pal (lapres)

Upload: fahmyfaizal

Post on 08-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kakakaka

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    1/23

    ABSTRAK

    Pemeriksaan alat listrik adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan

    dari peralatan listrik yang akan kita gunakan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi hal hal

    yang tidak diinginkan selama kita menggunakan alat listrik tersebut. Tujuan praktikum ini adalah

    untuk mengetahui kondisi peralatan listrik secara fisik ataupun kinerjanya agar dapat

    menentukan apakah mesin atau peralatan yang akan digunakan masih layak dipakai atau tidak.

    Alatalat yang diuji antara lain motor DC shunt, motor DC compound, motor induksi 1 phase,

    motor asinkron 3 phase dan generator 3 phase. Langkahlangkah dalam pengujian alat listrik,

    dalam hal ini contohnya generator, Mengkalibrasi multitester dengan cara menghubungkan

    antara ujung kabel satu dengan yang lain. Kemudian jarum penunjuk pada multitester di setiap

    tepat pada angka nol, kemudian mengukur tahanan kumparan P-N, U-X, V-Y, W-Z

    menggunakan multitester, selanjutnya mengukur tahanan isolasi kumparan dengan body

    meliputi P-Body, U-Body, V-Body, W-Body. Mengukur tahanan isolasi jangkar dengan

    kumparan body yaitu P-U, P-V, P-W menggunakan megger tester dan mencatat hasil

    pengukuran. Dari hasil pemeriksaan generator didapatkan data yaitu, tahanan kumparan P-N

    49 , U-X 6.1 , V-Y 6 dan W-Z 6.1 , kemudian tahanan isolasi kumparan dengan body,

    yaitu P-Body 250 M , U-Body 300 M , V-Body 200 M dan W-Body 200 M , kemudian

    untuk tahanan isolasi jangkar dengan kumparan body adalah P-U 500 M , P-V 500 M dan

    P-W 200 M . Contoh aplikasi peralatan alat listrik pada kehidupan sehari- hari adalah untuk

    motor DC pengaplikasiannya terdapat pada baterai pada kapal selam, untuk motor induksi 1

    fase terdapat pada sistem pompa ballast, untuk motor induksi 3 fase terdapat pada sistem

    hidrolis atau pneumatis, untuk generator 3 fase terdapat pada shaft generator.

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    2/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Pemeriksaan alat listrik adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan

    dari peralatan listrik yang akan kita gunakan. Jadi, sebelum kita menggunakan sebuah

    peralatan listrik, maka kita harus bisa mengenal alat yang akan digunakan juga kegunaannya

    dari alat tersebut agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan selama kita menggunakan

    alat listrik tersebut.

    Dalam praktikum ini, pemeriksaan alat listrik ini adalah agar kita mengetahui peralatan listrik

    yang akan digunakan untuk melaksanakan praktikum listrik. Pemeriksaan ini dilakukan dengan

    melaksanakan pemeriksaan alat listrik secara anatomi dan pemeriksaan tahanan isolasi pada

    alat listrik tersebut.

    I.2 Tujuan Praktikum

    Praktikum pemeriksaan mesin-mesin listrik ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui

    kondisi mesin-mesin listrik baik secara fisik maupun kinerjanya sehingga kita dapat

    menentukan apakah mesin- mesin ini yang akan digunakan masih layak untuk dipakai atau

    tidak dipakai.

    I.3 Rumusan Masalah

    1. Apa sajakah peralatan-peralatan listrik yang digunakan pada praktikum listrik ini?

    2. Bagaimanakah prinsip kerja peralatan-peralatan listrik tersebut?

    3. Apa sajakah alat yang digunakan untuk memeriksa peralatan-peralatan listrik tersebut?

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    3/23

    BAB II

    DASAR TEORI

    II.1. Alat yang diperiksa

    A. Motor DCMotor DC adalah motor yang menggunakan supplai tegangan searah yang dialirkan padakumparan medan dan kumparan jangkar untuk diubah menjadi energi mekanik. Konverterenergi listrik menjadi energi mekanik (motor) dan sebaliknya dari energi mekanik menjadienergi listrik (generator) berlangsung melalui medium medan magnet.Prinsip kerja dari motor DC sendiri adalah dengan cara arus listrik mengalir ke kumparanmedan dan akan menghasilkan medan magnet melingkupi kumparan jangkar dengan arahtertentu.

