oily water separator-universitas diponegoro-gunawan

32
PEKAN ILMIAH NASIONAL RISET DAN TEKNOLOGI JUDUL PROGRAM Oily Water Separator Solusi Penanganan Pencemaran Air Laut oleh Limbah Minyak dan Oli Sisa Operasional Kapal Diusulkan oleh: Gunawan (21090112130069/Angkatan 2012) P. Boby Janurianto (21090112190028/Angkatan 2012) UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

Upload: gunawan-sutarno

Post on 04-Jan-2016

189 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

oily water separator adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan air laut dengan limbah minyak dan oli dengan cara separasi berdasarkan massa jenis kedua fluida tersebut.

TRANSCRIPT

Page 1: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

PEKAN ILMIAH NASIONAL RISET DAN TEKNOLOGI

JUDUL PROGRAM

Oily Water Separator Solusi Penanganan Pencemaran Air Laut oleh Limbah Minyak

dan Oli Sisa Operasional Kapal

Diusulkan oleh:

Gunawan (21090112130069/Angkatan 2012)

P. Boby Janurianto (21090112190028/Angkatan 2012)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

ii

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Oily Water Separator Solusi Penanganan

Pencemaran Air Laut oleh limbah minyak dan oli Sisa Operasional Kapal

2. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Gunawan

b. NIM : 21090112130069

c. Jurusan : Teknik Perkapalan

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro

e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jalan Simpang Sari 943, RT 3/ RW3 Podosari,

Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung

f. Alamat Email : [email protected]

3. Anggota Kelompok

a. Nama Lengkap : P. Boby Janurianto

b. NIM : 21090112190028

c. Jurusan : Teknik Perkapalan

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro

4. Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ari Wibawa Budi Santosa, S.T, M.si.

b. NIP : 19750325 200312 1 002

c. Alamat Rumah dan No. Telp./HP : 08562687148

Semarang, 29 Oktober 2015

Menyetujui,

Ketua Kelompok

Gunawan

NIM. 21090112130069

Mengetahui,

Ketua Jurusan / Pembantu Dekan Kemahasiswaan

Dr. Eng. Deddy Chrismianto, S.T, M.T.

NIP. 19590522 198812 1 001

Page 3: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Riset dan Teknologi dengan Judul “Oily

Water Separator Solusi Penanganan Pencemaran Air Laut oleh Limbah Minyak dan Oli Sisa

Operasional Kapal”.

Karya Ilmiah ini disusun dengan tema penerapan sains dalam upaya mengurangi

pencemaran laut yang berisikan latar belakang terjadinya pencemaran laut, tujuan, sasaran,

keluaran, hasil, dan metodologi perancangan alat prototipe.

Dengan terselesaikannya penulisan karya ilmiah ini penyusun mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Ari Wibawa Budi Santosa, S. T, M. Si, selaku dosen pembimbing karya tulis

ilmiah,

2. Saudara P. Boby Janurianto selaku rekan yang membantu dalam melaksanakan program

dan menyelesaikan program karya ilmiah,

3. Teman–teman Teknik Perkapalan UNDIP angkatan 2012 yang selalu memberi saya

dorongan, motivasi, dan semangat dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Dan masih banyak lagi pihak–pihak lainnya yang telah membantu dalam

menyelesaikan karya ilmiah ini, yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu. Dalam

penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik

pembaca yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Penyusun berharap semoga

karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi penyusun pribadi khususnya dan bagi para pembaca

pada umumnya.

Semarang, 26 oktober 2015

Penulis

Page 4: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................ii

KATA PENGANTAR...................................................................................iii

DAFTAR ISI..................................................................................................iv

DAFTAR TABEL.........................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii

ABSTRAK.....................................................................................................viii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..............................................................................1

1.2 Perumusan Masalah.......................................................................2

1.3 Tujuan............................................................................................2

1.4 Manfaat Kegiatan..........................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Oily Water Separator (OWS)........................................................3

2.2 Sumber Pencemaran......................................................................3

2.3 Tumpahan Minyak ke Laut dari Kapal.........................................4

2.4 Penyebab Tumpahan Minyak dari Kapal......................................4

2.5 Pencemaran Minyak di Laut.........................................................4

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tujuan Kegiatan............................................................................5

