“moist wound healing” - pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/moist wound healing trend.doc ·...

34
PERAWATAN LUKA Oleh: ROSINA TARIGAN UKE PEMILA Ditulis Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Ajar ”Trend” Dan ”Issue” Dalam Keperawatan

Upload: haminh

Post on 02-Apr-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

PERAWATAN LUKA

Oleh: ROSINA TARIGAN

UKE PEMILA

Ditulis Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Ajar ”Trend” Dan ”Issue” Dalam

Keperawatan

Program Magister Ilmu KeperawatanKekhususan Keperawatan Medikal Bedah

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Page 2: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

Tahun 2007

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

BAB II Konsep luka

2.1 Definisi

2.2 Etiologi

2.3 Jenis-jenis Luka

2.4 Proses Penyembuhan Luka

2.5 Perawatan Luka

BAB III Trend dan Isu Perawatan Luka

3.1 Kecendrungan Perawatan Luka Saat ini

3.2 Moist Wound Healing

BAB IV Penutup

DAFTAR PUSTAKA

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 2

Page 3: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

BAB I

PENDAHULUAN

Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar

suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap

berbagai cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan

pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka

(Joyce M. Black, 2001). Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi

organ tubuh kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang berurutan

dimana sel secara bersama-sama berinteraksi, melakukan tugas dan berfungsi secara

normal. Idealnya luka yang sembuh kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan

penampilan.

Metode perawatan luka berkembang cepat dalam 20 tahun terakhir, jika tenaga kesehatan

dan pasiennya memanfaatkan terapi canggih yang sesuai dengan perkembangan, akan

memberikan dasar pemahaman yang lebih besar terhadap pentingnya perawatan luka.

Semua tujuan manajemen luka adalah untuk membuat luka stabil dengan perkembangan

granulasi jaringan yang baik dan suplai darah yang adekuat., hanya cara tersebut yang

membuat penyembuhan luka bisa sempurna.

Untuk memulai perawatan luka, pengkajian awal yang harus dijawab adalah, apakah luka

tersebut bersih, atau ada jaringan nekrotik yang harus dibuang, apakah ada tanda klinik

yang memperlihatkan masalah infeksi, apakah kondisi luka kelihatan kering dan terdapat

resiko kekeringan pada sel, apakah absorpsi atau drainage objektif terhadap obat topical

dan lain-lain. Terjadinya peradangan pada luka adalah hal alami yang sering kali

memproduksi eksudat; mengatasi eksudat adalah bagian penting dari penanganan luka.

Selanjutnya, mengontrol eksudat juga sangat penting untuk menangani kondisi dasar luka,

yang mana selama ini masih kurang diperhatikan dan kurang diannggap sebagai suatu hal

yang penting bagi perawat, akibatnya bila produksi eksudat tidak dikontrol dapat

meningkatkan jumlah bakteri pada luka, kerusakan kulit, bau pada luka dan pasti akan

meningkatkan biaya perawatan setiap kali mengganti balutan.

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 3

Page 4: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

Keseimbangan kelembaban pada permukaan balutan luka adalah faktor kunci dalam

mengoptimalkan perbaikan jaringan; mengeliminasi eksudat dari luka yang berlebihan

pada luka kronik yang merupakan bagian penting untuk permukaan luka. Untuk itu

dikembangkan suatu metode perawatan luka dengan cara mempertahankan isolasi

lingkungan luka agar tetap lembab dengan menggunakan balutan penahan kelembaban,

yang dikenal dengan Moist Wound Healing. Metode ini secara klinis memiliki keuntungan

akan meningkatkan proliferasi dan migrasi dari sel-sel epitel disekitar lapisan air yang

tipis, mengurangi resiko timbulnya jaringan parut dan lain-lain, disamping beberapa

keunggulan metode ini dibandingkan dengan kondisi luka yang kering adalah

meningkatkan epitelisasi 30-50%, meningkatkan sintesa kolagen sebanyak 50 %, rata-rata

re-epitelisasi dengan kelembaban 2-5 kali lebih cepat serta dapat mengurangi kehilangan

cairan dari atas permukaan luka.

Dari manfaat dan keuntungan metode Moist Wound Healing tersebut, dapat dimanfaatkan

sebagai suatu trend perawatan luka dengan prinsip luka cepat sembuh, kualitas

penyembuhan baik serta dapat mengurangi biaya perawatan luka, dan ini sangat penting

bagi perawat untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya di lingkungan

perawatan khususnya perawatan luka yang jelas sangat memberikan kepuasan bagi

kesembuhan luka pasien.

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 4

Page 5: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

BAB II

KONSEP PENYEMBUHAN LUKA

2.1 Definisi

Penyembuhan luka adalah respon tubuh terhadap berbagai cedera dengan proses

pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan fungsi

secara terus menerus.(Joyce M. Black, 2001).

Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi organ tubuh kembali pulih,

ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang berurutan dimana sel secara bersama-

sama berinteraksi, melakukan tugas dan berfungsi secara normal. Idealnya luka yang

sembuh kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan.

