeli atau calon pembeli, lama kelamaan dia pasti ngomong

sama teman-temanya nah ikutlah temanya belanja di kita. Ada aja

yang merentet balanja ke kita gitu.

Penulis

: Apakah setelah penggusuran, kan pelanggan bapak yang dari kalijodo

itu hilang kan, tapi apakah temenya mereka masih belanja di bapak?

Informan : Oh kalau itu sih udah enggak ya, karna kebanyakan mereka itu ke

sini karena ajakan dari pelanggan saya yang orang Kalijodo itu. Misal

mereka dari kampung halaman, lalu diajak jalan-jalan ke pasar sini

liat-liat pakaian terus beli ke saya karna kan si orang Kalijodo ini

udah kenal baik dengan saya. Terus kalau dia pindah karna digusur

otomatis temen-temanya udah ga main ke sini lagi dong, mainya ke

tempat dia di relokasi dan disana ada mall atau pasar yang lebih dekat.

Page 150: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

139

Penulis : Bapak belanja barang dagangan bapak ini dimana pak?

Informan : Di Teluk Gong, Jatinegara, sama Pasar Pagi. Gak nentu sih kadang

saya cari juga di tanah Abang.

Penulis

: Setiap bapak belanja apakah pernah pedagang disini ada yang nitip

belanjan gitu ke bapak?

Informan

: Kalau belanja ke pasar (kulakan) kadang pedagang sini juga suka ada

yang nitip jadi ya sekalian aja belanjanya. Nah, tapi kita lihat dulu dia

mau nitip apaan. Boleh nitip asal yang belanjaanya sama atau sejenis,

biar gak susah kan nyarinya.

Penulis

: Kalau dipasar ini ada perjanjian masalah harga barang ga sih? atau

masing-masing aja? misal sesama pedagang tekstil jual mukena atau

kerudung harganya harus sama gaboleh lebih murah dari harga yg di

setujui gitu gak sih pak?

Informan

: Kita selalu berunding dalam menentukan harga barang. Misal, modal

untuk satu kerudung itu 15 ribu, kami jual dengan penawaran 30 ribu

atau ada yang 35 ribu. Namun, kami memiliki kesepakatan bersama

harga tawar paling minim adalah 20 ribu, enggak boleh sampai

dibawah itu. Hal seperti itu selalu kami infokan juga apabila ada

pedagang baru

Penulis

: Oh gitu ya pak. Terus ada sangsi gak buat yang melanggar?

Informan

: Belum pernah ada yang ngelanggar sih Alhamdulillah. Paling kalau

ada ya ditegur aja dikasih tahu paling misalnya ada ya pedagang baru

sih.

Penulis

: Sudah berapakah pelanggan baru bapak pasca penggusuran Kalijodo?

Pak Datuk : Ya engga nentu sih dek, kadang itu orang balik lagi kadang engga

kalau di bilang pelanggan kan yang selalu beli di kita. Kalau

pelanggan sih dikit si kalau pembeli ada aja dari mana aja.

Page 151: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

140

Transkip Wawancara

Informan 8

Wawancara tanggal 08 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Abdul Malik

Usia : 45 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Pedagang daging sapi

Penulis: Assalamu‟alaikum Pak, saya Atikah yang Whatsapp bapak kemarin buat

janjian wawancara. Apakah bapak sudah tidak sibuk?

Informan : Waalaikumsallam, oh iya sini duduk.

Penulis : Boleh tau nama lengkap dan alamat rumahnya dimana pak?

Informan : Nama saya Abdul Malik, alamat rumahnya di Cengkareng, Jakarta

Barat.

Penulis : Sejak kapan bapak berdagang daging?

Informan : Saya berdagang disini sejak tahun 1990. Itu pun nerusin usaha orang

tua.

Penulis : Lalu apakah bapak masih kerabat dengan pak Fikar pedagang

daging disini juga?

Informan : Iya, masih kerabat kita. Dia itu ponakan saya, Dulu lapak orang

tuanya juga disini cuma enggak perpanjang lagi, dulu juga lapak

orang tua saya banyak disini. Ada 4 lapak daging punya orang tua

saya dulu, Dan semua pada kumpul disini keluarga. Lalu, ketika

revitalisasi pasar enggak daftar ulang, diterusin saya sama abang

saya, diperbesar lapaknya dengan nama yang sama Putra HNN (Putra

Haji Ne‟an).

