married by accident

Upload: silvyfebry

Post on 16-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

novel

TRANSCRIPT

[ONE-SHOT] Married by Accident ?!!Title: [ONE-SHOT] Married by Accident ?!!Author: [Ve] Hyun~ AeCast: Song Hyun Shi [OC], Lee HyukjaeGenre : Comedy, Romance, Geje [kalo ada?]Rating : PG-15*annyeong readers.. ini ff abal-abal author bikin pas lagi pengen yang hepi hepi tp rada sableng jadi mianhae kalo mendadak author jadi geje haha [abaikan] dan terlalu imajinatif (?) ato ada kesamaan nama-tempat-cerita blablabla but seriously this story is completely mine. anyway, happy reading~^^ [bow with Eunhyuk oppa]*[Eunhyuks pov]MENIKAH??tanyaku pada eomma dan appa yang sumringah didepanku ini.Iya benar, Hyukjae. Perusahaan appa di-merger dengan perusahaan calon istrimu. Kami sudah sepakat menikahkan anak kami. Kau senang kan segera melepas masa lajangmu?HAHAHA. Pertanyaan appa barusan emang bikin ketawa. Yang benar saja? Tentu saja aku senang sekali!Iya! Tapi siapa calon istriku?Temanmu SMA dulu. Oh, ya, tapi untuk tahap pendekatan, kalian akan tinggal satu apartemen. Jadi, siap-siap saja tinggal dengan yeoja itu.WOW! Sipp! Teman SMA ato siapalah itu yang penting yeoja! 100% yeoja!! Satu apartemen? Wuihh.. mimpi apa sih aku semalem??? Ketiban duren? Jujur saja, selama ini aku selalu gagal jika berhubungan dengan wanita, jadi aku turuti saja saran orang tua. Bukannya kata orang saran ortu memang paling manjur ya? Hehe.OKE! Siap, eomma!Itu, ambil kunci apartemenmu disitu. Jangan salah kamar ya. Nomor 818Siaaaap! kataku sambil mengambil kunci keberuntunganku itu lalu dengan beringas (?) mengemasi barang-barangku.Buseet dah. Ini apartemen oke juga ya. Baru semalam saja aku bobok disini, sudah terasa disurga. Seketika kupandang apartemenku ini sambil menyandarkan badanku ke dinding putih disampingku.Wow!Living roomnya oke, dapurnya apalagi kitchen setnya oke, kamar mandi oke, jendela besarnya oke, sofanya plus TV plasma terbarunya oke, berasa punya home teather [!], dan yang paling oke adalah kamar tidur itu. Gayanya modern agak futuristic, kasur putihnya empuk, jendelanya besar, tirainya warna cokelat, dan wallpapernya ada kesan romantisnya. Waah, ortuku memang pintar membaca pikiran anaknya ya.Oh, ya, tapi kapan calon istriku itu datang ya? Eomma-appa hanya bilang minggu ini tapi kapan? Hehe, tidak sabar juga menunggu datangnya wanita masa depanku itu.Seketika kukibas-kibaskan tanganku. Panas juga ya siang ini, lagipula ACnya belum bisa menyala. Kata OB yang kemarin kemari, AC baru bisa dibetulkan besok. Aku lalu berjalan ke kamar mandi. Aku mau mandi saja biar tidak kepanasan. Lagi pula aku belum mandi daritadi pagi.[Hyun Shis pov]Eomma, apa apartemen itu sesuai dengan yang aku mau? tanyaku pada eomma yang ada diujung telepon sana. Ya. Aku akan pindahan. Eomma bilang sudah menyiapkan tempat sesuai dengan yang aku inginkan. Eomma baik sekali, mau mencarikanku apartemen baru.Tentu, sayang. Kapan kau akan pindahan? Besok bagaimana?Eh~ aku mengernyitkan alis. Besok? Besok ini? Terlalu cepat tidak ya? Uhm~ ga papa lah lagi pula aku juga ingin cepat-cepat pindahan. Siapa tahu aku lebih lucky, hehe.Iya, besok juga tidak apa-apa, eommaOke. Eomma tutup teleponnya ya sayang, eomma belum selesai rapat. Nanti eomma telpon lagiOke, daaah eomma, saranghaeyo~Ups. Eomma sedang rapat rupanya. Hufft~ aku menghela nafasku. Jujur saja, aku rindu sekali pada eomma yang ada di LA sana, sedangkan appa juga belum pulang dari Hong Kong, jadi sebisa mungkin aku jadi anak yang baik *ceilee~. Salah satunya dengan menuruti semua perintah eomma. Seperti pindah ke apartemen baruku besok, karena sebenarnya itu juga permintaan eomma. Saran eomma untuk gadis satu-satunya ini.Bukankah kata orang saran ortu harus dituruti ya?Yes. Hari ini aku pindahan. Taksi kuning ini berhenti seketika di depan gedung apartemen mewah tepat di tengah kota ini. Wow, dari luar saja sudah kelihatan bagus apalagi dalamnya. Segera kubawa koper-koperku dan masuk ke dalam. Jujur saja aku sudah tidak sabar.Setelah perjalanan naek lift dan belok belok beberapa kali, akhirnya aku berhenti didepan pintu flat ini. Kulihat lekat-lekat angka yang nempel disana. 818. Benar kok ini flat yang dipesan eomma. Aku menghela nafasku sebelum membuka pintu ini. Duh~ aku deg degan mendapati apa yang ada dibalik pintu ini.Seketika kutarik gagang pintunya. Loh? Tidak terkunci. Oh, pasti sudah dipersiapkan karena aku akan datang. Wow, prepare yang cukup mengesankan. Sedetik kemudian mataku terbelalak mendapati apa yang ada dihadapanku.Omoo~ Ruangan besar berwallpaper putih dan jendela besar dengan tirai merahnya, sofa merah besar, lantai marmer, dan harum semerbak lavender. Aku melangkahkan kakiku perlahan sambil mengagumi apa yang aku lihat. Semuanya tampak sempurna. Dapur dan kitchen setnya itu.. aaa~ bikin lumer pokoknya. Aku meletakkan koper cokelatku dan seketika menghempaskan tubuhku ke sofa merah ini sambil terus mengagumi apa yang tampak dimataku