pabrik pengolahan sampah di kabupaten …eprints.ums.ac.id/70267/12/publikasi ilmiah.pdfpabrik...

25
PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Oleh : FLANDI PRAMUDITYO D300 140 073 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 18-Feb-2020

38 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Oleh :

FLANDI PRAMUDITYO

D300 140 073

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

FLANDI PRAMUDITYO

D300 140 073

Telah dipriksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen pembimbing

Ir. Samsudin Raidi, M.Sc.

NIK. 652

Page 3: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Pabrik Pengolahan Sampah di Kabupaten Klaten

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

FLANDI PRAMUDITYO

D300 140 073

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Program Studi Arsitektur

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Rabu, 02 Januari 2019

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Ir. Samsudin Raidi, M.Sc. (..........................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Ir. Indrawati, MT (..........................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Dr. Ir. W. Nurjayanti, MT (..........................)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan Fakultas Teknik

Ir. Sri Sunarjono, MT., Ph.D., IPM

NIK. 682

Page 4: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana

atau memperoleh hibah pada suatu perguruan tinggi mana pun. Serta sepanjang

pengetahuan penulis tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan

diterbitkan oleh orang lain. Terkecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti terdapat ketidak benaran dalam pernyataan saya

diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, ………….. 2019

Peneliti

Flandi Pramudityo

NIM. D 300 140 073

Page 5: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

1

PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN

Abstrak

Sampah merupakan hasil dari suatu proses yang tidak dibutuhkan lagi dan tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sampah masih saja menjadi sumber

permasalahan di seluruh daerah di Indonesia, terutama di kota-kota besar dan padat

penduduk. Permasalahan yang muncul mulai dari pencemaran udara, pencemaran

lingkungan, banjir, penurunan kualitas lingkungan hidup, dan masih banyak lagi.

Permasalahan ini dipicu oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan

sampah, dan lagi pengelolaan sampah dari pemerintah yang kurang maksimal.

Penggunaan sistem Sanitary Landfill (penimbunan sampah) dalam penanganan

sampah yang dicanangkan oleh pemerintah sudah terbukti tidak mampu lagi

mengatasi permasalahan sampah, karena laju produksi sampah dengan lahan untuk

penimbunan sudah tidak berimbang. Perlu adanya sistem pengelolaan yang baru,

bukan hanya jangka pendek seperti sebelumnya, namun juga penanganan sampah

jangka panjang. Permasalahan yang dihadapi antara lain: pemilihan lokasi pabrik

pengolahan sampah, penataan kawasan pengolahan sampah, desain pabrik dengan

konsep islami. Pembangunan ini bertujuan agar masyarakat sadar dan menerima

pabrik pengolahan sampah, memaksimalkan pengolahan sampah melalui penataan

dan sirkulasi kawasan, dan menjadi percontohan bangunan fungsi industri dengan

konsep penekanan islami. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan diatas

meliputi, pencarian data berupa studi pustaka; studi kasus; wawancara; pengamatan

data fisik dan data non fisik wilayah perencanaan. Pengolahan data dilakukan

berupa analisa terhadap data yang diperoleh, selanjutnya perumusan konsep

dilakukan berdasarkan analisa yang telah dilakukan. Berdasarkan metode tersebut

diperolah beberapa hasil, antara lain: proses pengolahan sampah dengan konsep

Waste to Energy Plan (WTE); menggabungkan fungsi industri dan wisata edukasi,

untuk menarik minat masyarakat agar datang dan belajar tentang pengolahan

sampah; penataan kawasan dengan sirkulasi searah dan membagi sirkulasi prifat

dan publik; menjadi kawasan hijau yang dapat diterima masyarakat di kecamatan

terpilih; desain konsep islami Ukhuwah (hubungan), dengan analogi bentuk berupa

sarang semut yang menyatukan beberapa bangunan menjadi satu fasad.

Kata kunci: Sampah, Pabrik,Waste to Energy Plan, WTE, Pengolahan Sampah.

Abstract

Waste is the result of a process that is no longer needed and cannot be separated

from human life. Garbage is still a source of problems in all regions in Indonesia,

especially in large cities and densely populated. Problems that arise from air

pollution, environmental pollution, floods, degradation of the quality of the

environment, and much more. This problem was triggered by a lack of public

awareness in waste management, and more waste management from the

government that was not optimal. The Sanitary Landfill system is used for handling

waste launched by the government has been proven to be unable to cope with the

Page 6: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

2

garbage problem anymore, because the rate of waste production with land for

landfilling is not balanced. There needs to be a new management system, not only

short-term as before, but also long-term waste management. The problems faced

include: choosing the location of the waste processing plant, structuring the waste

processing area, factory design with the Islamic concept. This development aims to

make the community aware and accept waste processing plants, maximize waste

management through regional arrangement and circulation, and become a model

for building industrial functions with the concept of Islamic emphasis. The method

used to achieve the above objectives includes, searching for data in the form of

literature studies; case study; Interview; observation of physical data and non-

physical data in the planning area. Data processing is done in the form of analysis

of the data obtained, then the formulation of the concept is based on the analysis

that has been done. Based on this method, several results were obtained, including:

waste processing with the concept of Waste to Energy Plan (WTE); combining

industrial functions and educational tourism, to attract the public to come and learn

about waste management; structuring the area with direct circulation and dividing

private and public circulation; become a green area that can be accepted by people

in selected sub-districts; the design of the Islamic concept of Ukhuwah

(relationship), with an analogy in the form of an ant nest that unites several

buildings into one facade.

Keywords: Waste, Plant, Waste to Energy Plan, WTE, Waste Management.

