managing career in uncertain times in indonesia

23
Managing Career in Uncertain Times Managing Career in Uncertain Times in Indonesia in Indonesia oleh: Dr. M. Fadhil Hasan – Ekonom Senior INDEF Jakarta, 21 April 2009

Upload: felcia

Post on 02-Feb-2016

47 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Managing Career in Uncertain Times in Indonesia. oleh: Dr. M. Fadhil Hasan – Ekonom Senior INDEF Jakarta, 21 April 2009. Agenda. Fakta – ancaman uncertainty Persoalan Mendasar Ketenagakerjaan Konsep Pengelolaan Karier Tips Pengelolaan Karier di Indonesia. Dr. M. Fadhil Hasan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Managing Career in Uncertain TimesManaging Career in Uncertain Times

in Indonesiain Indonesia

oleh:

Dr. M. Fadhil Hasan – Ekonom Senior INDEF

Jakarta, 21 April 2009

Page 2: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

AgendaAgenda

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Fakta – ancaman Fakta – ancaman uncertaintyuncertainty

Persoalan Mendasar KetenagakerjaanPersoalan Mendasar Ketenagakerjaan

Konsep Pengelolaan KarierKonsep Pengelolaan Karier

Tips Pengelolaan Karier di IndonesiaTips Pengelolaan Karier di Indonesia

Page 3: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Fakta Global – ancaman Fakta Global – ancaman uncertaintyuncertainty

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Krisis keuangan global telah berdampak menurunkan aktivitas Krisis keuangan global telah berdampak menurunkan aktivitas industri, keuangan, dan pemutusan hubungan kerja yang masif di industri, keuangan, dan pemutusan hubungan kerja yang masif di AS dan Uni Eropa.AS dan Uni Eropa.

Tiga produsen otomotif terkemuka terancam gulung tikar. Tiga produsen otomotif terkemuka terancam gulung tikar.

Lembaga-lembaga bank investasi dunia bankrut.Lembaga-lembaga bank investasi dunia bankrut.

Krisis mengarah ke Great Depression yang mengancam Krisis mengarah ke Great Depression yang mengancam perekonomian dunia dalam beberapa tahun mendatang.perekonomian dunia dalam beberapa tahun mendatang.

Jumlah pengangguran dunia pada 2009 akan meningkat menjadi Jumlah pengangguran dunia pada 2009 akan meningkat menjadi 21 juta orang (ILO).21 juta orang (ILO).

Butuh waktu bertahun-tahun agar pasar tenaga kerja kembali Butuh waktu bertahun-tahun agar pasar tenaga kerja kembali normal setelah krisis. Bagi negara berkembang, jnormal setelah krisis. Bagi negara berkembang, jalan terbaik alan terbaik adalah dengan mengaitkan produktivitas tenaga kerja dengan adalah dengan mengaitkan produktivitas tenaga kerja dengan penciptaan lapangan kerja baru. Strategi ini cukup berhasil di penciptaan lapangan kerja baru. Strategi ini cukup berhasil di Amerika Latin di mana pertumbuhan ekonomi dibarengi dengan Amerika Latin di mana pertumbuhan ekonomi dibarengi dengan terciptanya sejumlah lapangan kerja baru terciptanya sejumlah lapangan kerja baru (ILO).(ILO).

Page 4: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Fakta Global – ancaman Fakta Global – ancaman uncertaintyuncertainty

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

• Tidak mungkin Asia Tenggara bisa menghindari masalah yang Tidak mungkin Asia Tenggara bisa menghindari masalah yang ditimbulkan oleh krisis kredit bermasalah di pasar Barat. Ekspor ditimbulkan oleh krisis kredit bermasalah di pasar Barat. Ekspor Singapura merosot sebesar 35% bulan Januari. Penurunan itu Singapura merosot sebesar 35% bulan Januari. Penurunan itu mencapai 25% di Thailand, dan itu terjadi setelah kemerosotan 15% mencapai 25% di Thailand, dan itu terjadi setelah kemerosotan 15% bulan Desember.bulan Desember.