Penulis : Boleh tau harga sewa los ini berapa pak?

Page 152: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

141

Informan

: tempat usaha/los yang saya pakai berhubung bangunan baru atau

peremajaan pasar dikenakan biaya hak milik, dengan cara diangsur.

Per los/kios beda-beda harganya. Yang saya, uang mukanya 10 juta,

angsurannya Rp.904.000/ bulan selama tiga tahun. Salaran perhari

dengan biaya 8 ribu dengan perincian 5 ribu kebersihan, 3 ribu biaya

lampu/listrik.

Penulis

: Bapak dapat hak milik / hak pakai berapa los?

Informan

: Saya ambil 2 los. Satu los angsurannya Rp.904.000/bulan kalau

secara cass satu los sekitar 35 juta-an.

Penulis : Bapak mulai buka lapak jam berapa sampai jam berapa Pak? Kan lapak

bapak ini termasuk agen untuk para pedagang daging sapi lain

belanja. Apakah sama dengan pedagang-pedagang lainya?

Informan : Saya mulai buka lapak itu setelah saya pulang dari Rumah Potong

Hewan (RPH) di Tangerang. Jadi setiap malam hari itu jam 11-an

saya berangkat dari rumah berdua sama pak Andi. Saya yang ambil

antrian, Pak Andi yang milih sapi. Proses milih sapi hingga

pemotongan itu 2 jam lah. Jadi saya sampai pasar itu jam 2 pagi.

Lalu saya potong-potong kecil kan kalo di RPH mah cuma dipotong

jadi 4 paha. Biar jadi seperti ini, kecil-kecil itu para pedagang sendiri

yang ngerjain. Jadi ya buka lapaknya sekitar jam 3 atau setengah 4

pagi.

Penulis : Oh gitu, lalu para pelanggan bapak itu biasanya belanjanya jam

berapa?

Informan : Kalau buat pelanggan kaya tukang Bakso itu jam 4 pagi, kalau

pedagang daging yang langganan sama saya si jam 3 juga udah

pada datang karna mereka kan buka lapaknya sama jam set 4 pagi.

Penulis : Lalu selain para pedagang daging yang membeli daging sapi ke bapak,

dan para tukang bakso siapa lagi pak pelanggan bapak?

Informan : Selain tukang bakso keliling, ada juga tukang bakso pangkalan, yang

punya kios bakso juga ada, terus kita juga ada pelanggan dari

warung padang, pabrik sosis, katering-katering atau Wedding

Organizer. Cuma mereka-mereka ini enggak setiap hari

belanjanya, Restoran juga ga setiap hari. Saya juga pernah

langganan katering ke SCTV. Jadi pelanggan saya yang tukang

Page 153: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

142

catering itu beli dagingnya di saya. Kadang yang SCTV kalo beli

daging seminggu sekali sekitar 80 Kg.

Penulis

: Bapak kenal sama tukang katering itu dari mana ?

Informan

: Dia yang datang kesini, kaya pembeli lain aja si tiba-tiba dateng.

Terus lama-lama dia jadi langganan saya. Awalnya katanya dia

survey-survey ke pasar lain bandingin harga terus dapet di sini

dengan harga yang lebih murah.

Penulis

: Itu ibu katering tinggalnya dimana?

Informan

: Kalau beliau orang Meruya.

Penulis

: Pak saat Kalijodo di gusur, apakah terdapat dampak terhadap omset

bapak?

Informan : Iya omset saya ya jadi turun karna pembeli saya kan banyak orang

sana, rumah tangga buat konsumsi sehari-hari, para tukang nasi

padang, warung nasi.

Penulis : Apakah para pelanggan bapak yang warga Kalijodo sampai saat ini

masih membeli daging di bapak? Atau minimal hanya komunikasi saja?

Informan : Mereka sejak di gusur, lalu dipindahkan ada yang ke rusun ada juga

yang pulang kampung tidak pernah lagi datang ke lapak saya,

jangankan membeli sekedar datang buat silaturahmi juga udah enggak

pernah lagi.

Penulis : Jadi sudah benar-benar putus jaringanya?

Informan : Iya udah enggak langganan lagi disini, gatau dia sekarang masih jualan

atau enggak, tapi intinya udah ga langganan aja sama saya.

Penulis

: Lalu berapa besarkah kerugian bapak saat penggusuran Kalijodo itu

terjadi?