1. PENDAHULUAN

1.1 Pengertian

Pabrik pengolahan sampah merupakan suatu tempat atau kawasan yang menjadi

tempat pengolahan sampah yang mengembangkan hasil olahan berbahan dasar

sampah yang berlokasi di Kabupaten Klaten. Kabupaten Klaten merupakan

kabupaten yang berbatasan langsung oleh oleh 2 kota besar (Yogyakarta dan

Surakarta) dan 2 kabupaten berkembang (Sukoharjo dan Boyolali). Bangunan

dengan fungsi industri ini bertujuan untuk mengolah sampah dengan cara

dimusnahkan, daur ulang, dan pemrosesan alami. Fasilitas lainnya pada kawasan

ini juga terdapat fungsi rekreasi dan edukasi tentang sampah. Desain kawasan

didasarkan pada material yang digunakan dan penataan kawasan, dengan konsep

modern futuristik dan pendekatan arsitektur islami.

1.2 Latar belakang

Dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang dimaksud

dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang

Page 7: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

3

berbentuk padat. Dalam kehidupan sehari-hari ada 2 jenis sampah, yakni organik

dan anorganik. Menurut staff ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,

Sabar Ginting mengatakan bahwa, “diperkirakan produksi sampah 0,5-0,8 kg per

hari per orang. Mencapai 100 Ton/hari untuk 200.000 jiwa. TPA mampu

menampung 40-50%, dan sisanya dilahan kosong/dibakar”(Rikin, 2018).

Pengelolaan sampah di Indonesia masih belum maksimal, sehingga masih

banyak tumpukan sampah yang belum bisa ditangani. Dalam pengelolaan sampah,

pemerintah masih menggunakan sistem sanitary landfill yakni dengan mengubur

sampah yang ditampung oleh TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) pada lahan yang

luas. Cara ini cukup beresiko dalam perusakan lahan, karena berbagai macam

sampah yang ada didalamnya dan waktu penguraian yang panjang, juga

membutuhkan lahan yang luas sebagai tempat penimbunan sampah, begitu pula

dengan pengelolaan sampah di Kabupaten Klaten. Masyarakat Klaten dalam

pengelolaan sampah masih banyak yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat

melalui komposting, pembakaran, pengolahan kreatif dan lain sebagainya. Belum

ada upaya pemerintah dalam pengolahan dan pemanfaatan sampah secara padat

modal yang mampu mengurangi jumlah tumpukan sampah secara signifikan.

Dalam beberapa kasus penumpukan sampah dalam jumlah besar dapat

mengakibatkan pencemaran air tanah, ini dibuktikan banyaknya aksi penolakan

terkait keputusan pemerintah dalam memilih lokasi yang difungsikan sebagai TPS

maupun TPA sementara. Sesungguhnya perilaku perusakan lingkungan seperti ini

telah membuat manusia keluar dari fitrahnya sebagai Khalifahdi bumi.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:

"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang

akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"

Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu

ketahui"(Q.S. Al-Baqarah,30).

Dijelaskan dalam buku Desekularisasi Pemikiran: Landasan Islamisasi, bahwa

khalifah adalah suatu jabatan yang bersifat kreatif ketimbang sekedar status.

Page 8: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

4

Eksistensinya terletak pada daya kreatifitasnya dalam misi memakmurkan bumi

(Saefuddin, 1991).

Kurangnya edukasi tentang sampah membuat warga semakin enggan berurusan

dengan sampah, yang selanjutnya menyebabkan kurangnya kesadaran masyarakat

tentang pengelolaan sampah yang baik. Semakin lama semakin banyak produk-

produk inovasi ditengah-tengah masyarakat, namun pengetahuan masyarakat akan

sampah masih sama seperti kakek dan nenek mereka, yang didominasi oleh sampah

organik.

Nabi Muhammad S.A.W. bersabda:

“Ilmu itu memberi kepada seseorang untuk membedakan antara yang haq

dan yang bathil, serta menuntun ke jalan yang lurus…”

Ini adalah bukti pentingnya edukasi terhadap masyarakat luas sehingga mereka

terhindar dari perbuatan yang bathil dan menyeru kepada yang haq, agar manusia

dapat kembali kepada fitrahnya sebagai khalifah di bumi yang membawa kebaikan

(Saefuddin, 1991).

Secara turun-temurun pengelolaan sampah dilakukan dengan membuat lubang

di kebun lalu setelah terkumpul cukup banyak selanjutnya akan dibakar. Pada masa

sekarang ini masyarakat kesulitan untuk memiliki lahan yang luas sebagai

pekarangan, akibatnya sampah tidak mampu dikelola dengan sistem yang sama

yang diedukasi oleh kakek-kakek mereka. Akibatnya ruang-ruang kosong, tepi

jalan, lahan pertanian, dan sungai yang dianggap tidak bermanfaat bagi mereka

menjadi tempat pembuangan sampah bagi masyarakat. Masyarakat tidak menyadari

bahwa ini akan merugikan orang lain, dengan kata lain pelaku yang membuang

sampah dilahan orang lain tanpa izin atau ridho dari sang pemilik lahan sudah

berbuat dzalim.

Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma, menuturkan bahwa Rasulullah saw

bersabda:

“Waspadailah do’a orang yang dizalimi, sebab ia akan diangkat naik ke

langit seakan-akan bagai percikan bunga api.” (Hadits shahih).

Page 9: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

5

Dalam hadits lain dari Anas bin Malik dan diriwayatkan Ahmad disebutkan

bahwa tidak ada penghalang (hijab) do’a orang yang terdzalimi untuk diterima

Allah, karena do’a-do’a mereka mustajab dan akan dikabulkan Allah dalam sekejab

(El-Ashim, 2016).

Dalam hal ini, pemerintah dituntut untuk mempercepat laju pembangunan pabrik

pengolahan sampah yang mampu menangani secara penuh sampah di Kabupaten

Klaten yang statusnya saat ini sudah darurat sampah. Isu yang berkembang

ditengah-tengah masyarakat, tentang perlakuan terhadap buruh pabrik.

