makalah - ragam media pembelajaran (teknologi pendidikan).docx
TRANSCRIPT
Makalah
RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran (TP)
Oleh:
MUHAMMAD LUTHFI ALIVA
1107011/11
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN
KOMUNIKASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA PENGANTAR
Takzim dan tasyakur penulis kepada Allah SWT yang telah mengantar penulis
pada akhir penulisan makalah ini. Dengan berakhirnya penulisan makalah yang berjudul
“Ragam Media Pembelajaran”, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan, ucapan terima kasih, salut, dan hormat kepada:
Bapak Muhammad Adri M.T selaku dosen mata kuliah Teknologi pembelajaran,
yang di tengah kesibukan beliau, beliau masih sempat mengajar penulis dan membuka
ruang bagi penulis untuk menambah pengetahuan terutama dalam pelajaran bahasa
indonesia.
Orang tua penulis yang senantiasa memberikan dorongan kepada penulis.
Teman-teman yang ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Terakhir kepada semua pihak yang sengaja ataupun tidak telah ikut dalam
penyempurnaan makalah ini. Meski teralfakan, penulis tetap mengucapkan terima kasih.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanya milik Allah
semata. Begitu juga kiranya makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca. Untuk itu sebelum dan sesudahnya penulis
mengucapkan terima kasih.
Padang, September 2013
Muhammad Luthfi Aliva
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....……………………………………………….….………… 1
B. Rumusan Masalah .....………………………………………....……….. 2
C. Manfaat dan Tujuan ….………………………………………...………… 2
D. Metode ………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media ………………….…………………………………… 3
B. Pengertian Media Pembelajaran …………………………………… 3
C. Apa Itu Ragam Media Mendidikan …………………………………… 6
D. Fungsi Media ………………………………………………………………… 6
E. Manfaat Media ………………………………………………………………… 10
F. Tujuan Pentingnya Media Pembelajaran …………………………………… 13
G. Jenis dan Ragam Media Pembelajaran …………………………………… 16
H. Penggunaan Media ………………………………………………………. 19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………… 22
B. Saran ………………………………………………………………………….. 22
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………... 23
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)ii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk
memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara
guru dan siswa. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan siswa
menerima dan memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang mampu
menyelaraskan antara media pembelajaran dan metode pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi siswa, membangkitkan motivasi
belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, pemakaian atau pemanfaatan media juga dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran.
Media yang dimanfaatkan memiliki posisi sebagai alat bantu guru dalam
mengajar. Misalnya grafik, film, slide, foto, serta pembelajaran dengan menggunakan
komputer. Gunanya adalah untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual dan verbal. Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan
dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan
retensi belajar siswa.
Keanekaragaman bentuk media pembelajaran bisa menjadi sebuah aspek dalam
penunjang Proses Belajar Mengajar (PBM) yang dilakukan oleh pendidik untuk
menyampaikan sebuah informasi kepada anggota didiknya. Dimana guru ditempatkan
sebagai informator serta fasilitator dalam penyediaan sumber informasi yang lebih.
Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Dalam makalah ini akan membahas bagaimana
perbedaan antara media pembelajaran, media pendidikan serta media massa dalam
pembelajaran Bahasa Inggris.
Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni
metode mengajar dan medis pendidikan sebagai alat bantú mengajar. Sedangkan
penilaian adalah untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya tujuan
pengajaran. Kedudukan media pendidikan sebagi alat bantú mengajar ada dalam
komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru.
Di sini juga akan dibahas penggunaan media pembelajaran. Seperti yang kita
ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar mengajar yang
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)1
baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada uraian dalam makalah ini. sosial yakni sosiologi, antropologi budaya,
psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang
diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang
disederhanakan agar mudah dipelajari dan mudah dicerna.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam tema ini adalah :
1. Apa fungsi dari Media Pembelajaran ?
2. Apa saja yang termasuk dalam Media Pembelajaran ?
3. Bagaimana keterkaitan Media Pembelajaran dengan kegiatan Proses Belajar
Mengajar (PBM) ?
