makalah perubahan organisasi

40
Erikson Hasudungan RG Tugas OMB 170610070104 MAKALAH PERUBAHAN ORGANISASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Organisasi dan Manajemen Bisnis disusun oleh: ERIKSON HASUDUNGAN RG 170610070104 1

Upload: erikson-hasudungan-rajagukguk

Post on 18-Jun-2015

16.577 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Pengerjaan yang mengasyikkan dari seorang mahasiswa Administrasi Niaga UNPAD

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

MAKALAH

PERUBAHAN ORGANISASI

Diajukan untuk Memenuhi

Tugas Organisasi dan Manajemen Bisnis

disusun oleh:

ERIKSON HASUDUNGAN RG

170610070104

JURUSAN ILMU ILMU ADMINISTRASI NIAGA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2008

1

Page 2: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

BAB I

PENDAHULUAN

Perubahan organisasi ini merupakan salah satu kunci dalam mencapai

pengembangan organisasi. Organisasi terus berubah karena ia adalah sistem terbuka

yang selalu berinteraksi dengan dengan lingkungannya. Perubahan yang direncanakan

membutuhkan perhatian yang eksplisit terhadap masalah-masalah dan kesempatan-

kesempatan, dan perubahan ini juga terbantu oleh beberapa pengalaman yang

didapatkan oleh suatu organisasi. Berikut saya akan memberikan contoh kasus sebuah

perusahaan dalam masalah perubahan organisasinya.

“ Pada tahun 1990, McDonald’s menyadari posisinya berada ditengah-tengah

perdebatan yang membahas tetntang kemasan makanan yang dipakainya. Inti dari

perdebatan itu adalah kemasan model “kulit kerang” dari polystyrene (Styrofoam) yang

terkenal untuk membungkus hamburger dan produk makanan lain. Penentang yang

menentang tentang kemasan ini mengatakan bahwa kemasan ini tidak ramah lingkungan

dan ada metode yang lebih hijau yang tersedia. Ini bukan kritikan yang pertama yang

diangkat terhadap kemasan model kerang. Sebelumnya, McDonald’s pernah menentang

tuntutan masyarakat pada akhir tahun 1980-an karena anggapan bahwa pemakain

kemasan model kerang dengan kandungan chloroflurocarbon (CFC) yaitu senyawa

kimia yang dapat menyebabkan rusaknya lapaisan ozon di stratosfer. Nasib dari

kemasan model kerang awalnya diragukan, tapi pada tanggal 5 Agustus 1987,

McDonald’s mengumumkan bahwa mereka tetap memakai kemasan model kerang

karena pemasoknya telah beralih dengan tidak menggunakan CFC dalam proses

produksinya.

Walaupun ada perubahan ini, ketika kesadaran lingkungan makin tinggi pada

tahun 1988 dan 1990, kemasan model ulang diteliti kembali oleh masyarakat. Yang

menyebabkan perhatian khusus adalah kecepatan pembuangan sampah terisi;

diantisipasi bahwa pada tahun 1995, ruang yang tersedia untuk tempat pembuangan

sampah berkurang 80% dari yang tersedia pada tahun 1980. Pembakaran sampah pernah

dipikirkan sebagai alternative yang memadai, juga terbukti menimbulkan masalah

dalam hal mutu udara dan pembuangan abu.

2

Page 3: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

Alternatif lain yang dijajaki Environmental Protection Agency (EPA) dan

beberapa pemerintah negara bagian mengembangkan sebuah hierarki manajemen

sampah yang menempatkan pembakran sampah dan pembuangan sampah sebagai

alternative terakhir. Pilihan yang lebih disenangi termasuk mengurangi, menggunakan

ulang, dan daur ulang, dengan urutan seperti itu.

Menurut revisi yang dilakukan oleh perancang kemasan Gerstman & Meyers,

60% responden percaya bahwa kemasan plastic merupakan sumber yang paling

menyebabkan masalah yang paling sulit dalam pembuangan sampah padat. Memikirkan

jumlah polystyrene yang digunakan oleh perusahaan- kira-kira 40 juta kilogram setiap

tahun untuk membungkus Big Mac, Quarter Founder, Egg McMuffin, pancake untuk

sarapan, sandwich McChiken, dan Chicken McNuggert- McDonald’s dengan penjualan

pada tahun 1990 lebih dari $ 18 milliar, menjadi target yang mudah bagi kemarahan

kaum peencinta lingkungan. Akhirnya kemasan model kerang McDonald’s menjadi

korban dari kesadaran lingkungan yang semakin tumbuh dari masyarakat Amerika.

Ironisnya adalah persepsi yang menganggap bahwa kemasan pembungkus

makanan adalah yang paling banyak dari berat sampah kota adalah salah, karena hanya

8% dari sampah total di kota yang merupakan kemasan. Walaupun begitu, dengan citra

keemasan McDonald’s yang telah dicapai melalui perjuangan demikian keras, seringkali

lewat derma yang berkaitan dengan anak-anak. Dimana meereka telah mengeluarkan

uang jutaan dolar untuk membiayai atau mendukung usaha yang menunjukkan mereka

perduli pada masalah kesehatan, yaitu Ronald McDonald Houses yang menawarkan

tempat penginapan didekat rumah sakit untuk keluarga yang anak-anaknya dirawat

karena kanker. Disamping itu McDonald’s juga menjadi sponsor World’s Largest

Concert, bernyanyi bersama seluruh dunia pada tahun 1989 yang diudarakan di PBS dan

edisi khusus bulan Mei 1990 dari life magazine tentang masalah kuhsus anak-anak.

Karena McDonald’s berkepentingan mempertahankan citranya dalam masyarakat,

tuntutan terhadap model kemasan kulit kerang, terbukti atau tidak harus didengar dan

dijawab.

