media hidroponik

10
Dalam budidaya sayuran yang menggunakan sistem hidroponik, ada beberapa bahan dan alat yang perlu dipergunakan antara lain, media tanam, benih, dan larutan nutrisi. Mengingat hidroponik ini bukan suatu keharusan ataupun kebutuhan, melainkan suatu jalan keluar, maka komoditi yang ditanam pun harus mempunyai pasar khusus dengan harga yang khusus pula. Karena komoditi secara hidroponik akan merugi, jika yang ditanam itu adalah jenis tanaman murah dan rendah nilai jualnya. Hal ini adalah karena akibat dari sistem pemeliharaan hidroponik yang memerlukan cara intensif dengan biaya produksi yang relatif lebih tinggi. MEDIA TANAM Media tanam hidroponik merupakan bagian yang penting juga untuk menunjang keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena itu, media ini harus poros dan dapat mempertahankan kelembaban. Media tanam dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu media untuk persemaian, pembibitan dan media untuk tanaman dewasa. Tetapi biasanya, jenis media yang digunakan disamping dapat untuk persemaian juga dapat pula untuk pemebibitan dan tanaman dewasa. Media untuk persemaian Media untuk persemaian dapat menggunakan berupa arang sekam atau rockwool. Untuk persemaian yang menggunakan arang sekam, harus benar-benar diketahui kualitasnya, terutama kebersihan dan bebas dari hama penyakit. Untuk persemaian yang menggunakan rockwool, akan lebih mudah

Upload: philia-veronika

Post on 01-Jul-2015

1.490 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEDIA HIDROPONIK

Dalam budidaya sayuran yang menggunakan sistem hidroponik, ada beberapa bahan dan alat yang perlu dipergunakan antara lain, media tanam, benih, dan larutan nutrisi. Mengingat hidroponik ini bukan suatu keharusan ataupun kebutuhan, melainkan suatu jalan keluar, maka komoditi yang ditanam pun harus mempunyai pasar khusus dengan harga yang khusus pula. Karena komoditi secara hidroponik akan merugi, jika yang ditanam itu adalah jenis tanaman murah dan rendah nilai jualnya. Hal ini adalah karena akibat dari sistem pemeliharaan hidroponik yang memerlukan cara intensif dengan biaya produksi yang relatif lebih tinggi.

MEDIA TANAM

Media tanam hidroponik merupakan bagian yang penting juga untuk menunjang keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena itu, media ini harus poros dan dapat mempertahankan kelembaban. Media tanam dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu media untuk persemaian, pembibitan dan media untuk tanaman dewasa. Tetapi biasanya, jenis media yang digunakan disamping dapat untuk persemaian juga dapat pula untuk pemebibitan dan tanaman dewasa.

Media untuk persemaianMedia untuk persemaian dapat menggunakan berupa arang sekam atau rockwool. Untuk persemaian yang menggunakan arang sekam, harus benar-benar diketahui kualitasnya, terutama kebersihan dan bebas dari hama penyakit.

Untuk persemaian yang menggunakan rockwool, akan lebih mudah dalam pemindahan bibit ke media pembibitan, karena persemaian menggunakan potongan-potongan kecil rockwool yang dimasukan ke setiap lubang tray.

Media untuk pembibitanDalam pembibitan ini media yang dapat digunakan antara lain arang sekam dan rockwool. Tapi semua media yang digunakan akan memerlukan tempat atau wadah untuk media, tempat atau wadah ini bisa menggunaka polybag atau plastik yang sesuai dengan ukuran media.

Media untuk tanaman dewasaMedia untuk tanaman yang dewasa hampir sama dengan media yang digunakan untuk persemaian atau pembibitan. Akan tetapi ada juga yang

Page 2: MEDIA HIDROPONIK

mengkombinasikannya dengan media yang berbeda. Misalnya, untuk pembibitan menggunakan media rockwool dan untuk tanaman yang dewasa dengan media arang sekam, ataupun kebalikannya.

Untuk tanaman dewasa media tanamnya harus lebih besar volumnya, karena dalam media ini merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan akar, serta sebagai media untuk menyerap unsur hara...................................

Secara umum hidroponik berarti sistem budidaya pertanian tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Sistem mempunyai bebrapa keunggulan, yaitu 1. kepadatan tanaman per satuan luas dapat dilipatgandakan sehingga menghemat penggunaan lahan 2. mutu produk (bentuk, ukuran, rasa, warna, kebersihan/higiene) dapat dijamin karena kebutuhan nutrient tanaman dipasok secara terkendali di dalam rumah kaca 3. tidak tergantung musim/waktu tanam dan panen dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.