Informan : Kalo rugi si ya sekitar 3 kilo sampai 6 kilo daging lah ya. Karna kan

ada langganan saya itu yang warung nasi kalau setiap belanja daging

2 kilo. Rumah tangga kalau beli di totalin bisa 3 kiloan perhari, kalau

tukang-tukang bakso 2 kilo atau 4 kiloan. Terus juga kalo langganan

saya warga Kalijodo itu suka bawa temenya, apa ada sodara atau

temenya yang mau hajatan ngasih tau beli daging di saya. Kalau

Page 154: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

143

orang pesta gitu paling dikit 50 kilo kan. Itu lumayan banget tuh

informasi-informasi begitu buat pedagang kaya saya.

Penulis

: Pak pelanggan baru bapak yang katering itu sudah berjalan berapa tahun?

Informan : Sekitar 1 tahunan lah.

Penulis

: Lalu pelanggan bapak itu bapak dapetnya gimana pak?

Informan : Dari kenalan temen kalau katering. Kecuali yang ibu haji itu ya.

Temen-temen saya yang orang Cengkareng ngasih info kalau mau

hajatan ya beli daging di saya karna murah lah, dagingnya bagus lah

gitu.

Penulis : Lalu saat ini restoran mana saja yang menjadi langganan bapak?

Informan

:: Saya suply daging ke bandara. Cuma dengan pembayaran setiap

bulan.

Penulis

: Itu dapet infonya dari mana sampai bisa suply daging ke bandara

Soeta?

Informan : Dari temen juga, di telpon saya, ditawarin mau suply daging gak ke

bandara Soeta? Gitu. Lalu saya terima.

Penulis : Lalu bapak saat ini perharinya bisa menjual berapa kilo daging?

Informan : Kalo saya sih dagangnya nyantai, setiap hari saya bawa 2 kwintal.

Kalau sisa saya taruh freezer. Tapi penjualan daging yang udah

masuk freezer sama daging baru dateng beda. Nah, Kalo kurang

paling saya nambah 2 paha. Gapernah nambah banyak si kalau lagi

ramai.

Penulis : Oh iya pak, bapak mulai nyuplai daging ke restororan-restoran itu

dari kapan pak?

Informan : Kalau dulu ya, jaman bapak saya yang dagang, pelangganya cuma

sesama pedagang daging aja. Sampai jaman saya, ya paling

pelanggan lain itu ya katering aja. Itu omset saya stabil, lalu pas

Kalijodo digusur mulai goyah omsetnya. mulai saya mencari-cari

jalan biar omset saya kembali lagi, kalau bisa malah lebih baik. Jadi

ya saya minta tolong lah sama teman, saudara,istri anak saya biar

promosiin aja kalau mau beli daging ke saya. Ya kaya sekarang aja,

saya kenal sama si Eneng terus komunikasi silaturahmi jalan terus,

Page 155: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

144

suatu saat kalau temen atau saudara Eneng butuh suplydaging kasih

tau ke saya gitu.

Penulis : Apakah pelanggan bapak yang lain juga ada yang suka memberikan

info biar membeli daging ke bapak?

Informan : Sebagian pelanggan saya saat ini mendapat informasi daging murah

dan segar dari pelanggan saya yang lain. Pelanggan saya yang

tukang bakso sering membawa temannya ikut belanja kesini,

sebagai imbalannya saya kasih dia bonus THR tiap tahun berupa

uang atau barang dengan nominal yang lumayan. Itung-itung bonus

buat dia karna mempermudah jalan saya mendapat pelanggan.

Penulis : Sejak kapan bapak mengadakan THR buat para pelanggan bapak?

dan tujuannya apa sih pak mengadakan THR untuk pelanggan itu?

Informan : Saya bikin THR buat pelanggan itu dari sekitar setahun yang lalu,

saat yang lain juga pada ngadain THR. Sebenernya mah THR saya

udah lama ya, tapi gak sering. kadang saya ngasih, kadang

enggak.Kalau sekarang Alhamdulillah setiap tahunnya saya

membagikam THR ke pelanggan. Tujuan utama saya untuk

membuat pelanggan-pelanggan saya gak pergi atau kabur ketempt

laen meskipun lokasinya jauh. Cara menyiasatinya ya dengan

dikasih THR yang bikin dia nyaman langganan sama saya. Eh

Alhamdulillahnya, mereka ngaish tahu ke temennya juga akhirnya

temenya pada ikut langganan sama saya.

