multi-item pada supplier tunggal yang …mmt.its.ac.id/download/semnas/semnas xxiv/mi/26. prosiding...

12
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016 ISBN : 978-602-70604-3-2 1 PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN UNTUK PEMBELIAN MULTI-ITEM PADA SUPPLIER TUNGGAL YANG MENERAPKAN SKEMA DISKON DENGAN RATE TETAP PADA PC DENGAN SHAPLEY VALUE SEBAGAI METODE PENGALOKASIAN SAVING Nur Rahmawati 1) , Imam Baihaqi 2) , Erwin Widodo 3) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Jalan Raya ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia e-mail: 1) [email protected] 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 3) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Purchasing Consortium (PC) adalah bergabungnya dua atau lebih organisasi dengan badan hukum terpisah baik secara sendiri, maupun melalui pihak ketiga melalui pembagian dan atau penyatuan volume pembelian, informasi, dan resources yang dimiliki. Tujuan dari penggabungan tersebut adalah untuk dapat meningkatkan bargaining power, sehingga diperoleh harga beli barang atau jasa yang lebih murah dari supplier. Penelitian ini mencoba melakukan permodelan untuk dapat meminimumkan total biaya tahunan, pada beberapa buyer yang melakukan pembelian multi item melalui PC pada supplier tunggal yang menawarkan skema diskon tetap dengan menggabungkan pengiriman. Dalam penelitian ini digunakan metode analitis untuk menyelesaikan permasalahan serta metode game theory untuk pengalokasian saving. Dari hasil percobaan numeric diperoleh hasil bahwa dengan melakukan pembelian melalui PC, total biaya yang dihasilkan lebih baik bila dibandingkan dengan pembelian tanpa melalui PC pada setiap kombinasi jarak antara supplier-buyer maupun buyer-buyer. Shapley value yang digunakan dalam pengalokasian saving dapat membagi saving sesuai dengan kontribusi yang dilakukan tiap anggota dalam pembentukan PC bila dibandingkan dengan pembagian sama rata. Kata kunci: Purchasing Consortium, Multi Item Supplier Tunggal, Skema Diskon Tetap, Shapley Value. PENDAHULUAN Purchasing Consortium (PC) adalah suatu strategi dalam pembelian dimana dilakukan penggabungan dua atau lebih organisasi dengan badan hukum terpisah baik secara sendiri, maupun melalui pihak ketiga (Huber et al., 2004). Penggabungan dilakukan melalui pembagian dan atau penyatuan volume pembelian, informasi, dan resources yang dimiliki (Schotanus dan Telgen, 2007). Dengan melakukan penggabungan tersebut, diharapkan bargaining power, dapat ditingkatkan sehingga diperoleh beberapa keuntungan dari supplier (Bloch et al., 2006). Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan pembelian melalui PC. Beberapa keuntungan tersebut diantaranya dapat menurunkan biaya pembelian suatu produk, menurunkan resiko pengiriman, menurunkan biaya transaksi dan menaikkan produktivitas, menaikkan flexibilitas dari inventory, akses yang lebih baik terhadap sumber daya maupun pasar, dapat menyediakan produk yang berkualitas tinggi, menurunkan biaya

Upload: vutuong

Post on 09-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-21

PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN UNTUK PEMBELIANMULTI-ITEM PADA SUPPLIER TUNGGAL YANG MENERAPKAN

SKEMA DISKON DENGAN RATE TETAP PADA PC DENGANSHAPLEY VALUE SEBAGAI METODE PENGALOKASIAN SAVING

Nur Rahmawati1), Imam Baihaqi 2), Erwin Widodo3)

1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh NopemberJl. Jalan Raya ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia

e-mail: 1)[email protected])Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember3)Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ABSTRAK