ini. Aissh~ tahu begini aku pindah saja dari kemarin-kemarin.Setelah puas guling-gulingan di sofa merah ini, aku beranjak berdiri mencari ruangan yang daritadi aku pikirkan. Yap. Kamarku. Seketika aku menuju ruangan itu, dengan pintu putihnya yang sedikit terbuka. Dan yak~! Kamar ini sesuai dengan harapanku. Kasur putihnya ekstra besar dan jendela-jendela bertirai cokelat mengelilinginya. Ada juga cermin rias besar disana. Aku bercermin dan mendapati wajah sumringahku benar-benar tampak jelas terpancar. Seketika mataku menangkap sesuatu. Apa itu? ada pintu putih disana. Aku berjalan menghampirinya. Oh~ itu pasti kamar mandi. Aaa~ aku tidak sabar melihat kamar mandinya..Ckrek.. Ckrekk..Aku bergidik. Loh.. suara apa itu? Aku mengerutkan keningku mendapati pintu kamar mandi itu sedikit bergerak-gerak. Apa iya ada hantunya? Ihh~ masa sih? -_-Seketika aku berjalan lagi, pelan-pelan sambil berhati-hati plus was-was menyadari ternyata memang ada sesuatu dibalik pintu itu.Ehhh~ aku kok merinding ya? Aku tetap berjalan kearah pintu itu sambil berjinjit.Satu.. dua.. tiga..Cklek..Dan pintu itu pun terbuka dari dalam.OMOOOOO~!Mataku terbelalak dan tenggorokanku tercekat mendapati sesosok namja telanjang dada dan hanya berhanduk muncul dari balik pintu itu.Si..siapaaaaa?KYAAAAA!! seketika aku berteriak sekencang-kencangnya sambil menutup mataku dengan lengan kananku. Idih~! Mimpi apa sih aku semalam.. baru pindahan saja sudah ada orang asing masuk kamar baruku. Cuma handukan pula!Eitsssss! Jangan takut! Ini aku! kata namja itu sambil mengibas-ibaskan tangannya. Aku mengintip sedikit dari balik lenganku.Si..siapa?Hyukjae! Aku Lee Hyukjae alias Eunhyuk.. Hloh, kau.. kau bukankah Hyun Shi?Hloh~ namja ini mengenalku. Eh, siapa tadi? Eunhyuk? Sepertinya aku pernah dengar nama itu. Seperti nama teman SMAku. Aku mengernyitkan alisku. EH~ benar! dia teman SMAku dulu.Eunhyuk? Teman SMAku? Sedang apa kau disini? kataku sambil sedikit membuang muka. Nanti dia keGRan mengira aku antusias melihat pemandangan namja handukan didepanku ini.Iya, aku Eunhyuk, kau ingat kan? Eh~ tunggu, berarti..Hlooh~ kenapa dia tiba-tiba menghentikan ucapannya dan kelihatan sumringah begitu sih? Lagipula.. apa yang dia lakukan di kamarku? Numpang mandi???Hyun Shi.. kau..Apa sih? aku masih pasang tampang bingung -,-KAU TUNANGANKU!MWOOO~??!Mataku terbelalak lebar. Jantungku copot. Lututku lemas. Mulutku menganga *kurang apa coba?* apa tadi dia bilang? TUNANGAN??!satu.. dua.. tiga.. empat.. lima..Lima detik kemudian aku mengerjapkan mataku dan menyadari tubuhku mematung dihadapan namja sumringah yang hanya handukan itu. Aku menggeleng-gelengkan kepala tidak percaya.Tu.. tunangan..?Iya, benar! Hloh, orang tuamu tidak memberitahumu? Itu alasan orang tuamu ingin kita tinggal satu atap kan? HeheheeeHeheheee? Satu atap? Apa itu lucu~???Satu atap??Iya. Kalau kita sudah melakukan pendekatan, kita langsung menikahMWO~? Menikaaaaah? Kata apa itu tadi?Menikah? Maksudmu kau dan aku..Ah, Hyun Shi-ssi, kau tampak kelelahan. Kita bicarakan nanti saja ya. Sini aku bawakan kopermuTanpa mengiyakan dia langsung berlalu melewatiku dan mengangkat koper-koperku.Tunggu. Apa iya namja kepedean itu mau angkat-angkat koperku dengan posisi hanya handukan seperti itu -___- bukankah itu berbahaya bagi pemandangan mataku?? Kalau-kalau handuknya yang tampak tipis itu terlepas dari sana kan bisa tewas aku.Eunhyuk, aku sarankan kau berpakaian duluDia menoleh. Tampangnya polos. Eh, kenapa?Pabo! Aku cewe tau! Mana bisa aku lama-lama melihatmu berkeliaran hanya handukan seperti itu!Ehehe. Tidak apa-apa kan, nanti kau juga terbiasa katanya cengengesan.Mwoo~! Aku menghela nafasku pasrah.Aku tidak bisa membayangkan hari-hariku berikutnya akan seperti apa dengan namja super kepedean ini.[Eunhyuks pov]Sudah jam 10 malam. Kulihat yeoja itu mondar mandir diruangan ini sambil menempelkan ponsel di telinganya. Ooo~ jadi Hyun Shi tunanganku. Kami berteman cukup akrab dulu. Kami sering main bareng. Kami juga pernah satu tahun sebangku saat di tingkat dua. Huhm.. Dia lumayan juga. Dulu dia terkenal pandai di SMA. Dia juga baik dan punya banyak teman. Trade recordnya juga lumayan. Dan.. dia cantik juga. Badannya juga bagus. Membentuk huruf S. Wajahnya juga imut, apalagi saat melihat pipinya merah merona karena mendapatiku telanjang dada tadi. Wah 100% masuk klasifikasi wanita masa depanku.Hufttt~ Ia menghela nafasnya sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa merah itu dan menutup ponselnya.Bagaimana, Hyun Shi, kau sudah percaya kan?Ia memutar bola matanya. Eomma baru bilang sekarang kalau kita ditunangkan. Eomma sengaja tidak mau bilang dulu. Aissh~ eomma..Hehe. Tapi setidaknya orang tua kita senang. Bukankah kita dinikahkan untuk keberlangsungan perusahaan ortu kita?Ya! Hyukjae~ aku tidak mempersiapkan apapunKau hanya perlu mempersiapkan masa depanmu dengankuSiiiinggg..seketika mata tajamnya melirikku. Serem juga ya dia, tapi lucu juga ekspresinya.Ya! Hyukjae~ aku serius. Kita bahkan jarang bertemu sebelumnyaItu gunanya mereka ingin kita seatapApa?Agar kita saling jatuh cintaEitss~ mata itu lagi. Cantik juga kalau dia pasang tampang serem begitu hehe.Hyukjae~!![Hyun Shis pov]Apa tadi katanya? Saling jatuh cinta? Yang benar saja! Kita bahkan tidak pernah bertemu lagi sejak perpisahan SMA itu. Aduu~ bagaimana ini? Kalau aku menolak pernikahan ini, nanti aku bisa jadi anak durhaka [?]