Media tanam lain dapat berupa kerikil, pasir, gabus, arang, zeolit, atau tanpa media agregat (hanya air). Media tersebut biasanya bebas dari unsur hara (steril) sementara itu pasokan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dialirkan ke dalam media tersebut melalui pipa atau disiramkan secara manual. . BPP Teknologi telah melaksanakan pilot percontohan hidroponik dengan menggunakan arang sekam sebagai media tanam di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Kuningan (Jawa Barat). Komoditi yang dipelihara adalah tomat, paprika, timun, melon dan cabe merah.

Peralatan dan Bahan

a. Rumah Kaca

Gambar 1. Rumah plastik untuk budidaya hortikultur sistem hidroponik.

Page 3: MEDIA HIDROPONIK

Gambar 2. Sistem suplai air dari tangki ke dalam media tumbuh hidroponik.

Prinsip dasar rumah kaca tersebut adalah bahwa cahaya matahari tetap dapat masuk, namun lingkungan di dalam rumah kaca terlindung dari gangguan unsur luar.

b. Perlengkapan Hidroponik Terdiri dari perlengkapan media tumbuh tanaman (polybag, arang sekam, tali perambat), perlengkapan suplai air (pompa air, tangki pencampur pupuk, pipa distribusi, filter), dan perlengkapan alat ukur (pH meter, Conductivity meter, termometer dll).

Cara Pembuatan

1. Persiapan media tanam berupa arang sekam. Arang sekam tersebut dibuat dengan "menyangrai" (membakar di atas lapisan seng) sekam padi hingga membentuk arang. 2. Arang sekam tersebut kemudian dimasukkan ke dalam polibag kecil sebagai media penyemaian benih, dan polibag besar untuk proses pembesaran.

Kunci keberhasilan budidaya hortikultura sistem hidroponik adalah pada pemberian komposisi pupuk yang tepat, sesuai dengan jenis dan umur tanaman. Selain itu, perlakuan khusus seperti pemangkasan dahan yang tak berguna, atau pembuatan tali rambatan perlu dilakukan secara teliti.

Komposisi pupuk yang diberikan kepada tanaman dibedakan antara masa pembibitan, masa pertumbuhan dan masa pembuahan.

Page 4: MEDIA HIDROPONIK

Media Tanaman Hidroponik Dari Arang sekam

Media tanaman adalah media tumbuh bagi tanaman yang dapat memasok sebagian unsur- unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Media tanaman (media tumbuh) merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang pertumbuhan tanaman secara baik.  Sebagian besar unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman dipasok melalui media tanaman.  Selanjutnya diserap oleh perakaran dan digunakan untuk proses fisiologis tanaman.

Media tanam yang ideal untuk tanaman hias harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Bersifat poros atau mudah membuang air yang berlebihan;2. Berstruktur gembur, subur dan dapat menyimpan air yang cukup untuk pertumbuhan

tanaman;

3. Tidak mengandung garam laut atau kadar salinitas rendah;

4. Keasaman tanah netral hingga alkalis, yakni pada pH 6 – 7;

5. Tidak mengandung organisme penyebab hama dan penyakit;

6. Mengandung bahan kapur atau kaya unsur kalcium.

Media  untuk tanaman hidroponik bermacam-macam. yang dapat digunakan,  dapat dari arang sekam, pasir, zeolit, rockwoll, gambut (peat moss), dan serbuk sabut kelapa. Persyaratan terpenting untuk media hidroponik harus ringan dan porus.  Tiap media mempunyai bobot dan porositas yang berbeda.  Oleh karena itu, dalam memilih media sebaiknya dicari yang paling ringan dan yang mempunyai porositas baik., salah satunya yang dibuat dari arang sekam

Page 5: MEDIA HIDROPONIK

Media arang sekam mempunyai kelebihan dan kekurangan.  Kelebihannya antara lain harganya relatif murah, bahannya mudah didapat, ringan, sudah steril, dan mempunyai porositas yang baik.  Kekurangannya yaitu jarang tersedia di pasaran, yang umum tersedia  hanya bahannya (sekam/kulit gabah) saja, dan hanya dapat digunakan dua kali.

Media arang sekam umumnya digunakan untuk hidroponik tomat, paprika, dan mentimun.  Namun bukan berarti hidroponik tanaman sayuran yang lain tidak dapat menggunakannya.  Tanaman sayuran yang lain dapat juga menggunakan media ini, tetapi tidak biasa dilakukan.

