makalah tentang sejarah hidup nabi muhammad

28
Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW Des4 TUGAS MAKALAH “SEJARAH HIDUP RASULULLAH SAW” Dosen Pengampu : PROF. DR. H. FAHMIY ARIEF, MA Disusun Oleh : Nama MUJAHIDIN NIM : 120212 1010 PASCA SARJANA IAIN ANTASARI BANJARMASIN JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM BANJARMASIN TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Assalamualaikum. Wr. Wb Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala curahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelasaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada penulis untuk menghadirkan sebuah makalah dengan judul SEJARAH HIDUP RASULULLAH SAW. Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan keharibaan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabat dan para pengikut beliau sampai akhir zaman. Makalah yang penulis sajikan sedapat mungkin penulis hadirkan dalam bentuk yang mudah dimengerti. Namun demikian, penulis menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan penyampaian materi di dalam makalah penulis. Karenanya penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak terutama dari bapak PROF. DR. H. FAHMY ARIEF, MA selaku dosen pembimbing mata kuliah ULUMUL QUR’AN demi kesempurnaan isi dari makalah penulis dan menjadi pelajaran dikemudian hari. Banjarmasin, September 2012

Upload: katsuhiko-hazashi

Post on 28-Dec-2015

259 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW

Des4TUGAS MAKALAH

 “SEJARAH HIDUP  RASULULLAH SAW”

Dosen Pengampu :

PROF. DR. H. FAHMIY ARIEF, MA

Disusun Oleh :

NamaMUJAHIDIN 

       NIM:  120212 1010

PASCA SARJANA IAIN ANTASARI BANJARMASIN

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

BANJARMASIN

TAHUN 2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala curahan rahmat, hidayah dan

inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelasaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing

kepada penulis untuk menghadirkan sebuah makalah dengan judul “SEJARAH HIDUP RASULULLAH

SAW.

Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan keharibaan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW

beserta keluarga, sahabat-sahabat dan para pengikut beliau sampai akhir zaman.

Makalah yang penulis sajikan sedapat mungkin penulis hadirkan dalam bentuk yang mudah

dimengerti. Namun demikian, penulis menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan penyampaian

materi di dalam makalah penulis. Karenanya penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak

terutama dari bapak PROF. DR. H. FAHMY ARIEF, MA selaku dosen pembimbing mata kuliah ULUMUL

QUR’AN demi kesempurnaan isi dari makalah penulis dan menjadi pelajaran dikemudian hari.

Banjarmasin, September 2012

 

 

Page 2: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

Penulis

i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR          …………………………………………………………………………             i

DAFTAR ISI              ………………………………… …………………………………………….            ii

BAB    I                 PENDAHULUAN    ………………………………………….            1

BAB    II               Pembahasan Sejarah Hidup Rasulullah SAW        …………….            3

1. Prakerasulan Muhammad SAW.   …………………………            3

A. Kelahiran Muhammad SAW   …………………………            3

B. Masa Kanak-kanak     ………………………………….            5

C. Masa Remaja     ………………………………………..            6

2. Kerasulan Muhammad SAW   …………………………….            8

A. Awal Kerasulan     ……………………………………..            8

B. Pertengahan Kerasulan      ……………………………..          10

C.  Akhir Masa Kerasulan Pembentukan Negara

Madinah     …………………………………………….          13

BAB    II                PENUTUP          ………………………………………………………………          15

Kesimpulan     ………………………………………………….          15

DAFTAR PUSTKA            ……………………………………………………………………………………. 17

BAB I

PENDAHULUAN

Gurun tandus yang di kelilingi gurun pasir dan gunung-gunung, yang mana pada masa itu kehidupan

manusia sangat lah buruk, sehingga disebutlah pada masa itu dengan zaman jahiliyah atau zaman

kebodohan manusia, dilahirkanlah seorang manusia pilihan, yang merupakan pembawa cahaya iman,

sebagai panutan akhlak yang mulia bagi umat manusia dan jin sampai akhir kehidupan di dunia ini.

Bahkan nama seorang hamba yang mulia ini sudah diramalkan dalam kitab-kitab suci agama

terdahulu, seperti dalam kitab agama Buddha. Sang Buddha   berkata : “Wahai para pendeta, ketika

manusia berusia 80.000 tahun, akan hadir di atas muka bumi seorang Buddha bernama Metteyya

(yang pengasih), manusia suci (Arahat), yang tercerahkan serta penuh keagungan, dirahmati

kebijaksanaan tindakannya, kesuksesan, pengatahuan atas jagat, pengendara kereta kuda tiada

tanding yang ramah; penguasa malaikat dan manusia; Buddha yang diberkati, meskipun aku telah

lahir di muka bumi ini, seorang Buddha dengan kualitas yang sama akan diturunkan. Apa yang dia

pahami dari langit akan dia kabarkan pada dunia bersama para malaikat, sahabat, dan malaikat utama

Page 3: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

lainnya, dan orang-orang bijak serta brahmana, pangeran, dan rakyat biasa; seperti halnya aku

sekarang yang mengatakan hal yang sama kepada pihak yang sama. Dia akan mengkhotbahkan

agamanya, mulia asalnya, agung pada puncak kejayaannya, dan agung pula tujuannya, baik dalam

jiwa maupun ucapan. Dia akan mengumandangkan kehidupan beragama yang utuh sempurna lagi

menyeluruh, seperti aku sekarang menyebarkan agamaku dan kehidupan sama. Dia akan memimpin

ribuan masyarakat, sedangkan aku hanya memimpin beberapa ratus pendeta. [1]

Sungguh begitu agung dan mulia, nama-namanya telah terukir indah di sorga sana dan di hati-hati

orang-orang yang beriman, namanya terus di puji-puji sebagai tanda kecintaan kepada insan pilihan,

bahkan air mata terus mengalir di mata-mata para perindu sang nabi yang mulia hingga akhir zaman.

Yang mampu memberikan cahaya kedamaian bagi hati yang sedang kegelapan, beliau adalah “cayaha

di atas cahaya”, NUURUN ALA NUURI”.

Tubuh Nabi Saw warnanya putih kemerah-merahan, kulitnya bercahaya-cahaya mukanya indah

menawan dahi beliau luas, kepala beliau besar sempurna, hidung mancung bagai huruf alif bengkok

sedikit dan bercahaya, pipinya halus dan sedang, bulu matanya lebat, bola mata nya besar dan indah,

matanya luas dan bersangatan hitam bola matanya, putih mata beliau bercampur kemerah-merahan,

gigi muka rapi tersusun indah, jika beliau tersenyum sungguh bercahaya-cahaya, rambut beliau lebat

tidak terlalu keriting dan lurus indah menawan, yang panjangnya sampai ketelinga, kadang

panjangnya sampai kebahu, jenggotnya lebat, perut dan belakang rata, bahu beliau besar, jari-jari

lemas dan lembut, dan bentuk tubuh beliau sedang tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah,

tidak gemuk dan tidak pula kurus, tutur katanya halus dan santun, bila Nabi SAW berbicara bercahaya

dan senyum manis menyertai raut mukanya. Tatkala beliau berjalan tenang bagaikan orang yang

sedang turun dari tempat yang tinggi dan pandangan beliau lebih banyak memandang kebawah dari

pada ke atas, begitu tampan dan menawan walaupun dilihat dari jauh, dan apabila sudah dekat tak

ada kata yang bisa diucapkan sebab begitu indahnya. Abu Hurairah ra pernah berkata : “Tak pernah

aku melihat orang yang lebih tampan dari Nabi saw. [2]

Beliau adalah bernama MUHAMMAD SAW, seorang manusia pilihan yang dilahirkan dengan penuh

kemuliaan hingga akhir hayatnya. dari betapa agungnya beliau dari maka itu penulis akan

mempersembahkan sebuah makalah yang berisikan tentang sejarah perjalanan hidup Nabi

Muhammad SAW. Namun kiranya dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik

dalam penyusunan kalimat, karena keterbatasan pengetahuan penulis dan masih kurangnya buku-

buku pendukung dalam penulisan ini.

BAB II

PEMBAHASAN

SEJARAH HIDUP RASULULLAH SAW

A.   Prakerasulan Muhammad SAW.

1. 1.      Kelahiran Muhammad SAW

Sekitar tahun 570 M, Mekah adalah sebuah kota yang sangat penting dan terkenal di antara kota-kota

di negeri Arab, baik karena tradisinya ataupun karena letaknya. Kota ini dilalui jalur perdagangan yang

ramai menghubungkan Yaman di Selatan dan Syiria di Utara. Dengan adanya Ka’bah di tengah kota,

Mekah menjadi pusat keagamaan Arab. Di dalamnya terdapat 360 berhala, mengelilingi berhala

Page 4: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

utama, Hubal. Mekah kelihatan makmur dan kuat. Agama dan masyarakat Arab pada masa itu

mencerminkan realitas kesukuan masyarakat jazirah Arab dengan luas satu juta mil persegi.[3]

Nabi Muhammad dilahirkan dalam keluarga bani Hasyim di Mekah pada hari senin, tanggal 9 Rabi’ul

Awwal, pada permulaan tahun dari Peristiwa Gajah. Maka tahun itu dikenal dengan Tahun Gajah.

Dinamakan demikian karena pada tahun itu pasukan Abrahah, gubernur kerajaan Habsyi (Ethiopia),

dengan menunggang gajah menyerang Kota Mekah untuk menghancurkan Ka’bah.  Bertepatan

dengan tanggal 20 atau 22 bulan April tahun 571 M. Ini berdasarkan penelitian ulama terkenal,

Muhammad Sulaiman Al-manshurfury dan peneliti astronomi, Mahmud Pasha. [4]

Nabi Muhammad adalah anggota bani Hasyim, suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam suku

Quraisy. Kabilah ini memegang jabatan siqayah. Nabi Muhammad lahir dari keluarga terhormat yang

relatif miskin. Ayahnya bernama Abdullah anak Abdul Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang

besar pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah binti Wahab dari bani Zuhrah. Muhammad SAW. Nabi

terakhir ini dilahirkan dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal dunia tiga bulan setelah dia

menikahi Aminah. [5]

Ramalan tentang kedatangan atau kelahiran Nabi Muhammad dapat ditemukan dalam kitab-kitab suci

terdahulu. Al-Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW telah

diramalkan oleh setiap dan semua nabi terdahulu, yang melalui mereka perjanjian telah dibuat dengan

umat mereka masing-masing bahwa mereka harus menerima atas kerasulan Muhammad SAW nanti.

