neraca pembayaran

58
MAKALAH TENTANG NERACA PEMBAYARAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas membuat makalah mengenai Neraca Pembayaran. Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mencari bantuan dari berbagai pihak. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu semata-mata karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Banyumas, 24 Januari 2013 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keyakinan bahwa perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada kegiatan ekonomi negara telah lama di yakini dikalangan ahli-ahli ekonomi. Mahzab Merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abad ke-enambelas dan ketujuh belas berpendapat bahwa perdagangan yang lebih mengenai pentingnya peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Teori Ricardo mengenai ke untungan yang dapat diperoleh dari melakukan spesialisasi dan perdangangan luar negeri merupakan pandangan yang telah menjadi landasan dari teori perdagangan luar negeri dan pengaruh dari kegiatan tersebut. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini adalah : · Memahami pengertian dari neraca pembayaran · Memahami komponen – komponen yang ada dalam neraca pembayaran · Mengetahui aliran sumber daya antar negara.

Upload: rizal-adhetya-kurniawan

Post on 15-Feb-2016

51 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Neraca Pembayaran

TRANSCRIPT

Page 1: Neraca Pembayaran

MAKALAH TENTANG NERACA PEMBAYARAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas membuat makalah mengenai Neraca Pembayaran. Dalam penulisan makalah ini, kami banyak mencari bantuan dari berbagai pihak.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu semata-mata karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.

Banyumas, 24 Januari 2013

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keyakinan bahwa perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada kegiatan ekonomi negara telah lama di yakini dikalangan ahli-ahli ekonomi. Mahzab Merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abad ke-enambelas dan ketujuh belas berpendapat bahwa perdagangan yang lebih mengenai pentingnya peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Teori Ricardo mengenai ke untungan yang dapat diperoleh dari melakukan spesialisasi dan perdangangan luar negeri merupakan pandangan yang telah menjadi landasan dari teori perdagangan luar negeri dan pengaruh dari kegiatan tersebut.

B. Tujuan

Tujuan kami menulis makalah ini adalah :

· Memahami pengertian dari neraca pembayaran

· Memahami komponen – komponen yang ada dalam neraca pembayaran

· Mengetahui aliran sumber daya antar negara.

· Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu negara.

· Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu negara.

· Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu negara.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 2: Neraca Pembayaran

A. Pengertian

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi – transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun ). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item item finansial. Dan untuk menyusun neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara transaksi debit dengan transaksi kredit.

1. Transaksi Debit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya kewajiban bagi

penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.

2. Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya hak bagi penduduk yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.

B. Komponen Neraca Pembayaran

Berdasarkan Neraca pembayaran di atas, diketahui bahwa neraca tersebut dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Transaksi dagang (Trade account)

2. Transaksi Pendapatan modal (income on investment)

3. Transaksi-transaksi unilateral (Unilateral Transaction)

4. Transaksi Penanaman Modal Langsung ( Direct Investment)

5. Transaksi Utang-piutang jangka panjang (Long term Loan)

6. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short term capital)

7. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary acomodating)

C. Ciri-ciri Neraca Pembayaran

Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian: passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam bagian aktiva dicatatkan transaksi-transakit yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran dari negara lain. Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis pembukuan, yaitu transaki berjalan atau current account dan lalu lintas modal atau capital account.

1. Transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksi-transaksi berikut:

a. Ekspor dan impor barang-barang (dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata).

Page 3: Neraca Pembayaran

Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri, neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu perdagangan dalam barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca itu positif berarti ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila negatif maka impor barang melebihi ekspornya.

b. Ekspor dan impor jasa-jasa (dikenal sebagai perdagangan tak nyata).

Yang termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal, dan beberapa kegiatan jasa lainnya.

Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya ke luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara itu lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri.

c. Pembayaran pindahan atau transfer onilateral

Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk uang atau jasa.

Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Aprika. Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar negara merupakan contoh lainnya.

2. Lalu lintas modal.

Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi: (1) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.

a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.

b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi portfolio dan amortasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.

Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan barang, jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital accountmencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran asset keuangan, seperti peminjaman, pemberian pinjaman, dan investasi. Sebagai contoh, investor Amerika membeli asset luar negeri agar mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan juga untuk mendiversifikasikan portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara tentang kapital atau modal, yang dimaksud biasanya adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal digunakan sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang yang digunakan untuk

Page 4: Neraca Pembayaran

mendapatkan aset keuangan seperti saham, obligasi, saldo bank, dan uang yang digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam pabrik dan peralatan luar negeri. Aliran ke luar modal Amerika atau U.S. capital outflow terjadi bila orang Amerika membeli aset luar negeri. Aliran modal masuk Amerika atau U.S. capital inflow terjadi bila luar negeri membeli aset Amerika.

D. Neraca Pembayaran meliputi :

1. Current Account

Meliputi transaksi yang berkaitan dengan ekspor dan impor terhadap barang dan jasa. Melalui pos transaksi ini akan terlihat jelas apakah neraca perdagangan suatu negara surplus atau bahkan defisit.

2. Capital Account

Mencakup arus modal masuk sebagai inflow dan arus modal keluar (outflow). Adapun inflow dapat meliputi modal resmi maupun bentuk modal lainnya.

3. Errors and Omissions

Errors and Ommissions sebagai kesalahan yang belum diperhitungkan atau kesalahan yang diabaikan. Pada model perhitungan IMF (International Monetary Fund) merupakan neraca penyeimbang yang memberi makna defisit atau surplus neraca pembayaran pada tahunpencatatan.

4. Reserve

Bahwa pada cara yang disajikan oleh IMF merupakan perkembangan cadangan devisa dari tahun sebelum pencatatan sampai pada saat pencatatan atau yang lazim dinyatakan sebagai monetary movement.

E. Mekanisme atau Proses Penyesuaian Neraca Pembayaran

Terdapat 3 (tiga) macam mekanisme atau proses penyesuaian yang penting menyangkut neraca pembayaran, yaitu:

1. Mekanisme Harga

Mekanisme Hume adalah mekanisme penyesuaian neraca pembayaran melalui perubahan harga-harga. Mekanisme ini umumnya pemerintah membawa kembali neraca pembayaran ke posisi keseimbangan kembali. Mekanisme ini pada hakekatnya adalah dengan sistem standar emas penuh.

2. Mekanisme Pendapatan

Mekanisme penyesuaian melalui kebijakan atau pengaturan pendapatan nasional, yang singkatnya disebut “mekanisme pendapatan” menggambarkan adanya saluran lain bagi proses penyesuaian neraca pembayaran. Mekanisme ini didasarkan atas teori ekonomi makro oleh Keynes, khususnya diilhami oleh proses pelipatan (multiplier) dalam teori tersebut.

Page 5: Neraca Pembayaran

3. Mekanisme Moneter

Mekanisme hume sesungguhnya tidak murni mekanisme harga sebab sebelum suatu harga naik atau turun, terjadi penyebab lain, yaitu aliran uang masuk atau keluar negeri. Jika terjadi surplus, maka uang akan mengalir masuk ke dalam negeri sehingga berakibat stok uang di dalam negeri bertambah, sebaliknya jika terjadi defisit maka uang akan mengalir ke luar negeri, sehingga uang dalam negeri menurun.

F. Penyajian Neraca Pembayaran

Ada 2 (dua) bentuk penyajian neraca pembayaran yaitu penyajian standar (standard presentation) dan penyajian analitis (analytical presentation).

1. Penyajian Standar

Komponen-komponen neraca pembayaran dalam penyajian standardisusun menurut panduan bagaimana dimuat dalam BOP manual. Penentuan komponen standar neraca pembayaran didasarkan atas beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu.

2. Penyajian Analitis

disusun menurut keperluan analisis bagi perumus kebijakan di masing-masing negara. Namun, komponen utama yang disajikan tetap mengacu pada komponen standar dengan menonjolkan rincian komponen yang dirasakan sangat diperlukan.

G. Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran

Secara umum dikenal empat konsep keseimbangan neraca pembayaran, yaitu:

a. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)

Dalam konsep ini, transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction (transaksi yang mengakibatkan surplus atau defisit)hanya transaksi ekspor dan impor barang sehingga keseimbangan neraca pembayaran diukur dari berapa besarnya surplus atau defisit kedua transaksi tersebut.

b. Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance)

Untuk menentukan surplus atau defisit pada autonomous transaction selain diperhitungkan ekspor dan impor, juga diperhitungkan jasa-jasa, termasuk penghasilan (income) dan transfer.

c. Konsep Basic Balance

Dalam konsep ini, yang termasuk dalam autonomous transactionselain pos-pos dalam transaksi berjalan, juga komponen-komponen dalam transaksi modal dan keuangan jangka panjang.

d. Konsep Overall Balance

Yang termasuk autonomous transaction dalam konsep ini adalah komponen-komponen transaksi modal dan keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Page 6: Neraca Pembayaran

H. Lalu Lintas Modal.

Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi: (i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.

a. Aliran modal pemerintah.

Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.

b. Aliran modal swasta

Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi portfolio dan amortasi.Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.

Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan barang, jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital accountmencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran asset keuangan, seperti peminjaman, pemberian pinjaman, dan investasi. Sebagai contoh, investor Amerika membeli asetluar negeri agar mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan juga untuk mendiversifikasikan portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara tentang kapital atau modal, yang dimaksud biasanya adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal digunakan sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang yang digunakan untuk mendapatkan aset keuangan seperti saham, obligasi, saldo bank, dan uang yang digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam pabrik dan peralatan luar negeri. Aliran ke luar modal Amerika atau U.S. capital outflow terjadi bila orang Amerika membeli aset luar negeri. Aliran modal masuk Amerika atau U.S. capital inflow terjadi bila luar negeri membeli aset Amerika.

D. Neraca Pembayaran meliputi :

1. Current Account

Meliputi transaksi yang berkaitan dengan ekspor dan impor terhadap barang dan jasa. Melalui pos transaksi ini akan terlihat jelas apakah neraca perdagangan suatu negara surplus atau bahkan defisit.

2. Capital Account

Mencakup arus modal masuk sebagai inflow dan arus modal keluar (outflow). Adapun inflow dapat meliputi modal resmi maupun bentuk modal lainnya.

3. Errors and Omissions

Page 7: Neraca Pembayaran

Errors and Ommissions sebagai kesalahan yang belum diperhitungkan atau kesalahan yang diabaikan. Pada model perhitungan IMF (International Monetary Fund) merupakan neraca penyeimbang yang memberi makna defisit atau surplus neraca pembayaran pada tahunpencatatan.

4. Reserve

Bahwa pada cara yang disajikan oleh IMF merupakan perkembangan cadangan devisa dari tahun sebelum pencatatan sampai pada saat pencatatan atau yang lazim dinyatakan sebagai monetary movement.

E. Mekanisme atau Proses Penyesuaian Neraca Pembayaran

Terdapat 3 (tiga) macam mekanisme atau proses penyesuaian yang penting menyangkut neraca pembayaran, yaitu:

1. Mekanisme Harga

Mekanisme Hume adalah mekanisme penyesuaian neraca pembayaran melalui perubahan harga-harga. Mekanisme ini umumnya pemerintah membawa kembali neraca pembayaran ke posisi keseimbangan kembali. Mekanisme ini pada hakekatnya adalah dengan sistem standar emas penuh.

2. Mekanisme Pendapatan

Mekanisme penyesuaian melalui kebijakan atau pengaturan pendapatan nasional, yang singkatnya disebut “mekanisme pendapatan” menggambarkan adanya saluran lain bagi proses penyesuaian neraca pembayaran. Mekanisme ini didasarkan atas teori ekonomi makro oleh Keynes, khususnya diilhami oleh proses pelipatan (multiplier) dalam teori tersebut.

3. Mekanisme Moneter

Mekanisme hume sesungguhnya tidak murni mekanisme harga sebab sebelum suatu harga naik atau turun, terjadi penyebab lain, yaitu aliran uang masuk atau keluar negeri. Jika terjadi surplus, maka uang akan mengalir masuk ke dalam negeri sehingga berakibat stok uang di dalam negeri bertambah, sebaliknya jika terjadi defisit maka uang akan mengalir ke luar negeri, sehingga uang dalam negeri menurun.

F. Penyajian Neraca Pembayaran

Ada 2 (dua) bentuk penyajian neraca pembayaran yaitu penyajian standar (standard presentation) dan penyajian analitis (analytical presentation).

1. Penyajian Standar

Komponen-komponen neraca pembayaran dalam penyajian standardisusun menurut panduan bagaimana dimuat dalam BOP manual. Penentuan komponen standar neraca pembayaran didasarkan atas beberapa pertimbangan dan tujuan tertentu.

2. Penyajian Analitis

Page 8: Neraca Pembayaran

disusun menurut keperluan analisis bagi perumus kebijakan di masing-masing negara. Namun, komponen utama yang disajikan tetap mengacu pada komponen standar dengan menonjolkan rincian komponen yang dirasakan sangat diperlukan.

G. Konsep Keseimbangan Neraca Pembayaran

Secara umum dikenal empat konsep keseimbangan neraca pembayaran, yaitu:

a. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)

Dalam konsep ini, transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction (transaksi yang mengakibatkan surplus atau defisit)hanya transaksi ekspor dan impor barang sehingga keseimbangan neraca pembayaran diukur dari berapa besarnya surplus atau defisit kedua transaksi tersebut.

b. Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance)

Untuk menentukan surplus atau defisit pada autonomous transaction selain diperhitungkan ekspor dan impor, juga diperhitungkan jasa-jasa, termasuk penghasilan (income) dan transfer.

c. Konsep Basic Balance

Dalam konsep ini, yang termasuk dalam autonomous transactionselain pos-pos dalam transaksi berjalan, juga komponen-komponen dalam transaksi modal dan keuangan jangka panjang.

d. Konsep Overall Balance

Yang termasuk autonomous transaction dalam konsep ini adalah komponen-komponen transaksi modal dan keuangan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

H. Lalu Lintas Modal.

Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi: (i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.

a. Aliran modal pemerintah.

Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.

b. Aliran modal swasta

Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi portfolio dan amortasi.Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.

 Bentuk Suatu Neraca Pembayaran

Page 9: Neraca Pembayaran

(dalam triliun rupiah)Passive (pembayaran)

A. Transaksi berjalan (current accout)Aktiva (penerimaan)

1. Impor barang2. Impor jasa

jumlah

Rp 270 1. Ekspor barang40 2. Ekspor Jasa310 Jumlah

Rp 32030

350Neraca Transaksi Berjalan Rp + 40

B. Lalu lintas modal (capital account)4. Modal pemerintah5. Modal swastaJumlah

Rp 20 4. Modal pemerintah20 5. Modal swasta40 Jumlah

Rp 504090

Neraca lalu lintas Rp + 50C. Gabungan neraca transaksi berjalan dan lalu lintas modalD. Selisih perhitungan

Rp + 90+ 2

NERACA KESELURUHAN Rp - 92BAB III

KESIMPULAN

1. Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di antara suatu negara dengannegara lain dalam suatu tahun tertentu. Neraca pembayaran dapat di bedakan pada dua bagian utama, yaitu neraca berjalan dan neraca modal.

2. Neraca pembayaran selalu seimbang

Neraca pembayaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke Negara tersebut. Yang menyebabkan neraca pembayaran selalu seimbang adalah ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal dan akan di seimbangankan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank sentral.

DAFTAR PUSTAKA

Eachern. MA. Ekonomi Makro Pendekatan Kontemporer, PT. Salemba Empat Jakarta. 2000.

Feryanto, Agung, Hendro Prima Setya. 2012. PR Ekonomi. Klaten: Intan Pariwara.

Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Makroekonomi, ed. 2. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2001.

Prayitno, Soediyono, Ekonomi Makro, BPFE. Yogyakarta. 2000.

Syahril, Ekonomi Internasional. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1996.

Page 10: Neraca Pembayaran

Neraca Pembayaran

Meninggalkan komentar

I. PENDAHULUAN (bagus)

Kebijaksanaan neraca pembayaran merupakan bagian integral dari kebijaksanaan pembangunan dan mempunyai peranan penting dalam pemantapan stabilitas di bidang ekonomi yang diarahkan guna mendorong pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja. Di bidang perdagangan, kebijaksanaan ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri dalam negeri, menunjang pengembangan ekspor nonmigas, memelihara kestabilan harga dan penyediaan barang-barang yang dibutuhkan di dalam negeri serta menunjang iklim usaha yang makin menarik bagi penanaman modal.

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Dua neraca penting dalam neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan antara ekspor dan impor. Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri. Defisit dalam neraca pembayaran berarti antara pembayaran ke luar negeri lebih besar dari pada penerimaan dalam negeri. Salah satu faktor penentu ini adalah ekspor lebih besar dari impor. Pengaliran modal ke luar negeri merupakan faktor lain yang menimbulkan defisit neraca tersebut. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.

Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.

1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.

2. Transaksi kredit yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

II. PEMBAHASAN

A. Neraca Pembayaran Indonesia

Penyusunan neraca pembayaran Indonesia didasarkan pada Balance of Payments Manual yang diterbitan oleh IMF. Neraca pembayaran Indonesia memuat statistik mengenai transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk Indonesia dengan bukan penduduk dalam suatu periode tertentu. Transaksi ekonomi adalah pertukaran nilai ekonomi dari satu unit ekonomi kepada unit ekonomi lainnya yang meliputi pertukaran barang dan jasa dengan finansial item, barter pertukaran antar finansial item dan pemberian atau penerimaan barang dan jasa atau finansial item tanpa imbalan. Sedangkan transaksi ekspor dan impor barang dalam neraca perdagangan didasarkan atas dokumen kepabeanan dari Ditjen Bea dan Cukai (BI : Statistik Keuangan dan Ekonomi Indonesia, 2009: 87).

Page 11: Neraca Pembayaran

Defisit neraca pembayaran akan berakibat sistemik terhadap perekonomian dalam suatu negara. Defisit sebagai akibat impor lebih kecil dari ekspor maka bisa berakibat pada menurunnya kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen membeli barang bukan buatan dalam negeri, melainkan barang impor. Harga valuta asing yang naik akan menyebabkan harga barang impor mahal. Hal ini akan berdampak pada kegiatan ekonomi dalam negeri akan terhambat karena kegairahan pengusaha untuk menanamkan modal ke dalam negeri akan menurun.

Bank Indonesia mencatat, surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang kuartal pertama 2010 melonjak tajam yakni US$6,6 miliar dibandingkan surplus NPI kuartal sebelumnya sebesar US$4,0 miliar. Kenaikan angka surplus tersebut ditunjang surplus pada transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial. Jumlah cadangan devisa pada akhir kuartal pertama 2010 juga meningkat menjadi US$71,8 miliar atau setara 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Adapun posisi cadangan devisa periode April 2010 telah mencapai US$78,6 miliar, setara dengan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Sebaliknya, transaksi berjalan sepanjang kuartal pertama 2010 mencatatkan surplus sebesar US$1,6 miliar, atau turun dibandingkan posisi surplus US$3,6 miliar pada akhir triwulan empat 2009.

Komponen Neraca Pembayaran

Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Transaksi Dagang (Trade Account)

Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise)dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade)yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.

b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)

Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.

c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)

Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan(aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.

Page 12: Neraca Pembayaran

d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)

Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.

e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)

Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit.

f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)

Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.

g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)

Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment accountlebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating. Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Transaksi Berjalan (Current Account)

Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral.

b. Neraca Modal (Capital Account)

Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.

c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)

Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih

Page 13: Neraca Pembayaran

perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.

Mekanisme Neraca Pembayaran

Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut :

a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).

b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan(income effects).

c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).

Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran

Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.

Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen berikut.

a. Stok Nasional

Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus.

b. Pinjaman Akomodatif

Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit.

c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.

d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.

Berdasarkan neraca di atas, negara X mengalami defisit neraca pembayaran sebesar pinjaman akomodatif ditambah stok nasional, yaitu: 80 + 80 = 160 unit kayu lapis.

Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara

Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian adalah sebagai berikut.

a. Perubahan Kurs Devisa

Page 14: Neraca Pembayaran

Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan.

b. Perubahan Harga

Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.

c. Perubahan Tingkat Pendapatan

Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.

d. Perubahan Tingkat Bunga

Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik. Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang berlaku tinggi.

Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran

Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang.

Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut :

a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.

b. Struktur produksi suatu negara.

c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.

d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.

e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor.

f. Bencana alam.

Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini :

a. Pendapatan Nasional

Page 15: Neraca Pembayaran

Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

b. Tingkat Harga

Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.

c. Kurs Valuta Asing

Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.

d. Tingkat Bunga

Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal.

Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.

e. Sektor Moneter

Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang dinamakanExchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alatalat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing.

B. Neraca Perdagangan Indonesia

Catatan sistematis atas nilai transaksi barang suatu negara, biasanya untuk kurun waktu satu tahun, disebut neraca perdagangan (trade balance). Ada pencatatan tentang nilai ekspor, barang-barang yang dijual ke luar negeri serta pencatatan tentang nilai impor, barang-barang yang dibeli dari luar negeri. Istilah yang dipakai untuk menunjukkan nilainya secara bersamaan disebut ekspor bersih (neto), nilai ekspor dikurangi nilai impor.

Pengertian barang disini mengacu kepada komoditas yang diperjualbelikan antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk. System of National Account (SNA) 1993 mendefinisikan barang sebagai objek fisik di mana terdapat permintaan (demand) terhadap objek tersebut, dapat timbul hak kepemilikan atas barang tersebut, dan kepemilikannya dapat ditransfer dari satu unit institusional ke unit lainnya melalui transaksi di pasar.

Page 16: Neraca Pembayaran

Catatan ekspor di Indonesia biasa dipilah menjadi komoditas migas dan nonmigas. Ekspor nonmigas dirinci menjadi tiga kelompok jenis komoditi, yakni pertanian, mineral (pertambangan) dan manufaktur (industri). Perincian semacam ini berguna untuk menganalisis struktur ekspor Indonesia. Sebagai contoh dikatakan bahwa kontribusi ekspor nonmigas dalam beberapa tahun terakhir sudah sangat jauh melampaui ekspor migas, suatu keadaan yang berkebalikan daripada era tahun 70 dan 80-an. Dianggap sebagai indikasi adanya perubahan mendasar dalam perekonomian akibat kecenderungan peningkatan proporsi dari komoditi sektor manufaktur.

Terlepas dari itu, neraca perdagangan Indonesia selalu mengalami surplus, yang berarti nilai ekspor barang melebihi nilai impornya. Surplus tersebut dalam beberapa tahun terakhir adalah: USD 17,53 miliar (2005), USD 29,66 miliar (2006), USD 32,75 miliar (2007), USD 22,92 miliar (2008). Sampai dengan triwulan ketiga tahun 2009, surplusnya sudah mencapai USD 23,11 miliar, dan diperkirakan akan mencapai USD 30 miliar sampai dengan akhir tahun.

Yang perlu dicatat, surplus tahun 2009 diperoleh di saat ekspor Indonesia merosot amat tajam dibandingkan tahun sebelumnya, namun diimbangi oleh penurunan impor yang lebih besar dari itu. Sebagai informasi, nilai ekpor meningkat dari sekitar USD USD 87 miliar (2005) menjadi USD 140 miliar (2008). Sedangkan nilai impor, dari sekitar USD 69,5 miliar (2005) menjadi USD 116,7 miliar (2008). Sementara itu, sampai dengan triwulan ketiga 2009, nilai ekspor adalah sebesar USD 84 miliar dan nilai impor sebesar USD 61 miliar.

C. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya (Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Page 17: Neraca Pembayaran

Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu

Page 18: Neraca Pembayaran

periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan

Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstratif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi(bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)

Faktor yang mempengaruhi

Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

III. KESIMPULAN

Page 19: Neraca Pembayaran

Dari data di atas, sebagai kesimpulan neraca pembayaran adalah suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran Indonesia memuat statistik mengenai transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk Indonesia dengan bukan penduduk dalam suatu periode tertentu. Bank Indonesia mencatat, surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang kuartal pertama 2010 melonjak tajam yakni US$6,6 miliar dibandingkan surplus NPI kuartal sebelumnya sebesar US$4,0 miliar. Kenaikan angka surplus tersebut ditunjang surplus pada transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial. Sedangkan neraca perdagangan adalah Catatan sistematis atas nilai transaksi barang suatu negara, biasanya untuk kurun waktu satu tahun, disebut neraca perdagangan. Sepanjang Januari 2011, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar USD1,91 miliar. Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan saat konferensi pers di Kantornya, Selasa (1/3/2011). Kepala BPS melanjutkan bahwa neraca perdagangan migas mengalami defisit USD453,6 juta. Dan untuk neraca perdagangan non migas sendiri surplus USD2,35 miliar.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam suatu periode biasanya dalam satu tahun. Salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang dihasilkan oleh sebuah perekonomian suatu negara dalam periode tertentu.