Pada awalnya, McDonald’s memberikan tanggapan atas desakan public dengan

mendorong upaya daur ulang polystyrene. Pada bulan oktober 1989, McDonald’s

memperkenalkan sebuah rencana di 450 buah restoran yang ada di New England untuk

mendaur ulang plastic polystyrene dan sampah karton bergelombang. McDonald’s

3

Page 4: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

memperlengkapi restoran dengan tempat sampah khusus untuk daur ulang. Mcdonald’s

membuat pamphlet dan poster yang isinya tentang alasan dalam mendaur ulang.

Walaupun hasil penelitian ini masih beraneka ragam, namun McDonald’s

memperluasnya pada tahun 1990 dengan beberapa kota yang diluar New Englland.

Kemudian pada bulan April, McDonald’s mengumumkan McRecycle, komitmen

perusahaan untuk membeli material hasil daur ulang sebesar $100 juta untuk konstruksi

restoran, mengubah modelnya, dan operasi. Ed Rensi, ketua operasional dan presiden

McDonald’s USA, meyakinkan, “Kami menantang para pemasok untuk menyediakan

produk hasil daur ulang ini pada kami”.

McDonald’s segan mengganti kemasan model kulit kerang kecuali jika benar-benar

perlu. Sebagai tambahan dari usaha daur ulang, McDonald’s setuju untuk bekerja sama

dengan Environmental Defense Fund (EDF), sebuah kelompok pembela nirlaba, untuk

mendirikan gabungan strategis. Kelompok gabungan ini mendapat tugas menghasilkan

sebuah kerangka kerja, pendekatan sistematik, dan dasar ilmiah yang kuat untuk

keputusan sampah padat McDonald’s. Gugus tugas tersebut memiliki program yang

terdiri dari 42 inisiatif untuk mengurangi sampah McDonald’s dan melunakkan dampak

dari kebiasaannya. Salah satu hasil, misalnya, adalah McDonald’s beralih untuk

memakai kantong kertas hasil dari daur ulang. Hasil lain adalah, akhirnya kemasan

model kulit kerang dihentikan. Kemasan itu telah berfungsi sebagai alat kemasan yang

berguna, dengan alasan estetik dan fungsional, tetapi hal itu menjadi titik focus yang

diserang oleh pencinta lingkungan. Semua hal diperhatikan, McDonald’s memutuskan

untuk menghentikan penggunaa kemasan sandwich dari foam di semua cabang

McDonald’s di AS dalam 60 hari.

Jadi memang kemasan yang dulu digunakan sudah diganti dengan kemasan

kertas walaupun kemasan yang sekarang tidak bisa didaur ulang namun itu lebih baik

daripada kemasan yang lama”. Itu adalah contoh kasus bagaimana McDonald’s

melakukan perubahan dalam organisasinya yang disebabkan oleh beberapa hal yang

mendesak dan dilihat dari segi pengaruhnya pada saat itu. Di bab selanjutnya saya akan

menganalisis kasus yang ada pada McDonald’s ini.

4

Page 5: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI (CHANGE AND

ORGANIZATION DEVELOPMENT )

A. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Manajer senantiasa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang

akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian disain organisasi diwaktu yang akan

datang. Perubahan-perubahan dalam lingkungan organisasi dapat disebabkan oleh

kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Berbagai kekuatan eksternal dapat menekan

organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan operasinya. Sedangkan perubahan dari

faktor seperti tujuan, kebijakan manajer, sikap karyawan, strategi dan teknologi baru

juga dapat merubah organisasi. Setiap organisasi penting mengalami perubahan sesuai

dengan kebutuhan organisasi tersebut. Pandangan yang realistis mengenai perubahan

organisasi mengakui bahwa stabilitas dan penyesuaian diri itu esensil untuk

kelangsungan hidup (survival) dan pertumbuhan. Oleh karena itu perlu kesadaran untuk

mempelajari bagaiamana menyusun, menyesuaikan diri dan mengubah organisasi

dengan cara yang lebih cocok dengan aspirasi manusia. Bagaiamana mengatur dan

mengkoordinasikan manusia dalam menentukan perubahan yang akan dilakukan.

Pada umumnya, perubahan dalam organisasi maupun dalam diri individu tidak

segera tampak oleh mereka yang berinteraksi dengan mereka sehari-hari. Organisasi

akan tampak lebih stabil oleh para pesertanya daripada oleh klien atau pengamat yang

hanya berinteraksi sekali-kali dengannya. Serangkaian perubahan-perubahan kecil dapat

menjadi perbedaan besar dalam jangka waktu yang lama. Dalam perubahan organisasi

ini sangat diperlukan keseimbangan dinamis dengan cara pihak manajemen meneliti

atau mendiagnosa keadaan yang paling cocok untuk mengatasi keadaan yang terjadi.

Adapun hal-hal yang tercakup dalam keseimbangan dinamis ini adalah :

1. Cukup stabilitas untuk memudahkan tercapainya sasaran-sasaran sekarang

2. Cukup kontinuitas untuk menjamin perubahan yang tertib, baik tujuan maupun alat-

alatnya

5

Page 6: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

3. Cukup daya beradaptasi untuk menanggapi dengan tepat permintaan eksternal dan

kesempatan, disamping perubahan keadaan internal\

4. Cukup daya pembaharuan (innovativeness) untuk memungkinkan organisasi

menggerakkan perubahan jika keadaan memerlukan

Para pengelola organisasi ditantang untuk mempersiapkan diri menghadapi

perubahan, karena perubahan bersifat mendadak (krisis) dan lebih sering dilakukan,

misal kegiatan merger, akusisi, pengambilalihan secara paksa, deregulasi, teknologi

baru, sentralisasi dan desentralisasi. Dalam ilmu manajemen maupun dalam praktek

bisnis, kata change merupakan kata yang luar biasa dan dianggap merupakan sesuatu

yang paling abadi didunia ini. Kadang kita tidak menyukai change karena dapat

menghancurkan sesuatu yang sudah bertahun-tahun berjalan dengan normal.