[6] Seperti dalam Qs. Ali ‘Imran ayat 81:

øÎ)ur xs{r& ª!$# t,»sWÏB z`¿ÍhÎ;� � � � ¨Y9$# !$yJs9 Nà6çG÷s?#uä `ÏiB 5=»tGÅ2 7pyJõ3Ïmur ¢OèO öNà2uä!%y` ×Aqßu ×-Ïd|� � � �ÁB $yJÏj9 öNä3yètB £`ãYÏB÷sçGs9 ¾ÏmÎ/ ¼çm¯RãÝÁYtGs9ur 4 tA$s% óOè?ötø%r&uä ôMè?õs{r&ur 4n?tã öNä3Ï9ºs Ìô¹Î)� � � � � � � � �

( (#þqä9$s% $tRötø%r& 4 tA$s% (#rßpkô� � � $$sù O$tRr&ur Nä3yètB z`ÏiB tûïÏÎg»¤±9$# ÇÑÊÈ�

“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku

berikan kepadamu berupa Kitab dan hikmah Kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang

membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan

menolongnya”. Allah berfirman: “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang

demikian itu?” mereka menjawab: “Kami mengakui”. Allah berfirman: “Kalau begitu saksikanlah (hai

para Nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu”.

Sejumlah penulis besar tentang Sirah dan para pakar hadits telah banyak meriwayatkan peristiwa-

peristiwa di luar kebiasaan, yang muncul pada saat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Peristiwa-

peristiwa diluar daya nalar manusia, yang mengarah kepada dimulainya era baru bagi alam dan

kehidupan manusia, dalam hal agama dan moral.  Diantara peristiwa-peristiwa tersebut adalah

singgasana Kisra yang bergoyang-goyang hingga menimbulkan bunyi serta menyebabkan jatuh 14

balkonnya, surutnya danau Sawa, padamnya api sembahan orang-orang Persia yang belum pernah

padam sejak seribu tahun lalu.[7]

1. 2.      Masa Kanak-kanak

Tidak lama setelah kelahirannya, bayi Muhammad SAW diserahkan kepada Tsuwaibah, budak

perempuan pamannya, Abu Lahab, yang pernah menyusui Hamzah. Meskipun diasuh olehnya hanya

beberapa hari, nabi tetep menyimpan rasa kekeluargaan yang mendalam dan selalu menghormatinya.

Nabi SAW selanjutnya dipercayakan kepada Halimah, seorang wanita badui dari Suku Bani Sa’ad. Bayi

tersebut diasuhnya dengan hati-hati dan penuh kasih sayang, dan tumbuh menjadi anak yang sehat

dan kekar. Pada usia lima tahun, nabi dikembalikan Halimah kepada tanggungjawab ibunya. Sejumlah

hadis menceritakan bahwa kehidupan Halimah dan keluarganya banyak dianugrahi nasib baik terus-

menerus ketika Muhammad SAW kecil hidup di bawah asuhannya. Halimah menyayangi baginda Rasul

Page 5: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

seperti menyayangi anak sendiri, penuh kasih sayang dan cinta, namun karena banyak kejadian yang

luar biasa sehingga takut akan terjadi hal-hal yang tidak baik sehingga dikembalikanlah Rasul SAW

kepada keluarga beliau.

Muhammad SAW kira-kira berusia enam tahun, dimana tatkala asik bermain-main dengan teman-

teman beliau, teman-teman beliau gembira saat ayah-ayah mereka pulang, namun Rasulullah pulang

dengan tangisan menemui ibunda beliau, seraya berkata wahai ibunda mana ayah?.. ibunda beliau

terharu tampa jawaban yang pasti, sehingga dalam ketidakmampuan atas jawaban tersebut, hingga

suatu ketika ibunda beliau mengajak baginda Nabi SAW pergi kekota tempat ayah beliau dimakamkan.

Sekembalinya dari pencarian Makan suami tercinta ibu Rasul tercinta jatuh sakit dan meninggal dalam

perjalanan pulang, dengan duka cita yang mendalam dan pulang bersama seorang pembantu nabi.

Sekembalinya pulang sebagai anak yatim piatu maka beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib.

Namun dua tahun kemudian, kakeknya pun yang berumur 82 tahun, juga meninggal dunia. Maka pada

usia delapan tahun itu, nabi ada di bawah tanggungjawab pamannya Abi Thalib.

Pada usia 8 tahun, seperti kebanyakan anak muda seumurnya, nabi memelihara kambing di Mekkah

dan menggembalakan di bukit dan lembah sekitarnya. Pekerjaan menggembala sekawanan domba ini

cocok bagi perangai orang yang bijaksana dan perenung seperti Muhammad SAW muda, ketika beliau

memperhatikan segerombolan domba, perhatiannya akan tergerak oleh tanda-tanda kekuatan gaib

yang tersebar di sekelilingnya.

1. 3.      Masa Remaja

Diriwayatkan bahwa ketika berusia dua belas tahun, Muhammad SAW menyertai pamannya, Abu

Thalib, dalam berdagang menuju Suriah, tempat kemudian beliau berjumpa dengan seorang pendeta,

yang dalam berbagai riwayat disebutkan bernama Bahira. Meskipun beliau merupakan satu-satunya

nabi dalam sejarah yang kisah hidupnya dikenal luas, masa-masa awal kehidupan Muhammad SAW

tidak banyak diketahui.[8]

Muhammad SAW, besar bersama kehidupan suku Quraisy Mekah, dan hari-hari yang dilaluinya penuh

dengan pengalaman yang sangat berharga. Dengan kelembutan, kehalusan budi dan kejujuran beliau

maka orang Quraisy Mekkah memberi gelar kepada beliau dengan Al-Amin yang artinya orang yang

dapat dipercaya.

Pada usia 30 tahunan, Muhammad SAW sebagai tanda kecerdasan dan bijaksanya beliau, Nabi SAW

mampu mendamaikan perselisihan kecil yang muncul di tengah-tengah suku Quraisy yang sedang

melakukan renovasi Ka’bah. Mereka mempersoalkan siapa yang paling berhak menempatkan posisi

Hajar Aswad di Ka’bah. Beliau membagi tugas kepada mereka dengan teknik dan strategi yang sangat

adil dan melegakan hati mereka.[9]

Pada masa mudanya, beliau telah menjadi pengusaha sukses dan hidup berkecukupan dari hasil

usahanya. Kemudian pada usia 25 tahun, beliau menikah dengan pemodal besar Arab dan janda kaya

Mekah, Khadijah binti Khuwailid yang telah berusia 40 tahun.

Adapun isteri-isteri Nabi Muhammad SAW berjumlah 11 orang,    yaitu :

1. Khadijah binti Khuwailid

2. Saudah binti jam’ah

3. Aisyah binti Abu Bakar ra.

4. Hafshah binti Umar ra.

Page 6: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

5. Hindun ummu salamah binti Abu Umayyah

6. Ramlah Ummu Habibah binti Abu Sofyan

7. Zainab binti Jahsyin

8. Zainab binti Khuzaimah

9. Maimunah binti Al-Harts Al-Hilaliyah

10. Juwairiyah binti Al-Haarits

11. Sofiyah binti Huyay

Dari 11 isteri Nabi SAW ini yang wafat saat Nabi SAW masih hidup adalah 2 orang yaitu Khadijah dan

Zainab binti Khuzaimah, sedangkan sedangkan isteri Nabi yang 9 orang masih hidup saat Nabi SAW

wafat. Isteri Nabi SAW yang tersebut disebut dengan Ummul Mu’minin artinya ibu orang-orang

beriman. Mereka banyak menolong penyebaran agama Islam di kalangan kaum ibu.

Nabi Muhammad SAW mempunyai 7 orang anak, 3 laki-laki dan 4 perempuan yaitu :

1. Qasim

2. Abdullah

3. Zainab

4. Fatimah

5. Ummu kalsum

6. Rukayyah

7. Ibrahim

Ibu anak-anak Nabi SAW itu semuanya dari isteri nabi Khadijah, kecuali Ibrahim, yang ibu Mariyatul

Qibtiyyah (seorang hamba perempuan yang dihadiahkan oleh seorang pembesar Mesir kepada Nabi

SAW. Anak-naka Nabi SAW tersebut wafat pada saat Nabi SAW masih hidup, kecuali Fatimah yang

wafat beberapa bulan setelah Nabi SAW wafat.[10]

Diriwayatkan tatkala Nabi SAW akan wafat beliau membisikkan kepada Fatimah ra, bahwa beliau akan

berpulang ke hadirat Allah, dan mendengar itu Fatimah menangis dengan sedih, dan beberapa saat

setelah itu Nabi SAW membisikan lagi sesuatu kepada Fatimah ra, mendengar bisikan yang kedua ini

Fatimah ra tersenyum, ternyata bisikan bahwa dikabarkan bahwa setelah Nabi SAW wafat tidak ada

orang yang pertama meninggal kecuali Fatimah ra, sungguh mulia Fatimah tersenyum walau

mendengar kabar yang tentang wafat nya diri beliau, tapi semua tertutup karena cinta yang

mendalam kepada sang ayah tercinta.

 

B.   Kerasulan Muhammad SAW

1. 1.      Awal Kerasulan

Menjelang usianya yang keempat puluh, Muhammad SAW terbiasa memisahkan diri dari pergaulan

masyarakat umum, untuk berkontemplasi di Gua Hira, beberapa kilometer di Utara Mekah. Di  gua

tersebut, nabi mula-mula hanya berjam-jam saja, kemudian berhari-hari bertafakur. Pada tanggal 17

Ramadhan tahun 611 M, Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat

Jibril.

Pada saat beliau tidur dan terbangun dengan tiba-tiba pada malam itu di gua bernama Hira, dalam

ketakutan yang luar biasa, seluruh tubuhnya, seluruh diri bathinnya, dicengkeram oleh sebuah

kekuatan yang sangat besar, seolah-olah seorang malaikat telah mencengkeram beliau dalam pelukan

Page 7: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

yang menakutkan yang seakan mencabut kehidupan dan napas darinya. Ketika beliau berbaring di

sana, remuk redam, beliau mendengar perintah, “Bacalah!” beliau tidak dapat melakukan ini beliau

bukan penyair terdidik, bukan peramal, bukan penyair dengan seribu kalimat yang tersusun dengan

baik yang siap dibibir beliau. Ketika itu beliau protes bahwa beliau adalah buta huruf, malaikat itu

merangkulnya lagi dengan kekuatan yang begitu rupa, hingga turunlah ayat yang pertama yaitu ayat

1 sampai 5 dalam surat Al-‘Alaq. [11]

ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7/uur ãPtø.F{$# ÇÌÈ Ï%©!$#� � � � � � � � �

zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷èt ÇÎÈ�

1.  Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2.  Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3.  Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4.  Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

5.  Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Dia merasa ketakutan karena belum pernah mendengar dan mengalaminya. Dengan turunnya wahyu

yang pertama itu, berarti Muhammad SAW telah dipilih Allah sebagai nabi. Dalam wahyu pertama ini,

dia belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama.

