medikolegal toksikologi warfarin

56
 REFERAT MEDIKOLEGAL TOKSIKOLOGI WARFARIN Diajukan Kepada Dosen Penguji : dr. Santoso, Sp.F, MH (Kes)  Diajukan Kepada Residen Pembimbing : dr . Suryo Wijoyo, MH(Kes)  Disusun Oleh : Chesa Y .M. Sjarf i 1220221121  El David Setiawan 1210221004 Harimunsyi A. Pratama 1120221156 Rio Surya 1320221006 RR. Aris Bayu 131022101 0 Siti Alfiana C. 122022111 3 Widiastuti 1210221003 

Upload: siti-alfiana

Post on 09-Oct-2015

83 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

medik

TRANSCRIPT

MEDIKOLEGAL TOKSIKOLOGI WARFARIN

REFERATMEDIKOLEGAL TOKSIKOLOGI WARFARINDiajukan Kepada Dosen Penguji : dr. Santoso, Sp.F, MH (Kes)Diajukan Kepada Residen Pembimbing :dr. Suryo Wijoyo, MH(Kes)Disusun Oleh :Chesa Y.M. Sjarfi1220221121El David Setiawan1210221004Harimunsyi A. Pratama1120221156Rio Surya1320221006RR. Aris Bayu1310221010Siti Alfiana C.1220221113Widiastuti1210221003

PENDAHULUANRacun = toxic (yunani) asal kata tox

Adalah zat yang dalam jumlah relative kecil, bila dimasukkan kedalam tubuh akan menimbulkan perubahan patofisiologi yang dapat mengakibatkan penyakit atau bahkan kematian

Dimanfaatkan u/ membunuh atau bunuh diriPENDAHULUANInsiden keracunan secara global tidak diketahui.Diperkirakan 500.000 orang meninggal /th (keracunan).Insiden keracunan pestisida (tertinggi) pada negara berkembang meningkat 2x lipat selama 10th terakhir.

PENDAHULUANNamun, jumlah kasus dan derajat keparahan kasus keracunan yang muncul di dunia setiap tahunnya tidak diketahui.

Diperkirakan pada tahun 1982 bahwa pada 15% negara berkembang yang menggunakan pestisida terdapat lebih dari 50% kasus keracunan pestisida muncul di negara tersebut

PENDAHULUANPENDAHULUANPhilippus Aureolus Theophratus Bombast von Hohenheim (1493-1541), toksikolog besar, yang pertama kali meletakkan konsep dasar dasar dari toksikologi, dalam postulatnya menyatakan bahwa

Semua zat adalah racun dan tidak ada zat yang tidak beracun, hanya dosis yang membuatnya menjadi tidak beracunPENDAHULUANPENDAHULUANDalam referat ini akan dibahas mengenai Medikolegal Toksikologi Warfarin.

Selain itu, peneliti berharap referat ini dapat berguna sebagai referensi untuk mengetahui penyebab kematian pada kasus kedokteran forensik mengenai keracunan terutama oleh warfarin.TINJAUAN PUSTAKAToksikologiAdalah ilmu yang menelaah tentang kerja dan efek berbahaya zat kimia (racun) terhadap mekanisme biologiWarfarinMerupakan generasi pertama dari antikoagulan rodentisida, yaitu salah satu jenis pestisida

Warfarin

INTOKSIKASI WARFARINMAKROSKOPISMIKROSKOPISPERDARAHANNEKROSIS KULITHEPATOMEGALISAL. CERNAINTRAKRANIALRETROPERITONEALOTAKPERIKARDIALPARUHEPARHEPARNEKROSISGINJALPERDARAHAN SINUSOIDINTESTINALHIDROFIKGRANULASI + MUKUSPEMBENGKAKAN GLOMERULUS Temuan yang lebih umum:

ekimosis perdarahan subkonjungtival epistaksisperdarahan vaginagusi berdarahhematuria

Aturan Pemerintah Mengenai Toksikologi WarfarinTidak ditemukan secara spesifik aturan mengenai toksikologi dari pemerintah Republik Indonesia.

