materi fotografi

Upload: erzatazre

Post on 10-Jul-2015

665 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Fotografi 1 Mengenal bagian-bagian kamera SLR manual dan cara kerjanya. Memahami seni dan kreatifitas dalam dunia fotografi Memahami konsep penyinaran, dan dapat mengatur pencahayaan untuk menghasilkan foto yang baik Dapat menghasilkan karya yang menarik untuk pemotretan outdoor

Fotografi adalah suatu teknik memindahkan rupa atau pandangan yang dilihat oleh mata ke dalam suatu gambar mengguna-kan alat perekam optis (kamera) dengan bantuan cahaya. Kita dapat melihat karena mata menerima cahaya yang memantul dari benda-benda disekeliling kita. Begitu juga kamera merekam gambar karena mata kamera (lensa) menerima cahaya dari benda-benda yang akan direkam. Saat ini sudah memasuki era kamera digital (kamera tanpa film). Walaupun demikian kamera-kamera mahal tidak selalu menghasil-kan gambar yang baik, karena yang memegang peranan penting dalam menghasilkan foto yang baik adalah fotografer (pemotret) itu sendiri.

Dalam fotografi peranan pemotret adalah sebagai seseorang yang melayani dan mengendalikan kamera atau disebut dengan istilah The Man Behind The Gun. Karena itu pemotret harus mengenal dan menguasai alat-alat dan perlengkapanperlengkapan yang digunakan untuk menghasilkan foto dengan komposisi gambar dan warna yang baik.

Kenapa penting belajar kamera SLR analog ?, karena kamera digitalpun mempunyai dasar kerja yang sama dengan kamera analog, hanya saja gambar yang terbentuk bukan terekam pada film tetapi dalam bentuk data digital pada sensor cahaya berupa CCD (charge coupled device) / CMOS (complimentary metal-oxide semi-conductor) yang kemudian disimpan pada kartu memori. Kamera yang sering kita jumpai dipasaran adalah jenis kamera format kecil atau sering juga disebut kamera 35 mm karena menggunakan format film 35 mm (24x36 mm).

Kamera 35 mm ini terdiri dari dua jenis, yaitu kamera SLR (Single-Lens Reflex) atau dalam bahasa kesayangan kita dapat disebut dengan RLT (Reflek Lensa Tunggal), dan Range Finder Camera (kamera penemu jarak). Kamera penemu jarak adalah kamera compact berukuran kecil atau biasa disebut kamera pocket karena kamera ini ringan untuk dibawa kemana-mana. Ciri khas kamera ini lensanya terpasang mati (tidak dapat diganti-ganti), dan memiliki jendela bidik yang terpisah dengan lensa kamera sehingga apa yang dilihat pada jendela bidik terkadang bukanlah seperti gambar yang terekam.

Penyimpangan pada kamera pocket dimana apa yang dilihat tidak sama persis dengan gambar yang terekam disebut dengan kesalahan parallax. Walaupun kamera pocket sudah ada yang dilengkapi dengan parallax correction akan tetapi pada pemotretan jarak pendek akan tetap terjadi parallax.Jendela bidik Pemotret melihat perkiraan gambar yg akan terekam

lensa

Cahaya objekfilm / CCD / CMOS

- Cara kerja kamera range finder (pocket) -

Dengan kamera SLR apa yang dilihat pemotret lewat jendela bidik akan sama dengan yang di lihat oleh lensa kamera. Kamera SLR juga memungkinkan untuk kita dapat mengganti-ganti lensa sesuai dengan kebutuhan.Pemotret melihat gambar yang sama dengan film Jendela bidik Prisma segi lima pemantul

Lensa Cahaya Film / CCD / CMOS

Rana cermin pada posisi atas untuk mencahayai film Cermin pada posisi bawah untuk membidik

- Cara kerja kamera SLR -

Pengambilan gambar dengan kamera ditentu-kan oleh dua hal penting, yaitu focus dan cahaya. Yang dimaksud focus disini adalah pengambilan gambar sebagai objek pemotretan yang tidak kabur (tajam), dalam hal ini pada lensa kamera SLR manual dilengkapi dengan gelang focus yang berupa gelang pengatur jarak (range finder). Pada SLR digital terdapat pilihan manual focus dan Auto focus. Menurut salah satu teori tentang cahaya, cahaya (exposure) adalah gelombang elektromagnetik yang berasal dari penyinaran (lighting), gelombang elektomagnetik tersebut berjalan kesatu arah dan tidak dapat membelok, tetapi dapat memantul jika terkena permukaan-permukaan benda padat.