    Gambar II.1.A.1 motor DC

    (http://zeva.com.au/Tech/Motors/SeriesDC.gif)

    Berikut ini adalah contoh dari jenis-jenis motor DC:

    a. Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya, Motor DC dibagi menjadi 2 yaitu :

    1. Motor DC penguat terpisah, arus penguat magnetnya didapat dari sumber DC diluarmotor.

    Gambar II.1.A.a.1 Rangkaian Motor Penguat Terpisah

    (http://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/)

    2. Motor DC penguat sendiri, yaitu Motor DC yang sumber penguat arus berasal dari motoritu sendiri.

    http://zeva.com.au/Tech/Motors/SeriesDC.gifhttp://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/http://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/http://zeva.com.au/Tech/Motors/SeriesDC.gif
  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    4/23

    b. Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar motor DC dengan

    penguat sendiri dibedakan menjadi 3 yaitu :

    1. Motor DC Shunt, adalah sebuah motor DC yang memiliki tegangan jepit, putaran, dan

    kecepatan yang hampir konstan walaupun bebannya berubah.

    Gambar II.1.A.b.1 Rangkaian Motor Shunt

    (http://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/)

    2. Motor Seri, adalah salah satu jenis motor DC yang mempunyai putaran kecepatan yang tidak

    konstan, jika beban tinggi maka putaran akan lambat.

    Gambar II.1.A.b.2 Rangkaian Motor Seri

    (http://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/)

    3. Motor Kompon, mempunyai 2 buah kumparan medan yang dihubungkan seri dan parallel

    dengan angker. Jika motor seri diberi penguat shunt maka disebut kompon panjang, jika

    tidak maka disebut kompon pendek.

    http://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/http://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/http://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/http://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/
  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    5/23

    Gambar II.1.A.b.3 Rangkaian Motor Kompon Panjang dan Pendek

    (http://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/)

    B. Motor Induksi 1 Phase

    Motor induksi 1 phase adalah motor listrik yang menggunakan supplai tegangan arus bolakbalik yang berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat arus bolak balik 1 fase yangmelewati kumparan sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara rotor danstator.

    Gambar II.1.B Motor Induksi 1 Phase

    (http://www.daviddarling.info/images/electric_motor.jpg)

    C. Motor Induksi 3 Phase

    Motor induksi 3 phase adalah motor listrik arus bolak balik yang memanfaatkan perbedaan

    fasa sumber untuk bekerja dengan menimbulkan gaya putar pada rotornya. Prinsip kerja

    motor ini yaitu dengan

    http://www.daviddarling.info/images/electric_motor.jpghttp://www.daviddarling.info/images/electric_motor.jpghttp://www.daviddarling.info/images/electric_motor.jpghttp://www.daviddarling.info/images/electric_motor.jpg
  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    6/23

    menghubungkan sumber tegangan 3 fase dengan kumparan stator sehingga timbul medan putar.

    D. Generator 3 Phase

    Generator 3 phase adalah mesin listrik yang berfungsi mengubah energi gerak/mekanik

    menjadi energi listrik. Generator sinkron memiliki kecepatan medan putar dan putar poros

    yang sama dan juga mempunyai tegangan output berupa tegangan bolak balik.

    Gambar II.1.D Generator 3 Phase

    (http://www.bombayharbor.com /0351273001240994666/Three_Phase_Generator.jpg)

    E. Transformator

    Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkantegangan bolak-balik (AC). Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber teganganbolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yangberubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan intibesi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul gglinduksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik.

    Gambar II.1.C Motor Induksi 3 Phase

    http://4.bp.bphase+induction+motor+(Courtesy+of+WEG+SA+Brazil).jpg

    http://www.bombayharbor.com/productImage/0351273001240994666/Three_Phase_Generator.jpghttp://www.bombayharbor.com/productImage/0351273001240994666/Three_Phase_Generator.jpg
  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    7/23

    Gambar II.1.E Transformator

    (http://lp.uni-goettingen.de/get/image/4620)

    Berikut ini merupakan jenis-jenis transformator yang paling sering ditemui di kehidupan

    sehari-hari:

    a. Step-Up

    Gambar II.1.E.a skema transformator step-up

    http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator

    Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada

    lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada

    pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkangenerator menjadi tegangan

    tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

    b. Step-Down

    Gambar II.1.E.b skema transformator step-down

    http://lp.uni-goettingen.de/get/image/4620http://lp.uni-goettingen.de/get/image/4620http://lp.uni-goettingen.de/get/image/4620http://id.wikipedia.org/wiki/Trafo_Step_Uphttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Generatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Transformer_Step-down_Iron_Core.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Transformer_Step-up_Iron_Core.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Transformer_Step-down_Iron_Core.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Transformer_Step-up_Iron_Core.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Transformer_Step-down_Iron_Core.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Transformer_Step-up_Iron_Core.svghttp://id.wikipedia.org/wiki/Generatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Trafo_Step_Uphttp://lp.uni-goettingen.de/get/image/4620
  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    8/23

    http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator

    Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga

    berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama

    dalamadaptorAC-DC.

    c. Autotransformator

    Gambar II.1.E.c skema autotransformator

    http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator

    Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan

    tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa

    arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya

    yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator

    biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang

    lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan

    isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator

    tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak

    lebih dari 1,5 kali).

