nugget jamur revisi
TRANSCRIPT
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
“ NUGGET JAMUR “
Nama Kelompok :
Bambang Trihatmojo
Dadang Irmanto
Fitri Nur Faida
Reni Kusumadewi
Yuliana Setyowati
TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2011
A. JUDUL
“Nugget Jamur Tiram”
B. LATARBELAKANG MASALAH
Pangan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan sehingga dapat
dipastikan bahwa usaha makanan tidak akan pernah surut selama manusia masih
membutuhkan makan. Makanan dengan gizi yang cukup saat ini sangat dibutuhkan
oleh masyarakat di antara faktor makanan yang cukup beragam, berkualitas serta
aman dikonsumsi.
Nugget merupakan makanan yang telah dikenal oleh banyak masyarakat.
Nugget biasanya berbahan baku daging ayam yang kaya protein. Bahan dasar
pembuatan nuggut dapat dikombinaasikan dengan bahan makanan lain misalnya
jamur tiram. Jamur tiram merupakan salah satu sayuran yang memiliki nilai gizi yang
baik untuk tubuh. Nilai gizi Jamur Tiram dapat dilihat pada tabel di bawah :
Kriteria Gizi
Kandungan per 100 gram Jamur Tiram
Kalori 367 kaloriProtein 10,5-30,4 gLemak 1,7-2,2 gKarbohidrat 56,6 gKalsium 314 mgThiamin 0,2 mgRiboflavin 4,7-4,9 mgNiacin 77,2 mg
Adapun manfaat jamur Tiram yaitu menurunkan kolesterol, sebagai
antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim
oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda dan
dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever,
diabetes, anemia.
Di daerah Malang ini masih jarang sekali yang memproduksi nugget Jamur
Tiram sehingga berpeluang untuk membuka wirausaha. Oleh karena itu, berdasarkan
latar belakang tersebut di atas, maka pada mata kuliah Kewirausahaan ini penulis
mencoba menawarkan sebuah produk baru yang sehat yaitu pembuatan Nugget
berbahan dasar Jamur Tiram. Dengan biaya pembuatan atau pengolahan yang lebih
murah, serta kemudahan untuk memperoleh bahan baku, sehingga nugget ini
mempunyai potensi bisnis yang besar untuk dikembangkan.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan analisis permasalahan utama yang telah dijelaskan pada latar
belakang di atas, maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat “ Nugget Jamur Tiram” yang mempunyai citarasa
tinggi?
2. Bagaimana potensi “ Nugget Jamur Tiram” dapat membuka peluang usaha baru.
D. TUJUAN
Usulan kewirausahaan dengan judul di atas dalam rangka mencapai tujuan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara pembuatan “ Nugget Jamur Tiram” yang bercitarasa
tinggi.
2. Terciptanya suatu produk baru yang dapat meningkatkan nilai jual jagung manis.
3. Untuk mengetahui potensi “ Nugget Jamur Tiram”, sehingga dapat membuka
peluang usaha baru di bidang produksi puding.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Target yang akan diharapakan dengan usaha ini nantinya adalah untuk 3 bulan
berjalannya usaha, diperkirakan akan mampu memproduksi dan memasarkan produk
“ Nugget Jamur Tiram” 5 kg tiap harinya. Dan diharapkan dapat memperluas jaringan
pemasaran.
F. KEGUNAAN
“Nugget Jamur Tiram” merupakan produk olahan jagung Jamur Tiram yang
berguna untuk meningkatkan gizi masyarakat dan membuka wirausaha baru.
Adapun manfaat yang dapat adapun mafaat yang diperoleh mahasiswa selaku
pelaksana kegiatan yaitu:
1. Memberikan penghasilan tambahan kepada mahasiswa selaku pelaksana kegiatan.
2. Dapat melatih diri dibidang manajerial dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
3. Penerapan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah untuk menyukseskan
kegiatan ini.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
a. Analisa Swot
- Keunggulan
Bahan baku segar dan mudah diperoleh
Tanpa bahan pengawet
Harga lebih murah
Ada tingkatan rasa pedas
- Kelemahan
Proses produksinya agak lama
Produk tahan maksimal 2 minggu
Kesulitan menjual di grosir karena merupakan produk baru
- Peluang
Masih jarang yang memproduksi nugget jamur
- Ancaman
Banyak produk yang serupa dan lebih terkenal.
b. Analisa Biaya
Adapun analisis biaya dalam usaha “ Nugget Jamur Tiram” ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
G .1. BIAYA PENGELUARAN
Biaya pengeluaran merupakan biaya meliputi biaya bahan-bahan
makanan dan biaya listrik, serta biaya lain-lain.
