menyimak (bahasa indonesia)

20
MENYIMAK Agnesi a Fajar Febrin a Leni

Upload: agnesia-grace

Post on 22-Jun-2015

11.744 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menyimak (Bahasa Indonesia)

MENYIMAK

AgnesiaFajarFebrinaLeni Sri Ulina

Page 2: Menyimak (Bahasa Indonesia)

Pengertian Menyimak •  Anderson

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang – lambang lisan dengan penuh perhatian atau pemahaman apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

• UnderwoodMenyimak adalah kegiatan mendengar atau memperhatikan apa yang diucapan orang, menangkap, dan memahami makna dari apa yang didengar.

• BaverMenyimak adalah kemampuan seseorang untuk menyimpulkan makna suatu wacana lisan yang didengar tanpa harus menerjemahkan kata demi kata.

Page 3: Menyimak (Bahasa Indonesia)

• UrbanaMenyimak adalah suatu proses penulisan bahasa yang dimaknai kedalam pikiran.

• Russell Menyimak bermakna memdengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi.

• Djago Tarigan Menyimak dapat dikatakan mencakup mendengar, mendengarkan dan disertai usaha pemahaman. Pada peristiwa menyimak ada unsur kesengajaan, direncanakan dan disertai dengan penuh perhatian dan minat.

Page 4: Menyimak (Bahasa Indonesia)

Maka, menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai, dan mereaksikan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara.

Contoh : pada saat belajar bahasa Indonesia, saya menyimaknya dengan sungguh-sungguh. Sambil menyimak, saya mencatat hal-hal penting yang ada kaitannya dengan isi pembicaraan. Tanpa saya sadari, sesekali saya mengangguk-anggukkan kepala karena saya memahami apa yang telah dijelaskan. Saat guru memberi kesempatan untuk bertanya, saya bertanya apa yang belum saya pahami. Sebelum berakhir, saya merasa puas mengenai pembelajaran yang telah dibahas.

Page 5: Menyimak (Bahasa Indonesia)

Tujuan Menyimak Mendapatkan fakta

Dapat dilakukan melalui penelitian riset, eksperimen, membaca, serta menyimak melalui radio, TV, dan percakapan.

Mendapatkan inspirasiPenyimak bertujuan untuk mencari ilham, dorongan, inspirasi untuk memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi.

Menghibur diriTujuan seperti ini biasanya bagi mereka yang memerlukan penyegaran fisik dan mental untuk memulikan kondisinya.

Meningkatkan kemampuan berbicaraPenyimak seperti ini biasa dilakukan oleh orang yang baru belajar menjadi orator dalam membawakan acara, bagi penyimak seperti ini perlu memerhatikan dari segi :

• Cara mengorganisasikan penyampaian bahan pembicaraan• Cara memikat dan mengarahkan perhatian pendengar• Cara menggunakan alat bantu• Cara memulai dan mengakhiri pembicaraan

Page 6: Menyimak (Bahasa Indonesia)

Jenis – Jenis Menyimak

Menyimak

Berdasarkan cara penyimakan

Berdasarkan titik pandang penyimak

Berdasarkan hasil simakan

Berdasarkan tujuan menyimak

Berdasarkan tujuan khusus

Page 7: Menyimak (Bahasa Indonesia)

1. Menyimak ekstensif Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti menyimak radio, televisi, percakapan orang di pasar, dan menyimak pengumuman. Jenis - jenis menyimak ekstensif meliputi:

• Menyimak sekunder yaitu menyimak yang terjadi secara kebetulan. Contoh : sambil memasak mendengarkan siaran berita.

• Menyimak sosial yaitu menyimak yang berlangsung dalam situasi – situasi sosial. Contoh : mendengar orang berbicara di pasar atau terminal.

• Menyimak apresiatif/estetik yaitu menyimak untuk menghayati dan menikmati sesuatu. Contoh : menyimak pembacaan puisi atau drama.

• Menyimak pasif yaitu menyimak yang dilakukan tanpa upaya sadar. Contoh : Tukang becak yang biasa mengantar turis secara tidak langsung pandai berkomunikasi dengan bahasa asing.