    II.2 Alat

    Alat yang Digunakan

    a. Multitester

    Multimeter adalah alat test yang berfungsi dengan mengoperasikan sakelar banyak posisi,

    meter dapat secara cepat dan mudah dijadikan sebagai sebuah voltmeter, sebuah ammeter

    atau sebuah ohmmeter. Alat ini mempunyai berbagai penepatan (disebut 'range') pada

    setiap mempunyai pilihan AC atau DC. Beberapa multimeter kelebihan tambahan layaknya

    sebagai pengukur transistor dan range untuk pengukuran kapasitansi dan frekuensi.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Transformatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformatorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adaptor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/DChttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fasahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isolasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Autotransformer.svghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isolasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/DChttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adaptor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator
  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    9/23

    Gambar II.2.a.1 Multitester Analog Gambar II.2.a.2 Multitester Digital

    (http://codyonline.net/images/Multitester.jpg) (https://reader003.{domain}/reader003/html5/0225/5a921

    b. Megger TesterMegger tester digunakan untuk mengetahui tahanan isolasi dari electromotor, bila tahanan

    isolasi electromotor rendah perlu dilakukan serlak ulang, hal ini akan dapat mencegah

    electromotor terbakar. Megger sebenarnya adalah generator kecil yang membangkitkan

    tegangan kira-kira 500 V dan diputar dengan tangan atau inverter saat ini dan diperlengkapi

    dengan galvano meter.

    Sebelum melakukan pengetesan, peralatan yang akan ditest diputus hubungan dari catu

    daya yang aktif dan kunci sesuai dengan prosedur standar keamanan. Megger tester

    dengan tipe IR bisa digunakan untuk mengecek apakah sirkuit yang akan ditest masih hidup.

    Prinsip kerja dari Megaohmmeter (Megger) jenis rotating handle memiliki generator didalamnya yang membangkitkan tegangan tinggi dan menyimpannya pada sebuah kapasitor,

    tegangan pada kapasitor kemudian digunakan untuk memberi tekanan elektris kepada benda

    yang sedang diuji. Sedangkan arus diukur pada tekanan elektris yang menimbulkan

    resistansi atau breakdown.

    Gambar II.2.b Megger tester

    (http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/10/megaohmmeter-megger.html)

    http://codyonline.net/images/Multitester.jpghttp://www.servocity.com/images/closeup.jpghttp://www.servocity.com/images/closeup.jpghttp://codyonline.net/images/Multitester.jpg
  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    10/23

    II.3 Aplikasi di dunia Marine

    a. Motor DC:

    Crane

    Gambar II.3.a Crane(https://reader003.{domain}/reader003/html5/0225/5a9213a3aac84/5a9213b010db

    b. Motor Induksi 1 Phase

    Penggerak pompa

    Gambar II.3.b Pompa Ballast

    (http://media.dal.ca/sites/default/files/images/ballast_pumps_11_300.jpg)

    c. Motor Induksi 3 Phase

    Penggerak sistem hidrolis dan pneumatic

    Gambar II.3.c Sistem Hidrolik

    http://www.baltimoresun.com/media/photo/2012-04/69300407.jpghttp://media.dal.ca/sites/default/files/images/ballast_pumps_11_300.jpghttp://media.dal.ca/sites/default/files/images/ballast_pumps_11_300.jpghttp://media.dal.ca/sites/default/files/images/ballast_pumps_11_300.jpghttp://media.dal.ca/sites/default/files/images/ballast_pumps_11_300.jpghttp://www.baltimoresun.com/media/photo/2012-04/69300407.jpg
  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    11/23