Peristiwa turunnya wahyu itu menandakan telah diangkatnya Muhammad SAW sebagai seorang nabi

penerima wahyu di tanah Arab. Malam terjadinya peristiwa itu kemudian dikenal sebagai “Malam

Penuh Keagungan” (Laylah al-qadar), dan menurut sebagian riwayat terjadi menjelang akhir bulan

Ramadhan. Setelah wahyu pertama turun, yang menandai masa awal kenabian, berlangsung masa

kekosongan, atau masa jeda (fatrah). Ketika hati Muhammad SAW diliputi kegelisahan yang sangat

dan merasakan beban emosi yang menghimpit, dia pulang ke rumah dengan perasaan waswas, dan

meminta istrinya untuk menyelimutinya. Saat itulah turun wahyu yang kedua yang berbunyi:

$pkr’¯»t ãÏoO£ßJø9$# ÇÊÈ óOè% öÉRr’sù�� � � � � � . . .

“Wahai kau yang berselimut! Bangkit dan berilah peringatan!.” 

Dan seterusnya, yaitu surat al-Muddatstsir: 1-7. Wahyu yang telah, dan kemudian turun sepanjang

hidup Muhammad SAW, muncul dalam bentuk suara-suara yang berbeda-beda. Tapi pada periode

akhir kenabiannya, wahyu surah-surah Madaniyah turun dalam satu suara.

1. 2.      Pertengahan Kerasulan

Setelah beberapa lama dakwah Nabi Muhammad SAW tersebut dilaksanakan secara individual,

turunlah perintah agar nabi menjalankan dakwah secara terbuka. Mula-mula beliau mengundang dan

menyeru kerabat karibnya dan Bani Abdul Muthalib. Beliau mengatakan di tengah-tengah mereka,

“Saya tidak melihat seorang pun di kalangan Arab yang dapat membawa sesuatu ke tengah-tengah

mereka lebih baik dari apa yang saya bawa kepada kalian. Kubawakan kepada kalian dunia dan

akhirat yang terbaik. Tuhan memerintahkan saya mengajak kalian semua. Siapakah diantara kalian

yang mau mendukung saya dalam hal ini?”. Mereka semua menolak kecuali Ali bin Abi Thalib.

Page 8: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

Pada permulaan dakwah ini orang yang pertama-tama merima dakwah nabi yaitu dengan masuk Islam

adalah, dari pihak laki-laki dewasa adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, dari pihak perempuan adalah isteri

nabi SAW yaitu Khadijah, dan dari pihak anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib ra.

Dalam memulai dakwah nabi banyak mendapat halangan dari pihak kafir quraisy mekah dan berbagai

bujuk rayu yang dilakukan kaum Quraisy untuk menghentikan dakwah Nabi gagal, tindakan-tindakan

kekerasan secara fisik yang sebelumnya sudah dilakukan semakin ditingkatkan. Kekejaman yang

dilakukan oleh penduduk Mekah terhadap kaum muslimin itu, mendorong Nabi Muhammad SAW untuk

mengungsikan sahabat-sahabatnya ke luar Mekah. Pada tahun kelima kerasulannya, nabi menetapkan

Habsyah (Ethiopia) sebagi negeri tempat pengungsian.

Usaha orang-orang Quraisy  untuk menghalangi hijrah ke Habsyah ini, termasuk

membujuk  Negus (Raja) agar menolak kehadiran umat Islam di sana, gagal. Bahkan, di tengah

meningkatnya kekejaman itu, dua orang Quraisy masuk Islam, Hamzah dan Umar ibn Khathab.

Dengan masuk Islamnya dua tokoh besar ini posisi Islam semakin kuat.

Tatkala banyaknya tekanan dari berbagai pihak Nabi SAW mengalami kesedihan yang mendalam yaitu

wafat nya seorang paman yaitu Abu Thalib sebagai pelindung dan isteri tercinta yang setia menemani

hari-hari beliau yaitu Khadijah binti Khuwailid, sehingga Allah menghibur hati baginda Rasul SAW

dengan terjadinya Isra’ dan Mi’rajnya Nabi Muhammad SAW. diriwayatkan pada suatu malam ketika

Nabi SAW ada di Masjidil Haram di Mekkah, datanglah Jibril as. Dan beserta malaikat yang lain, lalu

dibawanya dengan mengendarai Buroqke Masjidil Aqsa di negeri Syam, kemudian Nabi SAW dinaikkan

ke langit untuk diperlihatkan kepada Nabi SAW tanda-tanda kebesaran dan kekayaan Allah SWT, pada

malam itu juga Nabi SAW kembali kenegeri Mekkah. Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso

dinamakan Isra, dan dinaikkannya Nabi SAW dari Masjidil Aqso ke langit disebut Mi’raj. Pada malam

inilah mulai di wajibkan Shalat Fardlu 5 kali dalam sehari. [12]

Setelah peristiwa Isra’ dan Mi’raj, suatu perkembangan besar bagi kemajuan dakwah Islam muncul.

Perkembangan itu diantaranya datang dari sejumlah penduduk Yatsrib yang berhaji ke Mekah. Mereka,

yang terdiri dari suku ‘Aus dan Khazraj, masuk Islam dalam tiga gelombang. Pertama, pada tahun

kesepuluh kenabian, beberapa orang Khazraj menemui Muhammad SAW untuk masuk Islam, dan

mengharapkan agar ajaran Islam dapat mendamaikan permusauhan suku ‘Aus dan Khazraj. Kedua,

pada tahun keduabelas kenabian, delegasi Yatsrib terdiri dari sepuluh orang Khazraj dan dua orang

‘Aus  serta seorang wanita menemui Muhammad SAW di tempat bernama Aqabah. Mereka

menyatakan ikrar kesetiaan. Ikrar ini dinamakan dengan perjanjian “Aqabah Pertama”. Ketiga, pada

musim haji berikutnya, jama’ah haji yang datang dari Yatsrib berjumlah 73 orang. Atas nama

penduduk Yatsrib, mereka meminta Muhammad SAW dan Muslimin Makkah agar berkenan pindah ke

Yatsrib. Mereka berjanji akan membelanya dari segala ancaman. Perjanjian ini dinamakan dengan

perjanjian “Aqabah Kedua”.

Dalam perjalanan ke Yatsrib nabi ditemani oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ketika di Quba, sebuah desa

yang jaraknya sekitar lima kilometer dari Yatsrib, nabi istirahat beberapa hari lamanya. Dia menginap

di rumah Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini nabi membangun sebuah mesjid. Inilah mesjid

pertama yang dibangun nabi, sebagai pusat peribadatan. Tak lama kemudian, Ali bin Abi Thalib

menyusul nabi, setelah menyelesaikan segala urusan di Mekah.

Page 9: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

Sementara itu, penduduk Yatsrib menunggu-nunggu kedatanganya. Waktu yang mereka tunggu-

tunggu itu tiba, mereka menyambut nabi dan kedua sahabatnya dengan penuh kegembiraan. Sejak

itu, sebagai penghormatan terhadap nabi, nama kota Yatsrib diubah menjadi Madinatun Nabi (Kota

Nabi) atau sering disebut Madinatul Munawwarah (Kota yang bercahaya), karena dari sanalah sinar

Islam memancar keseluruh dunia.

Kejadian itu disebut dengan  “hijrah” bukan sepenuhnya sebuah “pelarian”, tetapi merupakan rencana

perpindahan yang telah dipertimbangkan secara seksama selama sekitar dua tahun sebelumnya.

Tujuh belas tahun kemudian, Khalifah Umar bin Khattab menetapkan saat terjadinya peristiwa hijrah

sebagai awal tahun Islam, atau tahun qamariyah.

1.  Akhir Masa Kerasulan

Pembentukan Negara Madinah

Setelah tiba dan diterima penduduk Yatsrib (Madinah), Nabi Muhammad SAW resmi sebagai pemimpin

penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah Islam pun dimulai. Berbeda dengan periode Mekah, pada

periode Madinah, Islam merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan

masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad SAW mempunyai kedudukan, bukan saja

sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala negara. Dengan kata lain, dalam diri nabi terkumpul

dua kekuasaan, kekuasaam spiritual dan kekuasaan duniawi. Kedudukannya sebagai rasul secara

otomatis merupakan kepala negara.[13]

Dengan terbentuknya Negara Madinah, Islam makin bertambah kuat. Perkembangan Islam yang pesat

itu membuat orang-orang Mekah dan musuh-musuh Islam lainnya menjadi risau. Kerisauan ini akan

mendorong orang-orang Quraisy berbuat apa saja. Untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan

gangguan dari musuh, nabi, sebagi kepala pemerintahan, mengatur siasat dan membentuk pasukan

tentara. Umat Islam diijinkan berperang dangan dua alasan: (1) untuk mempertahankan diri dan

melindungi hak miliknya, dan (2) menjaga keselamatan dalam penyebaran kepercayaan dan

mempertahankannya dari orang-orang yang menghalang-halanginya.

Dalam sejarah Madinah ini memang banyak terjadi peperangan sebagai upaya kaum muslimin

mempertahankan diri dari serangan musuh. Nabi sendiri, di awal pemerintahannya, mengadakan

beberapa ekspedisi ke luar kota sebagai aksi siaga melatih kemampuan calon pasukan yang memang

mutlak diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan negara yang baru dibentuk. Perjanjian

damai dengan berbagai kabilah di sekitar Madinah juga diadakan dengan maksud memperkuat

kedudukan Madinah.

Pada tahun 9 dan 10 Hijriyah (630-632 M) banyak suku dari pelosok Arab mengutus delegasinya

kepada Nabi Muhammad SAW menyatakan ketundukan mereka. Masuknya orang Mekah ke dalam

agama Islam rupanya mempunyai pengaruh yang amat besar pada penduduk padang pasir yang liar

itu. Tahun itu disebut dengan tahun perutusan. Persatuan bangsa Arab telah terwujud; peperangan

antara suku yang berlangsung sebelumnya telah berubah menjadi persaudaraan seagama.

