myopia 1-6

46
MYOPIA KELOMPOK 9

Upload: hanifbaswedan

Post on 09-Nov-2015

249 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

myopia, tugas diskel 9

TRANSCRIPT

MYOPIA

MYOPIAKELOMPOK 9Seorang wanita 15 tahun datang dengan keluhan pengelihatan buram pada kedua mata. Pengelihatan dirasakan berangsur-angsur semakin berat sejak 1 tahun yang lalu. Pengelihatan terasa lebih jelas bila pasien memicingkan matanya.

SkenarioTugas Apa lagi yang harus ditanyakan pada anamnesis?Pemeriksaan apa yang harus dilakukan dan apa hasil pemeriksaan yang diharapkan pada pasien?Uraikan ilmu dasar terkait kasus di atasSebutkan penyakit-penyakit yang memiliki gejala pengelihatan buram yang berangsur beserta patofisiologinyaUraikan penegakan diagnosis pada kasus di atasUraikan penatalaksanaan untuk pasien di atasBagaimana jika melihat benda dengan jarak jauh? Atau dekat?Lebih jelas melihat jauh atau dekat?Apakah disertai pusing?Apakah benda yang dilihat terlihat berbayang?Agar lebih jelas melihat selain memicingkan mata apalagi yang dilakukan? menengok kah?Bagaimana jika sedang membaca? Apakah lebih nyaman jika lebih dekat?AnamnesisMelakukan pemeriksaan fisik mencakup:Pemeriksaan tekanan intraokular dengan palpasiHasil yang diharapkan : normal, terasa seperti memegang hidung

Inspeksi palpebra apakah ada kelainan berupa hiperemis, edema, ulserasi, dsbHasil yang diharapkan : normal dan tenang

Inspeksi konjungtiva bulbi apakah ada injeksi konjungtiva, injeksi silier, injeksi sklera, dsbHasil yang diharapkan : normal dan tenang

Inspeksi kornea dengan bantuan senter menilai kejernihan dan adakah kelainan edema, ulkus, dsbHasil yang diharapkan : jernih dan tidak ada kelainanPemeriksaan yang harus dilakukanPemeriksaan bilik mata depan dengan menyinari mata dari sampingHasil yang diharapkan : cahaya senter terpantul diseluruh mata (kedalaman sedang)

Inspeksi pupil dengan menilai bentuk, ukuran, dan refleks direk indirekHasil yang diharapkan : bentuk bulat, ukuran 3 mm, refleks cahaya +/+

Pemerikssaan iris dengan bantuan lampu senter menilai adakah sinekia, warna iris, neovaskularisasi, dsbHasil yang diharapkan : tidak ada sinekia

Lensa, menentukan maturitas katarak bila (bila ada) dengan menyinari mata pada sudut 45oHasil yang diharapkan : lensa jernih

Pemeriksaan yang harus dilakukanMelakukan pemeriksaan refraksi dengan metode Snellen chartDilakukan di kamar yang tidak terlalu terang dengan kartu Snellen.Pasien duduk dengan dengan jarak 6 meter dari kartu Snellen dengan satu mata ditutup. Pasien diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu, mulai dari baris paling atas kebawah,dan tentukan baris terakhir yang masih dapat dibaca seluruhnya dengan benar. Bila pasien tidak dapat membaca baris paling atas (terbesar) maka dilakuan uji hitung jari dari jarak 6 meter. Jika pasien tidak dapat menghitung jari dari jarak 6 meter, maka jarak dapat dikurangi satu meter, sampai maksimal jarak penguji dengan pasien 1 meter. Jika pasien tetap tidak bisa melihat,dilakukan uji lambaian tangan,dilakukan uji dengan arah sinar. Jika pengelihatan sama sekali tidak mengenal adanya sinar,maka dikatakan pengelihatanya adalah 0 (nol) atau buta total.Pemeriksaan yang harus dilakukan

