makalah pls

13
11 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sejalan dengan kepentingan dan masa depan anak-anak, maka orang tua hendaklah menyekolahkan mereka dan karena pendidikan di sekolah termasuk rangkaian pendidikan seumur hidup. Sistem pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, dan berjenjang sangat strategis untuk membina peserta didik dalam menghadapi masa-masa selanjutnya, sampai peserta didik tersebut berusia lanjut Proses pendidikan seumur hidup bagi anak hendaknya menekan pada strategi dan metodologi yang dapat menanamkan motivasi belajar dan kepribadian belajar yang kuat. Program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar yang mempertinggi daya pikir anak sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar , berpikir kritis dan mempunyai pandangan hidup yang dicita-citakan. 2. Batasan masalah Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 2. Pendidikan Luar Sekolah yang ada dalam masyarakat 3. Sasaran Pendidikan Luar Sekolah 4. Tujuan Pendidikan Agama Luar Sekolah

Upload: septian-muna-barakati

Post on 05-Jul-2015

51 views

Category:

Economy & Finance


2 download

DESCRIPTION

KABUPATEN MUNA

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah pls

11

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sejalan dengan kepentingan dan masa depan anak-anak, maka orang tua hendaklah

menyekolahkan mereka dan karena pendidikan di sekolah termasuk rangkaian pendidikan

seumur hidup. Sistem pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, dan berjenjang sangat

strategis untuk membina peserta didik dalam menghadapi masa-masa selanjutnya, sampai

peserta didik tersebut berusia lanjut

Proses pendidikan seumur hidup bagi anak hendaknya menekan pada strategi dan metodologi

yang dapat menanamkan motivasi belajar dan kepribadian belajar yang kuat. Program

kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar yang

mempertinggi daya pikir anak sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar , berpikir

kritis dan mempunyai pandangan hidup yang dicita-citakan.

2. Batasan masalah

Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah (PLS)

2. Pendidikan Luar Sekolah yang ada dalam masyarakat

3. Sasaran Pendidikan Luar Sekolah

4. Tujuan Pendidikan Agama Luar Sekolah

Page 2: Makalah pls

11

BAB II

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS)

A. Filsafat Administrasi

Filsafat, kata ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘philosophia’ . Kata philosophia

merupakan gabungan dari dua kata yaitu philos dan sophia. Philos berarti sahabat atau

kekasih, sedangkan sophia memiliki arti kebijaksanaan, pengetahuan, kearifan. Dengan

demikian maka arti dari kata philosophia adalah cinta pengetahuan. Atau dengan kata lain

bisa juga diartikan sebagai orang yang senang mencari ilmu dan kebenaran.

Administrasi diartikan keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih

yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya, mengandung 3 unsur.

Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat administrasi adalah

kesenangan dalam mencari ilmu ataupun kebenaran melalui proses kerjasama satu orang atau

lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya . Filsafat administrasi

dalam pelaksanaannya memperhatikan unsur managemen relation kepemimpinan dan human

bicara filsafat administrasi mulai dari manusia dan berorientasi kepada manusia karena

dimulai oleh manusia untuk kepentingan manusia dan diakhiri pula oleh manusia

Menurut Soewarno Handayaningrat (1996:2), dalam buku “Pengantar Studi Ilmu

Administrasi dan Manajemen” adalah sebagai : Administrasi dalam arti sempit adalah suatu

kegiatan yang meliputi catat, mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik

agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical work). Sedangkan dalam

arti luas adalah kegiatan kelompok manusia yang terdiri dari dua orang atau lebih yang

melakukan kerjasama dengan bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

Dalam impelemntasinya pada program PLS, administrasi merupakan tugas-tugas tertentu

yang harus dilaksanakan sendiri. Tugas-tugas itulah yang biasa disebut fungsi administrasi.

