makalah teknologi pendidikan revisi.docx

Upload: gidil-pool

Post on 31-Oct-2015

115 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO & AUDIO VISUAL

MAKALAHDiajukan untuk memenuhi tugas mata kuliahTEKNOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing:Dr. Asaril Muhajir, M.Ag

Oleh:Yuli Amalia NasuchaNIM. F1. 3. 2. 12. 202

PROGRAM PASCASARJANAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA

2013PENDAHULUANPerkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuain-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.Untuk mewujudkan adanya pembaharuan atau pengembangan dalam proses pembelajaran yang efisien (arti dari efesien adalah tidak membuang-buang waktu dan tenaga dan dapat sesuai dengan rencana dan tujuan)[footnoteRef:1], dengan menggunakan /menjadikan media pembelajaran yang menarik seperti dalam landasan PAKEM (Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dan lebih mengefektifkan tempat, waktu dan tenaga yaitu dengan memanfaatkan teknologi berupa animasi, gambar, audio atau video. [1: Sunarto Habsono dan Julhah Yasin, Kamus Populer Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mekar, 1984), 37.]

Seperti yang diketahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang sangat pesat dalam dunia pendidikan. Sehingga dalam proses belajar, penggunaanmedia sangat dianjurkan karena untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.[footnoteRef:2] Media pembelajaranjuga digunakan dalam upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatanbelajar mengajar.[footnoteRef:3] Selain itu media juga merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Dengan adanya media dapat mempercepat proses pembelajaran karena dapat mempercepat pemahaman murid.[footnoteRef:4] Seperti dalam kegiatan pembelajaran ada ketidak jelasan materi atau bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai penunjang kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dan dapat disederhanakan dengan bantuan media. Dengan demikian siswa lebih mudah menerima dan mencerna materi yang disampaikan dengan bantuan media tersebut.[footnoteRef:5] [2: Nana Sudjana dan Ahmad Rivai,Media Pengajaran, Cet. IV, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), 3.] [3: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), 19.] [4: Ramayulis,Ilmu Pendidikan Islam, Cet. IV, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), 180] [5: Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), 136-137.]

Hasil penelitian telah memperlihatkan bahwa media telah menunjukkan keunggulanya, membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh siswa. Sesuai dengan arti katanya Media yang berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti tengah-tengah perantara atau pengantar sedangkan dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim ke penerima pesan.[footnoteRef:6] Media dan tekhnologi memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka ke arah perubahan yang kreatif dan dinamis. [6: Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), 3.]

Keterangan diatas menjelaskan betapa pentingnya media dan tekhnologi dalam proses pembelajaran saat ini. Sehingga para Guru dan para calon Guru dituntut mampu menguasai dan memilih media pengajaran yang sesuai dan tepat dengan materi yang diberikan sehingga dapat tersampaikan dengan tuntas kepada para siswa. Dalam proses pembelajaran, terdapat banyak sekali macam-macam media yang digunakan seperti media grafis, media visual, media audio dan media audio visual. Di dalam makalah ini, akan membahas dua media yaitu media audio dan media audio-visual. PEMBAHASANA. Media AudioJenis media berikut ini adalah media yang penggunaanya menekankan pada aspek pendengaran. Indra pendengaran disini merupakan alat utama dalam penggunaan media ini, dimana pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Sehingga antara pengirim pesan dengan penerima pesan bisa memahami makna dari lambang auditif tersebut.[footnoteRef:7] [7: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 83.]

