metlit-04 ilmu & penelitian - prof. dr. rianto setiabudi, spfk.ppt
DESCRIPTION
metodologi penelitianTRANSCRIPT
Rianto SetiabudyBagian Farmakologi FKUI
Kuliah untuk Program Studi Sp-16 September 2013
DEFINISI PENGETAHUAN (1)
Pengetahuan mempunyai arti yang berbeda dengan Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan ialah informasi diketahui oleh manusia mengenali suatu benda/kejadian/ fenomena yang sebelumnya belum diketahui.
Contoh pengetahuan mengenai: Cara membuat tempe Cara mengetahui penyakit dengan meraba nadi Cara mengobati masuk angin dengan kerikan Cara membuat racun panah
DEFINISI ILMU PENGETAHUAN (2)
Ilmu Pengetahuan (sering ditulis sebagai ilmu saja) ialah kumpulan pengetahuan mengenai sesuatu hal yang diperoleh dengan metode ilmiah dan membentuk suatu body of knowledge
Contoh: Ilmu kedokteran, ilmu alam, ilmu antropologi
DEFINISI ILMU PENGETAHUAN (3) Body of Knowledge ialah kumpulan
lengkap mengenai konsep, istilah, dan aktivitas yang dalam suatu bidang ilmu pengetahuan sebagaimana yang ditetapkan oleh perkumpulan profesi yang bersangkutan.
DEFINISI ILMU PENGETAHUAN (4)
Contoh: dalam ilmu farmakologi klinik mencakup farmakokinetik klinik, farmakodinamik, toksikologi, interaksi obat, penggunaan obat pada orang tua, penggunaan obat pada wanita hamil, penggunaan obat pada anak-anak, prinsip penggunaan obat rasional, pengembangan obat, critical appraisal, dsb
TIMBULNYA ILMU PENGETAHUAN
Ilmu Pengetahuan timbul karena: intellectual curiousity Rasa tidak puas terhadap
pengetahuan yang dimiliki sekarangVoltaire:“ without the spirit of constructive
discontent we should still be eating acorns and sleeping under the stars”
SYARAT METODE ILMIAH
1. Identifikasi masalah2. Hipotesis (hanya untuk penelitian
analitik)3. Kerangka konsep4. Definisi operasional5. Metodologi6. Koleksi data7. Analisis data dan interpretasi8. Kesimpulan
SYARAT2 MENDAPATKAN PENGETAHUAN ILMIAH (1)
1. Obyektif: Seluruhnya berdasarkan kebenaran
yang ada Tidak dipengaruhi keinginan/harapan
penelitinya (yang tertuang dalam hipotesis)
2. Metodis:Meminimalkan penyimpangan, bias,
kerancuan, dll
SYARAT2 MENDAPATKAN PENGETAHUAN ILMIAH (2)
3. Sistematis: Utuh, menyeluruh, terpadu, runtut Mampu menjelaskan sebab-akibat
dari subyeknya4. Universal:
Menghasilkan kebenaran yang dapat diterima di mana saja
DEFINISI PENELITIAN (1)
Ada banyak definisi lain mengenai penelitian (research), a.l.:
Penelitian ialah upaya membuktikan hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai masalah tertentu dengan metode ilmiah
Penelitian ialah metode untuk menemukan kebenaran dengan menggunakan critical thinking
DEFINISI PENELITIAN (2)
Yang tidak termasuk penelitian antara lain ialah:
1.Hanya mengumpulkan informasi. Misalnya mengumpulkan informasi mengenai caries dentis pada anak SD dengan pergi ke perpustakaan atau menggunakan internet
2.Hanya memindahkan data/fakta dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya mengumpulkan data mengenai anemi pada wanita hamil di pedesaan, tanpa interpretasi data
DEFINISI PENELITIAN (2)