Di pasaran sekarang telah tersedia arang sekam.  Untuk satu pot/polibag yang berukurang diameter 25-30 cm, diperlukan arang sekam sebanyak 1,5 kantong.  Arang sekam di pasaran akan terasa mahal bila digunakan dalam skala besar/komersial sehingga dianjurkan untuk membuat arang sekam sendiri.

Adapun Alat dan Bahan yang diperlukan adalah: Sekam padi 5 karung, Oli bekas  1,5 liter, Tungku, Tong besar dan tutupnya, Ayakan ukuran besar, Karung basah, Korek api

 

Pembuatan arang sekam ada 2 (dua) cara yaitu dengan disangrai atau dibuat arang.

DISANGRAI

Cara membuat arang sekam dengan disangrai adalah sebagai berikut:

1. Seng ditaruh di atas tungku2. Sekam disangrai (digoreng tanpa minyak) di atas seng tersebut

3. Aduk sekam tersebut hingga semuanya gosong.  Setelah itu, diangkat dan disiram

Dengan cara ini dapat dihasilkan arang sekitar 30-40% dari sekam yang disangrai.  Dengan demikian misalnya dari 100 kg sekam akan menjadi 30-40 kg arang sekam.  Kelebihannya arang sekam ini tidak berbau.

 

DIBUAT ARANG

Cara pembuatan arang yang digunakan sama seperti cara untuk membuat arang yang lain (arang batok atau arang kayu).  Caranya adalah sebagai berikut:

1. Siapkan tong dengan tutupnya

Page 6: MEDIA HIDROPONIK

2. Masukkan sekam ke dalam tong sekitar 20 cm, kemudian beri oli

3. Bakar sekam yang telah diberi oli.  Tunggu sampai asap berkurang

4. Sedikit demi sedikit sekam ditambahkan hingga tong penuh.  Selama penambahan asap akan bertambah besar, kemudian berkurang laigi.  Pada saat asap berkurang tersebut sekam dimasukkan lagi

5. Setelah penuh tong ditutup dengan karung basah, kemudian di atasnya ditutup lagi sampai rapat.  Biarkan sampai dingin.

6. Hasil arang sekam yang diperoleh diayak untuk memisahkan abunya.

Dengan cara ini arang yang diperoleh 30-40% dari sekam yang dibakar.  Namun arang ini mempunyai abu sehingga diperlukan waktu untuk memisahkan abu dengan arangnya.  Pembuatan arang sekam dengan cara ini lebih praktis bila dibandingkan dengan cara disangrai, tetapi cara ini membutuhkan waktu yang lebih lama.

 

REFERENSI Prihmantoro, Heru dan Yovita Hety Indriani.  2001.  HIDROPONIK SAYURAN

SEMUSIM UNTUK BISNIS DAN HOBI.  Penebar Swadaya.  Jakarta. Rukmana, Rahmat. Ir. H. 2000.  TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN HIAS. 

Kanisius.  Yogyakarta.

......................................

Rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik di Eropa.  Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya terutanam dalam hal perbandingan komposisi air dan udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini.

Rockwool terbuat dari batuan basalt yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajatCelcius  sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal terbentuk serat-serat.  Setelah mendingin kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan petani.  Karena dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi maka secara otomatis pathogen penyebab penyakit juga mati.

Rockwool untuk media tanam hidroponik ini berbeda dengan rockwool untuk bahan isolasi suara (peredam). Rockwool untuk peredam pada umumnya tidak dapat menyimpan air. Tetapi rockwool untuk media tanam dipilih dari batuan khusus yang dapat menahan air sehingga dapat menyimpan air dan nutrisi tanaman.

Rockwool untuk media tanam terbagi atas beberapa jenis berdasarkan periode pemaiakan, yaitu sekali tanam, dua kali tanam dan tiga kali tanam.  Di Indonesia, Rockwool lebih banyak digunakan untuk media semai.  Keuntungan menggunakan rockwool sebagai media semai diantaranya dapat mengurangi kematian bibit karena penyakit rebah kecambah atau dumping off yang disebabkan oleh jamur.  Rockwool bersifat steril yang bebas dari phatogen.  Selain itu, tingkat keberhasilan saat pindah tanam juga lebih tinggi karena akar tidak terganggu.  Dengan

Page 7: MEDIA HIDROPONIK

menggunakan rockwool media semai tetap utuh pada saat pindah dari persemaian ke pot atau polybag. Rockwool yang dipasarkan oleh ferti-mix.com adalah yang sekali pakai karena digunakan hanya untuk persemaian saja.  (Ditulis oleh Iskandar Zulkarnain)

Hydrogel adalah penemuan terbaru yang menarik untuk mempermudah sistem pertanian hidroponik. Kristal-kristal polimer ini bisa dijadikan media tanam yang praktis karena sifatnya yang mampu menyerap air, sehingga pekebun akan dibebaskan dari rutinitas menyiram tanaman, selain itu dengan keanekaragaman warnanya bisa memperbaiki penampilan tanaman secara keseluruhan, karena bisa disesuaikan dengan selera dan diselaraskan dengan warna tanaman. Hal ini dapat menciptakan keindahan dan keasrian tanaman hias yang ditempatkan di ruang tamu atau di ruang kantor.

