narkoba oleh joko susilo,msn

26
DESKRIPSI KARYA SENI KONSER KARAWITAN NO WAY NARKOBA Disajikan dalam Festival Padhang Rembulan UPT. Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Sekolah Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur KOMPOSER : JOKO SUSILO DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR 2014 1

Upload: sandy-rosandy

Post on 15-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta transaksi keuangan elektronik mengangkat narkoba menjadi masalah terbesar yang harus diantisipasi secara signifikan di tingkat internasional, sejajar dengan penyelundupan senjata api dan terorisme. Meluasnya jalur peredaran narkoba di kawasan dunia, tidak terlepas dari dampak globalisasi, di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat khususnya di bidang transportasi, komunikasi serta informasi telah menjadikan dunia tanpa batas makin memudahkan usaha penyelundupan narkoba ke negara lain termasuk ke Indonesia. Bahkan karena pengaruh globalisasi, dewasa ini telah ditemukannya 354 zat/sunstance yang mengandung narkoba telah menyebar ke 80 negara. Sementara di Indonesia baru 26 zat yang bisa terdeteksi.

TRANSCRIPT

DESKRIPSI KARYA SENI

KONSER KARAWITAN

NO WAY NARKOBA

Disajikan dalam Festival Padhang Rembulan UPT. Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Sekolah

Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur

KOMPOSER : JOKO SUSILO

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR

2014

1

NO WAY NARKOBA

1. Latar Belakang

Pengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta transaksi keuangan

elektronik mengangkat narkoba menjadi masalah terbesar yang harus diantisipasi secara

signifikan di tingkat internasional, sejajar dengan penyelundupan senjata api dan terorisme.

Meluasnya jalur peredaran narkoba di kawasan dunia, tidak terlepas dari dampak globalisasi, di

mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat khususnya di bidang

transportasi, komunikasi serta informasi telah menjadikan dunia tanpa batas makin memudahkan

usaha penyelundupan narkoba ke negara lain termasuk ke Indonesia. Bahkan karena pengaruh

globalisasi, dewasa ini telah ditemukannya 354 zat/sunstance yang mengandung narkoba telah

menyebar ke 80 negara. Sementara di Indonesia baru 26 zat yang bisa terdeteksi.

Kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir berbagai media cetak dan ataupun elektronik

nasional menyebutkan bahwa Indonesia bukan lagi sebagai tempat transit dalam

perdagangan dan peredaran gelap narkoba, tetapi telah menjadi tempat pemasaran dan

bahkan telah menjadi tempat untuk produksi gelap narkoba. Adanya kondisi geografi kita

yang terdiri dari pulau-pulau yang penjagaan batas wilayah antar negara belum begitu ketat

dan memadai, membuat negara Indonesia menjadi rawan untuk menyelundupkan barang

terlarang tersebut.

Dampak paling kentara dari penyalah-pakai obat-obatan terlarang adalah semakin

meningkatnya populasi kejahatan dan kemerosotan akhlaq. Terjadinya peristiwa pencurian,

perampokan, begal, bahkan pemerkosaan justru lebih banyak disebabkan oleh efek

penggunaan Narkoba. Belum lagi angka kematian akibat salah guna narkoba yang dewasa

2

ini justru semakin melonjak tajam. Bahkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo

dalam wawancara di salah satu televisi swasta nasional menyebutkan 50 Orang Indonesia

meninggal setiap harinya. Sehingga hitungannya ada sekitar 18.000 orang meninggal setiap

tahunnya akibat narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut pengguna narkoba

justru dari kalangan usia produktif, yakni antara 14 sampai dengan 40 tahun. Oleh

karenanya pada kasus ini, Negara Indonesia menggolongkan kasus Narkoba sebagai

‘Kejahatan Luar Biasa’.

Dimulai dari usia 14 tahun adalah masa-masa yang paling rentan akan pengaruh dari

luar. Pengaruh positif sungguh sangat diharapkan, namun justru bahaya paling besar

manakala mendapatkan pengaru-pengaruh negatif yang datang dari luar lingkungan

keluarganya. Didapat dari lingkungan pergaulan yang tentunya sulit untuk distilirisasi,

difilter untuk kemudian dijadikan pijakan dalam kebijakan menemukan jati diri. Sering

terjadi pengaruh perilaku negatif tersebut dianggap sebagai keasyikan tersendiri, justru jika

tidak melakukan akan dianggap sebagai generasi ‘jadul’ yang tidak ‘gaul’. Sehingga

tidaklah mengherankan apabila kalangan remaja bergelimpangan menjadi korban dan

mendapat prosentase tertinggi sebagai pengguna narkoba terbanyak.

Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu

pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang.

Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan

memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan

komunitas lokal, lingkungan keluarga dan ataupun perorangan. Adalah sangat penting

untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan

memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-

anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima. Salah satu

3

upaya yang dipandang strategis adalah melalui kegiatan penyebarluasan informasi tentang

bahaya penyalahgunaan narkoba sehingga masyarakat, utamanya para remaja akan mampu

membentengi diri untuk tidak menjadi korban ataupun pelaku penyalahgunaan narkoba itu

sendiri dengan tidak mengkonsumsi narkoba ataupun mengambil keuntungan dari

peredaran gelap narkoba.

Karya music dengan judul ‘No Way Narkoba’ ini merupakan salah satu upaya dan

media penyebaran informasi tentang bahaya narkoba. Secara musical di dalamnya

terkandung pesan-pesan moral tentang sikap penjauhan diri dari pengaruh buruk narkoba.

Pesan-pesan tersebut diekspresikan dalam permainan nada-nada dalam instrument

gamelan dan ataupun syair-syair vocal sebagai media ungkap. Digarap sebagai dengan

nuansa kekinian sebagai cerminan sikap dan sifat hidup anak muda yang energik, dinamis.

2. Judul

Pemilihan kalimat sebagai judul dengan menggunakan percampuran antara bahasa

asing (Inggris : No Way) dan sebuah singkatan dalam Bahasa Indonesia ‘NARKOBA’

dimaksudkan untuk lebih mendekatkan pada karakter yang sejiwa dengan anak-anak usia

remaja. Kecenderungannya dewasa ini para remaja lebih sering menggunakan istilah-

istilah yang bersifat ‘kebarat-baratan’ atau sering disebut ‘bahasa gaul’ sebagai media

komunikasi antar sesamanya. Dengan demikian penggunaan judul pada karya music ini

diharapkan mampu menarik perhatian para remaja, memberikan kesan makna kalimat

secara verbal dan ataupun pesan-pesan yang disampaikan secara musical.

Secara etimologi kata No Way menurut Kamus Inggris-Indonesia oleh John M.Chols

dan Hassan Shadily yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, memiliki

arti ‘Sama Sekali Tidak’. Sedangkan ‘Narkoba’ adalah singkatan dari Narkotika dan Obat-

4

obatan terlarang. Perpaduan keduanya memiliki arti sebuah penolakan yang ‘sama sekali

tidak’ terhadap penggunaan Narkoba.

3. Sinopsis

Masa remaja adalah masa yang paling cemerlang bagi pembangunan karakter, jiwa,

mental dan spiritual individu yang menentukan arah bangsa ini di masa mendatang. Namun

masa tersebut sekaligus sebagai masa yang paling rentan terhadap berbagai pengaruh

negatif, termasuk pengaruh penyalah-gunaan obat-obatan terlarang (narkoba).

Pesan akan bahaya dan pengaruh buruk narkoba tersebut diekspresikan dalam sebuah

Konser Karawitan Anak dengan judul ‘No Way Narkoba’. Di dalamnya tertuang berbagai

materi baik vokal maupun instrumenal yang ditata secara kreatif, apik dan dinamis dengan

memanfaatkan idium-idium garap karawitan yang hidup dan berkembang di wilayah

budaya Jawa Timur. Penggarapan material tersebut tentunya tetap mempertimbangkan

kesejajaran dan kesesuaian yang sejiwa dengan anak-anak, dengan harapan agar lebih

mudah dikuasai, dicerna dan disajikan, sekaligus sebagai salah satu media penyampai

pesan-pesan kepada generasi muda.