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW segera kembali ke Madinah. Beliau mengatur organisasi masyarakat

kabilah yang telah memeluk agama Islam. Petugas keagamaan dan para dai’ dikirim ke berbagai

daerah dan kabilah untuk mengajarkan ajaran-ajaran Islam, mengatur peradilan, dan memungut

zakat. Dua bulan setelah itu, Nabi menderita sakit demam. Tenaganya dengan cepat berkurang. Pada

Page 10: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awal 11 H/ 8 Juni 632 M., Nabi Muhammad SAW wafat di rumah istrinya

Aisyah.

 

 

 BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari perjalanan sejarah nabi ini, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW, di samping sebagai

pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik dan administrasi yang cakap. Hanya

dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil menundukan seluruh Jazirah

Arab ke dalam kekuasaannya.

Kita dapat membagi masa dakwah Muhammad SAW menjadi dua periode, yang satu berbeda secara

total dengan yang lainnya, yaitu:

1. Periode Mekah, berjalan kira-kira tiga belas tahun.

2. Periode Madinah, berjalan selama sepuluh tahun penuh.

Setiap periode memiliki tahapan-tahapan tersendiri, dengan kekhususannya masing-masing. Periode

mekah dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

1. Tahapan dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang berjalan selama tiga tahun.

2. Tahapan dakwah secara terang-terangan di tengah penduduk Mekah, yang dimulai sejak tahun

keempat dari kenabian hingga akhir tahun kesepuluh.

3. Tahapan dakwah di luar Mekah, yang dimulai dari tahun kesepuluh dari kenabian hingga hijrah ke

Madinah.

Sedangkan periode Madinah dapat dibagi menjadi tiga tahapan fase:

1. Fase yang banyak diwarnai cobaan dan perselisihan, banyak rintangan yang muncul dari dalam,

sementara musuh dari luar menyerang Madinah untuk menyingkirkan para pendatangnya. Fase

ini berakhir dengan dikukuhkannya perjanjian Hudaibiyah.

2. Fase perdamaian dengan para pemimpin paganisme, yang berakhir dengan Futuh Makah pada

bulan Ramadhan tahun kedelapan dari Hijriyah. Ini juga merupakan fase berdakwah kepada para

raja agar masuk Islam.

3. Fase masuknya manusia ke dalam Islam secara berbondong-bondong, yaitu masa kedatangan

para utusan dari berbagai kabilah dan kaum ke Madinah. Masa ini membentang hingga wafatnya

Rasulullah SAW.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hameed Siddiqui, The Life Muhammad, (Delhi: Righway Publication, 2001).

Page 11: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

Abdul Haq Vidyarthi dan Abdul Ahad Dawud, Ramalan Tentang Muhammad SAW, (Jakarta : PT. Mizan

Publika, 2006)

Ajid Thohir, Kehidupan Umat Islam Pada Masa Rasulullah SAW, (Bandung: Pustaka Setia, 2004).

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997)

Barnaby Rogerson, Biografi Muhammad, (Jogjakarta : Diglossia, 2007).

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid 1, (Jakarta: UI Press, 1985, cet. 5).

Ja’far Al-Barzanji, AL-Maulid An-Nabawi, (Jakarta: Maktabah Sa’diyah. Tt.).

Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Litera Antarnusa, 1990, cet. 12).

Nayla Putri dkk, Sirah Nabawiyah. (Bandung: CV. Pustaka Islamika, 2008).

Philip K. Hitti, History Of The Arabs, diterjemahkan R. Cecep Lukman Yasin,  Karya (Jakarta: PT.

Serambi Ilmu Semesta, 2008).

[1] Abdul Haq Vidyarthi dan Abdul Ahad Dawud, Ramalan Tentang Muhammad SAW, (Jakarta : PT.

Mizan Publika, 2006) hal. 94

[2] Muhammad Arsyad Thalib Lubis, Risalah Pelajaran Tarikh Riwayat Nabi Muhammad SAW,

(Kandangan : Toko Buku Sahabat, 1 Muharam 1371 H/2 Oktober 1951 M) Hal. 42

[3] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hal. 9

[4] Nayla Putri dkk, Sirah Nabawiyah. (Bandung: CV. Pustaka Islamika, 2008), hal. 71.

[5] Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Litera Antarnusa, 1990, cet. 12),

hal. 49.

[6] Abdul Hameed Siddiqui, The Life Muhammad, (Delhi: Righway Publication, 2001), 64.

[7] Ja’far Al-Barzanji, AL-Maulid An-Nabawi, (Jakarta: Maktabah Sa’diyah. Tt.) 16.

[8] Philip K. Hitti, History Of The Arabs, diterjemahkan R. Cecep Lukman Yasin,  Karya (Jakarta: PT.

Serambi Ilmu Semesta, 2008), 140.

[9] Ajid Thohir, Kehidupan Umat Islam Pada Masa Rasulullah SAW, (Bandung: Pustaka Setia, 2004), 62.

[10] Muhammad Arsyad Thalib Lubis, ibid. hal 43

[11] Barnaby Rogerson, Biografi Muhammad, (Jogjakarta : Diglossia, 2007) hal. 94

[12] Muhammad Arsyad Thalib Lubis, locit hal. 20

[13] Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid 1, (Jakarta: UI Press, 1985, cet. 5),

101.

Page 12: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

Semester II Kelas B Kelompok I :Wahyu Saripudin 1210201109Rina Rahmawati 1210201092Sofiah 1210201100Iyis irnawati 12102010Munadi syarif 12102010

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAMFAKKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG2011

hal 2KATA PENGANTARAlhamdulillah segala puji kami panjatkan kepada allah SWT berkat ridlo dan inayahnya kami dapat menyusun makalah sejarah peradaban islam yang berjudul Nabi Muhammad SAW. Taklupa solawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,keluargannya,dan sahabatnya.Sebagai seorang muslim patut dan sepantasnya kita mengetahui sejarah Nabi kita semua. Yang kita jadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari. Namun pertanyaannya apakah kita mengetahui siapa rasulullah itu? Bagaimana sejarah hidupnya?. Bagaimana mau mencontohnya kalau tidak mengetahuinya.Maka daripada itu, dalam makalah ini kami ingin membahas mengenai perjalan hidup rasulullah, dimulai dari lahir sampai dengan kematiannya, sistem dakwah yang digunakan ketika di mekah maupun dimadinah, dan dibahas pula rasulullah sebagai pemimpin negara ketika periode madinah. Kami berharap makalah ini bisa bermaanfaat bagi kita semua. Sebagai penginngat dan sebagai bahan kajian bagi kita semua.Tentu dalam penulisan ini tidak kami kupas secara komprehenship dikarenakan keterbatasan kami semua.,tentu juga tidak akan lepas dari kesalahan penulisan. Mohon krtik dan sarannya untuk kemajuan dan perbaikan kami semua.Bandung, 20 september 2011

PenulisDAFTAR ISIHalKATA PENGANTAR ............................................................................................ iDAFTAR ISI .......................................................................................................... iiBAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 Perumusan Masalah ............................................................................. 2 Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2 Manfaat dan Kegunaan......................................................................... 2 BAB II NABI MUHAMMAD SAW..................................................................... 3Riwayat Hidup Nabi Muhammad saw...................................................3 Periode Mekah : Muhammad Sebagai Pemimpin Agama.....................8 Periode Madinah : Muhammad sebagai Pemmimpin Agama dan Pemerintahan....................................................................................... 17 BAB III SIMPULAN............................................................................................ 29DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 30

hal 3.

BAB I 

Page 13: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah, peradaban Islam tidak dapat dipisahkan dari sejarah seorang tokoh agung yang dilahirkan dalam lingkungan masyarakat jahiliah dan paganis di Jazirah Arab. Dia adalah Muhammad bin ‘Abdullah, rasul terakhir dan penutup para nabi. Perjalanan kehidupannya adalah sebuah sejarah kepemimpinan yang sangat penting bagi umat manusia. Suri teladan yang ada pada diri rasulullah SAW yang menjadi panutan umat islam. Sebagaimana firman allah : 

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah (Q.S. Al-Ahzab : 21).Suri teladan yang ada pada diri rasulullah SAW tidak akan bisa kita ketahui pada zaman sekarang tanpa kita mengetahui dan mempelajari sejarah-Nya. Maka dari pada itu dalam makalah ini kami bahas dalam BAB II tentang Nabi muhammad SAW. Yang kami bagi kedalam tiga sub bab yakni : 1. Riwayat hidup Nabi, 2. Periode mekah : Nabi sebagai pemimpin agama, 3. Periode Madinah: Nabi sebagai pemimpin agama dan negara.B. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas dapat kami rumuskan permasalahan yang akan kami bahas dalam makalah ini diantaranya : Bagaimana riwayat hidup Nabi Muhammad SAW? Bagaimana peran Nabi Muhammad SAW pada periode mekah? Bagaimana peran Nabi Muhammad SAW pada periode madinah? C. Tujuan Pembahasan Tujuan pembahasan makalah ini yakni :Untuk mengetahui riwayat hidup nabi muhammad SAW. Untuk mengetahui peran Nabi Muhammad SAW pada periode Mekah. Untuk mengetahui peran Nabi Muhammad SAW pada periode Madinah. D. Manfaat dan Kegunaan Pembahasan Manfaat dari pembahasan makalah yanng berjudul Nabi Muhammad ini yakni untuk lebih mengetahui dan memahami sejarah/ siroh yang dapat kita ambil ‘ibrah dalam kehidupan zaman sekarang ini. Adapun kegunaan pembahsan ini yakni untuk menambah hasanah keilmuan dan kami gunakan sebagai materi dalam diskusi kelas pada mata kuliah sejarah peradaban islam.