Perancangan desain pabrik yang hanya diperuntukkan memaksimalkan penataan

mesin-mesin produksi, yang secara psikologis dan emosional buruh-buruh pabrik

tidak diperhatikan. Akhirnya produktivitas buruh hanya diukur melalui besar

kecilnya gaji yang diberikan. Konsep kolonialisme (eksploitasi) tidak sesuai dengan

konsep islami, sesuai dengan firman ALLAH:

“kekayaan dilarang untuk hanya berputar di kalangan orang-orang yang

kaya saja.” (QS. Al-Hashr:7).

Selain perancangan pabrik yang lebih memperhatikan pengguna ruang/buruh

pabrik, diharapkan keberadaan kawasan pengolahan sampah ini dapat menjadi

lahan baru dalam penyerapan pengangguran melalui program-program

pemberdayaan masyarakat dan mitra kerja.

1.3 Rumusan masalah

Rumusan masalah yang dapat diperoleh berdasarkan latar belakang diatas adalah

bagaimana pemilihan lokasi yang tepat sebagai wadah penolahan sampah; penataan

kawasan yang mampu menampung fungsi industri dan rekresi edukasi di dalamnya;

merancang bangunan pabrik dengan konsep pendekatan islami.

1.4 Tujuan dan sasaran

Tujuan yang hendak diperoleh, antara lain: agar masyarakat dapat menerima

keberadaan Pabrik Pengolahan Sampah yang diperlukan untuk mengatasi

permasalahan sampah di Klaten; untuk menciptakan sirkulasi yang efektif di

kawasan pengolahan sampah yang juga memiliki fungsi edukasi; menciptakan

atmosfer baru yang mematahkan konsep eksploitasi buruh pada bangunan fungsi

Page 10: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

6

industri dengan konsep pendekatan desain islami. Adapun sasaran yang ingin

dicapai melalui pengolahan sampah ini adalah membangun ukhuwah dan

menghindari perbuatan dzalim; meningkatkan mutu lingkungan hidup yang bersih

dari sampah; menghasilkan energi mandiri melalui pengolahan sampah;

menghasilkan produk-produk baru yang bermanfaat melalui penelitian tentang

sampah.

2. METODE

Metode yang digunakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan melalui beberapa

proses, meliputi pengumpulan data berupa studi pustaka, studi banding, serta data

fisik dan non fisik wilayah perencanaan. Pengolahan data dan pembahasan berupa

analisa terhadap data yang diperoleh. Perumusan konsep dilakukan berdasarkan

analisa yang telah didapatkan.

2.1 Studi pustaka

Sampah adalah limbah padat terdiri dari sampah organik, sampah anorganik dan

sampah B3 yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak

membahayakan lingkungan (Anggraini, Pertiwi, & Bahrin, 2012 dalam Kepala

Dinas dan Tata Kota Palembang, 1999). Bagi kalangan pabrik, yang dimaksud

dengan sampah adalah sisa-sisa bahan yang telah diolah di pabrik yang mungkin

saja bentuknya sudah tidak seperti aslinya yang dapat berupa cairan atau padatan,

sebagai contoh: ampas tebu; bungkil kacang; kulit biji kelapa sawit (Hadiwiyoto,

1983).

Ir. Soewedo Hadiwiyoto (1983), menjelaskan bahwa ada beberapa perbedaan

pengertian tentang sampah, yang jawabannya didasarkan pada bidang profesinya

atau kebiasaan di lingkungan pekerjaannya. Dari sana ia mengambil kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan “sampah” adalah sisa-sisa bahan yang mengalami

perlakuan-perlakuan, baik karena telah diambil bagian utamanya, atau karena

pengolahan, atau karena sudah tidak ada manfaatnya lagi, yang ditinjau dari segi

ekonomis sudah tidak ada harganya dan dari segi lingkungan dapat menyebabkan

pencemaran atau gangguan kelestarian.

Page 11: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

7

Pabrik adalah suatu bangunan industri besar di mana para pekerja mengolah

benda atau mengawasi pemrosesan mesin dari satu produk menjadi produk lain,

sehingga mendapatkan nilai tambah (https://kbbi.web.id/, 2012). Menurut undang-

undang No 5 tahun 1984 tentang perindustrian, yang dimaksud dengan “industri

adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah menjadi bahan baku, bahan

setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai lebih tinggi untuk

penggunaannya termasuk perekayasaan industri”(Hasanah & Widowati, 2011).

Pada umumnya di masyarakat pengolahan sampah yang dilakukan secara mandiri

yakni dengan cara dibakar, cara ini sangat beresiko mengakibatkan kemungkinan

kontaminasi udara dari hasil pembakaran sampah. Salah satu pencemar udara

adalah Total Suspended Particulate (TSP) (Palureng, Jati, & Siahaan, 2017).

Produk yang dihasilkan nantinya melalui pengelolaan sampah yang

berkonsepkan Waste to Energy Plan (WTE). Konsep Waste to Energy Plan (WTE)

merupakan konsep pengelolaan sampah yang memanfaatkan sampah menjadi

energi

Gambar 1. Konsep Waste to Energy Plan (WTE)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Destilia A.; Mutuara B. P.; dan David

Bahrin (2012), menunjukkan bahwa sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai

bahan baku untuk pembuatan pupuk organik (kompos) dan biogas. Jenis sampah

organik dari hewani berpotensi menghasilkan gas metana (CH4) yang lebih banyak

Page 12: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

8

dibandingkan dengan sampah organik nabati (sayuran). Dengan melalui komposisi

yang tepat dan waktu fermentasi yang sesuai maka akan menghasilkan gas metana

(CH4) yang maksimal.