2.2 Etiologi / Penyebab Luka

Secara alamiah penyebab kerusakan harus diidentifikasi dan dihentikan sebelum memulai

perawatan luka, serta mengidentifikasi, mengontrol penyebab dan faktor-faktor yang

mempengaruhi penyembuhan sebelum mulai proses penyembuhan. Berikut ini akan

dijelaskan penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka :

Trauma

Panas dan terbakar baik fisik maupun kimia

Gigitan binatang atau serangga

Tekanan

Gangguan vaskular, arterial, vena atau gabungan arterial dan vena

Immunodefisiensi

Malignansi

Kerusakan jaringan ikat

Penyakit metabolik, seperti diabetes

Defisiensi nutrisi

Kerusakan psikososial

Efek obat-obatan

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 5

Page 6: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

Pada banyak kasus ditemukan penyebab dan faktor yang mempengaruhi penyembuhan

luka dengan multifaktor.

2.3 Jenis-jenis luka

a. Berdasarkan Kategori

1. Luka Accidental

Adalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka bakar;

tepi luka bergerigi; berdarah; tidak steril

Gambar 1. Luka bakar

2. Luka Bedah

Merupakan terapi yang direncanakan, seperti insisi bedah, needle introduction; tepi

luka bersih; perdarahan terkontrol; dikendalikan dengan asepsis bedah

Gambar 2. Luka post op skin graft

b. Berdasarkan integritas kulit

1. Luka terbuka

Kerusakan melibatkan kulit atau membran mukosa; kemungkinan perdarahan

disertai kerusakan jaringan; risiko infeksi

2. Luka tertutup

Tidak terjadi kerusakan pada integritas kulit, tetapi terdapat kerusakan jaringan

lunak; mungkin cedera internal dan perdarahan

c. Berdasarkan Descriptors

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 6

Page 7: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

1. Aberasi

Luka akibat gesekan kulit; superficial; terjadi akibat prosedur dermatologik untuk

pengangkatan jaringan skar

2. Puncture

Trauma penetrasi yang terjadi secara disengaja atau tidak disengaja oleh akibat

alat-alat yang tajam yang menusuk kulit dan jaringan di bawah kulit

3. Laserasi

Tepi luka kasar disertai sobekan jaringan, objek mungkin terkontaminasi; risiko

infeksi

4. Kontusio

Luka tertutup; perdarahan di bawah jaringan akibat pukulan tumpul; memar

d. Klasifikasi Luka Bedah

1. Luka bersih

Luka bedah tertutup yang tidak mengenai system gastrointestinal, , pernafasan atau

system genitourinary, risiko infeksi rendah

2. Bersih terkontaminasi

Luka melibatkan system gastrointestinal, pernafasan atau system genitourinary,

risiko infeksi

3. Kontaminasi

Luka terbuka, luka traumatic, luka bedah dengan asepsis yang buruk; risiko tinggi

infeksi

4. Infeksi

Area luka terdapat patogen; disertai tanda-tanda infeksi

Klasifikasi luka

a. Berdasarkan penyebab

1) Luka pembedahan atau bukan pembedahan

2) Akut atau kronik

Gambar 3. Luka Kronik

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 7

Page 8: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

b. Kedalaman jaringan yang terlibat

1) Superficial

Hanya jaringan epidermis

2) Partial thickness

Luka yang meluas sampai ke dalam dermis

3) Full thickness

Lapisan yang paling dalam dari jaringan yang destruksi. Melibatkan jaringan

subkutan dan kadang-kadang meluas sampai ke fascia dan struktur yang

dibawahnya seperti otot, tendon atau tulang

2.4 Prinsip Dasar Penyembuhan Luka

Penyembuhan luka adalah proses yang komplek dan dinamis dengan perubahan

lingkungan luka dan status kesehatan individu. Fisiologi dari penyembuhan luka yang

normal adalah melalui fase hemostasis, inflamasi, granulasi dan maturasi yang merupakan

suatu kerangka untuk memahami prinsip dasar perawatan luka. Melalui pemahaman ini

profesional keperawatan dapat mengembangkan ketrampilan yang dibutuhkan untuk

merawat luka dan dapat membantu perbaikan jaringan. Luka kronik mendorong para

profesional keperawatan untuk mencari cara mengatasi masalah ini. Penyembuhan luka

kronik membutuhkan perawatan yang berpusat pada pasien ”patient centered”, holistik,

interdisiplin, cost efektif dan eviden based yang kuat.

Penelitian pada luka akut dengan model binatang menunjukkan ada empat fase

penyembuhan luka. Sehingga diyakini bahwa luka kronik harus juga melalui fase yang

sama. Fase tersebut adalah sebagai berikut:

Hemostasis

Inflamasi

Proliferasi atau granulasi

Remodeling atau maturasi

Hemostasis

Pada penyembuhan luka kerusakan pembuluh darah harus ditutup. Pada proses

penyembuhan luka platelet akan bekerja untuk menutup kerusakan pembuluh darah

tersebut. Pembuluh darah sendiri akan konstriksi dalam berespon terhadap injuri tetapi

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 8

Page 9: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

spasme ini biasanya rilek. Platelet mensekresi substansi vasokonstriktif untuk membantu

proses tersebut.