4. Bagaimana Ragam Media Pembelajaran menjadi sebuah fasilitator dalam
memberikan informasi yang lebih ?
C. Manfaat dan Tujuan
Adapun manfaat dan tujuan dari makalah ini sebagai penambah
wawasan dan ilmu pengetahuan dalam sebuah pembelajaran yang baik dan
benar, dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari Media Pembelajaran.
2. Mahasiswa dapat memaparkan contoh dalam Media Pembelajaran.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang keterkaitan Media Pembelajaran
dengan kegiatan Proses Belajar Mengeajar (PBM)
4. Mahasiswa mampu menganalisis Ragam Media Pembelajaran yang menjadi
sebuah fasilitator dalam memberikan informasi yang lebih.
D. Metode
Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Dalam
metode ini penulis membaca buku-buku dan mencari lewat internet yang
berkaitan dengan penulisan makalah ini.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media
Kata ‘media’ berasal dari bahasa latin. Bentuk jamaknya adalah ‘mediium’.
Secara harifah, media berarti ‘pengantar’ atau ‘perantara’. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ‘media’ mempunnyai arti “alat atau sarana komunikasi seperti Koran, majalah,
radio, televise, film, poster, dan spanduk”.
B. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’,
’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi
batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan utnuk
menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau
pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987 :
234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya. Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya,
yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar,
yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pengajaran. (Arsyad, 2003 : 3).
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).
Arti media pengajaran:
Menurut Marshall Mcluhan, Media adalah suatu ekstensi manusia yang
memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung
dengan dia.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)3
Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat
digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana.
Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi
elektronik yang kompleks akan tetapi juga mencakup alat-alat sederhana seperti:
tv radio, slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, atau objek-objek nyata
lainnya.
Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat,
atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara
tepat guna dan berdaya guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar
dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang
digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan
lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Menurut Sadiman (2002:16), media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan
sebagai berikut:
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka).b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
daya indera.
Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
diatasi sikap pasif anak didik.
Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami
kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang
lingkungan guru dengan siswa juga berbeda.
Dalam hal ini, media pendidikan berguna untuk:
Menimbulkan kegairahan belajar.
Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan.
Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)4
Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan
kemampuannya dalam:
Memberikan perangsang yang sama.
Mempersamakan pengalaman.
Menimbulkan persepsi yang sama.
Berdasarkan manfaat tersebut, nampak jelas bahwa media pembelajaran
mempunyai andil yang besar terhadap kesuksesan proses belajar mengajar.
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran
sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan.
Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang
menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan
pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk
mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan
secara luas.Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan
teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan
pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang
bervariasi secara luas pula.
Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru
bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu
komponen dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational
Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat
digunakan dalam proses belajar, yaitu:
Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT
(over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa
disebut software).
Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk
menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor
OHP, slide, film tape recorder, dan sebagainya.
Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam
membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya
mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay),
dan sebagainya.
Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan
ruang, pencahayaan, dan sebagainya.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)5
C. Apa itu Ragam Media Pembelajaran
Media Pembelajaran tidak hanya terpaku terhadap apa yang akan menjadi
penunjang dalam penyampaian informasi saja. Apapun itu selagi dia bersifat untuk
membantu atau sebagai fasilitator dalam penyampaian informasi itu bisa dikatakan
Media. Seperti benda mati atau hidup, bisa berupa teknologi, dll. Itu semua tergantung
bagaimana seorang pendidik melakukan penjelasan verbal terhadap benda atau sesuatu
yang mereka bawa dalam penyampaian sebuah informasi. Karena Media Pembelajaran
bukan hanya komunikasi visual atau tayangan saja. benda pun juga bisa menjadi sebuah
Media Pembelajaran. Ragam Media Pembelajaran itulah yang nantinya akan membantu
seorang pendidik dalam memaparkan atau memberikan ilmunya.