. Tapi, kalau menerimanya, aku kan tidak cinta, tapi masa iya harus cinta?Hyukjae~!Hehe. Tapi memang harus begitu kan, Hyun Shi?Seketika aku menghela nafasku berat. Aduh, aku capek sekali rasanya hari ini usung-usung pindah apartemen. Mana ada jackpot namja yang tiba-tiba tinggal seatap denganku pula.Hyukjae, aku capek sekali. Aku mau tidur duluKataku sambil berjalan terhuyung-huyung ke kamar. Sampai dikamar aku langsung merebahkan tubuhku dan menarik selimut. Menenggelamkan kepalaku ke selimut putih ini dan menghela nafasku berat. Baru genap lima menit aku merasakan surga dunia kasur ini, tiba-tiba ada yang menggangguku lagi. Apa sih ini? Seketika aku menoleh ke kanan dan mendapati tubuh namja ini hanya beberapa senti saja dariku.YAK! HYUKJAE~ APA YANG KAU LAKUKAN DI KASURKU?Eh~ ini kan kasur kitaMwo? Kita?Hyun Shi, hanya ada satu kamar di flat ini katanya sambil menyunggingkan senyum yang.. tidak bisa dideskripsikan.Mwo~?? Hanya ada satu? Jadi..Iya. Orang tua kita sengaja hanya ada satu kasur ini saja untuk kita berdua, hehehehe? Aaaa~ eomma, appa, menikah saja belum kenapa sudah satu kasur sih?Yak! Hyukjae! Kita bahkan belum menikah lalu kenapa satu kasur?Eeeh, aku juga tidak tahu. Mungkin semakin sering berdekatan semakin baikBerdekatan -___-Mwwooo~? apa sih yang ada dipikiran namja ini?Eitts~tunggu sebentar, aku ingat sesuatu.Hyukjae.. kau masih yadong tidak?Eh~ kenapa memangnya?Kalau iya jangan dekat-dekat!Wae? Nanti juga suatu saat aku akan menyentuhmu sepenuhnyaMwo~? Sepenuhnya? Namja ini.. sepertinya yadongnya abadi.Yak! Hyukjae~! Kau membahayakan!Yak, Hyun Shi, makanya bersikaplah biasa saja katanya sambil menyunggingkan senyum penuh arti (?) itu. Lagipula apa maksudnya dia bilang biasa saja? kalau tidak biasa saja lalu kenapa -__-Sedetik kemudian aku meraih guling putih itu dan meletakkannya tepat disamping kananku yang seketika membungkam wajah namja itu, lalu membalikkan badanku.Yak! Hyun Shi-ssi, kenapa ditaruh disini? sudah kuduga dia bakal protes.PerbatasanMwo? Kenapa harus dibatasi sih?Biar aku selamat besokAaa~ Hyun Shi-ssi.. rengeknya sambil meletakkan kepalanya diatas guling itu dan menekan-nekan punggungku dengan telunjuknya. Lagi-lagi namja yadong ini berusaha menggodaku.Jangan menyulut sengketa perbatasanYak! Hyun Shi, aku merindukanmu..Apa? Apa tadi katanya? Eh~ tapi nada bicaranya berbeda.Maksudmu?Yak! Hyun Shi, jangan pura-pura pabo. Kita sudah lama sekali tidak bertemu. Aku kangen. Kau kangen aku tidak?[Eunhyuks pov]Hehe. Sepertinya pertanyaanku barusan membuatnya bingung. Jujur saja, aku memang merindukannya. Makanya aku ingin memanfaatkan momen ini untuk pembicaraan yang serius, siapa tahu kami menyatakan perasaan kami masing-masing malam ini *pede totalitas*. Ayo, akuilah Hyun Shi kalau kau juga merindukanku.Ani-____________________- apa? sesingkat itukah?Yak! Hyun Shi-ssi.. kau tidak merindukanku?? Masa?Dia diam saja. Aku tidak bisa melihat wajahnya karena dia berbalik.Hyun Shi-ssi.. rengekku lagi sambil menekan-nekan pundaknya dengan telunjukku.Apa?Aku ingin ngomong seriuss..Hore! Aku berhasil membuatnya membalikkan badannya lagi dan sekarang menatapku.Apa?Hehe. Kau ingat saat SMA dulu apa yang pernah kulakukan padamu?Menggunting rambutkuBukaan, bukan yang itu. Kalau yang itu aku kan tidak sengaja. Yang kulakukan padamu ini sengajaIa mengerutkan keningnya. Apa?Aku pernah menyatakan perasaanku padamu. Saat valentine itu. Kita duduk sebangku. Aku memasukkan cokelat ke lacimu. Masa lupa?Ia lagi-lagi mengerutkan keningnya. Oh, yang dibungkus kuning itu?Iyaa! Kau ingat!Seingatku aku langsung membuangnya-___________- APA?! Jadi selama ini..harapanku palsuu?!!Kau membuangnya? Kenapa tidak dibuka dulu bungkusnya??Habisnya, bentuknya tidak keruan. Aku kira itu kertas contekanku, jadi aku buang. Lagipula kau kan sering seenaknya memasukkan sampah-sampah ke lacikuYaaak! Hyun Shi kalau yang itu aku iseng. Aissh~ Hyun Shi-ssi, jadi selama ini kau mencampakkankuYak! Hyukjae! Mana aku tahu kalau itu cokelat katanya sambil menutup matanya dengan lengan kanannya.Sekarang kau tahu kan? Perasaanku padamuItukan duluSekarang masih, Hyun Shi-ssi. Jujur saja aku senang saat bertemu lagi denganmu. Cinta SMAku hehe. Apalagi nanti kau jadi wanita masa depanku. Dulu, mungkin aku tidak mendapatkanmu, gadis yang aku inginkan, tapi aku mendapatkanmu sebagai istriku. Keren kan hehe. Aku serius. Hyun Shi-ssi.. kalau sekarang kau tahu, lalu apa jawabanmu?satu.. dua.. tiga.. empat.. lima..Tidak ada jawaban.Yak, Hyun Shi.. rengekku ketika tahu ternyata dia sudah mendengkur pelan.