Dibawah pengaruh adenosin diphosphat (ADP) kebocoran dari kerusakan jaringan akan

menimbulkan agregasi platelet untuk merekatkan kolagen. ADP juga mensekresi faktor

yang berinteraksi dengan dan merangsang pembekuan intrinsik melalui produksi trombin,

yang akan membentuk fibrin dari fibrinogen. Hubungan fibrin diperkuat oleh agregasi

platelet menjadi hemostatik yang stabil. Akhirnya platelet juga mensekresi sitokin seperti

”platelet-derived growth factor”. Hemostatis terjadi dalam waktu beberapa menit setelah

injuri kecuali ada gangguan faktor pembekuan.

Inflamasi

Secara klinik, inflamasi adalah fase ke dua dari proses penyembuhan yang menampilkan

eritema, pembengkakan dan peningkatan suhu/hangat yang sering dihubungkan dengan

nyeri, secara klasik ”rubor et tumor cum calore et dolore”. Tahap ini biasanya berlangsung

hingga 4 hari sesudah injuri. Pada proses penyembuhan ini biasanya terjadi proses

pembersihan debris/sisa-sisa. Ini adalah pekerjaan dari PMN’s (polymorphonucleocytes).

Respon inflamasi menyebabkan pembuluh darah menjadi bocor mengeluarkan plasma dan

PMN’s ke sekitar jaringan. Neutropil memfagositosis sisa-sisa dan mikroorganisme dan

merupakan pertahanan awal terhadap infeksi. Mereka dibantu sel-sel mast lokal. Fibrin

kemudian pecah sebagai bagian dari pembersihan ini.

Tugas selanjutnya membangun kembali kompleksitas yang membutuhkan kontraktor. Sel

yang berperan sebagai kontraktor pada penyembuhan luka ini adalah makrofag. Makrofag

mampu memfagosit bakteri dan merupakan garis pertahan kedua. Makrofag juga

mensekresi komotaktik yang bervariasi dan faktor pertumbuhan seperti faktor

pertumbuhan fibrobalas (FGF), faktor pertumbuhan epidermal (EGF), faktor pertumbuhan

beta trasformasi (tgf) dan interleukin-1 (IL-1).

Proliferasi (proliferasi, granulasi dan kontraksi)

Fase granulasi berawal dari hari ke empat sesudah perlukaan dan biasanya berlangsung

hingga hari ke 21 pada luka akut tergangung pada ukuran luka. Secara klinis ditandai oleh

adanya jaringan yang berwarna merah pada dasar luka dan mengganti jaringan dermal dan

kadang-kadang subdermal pada luka yang lebih dalam yang baik untuk kontraksi luka.

Pada penyembuhan luka secara analoginya satu kali pembersihan debris, dibawah

kontraktur langsung terbentuk jaringan baru.

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 9

Page 10: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

Kerangka dipenuhi oleh fibroblas yang mensekresi kolagen pada dermal yang kemudian

akan terjadi regenerasi. Peran fibroblas disini adalah untuk kontraksi. Serat-serat halus

merupakan sel-sel perisit yang beregenerasi ke lapisan luar dari kapiler dan sel endotelial

yang akan membentuk garis. Proses ini disebut angiogenesis. Sel-sel ”roofer” dan ”sider”

adalah keratinosit yang bertanggungjawab untuk epitelisasi. Pada tahap akhir epitelisasi,

terjadi kontraktur dimana keratinosit berdifrensiasi untuk membentuk lapisan protektif luar

atau stratum korneum.

Remodeling atau maturasi

Setelah struktur dasar komplit mulailah finishing interior. Pada proses penyembuhan luka

jaringan dermal mengalami peningkatan tension/kekuatan, peran ini dilakukan oleh

fibroblast. Remodeling dapat membutuhkan waktu 2 tahun sesudah perlukaan.

Tabel 1. Fase penyembuhan luka

Fase penyembuhan Waktu Sel-sel yang

berperan

Analogi membangun

rumahHemostasisInflamation

ProliferationGranulation

Contracture

Remodeling

SegeraHari 1-4

Hari 4 – 21

Hari 21 – 2 tahun

Platelets Neutrophils

MacrophagesLymphocytesAngiocytesNeurocytes

FibroblastsKeratinocytes

Fibrocytes

Capping off conduitsUnskilled laborers to clean uap the site

Supervisor CellSpecific laborers at the site:PlumberElectrician

FramersRoofers and Siders

Remodelers

Pada beberapa literatur dijelaskan juga bahwa proses penyembuhan luka meliputi dua

komponen utama yaitu regenerasi dan perbaikan (repair). Regenerasi adalah pergantian

sel-sel yang hilang dan jaringan dengan sel-sel yang bertipe sama, sedangkan repair adalah

tipe penyembuhan yang biasanya menghasilkan terbentuknya scar. Repair merupakan

proses yang lebih kompleks daripada regenerasi. Penyembuhan repair terjadi oleh

intention primer, sekunder dan tersier.

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 10

Page 11: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

Intension primer

Fase-fase dalam penyembuhan Intension primer :

1. Fase Inisial (3-5 hari)

2. Sudut insisi merapat, migrasi sel-sel epitel, mulai pertumbuhan sel

3. Fase granulasi (5 hari – 4 minggu)

Fibroblas bermigrasi ke dalam bagian luka dan mensekresi kolagen. Selama fase

granulasi luka berwarna merah muda dan mengandung pembuluh darah. Tampak

granula-granula merah. Luka berisiko dehiscence dan resisten terhadap infeksi.

