myopia in pregnancy.doc

21
MIOPIA DALAM KEHAMILAN PENDAHULUAN: Berbagai perubahan yang timbul pada tubuh kita selama hamil dan melahirkan, termasuk pada mata. Ada berbagai macam perubahan fisiologis dan patologis yang terjadi pada mata yang dapat timbul selama kehamilan dan melahirkan. 1 Berdasarkan hasil penelitian Jain dan Singh, insiden myopia pada klinik mata di India sekitar 15%, dan 1 dari 200 kasus myopia adalah penderita myopia berat, sehingga hal ini penting untuk dideteksi. 2 Prevalensi miopia bervariasi antar negara dan etnis, tampak memiliki predileksi lebih tinggi pada keturunan Cina, Yahudi, dan Jepang. Angka kejadiannya 2 kali lipat pada perempuan dibanding laki-laki. Keturunan kulit hitam biasanya bebas dari kelainan ini. Sekitar 148 juta atau 51% penduduk di Amerika Serikat mengalami gangguan refraksi, dengan pengguna lensa kontak mencapai 34 juta orang. Angka kejadian rabun jauh meningkat sesuai dengan pertambahan usia. Jumlah penderita rabun jauh di Amerika Serikat 1

Upload: try-enos-oktafian

Post on 26-Oct-2015

608 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

myopia in pregnanancy is a disorders of

TRANSCRIPT

Page 1: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

MIOPIA DALAM KEHAMILAN

PENDAHULUAN:

Berbagai perubahan yang timbul pada tubuh kita selama hamil dan melahirkan,

termasuk pada mata. Ada berbagai macam perubahan fisiologis dan patologis yang terjadi

pada mata yang dapat timbul selama kehamilan dan melahirkan.1

Berdasarkan hasil penelitian Jain dan Singh, insiden myopia pada klinik mata di

India sekitar 15%, dan 1 dari 200 kasus myopia adalah penderita myopia berat, sehingga

hal ini penting untuk dideteksi.2

Prevalensi miopia bervariasi antar negara dan etnis, tampak memiliki predileksi

lebih tinggi pada keturunan Cina, Yahudi, dan Jepang. Angka kejadiannya 2 kali lipat

pada perempuan dibanding laki-laki. Keturunan kulit hitam biasanya bebas dari kelainan

ini. Sekitar 148 juta atau 51% penduduk di Amerika Serikat mengalami gangguan

refraksi, dengan pengguna lensa kontak mencapai 34 juta orang. Angka kejadian rabun

jauh meningkat sesuai dengan pertambahan usia. Jumlah penderita rabun jauh di Amerika

Serikat berkisar 3% usia 5-7 tahun, 8% usia 8-10 tahun, 14% usia 11-12 tahun, dan 25%

usia 12-17 tahun. Studi nasional Taiwan menemukan sebanyak 12% usia 6 tahun, dan 84

% usia 16-18 tahun. Angka yang sama juga dijumpai di Singapura, Jepang, dan di

beberapa negara Asia. Di Jepang diperkirakan lebih satu juta penduduk mengalami

gangguan penglihatan yang terkait dengan miopia tinggi. Selain mengganggu

penglihatan, miopia juga membebani ekonomi. Di AS, biaya terapi miopia mencapai US$

250 juta/tahun. Prevalensi miopia simpel maupun patologis meningkat tiap tahun. Karena

1

Page 2: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

tidak ada terapi dapat menormalkan perubahan struktural pada miopia patologis,

pencegahan miopia telah lama menjadi tujuan penelitian para ahli.12,13

Wanita dengan miopi diatas -4 memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami

ablasio retina saat persalinan. Ablasio retina disebabkan tekanan pada retina mata saat

proses mengejan jika pengejanan terlalu keras. (Prof. Sanyoto)3

Insiden ablasio retina adalah 1 dari 15.000 orang, dengan insiden pertahun rata-

rata 1 dari 10.000 atau sekitar 1 dari 300 dari populasi pernah mengalaminya. Sumber

lain mengatakan bahwa insidennya sekitar 12,5 kasus per 100.000 orang pertahun atau

28.000 kasus pertahun di Amerika Serikat.9

ANATOMI MATA:

Gambar 1: Bola mata dan otot-otot mata, dinding lateral

kavitas orbita disingkirkan, pandangan lateral.4

HISTOLOGI MATA:

2

Page 3: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

Gambar 2: histologi dan fungsi retina.14

a

b

Gambar 3a: Bola mata, bulbus okuli, potongan skematik secara horizontal setinggi

nervus optic.4

Gambar 3b: Struktur bilik mata depan.10

ANATOMI UTERUS:

Gambar 4: Uterus dan fetus, pelvis dipotong pada

garis median, dinding uterus sangat tipis menjelang

akhir masa kehamilan.4

KORNEA

LENSA

HUMOUR AQUEOUS

SKLERA

KONJUNGTIVA

M. RECTUS MEDIALIS

IRIS

ZONULA CILIARISM. CILIARIS

M.RECTUS LATERALIS

HUMOUR VITREUS

KOROID

RETINA

FOVEA CENTRALISBLIND

SPOT

AXIS BULBIAXIS OPTICUS

N. OPTICUS

3

Page 4: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

KLASIFIKASI MIOPIA:

Miopia dapat disebabkan oleh panjang bola mata anteroposterior yang terlalu

besar atau kekuatan pembiasan pada media refraksi terlalu kuat.5

Dikenal dua bentuk miopia, yaitu:5

1. Miopia refraktif, yang disebabkan oleh pertambahan indeks bias atau kekuatan

pembiasan pada media penglihatan.

2. Miopia aksial, yang disebabkan oleh pertambahan panjang sumbu anteroposterior

mata.

Menurut derajat beratnya, myopia dapat dibagi menjadi 3 stadium, yaitu:5

1. Miopia ringan, dengan ukuran lebih kecil dari 3 dioptri.

2. Miopia sedang, dengan ukuran antara 3-6 dioptri.

3. Miopia berat, dengan ukuran lebih besar dari 6 dioptri.

Menurut perjalanannya, miopia dikenal dalam 3 bentuk:5

1. Miopia stasioner/simpleks, miopia yang menetap setelah dewasa.

2. Miopia progresif, miopia yang bertambah terus pada usia dewasa karena

pertambahan panjang bola mata.

3. Miopia maligna/progresif/degeneratif/patologik, miopia yang berjalan secara

progresif, dapat mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan.

Miopia degeneratif atau miopia maligna apabila miopia lebih dari 6 dioptri

disertai kelainan pada fundus okuli (penipisan epitel pigmen retina dan koroid)

dan panjangnya bola mata (umumnya > 26,5 cm).5,15

4

Page 5: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

Berikut ini adalah apa yang dapat ditemukan pada pemeriksaan mata

miopia patologik:12

Gambaran pada segmen anterior serupa dengan miopia simpleks

Gambaran yang ditemukan pada semen posterior berupa kelainan-kelainan pada :

o Badan kaca: dapat ditemukan pendarahan atau degenerasi yang terlihat

sebagai floaters, atau benda-benda yang mengapung dalam badan kaca.

Kadang-kadang ditemukan ablasio badan kaca yang dianggap belum jelas

hubungannya dengan keadaan miopia.

o Papil saraf optik: terlihat pigmentasi peripapil, cresent miopia, papil

terlihat lebih pucat yang meluas terutama ke bagian temporal. Cresent

miopia dapat  ke seluruh lingkaran papil sehingga seluruh papil dikelilingi

oleh daerah koroid yang atrofi dan pigmentasi yang tidak teratur.

o Makula: berupa pigmentasi di daerah retina, kadang-kadang ditemukan

perdarahan subretina pada daerah makula.

o Retina bagian perifer: berupa degenerasi kista retina bagian perifer.

Gambar 5: Miopia patologik dengan disk yang miring, atrofi epitel pigmen retina dan

koroid peripapiler. Lacquer’s crack terlihat di makula. Hal lain yang dapat dilihat adalah

5

Page 6: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

scleral crescent dan fundus yang berwarna kekuningan yang memungkinkan terlihatnya

pembuluh darah koroid.15

PATOFISIOLOGI:

Ablasio retina adalah pemisahan antara lapisan retina dan koroid. Koroid adalah

membran yang mengandung pembuluh darah dan sel pigmen yang berada diantara retina

dan sklera. Pemisahan antara retina dan koroid timbul melalui 4 mekanisme dasar:9,14

1. Lubang, robekan, atau kerusakan lapisan retina yang memungkinkan cairan

vitreus masuk dan memisahkan retina dan koroid.

2. Tarikan pada retina karena membrane fibrotik inflamatorik yang terbentuk di

vitreus.

3. Eksudasi cairan (darah, lemak, cairan serous) yang terakumulasi ke celah

subretinal dari pembuluh darah retina karena hipertensi, oklusi vena retina sentral,

vaskulitis, edema papil atau coat’s disease.