• Ekonomi Thailand mengalami kontraksi dengan laju tahunan lebih Ekonomi Thailand mengalami kontraksi dengan laju tahunan lebih dari 6% pada kuartal pertama tahun 2008. Singapura memprediksi dari 6% pada kuartal pertama tahun 2008. Singapura memprediksi ekonominya akan menyusut 5% tahun ini.ekonominya akan menyusut 5% tahun ini.

• Indonesia dipandang tidak akan terkena dampak krisis yang parah, Indonesia dipandang tidak akan terkena dampak krisis yang parah, karena fundamental sektor keuangan yang relatif kuat (utamanya karena fundamental sektor keuangan yang relatif kuat (utamanya perbankan), transaksi keuangan yang sehat, serta perekonomian perbankan), transaksi keuangan yang sehat, serta perekonomian yang belum banyak bergantung pada ekspor. yang belum banyak bergantung pada ekspor.

• Perekonomian Indonesia diprediksi masih tumbuh positif sekitar Perekonomian Indonesia diprediksi masih tumbuh positif sekitar 4,5% pada tahun ini. Kebijakan insentif fiskal dan pembangunan 4,5% pada tahun ini. Kebijakan insentif fiskal dan pembangunan infrastruktur dapat menjadi buffer perekonomian ke depan.infrastruktur dapat menjadi buffer perekonomian ke depan.

Page 5: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Fakta Domestik – ancaman Fakta Domestik – ancaman uncertaintyuncertainty

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

PHK di seluruh Indonesia telah mencapai 17.418 orang dan rencana PHK di seluruh Indonesia telah mencapai 17.418 orang dan rencana PHK pada 2009 sebanyak 23.927 orang. Yang telah dirumahkan PHK pada 2009 sebanyak 23.927 orang. Yang telah dirumahkan 6.957 orang dan rencana dirumahkan sebanyak 19.091 orang 6.957 orang dan rencana dirumahkan sebanyak 19.091 orang (Depnakertrans). (Depnakertrans).

Pengangguran di Indonesia pada 2009 bisa bertambah 170.000 Pengangguran di Indonesia pada 2009 bisa bertambah 170.000 hingga 650.000 orang atau mengalami kenaikan sekitar 9%, akibat hingga 650.000 orang atau mengalami kenaikan sekitar 9%, akibat imbas krisis global (ILO).imbas krisis global (ILO).

Industri yang berorientasi ekspor mem-PHK sebanyak 15.000 orang Industri yang berorientasi ekspor mem-PHK sebanyak 15.000 orang pada 2008; sektor tekstil sekitar 14.000 orang dan sektor furnitur pada 2008; sektor tekstil sekitar 14.000 orang dan sektor furnitur dan kerajinan sebanyak 35.000 orang (APINDO).dan kerajinan sebanyak 35.000 orang (APINDO).

Industri yang rentan krisis berdampak pada rasionalisasi pekerja Industri yang rentan krisis berdampak pada rasionalisasi pekerja dan efisiensi biaya pekerja pada sektor:garmen dan tekstil, pulp dan efisiensi biaya pekerja pada sektor:garmen dan tekstil, pulp and paper, perkebunan terutama kelapa sawit, industri kayu, and paper, perkebunan terutama kelapa sawit, industri kayu, industri baja dan elektronik (Dep. Perindustrian).industri baja dan elektronik (Dep. Perindustrian).

Meski demikian, fakta menunjukkan …Meski demikian, fakta menunjukkan …

Page 6: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Fakta Domestik – ancaman Fakta Domestik – ancaman uncertaintyuncertainty

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Akibat krisis, industri kelapa sawit telah mem-PHK 300.000 Akibat krisis, industri kelapa sawit telah mem-PHK 300.000 pekerja dan semuanya di luar pulau Jawa (Apindo).pekerja dan semuanya di luar pulau Jawa (Apindo).

Industri baja nasional menurunkan produksinya tahun 2008 Industri baja nasional menurunkan produksinya tahun 2008 sebesar 50% akibat krisis keuangan global (Departemen sebesar 50% akibat krisis keuangan global (Departemen Perindustrian).Perindustrian).