[Hyun Shis pov]Hehe. Aku pura-pura tidur. Apa tadi dia bilang? Cinta SMA? Wanita masa depan? Mendapatkan sebagai istri? Kereeeen? Aisssh~ namja yadong ini memang mudah sekali ditebak jalan pikirannya. Tapi ngomong-ngomong aku kaget juga ternyata dia menyimpan perasaan seperti itu, pantas saja daritadi dia menggodaku. Uhmm, tapi bagaimana perasaanku sendiri ya? Aku tidak mengerti. Tapi kalau dilihat lekat-lekat, namja ini tampan juga. Apalagi senyumnya. Meskipun sikapnya seperti itu, tapi dia tampak charming. Apa iya aku akan menyukainya? Mencintainya?Tapi kan sekarang, masih ada dia.. Ya, namja yang aku cintai itu..Sudah lebih dari dua minggu aku tinggal bersama namja ini. Ya. Aku selalu menjalankan rutinitas seperti biasa. Dia juga, meski kadang dia manja, minta dimasakin mcam-macam, minta diantar kemana-mana, minta dipijit ato apalah. Aissh~ kalo dia sudah memasuki tahap penggodaan dan menampilkan keyadongannya, tidak tanggung-tanggung kupukul kepalanya.Seketika kutatap dia yang masih bergulingan disofa merah sambil menonton Running Man.Hyukjae, aku pergi dulu. Aku mau belanja sebentar kataku sambil beranjak dari meja ini, meninggalkan laptop dan kertas-kertas tugas laporanku.Mau ditemani, jaggiyaa?-____- dia sebut aku apa tadi?Tidak kataku berlalu darinya dan seketika membuka pintu flat ini.[Eunhyuks pov]Hahaha. Pipinya memerah saat aku memanggilnya jaggiya tadi. Aissh~ senang sekali ya rasanya menggoda yeoja lucu itu. Dia masih tidak mau mengakui perasaannya. Padahal aku selalu memancingnya. Mungkin belum waktunya saja. Aku akan tetap berusaha membuatnya mengakuinya, berusaha membuatnya sungguh-sungguh memandangku.Pingg..pingg..Hloh bunyi apa itu? Kenapa laptop Hyun Shi nyala-nyala? Aku penasaran..Seketika aku berdiri menghampiri benda itu dan melihat apa yang ada dilayar.Oh, layar chatting. Dia sedang chatting. Dengan siapa?Hloooo~ apa ini?? Kok ada oppa saranghae oppa saranghae???Saranghaeeee??Aku mengerutkan keningku. Melihat-lihat pembicaraan gadis itu dengan seorang namja. Kulihat nickname namja itu.Choi Siwon.Mataku terbelalak. Eeeeee~ Siwon? Choi Siwon yang juga teman SMA kita? Hyun Shi.. Hyun Shi dan Siwon berpacaran?? Hlah tapi kan dia tunanganku?-______- aduh bagaimana ini? Masa iya aku akan berakhir menyedihkan seperti ini?Sudah dicampakkan gara-gara dia membuang cokelatku dulu, sekarang ditambah dia ternyata sudah berpacaran dengan namja lain. Aaaa~ Hyun Shi, kau mau membunuhku yaa??[Authors pov]Sudah dua minggu, ya dua minggu sejak Eunhyuk menyadari bahwa yeoja tunangannya itu menyembunyikan sesuatu darinya, bahwa ternyata yeoja itu sudah membangun hubungan dengan orang lain, Choi Siwon, teman SMAnya dulu. Dunia begitu sempit bukan? Tapi, Eunhyuk diam saja. Ia pura-pura tidak tahu apa-apa, ia menunggu sampai yeoja itu bilang langsung yang sebenarnya terjadi. Eunhyuk berusaha sabar. Tapi sepertinya kesabarannya habis. Ia ingin yeoja itu menyingkir secepatnya dari Siwon, setelah kejadian malam itu.[Hyun Shis pov]Eh? Kenapa? Tumben sekali namja yadong ini menatapku serius seperti ini. Sekarang kami sama-sama terduduk di sofa. Saling berhadap-hadapan. Dia bilang ingin ngomong sesuatu. Apasih? Serius sekali?Kita ditunangkan Hyun Shi-ssi, jangan lupa ituSudah kuduga. Pasti pembicaraan akan mengarah kesini.Yak, Hyukjae. Aku tahuLalu, kenapa tidak pernah menyatakan perasaanmu? Aku selalu bilang kalo aku benar-benar menyukaimu. Mencintaimu malah. Sekarang giliranmuAku terdiam seketika. Aduh bagaimana ini ya?Kenapa diam saja, Hyun Shi-ssi?Hyukjae, aku tidak tahu perasaanku sendiriKenapa? Apa kau menyukai namja lain? Iya kan? Ada namja yang kau sukai kan?hlooh~ dia bisa membaca pikiranku?Hyun Shi, kau suka padanya kan? Kau berpacaran dengannya kan?Siapa?Choi Siwon. Kau menyembunyikannya dariku selama iniMwooo~ kenapa namja ini tahu? Dia kepo ya?Aku tidak mau kau dekat-dekat dengannya. Menjauhlah darinya[Eunhyuks pov]Dia masih mengerutkan keningnya tidak mengerti.Kenapa kau ingin aku menjauh darinya? tanyanya.Apa kau benar-benar mencintainya?Iya tentu sajaLalu apa kau yakin dia benar-benar mencintaimu?Iya tentu saja dia juga mencintaiku. Kami sudah berpacaran lama sekali, HyukjaeKalian backstreet kan?Dia mengerjapkan matanya. Dia tahu tebakanku 100% benar.Iya. Dia bilang sebaiknya kami merahasiakan hubungan kamiKau tahu alasannya?Apa? tanyanya polos.Karena dia tidak benar-benar mencintaimuIa terkejut. Yak, Hyukjae, kau tidak bisa membuktikan apapun..EEEhhh~ benar juga ya. Aduh aku memang tidak bisa membuktikan apapun. Bagaimana ini? Kalau aku ceritakan yang sebenarnya terjadi malam itu, apa iya gadis ini akan percaya?flashback, one week agoAku bersama Donghae, sahabat terbaikku, berada di club mahal malam ini. Ehe, lumayan juga aku ditraktir Donghae di bar mewah begini, mana ada banyak yeoja cantik berkeliaran pula. Eh, tahan dirimu, Hyukjae, ada wanita masa depanmu menunggu di apartemen *pd*. Hufft~ tapi Hyun Shi sudah punya pacar. Apa iya dia akan meninggalkan namja kaya itu