paradigmadalampengembanganobat tahapan · pdf fileinjeksi intravena injeksi intramuskular...

28
Paradigma dalam pengembangan obat Tahapan pengembangan obat Tahapan pengembangan obat Pertimbanganterapeutik Pertimbanganbiofarmasetik Pendekatanfisikokimia 4/16/2013 1

Upload: vokhanh

Post on 02-Feb-2018

286 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

Paradigma dalam pengembangan obatTahapan pengembangan obatTahapan pengembangan obat

Pertimbangan terapeutikPertimbangan biofarmasetik

Pendekatan fisikokimia

4/16/2013 1

Page 2: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

AspekAspek In the pastIn the past Now Now

Sasaran Sasaran kerja kerja obatobat

TerbatasTerbatas Generasi target baru: Generasi target baru: biologi molekulerbiologi molekuler

obatobat

Desain Desain obatobat

MendalamMendalam Pendekatan rasional: Pendekatan rasional: dibantu komputerdibantu komputer

SintesisSintesis Satu per satuSatu per satu Kimia kombinatorialKimia kombinatorial

EvaluasiEvaluasi Lambat Lambat High Throughput High Throughput Screening, Screening, OtomasiOtomasi

4/16/2013 2

Page 3: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� TAHAPAN PRIMER1. Penelitian survey kecenderungan/trend:

Literatur, pasar, dll.

2. Pemantapan target

3. Pembuatan Molekul Pengarah Unggulan, disaindan sintesa obat baru, penapisan bahan alam �

farmakokimia & fitokimia

4. Evaluasi aktivitas biologis dan farmakologi dasar� fitokimia & farmakologi

5. Pemantapan metode evaluasi � farmakokimia, fitokimia, & farmakologi

6. Seleksi kandidat obat baru4/16/2013 3

Page 4: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� TAHAP PRAKLINIS

1. Farmakologi

2. Evaluasi sifat-sifat fisikokimia

3. Toksisitas akut dan sub-akut3. Toksisitas akut dan sub-akut

4. Farmakokinetik (Adsorpsi, Distribusi,

Mekanisme dan Ekskresi)

5. Farmasetika

6. Pengembangan proses produksi masal �pabrikasi/industrialisasi

4/16/2013 4

Page 5: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� TAHAP KLINIS1. Fase I:

▪ Investigasi keamanan dan toleransi

▪ Sukarelawan sehat dalam jumlah kecil

2. Fase II:2. Fase II:▪ Keputusan pada arah penggunaan dan dosis; studi khasiat dan

keamanan pasien dalam jumlah kecil

3. Fase III:▪ Investigasi khasiat dan keamanan

▪ Sejumlah tertentu pasien

4. Launching produk

5. Fase IV:

Survey pasca pemasaran

4/16/2013 5

Page 6: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Umur Pasien

Bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun � untuk per oral lebih suka obat berbentuk cairan daripada

padatanpadatan

Permulaan masa anak-anak � obat diformulasi sebagai tablet yang mudah dikunyah dan pecah

dalam mulut sebelum ditelan.

4/16/2013 6

Page 7: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Umur Pasien

Orang dewasa, umumnya suka kemudahan

(pragmatis) � lebih suka dalam bentuk sediaan padatpadat

Lansia � biasanya diformulasi menjadi cairan untuk oral.

4/16/2013 7

Page 8: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Cara Pemberian Obat (Oral)

Bentuk sediaan yang banyak digunakan: tablet,

kapsul, suspensi, emulsi, dan berbagai larutan

sediaan farmasi.sediaan farmasi.

Absorbsi obat setelah penggunaan melalui mulut

dapat terjadi pada berbagai tubuh antara rongga

mulut dan anus. Makin tinggi absorbsi suatu obat

sepanjang saluran makanan, kerjanya akan lebih

cepat

4/16/2013 8

Page 9: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Cara Pemberian Obat (Rektal)Obat sering diberikan secara rektal untuk efek lokal dan jarang untuk efek sistemik.Pemberian obat secara rektal juga disarankan jika Pemberian obat secara rektal juga disarankan jika cara oral terhalang oleh muntah atau pasien tidak sadar atau tidak mampu menelan obat dengan baik.Obat yang diabsorbsi melalui rektal tidak melewati hati sebelum masuk ke dalam sirkulasi sistemik �obat cepat rusak dalam hati (first pass effect)

4/16/2013 9

Page 10: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Cara Pemberian Obat (Parenteral)

3 Cara utama dalam pemberian parenteral adalah

subkutan, intramuskular, dan intravena.