G.1.1. Biaya Peralatan
Tabel 1. tabel biaya penyusutan alat/ bulan
Mesin/ alat Jumlah (buah)
Harga/ unit (Rp)
Harga total (Rp)
Lama pemakaian (Tahun)
Biaya Penyusutan/bulan
Panci 1 50000 50000 3 1389Timbangan 1 150000 150000 10 1250Kompor Gas 1 300000 300000 15 1667Tabung LPG 1 100000 100000 1 8333Gilingan 1 400000 400000 5 6667Sendok 2 2000 4000 10 33Loyang 3 8000 24000 1 2000Pengaduk 1 5000 5000 1 417Gelas 2 5000 10000 2 417Total 1043000 22172
G.1.2 Biaya Bahan Makanan
Biaya bahan makanan dialokasikan untuk biaya bahan pokok dan bahan
penunjang. Analisis biaya bagian ini berdasarkan target luaran yang diharapkan
yaitu penjualan omset penjualan tiap hari 50 buah dan perhitungannya
berdasarkan waktu bulanan.
Tabel 2. tabel biaya bahan makanan/ bulan (8 kali/ bulan)
BahanKebutuhan
/hariKebutuhan
/bulanHarga
Satuan (Rp)Total/
hari(Rp)Total/
bulan(Rp)
Jamur 5 kg 40 kg 10000 50000 400000Daging ayam 0,5 kg 4 kg 25000 12500 100000Terigu 1 kg 8 kg 7000 7000 56000Maizena 1 kg 8 kg 7500 7500 60000Telur 2 kg 16 kg 13000 26000 208000Tepung Nugget 1,75 kg 14 kg 20000 35000 160000Bumbu 2500 20000 2500 2500 20000Plastik 50 400 100 5000 40000Total 145500 1044000
G.1.3 Biaya lain-lain
Biaya lain-lain merupakan biaya untuk pengeluaran listrik/ gas, dan
biaya lain-lain.
Tabel 3. table biaya lain-lain
Pengeluaran Harga @ Satuan (Rp) Total Biaya/Bulan (Rp)Gas LPG 14000 14000Transportasi 5000 40000Listrik 10000 10000Gaji Pegawai 20000 160000Total 224000
Maka total biaya produksi selama sebulan adalah penjumlahan dari biaya bahan
makanan + biaya penyusutan alat + listrik dan gas/ bulan dan biaya lain-
lain.Total biaya produksi sebulan = Rp1.044.000 + Rp 22.172 + Rp. 224.000 =
Rp 1.290.172
G.2. HPP (Harga pokok Produksi)
Kegunaan dari menghitung HPP ini adalah untuk mengetahui kapan hasil
usaha yang dilakukan mencapai titik impas, artinya perusahaan tidak untung dan
juga tidak rugi.
Jumlah produk tiap produksi = 50 bungkus
Jumlah produksi tiap bulan = 8 kali
Jumlah produk tiap bulan = 8 x 50 bungkus = 400 bungkus
Harga produk mencapai nilai titik impas (HPP) yang dihitung :
HPP = Total biaya = Rp 1.290.172 = Rp 3.225
Produksi 400
Artinya, kami akan mencapai titik impas jika harga jual “ Nugget Jamur
Tiram” per kemasan Rp 3.225
Dari keseluruhan proses produksi dan perhitungan HPP kita dapat menentukan
kisaran harga “Nugget Jamur Tiram”. Pada penjualan pertama kisaran harga
“Nugget Jamur Tiram” per 200 g adalah sekitar Rp. 4.500
G. 3 . PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN
Jika usaha nugget ini berjualan 2 kali per minggu, maka dalam sebulan
beroprasi 8 hari. Tiap produksi menghasilkan 50 bungkus, maka akan dihasilkan
400 bungkus nugget dalam sebulan. Harga nugget/200 g sampai di pemasok
yaitu 4.500 dan harga nugget/200 g sampai di konsumen dengan harga Rp.5000.