4. Gagasan

Pergeseran yang terjadi pada perilaku kehidupan remaja dewasa ini adalah akibat dari arus

globalisasi yang ditandai dengan kemajuan pada bidang teknologi informasi, komunikasi dan

sarana transportasi sebagai motor penggerak utama. Dampak negatif yang terjadi salah satunya

adalah peredaran obat-obatan terlarang yang bisa didapat dengan akses yang relatif sangat

mudah, bahkan dikalangan anak muda. Ditambah lagi dengan pergeseran sikap hidup yang

cenderung semakin individualis dan semakin jauh dari norma-norma budaya, agama serta adat

5

ketimur-an, sehingga pengaruh buruk dari arus global tersebut dengan sangat mudah menggerus

sendi-sendi kehidupan para remaja.

Tidak sedikit para remaja yang meninggalkan bangku sekolah, menyia-nyiakan hidupnya

dan bahkan terancam kehilangan masa depannya akibat terjerumus dalam penyalahgunaan

narkoba. Masa remaja adalah masa yang paling rentan terhadap berbagai pengaruh negatif,

namun sekaligus masa yang paling cemerlang bagi pembangunan karakter, jiwa, mental dan

spiritual individu yang menentukan arah bangsa ini di masa mendatang.

Berlatar dari pergeseran sikap hidup sebagian remaja dalam berbudaya dan bermasyarakat

tersebut agaknya sangatlah pantas bagi pengkarya untuk mengangkat kembali nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya, misalnya : nilai ketuhanan, kerukunan, kegotong-royongan, tenggang

rasa, dan lain sebagainya sebagai gagasan yang dituangkan dalam karya seni dengan judul ‘No

Way Narkoba’ ini. Sebuah pesan tentang bahaya dan pengaruh buruk narkoba, diekspresikan

dalam sebuah sajian Konser Karawitan yang di dalamnya tertuang berbagai materi baik vokal

maupun instrumenal, ditata secara kreatif, apik dan dinamis dengan memanfaatkan idium-idium

garap karawitan yang hidup dan berkembang di wilayah budaya Jawa Timur.

5. Garapan

Materi garap dalam karya ini berangkat dari mengolah dan memanfaatkan idium-idium

garap karawitan baik instrumenal dan ataupun vokal yang hidup dan berkembang di wilayah

budaya Jawa Timur. Penggarapan material tersebut tentunya tetap mempertimbangkan

kesejajaran dan kesesuaian yang sejiwa dengan anak-anak, dengan harapan agar lebih mudah

dikuasai, dicerna dan disajikan, sekaligus sebagai salah satu media penyampai pesan-pesan

kepada generasi muda.

6

Pendekatan garap memanfaatkan berbagai unsur garap pada budaya karawitan dengan

penekanan pada pengolahan ritme, dinamika, melodi, tempo, irama, birama, cengkok dan lain.

Sebagai sarana ungkap dari peristiwa yang menghasilkan berbagai suasana, materi-materi

tersebut diramu, dipadukan dan diselaraskan dengan materi-materi baru hasil dari olah kreatif.

Dari proses meramu berbagai jenis material tersebut dalam penyajiannya diharapkan mampu

berdiri sebagai sebuah komposisi musik yang utuh, menarik dan berbobot baik dari segi isi

maupun wujudnya.

Penyajiannya dikemas sebagai sebuah pertunjukan Konser Karawitan dengan

durasi lebih kurang 15 menit. Di dalamnya merupakan penggarapan dari beberapa gending

tradisi misalnya : Gending jula-Juli, Gending Angleng, Gending Alap-alapan, dan lain

sebagainya. Bermacam materi tersebut diolah sehingga bisa jadi menghasilkan cita-rasa

yang berbeda namun diupayakan tidak meninggalkan esensi dari rasa gendingnya. Lagu

Jula-juli Masa Depan (materi nomor 3), merupakan hasil dari pengolahan nada yang

mengacu pada balungan Gending Jula-Juli Sl. Wolu. Lagu tersebut sebagai ekspresi dari

keceriaan dan semangat anak remaja pada saat menuntut ilmu di sekolah. Sebagai bentuk

ungkap dari sikap kesunggguhan dalam menuntut ilmu dan penghormatan kepada bapak

dan ibu gurunya. Demikian juga yang tersaji pada materi nomor 4 (Lagu Jerat Narkoba).

Proses penciptaannya mengacu pada setengah Balungan Gending Jula-juli (. 2 . 1 . 2 . 6 . 2 . 1 . 6 . g5. Lagu tersebut ekspresi dari suasana semangat dalam

membangun diri demi meraih cita-cita, hidup sehat jasmani dan rokhani dengan

menghindarkan diri dari jeratan narkoba.