Purchasing Consortium (PC) adalah bergabungnya dua atau lebih organisasi dengan badanhukum terpisah baik secara sendiri, maupun melalui pihak ketiga melalui pembagian dan ataupenyatuan volume pembelian, informasi, dan resources yang dimiliki. Tujuan daripenggabungan tersebut adalah untuk dapat meningkatkan bargaining power, sehinggadiperoleh harga beli barang atau jasa yang lebih murah dari supplier. Penelitian ini mencobamelakukan permodelan untuk dapat meminimumkan total biaya tahunan, pada beberapa buyeryang melakukan pembelian multi item melalui PC pada supplier tunggal yang menawarkanskema diskon tetap dengan menggabungkan pengiriman.Dalam penelitian ini digunakan metode analitis untuk menyelesaikan permasalahan sertametode game theory untuk pengalokasian saving. Dari hasil percobaan numeric diperolehhasil bahwa dengan melakukan pembelian melalui PC, total biaya yang dihasilkan lebih baikbila dibandingkan dengan pembelian tanpa melalui PC pada setiap kombinasi jarak antarasupplier-buyer maupun buyer-buyer. Shapley value yang digunakan dalam pengalokasiansaving dapat membagi saving sesuai dengan kontribusi yang dilakukan tiap anggota dalampembentukan PC bila dibandingkan dengan pembagian sama rata.

Kata kunci: Purchasing Consortium, Multi Item Supplier Tunggal, Skema Diskon Tetap,Shapley Value.

PENDAHULUAN

Purchasing Consortium (PC) adalah suatu strategi dalam pembelian dimana dilakukanpenggabungan dua atau lebih organisasi dengan badan hukum terpisah baik secara sendiri,maupun melalui pihak ketiga (Huber et al., 2004). Penggabungan dilakukan melaluipembagian dan atau penyatuan volume pembelian, informasi, dan resources yang dimiliki(Schotanus dan Telgen, 2007). Dengan melakukan penggabungan tersebut, diharapkanbargaining power, dapat ditingkatkan sehingga diperoleh beberapa keuntungan dari supplier(Bloch et al., 2006).

Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan pembelian melaluiPC. Beberapa keuntungan tersebut diantaranya dapat menurunkan biaya pembelian suatuproduk, menurunkan resiko pengiriman, menurunkan biaya transaksi dan menaikkanproduktivitas, menaikkan flexibilitas dari inventory, akses yang lebih baik terhadap sumberdaya maupun pasar, dapat menyediakan produk yang berkualitas tinggi, menurunkan biaya

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-22

logistic, menurunkan beban kerja dan biaya transaksi, dapat menjalin hubungan yang lebihbaik dengan supplier melalui komitmen untuk membuat kontrak, berbagi pengalaman daninformasi dalam meningkatkan kualitas produk dan pelayanan (Yu, 2012). Selain beberapamanfaat tersebut terdapat pula manfaat lain dari pembentukan PC antara lain pemanfaatan stafahli yang ada (Essig, 2000) serta terjadinya penurunan lead time pengiriman (Ghaderi danLeman, 2013).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan pada PC hanya difokuskan pada minimasi totalbiaya untuk item tunggal. Pada kenyataannya, sangat jarang suatu industri hanya melakukanpembelian untuk item tunggal. Masalah lain yang timbul dalam pembentukan PC adalahbagaimana mengalokasikan saving yang diperoleh. Apakah saving akan dibagi rata ke setiapanggota. Ataukah saving dibagi menggunakan metode pengalokasian saving yang lain.Berdasarkan Lozano (2013), metode pengalokasian yang sesuai diterapkan pada PC adalahShapley value yang merupakan salahsatu metode dalam cooperative game theory (CGT).CGT dipilih karena konsep CGT sangat sesuai dengan PC dimana semua anggota yangtergabung memiliki tujuan yang sama serta agar terjadi win-win solution pada setiapanggotanya.

Oleh karena itu, pada penelitian ini disusun model persediaan dan transportasi yang dapatmeminimumkan total biaya tahunan dari masing-masing anggota pada pembelian multi itemdengan skema diskon tetap. Bentuk PC yang diadopsi dari penelitian Schotanus (2007) sertaNollet dan Beauliu (2003) adalah lead buying pada fase concentration. Pada tipe keanggotaanPC jenis ini semua anggota mendapatkan porsi kerja yang sama. Metode analitis digunakanuntuk menghasilkan total biaya tahunan yang minimum. Sedangkan pada pembagian saving,digunakan Shapley value dari CGT yang menitik beratkan pada besar kontribusi tiap anggotadalam hal volume pembelian terhadap PC. Tidak ada anggota yang melakukan piggy backingatau hanya ikut menikmati hasil tanpa harus ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan di PC.Komponen biaya yang dianalisis meliputi biaya pembelian, pemesanan, penyimpanan, biayaoperasional PC, dan biaya transportasi.