Pada umumnya fungsi tersebut terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerak dan

pengawasan. Semua fungsi administrasi tersebut merupakan suatu sistem yang saling terkait

dan saling mempengaruhi dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Sondang P. Siagian dalam buku “Filsafar Administrasi” mengutip beberapa pendapat para

ahli mengenai fungsi administrasi, diantaranya:

1. Henry Fayol, fungsi administrasi terdiri dari:

a. Perencanaan (planning)

b. Penggonisasian (organizing)

c. Pemberian komando (commanding)

d. Pengkoordinasian (coordinating)

e. Pengawasan (controlling)

Page 3: Makalah pls

11

2. Herlod Koontz dan Cyrill O’Donnet, fungsi administrasi terdiri dari:

a. Perencanaan (planning)

b. Pengorganisasian (organizing)

c. Pengadaan tenaga kerja (staffing)

d. Pemberian bimbingan (directing)

e. Pengawasan (controlling)

3. George R Terry, fungsi administrasi terdiri dari:

a. Perencanaan (planning)

b. Pengorganisasian (organizing)

c. Penggerakan (actuating)

d. Pengawasan (controlling)

B. Manajemen

Manajeman dapat diartikan antara lain kemampuan atau keterampilan untuk memeproleh

sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan- kegiatan orang lain dengan

demikian dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan inti dari pada administrasi karena

manajemen merupakan alat pelaksanaan utama daripada administrasi (unsur utamanya

POAC)

Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed., berbicara mengenai manajemen dalam tulisannya yang

berjudul “Manajemen Kelembagaan dan Pembiayaan PAUD Non Formal”. Manajemen dapat

diartikan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui orang-orang serta kelompok dengan

maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian tersebut,

manajemen itu tidak bisa hanya dilakukan oleh sendiri, tetapi juga menyangkut berbagai

pihak yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujujan secara bersama.

Pengertian lebih jauh bahwa manajemen itu merupakan serangkaian kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala

upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana

secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Manajemen memiliki keragaman dalam segi pelaksanaan ataupun dalam penyusunan

konsepnya termasuk model-model manajemen dilihat dari segi tahapannya. Maka dari itu

dapat kita lihat mengenai tahapan-tahapan manajemen, di antaranya:

Model Kesatu

1. Rekonsiderasi : Menganalisis yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Tahap ini

perlu dilaksanakan yaitu upaya program yang akan dilaksanakan secara operasional sesuai

dengan kebijakan pemerintah. Apabila sudah ada kesesuaian, maka akan memudahkan dalam

pelaksanaannya karena tidak akan terjadi tumpang tindih antara program dengan program

lainnya, atau program yang dilaksanakan tidak akan bertentangan dengan kebijakan

pemerintah terserbut.

Page 4: Makalah pls

11

2. Pengamata : Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dan potensi serta keadaan

daerah yang akan dijadikan tempat kegiatan.

3. Persiapan : Menyusun perencanaan berupa program kegiatan yang akan dilaksanakan

diantaranya menyangkut faktor manusia, sarana, biaya dan tempat.

4. Pelaksanaan : Melaksanakan kegiatan sesuai dengan program yang sudah direncanakan.

5. Evaluasi : Mengevaluasi seluruh program, untuk mengetahui keberhasilan yang telah

dicapai.

Model Kedua

1. Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang

tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang datang.

2. Pengorganisasian adalah usaha mengintegrasikan sumber-sumber manusiawi dan non

manusiawi yang diperlukan ke dalam suatu kesatuan untuk melaksanakan kegiatan

sebagaimana telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih

dahulu.

3. Penggerakan adalah upaya-upaya pimpinan untuk menggerakkan seseorang atau

kelompok yang dipimpinnya, dengan menumbuhkan dorongan dalam dirinya untuk

melaksanakan tugas atau kegiatan yang diberikan kepadanya dalam rangka mencapai

tujuan organisasi.

4. Pembinaan adalah upaya pengendalian secara profesional terhadap semua unsur

organisasi, agar unsur-unsur tersebut berfungsi sehingga tujuan dapat terlaksana

secara berdayaguna dan berhasilguna.