7

Pada bagian lain, gending-gending yang secara tradisi terbiasa disajikan secara

instrumenal, pada karya ini disajikan secara padu dengan penggarapan Vokal. Misalnya

yang terdapat pada Lagu Kudu Eling (materi nomor 5). Pada bagian B merupakan sajian

Gending Angleng yang penyajiannya dibarengi dengan garapan pada Vokal.gending

Angleng. Sehingga pada lagu tersebut merupakan perpaduan antara materi baru (bagian A)

dan Gending Angleng (bagian B).

Selain berangkat dari materi gending-gending tradisi sebagai pijakan untuk

diangkat menjadi materi, pada kekaryaan ini juga menyajikan beberapa materi baru dari

hasil proses kreatif. Materi tersebut antara lain : Lagu Sekolah (materi nomor 2),

merupakan ekspresi dari suasana riang gembira sebagai ungkap semangat anak ketika

berangkat menuntut ilmu di sekolah. Pada materi Lagu Percuma (nomor 2 bagian Laras

Pelog), adalah ekspresi dari suasana mardika, kandungan isi dari syair yang disajikan

menyiratkan sebuah petuah atau pepeling tentang kerugian hidup yang diakibatkan oleh

narkoba. Syair lagu sengaja dibuat dalam dua bahasa yakni Bahasa Jawa dan Bahasa

Indonesia agar lebih mudah dicerna oleh kalangan anak muda.

5.1. Media

Karya ini menggunakan gamelan Laras Pelog dan Slendro utamanya ricikan jenis

Balungan (demung, saron, slenthem, peking), ricikan jenis pencon (bonang, kenong,

kempul, gong), dan vokal. Beberapa instrumen yakni gender, gambang, siter dan rebab

tidak digunakan mengingat secara teknis sulit untuk dikuasai dan dimainkan oleh anak-anak

serta dibutuhkan keahlian khusus. Sehingga kebutuhan garap yang seharusnya dilakukan

oleh instrumen ‘alusan’ tersebut tergantikan dengan penggarapan pada instrumen lain

(balungan dan pencon) menggunakan teknik mlaku/sekaran, yang berfungsi mengisi

8

bagian-bagian kosong (free space), selain untuk lebih memperkaya motif juga menghindari

kesan kosong dan atau sepi (Jw. Anyep).

Instrumen kendang secara umum dalam dunia karawitan berfungsi sebagai

Pamurba Irama, pengatur jalannya irama, pengatur atau penanda perpindahan materi.

Instrumen ini sama seperti jenis instrumen ‘alusan’ yang secara teknis sulit dikuasai dan

dimainkan anak-anak. Memang ada yang mampu ’ngendang’ dengan baik namun

jumlahnya sangat jarang dan tentunya anak tersebut memiliki bakat khusus. Untuk

menghindari kekosongan pada instrumen tersebut sekaligus sebagai kebutuhan garap

dalam hal pengendalian irama, tempo, penanda peralihan, dan lain sebagainya, pada

kekaryaan ini pengkarya mengadopsi insrumen musik barat (drum) yang dipadu dan

dikolaborasikan dengan gamelan. Pemilihan instrumen tersebut tentunya dengan

mempertimbangkan kesesuaian secara teknis, dan kesejajaran dalam pengolahan garap.

5.2. Pendukung (Peraga)

Karya ini didukung oleh gabungan dari siswa-siswi SMA Negeri 6Surabaya, yang

berjumlah 25 orang. Terbagi dalam dua kelompok, yakni kelompok instrumen terdiri

dari 13 orang dan kelompok vokal terdiri dari 12 orang. Berikut nama-nama peraga dan

posisi dalam karya :

PEMUSIK KONSER KARAWITAN

9

‘NO WAY NARKOBA’