Epitelium permukaan pada tepi luka mulai terlihat. Dalam beberapa hari lapisan

epitelium yang tipis bermigrasi menyebrangi permukaan luka. Epitel menebal dan

mulai matur dan luka merapat. Pada luka superficial, reepitelisasi terjadi selama 3

– 5 hari.

4. Fase kontraktur scar ( 7 hari – beberapa bulan )

Serabut-serabut kolagen terbentuk dan terjadi proses remodeling. Pergerakan

miofibroblast yang aktif menyebabkan kontraksi area penyembuhan, membentu

menutup defek dan membawa ujung kulit tertutup bersama-sama. Skar yang matur

selanjutnya terbentuk. Skar yang matur tidak mengandung pembuluh darah dan

pucat dan lebih terasa nyeri daripada fase granulasi

Intension sekunder

Adalah luka yang terjadi dari trauma, elserasi dan infeksi dan memiliki sejumlah besar

eksudat dan luas, batas luka ireguler dengan kehilangan jaringan yang cukup luas

menyebabkan tepi luka tidak merapat. Reaksi inflamasi dapat lebih besar daripada

penyembuhan primer.

Intension Tersier

Adalah intension primer yang tertunda. Terjadi karena dua lapisan jaringa granulasi dijahit

bersama-sama. Ini terjadi ketika luka yang terkontaminasi terbuka dan dijahit rapat setelah

infeksi dikendalikan. Ini juga dapat terjadi ketika luka primer mengalami infeksi, terbuka

dan dibiarkan tumbuh jaringan granulasi dan kemudian dijahit. Intension tersier biasanya

mengakibatkan skar yang lebih luas dan lebih dalam daripada intension primer atau

sekunder

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 11

Page 12: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

BAB III

TREND DAN ISU PERAWATAN LUKA

3.1 Kecendrungan Perawatan Luka Saat ini

Pada tatanan pelayanan keperawatan, khususnya dalam perawatan luka, banyak diteliti

metode – metode penyembuhan luka, baik penyembuhan secara medis, maupun secara

komplementer dengan menggunakan media yang ada di alam untuk mempercepat

penyembuhan luka. Semua hasil penelitian memiliki evidence based yang cukup kuat dan

bisa dibuktikan. Namun pada prinsipnya, secara keilmuan seorang perawat professional

harus mengetahui bagaimana proses penyembuhan luka secara alami, kenapa terjadi luka,

proses apa yang terjadi pada luka, berapa lama luka akan sembuh dan kenapa luka tersebut

bisa sembuh dengan meninggalkan jaringan parut atau bahkan sembuh tanpa

meninggalkan jaringan parut. Hal ini akan mempengaruhi persepsi dan kemampuan

perawat dalam melaksanakan perawatan luka, semakin mengerti proses yang terjadi pada

luka, kualitas seorang perawat akan semakin baik dalam melakukan perawatan luka dan

outcomenya juga akan baik, kepuasan pasien meningkat.

Perawatan luka dewasa ini, cenderung menggunakan metode balutan kasa ”wet-to-dry”,

digunakan khusus untuk debridemen pada dasar luka, normal salin digunakan untuk

melembabkan kasa, kemudian dibalut dengan kasa kering. Ketika kasa lembab menjadi

kering, akan menekan permukaan jaringan, yang berarti segera harus diganti dengan

balutan kering berikutnya. Hal ini mengakibatkan tidak hanya pertumbuhan jaringan sehat

yang terganggu, tetapi juga menimbulkan rasa nyeri yang berlebihan, metode wet to dry

dianggap sebagai metode debridemen mekanik dan diindikasikan bila ada sejumlah

jaringan nekrotik pada luka.

Dari metode perawatan luka saat ini, banyak prinsip-prinsip yang terlupakan atau tidak

menjadi pertimbangan bagi perawat dalam merawat luka, seperti proses fisiologis

pertumbuhan jaringan luka, bagaimana mengoptimalkan perbaikan jaringan,

meningkatkan aliran darah ke permukaan luka, bagaimana cara balutan ideal, jenis balutan

yang dipakai tanpa merusak jaringan yang sehat, tidak menimbulkan nyeri/trauma baru

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 12

Page 13: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

serta bagaimana agar dapat mempercepat proses penyembuhan luka hingga dapat menekan

biaya perawatan. Karena itulah perlu dilakukan metode perawatan luka yang telah

mempertimbangkan berbagai aspek tersebut demi mencapai perawatan luka yang efektif,

proses penyembuhan yang cepat, outcome yang berkualitas dan biaya yang lebih murah.

3.2 “Moist Wound Healing”

Definisi

Moist Wound Healing adalah mempertahankan isolasi lingkungan luka yang tetap lembab

dengan menggunakan balutan penahan-kelembaban, oklusive dan semi oklusive.

Penanganan luka ini saat ini digemari terutama untuk luka kronik, seperti ”venous leg

ulcers, pressure ulcers, dan diabetic foot ulcers”.

Dan metode moist wound healing adalah metode untuk mempertahankan kelembaban luka

dengan menggunakan balutan penahan kelembaban, sehingga penyembuhan luka dan

pertumbuhan jaringan dapat terjadi secara alami.