BAB IINABI MUHAMMAD SAWA. Riwayat Nabi Muhammad SAW Setiap individu Muslim wajib mempelajari sirah Nabi Muhammad saw untuk dijadikan titik balik kesadaran. Tentunya anda sudah mengetahui bahwa : 1. Salah satu anugerah Allah Swt yang tak terperikannilainya adalah terselamatkannya sejumlah besar data sabda-sabda Nabi Muhammad saw yang sahih.2. Sirah kehidupan Nabi Muhammad itu beserta detailnya terdokumentasi dengan baik dan itu berbeda dengan nasib nabi lain (Murtadha Muthahhari,2006:1).Nabi Muhammad Saw lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun gajah yang bertepatan dengan tanggal 20 April 570 M. Tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw lahir pada hari senin pagi , tanggal 9 Rabi’ul Awal atau bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 bulan April 571 M(SyaikhShafiyyur-RahmanAl-Mubarakfury,2000:75).Tahun kelahiran Nabi Muhammad dinamai tahun gajah karena 50 hari sebelum kelahiran beliau, datang Abrahah al-Habsy, gubernur kerajaan Habsy (Ethiopia) di Yaman, beserta pasukannya berjumlah 60.000 personel yang mengendarai gajah untuk menghancurkan ka’bah. Abrahah marah karena gereja besar (al-Qulles) yang dibangunnya di Shan’a ibu kota Yaman , temboknya dilumuri kotoran oleh seseorang dari Bani Kinanah. Abrahah mendirikan gereja tersebut karena melihat bangsa Arab setiap tahun berbondong-bondong ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji ke sana. Namun, usaha Abrahah gagal karena beliau dan seluruh bala tentaranya dihancurkan oleh Allah Swt. Dengan mendatangkan burung Ababil yang membawa batu dari neraka dan melempari mereka sehingga terserang wabah penyakit yang mematikan. Seluruh tentaranya langsung bergelimpangan bersama gajah-gajahnya, sedangkan Abrahah kembali ke Yaman dan tak lama kemudian meninggal dunia.

Page 14: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

Peistiwa ini disebutkan dalam surat al-Fil (105) ayat1-5 (RatuSuntiah,2010:30). Ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah anak Abdul Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang besar pengaruhnya, dan ibunya Aminah binti Wahab dari bani Zuhrah. Setelah Aminah melahirkan, dia mengirim utusan ke tempat kakeknya, Abdul Muthalib, untuk menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran cucunya. Maka Abdul Muthalib datang dengan perasaan suka cita, lalu membawa beliau ke dalam Ka’bah, seraya berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Dia memilihkan nama Muhammad bagi beliau. Nama ini belum pernah dikenal dikalangan Arab(Syaikh Shafiyyur-RahmanAl-Mubarakfury,2000:75).Ayah Nabi Muhammad meninggal sebelum beliau dilahirkan (3 bulan dalam kandungan). Beliau pertama-tama diasuh oleh Halimah binti Abi Dua’ib as-Syadiyah dari kampung Bani sa’ad selama empat tahun. Tetapi wanita pertama yang menyusui beliau setelah ibundanya adalah Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab , yang kebetulan sedang menyusui anaknya yang bernama Masruh (Syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury,2000:76) . Ketika ibunya meninggal, Nabi berusia enam tahun. Setelah Aminah meninggal, Abdul muthalib yang merawat Nabi Muhammad saw selama dua tahun. Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada pamannya, Abu Thalib. Wanita yang pertama kali menyusui beliau setelah ibundanya adalah Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab. Ketika Berusia 12 tahun Nabi Muhammad saw ikut pertama kali dalam khalifah dagang ke syria (syam) yang dipimpin oleh abu Thalib. Dalam perjalanan tersebut, ia bertemu dengan pendeta kristen bernama Buhaira di Bushra sebelah selatan Syria. Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad sesuai dengan petunjuk cerita-cerita keristen. Waktu berusia 14 tahun, Nabi Muhammad saw ikut terlibat dalam perang Fijar ke IV, antara suku Quraisy dan Kinanah di satu pihak dengan suku Hawazin di pihak lain (Ratu Suntiah,2010:31) . Dinamakan Perang Fijar, karena terjadi pelanggaran terhadap kesucian tanah haram dan bulan-bulan suci. Rasulullah saw ikut bergabung dalam peperangan ini, dengan cara mengumpulkan anak-anak panah bagi paman-paman beliau, untuk dilemparkan kembali ke pihak musuh. (Sirah An-Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 1/184-187; Qalbu Jaziratil-Arab, hal.260; Muhadharat Tarikil-Umam Al-Islamiyah, Al-Khadhry, 1/63)Pada awal masa remajanya Rasulullah saw tidak mempunyai pekerjaan tetap. Hanya saja beberapa riwayat menyebutkan bahwa beliau biasa menggembala kambing dikalangan Bani Sa’d dan juga di Makkah dengan imbalan uang beberapa dinar. (Fiqhus-Sirah, Muhammad Al-Ghazaly, hal 52)Kemudian, pada saat Nabi Muhammad berusia 25 tahun , beliau menikah dengan Siti Khadijah yang berusia 40 tahun. Pernikahannya dengan Khadijah melahirkan 6 orang anak yaitu; Fatimah, Ummi Kultsum, Jainab, Ruqayyah, Qasim dan Abdullah. Semua putra beliau meninggal dunia selagi masih kecil. Sedangkan semua putri beliau sempat menjumpai Islam, dan mereka masuk Islam serta ikut hijrah. Hanya saja mereka semua meninggal dunia selagi beliau masih hidup, kecuali Fathimah. Dia meninggal dunia selang enam bulan sepeninggal beliau, untuk bersua dengan beliau. (Syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury,2000:84)Ketika usia Rasulullah 40 tahun, 13 tahun sebelum hijriah tepatnya tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611 M, Allah mengutus beliau kepada seluruh manusia untuk memberi kabar gembira dan peringatan serta menjadi rahmat sekalian alam. Untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran dan untuk mewujudkan mereka kepada jalan yang lurus. Pada saat itu Nabi Muhammad sedang berada di gua Hira, datang malaikat jibril menyampaikan wahyu pertama yaitu 5 ayat dari surat al-alaq. Setelah wahyu pertama datang, Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama. Sementara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu yang membawa perintah kepadaya untuk menyebarkan ajaran Islam(Q.S. al-Mudatsir (74) ayat 1-7). Perintah ini dilanjutkan dengan perintah berikutnya yakni dakwah kepada kerabat yang dekat-dekat (Q.S as-Syuara (26) ayat 214), kemudian diperintahkan untuk berdakwah kepada semua umat manuasia secara umum (Q.S al-Hijr (15) ayat 94). (Ratu Suntiah,2010:33) Selama hidupnya, Rasulullah mengarungi rumah tangga dengan Khadijah binti khuwailid selama 25 tahun, 15 tahun sebelum diangkat menjadi Rasul dan 10 tahun setelah menjadi Rasul. Setelah Siti Khadijah meninggal dunia, Rasulullah menduda selama 3 tahun lalu menikah dengan Saudah binti Zam’ah yang berusia 63 tahun (10 tahun lebih tua dari Nabi). Kemudian berturut-turut menikahi Aisyah binti Abu Bakar as-Shidiq (satu-satunya gadis yang dinikahi Rasul,selainnya adalah janda), Hafsah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Zainab binti Jahsyin, Ummu Salamah (Hindun), Ummu Habibah (Ramlah binti Abu Sufyan),Juwariyah binti al-Harist, Shafiyah binti Huyyai, Mariyah qibtiyah (Budak pemberian Raja Mesir,

Page 15: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

Muqauqis, yang dimerdekakan oleh Rasulullah) dan Maimunah binti al- Harits(RatuSuntiah,2010:34).Jadi, penulis dapat menyimpulkan dari berbagai sumber yang didapat bahwa Nabi Muhammad saw lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun gajah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah binti Wahab dari bani Zuhrah. Adapula Halimah bin Abu Dzu’aib yang menyusui Nabi Muhammad. Pada usia 25 tahun , beliau menikah dengan Siti Khadijah yang berusia 40 tahun.Rasulullah saw berbicara tentang berbagai hal, masalah akhlak,fikih,filsafat,dan irfan. Sungguh pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik. Rasulullah adalah pusat kehidupan yang harus kita manfaatkan dengan baik. (Murtadha Muthahhari,2006:5)

B. Periode Mekah : Muhammad Sebagai Pemimpin Agama Dalam sejarah, peradaban Islam tidak dapat dipisahkan dari sejarah seorang tokoh agung yang dilahirkan dalam lingkungan masyarakat jahiliah dan paganis di Jazirah Arab. Dia adalah Muhammad bin ‘Abdullah, rasul terakhir dan penutup para nabi. Perjalanan kehidupannya adalah sebuah sejarah kepemimpinan yang sangat penting bagi umat manusia. Secara umum, kepemimpinannya dapat dibagi ke dalam dua periode, yaitu periode Mekkah dan Madinah.Periode Mekkah adalah masa yang dimulai dari diangkatnya beliau menjadi Rasul hingga hijrah ke Madinah. Mekah merupakan pusat kegiatan agama bangsa arab.disana ada peribadatan terhadap ka’bah dan menyembah terhadap berhala dan patung patung yang disucikan seluruh bangsa arab. Hal ini membutuhkan semangat besar yang tidak biasa goyah oleh musibah dan kesulian. Maka Dalam mengahadapi kondisi seperti ini, tindakan yang paling bijak adalah memulai da’wah dengan sembunyi sembunyi ,agar penduduk mekah tidak kaget karena tiba tiba menghadapi sesuatu yang menggusarkan mereka.( Sarah Nabawiyah,2008,99).Proses Turunnya Wahyu Yang Pertama Menjelang usianya yang ke 40, dia sudah terlalu terbiasa memisahkan diri dari kegalauan masyarakat, berkontemplasi ke gua hira, bebarapa kilometer di utara kota mekah. Disana Muhammad mula-mula ber jam-jam kemudian berhari-hari bertafakur.Periode mekah bagi Nabi adalah masa ketika beliau berada dikota mekah sejak menerima wahyu pertama sampai ke Yatsrib (madinah).masa antara Nabi menerima wahyu pertama pada tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611.Sampai beliau hijrah ke Yatsrib pada hari jum’at tanggal 12 Rabi’ul Awwal 1 H ( Tahun ke 13 dari kenabiaan ) adalah 13 tahun 6 bulan.selama perode mekah tersebut, Nabi Muhammad SAW berperan sebagai pemimpin agama.perkataann pemimpin agama adalah orang yang memberikan petunjuk (tuntunan) dan mengajarkan tentang persoalan-persoalan agama. Perkataan ini sejalan dengan peran Nabi Muhammad SWT. Dikota mekah yakni sebagai pemimpin agama (da’i dan pendidik).(sejarah peradaban islam,2011,35)Nabi Muhammad SAW Dalam Berdakwah Dalam proses penantian Jibril, turun wahyu yang membawa perintah kepada Rasulullah. Wahyu itu berbunyi sebagai berikut yang artinya”Hai orang-orang yang berkumpul (berselimut),bangunlah,lalu berilah peringatan! Dan tuhanmu agungkanlah! Dan pakaianmu bersihkanlah,dan perbuatan dosa tinggalkanlah,dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk memenuhi perintah tuhanmu,bersabarlah.(Q.S. Al-Muddatstsir 1-7).(sejarh peradaban islam,2011,35).Yang disebut dalam ayat-ayat diatas yaitu, bertauhid kepada allah dan meninggalkan ilah dan berhala-berhala yang mereka sembah.Dengan turunnya perintah itu mulailah Rasulullah berdakwah. Pertama-tama, beliau melakukannya secar diam-diam di lingkungannya sendiri, keluarga, dan sahabat-sahabat beliau yang paling karib beliau.Orang yang pertama masuk ke dalam Islam adalah istrinya Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah serta Ummu Aiman. Setelah mereka menyusul Ammar bin Yasir, Khabab bin al-Arat, ‘Utsman bin Affan, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Sa’d bin Abi Waqqas, Talhah, Arqam, Sa’id bin Zaid, Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Mazh’un, Ubaidah dan Shuhaib al-Rumi. Beliau menyeru Mereka