Maka keuntungan kotor dari penjualan selama satu bulan adalah 400 X Rp
4.500 = Rp 1.800.000. Keuntungan yang diperoleh dalam satu bulan merupakan
selisih antara pendapatan dan biaya. Keuntungan selama satu bulan adalah Rp
1.800.000 – Rp 1.290.172 = Rp
Adapun keuntungan setiap produksi per hari adalah Rp 509.828 : 8 = Rp 62.728
Adapun keuntungan setiap kemasan per hari adalah Rp 62.278 : 50 = Rp 1.275
HET (harga eceran tertinggi) = HPP + Profit + biaya pemasaran
= Rp. 3.225 + Rp. 1.275 + Rp. 500
= Rp. 5.000
G.4. KELAYAKAN USAHA
Secara sederhana kelayakan usaha dapat diperkirakan dengan
menghitung BEP (break event point), ROI (return of investment), B/C ratio
(benefit cost ratio).
G.4.1. BEP (Break Event Point)Kegunaan dari menghitung HPP ini adalah
untuk mengetahui kapan hasil usaha yang dilakukan mencapai titik impas,
artinya perusahaan tidak untung dan juga tidak rugi.
BEP produksi = Total biaya = Rp 1.290.172 = 287 bungkus
Harga/bungkus Rp 4.500
Artinya, kami akan mengalami titik impas jika memproduksi 287
bungkus “Nugget Jamur Tiram” dalam satu bulan.
G.4.2 ROI (return of infestment)
ROI merupakan analisis untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal
untuk mengukur keuntungan usaha dalam kaitannya dengan investasi yang
digunakan.
Perhitungan ROI usaha ini sebagai berikut :
ROI = Hasil penjualan X 100 %
Total biaya produksi
ROI = Rp 1.800.000 X 100 % = 139.5 %
Rp 1.290.172
Nilai 139,5 % menunjukkan bahwa dengan modal 100 yang dikeluarkan
akan kembali sebesar 139,5 %.
G.4.3 B/C ratio (benefit cost ratio)
B/C ratio berguna untuk mengetahui perbandingan antara besarnya
keuntungan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Rumus yang digunakan
dalam menghitung B/C ratio adalah :
B/C = Keuntungan = Rp 509.828 = 0,395
Biaya produksi Rp 1.290.172
B/C sebesar 0,395 menunjukkan bahwa dari modal 1,00 akan diperoleh
keuntungan sebesar 0,395 kalinya.
Proses Produksi
Struktur Organisasi
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah
sebagai berikut :
Persiapan tempat produksi dan alat produksi. Tempat produksi “ Nugget
Jamur Tiram” direncanakan dengan menyewa tempat di daerah Tidar malang di
rumah salah satu anggota kami. Tempat ini kami pilih karena peralatan di rumah
teman kami ini sudah tersedia.
Pengadaan bahan baku dan bahan penunjang. Jamur Tiram kami peroleh
di salah satu teman kami yang memproduksi jamir tiram dan dari salah satu kakak dari
teman kami yang merupakan petani jamur.
Proses produksi. Tahapan produksi “ Nugget Jamur Tiram” secara umum
terdiri dari proses blender jagung, mencampur bahan dan pemasakan serta
pengemasan (Lampiran 2).
Pengemasan. Setelah produk “Nugget Jamur Tiram” dihasilkan, perlu
penanganan selanjutnya agar produk dapat terjual di pasaran. Salah satu yang harus
diperhatikan yaitu pengemasan. Pasalnya, tidak jarang konsumen tertarik membeli
produk dengan kemasan yang menarik. Pengemasan plastik kecil kurang lebih 200 g.
Pemasaran. Teknik pemasaran usaha “ Nugget Jamur Tiram” akan
dilakukan di tempat produksi. Dan di titipkan di warung-warung makan didekat
kampus, di penjual keliling, dipenjual tempura dan di ibu-ibu PKK di daerah tempat
tinggal kami, selain itu juga juga di lakukan penjualan secara online.
Evaluasi kegiatan. Evaluasi kegiatan merupakan kegiatan yang berfungsi
untuk mengontrol dan menganalisa kegiatan sebagai bahan perbaikan di masa yang
akan datang.