Sudjana dan Rivai mengemukakan bahwa ada hubungan antara media audio dengan pengembangan keterampilan pada peserta didik. Keterampilan siswa akan muncul ketika seorang guru memanfaatkan atau menggunakan media audio tersebut. Dalam hal ini keterampilan yang dapat dicapai meliputi: Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatianMisalnya, siswa mengidentifikasi kejadian tertentu dari rekaman yang didengarnya. Mengikuti pengarahanMisalnya, sambil mendengarkan pernyataan atau kalimat singkat, siswa menandai salah satu pilihan pernyataan yang mengandung arti yang sama. Melatih daya analitisMisalnya, siswa menentukan urut-urutan kejadian atau suatu peristiwa, atau menentukan ungkapan mana yang menjadi sebab dan yang mana akibat dari pertanyaan-pernyataan atau kalimat-kalimat rekaman yang di dengarnya. Menentukan arti dari konteksMisalnya, siswa mendengarkan pernyataan yang belum lengkap sambil berusaha menyempurnakannya dengan memilih kata yang disiapkan. Kata-kata yang disiapkan itu berbunyi sangat mirip dan hanya dapat dibedakan apabila sudah dalam konteks kalimat. Memilih-milah informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak relevan.Misalnya, rekaman yang dipedengarkan mengandung dua sisi informasi yang berbeda dan siswa mengelompokkan informasi ke dalam dua kelompok itu. Merangkum, mengemukakan kembali, atau mengingat kembali informasiMisalnya setelah mendengarkan rekaman suatu peristiwa atau cerita, siswa diminta untuk mengungkapkan kembali dengan kalimat-kalimat mereka sendiri.[footnoteRef:8] [8: Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2012), 89-90. Lihat juga Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, 45.]

Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio ini antara lain; 1) Radio, 2) Alat perekam pita magnetik, 3) Piringan hitam, dan 4) laboratorium bahasa.[footnoteRef:9] [9: Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1986), 52.]

1. Radio dan TapeBerkat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, orang dapat menciptakan radio. Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara, dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.[footnoteRef:10] [10: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 83]

Radio juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif, Yang dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pembukaan sampai kepada evaluasi. Penggunaan media ini juga dapat mendukung sistem pembelajaran tuntas (mastery learning).[footnoteRef:11] [11: Azhar Arsyad, Media Pembelajaran.149.]

Seperti yang kita ketahui dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas. Oemar Hamalik mengemukakan Radio is a power full education tool; teacher can use it effectively at all educational levels and in nearly all phase of education[footnoteRef:12]. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa radio merupakan alat pendidikan yang digunakan secara efektif untuk seluruh level dan fase pendidikan. [12: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 83.]

Sebagai suatu media, radio mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan media yang lain, yaitu: Kelebihannya a. Harganya relatif murah, tersedia dimanaa-mana dan dapat dibeli oleh sebagian besar masyarakat.b. Sifatnya mudah dipindahkan. Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu ruangan ke ruangan lain dengan mudah[footnoteRef:13] dan bahkan bisa digunakan di lapangan dengan daya baterai. [13: Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. 93]

c. Jikalau radio tersebut memilih tipe recorder maka kita akan merekam siaran-siaran yang penting untuk kemudian dapat didengar kembali, misalnya siaran pelajaran bahasa Inggris, musik atau keterampilan-keterampilan yang dapat menunjang pendidikan.d. Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak didik, dengan adanya rangsangan dari telinga maka anak didik dimungkinkan berimajinasi secara bebas dan mendalam, misalnya dalam mendengarkan drama di radio, maka anak didik akan hanyut dalam situasi yang diwarnainya.e. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar. Sambil mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta, menyanyi maupun menari.f. Menyediakan informasi terbaru. Audio berbasis audio sering kali merupakan penyiaran pidato, presentasi dan penampilan langsungg. Bisa direproduksi/ digandakan.[footnoteRef:14] [14: Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russell, Instructional technology and media for learning : teknologi pembelajaran dan media untuk belajar, (Jakarta: Kencana, 2012), 376-377.]

h. Radio dapat membantu memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya; misalnya dalam pelajaran bahasa, menyanyi, dan sebagainya[footnoteRef:15] [15: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 84-85.]

i. Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengerjakan musik dan bahasa.j. Memudahkan penyiapan mata pelajaran. Guru bisa merekam sendiri dengan mudah dan ekonomis[footnoteRef:16] [16: Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran: Selecting and Developing Media for Instruction, (Jakarta: Rajawali, 1987), 127.]