Page 16: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

kepada pokok-pokok agama islam, dan juga menyeru siapa pun yang dirasa memiliki kebaikan. Sasaranya adalah orang yang beliau sangat kenal secara baik dan dan mereka punmengenal beliau secara baik.yaitu mereka yang sangat memang diketahui mencintai kebaikan dan kebenaran,dan mereka mengenal kebenaran dan ketulusan beliau. Misi rahasia ini berlangsung kira-kira tiga tahun, selama ini empat puluh orang memeluk Islam. Para pemeluk Islam yang pertama-tama ini terdiri dari orang miskin, bahkan banyak dari mereka yang berasal dari hamba sahaya.( Sejarah Peradaban Islam,2008,99).Selama tiga tahun dakwah masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan. Selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang mukmin yang senantiaa mengokohkan hubungan persaudaraan dan saling kerja sama. Penyampaian dakwah terus dilakukan,hingga turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah SAW menampakan dakwah kepada kaumnya dengan terang-terangan,menjelaskan kebatilanmereka dan menyerang berhala-berhala sesembahan mereka.(sirah Nabawiyah,2008,102)“ Dan,berilah peringan kepada kerabat-kerabatmu yang dekat”(Syu’ara:214)Setelah menerima perintah Allah untuk menyiarkan ajaran Islam secara terbuka Rasulullah kemudian naik ke atas bukit Shafa, Ia memanggil bangsa Quraisy. Ketika mereka telah berkumpul, ia minta anggota keluarganya dari Bani Abdu Manaf untuk mendekat. Lalu, ia berpidato: “Apakah saudara-saudara percaya bila kukabarkan bahwa ada bala tentara musuh yang mendekat dari balik bukit?” “Tentu kami percaya, karena engkau selalu jujur”, jawab mereka serentak. Kemudian Nabi meneruskan, “kamu sekalian adalah orang yang terdekat kepadaku dari suku Quraisy. Saya minta saudara untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, bila saudara menolak maka saya tidak akan menolong kamu sekalian baik di dunia maupun di akhirat kelak. Bila saudara beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, saya akan menjadi saksi bagi saudara sekalian di zhadapan Allah. Bila saudara mengabaikan ajaran Allah, maka tentu saudara akan celaka”. Begitu Nabi diam, tiba-tiba Abu Lahab, salah seorang paman Nabi berkata dengan marah: “Celaka engkau hai Muhammad! Hanya untuk inikah engkau panggil kami?” Lantas mereka bubar meninggalkan bukit Shafa dan tidak ambil peduli terhadap apa yang diucapkan oleh Muhammad saw.Seruan beliau terus bergema keseluruh penjuru mekah hingga kemudian turun ayat yang artinya: “ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan (kepadamu) dan berpaling lah dari orang-orang yang musyrik” ( Al-Hijr,15:94). Kemudian Rasulullah SAW langsung bangkit menyerang berbagai khurafat dan kebohongan syirik dengan menyebutkan posisis berhala dan hakikatnya yang sama sekali tidak memiliki nilai.ketidak berdayaan berhala-berhala itu beliau gambarkan dengan beberapa contoh perumpamaan,disertai penjelasan-penjelaan bahwa barangsiapa yang menyembah berhala dan menjadikan sebagai perantara antara dirinya dengan Allah maka dia berada dalam kesesatan yang nyata.(sirah Nabawiyah,2008,107)Mereka menyadari semua itu. Tapai apa yang harus mereka bisa lakukan untuk menghadapi orang yang jujurdan dapat di percaya ini,menghadapi gambaran tertinggi dari nilai kemanusiaan dan berakhlaq yang mulia?sepanjang sejarah nenek moyang dan perjalanan berbagai kaum,mereka tidak pernah mengetahui perbandingan yang seperti itu. Apa yang hendak mereka lakukan? Mereka benar-benar bingung dan memang layak untuk bingung.( Sirah Nabawiyah,2008,107)Setelah menguras pikiran, mereka tidak menemukan jalan lain kecuali mendatangi paman beliau, Abu Thalib.mereka meminyta kepadanya agar menghentikan segala apapun yang dilakukan anak saudaranya.untuk menguatkan permintaan ini,mereka menggunakan selubung nenek moyang dan hakikat, dengan berkata,” ajakan untuk ajakan meninggalkan sesembahan mereka dan menyatakan bahwa sesembahan mereka itu tidak bisa memberi manfaat dan tidak akan menghasilkan apa pun, mereka mengaggapnya sebagai pelecehan yang telak dan pnghinaan yang sangat keras, sekaligus merupakan pembodohan harapan-harapan kami dan menyesatkan terhadap nenek moyang mereka, y ng sejak dahulu mereka sudah beradapada agama ini”.(sirah Nabawiyah,2008,108)Mereka merasa mendapatkan jalan ini.oleh karena itu mereka langsung melaksanakannya.”wahai Abu Thalibsesungguhnua anak saudaramu telah mencaci maki sesembahan kami,mencela agama kami,membodohkan harapan-harapan kami dan menyesatkan nenek moyang kami. Engkau dapat mencegahnya agar tidak mengganggu kami atau biarkan antara dia dan kami,karna engkau juga sama seperti kami untuk menentangnya,sehingga kita bisa mencegahnya.dengan kata yang halus dan

Page 17: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

penolakan yang lembut Abu Thalib menolak permintaan mereka.maka mereka pun pulang dengan tangan hampa, sehingga Rasulullah SAW bisa melanjutkan dakwah,menampakan agama allah dan menyeru kepadanya.Suatu hari Nabi saw pergi ke Ka’bah di Masjidil Haram dan mengucapkan kalimat syahadah dengan suara yang keras. Lalu tindakan ini dipandang sebagai penghinaan yang amat besar terhadap Ka’bah dan adapt istiadat Quraisy, maka muncullah kerusuhan dan orang kafir mulai menyerang Rasul. Harits bin Abi Hala yang telah memeluk Islam, segera keluar rumah hendak menyelamatkan Rasulullah, tetapi beliau malah terbunuh menjadi syahidz Begitulah penentangan para kafir Quraisy kepada Rasul dan muslimin. Namun Muhammad saw dan pengikutnya tetap meneruskan misi Islam secara terbuka. Seiring itu, penindasan dan penganiayaan yang tidak manusiawi terhadap kaum Muslimin makin lama makin menigkat. Orang-orang Quraisy bahkan semakin semangat berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghancurkan misi Nabi saw. Orang-orang yang berpengaruh seperti Abu Bakar, Utsman dan Zubair juga tidak terkecuali. Orang-orang muslim yang miskin banyak ditangkapi lalu dilempari batu kerikil di lembah yang amat panas dan dijemur di bawah terik matahari pada siang hari. Bilal, budak dari Abyssinia milik orang kafir Mekkah, dipaksa tidur telentang di atas pasir yang membara di tengah hari, lalu dadanya ditindihi batu besar sehingga ia tidak bisa menggerakkan anggota badannya sedikitpun. Kemudian Bilal diminta untuk melepaskan keislamannya, namun ia tetap bertahan dalam ketauhidannya walaupun tengah disiksa. Lantas Abu Bakar membeli budak ini dan memerdekakannya.Cara-cara orang Quraisy menghadang Dakwah Ejekan,penghinan,olok-olok dan penertawaan.hal ini mereka maksudkan untuk melecehkan orang-orang muslim dan meremehkan mental mereka. Menjelek-jelekan ajaran beliau,membangkitkan keraguan-keraguan,menyebarkan argumen-argumen yang menyangsikan ajaran-ajaran beliau dan diri beliau. Menandingi Al-Quran dengan dongeng orang-orang dahulu dan menyibukan manusia dengan dongeng-dongeng itu,agar mereka meninggalkan Al-Qur’an. Menawarkan beberapa bentuk kesepakatan,sehingga dengan penawaran itu mereka berusaha mensikritisan islam dan Jahiliyah ditengan jalan.(Sirah Nabaiyah,2008,114) Adapun sebab-sebab yang mendorong kaum yang Quraisy menentang agama islam dan kaum muslim adalah:Persaingan merebut kekuasaan, dimana kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabiaan dan kekuasaan, atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepada agama Muhammad berarti tunduk kepada kekuasaan Bani Abdul Muththalib. Nabi Muhammad menyerukan persamaan hak antara kasta bangsawan dan kasta hamba sahaya,tidak diakuai oleh kasta bangsawan kaum Quraisy. Takut bangkit. Dimana kaum Quraisy tidak menerima aliran islam bahwa manusia akan hidup kembali sesudah mati dan adanya pembalasan di akhirat. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat berakar pada bangsa arab. Memperniagakan patung,dimana pemahat dan penjual patung serta penjaga-penjaga ka’bah memandang agama islam sebagai penghalang rizki. Peran Nabi Muhammad bukan hanya seorang pemimpin agama saja tetapi juga seorang pendidik juga. Allah SWT mengajar Rasul-Nya, sedangkan Rasulullah mencamkam dan menghayati ilmu ilahi yang diterimanya itu di dalam jiwa beliau hingga menjadi bagian dari hakekat hidup beliau sendiri.setelah itu beliau mengajarkan kepada orang-orang dengan penuh ketekunan dan kesungguhan. ( Sejarah Peradaban Islam,2011,38)Alasan-alasan yang menyebabkan Nabi Muhammad di kata mekah hanya berfungsi sebagai pimpinan agama adalah?Nabi muhammad belum memiliki kekuasaan politik Nasution menyatakan bahwa di periode mekah, umat islam umat islam belum sempat membentukmasyarakat yang teratur,karena senantiasa mendapat tentangan dan tekanan keras dari golonganpedagang yang memegang kekuasaan dikota itu.Ayat-ayat Al-Qur’an masih berlangnsung terus dan belum membawa ajaran hidup BermasyarakatTurunya al-Qur’an dengan cara tahap demi tahap adalah kehendak Allah yang Maha Bijaksana,karena soal waktu merupakan bagian dari terapi kejiwaan,bagian dari proses kehidupan politik bangsa-bangsa dan juga merupakan bagian dari penetapan hukum-hukum yang harus berlaku.Nabi Muhammad tidak mempunyai kekuatan ekonomi. Mekah yang terletak ditengah-tengah garis perjalannan dagang itu menjadi kota dagang.dagang dikota ini dipegang oleh Quraisy dan sebagian

Page 18: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

orang-orang yang berada dan berpengaruh mereka dalam masyarakat.Jumlah umat islam masih sedikit, sehingga mereka hidup sebagai kelompok minoritas. 