METODE

Pada Gambar 1 berikut, ditunjukkan model konseptual yang digunakan dalam penelitianini. Beberapa pembeli yang membutuhkan item sejenis membentuk PC untuk dapat memenuhikuota diskon yang ditetapkan oleh supplier (K). Setiap buyer ke-j memiliki Demand item ke-isebesar Rij. Consortium bertugas untuk mengumpulkan Demand pada semua buyer untukmasing-masing item. Setelah itu, dilakukan penghitungan total kuota pembelian item ke-i (Qij)untuk kemudian dilakukan pemesanan pada supplier. Karena pembelian dilakukan dalamjumlah besar, kuota diskon dari supplier dapat terpenuhi. Supplier memberikan diskonsebesar r dari jumlah total pembelian. Harga untuk item ke-i dari supplier adalah Pi. Proporsiitem ke-i yang diberikan pada buyer ke-j sebesar Qij dengan harga item ke-i sebesar Pi. Selainitu, masing-masing buyer menerima saving yang diperoleh karena kolaborasi yang dilakukanberdasarkan kontribusi dari masing-masing buyer. Pengiriman item dilakukan secara terpisah.NotasiNotasi yang digunakan dalam model penelitian ini antara lain:

Pi = Biaya item per unit pembelian untuk item ke iRij = Demand tahunan item ke i buyer jCod

PCS = Biaya pemesanan dari PC ke supplierCod

RPC = Biaya pemesanan dari buyer ke PCCod

RS = Biaya pemesanan dari buyer ke supplierCop

PC = Biaya Biaya operasional PC

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-23

Gambar 1. Model konseptual pembelian multi item supplier tunggal pada PC

Qic = Order quantity dalam unit pertahun untuk item ke i oleh PCQij = Order quantity dalam unit pertahun untuk item ke i oleh PCF = Fraksi biaya penyimpanan pertahunm = Ri/Qi = Frekuensi order dalam satu tahunT = 1/m = Waktu antar pemesanandoj = Jarak dari Supplier ke buyer ke j tanpa menggabungkan pengirimann = Jumlah iteml = Jumlah BuyerK = Jumlah minimum pembelian yang mendapatkan potongan diskon darisupplier dalam rupiahnrdj = Lama penyewaan kendaraan (hari) pada buyer ke-jr = Diskon yang ditawarkan supplier untuk nominal pembelian K

= Saving yang diperoleh buyer ke j karena bergabung kedalam PC dalam

melakukan pembelianCtr = Biaya transportasi per unit jarakCrent = Biaya sewa kendaraan

AsumsiAdapun asumsi yang digunakan dalam model penelitian ini antara lain:

1. Hubungan peningkatan kuota purchasing dengan besarnya diskon yang diperolehdiasumsikan proporsional (Fix discount rate)

2. Semua member PC diasumsikan melakukan pemesanan pada semua jenis produksecara bersamaan

3. Biaya transportasi diasumsikan ditanggung sepenuhnya oleh pembeli4. Terdapat satu supplier yang memasok semua item ke semua buyer5. Tidak diperbolehkan melakukan backorder6. Item yang dibeli dari supplier langsung dikirim ke buyer7. Kapasitas kendaraan pengangkut diabaikan8. Kecepatan rata-rata mobil pengangkut adalah 60 km/jam

Model Matematisa) Pembelian tanpa melalui PC

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-24

Model joint replenishment berikut diturunkan dari konsep EOQ single item (Tersine,1994).