Rekreasi, dalam bahasa latin “re-creare” yang berarti memuat ulang, yakni

kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang,

yang dilakukan diluar pekerjaan dalam bentuk pariwisata, olah raga, permainan,

dan hobi (Pribadi, 2013). Menurut Nur Fahmy (2013), taman rekreasi adalah tempat

yang digunakan orang pada umumnya dalam melakukan aktifitas yang bersifat

menghibur, yang bertujuan untuk menyegarkan pikiran mereka setelah jenuh

dengan rutinitas yang mereka jalani. Ada banyak macam jenis rekreasi, dalam dunia

pariwisata ada beberapa jenis rekreasi, yaitu: rekreasi alam; bangunan: dan buatan.

Edukasi dalam KBBI, diartikan sebagai pendidikan, yakni proses pengubahan sikap

dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Ada 3 bentuk pendidikan

(Andhiecka.Wordpress, 2011), yakni: Pendidikan Formal; Pendidikan Non-formal;

Pendidikan Informal.

Konsep yang diambil dalam perancangan bangunan adalah konsep Muamalah.

Fiqih Muamalah adalah pengetahuan tentang kegiatan atau transaksi yang

berdasarkan hukum-hukum syariat, mengenai perilaku manusia dalam

kehidupannya yang diperoleh dari dalil-dalil islam secara rinci;dari segi bahasa,

muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu, muamalat yang berarti perlakuan atau

tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan (Buitenzorg, 2018).

Selain aqidah Rosulullah selalu mengingatkan kita untuk menjaga silaturahmi

dan selalu memuliakan tamu. Ini berarti begitu pentingnya konsep hubungan sosial

dalam kehidupan manusia. Implementasi dalam perancangan adalah pembentukan

kawasan yang terbuka dan dapat menampung kegiatan sosial masyarakat, dengan

memperhatikan potensi-potensi sekitar sehingga tidak terjadi konflik sosial.

2.2 Studi banding

Amager Barkke merupakan buah karya dari seorang arsitek Byarke Ingels, dalam

kompetisi Amager Resource Center di Copenhagen, Denmark. Byarke Ingels

Page 13: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

9

mendapatkan penghargaan “2015 Progressive Architecture Awards” atas karyanya

dalam bidang industri untuk fasilitas umum. Menerapkan konsep High-Tech dan

gayaPost Modern, dengan mengintegrasikan lereng ski ke atap dan dinding panjat

tebing di satu wajah, arsitek membangun lokasi proyek: bagian dari Copenhagen di

pulau Amager yang telah menjadi tujuan bagi penggemar olahraga ekstrim, berkat

tamannya, pantai, bukit pasir, dan laguna untuk kayak dan selancar angin. Dengan

luas 1,02 ft² atau 9,5 Ha dan tinggi 100 meter, yang akan menjadi salah satu

landmark tertinggi di Copenhagen (Keegan, 2015).

Gambar 2. Amager Barkke

Proyek yang dinamakan Amager Barkke ini dimaksudkan sebagai bangunan

pengolahan limbah menjadi energi atau Waste to Energy Plant. Pabrik ini dirancang

untuk memproses 435.000 ton sampah per tahun, yang diubah menjadi energi panas

dan energi listrik rumah tangga lokal (Keegan, 2015). Ketika selesai pada tahun

2017, Pabrik ini menghasilkan energi panas bagi 160.000 rumah tangga dan energi

listrik untuk 62.500 tempat tinggal, yang sepenuhnya didorong oleh sampah kota,

cerobong asapnya menandai setiap ton karbon dioksida yang habis dengan cara

mengalirkan uap “lingkaran asap” yang memberikan indikasi jelas dan

menyenangkan kepada penduduk Kopenhagen (https://www.modlar.com/, 2015).

Eksterior terdiri dari kotak damar pekebun ditumpuk dengan kaca antara,

menciptakan semacam dinding masonry hijau super besar porositas yang akan

memberikan interior dengan cahaya alami substansial dan memberikan elevasi

penampilan bermotif (Keegan, 2015). Bagian atap digunakan sebagai ruang publik

Page 14: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

10

yang menarik minat masyarakat untuk datang karena digunakan sebagai lintasan

ski, selain itu juga terdapat fasilitas-fasilitas umum lainnya yang bisa digunakan

masyarakat saat berkunjung.

2.3 Gambaran umum wilayah perencanaan

Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Povinsi Jawa Tengah, yang

diapit oleh dua kota besar, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakata, juga

berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Boyolali. Secara

geografis Kabupaten Klaten terletak diantara 110°30′-110°45′ Bujur Timur dan

7°30′-7°45′ Lintang Selatan.

Luas wilayah kabupaten Klaten mencapai 665,56 km², dengan jumlah penduduk

mencapai ±1.486.426 jiwa pada tahun 2015 dan laju pertumbuhan penduduk rata-

rata sebesar 0,41% per tahun (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2017).

Kabupaten Klaten terdiri atas 26 kecamatan, saat ini Klaten mengalami

perkembangan pada sektor pariwisata karena memiliki potensi sumber mata air

yang melimpah. Pada sektor budaya dan kearifan lokal juga masih dapat dilihat

dibeberapa kecamatan dengan pengembangan sektor pertanian dan perikanan.

Sama halnya dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Klaten juga

menghadapi masalah dalam persampahan.

Dari laporan pemberitaan jumlah sampah yang diterima di TPA dengan

perhitungan sampah per jiwa memiliki selisih lebih dari 90%, ini menunjukkan

bahwa pengelolaan sampah di Klaten masih belum berjalan dengan baik. Begitu

halnya dengan pengelolaan sampah di kabupaten-kabupaten tetangga, yang

pengelolaannya sudah berjalan namun belum dapat menangani permasalahan

sampah secara penuh dan optimal. Dalam laman http://sipsn.menlhk.go.id/

merupakan situs resmi Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)

dapat dilihat jumlah sampah yang tertampung di TPA dan yang tidak terkelola.