    (http://img.bhs4.com/21/2/2126c1345e0d871cfb0935d9f9c10d8b92a2dfb2_large.jpg)

    d. Generator 3 Phase

    Shaft Generator

    Gambar II.3.d Shaft Generator

    (http://www.rolls-royce.com/Images/hsg_concept_tcm92-18586.png)

    e. Transformator

    Sebagai penurun dan peningkat tegangan listrik

    Gambar 20. Transformator

    (http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7a/Transformer-hightolow_smaller.jpg)

    http://img.bhs4.com/21/2/2126c1345e0d871cfb0935d9f9c10d8b92a2dfb2_large.jpghttp://img.bhs4.com/21/2/2126c1345e0d871cfb0935d9f9c10d8b92a2dfb2_large.jpghttp://img.bhs4.com/21/2/2126c1345e0d871cfb0935d9f9c10d8b92a2dfb2_large.jpghttp://www.rolls-royce.com/Images/hsg_concept_tcm92-18586.pnghttp://www.rolls-royce.com/Images/hsg_concept_tcm92-18586.pnghttp://www.rolls-royce.com/Images/hsg_concept_tcm92-18586.pnghttp://www.rolls-royce.com/Images/hsg_concept_tcm92-18586.pnghttp://img.bhs4.com/21/2/2126c1345e0d871cfb0935d9f9c10d8b92a2dfb2_large.jpg
  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    12/23

    BAB III

    DATA PRAKTIKUM

    III.1. Peralatan dan Fungsinya

    No. Nama AlatGambar

    Fungsi

    1. Motor DC Shunt Mengubah energi listrikmenjadi energi mekanik.

    2. Motor DC Compound Mengubah energi listrikmenjadi energi mekanik.

    3. Motor Induksi 1 phase Mengubah energi listrikmenjadi energi mekanik.

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    13/23

    4. Motor Induksi Asinkron 3phase

    Mengubah energi listrikmenjadi energi mekanik.

    5. Generator 3 phase Mengubah energi mekanikmenjadi energi listrik.

    6. Megger Test Mengukur tahanan isolasipada suatu alat.

    5. Multitester Mengukur arus listrik danhambatan.

    III.2. Langkah Kerja

    A. Motor DC Shunt

    1. Mengkalibrasi multitester dengan cara menghubungkan antara ujung kabel satu dengan yang

    lain. Kemudian jarum penunjuk pada multitester di setiap tepat pada angka nol.

    2. Mengukur tahanan kumparan dari R.shunt(J-K) dan R. Jangkar (A-H) menggunakan

    multitester.

    3. Mengukur tahanan isolasi kumparan dengan body meliputi R.shunt (J-K) dengan body,

    R.jangkar (A-H) dengan body. Mengukur tahanan isolasi kumparan dengan kumparan yaitu

    R.shunt (J-K) dengan Jangkar (A-H) dengan menggunakan megger tester.

    4. Mencatat hasil pengukuran.

    B. Motor DC Compound

    a. Mengkalibrasi multitester dengan cara menghubungkan antara ujung kabel satu dengan

    yang lain. Kemudian jarum penunjuk pada multitester di setiap tepat pada angka nol.

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    14/23

    b. Mengukur tahanan kumparan dari R.shunt(C-D), R. Seri (E-F), dan R. Jangkar (A-H)

    menggunakan multitester.

    c. Mengukur tahanan isolasi kumparan dengan body meliputi R.shunt (C-D) dengan body,

    R.jangkar (A-H) dengan body, R.Seri (E-F) dengan body. Mengukur tahanan isolasi

    kumparan dengan kumparan yaitu R.shunt (C-D) dengan Jangkar (A-H), R.Shunt (C-D)

    dengan Seri (E-F), R. Seri (E-F) dengan Jangkar (A-H) dengan menggunakan megger

    tester.

    d. Mencatat hasil pengukuran.

    C. Motor Induksi 1 Phase

    a. Mengkalibrasi multitester dengan cara menghubungkan antara ujung kabel satu dengan

    yang lain. Kemudian jarum penunjuk pada multitester di setiap tepat pada angka nol.

    b. Mengukur tahanan kumparan dari D1-D3 dengan D2-D4 menggunakan multitester.

    c. Mengukur tahanan isolasi kumparan dengan body meliputi D1 dengan Body dan D2

    dengan Body. Mengukur tahanan isolasi kumparan dengan kumparan yaitu D1 dengan

    D2 dengan menggunakan megger tester.

    d. Mencatat hasil pengukuran.