4. Ablasio retina karena tumor mata

Dari 4 jenis ablasio retina, jenis ablasio retina robekan (rhegmatogenous) yang

paling sering, dimana cairan vitreus masuk ke antara retina dan koroid melalui robekan

dan memisahkannya.9

Ablasio retina dapat dihubungkan dengan malformasi congenital, sindrom

metabolik, trauma mata (termasuk riwayat operasi mata), penyakit vaskuler, tumor

koroid, miopia yang berat, kelainan pada vitreus, atau degenerasi pada mata.9

Sekitar 7% orang dewasa mengalami ablasio retina. Insidennya meningkat seiring

umur, dengan puncak insidennya bervariasi antara 50-70an tahun, dengan insiden

tahunan 1 per 10.000 orang, dengan prevalensi pertahun 0,4% pada orang lanjut usia.

6

Page 7: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

Insiden pertahun ablasio retina pada orang emetropia (tidak ada kelainan refraksi) adalah

0,2%, dibandingkan dengan insiden 7% pada orang dengan myopia diatas 10 D (Gerhard,

New York 2000).14

Hasil diatas bertentangan dengan hasil penelitian di Polandia (OddziaÅ U. dkk,

1996) yang melibatkan 42 pasien miopia tinggi dan 4 pasien miopia tinggi dengan ablasio

retina pada salah satu matanya; dan penelitian John Landau dkk. (1995) yang melibatkan

10 ibu hamil yang pernah mengalami ablasio retina pada salah satu atau kedua matanya,

diteliti matanya sejak trimester ketiga kehamilan hingga periode postpartum,

menghasilkan kesimpulan tidak ada hubungan antara ablasio retina dan miopia tinggi,

dan miopia tinggi bukan merupakan indikasi sectio caesarea, maupun kontraindikasi

melahirkan pervaginam.16,17

HUBUNGAN MIOPIA DAN KEHAMILAN:

Miopia yang didapat (acquired myopia) adalah peningkatan rabun jauh, yang

dapat disebabkan oleh proses fisiologis atau dapat disebabkan oleh proses patologis.

Peningkatan miopia pada kehamilan dapat bersifat de novo atau dapat merupakan

manifestasi sebagai perubahan kelainan refraktif subklinis, misalnya peningkatan miopia

atau penurunan hipermetropia. Miopia yang diperoleh seperti miopia fisiologis dan

kongenital, disebabkan oleh kelainan refraksi dimana cahaya yang paralel (berasal dari

jarak tak terhingga) difokuskan didepan retina dan cahaya yang bersudut (sumber cahaya

dekat) difokuskan tepat di retina sehingga menghasilkan penglihatan jauh yang buram

dan penglihatan dekat yang jelas.6

Pengurangan volume vitreus yang normal terjadi pada proses penuaan, dapat

menyebabkan penarikan pada retina yang akan menyebabkan ablasio retina. Faktor

7

Page 8: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

resikonya mencakup: miopia, ablasio retina pada mata sebelahnya, trauma mata, dan

mempunyai riwayat keluarga dengan ablasio retina. Meskipun demikian, hanya 10%

pasien dengan faktor resiko tersebut yang mendapatkan ablasio retina. Apabila pasien

telah datang dengan ablasio retina, pasien ini dapat ditangani dengan laser atau cryopexy

disekeliling ablasio retinanya untuk menginduksi adhesi retina disekeliling robekan.

Selain itu, ablasio retina juga dapat ditangani secara bedah dengan vitrectomy dan scleral

buckling.8

Gambar 6: robekan retina yang terlokalisasi dikelilingi

parut laser.8

Berdasarkan data statistik, terdapat beberapa faktor predisposisi yang dapat

memudahkan terjadinya komplikasi pada penderita miopia yang hamil, yaitu:7

1. Memiliki kelainan mata rabun yg cukup besar, terutama minus 4-7.

2. Mengalami robekan retina pada salah satu mata.

3. Memiliki riwayat keluarga yang menderita robekan retina.

4. Memiliki kelainan mata jenis lainnya spt gangguan retina, cairan bola

mata merembes, dll

5. Pernah operasi katarak

6. Pernah mengalami trauma dan benturan cukup keras di mata.

7. Memiliki aktivitas rutin yang menyebabkan peningkatan tekanan dlm bola mata

seperti: Mengangkat barang berat, sulit BAB.