Sumber :

http://www.bi.go.id/web/id/publikasi/neraca+pembayaran+indonesia/defalut.htm?page=2&year=0

http://infostatntb.wordpress.com/2010/01/19/memahami-neraca-pembayaran-indonesia-ii/

http://www.tribunnews.com/2011/03/01/neraca-perdagangan-indonesia-alami-surplus

http://gurumada.com/bse/neraca-pembayaran#more-12266

http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/173092312201007172.pdf

http://www.primaironline.com/berita/ekonomi/neraca-pembayaran-indonesia-kuartal-i-surplus-us-6-6-miliar

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

Page 20: Neraca Pembayaran

Makalah Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran (Pembahasan)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan adanya sistem ekonomi terbuka, perekonomian tidak hanya berada di dalam lingkup nasional saja. Perekonomian kini merambah pada perekonomian empat sektor yang melibatkan luar negeri dalam suatu negara yang bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi antarbangsa.Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional.

Berlakunya sistem ekonomi internasional dalam setiap negara, suatu negara tentu ingin memiliki keuangan yang tinggi di tengah semakin ketatnya persaingan di dalam dunia bisnis dan perdagangan tingkat internasional. Hal ini terjadi karena dengan adanya persaingan bisnis dan perdagangan tingkat internasional dapat mengakibatkan persaingan antara penduduk negara satu dengan negara lain untuk menciptakan kelancaran aliran dana masuk dari negara lain agar lebih tinggi jika dibandingkan dengan aliran dana keluar dari negaranya.

Untuk meningkatkan keuangan yang tinggi, pemerintah pasti membutuhkan informasi-informasi yang dapat menunjang hal itu. Informasi-informasi tersebut seperti tentang posisi keuangan negara tersebut sampai kegiatan-kegiatan ekonomi yang menghubungkan antarnegara. Oleh karena sangat diperlukan informasi-informasi tersebut, maka pemerintah di suatu negara membuat suatu ikhtisar yang memuat banyak informasi keuangan yang disebut dengan Neraca Pembayaran.

Neraca pembayaran dapat dijadikan ukuran untuk mengukur seberapa besar arus dana internasional yang masuk dan keluar ke dan dari suatu negara. Hal tersebut menjadikan semakin pentingnya neraca pembayaran bagi suatu negara, dimana dana yang masuk dan keluar dapat dihitung dengan seimbang karena sifatnya yang sebagai monitor keuangan atau kinerja keuangan yang dapat menggamarkan transaksi ekonomi penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain pada periode tertentu.

Makalah ini akan membahas tentang perdagangan internasional dan neraca pembayaran sebagai instrumen sistem perekonomian internasional dan kondisinya di Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari perdagangan internasional dan neraca pembayaran?

b. Apa saja faktor-faktor pendorong perdagangan internasional?

c. Apa saja komponen-komponen neraca pembayaran?

d. Transaksi apa saja yang ada di dalam neraca pembayaran?

Page 21: Neraca Pembayaran

e. Bagaimana tahapan dalam neraca pembayaran?

f. Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam menganalisis neraca pembayaran?

g. Bagaimana manfaat perdagangan internasional dan neraca pembayaran?

h. Bagaimana kondisi neraca pembayaran Indonesia pada tiwulan pertama tahun 2014?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

a. Pembaca dapat mengetahui perngertian perdagangan internasional dan neraca pembayaran.

b. Pembaca dapat mengetahui faktor-faktor pendorong perdagangan internasional.

c. Pembaca dapat mengetahui komponen-komponen yang ada di dalam neraca pembayaran.

d. Pembaca dapat mengetahui transaksi apa saja yang ada di dalam neraca pembayangyaran.

e. Pembaca dapat mengetahui bagaimana tahapan dalam neraca pembayaran.

f. Pembaca dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam menganalisis neraca pembayaran.

g. Pembaca dapat mengetahui manfaat perdagangan internasional dan neraca pembayaran.

h. Pembaca dapat mengetahui bagaimana kondisi neraca pembayaran Indonesia pada triwulan pertama tahun 2014.

1.4. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penulisan ini sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi seputar perdagangan dan neraca pembayaran serta bagaimana kondisinya di Indonesia.

b. Manfaat Praktis

Wawasan yang ada di dalam makalah ini dapat diterapkan dalam kehidupan nyata serta dapat digunakan untuk membandingkan teori tentang neraca pembayaran yang didapatkan di kampus dengan kondisi real neraca pembayaran di Indonesia seraca garis besar.

Page 22: Neraca Pembayaran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran

Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih negara di pasar dunia. Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Begitu pula, suatu negara yang memiliki surplus dapat mengekspor produknya ke luar negeri. Dalam sistem perdagangan internasional, biasanya suatu negara yang melakukan impor barang ke luar negeri tidak terorientasi kepada laba atau keuntungan, akan tetapi pemenuhan kebutuhan akan barang terhadap masyarakat negara tersebut.

Contoh dari perdagangan internasional misalnya Jepang, sebagai negara yang ekonominya kuat dan maju, masih mengimpor gas alam cair (liquid natural gas) dari Indonesia. Sedang Indonesia mengimpor barang-barang modal dari Amerika untuk keperluan pembangunan industri.

Neraca pembayaran atau yang sering disebut balance of payment (BOP) merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun) termasuk apa yang ada di dalam transaksi perdagangan internasional suatu negara. Sedangkan menurut IMF (1993), Neraca pembayaran adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain untuk suatu periode waktu tertentu.

Page 23: Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu danpemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi; neraca transaksi berjalan; neraca lalu lintas modal dan finansial; dan item-item finansial. Akan tetapi, yang termasuk dalam neraca pembayaran internasional hanyalah transaksi ekonomi internasional saja, sedangkan transaksi bantuan militer tidak termasuk di dalamnya.

Kebijaksanaan neraca pembayaran merupakan bagian integral dari kebijaksanaan pembangunan dan mempunyai peranan penting dalam pemantapan stabilitas di bidang ekonomi.Di samping itu, juga diusahakan tercapainya perubahan fundamental dalam struktur produksi dan perdagangan luar negeri sehingga dapat meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia terhadap tantangan-tantangan di dalam negeri dan keguncangan-keguncangan ekonomi dunia, seperti yang digariskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara.

Di bidang perdagangan, kebijaksanaan neraca pembayaran ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri dalam negeri, menunjang pengembangan ekspor nonmigas, memelihara kestabilan harga dan penyediaan barang-barang yang dibutuhkan di dalam negeri serta menunjang iklim usaha yang makin menarik bagi penanaman modal. Kebijaksanaan di bidang pinjaman luar negeri melengkapi kebutuhan pembiayaan pembangunan di dalam negeri dan diarahkan untuk menjaga kestabilan perkembangan neraca pembayaran secara keseluruhan. Kebijaksanaan kurs devisa diarahkan untuk mendorong ekspor nonmigas dan mendukung kebijaksanaan moneter dalam negeri.

2.2. Faktor-Faktor Pendorong Adanya Perdagangan Internasional

Setiap negara di penjuru dunia sudah tentu melakuakan ekspor-impor barang ke dan dari negara lain sebagai bagian dari transaksi perdagangan internasional dalam negara tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendorong adanya perdagangan internasional adalah sebagai berikut:

a. Keanekaragaman Kondisi Produksi

Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu negara. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.

b. Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan increasing returns to scale atau biaya produksi rata-rata yang semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar.

c. Perbedaan Selera

Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda.

2.3. Komponen-Komponen Neraca Pembayaran

Necara pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu neraca barang (neraca perdagangan) dan neraca jasa. Keduanya disebut neraca transaksi berjalan (current account) dan neraca modal.

Page 24: Neraca Pembayaran

a. Neraca barang (Neraca Perdagangan)

Neraca barang disebut juga neraca transaksi berjalan (current account). Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri). Impor barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri).

b. Neraca Jasa

Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa meliputi penjualan jasa angkutan, turisme/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dan modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit. Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain, termasuk pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain.

2.4. Transaksi dalam Neraca Pembayaran

Transaksi ekonomi dalam neraca pembayaran terbagi menjai dua, yakni transaksi debit dan transaksi kredit. Berikut pemaparannya:

a. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif, yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa, atau dengan kata lain transaksi tersebut mengakibatkan timbul dan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain. Transaksi debit yang tercatat dalam neraca pembayaran di antaranya: impor barang dan jasa, pembayaran atau hasil investasi, berkurangnya hutang, dan bertambahnya aset-aset keuangan.

b. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif, yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara, atau dengan kata lain transaksi tersebut mengakibatkan timbul dan bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran internasional tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain. Transaksi kredit yang tercatat dalam neraca pembayaran di antaranya: ekspor barang dan jasa, penerimaan dari hasil investasi, bertambahnya hutang negara atau swasta, dan berkurangnya aset-aset keuangan.