NO. NAMA PENDUKUNG POSISI

DALAM KARYA

1. Alif Indra Setiawan Demung 1

2. Amin Tohari Demung 2

3. Armanda Dicki Sasongko Saron 1

4. Alva Brisbananda Ashari Saron 2

5. Dewi Handayaningsih Mugiarto Saron 3

6. Febri Listiono Saron 4

7. Rochmad Agung Febrilianto Peking

8. Suatriatri Slenthem

9. Muhammad Hisyam Bonang Babok

10. Muhammad Shamil Bonang Penerus

11. Rezki Triandi Kempul & Gong

12. Widdi Umari Kenong & Kethuk

13. Kresno Radite Tri Wibowo Drum

14. Nahda Salsabilla Vokal

15. Safarudin Alwi Prayoga Vokal

16. Elnia Sevinawati Vokal

17. Cicilia Indrawati Martono Vokal

18. Jihan Irdo Maghfirah Putri Vokal

19. Aditya Achmatul Mocharam Vokal

20. Aditya Perdana Putra Vokal

21. Bahar Al Aziz Vokal

22. Imanuel Bagus Sumardiputro Vokal

10

11

23. Maria Ulfa Uswatun Hasanah Vokal

24. Oktavia Yasnandra Vokal

25. Elya Indriani Vokal

6. Deskripsi Sajian

Seperti lazimnya budaya penulisan notasi pada karawitan yang menggunakan

Sistem Penulisan Notasi Kepatihan, maka pada deskripsi karya dengan judul No Way

Narkoba ini juga menggunakan sistem yang sama. Namun terdapat beberapa istilah

yang dalam penulisannya disingkat/disimbolkan, sehingga perlu mendapatkan

penjelasan, yakni :

a. Dm : Instrumen Demung

b. Sr : Instrumen Saron

c. Bal : Balungan

d. Bb : Bonang Babok (Barung)

e. Bp : Bonang Penerus

f. Slt : Slenthem

Berikut disampaikan deskripsi sajian karya konser karawitan dengan judul No Way

Narkoba :

INTRODUKSI Bb/Bp : _ . j@! j65 p6 j@! j65 p6 . . j@! j65 p6 j@! j65 p6

j23 j56 j35 j6! j@! j6! g5 _ BAL : _ . . 2 6 . 2 6 . . . 2 6 . 2 6 . j56 ! j6! @ j6! g5 _

12

Sebagai pembuka sajian, introduksi ini dilakukan 2x rambahan kemudian dilanjutkan ke

materi Gagahan Semangat, Sl. Wolu.

1 ) GAGAHAN SEMANGAT

Dm/Sr : j!5 j.3 j.2 j.1 j23 j56 j53 5 j!5 j.3 j.2 j.1 j23 j56 j35 6 j!5 j6! 6 j!5 j6! 6 j56 G! 6 6 j!6 j.2 j32 6 6 g5 sigeg/berhenti

Bb/Bp : jg.@ _ j!^ j56 j!@ ! 5 5 5 j5@ j!6 j56 j!@ ! 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 j56 ! 6 6 j!6 . 6 . 6 gj.@ _

SSlt : _ ! 5 2 1 3 5 6 5 ! 5 2 1 2 3 5 6 5 6 ! 6 ! 5 6 ! 5 6 ! 6 2 1 6 g5 _

Materi Gagahan Semangat Sl. Wolu ini dibarengi hentakan drum dengan

pola birama 2/4, dilakukan 3x rambahan. Pada rambahan ke 3 semua instrumen

berhenti (sigeg) pada notasi yang bergaris bawah, sebagai pengantar menuju

materi berikutnya.

2) LAGU SEKOLAH . . @ @ ! j65 . . j22 j!5 j5k35 g.

13

Berang - kat pagi iringi matahari . . . . 2 ! 5 3 j26 . . . ! ! 6 j!k.5 j.3 j.6 . . Ku langkahkan kaki tak kan pernah ber-hen- ti . j22 j52 jz2c3 . zj3c2 j31 2 . . . . 2 3 5 6 . 5 6 G! Demi meraih ci - ta-ci ta ma-sa depan yang cerah . . . . @ ! 5 j3k.2 j.3 6 . ! . ! ! g5 Dengan menuntut ilmu di sekolah

BALUNGAN LAGU (SLENTHEM) ===>>> . . . g5 _ 6!6! 6523 2356 2121 635g6 2523 231G2 3232 .3.6 .56G1 2121 2152 .6.! .!!g5 _

ISIAN bal. : SARON-DEMUNG : . . . j.5 . . j56 5 2 Gjg5k.! j.6 j56 ! . . . . . . j6k.6 j.k56 ! . . . . . 6 j53 G2 . 1 2 3 . 3 . Gj23 j23 j23 j23 . . 3 . 6 . 5 6 jG!! j!k6! jk.j!jk.6 5 . . . . . . 6 . ! . ! ! g5