Site terpilih berdasarkan pertimbangan pemilihan lokasi pusat pengolahan

sampah adalah sebagai berikut: tidak berlokasi di danau, sungai, dan laut; kondisi

geologi lahan; kondisi hidrogeologi lahan; jarak dengan lapangan terbang;

Page 15: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

11

Ketersediaan sarana prasarana dan utilitas; aksesbilitas pencapaian; status lahan;

ketersediaan zona penyangga yang berfungsi mengurangi akibat dari gangguan-

gangguan kenyamanan (bau, kebisingan, dsb); Daerah/bangunan khusus.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten No. 11 tahun 2011, tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten tahun 2011-2031, paragraph 6

tentang Kawasan Peruntukkan Industri pasal 35 ayat (2), kawasan peruntukkan

lokasi industri besar diantaranya di Kecamatan Ceper dengan luas ±342 Ha. Ayat

(4), kawasan peruntukkan industri kecil dan mikro di Kecamatan Ceper, antara lain:

Industri Pengecoran Logam; Industri Konveksi; Industri Genteng.

Site merupakan lahan bekas Pabrik Gula di Ceper, namun bukan bangunan cagar

budaya dan tidak jelas peruntukkannya. Luas keseluruhan kawasan ±17,9 Ha. Ada

beberapa keuntungan site di Kecamatan Ceper, antara lain: merupakan kawasan

peruntukkan Industri; aksesnya mudah dicapai, ±2,5 km dari Jalan Utama Jl. Jogja-

Solo.

Gambar 3. Eksisting site

Page 16: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

12

2.4 Analisa

Berikut merupakan analisa berdasarkan data yang diperoleh:

Tabel 1. Analisa

Kebutuhan ruang

Area parkir

Area masjid

Area zona pengolahan industri

- Loading dock

- R. Pemilahan

- R. Preparasi

- R. Pengolahan

- R. Khusus sampah padat rumah sakit

- Gudang

- Biogas Energy

- Waste to Energy

- R. Administrasi

Area zona edukasi, dan pengembangan produk olahan

- Hall

- R. Komunitas

- R. Seminar

- Lab. Komputer

- R. Perpustakaan

- R. Workshop

- R. Pameran

- Lavatory

- Kantin

Area zona rekreasi

Pencapaian

Site hanya memiliki 2 jalur pencapaian, yakni: Jl. Karangwuni (sisi selatan); dan Jl.

Ceper (sisi timur) yang menjadi jalur angkutan umum.

Berjarak 2.5 km dari Jl. Jogja-Solo.

Site berada pada Kecamatan Ceper yang diperuntukkan sebagai zona industri.

Eksisting site

Site merupakan bekas pabrik gula yang sudah tidak difungsikan lebih dari 10 tahun.

Batas site: Sisi utara (permukiman, instansi pendidikan); sisi selatan (lahan

pertanian); sisi barat (permukiman); sisi timur (pertokoan, permukiman).

Pencemaran udara

Sampah yang akan diolah akan menimbulkan bau yang dapat mengganggu

masyarakat sekitar, karena site dikelilingi oleh permukiman.

Proses pengolahan sampah dengan dibakar, asap pembakaran berpotensi

mengganggu permukiman, diperlukan cerobong asap dengan tinggi ±100 m.

Page 17: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

13

Zonasi kawasan

Pembagian zona diperlukan untuk mempertegas posisi bangunan dan lahan hijau.

Sirkulasi

Pola sirkulasi perlu diperhatikan agar tidak terjadi pertabrakan karena terdapat

kegiatan industri (prifat) dan kegiatan wisata (publik).

Massa bangunan

Kawasan dengan 2 bangunan utama dan beberapa massa bangunan pendukung

(massa jamak).

Memperhatikan penataan massa bangunan yang berkaitan dengan sirkulasi site.

Tampilan Arsitektur

Bangunan vertikal dengan standar bangunan bukan skala manusia.

Memberikan kesan kemajuan teknologi.

Memperhatikan bentuk bangunan

Struktur

Menggunakan sistem struktur yang relefan untuk bangunan tinggi.

Penggunaan material bangunan yang dapat merefleksikan konsep futuristik

Utilitas

Menghasilkan listrik yang bisa mencapai 30 MW, yang mampu dimanfaatkan secara

luas untuk kawasan dan masyarakat sekitar.

Pembangkit listrik setara satu kecamatan.

Pendekatan Arsitektur Islam

Merefleksikan konsepsi pemikiran islam.

Penekanan konsep islam pada nilai Ukhuwah (hubungan).

Makhluk ALLAH SWT yang merefleksikan konsep bermuamalah adalah semut,

mulai dari cara bekerja secara berkelompok hingga membangun sarang mereka.

Sumber: Penulis (2019)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gagasan perencanaan

Perancangan Pabrik Pengolahan Sampah dimaksudkan untuk menyelesaikan

permasalahan sampah yang sedang menjadi perhatian penuh di seluruh Indonesia,

bukan hanya karna permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah, namun juga

sebagai evaluasi dari sistem sanitary landfill yang sudah berjalan, serta menjadi

percontohan baru dalam pengadaan bangunan pengolahan sampah dengan konsep

Islami.

Produk yang akan dihasilkan dari pengolahan sampah di pabrik ini, dengan

mengusung konsep Waste to Energy Plan (WTE) dimaksudkan untuk

memanfaatkan sampah untuk kebutuhan masyarakat luas, selain fungsi

Page 18: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

14

pemusnahan sampah. Dikolaborasikan dengan pengolahan sampah dengan cara

daur ulang.