Banyaknya Ragam Media Pembelajaran bisa berdampak positif dan bisa juga
berdampak negatif. Yang pastinya dampak positif dilihat dari ketercapaian informasi yang
diberikan melalui perantara media akan jauh lebih efektif dan efisien, dan waktu yang
dibutuhkan pun bisa terbilang singkat, serta daya tangkap peserta didik akan jauh lebih
menguasainya. Namun negatifnya bisa dilihat dari psikomotor peserta didik itu sendiri,
karena tidak semua peserta didik bisa menerima media penyampaian informasi ini.
Bahkan mereka akan cendrung malas apabila kita terlalu mengandalkan media
pembelajaran sebagai senjata utama dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Contoh,
media infokus atau penayangan.
D. Fungsi Media
Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton (1985: 28), dapat memenuhi
tiga fungsi utama apabila media itu digunakan uuntuk perorangan, kelompok, atau
kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
a. Memotivasi minat atau tindakan
Untuk memenuhi tugas motivasi media pembelajaran dapat direalisasikan
dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan
merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab,
melayani secara sukarela, atau memberikan material). Pencapaian tujuan ini akan
mempengaruhi sikap, nilai, emosi.
b. Menyajikan informasi
untuk memenuhi tugas informasi media pembelajaran dapat digunakan dalam
rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)6
bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan atau pengetahuan
latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersikap pasif. Partisipasi
yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan
mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak / kurang senang, netral, atau
senang.
c. Memberi instruksi
Media bertugas sebagai instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas
yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih
sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan
instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan
siswa.
Dalam suatu proses pembelajaran, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah
satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih
media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa
kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama
media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh tenaga pendidik.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu kefektifan proses pembelajaran
dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi
dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran
data, dan memadatkan informasi.
Levie & Lents\z (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu :
Fungsi Atensi
Fungsi Afektif
Fungsi Kognitif
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)7
Fungsi Kompensatoris
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada
awal pelajaran peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata kuliah
yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media
visual yang diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada mata kuliah yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk
memperoleh dan mengingat isi materi perkuliahan semakin besar.
Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik
ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya informasi yang menyangkut
masalah sosial atau ras.
Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang
lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Sudjana & Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam
proses pembelajaran :
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh tenaga pendidik, sehingga peserta didik
tidak bosan dan tenaga pendidik tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau tenaga
pendidik mengajar setiap jam pelajaran
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)8
Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian dari dosen, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemosntrasikan, memerankan dan lain-lain.
Hakikat dari proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yaitu
penyampaian informasi dari sumber informasi melalui media tertentu kepada
penerima informasi. Berdasarkan hal tersebut, salah satu faktor kegagalan
pembelajaran adalah adanya berbagai jenis hambatan dalan proses komunikasi
antara peserta didik dan tenaga pendidik. Berbagai hambatan ini dapat berupa
hambatan fisiologis, psikologis, kultural dan lingkungan (khoe, 2000 : 117).
Keempat jenis hambatan itu, baik yang berasal dari Tenaga pendidik maupun
peserta didik, membuat komunikasi belajar mengajar tidak berjalan secara efektif
dan efisien.
Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan media
pembelajaran, termasuk diantaranya teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi
informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan penggunaan
komputer sebagai media interaktif. Diharapkan dengan pemanfaatan media ini
dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik
sedemikan rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi.
Para peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam
memproses informasi yang bersifat unik. Sebagian lebih mudah memproses
informasi visual, sebain lain lebih mudah kalau ada suara (auditorial), dan
sebagian lain akan memahami dengan mudah atau lebih baik jika melakukannya
dengan sentuhan/praktek (kinestetik). (Bobbi DePorter&Mike Hernacki : 1992).
Efektifitas belajar sangat dipengaruhi gaya belajar dan bagaimana cara belajar
belajar. Bobbi DePorter (1999) mengatakan :
10% informasi diserap dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar,
30% dari apa yang kita lihat,50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari
apa yang kita katakan, 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan.