dan bersama denganku? Namja biasa-biasa saja ini?DonghaeSeketika aku menoleh ke arah suara yeoja yang memanggil nama Donghae. Wow, cantik juga. Siapa? Pacar Donghae? Eh~ tapi dia menggandeng seorang namja disampingnya, mesra pula.Aku mengerutkan alisku, menajamkan mataku, melihat dua sosok itu berjalan mendekati kami yang duduk di bar.Tunggu.. tunggu sebentar.. sepertinya aku mengenalnya, bukan yeoja itu, tapi namja yang digandengnya..AISSSH~ panjang umur amat tuh orang! Choi Siwooon!Hloh, tapi yeoja itu..Donghae-ah, kau disini?Hloh, Hee Ni, kau juga disini. Oh ya kenalkan ini sahabatku, Hyukjae kata Donghae sambil memperkenalkanku.Hyukjae? Lee Hyukjae? Teman SMAku? sahut Siwon seketika.Hloh kalian saling kenal? tanya yeoja yang namanya Hee Ni itu tadi.Iya, kami teman SMA dulu jawab Siwon lagi. Aku hanya senyum-senyum saja.Wah dunia ini sempit sekali ya. Oh, ya, Donghae, Hyukjae, kami tinggal dulu ya. Selamat menikmati malam ini! kata yeoja girang itu sambil meraih lengan Siwon dan pergi meninggalkan kami.Hey, Donghae, siapa dia?Yang mana?Yeoja itu, Hee Ni itu?Oh, dia teman kuliahku dulu, dan namja itu teman SMAmu kan?Iyaa, maksudku mereka..Iya. Mereka pacaran.Gleeek~ benar. Ternyata benar firasatku selama ini kalau Siwon, namja itu, ternyata tidak mencintai Hyun Shi.Seketika kuarahkan pandanganku pada dua sosok itu tadi. Mereka duduk disofa jingga itu sekarang, saling mendekapkan tubuh mereka masing-masing sambil memperdalam ciuman mereka, bahkan yeoja itu hampir membuka kancing kemeja namja itu.flashback endAku masih disini menatap mata Hyun Shi yang penuh pertanyaan. Aduh, aku tidak punya bukti apapun.Aku.. aku hanya ingin kau menjauh darinya Hyun ShiDan beralih padamu?Iyayak! Hyukjae! bagaimana bisa aku meninggalkannya?Kan aku sudah bilang dia tidak mencintaimuKau bilang begitu agar aku beralih padamu kan?Jadi kau tidak percaya padaku?Aku percaya Siwonku katanya sambil meninggalkanku yang masih duduk disini.[Hyun Shis pov]Aku berada di bar malam ini ditemani sahabatku, Chaerin dan kekasihnya yang sedang mesra-mesraan disana. Aku membenamkan wajahku di meja bar ini, tangan kananku masih menggenggam segelas wine besar. Aku stress. Apa sih yang beberapa hari lalu namja yadong itu katakan? Kenapa masih terngiang-ngiang dikepalaku sampai sekarang? Kalau aku percaya Siwon, lalu kenapa suara namja yadong itu tidak mau lepas dari kepalaku sih? Aisssh~ namja yadong itu kan bilang begitu supaya aku meninggalkan namjachinguku itu dan beralih kepadanya. Lagipula ia tidak bisa membuktikan apa-apa. Apa iya Siwon tidak mencintaiku? Kami baik-baik saja kok. Tambah mesra malah, walaupun kadang-kadang ia mengelak kalau aku ajak pergi akhir-akhir ini. Aku memahaminya karena kesibukannya itu. Sudah bagus ia bisa membagi waktunya denganku ditengah-tengah kesibukannya. Aaa~ Siwon oppa saranghae Aku meneguk dengan kasar lagi wine ini, berharap suara namja yadong itu sesegera mungkin meninggalkan kepalaku.Beberapa detik kemudian mataku tertutup perlahan-lahan. Hal terakhir yang kuingat adalah aku membenamkan kepalaku lagi di meja bar yang dingin ini.[Eunhyuks pov]Suara hujan dan petir diluar sana semakin jelas terdengar. Sudah hampir jam duabelas malam. Dimana sih Hyun Shi? Apa iya dia diculik namja itu? Aisssh~ mana dari tadi aku sms dan telepon tapi tidak ada respon.Ting..tong..Nhah! Itu pasti dia!Seketika aku berlari dan dengan cepat membuka pintu itu.Jaggi..Hloooo~ mataku terbelalak melihat tiga orang yang tampak kehujanan itu berdiri disana, eh~ tunanganku dipapah oleh namja itu, dia kenapa?Hyukjae.. Hyun Shi mabuk berat. Kami kehujanan kata yeoja yang kata Hyun Shi dulu namanya Chaerin.Oh oke. Cepat masukMereka lalu menggotong Hyun Shi yang kehilangan kesadarannya ke kamar kami lalu menidurkannya.Hei kalian namja-namja keluar dari sini kata Chaerin sambil mendorong aku dan namja yang sepertinya adalah kekasihnya ini keluar dan menutup pintu. Tapi pintunya tidak tertutup sepenuhnya. Kenapa sih? Aku yang penasaran seketika mengintip dari celah pintu.Eh apa itu. Kemeja putih yang digunakan Hyun Shi dan celana jeansnya kok ada dilantai?Hloooh~ OMOOOO~Hey! Apa yang gadis itu lakukan pada tunanganku? Dia membuka pakaian tunanganku satu-satu? Kenapa dia sih??? Aku saja belum pernah!Aku mundur setelah tahu Chaerin berjalan ke arah pintu.Apa yang kau lakukan padanya? tanyaku seketika.Oh, Hyukjae, aku melepas pakaiannya, takut dia masuk angin. Dia basah kuyup. Oh, ya, kami juga harus pulang, kami juga bisa masuk angin nih. Kami tinggal dulu ya. Jaga Hyun Shi ya. Dadaaah kata Chaerin sambil merangkul mesra namja itu dan pergi meninggalkan tempat ini. Meski dia mencoba menyembunyikannya, tapi aku tahu mereka pasti setelah ini akan menyewa kamar. Hehe. Sepertinya otak yadongku semakin malam bekerja semakin cepat.Seketika aku menoleh ke arah tunanganku yang terkapar itu.Aku berjalan mendekatinya dan seketika melirik ke arah pakaian basahnya.Semuanya. Lengkap. Mulai dari luaran sampai dalaman.Eeeeeeh~ tunggu sebentar..aku baru sadar.