PEMERIKSAAN VISUSPenderita duduk menghadap kartu Snellen pada jarak 6 meter.Pada mata dipasang bingkai percobaan dan satu mata ditutup.Penderita di suruh membaca kartu Snellen mulai huruf terbesar dan diteruskan sampai huruf terkecil yang masih dapat dibaca.Lensa negatif terkecil dipasang pada tempatnya dan bila tajam penglihatan menjadi lebih baik ditambahkan kekuatannya perlahan-lahan hingga dapat di baca huruf pada baris terbawah.Sampai terbaca basis 6/6Mata yang lain dikerjakan dengan cara yang sama .Pemeriksaan yang harus dilakukanPemeriksaan yang harus dilakukanPenilaian :Tajam pengelihatan normal adalah 6/6. Berarti pasien dapat membaca seluruh huruf dalam kartu Snellen dengan benar. Bila baris yang dapat dibaca selurunya bertanda 30 maka dikatakan tajam pengelihatan 6/30. Berarti ia hanya dapat melihat pada jarak 6 meter yang oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 30 meter. Bila dalam uji hitung jari pasien hanya dapat melihat atau menentukan jumlah jari yang diperlihatkan pad jarak 3 meter, maka dinyatakan tajam pengelihatan 3/60. Jari terpisah dapat dilihat orang normal pada jarak 60 meter.Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada jarak 300 meter. Bila mata hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter, berarti tajam pengelihatan adalah 1/300.Bila mata hanya mengenal adanya sinar saja,tidak dapat melihat lambaian tangan, maka dikatakan sebagai satu per minus. Orang normal dapat melihat adanya sinar pada jarak tidak terhingga.

Pemeriksaan PenunjangDilihat dari usia pasien kemungkinan besar pasien menderita gangguan refraksi berupa miopi, maka hasil yang diharapkan pada pemeriksaan visus adalah visus tidak normal dan perlu dibantu dengan kacamata berlensa negatif

Contoh hasil pemeriksaan:VOD: 20/30 = S-1,00 = 20/20VOS: 20/25 = S-0,50 = 20/20ADDE S+1,50PD: 66/64Dinding bulbus oculiTunica nervosaTunica vasculosaTunica fibrosaIsi bulbus oculiLensa crystalinaCorpus vitreumHumor aquaeusN. Opticus

Anatomi Bulbus Occuli

A. Lapisan Tunica FibrosaCORNEATransparan , diameter 12 mm Kaya saraf sensorik, nervus ciliaris longus; cabang n.ophthalmicus (Nc.V.1)---reflex cornea?Limbus cornea: batas antara cornea dan scleraArcus senilis tepi cornea keruh pada usia lanjutSCLERAKeras, putihDilapisi oleh selaput transparan: conjunctiva bulbiTempat insersi otot penggerak bola mataEmbryologi: duramater

Anatomi Bulbus OcculiB. Isi Bulbus OculiHumor aquous:Mengisi Camera Aculi Anterior (COA) dan Oculi Posterior (COP)Fungsi : Menjaga tekanan bola mataKlinis: GlaucomaAnatomi Bulbus OcculiSirkulasi Humor Aquous

Processus CiliarisCamera Oculi PosteriorPupil4. Camera oculi anterior 5. Canal of Schlemme-Reabsorbsi Aqueous HumorAnatomi Bulbus Occuli2. Lensa CrystalinaBentuk bikonvexDilapisi oleh capsula lentisPada capsula melekat ligamentum suspensorium lentis, insersi pd corpus ciliaris ( proses akomodasi? Kaitan dengan M.ciliaris?)

Anatomi Bulbus Occuli3. Corpus vitrousterdiri atas berisi zat seperti jelly, transparanMengisi 4/5 posterior ruang postrema (s. Rongga vitreous, s. Segmen posterior)Ruang postrema: ruang yang terletak di antara dinding posterior bola mata dan lensa.

Anatomi Bulbus OcculiTunica fibrosa oculiSclera: 5/6 bagian belakang (diameter 22 mm), berwarna putih, tidak tembus cahaya. Kutub belakang ditembus n. OpticusKETEBALAN DI KUTUB BELAKANG: 1 - 2 mm, MENIPIS KE DEPAN, SEHINGGA PADA DAERAH EKUATOR KETEBALAN MENJADI: 0,4 - 0,5 mm. Tempat insersi otot-otot penggerak bola mataHistologi Cornea: 1/6 bagian depan, cembung, jernih, tembus cahayaBagian tengah (kutub depan) lebih tipis dari bagian pinggirnyaRADIUS KECEMBUNGAN PERMUKAAN: 7,7 mmSubstantia propria (9/10 ketebalan cornea)Lembaran serabut-serabut kolagen sejajarDi antara lembaran: fibroblas gepengSubtansi dasar: khondroitin sulfatTidak ada pembuluh darahLamina elastica posterior descemetTEBAL 5 m - 10 m ; ME: SERABUT KOLAGEN HALUSSel endotel: Sel gepeng selapisHistologiCornea EPITEL CORNEALanjutan dari epitel conjuctiva bulbiEpitel gepeng berlapis (6-8 lapis sel epitel)Lamina elastica anterior bowmani (homogen)TEBAL: 20 mMe: serabut-serabut kolagen halus, tidak ada sel1 JULI 200620SUBOWOSCLERA DAN CORNEA