Bersesuaian dengan hal-hal tersebut di atas komputer memenuhi
persyaratan persyaratan sebagai media karena terkait dengan atau adanya
kemampuan yang terkait dengan (1) video, (2) audio, (3) teks, (4) grafik dan (5)
animasi seperti yang dikemukan para peneliti di atas.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)9
E. Manfaat Media
Berbagai manfaat media pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli. Menurut
Kemp dan Dayton (1985:3-4) meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntungan /
manfaat penggunaan media pembelajaran, penerimaannya serta pengintegrasiannya ke
dalam program-program pengajaran berjalan amat lambat. Mereka mengemukakan:
Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau
mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun para
guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan
penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi
yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian
dan latihan lebuh lanjut.
Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat di asosiasikan sebagai penarik
perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memeperhatikan. Kejelasan dan
keruntutan pesan, daya tarik, image yang berubah-ubah, penggunaan efek
khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan
berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi
dan meningkatkan minat.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan
prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik
dan penguatan.
Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena
kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan
pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan
memunkinkannya di serap oleh siswa.
Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar
sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen
pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik dan jelas.
Pemebelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan
terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan.
Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif. Beban guru untuk
penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan
dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting
laindalamprosesbelajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat
siswa.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)10
Dale (1969: 180) mengemukakan bahwa manfaat media antara lain:
1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas.
2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa.
3. Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran, kebutuhan, dan minat siswa
dengan meningkatnya motivasi belajar.
4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.
5. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa.
6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan
melibatkan imajenasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya
hasil belajar.
7. Memberikan umpan balik yang diperlukan sehingga dapat membantu siswa
menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.
8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang
bermakna dapat dikembangkan.
9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran
nonverbalistik dan dan membuat generalisasi yang tepat.
10. Menyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika
mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
Encyclopedi of educational research dalam Hamalik (1994: 15) merincikan manfaat
media pendidikan sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir oleh karena itu mengurangi
verbalisme.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)11
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena
itu membuat pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri dikalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar
hidup.
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain,
membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan mengenai manfaat belajar, antara lain:
Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi lebih langsung antara
siswa dan lingkungannya.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang
kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau
model.
b. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat
disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan
tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide, disamping
secara verbal.
d. Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat dapat
ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi
komputer.
e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan
dengan media seperti komputer, film, dan video.
f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang
dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi
kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik teknik rekaman seperti time lapse
untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)12
Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
F. Tujuan Pentingnya Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang beraneka ragam jenisnya tentunya tidak akan
digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun hanya
beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar pemilihan
media pembelajaran tersebut tepat, maka perlu dipertimbangkan faktor/kriteria-kriteria
dan langkah-langkah pemilihan media.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahwa membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan
menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan
minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa mengingkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menaruk dan terpercahaya. Yunus (1942: 78)
..… سمع راءكمن فما للفهم واخمن الحواس فى ثيرا تا اعظم اانها
Maksudnya: bahwasanya media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera
dan lebih dapat menjamin pemahaman ….orang yang mendengarkan saja tidaklah sama
tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan
dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya.
Selanjutnya, Ibrahim (196:432) menjelaskan betapa pentingnya media pembelajaran
karena:
.…… التال اذنهان فى الحقائق تثبت على تساعد انها طهم نشا وتجدد ميذ للتال السرور تجلب
الدرس….. تحي انها ميذ
Maksudnya: media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan
gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka…membantu
memantapkan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.
Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih
media pembelajaran menurut Kajian menurut para Ahli
Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni
ketepatan media dengan tujuan pengajaran;
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)13
dukungan terhadap isi bahan pelajaran;
kemudahan memperoleh media;
keterrampilan guru dalam menggunakannya;
tersedia waktu untuk menggunakannya; dan
sesuai dengan taraf berfikir anak.
Sepadan dengan hal itu I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27) menyatakan
bahwa ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam memilih
media pembelajaran, yaitu:
tujuan instruksional;
keefektifan;
siswa;
ketersediaan;
biaya pengadaan;
kualitas teknis.