Maka kami membahas beberapa aturan pemerintah sebagai landasan mengenai penyalahgunaan obat terutama warfarin.Aturan Pemerintah Mengenai Toksikologi WarfarinPenggunaan Warfarin yang tidak rasional sehingga menyebabkan keracunan atau membahayakan nyawa, tidak sesuai dengan UURI/No.36/2009 Pasal 104 ayat 2 yang berbunyi :Penggunaan obat dan obat tradisional harus dilakukan secara rasional.Aturan Pemerintah Mengenai Toksikologi WarfarinWarfarin dapat termasuk ke dalam bahan berbahaya jika sampai membuat suatu keadaan keracunan, sesuai dengan Permenkes / No.472 / 1996 Pasal 1 ayat 1 yang berbunyi

Bahan berbahaya adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik. korosif dan iritasi.Aturan Pemerintah Mengenai Toksikologi WarfarinPenggunaan warfarin sebagai racun yang mengakibatkan menghilangkan nyawa orang lain akan dikenai sangsi pidana sesuai dengan :KUHP 338 KUHP 340 KUHP 345Aturan Pemerintah Mengenai Toksikologi WarfarinKUHP 338 Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.Aturan Pemerintah Mengenai Toksikologi WarfarinKUHP 340 Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan berencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.Toksikologi Forensikadalah ilmu yang mempelajari tentang racun dan pengidentifikasian bahan racun yang diduga ada dalam organ atau jaringan tubuh dan cairan korban untuk kepentingan peradilan.Ruang Lingkup Toksikologi ForensikAnalisis dan mengevaluasi racun penyebab kematian,

Analisis ada/tidaknya alkohol, obat terlarang di dalam cairan tubuh atau napas, yang dapat mengakibatkan perubahan prilaku (menurunnya kemampuan mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya, tindak kekerasan dan kejahatan, penggunaan dooping),

Analisis obat terlarang di darah dan urin pada kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan obat terlarang lainnya.

Ruang Lingkup Toksikologi ForensikTujuan lain dari analisis toksikologi forensik adalah membuat suatu rekaan rekostruksi suatu peristiwa yang terjadi, sampai sejauh mana obat atau racun tersebut dapat mengakibatkan perubahan prilaku

c/ menurunnya kemampuan mengendarai, yang dapat mengakibatkan kecelakaan yang fatal, atau tindak kekerasan dan kejahatanPrinsip Dasar Toksikologi ForensikPrinsip kunci dalam toksikologi ialah hubungan dosis-respon/Efek.

Zat toksik umumnya memasuki organisme / tubuh dalam dosis tunggal dan besar (akut), atau dosis rendah namun terakumulasi hingga jangka waktu tertentu (kronis).Prinsip Dasar Toksikologi ForensikUntuk menetapkan suatu paparan terhadap suatu zat toksik dapat dilakukan analisis jaringan dan cairan tubuh (body fluids).

Hal ini ditujukan untuk mengukur kandungan zat itu sendiri, metabolit metabolitnya, atau enzim-enzim dan bahan atau respon biologi lainnya sebagai akibat dari pengaruh zat toksik tersebut.Prinsip Dasar Toksikologi ForensikDalam menentukan jenis zat toksik yang menyebabkan keracunan, seringkali menjadi rumit karena adanya proses yang secara alamiah terjadi dalam tubuh manusia (sudah termetabolisme).

Prinsip Dasar Toksikologi ForensikInvestigasi yang lebih detil perlu dilakukan seperti :jenis biomarker (petanda biologik) zat racun tersebut, jalur paparan zat, letak jejak injeksi zat pada kulit dan kemurnian zat tersebut

Untuk mengkonfirmasi hasil diagnosaPrinsip Dasar Toksikologi ForensikInvestigasi yang lebih detil perlu dilakukan seperti :Jenis biomarker (petanda biologik) zat racun tersebut, Jalur paparan zat Letak jejak injeksi zat pada kulit Kemurnian zat tersebutU/ konfirmasi hasil diagnosaMekanisme KeracunanLaporan KasusLaporan Kasus Keracunan Warfarin[Bunuh Diri]Kasus ditemukan pertama kali pada tahun 1951 dengan percobaan bunuh diri seorang tentara Amerika Serikat, namun berhasil diselamatkan di Rumah Sakit.

Laporan Kasus Keracunan Warfarin[BUNUH DIRI]Tahun 2003 terdapat dua buah kasus percobaan bunuh diri berupa gejala yang dicurigai sebagai sindrom serupa dengan komponen warfarin.

Korban pertama meninggal dengan nekrosis hepatoselular akut dan gagal hepatik fulminan,

Korban kedua dapat diselamatkan walaupun sempat mengalami hepatitis akutLaporan Kasus Keracunan Warfarin[PEMBUNUHAN]Tahun 2014 Seorang kakek membunuh cucunya dengan memasukkan racun tikus ke dalam makanannya.Laporan Kasus Keracunan Warfarin[KECELAKAAN]Diperkirakan ada racun tikus yang jatuh ke lantai rumah tempat acara selamatan dan tidak semuanya hilang saat dibersihkan.