Gambar 4. Konsep Kerja Sama dalam Investasi

Kawasan pabrik menggabungkan fungsi industri dan wisata edukasi, sebagai

salah satu penanggulangan sampah di Kabupaten Klaten sejak dini melalui edukasi

masyarakat, dan pengembangan masyarakat dalam mengelola sampah. Sampah

merupakan investasi jangka panjang dalam pengolahan yang tepat, akan tetapi

masalah yang ditimbulkan lebih cepat dari penanganannya. Biaya yang dibutuhkan

setara dengan tingkat Provinsi, namun luas daerah yang dapat dilayani hanya 3-5

Kabupaten. Melalui konsep kerjasama dan pengelolaan berkala, direncanakan

penanganan sampah dapat terselesaikan dalam waktu 7-9 tahun dengan masa

investasi lebih dari 20 tahun.

Konsep kerjasama dalam penanganan sampah adalah penggambaran konsep

bermuamalah, tidak ada yang dirugikan dengan perencanaan obyek perancangan,

selain itu bermanfaat bagi Kabupaten Klaten dan sekitarnya. Pendekatan konsep

islami bertumpu pada kemunculan obyek perancangan yang mampu mengurangi

perusakan terhadap lingkungan, meningkatkan edukasi kepada masyarakat akan

sampah, menekan perbuatan dzalim secara langsung, dan meningkatkan ukhuwah

di tengah-tengah masyarakat.

Lingkup yang lebih intim, konsep bermuamalah berjalan di lingkup kawasan

pabrik dan masyarakat sekitarnya. Bukan hanya sekedar pabrik pengolahan,

Page 19: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

15

kawasan ini juga difungsikan sebagai rekreasi terbuka bagi masyarakat dalam

menjalankan kehidupannya. Pada lingkup pabrik tidak hanya menggunakan

standar-standar ruang yang universal, karena dalam kehidupannya umat

3.2. Konsep

Tabel 2. Besaran ruang keseluruhan

Kebutuhan ruang Luas (m²)

Area parkir

Area masjid

Area zona pengolahan industri

- Loading dock

- R. Pemilahan

- R. Preparasi

- R. Pengolahan

- R. Khusus sampah padat rumah sakit

- Gudang

- Biogas Energy

- Waste to Energy

- R. Administrasi

Area zona edukasi, dan pengembangan produk

olahan

- Hall

- R. Komunitas

- R. Seminar

- Lab. Komputer

- R. Perpustakaan

- R. Workshop

- R. Pameran

- Lavatory

- Kantin

Area zona rekreasi

5.760,00

4.384,76

2.688,00

2.656,00

3.504,00

1.808,00

896,00

3.483,00

5.174,00

9.929,69

837,31

320,00

608,00

320,00

272,00

592,00

288,00

320,00

256,00

320,00

4.015,48

Jumlah 48.432,24

Sumber: Penulis (2018)

Tabel 3. Konsep

Pencemaran udara

Penyediaan ruang penyangga yang berfungsi sebagai penahan dan penyaring

udara sehingga bau sampah tidak mengganggu ke permukiman.

Page 20: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

16

Perancangan bangunan yang tinggi, sehingga gas buang yang akan dilepas

tidak mengganggu permukiman.

Pengolahan asap pembakaran sampah dengan desain bangunan tinggi.

Meningkatkan ruang penyangga di masyarakat pada jarak yang ditentukan

untuk mencegah polusi udara melewati Nilai Ambang Batas (NAB).

Zonasi kawasan

Zona terbagi menjadi 3, yakni: (1) zona rekreasi; (2) zona edukasi dan

pengembangan; (3) zona industri pengolahan sampah.

Sirkulasi

Sirkulasi dalam site menggunakan pola memutar dan searah.

Sirkulasi terbagi menjadi 2 yakni, sirkulasi publik dan prifat.

Massa bangunan

Konsep penataan massa bangunan memusat pada bangunan pabrik

pengolahan.

Bangunan terintegrasi/ saling berhubung (intersection), dan terbagi secara

berkelompok berdasarkan fungsi bangunan.

Tampilan Arsitektur

Konsep bangunan futuristik disematkan pada bangunan, menggambarkan

bahwa islam itu bisa mengikuti zaman.

Struktur

Menggunakan sistem struktur core, dan kabel sebagai pendukung struktur

bangunan.

Menggunakan pelingkup bangunan sebagai penyeimbang beban bangunan

dan pereduksi beban horizontal.

Menggunakan material beton sebagai struktur utama.

Utilitas

Mendistribusikan listrik ke permukiman sekitar site.

Berkerja sama dengan isnstansi terkait untuk mempermudah pendistribusian

energi listrik.

Pendekatan Arsitektur Islam

Sarang semut memiliki keistimewaan dalam arsitektural, rongga-rongga pada

sarang tidak terpaku pada keefektifan sirkulasi, namun juga bagaimana

merekayasa ruang sehingga sirkulasi udara dan pergerakan pelaku lebih

dinamis.

Secara keseluruhan sarang semut memiliki ruang-ruang dengan fungsi

berbeda, namun memiliki satu fasad yang sama.

Pembagian zona berdasarkan fungsi-fungsi ruang.

Sumber: Penulis (2018)

Page 21: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

17

3.3 Pembahasan

Penanganan sampah di Kabupaten Klaten diawali dengan penanganan sitem tata

kelola, pemilahan dari Tempat Pemilahan Sementara (TPS) dilakukan untuk

mempermudah proses pengelolaan ditahap akhir, memaksimalkan peran Tempat

Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengelola sampah dari TPS, yang

selanjutnya akan diolah di Pabrik Pengolahan Sampah di Kecamatan Ceper.

