#manajemen kedaruratan mata pada doga
TRANSCRIPT
Dr. H.E. Iskandar, SpM(K), MARSBagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Definisi
Kedaruratan mata adalah setiap keadaan
yang mengancam tajam penglihatan
seseorang , berupa Penurunan tajam
penglihatan sampai terjadi kebutaan
Prinsip-Prinsip Pelayanan Doga
Standar Kompetensi DOGA
Standar Pelayanan Medis DOGAAnamnesis
Patient Centered ApproachPemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan Fisik Holistik (menyingkirkan DD)Pemeriksaan Penunjang yang rasional, efektif
dan efisienPenegakkan Diagnosis dan Diagnosis
BandingDiagnosis KerjaBeberapa diagnosis banding
Standar Pelayanan Medis DOGAPrognosis
Berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan dan bukti terkini (evidence based)
KonselingKepedulian terhadap perasaan pasienPersepsi pasien dan keluarga pada keadaan
saat ituKonsultasi
Ke DOGA lain, ke dokter spesialis atau Dinas Kesehatan
Standar Pelayanan Medis DOGARujukan
DOGA yang lainDokter spesialis Dinas kesehatan
Tindak LanjutTindak lanjut di klinik/di tempat pasien
TindakanTindakan Medis yang rasional sesuai
kewenangan pada strata pertama dan demi kepentingan pasien
Standar Pelayanan Medis DOGAPengobatan Rasional
Berdasarkan evidence based yang sahih dan terkini
Demi kepentingan pasienPembinaan Keluarga
Melibatkan partisipasi keluargaTermasuk Konseling
Standar Pemeriksaan dan Tindakan Medik Pelayanan Kesehatan Mata Primer (Perdami,2000)
Standar Ruangan
Standar Peralatan
Pencegahan Trauma MataTrauma mata biasanya terjadi tiba-tiba dan
tidak dapat diantisipasi Trendnya dapat diketahui dengan
mengidentifikasi faktor risikoMengembangkan surveilens yang
terstandarisasi pada populasi tertentuSiapa Saja yang Berisiko:
Rasio laki-laki / perempuan: 4.6 – 1Umur: rerata 30 tahunPendidikan rendah dan miskin
Pencegahan Trauma MataSiapa Saja yang Berisiko:
Ras: Kulit hitam dan Hispanic lebih tinggiFaktor risiko lain: kecelakaan lalu lintas,
pengguna obat-obatan terlarang, pengangguran
Tempat Terjadinya Trauma: Tempat kerja (paling sering)Rumah tangga (39%)Jalan raya (11%)
Pencegahan Trauma MataSumber Penyebab
Benda tumpul (31%)Kecelakaan kerja (21%)Kecelakaan kendaraan bermotor (12%)Besi (hammering) dan pancing (5%)Musibah kebakaran (4.4%)
PencegahanData-data trend terjadinya trauma mata
digunakan untuk pencegahan di tingkat primer, sekunder dan tertier
Pencegahan Trauma MataPencegahan
Kampanye yang terorganisir untuk mendidik masyarakat tentang pekerjaan/kegiatan apa saja yang memiliki risiko trauma mata dan menginformasikan bagaimana mencegahnya
Peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan secara tegas dapat efektif mencegah terjadinya trauma mata
KonselingSyarat konseling
Memberikan rasa aman/nyamanMemberikan informasi yang benar, akuratEmpatiMengharapkan kesabaran pasien dan keluargaDinamis Berkelanjutan, paling tidak sampai keputusan
pengobatan ditetapkan
KonselingMemberikan Rasa Nyaman
Dokter memberikan penjelasan secara tenang dan serius
Hati-hati menggunakan kata-kata atau gerak tubuh yang dapat melukai perasaan pasien
Dokter harus membangun rasa percaya diri dan harapan
Operasi bola mata moderen saat ini telah mampu memperbaiki visus
Memberikan InformasiMemberikan informasi yang akurat untuk
memberikan pengertian prognosis visus
KonselingMemberikan Informasi
Menginformasikan komplikasi yang akan timbul dan rehabilitasi
Menginformasikan akan terjadinya Symphathetic Ophthalmia (SO)
Rehabilitasi Definisi
Proses yang bertujuan memberdayakan(enabling) orang yang memiliki keterbatasan untuk mencapai dan mempertahankan fungsi fisik, sensori, intelektual, psikologis, sosial yang optimal. Rehabilitasi memungkin orang dgn keterbatasan dengan bantuan alat dapat memperoleh kebebasan dan kemandirian (WHO)
TujuanMencoba untuk mengurangi dampak fungsional dari
kerusakan organ mata, sehingga individu tersebut tidak tergantung dgn orang lain, tetap produktif dan mendapat kepuasan hidup
Rehabilitasi Pendekatan
Perubahan anatomi/struktur (disorder)Perubahan fungsi penglihatan (impairment)Keterbatasan kemampuan dan keterampilan
(disability)Hilangnya kemampuan ekonomi dan sosial
(handicap)
Rehabilitasi Pendekatan
Rehabilitasi
Evaluasi Kedaruratan Mata Umum
Tanda – tanda vitalStatus mentalRiwayat medikRiwayat alergi obatRiwayat operasi sebelumnyaRiwayat komplikasi anestesiRiwayat imunisasi tetanusKapan pasien terakhir makan dan minum
Evaluasi Kedaruratan Mata Pada orang tua
Penyakit kardiovaskularRiwayat penggunaan obat antikoagulanDementia