5. Evaluasi adalah kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan

data atau informasi yang diperlukan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan.

6. Pengembangan adalah upaya memperluas atau mewujudkan potensi-potensi,

membawa suatu keadaan secara bertingkat kepada suatu keadaan yang telah baik.

C. Kepemimpinan

Kepemimpinan atau juga leadership sangat berperan aktif dalam aplikasi sebuah pendidikan

luar sekolah. Di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dapat menunjang pelaksanaan

sebuah rencana yang telah disusun dalam sebuah progrrm PLS dengan diikuti suatu

manajemen dan adminitrasi yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Siagian (2002 : 62) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang

untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu

mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak

disenanginya.

Page 5: Makalah pls

11

Nimran (2004 : 64) mengemukakan bahwa kepemimpinan atau leadership adalah merupakan

suatu proses mempengaruhi perilaku orang lain agar berperilaku seperti yang akan

dikehendaki.

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat mengembangkan gaya kepemimpinan

situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga kemampuan khusus yakni:

a. Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat

pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.

b. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk

menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi.

c. Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk

menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan.

Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin, sebab seorang

pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran

pengolah informasi (information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision

making) (Gordon, 1996 : 314-315).

D. Human Relation

Human relation sering dikatakan sebagai kelanjutan merupakan inti dari pada

kepemimpinan. Didasari dan diakui bahwa di dalam setiap kegiatan administrasi, unsur

manusia dan hubungan-hubungan antar manusia itu merupakan faktor yang menentukan

sukses tidaknya proses administrasi itu dijalankan (human resources berbeda dengan non

human resources)

Cabot dan Kahl (1967) : “Human Relations“ adalah suatu sosiologi yang konkret karena

meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya.

Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang

mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.

H. Bonner (1975) : interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan

perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki perilaku individu

lain atau sebaliknya.

“Human Relations“dalam arti luas : Komunikasi Persuasif yang dilakukan oleh seseorang

kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan,

sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak.

Suksesnya seseorang dalam melaksanakan “Human Relations” karena ia berkomunikasi

secara etis, ramah, sopan, menghargai, dan menghormati orang lain.

Hubungan kemanusiaan ini dimaksudkan sebagai keseluruhan rangkaian hubungan, baik

formal maupun informal, antara yang memimpin dan pihak yang dipimpin, antar pihak yang

memimpin, dan antar pihak yang dipimpin. Adanya hubungan kemausian yang dimaksudkan

agar terbina kerjasama dalm suatu kesatuan yang kompak, tumbuhnya suasana kerja yang

Page 6: Makalah pls

11

akrab dan serasi, serta terwujudnya situasi yang tinggi dalam melakukanmkegiatan untuk

mencapai suatu tujuan.

Dalam hubungan kemanusiaan ini terjadi suatu proses pembinaan tingkah laku pihak yang

dipimpin, baik perorngan atau kelompok oleh pihak yang memimpin. Pembinaan tingkah

laku meliputi upaya memotivasi dan mengarahkan pihak yang memimpin agar mampu

menggunakan pengetahuan, keerampilan, sikap, dan aspirasinya untuk mencapai tujuan.

Kegiatan untyuk mempengaruhi keempat aspek tingkah laku itu akan memerlukan waktu dan

intensitas pembinaan yang berbeda.

Kesimpulan : Proses interaksi melibatkan perasaan, kata yg diucapkan dalam komunikasi,

mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar manusia secara

luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas untuk mendapatkan

pemecahan masalah.

E. Administrasi dan manajemen sebagai alternatif pemecahannya, berikut dengan

salah satu contoh kecilnya

Administrasi dan manajemen merupakan dua kategori yang saling mempengaruhi dan

berperan aktif dalam pemecahan suatu masalah:

Dalam penerapan adminstrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya

kegiatannya yang dapat dibedakan.

Adminmistrasi bersifat konsep menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum secara

menyeluruh sedangkan manajemen sebagai subkonsep yang bertugas melaksanakan

semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada

tingkat administrasi.