UMPAK (INTERLUDE) :

14

_ 5 5 j65 j.5 j.5 5 6 5 5 5 j65 . . . . g6 6 6 j!6 j.6 j.6 6 ! 6 6 6 j!6 . . . . g5 _

Materi pada bagian ini dimulai dari Vokal koor (berangkat pagi) diulang

selama 2x rambahan. Setelah selesai pada rambahan pertama diseling dengan

Umpak (interlude) yang disajikan selama 2x rambahan. Rambahan kedua berhenti

pada notasi yang bergaris bawah, kemudian masuk pada lagu (rambahan kedua),

dan berhenti pada syair yang bergaris bawah (menuntut ilmu). Sedangkan syair ‘di

sekolah’ disajikan secara solo (tunggal) sekaligus sebagai awalan menuju lagu Jula-

Juli Masa Depan (garap sak langgam)

3) JULA-JULI MASA DEPAN

. . . j.5 j6! j65 j65 j@# j.@ . . j.5 j6! j65 j65 zj6c! Sla-mat pagi bapak ibu gu - ru, ku datang menuntut ilmu . . . j.@ j!5 j23 j52 j6k.! j.6 . . j.@ . j@@ j.5 g. Ja - ngan ragu dan janganlah jemu men - didik – ku

. . . . 5 6 ! 5 j32 . . . 5 6 j5k6! . Ku turut se - lalu pe-tu-ah-mu . . . @ . ! 5 3 j26 . j65 j/@! j.6 j.3 j.5 g. Pas - ti kan ber - guna demi masa de - pan- ku

Bal : _ . 6 . 5 . 6 . 2 . 6 . 5 . 2 . g1 . 2 . 1 . 2 . 6 . 2 . 1 . 6 . g5

15

Lagu ini dilakukan 2x rambahan secara bersambungan. Garap Vokal

disajikan secara tunggal pada baris 1 dan 2. Sedangkan baris 3 dan 4 dibawakan

secara koor (bersama). Setelan selesai rambahan kedua langsung disambung

dengan materi Transisi sebagai pengantar menuju materi berikutnya (Lagu Jerat

Narkoba).

TRANSISI

_ . . . 5 . . . 5 j.5 . j53 G2 . . . 5 . . . j52 j.2 j32 j.2 g6 j66 j.6 6 j66 j.6 6 2 6 j66 j.6 6 6 _ > . . j56 g!

4) LAGU JERAT NARKOBA . . jz5c6 g! a yo _ . j@k.! j.5 j@k.! j.5 j@k.! j.5 ! . j@k.! j.5 j@k.! j.5 j@k.! j.5 6 Bulat - kan tekat me- ra-ih ci - ta, menja- di gene - ra - si ber-gu- na . j22 j32 6 . j22 j32 6 j56 j!5 j/53 2 ! ! ! g5 Sehatkan jiwa, sehatkan raga hindarkan dari jerat - an narkoba

BALUNGAN : . . j56 g! _ . j@k.! j.5 j@k.! . 5 5 G! . j@k.! j.5 j@k.! . 5 2 G6 . j2k.3 j.5 6 . j2k.3 j.5 6 . 6 6 2 . ! ! g5 > . ! ! gj55 Transisi : j55 j55 j55 5

16

Lagu Jerat Narkoba ini disajikan 2x rambahan. Balungan Transisi

digunakan sebagai penyekat (seselan) antara rambahan pertama dan kedua,

sekaligus sebagai jembatan menuju materi berikutnya.