Penyinaran (lighting) sebagai penghasil cahaya dapat berasal dari sinar alam (sinar matahari, sinar bulan) dan sinar buatan (lampu pijar, flash, blitz). Pada kamera SLR untuk memperoleh cahaya yang diperlukan secara tepat diperlukan pengaturan proses masuknya cahaya yang terdiri dari : - penggunaan ASA / ISO film - mengatur besar kecilnya bukaan lensa / diafragma / aperture lensa (= pupil pada mata) dengan mengatur angka diafragma (aperture) - menentukan waktu cahaya mengenai film, dengan mengatur kecepatan buka tutup rana (shutter speed)

TUGASBuat paper yang berisi contoh kamera pocket manual (film), pocket digital, SLR manual (film), dan kamera SLR digital dari berbagai merk.( masing-masing minimal 2, disertai gambar masing-masing kamera dan jelaskan spesifikasi kelebihan masing-masing kamera ).

Semua orang pasti memiliki rasa seni dalam dirinya, karena secara umum dapat dikatakan seni adalah keindahan. Seseorang menikmati karya seni dengan bantuan panca indra dan meresap kedalam rasa, sehingga seni bersifat subjektif, karena keindahan tersebut muncul dari getaran jiwa masing-masing individu yang berlainan dalam menangkap isi dan pesan suatu karya seni. Seni dalam dunia fotografi sering disebut dengan fine art of photographic. .Konsep seni foto identik dengan menampilkan kenyataan (realitas) dan tidak terdapat unsur abstrak.

Seorang seniman foto memotret untuk menampilkan kenyataan tersebut dalam bentuk keindahan gambar yang dibentuk oleh teknik permainan sinar. Seni pada fotografi dapat menanpilkan tema foto : portraiture (potret wajah), still life (foto benda / produk dalam bentuk fine art atau commercial art), landscape (pemandangan, termasuk seascape, skyscape, street-scene, cityscape), human intererst (adegan manusia), contemporair (experimental photography), nature (alam bebas dan kehidupan binatang liar).

Saat ini banyak seniman foto sebagai seniman eksperimental photography dengan tema contenporair, yang selalu mencoba dengan hal baru tanpa rasa puas, para seniman ini tak henti-hentinya melakukan percobaan pada teknik dan media yang digunakan. Contoh : foto karya Heret Frasthio yang mengolah 2 (dua) foto yang dilakukan di studio dengan teknik penyinaran tertentu, dan kedua foto tersebut digabungkan menjadi satu dengan media perangkat lunak photoshop.

Dilihat dari segi keindahan seni fotografi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu : - Fotografi yang menyajikan keindahan bentuk (rupa) dan warna - Fotografi yang keindahannya timbul dari adegan yang ada pada foto. Hal seperti ini ada pada foto dengan gaya human interest. Foto seperti ini dapat tidak mengandung keindahan warna, tetapi dapat memuat cerita kehidupan manusia dengan kondisi beragam yang mampu menimbulkan suatu respon emosional yang mengerakan perasaan pemirsanya.

Tindakan kreatif yang perlu diperhatikan oleh pemotret adalah adanya pertimbangan komposisi atau susunan pada waktu membidik gambar, sehingga akan didapat susunan gambar yang artistik, dengan kata lain gambar yang dihasilkan mempunyai daya tarik yang optimal dan dapat menampilkan suasana atau moment yang tepat dan menentukan (the decisive moment). The decisive moment juga dapat diartikan bahwa gambar yang dihasilkan dapat menjelaskan suasana atau moment yang lebih nyata dan deskriptif dari pada komposisi pada moment lainnya. Dalam menghasilkan komposisi yang baik, pemotret harus belajar memilih sudut pengambilan gambar dengan komposisi yang pas (objek terlihat luwes, tidak kaku), dan mengasyikan untuk dipandang.