3. Hanya melakukan data searching atau data matching. Misalnya mengumpulkan informasi angka kematian balita.
Ciri dari segala yang bersifat non-penelitian ini ialah tidak ada unsur critical thinking dan tidak ada metode ilmiah
HUBUNGAN ANTARA ILMU PENGETAHUAN DAN RISET (1)
Ilmu pengetahuan tidak bisa berkembang tanpa riset karena Ilmu pengetahuan merupakan akumulasi hasil riset mengenai masalah tertentu yang membentuk body of knowledge
Sebaliknya riset tidak bisa berkembang bila tidak dalam dalam suatu kerangka ilmu pengetahuan karena riset selalu bertumpu pada pengetahuan yang sudah ada sebelumnya dan menemukan hal baru yang juga ada dalam bidang ilmu yang sama
HUBUNGAN ANTARA ILMU PENGETAHUAN BERKEMBANG DAN RISET (1)Contoh:
PCR tidak pernah akan ditemukan tanpa pengetahuan mengenai struktur DNA
Pengembangan vaksin tidak pernah bisa terjadi tanpa pengetahuan mengenai imunologi dan etiologi infeksi
Transfusi darah tidak bisa dikembangkan tanpa pengetahuan mengenai golongan darah
Contoh: DNA polymerase chain reaction
Kary Mullis, 1983
Watson and Crick, 1953
POLA PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN (1)1. Berawal dari pengamatan bahwa
ada kesenjangan antara teori dan fenomena alam yang dilihat
2. Lalu ini dikembangkan menjadi masalah penelitian
3. Dirumuskan pertanyaan penelitian4. Dirumuskan hipotesis5. Disusun rancangan penelitian6. Dikumpulkan data
SIKLUS POLA PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN (2)
Data diolah lalu digeneralisasi ke pernyataan umum (induksi, inferensi)
SIKLUS POLA PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN (3)
Teori Fakta
Hasil/kesimpulanHasil/kesimpulan
HipotesisHipotesis
Kerangka teori dan konsepKerangka teori dan konsep
Perumusan masalahPerumusan masalah
????
Generalisasi/Inferensi
Metode penelitianMetode penelitian
KARAKTERISTIK UMUM BERBAGI DISIPLIN ILMU (1)1. Ilmu-ilmu alamiah: Bersifat empiris (berdasarkan penelitian
dan pengalaman praktis, bukan berdasarkan ide)
Tujuan: Mempelajari fenomena yang terdapat dalam alam semesata
Contoh: ilmu fisika, kimia, kedokteran, matematika, astronomi, geologi, metalurgi
KARAKTERISTIK UMUM BERBAGI DISIPLIN ILMU (2)2. Ilmu-ilmu sosial:
Bersifat empiris-normatif Tujuan : mempelajari hubungan
antar manusia Contoh: ekonomi, psikologi,
sosiologi, komunikasi, antropologi
KARAKTERISTIK UMUM BERBAGI DISIPLIN ILMU (3)3. Ilmu-ilmu budaya:
Bersifat normatif Tujuan : mempelajari hal segi
budaya yang dianggap unik Contoh: agama, hukum, sastra,
seni tari
PILIHAN CARA MENYELESAIKAN MASALAH PENELITIAN1. Trial and error2. Spekulasi3. Tradisi4. Penelitian ilmiahKeterangan: Pengembangan ilmu
pengetahuan bertumpu pada cara penyelesaian No.4
SIKLUS RISET MEDIS (1) 1. Mengenali masalah klinik: Seorang klinikus-ilmuwan harus punya
mata yang tajam untuk melihat adanya masalah kesehatan di sekelilingnya
Masalah = ketidaksesuaian antara apa yang ada (fakta) dan apa yang seharusnya ada (teori)
Yang sering terjadi kita “punya mata tapi tidak melihat, punya telinga tapi tak mendengar”
Contoh: penemuan penisilin oleh Flemming
SIKLUS RISET MEDIS (2)
2.Berfikir: Masalah klinik (butir 1) direnungkan
secara mendalam, dibuatkan spekulasi apa penyebabnya
Langkah ini lebih sulit dari penatalaksanaan rutin pasien (meminta pemeriksaan lab, membuat diagnosis, meresepkan obat)
SIKLUS RISET MEDIS (3)
3. Menelaah literatur: Dalam riset perlu sekali mengetahui sampai
di mana marjin ilmu pengetahuan saat itu mengenai fenomena yang akan diteliti
Tanpa ini → mungkin meneliti sesuatu yang sudah diketahui orang → pekerjaan sia2 dan tidak akan diterima untuk publikasi
Atau kita menghamburkan waktu dan biaya untuk mencari metode yang sudah diketahui orang
SIKLUS RISET MEDIS (4) Pada dasarnya peneliti harus bisa
menetapkan:1. Apa yang sudah diketahui orang sampai saat
sekarang mengenai masalah tersebut
2. Apa pengetahuan baru yang akan diungkapkan dengan melakukan penelitian itu
SIKLUS RISET MEDIS (4) 4. Bertanya: Kita di Indonesia tidak dilatih dari kecil untuk
bertanya dan berdebat Pertanyaan pokok: Mengapa? Bagaimana?