Substansi biokimia pada cairan luka kronik berbeda dengan luka akut. Produksi cairan

kopious pada luka kronik menekan penyembuhan luka dan dapat menyebabkan maserasi

pada pinggir luka. Cairan pada luka kronik ini juga menghancurkan matrik protein

ekstraselular dan faktor-faktor pertumbuhan, menimbulkan inflamasi yang lama, menekan

proliferasi sel, dan membunuh matrik jaringan. Dengan demikian, untuk mengefektifkan

perawatan pada dasar luka, harus mengutamakan penanganan cairan yang keluar dari

permukaan luka untuk mencegah aktifitas dari biokimiawi yang bersifat

negatif/merugikan.

Tujuan Moist Wound Healing

Sesuai dengan pengertiannya, Moist Wound Healing bertujuan untuk mempertahankan

isolasi lingkungan luka yang tetap lembab dengan menggunakan balutan penahan-

kelembaban, oklusive dan semi oklusive, dengan mempertahankan luka tetap lembab dan

dilindungi selama proses penyembuhan dapat mempercepat penyembuhan 45 % dan

mengurangi komplikasi infeksi dan pertumbuhan jaringan parut residual.

Mempertahankan kelembaban luka dan balutan yang baik

Bertambahnya produksi eksudat adalah bagian dari fase inflamasi yang normal pada

proses penyembuhan luka. Peningkatan permeabilitas kapiler pembuluh darah,

menyebabkan cairan yang kaya akan protein masuk ke rongga interstitial. Hal ini

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 13

Page 14: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

meningkatkan produksi dari cairan yang memfasilitasi pembersihan luka dari permukaan

luka dan mempertahankan kelembaban lingkungan lokal yang maksimal untuk

memaksimalkan penyembuhan. Keseimbangan kelembaban pada permukaan balutan luka

adalah faktor kunci dalam mengoptimalkan perbaikan jaringan; mengeliminasi eksudat

dari luka yang berlebihan pada luka kronik yang merupakan bagian penting untuk

permukaan luka.

http://www.google.co.id/search?q=moist+wound+healing&hl=id&start=90&sa=N, diakses

tanggal 20 Maret 2007

Keuntungan dari permukaan luka yang lembab

Mengurangi pembentukan jaringan parut

Meningkatkan produksi faktor pertumbuhan

Mengaktivasi protease permukaan luka untuk mengangkat jaringan

devitalisasi/yang mati

Menambah pertahanan immun permukaan luka

Meningkatkan kecepatan angiogenesis dan proliferasi fibroblast

Meningkatkan proliferasi dan migrasi dari sel-sel epitel disekitar lapisan air yang

tipis

Mengurangi biaya. Biaya pembelian balutan oklusif lebih mahal dari balutan kasa

konvensional, tetapi dengan mengurangi frekuensi penggantian balutan dan

meningkatkan kecepatan penyembuhan dapat menghemat biaya yang dibutuhkan.

Gambar 4. Perbandingan permukaan luka yang lembab dan luka terbuka

Perbandingan permukaan luka yang lembab dengan luka yang terbuka

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 14

Page 15: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

Kelembaban meningkatkan epitelisasi 30-50%

Kelembaban meningkatkan sintesa kolagen sebanyak 50 %

Rata-rata re-epitelisasi dengan kelembaban 2-5 kali lebih cepat

Mengurangi kehilangan cairan dari atas permukaan luka

Karakteristik penyembuhan luka dengan prinsip moist:

Memfasilitasi pertumbuhan sel-sel epitel pada permukaan luka

Mengurangi pada inflamasi permukaan luka

Tanpa lapisan yang lembab/kering:

Pergerakan pertumbuhan epitelial sebagai debridement enzym membentuk

eskar/parut

Menambah inflamasi pada luka (eksudat)

Nyeri

Nyeri adalah komplikasi dari perawatan luka. Mengganti balutan yang kering pada luka

menyebabkan rasa nyeri yang lebih hebat/berat dari pada dengan balutan yang lembab.

Hipergranulasi

Beberapa penelitian kini menemukan indikasi berkurangnya inflamasi dan jaringan

granulasi pada luka akut dengan menggunakan prinsip moist.

http://www.burnsurgery.org/Betaweb/Modules/moisthealing/part_2bc.htm 20 Maret 2007

Teknik Mempertahankan Kelembaban Luka

Prinsip Dasar Perawatan Luka

Ada tiga prinsip dasar penyembuhan luka.

1. Identifikasi dan kontrol penyebab sebaik mungkin

2. Konsen dengan dukungan ”patient centered”

3. Optimalisasi perawatan pada luka

Optimalisasi perawatan pada luka

Mengurangi dehidrasi dan kematian sel. Seperti telah dijelaskan pada fase penyembuhan

luka bahwa sel-sel seperti neutropil dan magrofag membentuk fibroblast dan perisit. Dan

sel-sel ini tidak dapat berfungsi pada lingkungan yang kering.

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 15

Page 16: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

Meningkatkan angiogenesis. Tidak hanya sel-sel yang dibutuhkan untuk angiogenesis

juga dibutuhkan lingkungan yang lembab tetapi juga angiogenesis terjadi pada tekanan

oksigen rendah, balutan ”occlusive” dapat merangsang proses angiogenesis ini.