Selanjutnya menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1992/1993: 67-68) kriteria
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu:
tujuan;
karakteristik siswa;
alokasi waktu;
ketersediaan;
efektivitas;
kompatibilitas; dan
biaya.
Berkaitan dengan pemilihan media ini, Azhar Arsyad (1997: 76-77) menyatakan
bahwa kriteria memilih media yaitu:
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai;
tepat untuk mendukung isi pelajaran;
praktis, luwes, dan tahan;
guru terampil menggunakannya;
pengelompokan sasaran; dan
mutu teknis.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)14
Selanjutnya Brown, Lewis, dan Harcleroad (1983: 76-77) menyatakan bahwa
dalam memilih media perlu mempertimbangkan kriteria sebagai berikut:
content;
purposes;
appropriatness;
cost;
technical quality;
circumstances of uses;
learner verification, and
validation.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa pada prinsipnya
pendapat-pendapat tersebut memiliki kesamaan dan saling melengkapi. Selanjutnya
menurut hemat penulis yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu tujuan
pembelajaran, keefektifan, peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis, biaya, fleksibilitas,
dan kemampuan orang yang menggunakannya serta alokasi waktu yang tersedia. Untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang hal ini akan diuraikan sebagai berikut:
Tujuan pembelajaran. Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, mungkin ada
sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat mungkin pilihlah
yang paling cocok. Kecocokan banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan
yang akan dicapai dengan karakteristik media yang akan digunakan. Keefektifan. Dari
beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang dianggap paling efektif untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pada umumnya media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut ini.
a. Memperjelas Penyajian Pesan
Pada umumnya pembelajar cenderung bosan dengan materi pembelajaran yang
bersifat verbalitis. Hal itu dikarenakan keinginan pembelajar untuk belajar bahasa
Indonesia dalam waktu yang singkat tetapi dapat mempelajari banyak hal. Pembelajar
lebih sering diberi permainan scrable untuk menghafalkan kosakata daripada diberi
deretan kata-kata yang harus dilafalkan.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)15
b. Mengatasi Keterbatasan Ruang, Waktu, dan Daya Indra
Mengajarkan hal-hal yang bersifat luas, misalnya sejarah, kita dapat
menggunakan media pembelajaran yang memungkinkan pembelajar mendapatkan
materi yang luas dalam waktu yang singkat.
objek yang terlalu besar dapat digantikan oleh gambar, film, atau model.
Objek yang tetrlalu kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai
( slide ), film, atau gambar.
Kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapt ditampilkan melaui foto,
gambar, atau film video.
Konsep yang terlalu luas, seperti keadaan alam atau cuaca, dapat divisualkan
dalam bentuk gambar, foto, atau film.
c. Mengatasi Sifat Pasif Pembelajar
Sifat pasif pembelajar dapat diatasi dengan penggunaan media pembelajaran
yang tepat dan bervariasi. Dalam hal ini media pembelajaran beguna untuk ;
menimbulkan kegairahan belajar;
memungkinkan interaksi langsung antara pembelajar dengan lingkungan dari
kenyataan;
memberikan perangsang yang sama kepada setiap pembelajar dalam
pembelajaran; dan
menyamakan pengalaman pembelajaran; menyamakan persepsi tentang
sesuatu.
G. Jenis Dan Ragam Peralatan Media
Peralatan proyeksi (optik) terdiri dari:
1. Overhead projector (OHP)
Peralatan ini menggunakan sistem optic (lensa-lensa) dan elektrik (kipas
pendingin dan lampu proyektor). Overhead proyektor berfungsi untuk
memproyeksikan (menyajikan) transparansi.
2. Microform reader
Microform reader ini adalah peralatan untuk membaca bahan-bahan yang di
simpan (dicetak) pada film dalam bentuk (ukuran) micro.Ada dua bentuk film
yang digunakan, yaitu yang berbentuk gulungan(roll) disebut “micro film’ (ukuran
yang umum dipergunakan ialah film 16 mm dan 35 mm).Ada pula yang
berbentuk lembaran disebut “microfiche”.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)16
3. Proyektor film-rangkai (film strip projector)
Proyektor ini digunakan untuk memproyeksiksn film rangkai (film strip).