=___________________________=Kenapa mereka meninggalkanku bersama yeoja telanjang ini siiiihhh????Apalagi semakin malam otak yadongku bekerja semakin cepat! Aduh sepertinya malam ini adalah malam pengujian mentalku.Kutatap wajahnya lekat-lekat. Hidung dan pipinya tampak memerah. Dia pasti kedinginan. Kalau kedinginan pasti butuh kehangatan. Kehangatan. =,=Kehangatan????Aduuuuuuh~ stop! Otak yadong berhentilah bekerja!!!!Omoo~ tapi dia terlihat manis sekali dalam keadaan mabuk seperti ini. Seketika aku menguap. Aku juga mengantuk menunggunya daritadi.Sedetik kemudian aku naik ke kasur ini, berbaring disampingnya. Disamping yeoja yang tubuhnya tidak tertutup sehelai kainpun kecuali selimut itu. Aissssh~ sialan. Semakin intens menatap wajahnya, semakin cepat hormon tubuhku bekerja.Eiiitsss~ tunggu dulu. Ya! Aku punya rencana!Seketika aku membuka bajuku, menelanjangkan dadaku sendiri dan memeluk gadis itu.[Hyun Shis pov]Mataku terbuka perlahan menyadari sinar matahari mulai menyilaukan mataku. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali. Eeeh~ tapi kok dingin sekali ya.. punggungku dingin sekali rasanya, seperti kulitku menyentuh langsung kasur ini. Tunggu. Tunggu sebentar.=__________=OMOO~! Kenapa? Kenapa aku telanjaaaaang???Dan yang lebih menggangguku adalah tangan ini. Tangan namja ini.Kenapa tangannya ada di atas perutku????????Apa yang dia lakukan??????????Dan.. dan kenapa dia telanjang dada seperti itu siihh???Seketika kubuang tangannya dari atas perutku. Dan eh~ sepertinya namja yang kukira sudah tewas itu seketika bergerak-gerak. Ia membuka matanya perlahan dan menangkap sosokku yang menggenggam erat selimut ini.Morning, jaggi.. ucapnya sok romantis sambil mengarahkan wajahnya ke arahku.Stay away!Apa sih? Aku kan cuma minta morning kissNiih! kataku sambil melemparkan guling itu tepat ke wajah yadongnya.Aiissh~ jaggiyaa..Apa? Apa yang kau lakukan? tanyaku galak.Jaggiya jangan galak-galak. Berbeda sekali dengan tadi malam-_- apa? ada apa tadi malam?Mwoo? tanyaku tidak percaya.Aissh~ jaggiya, kau ternyata hebat sekali ya diranjang. Aku yang yadong saja kalah. Sepertinya aku perlu menambah referensi yadongku-___________- apa tadi katanyaaaa????MWOOO? tanyaku masih tidak percaya.Jaggi, ayo lagi.. katanya sambil merentangkan kedua tangannya hendak memelukku.YAK! Hyukjae!! Apa yang kau lakukan padaku semalam????Yak! Jaggi, masa kau lupa? Baru beberapa jam yang lalu saja masa sudah lupa?Kau.. kau sengaja memulainya ya? tanyaku meminta penjelasan.Jaggii, kau yang meminta duluan..-________________- aku yang mulai duluan? Ciiih! Yang benar saja!Bohong!Yak! Jaggi, kau mabuk berat semalam. Aku sudah tidur di kasur kau bangunkan. Kau suruh aku melepaskan pakaianmu karena kau basah kuyup dan kedinginan. Lalu kau meminta kehangatan. Belum sempat aku mengiyakan, kau sudah menghempaskan tubuhku duluan ke kasur. Apa boleh buat. Aku sih pasrah-pasrah saja. Masa iya aku tidak mau kau begitukan?MWOOOOO~ seberingas itukah aku semalam???? Yang benar saja!! Dan dia.. kenapa pasrah-pasrah saja sih????Yak, jaggi, bagaimana? aku tidak menyakitimu kan semalam?Aiiiissssh~ apa-apaan sih dia? Masa iya mau sedetail ini membicarakannya. Aku malu tahu!Kunci otak yadongmu!Jaggiyaa..Kenapa sekarang dia malah merengek seperti itu sih?Apa?Kita harus menikah secepatnya[Eunhyuks pov]Hehehehe. Lucu sekali wajahnya itu. Dan yang membuatku gembira adalah.. dia percaya bahwa malam tadi kami benar-benar melakukannya! Setelah memeluknya kan aku langsung tepar. Aku berusaha mati-matian tepar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan *padahal dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku menginginkan*. Haahah. Jujur saja, aku menggunakan kesempatan ini agar kami cepat-cepat menikah. Lagipula aku juga tidak tega dia terus dipermainkan namja itu.Jaggi.. kataku padanya yang masih menggenggam erat selimutnya itu.Kalau aku hamil bagaimana?Mwo~ membuka celanaku sendiri saja tidak bagaimana dia bisa hamil.Jaggi.. itu artinya kita memang telah ditakdirkan untuk berkeluarga. Makanya kita harus cepat-cepat menikahIa menghela nafasnya lalu mengeluarkan suaranya lagi.Kapan kau ada hari kosong?YESSSS!!! AKU MENIKAHINYA!!![Authors pov]Hyun Shi tampak sangat cantik dengan gaun pengantinnya itu dan Eunhyuk, dengan kemeja putihnya, tampak sangat elegan. Hyun Shi seketika menatap wajah eomma dan appa nya itu, wajah yang sangat ia rindukan itu tampak bahagia melihat anak gadis satu-satunya itu berbalut gaun pengantin. Beberapa detik kemudian, mata Hyun Shi menangkap sosok namja itu. Ya, namja yang ia cintai itu. Siwon, duduk dibangku belakang dengan kemeja hitamnya. Hyun Shi menatap wajahnya lekat-lekat. Ia tidak bisa membaca apa yang terbesit di wajah namja itu. Apa dia terluka dengan pernikahan ini? Tapi.. ia tampak tidak terluka sekalipun. Hyun Shi yang masih belum memercayai Eunhyuk, tetap mengira Siwon mencintainya.