Salah satu istilah dalam komposisi adalah focus of interest. Setiap foto sebaiknya memiliki unsur yang akan ditonjolkan. Komposisi 1 (satu) titik atau penonjolan terhadap satu unsur dalam suatu objek pemotretan disebut dengan pusat perhatian (focus of interest). persoalan komposisi yang mendasar pada pemotretan di lingkungan luar adalah bagaimana titik yang akan dijadikan pusat perhatian tersebut lebih menonjol dari unsur pendamping lain yang ada di sekitarnya. Sehingga hal yang harus dihindari adalah terdapat lebih dari 1 (satu) unsur dalam bingkai yang sama-sama menarik perhatian. Untuk itu salah satu cara adalah mengupayakan bagian atau unsur yang paling penting atau akan ditonjolkan dibuat : paling besar, paling cerah warnanya, atau paling beda bentuk (rupa) dari unsur lainnya.

Dalam melakukan pemotretan, tidak selalu suasana yang akan diambil gambarnya memiliki komposisi satu titik (focus of interest). Terkadang moment yang akan kita potret terlihat memiliki lebih dari satu unsur atau bagian dalam satu bingkai yang sama-sama menarik dan saling terkait. Bagian-bagian yang menarik tersebut ( komposisi banyak titik) usahakan memiliki Pola (zigzag , lengkung / s, geometris) tertentu yang dapat menarik perhatian pemirsa dan enak untuk dilihat.

Pada waktu kita akan memotret seringkali tidak kita temukan unsur (titik) yang dapat kita tonjolkan atau pola bentuk yang cocok, dalam keadaan seperti ini pandanglah seluruh objek pemotretan dan berekspresilah dengan pola. Pola dapat lahir dari keteraturan garis dan warna, ketika sebuah bentuk garis atau warna serupa terjadi berulang-ulang maka terjadilah pola yang baik. Objek pemotretan dengan keperpaduan beberapa unsur yang berbeda dan tidak terdapat unsur yang menonjol dapat juga menciptakan keteraturan yang indah.

Komposisi : fikri budiman

Dalam menghasilkan foto seni terdapat 4 (empat) bidang yang menjadi pertimbangan untuk dapat diinterprestasikan oleh fotografer dalam menghasilkan foto yang dapat menyaji-kan keindahan (seni). 4 (empat) bidang tersebut dikenal dengan sebutan 4 M (Mood, Motion, Mirror, Muka).

City night : pulung nurtantio

Komposisi : pulung nurtantio

Slow speed : pulung nurtantio

Fotografi sebagai Seni Melihat. Fotografi berhubungan erat dg si pelaku. Seseorang mempunyai tanggapan tertentu tentang segala suatu hal baik cuaca, pemandangan, tumbuhan, hewan dan manusia di sekitarnya. Persepsi inilah kemudian yg direfleksikan bila ia memotret. Cara memandang atau persepsi ini adalah khas untuk setiap orang karena sifat manusia yg unik. Sehingga, bisa dikatakan bahwa karya foto adalah sebuah rerfleksi personal.

Lalu seperti apa foto bagus itu? Sebuah syarat foto dikatakan bagus, menurut para pakar dan praktisi foto berbeda-beda, tetapi bisa di tarik benang merah. Bahwa foto tersebut sarat informasi. Ini menyangkut konteks, content dan komposisi. Konteks berarti hal yg ingin divisualkan jelas, misalnya tentang pemandangan, sedang content atau isi adalah apa yg ingin ditampilkan utk memenuhi kontek itu. Komposisi adalah menempatkan subyek dalam gambar.

Komposisi Sebenarnya tidak ada aturan baku, yang mengatur komposisi sebuah gambar. Karena setiap fotographer bisa mengatur komposisi gambarnya menurut pandangan terbaiknya. Harus disadari, bahwa sebenarnya kita sulit mempelajari komposisi dari hasil foto yg sudah jadi. Di alam asli, semua subyek terposisikan secara liar, sehingga kita harus berusaha mencari atau menemukan sudut pandang yang paling baik. Karena itu, kita harus berusaha mengembangkan kepekaan pandangan terhadap apa yang kita lihat dan apa yg akan terbentuk dalam gambar jadi.