Kekurangannya1) Sifat komunikasi radio hanya satu arah (one way comunication)Disini hanya ada memberi dan menerima. Radio adalah pihak yang memberi sedangkan audien adalah pihak yang menerima. Kalau terjadi sesuatu yang tidak jelas dari materi yang disampaikan, maka anak didik tidak mungkin menanyakan langsung kepada pembawa acara, karena pada radio hanya ada satu jalur komunikaasi. Sesuatu yang belum jelas itu hanya dapat ditanyakan kepada guru yang menangani masalah tersebut.[footnoteRef:17] [17: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 84-85.]

2) Program radio telah disentralisasikan sehingga guru kurang tjidak dapat mengontrolnya3) Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkn masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali menyulitkan.Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan media radio adalah sebagai berikut:a. Mempersiapkan diriGuru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum manyampaikan materi b. Membangkitkan kesiapan siswaSiswa dituntun agar memiliki kesiapan diri untuk mendengar. Misalnya, dengan cara memberikan komentar awal dan pertanyaan-pertanyaan.c. Mendengarkan materi audioGuru menuntun siswa untuk mendengarkan dengan tenang kemudian memusatkan perhatian kepada materi audiod. Diskusi (membahas) materi program audioe. Menindak lanjuti program/mengevaluasi program[footnoteRef:18] [18: Azhar Arsyad. Media Pembelajaran, 150-151.]

2. Alat Perekam pita magnetikAlat perekam pita magnetik (magnetic tape recording) atau lazimnya orang menyebut tape recorder adalah salah satu media pembelajaran yang tidak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik yaitu sistem full track recording dan double track recording.[footnoteRef:19] [19: Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan, 52.]

Kaset tape recorder yang menggunakan pita dalam kaset. Pita tersebut di gulung-gulung pada kumparan yang berbeda dalam kotak yang disebut kaset. Pita yang digunakan untuk cassete recorder itu adalah pita magnetik. Berupa pita plastik yang tipis dan elastis. Satu sisi permukaannya berkilat, sedangkan permukaan lainnya kusam yang mengandung lapisan oksida besi yang magnetik. Kalau pita itu berjalan dan permukaannya yang kusam menyentuh puting perekam suara maka media magnetik mengatur partikel-partikel oksida pola besi yang terdapat pada permukaan pita tersebut sesuai dengan pola suara yang direkam.Jika tertera code C 60 pada kaset ini berarti lama putarannya untuk side A 30 menit dan side B 30 menit sehingga putara keseluruhan 60 menit. Kecepata putaran yang normal 9,5 cm perdetik.[footnoteRef:20] [20: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 90.]

Alat perekam memiliki 3 buah puting (head) yaitu: 1) puting perekam (Record head) untuk merekam suara, 2) puting suara (play head) untuk mengasilkan suara, dan 3) puting penghapus (erax Head) untuk menghapus suara.[footnoteRef:21] [21: Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, 92]

Cara merekam suara, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:[footnoteRef:22] [22: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 90]

a) Sebelum merekam, pita di gulung terlebih dahulu ke dalam kumparan pertama (kumparan penyalur)b) Untuk merekam suara, motor penggerak harus dihidupkanc) Dalam perjalanan dari kumparan penyalur ke kumparan penerima, pita dapat menyentuh puting penghapus untuk menghapus lamad) Setelah melewati puting penghapus, pita berputar sambil menyentuh puting perekam sehingga suara tersebut direkam pada pita.Untuk kepentingan sekolah dapat merekam hal-hal sebagai berikut, 1) komando hitung seperti satu, dua , tiga, bisa digunakan untuk pelajaran senam, 2) latihan mengucapkan kata-kata untuk bahasa asing, 3) latihan membaca untuk pelajaran bahasa asing, 4) pelajaran mengarang dimana hasil karangan murid yang baik direkam, 5) pembacaan puisi, 6) sandiwara, 7) menyanyi, 8) menari, 9) diskusi, dan 10) mengiringi slide dengan memberikan ulasan dan komentar dari isi slide tersebut.