3.2 Tempat dan Waktu Kegiatan........................................................5

3.3 Teknik Pengumpulan Data...........................................................5

3.4 Metode Analisis Data...................................................................6

3.5. Diagram Alir Kegiatan................................................................7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Peralatan.......................................................................................8

4.2 Bahan Prototipe............................................................................10

4.3 Pembuatan Model Prototipe.........................................................13

4.4 Menyusun Rangkaian Prototipe...................................................14

4.5 Penyetelan dan Pengujian.............................................................16

Page 5: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

v

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan...................................................................................19

5.2 Saran.............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................20

LAMPIRAN ................................................................................................21

Page 6: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kebutuhan Peralatan ...........................................................................8

Tabel 2. Rencana Bahan Unit Pompa................................................................10

Tabel 3. Kebutuhan Unit Separasi.....................................................................11

Tabel 4. Kebutuhan Kerangka...........................................................................12

Tabel 5. Hasil Pengujian OWS...........................................................................17

Page 7: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model OWS...........................................................................................6

Gambar 2. Diagram Alir Kegiatan..........................................................................7

Gambar 3. Unit Separasi.........................................................................................11

Gambar 4. Kerangka...............................................................................................12

Gambar 5. Pembuatan Bagian Separasi..................................................................14

Gambar 6. Pembuatan Bagian Unit Kerangka.......................................................14

Gambar 7. Merangkai Unit Pompa.........................................................................15

Gambar 8. Merangkai Unit Separasi.......................................................................15

Gambar 9. Merangkai Perpipaan............................................................................15

Gambar 10. Pengambilan Bahan Uji Pertama........................................................17

Gambar 11. Pengambilan Bahan Uji Ke Dua........................................................18

.Gambar 12. Pengambilan Bahan Uji Ke Tiga.......................................................18

Gambar 13. Air Sampel..........................................................................................18

Page 8: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

viii

OILY WATER SEPARATOR SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN AIR

LAUT OLEH LIMBAH MINYAK DAN OLI SISA OPERASIONAL KAPAL

Gunawan, P Boby Janurianto

Dosen Pembimbing : Ari Wibawa Budi Santosa, S.T, M.Si.

Universitas Diponegoro

ABSTRAK

Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran

dan atau Perusakan Laut, Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia

sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak

sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya.

Oily Water Separator digunakan untuk memisahkan air laut dan minyak dengan

memanfaatkan air tawar yang bersih sehingga air laut dan limbah minyak serta oli dapat

terpisah karena massa jenis yang dimiliki masing-masing fluida. Prinsip kerja Oily water

separator yaitu menggabungkan tetesan – tetesan kecil minyak di air menjadi tetesan –

tetesan besar. Ketika tetesan – tetesan minyak ini cukup besar, minyak yang berat jenisnya

lebih rendah mengapung naik keatas dan di kumpulkan di atas bejana. Dan sisa airnya yang

ada di bagian bawah akan dipompa ke overboard. Dan lapisan minyak dipompa keluar

sehingga air laut dan limbah minyak serta oli dapat terpisah.

Perancangan alat ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu meliputi perencanaan,

penyiapan, pembuatan, perangkaian dan penyetelan prototip. Perancangan dilakukan

komponen per komponen dari keseluruhan unit kemudian dilakukan perakitan. Perancangan

komponen oily water separator terdiri dari komponen unit pompa, komponen unit separasi,

filter, dan kerangka. Perakitan komponen dilakukan agar menjadi alat yang kompak dan

dapat digunakan sesuai dengan rancangan yang diinginkan. Pengujian yang dilakukan berupa

uji fungsional yang bertujuan untuk mengetahui apakah hasil rancang bangun dapat berfungsi

sesuai dengan disain yang diharapkan.

Dari hasil uji coba, didapat : sampel awal limbah mngandung minyak sebesar 20333

mg/L. Sedangkan air Sampel hasil pemprosesan dengan OWS mengandung minyak sebesar

10,8 mg/L. Namun hasil pemprosesan dengan OWS plus filter karbon aktif tidak sesuai yang

diharapkan dikarenakan kandungan minyak lebih besar daripada tanpa menggunakan karbon

aktif yaitu 12,5 mg/L. Walaupun demikian alat OWS masih memenuhi syarat sesuai dengan

Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 4 Tahun 2005 Tentang : Pencegahan Pencemaran

air laut dari kapal bahwa pada peralatan pemisah air berminyak (Oily Water Separator) yang

dipasang di ruang mesin dengan pembuangan berkadar tidak melebihi 15 mg/l (milligram per

liter).