Meningkatkan debridement autolisis. Dengan mempertahankan lingkungan lembab sel

neutropil dapat hidup dan enzim proteolitik dibawa ke dasar luka yang memungkinkan

mengurangi/menghilangkan rasa nyeri saat debridemen. Proses ini dilanjutkan dengan

degradasi fibrin yang memproduksi faktor yang merangsang makrofag untuk

mengeluarkan faktor pertumbuhan ke dasar luka.

Meningkatkan re-epitelisasi. Pada luka yang lebih besar, lebih dalam sel epidermal harus

menyebar diatas permukaan luka dari pinggir luka serta harus mendapatkan suplai darah

dan nutrisi. Krusta yang kering pada luka menekan/menghalangi suplai tersebut dan

memberikan barier untuk migrasi dengan epitelisasi yang lambat.

Barier bakteri dan mengurangi kejadian infeksi. Balutan oklusif membalut dengan baik

dapat memberikan barier terhadap migrasi mikroorganisme ke dalam luka. Bakteri dapat

menembus kasa setebal 64 lapisan pada penggunaan kasa lembab. Luka yang dibalut

dengan pembalut oklusif menunjukkan kejadian infeksi lebih jarang daripada kasa

pembalut konvensional tersebut.

Mengurangi nyeri. Diyakini luka yang lembab melindungi ujung saraf sehingga

mengurangi nyeri.

Memilih Balutan yang ideal

Pada tahun 1979 Tumer menggambarkan balutan yang ideal dengan karakteristik sebagai

berikut:

Dapat mengangkat eksudat yang berlebihan dan toksin

Kelembaban tinggi pada permukaan luka

Memungkinkan pertukaran gas

Memberikan insulasi termal

Melindungi terhadap infeksi sekunder

Bebas dari partikel-partikel dan komponen toksik

Tidak menimbulkan trauma saat mengangkat/mengganti balutan

Walau bagaimanapun tidak ada suatu balutan yang dapat berfungsi magis ”one-size-fits-

all”. Sebagai praktisi klinis sangat penting untuk memahami karakteristik dari perbedaan

balutan dan penggunaannya sesuai dengan perkembangan fase penyembuhan luka,

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 16

Page 17: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

karakteristik luka, dan faktor risiko dari pasien yang mempengaruhi penyembuhan dan

ketrampilan dari perawat itu sendiri.

Balutan Luka

Balutan luka yang moist seperti ”foam/busa, alginate, hydrocolloid, hydrogel, dan film

transparant.” hydrocolloid merupakan balutan yang tahan terhadap air yang membantu

pencegah kontaminasi bakteri. Hydroclloid menyerap eksudat dan melindungi lingkungan

dasar luka secara alami.

Hydrogel merupakan gel hydropilik yang meningkatkan kelembaban pada area luka.

Hydrogel rehidrasi dasar luka dan melunakkan jaringan nekrotik.

Film transparan merupakan balutan yang tahan terhadap air yang semi oklusive, berarti air

dan gas dapat melalui permukaan balutan film transparan ini dan termasuk juga dapat

mempertahankan lingkungan luka yang tetap lembab.

Pada luka tekan balutan luka sangat berperan penting dengan fungsi sebagai berikut:

Membantu melindungi luka dari injuri yang berulang

Membantu melindungi luka dari kuman penyakit dan mencegah luka terinfeksi

Membantu menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung penyembuhan luka

Menambal bagian luka terutama bagian yang mati

Balutan luka yang tersedia sangat bervariasi. Tidak seperti balutan atau pembalut kasa

yang biasa, balutan luka khusus karena mereka membantu menciptakan tingkat

kelembaban pada luka. Pada masa kini hasil-hasil dari penelitian menyatakan bahwa

tingkat kelembaban mendukung kesehatan kulit, kelembaban memberi kesempatan yang

lebih baik untuk proses penyembuhan. Konsep inilah yang disebut dengan ”moist wound

healing.”

Perlindungan untuk Luka

Meskipun kita berfikir sebaliknya, membiarkan balutan tidak dibuka/diganti dalam

beberapa hari sangat membantu dalam proses penyembuhan awal karena luka tidak

terganggu. Hal ini sangat penting karena situasi kelembaban lingkungan luka dapat

dipertahankan dengan baik sesuai dengan suhu tubuh, kondisi ini akan mendukung

penyembuhan luka. Untuk penjelasan lebih lanjut, penggantian balutan yang lebih sering

mengakibatkan suhu luka menurun/dingin akibat terpapar dengan udara. Hal ini akan

mengakibatkan perlambatan proses penyembuhan hingga suhu luka menjadi hangat

kembali. Jadi, penggantian balutan duka yang tidak terlalu sering sudah sangat jelas dapat

membantu proses penyembuhan.

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 17

Page 18: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

Sebagai ilustrasi untuk menunjukkan bagaimana kelembaban dapat menyembuhkan lebih

ceat adalah dengan melidungi/membalut luka akan tercipta lingkungan yang lembab yang

diikuti oleh pergerakan sel-sel epidermal dengan mudah menyebrangi permukaan luka,

untuk menyembuhkan luka. Pada lingkungan luka yang kering, sel-sel epidermal harus

menyusup melalui terowongan yang lembab dan mensekresi enzym untuk kemudian

mengangkat keropeng dari permukaan luka sebelum sel-sel bermigrasi dan selanjutnya

baru memulai proses penyembuhan.