 

 

Selain sebagai media tanam bagi tanaman hias, hidrogel juga cocok untuk perkebunan dan hutan tanaman industri. Hidrogel digunakan sebagai campuran untuk menyempurnakan tanah. Jeli dari hidrogel lazim pula digunakan untuk budidaya jamur shiitake. Selain itu gel ini berguna bagi pertanian di kota-kota besar yang lahannya sempit serta kualitas tanahnya jelek. Sedikit tanah, diberi campuran hidrogel dan pupuk, bisa menjadi media yang baik untuk berkebun. Menurut ensiklopedia Wikipedia, hydrogel adalah suatu jaringan rantai-rantai polimer yang mudah menyerap air, hidrogel adalah polimer penyerap super (superabsorbent), ia dapat mengandung air hingga 99%. Hidrogel adalah kristal-kristal pengisap air, mampu menyerap air 600 kali dari bobotnya. Kristal-kristal ini tampak seperti butiran-butiran kecil kwarsa sebelum jenuh dengan air, dan mirip cabikan jeli jernih bila air ditambahkan.

Bahan-bahan pembentuk hydrogel biasanya terdiri dari polyvinyl alcohol, natrium polyacrylate, polimer-polimer acrylate lainnya dan ko-polimer dengan kelompok hydrophilic (pengikat air) yang melimpah. Pada awalnya hidrogel digunakan untuk diaper sekali pakai dimana ia dapat “menangkap” urin, untuk handuk-handuk kesehatan, lensa-lensa kontak (hidrogel silikon, polyacrylamides), elektroda-elektroda medis (polyethylene oxide, polyAMPS dan polyvinylpyrrolidone). Juga digunakan

Page 8: MEDIA HIDROPONIK

untuk operasi payudara, pembalut luka bakar, wadah obat-obat ionis, dan butiran untuk mempertahankan kandungan air tanah di kawasan tandus.

HIDROGEL atau dikenal juga sebagai polimer penyerap super (super-absorbing polymer --SAP) juga terbukti  mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman.

 

Produk hidrogel terbaru ini dikembangkan oleh seorang insinyur polimer dari Universitas Waseda, Jepang, Prof. Yuichi Mori. SAP jenis baru ini dinamakan ‘Sky Gel’, dan  secara meluas telah digunakan untuk taman-taman atap, rehabilitasi hutan, kultur jaringan, hidroponik dan aeroponik.

 

“Sky Gel memiliki sifat menahan air yang sempurna, dan dalam eksperimen dengan tanaman radish dan mentimun menunjukkan gel ini secara terus menerus meningkatkan ujung tumbuh dan perakaran. Ketika Sky Gel diaplikasikan pada zona akar, zat ini mampu menahan kadar air dan secara lambat melepaskannya ke tanaman yang sedang tumbuh. Sky Gel berada di balik keberhasilan proyek stabilisasi kemiringan bukit-bukit di Gunung Fuji, dan mampu menghentikan lajunya gurun pasir. Mampu menahan erosi angin dan menstabilkan bukit-bukit pasir,” terang Prof. Mori.

SAP konvensional (jalinan silang sodium polyacrylate) memiliki kemampuan menyerap air dengan sempurna (hingga 200 ml air per gram SAP), dan sangat dipercaya dalam menjaga tumbuhan dalam penyerapan airnya. “Kunci Sky Gel ada pada sifat pertukaran ionnya – yaitu penyerapan ion kalsium, yang penting untuk tanaman tumbuh serta pelepasan ion natrium, yang berbahaya bagi tumbuhan,” tegas Prof. Mori. Bila SAP ditambahkan di atas konsentrasi kritis (di atas 0,1 volume persen) pada tanah, tumbuhan bisa kekurangan perkecambahan dan hambatan untuk tumbuh. “Kami mensintesa Sky Gel dengan secara parsial menggantikan kelompok natrium acrylate SAP dengan kalsium acrylate dan kelompok asam acrylic

.................................