Total biaya yang ditanggung oleh Buyer j adalah sebagai berikut:TCj = Biaya pembelian + Biaya pemesanan + Biaya penyimpanan + Biaya transportasi

(1)

Dengan menurunkan TC terhadap m maka akan diperoleh frekuensi order optimum padamasing-masing buyer sebagai berikut :

(2)Dengan memasukkan m* kedalam TCj(m), maka akan dihasilkan total biaya optimum

pada masing-masing buyer. Batasan yang digunakan dalam skenario ini adalah:

Batasan pertama merupakan batasan kuota diskon. Persamaan 1 dan 2 hanya berlakujika total biaya pembelian item kurang dari K. sedangkan batasan kedua digunakanuntuk menjamin bahwa persamaan 2 memiliki hasil.

Total Biaya Sistem adalah:(3)

b) Pembelian melalui PCModel joint replenishment berikut diturunkan dari konsep EOQ single item (Tersine,

1994).Biaya total yang dialami oleh keseluruhan sistem antara lain:

TCs = Biaya Pembelian + Biaya Pemesanan + Biaya Operasional PC+ BiayaPenyimpanan + Biaya Transportasi

Dengan menurunkan TC terhadap m maka akan diperoleh frekuensi order optimum padaPC sebagai berikut:

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-25

Dengan syarat:(7)

Persamaan 8 merupakan batasan kuota diskon. Karena pembelian dilakukan melalui PC,maka total pembelian oleh PC dapat memenuhi kuota diskon dari supplier (K). Sedangkanpersamaan 7 digunakan untuk menjamin bahwa persamaan 6 memiliki hasil.

c) Shapley value

Shapley value adalah metode pengalokasian saving yang didasarkan pada rata-ratakontribusi marginal yang diperoleh tiap anggota dengan bergabungnya anggota tersebut kedalam grup yang sudah terbentuk sebelumnya. Persamaan 9 berikut adalah persamaan yangdigunakan dalam pengalokasian saving dengan menggunakan Shapley value.

Jika diberikan suatu game koalisi (N,v), maka Shapley value dari player i ( ) adalah

N adalah jumlah anggota. Jika anggota ke i dimasukkan kedalam set S, maka

kontribusi yang diberikan oleh anngota ke i terhadap set S adalah .

Kalikan nilai tersebut dengan yang merupakan kondisi cara yang mungkin terbentuk olehset S sebelum bergabungnya anggota ke i. Setelah itu kalikan nilai tersebut dengan

yang merupakan cara yang berbeda anggota yang tersisa dapat ditambahkankedalamnya. Jumlahkan semua nilai set S yang mungkin terbentuk. Pada Gambar 2ditunjukkan mekanisme pengalokasian saving dengan metode Shapley value dari CGT.d) Data dan Parameter

Berikut ini adalah adalah parameter dan data yang digunakan dalam model

Tabel 1. Data BuyerBuyer ke j 1 2 3

Item ke-i 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Harga Item(Pi)

10,000 15,000 20,000 10,000 15,000 20,000 10,000 15,000 20,000

DemandTahunan (Rij)

627 688 491 595 607 544 702 704 627

Pada penelitian ini terdapat tiga buyer yang melakukan pembelian tiga item yang samadengan kebutuhan yang berbeda seperti yang terlihat pada Tabel 1. Adapun data parameteryang digunakan dalam model ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-26

Tabel 2. Data Parameter ModelFraksi Biaya Simpan per Item (F) 0.3

Biaya Pemesanan dari Buyer ke Supplier(Cod_BS)

500,000

Biaya Pemesanan dari PC ke Supplier (Cod_PCS) 500,000 Biaya Sewa Kendaraan (Crent) 500,000

Biaya Pemesanan dari PC ke Supplier (Cod_PCS) 500,000 Biaya Transportasi per Km Jarak (Ctr) 10,000

Prosentase Diskon dari Supplier 30 %Minimum Pembelian yang Terkena Diskon dariSupplier

40,000,000

Hitung Total Saving padaBPS dengan PersamaanTotal Saving pada BPS =BPS Sk. 0 – BPS Skenario

yang dipilih

Hitung V(c) denganmenggunakan persamaan

11

Hitung saving yangditerima buyer j dengan

Shapley Valuemenggunakan persamaan 9

Menghitung nilai BPj

Selesai

Mulai

Gambar 2. Mekanisme pengalokasian saving

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari percobaan numerik yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:Validasi Model

