patologi 1

Upload: aprina-sinaga

Post on 09-Oct-2015

264 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

patologi eritrosit

TRANSCRIPT

  • PATOLOGI

    Patologi adalah Suatu ilmu yang mempelajari penyakit. Sering lebih dikenal dengan cabang ilmu Patologi Anatomi yang meliputi pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur jaringan dalam keadaan sakit, serta hubungan kelainan tersebut dengan manifestasi kliniknya mulai tingkat molekuler sampai pengaruhnya pada setiap individu.

  • Ilmu patologi berasal dari bahaya Yunani yaitu Pathos : Penyakit, Logos : Ilmu. Dengan dasar ini Ilmu Patologi Anatomi memberikan keterangan kelainan dari jaringan baik secara makroskopik maupun mikroskopik.

    Tujuan pemeriksaan ialah untuk memberi informasi klinis tentang perubahan jaringan dari suatu organ dalam rangka menegakkan diagnosa suatu penyakit.

  • Diagnosa penyakit jaringan / organ dari aspek patologi anatomi dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sitologi dan histopatologi organ tersebut.

    Dalam hal ini pemeriksaan patologi merupakan sarana penunjang diagnostik klinis sebagai dasar melakukan tindakan klinis.

    Dalam diagnostic Patologi cara dan lokasi pengambilan untuk bahan pemeriksaan sangat mempengaruhi, salah pengambilan akan mengakibatkan salah diagnosa.

  • JENIS PEMERIKSAAN PATOLOGI

    A.Histopatologi (Jaringan)Misal : - Biopsi Insisi / eksisi- Kuretase- Operasi- AutopsyB.Sitologi (Sel)Misal : 1.Cairan tubuh := Asites (Perut)= Pleura (Paru)= Urine (BAK)= Sputum (Dahak) 2.Usapan sel tubuh= Paps Smear= Rongga mulut 3.Biopsi aspirasi jarum halus

  • RUANG LINGKUP PATOLOGI

    Patologi dalam lingkungan rumah sakit terbagi atas :1.Patologi KlinikBerhubungan dengan pemeriksaan biokimia dan mikrobiologi terhadap darah, cairan jaringan atau bahan-bahan yang dikeluarkan (dieksresi atau disekresi) oleh tubuh, misalnya dahak, urine dan cairan serebrospinalis.2.Patologi AnatomiMemeriksa dan meneliti kelainan struktural dari sel dan jaringan yang dapat ditentukan secara pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik dari jaringan yang diambil (dikeluarkan) dari penderita : Disamping dua utama patologi tersebut, tipe khusus patologi menjadi lebih spesifik.

  • 3.Patologi ForensicPenggunaan pengetahuan kedokteran dalam hal menyangkut masalah hukum, misalnya menetukan apakah suatu kematian disebabkan oleh hal-hal alamiah ( natural) atau tidak alamiah (unnatural).4.Patologi TransfusiKedokteran transfusi berhubungan denganjaminan keselamatan pengambilan, penyimpanan, transfusi dari komponen darah.5.Patologi EksprementalIlmu patologi yang menggeluti patogenesis suatu penyakit dengan melakukan penelitian menurut kaidah ilmiah yang benar.Misal : Observasi terhadap pengaruh perlakuan pada suatu sistem dilaboratorium dengan binatang / kultur jaringan

  • PEMBAGIAN PATOLOGI

    *Histopatologi adalah Mendiagnosa penyakit dengan pemeriksaan jaringan.*Sitopatologi adalah Pemeriksaan sel-sel tubuh yang diambil atau didapat.*Hematopatologi adalah Memeriksa kelainan darah dan komponennya.*Mikrobiologi adalah Organisme mikroskopik penyebab penyakit infeksi.*Biopsi aspirasi adalah Pengambilan sel-sel atau cairan tubuh dengan menggunakan jarum halus (FNA = Fine Nedle Aspirasi).

  • *Immunopatologi adalah Mempelajari mekanisme pertahanan tubuh secara spesifik.*Patologi kimiawi adalah Pemeriksaan perubahan kimiawi jaringan dan cairan.*Genetika patologi adalah Mempelajari kelainan hhormon dan gen.*Toksikologi adalah Mempelajari pengaruh racun yang dicurigai terhadap tubuh.*Patologi forensik adalah Aplikasi patologi untuk tujuan legal.

  • TEKNIK PATOLOGI

    1.Patologi MakroskopikMengetahui bentuk kelainan makroskopik yang khas untuk berbagai kelainan suatu jaringan atau organ.2.Mikroskopik CahayaUntuk mengetahui struktur jaringan / sel pada pemotongan tipis dengan mikrotom setelah proses fiksasi dan dilakukan stanning. 3.HistokimiawiMempelajari kondisi kimiawi jaringan dengan reagen khusus dan dilihat dibawah mikroskop.