Kata kunci : Oily Water Separator, Pencemaran laut, karbon aktif.

Page 9: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian

Pencemaran dan atau Perusakan Laut, Pencemaran laut adalah masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam

lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat

tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu

dan/atau fungsinya.

Adapun beberapa sumber pencemaran minyak antara lain: dari ladang

minyak dibawah dasar laut yang melalui rembesan atau kesalahan pengeboran

pada operasi minyak lepas pantai, kecelakaan pelayaran seperti misalnya kandas,

tenggelam dan tabrakan kapal-kapal tanker atau alat transportasi lain pengangkut

minyak, sisa operasional mesin kapal yang minyak terbuang kelaut sebagai akibat

dari pembersihan tangki atau pembuangan air ballast dan lain lain, kapal-kapal

selain tanker melalui pembuangan air bilga, operasi terminal pelabuhan minyak

dimana minyak dapat timpah pada waktu memuat / membongkar muatan atau

pengisian bahan bakar ke kapal, limbah pembuangan refinery, dan sumber-sumber

darat misalnya minyak lumas bekas atau cairan yang mengandung hidrokarbon.

Seiring bertambahnya jumlah kapal yang beroperasi maka limbah yang

mengandung minyak (oily waste) sisa operasional mesin kapal terutama kapal

kayu cenderung meningkat. Pencemaran limbah minyak dan oli tersebut jika tidak

segera ditangani serius maka akan merusak lingkungan terutama ekosistem laut.

Oily Water Separator digunakan untuk memisahkan air laut dan minyak

dengan memanfaatkan air tawar yang bersih sehingga air laut dan limbah minyak

serta oli dapat terpisah karena massa jenis yang dimiliki masing-masing fluida.

Prinsip kerja Oily water separator yaitu menggabungkan tetesan – tetesan kecil

minyak di air menjadi tetesan – tetesan besar. Ketika tetesan – tetesan minyak ini

cukup besar, minyak yang berat jenisnya lebih rendah mengapung naik keatas dan

di kumpulkan di atas bejana. Dan sisa airnya yang ada di bagian bawah akan

Page 10: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

2

dipompa ke overboard. Dan lapisan minyak dipompa keluar sehingga air laut dan

limbah minyak serta oli dapat terpisah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar Belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan, yaitu :

1. Bagaimana cara untuk mengurangi pencemaran air laut akibat limbah minyak

dan oli sisa operasional kapal ataupun tumpahan minyak ke laut dari kapal ?

2. Bagaimana modifikasi teknologi dan cara kerja kerja oily water separator

(OWS) yang tepat sehingga dapat memisahkan air laut dengan limbah minyak

dan oli secara maksimal ?

1.3. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah dan pembatasan masalah diatas, maka

tujuan kegiatan ini adalah:

1. Menghasilkan alat untuk mengurangi pencemaran air laut akibat limbah

minyak dan oli dengan alat oily water separator (OWS) yang prinsip kerja

pemisahannya berdasarkan perbedaan massa jenis air laut dan minyak.

2. Menghasilkan OWS berbasis mekanis dan filtrasi karbon aktif dalam

melakukan rancang bangun OWS dengan melakukan modifikasi terhadap

teknologi OWS dengan mengaplikasikan filter karbon aktif .

1.4. Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat kegiatan ini untuk berbagai pihak diantaranya :

1. Tersedianya teknologi tepat guna (OWS) yang dapat diimplementasikan pada

masyarakat pesisir laut, khususnya masyarakat nelayan di Desa Purworejo

yang teridentifikasi permasalahan limbah cair minyak (oily waste water) yang

bersumber dari sisa operasional kapal.

2. Terkelolanya limbah oli dan minyak sisa operasional kapal dengan alat Oily

Water Separator berbasis teknologi lokal sehingga diharapkan dapat

mengurangi pencemaran air laut.