Ada beberapa karakteristik change yang diuraikan sebagai berikut, Kasali (2005):

a. Change begitu misterius, tidak mudah dipegang. Bahkan yang sudah dipegang pun

bisa pergi ketempat lain dan dapat memukul balik seakan tidak kenal budi.

Soekarno, Soeharto, dan Abdulrrahman Wahid berkuasa karena change, tapi juga

diturunkan karena change.

b. Change memerlukan change maker. Rata-rata pemimpin yang menciptakan

perubahan tidak bekerja sendiri, tetapi ia punya keberanian luar biasa.

c. Tidak semua orang bisa diajak melihat perubahan. Sebagian besar orang malah

hanya melihat memakai mata persepsi. Hanya mampu melihat realitas, tanpa

kemampuan melihat masa depan.

d. Perubahan terjadi setiap saat, karena itu perubahan harus diciptakan setiap saat pula,

bukan sekali-sekali. Setiap satu perubahan kecil dilakukan seseorang maka akan

terjadi pula perubahan-perubahan lainnya.

6

Page 7: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

e. Ada sisi keras dan sisi lembut dari perubahan.Sisi keras termasuk uang dan

teknologi, sedangkan sisi lembut menyangkut manusia dan organisasi.

f. Perubahan membutuhkan waktu, biaya, dan kekuatan. Untuk berhasil mengatasi

perubahan diperlukan kematangan berpikir, kepribadian yang teguh, konsep yang

jelas dan sistematis, dilakukan secara bertahap, dan dukungan yang luas.

g. Dibutuhkan upaya-upaya khusus untuk menyentuh nilai-nilai dasar organisasi

(budaya korporat).

h. Perubahan banyak diwarnai oleh mitos-mitos. Seperti pasien yang sakit, perubahan

berarti menelan pil pahit, atau bahkan amputasi yang artinya perlu pengorbanan

i. Perubahan menimbulkan ekspektasi, dan karenanya ekpektasi dapat menimbulkan

getaran-getaran emosi dan harapan-harapan yang bisa menimbulkan kekecewaan.

Untuk melakukan perubahan dalam organisasi, perlu dilakukan dalam bentuk proses

yang berurutan sebagai berikut:

a. Penelitian pasar internal dan ekternal untuk perubahan;

b. Antisipasi perlawanan;

c. Mengembangkan visi yang terbagi;

d. Mobilisasi kesempatan;

e. Menyiapkan sebuah rencana perubahan;

f. Memperkuat perubahan.

Demikian juga perubahan terhadap keorganisasian dapat dilakukan terhadap hal-hal

sebagai berikut :

a. Perubahan terus menerus (Preventive maintenance atau Kaizen). Perubahan ini

berisiko kecil, kurang intensif dan umum dilakukan.

b. Adaptasi. Perubahan ini bersifat inkremental, baik pada masalah eksternal dan

tekanan yang dihadapi organisasi.

c. Reorientasi. Perubahan ini bersifat antisipatoris (investasi) dan dengan ruang

lingkup strategi (fokus)

d. Rekreasi. Perubahan ini bersifat intensif dan penuh risiko

7

Page 8: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

B. SUMBER-SUMBER DORONGAN UNTUK PERUBAHAN

Banyak sumber atau pertimbangan yang menjadi landasan suatu organisasi untuk

melakukan perubahan, baik itu dari dalam lingkungan organisasi itu sendiri maupun dari

luar lingkungan organisasi itu.

Lingkungan

Perubahan organisasi seringkali dirangsang oleh perubahan lingkungannya. Lingkungan

umum organisasi dalam masyarakat meliputi faktor-faktor teknologi, ekonomi, hukum,

politik, kependudukan, ekologi, dan kebudayaan. Perubahan disini tampaknya akan

semakin pesat. Dalam lingkungan umum, masing-masing organisasi memiliki rangkaian

tugas yang jelas yang berfungsi dalam menentukan keputusan. Banyak sekali

perusahaan yang melakukan perubahan oleh karena desakan dari lingkungannya, baik

itu perubahan dari segi organisasi, produk, sistem dan lainnya.

Sasaran dan Nilai

Dorongan lain untuk melakukan perubahan berasal dari perubahan dari sasaran

organisasi. Perubahan apa yang dianggap baik dan benar (nilai) juga penting, karena

menyebabkan perubahan sasaran. Atau jika sasaran tetap konstan, perubahan nilai dapat

menimbulkan perubahan dalam perilaku yang dianggap sesuai. Melaksanakan

perubahan dengan menilai kembali perbandingan nilai-nilai dari berbagai pekerjaan

akan sangat berpengaruh terhadap organisasi kerja. Dimana segala sesuatu harus

ditanggapi berdasarkan nilai-nilai yang ada.

Teknik

Sistem teknik jelas merupakan suatu sumber perubahan organisasi. Contoh yang

dramatis adalah metode-metode baru untuk mengolah material dan atau informasi.

Mekanisasi, otomatisasi dan komputerisasi berpengaruh luas dalam organisasi.

Perubahan teknik ini meliputi bentuk/fungsi suatu produk atau desain produk maupun

jasa-jasa, disamping proses transformasi yang dipakai oleh organisasi tersebut.

Peramalan teknologi telah semakin mendapat perhatian sebagai usaha organisasi untuk

menghadapi lingkungan yang tidak pasti dan dinamis.

8

Page 9: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

Stuktur

Sumber lain yang menjadi dorongan dalam perubahan organisasi ini adalah sub-sistem

struktur. Perubahan-perubahan ini jelas berkaitan dengan perubahan-perubahan dalam

berbagai subsistem lainnya. Organisasi besar seringkali memakai perubahan struktur

untuk mengurangi besarnya unit operasi dan mengatasi kecenderungan birokratis.

Perubahan demikian dapat berpengaruh luas dan lama.

Perubahan struktur suatu organisasi biasanya menimbulkan banyak penyesuaian dalam

seluruh sistem. Perubahan internal panitia, satuan tugas, format organisasi, dan

manajemen program, memberikan dorongan untuk melakukan perubahan dalam

organisasi secara keseluruhan.