Berbagai tipe ”moist wound dressing” (balutan luka yang mampu mempertahankan

kelembaban)

Ada beberapa tipe balutan luka dan lebih dari satu dapat direkomendasikan untuk dipakai

merawat luka hingga sembuh. Untuk hal ini, kita perlu memahami tentang tipe balutan

luka yang dapat kita pilih dan gunakan, yang akan dijelaskan berikut ini.

Foam/Busa

Balutan foam/busa dapat menyerap banyak cairan, sehingga digunakan pada tahap awal

masa pertumbuhan luka, bila luka tersebut banyak mengeluarkan drainase. Balutan busa

nyaman dan lembut bagi kulit dan dapat digunakan untuk pemakaian beberapa hari.

Bentuk, ukuran, dan ketebalan dari busa tersebut sangat bervariassi, dengan atau tanpa

perekat pada permukaannya.

Contoh :

Foam silikon lunak/balutan yang menyerap

Balutan jenis ini menggunakan bahan silikon yang direkatkan, pada permukaan yang

kontak dengan luka. Silikon membantu mencegah balutan foam melekap pada permukaan

luka atau sekitar kulit pada pinggir luka. Hasilnya menghindarkan luka dari trauma akibat

balutan saat mengganti balutan, dan membantu proses penyembuhan. Balutan luka silikon

lunak ini dirancang untuk luka dengan drainase dan luas.

Contoh :

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 18

Page 19: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

Balutan wafer berperekat/ balutan hydrocolloid

Balutan hidrokoloid ”water-loving” dirancanga elastis, merekat, dan dari agen-agen gell

(seperti pectin atau gelatin) dan bahan-bahan absorben/penyerap lainnya. Bila dikenakan

pada luka, drainase dari luka berinteraksi dengan komponen-komponen dari balutan untuk

membentuk seperti gel yang menciptakan lingkungan yang lembab untuk penyembuhan

luka. Balutan hidrokoloid ada dalam bermacam bentuk, ukuran, dan ketebalan, dan

digunakan pada luka dengan jumlah drainase sedikit atau sedang. Balutan jenis ini

biasanya diganti satu kali selama 5-7 hari, tergantung pada metode aplikasinya, lokasi

luka, derajad paparan kerutan-kerutan dan potongan-potongan, dan inkontinensia. Balutan

hidrokoloid tidak biasa digunakan pada luka yang terinfeksi.

Contoh :

Hydrogels

Hidrogel tersedia dalam bentuk lembaran, seperti serat kasa, atau gel. Gel akan memberi

rasa sejuk dan dingin pada luka, yang akan meningkatkan rasa nyaman pasien. Gel sangat

baik menciptakan dan mempertahankan lingkungan penyembuhan luka yang moist/lembab

dan digunakan pada jenis luka dengan drainase yang sedikit. Gel diletakkan langsung

diatas permukaan luka, dan biasanya dibalut dengan balutan sekunder (foam atau kasa)

untuk mempertahankan kelembaban sesuai level yang dibutuhkan untuk mendukung

penyembuhan luka.

Contoh :

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 19

Page 20: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

Hydrofibers

Hidrofiber merupakan balutan yang sangat lunak dan bukan tenunan atau balutan pita

yang terbuat dari serat sodium carboxymethylcellusole, beberapa bahan penyerap sama

dengan yang digunakan pada balutan hidrokoloid. Komponen-komponen balutan akan

berinteraksi dengan drainase dari luka untuk membentuk gel yang lunak yang sangat

mudah dieliminir dari permukaan luka. Hidrofiber digunakan pada luka dengan drainase

yang sedang atau banyak, dan luka yang dalam dan membutuhkan balutan sekunder.

Hidrofiber dapat juga digunakan pada luka yang kering sepanjang kelembaban balutan

tetap dipertahankan (dengan menambahkan larutan normal salin). Balutan hidrofiber dapat

dipakai selama 7 hari, tergantung pada jumlah drainase pada luka.

Contoh :

Alginates

Alginat lunak dan bukan tenunan yang dibentuk dari bahan dasar ganggang laut. Alginate

tersedai dalam bentuk ”pad” atau sumbu. Alginate dan hidrofiber merupakan tipe produk

yang sama. Paa kasus ini, alginate akan menjadi lunak, tidak lengket dengan luka.

Alginate juga digunakan pada luka dengan drainase sedang hingga berat dan tidak dapat

digunakan pada luka yang kering. Balutan dapat dipotong sesuai kebutuhan, bentuk luka

yang akan dibalut, atau dapat dilapisi untuk menambah penyerapan.