Page 11: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Oily Water Separator (OWS)

Menurut Cahyani (2011) Oily Water Separator digunakan untuk

memisahkan miyak dan air laut. Prinsip kerja Oily water separator yaitu

menggabungkan tetesan – tetesan kecil minyak di air menjadi tetesan – tetesan

besar. Ketika tetesan – tetesan minyak ini cukup besar, minyak yang massa

jenisnya lebih rendah mengapung naik keatas dan di kumpulkan di atas bejana.

Dimana massa jenis sendiri merupakan pengukuran massa setiap

satuan volume benda. Massa jenis dirumuskan dengan :

Dimana,

ρ : massa jenis (kg/m3)

m : massa (kg)

V : Volume (m3)

Selanjutnya sisa airnya yang ada di bagian bawah akan dipompa ke

overboard. Dan lapisan minyak dipompa ke tangki bilga minyak yang akan

dipompa keluar ke shore connection pada saat kapal tiba di pelabuhan. Tetesan –

tetesan minyak yang sedikit ini memungkinkan membentuk tetesan – tetesan yang

lebih besar berangsur – angsur dengan bantuan sloping plates yang dipasang pada

oily water separator (Cahyani, 2011).

2.2. Sumber Pencemaran

Adapun beberapa sumber pencemaran minyak antara lain : dari ladang

minyak dibawah dasar laut baik melalui rembesan maupun kesalahan pengeboran

pada operasi minyak lepas pantai, kecelakaan pelayaran seperti misalnya kandas,

tenggelam dan tabrakan kapal-kapal tanker atau barang yang mengangkut minyak

/ bahan bakar, operasi kapal dimana minyak terbuang kelaut sebagai akibat dari

pembersihan tangki atau pembuangan air ballast dan lain lain, kapal-kapal selain

tanker melalui pembuangan air bilga (got), operasi terminal pelabuhan minyak

Page 12: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

4

dimana minyak dapat timpah pada waktu memuat / membongkar muatan atau

pengisian bahan bakar ke kapal, limbah pembuangan refinery, dan sumber-sumber

darat misalnya minyak lumas bekas atau cairan yang mengandung hidrokarbon

(Adi, 2008).

2.3. Tumpahan Minyak ke Laut dari Kapal

Tumpahan minyak kelaut dari kapal tanker / kapal lainnya dibagi dalam 4

kelompok yaitu pembuangan minyak yang timbul sebagai akibat dari

pengoperasian kapal selama menyelenggarakan pencucian tangki, pembuangan air

bilga (got) yang mengandung minyak, tumpahan yang berasal dari kecelakaan

pelayaran antara lain kandas, tenggelam, tabrakan dan lain-lain dan tumpahan

minyak selama proses pemuatan, pengeluaran dan penyimpanan (Adi, 2008).

2.4. Penyebab Tumpahan Minyak dari Kapal

Penyebab terjadinya tumpahan minyak dari kapal antara lain adanya

kerusakan mekanis : kerusakan dari sistem peralatan kapal, kebocoran badan

kapal, kerusakan katup-katup hisap atau katup pembuangan kelaut, kerusakan

selang-selang muatan. Adapun kesalahan yang disebabkan oleh manusia yaitu

kurang pengetahuan / pengalaman, kurang perhatian dari personil, kurang

ditaatinya ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan kurang pengawasan

(Adi, 2008).

2.5. Pencemaran Minyak di Laut

Seperti yang tertuang dalam peraturan pemerintah No. 19 Tahun

1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Laut, Pencemaran

laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau

komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga

kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut

tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya.

Page 13: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan ini secara umum adalah menciptakan alat uji terapan

pemisah air laut yang tercemar limbah minyak berbasis mekanis dan filtrasi

karbon aktif dengan melakukan rancang bangun oily water separator (OWS) dan

melakukan modifikasi terhadap teknologi OWS dengan mengaplikasikan filter

karbon aktif.

3.2 Tempat dan Waktu Kegiatan

a. Tempat Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan di pesisir pantai masyarakat nelayan di Desa

Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.

Pengambilan tempat di Pesisir Pantai Purworejo dikarenakan sebagaian besar

masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan dan di pesisir pantai tersebut telah

teridentifikasi permasalahan limbah cair minyak (oily waste water) yang

bersumber dari sisa operasional kapal.

b. Waktu Kegiatan

Waktu pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada tanggal 31 Juli 2015 sampai

dengan 30 Agustus 2015, selama kurang lebih satu bulan.