  • 4.Immunohistokimiawi dan ImmunoflorosencePenggunaan antibodi dengan antigen spesifik dapat memperlihatkan subtansi yang dikandung sel / jaringan.Immunoflorosence yaitu menggunakan mikroskop immunoflorosence.5.Mikroskop ElektronMempelajari zat-zat yang ada didalam inti sel dimana studi ketentuan tingkat organela. Kultur sel yaitu Pembiakan sel dengan berbagai media untuk memonitor respon sel.6.Patologi Molekuler Melihat strktur kimiawi molekul dari kesalahan genome atau dari asam amino.

  • PATOLOGI UMUM DAN SISTEMIK

    Patologi umum :Mempelajari tentang mekanisme dan karakteristik bentuk tertentu dari proses suatu penyakit. Misal :Radang, degenerasi, tumor

    Patologi sistemik:Perjalanan berbagai pengaruh penyakit terhadap organ / sistem organ.

  • CARA PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN BAHAN PATOLOGI ANATOMI

    Bahan Sitologi

    Dapat diambil dari :1.Sibajah ( Sitologi Biopsy jarum halus) :Pengambilan sel pada setiap yang ada benjolan menggunakan spuit 10 cc dengan ukuran nail no 23 dan dibantu memakai alat peston untuk mempermudah pengambilan sel tersebut, setelah penarikan sel lalu diteteskan pada objek glass dan dilakukan apusan kemudian fiksasi dengan alkohol 96 %.Misal : benjolan pada payudara dan leher, dll

  • 2.Inprint / screaping Menempelkan atau menggoreskan objek glass pada jaringan yang akan diperiksa, lalu dibuat apusan dan difiksasi dengan alkohol 96 %. Misal : dilakukan pada durate operasi dan jaringan / benjolan yang sudah ada ulcus.

    3.Tapping Pengambilan sel pada benjolan dengan memakai nail no 23 lalu diteteskan pada objek glass kemudian dilakukan apusan dan fiksasi dengan alkohol 6 %Misal : Pada benjolan thyroid atau benjolan yang mudah berdarah.

  • 4.Cairan tubuhSeperti cairan ascites dan pleura dapat dikirim secara langsung didalam spuit yang sudah difiksasi memakai alkohol 50 % dengan perbandingan 1 : 1 atau dapat dilakukan apusan pada objek glass.

    5.Apusan Pap (pap smear)Bahan pemeriksaan secret dapat berasal dari mukosa mulut, sepertiga atas vagina, cervix dan apusan endometrium, yang mempunyai manfaat penggunaan yang khas masing-masing lokasi. Hasil pengambilan apusan pada objek glass dapat difiksasi dengan alkohol 96 % selama minimal 15 menit, lalu dapat dikirim ke bagian patologi anatomi.

  • CARA PENGAMBILAN SAMPEL

    1.Menyertakan formulir permintaan yang telah diisi lengkap data-data pasien seperti nama, umur, jenis kelamin, lokasi pengambilan, riwayat pemeriksaan klinis serta diagnosa diferensial, preparat yang telah di smear dapat dikirim dalam blok slide.2.Untuk mengirim apusan pap ke laboratorium sitologi dapat dilakukan dengan dua cara adalah :1.Dikirim ke laboratorium oleh petugas/ penderita sendiri. Sediaan daapt dikirim dalam dua keadaan :a.Dalam keadaan keringUntuk ini fiksasi kering dengan hair spray / cytotrep. Sediaan dikirim dalam amplop biasa bersama formulir permintaan pemeriksaan apusan pap yang sudah diisi lengkap.

  • b. Dalam keadaan basahUntuk ini fiksasi dilakukan dengan cairan alkohol 95 % dan sediaan dikirim ke laboratorium bersama dengan botol berisi cairan fiksasinya. Formulir permintaan pemeriksaan apusan pap dikirim terpisah dalam amplop tersendiri.2.Pengiriman ke laboratorium melalui posUntuk pengiriman melalui pos, sediaan harus difiksasi kering dengan hair spray, kemudian sediaan dikemas dalam kotak kartun atau plastik agar tidak pecah. Kemudian kotak dimasukkan ke dalam amplop dengan kertas tebal an sediaan siap dikirim ke laboratorium, hal ini biasanya dilakukan apabila disuatu kota tidak ada laboratorium sitologi.

  • Bahan Histopatologi

    Pemeriksaan histopatologi bertujuan melihat perubahan kerangka sel (inti , sitoplsma) dan jaringan penunjang dari jaringan yang sakit. Namun pengelolaan dilaboratorium sangat tergantung dari cara pengambilan dan cara pengiriman jaringan oleh klinisi, dimana hal in merupakan langkah awal pengelolaan jaringan selanjutnya.