8

Page 9: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

Meskipun demikian, hubungan dan patogenesis antara kehamilan itu sendiri

dengan miopia masih belum jelas. Fletcher dan Brandon mengemukakan hubungan

tersebut merupakan komplikasi dari fibroplasia retrolental pada kehamilan terutama

bentuk abortif, tapi hingga kini masih dipertentangkan.2

Selain miopia, terdapat berbagai perubahan secara fisiologis dan patologis pada

mata karena kehamilan, yaitu:1

1. Perubahan fisiologis:

Kornea: sensitifitas kornea menurun dan peningkatan kelengkungan kornea

pada kebanyakan ibu hamil trimester ketiga dan kembali normal setelah

melahirkan, yang berhubungan dengan penebalan ringan pada kornea karena

edema kornea.

Tekanan intraokuler: penurunan tekanan intraokuler dapat timbul selama

kehamilan dan kadang bertahan hingga beberapa bulan setelah melahirkan.

Berbagai teori telah dikemukakan untuk menjelaskan mekanisme ini, tapi

sampai sekarang masih belum ada yang memuaskan. Penurunan tekanan

intraokuler inilah yang dipercaya meningkatkan insiden ablasio retina pada

persalinan ibu hamil pervaginam yang menderita miopia sedang-berat.

Perubahan lapangan pandang: terdapat spekulasi yang meluas mengenai

stadium dan mekanisme defek lapangan pandang yang dapat timbul pada ibu

hamil. Defek lapangan pandang ini dapat berupa defek bitemporal, konsentrik,

atau pembesaran bintik buta. Apabila defek lapangan pandang menjadi berat,

dibutuhkan pemeriksaan yang lebih lanjut dan teliti.

9

Page 10: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

2. Perubahan patologis:

Pada pre-eklampsia: pada satu dari tiga kasus, terdapat kelainan pada mata,

dimana pasien dapat mengeluhkan pandangan buram, silau, skotoma, dan

penglihatan ganda. Kelainan ini dapat bermanifestasi menjadi retinopati

hipertensi, neuropati optik, ablasio retina, perubahan kortikooccipital, dan

kebutaan kortikal.

Retinopati sentral berat: kebanyakan timbul pada trimester ketiga, dan sembuh

pada beberapa bulan setelah melahirkan dan akan kambuh kembali pada

kehamilan berikutnya, pada mata yang sama, dimana mekanisme

penyebabnya masih tidak jelas.

Peningkatan tekanan intrakranial: umumnya timbul pada ibu hamil yang obese

dan berumur 30-an tahun, tapi dapat pula timbul pada wanita yang tidak

hamil.

Kelainan vaskuler oklusif: disebabkan oleh keadaan darah ibu hamil yang

hiperkoagulasi, yang mencakup berbagai perubahan pada platelet, faktor

pembekuan, dinamika aliran darah pada arteriovena. Kelainan tersebut dapat

menyebabkan sumbatan pada arteri dan vena retina, Disseminated

Intravascular Coagulation, purpura trombositopenik trombotik, emboli cairan

ketuban, dan trombosis vena cerebral.

Kelainan lain: pada beberapa kasus, dapat terjadi ptosis yang unilateral setelah

persalinan pervaginam.

Kehamilan dapat memperberat sejumlah kelainan yang sudah ada

sebelumnya, seperti: retinopati diabetik, adenoma pituitari, meningioma,

10

Page 11: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

penyakit grave, retinitis pigmentosa; sedangkan pada myopia berat dapat

menetap; dan pada Vogt-Koyanagi-Harada syndrome menjadi lebih ringan,

bahkan dapat sembuh sempurna.

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN:

Cara Mencegah komplikasi miopia (pada miopia > 6 D):7

1. Jangan mengejan saat BAB, perbanyak serat.

2. Jangan mengangkat benda berat.

3. Sebelum persalinan tiba, pastikan anda memeriksakan dan mendiskusikan

kondisi mata ke dokter spesialis mata dan dokter ahli kandungan, sehingga dapat

menentukan pilihan bersalin yang aman.

Defenisi mengangkat benda berat adalah mengangkat beban yang beratnya

melebihi aturan yang ditetapkan ILO sebagai berikut:11

1. Laki-laki dewasa 40 kg

2. Wanita dewasa 15-20 kg

3. Laki-laki (16-18 thn) 15-20 kg

4. Wanita (16-18 thn) 12-15 kg

Pencegahan dan penghambat progresifitas miopia:12

1. Bila membaca atau melakukan kerja jarak dekat secara intensif, istirahatlah tiap

30 menit. Selama istirahat, berdirilah dan memandang ke luar jendela atau objek

jauh lainnya.