Penambahan unit TPST yang semula 3 menjadi 4 titik dan tersebar secara merata

di Kabupaten Klaten, untuk meringankan kerja TPST. Pabrik pengolahan sampah

mengolah sampah dengan maksimal sehingga menjadi produk yang dapat

dimanfaatkan masyarakat, mulai dari energi, bahan baku, sampai dengan berbagai

macam produk olahan yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Konsep edukasi, rekreasi dan pengembangan pada pabrik dimaksudkan untuk

membentuk hubungan (ukhuwah) kepada masyarakat, untuk memutuskan rantai

kebodohan dan kedzaliman; memberi atmosfer baru untuk mengurangi kepenatan;

memfasilitasi masyarakat secara terbuka dalam pengembangan diri. Zona edukasi

dan pengembangan produk olahan sampah yang nantinya akan menjadi wadah bagi

masyarakat, melalui fasilitas-fasilitas yang memadai, mulai dari pembuatan desain;

ruang diskusi; pembuatan produk; sampai dengan ruang pameran untuk penjualan

produk.

Konsep penekanan Arsitektur Islam secara fisik terdapat pada pembagian ruang

pada fungsi ruang, yang selanjutnya memudahkan sirkulasi karena berjalan searah

(straight). Pada massa bangunan tiap kelompok fungsi berkonsep menyatu

(intersection), dengan tata massa yang memusat memberi kesan terhubung. Pada

bangunan utama pabrik dengan konsep bangunan tinggi, dengan ketinggian lebih

dari 100 m, dimaksudkan untuk melepaskan asap pembakaran yang tidak

mengganggu permukiman, adanya pelingkup pada bangunan difungsikan untuk

mereduksi beban horizontal (angin), dan mengarahkan angin ke atas melalui bentuk

dinamisnya.

Konsep futuristik menyiratkan bahwa islam itu dapat mengikuti zaman,

didukung dengan material utama beton dan penguat struktur rangka baja juga

memberikan kesan kekokohan pada bangunan ini.

Page 22: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

18

4. PENUTUP

Berdasarkan analisis yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain

sebagai berikut:

a. Pemilihan lokasi Pabrik Pengolahan Sampah menjadi hal yang penting

mengingat sulitnya masyarakat menerima, sehingga perlu adanya hubungan

yang saling menguntungkan, dan memperhatikan lingkungan, sehingga

masyarakat dengan mudah menerima keberadaan pabrik ditengah-tengah

mereka.

b. Penataan pada kawasan pabrik menjadi fokus utama untuk mempermudah

sirkulasi, dengan diawali dengan pembagian zona berdasarkan sifat ruang,

bentuk tata massa, yang selanjutnya pembagian sirkulasi berdasarkan

pengguna.

c. Konsep penekanan Islami tidak hanya terdapat pada fisik, namun juga secara

non-fisik yang menjadi akar permasalahan sebenarnya, sehingga dengan adanya

bangunan ini bertujuan untuk mengurangi dan menghilangkan penyimpangan

penyimpangan melalui ranah Arsitektur secara fisik maupun non-fisik.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, I. S. (2014). Perancangan Balai Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

di Kabupaten Jombang. Malang.

Adnyana, I. M. (1986). Pengelolaan Sampah. Bali: Pusat Penerbitan Akademi

Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi Denpasar.

al-Atsary, M. A. (2009). Beberapa Macam NAJIS yang Perlu Diketahui [Online].

https://qurandansunnah.wordpress.com/2009/09/25/beberapa-macam-najis-

yang-perlu-diketahui/ [Diakses pada 20 September 2018].

Andhiecka.Wordpress. (2011). Pendidikan Formal Non-Formal dan Informal

[Online]. https://andhiecka.wordpress.com/2011/11/29/pendidikan-formal-

non-formal-dan-in-formal/ [Diakses pada 20 September 2018].

Anggraini, D., Pertiwi, M. B., & Bahrin, D. (2012). Pengaruh Jenis Sampah,

Komposisi Masukan dan Waktu Tinggal Terhadap Komposisi Biogas dari

Sampah Organik. Jurnal Teknik Kimia, 17-23.

BPS Kab. Klaten. (2018). Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten [Online].

https://klatenkab.bps.go.id/ [Diakses pada 8 September 2018].

Page 23: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

19

Brylian, B. (2018). Analisis Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Sementara

(TPS) Sampah di Kabupaten Klaten dengan Metode P-Dispersion.

Buitenzorg, I. (2018). Konsep Muamalah dalam Islam [Online]. http://imam-

buitenzorg.blogspot.com/2015/04/konsep-muamalah-dalam-islam.html

[Diakses pada 22 September 2018].

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta. (2016). Profil

Perkembangan Kependudukan Kota Surakarta tahun 2016. Surakarta:

Pemerintah Kota Surakarta.

El-Ashim, D. (2016). Hati-Hati dengan Do'a Orang Terzalimi [Online].

https://www.kiblat.net/2016/03/28/hati-hati-dengan-doa-orang-terzalimi/

[Diakses pada 22 September 2018].

Fahmy, N. (2013). Taman Wisata Air Panas Kalianget Wonosobo.

Hadiwiyoto, S. (1983). Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: Yayasan

Idayu.

Hasanah, E. U., & Widowati, P. (2011). Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada

Industri Rumah Tangga Krecek di Kelurahan Segoroyoso. Jurnal Bisnis dan

Ekonomi, 169-182.

Hidayat. (2006). Analisis Biaya Pengelolaan Limbah RS Bethesda Yogyakarta.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Irman, J. (2013). Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam Rangka

Penyelenggaraan Prasarana.

Jatengprov. (2018). Pemkab Klaten Maksimalkan Pengolahan Sampah [Online].

https://jatengprov.go.id/beritadaerah/pemkab-klaten-maksimalkan-

pengolahan-sampah/ [Diakses pada 8 September 2018].

Karyati, E. B. (2016, Juni 16). Ganjar Soroti Darurat Sampah di Klaten [Online].

http://koran-sindo.com/page/news/2016-06-

16/5/112/Ganjar_Soroti_Darurat_Sampah_di_Klaten [Diakses pada 8

September 2018].