Verifikasi model dilakukan untuk dapat mengetahui apakah model yang disusun telahbenar secara syntac. Sedangkan validasi dilakukan untuk dapat mengetahui bagaimanaperilaku total biaya terhadap perubahan Demand. Pada tahap validasi, demand

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-27

dikelompokkan menjadi tujuh bagian yaitu normal, kenaikan dan penurunan sebesar 20 %,40%, dan 60%. Gambar 3 berikut adalah hasil percobaan yang telah dilakukan. Dari gambar 3dapat diketahui bahwa nilai total biaya selalu mengalami kenaikan seiring dengan naiknyademand. Hal tersebut sangat sesuai dengan kondisi dilapangan. Dengan demikian dapatdikatakan bahwa model yang disusun telah tervalidasi.

-

20,000,000.00

40,000,000.00

60,000,000.00

80,000,000.00

100,000,000.00

120,000,000.00

140,000,000.00

0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6

TotalCost

Perubahan Demand Tahunan

Gambar 3. Validasi ModelRunning Model

Berikut ini adalah hasil running model yang telah dilakukan. Pada Tabel 3 dapatdiketahui bahwa dengan melakukan pembelia tanpa melalui PC, maka total biaya pembelianitem pada masing-masing buyer tidak memenuhi kuota jumlah pembelian yang memperolehdiskon dari supplier (K) sebesar empat puluh juta rupiah. Sehingga, pembelian yangdilakukan tidak mendapat potongan diskon dari supplier.

Sedangkan pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa dengan melakukan pembelian melaluiPC, total biaya pembelian item dapat memenuhi K sebesar empat puluh juta rupiah. Sehinggasupplier memberikan potongan diskon sebesar r% yang dalam hal ini 30% terhadap totalpembelian.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-28

Tabel 3. Total Biaya pembelian item pada buyer ke-j pada pembelian tanpa melalui PC

Q11 Q21 Q31 Q12 Q22 Q32 Q13 Q23 Q33

Dekat Dekat 372 431 323 353 380 358 462 463 412

Dekat Jauh 459 474 249 436 418 276 356 357 318

Sedang Dekat 573 644 442 544 568 490 632 634 565

Sedang Jauh 555 700 435 527 618 482 622 624 556

Jauh Dekat 792 911 616 752 804 682 881 883 787

Jauh Jauh 915 968 571 868 854 633 816 819 729

Jauh Jauh 790 927 568 750 818 629 812 814 725

Total biaya pembelianBuyer ke-j

33,165,000 32,350,000 34,830,000

35,090,000 34,150,000 35,025,000Total biaya pembelian

Buyer ke-j

33,220,000 37,795,000

24,230,000 23,760,000 27,130,000

24,180,000 26,700,000

Total biaya pembelianBuyer ke-j

Total biaya pembelianBuyer ke-j

Total biaya pembelianBuyer ke-j

33,905,000

24,750,000

Jarak BuyerTerhadapSupplier

Jarakantarbuyer

16,680,000

Total biaya pembelian itemBuyer ke-j

Total biaya pembelianBuyer ke-j

16,150,000 15,275,000

16,645,000 16,390,000 19,805,000

Qij

Tabel 4. Total Biaya pembelian item pada buyer ke-j pada pembelian melalui PC

Q11 Q21 Q31 Q12 Q22 Q32 Q13 Q23 Q33Dekat Dekat 445 488 349 422 431 386 498 500 445

Dekat Jauh 458 503 359 435 443 397 513 514 458

Sedang Dekat 669 734 524 635 648 581 749 751 669

Sedang Jauh 679 745 532 645 658 589 760 763 679

Jauh Dekat 947 1039 741 898 917 821 1060 1063 947

Jauh Jauh 993 1090 778 942 961 862 1112 1115 993

Jauh Jauh 926 1016 725 879 896 803 1037 1040 926Total biaya pembelian Buyer ke-j

Total biaya pembelian Buyer ke-j

130,608,094

121,770,244

Total biaya pembelian Buyer ke-j

Total biaya pembelian Buyer ke-j

89,327,882

124,512,730

Total biaya pembelian Buyer ke-j

Total biaya pembelian Buyer ke-j

60,236,700

87,999,183

Jarak BuyerTerhadap Supplier

Jarak antarbuyer

Qij

Total biaya pembelian item Buyer 58,540,534

Pada Gambar 4, dilakukan perbandingan skenario usulan yaitu pembelian melalui PCterhadap skenario 0 (pembelian tanpa melalui PC). dari hasil perhitungan tersebut diketahuibahwa total biaya yang harus ditanggung pada pembelian melalui PC selalu lebih baikdaripada pembelian tanpa melalui PC.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-29