2. Bila membaca, pertahankan jarak baca yang cukup dari buku (±30cm).

11

Page 12: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

3. Pencahayaan yang cukup untuk membaca.

4. Batasi waktu bila menonton televisi dan main video game. Duduk minimal 5-6

kaki dari televisi.

Penanggulangan:7,8,12

1. Jika pada persalinan sebelumnya terdapat penipisan retina, lakukan

tindakan pelekatan kembali (skleral buckling, vitrectomy, laser atau cryopexy)

jauh sebelum hari persalinan. Bila berhasil dilekatkan dengan baik kemungkinan

bisa melahirkan normal.

2. Pertimbangan boleh melahirkan normal atau tidak tergantung minus mata.,

besarnya janin, luas panggul, dan faktor lain yang berhubungan dengan

keberadaan penyulit persalinan. Secara statistik, resiko ablasio retina partus

pervaginam pada ibu hamil dengan miopia 0 D s/d - 4,75 D sekitar 1/6662, pada -

5D s/d -9,75 D resiko meningkat menjadi 1/1335. Dan lebih dari -10 D resiko ini

menjadi 1/148. Dengan kata lain, penambahan faktor resiko pada miopia rendah

tiga kali sedangkan pada miopia tinggi meningkat menjadi 300 kali.

3. Jika ada kecekungan, pendataran dan penipisan retina cukup parah,

persalinan harus dilakukan secara seksio caesarea.

4. Jika terjadi ablasio retina saat hamil atau bersalin, retina harus

dilekatkan kembali secepatnya melalui operasi. Paska operasi harus berbaring

tengkurap minimal 5 hari agar pelekatan retina sempurna.

5. Jika ada gejala ablasio retina, persalinan alami masih boleh dilakukan dengan

bantuan pada kala 2.

12

Page 13: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Somani S., MD, FRCSC, Bhatti A., BSc, Ahmed IIK., MD, FRCSC,

http://emedicine.medscape.com/ophthalmology#unclassified, eMedicine, Nov 4,

2008

2. Jain IS, Garg PK, http://www.ijo.in/text.asp?1970/18/3/89/35071 Department of

Ophthalmology, Postgraduate Institute of Medical Education and Research

Chandigarh, India, 1970

3. Hidayat W, http://wicakhidayat.blogdetik.com/2008/03/12/rabun-jauh-dan-risiko-

persalinan-normal 12 March 2008

4. Putz RV., Univ-Prof. Dr. Med., Pabst R., Univ-Prof. Dr. Med., Atlas Anatomi

Manusia Sobotta jilid 1 edisi 21, Urban & Schwarzenberg, translated by EGC

Indonesia 2003

5. Ilyas HS., Prof. dr. SpM, Ilmu Penyakit Mata edisi ketiga, Balai Penerbit FKUI,

Jakarta, 2004

6. Dempsey B. http://www.medrounds.org/ophthalmology-pearls/2009/02/causes-

of-myopic-shift-acquired-myopia.html The University of New Mexico School of

Medicine February 02, 2009

7. Ayahbunda http://keluargasehat.wordpress.com/2008/10/22/luka-mata Oktober

22, 2008

8. www.australiandoctor.com.au 3 June 2005

9. Larkin GL., MD, MSPH, MSEng, FACEP

http://www.emedicine.com/emerg/OPHTHALMOLOGY.htm April 11, 2006

13

Page 14: MYOPIA IN PREGNANCY.doc

10. Netter F. MD., Interactive Atlas of Human Anatomy 3.0

11. Pusat Kesehatan Kerja departemen Kesehatan RI, Ergonomi. 18 Februari 2009

12. Shafa, dr., http://drshafa.wordpress.com/2010/03/09/miopia March 9, 2010

13. http://www.klikdokter.com Copyright © 2008 klik Dokter

14. Gerhard K. Lang, M. D., page 328-33 Degenerative Retinal Disorders in:

Ophthalmology, Thieme Stuttgart · New York 2000

15. Section 12, subchapter III, topic IV Pathologic myopia (High Myopia,

Degenerative Myopia) in: Basic & Clinical Science Course 2003-2004 On CD-

ROM, copyright © 2003 American Academy of Ophthalmology, all rights

reserved.

16. OddziałU. Okulistyki CZD. W. Warszawie file:///D:/portal/utils/pageresolver.fcgi?

recordid=1272600629783162 1996 Feb

17. Landau D., Seelenfreund MH., et. Al.,

file:///D:/content/p081447167g053v7/fulltext.pdf Volume 233, Number 9 /

September, 1995

14