[Hyun Shis pov]Sudah seminggu sejak pernikahanku dan Eunhyuk. Tapi tentu saja aku masih mengelak jika ia meminta hubungan suami-istri. Yang benar saja? Aku kan masih belum siap. Tapi, akhir-akhir ini entah mengapa sikap Eunhyuk jadi berbeda. Ia jadi lebih mengawasiku dan lagi-lagi, tetap memintaku menjauhi namja itu. Dia juga sering kepo. Aku memarahinya kalau ia mendekati laptop atau ponselku, tapi.. dia kan statusnya sudah jadi suamiku..Oppa.. iya.. oke. selamat bekerja. Saranghae oppa bisikku pada namja itu, Siwon, yang berada di ujung telepon. Seketika aku menutup ponselku saat namja itu tiba-tiba berdiri dihadapanku.Yak! Jaggi.. kau masih meneleponnya?Aku menghela nafasku berat dan melalui namja ini.Yaaak! Hyun Shi ! teriaknya sambil meraih lenganku.Aku masih mencintainyaYa! Hyun Shi, sampai berapa kali aku bilang dia tidak mencintaimu?Aku menggigit bibirku. Kurasakan emosiku mulai menguasai.YAK! Hyukjae! Kau tahu apa tentang perasaanku dan dia? Kau bahkan tidak mengenalnya. Hanya sebatas teman SMA itu saja kan?Tapi aku mengenalmu, Hyun Shi, aku tidak mau kau terlukaAku tidak terluka. Buktinya, aku masih baik-baik sajaKau akan terlukaKarena dia?Iya. Dia akan melukaimuYak! Hyukjae! Lepaskan aku! Aku berhak memilih kepada siapa perasaanku jatuhKau tidak mempercayaiku?Aku diam.Yak! Hyun Shi, aku suamimu. Kau tidak percaya padaku?Tidak. Aku sudah bilang, aku lebih percaya Siwon. Aku sudah lama bersamanya jika dibandingkan denganmu, dan aku lebih mengenalnya daripada aku mengenalmu. Lepaskan aku, hyukjae!! kataku sambil menarik lenganku kasar dan pergi meninggalkannya yang masih berdiri disitu.Aku mengangkat lenganku dan seketika menempelkannya dikeningku. Aisssh~ keningku rasanya sakit sekali. Ya, sejak kejadian pertengkaranku dengan Hyukjae itu, kami tidak pernah bicara lagi. Ia terlihat marah sekali dan menjauhiku, tidak seperti dulu yang sering menggodaku. Aku sendiri yang mulai jengah dengannya jadi jarang tidur di apartemen, aku sekarang lebih sering ke kontrakan Chaerin. Hufttt~ semuanya jadi complicated begini..Tapi, ada yang juga ikut-ikutan complicated. Ya, hubunganku dengan Siwon. Sejak pernikahanku, kami juga jarang bertemu. Sekarang aku ada di mobil, tepat di depan rumah pribadinya. Sudah lebih dari setengah jam aku menunggunya, tapi ia tidak keluar juga. Sedang apa sih dia? Padahal sekretaris pribadinya saat aku telepon tadi bilang kalau ia ada dirumah. Aku yang sudah tidak sabar akhirnya membuka pintu mobilku dan berjalan memasuki rumahnya. Tidak terkunci kok pintunya. Aku lalu berjalan ke kamarnya menaiki tangga ini satu-satu, tapi langkahku terhenti..Eh~suara apa itu?oppa..suara wanita. Aku mengerutkan keningku dan memasang telingaku baik-baik. Tanganku mendingin.sa..rang..hae..Kenapa? Kenapa suaranya mendesah begitu sih? Kenapa aku deg-degan setengah mati begini?Meski lututku lemas, aku tetap menaiki tangga ini perlahan.Seketika kulihat pintu kamarnya. Terbuka setengah. Aku mengintip dari celah pintu itu.Deg.Dadaku seperti berhenti berdegup melihat pemandangan didepanku ini. Ya, pemandangan seorang namja bertelanjang dada yang sedang menciumi leher yeoja yang berada dipangkuannya. Yeoja itu mencengkeram pundak namja itu yang seketika menaikkan rok yeoja itu sampai paha putihnya tampak jelas terlihat. Nafasku tercekat. Seketika suara inilah yang keluar dari bibirku.Siwon.. kau berengsek..Seketika ia menoleh ke arahku yang berdiri mematung ini. Ia tersentak dan seketika berdiri.Aku yang kalut ini lalu membalikkan badanku, meninggalkan namja sialan yang memanggil-manggil namaku itu.Aku berlari kecil menuju pintu flatku setelah sampai di apartemen. Entah mengapa, setelah menyaksikan pemandangan menyakitkan tadi, wajah namja yadong itu selalu ada di kepalaku. Ya, aku teringat padanya. Ia yang selalu ingin agar aku mempercayainya. Ia yang selalu ingin agar aku tidak tersakiti. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa aku tidak percaya padanya? Apakah ia akan memaafkanku?Sedetik setelah kubuka pintu flat ini, namja itu menoleh ke arahku. Ia yang berdiri disamping sofa mungkin kaget melihatku balik lagi ke flat ini sambil menangis. Aku seketika berlari ke arahnya sambil mengusap air mataku dan seketika meraihnya.HyukjaeAku menangis di pelukannya.Hyun Shi.. kau kenapa?Siwon.. berengsek..Ia diam saja. Aduh, dia benar-benar marah padaku yang tidak percaya padanya ini ya?Hyukjae..Hmm?Mianhae..Ia masih diam.Hyukjae.. Hyukjae mianhae.. Mianhae..Ia masih diam saja. Aisssh~ semarah itu ya dia padaku?Hyukjae-ssi.. rengekku sambil mempererat pelukanku.