Tiga dasar penyusunan komposisi yg bisa dijadikan panduan bagi pemula, sebelum anda bisa membentuk susunan gambar yg ideal menurut kemampuan sendiri: 1. Aturan Sepertiga Penempatan horizon dalam suatu komposisi pada sepertiga bagian dari pinggir bawah atau atas. Dengan pembagian bidang pada perbandingan 1 : 2 ini, umumnya dinamisasi dan keseimbangan dapat dicapai dg baik.

2. Irisan Emas (Golden Section) Dasar ini bisa dgunakan jika pandangan yg akan kita potret tidak memiliki horizon. Metode ini merupakan metode pembagian bidang yg direncanakan dg ketepatan geometris. Nilai Irisan Emas ialah kemampuan menghasilkan beberapa kesatuan hubungan antar ruang. Metode ini memang sulit diterapkan karena membutuhkan waktu dan ketelitian memandang gambar dalam view finder untuk merencanakan susunan yg tepat. Ini dapat dilakukan jika kita memotret benda-benda diam (still life), arsitektur dan hampir semua pemotretan pemandangan.

3. Susunan Diagonal Dasar ini digunakan jika kta menghadapi pemandangan yg memiliki bentuk sederhana (misal padang pasir), atau keadaan pemandangan yg memiliki tekstur homogen (seperti perkebunan teh). Dengan demikian maka pemandangan yg keadaan aslinya statis dan sulit disajikan dg aturan sepertiga dan irisan emas akan dapat ditampilkan sbg gambar yg dinamis dan menarik.

Penyinaran (Lighting) Untuk membedakan istilah Lighting=Penyinaran dan Exposure=Pencahayaan Dalam dunia fotografi penyinaran dibedakan: 1. Sinar Alami seperti cahaya matahari, cahaya bulan 2. Sinar Buatan misalnya Lampu Pijar (Tungsten, Neon, Halogen) atau lampu kilat (flash/blitz)

Sifat Keras dan Lunak dari Cahaya Cahaya matahari sampai ke bumi, setelah menembus atmosfir. Atmosfir diibaratkan sebagai selimut udara dan air, yg melingkupi bumi. Selimut udara ini menimbulkan perubahan-perubahan pada sifat cahaya yg sampai di bumi.

1. Cahaya yg datang dari matahari tegak lurus dg permukaan atmosfir (12 siang) disalurkan tak dibelokkan. Cahaya matahari yg cerah menimbulkan bayangan pekat (black shadows) dan sifat ini disebut kontras/hard. Makin tinggi matahari berada, makin sulit keadaan secara fotografis, karena bayangan jatuh persis di bawah obyek, dan kondisi sinar sangat kontras.

2. Cahaya matahari yg datang serong mengenai atmosfir akan dibelokkan ke arah sudut datang dan diuraikan dalam berbagai warna. Warna kuning menonjol dalam pagi dan senja. Karena cahaya matahari harus melewati ketebalan altosfir lebih banyak, maka akan menjadi lemah karena kehilangan banyak kekuatannya. Cahaya menjadi lunak, kondisi ini disebut Low Contrast atau soft. Moment ini (pagi dan senja) merupakan golden hour, kondisi sinar yg paling dianjurkan utk menghasilkan foto bagus. Di luar rumah (outdoor) kita dapat memotret dg bantuan sinar langsung atau tak langsung (Sinar matahari yg langsung mengenai obyek dan menimbulkan bayangan keras). Kondisi penyinaran (arah datangnya sinar) menhasilkan efek yang berbeda-beda

Moment dan lightning : pulung nurtantio

Moment dan lightning : fotografer.net

Moment dan lightning : fotografer.net

Komposisi : fotografer.net

Komposisi : fotografer.net

Komposisi : fotografer.net

Moment : fotografer.net

Flat : fotografer.net

Flat : pulung nurtantio

Flat : pulung nurtantio

Sebelum : Pulung Nurtantio

Sesudah : Pulung Nurtantio