nematoda darah

73
1 NEMATODA DARAH/JARINGAN ERWIN EDYANSYAH, M.Sc

Upload: yurike-oktaviani

Post on 27-Sep-2015

332 views

Category:

Documents


66 download

DESCRIPTION

nematoda darah

TRANSCRIPT

  • *

    NEMATODA DARAH/JARINGAN

    ERWIN EDYANSYAH, M.Sc

  • *Wuchereria bancroftiBrugia malayiBrugia timori ERWIN, M.Sc

  • *Penyebab : filariasis / kaki gajah / elephantiasis:Hospes : ManusiaHospes reservoar : hewan (kera, lutung, kucing)Vektor : Nyamuk Culex, Anopheles, Aedes, Mansonia.Bentuk infektif: Larva stadium tiga (L3)Cara infeksi:1. Gigitan nyamuk yg mengandung larva stadium tiga (L3)2. Larva masuk kedalam tubuh hospes secara aktif3. Infeksi filariasis > sukar infeksi daripada plasmodium.Habitat:Saluran limfeKelenjar limfe

  • *Vektor filaria limfatikERWIN, M.Sc

  • .*Presbytis cristatus / lutungFelis catusMacaca fascicularisHospes Reservoar

  • *iERWIN, M.Sc

  • *i

  • *i

  • periodisitas mikrofilariaPeriodisitas:-Mekanisme belum jelas-Adaftasi mf. dengan kebiasaan menggigit nyamuk-Perbedaan tekanan O2 antara darah vena dan arteri-Aktivitas hospes

  • Erwin E, M.Sc*Wuchereria bancroftiManusia: Urban: Culex quenquefasciatus (Jakarta, Bekasi, (Tangerang, Semarang)Rural: An. subpictus, An. vagus & An aconitus (Flores) Periodik nocturnalTipe lain: subperiodik nokturnal (Thailand) diurnal (Kep. Pasifik) HewanWuchereria kalimantani

  • *Wuchereria kalimantaniRural:An. balabacensisKalimantanPeriodik nocturnalPresbytis cristataDipakai sebagai model penelitian dilaboratorium:Uji in vivo obat filariasisPenelitian nyamuk: vektor percobaan ERWIN, M.Sc

  • *Brugia malayiRural:NokturnalManusiaAn. barbirostris (anthropophylic): persawahan (Sulawesi)

    Sub-periodik nokturnalManusia, hewan (kera, kucing): zoonosisMa. uniformis, Ma. Indiana, Ma. anulifera, Ma.anulata, Ma.divesanthropozoophylic: swamp areaSumatra, Kalimantan & SulawesiNon-periodik: Kalimantan timur

    ERWIN, M.Sc

  • *Brugia timoriRural:Nokturnal:ManusiaAn. barbirostris persawahanFlores, NTTBrugia pahangi:Menginfeksi hewan (kucing)NokturnalNyamuk MansoniaKalimantan / Sumatra

    ERWIN, M.Sc

  • *Morfologi (dewasa, mikrofilaria, larva)Dewasa:Sistem limfe hospes definitifBertahun-tahun (10 tahun): penyakit kronisMikrofilaria:Di dalam darah hospesDi dalam darah perifir saat tertentu (periodik)Mampu hidup 1 tahunLarva: di dalam hospes perantara nyamukAda 3 stadium: L1, L2 dan L3 L3 merupakan bentuk infektifnya ERWIN, M.Sc

  • *CACING DEWASA FILARIA LIMFATIK HABITAT : KELENJAR & SALURAN LIMFE BENTUK SEPERTI BENANG WARNA PUTIH KEKUNINGAN UKURAN : BETINA, 65 100 mm x 0,25 MM JANTAN, 40 X 0,1 mm EKOR MELENGKUNGERWIN, M.Sc

  • *MIKROFILARIA34211 = KEPALA2 = EKOR3 = INTI4 = SELUBUNG3ERWIN, M.Sc

  • *Mikrofilaria Wuchereria bancrofti UKURAN: 224 - 296m RUANG KEPALA: PANJANG = LEBAR PUNYA SELUBUNG UJUNG EKOR TAK ADA INTI HABITAT: DLM DARAH & CAIRAN HIDROKELEKOR MFKEPALA MFERWIN, M.Sc