Contoh :

Gauze

Balutan kasa terbuat dari tenunan dan serat non tenunan, rayon, poliester, atau kombinasi

dari serat lainnya. Berbagai produk tenunan ada yang kasar dan berlubang, tergantung

pada benangnya. Kasa berlubang yang baik sering digunakan untuk membungkus, seperti

balutan basah lembab normal saline. Kasa katun kasar, seperti balutan basah lembab

normal saline, digunakan untuk debridement non selektif (mengangkat debris dan atau

jaringan yang mati). Banyak kasa yang bukan tenunan dibuat dari poliester, rayon, atau

campuran bermacam serat yang ditenun seperti kasa katun tetapi lebih kuat, besar, lunak,

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 20

Page 21: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

dan lebih menyerap. Beberapa balutan, seperti kasa saline hipertonik kering digunakan

untuk debridemen, berisi bahan-bahan yang mendukung penyembuhan. Produk lainnya

berisi petrolatum atau elemen penyembuh luka lainnya dengan indikasi yang sesuai

dengan tipe lukanya.

Dengan memahami hal tersebut diatas maka perawat dapat memilih balutan yang tepat

untuk digunakan saat merawat luka.

Transparan Film

Contoh:

Pembersih Luka

Membersihkan permukaan luka dengan mengangkat bakteri dan drainase. Produk yang

digunakan dapat mengandung deterjen. Dapat juga digunakan normal saline untuk

membersihkan luka tanpa membahayakan jaringan yang baru tumbuh.

Contoh :

Penyembuhan luka membutuhkan pendekatan :

1. Patient centered: ingat selalu bahwa apa yang menyebabkan sesorang menderita

luka dan atau luka kronik. Kita dapat mengembangkan rencana penanganan yang

baik tetapi bila pasien tidak melibatkan pasien akan berhasil.

2. Holistic: praktek yang baik membutuhkan pengkajian pasien ”whole”/secara

menyeluruh, bukan ”lubang pada pasien”/”hole in the patient”. Semua

kemungkinan faktor-faktor yang berkontribusi harus dieksplorasi.

3. Interdisciplinary: perawatan luka adalah bisnis yang komplek membutuhkan

ketrampilan dari berbagai disiplin, ketrampilan perawatan, fisioterapis, terapi

okupasi, dietisian, dan dokter umum dan spesialis (dermatologis, bedah plastik,

dan bedah vaskular sesuai dengan yang dibutuhkan). Kadang-kadang

memerlukan/melibatkan pekerja sosial.

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 21

Page 22: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

4. Evidence based: pada saat ini lingkungan penanganan harus berdasarkan pada

kebaikan dan ”cost efekctive”.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Moist Wound Healing adalah mempertahankan isolasi lingkungan luka yang tetap lembab

dengan menggunakan balutan penahan-kelembaban, oklusive dan semi oklusive.

Penanganan luka ini saat ini digemari terutama untuk luka kronik, seperti ”venous leg

ulcers, pressure ulcers, dan diabetic foot ulcers”.

Keseimbangan kelembaban pada permukaan balutan luka adalah faktor kunci dalam

mengoptimalkan perbaikan jaringan, mengeliminasi eksudat dari luka yang berlebihan

pada luka kronik yang merupakan bagian penting untuk permukaan luka. Dan metode

moist wound healing adalah metode untuk mempertahankan kelembaban luka dengan

menggunakan balutan penahan kelembaban, metode ini memiliki prinsip penyembuhan

luka secara alami, karena dengan mempertahankan kelembaban dapat menyembuhkan

lebih cepat dengan melidungi/membalut luka akan tercipta lingkungan yang lembab yang

diikuti oleh pergerakan sel-sel epidermal dengan mudah menyeberangi permukaan luka,

untuk menyembuhkan luka. Keuntungan dengan mempertahankan luka tetap lembab dan

dilindungi selama proses penyembuhan dapat mempercepat penyembuhan 45 % dan

mengurangi komplikasi infeksi dan pertumbuhan jaringan parut residual.

4.2 Saran

Dari manfaat dan keuntungan metode Moist Wound Healing tersebut, dapat dimanfaatkan

sebagai suatu trend perawatan luka dengan prinsip luka cepat sembuh, kualitas

penyembuhan baik serta dapat mengurangi biaya perawatan luka, dan ini sangat penting

bagi perawat untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya di lingkungan

perawatan khususnya perawatan luka yang jelas sangat memberikan kepuasan bagi

kesembuhan luka pasien.

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 22

Page 23: “MOIST WOUND HEALING” - Pelayanan …pkko.fik.ui.ac.id/files/MOIST WOUND HEALING trend.doc · Web viewAdalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka

DAFTAR PUSTAKA

http://www.wounds1.com/care/procedure20.cfm/35 , diakses tanggal 20 Maret 2007

http://www.google.co.id/search?q=moist+wound+healing&hl=id&start=90&sa=N ,

diakses tanggal 20 Maret 2007

http://www.google.co.id/search?

hl=id&q=moist+wound+healing&btnG=Telusuri+dengan+Google&meta= , diakses

tanggal 24 Maret 07

http://www.worldwidewounds.com/1999/june/Steve-Thomas/Meningococcal-

Meningitis.html, diakses tanggal 24 Maret 07

http://www.clevelandclinic.org/health/healthinfo/docs/3800/3820.asp?

index=12223&src=newsp , diakses tanggal 24 Maret 07

http://www.burnsurgery.org/Betaweb/Modules/moisthealing/part_2bc.htm, diakses

tanggal 20 Maret 2007

http://www.worldwidewounds.com/2004/september/Ryan/Psychology-Pain-Wound-

Healing.html, diakses tanggal 4 April 2007

Moist Wound Healing, Trend n Isu, 2007 23