Keuntungan-keuntungan kaset (tape recorder) sebagai media pengajaran adalah sebagai berikut:[footnoteRef:23] [23: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 92.]

a. Dengan menggunakan kaset, guru dapat mempersiapkan terlebih dahulu dengan baik. Guru dapat memeriksa apakah suara dalam kaset itu masih baik atau tidak baik, dan apakah isi program yang disajikan sesuai dengan materib. Dengan kaset, guru dapat memutar kembali program yang telah disampaikan, sehingga materi tersebut menjadi jelas. Guru dapat pula menghentikannya kapan diperlukan.c. Melalui tape recorder mata pelajaran dapat disajikan di luar kelas, misalnya, merekam sesuatu yang akan dibahas dalam materi pelajaran yang akan disampaikan.d. Kaset dapat menimbulkan banyak kegiatan. Anak didik diminta untuk mendengarkan dengan seksama dan mencatat sesuatu yang penting.e. Kaset sangat efisien untuk mengajarkan bahasa dan dapat digunakan di laboraturium bahasa karena sangat membantu proses tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaranf. Kaset yang dipergunakan lagi dapat dihapus dan diisi dengan program lainnya.[footnoteRef:24] [24: Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, 93.]

g. Pengoperasiannya relatif mudah[footnoteRef:25] [25: Azhar Arsyad. Media Pembelajaran,46.]

Disamping keuntungan-keuntungan tersebut di atas, kaset juga mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut:a) Daya jangkauan terbatas di tempat program yang disajikanb) Biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahalc) Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah pita, maka akan memakan waktu lama untuk menemukannya, apalagi jika radio tape tidak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya.d) Berpotensi terjadi penghapusan yang tidak disengaja.[footnoteRef:26] [26: Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther dan James D. Russell, Instructional technology and media for learning : teknologi pembelajaran dan media untuk belajar, 378.]

3. Laboratorium Bahasalaboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.[footnoteRef:27] [27: Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan, 55.]

Dalam laboratorium bahasa, siswa duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik dan kotak suar. Siswa mendengarkan suara guru yang duduk di ruang kontrol lewat headphone. Pada saat siswa menirukan ucapan guru dia juga mendengar suaranya sendiri lewat headphone-nya, sehingga dia bisa membandingkan ucapannya dengan ucapan guru. Dengan demikian dia bisa segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya. Gambar raung laboraturium bahasa:

B. Media Audio VisualDalam media audio-visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Dengan adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk pengihatan atau tampak. Media audio visual dapat berupa; film atau video, dan televisi. Berikut ini akan dibahas jenis jenis media audio visual tersebut.

1. Film Sebagai media audio visual film pada hakikatnya merupakan penemuan baru dalam interaksi belajar mengajar yang dikombinasikan dua macam indera pada saat yang sama yaitu indra pendengaran dan penglihatan. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang dimaksud adalah film sebagai alat pembelajaran, penerangan dan penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang; proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam alam, tatacara kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya.[footnoteRef:28] [28: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 95.]

Ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan film sebagai media untuk menyiapkan pelajaran terhadap anak didik. Di antara keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara lain:a. Merupakan suatu denominator belajar yang umum baik anak yang cerdas maupun yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Keterampilan membaca atau menguasaan yang kurang, bisa di atasi dengan menggunakan film.b. Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.c. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktud. Penggambarannya bersifat 3 dimensionale. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murnif. Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat penampilannyag. Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakanh. Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak-anak.i. Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.[footnoteRef:29] [29: Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan, 70-71.]

Di samping keuntungan-keuntungan yang dikemukakan di atas, film juga mempunyai beberapa kekurangan-kekurangan sebagai berikut:1. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan menganggu konsentrasi audien.2. Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.3. Apa yang telah lewat sulit untuk di ulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan[footnoteRef:30] [30: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 95-96.]

4. Film tidak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran5. Penggunaanya memerlukan ruangan gelap6. Biaya pembuatan dan perlatannya cukup tinggi dan mahal.[footnoteRef:31] [31: Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan, 71.]

Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R. Yaitu: The right film in the right place at the right time used in the right way.Adapun langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan film sebagai media pengajaran adalah sebagai berikut:a) Langkah persiapan, yaitu guru harus mempersiapkan unit peljaran terlebih dahulu, kemudian baru memilih film yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.b) Mempersiapkan kelas. Guru mempersiapkan peralata yang di perlukan misalnya; proyektor, layar, pengeras suara, dll.c) Langkah penyajian, setelah audien dipersiapkan barulah film diputar. d) Aktivitas lanjutan; aktivitas ini dapat berupa tanya jawab tentang apa isi film yang diputar tadi, guna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman audien/siswa terhadap materi yang di sajikan.jikalau masih terdapat kekeliruan bisa dilakukan dengan pengulangan pemutaran fil tersebut. Pengertian yang diperoleh oleh siswa dari melihat film akan lebih banyak manfaatnya bila diikuti dengan aktivitas lanjutan ini[footnoteRef:32] [32: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 96-98.]

Secara singkat apa yang telah dilihat pada sebuah film hendaknya dapat memberikan hasil yang nyata bagi siswa.Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:[footnoteRef:33] [33: Ibid,. 98.]

1) Dapat menarik minat anak2) Benar dan auntentik3) Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan4) Sesuai dengan tingkatan kematangan audien/siswa5) Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar6) Kesatuan dan squence-nya cukup teratur, dan7) Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.

2. Televisi (TV)Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio visual dengan di sertai unsur gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerimaan pesannya televisi tergolong dalam media massa.\Oemar Hamalik mengemukakan: Television is an electrinic motion picture with conjoinded or attendent sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast point[footnoteRef:34]. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat diliat dan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan disertai dengan komentar penyiarnya. Kedua aspek tersebut secara simultan dapat di dengar dan dilihat oleh pemirsa. Peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian tersebut langsung disiarkan dari stasiun pemancar TV tertentu. [34: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, 101.]

Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungan antara lain:1) Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya2) Memperluas tinjauan kelas, melintas berbagai daerah atau berbagai negara3) Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau 4) Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam5) Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat6) Menarik minat anak7) Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam incervice training.8) Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah[footnoteRef:35] [35: Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran,102.]

9) TV mempunyai realitas dari film tapi juga mempunyai kelebihan yang lain yaitu immediacy (objek yang baru saja ditangkap kamera dapat segera dipertontonkan)10) Sifatnya langsung dan nyata. Dengan TV siswa tahu kejadian-kejadian mutakhir, mereka bisa mengadakan kontak dengan orang-orang besar/terkenal dalam bidangnya, melihat dan mendengarkan mereka berbicara[footnoteRef:36] [36: Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan, 73.]

Adapun kelemahan-kelemahan TV sebagai media pengajaran, sama halnya yang terjadi pada film sebagaimana telah disampaikan sebelumnya. Tetapi ada beberapa yang berbeda antara lain:a) Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal tayang dan jadwal pelajaran di sekolah sering kali sulit disesuaikan b) Program di luar kontrol guru, sehingga guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum di tayangkan.

3. VideoVideo, sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting berita) maupun fiktif (seperti misalnya cerita); bisa bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi ini tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Masing-masing mempunyai kelebihan dan keterbatasannya sendiri.Menurut Ronal Anderson, media video adalah merupakan rangkaian gambar elektronis yang disertai oleh unsur suara audio juga mempunyai unsur gambar yang dituangkan melalui pita video (video tape). Rangkaian gambar elektronis tersebut kemudian diputar dengan suatu alat yaitu video cassette recorder atau video player.kelebihan dan kekurangannya, antara lain: Kelebihan media video: a. Dapat digunakan untuk klasikal atau individual b. Dapat digunakaan seketika. c. Digunakan secara berulang. d. Dapat menyajiakn materi secara fisik tidak dapat bicara kedalam kelas.e. Dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya f. Dapat menyajikan obyek secara detail g. Tidak memerlukan ruang gelap h. Dapat di perlambat dan di percepat i. Menyajikan gambar dan suara Kelemahan media video : a) Sukar untuk dapat direvisi b) Relatif mahal c) Memerlukan keahlian khusus Ronald Anderson mengemukakan tentang beberapa tujuan dari pembelajaraan mengunakan media video, antara lain: [footnoteRef:37] [37: Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran: Selecting and Developing Media for Instruction, 104.]