3.3 Tenik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian ini,

penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam

sebuah proses penelitian. Metode pengumpulan data tersebut meliputi :

a. Metode Observasi yaitu dengan melakukan pengumpulan data melalui

observasi terhadap objek pengamatan langsung di tempat kegiatan terhadap

permasalahan pencemaran laut beserta solusinya.

b. Wawancara, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya

dan mendengarkan jawaban langsung dari sumber utama data.

Page 14: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

6

a. Studi Literatur, merupakan metode pengambilan data dengan cara mempelajari

literatur yang relefan dengan kegiatan yang dilakukan.

3.4 Metode Analisis Data

a. Perancangan Model

Perancangan ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu meliputi

perencanaan, penyiapan, pembuatan, perangkaian dan penyetelan prototip.

Perancangan komponen ows terdiri dari: Komponen unit pompa, Komponen unit

separasi, Filter, Kerangka. Pembuatan komponen OWS dilakukan sesuai gambar

kerja dan Perakitan komponen dilakukan secara kompak agar dapat digunakan

sesuai dengan rancangan yang diinginkan.

Gambar 1. Model OWS.

b. Persiapan Bahan

Bahan untuk pembuatan OWS terdiri dari besi siku, besi plat, as baja,

bearing, puli, V-belt, mur/baut, dempul, las acethilyn, las listrik, wol filter

akuarium, waring, keran stop, foot valve, clamp, seal tape, manometer, pipa

galvanis, knee, meni, cat dan motor listrik sebagai penggerak. Bahan uji

menggunakan limbah cair berminyak dari kapal motor Mantis.

c. Alat Ukur Pengujian

Alat ukur pengujian terdiri dari : alat pengukur waktu berupa Stopwatch,

alat pengukur panjang (skala besar) berupa meteran, alat pengukur panjang (skala

kecil) berupa Vernier Caliper, dan alat pengukur volume air berupa gelas ukur.

d. Alat Penunjang Kegiatan

Alat penunjang kegiatan terdiri dari: tool kits (bor, palu, tang, obeng plus

(+), obeng (-), digital camera, dan alat tulis.

Page 15: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

7

3.5 Diagram Alir Kegiatan

Gambar 2. Diagram Alir Kegiatan.

MULAI

Wawancara Langsung

Masyarakat Nelayan

Desa Purworejo

tentang Pencemaran

Air Laut dan

Pencarian Solusi

bersama BPPI Kota

Semarang

Observasi Langsung

di Pesisir Pantai Desa

Purworejo,

Kecamatan Bonang,

Kabupaten Demak

Studi literatur dan

pengumpulan data

Perancangan Konsep Model dan Analisis Kerja OWS

Persiapan Alat dan Bahan Serta

Perancangan Alat Uji

Tidak Pengujian Alat

OWS

ya

Kesimpulan dan saran

SELESAI

Page 16: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Peralatan

Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan ini yaitu sebagai berikut :

Tabel 1. Kebutuhan Peralatan

No. Nama Gambar Fungsi

1 Gergaji besi

Memotong besi.

2 Palu besi

Palu besi berfungsi untuk memukul benda

dari bahan logam yang keras dibantu dengan

alat perantara.

3 Mesin las

Menyambung logam dengan mencairkan

sebagian logam induk dan logam pengisi.

4 Mesin bubut

Memotong besi yang diputar.

5 Mesin bor

Membuat lubang, alur dan peluasan suatu

lubang.

6 Palu plastic

Palu plastik untuk membuka atau memasang

suku cadang.

7 Mistar

Mengukur benda kerja.

8 Tang

Mencengkram atau memegang komponen

yang akan di buka dengan cara diputarkan

bagiannya.

9 Obeng

Melepas sekrup dari komponen-komponen.

10 Mesin gerinda

Menghalusan benda kerja atau untuk

penajaman perkakas seperti pisau, golok, dll

Page 17: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

9

`

11 Gunting

Memotong benda kerja tipis yang berupa

kertas, plat, seng, dll.

12 Ragum

Peralatan cekam yang paling sering

digunakan pada proses pengefraisan.

13 Jangka sorong

Alat ukur dengan tingkat ketelitian

seperseratus millimeter.

14 Mistar gulung

Alat ukur besaran panjang yang bisa

digulung.

15 Kikir gepeng

(plat)

Pembuat rata dan siku antara bidang satu

dengan bidang lainnya.