[Eunhyuks pov]Hehehe. Aku diam saja daritadi. Aku tahu pasti dia mengira aku marah, padahal aku tidak semarah itu. Yess, sebenarnya tujuanku diam saja adalah untuk memperlama momen ini. Hehe. Jarang-jarang ia memelukku seerat ini. Jarang-jarang kami berdekatan seperti ini. Hehe. Enak juga dipeluk yeoja manis ini.Hyukjae-ssi.. Ia masih merengek. Aduh tapi lama-lama aku juga tidak bisa diam saja. Ya sudah aku buka mulut saja dan mengeluarkan kata-kata seindah mungkin untuk semakin mendramatisir. Hehe.Hyun Shi, kau hanya perlu percaya padaku. Aku.. aku mungkin memang bukan namja yang kau inginkan. Aku mungkin hanya pengganggu bagimu. Kau terpaksa menikahiku. Kau tidak memiliki perasaan apapun padaku. Tapi.. tapi aku tulus Hyun Shi.. aku tulus mencintaimu meski kau hanya akan mencampakkanku untuk namja berengsek itu. Bukankah sejatinya ketulusan tidak mengharapkan balasan sekecil apapun? Aku hanya ingin kau bahagia dan aku tidak rela jika kau disakitiBuseeeeeeet! Suer dah! Kok bisa ya mulutku komat kamit ngomong begitu? Kesambet apa aku bisa ngomong sekeren itu? Kalo suruh ngulangi pasti ga bisa lagi hahaha.Hyukjae.. ia semakin mempererat pelukannya. Wuiiihhhh~ surga dunia.Iya, Hyun Shi, aku pasti memaafkanmuIa seketika memperlonggar pelukannya. Yaah -__- kok diperlonggar sih. Eh tapi.. tunggu dulu.. matanya.. menatapku dalam dan wajahnya.. ia mendekatkan wajahnya ke arahku..Hyukjae.. saranghae..Ia seketika membelai lembut pipiku dan mengecup bibir bawahku. Tangan kirinya meremas lembut rambut belakangku. Aku yang hormonnya tiba-tiba bergejolak ini, membalas ciumannya. Aku memeluk tubuhnya erat seiring dengan ciumannya yang semakin dalam.[Hyun Shis pov]Hyukjae semakin memperdalam ciumanku ketika tahu aku meremas kasar rambut belakangnya. Ia mempererat pelukannya dan aku mencengkeram dada bidangnya. Seketika kulirik sofa merah itu. Aku yang hampir kehabisan nafas ini seketika menarik tubuh namja ini kearah sofa. Kami sama-sama terhempas ke sofa merah itu. Ia tepat diatasku. Saat aku menyadari ada tuntutan (?) yang semakin tinggi dalam tubuhku, seketika kuturunkan tanganku perlahan yang tadinya mencengkeram dadanya, menjadi turun semakin ke bawah, ke arah perutnya. Lalu ke bawah lagi..Yak, Hyun Shi! sergahnya yang seketika menghentikan ciuman kami sambil merebut tanganku yang berkeliaran (?) itu.-_- kenapa? bukannya saat-saat seperti ini yang dia tunggu-tunggu?Wae, Hyukjae?Tu..tunggu sebentarWae?? aku masih tidak mengerti. Kenapa dia jadi grogi sih?Aku.. belum siap-___________- apa???Mwoo~ kita kan sudah pernah. Kenapa belum siap?Ia diam beberapa detik lalu seketika nyengir dan mengeluarkan suaranya lagi.Itu.. malam saat kau mabuk itu.. kita.. kita tidak melakukannya=____________= apa? bilang apa dia tadi??apa? maksudmu apa?Hyun Shi-ssi.. kita tidak melakukannya saat itu.. aku bohong agar kita cepat-cepat menikah heheheHEHEHEHE????? APA ITU LUCU???PLETAK!Awww.. sakit Hyun Shi-ssi katanya sambil memegangi kepalanya yang baru saja kena tinjuanku tadi.YAKKK! Hyukjae!! Jadi kau bohong???Sialan namja yadong ini. Mana tadi aku sudah benar-benar meresapi (?) ini pula.Mianhaee jaggiya. Tapi kau masih cinta padaku kan? Kau tidak akan menarik kata-katamu lagi kan? Jaggiya saranghae..Aku tertawa melihat tingkah konyolnya itu.Yak! hyukjae. Buat aku jatuh cinta lagi padamu!Siaaap, jaggiyaaaaa katanya sambil menarik pelukannya dari tubuhku, lalu beranjak pergi ke arah dapur. Minum obat kuat mungkin. Hehe. *sekarang yang yadong siapa sih?*Aku melirik ke arah kamar mandi dari cermin besar dihadapanku ini. Namja itu masih mandi. Aku yang hanya mengenakan handuk ini masih disini, duduk bercermin sambil menyisir rambutku yang basah. Seketika aku menghela nafasku. Aku menyadarinya. Ya. Aku menyadari bahwa aku memang benar-benar mencintainya. Ia, yang tidak pernah terbesit sekalipun akan menjadi suamiku itu, telah membuatku jatuh cinta padanya. Aku seketika tersenyum kecil. Awalnya aku memang mengira bahwa pernikahan kami itu MBA atau married by accident. Tapi.. semakin lama aku semakin sadar bahwa tidak ada satu accident pun diantara kami, yang ada adalah takdir yang memang membawaku jatuh ke dalam pelukan hangatnya. Jika ada orang bilang love will find the way mungkin the way nya itu memang datang dengan cara seperti ini, cara yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Ya, Cara yang membawaku benar-benar jatuh hati pada namja paling yadong abad ini.Jaggiya.. namja handukan yang ternyata memelukku dari belakang ini mengagetkanku.Hmm? tanyaku sambil merengkuh lehernya. Ia menaruh kepalanya di pundakku sekarang dan kami sama-sama menatap cermin dihadapan kami ini.Jaggi, kau melamun?Nafasnya yang harum itu membelai lembut leherku.Aissh~ hyukjae-ah, geli kataku protes.Jaggi.. kau ingat pertama kita bertemu dulu disini.. posisiku seperti ini..Handukan seperti itu?Iya hehe kau masih ingat kan? Jelas teringat kan?=____= sebenarnya dia mau ngomong apa sih?Jangan GR kataku singkat.Aish~ jaggiya.. pipimu merah..Seketika aku menoleh ke arah cermin. Pabo. Pipiku kenapa memerah sih?Jaggiya saranghae~ucapnya lembut sambil mengecup leherku. Aku bergidik geli.Jaggiya, apa yang kau inginkan? tanyanya seketika.Melahirkan anakmuEh-seriuuuussss??=_= kenapa dia girang sekali sih.Kau sendiri apa yang kau inginkan? tanyaku balik.Ia diam, menatapku, lalu seketika membuka mulutnya lagi sambil tertawa nyengir.Ini..ucapnya sambil menarik handuk yang membungkus tubuhku.Aishh~ sepertinya aku mengeluarkan pertanyaan yang salah.FIN