Psiko-sosial

Faktor lain yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan

organisasi berasal atau datang dari sistem psikososial. Yang menjadi fakta adalah sukses

tidaknya suatu organisasi itu tergantung dari bagaimana perilaku atau usaha manusia

dalam melakukan tugasnya dalam mencapai suatu tujuan. Sejauh mana kemampuan

yang ada dalam diri seorang manusia itu dapat ditunjukkan, seringkali menjadi faktor

yang penting dalam mencapai sassaran organisasi.

Jadi perubahan moral dan motivasi individu atau kelompok itu besar

pengaruhnya. Contoh yang seringkali membuat perilaku manusia berubah adalah seperti

terjadinya pengurangan tenaga kerja, merger dan lainnya. Dinamika kelompok dapat

meningkatkan atau menurunkan prestasi organisasi. Kemampuan manajemen

memimpin dan mempengaruhi perilaku, juga merupakan faktor yang menentukan.

Perubahan dalam setiap atau seluruh variable ini dapat menimbulkan perubahan yang

nyata dalam prestasi organisasi.

Manajerial

Dalam kegiatan pengawasan dan perencanaan, peranan manajer adalah

mempertahankan keseimbangan dianamis antara kebutuhan dan stabilitas dan

kontinuitas organisasi dengan kebutuhan akan adaptasi dan innovasi.

9

Page 10: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

Dalam banyak organisasi, manajer menghadapi pesatnya perubahan, baik dalam supra-

sistem lingkungan luar maupun dalam subsistem-subsistem organisasi internal yang

mempengaruhi proses manajerial. Jadi, kalau menurut pandangan kontingensi perlu

membuat pilihan strategis akan suatu perubahan yang akan dibuat oleh seorang manajer

atau pihak manajemen yang dapat menanggapi kebutuhan spesifik dalam keadaan

tertentu.

Konsultan

Dorongan kuat untuk perubahan organisasi juga datang dari para konsultan. Banyak

surat pos, majalah niaga, atau iklan publikasi dagang, membawa pesan bahwa organisasi

membutuhkan bantuan untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dibutuhkan.

Adakalanya konsultan digambarkan sebagai jawaban atas yang mencari pertanyaan atau

pemecahan yang mencari persoalan. Jadi segala sesuatu yang dibutuhkan untuk

berkembangnya organisasi bisa dikonsultasikan kepada konsultan perusahaan.

C. PERUBAHAN BERENCANA, DIMENSI, PROSES, DAN FOKUS

Konsep perubahan berencana ini mengasumsikan bahwa manajer itu tertarik

dengan perbaikan organisasi. Mereka selalu mengasumsikan bahwa selalu ada

kesempatan yang lebih baik. Karena dalam benak mereka selalu ada pertanyaan tentang

“ Bagaimana organisasi ini dapat lebih efektif , lebih efisien, dan menjadi tempat yang

lebih memuaskan untuk bekerja?”.

Jika organisasi dapat membedakan atau mengidentifikasi perbedaan antara dimana ia

berada sekarang dan kemana ia hendak menuju atas dasar suatu dimensi, maka ia dapat

melaksanakan proses perubahan berencana-perbaikan organisasi.

10

Page 11: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

Dimensi Perubahan Berencana

Bidang Masalah Pusat Perhatian Stretegi Perbaikan

Tugas / Teknologi Orang Latihan / Pendidikan

Wewenang /Tanggung

JawabPeranan Desain Pekerjaan

Komunikasi Regu/KelompokPerubahan perilaku

organisasi

Interaksi / Pengaruh

KepemimpinanAntar Kelompok Pembinaan Regu

Pemecahan Masalah /

Pengambilan KeputusanOrganisasi

Penyelesaian konflik antar

kelompok

Penetapan

Sasaran/PerencanaanUmpan Balik

Pengawasan Mutu Kehidupan Kerja

Konflik/Kerjasama Lingkungan Mutu

Definisi Peranan/Harapan

BersamaPerubahan Kebudayaan

Proses Perubahan Berencana

Diatas usaha-usaha perubahan tertentu, terdapat pertanyaan mengenai

kesanggupan organisasi untuk melaksanakan perbaikan organisasi – memandang diri

sendiri secara kritis. Dalam hal ini, pusat perhatian hendaklah pada proses perubahan

berencana dan bukan pada masalah-masalah tertentu. Perbaikan perubahan berencana

tentulah akan memberikan hasil karena ia memudahkan peninjauan identifikasi yang

terus-menerus mengenai masalah-masalah yang perlu diperhatikan.

Untuk memudahkan proses perubahan berencana itu, masalah-masalah

hendaklah dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diketahui perbedaan antara

keadaan sekarang dengan keadaan yang dikehendaki berdasarkan suatu dimensi yang

relevan. Masalah yang dirumuskan dengan baik sudah merupakan separuh sukses.

Tahap pemecahan meliputi pembuatan alternative-alternatif, menilainya, dan memilih

sebuah jalan tindakan di masa depan. Langkah-langkah tindakan sementara hendaklah

11

Page 12: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

diperiksa kemungkinan-kemungkinannya ( misalnya skill/ sumber-sumber daya yang

perlu). Ukuran prestasi hendaklah ditetapkan, sehingga hasil dari suatu perubahan

berencana itu dapat dievaluasi pada suatu waktu kemudian.

Pandangan Kontingensi mengenai perubahan berencana

Suatu masalah potensil dalam perubahan organisasi adalah kesatuan atau pra-

paham tentang jenis perubahan yang perlu dan dikehendaki. Seringkali setiap orang

yang berpengaruh di organisasi langsung terpikat oleh strategi-strategi tertentu atau

teknik-teknik spesifik. Dan pendekatan-pendekatan tertentu yang dilaksanakan tanpa

melihat situasi organisasi. Konsep kuncinya adalah keseksamaan, diagnosa yang

sungguh-sungguh mengenai situasi organisasi dan memadankan masalah-masalah, pusat

perhatian yang sesuai dan strategi-strategi perbaikan yang relevan. Misalnya,

ketidakefektifan, dan ketidakefisienan dalam pelaksanaan tugas, mungkin berasal dari

masalah kemanusiaan maupun masalah teknologis.