Potensi PHK sektor tekstil pada 2009 mencapai 70.000 sampai Potensi PHK sektor tekstil pada 2009 mencapai 70.000 sampai 80.000 orang. Tahun 2008 kita telah mem-PHK sekitar 30.000 80.000 orang. Tahun 2008 kita telah mem-PHK sekitar 30.000 orang (Asosiasi Pertekstilan Indonesia)orang (Asosiasi Pertekstilan Indonesia)

PHK di sektor alas kaki pada 2009 mencapai 40.000 orang, PHK di sektor alas kaki pada 2009 mencapai 40.000 orang, sedangkan sampai akhir 2008 telah mencapai 10.000 orang. sedangkan sampai akhir 2008 telah mencapai 10.000 orang. Dari sisi pendapatan sektor sepatu diperkirakan turun 15% Dari sisi pendapatan sektor sepatu diperkirakan turun 15% sampai 20% (Asosiasi Persepatuan Indonesia).sampai 20% (Asosiasi Persepatuan Indonesia).

Page 7: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Persoalan Mendasar KetenagakerjaanPersoalan Mendasar Ketenagakerjaan

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Per Agustus 2008, dari Per Agustus 2008, dari sekitar 111,95 juta sekitar 111,95 juta angkatan kerja, baru angkatan kerja, baru terserap sekitar 102,55 terserap sekitar 102,55 juta orang, atau juta orang, atau mencatatkan tingkat mencatatkan tingkat pengangguran sebesar pengangguran sebesar 8,39 persen. 8,39 persen.

Angka pengangguran Angka pengangguran yang tinggi mencerminkan yang tinggi mencerminkan lemahnya daya saing lemahnya daya saing tenaga kerja domestik, tenaga kerja domestik, sementara volume sementara volume kegiatan investasi dan kegiatan investasi dan industri cenderung industri cenderung menurun. menurun.

Perkembangan Angkatan Kerja

80

85

90

95

100

105

110

115

2004 2005 (Nov) 2006 (Aug) 2007 (Aug) 2008 (Aug)

Juta

Ora

nggg

Angkatan Kerja Yang Bekerja

Source: National Labor Force Survey

Page 8: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Persoalan Mendasar KetenagakerjaanPersoalan Mendasar Ketenagakerjaan

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Komposisi Status Usaha Pekerja

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

2004 2005 (Nov) 2006 (Aug) 2007 (Aug) 2008 (Aug)

Tahun

Per

sen

n

Pekerja/pegawai Wiraswasta dengan pekerja anggota keluargaPekerja tanpa upah Bekerja sendiri

Pekerja bidang pertanian Pekerja bidang non pertanianWiraswasta dengan pekerja tetap

Source: National Labor Force Survey

Status yang Status yang “bekerja sendiri” “bekerja sendiri” dan “berwirausaha” dan “berwirausaha” ternyata sangat ternyata sangat tinggi, yang tinggi, yang menandakan menandakan potensi potensi kewirausahaan kewirausahaan bangsa ini cukup bangsa ini cukup tinggi.tinggi.

Masalahnya adalah bagaimana memberdayakan dan Masalahnya adalah bagaimana memberdayakan dan mengembangkan kewirausahaan yang berdaya saing di tengah mengembangkan kewirausahaan yang berdaya saing di tengah pasar global, baik melalui pendidikan formal maupun non formal.pasar global, baik melalui pendidikan formal maupun non formal.

Page 9: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Persoalan Mendasar KetenagakerjaanPersoalan Mendasar Ketenagakerjaan

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Komposisi Bidang Usaha Pekerja

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

2006 (Aug) 2007 (Aug) 2008 (Aug)Tahun

Per

sen

n

Pertanian (luas) Pertambangan Industri manufaktur

Listrik, Gas, Air Konstruksi Perdagangan, Restoran, Hotel

Transportasi, Komunikasi Jasa-jasa keuangan & bisnis Profesional dan Jasa Sosial

Source: National Labor Force Survey

Porsi yang bekerja di Porsi yang bekerja di industri manufaktur, industri manufaktur, sebagai indikator sebagai indikator kegiatan industri, kegiatan industri, cenderung menurun cenderung menurun dalam tiga tahun dalam tiga tahun terakhir. terakhir. Bila pada Bila pada 2006 tercatat sebesar 2006 tercatat sebesar 12,46 persen, pada 12,46 persen, pada 2008 angka ini 2008 angka ini menjadi 12,24 persen. menjadi 12,24 persen.