Penulis : Baik segitu aja pak terimakasih informasi dan waktu luangnya.

Informan : Ya sama-sama.

Page 156: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

145

Transkip Wawancara

Informan 9

Wawancara tanggal 08 Juli 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Ayu

Usia : 30 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga dan Penjual Baju Kredit

Penulis :Assalamualaikum bu, maaf mengganggu waktunya saya mahasiswi yang

sedang penelitian, apa boleh saya mewawancarai Ibu sebentar?

Informan: Silahkan

Penulis : Nama Ibu siapa? dan usianya berapa bu?

Informan : Ayu, usia saya 30 tahun.

Penulis : Pekerjaan Ibu apa?

Informan : Ibu rumah tangga yang berbisnis dagang kredit baju, hehe

Penulis : Yang dibawa anaknya ya buk? (sambil menunjuk seorang anak kecil

digendongan Ibu Ayu)

Informan : Iya anak saya.

Penulis : Kalau boleh tahu rumah ibu di daerah mana bu?

Informan : Saya dari Petak Kodok.

Penulis : Petak Kodok itu di belakang pasar ini ya bu?

Page 157: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

146

Informan : yaa, nama jalannya Petak Kodok daerah Padamulya.

Penulis : Apakah Ibu sering berbelanja di pasar ini ?

Informan : Lumayan sering kalau lg gak males

Penulis : Biasanya berapa hari sekali bu kalau kesini? dan biasanya belanja apa

aja?

Informan : Tergantung biasanya blanja barang dagangan nih kaya sekarang,

kadang kalau mau masak ya belanja sayur, beli daging ya kebutuhan

sehari-hari lah.

Penulis : Kenapa belanja di pasar ini bu ?

Informan :Ya karna deket,murah, terus gak becek gak kaya pasar-pasar laen.

Penulis : Lalu, apakah ibu sering berbelanja di ruko Pak Datuk?

Informan : Lumayan sering udah langganan

Penulis : Sudah berapa lama berlangganan sama pak Datuk?

Informan : Sudah dua tahunan lah kalo gak salah

Penulis : Bagaimanakah awalnya Ibu bisa berlangganan sama Pak Datuk? dan

kenapa memilih berlangganan dengan beliau ?

Informan : Alasan saya berlangganan ya karna beliau ramah, sangat ramah. Saya

sering beli sarung, jilbab, mukena dengan harga yang murah. Karna

kan saya mau dagangin lagi, jadi harus dapet penjual yang murah.

Nah, Pak Datuk ini yang jadi langganan saya kalau ke Jembatan Dua.

Alasan lain kenapa harus Pak Datuk ya selain barangnya bagus,

murah itu karna saya sudah nyaman melakukan tawar menawar harga

dengan beliau yang gapernah marah kalau saya nawarnya kebangetan.

Page 158: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

147

Penulis

: Oh jadi dengan sikap pak datuk yang ramah dan harga murah ibu jadi

berlangganan. Lalu apakah ibu juga sering belanja dengan pedagang

pakaian lainnya buk?

Informan

ada.

: Kadang saya suka nyari barang lain juga kalo di pak Datuk lagi gak

Penulis

: Berapa hari / minggu sekali buk belanja di pak Datuk?

Informan : Kalau belanja kesini ga tentu, kalau dagangan saya abis baru kesini

dan kalau ada orang yang mesen barang baru saya ke sini.

Penulis

Datuk ?

: Apakah ibu pernah membawa saudara/ teman untuk belanja di pak

Informan : Temen sih pernahnya, dulu udah agak lama.

Penulis

: Lalu apakah temen ibu itu berlangganan juga dengan pak Datuk ?

Informan : Gatau saya kan cuma bawa aja kesini saya ajak

Penulis

: oh baik buk, terimakasih wawancaranya.

Ibu Ayu

: Iya sama-sama

Page 159: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

148

Transkip Wawancara

Informan 10

Wawancara tanggal 15 Juli 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Kardi

Usia : 47 Tahun

Status : -

Pekerjaan : Pengusaha katering

Penulis : Assalamualaikum bu, saya Atikah mahasiswi yang sedang penelitian

skripsi, saya tau ibu dari Pak Taufik pedagang sayur. Saya ingin

mewawancarai ibu sebentar boleh?