4. Proyektor film-bingkai (slide projector)
Fungsi utamanya adalah memproyeksikan film bingkai.
5. Proyektor film –gelang (film loop projector)
Proyektor ini digunakan untuk memutar film gelang dengan menggunakan
system proyeksi depan layar.
6. Proyektor film ( motion picture projector)
Proyektor film ini menggunakan tiga sistem dalam kerjanya yaitu sistem optik,
sistem mekanik dan sistem elektrik.
Peralatan elektronik, terdiri dari:
1. Radio perekam kaset audio ( radio cassette recorder)
2. Penala radio (tuner)
3. Perekam pita audio (open reel tape recorder)
4. Perekam kaset audio (cassette recorder)
5. Amplifier
6. Loudspeaker
7. Perekam kaset audio sinkron (cassette synchrocorder)
8. Perekam pita video (video tape recorder)
9. Perekam kaset video (video cassette recorder)
10. Piringan video (video disc)
11. Sambaing video (video cartridge)
12. Video monitor
13. Proyektor video
Pemilihan Media
Media Jadi dan Media Rancangan
Ditinjau dari kesiapan pengadaannya media dikelompokkan dalam dua jenis,
yaitu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di
pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan media rancangan
karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan
pembelajaran tertentu (media by design). Masing-masing jenis media ini mempunyai
kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan dari media jadi adalah hemat dalam waktu,
tenaga dan biaya untuk pengadaannya.Sebaliknya mempersiapkan media yang
dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu akan memeras banyak
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)17
waktu , tenaga maupun biaya karena untuk mendapatkan keandalan dan
kesahihannya diperlukan serangkaian validisasi prototipnya. Kekurangan dari media
jadi ialah kecilnya kemungkinan untuk mendapatkan media jadi yang dapat
sepenuhnya sesuai dengan tujuan atau kebutuhan pembelajaran setempat.
Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah:
Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang
media
Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen
yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi
Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret, dan
Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bias dilakukannya,
misalnya untuk menarik menarik minat atau gairah belajar siswa.
Jadi, dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu
dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.
Mc.Conel (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah, “If The Medium Fits,
Use it!”.
Kriteria Pemilihan
Profesor Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pascasarjana IKIP Malang tahun1982
mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya
bahwa media merupakan komponen dari sistem instruksional secara
keseluruhan.Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor
lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar
, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan.
Dalam hubungan ini Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa di samping
kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya setidaknya masih ada empat faktor
lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama adalah
ketersediaan sumber setempat. Kedua adalah apakah untuk membeli atau
memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga dan fasilitasnya. Ketiga adalah faktor
yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan
untuk waktu yang lama. Faktor yang terakhir adalah efektivitas biayanya dalam
jangka waktu yang panjang.
Pada saat pembelajaran, pernahkah Anda mengalami permasalahan bahwa
ternyata media yang Anda gunakan kurang tepat? dalam kata lain hasil belajar siswa
tidak meningkat, siswa tidak tertarik dengan media yang kita sajikan, atau siswa
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)18
malah bingung dan tidak meningkat motivasi belajarnya, padahal kita sudah bekerja
keras untuk membuat media tersebut. Atau Anda pernah merasa bingung untuk
menentukan media apa yang harus Anda pilih untuk materi pembelajaran yang
sudah Anda siapkan?. Permasalahan tersebut mungkin saja sering dialami guru
karena banyaknya jenis media pembelajaran atau ingin memilih media
pembelajaran yang lebih efisien namun hasilnya memuaskan. Tentu saja
permasalahan tersebut tidak akan terjadi apabila Anda memahami bagaimana
konsep prosedur dan model yang tepat dalam memilih media pembelajaran. Oleh
karena itu, pelajarilah BBM ini dengan cermat, sehingga media yang anda gunakan
benar-benar didasarkan atas prosedur pemilihan yang tepat, sehingga sesuai yang
diharapkan.
Hakikat dari pemilihan media pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai,
tidak memakai, atau mengadaptasi media yang bersangkutan.