Dari 12 orang yang ikut makan bersama dalam selamatan, empat di antaranya meninggal di rumah masing-masing setelah pulang, masing-masing antara satu hingga dua jam sejak makan.

Tim investigasi menduga, keempat orang itu menyentuh racun di lantai tanpa sadar dan makan tidak menggunakan sendok.

PENYELESAIAN KASUS??PenyelidikanPenyidikanPenuntutanPengadilanEksekusi (Keputusan)Proses PeradilanDOKTER BERPERANSESUAI BATASAN MEDIKOLEGAL MEDIKOLEGAL MEDICAL LAWMedical Law (Hukum Kesehatan)Menurut anggaran dasar perhimpunan hokum kesehatan Indonesia (PERHUKI) :

Semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan dan penerapan hak dan kewajiban baik bagi perseorangan maupun segenap lapisan masyarakat, baik sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun sebagai pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspek, organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan medik, ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber hukum-hukum lain.

MedikolegalIlmu hukum atau suatu tatacara baku yang mengatur bagaimana profesi dokter dilakukan sehingga memenuhi aturan-aturan hukum yang ada.MEDICLEGALProfesi DokterHukumMedikolegal Toksikologi ForensikPelayanan kedokteran untuk menganalisis dan menginterpretasi temuan bahan racun yang diduga ada dalam organ atau jaringan tubuh dan cairan korban untuk kepentingan penegakkan hukum dan peradilan KUHAP P133KUHAP P133Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli pada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atas ahli lainnya;

Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayatTidak ada ketentuan yang mengatur secara rinci di dalam KUHAP tentang pemeriksaan apa saja yang harus dan boleh dilakukan oleh dokter.

Hal tersebut berarti bahwa pemilihan jenis pemeriksaan yang dilakukan diserahkan sepenuhnya kepada dokter dengan mengandalkan tanggung jawab profesi kedokteran.Medikolegal Toksikologi ForensikHukumnya adalah wajib bagi seorang dokter untuk memberikan keterangan ahli jika dimintaKUHAP P179KUHAP P179Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakirnan atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilanMedikolegal Toksikologi ForensikHasil analisis dan temuan berperan sebagai Keterangan Ahli KUHAP P28 dan P186

KUHAP P28Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.KUHAP P186Keterangan ahli adalah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.Medikolegal Toksikologi ForensikHasil analisis dan temuan akan dimuat ke dalam suatu laporan (surat) yang sesuai dengan hukum dan perundangan undangan (Surat Keterangan Ahli ) sebagai alat bukti yang sah.KUHAP P187 dan P184

KUHAP P187 (C)Surat Keterangan Ahli adalah surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dan padanyaKUHAP P184Alat bukti yang sah adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwaKASUS(Keracunan)PenyelidikanPenyidikanPenuntutanPengadilanEksekusi (Keputusan)DOKTER diminta untuk memberikan KETERANGAN AHLI[KUHAP P133]Hukumnya WAJIB [KUHAP P179]PROSES PERADILANUntuk membuat terang suatu kasus pidana dan dinyatakan di pengadilan [KUHAP P28 dan P186]Sebagai Alat Bukti yang Sah[KUHAP P184]Dapat berupa SuratSURAT KETERANGAN AHLI [KUHAP 187]KESIMPULANPenggunaan Warfarin yang tidak rasional sehingga menyebabkan keracunan atau membahayakan nyawa, tidak sesuai dengan UURI/No.36/2009 Pasal 104 ayat 2.

Warfarin dapat termasuk ke dalam bahan berbahaya jika sampai membuat suatu keadaan keracunan, sesuai dengan Permenkes / No. 472 / 1996 Pasal 1 ayat 1.

Penggunaan warfarin sebagai racun yang mengakibatkan menghilangkan nyawa orang lain akan dikenai sangsi pidana sesuai dengan KUHP 338, 340 dan 345.

KESIMPULANKasus keracunan wafarin merupakan salah satu dari kasus peradilan yang membutuhkan peran dokter (KUHAP P133)

yang hukumnya adalah wajib (KUHAP P179)

dengan hasil pemeriksaannya sebagai keterangan ahli (KUHAP P28&P186)

dapat juga berupa surat (KUHAP P187)

dan sebagai bukti yang sah (KUHAP P184 ).

-TERIMA KASIH-