  • ERWIN, M.Sc*MIKROFILARIA Brugia malayi UKURAN : 177 233 m RUANG KEPALA : PANJANG = 2x LEBAR PUNYA SELUBUNG UJUNG EKOR ADA 2 INTI TERPISAH HABITAT DI DLM DARAH

  • Mikrofilaria Brugia timoriERWIN, M.Sc*

  • *Perkembangan mikrofilaria dalam tubuh nyamukMf. nyamuk selubung lepas lambung thoraxL1: tidak aktif, pendek, kutikula tebal, ekor memanjang (Brugia : 1-2 inti pada ujung ekor)L2 :Gerakan lebih aktif, memanjang, melebar, ekor memendek, papila pada ujung posteriorL3 :Bergerak sangat aktif, langsing dan panjang, ditemukan pada abdomen, thorax,kepala dan probosis-Wuchereria: 3 caudal papila yang jelas-Brugia : papila central > jelas, papila ventro lateral < jelas

  • *Perkembangan mikrofilaria dlm nyamuk(lanjutan)

    Perkembangan larva (L1 L3):Temperatur (makin tinggi, makin cepat)Brugia malayi: 8-10 hariBrugia pahangi: 8-10 hariWuchereria bancrofti: 12-14 hariWuchereria kalimantani: 3 minggu ERWIN, M.Sc

  • *Perkembangan larva dalam tubuh hospesL3 hospes saluran limfe L4 L5 dewasa mfMikrofilaria menuju kedarah tepi secara periodik

    Perkembangan L3 menjadi dewasa:Brugia malayi: 3 bulanBrugia pahangi: 3 bulanBrugia timori: 3 bulanWuchereria kalimantani: 9 bulanWuchereria bancrofti: 9 bulanERWIN, M.Sc

  • *iERWIN, M.Sc

  • *Brugia malayi subperiodik nokturnal: zoonosis

    ERWIN, M.Sc

  • *LARVA INFEKTIF (L 3)FILARIA LIMFATIKPROBOSCISNYAMUKL3ERWIN, M.Sc

  • *i

    Patogenesis (mikrofilaria, larva, dewasa hidup / mati):Mikrofilaria:Selubungnya: imunogenik bagi yag sensitifReaksi hiperesponsif terhadap mikrofilaria: (Occult filariasis / Tropical pulmonary eosinofilia)

    Larva:alergi / radangDewasa:Mati: kalsifikasi menyebabkan obstruksi saluran limfeelefantiasis

    ERWIN, M.Sc

  • *Tropical pulmonary eosinophilia(Occult filariasis)Penyebab: human / non-human filaria (B. malayi/pahangiIndividu yg hiperesponsive thd mikrofilariaGejalanya:Hipereosinophilia, fever, berat badan turunProduksi IgE thd mikrofilaria berlebihan/tinggiMikrofilaria dlm darah negatifBatuk & sesak nafas malam hari (seperti asma)Radiologis: infiltrasi pd paru spt TB milierPd limpa,hepar,kelenjar limfe dan paru: terlihat sisa-sisa mf yg mati dikelilingi sel eosinophil Terapi: dietilkarbamasin (DEC)Jika tidak diobati: fibrosis paru ERWIN, M.Sc

  • *Gejala klinisAsimtomatisAkut: Brugia malayi / timori: fever berulang limfadenitis: abses non-purulenta limfangitis desendens Wuchereria bancrofti: fever, limfadenitis, limfangitis des. Epididimitis, funikulitis, orkitis gejala akut Brugia > WuchereriaERWIN, M.Sc

  • ERWIN, M.Sc*Gejala klinis stadium awal

  • *Gejala klinis kronisKronis: limfadema, elefantiasis / elefantiasis scroti hidrokel testis dan chyluria

    Elefantiasis Brugia: di bawah lutut di bawah siku 2 x normalElefantiasis Wuchereria: seluruh tungkai seluruh lengan genital 3 x normal kulit kasar, menebal kulit melipat

  • *Tahapan pembengkaan kaki (limfedema)Bengkak dan hilang pada saat bangun tidur pagi hariBengkak tidak hilang pada saat bangun tidur pagi hariLipatan kulit dangkalAdanya nodul / benjolan di kulitLipatan kulit kadang-kadang dalam / dangkalPada kulit terlihat gambaran seperti lumutTidak dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari

    ERWIN, M.Sc

  • *Elefantiasis skrotumGejala:Skrotum membesarKulit skrotum menebal, mengeras, berbenjol-benjolLuka / lesi pada kulit skrotumERWIN, M.Sc

  • *Gejala klinis kronis(lanjutan)Hidrokel testis :grade I : < kepalan tangangrade II : antara I dan IIIgrade III: > kepala

    Gejala:Kantong testis membesar berisi cairan limfeKulit scrotum normal

  • *Kiluria (urin mengandung cairan limfe)Gejala:Kencing seperti susu / bercampur darahKelelahan tubuhKehilangan berat badan

    Perawatan:Diet rendah lemak / tinggi proteinBanyak minumIstirahat cukupERWIN, M.Sc

  • *.

    CONTOH KASUS KRONIS FILARIASIS

    Limfedema kaki

    Limfedema kaki

    Limfedema kaki

    Hidrokel

    Limfedema skrotum

    Limfedema payudara

    Limfedema payudara

    Limfedema tangan

    Limfedema tangan

  • *Dampak penderita filaria kronis di masyarakatProduktivitas kerja menurunMenjadi beban keluarga / masyarakat Sulit mencari jodohAngka perceraian meningkatTidak menyebabkan kematianKematian penderita: depresiDiderita: sosial ekonomi rendahLaki-laki > menderita d/p perempuanBanyak diderita pd orang dewasaCacat tubuh yg sulit disembuhkanERWIN, M.Sc

  • *DiagnosisParasitologis: mikrofilaria : darah ujung jari sesuai periodisitasnya vena: filtrasi Knott,Surinecairan hidrokeljaringan dewasa: ultrasonografiSerologis: deteksi antibodi deteksi antigen: dg. antibodi monoklonalMolecular: metode PCR (deteksi DNA)Limphography: obstruksi saluran limfeERWIN, M.Sc

  • *Pengobatan filariasis di IndonesiaTujuan khusus:Menurunkan angka kesakitanMenurunkan angka infeksi: mf. rate dan vektor rateSasaran:Daerah endemis lama: telah diobati mf rate tetapbaru: elefantiasisDaerah prioritas:mf rate > 1%endemis lama / baru: pembangunan, pariwisata transmigrasi, perbatasan

    ERWIN, M.Sc

  • *Pengobatan Diethyl-carbamacine (DEC):MicrofilaricideMacrofilaricide Tahan panasNon-toksik Tidak berasaCepat diekresiHanya efektif pd stadium akutERWIN, M.Sc

  • *Dosis DEC menurut WHOBrugia: 3-6 mg/kgBB/hari selama 12 hariWuchereria: 6mg/kgBB/hari selama 12 hari

    Timbul reaksi samping:fever, sakit kepalaSakit pada sendi-sendi, pusing, Hipotensi, lemah badanGatal, erythema (rash) dan tidak ada nafsu makan

    Reaksi samping: Brugia > WuchereriaReaksi : 3 hari

    ERWIN, M.Sc

  • *Pemberian obat DEC (utk mengurangi efek samping)Pengobatan massal dosis rendah:Lebih 10 th: 1 tab / minggu selama 40 minggu Kurang 10 th: tab / minggu selama 40 mingguPerkecualian:Umur kurang dari 2 thSedang hamil / menyusuiOrang tua sekali / sakit berat

    Evaluasi: 5 th sekaliParameter: angka transmisi (L3 pd nyamuk) angka infeksi (mf rate & deteksi antigen)

    ERWIN, M.Sc

  • *Obat filariasis selain DECSuramin:Microfilaricide,Macrofilaricide,Toksik: penggunaannya terbatas.Ivermectin:dosis: 220 420 g / kg BB / harisifatnya: microfilaricideside effect seperti pd DECBenzothiazol:dosis: 25 mg / kg BB / hari selama 5 hari 50 mg / kg BB / hari selama 1 hari dilakukan pd hewan coba (monkey): Mak, 1991sifatnya: microfilaricideERWIN, M.Sc