H. Penggunaan Media
Melalui interaksi dengan media dan observasi terhadap orang lain, seseorang
belajar tentang ekpektasi tentang konsekuensi dari penggunaan media yang
membentuk tingkah laku mereka. Hasil positif seperti belajar hal baru, diversi dan
belajar hal baru. Seseorang dengan sendirinya akan dapat membedakan mana yang
baik dan buruk, serta melakukan suatu aksi untuk menghindari diri mereka dari
media yang merugikan dan membosankan.
Khalayak membaca dan menginterpretasikan teks yang disajikan oleh media
melalui cara yang aktif. Beberapa khalayak mungkin menerima makna yang
diberikan oleh media. Tetapi beberapa khalayak lainnya menggunakan ide dan
pengalaman mereka untuk menegosiasikan makna mereka sendiri, Bahkan
beberapa dari mereka menentang makna yang ingin disampaikan media. Oleh
karenanya, khalayak dianggap sebagai penonton yang aktif, bukan pasif.
Social presence atau kehadiran sosial adalah derajat dimana komunikasi melalui
media memiliki tingkat sosial yang sama dengan komunikasi tatap muka. Efek media
merupakan dampak dari kehadiran sosial yang dimiliki media dimana menyebabkan
perubahan di pengetahuan, sikap dan tingkah laku kita yang merupakan hasil dari
menggunakan media.
Content Analysis adalah metode dasar dari penelitian dampak media, digunakan
untuk mengkarakterkan sistem dari isi media dengan menyebutkan satu demi satu
tingkah laku, tema dan dan aktor yang muncul di media. Walaupun begitu, analisis
seperti itu tidak dapat diguankan untuk untuk membuat kesimpulan tentang efek yang
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)19
sebenarnya dari media. Penelitian eksperimental menguji hubungan antara
penggunaan media terhadap isi media dan efeknya terhadap khalayak di bawah
kondisi laboratorium yang terkontrol . Metode survey dilakukan dengan penyebaran
kuesioner kepada subyek yang ingin dijadikn sampel. Walaupun begitu, hasil dari
penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan sebagai sesuatu yang benar.
Selama bertahun-tahun teori tentang efek media telah berevolusi. Para peneliti
sebelumnya percaya bahwa media masa dapat memberikan efek langsung kepada
khalayaknya (hyperdemic needle). Tapi, belakangan mereka percaya bahwa
pengaruh media massa dilemahkan oleh intervensi kelompok sosial melalui
serangkaian proses multistep dan oleh kemampuan khalayak untuk secara selektif
menghindari, menyalahartikan dan melupakan konten yag mereka tidak setujui.
Teori pembelajaran sosial mendeskribsikan bagaimana seseorang belajar bertingkah
laku dari media visual. Sedangkan teori kultivasi menunjukkan bagaimana
seseorang memahami dunia di sekelilingnya berdasarkan image yang ditampilkan
oleh media. Teori priming berfokus kekuatan yang dimiliki media untuk mengaktifkan
citra yang telah dibuatnya menjadi sesuatu yang kita pikirkan di otak kita.
Studi ekperimental telah membuktikan bahwa menonton televisi dalam jangka
waktu pendek (singkat) yang di dalamnya ada tindakan kekerasan dapat
memprovokasi tingkah laku serupa pada khalayaknya khususnya anak muda. Laki-
laki yang banyak mengonsumsi tayangan yang mengandung kekerasan dan
pornografi mempunyai perasaan negatif terhadap perempuan. Media juga dapat
menguatkan peran seks dan stereotip rasis yang membawa kita pada seksisme dan
rasisme. Contoh-contoh di atas adalah dampak media terhadap tingkah laku anti-
sosial.
Media juga mempunyai dampak prososial seperti membangkitkan semangat
untuk bekerjasama, berbagi dan saling bertoleransi. Kampanye yang ada di media
secara efektif dapat merubah tingkah laku khalayaknya ke arah yang positif. Salah
satu contoh dari variasi media yang prososial adalah mengkombinasikan berbagai
tingkat konten pendidikan dengan hiburan (entertainment) mulai dari kelas belajar
jarak jauh sampai belajar melalui program entertainment.