Selain itu, transaksi ekonomi dalam neraca pembayaran juga dibedakan menjadi: transaksi berjalan (current account) dan transaksi modal (capital account). Transaksi berjalan adalah transaksi yang meliputi barang-barang dan jasa, dimana dalam transaksi ini terjadi transaksi antar negara yang perubahan nilainya setiap saat atau setiap hari. Transaksi Modal (capital account) yaitu transaksi yang menyangkut investasi modal dan emas.

Adapun istilah yang sering dipakai dalam transaksi di neraca pembayaran, yakni surplus dan defisit neraca pembayaran. Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih besar dari pada impornya. Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk lebih meningkatkan penerimaan devisa (uang) dari ekspor guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Kebijakan tersebut ditujukan pula untuk menghemat devisa melalui substitusi impor dan memanfaatkan sumber-

Page 25: Neraca Pembayaran

sumber dana dari luar negeri, baik berupa pinjaman maupun penanaman modal asing, serta menunjang perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan. Begitu sebaliknya, suatu negara dikatakan defisit apabila nilai impor lebih banyak dibandingkan nilai ekspornya.

Indonesia dikatakan sebagai negara yang sering mengalami defisit neraca pembayaranan. Kenyataan yang ada, jumlah impor barang lebih banyak dibandingkan dengan ekspornya. Dengan kata lain, ekspor netto memiliki nilai negatif. Faktor terbesar adanya defisit di Indonesia disebabkan masyarakat Indonesia yang konsumtif. Fakta membuktikan bahwa meningkatnya PDB di Indonesia yang didorong oleh sektor konsumsi (C) sekitar 60% jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Selain itu, masyarakata Indonesia yang cenderung menyukai poduk luar negeri dari pada produk dalam negeri.

2.5. Tahapan dalam Neraca Pembayaran

Setiap negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca pembayarannya, dari negara debitur muda hingga negara kreditur madya.

a. Negara debitur muda dimana pada tahapan ini suatu negara lebih banyak mengimpor daripada mengekspor selisih di antara keduanya ditutup melalui pinjaman luar negeri sehingga memungkinkan negara tersebut menumpuk modal.

b. Negara debitur madya dimana pada tahapan ini neraca perdagangan suatu negara telah surplus, tetapi pertumbuhan dividen dan bunga yang harus dibayarkan untuk pinjaman luar negeri menjadikan saldo neraca modalnya kurang seimbang.

c. Negara kreditur muda dimana pada tahapan ini suatu negara mengembangkan ekspornya secara luar biasa, bahkan negara meminjamkan uang kepada negara-negara lain.

d. Negara kreditur madya dimana pada tahapan ini pendapatan modal dan investasi luar negeri memberikan surplus cukup besar terhadap pos tak tampak yang kemudian diseimbangkan dengan defisit neraca perdagangan.

2.6. Masalah dalam Analisis Neraca Pembayaran

a. Seringkali mengabaikan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya dengan yang lain. Contoh: investasi di luar negeri dianggap menambah defisit neraca pembayaran, karena menyebabkan terjadinya aliran modal keluar. Akan tetapi jika ditinjau lebih lanjut, investasi ini nantinya akan menunjang kegiatan ekspor bahan mentah atau lainnya. Demikian juga pemberian bantuan dari negara lain akan menambah defisit neraca pembayaran, padahal kebanyakan bantuan (terutama dari negara maju) berupa bantuan dalam bentuk uang yang dibelanjakan di dalam negeri ataupun bantuan terikat yang artinya bantuan tersebut digunakan untuk membeli barang-barang yang dihasilkan oleh negara pemberi bantuan.

b. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya defisit dianggap jelek. Anggapan semacam ini tidak selalu benar. Defisit ataupun surplus di dalam transaksi yang sedang berjalan tidak perlu dikhawatirkan selama defisit atau surplus tersebut diimbangi dengan aliran modal masuk atau keluar dalam jumlah yang sama.

Page 26: Neraca Pembayaran

3.7. Manfaat Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran

Adapun manfaat perdagangan internasional antara lain:

a. Efisiensi penggunaan sumberdaya

b. Perluasan konsumsi dan produksi

c. Peningkatan produktifitas

d. Sumber penerimaan negara

Sementara itu, manfaat neraca pembayaran antara lain:

a. Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negari dan penduduk luar negeri.

b. Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.

c. Mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional

d. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.

e. Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk memberikan bantuan keuangan.

f. Indikator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan GNP dan sebagainya.

g. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam; mengambil langkah-langkah dibidang ekonomi;mengambil kebijakan dibidang moneter dan fiskal; mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional; mengambil kebijakan dibidang politik internasional.

3.8. Studi Kasus: Kondisi Neraca Pembayaran pada Triwulan Pertama Tahun 2014

Pada triwulan pertama tahun 2014, kinerja transaksi Indonesia semakin membaik.. Defisit transaksi berjalan turun dari US$ 4,3 miliar pada triwulan IV tahun 2013 menjadi US$ 4,2 miliar pada triwulan I tahun 2014. Sumber dari perbaikan ini adalah perbaikan penurunan impor barang dan berkurangnya defisit neraca jasa dan neraca pendapatan. Meskipun impor nonmigas mengalami penurunan, surplus neraca perdagangan nonmigas triwulan I tahun 2014 tercatat lebih rendah daripada surplus neraca perdangan nonmigas triwulan IV tahun 2013. Hal ini dipengaruhi penurunan kinerja ekspor nonmigas triwulan I tahun 2014 yang tercermin dari pertumbuhan negatif ekspor ke Negara mitra utama seperti Cina, Jepang, India, Malaysia, Korea Selatan, dan Thailand, penurunan harga komoditas global, serta pengaruh pelarangan ekspor komoditas mineral mentah.

Penurunan ekspor ke Cina terutama karena turunnya ekspor batubara dan karet alam olahan, dengan total pangsa 38,8% dari keseluruhan ekspor ke Negara tersebut. Penurunan ekspor ke Jepang dipengaruhi turunnya ekspor batubara dan logam tidak mulia yang merupakan 30,2% total pangsa dari keseluruhan ekspor ke negara tersebut. Berkurangnya ekspor minyak nabati yang

Page 27: Neraca Pembayaran

merupakan 32,2% pangsa pasar di India menjadi penyebab utama penurunan ekspor ke Negara tersebut. Ekspor ke Malaysia ditekan oleh berkurangnya ekspor batubara dan barang dari logam tidak mulia. Penurunan ekspor ke Korea Selatan disebabkan turunnya ekspor barutabara dan barang dari logam tidak mulia yang merupakan 42,2% total pangsa dari total ekspor ke Negara tersebut. Sedangkan ekspor ke Thailand yang juga ikut menurun dipengaruhi turunnya ekspor mesin dan mekanik dengan pangsa 10,7% dari total ekspor ke Negara tersebut.

Meskipun demikian, defisit neraca perdagangan migas juga meningkat, hal ini disebabkan seiring turunnya produksi minyak dan pola konsumsi BBM yang lebih rendah di awal tahun. Sementara itu berkurangnya pengeluaran jasa transportasi, terutama dipengaruhi oleh berkurangnya pembayaran jasa freight seiring dengan berkurangnya impor dan pengeluaran jasa travel yang mengikuti turunnya jumlah penduduk Indonesia keluar negeri setelah akhir musim haji dan liburan menyebabkan neraca jasa mengalami penurunan defisit. Dalam satu periode yang sama neraca pendapatan mengalami penyusutan defisit sebagai akibat dari berkurangnya pembayaran bunga utang luar negeri sesuai jadwalnya.

Membaiknya kondisi fundamental ekonomi juga mendorong minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia sehingga transaksi modal dan finansial mengalami surplus sebesar US$ 7,8 miliar. Surplus transaksi modal dan finansial ini juga bersumber dari aliran masuk investasi langsung asing yang masih kuat dan tercatat pada tingkat yang relatif sama dengan triwulan sebelumnya.

