manual plasenta

23
PHANTOM MANUAL PLASENTA Pembimbing: dr. R.M Aerul Cakra Alibasyah. SpOG (K)

Upload: benny-afriansyah

Post on 22-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PHANTOM MANUAL

PLASENTA

Pembimbing:

dr. R.M Aerul Cakra Alibasyah. SpOG (K)

KELOMPOK B Febia Arinda

04124705069 Tanti Anggriyawati

04124705035 Daniel Rifki

04124708056 Ridho Pratama

04124708060 Reinanda Marizki Ramadhani

04124705049 Irbasmantini Syaiful

04124705083

DEFINISIManual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual yaitu dengan melakukan tindakan invasi dan manipulasi tangan penolong persalinan yang dimasukkan langsung kedalam kavum uteri (Saifudin, 2009) .

INDIKASIIndikasi dilakukan prosedur manual plasenta yaitu terjadinya retensio plasenta dan perdarahan pada kala III yang tidak bisa dihentikan (> 400 cc) dengan uterotonik dan masase. (Mansjoer Arif, 2009; Sulaiman Sastrawinata, 2004)

Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir (Saifudin, 2009).

Plasenta adhesive Plasenta akreta Plasenta inkreta Plasenta perkreta Plasenta inkarserata

KONTRAINDIKASI 1. plasenta inkreta 2. plasenta perkreta

(Syaifudin, 2009)

TANDA DAN GEJALAAnamnesis meliputi pertanyaan tentang

periode prenatal, meminta informasi mengenai

episode perdarahan postpartum sebelumnya,

paritas serta riwayat multipel fetus dan

polihidramnion. Serta riwayat pospartum sekarang dimana

plasenta tidak lepas secara spontan atau timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan.

Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta tidak ditemukan

di dalam kanalis servikalis tetapi secara parsial atau lengkap menempel di dalam uterus.

Perdarahan yang lama > 400 cc setelah bayi lahir.

Placenta tidak segera lahir > 30 menit.

LANGKAH MANUAL PLASENTA

1. Persetujuan tindakan medik2. Persiapan sebelum tindakan3. Pencegahan infeksi sebelum tindakan4. Tindakan penetrasi ke cavum uteri5. Melepas plasenta dari dinding uterus6. Mengeluarkan plasenta7. Dekontaminasi8. Cuci tangan pasca tindakan9. Perawatan pasca tindakan

PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN

A. PASIEN

9. Cairan dan slang infus sudah terpasang. Perut bawah dan lipat paha

sudah dibersihkan dengan air dan sabun

10. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi kardiopulmoner

11. Siapkan kain alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah

12. Medikamentosa:

a. Analgetika (Pethidin 1-2 mg/kgBB, Ketamin HCl 0,5 mg/kgBB,

Tramadol 1-2 mg/kgBB)

b. Sedativa (Diazepam 10 mg)

c. Atropin Sulfas 0,25-0,50 mg/ml

d. Uterotonika (Oksitosin, Ergometrin, Prostaglandin)

13. Larutan Antiseptik (Povidon Iodin 10%)

14. Oksigen dengan Regulator

B. PENOLONG (Operator dan Asisten)

15. Baju kamar tindakan, pelapis plastik, masker dan

kacamata pelindung: 3 set

16. Sarung tangan DTT/Steril: 4 pasang

17. Alas kaki (Sepatu/”boot” karet): 3 pasang

18. Instrumen:

a. Kocher: 2, Tabung suntik 5 ml dan jarum suntik No. 23 G

b. Mangkuk logam (wadah plasenta): 1

c. Kateter karet dan penampung air kemih: 1

d. Benang kromik 1/0, plain 0, sutra 2/0: 1 rol (masing-masing)

e. Partus set: 1 set

PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN

19. Cuci tangan hingga siku dengan sabun dibawah

air mengalir

20. Keringkan tangan dengan handuk DTT

21. Pakai baju dan alas kaki kamar tindakan, masker

dan kacamata pelindung

22. Pakai sarung tangan DTT/Steril

23. Pasien dengan posisi lithotomi, pasangkan alas

bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah,

fiksasi dengan klem kain

TINDAKAN PENETRASI KE KAVUM UTERI24. Instruksikan asisten untuk memberikan sedativa dan analgetik melalui

karet infus (Pethidin diberikan intramuskuler)

25. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, sisihkan labium mayus kiri dan

kanan ke lateral sehingga tampak muara urethra, dengan ibu jari dan

telunjuk tangan kanan, masukkan kateter ke urethra hingga 0,5 cm,

lepaskan labium mayus, pindahkan telunjuk kiri ke dinding depan vagina

(dasar urethra) kemudian dorong kateter (dengan tuntunan telunjuk

kiri)hingga memasuki kandung kemih

26. Setelah kandung kemih dikosongkan. Lepaskan kateter, masukkan ke

dalam wadah yang tersedia. Dengan tangan kiri, jepit tali pusat dengan

kocher kemudian tegangkan tali pusat sejajar lantai

27. Secara obstetrik tangan kanan (punggung tangan kebawah) dimasukkan

ke vagina dengan menelusuri tali pusat bagian bawah

28. Setelah tangan kanan mencapai pembukaan serviks, minta asisten untuk

memegang kocher, kemudian tangan kiri penolong menahan fundus uteri

29. Sambil menahan fundus uteri dengan tangan kiri, tangan kanan masuk

kedalam cavum uteri hingga mencapai tempat implantasi plasenta

30. Buka tangan obstetrik menjadi seperti memberi salam, dengan ibu jari

merapat ke pangkal jari telunjuk

MELEPAS PLASENTA DARI DINDING UTERUS31. Tentukan implantasi plasenta di corpus uteri bagian belakang atau bagian depan, temukan

tepi plasenta yang paling bawah

32. Bila berada di belakang, tali pusat tetap disebelah atas. Bila di bagian depan, pindahkan

tangan ke bagian depan tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas

33. Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari tempat implantasinya dengan jalan

menyelipkan ujung jari diantara plasenta dan dinding uterus. Bila plasenta di bagian depan,

lakukan hal yang sama (punggung tangan menghadap dinding uterus) tetapi tali pusat

berada dibawah telapak tangan kanan

34. Kemudian gerakkan tangan kanan kekiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga

semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan.

35. Sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu (pasien),lakukan penanganan yang

sesuai bila terjadi penyulit.

MENGELUARKAN PLASENTA

36. Sementara tangan kanan masih di dalam cavum uteri, lakukan eksplorasi

ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada

dinding uterus.

37. Pindahkan tangan kiri ke supra simfisis untuk menehan uterus bagian bawah.

38. Kemudian instruksikan asisten yang memegang kocher untuk menarik tali

pusat sambil tangan kanan menarik plasenta keluar.

39. Setelah plasenta lahir, letakkan plasenta kedalam tempat yang telah

disediakan.

40. Tangan kiri sedikit mendorong uterus ke dorsokranial (untuk mengembalikan

posisi uterus).

41. Perhatiakn kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar.

DEKONTAMINASI

42. Sementara masih menggunakan sarung tangan, masukkan bahan dan

instrumen yang akan dipergunakan lagi kedalam wadah yang

mengandung klorin 0.5 % dan rendam selama 10-20 menit.

43. Buang bahan habis pakai kedalam tempat sampah yang tersedia

(mengandung larutan klorin 0.5 %).

44. Bersihkan bagian-bagian yang tercemar darah atau cairan tubuh dengan

larutan klorin 0.5 %.

45. Bersihkan sarung tangan dengan larutan klorin 0.5 %, kemudian

lepaskan secara terbalik dan rendam dalam larutan tersebut.

CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN

46. Setelah melepas sarung tangan, cuci tangan kembali dengan

sabun dibawah air mengalir.

47. Keringkan tangan dengan handuk/tissue yang bersih.

PERAWATAN PASCA TINDAKAN

48. Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan instruksi apabila

diperlukan.

49. Catat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan didalam kolom

yang tersedia pada catatan medik penderita.

50. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal-hal penting yang memerlukan

pemantauan ketat. (pitosin drip diberikan hingga 6 jam pasca tindakan.) Bila

keadaan umum baik, lepaskan infus.

51. Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai

dilaksanakan dan pasien masih memerlukan perawatan.

52. Bersama petugas yang akan melakukan perawatan, jelaskan perawatan apa yang

masih diperlukan, lama perawatan serta laporkan pada petugas jika ada keluhan/

gangguan pasca tindakan.

53. Tegaskan pada petugas yang merawat untuk menjalankan instruksi perawatan dan

pengobatan serta laporkan segera bila pada pemantauan lanjut ditemukan

perubahan-perubahan seperti yang ditulis dalam catatan pasca tindakan.

KOMPLIKASIKomplikasi dari manual plasenta meliputi : (Akinola, 2013)

Perdarahan Infeksi Perforasi Inversio uteri

TERIMA KASIH