Informan : Waalaikumsallam, yaa silahkan tapi gak sampai satu jam ya karna mau

ada acara.

Penulis : Baik buk. Kalau boleh tahu nama panjang ibu siapa? dan usianya

berapa?

Informan

Penulis

Informan

Penulis

Informan

Penulis

Informan

Penulis

Informan

Penulis

Informan

: Panggil aja buk Kardi. Usia tahun ini 47 tahun.

: Ibu tinggal di daerah mana?

: Daerah Grogol.

: Apa pekerjaan Ibu saat ini ?

: Saya usaha katering.

: Sejak kapan usaha kateringnya buk?

: Sudah 10 tahunan lah.

: Kalau berlangganan dengan Pak Taufik sejak kapan buk?

: Sejak tahun 2015

: Bagaimana awal mulanya berlangganan dengan beliau?

: Saya selalu nyari-nyari pedagang yang kualitas sayurnya fresh, sering

survey pindah-pindah pasar. Kalau beli di supermarket kan mahal ya,

Page 160: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

149

jadi diusahakan meskipun beli di pasar tapi kualitas ga kalah sama

supermarket. Awalnya saya ke Jembatan Dua beli ke siapa aja, lalu

beberapa waktu terakhir ini hanya di Pak Taufik karena murah dan

rempah-rempah cabe,bawang, tomat, semua bagus-bagus.

Penulis : Saat ini kan beliau menawarkan service pesan-antar buat

pelanggannya. Itu gimana menurut ibu?

Informan : Semenjak adanya service pesan antar yang ditawarkan menurut saya

itu menguntungkan juga untuk pelanggan yang kebetulan tidak bisa

datang kepasar atau membeli sayur dengan jumlah yang cukup

banyak. Kalau saya sih suka karena kan ngirit biaya bajaj buat bawa-

bawa sayuran, saya biasanya kalau lg banyak pesanan datang ke

pasar buat milih sayuran lalu sayurannya di kirim ke alamat rumah

saya. Atau kalau ga sempat, saya tinggal whatsapp masnya untuk

minta dikirim misalnya kentang apa cabe berapa kilo gitu.

Penulis : Apakah selama ini barang yang diantar sampai dengan kondisi yang

baik?

Informan : Sejauh ini sih masih bagus-bagus aja.

Penulis : Oke buk, segini aja wawancaranya terimakasih buk, maaf

mengganggu waktunya.

Informan : Oh udah toh? ya sama-sama.

Page 161: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

150

Transkip Wawancara

Informan 11

Wawancara tanggal 15 Mei 2017

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Suharti

Usia : 50 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penulis

Informan

Penulis

Informan

Penulis

Informan

Penulis

Informan

Penulis

Informan

Penulis

Informan

Penulis

: Assalamualaikum Buk, saya mahasiswi UIN sedang penelitian. Saya mendapat informasi dari pengelola rusun kalau Ibu pindahan dari Kalijodo ya?

: Waalaikumsallam, iya betul. Kenapa neng?

: Boleh wawancara sebentar buk? untuk skripsi saya

: Oh ya, tapi jangan yang susah-susah ya hehe

: Tenang Buk santai saja hehe.Nama Ibu siapa?

: Suharti

: Usia Ibu berapa?

: Usia saya 50 tahun

: Pekerjaan saat ini apa buk?

: Kalau saat ini ga kerja, ngurus rumah tangga aja.

: Ibu dirusun Pulo Gebang dari kapan?

: Setahun yang lalu

: Betah engga bu?

Page 162: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

151

Informan : Ya betah engga betah lah, kalau dari segi fasilitas mah bagus tapi

nyari makannya susah. Nyari uang susah, disana mah tadinya

kita Alhamdulillah tidak pernah kekurangan, makan lancar, disini

makan terkadang nasi doang sama garam, kadang punya beras

tapi tidak ada lauk, giliran ada uang buat beli sayur engga punya

beras, jadi uangnya buat beli beras. Yang penting ketemu nasi.

Penulis : Sebelumnya ibu profesinya apa?

Informan : Sayamah berdagang.

Penelitii : Berdagang apa bu?

Informan : Berdagang nasi uduk saya.

Penulis : Ibu dulu rumahnya dekat dengan kafe-kafe tempat hiburan

malam?