Adapun dampak lain akibat membaiknya neraca pembayaran di Indonesia pada triwulan I tahun 2014 antara lain:

a. Adanya kecukupan cadangan devisa dalam memenuhi kewajiban luar negeri dalam jangka pendek. Ditunjukan oleh membaiknya perbandingan posisi utang luar negeri berjangka pendek yang lebih rendah dibandingkan triwulan IV tahun 2013.

b. Adanya prinsip yang mengatakan bahwa penurunan defisit merupakan indikasi awal kemungkinan terjadinya apresiasi nilai mata uang, penurunan defisit ini juga berdampak pada tren penguatan nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika Serikat.

c. Jika memang apresiasi nilai mata uang rupiah itu terjadi, maka akan menghemat anggaran pendapatan belanja pemerintah, menurunkan inflasi yang berasal dari luar negeri atau imported inflation, serta keuntungan para importir dalam negeri karena murahnya harga dari luar negeri.

Namun, ada kalanya penguatan nilai mata uang inilah yang nantinya akan mempengaruhi kegiatan ekspor dan impor. Impor akan mengalami kenaikan karena harga barang-barang impor menjadi lebih murah, namun sebaliknya ekspor akan menurun karena harga barang-barang lokal yang diekspor keluar negeri akan menjadi lebih mahal. Apalagi bila mendapat persaingan dari negara lain yang harga barangnya lebih murah. Bila ekspor terus menurun dan impor terus naik, maka pendapatan nasional akan menurun dan neraca pembayaran akan mengalami defisit.

Hal tersebut perlu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia, agar perbaikan kinerja neraca pembayaran saat ini tidak menjadi petaka di kemudian hari. Bila penguatan nilai mata uang membuat para importir terlena sehingga melakukan impor yang berlebihan padahal tidak diimbangi

Page 28: Neraca Pembayaran

dengan ekspor, hal ini akan berakibat menurunnya pendapatan nasional dan defisit neraca pembayaran akan semakin parah.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih negara di pasar dunia. Sedangkan, neraca pembayaran adalah suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu. Jadi, perdagangan internasional merupakan bagian yang tercatat di dalam neraca pembayaran.

Neraca pembayaran digunakan oleh pemerintah untuk melihat kondisi perekonomian di Indonesia terutama eksistensi-nya dalam sistem perekonomian internasional serta dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk hal-hal terkait praktek hubungan ekonomi dengan negara lain. Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan bidang moneter, fisikal, perdagangan dan pembayaran internasional, terutama dalam kegiatan ekspor-impor.

3.2. Kritik dan Saran

Upaya yang perlu dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki catatan dalam neraca pembayaran adalah terkait dengan ekspor-impor, yakni dengan membatasi impor dan memperbaiki produk lokal yang diekspor agar tetap dapat bersaing di perdagangan internasional maupun harganya menjadi

Page 29: Neraca Pembayaran

lebih mahal. Selain itu, masyarakat perlu memperbaiki mindset-nya tentang mutu produk luar negeri yang lebih unggul dibandingkan dengan produk dalam negeri agar impor terkurangi demi tercapainya keseimbangan neraca pembayaran mengingat masalah neraca pembayaran di Indonesia sering tidak seimbang akibat defisit dari nilai impor yang terlalu tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga

Farida.2010. Neraca Pembayaran dan Perdagangan Indonesia.http://tulisanpkfarida.blogspot.com/2010/10/neraca-pembayaran-perdagangan-indonesia.html. Diakses pada 29 April 2015 pukul 15.06 WIB.

Page 30: Neraca Pembayaran

Neraca Perdagangan Internasional

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran

Yang menjadi kaitannya dengan neraca pembayaran dan perdagangan adalah perekonomian terbuka. Khususnya masalah export dan import. Yang biasa menjadi masalah neraca pembayaran adalah defisit neraca pembayaran yang maksudnya adalah pembayaran keluar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri.

Negara dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dengan membuat kebijakan kebijakan.Yaitu Kebijakan Fiskal dan kebijakan Moneter.Ada perbedaan antara kedua kebijakan tersebut. Jika kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah yang dilakukan pemerntah untuk membuat perubahan di bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengauhi pengeluaran agregat dalam perekonomian. Sedangkan kebijakan moneter untuk mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.

B. Rumusan Masalah

- Permasalahan neraca perdagangan dan neraca pembayaran

- Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca perdangangan dan neraca pembayaran

- Dampak terhadap neraca perdagangan dan neraca pembayaran

- Pengaruh neraca perdagangan dan neraca pembayaran terhadap perekonomian

- Langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran

- Peran serta masyarakat dalam menyelesaikan masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran

C. Tujuan

- untuk mengetahui akibat dari masalah neraca perdagangan dan pembayaran

- untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masalah neraca perdagangan dan pembayaran

- untuk mengetahui dampak dari masalah neraca perdagangan dan pembayaran

- untuk mengetahui langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan masalah

Page 31: Neraca Pembayaran

- untuk mendorong masyarakat serta berperan aktif dalam menyelesaikan masalah

D. Metode Penulisan

Menggunakan penulisan kompetensi dasar beserta standar kompetensi pembelajaran sekolah menengah atas.

BAB II

PEMBAHASAN

Neraca perdagangan Indonesia defisit sebesar US$641,1 juta pada April 2012, seiring penurunan ekspor ke sejumlah negara yang menjadi pasar tradisional Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat ekspor Indonesia pada April hanya US$15,98 miliar atau turun 7,36% dari Maret, sedangkan impor mencapai US$16,62 miliar atau naik 1,82% dari Maret. Namun, Kepala BPS Suryamin mengatakan defisit itu bukan yang pertama kali terjadi karena Indonesia pernah mengalami defisit pada April dan Juli 2008 serta Juli 2009. Bahkan pada April 2008, defisit neraca perdagangan mencapai US$724,9 juta karena dampak krisis Amerika Serikat. Ekspor nonmigas ke ASEAN pada April turun 11,65% menjadi US$2,45 miliar. Begitu pula ke Uni Eropa yang turun 5,28% menjadi US$1,46 miliar. Ekspor ke negara utama lain pun turun, misalnya China 0,02%; Jepang 15,16%; AS 12,8%; Korsel 28,5% dan Taiwan 10,44%. India menurun. Ekspor bahan bakar mineral pada April turun 6,82% menjadi US$2,41 miliar, sementara lemak dan minyak hewan/nabati turun 19,23% menjadi US$1,76 miliar.Dengan terjadinya surplus perdagangan berarti jumlah ekspor yang dilakukan oleh sebuah negera lebih banyak dibandingkan impor. Kondisi ini berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut.Kondisi ini telah mengakibatkan ketegangan perdagangan antar negara yang mengalami defisit dengan egara yang mengalami surplus, seperti yang ditunjukkan oleh hubungan perdagangan antara AS dan China.Perdagangan Amerika Serikat Amerika Serikat telah mengalami defisit sejak tahun 1960.Defisit perdagangan ini pada akhirnya memaksa AS untuk menghentikan standar emas pada tahun 1971.Sejak tahun 1997 defisit perdagangan AS telah mengalami peningkatan eksponensial.Kali terakhir AS mengalami surplus perdagangan adalah pada tahun 1975 lalu.Tercatat bahwa pada bulan April lalu defisit perdagangan di AS mencapai angka 40.3 miliar dolar AS.Defisit perdagangan di bulan April ini mengalami kenaikan dibandingkan defisit perdagangan yang terjadi pada bulan Maret, yaitu hanya sebesar 40.0 miliar dolar. Defisit perdagangan AS yang terbesar terjadi dengan China.Pada bulan April defisit perdagangan AS dengan China mencapai angka 19.3 miliar dolar atau nyaris 50% dari defisit perdagangan total AS.

Page 32: Neraca Pembayaran

Perdagangan Indonesia Membaik Setelah Sempat Terhantam Kondisi sektor perdagangan internasional Indonesia tampak mengalami peningkatan yang cukup baik pada tahun 2010 ini.Surplus perdagangan Indonesia sempat mengalami hantaman serius pada tahun 2008 lalu.Seiring dengan krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 tersebut perdagangan internasional Indonesia mengalami penurunan tajam pada surplus perdagangan total.Sejak tahun 2005 – 2007 perkembangan surplus perdagangan Indonesia selalu positif. Dari posisi 27.9 miliar dolar di tahun 2005, pada tahun 2007 surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 39.6 miliar dolar AS. Akan tetapi pada tahun 2008 surplus perdagangan tersebut anjlok hingga hanya sebesar 7.8 miliar dolar AS.Di tahun 2009 terjadi peningkatan surplus dan membaik ke level 19.7 miliar dolar AS.Sementara itu di tahun 2010 ini kembali terjadi peningkatan. Pada periode Januari hingga April 2010 surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 8.8 miliar dolar, mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009

A. Definisi neraca perdagangan dan pembayaran:

1. Neraca Perdagangan Indonesia.

Neraca perdagangan Indonesia merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui peningkatan atau penurunan nilai yang diterima oleh negara Indonesia, di dalam perdagangan. Peningkatan yang ada pada neraca perdagangan Indonesia, apalagi jika mengalami surplus, akan berdampak pada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini akan berdampak pada pengurangan pengangguran dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Sedangkan pengurangan yang terjadi pada nilai neraca perdagangan Indonesia, memperlihatkan perdagangan sedang mengalami kemunduran, yang dalam jangka pendek akan berdampak pada berkurangnya devisa yang diperoleh oleh Indonesia, dan dalam jangka panjang akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi.