Gambar 4. Perbandingan Pembelian tanpa melalui PC dan dengan melalui PCPengalokasian Saving

Berikut ini adalah hasil pengalokasian saving yang telah dilakukan denganmenggunakan metode Shapley value dari CGT.

(10)

Tabel 5. Total SavingBiaya Pembelian melalui

PCBuyer 1 26,410,000Buyer 2 25,935,000Buyer 3 30,120,000Buyer 1 dan 2 52,345,000Buyer 1 dan 3 56,530,000Buyer 2 dan 3 56,055,000Buyer 1, 2, dan 3 82,465,000 57,725,500

24,739,500

Biaya Pembelian tanpa melaluiPC

Saving

Total saving yang diperoleh dari pembentukan PC tersebut harus dialokasikan kembalipada masing-masing buyer. Berikut ini adalah metode pengalokasian saving denganmenggunakan metode Shapley value.

(11)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-210

Tabel 6. Metode Shapley value

Set S V(C)

1 7,923,0002 7,780,5003 9,036,0001,2 15,703,5001,3 16,959,0002,3 16,816,5001,2,3 24,739,500Kombinasi bergabungnya

Buyer ke-j kedalam PC1 2 3

1-2-3 7,923,000 7,780,500 9,036,0001-3-2 7,923,000 6,667,500 10,149,0002-1-3 7,780,500 7,923,000 9,036,0002-3-1 7,780,500 9,036,000 7,923,0003-1-2 9,036,000 7,923,000 7,780,5003-2-1 9,036,000 7,780,500 7,923,000Shapley Value 8,246,500 7,851,750 8,641,250

Buyer ke-j

Dari Tabel 6, diperoleh hasil pengalokasian saving pada buyer-j. setelah itu dilakukanpenghitungan total biaya pembelian yang dibebankan pada masing-masing buyer. Denganmenggunakan Shapley value, diperoleh hasil pengalokasian saving yang sesuai dengankotribusi masing-masing anggota PC bila dibandingkan dengan pengalokasian saving samarata. Karena, dengan membagi sama rata pada tiap anggota, anggota dengan kontribusi yanglebih besar memperoleh alokasi saving yang sama dengan anggota dengan kontribusi yanglebih kecil seperti yang terlihat pada Tabel 7. Pada Tabel 7, buyer 2 memperoleh penurunanbiaya sebesar 2% dari yang semestinya harus dibayarkan. Sementara itu, buyer 3 mengalamikenaikan biaya pembelian 2% dari yang semestinya harus dibayarkan.

Tabel 7. Perbandingan Metode Shapley value dengan pembagian sama rataBuyer ke-

j

Total Biaya Pembelian

dengan SV

Total Biaya Pembelian dengan

pembagian sama rataSelisih

Buyer 1 18,163,500 18,163,500 0%Buyer 2 18,083,250 17,688,500 2%Buyer 3 21,478,750 21,873,500 -2%Total 57,725,500 57,725,500

Analisis SensitivitasKondisi parameter pada uji sensitivitas dua parameter ini antara lain F dengan r, F

dengan Rij, F dengan P, r dengan Rij, r dengan P, dan Rij dengan P. Gambar 5 berikut iniadalah hasil analisis sensitivitas pada skenario pembelian melalui PC. Analisis sensitivitasdilakukan dengan menaikkan dan menurunkan nilai parameter sebesar 20%, 40%, 60%, dan80% terhadap kondisi normal.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-211