2. Menyimak intensifMenyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam. Jenis - jenis menyimak intensif meliputi:

Berdasarkan cara

penyimakan

Page 8: Menyimak (Bahasa Indonesia)

• Menyimak kritis bertujuan untuk memperoleh fakta yang diperlukan. Contoh : Orang yang menghadiri seminar akan memberikan tanggapan.

• Menyimak introgatif yaitu kegiatan yang menuntut konsentrasi dan selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak. Contoh : Seseorang yang diinterogasi oleh polisi karena melakukan kejahatan.

• Menyimak penyelidikan bertujuan untuk menemukan. Contoh : Seorang yang masih diduga membunuh orang lain sedang diselidiki oleh polisi.

• Menyimak kreatif yaitu kegiatan yang berhubungan dengan imajinasi seseorang. Contoh : Penyimak dapat menangkap makna dalam puisi karena ia berimajinasi dan berapresiasi terhadap puisi itu.

• Menyimak konsentratif bertujuan untuk menelaah pembicaraan/hal yang disimaknya. Contoh : Saat mahasiswa melaksanakan tes toefl sesi listening, ia melakukan simak konsentratif agar dapat memahami maksud pembicara.

• Menyimak selektif bertujuan untuk menampung aspirasi dari pembicara dengan menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang relevan. Contoh : Menyimak acara televisi dan memilah-milah mana yang boleh ditonton oleh anak kecil dan yang dilarang.

Berdasarkan cara

penyimakan

Page 9: Menyimak (Bahasa Indonesia)

1. Menyimak bertaraf rendahMenyimak bertaraf rendah apabila penyimak memberikan dorongan, perhatian, dan menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas itu bersifat non-verbal seperti mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib dan penuh perhatian atau melalui ucapan-ucapan pendek seperti benar, saya setuju, ya, dan sebagainya. Menyimak dalam taraf rendah ini dikenal dengan nama silent listening. Contoh : siswa yang sedang mendengarkan penjelasan dari guru hanya menunjukkan respon mengangguk, tersenyum, dan sebagainya.

2.  Menyimak bertaraf tinggiMenyimak yang bertaraf tinggi apabila penyimak sudah dapat mengutarakan kembali isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah memahami isi bahan simakan. Jenis menyimak seperti ini disebut dengan nama active listening. Contoh : setelah siswa menerima pembelajaran, secara bergantian siswa mengutarakan apa yang didapatnya pada hari itu.

Berdasarkan

titik pandang penyimak

Page 10: Menyimak (Bahasa Indonesia)

1. Menyimak Ekstensif

Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan 

dalam kehidupan sehari-hari seperti menyimak radio, televisi,

percakapan orang di pasar, dan menyimak pengumuman.

Jenis-jenis menyimak ekstensif meliputi:• Menyimak sekunder yaitu menyimak yang terjadi secara kebetulan.• Menyimak sosial yaitu menyimak yang berlangsung dalam situasi–situasi

sosial.• Menyimak apresiatif/estetik yaitu menyimak untuk menghayati dan

menikmati sesuatu.• Menyimak pasif yaitu menyimak yang dilakukan tanpa upaya sadar.

2. Menyimak Intensif

Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian,

ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.

Berdasarkan Cara

Menyimak

Page 11: Menyimak (Bahasa Indonesia)

Jenis - jenis menyimak intensif meliputi:• Menyimak kritis bertujuan untuk memperoleh fakta yang

diperlukan.• Menyimak introgatif yaitu kegiatan yang menuntut konsentrasi dan

selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak.

• Menyimak penyelidikan bertujuan untuk menemukan. • Menyimak kreatif yaitu kegiatan yang berhubungan dengan

imajinasi seseorang.• Menyimak konsentratif bertujuan untuk menelaah pembicaraan/hal

yang disimaknya.• Menyimak selektif bertujuan untuk menampung aspirasi dari

pembicara dengan menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang relevan.