16 Kikir blok

Pembuat rata dan siku antara bidang satu

dengan bidang lainnya.

17 Kikir setengah

bulat

Menghaluskan, meratkan, dan membuat

bidang cekung.

18 Mistar baja Memeriksa rata dan tidaknya suatu benda.

19 Obeng (-)

Membuka sekerup beralur min ( - )

20 Obeng (+)

Membuka sekerup beralur positif (+)

21 Jangka

Alat untuk membuat lingkaran.

22 Mesin bor tangan

Melubangi pelat logam, mengencangkan

baut atau melepas baut.

23 Garis penyiku

Mengukur benda dalam keadaan siki-siku

(90o)

24 Gunting pelat

Menggunting atau memotong pelat logam.

25 Tap

Membuat ulir dengan tangan.

26 Kunci inggris

Melepas atau mengencangkan mur atau baut

.

Page 18: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

10

`

4.2. Bahan Prototipe

Rencana kebutuhan bahan bahan prototipe tiap komponen berbeda – beda

yaitu antara lain: unit pompa, unit separasi, kerangka dan perpipaan.

4.2.1. Bahan Unit Pompa

Adapun bahan-bahan yang perlu dipersiapakan untuk pembuatan

pompa antara lain :

Tabel 2. Rencana Bahan Unit Pompa

27 Kunci socket

Jenis kunci yang paling baik untuk melepas

kunci.

28 Mata sock

Mata sock yang digunakan dengan ukuran

10-33 mm atau 7/16w1/4w dan 3/16w- 3/4w

29 Kunci pipa Membuka dan mengencangkan pipa

Nama Barang Keterangan Jumlah

Besi cor 15 kg

Seal tape 2 buah

Valve ball ½ “ 2 buah

Puley kecil Ø = 5,6 cm 1 buah

Motor Listrik 125 watt 1 buah

V-belt 3L240 1 buah

Bearing 2 buah

Grease 1 kg

Kawat elektroda 1 pak

Cat 2 kg

Thinner 2 liter

Rames packing 1 paket

Dempul 1 kg

Baut 12 4 buah

Baut 14 4 buah

Puley besar 13,6 1 buah

Page 19: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

11

`

4.2.2. Merencanakan Kebutuhan Bahan Unit Separasi

Gambar 3. Unit Separasi

Adapun bahan-bahan yang perlu dipersiapakan untuk pembuatan

unit separasi antara lain :

Tabel 3. Kebutuhan Unit Separasi

Nama Barang Keterangan Jumlah

Pelat besi Tebal = 3 mm, 2 x 3 m 1 Lembar

Pelat besi polkadot Tebal = 3 mm, 1 x 1 m 1 Buah

Kaca akrilik Tebal 5 mm, 10 x 10

cm

1 Buah

Waring 1 x 3 m 1 Buah

Wol akuarium 2 dus

Pipa galvanis ½ in 1 Buah

Baut 16 mm 20 Buah

Baut 4 mm 8 Buah

Kawat elektroda 1 Pak

Cat avian 2 Kg

Nut grease 3 buah

Kabel listrik NYMHY 2x2.5 mm2

1 buah

Page 20: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

12

`

Mani Kansai paint anti

korosif

3 Kg

Thinner 2 Liter

Dempul 1 Kg

4.2.3. Merencanakan Kebutuhan Kerangka

Gambar 4. Kerangka

Bahan-bahan yang perlu dipersiapakan untuk pembuatan unit

kerangka antara lain

Tabel 4. Kebutuhan Kerangka

Nama Barang Keterangan Jumlah

Besi Kanal “U” Tebal = 5 mm 4 meter

Kawat Elektrode 15 Biji

Cat avian 1 Kg

Mani Kansai Paint Anti

Korosif

2 Kg

Thinner 2 Kg

Dempul 1 Kg

Page 21: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

13

`

4.3. Pembuatan Model Prototipe

Berdasarkan gambar kerja yang telah dibuat, maka komponen-komponen

dari alat OWS dapat dibuat sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar

dengan beberapa proses permesinan seperti pembubutan, pengefreisan,

pengeboran, penggerindaan, selain itu juga dilakukan proses kerja bangku seperti

penggergajian, pengikiran, pengetapan dan penyeneyan. Untuk pembuatan rangka

dan dudukan motor perlu dilakukan proses pengelasan. Setelah proses pembuatan

seluruh komponen selesai, maka baru dilakukan proses pengecatan. Adapun

beberapa komponen yang sudah ada di pasaran antara lain puly, mur, baut, belt,

bearing, motor listrik, kabel, saklar, snap ring dan batu gerinda. Berikut ini proses

pembuatan model prototipe :