Administrasi lebih luas dari pada manajemen karena manajemen sebagai salah satu

unsur dan merupakan inti dari administrasi sebagai pelaksana yang bersifar

operasional melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok

orang yang disebut "bawahan" jadi dengan manajemen administrasi akan mencapai

tujuannya.

Sebagai contoh: kehidupan manusia yang tidak lepas dari kebutuhan, baik itu kebutuhan

primer ataupun kebutuhan sekunder. Manusia merencanakan, memprogram, menyusun segala

sesuatu yang akan dijadikan suatu usaha demi tercapainya suatu kebutuhan yang diinginkan.

Cara/pengelolaan inilah yang disebut dengan manajemen. Orang harus mengusahakan dengan

perbuatan-perbuatan yang nyata berusaha seorang diri maupun secara bekerja sama dengan

perbuatan yang nyata, maka kebutuhan itu menjelma menjadi tujuan. Di dalam memenuhi

kebutuhannya dalam banyak hal orang harus bekerja sama atau dengan kata lain orang harus

melaksanakan suatu proses penyelenggaraan usaha kerja sama dalam mencapai tujuaannya.

Proses penyelenggaraan inilah yang disebut dengan administrasi dan pada masyarakat moden

yang makin berkembang ini makin penting pula tujuan-tujuan yang ingin dan hendak

Page 7: Makalah pls

11

dicapainya maka makin baik dan tepat pula administrasi yang harus diarahkannya oleh karena

itu makin penting pula kedudukan administrasi dan management sebagai konsep dan langkah

oprasional kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut.

F. Pengertian pendidikan luar sekolah (PLS)

Sebelum membicarakan pengertian Pendidikan Luar Sekolah, pemakalah menyajikan

beberapa rumusan sebagai berikut:

1. Menurut Soeleman Joesoef dan Slamet Santoso Pendidikan Luar Sekolah adalah

Setiap kesempatan di mana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah dan

seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan

usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan mengembangkan tingkat ketrampilan, sikap

dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan efektif dalam

lingkungan keluarga, pekerjaan, bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya.

2. Phillips H. Combs, mengungkapkan bahwa pendidikan luar sekolah adalah setiap

kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik

tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk

memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan

belajar.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap

kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem sekolah baik yang dilembagakan

maupun yang tidak dengan tujuan memberikan layanan kepada peserta didik dalam rangka

mencapai tujuan belajar. Sedangkan Pendidkan Agama Luar Sekolah adalah setiap kegiatan

pendidikan agama yang diselenggarakan di luar sistem sekolah dengan tujuan untuk

memberikan pelayanan pada peserta didik untuk memehami, menghayati dan mengamalkan

ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup (way of life) dalam

kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Luar Sekolah yang ada dalam masyarakat

Jenis-jenis pendidikan yang ada pada Pendidikan Luar Sekolah menurut D. Sudjana

(1996:44) di antaranya adalah:

1. Pendidikan Massa (Mass education)

Pendidikan massa yaitu kesempatan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat luas

dengan tujuan yaitu membantu masyarakat agar mereka memiliki kecakapan dalam hal

menulis, membaca dan berhitung serta berpengetahuan umum yang diperlukan dalam upaya

peningkatan taraf hidup dan kehidupannya sebagai warga negara. Istilah Mass education

menunjukan pada aktifitas pendidikan di masyarakat yang sasarannya kepada individu-

individu yang mengalami keterlantaran pendidikan, yaitu individu yang tidak berkesempatan

memperoleh pendidikan melalui jalur sekolah, tetapi putus di tengah jalan dan belum sempat

Page 8: Makalah pls

11

terbebas dari kebuta-hurufan. Mass education ini dapat dikatakan semacam program

pemberantasan buta huruf atau program keaksaraan, tentu saja tidak bertujuan supaya orang-

orang didiknya sekedar bisa baca-tulis, tetapi juga supaya memperoleh pengetahuan umum

yang relevan bagi keperluan hidupnya sehari-hari. Individu yang menjadi sasarannya adalah

pemuda-pemuda dan orang dewasa. Pelaksanaannya melalui kursus-kursus.