    D. Motor Asinkron 3 Phase

    a. Mengkalibrasi multitester dengan cara menghubungkan antara ujung kabel satu dengan

    yang lain. Kemudian jarum penunjuk pada multitester di setiap tepat pada angka nol.

    b. Mengukur tahanan kumparan dari U-X, V-Y dan W-Z menggunakan multitester.

    c. Mengukur tahanan isolasi kumparan dengan body meliputi U dengan Body, V dengan

    Body dan W dengan Body. Mengukur tahanan isolasi kumparan dengan kumparan yaitu

    U dengan V, V dengan W dan W dengan U dengan menggunakan megger tester.

    d. Mencatat hasil pengukuran.

    E. Generator

    a. Mengkalibrasi multitester dengan cara menghubungkan antara ujung kabel satu dengan

    yang lain. Kemudian jarum penunjuk pada multitester di setiap tepat pada angka nol.

    b. Mengukur tahanan kumparan P-N, U-X, V-Y, W-Z menggunakan multitester.

    c. Mengukur tahanan isolasi kumparan dengan body meliputi P-Body, U-Body, V-Body, W-

    Body. Mengukur tahanan isolasi jangkar dengan kumparan body yaitu P-U, P-V, P-W

    menggunakan megger tester.

    d. Mencatat hasil pengukuran.

    III.3. Gambar Rangkaian

    1. Motor DC Shunt

    Mempunyai komponen R shunt dan R jangkar. Memiliki Regulasi kecepatan akibat perubahan

    beban pada motor dc shunt lebih baik disbanding dengan motor dc seri. Spesifikasinya:

    Type : DDHN

    Output : 1 HP

    Rat : Cont

    Frame : 90 p

    ns. B

    Gambar Rangkaian:

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    15/23

    2. Motor DC CompoundMempunyai komponen R shunt, R seri, dan R jangkar. Motor ini mempunyai torsi starting yang

    agak besar-jauh lebih besar daripada motor jenis shunt. Spesifikasinya:

    Type : DDHN

    Output : 1 HP

    Rat : Cont

    Frame : 90 p

    Ins. B

    Motor THn 11 CM-1

    230400 0 M 1/1

    0.55/1.0 KBT 4 NT 220/230

    3.0/3.9 A Komn

    2200/3000 0G/MHH BEC 62 Kr

    H 3 k . 49 196 4 r

    Gambar rangkaian:

    3. Motor Induksi 1 Phase

    Motor induksi 1 phase, memiliki kumparan yang diberi notasi D1 dan D2. Spesifikasinya:

    Type JY 2A-4

    Output 1 HP Cycles 50 ~ rpm 1420

    Volts 110/220 AMPs 131676.8

    Rating Cont Class E

    Gambar rangkaian:

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    16/23

    4. Motor Asinkron 3 Phase

    Motor asinkron 3 phase, memiliki 3 kumparan yang memiliki notasi U, V dan W.Banyak digunakan

    pada mesin-mesin penggerak di industry karena daya keluaran mesin-mesin tersebut lebih besar

    dari 1. Spesifikasinya:

    JEC 100L KI E

    Mach 9 G 4535 code 4122 G01

    Type UK G7 60-4

    2.2/3 KW/PK 1420

    380 V 5 A 0.8 Cos

    Gambar rangkaian:

    5. Generator Sinkron 3 Phase

    Adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.

    Generator : ( K M E R B 112 M 4 )

    Daya : 4 kW

    Tegangan : 220 V / 380 V

    Putaran : 1420 rpm

    Arus : 5.3 A / 8.85 A

    Frekuensi : 50 Hz

    Nomor Seri : DIN 57530 / VDE 0530 / 1984Gambar rangkaian:

    III. 4. Hasil Pengamatan

    a. Tabel pengamatan

    1. Motor

    Jenis Motor

    Tahanan Tahanan IsolasiKondisiBearingKumparan

    Kumparan denganbody

    Kumparandengan

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    17/23

    kumparan

    Motor DC Shunt

    - R. Shunt 0.4 R. Shunt Body :

    500 M

    R. Shunt -Jangkar: 500

    M

    Baik

    - R. Jangkar 12

    R. Jangkar Body:

    500 MMotor DCCompound

    - R. Shunt 12 R. Shunt - Body :

    500 M

    R. Jangkar

    Shun: 750 M

    Kurang Baik

    - R. Seri 2.6 R. Seri - Body :

    500 M

    R. ShuntSeri

    : 0 M

    - R. Jangkar 20 R. Jangkar :