Penekanan pada motivasi mungkin membuang waktu saja, jika faktanya

pendekatan rekayasa industrial akan lebih relevant dan sebaliknya. Jika permasalahan

yang utama terletak pada skill dari pihak pekerja, maka respons yang tepat untuk hal itu

adalah bagaimana pihak manajemen memberikan pelatihan atau sejenis training.

Masalah-masalah lain mungkin disebabkan oleh tidak efektifnya regu, konflik antar

kelompok, atau sikap apatis dari setiap individu dalam setiap organisasi. Keputusan

mengenai strategi-intervensi tertentu hendaklah dihubungkan dengan masalah yang

didiagnosa oleh para anggota organisasi.

Teknologi Perubahan Berencana

Corwin mengutip banyak studi penelitian yang menunjukkan beberapa kesimpulan

tentang syarat-syarat bagi suksesnya usaha perubahan berencana. Misalnya, telah

ditetapkan bahwa suatu organisasi dapat mudah diubah, jika syarat-syarat berikut

terpenuhi yaitu :

Jika organisasi itu dimasuki oleh pihak luar ( outsiders ) yang liberal, kreatif, dan

tidak kolot dengan pandangan yang segar

12

Page 13: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

Jika pihak luar itu terbuka terhadap agen-agen yang kreatif, kompeten, dan

sosialisasi yang fleksibel

Jika staf organisasi itu terdiri dari orang muda, fleksibel, penyokong ( supportive )

dan penjaga atau “gatekeepers” yang kompeten

Jika strukturnya kompleks dan desentralisasi

Jika ia memiliki dana luar yang dapat meringankan beban organisasi yang perlu

untuk biaya inovasi

Jika para anggotanya memiliki posisi yang cukup aman dan terlindung dari resiko

perubahan status

Jika ia berlokasi di daerah perkotaan yang berubah dan modern, dimana ia

bekerjasama berat dengan berbagai organisasi modern lain yang dapat melengkapi

skill dan sumber daya.

Organisasi yang progresif dan berhasil telah menemukan cara-cara untuk

megatasi kejenuhan birokratis dan memasukkan semangat entrepreneurial. Ini

membutuhkan agar pihak manajemen lebih mengutamakan bagaiamana caranya

menyadap (tapping) kemampuan pada setiap level. “ Kita perlu menciptakan kondisi

yang memungkinkan orang memperoleh kekuatan untuk bereksperimen, untuk

mencipta, untuk mengembangkan, untuk menguji, untuk inovasi. Walaupun

produktivitas jangka pendek itu hanya dipengaruhi oleh sistem mesin, namun innovasi

membutuhkan usaha intelektual. Dan itu, pada gilirannya berarti orang. Semua orang di

segala bidang”.

D. PERUBAHAN STRUKTURAL

Maksud dari perubahan structural ini adalah focus yang terletak pada teknik-

teknik yang mempunyai dampak pada sistem struktur organisasi. Ini berarti hal yang

ditinjau adalah pola wewenang yang berubah, akses terhadap informasi, alokasi

imbalan, teknologi dan sebagainya. Tentu saja, dihindarinya pertimbangan mengenai

perubahan perilaku bukan berarti bahwa kita mengesampingkan arti perubahan itu.

Manajer dapat dan harus menggunakan teknik perilaku untuk mengadakan perubahan

disamping perubahan-perubahan structural. Kedua teknik itu merupakan alat bantu

untuk mengelola perubahan.

13

Page 14: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

Determinan

Bagaimana organisasi dapat tahu bahwa perubahan diperlukan? Perubahan itu

mungkin berupa identifikasi peluang yang akan dimanfaatkan manajemen. Namun lebih

sering, hal itu berupa antisipasi dari atau reaksi atas suatu masalah. Peluang dan

masalah tersebut bisa ada dalam organisasi tersebut, di luar orgnaisasi, atau diluar dan

didalam organisasi.

Berikut ada beberapa determinan perubahan structural :

Perubahan Tujuan. Konsistensi dengan strategi imperative, jika sebuah organisasi

memilih pindah dari pemrakarsa menjadi pengikut, strukturnya mungkin lebih

mekanistik

Pembelian peralatan baru. Dengan peralatan baru yang lebih memadai, cenderung

membuat suatu organisasi menjadi lebih mekanistis

Kelangkaan tenaga kerja. Kekurangan dalam tenaga kerja yang mampu

memberikan suara dalam pengambilan keputusan dapat menyebabkan perubahan

dalam organisasi

Peraturan Pemerintah. Diberlakukannya undang-undang baru menciptakan

kebutuhan untuk mendirikan departemen yang baru dan mengubah kekuasaan dari

departemen yang sekarang

Ekonomi. Keadaan ekonomi juga bisa memberikan efek penting bagi perubahan

suatu organisasi. Dan itu terlihat dari tingkat suku bunga yang ada dengan cara

bagaimana caranya memperluas suatu kebijakan atau menambah pegawai

Tindakan para pesaing. Tindakan yang agresif dari para pesaing dapat

menyebabkan ekspansi peran boundary-spanning dan peningkatan desentralisasi

Menurunnya keuntungan. Jika keuntungan perusahaan menurun, manajemen

seringkali mengambil jalan melakukan pembenahan structural. Pegawai dipindah-

pindahkan, departemen ditambah dan atau dihapus, hubungan kewenangan ditetapka

kembali, dan pola pengambilan keputusan diubah secara mencolok.

14

Page 15: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

E. PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN

Perubahan organisasi disebabkan faktor internal dan eksternal, maka dalam

perubahannya diperlukan agen perubahan (orang/pihak tertentu yang membawa

perspektif orang luar terhadap situasi perubahan organisasi yang bersangkutan), baik

tim perubahan internal (orang dekat) dan eksternal (orang luar), maupun kombinasinya.