Telah terjadi deindustrialisasi, utamanya sektor yang menyerap banyak tenaga Telah terjadi deindustrialisasi, utamanya sektor yang menyerap banyak tenaga kerja seperti tekstil dan alas kaki. Daya saing industri nasional di tengah kerja seperti tekstil dan alas kaki. Daya saing industri nasional di tengah investasi global menurun.investasi global menurun.

Industri pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja, namun produktivitasnya Industri pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja, namun produktivitasnya dinilai rendah – tantangan peningkatan kualitas SDM.dinilai rendah – tantangan peningkatan kualitas SDM.

Page 10: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Persoalan Mendasar KetenagakerjaanPersoalan Mendasar Ketenagakerjaan

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Komposisi Tingkat Pendidikan Penganggur

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

2004 2005 (Nov) 2006 (Aug) 2007 (Aug) 2008 (Aug)

Tahun

Pe

rse

nn

Tdk. Lulus SD SD SMP SMU Akademi/Diploma Universitas

Source: National Labor Force Survey

Tren pengangguran Tren pengangguran angkatan kerja terdidik angkatan kerja terdidik (lulusan akademi dan (lulusan akademi dan universitas) menunjukkan universitas) menunjukkan peningkatan. Bila pada peningkatan. Bila pada tahun 2005, mereka tahun 2005, mereka menempati porsi 5,57 menempati porsi 5,57 persen dari total persen dari total penganggur, pada 2008 penganggur, pada 2008 angka ini meningkat hampir angka ini meningkat hampir dua kali lipat, yakni dua kali lipat, yakni mencapai 10,23 persen. mencapai 10,23 persen.

Dunia pendidikan kita belum mampu mencetak tenaga-tenaga produktif yang sesuai Dunia pendidikan kita belum mampu mencetak tenaga-tenaga produktif yang sesuai tuntutan pasar kerja atau yang dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Mendesak tuntutan pasar kerja atau yang dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Mendesak dibangun kerangka dibangun kerangka knowledge based economyknowledge based economy; yakni menciptakan keterkaitan yang ; yakni menciptakan keterkaitan yang erat antara program pendidikan dan penelitian inovatif dengan gerak laju erat antara program pendidikan dan penelitian inovatif dengan gerak laju perekonomian.perekonomian.

Page 11: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Persoalan Mendasar KetenagakerjaanPersoalan Mendasar Ketenagakerjaan

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Perkembangan Lulusan yang Melanjutkan ke SMP, SMU, dan PT

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007

Tahun

Per

sen

n

SMP SMU PT

Source: Diknas

Angka lulusan SMU yang Angka lulusan SMU yang melanjutkan studi ke melanjutkan studi ke perguruan tinggi perguruan tinggi menurun dalam lima menurun dalam lima tahun terakhir. Bila pada tahun terakhir. Bila pada tahun 2002/2003, sebesar tahun 2002/2003, sebesar 73,57 persen dari lulusan 73,57 persen dari lulusan SMU melanjutkan sekolah SMU melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, pada ke perguruan tinggi, pada tahun 2006/2007 angka tahun 2006/2007 angka itu hanya sebesar 40,54 itu hanya sebesar 40,54 persen. persen.

Dari segi kualitas lulusan, pendidikan tinggi dinilai belum mampu menelurkan Dari segi kualitas lulusan, pendidikan tinggi dinilai belum mampu menelurkan tenaga-tenaga kerja produktif, terlihat dengan makin membengkaknya tingkat tenaga-tenaga kerja produktif, terlihat dengan makin membengkaknya tingkat pengangguran kalangan terdidik. pengangguran kalangan terdidik.