Informan : Sebetulnya yang Kalijodo hiburan malam itu di sebelah Utara. Kalau

perbatasan Barat dan Utara Kalijodo dibatasi dengan kali kecil. Kalo

saya tinggalnya di sebelah Barat. Kalau di Barat bukan lokalisasi

Kalijodo, cuman kan perbatasanya kecil. Yang di Barat cuma ada 1

masjid dan 1 kafé, kafenya juga tidak ikut-ikutan dengan lokalisasi,

lokalisasi tertutup untuk kawasan mereka aja. Kita warga engga tahu

menahu dan tidak ikut campur, aman tidak ada masalah apa-apa.

Yang ada masalah itu yang di Utara makanya kita tidak tahu menahu

soal gembar-gembor masalah Kalijodo. Memang jaraknya keliatan si

cuma yang lokalisasi atau gimana tetap adanya di Utara. Jadi kita

hanya sebagai Imbas.

Penulis

: Itu yang di Barat hanya 1 RT ya bu?

Informan

: Satu RT. Waktu itu, waktu bongkaran juga polisi atau ABRI

memang dianggapnya kawasan Barat itu sama, setelah mereka

masuk, loh ini mah warga. Ini tidak ada apa-apanya. Yaudah

selanjutnya, mereka langsung ke Utara, kitamah di lewatin aja.

Penulis

: Lalu, mengapa ibu bisa di relokasi disini?

Informan

: Ya itu karena imbas. Kan kita masih satu deretan dan satu bantaran

sama Kalijodo ya mau tidak mau ya ikut kena.

Penulis

: Kalau disini biasanya ibu belanja sayuran dimana ?

Page 163: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

152

Informan : Ada disini kalau pagi yang keliling tukang sayur. Dari rusun sini

ada yang jualan, Kadang juga ada yang dari luar masuk ke rusun.

Disini mah sudah enak posisinya mau daging, mau ayam, mau

ikan basah sudah komplit semua disini. Tapi uang buat belinya

tidak ada. Disinimalah dirusun banyakan hutang.

Penulis : Dulu saat di Kalijodo ibu belanja di mana bu? Untuk dagangan

ibu.

Informan : Saya dipasar. Ih dulumah deket kemana-mana. Belanja ada deket di

Jembatan Dua, makanya tadinya mah digusur gamau saya jauh dari

mana-mana. Saya dagang udah puluhan tahun. Sekarang mau dagang

ya dagang apa.

Penulis : Sekarang ibu sudah tidak berdagang lagi?

Informan : Tidak, disini mau dagang apa? Susah buat usaha. Disini kalau dirusun

mah serba mahal.

Penulis : Apakah ibu mempunyai langganan sendiri di Pasar Jembatan Dua?

Informan : Ada, kan banyak orang disana. Udah punya langganan tetap enak.

Penulis

: Bagaimana hubungan ibu dengan para pedagang yang menjadi

langganan Ibu sejak lama saat ini?

Informan

: Hubungannya ya baik lah.

Penulis

: Apakah ibu masih sering berbelanja disna?

Informan

: Enggak tentu sih, selama saya disini (baca: Rusun Pulo Gebang)

baru sekali kesono itu juga silaturahmi aja. Kalau kesana kan butuh duit, butuh makan juga sampai sana lapar. Kalau enggak butuh-

butuh amat mah ngapain

Penulis : Kalau mau beli baju dimana bu?

Informan : Di Tanah Abang. Disini (baca: Rusun Pulo Gebang) juga ada yang

jual baju tapi mahal-mahal. Kalau disini mah adanya Pasar Permai,

yang beli orang-orang elit. Kitamah enggak masuk, engga kuat

maksudnya.

Penulis

: Ibu.. tetangga ibu yang dari Kalijodo semua pindah ke rusun ini?

Informan

: Ada juga yang tidak. Yang tidak mungkin ikut sodara atau siapa.

Disana sudah dibikin taman sekarang.

Page 164: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

153

Penulis : Sebelum di relokasi, ibu berbelanja hanya di pasar Jembatan Dua atau

sering berbelanjadi pasar lain juga? Dan pasar apa saja yang di

dekat sana?

Informan : Jembatan Dua yang paling deket. Pasar lain ada, pasar Angke.

Cuman seringnya ke Jembatan Dua orang deket banget.

Penulis : Kalau masyarakat yang tinggal di Kalijodo bagian Utara kemana bu

belanjanya?