Berdasarkan Cara

Menyimak

Page 12: Menyimak (Bahasa Indonesia)

1. Menyimak Bertaraf Rendah

Menyimak bertaraf rendah apabila penyimak memberikan dorongan, perhatian, dan menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas itu bersifat non-verbal seperti mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib dan penuh perhatian atau melalui ucapan-ucapan pendek seperti benar, saya setuju, ya, dan sebagainya. Menyimak dalam taraf rendah ini dikenal dengan nama silent listening. Contoh : siswa yang sedang mendengarkan penjelasan dari guru hanya menunjukkan respon mengangguk, tersenyum, dan sebagainya.

2. Menyimak Bertaraf Tinggi

Menyimak yang bertaraf tinggi apabila penyimak sudah dapat mengutarakan kembali isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah memahami isi bahan simakan. Jenis menyimak seperti ini disebut dengan nama active listening. Contoh : setelah siswa menerima pembelajaran, secara bergantian siswa mengutarakan apa yang didapatnya pada hari itu.

Berdasarkan

Titik Pandang

Penyimak

Page 13: Menyimak (Bahasa Indonesia)

1. Menyimak terpusatMenyimak terpusat adalah menyimak suatu perintah untuk mengetahui kapan harus mulai melaksanakan sesuatu yang diperintahkan. Contoh : ketika belajar membuat kue, saya selalu mendengarkan intruksi dari ibu kapan saya harus memasukkan telur, kapan harus memengeluarkan adonan dari oven, dan sebagainya.

2. Menyimak membandingkanMenyimak membandingkan adalah menyimak pesan tersebut kemudian membandingkan isi pesan tersebut dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak yang relevan. Contoh : kemarin sore, saya mendengarkan siaran berita yang memberitakan seorang siswa X kepergok membawa minuman keras ke sekolah. Setelah mendengar itu, saya kemudian membandingkan dengan pengetahuan saya bahwa siswa X adalah siswa yang dikenal religi. Tapi hal ini berlawanan dengan berita yang saya dengarkan.

3. Menyimak organisasi materiMenyimak organisasi materi adalah menyimak untuk mengetahui organisasi pikiran yang disampaikan pembaca, baik ide pokoknya maupun ide penunjangnya. Contoh : saya mengikuti seminar proposal skripsi teman saya, berarti saya telah melakukan kegiatan menyimak organisasi materi karena saya tahu ide-ide yang disampaikannya.

Berdasarkan taraf hasil simakan

Page 14: Menyimak (Bahasa Indonesia)

4. Menyimak kritisMenyimak kritis (critical listening) adalah sejenis kegiatan menyimak yang berupa untuk mencari kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan berar dan ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat. Contoh : ketika mangikuti seminar proposal skripsi, karena ada hal yang kurang bisa diterima dan dimengerti, maka saya meminta pada nara sumber untuk menjelaskan maksudnya.

5. Menyimak kreatif dan apresiatifMenyimak kreatif (creative listening) adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatit para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang oleh apa-apa yang disimaknya. Contoh : suatu saat saya mendengarkan acara TV “hidup ini indah”. Setelah menyimak acara tersebut, saya jadi terinspirasi untuk menjadi seorang wirausaha sukses.

Berdasarkan taraf hasil simakan

Page 15: Menyimak (Bahasa Indonesia)

1.  Menyimak sederhanaMenyimak sederhana terjadi dalam percakapan dengan teman atau percakapan melalui telepon.

2. Menyimak deskriminatifMenyimak deskriminatif untuk membedakan suara atau perubahan suara. Contoh : orang yang marah mengeluarkan nada suara yang berbeda dengan orang yang sedang bergembira.

3. Menyimak santaiMenyimak santai untuk tujuan kesenangan. Contoh : menyimak film, drama, komedi, dan sebagainya.

4. Menyimak informatifMenyimak informatif untuk mencari informasi. Contoh : menyimak siaran berita, menyimak pengumuman, dan sebagainya.