Absorbsi melalui parenteral tidak hanya lebih cepat Absorbsi melalui parenteral tidak hanya lebih cepat

daripada pemberian oral, tapi kadar obat dalam darah

yang dihasilkan jauh lebih bisa diramalkan karena sedikit

yang hilang setelah penyuntikan.

Cara pemberian parenteral terutama berguna dalam

pengobatan pada pasien yang tidak dapat bekerja sama,

kehilangan kesadaran, atau tidak dapat menerima obat

secara oral.4/16/2013 10

Page 11: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Cara Pemberian Obat (Epikutan)Absorbsi obat melalui kulit meningkat jika obat berada dalam larutan, jika obat mempunyai koefisien partisi lipid/air yang baik, dan jika berupa koefisien partisi lipid/air yang baik, dan jika berupa nonelektrolit.Obat-obat yang dipakai pada kulit untuk kerja lokal antara lain: antiseptik, antifungi, antiradang, anestetik lokal, emoliens kulit, dan pelindung terhadap matahari, angin, hama, dan zat-zat kimia yang merangsang.

4/16/2013 11

Page 12: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

4/16/2013 12

Page 13: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

Pemberian oral

Pemberian rektal

Saluran Pencernaan (Lambung & Usus)

Injeksi intravena

Injeksi intramuskular

Injeksi subkutan

Sistem Sirkulasi

JaringanTempat-tempat

Metabolik

Ekskresi

4/16/2013 13

Page 14: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Bioavailabilitas adalah persentase zat aktif

yang ada di dalam darah dibandingkan

dengan dosis yang diberikan.

Pemberian secara oral dapat mempengaruhi � Pemberian secara oral dapat mempengaruhi

kondisi zat aktif

� Flora usus, enzim, makanan, dan minuman

merupakan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi konsistensi kimia, laju

transpor gastrointestinal, atau laju absorbsi.

4/16/2013 14

Page 15: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Pada saat ditelan, obat-obatan yang

diberikan secara oral, melewati anatomi dan

lingkungan fisiologis yang sangat berbeda

dalam perjalanannya.dalam perjalanannya.

� Nilai pH, misalnya, perubahan dari 1-3 di

perut menjadi 5-7 di dalam duodenum, dan

7-8 di dalam ileum.

� Luas permukaan spesifik juga berubah secara

drastis dari perut hingga usus kecil, di mana

absorbsi terjadi. 4/16/2013 15

Page 16: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Sebelum memasuki usus, sediaan farmasi

yang terkena konsentrasi proton tinggi,

hidrolisis, flokulasi, dan presipitasi dapat

terjadi pada pH rendah di perut. terjadi pada pH rendah di perut.

� Tapi ini tidak hanya asam yang memiliki efek;

seluruh isi materi perut dapat berefek.

� Waktu, kuantitas, dan jenis makanan yang

dikonsumsi menentukan laju di mana obat-

obatan masuk dan meninggalkan usus serta

kondisi di mana mereka melakukannya. 4/16/2013 16

Page 17: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Jadi, tidak mengherankan bahwa konsentrasi obat yang

tersedia di dalam darah dapat sangat bervariasi tergantung

pada isi lambung ketika diberikan.

� Seperti dapat dilihat dari Gambar 12.3, perut kenyang

menunda kedatangan zat aktif di dalam darah, karena menunda kedatangan zat aktif di dalam darah, karena

semua isi perut masih tersisa lebih lama. Sehingga dalam

kondisi seperti ini, senyawa sensitif asam dapat rusak lebih

parah daripada yang terjadi di dalam perut kosong, dan

karena itu hanya tersedia untuk absorbsi dari usus dalam

jumlah kecil.

� Hal ini diilustrasikan dengan contoh senyawa sensitif asam,

antibiotik eritromisin yang larut dalam air pada Gambar 12.3.

4/16/2013 17

Page 18: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

4/16/2013 18

Page 19: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Kelarutan dan Kecepatan DisolusiKelarutan obat dalam air pada rentang pH 2 – 8 akan langsung berpengaruh pada formulasi sediaan oral dan parenteral.sediaan oral dan parenteral.Obat dengan kelarutan buruk (<1 mg/mL) dalam media asam kemungkinan akan memperlihatkan ketersediaan hayati yang buruk karena memiliki ketergantungan terhadap proses absorbsi pada disolusi dalam cairan lambung

4/16/2013 19

Page 20: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Kelarutan dan Kecepatan Disolusi

Disolusi adalah persyaratan utama untuk dapat

melewati dinding usus pada tahap pertama.

Disolusi tidak sempurna atau metabolisme pada Disolusi tidak sempurna atau metabolisme pada

lumen usus atau oleh enzim pada dinding usus

adalah penyebab absorbsi yang buruk.