CORNEASCLERARETINACHOROIDCORPUS CILIAREPotongan meridional: bentuk segitigaSisi berhadapan dengan scleraSisi berhadapan dengan corpus vitreumSisi berhadapan dengan lensa dan camera oculi posteriorStruktur jaringanJaringan pengikat longgar, kaya akan serabut elastis, pembuluh darah dan melanositJaringan otot polos dalam 3 berkas = m. CiliareBerkas meridional: (terletak paling luar)Berkas radierBerkas sirkuler Fungsi serabut otot: akomodasi lensa Diselubungi oleh lanjutan retina yang hanya 2 lapisHistologiCORPUS CILIARE

PROCESSUS CILIARESCLERACORNEAPROCESSUS CILIARELipatan-lipatan jaringan pengikat longgar corpus ciliareDiselubungi oleh epitel lanjutan retina (2 lapis)Lapisan luar : sel tidak berpigmen, berasal dari sel sensorikMenghasilkan humor aquaeus yang mengisi camera oculiLapisan dalam: sel kolumner yang banyak mengandung melaninHistologiBagian yang ditembus cahaya:CorneaCamera oculi anteriorPupilCamera oculi posteriorLensa cristalinaCorpus vitreumLapisan retina mulai dari membrana limitans interna sampai sel-sel fotoreseptor

HistologiISI ULBUS OCULILENSA CRYSTALINA

CORPUS VITREUM

HUMOR AQUAEUS

HistologiLENSA CRYSTALINAPembentukan:Gelembung lensa dari epitel ektodermBentuk:Bulat, agak pipih dengan 2 permukaan konveksUkuran:4 mm x 10 mm, LOKASI:Terletak antara iris (di depan) dan corpus vitreum (di belakang)Struktur:Diselubungi oleh capsula lentis yang bening dan elastis (berasal dari mesoderm)Bagian depan: lapisan epitel kuboid selapisSebagian besar masa lensa: susunan serabut-serabut lensa yang berasal dari pemanjangan sel-sel pembentuk lensa (epitel ektoderm).

Histologi261 JULI 200627SUBOWOLENSA CRYSTALINA

CAMERA OCULI ANTERIORCAMERA OCULI POSTERIORCORPUS VITREUMBentuk:Bulat seperti bola, mengisi rongga antara retina dan lensa, kecuali permukaan depan, dibatasi membrana hyaloidea yang tipis.Struktur:Sebagai gelatin jernih yang mengandung air sebanyak 99%Fibril-fibril halus mirip kolagen, asam hialuronDi tengah dilalui canalis hyaloideusMembrana hyaloidea di daerah corpus ciliare merupakan tempat bertumpunya serabut-serabut: apparatus suspensorius lentis = zonula zinni, yang menyebar ke capsula lentis daerah ekuatorFungsi zonula zinni:Untuk mengatur akomodasi lensa melalui kontraksi m. CiliareHistologiHUMOR AQUAEUSLokasi:Mengisi camera oculi anterior dan camera oculi posteriorStruktur:Cairan tidak berbentukKANDUNGAN AIR: 98,6% DAN GARAM nacl & SEDIKIT PROTEINPenghasil:Pembuluh darah corpus ciliareAliran:Camera oculi posteriorCamera oculi anteriorCanalis schlemmiiV.V ciliarisHistologiFisiologi PengelihatanCahaya

Energi radiasi digambarkan dalam bentuk panjang gelombang.Panjang gelombang: jarak antara dua puncak gelombang radiasi elektromagnetik.Frekuensi : jumlah siklus perdetikPanjang gelombang yang dapat merangsang reseptor mata visible spectrum antara 400-700 nm

Optik Penglihatan

Pembuluh darah digambarkan dibagian belakang mata antara retina dan humor vitreous, tetai tidak masuk humor vitreous.Gelombang cahaya retinaRetina: lapisan tipis jaringan saraf di bagian belakang bola mataRetina mengandung sel reseptor light-sensitive Lensa dan kornea: sistem optik yang menfokuskan bayangan ke retina

Refraksi cahaya oleh sistem lensa mata:Sinar cahaya difokuskan dari satu titik (single point)a : bentuk single point, a : pada retinaSinar cahaya dari lebih satu point difokuskan menjadi bayangan terbalikBlind spot/bintik buta (saraf mata), bayangan tidak difokuskan di saraf mataBayangan difokuskan di fovea sentralis, daerah retina dengan clarity yang besar, dekat keluarnya saraf.Refraksi terjadi di beberapa tempat