Page 12: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Konsep Pengelolaan KarierKonsep Pengelolaan Karier

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

• Skills• Knowledge• Capabilities• Experience• Exposure

Your DiversifiedYour Diversified

Me Inc. PortfolioMe Inc. Portfolio

““The elevator to success is broken. The elevator to success is broken. You’ll have to take the stairs.”You’ll have to take the stairs.”Joe GirardJoe Girard

Page 13: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Konsep Pengelolaan KarierKonsep Pengelolaan Karier

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

8 Cara bertahan dalam 8 Cara bertahan dalam uncertain time – uncertain time – pragmatisme pragmatisme John AllenJohn Allen ((Allen mengibaratkannya sebagai “improvisasi panggung” ketika sang Allen mengibaratkannya sebagai “improvisasi panggung” ketika sang aktor kehilangan ide atau lupa akan script perannya)aktor kehilangan ide atau lupa akan script perannya)::

1.1. Listen, observe and be totally present Listen, observe and be totally present

2.2. Stop planning Stop planning

3.3. Focus only on the next step   Focus only on the next step  

4.4. Be instinctive Be instinctive

5.5. Focus on making a contribution Focus on making a contribution

6.6. Let go of the outcome Let go of the outcome

7.7. Be OK with screwing up Be OK with screwing up

8.8. Make strong character choices Make strong character choices

Intuisi terobosan, Intuisi terobosan, dan kreativitas dan kreativitas dengan tetap dengan tetap memperhatikan memperhatikan “peran” dalam “peran” dalam jabatan karier Anda, jabatan karier Anda, agar Anda dapat agar Anda dapat menuntaskan peran, menuntaskan peran, sementara kondisi sementara kondisi uncertain uncertain segera segera berakhir.berakhir.

Page 14: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Konsep Pengelolaan KarierKonsep Pengelolaan Karier

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Pendekatan Meredith Haberfeld untuk menyikapi uncertainty Pendekatan Meredith Haberfeld untuk menyikapi uncertainty dalam karier:dalam karier:

Pelihara komitmen; hindari kecemasan dan ketakutan akan kehilangan pekerjaan.

Bangun rencana; rencana yang realistik dan terukur dengan kerangka waktu pencapaian target-target yang jelas, termasuk bila PHK benar-benar terjadi.

Berikan yang terbaik; tunjukan seluruh kemampuan profesi secara konsisten kepada perusahaan.

Kembangkan kemampuan pribadi; pelatihan, pendidikan, kreativitas. Bangun jejaring (networking); internal maupun eksternal

perusahaan. Tetap nikmati hidupan Anda; aktivitas sosial, rekreasi, atau keluarga.

Hindari gosip perusahaan. Ambil perspektif Anda; berbagai skenario karier dalam perspektif

jauh ke depan - jadilah pemenang dan keluar dari kesulitan untuk diri Anda sendiri.

Page 15: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Konsep Pengelolaan KarierKonsep Pengelolaan Karier

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Key Word - the Necessity: NETWORKING Taking the time to network is key to career

management, survival and success

Networking within the organization; through associations, conferences, and training can build multiple champions and mentors

60%+ of all jobs come through networking

Page 16: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Konsep Pengelolaan KarierKonsep Pengelolaan Karier

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Networking is ... Developing and maintaining a line of

communication with people you know, or would like to know, for the purpose of getting and sharing information for mutual gain.

Networking is …– planned – purposeful – ongoing – reciprocal

Page 17: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

Konsep Pengelolaan KarierKonsep Pengelolaan Karier

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Networking is NOT… manipulative “schmoozing” unplanned asking for a job!

Page 18: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

TipsTips

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Kondisi tak menentu (Kondisi tak menentu (uncertainuncertain) ) di Indonesia:di Indonesia:

Politik, keamanan, dan Politik, keamanan, dan pemerintahan pasca Pemilupemerintahan pasca Pemilu

Perubahan haluan pembangunan Perubahan haluan pembangunan jangka menengah kedua (RPJM jangka menengah kedua (RPJM 2010-2014)2010-2014)

Efektifitas stimulus ekonomiEfektifitas stimulus ekonomi

Likuiditas pembiayaan - perbankanLikuiditas pembiayaan - perbankan

Pengaruh eksternal - pemulihanPengaruh eksternal - pemulihan

Stabilitas Stabilitas politik dan politik dan pemerintahan pemerintahan pasca pemilu pasca pemilu paling paling menentukan menentukan arah perbaikan arah perbaikan ekonomi ekonomi mendatangmendatang

Page 19: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

TipsTips

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Gencarnyan isu perubahan – ekonomi pro rakyat – Gencarnyan isu perubahan – ekonomi pro rakyat – tampaknya akan diadopsi oleh pemerintahan mendatang, tampaknya akan diadopsi oleh pemerintahan mendatang, apapun hasil Pemilu …. apapun hasil Pemilu ….