    Berbeda dengan pemeriksaan pada laboratorium lainnya, data-data yang lengkap dari pasien sangat diperlukan untuk menunjang diagnosa di laboratorium patologi. Apabila data-data kurang lengkap dapat terjadi kemungkinan diagnosa pengambilan patologi akan tidak sempurna.

  • Selain itu keterangan tentang lokasi dan pengambilan bahan pada lokalisasi yang tepat sangat menentukan diagnosa, terutama apabila spesimen yang diambil hanya sedikit.

    Untuk selanjutnya dilaboratorium patologi spesimen diperiksa secara makroskopis dan mikroskopis melalui beberapa tahap, dimana tahap permulaan yang baik dan teliti menyebabkan tahap berikutnya dapat dilakukan dengan hasil yang baik.

    Adapun tahap-tahap tersebut adalah dari penerimaan dan pemilihan bahan (spesimen) dilaboratorium, sampai dengan proses mounting yaitu sampai preparat tersebut siap untuk dilihat dengan mikroskop elektrik / cahaya. Dengan pengelolaan yang baik maka hasil akhir dari proses ini dapat dibaca dan dinilai oleh ahli patologi secara sempurna.

  • PENGISIAN DATA PASIEN

    Data-data yang akan dikirim bersama dengan jaringan akan diperiksa untuk pemeriksaan histopatologi, hendaknya dibuat lengkap dan sebaiknya diberi tanda petunjuk pada jaringannya.

    Contoh formulir yang diisi dengan unsur-unsur yang berkaitan erat dengan penegakan kesimpulan patologi:

  • LABORATORIUM PATOLOGIPermintaan pemeriksaan histopatologi :Nama Dokter : Nama Penderita :Rumah sakit : No Register :Bagian / Unit: Jenis Kelamin/Umur :Alamat : Alamat :--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Jaringan tubuh ddapat dengan :( ) Eksisi percobaan ( ) Kerokan ( ) Operasi( ) Biopsi ( ) Nekropsi ( ) Lain-lainLokasi jaringan yang sakit :Cairan Fiksasi : ( ) Formalin 10 % ( ) Alkohol %, Lain-lain....--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Diagnosa Klinik :Keterangan klinik (jelas dan lengkap apabila kerokan endometrium agar dibutkan tanggal haid terakhir) .................Untuk penderita ini pernah dilakukan pemeriksaan oleh dep patologi( lembaga patologi di ......... Pada tanggal .........)

    Tanda tangan dokter

    -----------------------------

  • Persiapan dan pengiriman spesimen (bahan)

    Agar jaringan yang akan diperiksa sampai dengan selamat tanpa mengalami kerusakan, maka beberapa jaringan dan pengirimannya ke laboratorium patologi, diantaranya adalah : penyediaan tempat (btol), kain kasa untuk pembalut atau sebagai alas dari jaringan yang akan di fiksasi dan catatan identitas pasien akan dicantumkan pada tempat / botol jaringan tersebut dan lain sebagainya.

    Tempat /botol yang dipakai, harus berukuran cukup besar untuk jaringan dengan mulut lebar agar mudah dimasukan dan dikeluarkan. Sebaiknya dipakai tempat plastik (toples plastik) dan dapat ditutup dengan baik agar tidak pecah atau tumpah dalam perjalanan.

  • Segera setelah diambil dari tubuh, jaringan dimasukkan dalam tempat yang tersedia yang telah berisi cairan fiksasi dengan alasnya diberi kain kasa, kemudian ditutup rapat dan dicantumkan catatan identitas pasien padat tempat tersebut.

    Setelah itu jaringan yang akan diperiksa tersebut dikirimkan bersama dengan formulir yang telah diisi lengkap, untuk diperiksa dilaboratorium patologi.

  • Pemilihan cairan fiksasi

    Pada prinsipnya, tujuan fiksasi ialah mengawetkan jaringan sehingga dapat mempertahankan keadaannya sedapat mugkin mendekati keadaan hidup (in vivo) yaitu mencegah proses autolisis jaringan, mencegah penghancuran jaringan oleh aktivitas bakteri dan mengeraskan jaringan yang lunak agar mudah dipotong.

    Fiksasi yang baik terjadi pada PH 6-8, diluar range ini akan terjadi perubahan-perubahan yang menganggu ultra struktur. Pengaturan PH dapat dilakukan dengan menambahkan larutan yang sesuai dapat meninggikan maupun menurunkan PH.

  • Volume cairan fiksasi sebaiknya jumlah cairan fiksasi sedikitnya 10 kali volume jaringan. Cairan fiksasi sebaiknya formalin 10 % adalah larutan jenis gas 40 % (formalin dalam air). Formalin 10 % ekwivalen dengan formaldehid 4 %. Cara membuat larutan formalin 10 % adalah dengan cara mencampurkan larutan formaldehid 40 % sebanyak 10 ml dengan aquadest 90 ml.