Jadi secara garis besar, neraca perdagangan Indonesia memperlihatkan kekurangan dan kelebihan ekspor serta impor suatu komoditi dalam perdagangan, yang akan berimbas pada naik atau turunnya pertumbuhan ekonomi.

2. Neraca pembayaran Indonesia.

Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara.Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara.Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.

Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta.arus masuk valuta adalah transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang dicatat sebagai debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta adalah transaksi-transaksi pengeluaran yang membutuhkan valuta asing, yang merupakan suatu penurunan daya beli eksternal atau penggunaan dana.

Page 33: Neraca Pembayaran

Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan debit entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut dikombinasikan untuk menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita memperoleh danadana/ daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan debit dari neraca pembayaran suatu negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen-komponen neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit. Tabel 1.1.berikut merangkum definisi diatas.Satu-satunya kesulitan riil dalam memahami bagaimana tiap transaksi mempengaruhi neraca pembayaran terletak pada interpretasi dari aset finansial dan hutang kepada pihak luar negeri. Contoh berikut membantu pemahaman tersebut diatas.

Contoh 1.1 : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri (Inggris).Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi) dalam sterling merupakan suatu aset.Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara lain.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan dan pembayaran

Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.

a. Perubahan Kurs Devisa

Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan.Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan.

b. Perubahan Harga

Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.

c. Perubahan Tingkat Pendapatan

Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.

d. Perubahan Tingkat Bunga

Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik.Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang berlaku tinggi.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi neraca perdagangan meliputi:

a. Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak, insentif, dll) ekspor dalam perekonomian vis-à-vis mereka dalam perekonomian impor

b. Biaya dan ketersediaan bahan baku, barang setengah jadi dan input lainnya

Page 34: Neraca Pembayaran

c. Bursa pergerakan nilai

d. Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan

e. Hambatan non-tarif seperti lingkungan, kesehatan atau standar keselamatan

f. Ketersediaan devisa yang memadai yang dapat digunakan untuk membayar impor, dan

g. Harga pokok produksi di rumah (dipengaruhi oleh respon dari pasokan)

Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur.

Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini.

1. Pendapatan Nasional

Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

2. Tingkat Harga

Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.

3. Kurs Valuta Asing

Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.

4. Tingkat Bunga

Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal.

Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.

5. Sektor Moneter

Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alatalat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing.

Page 35: Neraca Pembayaran

4. Dampak terhadap perekonomian

Terjadi ketidakstabilan ekonomi negara dalam jangka pendek maupun jangka panjangh, defisit sebagai akibat import yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen menggantikan barang dalam negeri denganbarang import, harga valuta asing akan meningkat dan menyebabkan harga-harga import bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha yang baru.

5. Pengaruh Masalah Neraca Perdagangan Dan Pembayaran Terhadap Kegiatan Ekonomi

Secara umum apabila kita ingin mengkaji lebih mendalam terkait pengaruh neraca pembayaran luar negeri bagi Indonesia, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran, karena pengaruh dari pada neraca pembayaran terlihat secara jelas pada proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran .Didalam proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran tersebut terdiri dari 3 komponen, yaitu tingkat harga, tingkat kurs, dan sektor moneter.

1. Tingkat harga

Neraca pembayaran yang surplus dapat menyebabkan bertambahnya uang yang beredar di masyarakat. Sebaliknya jika neraca pembayaran defisit akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Pertambahan uang yang beredar menyebabkan kenaikan harga, dan sebaliknya berkurangnya uang yang beredar menyebabakan penurunan harga. Surplus neraca pembayaran akan meningkatakan jumlah uang yang beredar, harga naik dan inflasi yang akan mengakibatkan daya saing produsen dalam negeri menurun dibandingkan produsen luar negeri, hal ini akan meningkatkan impor daripada impor. Kenaikan impor dan penurunan ekspor keduanya bersama-sama mendorong berkurangnya surplus neraca pembayaran proses penyeimbangan ini akan berjalan terus menerus dengan surplus neraca pembayaran suatu negara dibarengi dengan derfisit neraca pembayaran negara asing. Jumlah uang yang beredar dinegara asing akan berkurang maka harga akan turun dan terjadi inflasi, berarti daya saing produsennya meningkat, terjadi peningkatan ekspor dan penurunan impor negara asing tersebut.

2. Tingkat kurs

Dalam penyeimbangan melalui tingkat kurs ini adalah devaluasi untuk defisit dan revaluasi untuk surplus.Keberhasilan devaluasi untuk menghilangkan atau mengurangi ketidakseimbangan tergantung pada elastisitas permintaan dan penawaran valuta asing.

3. Sektor moneter

Pendekatan sektor moneter neraca pembayaran menganggap bahwa timbulnya ketidakseimbangan neraca pembayaran karena ketidakseimbangan portopolio yaitu saldo kas yang terjadi berbeda

Page 36: Neraca Pembayaran

dengan saldo kas yang diinginkan masyarakat.Menyamakan saldo kas yang terjadi dengan yang diinginkan inilah yang menyebabkan timbulnya ketidakseimbangan neraca pembayaran dan berfluktuasinya kurs valuta asing. Ketidakseimbangan neraca pembayaran adalah semata-mata merupakan gejala moneter, oleh karena itu mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam sistem kurs tetap tidak akan ada hasilnya. Mempengaruhi jumlah uang secara efektif akan dapat dilakukan dalam sistem kurs bebas, dalam penyeimbangan neraca pembayaran. Pengaruh timbal balik antara kebijaksanaan moneter dinegara-negara lain hanya akan berpengaruh kepada kurs dan tidak pada neraca pembayaran.

Neraca pembayaran luar negeri merupakan suatu alat yang diperuntuhkan untuk mencatat secara sistematis dari semua transaksi ekonomi internasional yang mencakup: perdagangan, investasi, dan pinjaman yang terjadi antara penduduk dalam negeri pada suatu negara dengan penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu biasanya satu tahun dan dinyatakan dalam dolar AS.

Dalam neraca pembayaran internasional defisit menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara.Defisit terjadi akibat impor yang berlebihan yang menyebabkan penurunan dalam negeri dengan barang impor. Ketika harga valuta asing meningkat, maka akan menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun dapat mengurangngi kegairahan perusahaan-perusahaan untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha baru. Dengan demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah defisit dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap negara harus berusaha menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.

6. Langkah-Langkah Pemerintah Dalam Menyelesaikan Masalah Neraca Perdagangan Dan Pembayaran

Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai berikut:

a. Kebijakan agar investasi dilakukan dengan porsi agar bisa ekspor sehingga neraca perdagangan kita lebih terkendali.

b. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan dan pengeluaran pemerintah/ anggaran untuk memengaruhi pengeluaran agregat.

c. Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/ bank sentral dalam penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat.

d. Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan lebih murah.

e. Kebijakan Neraca Pembayaran

Merupakan kebijakan yang digunakan untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna memengaruhi nilai tukar.

Page 37: Neraca Pembayaran

7. Peran Serta Masyarakat Dalam Menghadapi Masalah Neraca Perdagangan Dan Pembayaran

Lebih hemat dalam menggunakan sumber daya alam.

Sumber daya alam sangat berpengaruh dengan masalah ekonomi.

Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggai dan mengolah kekayaan.Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktifitas.

B. Teori Perdagangan Internasional, Teori Keunggulan Mutlak dan Komparatif

Perdagangan Internasional

Keyakinan bahwa perdagangan internasional memberikan sumbangan yang positif terhadap kegiatan ekonomi negara telah melandasi munculnya berbagai teori dari ahli-ahli ekonomi tentang perdagangan internasional.

Terdapat banyak teori tentang perdagangan internasional, beberapa diantaranya :

1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut)

Dikemukakan oleh Adam Smith. Keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh suatu negara, karena negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Menurut teori ini, Bila harga dari jenis barang yang sama tidak berbeda antarnegara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.