4/16/2013 20

Page 21: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Kelarutan dan Kecepatan DisolusiKelarutan dalam air yang rendah tidak selalu merupakan keterbatasan � dalam beberapa hal malah dibutuhkan untuk penundaan (sustained) malah dibutuhkan untuk penundaan (sustained) efek setelah pemberian obat secara oral atau parenteral.Penundaan pelepasan secara oral dapat dicapai jika obat (berkelarutan dalam air rendah) dikombinasikan dengan pembawa yang memiliki kemampuan diabsorbsi di sepanjang saluran cerna.

4/16/2013 21

Page 22: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Kelarutan dan Kecepatan Disolusi

Penundaan pelepasan sediaan parenteral dapat

dicapai dengan pemberian obat secara

intramuskular (i.m) � obat akan mengendap dari intramuskular (i.m) � obat akan mengendap dari pembawa air atau akan membentuk suatu

reservoir/depot dari sediaan dengan pelarut

minyak ~> emulsi

4/16/2013 22

Page 23: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Koefisien partisi antara barier lipoid dan media

fisiologi air

Koefisien partisi minyak/air suatu molekul obat

akan mempengaruhi absorbsi secara difusi pasif.akan mempengaruhi absorbsi secara difusi pasif.

Absorbsi melalui membran dapat dipengaruhi juga

oleh karakteristik ionik atau polaritas membran

selain lokasi dan kapasitas sistem yang dimediasi

pembawa.

4/16/2013 23

Page 24: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Stabilitas dan/atau kecepatan penguraian dalam

cairan fisiologis

Obat yang akan diberikan secara oral dan dapat

terurai cepat pada pH rendah memerlukan terurai cepat pada pH rendah memerlukan

perlindungan dari pengaruh lingkungan asam

lambung � salah satu caranya dapat diatasi dengan sistem salut enterik (enteric coated)

4/16/2013 24

Page 25: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Kemudahan terhadap inaktivitas metabolik

Inaktivasi metabolik suatu senyawa setelah pemberian

secara oral dapat terjadi pada lumen lambung, mukosa

lambung, atau hati.lambung, atau hati.

Lokasi metabolisme dan kemudahan proses metabolisme

sampai saturasi adalah faktor yang dapat mempengaruhi

ketersediaan hayati secara oral � dapat dioptimalkan untuk mecapai ketersediaan hayati secara optimal,

misalnya dengan salut enterik menggunakan polimer

yang kelarutannya bergantung pada pH.

4/16/2013 25

Page 26: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Pengontrolan pelepasan obat pada lokasi kerja seringdiperlukan, terutama untuk obat yang diabsorbsisecara cepat melalui membran mukosa atau secaracepat dihilangkan dari lokasi kerja.

� Pendekatan biasanya dilakukan dengan cara� Pendekatan biasanya dilakukan dengan caramengurangi efek samping obat.

� Aplikasi pendekatan ini dapat diilustrasikan denganPilocarpine Ocusert. Alat berbentuk lensa kontak yang dimasukkan ke dalam kantong-bawah air mata. Alatini akan melepas pilokarpin secara kontinu padakecepatan 10 atau 20 mg/mL selama satu mingguuntuk pengobatan glaukoma.

4/16/2013 26

Page 27: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Prodrug adalah obat yang dibuat dengan caramemodifikasi secara kimia suatu spesies, yang aktif secara farmakologi membentuk suatuentitas kimia baru yang dalam tubuhentitas kimia baru yang dalam tubuhditransformasikan menjadi spesies aktif.

� Suatu prodrug ideal jika:� Tidak menunjukkan aktivitas farmakologi

� Dieliminasi lebih lambat dari obat asal

� Nontoksik

� Biaya pembuatan tidak mahal

4/16/2013 27

Page 28: Paradigmadalampengembanganobat Tahapan  · PDF fileInjeksi intravena Injeksi intramuskular Injeksi subkutan Sistem Sirkulasi Jaringan Tempat-tempat Metabolik Ekskresi 4/16/2013 13

� Prodrug dapat digunakan untuk meningkatkanatau menurunkan kelarutan dalam air, menutupirasa pahit, meningkatkan lipofilisitas, meningkatkan absorpsi, menurunkan efeksamping lokal, dan mengganggu distribusisamping lokal, dan mengganggu distribusijaringan dari obat asal (parent compound)

� Sebagai contoh: kloramfenikol dengan kelarutanair 2,5 mg/mL, kloramfenikol Na-suksinat 100 mg/mL, dan kloramfenikol stearat atau palmitattidak larut, dalam sediaan farmasi diberikandalam bentuk suspensi.

4/16/2013 28