    500 M

    R. Seri Jangkar : 750

    M

    Motor Induksi 1Phase

    - D1 - D3 1 D1 - Body: 500 MD1 - D2

    : 400 M

    Kurang Baik

    - D2 - D4 1.1 D2Body: 600 M

    Motor Asinkron 3Phase

    - U - X 7.8 U - Body: 400 MU -V

    : 500 M

    Baik

    - V - Y 8 V - Body: 400 MV - W

    : 750 M

    - W - Z 8.5 W - Body: 500 MW - U

    : 550 M

    2. Generator

    Jenis MesinTahanan Tahanan Isolasi

    Kumparan Kumparan dengan Body Jangkar dgn Kumparan

    Generator Sinkron 3phase

    P - N : 49 P - Body : 250 M PU : 500

    U - X : 6.1 U - Body : 300 M P - V : 500

    V - Y : 6 V - Body : 200 M P - W : 200

    W - Z : 6.1 W - Body : 200 M

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    18/23

    BAB IV

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    IV.1. Analisa Data

    1. Motor DC

    Pengukuran

    Dari hasil pengukuran diperoleh hasil sebagai berikut :

    1.1. Motor DC Shunt

    Tahanan Kumparan

    - R. Shunt : 0.4

    - R. Jangkar : 12

    Tahanan Isolasi Kumparan dengan Body

    - R. Shunt-Body : 500 M

    - R. Jangkar-Body : 500 M

    Tahanan Isolasi Kumparan dengan Kumparan

    - R. ShuntR. Jangkar : 500 M

    1.2. Motor DC Compound

    Tahanan Kumparan

    - R. Shunt : 12

    - R. Seri : 2.6

    - R. Jangkar : 20

    Tahanan Isolasi Kumparan dengan Body

    - R. Shunt - Body : 500 M

    - R. Seri - Body : 500 M

    - R. Jangkar - Body : 500 M

    Tahanan Isolasi Kumparan dengan Kumparan

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    19/23

    - R. ShuntR. Jangkar (A-C) : 750 M

    - R. ShuntR Seri (C-E) : 0 M

    - R. SeriR. Jangkar (E-A) : 750 M

    2. Motor Induksi 1 Phase

    Tahanan Kumparan

    - D1-D3 : 1

    - D2-D4 : 1.1

    Tahanan Isolasi Kumparan dengan Body

    - D1-Body : 500 M

    - D2-Body : 600 M

    Tahanan Isolasi Kumparan dengan Kumparan

    - D1-D2 : 400 M

    3. Motor Asinkron 3 Phase

    Tahanan Kumparan

    - U1-X : 7.8

    - V1-Y : 8

    - W1-Z : 8.5

    Tahanan Isolasi Kumparan dengan Body

    - U1-Body : 400 M

    - V1-Body : 400 M

    - W1-Body : 500 M

    Tahanan Isolasi Kumparan dengan Kumparan

    - U-V : 500 M

    - V-W : 750 M

    - W-U : 550 M

    4. Generator

    Tahanan Kumparan

    - PN : 49

    - UX : 6.1

    - WZ : 6

    - VY : 6.1

    Tahanan Isolasi Jangkar dengan Kumparan Body

    - PU : 500 M

    - PV : 500 M

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    20/23

    - P W : 200 M

    Tahanan Isolasi Kumparan dengan Body

    - P - body : 250 M

    - U - body : 300 M

    - V - body : 200 M

    - W- body : 200 M

    IV.2. Pembahasan

    1. Motor DC Shunt

    Pada motor DC shunt besar nilai tahanan isolasi kumparan dengan body R. Shunt dengan

    body 500 M dan nilai tahanan R. Jangkar dengan body 500 M. Pada besar nilai tahanan

    R. Shunt dengan jangkar 500 M. Secara pengujian mekanis, kondisinya baik. Dari kondisifisik tidak ada kerusakan serta kondisi bearingnya yang masih baik melalui pengetesan

    putaran shaftnya. Hal ini dapat diketahui melalui indikator batas tahanan isolasi yang bernilai

    500 M menjadi standar bahwa keadaan dari peralatan listrik tersebut masih dalam kondisi

    bagus. Namun pada praktikum ini terjadi eror pada saat melakukan pengukuran besar R

    shunt dengan R jangkar. Seharusnya besar R shunt lebih besar dari R jangkar. Dalam hasil

    praktikum diketahui bahwa besar nilai R shunt lebih kecil daripada besar nilai R jangkar. Hal

    ini terjadi kemungkinan dikarenakan kesalahan pembacaan alat ukur atau keadaan dari alat

    untuk pengukuran pada saat praktikum.