Informan : Mereka juga ke Jembatan Dua. Karna deket kan Jembatan Dua.

Kalau Kalijodo posisinya strategis. Bisa kemana-mana, bisa ke

Teluk Gong bisa ke Jembatan Dua.

Penulis : Mengapa warga Kalijodo, termasuk Ibu lebih memilih berbelanja di

Pasar Jembatan Dua?

Informan : Karna disana lebih strategis, lebih murah , cuma jalan dari rumah 5

menit udah sampai ke pasar.

Penulis : Kalau tetangga-tetangga Ibu sendiri kalau belanja di pasar yang

sama dengan Ibu?

Informan : iyalah semuanya, orang deket banget.

Penulis : Waktu Ibu ke Pasar Jembatan Dua lagi, para pedagang langganan ibu

pada mengeluh tidak? Atau curhat ke Ibu gitu?

Informan : Yah ngeluh lah sekarang, katanya sekarang tidak ada

penduduknya, kitanya sepi. Dagangan juga ikutan sepi, ya saya

jawab aja mau gimana, masa saya jauh-jauh mesti beli kesini.

Penulis : Apakah ada niatan saat menjelang lebaran nanti berbelanja

kebutuhan pokok dan baju di sana?

Informan : Enggak ada, yang deket-deket aja. Tanah abang paling kalau baju

yang murah meriah.

Penulis : Di Jembatan Dua biasanya ibu langgananya sama satu pedagang atau

beberapa pedagang?

Informan : Tadinya sama beberapa pedagang, Cuma kata temen saya tuh yang

warteg di Kalijodo kalau beli bumbu-bumbu lebih murah di

langganan dia aja. Jadi saya akhirnya langganan sama satu orang

Page 165: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

154

aja. Itu sepuluh tahunan ada saya langganan sama pedagang bumbu

itu.

Penulis : Selama berlangganan sama pedagang di Jembatan Dua itu, apakah

Ibu pernah memberikan informasi ke teman atau saudara ibu

bahwa dagangan dia murah lalu akhirnya orang tersebut ikut

berlangganan sama pedagang bumbu tersebut?

Informan : Pernah, saya mah biasanya ngomong ke pembeli dagangan saya,

kalau mau masak buat lebaran atau pesta gitu saya kasih tau aja di

pak “ini” murah, lapaknya sebelah mana gitu saya kasih tau. Tapi

kalo dia berlangganan atau enggaknya mah saya kurang tau. Saya

Cuma sekedar ngasih tau aja gitu pas dia cerita mau pesta yaudah

saya saranin belanja di pedagang itu yang di pasar Jembatan Dua.

Penulis : Oh begitu ya buk. baik buk segitu saja terimakasih banyak atas

waktunya bu.

Informan : Yaaa sama-sama

Page 166: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

155

Transip Wawancara

Informan 12

Wawancara tanggal 06 April 2018

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Sukmo

Usia : 47 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Wiraswasta

Penulis : Assalamu’alaikum Pak, saya Atikah mahasiswi UIN dapat kontak

bapak dari Ibu Suharti tetangga bapak. Kebetulan, ada yang perlu saya

tanyakan ke bapak. Apakah berkenan?

Informan : Waalaikumsallam. Mengenai apa ya?

Penulis : Kehidupan bapak saat di Kalijodo.

Informan : Oh.. saya warga biasa, tidak tahu menahu soal prostitusi itu.

Penulis : Oh enggak pak, saya tidak menanyakan soal prostitusi kok pak, saya

hanya ingin mewawancarai bapak soal dimana bapak biasanya

berbelanja dulu.

Informan : Oh ya, silahkan nanya apa?

Penulis : Pertama, apa pekerjaan bapak saat ini?

Informan : Saat ini saya seorang wirausaha.

Penulis : Kata bu Suharti bapak dulu berdagang di Kalijodo?

Informan : Iya. Cuma dulu istri yang dagang. Saya hanya membantu kalau lagi

senggang.

Penulis : Istri bapak dulu jualan apa pak?

Informan : Dulu itu dagang makanan. Jualan nasi goreng, mie goreng/ mie rebus,

makanan lain nasi rames, ayam goreng, dll.

Penulis : Saat ini masih berdagang istrinya?

Informan : Udah enggak. Semenjak relokasi ke rusun, udah enggak dagang lagi.