5) LAGU KUDU ELING

A. _ . j.@ j@k@@ j./! j!6 j52 j3k22 j.2 j32 j!k./! j.6 . . j.6 A - rek- arek kudu eling a - ja lali a - ja nganti pang-ling a - j6k56 j.5 j/35 j66 j65 j65 /j@! 6 . . . @ . . . .

bang biru putih kuning mbarek sing rupane ijo wo . j22 j32 j6k.5 . . . . _

Jenenge pil koplo

BAL : _ . j55 . j55 . j55 . 5 j26 j.2 j62 6 j26 j.2 j62 j66

j6k56 j.5 j65 6 . . . G2 j32 j.2 j31 G2 . 6 6 gj55 j55 j55 j55 5_

B. V

okal Tunggal . . . j.5 j6! zj6c5 j65 jz!c@ . . . j.5 j6! j52 j32 jz5c6

A - ja ngan-ti kebli-nger, pe - ngin barang sing gak bener . . . j.! j!6 j!6 j53 zj2c3 j.2 . . j.! j65 j65 j!! g5 Neng pikiran dadine ru - sak, garing mbekingking neng awak

Vokal koor (bersama) : . . . . . . . . j56 j!6 j53 2 . . . j.6 Aja nganti keblinger pe- j6\! j!\@ j!\! 6 . . . j32 j.3 j23 2 . . 2 3 5

17

ngin barang sing gak bener rusak rusak rusak neng a-wak BALUNGAN ANGLENG : . . . G2 . 3 . G2 . 3 . 6 . 3 . 6 . 3 . 2 . 3 . 2 . 3 . g5 Transisi => : j56 ! j56 ! . 5 . . _

Materi sajian pada bagian ini terdiri dari 2 motif, yakni bagian A

dilakukan 1x rambahan dengan irama rancak bernuansa sigrak. Pada

balungan bergaris bawah sebagai tanda peralihan menuju bagian B dengan

motif garap sak langgam. Balungan transisi setelah Gending Angleng

sebagai penanda kembali ke materi bagian A, dengan garap yang sama

seperti sebelumnya. Setelah transisi bagian A berikutnya menuju materi

bagian B dengan motif garap dangdut-an. Disajikan selama 1x rambahan,

lalu transisi menuju Instrumen pelog.

1) JARAN KENCAK : . . . g2 Bb : _ 6 . 6 2 6 . 6 G2 _

A. . . . 2 6 5 3 G2 . . . 2 6 5 3 G2

. . . 2 6 5 3 G2 . . . 6 j56 7 3 g6

B. _ . 1 j12 3 4 1 2 3 . j65 j42 4 j45 6 7 G1

. 2 j.2 G. . 1 j.1 G. . 2 j.2 G. . . . G. 6 5 4 3 6 5 4 3 . j3k.4 j.5 6 3 6 . g6

18

Materi Jaran Kencak ini tersaji dalam dua motif garap, yakni pada

bagian A dilakukan 1x rambahan. Pada bagian B disajikan 1x rambahan

yang berfungsi sebagai introduksi dari materi nomor 2 (Lagu Percuma)

2) LAGU PERCUMA

_ . ! j76 j.3 j43 j!k.7 j.6 . . ! j76 j.3 j.3 j45 j67 ! Percuma u - ripe per-cu -ma, nek nganti kan - ca-kanca kebimbang . . . @ . . zj.x7x xj.c! . . . @ . j.! j76 5 Mba - rek o - bat terlarang . . . j44 j45 j.4 5 j44 j45 j.4 3 j44 j45 j.4 5 7 Dilarang Ne-ga-ra, dila- rang a- ga-ma, iku nggara - i sa-ra . . . . 6 j56 j.7 . j66 j53 j.6 . . . g. _ Numpuk dosa mlebu neraka

Percuma hidupnya percuma, jika sampai teman-teman tergoda Dengan obat terlarang, dilarang Negara, dilarang agama Itu bikin sengsara, menumpuk dosa masuk neraka

BALUNGAN : . j66 j.3 6 . j66 j.3 6 . j66 j.3 6 5 6 7 G1 6 7 1 G2 . 1 . G. 6 7 1 G2 . 1 . G. j44 j.4 4 j44 j.4 5 . G. j45 j.4 3 4 . 5 . G7 j76 j54 j32 G1 . . . 7 5 . 3 G6 j65 4 3 g6

Bagian ini dilakukan 2x rambahan secara berurutan namun dengan

motif garap yang berbeda. Rambahan pertama lagu dibarengi dengan

penggarapan instrumen gamelan. Sedangkan pada rambahan kedua syair

lagu menggunakan Bahasa Indonesia, materi dibawakan secara acapella,

dibarengi dengan tepukan tangan.