Untuk tujuan kognitif : a. Dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan gerak dan serasi. b. Dapat menunjaukan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagai media foto dan film bingkai meskipun kurang ekominis. c. Melalui video dapat pula diajarkan pengetahuaan tentang hukum-hukum dan prinsip prinsip tertentu. d. Video dapat digunakan untuk menunjukan contoh dan cara bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya yang menyangkut interaksi siswa. Untuk tujuan afektif : a) Video merupakan media yang baik sekali untuk menyampaikan informasi dalam matra afektif. b) Dapat menggunakan efek dan teknik, video dapat menjadi media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi. Untuk tujuan psikomotorik : 1) Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh ketrampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini dijelaskan, baik dengan cara memperlambat maupun mempercepat gerakan yang ditampilkan. 2) Melalui video siswa dapat langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba keterampilan yang menyangkut gerakan.C. Media dalam Pendidikan IslamDalam menyampaikan pesan pendidikan agama diperlukan media pengajaran. Media pengajaran pendidikan agama adalah perantara atau pengantar pesan guru agama kepada penerima pesan yaitu siswa. Media pengajaran ini sangat diperlukan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian sehingga terjadi proses belajar mengajar serta dapat memperlancar penyampaian pendidikan agama Islam. Mediapembelajarandalam Pendidikan Agama Islam (PAI) juga dapat diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi Pendidikan Agama Islam, baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik atau metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Diantaranya adalah Uswatun Khasanah(teladan yang baik),kebiasaan, nasehat dan cerita, disiplin, partisipasi, pemeliharaan, papan tulis, buku pelajaran, film atau gambar hidup, radio pendidikan, TV pendidikan, computer dan karyawisata.Dalam pemilihanmediapembelajaran agama Islam, hendaknya disesuaikan dengan tujuan pengajaran agama itu sendiri, bahan atau materi yang akan disampaikan, ketersediaan alat, pribadi guru, minat dan kemampuan siswa serta situasi pengajaran yang akan berlangsung, sehingga penggunaan media bukan sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi lebih dari itu, yaitu sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari pengajaran agama.Setelah membahas alat atau media pembelajaran, maka kita tinggal memilih media pembelajaran apa yang cocok untuk dipraktekkan kepada siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Terkait dengan pembelajaran agama Islam, maka media yang digunakan juga bermacam-macam.Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya yaitu dengan menggunakan media yang tepat berupa media contoh atau teladan perbuatan-perbuatan baik Nabi sendiri (Uswatun Khasanah). Istilah Uswatun Khasanahbarangkali dapat diidentifikasikan dengan demonstrasi yaitu memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan sesuatu. Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama kepada umatnya, misalnya dalam mempraktekkan sholat.Selanjutnya, melalui suri tauladan atau model perbuatan dan tindakan yang baik, maka guru agama akan dapat menumbuhkembangkan sifat dan sikap yang baik pula terhadap anak didik. Begitupula sebaliknya. Kemudian daripada itu, media pendidikan agama dapat juga diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun teknik atau metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.Media yang digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam ada dua macam, yaitu media yang bersifat benda (materiil) dan yang bukan benda:1. Alat yang bersifat bendaa. Media tulis seperti Al-Quran, Hadis, Tauhid, Fiqih, Sejarah.b. Benda-benda alam seperti hewan, manusia dan tumbuh-tumbuhan.c. Gambar-gambar yang dirancang seperti grafik.d. Gambar yang diproyeksikan seperti video, transparan.e. Audio recording (alat untuk didengar), seperti kaset, tape dan radio.2. Alat yang bersifat bukan bendaa. Keteladanan.b. Perintah atau Larangan.c. Ganjaran dan Hukuman.Peranan media dalam pengembangan pendidikan Islam sangatlah penting, dan agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien serta agar tujuan dalam pengembangan pendidikan Islam dapat tercapai, maka dalam pemilihan media ada faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain: 1. Tujuan instruksional yang ingin dicapai. 2. Karakteristik siswa.3. Jenis rangsangan belajar yang diinginkan.4. Keadaan latar belakang dan lingkungan siswa.5.Pemilihan media harus sesuai atau cocok dalam pencapaian tujuan pendidikan Islam yang telah ditetapkan.6. Pendidik atau guru memahami peranan dari alat pendidikan yang dimaksud dan ia cakap untuk menggunakan alat pendidikan yang diamaksud, misalnya guru mampu mengatasi batas-batas ruang kelas, maksudnya benda-benda yang akan diajarkan sulit dibawa kedalam kelas, jadi guru dapat mengajarkannya melalui film strip atau film slide.7.Anak didik mampu menerima penggunaan alat pendidikan sesuai dengan keadaan dirinya. Dalam hal ini pertimbangan terhadap kondisi anak didik sangatlah penting, sebab anak didiklah yang akan menerima dan mengolah pengaruh pendidikan yang dimaksud demi pencapaian kedewasaan dirinya.[footnoteRef:38] [38: Samaun Bakry, Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005), 90-91.]