Negara Produksi Perbandingan dasar tukar dalam negeri (DTDN)

kain TV kain/ TV TV/ kain

Indonesia 90 60 聽 90/ 聽 60 = 1, 5 聽 60/ 90 = 0, 67

Belanda 50 100 50/ 100 = 0, 5 聽 100/ 50 = 2

Dari tabel diatas, Indonesia punya keunggulan mutlak dalam produksi kain, sedangkan keunggulan mutlak belanda dalam produksi tv.

2. Teori Keunggulan Komparatif.

Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo pada tahun 1817.Teori keungulan komparatif melihat kuntungan atau kerugian dari perdagangan internasional dalam perbandingan relatif.Hingga saat ini, teori keunggulan komparatif merupakan dasar utama yang menjadi alasan negara melakukan perdagangan internasional.

David Ricardo berpendapat bahwa meskipun suatu negara mengalami kerugian mutlak (dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua jenis barang bila dibandingkan dengan negara lain), namun perdagangan internasional yang saling menguntungkan kedua belah

Page 38: Neraca Pembayaran

pihak masih dapat dilakukan, asal negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki biaya relatif terkecil dari negara lain.

Dalam menggunakan teori keunggulan komparatif, kita akan berpijak pada asumsi berikut :

- perdagangan melibatkan dua negara

- ada dua barang berbeda yang diperdagangkan

- berlaku teori nilai tenaga kerja, yaitu nilai atau harga suatu barang dapat dihitung dari jumlah waktu (jam kerja) tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut.

Negara Jumlah jam kerja per satu unit Perbandingan efisiensi tenaga kerja

Kemeja Sepatu kemeja sepatu

Indonesia 1 2 1/4 2/3

Malaysia 4 3 4 3/2

Dari tabel diatas, indonesia punya keunggulan komparatif dalam produksi kemeja, sedangkan malaysia masih punya kesempatan memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional jika berspesialisasi dalam produksi sepatu.

Dasar pemikiran Ricardo mengenai penyebab terjadinya perdagangan antarnegara pada prinsipnya sama dengan dasar pemikiran dari Adam Smith, namun berbeda pada cara pengukuran keunggulan suatu negara, yakni dilihat komparatif biayanya, bukan perbedaan absolutnya. Jadi, beda dari kedua teori diatas terletak pada biaya mutlak dan biaya relatif untuk memproduksi barang/ jasa.

C. Kebijakan Pemerintah Harus Terkait Neraca Perdagangan

Ekonom Citi Research, Helmi Arman, Minggu 25 Agustus 2013, menyatakan bahwa ada dua paket kebijakan pemerintah Indonesia yang bisa berdampak langsung pada neraca perdagangan.

Pertama, relaksasi kebijakan kuota ekspor hasil tambang dan mineral.Hal ini dapat membantu meningkatkan ekspor, mengingat volume ekspor bijih besi telah pulih sebagian pasca dilakukan pembatasan yang dilakukan pada pertengahan tahun 2012."Jika ekspor bijih besi dapat meningkat, misalnya sekitar 20-30 persen, pendapatan ekspor bisa meningkat US$100 juta hingga US$150 juta per bulan," ujar Helmi dalam keterangan tertulis kepada VIVAnews.

Kedua, mengurangi impor solar hingga 10 persen. Jika 40 persen dari impor bahan bakar minyak (BBM) adalah solar, maka diperkirakan penurunan 10 persen itu akan menghemat biaya impor sekitar US$130 juta per bulan. Kedua kebijakan ini, menurut Helmi, apabila diterapkan bisa memberikan potensi dampak 0,3-0,4 persen terhadap peningkatan Produk Domestik Burto (PDB) pada basis tahunan."Penghematan juga diimbangi dengan impor pangan yang yang lebih tinggi, seperti daging sapi dan produk hortikultura kuotanya dihapuskan," kata Helmi.

Page 39: Neraca Pembayaran

Selain itu, menurut Helmi, pemotongan pajak untuk industri pada karya danberorientasi ekspor seiring dengan perbaikan tingkat upah minumum dipandang sebagai langkah yang tepat."Manfaatnya nanti akan terasa pada investasi asing yang bersifat langsung dan ekspor," kata Helmi.

Bank Indonesia juga diharapkan membuat kebijakan yang dapat memelihara cadangan devisa dan arus investasi masuk di pasar modal. Antara lain dengan mengurangi batas pinjaman asing jangka pendek untuk memungkinkan lebih banyak investasi dalam rekening rupiah. Paket kebijakan pemerintah, menurut Helmi, sudah ditetapkan sebelum terjadi gejolak ekonomi global seperti saat ini."Setelah rupiah terkoreksi tajam, kami kira pertumbuhan PDB dan impor akan terlepas dari kontrak kebijakan.Namun risiko yang ditanggung kemungkinan akan tetap tinggi sampai ada data yang menegaskan perubahan haluan," kata Helmi. (adi).

D. Proses Neraca Perdagangan

a) Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia

Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara lain :

1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterbitkansetiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Departemen KeuanganRepublik Indonesia.

2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untukmasing – masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia.

3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh BankIndonesia.

4. Statistik Indonesia :Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh BadanPusatStatistik setahun sekali.

5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali

b) Cara-cara melakukan Pembayaran internasional

Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, dapat digunakan beberapa cara, antara lain :

1. Cash

2. OpenAccount

3. Commercial Bill of

4. Letter of Credit

5. Clean Letter of Credit

Page 40: Neraca Pembayaran

Dalam L/C ini tidak dicantumkan syarat-syarat lain untuk penarikan suatu wesel. Artinya, tidak diperlukan dokumen-dokumen lainnya, bahkan pengambilan uangdari kredit yang tersedia dapat dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa.Documentary Letter of Credit Penarikan uang atau kredit yang tersedia harus dilengkapi dengan dokumen-dokumenlain sebagaimana disebut dalam syarat-syarat dari L/C. Documentary L/C dengan Red ClauseJenis L/C ini, penerima L/C (beneficiary) diberi hak untuk menarik sebagian dari jumlahL/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi biasa atau dengan penarikan wesel tanpamemerlukan dokumen lainnya, sedangkan sisanya dilaksanakan seperti dalam hal documentary L/C.

c) Tujuan Neraca Pembayaran Internasional

Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :

Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidangekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang,hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang moneterdan fiskal.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubunganekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan Internasional.

4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan Internasional

d) Pos-pos Neraca Pembayaran

1. Pos Transaksi Dagang

Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barangdan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit.Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksidagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyataatau transaksi jasa (invisible trade transaction).

2. Pos Pendapatan Modal

Pos pendapatan modal (income on investment ) adalah semua transaksi penerimaan hasilmodal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduknegara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungandeviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modaldi luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri,sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal.

Page 41: Neraca Pembayaran

3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral

Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah(gift ), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer ).

a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnyakewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut.Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajibanini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebutsebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quitpro quo”, dimanasuatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan.

b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuanmakanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam jugatermasuk transaksi sepihak.

c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atautransaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka postransfer akan menjadi debet dan kredit.

BAB III

Penutup

Kesimpulan:

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai neraca perdagangan dan pembayaran adalah:

1. Neraca perdagangan Indonesia merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui peningkatan atau penurunan nilai yang diterima oleh negara Indonesia, di dalam perdagangan.

Page 42: Neraca Pembayaran

2. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini akan berdampak pada pengurangan pengangguran dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

3. Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara.

Saran:

Pemerintah hendaknya berusaha untuk memperkecil masalah neraca perdagangan dan pembayaran dengan cara menerapkan instrumen-instrumen kebijakan dibidang ekonomi baik itu kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal.

Daftar Pustaka

http://blog.umy.ac.id/kukuh/permasalahan-makro-ekonomi-yang-sering-dihadapi-suatu-negara/

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/08/pengertian-neraca-pembayaran.html

http://mayhamsah-makalah.blogspot.com/2011/06/ekonomi.html

http://yulindaa.wordpress.com/2012/06/01/neraca-perdagangan-internasional-tulisan-softskill-akuntansi-internasional/

http://orocimarrue.blogspot.com/2012/05/contoh-kasus-neraca-perdagangan.html

http://27acintya08dhika95.wordpress.com/kebijakan-pemerintah-dalam-bidang-ekonomi/

http://www.antaranews.com/berita/326869/pemerintah-keluarkan-kebijakan-neraca-pembayaran

http://dannysulistiyano11.wordpress.com/2011/03/11/neraca-pembayaran/