    2. Motor DC Kompon

    Pada motor DC kompon besar nilai tahanan isolasi kumparan dengan body R. Shunt denganbody 500 M, R. Seri dengan body 500 M dan nilai tahanan R. Jangkar dengan body 500

    M. Secara pengetesan mekanis, kondisinya dapat dibilang baik. Dilihat dari kondisi fisik

    tidak ada kerusakan tetapi kondisi bearing kurang baik, hal ini dapat diketahui secara kasat

    mata dengan mendengar adanya gesekan yang tidak beraturan sewaktu memutar shaft pada

    saat pengetesan. Hal ini dapat diketahui melalui indikator batas tahanan isolasi yang bernilai

    500 M menjadi standar bahwa keadaan dari peralatan listrik tersebut masih dalam kondisi

    bagus. Namun pada praktikum ini terjadi eror pada saat melakukan pengukuran besar R

    shunt dengan R jangkar. Seharusnya besar R shunt lebih besar dari R jangkar. Dalam hasil

    praktikum diketahui bahwa besar nilai R shunt lebih kecil daripada besar nilai R jangkar. Hal

    ini terjadi kemungkinan dikarenakan kesalahan pembacaan alat ukur atau keadaan dari alat

    untuk pengukuran pada saat praktikum.

    3. Motor Induksi 1 Phase

    Pada motor Induksi 1 Phase besar nilai tahanan isolasi kumparan dengan body D1 dengan

    Body 500 M dan D2 dengan body 600 M. Secara pengetesan mekanis, kondisinya dapat

    dibilang baik. Dilihat dari kondisi fisik tidak ada kerusakan tetapi kondisi bearing kurang baik

    hal ini dapat diketahui secara dengan mendengar adanya gesekan yang tidak beraturan

    sewaktu memutar shaft pada saat pengetesan. Hal ini dapat diketahui melalui indikator batas

    tahanan isolasi yang bernilai 500 M menjadi standar bahwa keadaan dari peralatan listrik

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    21/23

    tersebut masih dalam kondisi bagus. Namun pada praktikum ini terjadi kesalahan pada saat

    melakukan pengukuran besar nilai tahanan dari D1-D3 dengan D2-D4. Seharusnya besar

    nilai tahanan dari D1-D3 lebih besar daripada besar nilai tahanan dari D2-D4. Dalam hasil

    praktikum diketahui bahwa besar nilai tahanan D1-D3 lebih kecil daripada besar nilai tahanan

    dari D2-D4. Hal ini terjadi kemungkinan dikarenakan kesalahan pembacaan alat ukur atau

    keadaan dari alat untuk pengukuran pada saat praktikum.

    4. Motor Asinkron 3 Phase

    Pada motor asinkron 3 phase besar nilai tahanan isolasi kumparan dengan body U dengan

    Body 400 M, V dengan Body 400 M dan W dengan Body 500 M. Seca ra pengujian

    mekanis, kondisinya baik. Dari kondisi fisik tidak ada kerusakan serta kondisi bearingnya

    yang masih baik. Namun pada praktikum ini terjadi kesalahan pada saat melakukan

    pengukuran besar nilai tahanan dari D1-D3 dengan D2-D4. Seharusnya besar nilai tahanan

    dari D1-D3 lebih besar daripada besar nilai tahanan dari D2-D4. Dalam hasil praktikum

    diketahui bahwa besar nilai tahanan D1-D3 lebih kecil daripada besar nilai tahanan dari D2-

    D4. Hal ini terjadi kemungkinan dikarenakan kesalahan pembacaan alat ukur atau keadaan

    dari alat untuk pengukuran pada saat praktikum.

    5. Generator

    Pada generator 3 phase kumparan jangkar pada stator (u-x = 6.1 , v-y = 6 , w-z = 6.1 )

    memilki hambatan yang lebih kecil dibandingkan dengan kumparan medan pada rotor (p-n)=

    49 . Dalam generator 3 phase juga mempunyai tahanan isolasi yang disebabkan oleh

    tahanan yang diakibatkan oleh rotor dengan stator (p-u = 500 M, p-v = 500 M, p-w = 200

    M), kumparan medan dengan body (p-body = 250 M), kumparan jangkar dengan body (u-

    body = 300 M, v - body = 200 M, w-body = 200 M). Melalui pengetesan mekanis,

    kondisinya baik. Dari sudut pandang kondisi fisik tidak ada kerusakan.

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    22/23

    BAB V

    KESIMPULAN

    Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :

    1. Tahanan kumparan adalah tahanan yang terdapat pada kumparan peralatan listrik yang dapat

    menimbulkan panas apabila dialiri oleh arus.

    2. Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran yang diisolasi satu

    sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan tanah (ground).