  • *Perawatan kasus klinis kronis(9 komponen)PencucianPengobatan luka / lesi di kulit (umumnya di sela-sela jari, lipatan kulit, bagian berlumut, telapak kaki)LatihanMeninggikan tungkai / lenganPemakaian alas kaki yang cocokPemakaian verban elastikPemakaian salep antibiotika / anti jamurAntibiotika sistemikBedah kosmetik

    ERWIN, M.Sc

  • Pengeringan bagian yang dicuci:Dilakukan dengan:Handuk,Kipas angin. Khusus utk lipatan kulit & bag yg berlumut serta sela-sela jari : dg kasa / verban / kain bersih halus yg dibentuk seperti tali

    Latihan anggota tubuh yg bengkak :Tujuan: Memperlancar aliran limfe dan aliran darahCara: Gerakkan telapak kaki kebelakang, ke depan dan kemudian memutarnyaLatihan tidak boleh dilakukan pada saat serangan akut.

  • *

    Meninggikan bagian tubuh yg bengkak :Tujuan : memperlancar aliran limfe dan aliran darahDilakukan baik siang hari (waktu istirahat) atau malam hariCara: Meletakkan bantal di bawah kaki

    Pemakaian alas kaki :Alas kaki harus cocok, tidak sempit & dpt dibuka pd bagian atasnyaJika sempit menimbulkan luka / lecet, kuman dapat masuk & terjadi serangan akut.

    ERWIN, M.Sc

  • CESTODA(Cacing pita)

  • CestodaMerupakan cacing berbentuk pipih panjang seperti pitaCacing dewasa hidup pada saluran usus vertebrata, larvanya hidup pada jaringan vertebrata & invertebrataBadannya bersegmen-segmen (disebut proglotid), bl dewasa berisi alat reproduksi jantan & betinaBagian anterior berubah menjadi alat pelekat disebut skoleks

  • CestodaTelur dilepaskan bersama proglotid atau tersendiri melalui lubang uterusTelur berisi embrio (disebut onkosfer)berubah menjadi bentuk infektif (larva) dalam hospes perantaraInfeksi terjadi dengan menelan larva infektif atau telur

  • CestodaSpesies penting yang menimbulkan kelainan pada manusia :- Taenia saginata- Taenia solium- Echinococus granulosus- Diphyllobothrium latum- Hymenolepis nana

  • Taenia saginata

  • Taenia saginataPenyakit : taeniasis saginataHospes : manusiaHospes perantara : sapi, kerbau dllDistribusi geografik: kosmopolitHabitat : usus halus

  • Taenia saginata Morfologi :- cacing dewasa : ukuran 4-8 m, skoleks 1-2 mm dgn batil isap tanpa kait2, proglotid gravid ukuran 7 X 20 mm dengan uterus 15 30 pasang, produksi telur 100.000

  • Taenia saginataMorfologi :telur : bentuk bulat dengan dinding membentuk gambaran radier, ukuran 30 X 40, isi : onkosfer (embrio heksakan)larva : bentuk oval, terbentuk dalam jaringan HP disebut sistiserkus bovis

  • Taenia saginataSiklus hidup :proglotid gravid (100.000 telur) aktif keluar telur (embrio heksakan) tertelan HP (sapi) larva (sistiserkus bovis) termakan manusia skoleks keluar melekat pada mukosa usus halus dewasa (8-10 minggu)

  • Taenia saginataGejala klinis :- disebabkan cacing dewasa : bersifat ringan (ulu hati sakit, perut tidak enak,mual & muntah, pusing) bersifat berat (apendisitis karena proglotid masuk apendiks, obstruksi usus ileus)

  • Taenia saginataDiagnosis :- telur / proglotid dalam tinja- proglotid keluar spontan- telur dalam usap anus

  • Taenia saginataEpidemiologi :- kasusnya banyak pada penduduk pemakan daging sapi/kerbau - cara makan daging berperan dalam penularan penyakit- pencegahan : pendinginan daging pada -100C, masak daging sampai masak

    Pengobatan :prazikuantel, albendazol

  • TREMATODA

  • TREMATODAMerupakan cacing berbentuk daun. Bersifat hermaprodit kecuali Schistosoma.Mempunyai batil isap mulut & perutPada manusia hidup sebagai endoparasitHospes definitif : manusia, hewan (kucing, anjing, kambing, sapi, babi, tikus, burung, harimau dll)