KBBI Daring. (2012). Laman Resmi Pencarian Kata Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia [Online]. https://kbbi.kemdikbud.go.id/ [Diakses pada 17

September 2018].

Keegan, E. (2015). Amager Resource Center, Designed by Bjarke Ingels Group

(BIG) [Online]. https://www.architectmagazine.com/awards/p-a-

awards/amager-resource-center-designed-by-bjarke-ingels-group-big_o

[Diakses pada 18 September 2018].

Khasanah, N. U. (2108). Pusat Pengolahan Sampah di Kabupaten Sragen dengan

Prinsip 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Reshare, Resell). Tidak Diterbitkan.

Surakarta: Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 24: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

20

Khasanah, W. A. (2014). Makalah Bentuk, Metode, dan Kontribusi Pendidikan

Non-Formal.

Liputan6. (2018). Peran Industri Pulp dan Kertas dalam Perekonomian RI

[Online]. https://www.liputan6.com/bisnis/read/3194955/peran-industri-

pulp-dan-kertas-dalam-perekonomian-ri [Diakses pada 17 September 2018].

Mas'adi, F. (2014). Hadits Meringankan Beban Orang Lain [Online].

https://fromlearntoearn.wordpress.com/2014/11/04/hadis-meringankan-

beban-orang-lain-fitri-masadi/ [Diakses pada 22 September 2018].

Modlar. (2015). Amager Resource Center-Concept Design [Online].

https://www.modlar.com/photos/6973/amager-resource-center-concept-

design/ [Diakses pada 18 September 2018].

Mujiyono, Y. (2018). Pemkab Klaten Maksimalkan Pengelolaan Sampah [Online].

http://www.rri.co.id/post/berita/497535/ruang_publik/pemkab_klaten_maksi

malkan_pengelolaan_sampah.html [Diakses pada 8 September 2018]

Official Net News. (2014). Mohammad Baedowy Raup Untung Ratusan Juta Tiap

Bulan dari Daur Ulang Sampah-NET17 [Online].

https://www.youtube.com/watch?v=GIjVkZ6oBGI [Diakses pada 8

September 2018].

Official Net News. (2018). IMS-Teknologi Pengelolaan Sampah Dunia [Online].

https://www.youtube.com/watch?v=rOm2POXlXOY [Diakses pada 8

September 2018].

Palureng, R. W., Jati, D. R., & Siahaan, S. (2017). Efektivitas Vegetasi Sebagai

Penyerap Total Suspended Particulate (TSP) di Kawasan SD Negeri 24

Pontianak Utara.

Peraturan Bupati Klaten No. 16 Tahun 2016. (2017). Tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah kabupaten Klaten tahun 2017.

PPIKlaten. (2012). Tentang Klaten [Online].

https://ppiklaten.wordpress.com/tentang-klaten/ [Diakses pada 20 September

2018].

Pribadi, I. K. (2013). Rekreasi.

PT. Centra Rekayasa Enviro. (2018). Jasa Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

[Online]. http://www.cr-enviro.com/jasa-pengelolaan-limbah-rumah-sakit/

[Diakses pada 28 September 2018].

Rikin, A. S. (2018, 12 15). Produksi Sampah Capai 0.8 kg per orang per hari

[Online]. http://www.beritasatu.com/kesra/233419-produksi-sampah-capai-

08-kg-perorang-per-hari.html [Diakses pada 8 September 2018].

Saefuddin, A. M. (1991). Desekularisasi Pemikiran: Landasan Islamisasi.

Khazanah Ilmu-Ilmu Islam.

Page 25: PABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN …eprints.ums.ac.id/70267/12/PUBLIKASI ILMIAH.pdfPABRIK PENGOLAHAN SAMPAH DI KABUPATEN KLATEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

21

Sarwat, A. (2008). Ragu-Ragu dengan Bekas Najis di Mana-Mana [Online]

https://rumahfiqih.com/x.php?id=1204605261 [Diakses pada 22 September

2018].

Setyawati, E. P. (2018). Pengembangan Ekowisata Waduk Bade di Boyolali.

Laporan Tidak Diterbitkan. Surakarta: Fakultas Teknik Arsitektur

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

SIPSN. (2018). Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) [Online]

http://sipsn.menlhk.go.id/?q=3a-data-

umum&field_f_wilayah_tid=1449&field_kat_kota_tid=All&field_periode_i

d_tid=2168 [Diakses pada 23 September 2018].

Surjaya, A. M. (2018). PLN Jajaki Pembelian Listrik dari Pengolahan Sampah TPA

Sumur Batu [Online] https://metro.sindonews.com/:

https://metro.sindonews.com/read/1307895/171/pln-jajaki-pembelian-

listrik-dari-pengolahan-sampah-tpa-sumur-batu-1526968664 [Diakses pada

8 September 2018].

Sutrisno, E., & Wardhana, I. W. (2008). Penentuan Faktor Emisi Total Suspended

Particulate (TSP) dari Pembakaran Sampah Domestik Secara Terbuka di

Kelurahan Tembalang, Meteseh dan Bulusan Kecamatan Tembalang-

Semarang.

Sweeden, G. (2016). Go BIG or Go Home [Online].

http://www.dreyfussblackford.com/go-big-or-go-home/ [Diakses pada 18

September 2018].

Tafsirq. (2015). Tafsir Quraish Shihab [Online]. https://tafsirq.com/2-al-

baqarah/ayat-30#tafsir-quraish-shihab [Diakses pada 22 September 2018].

Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008. (2008). Tentang

Pengelolaan Sampah.

Wikipedia. (2018). Definisi Pabrik [Online]. https://id.wikipedia.org/wiki/Pabrik

[Diakses pada 17 September 2018].

Yayasan Swadaya Membangun (YSM). (1983). Lapangan Kerja Dari Sampah.

Nusa Tenggara Barat: Yayasan Swadaya Membangun & The Asia

Foundation.