2. Pendidikan Orang Dewasa (Adult Education)

Pendidikan orang dewasa yaitu pendidikan yang disajikan untuk membelajarkan orang

dewasa. Dalam salah satu bukunya tentang PLS, Sudjana (1996:45) menerangkan bahwa

pendidikan orang dewasa adalah pendidikan yang diperuntukan bagi orang-orang dewasa

dalam lingkukangan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan,

memperkaya pengetahuan, meningkatkan kualifikasi teknik dan profesi yang telah

dimilikinya, memperoleh cara-cara baru serta merubah sikap dan perilakunya.

3. Pendidikan Perluasan (Extension Education)

Kegiatan yang diselenggarakan PLS adalah meliputi seluruh kegiatan pendidikan baik yang

dilaksanakan di luar sistem pendidikan sekolah yang dilembagakan ataupun yang tidak

dilembagakan.

3. Sasaran pendidikan luar sekolah

Dibagi 2 sasaran pokok:

Pendidikan luar sekolah untuk pemuda

Sebab-sebab timbulnya:

1. Banyak anak-anak usia sekolah tidak memperoleh pendidikan sekolah yang cukup,

lebih-lebih di negara yang berkembang

2. Mereka memperoleh pendidikan yang tradisional

3. Mereka memperoleh latihan kecakapan khusus melalui pola-pola pergaulan

4. Mereka dituntut mempelajari norma-norma dan tanggung jawab sebagai sangsi dari

masyarakatnya

Kelompok-kelompok kegiatan pendidikan Luar Sekolah antara lain:

1. Klub pemuda

2. Klub-Klub pemuda tani

3. Kelompok pergaulan

4. Pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa

Pendidikan ini timbul oleh karena:

1. Orang-orang dewasa tertarik terhadap profesi kerja.

2. Orang dewasa tertarik terhadap keahlian.

Dalam rangka memperoleh pendidikan di atas dapat ditempuh melalui:

1. Kursus-kursus pendek.

Page 9: Makalah pls

11

2. In service-training.

3. Surat-menyurat.

Lebih lanjut, sesuai dengan Rancangan Peraturan Pemerintah maka sasaran PLS dapat

meliputi:

A. Ditinjau dari segi sasaran pelayanan, berupa:

Usia pra-sekolah (0-6 tahun)

Usia pendidikan dasar (7-12 tahun)

Usia pendidikan menengah (13-18 tahun)

Usia pendidikan tinggi (19-24 tahun)

B. Ditinjau dari jenis kelamin

Program ini secara tegas diarahkan pada kaum wanita oleh karena jumlah mereka yang besar

dan partisifasinya kurang dalam rangka produktifitas dan efesiensi kerja.

C. Berdasarkan lingkungan sosial budaya

Masyarakat pedesaan.

Masyarakat perkotaan.

Masyarakat terpencil.

D. Berdasarkan kekhususan sasaran Pelajaran

Peserta didik yang dapat digolongkan terlantar, seperti anak yatim piatu.

Peserta didik yang mengalami pengembangan sosial dan emosional seperti anak

nakal, korban narkotika dan wanita tuna susila.

Peserta yang mengalami cacat mental dan cacat tubuh seperti tuna netra, tuna rungu,

tuna mental.

Peserta didik yang karena berbagai sebab sosial, tidak dapat mengikuti program

pendidikan persekolahan.

E. Berdasarkan pranata

A. Pendidikan keluarga.

B. Pendidikan perluasan wawasan.

C. Pendidikan keterampilan.

F. Berdasarkan sistem pengajaran

1. Kelompok, organisasi, dan lembaga.

2. Mekanisme sosial budaya seperti perlombaan dan pertandingan.

3. Kesenian tradisional, seperti wayang, ludruk, ataupun teknologi modern seperti

televisi, radio, film, dan sebagainya.