Dalam melakukan perubahan juga seringkali ditemui penolakan dalam bentuk terbuka,

implisit, langsung dan tertahan, baik oleh perorangan (persepsi, kepribadian dan

kebutuhan) dan organisasi.               

Penolakan perorangan terhadap perubahan dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kebiasaan (Habit). Manusia merupakan makhluk yang terikat oleh kebiasaan, maka

dalam menghadapi kompleksitas (termasuk perubahan) akan mengandalkan pada

kebiasaan atau reaksi terprogram.

2. Kapasitas (Security). Manusia memiliki kebutuhan tinggi akan kepastian cenderung

menolak terjadinya perubahan, karena dapat mengancam perasaan keamanannya.

3. Faktor-faktor Ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi akan menyebabkan

penghasilan menyusut, karena tidak mampu melaksanakan tugas-tugas baru atau

rutin yang dikaitkan dengan produktivitas yang dihasilkan.

4. Perasaan-perasaan Takut terhadap Hal-hal yang Tidak Dikenal. Perubaha-

perubahan yang terjadi menyebabkan terjadinya substitusi ambiguitas dan

ketidakpastian.

5. Pemrosesan Informasi secara Selektif. Orang membentuk dunianya melalui

persepsinya sehingga secara selektif memproses informasi-informasi, dengan

mengabaikan informasi yang menantang dunia yang telah diciptakannya.                 

Penolakan organisasi terhadap perubahan dapat disebabkan hal-hal sebagai berikut :

1. Inersia struktural. Organisasi memiliki mekanisme built-in untuk menghasilkan

stabilitas, misal proses seleksi SDM, pelatihan dan teknik-teknik sosialisasi lainnya

15

Page 16: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

memperkuat syarat-syarat dan keterampilan peranan spesifik, beserta formalisasi

kegiatan.

2. Fokus perubahan terbatas. Organisasi terdiri dari sejumlah subsistem yang bebas,

maka perubahan terbatas pada subsistem-subsistem cenderung dihilangkan

pengaruhnya oleh sistem yang lebih besar.

3. Inersia kelompok. Perorangan ingin mengubah perilakunya tetapi norma-norma

kelompok dapat menjadi kendala. Seorang anggota kelompok serikat pekerja,

mungkin bersedia menerima perubahan-perubahan yang ditetapkan oleh pihak

manajemen, tetapi apabila serikat sekerja tersebut menetapkan untuk menolak setiap

perubahan unilateral dari pihak manajemen, maka pekerja bersangkutan akan

mengikuti penolakan demikian.

4. Ancaman bagi kepakaran. Perubahan-perubahan pada pola keorganisasi dapat

mengancam kepakaran kelompok-kelompok khusus.

5. Ancaman bagi hubungan-hubungan kekuasaan yang telah mapan. Setiap

tindakan redistribusi otoritas pengambilan keputusan dapat menyebabkan

terancamnya hubungan-hubungan kekuasan yang mapan.

6. Ancaman bagi alokasi sumber daya yang sudah mapan. Kelompok-kelompok

pada sesuatu organisasi yang mengendalikan sumber-sumber daya dalam jumlah

besar, seringkali menganggap perubahan sebagai ancaman.               

Untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan, dilakukan langkah berikut :

Pendidikan dan komunikasi untuk memahami logika suatu perubahan dan informasi

sesuai fakta.

Partisipasi yang memberikan sumbangan pemikiran.

Fasilitas dan bantuan berupa konseling, terapi, pelatihan keterampilan baru dan libur

singkat.

Negosiasi melalui paket imbalan khusus bagi pihak-pihak yang memiliki posisi

tawar.

16

Page 17: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

Manipulasi (mempengaruhi secara terbuka) dan kooptasi (unsur partisipasi) untuk

mendapatkan dukungan dengan memberikan peranan dalam pengambilan

keputusan.

Paksaan, terutama bagi yang tidak bersedia kompromi.

Cara Penanganan Perubahan

Selain beberapa cara diatas ada cara menangani perubahan organisasi dengan

memerlukan pendekatan. Cara pertama adalah konsep perubahan reaktif dan yang

kedua program perubahan yang direncanakan ( Planed Cange )

Pada cara pertama, biayanya murah dan sederhana serta ditangani secara cepat, di

mana manajer akan memberikan reaksi setelah masalah terjadi. Misalnya bila peraturan

pemerintah baru mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap

kebakaran mungkin manajer membeli alat-alat kebakaran.

Pendekatan yang kedua atau juga disebut proses produktif, thomas dan Bennis

mendefinisikan perubahan yang direncanakan sebagai perencanaan dan implementasi

inovasi struktural, kebijaksanaan secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan

atau sebagaian besar satuan organisasi menyiapkan diri untuk menyesuaikan dengan

perubahan.

Penolakan Terhadap Perubahan

Ada tiga sumber penolakan terhadap perubahan yaitu :

1. Ketidak pastian tentang akibat dan pengaruh perubahan

2. Ketidak pastian untuk melepaskan keuntungan-keuntungan yang ada

3. Pengetahuan akan kelemahan-kelemahan dalam perubahan yang diusulkan.

Pendekatan Perubahan Organisasi

Harold J. Leavitt menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui pengubahan

struktur, teknologi dan atau orang-orangnya.

Pendekatan Struktur

Pengubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan sistem internal,

seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi kelompok kerja, sistem komunikasi,

hubungan-hubungan tanggung jawab atau wewenang. Pendekatan struktural dibagi

menjadi tiga kelompok yang terdiri dari :

17

Page 18: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

Pertama melalui aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisai klasik.

Pendekatan ini berusaha untuk memperbaiki penciptaan pembagian kerja yang tepat dari

tanggung jawab jabatan para anggota organisasi, pengubahan rentang manajemen,

deskripsi jabatan dan sebagainya.