    3. Tahanan mesin yang baik adalah 500 M , secara visual tidak cacat pada body mesin dan

    secara mekanis masih bagus

    4. Pada motor DC shunt tahanan isolasi memenuhi kriteria mesin baik yaitu sebesar 500 M dankondisi mekanisnya masih bagus.

    5. Pada motor DC kompon tahanan isolasi memenuhi kriteria mesin baik yaitu sebesar 750 M dankondisi mekanisnya masih bagus.

    6. Pada generator sinkron 3 phase kondisinya masih baik karena tahanan isolasi rotor dengan bodi

    500 M, sehingga masih layak untuk dioperasikan.7. Pada motor Asinkron 3 phase, tahanan isolasi U1-Body, V1-Body, W1-Body semua bernilai

    400M, 400M, dan 500M. Untuk kumparan ke kumparan, U-V, V-W, W-U sebesar 500M,

    750Mdan 550M. Hal ini membuktikan bahwa kriteria mesain masih dikategorikan bagus.

  • 5/19/2018 PAL (Lapres)

    23/23

    Daftar Pustaka

    http://zeva.com.au/Tech/Motors/SeriesDC.gif

    http://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/

    http://www.daviddarling.info/images/electric_motor.jpg

    http://www.bombayharbor.com /0351273001240994666/Three_Phase_Generator.jpg

    http://lp.uni-goettingen.de/get/image/4620

    http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator

    http://codyonline.net/images/Multitester.jpg

    https://reader003.{domain}/reader003/html5/0225/5a9213a3aac84/5a9213b84c710.jpg

    http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/10/megaohmmeter-megger.html

    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7a/Transformer-hightolow_smaller.jpg

    http://www.rolls-royce.com/Images/hsg_concept_tcm92-18586.png

    http://img.bhs4.com/21/2/2126c1345e0d871cfb0935d9f9c10d8b92a2dfb2_large.jpg

    http://media.dal.ca/sites/default/files/images/ballast_pumps_11_300.jpg

    https://reader003.{domain}/reader003/html5/0225/5a9213a3aac84/5a9213b8c5cc3.jpg

    http://4.bp.bphase+induction+motor+(Courtesy+of+WEG+SA+Brazil).jpg

    http://aditya75.wordpress.com/2010/12/22/tranformator-elektronika-dan-tenaga-listrik/

    http://zeva.com.au/Tech/Motors/SeriesDC.gifhttp://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/http://www.daviddarling.info/images/electric_motor.jpghttp://www.daviddarling.info/images/electric_motor.jpghttp://www.bombayharbor.com/productImage/0351273001240994666/Three_Phase_Generator.jpghttp://lp.uni-goettingen.de/get/image/4620http://id.wikipedia.org/wiki/Transformatorhttp://codyonline.net/images/Multitester.jpghttp://www.servocity.com/images/closeup.jpghttp://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/10/megaohmmeter-megger.htmlhttp://www.rolls-royce.com/Images/hsg_concept_tcm92-18586.pnghttp://img.bhs4.com/21/2/2126c1345e0d871cfb0935d9f9c10d8b92a2dfb2_large.jpghttp://media.dal.ca/sites/default/files/images/ballast_pumps_11_300.jpghttp://www.baltimoresun.com/media/photo/2012-04/69300407.jpghttp://4.bp.bphase+induction+motor+%28courtesy+of+weg+sa+brazil%29.jpg/http://aditya75.wordpress.com/2010/12/22/tranformator-elektronika-dan-tenaga-listrik/http://aditya75.wordpress.com/2010/12/22/tranformator-elektronika-dan-tenaga-listrik/http://4.bp.bphase+induction+motor+%28courtesy+of+weg+sa+brazil%29.jpg/http://www.baltimoresun.com/media/photo/2012-04/69300407.jpghttp://media.dal.ca/sites/default/files/images/ballast_pumps_11_300.jpghttp://img.bhs4.com/21/2/2126c1345e0d871cfb0935d9f9c10d8b92a2dfb2_large.jpghttp://www.rolls-royce.com/Images/hsg_concept_tcm92-18586.pnghttp://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/10/megaohmmeter-megger.htmlhttp://www.servocity.com/images/closeup.jpghttp://codyonline.net/images/Multitester.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Transformatorhttp://lp.uni-goettingen.de/get/image/4620http://www.bombayharbor.com/productImage/0351273001240994666/Three_Phase_Generator.jpghttp://www.daviddarling.info/images/electric_motor.jpghttp://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/http://zeva.com.au/Tech/Motors/SeriesDC.gif