3) BALUNGAN TRANSISI

19

_ j11 j.1 j11 3 j11 j.1 j11 3 j11 j.1 j11 3 . 4 . g6 _

> . . . g6

Balungan transisi ini disajikan dengan garap sak Alap-alapan, dan

dilakukan 3x rambahan. Pada rambahan ketiga (tanda panah), terjadi

perubahan pada balungan sebagai pengantar menuju materi berikutnya.

4) VOKAL TANYA JAWAB

_ ! j7! . j!7 j!@ j!6 j56 4 2 4 j56 7 5 j43 j.6 g. _ a. Hai kawan, mengapakah engkau merana Kar’na aku sedang tergoda

b. Tergoda, kamu tergoda oleh apa

Ku tergoda yang bikin melayang

c. Melayang, siapakah itu namanya

Oh ternyata, namanya narkoba

BALUNGAN :_ j11 . jj11 . j66 . j66 . j77 . j77 . j66 . j66 g._ 3x

j66 6

Vokal Tanya Jawab ini dilakukan 3x rambahan balungan. Disebut Vokal

Tanya Jawab, karena pada penyajiannya vokalis dibagi menjadi 2 kelompok.

Kelompok pertama membawakan syair pada notasi bergaris bawah bagian depan,

sedangkan kelompok kedua pada bagian belakang sebagai kelompok yang

menjawab. Kemudian setelah rambahan ketiga dilanjutkan dengan materi di

20

bawah ini yang disajikan dengan garap acapella yang dilakukan 2x rambahan, lalu

disambung pada balungan transisi (tanda panah)

_ . j.6 j65 j.6 j65 . j.! j.! j77 jz6x7 Nggak boleh nggak boleh he he nggak boleh

j.c! . . @ jz.x&x x.x xj.c! . _ . . 2 g1

ja - ngan

5) ALAP-ALAPAN :

Dm/Slt : _ . 3 . 6 . 3 . 1 _

Sr : _ j12 j32 j35 6 j12 j32 j32 g1 _ > . . . g1

Dilakukan 4x rambahan berfungsi sebagai penyekat antara materi satu

ke yang lain. Rambahan ke 4 pada tanda panah merupakan perubahan garap

sebagai pertanda menuju materi berikutnya.

6) LAGU BAHAYA NARKOBA

_ . j!k.! j.7 j@k.! j.7 j@k.! j.7 j@k.! . j!k.! j.7 j@k.!

Karna nar-ko-ba di-ri-mu ce- la-ka hidup-mu menja-

j.7 j@k.! j.7 G@ . j@k.@ j.! j#k.@ j.! j#k.@ j.! jG#k.@ di tak ber-gu- na ci -ta - ci-ta- mu terkubur per-cuma . j@! j76 j@! j76 zjjG7c! . g. _ Matipun kan masuk nera-ka

21

BALUNGAN : _ 1 1 1 1 2 5 6 G1 1 1 1 1 5 6 1 G2 2 2 2 2 5 6 1 G2 1 1 1 1 2 5 6 g1 _

Lagu Bahaya Narkoba ini disajikan bergantian dengan materi nomor 5 (Alap-

alapan). Artinya materi Alap-alapan tersebut dapat berfungsi sebagai

Umpak/Interlude pada materi Lagu Bahaya Narkoba. Dilakukan berulang-ulang

dan diakhiri dengan teknik fade out sebagai penutup (ending) keseluruhan sajian

Konser Karawitan berjudul No Way Narkoba.

7. Daftar Pustaka

Kamus Inggris-Indonesia, John M.Chols dan Hassan Shadily, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Makalah “Menuju Indonesia Bebas Narkoba : Perkembangan Terkini dan Deteksi Cepat Narkoba” di Auditorium Prof Dr Harun Nasution, Universitas Islam Negeri Yogyakarta

LAMPIRAN:

1. PHOTO KEGIATAN

22

Photo 1 : Proses Studio 1 (dok. Pribadi)

Photo 1 : Proses Studio 2 (dok. Pribadi)

23

Photo 1 : Proses Studio 3 (dok. Pribadi)

Photo 1 : Proses Studio 4 (dok. Pribadi)

24

Photo 1 : Proses Studio 5 (dok. Pribadi)

Photo 1 : Pementasan 1 (dok. Pribadi)

25

26

Photo 1 : Pementasan 1 (dok. Pribadi)