Para pengiklan telah mebghabiskan dana yang tidak sedikit untuk memuat iklan
mereka di media, baik iklan yang bersifat komersial atau politis. Namun, iklan
tersebut secara langsung hanya mempengaruhi beberapa persen dari khalayak.
Mereka yang biasanya terpengaruh oleh iklan adalah mereka yang secara relatif
tidak mengetahui informasi atau tidak tertarik dengan produk tersebut. Pengaruh
interpersonal dan persepsi selektiflah yang mempengaruhi khalayak untuk
mengurangi dampak dari iklan.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)20
Teknologi informasi yang ada tidak menguntungkan semua kelompok di
masyarakat. Kelompok minoritas tertinggal jauh terbelakang dalam masa transisi ini.
Hipotesis tentang jarak pengetahuan mempredeksi bahwa usaha untuk mengurangi
ketidakberuntungan kelompok yang tertinggal melalui meningkatkan akses mereka
terhadap media komunikasi malah akan memperlebar jarak antara yang miskin dan
yang kaya.
Media baik secara langsung atau tidak telah mempengaruhi sikap kita dalam
kehidupan sehari-hari. Mulai dari pembentukan sikap antisosial, prososial, sampai
memperbesar jarak sosial. Perkembangan teknologi komunikasi semata-mata tidak
hanya memberikan perubahan yang positif tetapi juga negatif.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media.
Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat
menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa
tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat
melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun video.
10% informasi diserap dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar,
30% dari apa yang kita lihat,50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari
apa yang kita katakan, 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan.
Dari kesimpulan diatas maka dapat kita tangkap bahwasanya media
pembelajaran amatlah penting dalam PBM (Proses Belajar Mengajar). Dimana
Ragam Media Pembelajaran akan menjadi suatu aspek penting dalam menunjang
penyampaian informasi yang lebih efektif dan efisien supaya tidak terkesan monoton.
Maka dari itu, pembaca yang mayoritas kelak akan menjadi seorang pendidik
seharusnya bisa memperhatikan disekeliling, banyak hal yang dapat kita jadikan
sebuah media pembelajaran bagi anak didik, dan itu semua tergantung bagaimana
cara kita sebagai calon pendidik menyiasatinya.
A. Saran
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran sehingga
siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan dan motivasi
belajar menjadi lebih meningkat.
Dan yang perlu diingat, jangan sampai kita hanya terpaku dalam sebuah media
pembelajaran saja, jangan sampai terlepas peran kita sebagai guru yang
sesungguhnya itu seperti apa.
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)22
DARTAR PUSTAKA
The Audio visual Directory. Fairfax, Virginia: National Audio Visual Association, Inc,1981.
Bensinger, Charles. The Video Guide, second edition. Santa Barbara , California: Video
Info Publication, 1981.
Enscyclopedia of Film and Television Techniques.London: FourtImpression, Focal Press
Limited,1981.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Kemp, Herold E. Planning & producing Audiovisual. Materials, 1975.
Schramm, Wilbur. Big Media Little Media: Tolls ang verly Hills. Callifornia, 1977.
AECT.”The Definition of Educational Technology “,1977.Edisi Indonesia diterbitkan CV
Rajawali dengan judul Defenisi Teknologi Pendidikan.( SERI PUSTAKA TEKNOLOGI
PENDIDIKAN NO.7)
http://belajarpsikologi.com/pentingnya-media-dalam-pembelajaran/
http://www.slideshare.net/mluthfialiva/savedfiles?s_title=media-pembelajaran-
10684041&user_login=Aida_Fitriani
http://gindayinda.blogspot.com/2010/10/ragam-media-dalam-pembelajaran-bipa.html
http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/sumber-belajar-untuk-mengefektifkan.html
http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/pentingnya-media-pembelajaran.html
Originally created by : Muhammad Luthfi Aliva (1107011)23