Penguatan ekonomi domestik, berbasis sumberdaya Penguatan ekonomi domestik, berbasis sumberdaya alam dan yang menyerap banyak tenaga kerja.alam dan yang menyerap banyak tenaga kerja.

Stabilitas moneter dan kesinambungan fiskal menjadi Stabilitas moneter dan kesinambungan fiskal menjadi prasyarat mutlak yang akan mengalami perbaikan ke prasyarat mutlak yang akan mengalami perbaikan ke depan.depan.

Sektor pembiayaan akan menggeliat, suku bunga Sektor pembiayaan akan menggeliat, suku bunga menurun sesuai tren global dan perlunya konsolidasi menurun sesuai tren global dan perlunya konsolidasi kinerja perbankan nasional.kinerja perbankan nasional.

Penekanan program kewirausahaan untuk mendukung Penekanan program kewirausahaan untuk mendukung perekonomian domestik: pendidikan formal dan non perekonomian domestik: pendidikan formal dan non formal, sekaligus untuk mengatasi kesenjangan antara formal, sekaligus untuk mengatasi kesenjangan antara angkatan kerja dan pasar kerja.angkatan kerja dan pasar kerja.

Page 20: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

TipsTips

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Apa yang harus dilakukan bagi mereka yang Apa yang harus dilakukan bagi mereka yang sudah bekerja … sudah bekerja …

Penguatan KinerjaPenguatan Kinerja Peningkatan KapasitasPeningkatan KapasitasVs.Vs.

• Jaga komitmen thd. perusahaan

• Intuisi untuk bertindak kreatif mencapai sasaran kerja

• Perluas jejaring internal

• Tingkatkan kecakapan - kompetensi

• Perluas jejaring eksternal

• Tingkatkan kompetensi: pendidikan/pelatihan

• Perspektif karier jangka panjang

• Tanamkan kewirausahaan

• Investasi, menabung

SS

EE

II

MM

BB

AA

NN

GG

Page 21: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

TipsTips

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Apa yang harus dilakukan bagi mereka yang Apa yang harus dilakukan bagi mereka yang sedang mencari pekerjaan … sedang mencari pekerjaan …

• Titik balik industrialisasi yang akan ditempuh diprioritaskan pada sektor-sektor yang menyerap banyak tenaga kerja dengan jenjang pendidikan formal non sarjana … Perlu diantisipasi perlunya pendidikan non formal keterampilan, kegiatan magang, balai latihan kerja, dan lain-lain.

• Tenaga kerja terdidik tampaknya masih akan dihadapkan persaingan sengit dunia kerja dalam beberapa tahun mendatang.

• Perlu pengembangan kewirausahaan di kampus, baik kegiatan perkuliahan maupun praktik kemitraan dengan dunia usaha.

• Perlu pengembangan banyak lembaga inkubasi bisnis dan kemitraan usaha, serta dukungan perbankan/modal ventura bagi UMKM atau usaha kreatif/inovatif.

• Kembangkan industri kreatif dan yang bermuatan lokal.

Page 22: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

TipsTips

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan

Apa yang harus dilakukan bagi mereka yang Apa yang harus dilakukan bagi mereka yang masih bersekolah … masih bersekolah …

• Program pendidikan berbasis kompetensi yang didukung anggaran pemerintah yang memadai akan memicu berkembangnya jenis-jenis pendidikan kecakapan di tingkat menengah maupun pendidikan tinggi.

• Kualitas pendidikan ke depan akan dicirikan dengan sejauh mana lulusannya mampu menjawab tuntutan dunia kerja dan atau yang mampu menciptakan inovasi knowledge based economy.

• Sejalan dengan regulasi BHMN dan UU BHP, perguruan tinggi dituntut untuk mengembangkan corporate university yang berjalan paralel dengan dinamika bisnis dan perekonomian.

• Karena itu, tujuan pendidikan bagi mereka yang masih bersekolah makin dituntut untuk menyemai benih-benih “kewirausahaan” melalui inovasi, praktek kerja dan inkubasi bisnis.

Page 23: Managing Career in Uncertain Times in Indonesia

terima kasihterima kasih

Dr. M. Fadhil HasanDr. M. Fadhil Hasan