4.3.1. Melakukan Pembuatan Bagian Unit Pompa

Pembuatan Unit Pompa terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

a. Rumah Pompa

b. Pluyer

c. Gland Packing

d. Roda Gigi

e. As Gigi

f. Katup Bola

g. Pondasi Samping Pompa

h. Pondasi Bawah Pompa

4.3.2. Melakukan Pembuatan Bagian Unit Separasi

Rumahan atas

filter

Page 22: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

14

`

Rumahan bawah

Gambar 5. Pembuatan Bagian Separasi.

4.3.3. Melakukan Pembuatan Bagian Kerangka

Kerangka

Gambar 6. Pembuatan bagian unit kerangka.

4.4. Menyusun Rangkaian Prototipe

4.4.1. Menyusun Rangkaian Unit Pompa

Rangkaian Unit Pompa

Page 23: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

15

`

Gambar 7. Merangkai Unit Pompa.

4.4.2. Menyusun Rangkaian Unit Separasi

Gambar 8. Merangkai Unit Separasi.

4.4.3. Menyusun Rangkaian Perpipaan

Rangkaian Perpipaan

Gambar 9. Merangkai Perpipaan.

Page 24: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

16

`

4.5. Penyetelan dan Pengujian

4.5.1. Penyetelan

a. Sebaiknya posisi saluran pengeluaran lebih tinggi satu meter dari pada OWS

dan tidak terhubung dengan pipa yang lain.

b. Pipa pemasukan utama yang ada didepan pompa harus dihubungkan ke tangki

air bersih dengan tujuan untuk mencuci OWS secara teratur dan sebagai

persediaan air bersih ketika OWS kekurangan air bersih.

c. Saluran masuk pada pompa harus dipasang filter untuk mencegah masuknya

pasir dan partikel kasar yang ada di dasar kapal ke dalam OWS.

d. Memasang perangkat secara vertikal (tegak) dengan posisi yang tepat pada

saluran pengeluaran OWS.

4.5.2. Pengujian OWS

Tahapan yang perlu dilakukan dalam pengujian OWS antara lain yaitu :

a. Tahapan pengoperasian alat dimulai dengan pemeriksaan bahwa semua

rangkaian telah tersusun dengan benar.

b. Rangkaian alat diperiksa kembali sebelum memulai proses pengolahan.

c. Mengumpulkan ± 100 liter limbah cair berminyak dan dimasukan ke dalam

drum penampung, lalu ambil sampel awal sebanyak 3 botol, tiap botol berisi 1

liter.

Page 25: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

17

`

Gambar 10. Pengambilan bahan uji pertama (1).

d. Mengambil sampel hasil pemprosesan dengan OWS sebanyak 3 botol, tiap

botol berisi 1 liter.

Gambar 11. Pengambilan bahan uji kedua (2).

e. Mengambil sampel hasil pemprosesan dengan OWS plus filter karbon aktif

sebanyak 3 botol, tiap botol berisi 1 liter.

Gambar 12. Pengambilan bahan uji 3.

Pengujian air sampel dilakukan di laboratorium Balai Pencegahan

Pencemaran Industri Semarang. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Pengujian OWS

No. Parameter Satuan Hasil analisa

I.1 I.2 I.3 II.1 II.2 II.3 III.1 III.2 III.3

1. Minyak

Total mg/L 19000 19000 23000 12,5 5 15 10 20 7,5

Rata-rata 20333,3 10,8 12,5

Page 26: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

18

`

I II III

Gambar 13. Air Sampel.

Keterangan :

I.1 ; I.2 ; I.3 = Sampel awal limbah cair berminyak

II.1 ; II.2 ; II.3 = Sampel hasil pemprosesan dengan OWS

III.1 ; III.2 ; III.3 = Sampel hasil pemprosesan dengan OWS plus filter karbon aktif

Page 27: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

OWS ini dirancang dengan sistem gravitasi dimana proses pemisahan

limbah cair dan minyak berdasarkan perbedaan massa jenis air dan minyak.