8.Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik. Misalnya peserta didik yang bertempat tinggal didaerah pegunungan yang belum pernah melihat lautan dapat digunakan media film atau video kaset.9.Mengatasi peristiwa-peristiwa alam. Misalnya terjadinya letusan gunung berapi, terjadinya banjir, pertumbuhan tumbuhan, perkembangbiakan binatang, dapat digunakan media gambar atau film.10. Mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik.11. Mampu memberikan kejelasan materi yang disampaikan kepada peserta didik.12. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.[footnoteRef:39] [39: Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 10.]

Adapun singkatnya yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam pemilihan media pembelajaran pendidikan Islam yaitu media pembelajaran pendidikan Islam digunakan untuk peningkatan interaksi belajar mengajar yang bermanfaat bagi peserta didik, serta merupakan upaya dalam menumbuhkan motivasi atau menggugah minat siswa agar mau belajar.

KESIMPULANDalam dunia pendidikan penggunaanmedia dan tekhnologi sangat dianjurkan karena dengan adanya media dan tekhnologi tersebut kegiatan pembelajaran lebih mudah disampaikan dan lebih mudah dipahami. Dalam proses pembelajaran, terdapat banyak sekali macam-macam media yang digunakan salah satunya adalah media audio dan media audio visual. Media audio adalah media yang penggunaanya menekankan pada aspek pendengaran saja, contohnya: 1) Radio dan tape2) Alat perekam pita magnetik3) Laboratorium bahasaSedangkan media audio visual adalah media yang penggunaanya menekankan pada aspek pendengaran dan penglihatan, seperti:1) Film2) Televisi3) Video Setiap media diatas memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga sebagai guru harus bisa memilih dan memadukan antara media dan materi yang disampaikan, sehingga proses pembelajaran yang di lalui tidak monoton dan anak-anak merasa tidak jenuh ketika mengikuti pelajaran.Dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) media juga berperan penting didalamnya Diantaranya melalui media audio atau audio visual guru dapat menontonkan kisah tentang Uswatun Khasanah(teladan yang baik), kisah-kisah nabi,kebiasaan beliau, kisah tentang asbabun nuzul dapat dikemas berupa film animasi yang sangat menarik sehingga peserta didik menjadi lebih termotivasi dalam belajar dan proses pembelajaran menjadi efektif. DAFTAR PUSTAKAAnderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran : Selecting and Developing Media for Instruction. Jakarta: Rajawali. 1987.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006

Azzet, Akhmad Muhaimin. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.

Bakry, Samaun. Menggagas Konsep Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. 2005.

Djamarah, Bahri Syaiful dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. PT. Rineka Cipta. 1997.

Habsono, Sunarto dan Julhah Yasin. Kamus Populer Bahasa Indonesia. Surabaya: Mekar. 1984.

Musfiqon. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. 2012.

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. IV. Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Rohani, Ahmad. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. 1997.

Sadiman, Arief S., dkk. Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: CV. Rajawali. 1986.

Setyosari, Punaji & Sihkabuden. Media Pembelajaran. Malang: Penerbit Elang Mas. 2005.

Smaldino, Sharon E., Deborah L. Lowther dan James D. Russell, Instructional Technology and Media for Learning : Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar. Jakarta: Kencana. 2012.Usman, M. Basyiruddin dan Asnawir. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. 2002.2