    Sifat formalin 10 % antara lain : Stabil, murah, relatif nontoksik, menembus dengan cepat, tidak menyebabkan perubahan warna dapat disimpan dalam waktu yang lama tanpa efek yang serius dan merupakan cairan fiksasi yang lembut.

    Daya penetrasi dari formalin terhadap jaringan yang padat 2 3 mm dalam waktu 24 jam. Bila jaringan lebih tebal bagian tengahnya tidak akan terfiksasi.

  • PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGIPenyakit : Yaitu Perubahan pada individu-individu yangmenyebabkan parameter kesehatan mereka dibawah kisaran normal.Kenormalan :Yaitu Kemampuan individu untuk memenuhi tuntutan dalam tubuh dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan lingkungan eksternal dalam rangka mempertahankan kekonstanan yang layak pada lingkungan internal.Etilogi :Adalah Penetapan penyebab penyakit yang meliputi identifikasi faktor-faktor yang menimbulkan penyakit tertentu

  • - Patogenesis :Penyakit menunjukkan perkembangan atau evolusi penyakit.- Patofisiologi :Mempelajari aspek dinamis proses penyakit dan merupakan studi mengenai gangguan fungsi mekanisme fisiologi yang terganggu oleh penyakit yang terjadi dalam organisasi hidup.Patofisiologi membentuk hubungan dasar antara praktek klinis dan anatomi , fisiologi serta biokimia - Manifestasi :Perkembangan suatu penyakit, agen-agen etiologik dapat mencetuskan sejumlah perubahan dalam proses biologik yang dapat dideteksi oleh analisis laboratorium.- Gejala :Perasaan subjektif akibat adanya proses-proses biologis tertentu terganggu.

  • Klasifikasi penyakit :Klasifikasi penyakit berdasarkan sistem organ dan menurut penyebabnya

    - Penyakit Herediter atau familialDisebabkan oleh kelainan herediter didalam kromosom atau gen pada satu atau kedua orang tua yang diturunkan pada keturunannya. Kromosom atau gen yang berubah dapat menyebabkan dihasilkannya protein abnormal yang mengakibatkan terganggunya fungsi tubuh yang penting.

  • - Penyakit KongenitalTerdapat pada saat lahir, beberapa diturunkan sedangkan yang lain dapat disebabkan oleh cacat perkembangan yang asalnya diketahui atau tidak diketahui. Tidak semua penyakit herediter adalah kongenital (terdapat saat lahir) dan tidak semua penyakit kongenital adalah herediter.- Penyakit ToksikDisebabkan oleh ingesti racun. Sebagai contoh: Inhalasi karbon monoksida dari buangan kendaraan bermotor didalam garasi yang tertutup dapat menyebabkan hipoksia.- Penyakit InfeksiDiakibatkan dari invasi organisme patogen hidup (misal bakteri, virus, jamur, protozoa, cacing darah, cacing)

  • - Penyakit TraumatikDisebabkan oleh cedera fisik. Cedera mekanis kasar, panas atau dingin yang ekstrem, listrik dan radiasi merupakan contoh agen-agen fisik yang dapat menyebabkan trauma pada tubuh.- Penyakit DegeneratifKelainan primer adalah degenerasi berbagai bagian tubuh. Penyakit degeneratif berkaitan dengan proses penuaan normal.

  • - Penyakit ImunologikSistem imun secara normal bereaksi melindungi terhadap invasi antigen asing dan kanker. Hipersensitivitas (alergi, autoimunitas dan imunodefisiensi merupakan tiga tipe reaksi imun dengan pengaruh yang membahaykan penjamu. Respons imun anafilaktik terhadap alergen (misal, bisa lebah) dapat mematikan bagi individu yang hipersensitif. Autoimunitas meliputi hilangnya toleransi terhadap antigen sendiri sehingga reaksi imun dibentuk untuk melawan diri sendiri.- Penyakit NeoplastikPenyakit neoplastik ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal yang menyebabkan berbagai jenis tumor jinak dan ganas.

  • - Penyakit yang berhubungan dengan giziDefisiensi protein, kalori, atau vitamin menyebabkan banyak penyakit, terutama dinegara berkembang. Malnutrisi dan penyakit infeksi merupakan penyebab sering kematian dinegara-negara ini. Defisiensi zat gizi spesifik, seperti vitamin C menyebabkan skorbut atau struma yang disebabkan yodium.- Penyakit metabolikDiakibatkan oleh gangguan pada beberapa proses metabolik penting didalam tubuh.

  • - Penyakit MolekularDiakibatkan oleh kelainan molekul tunggal yang menyebabkan abnormalitas produk.- Penyakit PsikogenikDimulai didalam pikiran, berasal dari emosional atau psikologik dalam kaitannya dengan suatu gejala.