Apa? Yang mana? dll. sangat diperlukan dalam riset
Sukses dalam penelitian tergantung dari apakah kita mampu merumuskan pertanyaan penelitian yang tepat → research question
SIKLUS RISET MEDIS (5)
5. Merumuskan hipotesis: Hipotesis = jawaban sementara untuk
penelitian yang akan dikerjakan Hanya penelitian analitik yang punya
hipotesis Bisa mengatakan ada atau tidak ada
perbedaan Contoh: tidak ada perbedaan kecerdasan
anak yang lahir di desa dan kota bila mereka diberi pendidikan yang sama
SIKLUS RISET MEDIS (6)
6. Susun protokol:I. Latar belakang permasalahanII. Tinjauan pustaka dan kerangka konsepIII. Metodologi:
Desain Tempat Waktu Populasi dan sampel Kriteria seleksi Besar sampel Cara kerja
SIKLUS RISET MEDIS (7)
Cara kerja Identifikasi variabel outcomeRencana analisis dataDefinisi operasionalMasalah etika
IV. Daftar pustakaV. Lampiran
SIKLUS RISET MEDIS (7)
7. Menggalang kerjasama penelitian: Kerja sama akan saling menyuburkan semua
pihak yang terlibat dalam penelitian Claude Bernard: “Art is I, Science is We” Dengan berkembangnya ilmu, tidak mungkin
lagi orang melakukan penelitian seorang diri Karena itu aneh sekali bila pada zaman
sekarang masih ada peraturan yang menuntut seorang membuktikan bisa melakukan penelitian mandiri sebagai syarat untuk bisa di promosi
SIKLUS RISET MEDIS (8)
8. Mencari dana: Dana merupakan penghalang utama
berkembangnya penelitian di negara berkembang
Tetapi kini kondisi membaik di Indonesia Ide-ide penelitian original mempunyai
peluang besar untuk mendapat dana Kriteria yang dinilai: Feasible, Interesting,
Novel, Ethical, Relevant (FINER)
SIKLUS RISET MEDIS (9)
9. Lakukan penelitian: Standar etik penelitian pada
manusia dan hewan Kejujuran adalah unsur yang
sangat penting Kualitas (mis : Good Clinical
Practice, Good Laboratory Practice) Ketentuan perundangan
SIKLUS RISET MEDIS (10) 10. Koleksi dan analisis data: Bagaimana sikap kita terhadap
fenomena yang ditemukan secara tidak disengaja?
Penggunaan uji statistik yang terlalu banyak
Apa yang dimaksud dengan “Data freezing”?
Contoh: minoksidil
SIKLUS RISET MEDIS (11) 11. Interpretasi data: Semua data harus diikutsertakan dalam
interpretasi, bukan dipilih agar memberi hasil akhir yang sesuai dengan hipotesis yang dibuat
Bernard Shaw: “Beware of false knowledge! It is more dangerous than ignorance”
Masalah conflict of interest Mintalah bantuan konsultan statistik pada
waktu merancang penelitian, bukan sesudah penelitian selesai
SIKLUS RISET MEDIS (12) 12. Menarik kesimpulan yang sahih: Peneliti sering tanpa sadar menarik
kesimpulan yang tidak menjadi tujuan penelitian
sering terjadi akibat “data fishing” semua temuan yang tidak
berdasarkan data faktual seharusnya dicatat untuk dijadikan bahan untuk penelitian yad, tapi tidak menjadi kesimpulan penelitian sekarang
SIKLUS RISET MEDIS (13) 13. Menjawab pertanyaan penelitian: Pada waktu kesimpulan akhir dibuat harus
diperhatikan benar apakah itu menjawab tujuan penelitian semula (“benang merah”)
Jangan risaukan apakah hasil itu sesuai atau tidak dengan hipotesis yang dibuat
Yang penting ialah kebenaran (the truth) Kesimpulan yang tidak sesuai dengan
hipotesis akan mengembangkan research question yang baru
SIKLUS RISET MEDIS (14) 14. Menyajikan hasil penelitian dalam
pertemuan ilmiah: Menyajikan hasil penelitian dalam
suatu forum ilmiah penting sekali karena akan mendapatkan dan kritik konstruktif
Jangan sekali-kali mengumumkan hasil di majalah awam sebelum disajikan dalam forum ilmiah
SIKLUS RISET MEDIS (15) 15.Publikasi: Bila hasil penelitian berharga untuk
dipublikasikan → masukkan di jurnal ilmiah yang berbobot dan punya peer reviewers
Mempublikasikan hasil penelitian yang baik adalah suatu kewajiban moral bagi peneliti
SIKLUS RISET MEDIS (16)
16. Menerapkan pengetahuan baru: Ilmu pengetahuan baru yang diperoleh
harus diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah penelitian yang menjadi titik awal penelitian
Manfaatnya harus dapat digunakan untuk memperbaiki pengetahuan mengenai etiologi, patologi, pengobatan, pencegahan penyakit tertentu
RINGKASAN Pengetahuan ilmiah bersifat obyektif,
punya metode ilmiah, sistematis , dan bersifat universal
Pengetahuan ilmiah diperoleh dengan memenuhi sekumpulan syarat tertentu
Ilmu pengetahuan dan riset berhubungan erat dan saling tergantung
Ilmu pengetahuan kedokteran selalu dinamis dan berkembang dengan siklus riset medis
TERIMA KASIH