Proses pemisahan tersebut terjadi di dalam dua ruang separasi yang memiliki filter

yang berbeda. Ruang separasi pertama menggunakan filter kasa sedangkan ruang

separasi kedua menggunakan wol. Setelah melewati ruang separasi pertama dan

kedua air yang sudah dipisah melewati filter karbon aktif. Dari hasil uji coba,

didapat: sampel awal limbah mngandung minyak sebesar 20333 mg/L. Sedangkan

air Sampel hasil pemprosesan dengan OWS mengandung minyak sebesar 10,8

mg/L. Namun hasil pemprosesan dengan OWS plus filter karbon aktif tidak sesuai

yang diharapkan dikarenakan kandungan minyak lebih besar daripada tanpa

menggunakan karbon aktif yaitu 12,5 mg/L. Walaupun demikian alat OWS masih

memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 4 Tahun

2005 Tentang : Pencegahan Pencemaran air laut dari kapal bahwa pada peralatan

pemisah air berminyak (Oily Water Separator) yang dipasang di ruang mesin

dengan pembuangan berkadar tidak melebihi 15 mg/l (milligram per liter).

5.2 Saran

Dari hasil yang diperoleh dari kegiatan ini maka dapat disarankan perlu

dilakukan studi bahan karbon aktif lebih lanjut, sehingga diperoleh filter lanjutan

yang lebih sempurna. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat alternatif

bahan filter lainnya yang lebih baik.

Page 28: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

20

DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, T. W. 2015. Pencegahan Pencemaran Limbah Minyak dari Kapa dengan

Alat Pemisah Limbah Cair Berminyak (Oily Water Separator). BPPI. Semarang.

Adi, D. B.S. 2008. Nautika Kapal Penangkap Ikan Jilid 1 untuk SMK. Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Adi, D. B.S dan Djaja, I. K. 2008. Teknik Konstruksi Kapal Baja Jilid 1 untuk

SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta.

Cahyani, M. F. 2011. Rancang Bangun Bilge Oily Water Separator Berbasis

Elektrokimia. Jurusan Teknik Sistem Perkapaln-Fakultas Teknologi Kelautan-

Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 19 Tahun 1999. Tentang

Pengendalian Pencemaran Dan/Atau Perusakan Laut.

Page 29: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

21

SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama (Ketua Kelompok) : GUNAWAN

NIM : 21090112130069

Nama Sekolah / Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

Alamat Lengkap : Jalan Simpang Sari 943, RT 3/ RW3

Podosari, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten

Pringsewu, Provinsi Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis yang kami sertakan dalam Lomba

Karya Tulis Ilmiah ini adalah benar hasil karya kelompok kami dan kami dapat

menjamin originalitas karya ini belum pernah diikutsertakan dalam kegiatan

Lomba Karya Tulis Ilmiah lainnya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

benarnya.

Page 30: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

22

FORMULIR PENDAFTARAN

Judul Karya : Oily Water Separator Solusi Penanganan

Pencemaran Air Laut oleh Limbah Minyak dan Oli

Sisa Operasional Kapal

Identitas Penulis

Nama Ketua Kelompok : Gunawan

Jenis Kelamin : Laki - laki

NIM : 21090112130069

Fakultas/Jurusan/ Angkatan : Teknik/ Teknik Perkapalan/2012

Universitas : Universitas Diponegoro

No. Telp / HP : 085641325766

Email : [email protected]

Nama Anggota Kelompok I : P. Boby Janurianto

Jenis Kelamin : Laki-laki

NIM : 21090112190028

Fakultas/Jurusan/ Angkatan : Teknik/ Teknik Perkapalan/2012

Universitas : Universitas Diponegoro

No. Telp / HP : 087832693802

Email : [email protected]

Dengan ini kami menyatakan bersedia mengikuti Pekan Ilmiah Nasional Riset dan

Teknologi (PINISI) dan setuju untuk mengikuti segala peraturan yang berlaku

selama acara tersebut berlangsung.

Ketua Kelompok Anggota I

(Gunawan) ( P. Boby Janurianto )

Page 31: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan

Ketua Kelompok :

Anggota Kelompok 1 :

Page 32: Oily Water Separator-Universitas Diponegoro-Gunawan