  • TREMATODAMenurut tempat hidup (habitat) cacing dewasa dalam tubuh hospes, Trematoda dibagi :- Trematoda hati : Fasciola hepatica, Clonorchis sinensis, Opistorchis sp- Trematoda usus : Fasciolopsis buski, Echinostoma sp & Heterophyidae- Trematoda paru : Paragonimus westermani- Trematoda darah : Schistosoma Sp

  • TREMATODADistribusi geografik :- Umumnya Trematoda ditemukan di RRC, Korea, Jepang, Folipina, Thailan, India Vietnam, Taiwan, & Afrika- Di Indonesia F. buski endemik di Kalimantan, Echinostoma di P. Jawa, Schistosoma japonicum di Sulawesi Tengah (Danau Lindu & Lembah Napu)

  • TREMATODAMorfologi & Siklus Hidup :- cacing umumnya bentuk daun, pipih dorsoventral, bilateral simetris, tidak ada rongga badan- cacing dewasa hidup pd hospes definitif- telur diletakan di sal. Hati, rongga usus, paru, pembuluh darah atau jaringan lain. Telur keluar bersama tinja, dahak atau urin.

  • TREMATODATelur umummnya berisi sel telur, ada beberapa yang sdh mengandung mirasidium (telur matang).Telur keluar bersama tinja masuk hospes Perantara I, berkembang menjadi Serkaria serkaria keluar mencari hispes perantara II, berkembang menjadi METASERKARIA (bentuk infektif)

  • TREMATODACara infeksi :1. Serkaria menembus kulit (untuk cacing Schistosoma Sp2. tertelan metaserkaria dalam HP II (keong, ikan, ketam, tanaman air)

  • TREMATODAGejala Klinis :- tergantung lokalisasi cacing dewasa- adanya rangsangan setempat & zat toksin yg dikeluarkan cac. Dewasa- Trematoda yg hidup di rongga usus umumnya hanya gejala gastrointestinal ringan, spt mual, muntah, sakit perut & diare

  • TREMATODAGejala Klinis :- Trematoda yg hidup di paru2 menimbulkan gejala batuk, sesak napas & dpt terjadi batuk darah (hemoptisis) - Trematoda hati dpt menyebabkan peradangan sal. Empedu, penyumbatan aliran empedu shg terjadi ikterus, hepatomegali & serosis hati

  • TREMATODAGejala Klinis :- Trematoda darah, telurnya dapat menyebabkan peradangan, pseudo- abses & fibrosis pd jaringan yg diinfiltrasi cac. dewasaDiagnosis :- menemukan telur dalam tinja, dahak, urin, atau biopsi jaringan

  • TREMATODAEpidemiologi :- kebiasaan makan HP (mengandung metaserkaria) yg tdk dimasak matang mempengaruhi transmisi penyakit, kecuali Schistosoma adanya kebiasaan kontak dengan air dapat mempengaruhi penularan penyakitPengobatan :Obat yang terbaik untuk pencegahan cacing daun = prazikuantel

  • TREMATODA HATIFasciola hepatica

  • Fasciola hepaticaHospes definitif : Kambing, sapi dan kadang2 manusiaPenyakit : fassioliasisPenyebaran : Eropa Tengah, Timur, Asia, Vietnam IndiaHabitat : cacing dewasa di sal. Empedu,

  • Fasciola hepaticaMorfologi :- cacing dewasa : 30mm X 13 mm, bentuk pipih lonjong menyerupai daun, anterior berbentuk kerucut - telur : 140 X 90 , isi sel telur . Ditemukan dalam sal. Empedu & dikeluarkan bersama tinja

  • Fasciola hepaticaSiklus hidup :HP I : keong airHP II: tumbuhan air (mis: seledri air) Telur keluar dg tinja matang di air mirasidium keong air serkaria HP II metaserkaria dimakan HD menetas dlm lambung larva sal. Empedu dewasa

  • Fasciola hepaticaGejala klinis :kerusakan parenkim hati karena migrasi cacing muda ke sal. Empedu peradangan, penebalan, sumbatan, serosis periportalDiagnosis- menemukan telur dlm tinja, cairan duodenum/cairan empedu. - Reaksi serologi