Pada anakUntuk mendapatkan riwayat penyakit sulitDokter lebih memperhatikan apakah kasus ini
apakah merupakan child abuse, pengawasan yang tidak baik, ditelantarkan
Evaluasi Kedaruratan Mata Evaluasi Mata
Kegiatan yang menyebabkan cidera: tidak menggunakan pelindung safety glasses, seat belt, air bag
Mekanisme cidera: benda tumpul menyebabkan ruptur atau kontusio, sedangkan benda tajam menyebabkan laserasi
Waktu terjadinya cideraTempat terjadinya cidera
Inspeksi EksternalEvaluasi kepala, muka, jaringan periorbita dgn
senter
Evaluasi Kedaruratan Mata Inspeksi Eksternal
Inspeksi bola mata: benda asing, prolap isi bola mata, eksoptalmos unilateral
Palpasi:benda asing subkutis, krepitasi, deformitas, hipestesi infraorbita
Tes Fungsi VisualSnellen chart, E chart (untuk yang tidak bisa
membaca)Kartu baca dekat
Evaluasi Kedaruratan Mata Penilaian visus buruk
Counting fingersHand motionsLight perception with projectionLight perception without projectionBare light perceptionNo light perception
Penilaian afferent pupil defect (APD)Pupil mata sebelah mengalami dilatasi ketika
mata yang cidera disinari
Evaluasi Kedaruratan Mata Penilaian afferent pupil defect (APD)
APD positif berarti kerusakan saraf optik atau retina yang luas
Tes warnaDilakukan bila visus 20/400 atau lebih baikUntuk mendeteksi kerusakan saraf optik
Gerakkan otot ekstraokularUntuk mendeteksi apakah kerusakan di
intrakranial atau di orbitalForced duction test
Evaluasi Kedaruratan Mata Konjungtiva
Kelopak mata dieversi: benda asing, kemosis, perdarahan, laserasi
Evaluasi Kedaruratan Mata Kornea
Defek epitel (fluorecens test), kornea bocor (Siedel test), benda asing di permukaan kornea, kekeruhan (opacity), ulkus.
SkleraPerdarahan subkonjungtiva sering menjadi
tanda adanya laserasi skleraBilik Mata Depan
Peradangan: flare, fibrin dan hipopionDalam: subluksasio atau luksasio lensa ke
depan,
Evaluasi Kedaruratan Mata Lensa
Fakodonesis, dislokasi, defek pada kapsul lensa, katarak,benda asing dalam lensa, ruptur zonula Zinnii
Tekanan Intra OkularRendah: penetrasi/ruptur bola mataTinggi : sumbatan outflow(peradangan,
perdarahan, pupillary block)Oftakmoskopi
Harus dalam keadaan midriasisBila media jernih: memeriksa segmen posterior
Evaluasi Kedaruratan Mata Ultrasonografi
Akurat untuk memeriksa adanya benda asing intra okular
Dapat melihat adanya ablasio retina/koroid, perdarahan vitreous. dll
CT ScanMendeteksi trauma yang tersembunyiAkurat dalam menentukan ukuran dan letak
benda asing intra okular
Evaluasi Kedaruratan Mata MRI
Sangat baik untuk memeriksa jaringan lunak dibanding CT Scan
Membantu mendeteksi benda asing nonmetalDapat digunakan untuk memeriksa ibu hamil
Foto DokumentasiFoto lebih baik dari sketsaMenjadi bukti forensikMemperlihatkan perbaikan klinis (before and
after)Memiliki nilai pendidikan dan riset
Manajemen Kedaruratan MataMemerlukan penanganan yang cepatKolaborasi dengan dokter dan personel lain
seperti perawat, teknisi, dokter emergensi, dokter bedah, radiologis, anestesiologis, petugas kamar bedah, bahkan penerjemah
Pada keadaan fase awal kedaruratan. Penilaian visus tidak menjadi prioritas utama
Yang penting ialah “Life Saving”
Manajemen Kedaruratan MataLangkah awal : penilaian status mentalJangan menggunakan obat-obatan analgetik,
anestesiTriage awal ialah melakukan pemeriksaan
dengan senter (penlight)Intervensi Kedaruratan
Keadaan mata yang memerlukan intervensi segera ialah trauma kimia, perdarahan retrobulbar dan open globe injury
Evaluasi radiologiTerbaik dengan noncontrast CT Scan
Manajemen Kedaruratan MataPerhatian khusus
Anak-anak: pemeriksaan sulit dan berbahaya, pemberian obat sedasi seperti ketamin/fentanyl oleh dokter emergensi atau anestesiologis sangat membantu
Pasien kelainan jiwa: cidera yang terjadi biasanya dramatis, riwayat cidera tidak akurat, tidak mungkin meminta consent. Pada orang lanjut usia sering disertai dementia atau delirium
Prosedur RujukkanLindungi mata pasien dengan benar
Prosedur RujukkanPada anak-anak berikan sedasi atau fiksasi
tangan
Prosedur RujukkanBila perlu berikan obat-obatan sistemik:
Analgetik Anti muntah, batukAnti hipertensiAnti cemas yang berlebihan
Terapi antibiotika belum diperlukanBerikan tetanus profilaksis dengan
memperhatikan riwayat imunisasi sebelumnya
Prosedur RujukkanHubungi/telepon sejawat di tempat rujukan
dan berikan informasi pasien sebanyak mungkin termasuk dokumen pemeriksaan pasien seperti CT scan dan hasil tes membaca
KESIMPULANDIAGNOSIS TEPAT DAN PENANGANAN
SEDINI MUNGKIN SANGAT MEMPENGARUHI PROGNOSIS TAJAM PENGLIHATAN PASIEN “KEDARURATAN PADA MATA“