5. Menyimak literaturMenyimak literatur untuk mengorganisasikan gagasan. Contoh : membahas hasil penemuan.

6. Menyimak kritisMenyimak kritis untuk menganalisis tujuan pembicara. Contoh : dalam debat terbuka, ada dua pihak yang saling meminta kebenaran atas topik yang dibahas.

Berdasarkan tujuan

menyimak

Page 16: Menyimak (Bahasa Indonesia)

1. Menyimak untuk belajarMelalui kegiatan menyimak seseorang mempelajari berbagai hal yang dibutuhkan. Contoh : siswa yang menyimak penjelasan guru.

2. Menyimak untuk menghiburPenyimak menyimak untuk menghibur dirinya. Contohnya: menyimak film, drama komedi, dan sebagainya.

3. Menyimak untuk menilaiPenyimak mendengarkan dan memahami isi simakan kemudian mengkaji, menguji, dan membandingkan dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak. Contoh: menyimak fakta yang disiarkan di berita TV.

4. Menyimak apresiatifPenyimak memahami, menghayati, mengapresiasi materi simakan. Contoh: menyimak pembacaan puisi, cerpen, drama, dsb.

5. Menyimak untuk mengomunikasikan ide dan perasaanPenyimak memahami, merasakan gagasan, ide, dan perasaan pembicara. Contoh : orang yang sedang mendengarkan curahan hati sahabatnya.

6. Menyimak deskriminatifMenyimak untuk membedakan suara atau bunyi. Contoh : perbedaan suara orang yang sedang bergembira dan orang yang sedang marah.

7. Menyimak pemecahan masalahPenyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analitis yang disampaikan oleh pembaca. Contoh : seorang psikolog yang mendengarkan keluhan pasiennya dan berusaha memberikan solusi terhadap masalah pasien tersebut.

Berdasarkan

tujuan khusus

Page 17: Menyimak (Bahasa Indonesia)

Tahap – Tahap Menyimak Tahap menurut “Laban”• Pemahaman• Penginterpelasikan• Penilaian

Tahap menurut “Logan dan Greene”• Mendengar• Memahami• Mengevaluasi• Menanggapi

Tahap menurut “Walker Morris”• Mendengar• Perhatian• Persepsi• Menilai• Menanggapi

Page 18: Menyimak (Bahasa Indonesia)

Maka, disimpulkan tahap – tahap menyimak antara lain :a)    Mendengar

Penyimak menangkap pesan pembicara dalam bentuk bunyi bahasa menggunakan telinga yang peka. Penyimak dituntut dapat mengingat bunyi yang telah ditangkap oleh telingnya yang dilandasi kemampuan memusatkan perhatian.

b)    MengidentifikasikanBunyi yang sudah ditangkap perlu diidentifikasi, dikenali dan dikelompokkan. Pengidentifikasian bunyi bahasa akan semakin sempurna apabila penyimak memiliki kemampuan linguistik.

c)     MenginterpretasiBunyi bahasa perlu diinterprestasikan maknanya. Perlu diupayakan agar interpretasi makna ini sesuai atau mendekati makna yang dimaksudkan oleh pembicara. Maka, penyimak memerlukan kemampuan nonlinguistik.

d) MemahamiPesan yang sudah ditangkap, ditafsirkan dan dipahami maknanya. Setelah itu makna pesan itu perlu pula dikaji kebenaran isinya.

e)     Menilaif)     Menanggapi

Tahap akhir dari proses menyimak ialah menaggapi makna pesan yang telah selesai dinilai. Di sini diperlukan kemampuan memberikan tanggapan terhadap pesan yang diterimanya dapat berwujud berbagai bentuk seperti mengangguk – angguk tanda setuju, mencibir atau megerjakan sesuatu.

Page 19: Menyimak (Bahasa Indonesia)

Kemampuan Penunjang

• Kemampuan memusatkan perhatian• Kemampuan mengingat• Kemampuan menangkap bunyi• Kemampuan linguistik meliputi berbicara,

mendengar, membaca, dan menulis• Kemampuan nonlinguistik meliputi

lingkungan dan sosialbudaya• Kemampuan menilai• Kemampuan menganggapi

Page 20: Menyimak (Bahasa Indonesia)