Penulis : Dulu belanja untuk dagangan dimana Pak?

Informan : Dulu belanja di Pasar Jembatan Dua.

Penulis : Kalau berbelanja di Pasar Jembatan Dua berapa hari sekali?

Page 167: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

156

Informan : Dulu itu hamper setiap hari, karena istri saya dagang nasi goreng, mie

goreng/ rebus dan makanan lainnya. Sedangkan sayur, bumbu alus itu

tidak bisa di stock lama-lama makanya hampir setiap hari belanja.

Penulis : Apakah pernah berbelanja di pasar lain selain Pasar Jembatan Dua ?

Informan : Gak pernah belanja di pasar lain sih. Selama saya di Kalijodo di situ

doang.

Penulis : Dulu udah berapa lama tinggal di Kalijodo?

Informan : Sudah lama. Daya disitu dari baru nikah. 25 tahunan disana.

Penulis : Apa alasan bapak dan istri bapak belanjanya di Pasar Jembatan Dua?

Informan : Deket, udah kenal deke tama yang jualan.

Penulis : Apakah bapak dan istri punya langganan sendiri di Pasar Jembatan Dua?

Informan : Ya pasti ada lah. Kan kita hampir tiap hari belanja.

Penulis : Lalu, saat ini gimana hubungan bapak/istri dengan langganan tersebut?

Informan : Ya udah gak pernah kesana ya gak ketemu lagi.

Penulis : Emang gak punya kontak no tlp mereka atau whatsapp?

Informan : Ya kalau ada juga mau ngapain. Saya udah ga belanja disitu, udah

kejauhan dan sekarang juga say amah belanjanya gak sebanyak dulu,

keseringan beli mateng dan istri kan udah gak jualan lagi.

Penulis : Oh begitu ya pak. Baik terimakasih informsinya.

Informan : iya sama-sama.

Page 168: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

157

Transkip Wawancara

Informan 13

Wawancara tanggal 06 April 2018

IDENTITAS INFORMAN

Nama : Neneng

Usia : 25 Tahun

Status : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penulis : Assalamualaikum mbak. Saya Atikah Mahasiswi Uin Jakarta dapet

nomer kontak mbak dari buk Suharti tetanga ibu di Kalijodo. Saya ingin

mewawancarai mbak, apakah mbak berkenan?

Informan : Waalaikumsallam. Wawancara buat skripsi ya?

Penulis : Iya betul. Boleh kah?

Informan : Iya silahkan aja dek.

Penulis : Pertama, apa pekerjaan mbak saat ini?

Informan : Ibu rumah tangga ajah, hehe.

Penulis : Usia berapa mbak?

Informan : 25 tahun.

Penulis : Mbak di relokasi ke rusun juga ya?

Informan : Iya, saya sama suami saya.

Penulis : Boleh tahu, saat dulu di Kalijodo mbak belanjanya ke mana ya? Kaya

sayur, daging, dll?

Informan : Kadang ke tukang sayur keliling, kalo weekend ke Pasar Jembatan Dua.

Penulis : Apa alasannya mbak belanjanya dulu di Pasar Jembatan Dua?

Informan : Iya belanjanya di Pasar Jembata Dua karena deket. Kalau pasar-pasar

lain kan agak jauh ya mbak, jadi saya milih yang terdeket aja.

Page 169: PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42834/1/ATIKAH... · PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG SEKITAR KALIJODO

158

Penulis : Apa mbak udah punya langganan sendiri di Pasar Jembatan Dua?

Informan : Ada langganan lah, ya seperti tukang ayam, tukang daging, toko emas,

dulu saya langganan sama satu orang dulu.

Penulis : Apakah tetangga dan temen mbak suka belanja di pasar Jembatan Dua

juga? Atau mereka di pasar lain?

Informan : Kalau tetangga dulu ke Jembatan Dua juga setahu saya. Orang yang

paling deket disitu mau kemana lagi emang.

Penulis : oh begitu ya mbak. Jadi, saat ini masih berbelanja disitu gak?

Informan : Ya enggak kalo saya, disini juga ada tukang sayur. Ngapain jauh-jauh

Penulis : Lalu, apakah mbak masih berhubungan dengan pedagang di Pasar

Jembaan Dua?

Informan : udah enggak semenjak direlokasi.

Penulis : oh begitu ya mbak. Makasih mbak informasinya.

Informan : iyaah