-

20,000,000.00

40,000,000.00

60,000,000.00

80,000,000.00

100,000,000.00

120,000,000.00

140,000,000.00

F r R P

TotalCost

Parameter

40%

60%

80%

100%

120%

140%

160%

Gambar 5 Analisis Sensitivitas Dua Parameter pada Skenario 1Dari Gambar 5 dapat diketahui besarnya pengaruh dua parameter yang berubah secara

bersamaan yang digunakan pada model terhadap sensitivitas total biaya pada skenario 1. PadaGambar 5 tersebut diperoleh bahwa parameter Rij (Demand tahunan) dan Pi (Harga item)menyebabkan kenaikan total biaya tahunan yang sangat signifikan dengan naiknya keduaparameter tersebut. Sedangkan pada parameter F ( Fraksi biaya simpan) hanya menyebabkankenaikan yang tidak begitu sidnifikan terhadap total biaya tahunan. Sebaliknya kenaikan padaparameter r (Prosentase diskon yang ditawarkan supplier) menyebabkan penurunan totalbiaya tahunan yang sangat signifikan.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain :1. Pada penelitian ini diketahui pentingnya melakukan koordinasi dalam hal kebijakan

persediaan, pemesanan, dan transportasi antar beberapa buyer yang melakukanpembelian multi item pada supplier yang sama dengan cara sharing informasi untukdapat meminimumkan total biaya tahunan masing-masing buyer. Hal ini ditandai denganturunnya total biaya pada skenario usulan bila dibandingkan dengan skenario 0(pembelian tanpa melalui PC).

2. Pada kasus pembelian multi item pada supplier tunggal yang menawarkan skema diskontetap skenario 1 (pembelian melalui PC) selalu lebih baik daripada skenario 0 (pembeliantanpa melalui PC).

3. Dengan melakukan pembagian saving berdasarkan Shapley value, keuntungan yangdiperoleh masing-masing anggota dapat disesuaikan dengan kontribusinya dalampembentukan PC. Hal tersebut sangat sesuai dengan konsep keadilan dalam pembagiansaving berdasarkan kontribusi daripada membaginya sama rata.

4. Parameter yang sangat berpengaruh pada naik turunnya total biaya secara signifikanadalah harga item ke-i, besarnya demand tahunan, dan prosentase diskon.

Saran yang dapat diberikan untuk perbaikan serta potensi pengembangan penelitianselanjutnya antara lain :1. Mempertimbangkan adanya backorder dalam pembelian multi item pada supplier tunggal

yang menerapkan skema diskon tetap

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIVProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

ISBN : 978-602-70604-3-212

2. Mempertimbangkan insentif lain yang ditawarkan supplier seperti credit in payment(kemungkinan melakukan pembayaran secara kredit)

3. Mempertimbangkan demand yang non deterministik.

DAFTAR PUSTAKA

Bloch, R. E., Perlman, S. P., & Brown, J. S. (2006). An analysis of group purchasingorganizations’ contracting practices under the Antitrust Laws: Myth and Reality.White Paper. Mayer, Brown, Rowe & Maw.

Essig, M. (2000). Purchasing consortia as symbiotic relationships: developing theconcept of “consortium sourcing”. European Journal of Purchasing & SupplyManagement, 6(1), 13-22.

Ghaderi, H., & Leman, Z. (2013). Horizontal collaboration in purchasing: A successfulcase from small and medium enterprises (SMEs). African Journal of BusinessManagement, 7(10), 750-753.

Huber, B., Sweeney, E., & Smyth, A. (2004). Electronic Purchasing Consortia: aProcurement Direction for the Future?.

Lozano, S., Moreno, P., Adenso-Díaz, B., & Algaba, E. (2013). Cooperative game theoryapproach to allocating benefits of horizontal cooperation. European Journal ofOperational Research, 229(2), 444-452.

Nollet, J., & Beaulieu, M. (2003). The development of group purchasing: an empiricalstudy in the healthcare sector. Journal of Purchasing and Supply Management,9(1), 3-10.

Pujawan, N. & Mahendrawathi (2010). Supply chain management. Guna widya.Schotanus, F. (2007). Horizontal cooperativepurchasing. University of Twente.Tersine, R. J. (1994). Principles of inventory and materials management.Yu, W. (2012). Cooperative purchasing in SME's: evidence from China's retail sector.