C. Periode Madinah 1) Nabi Muhamad berdakwah di MadinahSebelum kita mebahas tentang dakwah Rosululloh saw, kekota Madinah terlebih dahulu kita perlu tahu tentang hijrah dan keteranganya. Kata hijrah berasal dari bahasa Arab yang berarti” meninggalkan suatu perbuatan “atau menjauhkan diri pergaulan” atau yang lebih tepatnya perpindah dari satu tempat ketempat yang lain”Sebelum Nabi Muhamad berdakwah di Madinah,beliau telah terlebih dahulu berdakwah di Mekah. Ketika beliau berdakwah di Mekah banyak sekali mendapat perlakuan yang tidak baik dari kaum Mekah,maka Nabi memutuskan untuk berhijrah dari Mekah ke Madinah,keputusan ini di ambil setelah sepuluh tahun berdakwah di Mekah tidak mendapat perlakuan yang baik dari kaum Mekah maka beliau memutuskan untuk hijrah ke Yatsrib/ Madinah.Kedatangan Nabi Muhamad sangat di sambut baik oleh kaum Yatsrib/Madinah. Di Madinah Nabi saw memfokuskan untuk membina suwatu Agama dalam bidang keimanan,pendidikan islam,pendidikan ahlaq, bidang pendidikan,bidang kesehatan dan kemasarakatan (Samsul Nizam,Op.Cit,h.13)Periode Madinah adalah dimana Nabi Muhamad berada dikota Mdinah hinga beliau wafat. Masa hijrah Nabi Muhamad pada hari jum’at tagal 12 Rabi’ul Awwal 1 H( tahun ke-13 dari kenabianya) sampai beliau wafat pada hari senen 12 Rabi’ul Awwal 11 H/8 juni 632 M adalah 10 tahun. Hijrah Nabi Muhamad dari Mekah ke Madinah bukan karena beliau takut akan ancaman masarakat Quraisy,tetapi sebagai seterategi pengembangan islam.Melihat kenyataan seperti itu akhirnya nabi memandang bahwa kota Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah (Yastrib ) sebagai tempat hijrah kaum Muslimin, dikarenakan beberapa faktor antara lain :Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT. Madinah tanagnya subur,sehingga sangat mendukung bagi umat islam untuk memenuhi kebutuhan materi. Adanya sahabat penolong (Anshar) yang siap berkorban jiwa raga demi pengembangan Islam Adanya hasrat kuat suku-suku Aus dan Khazaraj yang merupakan mayoritas warga madinah, karena mereka sangat menginginkan sekali mengangkat seorang hakam (juru damai) yang bukan dari warga madinah ,namun sangat adil,yang pada giliranya mereka dapat memperoleh perdamain yang lestari (Arnold,Thomas W.1979) Pada tahun ke-13 sesudah Nabi Muhammad diutus, 73 orang penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau agar pindah ke Madinah. Dikarenakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan penduduk Madinah mudah menerima ajaran Islam yaitu :Bangsa arab Yastrtib lebih memahami agama-agama ketuhanan Karena mereka sering mendengar tentang Allah, wahyu, kubur, hisab, berbangkit, surga dan neraka. Penduduk Yastrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu mempersatukan suku-suku yang saling bermusuhan. Selama dalam perjalanan ke Madinah beliau mengalami banyak gangguan selain diganggu oleh Suraqah yang mengejar beliau sekaligus pembunuh bayaran, beliaupun sempat singgah ke Kubah dan mendirikan masjid yang dikenal dengan Masjid Kuba, dalam Al-Qur'an disebut dengan Masjid Taqwa . Masjid inilah yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW.Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad dalam perjalanan menuju kota Madinah maka kaum

Page 19: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

Muslimin Madinah sudah nenunggu kedatangan beliau dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada hari jum'at itu pula Nabi untuk pertama kali mengadakan Shalat Jum'at bersama kaum Muhajirin dan Anshor.Setelah Nabi menetap di Madinah, barulah Nabi mulai mengatur semua untuk kebaikan dan kepentingan penduduk Madinah serta kepentingan umat Islam. Peristiwa hijrah nabi ke Madinah akhirnya dijadikan sebagai awal perhitungan tahun hijriah.Tetapi semua rencana Nabi Muhamad saw tidak semudah itu jalaninya,karena masih saja kaum Qurasy tidak terima atas kelakuan Nabi yang akan mempersatukan Agama Islam. Setelah kaum Quraisy mengetahui bahwa sebagean dari kaum muslimin telah berpindah dari Mekah ke Madinah dengan diam-diam ,kaum Quraisy telah meliht dengan tiba-tiba banyak rumah-rumah kaum muslimin yang telah kosong,lambat laun mereka juga mendengar bahwa kaum muslimin di Madinah telah berjanji dengan sekuat-kuatnya kepada Nabi saw.Makin lama,mereka makin sakit hati dan perasan mereka makin mendongkol melihat perbuatan-perbuatan Nabi saw,dan pengikutnya,kian hari kemarahan mereka kian naik serta pikiran mereka kian pusing dan kacau,apa yang mereka hendak perbuat untuk memadamkan dan melenyapkan semangat para pengikut nabi muhamad? Ahirnya terpikir oleh mereka maka tiada jalan kecil kecuali membunuh Nabi Muhamad saw terlebih dahulu.apabila suatu kaum pemimpinya sudah meninggal apa yang akan di perbuat oleh pengikut-pengikutnya.Sejak sat itu mereka selalu mengintai pergerakan Nabi saw siang dan malam,dengan maksud jikala mereka bertemu dengan Nabi di tempat yang sunyi akan di bunuh. Akan tetapi maksud mereka yang kejam dan keji tidak pernah tercapai sehinga kemarahan mereka makin memuncak. Nabi saw belum pernah berpikir bahwa kaum Quraisy merencanakan sesuatu yang keji terhadap diri beliau.Tatkala beliau bertabligh di mina kepada orang-orang haji dari luar negri beliau di lempari batu dan pasir oleh kaum Qurasy ,beliau juga mendapat cacian dan makian yang sangat pedih dari kaum Quraisy terutama oleh Abu lahab. Kemudian Alloh menurunkan wahyu pada nabi muhamad Qs.Al-maa’idah yang artinya “Alloh mempelihara kamu (Muhamad) dari ganguan manusia.Oleh sebab itu walaupun beliau menghadapi bahya yang sangat mengancam keselamatan diri beliau,beliau tidak sedikit pun merasa gentar atau takut karena beliau yakin bahwa urusan hidup dan mati itu semata-mata kekuasaan Alloh swt.Nabi tidak mundur setapak pun dalam mengerjakan perintah Alloh dan tetap pula berdakwah tentang Agama Islam kepada semua orang baik yang sudah menjadi pengikut Nabi maupun yang memusuhi Nabi saw. Beliau menyerahkan semua tipu muslihat kepada Alloh karena Alloh lah Yang Maha Pemenang.Pada periode Madinah, Nabi berperan sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan. Peran kepala agama telah di sandang Nabi Muhamad saw sudah di sandang sejak beliau di angkat menjadi Rosul Alloh ketika menerima wahyu yang pertama di gua Hira Mekah. Sementara itu peran nabi sebagai kepala negara beliau emban sejak kedatanganya ke madinah ketika hijrah dari Mekah. Adapun peroses pengangkatan nabi sebagai Kepala Negara di awali dari permintaan suku Aus dan Khazraj yang berjumlah 73 orang dalam Baiat Akbar II yang pada akhirnya diaklamasikan kepada semua warga Madinah bahwa Dia adalah Hakam mereka. 

Berkenaan dengan difungsikanya Nabi sebagai hakam,secara teoritis sama dengan menjadikanya sebagai embiro kepala negara (Arnold,Thomas W.op.cit,h.29).Pada masarakat yang masih sederhana,nilai-nilai kekuasan negara yang terdiri dari legislatif,yudikatif,dan eksekutif( teori John Loke,1632-1704,dan Montesque ,1689-1755) pada dasarnya berada pada kekuasan satu orang. Artinya pada masarakat sederhana kekuasan negara cenderung bersifat diktator,meski dalam hal ini kediktatoran suatu kekuasan lebih di tentukan olelh attitude figur penguasanya.Setelah sampai di Madinah beliau mulai membangun umat dengan keteladanan, langkah awal ialah :Mempersaudaraan kaum muhajirin dan Anshor Dalam rangka memperkokoh daulah Islam di Madinah, Nabi Muhammad saw mempersaudarakan kaum muslimin yang satu dengan yang lainnya. Di samping maksud di atas. Juga dimaksudkan untuk menambah teguhnya persatuan umat Islam dan akrabnya

Page 20: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

hubungan Muhajirin dan Anshor. Yang dipersaudaraan oleh diberi contoh oleh Rasul dengan mengangkat tangan Ali bin Thalib dan menyatakan ”Ini saudaraku” setelah itu diikuti oleh masing- masing mereka memilih saudara angkatnya sendiri. sebagai berikut:

NoMuhajirinAnshor1Abu BakarKhrijah bin Zuhair2Umar bin KhatttabItban bin Malik3Bilal bin RabahAbu Ruwaihah4Amir bin AbdillahSa’ad bin Muadz5Abdul Rahman bin AufSa’ad bin Rabi’6Zubair bin AwwamSalamah bin Salamah7Usman bin AffanAus bin Tsabit8Thalhah bin UbaidillahKa’ab bin Malik9Abu Huzaifah bin UtbahUbbah bin Bisyr10Ammar bin YasirHuzaifah bin Al Yaman