Kedua desentralisasi. Hal ini didasarkan pada penciptaan satuan-satuan organisasi

yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri dan memutuskan perhatian pada kegiatan yang

berorientasi tinggi. Hasilnya perbaikan prestasi kerja.

Ketiga modifikasi aliran kerja dalam organisasi. Pendekatan ini didasarkan pada

pemikiran bahwa aliran kerja dan pengelompokan keahlian yang tepat akan berakibat

kenaikan produktifitas secara langsung dan cenderung memperbaiki semangat dan

kepuasan kerja.

Pendekatan Teknologi

Untuk memperbaiki prestasi F.W. Taylor dan pengikutnya mencoba menganalisa dan

memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan dan mesin-mesin untuk meningkatkan

efisiensi sehubungan dengan perubahan teknologi adakalanya perubahan yang

dilakukan ternyata sering tidak cocok dengan struktur organisasi. Hal ini dapat

menciptakan ketidak senangan dan pemutusan hubungan diantara para anggota

organisasi akibanya terjadi penurunan produktifitas lebih banyak kecelakaan dan tingkat

perputaran karyawan yang tinggi.

Pendekatan Orang

Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara langsung perilaku karyawan

melalui pemusatan pada keterampilan sikap, prsepsi dan pengharapan mereka, sehingga

dapat melaksanakan tugas dengan efektif.

Dalam rangka menangani perubahan, diperlukan tiga hal yang bekerja secara simultan,

yakni pembangunan visi bersama, pola kerja dan alternatif solusi. Alternatif solusi dapat

dibedakan menjadi dua, model umum dan model spesifik. Terdapat beberapa model

spesifik sebagai berikut :

Model Medikal (The Medical Model). Model ini paling mendasar diantara model-

model yang ada dan menempat-kan agen perubahan sebagai penasihat, dimana

18

Page 19: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

organisasi meminta bantuan untuk menjelaskan masalah-masalah yang sedang

dihadapi organisasi tersebut, lalu mendiagnosis penyebab masalah tersebut dan

kemudian diminta advisnya tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi.

Organisasi tetap memiliki tanggungjawab untuk menerima atau menolak

rekomendasi-rekomendasi agen perubahan tersebut.

Model Dokter-Pasien (The Doctor-Patient Model). Model ini menempatkan

organisasi bersangkutan dalam posisi “seorang pasien” yang diduga ada hal yang

tidak “beres”, dimana agen perubahan (dokter) mendiagnosis dan menetapkan

solusi. Tetapi mengingat hubungan baik, organisasi tersebut biasanya akan

menerima dan melaksanakan rekomendasi-rekomendasi sang agen perubahan. Agen

perubahan tersebut terlibat dalam kegiatan-kegiatan diagnosis dan identifikasi

problem, yang dilakukan bersama (gabungan) dengan organisasi yang ada. MAkin

terlibat organisasi tersebut dalam proses yang disebut, makin besar kemungkinan

bahwa pihak manajemen akan menerima pemecahan yang direkomendasi.

Model Enginering (The Engineering Model). Model ini dugunakan, apabila

organisasi bersangkutan telah melaksanakan pekerjaan diagnostik dan telah

memutuskan suatu solusi khusus atau meminta bantuan sang agen perubahan untuk

menggariskan tindakan-tindakan pemecahan.

Model Proses (The Process Model). Model ini melibatkan kerjasama aktual antara

sang agen perubahan dengan organisasi bersangkutan, yang mana memungkinkan

pihak manajemen melihat dan memahami masalah keorganisasian.

Perubahan di dalam organisasi dapat mengikuti tiga macam langkah berikut :

1. Mencairkan (unfreezing) keadaan status quo (sebuah keadaan seimbang)

2. Gerakan (movement) ke keadaan baru

3. Membekukan kembali (refreezing) perubahan baru untuk menyebabkan menjadi

permanent

Sebagai ilustrasi, perubahan yang akan dibuat ditentukan oleh kemampuan

mobilisasi komitmen, modifikasi sistem, memantau kemajuan, mengakhiri perubahan

dan kemampuan kepemimpinan. Hal tersebut dapat diterjemahkan sebagai tantangan

dari kemampuan menyeleksi daerah pengembangan bisnis (dari mana, dimana dan

19

Page 20: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

kemana bergerak) sesuai dengan prinsip kekuatan bisnis yang didukung oleh daya tarik

pasar produk.

TEORI PERUBAHAN KORPORAT

a. Teori Force-Field, Kurt Lewin (1951)             

  Kurt Lewin (1951) dikenal sebagai bapak manajemen perubahan, karena ia dianggap

sebagai orang pertama dalam ilmu sosial yang secara ksusus melakukan studi tentang

perubahan secara ilmiah. Konsepnya dikenal dengan model force-field yang

diklasifikasi sebagai model power-based karena menekankan kekuatan-kekuatan

penekanan. Menurutnya, perunbahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan

terhadap organisasi, individu, atau kelompok. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan

tekanan (driving force) akan berhadapan dengan penolakan (resistences) untuk berubah.

Perubahan dapat terjadi dengan memperkuat driving force dan melemahkan resistences

to change.               

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola perubahan, yaitu :

1. Unfreezing, merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau adanya

kebutuhan untuk berubah. 

2. Changing, merupakan langkah tindakan, baik memperkuat driving force maupun

memperlemah resistences.

3. Refreesing, membawa kembali organisasi kepada keseimbangan yang baru (a new

dynamic equilibrium).

b. Teori Motivasi, Berckhard dan Harris (1987)          

     Berckhard dan Harris (1987) merumuskan teori-teori motivasi untuk berubah.

Mereka menyimpulkan perubahan akan terjadi kalau ada sejumlah syarat, yaitu :

Manfaat-biaya. Manfaat yang diperoleh lebih besar dari pada biaya perubahan

Ketidakpuasan. Adanya ketidak puasan yang menonjol terhadap keadaan sekarang.

Persepsi Hari Esok. Manusia dalam suatu organisasi melihat hari esok yang

dipersepsikan lebih baik.