Prasarana dan sarana seperti balai desa, mesjid, gereja, sekolah dan alat-alat perlengkapan

kerja.

G. Berdasarkan segi pelembagaan program

1. Program antar sektoral dan swadaya masyarakat seperti PKK, PKN dan P2WKSS.

Page 10: Makalah pls

11

2. Koordinasi perencanaan desa atau pelaksanaan program pembangunan.

3. Tenaga pengarahan di tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa.

4. Tujuan Pendidikan Agama Luar Sekolah

Pendidikan agama luar sekolah mempunyai dua macam tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus.

a. Tujuan Umum:

1) Memperluas keikut sertaan masyarakat dalam pemerataan kesempatanbelajar dan

meningkatkan mutu warga masyarakat melalui pendidikan.

2) Meningkatkan proses belajar mengajar untuk mencapai daya guna dan hasil yang optimal.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus adalah mempersiapkan warga masyarakat untuk mengembangkan diri

pribadinya atau untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih besar .

Dari dua tujuan di atas, maka pendidikan luar sekolah bertujuan untuk memberikan

kesempatan yang luas untuk bekerja kepada anggota masyarakat, juga melatih dan

mengembangkan secara kualifikasi pengetahuan kemampuan dan sikap yang harus dimiliki

oleh peserta didik dalam penyelesaian suatu program pengajaran.

Selanjutnya telah digariskan dalam A-Qur'an, bahwa tujuanpendidikan agama adalah tujuan

hidup manusia itu sendiri, seperti digambarkan dalam Al-Qur'an

a. Surat Adz-Dzariyat : 56: Artinya: "Tiadalah aku jadikan jin dan manusia melainkan

supaya merekamenyembah-Ku". (Al Dzariyat:56)

b. "Hai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allahdengan sebenar-

benar taqwa kepada-Nya dan janganlah sekalikalikamu mati melainkan dalam

keadaan beragama Islam". (AlImran : 102)

c. "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu ke kudukengkau dan jangan

pula engkau melepaskan selepas-lepasnya,nanti engkau tercela dan menyesal.

(jangan bakhil dan janganpemboros)". (Al Isra' : 29)

d. Maka apabila telah ditunaikan sembahyang, bertebarlah kamu dimuka bumi dan

carilah karunia (rezeki) Allah dang ingatlahakan Allah sebanyak banyaknya, mudah-

mudahan kamumenang (sukses)". (Al Jum'ah : 10)

Page 11: Makalah pls

11

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kepemimpinan atau juga leadership sangat berperan aktif dalam aplikasi sebuah pendidikan

luar sekolah. Di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dapat menunjang pelaksanaan

sebuah rencana yang telah disusun dalam sebuah progrrm PLS dengan diikuti suatu

manajemen dan adminitrasi yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Siagian (2002 : 62) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang

untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu

mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak

disenanginya.

B. SARAN

Di samping kita mengikuti jenjang pendidikan formal alangkah baiknya dilengkapi dengan

mengikuti pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus, dll. Agar kekurangan/kelemahan

yang ada pada pendidikan formal bisa tertutupi dengan pendidikan luar sekolah sehingga

diharapkan setiap lulusan bisa hidup mengikuti perkembangan zaman dan selalu dibutuhkan

oleh masyarakat seiring dengan perkembangan/kemajuan IPTEK.

Page 12: Makalah pls

11

DAFTAR PUSTAKA

Joesoef Soelaiman, 2004, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kurdie Syuaeb, 2002, Pendidikan Luar Sekolah. Cirebon: CV. Alawiyah.

Faisal Sanapiah, 1981, Pendidikan Luar Sekolah . Surabaya: CV. Usaha Nasional.

Page 13: Makalah pls

11

MAKALAH

MANAJEMEN ORGANISASI PLS

DISUSUN OLEH :

NAMA : ERNA SARI

NIM : 21215070

SEMESTER : III

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

KELAS RAHA

2013