Membangun masjid Kurang lebuh 7 bulan setelah hijrahnya beliau dari Mekah ke Madinah. Beliau mulai membangun masjid dan rumah sendiri. Pertama-tama Nabi saw mengumpulkan keluarganya dari Bani Najjar untuk di mintai kesediaan nya tanahya untuk di bangun masjid,setelah di bicarakan dengan baik maka di putuskan bahwa tanah milik As’ad bin Zurarah sebagai kepunyaan kedua anak yatim tersebut.dan sebagian tanah kaum misrikin yang rusak.setelah beberapa hari masjidpun selesai di bangun dengan sangat sederhana dan di sebelah masjid di dirikan rumah untuk tempat Nabi tinggal.(K.H Moenawar Calil,jilid .1)Membentuk persodaran dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama islam. Membentuk pasukan tentara untuk mengatisipasi ganguan-ganguan yang dilakukan oleh musuh. Belum cukup dua tahun tinggal di Madinah,beliau mengumadangkan piagam Madianh yang mengatur kehidupan dan hubungan atara komunitas-komunitas yang merupakan komponen masarakat Madinah. Piagam tersebut dianggap oleh para pakar ilmu politik Islam sebagai kontitusi atau undang-undang dasar bagi negara Islam pertama yang didirikan oleh Nabi Muhamad saw,di madinah. Dengan demikian ,Nabi bukan haya sebagai kepala pemerintahan,namun beliau juga sebagai pendiri negara Islam pertama di muka bumi ini (Munawir Sadzali.1993,h.10-15).

Page 21: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

2. Priode kepemerintahan Nabi Muhammad di Madinah.Menuru Munawir Sadzali, batu- batu besar yang telah diletakan oleh Piagam Madinah sebagai landasan bagi kehidupan bernegara untuk masyarakat majemuk madinah adalah: 1. semua pemeluk islam, meskipun berasal dari banyak suku, tetapi merupakan satu komunitas. 2. hubungan sesama antara aggota komunitas Islam dan antara anggota komunitas islam dan antara anggota komunitas islam dan anggota komunitas- komunitas lain di dasarkan atas prinsip- prinsip: (a) bertetangga baik. (b). saling membantu dan menghadapi musuh bersama; (c) membela mereka yang teraniaya;(d) saling menasehati; dan(e) menghormati kebersamaan.(Munawir Sadzali.Ibid,h.15-16)Sementara itu, W. Montgomery Watt dalam Jaih Mubarok menyatakan bahwa bagian- bagian piagam madinah adalah: (a) orang- orang beriman dan yang mengikuti mereka adalah suatu komunitas yang utuh (pasal 1); (b)setiap suku atau bagian dari suku masyarakat Madinah bertanggung jawab terhadap harta rampasan atau uang tebusan atas nama masing- masing anggotanya (pasal 2-11); (c) setiap anggota masyarakat diharapkan menunjukan kekompakan dalam menghadapi tindak kriminal, agar tidak membantu tindakan kriminal sekalipun untuk kluarga terdekatnya yang tindakan itu bersangkutan dengan anggota masyarakat lain (pasal 13 dan 21); (d) setiap anggota masyarakat diharapkan menunjukan kekompakan dalam menghadapi orang- orang yang tidak beriman, baik dalam situasi damai maupun perang (pasal 14,17,19,44), dan solidaritas dalam pemberian perlindungan terhadap tetangga (pasal 15); dan (e) orang yahudi yang berasal dari berbagai kelompok masyarakat adalah miliknya dan mereka harus menjaga agama mereka sendiri mereka dan umat islam harus saling membantu termasuk bantuan militer apabila diperlukan(pasal 24-35,37,38,dan 46).(Jaih Mubarok,Op.Cit,h.31)Adapun unsur-unsur negara pada negara madinah adalah: 1. adanya dimensi wilayah madinah,2. adanya dimensi penduduk madinah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj, Anshar, Muhajirin, Yahudi, Nasrani,dll.3. adanya Muhammad sebagai kepala negara, 4. adanya piagam madinah yang dijadikan sebagai undang- undang disamping Alquran dan assunah.Disampin itu negara madinah telah memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai negara yang berdaulat yang memiliki beberapa sifat negara yang berdaulat,yaitu:1. Bersifat memaksa, artinya agar negara dapat tertib dan aman,negara berkuasa untuk menggunakan kekerasan secara fisik,sekaligus agar peraturan agar ditaati shingga tidak menimbulkan anarki.2. Bersifat monopoli, artinya, dalam menetapkan rencana- rencana untuk menetapkan tujuan bersama untuk masyarakat, negara mempunyai hak untuk monopoli.3. Bersikap mencakup semua, semua aturan untuk diperlakukan semua rakyat tanpa terkecuali.Demikian pula, bila diperhatikan dari pungsi negara, negara madinah mempunyai fungsi:Perlindungan konstitusional, selain syariat islam melindungi hak- hak individu, hak hidup, hak kemerdekaan, hak mencari pengetahuan, hak atas enghargaan, hak mempunyai milik dan lain- lain.(Ali,Amir Said.1977.h.40) Independensi dalam membuat keputusan. Nabi secara pribadi dan para sahabatnya yang mewakili badan lembaga yudikatif secara sadar, menegakan syariat islam, selalu menghukum walaupun terhadap anaknya sendiri. Diberikan kebebasan bagi rakyat dalam mengeluarkan pendapat. Hal ini disebabkan karena dalam perdagangan islam, persamaan hak mutlak harus disamakan. Karena yang mulia di sisi tuhan hanyalah orang yang bertaqwa.(Iqbal,Muhamad.1982.h.218) Dari sisi sipat-sipat kepala Negara, nabi memiliki sifat yang sangat layak:Knowledge/keilmuan. Nabi mempunyai sumber ilmu yang menjadikannya sangat cakap dalam menjalankan roda pemerintahan Skill/ kecakapan mengoprasionalkan seluruh teori- teori yang ada. Attitude/sikap Mental yang mulia. Nabi adalah manusia yang banyak dipuji oleh lawan maun kawan, semua itu karena Muhammad adalah orang yang sangat mencintai makhluk tuhan, dia adalah manusia yang sangat santun lagi lemah lembut pada musuh amanah dalam perjanjian benar dalam kata dan perbuatan.(Khan,Al-Madjid.1985). Sebagai kepala Negara Muhammad saw selalu mengedepankan musyawarah,” hal ini dapat dipahami dari firman Allah, “dan bagi orang-orang yang mematuhi seruan Allah dan mendirikan salat, sedangkan urusan mereka selesaikan/putuskan dengan musyawarah diantara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan mereka.”(QS.Asyuura:38). Bahkan, dalam musyawarah Muhammad saw mengikuti pendapat suara terbanyak meskipun berbeda pendapat dengan pendapat pribadi beliau ( Nurcholish Majdid,Op,Cit.h

Page 22: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad

196).Dalam rangka menguatkan tatanan masyarakat dan Negara Madinah Muhammad saw meletakkan dasar-dasar kemasyarakatan yaitu pertama, pembangunan masjid, selain untuk tempat salat juga untuk sarana pemersatu umat Islam pada waktu itu, sebagai temapt msuyawarah, pusat pemerintahandan pendidikan. Kedua, ukhuwwah islamiyyah, persaudaraan sesame muslim. Ketiga, menghubungkan tali persaudaraan dengan pihak lain yang tidak beragam Islam. Selain itu Muhammad saw juga menjalin perjanjian dengan golongan lain untuk menjaga stabilitas keamana Madinah (Badri Yatim.2006.h 26)Perjanjian yang dibuat oleh Muhammad saw merupakan sebuah konstitusi yang dibuat untuk mengatur jalannya pemerintahan. Sebagai kepala pemerintahan Muhammad saw membentuk tentara dan membuat aturan tentang peperangan, pertama umata islam didizinkan berperang dengan dual asana, pertama untuk mempertahankan diri dan melindungi hak miliknya. Kedua menjaga keselamatan dalam penyebaran kepercayaan dan mempertahankannya dari orang-orang yang menghalang-halanginya .(Ibid). Dari kutipan tersebut dapar dicermati bahwa Muhammad saw cepat tanggap terhadap kedudukannya sebagai kepala Negara, kesigapan tersebut tercermin dari kebijakannya yang segera membuat aturan–aturan yang memungkinkan kedamaian dan ketentraman terwujud di Medinah.Secara umum kepemimpinan Rasullulah saw di Medinah sukses, kesuksesan tersebut dapat dipahami dari keberhasilan Rasulullah saw membangun masyarakat tunduk kepada hukum. Masyarakat majemuk yang hidup rukun dan damai dalam bingkai keislaman.

BAB IIISIMPULANSimpulan dari tiap-tiap sub bab ,penulis dapat menyimpulkan dari berbagai sumber yang didapat bahwa Nabi Muhammad saw lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun gajah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah binti Wahab dari bani Zuhrah. Adapula Halimah bin Abu Dzu’aib yang menyusui Nabi Muhammad. Pada usia 25 tahun , beliau menikah dengan Siti Khadijah yang berusia 40 tahun.Rasulullah saw berbicara tentang berbagai hal, masalah akhlak,fikih,filsafat,dan irfan. Sungguh pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik. Rasulullah adalah pusat kehidupan yang harus kita manfaatkan dengan baik. (Murtadha Muthahhari,2006:5)Secara umum kepemimpinan Rasullulah saw di Medinah sukses, kesuksesan tersebut dapat dipahami dari keberhasilan Rasulullah saw membangun masyarakat tunduk kepada hukum. Masyarakat majemuk yang hidup rukun dan damai dalam bingkai keislaman.

Daftar Pustaka

Suntiah, ratu dan maslani.2010. sejarah peradaban islam. Bandung : CV. Insan Mandiri. Chalil, moenawar.2001. kelengkapan tarikh Nabi Muhammad. Jakarta : Gema insani. Badri, yatim.2006. Sejarah peradaban islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo persada. Muthahari,murtadha.2006. sirah sang nabi jakarta : Al-Huda. Al-mubarakfury Rahman, Shafiyyursyaikh.2000. Sirah Nabawiyah. Jakarta: pustaka al-kautsar.

Page 23: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad
Page 24: Makalah Tentang Sejarah Hidup Nabi Muhammad