Bentuk lensa dikontrol oleh Otot siliarisTegangan serabut zonularSerabut zonular akan menarik lensa menjadi flat, oval, dan akan mendorong ke bentuk semula.Elastisitas lensa pembiasan sinar cahaya, penting untuk benda yang dekatOtot siliaris: dikontrol oleh saraf parasimpatisSirkulerKontraksi mengembalikan tegangan serabut zonular

NormalNearsighted (miopia)Farsighted (presbiopia)katarakCASE OVERVIEWWanita 15th (insidensi)KU:-kedua mata buram(dd:miopia, hipermetropia, astigmatisme, katarak, glukoma, retinopati hipertensi, retinopati diabetik, meningioma)-berangsur semakin berat sejak 1th yang lalu(bersifat progresif)-lebih jelas ketika memincingkan mata(menyingkirkan kemungkinan kelainan mediarefraksi, kemungkinan besar kelainannya padarefraksi)DIAGNOSIS BANDING1. Hipermetropia (dengan kekuatan lebih dari 3 dioptri)Keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup di biaskan sehingga titik fokusnya terletak dibelakang retina. Bila kekuatannya lebih dari 3 dioptri pasien akan mengeluh pengelihatan jauh kabur.PATOFISIOLOGIDiameter anterior posterior bola mata yang lebih panjang, kurvatura kornea dan lensa yang lebih besar dan perubahan indeks reaktif menyebabkan sinar yang datang sejajar kearah mata dibiaskan di depan retina, sehingga bayangan kabur pada retina.PATOFISIOLOGIPatofisiologi MiopiaJarak kornea dgn retina jauhDaya bias lensa terlalu kuatBayangan jatuh di depan retinaPenglihatan buram

Kelainan lengkungan permukaan korneamiopaTerlalu cembung/ bola mata terlalu panjangPenatalaksanaan miopia adalah dengan mengusahakan sinar yang masuk mata difokuskan tepat di retina. Penatalaksanaan miopia dapat dilakukan dengan cara :Cara optikCara operasi

Penatalaksanaan Cara optik

Kacamata (Lensa Konkaf)Koreksi miopia dengan kacamata, dapat dilakukan dengan menggunakan lensa konkaf (cekung/negatif) karena berkas cahaya yang melewati suatu lensa cekung akan menyebar. Bila permukaan refraksi mata mempunyai daya bias terlalu tinggi atau bila bola mata terlalu panjang seperti pada miopia, keadaan ini dapat dinetralisir dengan meletakkan lensa sferis konkaf di depan mata. Lensa cekung yang akan mendivergensikan berkas cahaya sebelum masuk ke mata, dengan demikian fokus bayangan dapat dimundurkan ke arah retina Penatalaksanaan Lensa kontakLensa kontak dari kaca atau plastik diletakkan dipermukaan depan kornea. Lensa ini tetap ditempatnya karena adanya lapisan tipis air mata yang mengisi ruang antara lensa kontak dan permukaan depan mata. Sifat khusus dari lensa kontak adalah menghilangkan hampir semua pembiasan yang terjadi dipermukaan anterior kornea, penyebabnya adalah air mata mempunyai indeks bias yang hampir sama dengan kornea sehingga permukaan anterior kornea tidak lagi berperan penting sebagai dari susunan optik mata. Sehingga permukaan anterior lensa kontaklah yang berperan penting.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Cara operasi pada korneaAda beberapa cara, yaitu :Radikal keratotomy (dengan pisau) yaitu operasi dengan menginsisi kornea perifer sehingga kornea sentral menjadi datar. Hal ini menyebabkan sinar yang masuk ke mata menjadi lebih dekat ke retina.Excimer laser (dengan sinar laser) yaitu operasi dengan menggunakan tenaga laser untuk mengurangi kecembungannya dan dilengketkan kembali.Keratomileusis yaitu bila kornea yang terlalu cembung di insisi kemudian dikurangi kecembungannya dan dilengketkan kembali.Epiratopati yaitu operasi dengan melakukan penjahitan keratolens yang sesuai dengan koreksi refraksi ke kornea penderita yang telah di buang epitelnya.Cara operasi di atas masih mempunyai kekurangan kekurangan, oleh karena itu para ahli mencoba untuk mencari jalan lain yang dapat mengatasi kekurangan tersebut dengan jalan mengambil lensa mata yang masih jernih (clear lens extraction/CLE).

Penatalaksanaan TERIMAKASIH