Cara yang praktis. Ada cara praktis yang dapat ditempuh untuk keluar dari situasi

sekarang.Jika dirumuskan secara matematikansederhana menjadi persamaan sebagai

berikut :                                                               

20

Page 21: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

                           A B C > D

Keterangan : A= Ketidakpuasan; B = Persepsi Hari Esok; C = Ada cara yang praktis;

D = Biaya untuk melakukan perubahan.

c. Teori Proses Perubahan Manajerial, Beer et al. (1990)               

Teorinya dikembangkan dalam managerial school of thought. Melalui studinya ia

menemukan pentingnya melibatkan sedemikian banyak orang dalam perubahan. Dalam

managerial school of thought, peneliti juga menggunakan body of knowledge dari ilmu-

ilmu lain, khususnya psikologi dan sosiologi, sehingga teori ini mengadopsi pula

pentingnya upaya-upaya mengurang stres dalam perubahan dan desain pekerjaan yang

lebih memuaskan.               

Menurut teori ini, untuk menghasilkan perubahan secara manajerial perlu dilakukan hal-

hal sebagai berikut : 

1) Memobilisasi energi para stakeholders untuk mendukung perubahan, dengan

melibatkan mereka dalam menganalisis dan mendiagnosis masalah-masalah yang

menghambat daya saing organisasi.

2) Mengembangkan visi serta strategi untuk mengelola dan menghasilkan daya saing

yang positif.

3) Mengupayakan konsensus terhadap visi baru sehingga visi tersebut diterima sebagai

kebenaran dan dikerjakan tanpa pertentangan.

4) Memperluas revitalisasi pada seluruh departemen dalam organisasi.

5) Mengkonsolidasi perubahan melalui kebijakan-kebijakan strategi yang

diformulasikan, struktur, sistem, dan sebaginya.

6) Memantau terus kegiatan ini.

d. Teori Contingency, Tannenbaum dan Schmidt (1973)       

Keberhasilan menerapkan manajemen perubahan antara lain sangat ditentukan

oleh gaya (style) yang diadopsi oleh manajemen. Teori ini berpendapat tingkat

keberhasilan pengambilan keputusan sangat ditentukan oleh sejumlah gaya yang dianut

dalam mengelola perusahaan. Gaya kepemimpinan dalam suatu horizon mulai dari

sangat otokratik hingga partisipatif.                Vroom dan Jago (1988) mengatakan

bahwa tingkat keberhasilan masing-masing gaya kepemimpinan tersebut berkaitan erat

dengan sejumlah contingencies, yaitu

21

Page 22: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

Seberapa penting komitmen karyawan dibutuhkan dalam pengambilan keputusan

Apakah karyawan mau terlibat dalam tujuan perubahan?

Apakah manajer memiliki informasi yang cukup untuk mengambil keputusan yang

baik ?

Apakah karyawan cukup mempunyai kompetensi untuk mengambil keputusan ?

Jika manajer-manajer mengambil keputusan, apakah karyawan mau menurutinya ?

Berapa banyak waktu yang tersedia untuk mengambil keputusan ?

e. Teori Kerja Sama, Williams et al. (2002) 

Perubahan biasanya tidak berjalan tanpa adanya kerja sama dari semua pihak.

Teori kerja sama menjelaskan mengapa manusia mau bekerja sama dan bagaimana

memperoleh kerja sama. Ada beberapa penjelasannya mengapa manusia mau

melakukan kerja sama :

Motivasi memperoleh rewards atau kuatir akan mendapatkan punishment.

Motivasi kesetiaan terhadap profesi, pekerjaan atau perisahaan.

Motivasi moral, karena dengan bekerja sama dapat diterima secara moral.

Motivasi menjalankan keahlian.

Motivasi karena sesuai dengan sikap hidup.

Motivasi kepatuhan terhadap kekuasaan.

f. Teori Mengatasi Resistensi Dalam Perubahan, Kotter & Schlesinger (1979)               

Keduanya memperkenalkan enam segi strategi untuk mengatasi resistensi itu, yaitu:

komunikasi, partisipasi, fasilitasi, negosiasi, manipulasi, dan paksaan. Menurut teori ini,

teknik yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat resistensi masing-masing kelompok.

22

Page 23: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

BAB III

PEMBAHASAN

Kasus yang terjadi di McDonald’s dimana terjadi penuntutan atau protes

terhadap bahan yang mereka pakai. McDonald memerlukan perubahan. Kita dapat

melihat bahwa awal dari protes ini adalah karena bahan kemasan yang mereka pakai

untuk makanannya adalah bahan yang dalam proses produksinya memakai

Chlorofuorucarbon (CFC), yang dapat menyebabkan kerusakan lapisan ozon yang ada

di stratosfer. Seperti yang dikatakan oleh kasali (2005), perubahan itu berasal dari suatu

masalah yang timbul. Jadi pada waktu tahun 1988 dan 1990 memang dikatakan bahwa

masyarakat masih dalam kesadaran lingkungan yang tinggi. Jadi mereka mendesak

untuk atau agar bahan kemasan model kulit kerang diganti.

Faktor-faktor yang menyebabkan atau mendorong untuk terjadinya perubahan ini adalah

1. Lingkungan. Disini jelas kita lihat bahwa lingkungan menuntut untuk melakukan

perubahan. Dan perubahan yang didesak disini adalah perubahan dari segi produk

mereka atau lebih sfesifik dari kemasan yang membungkus produk mereka. Dan

satu hal lagi yaitu dari segi ekologinya. Dikatakan menurut mereka bahwa

sampahnya mereka memenuhi kota dan merusak lingkungan.

2. Teknik. Jadi hal ini mendorong dilakukannya perubahan, terlihat dari bagaimana

mereka menjalin kerjasama dengan EDF untuk mendaur ulang kemasan mereka.

Dengan teknologi yang canggih merekapun tidak terlalu keberatan untuk melakukan

perubahan.

3. Manajerial. Pihak manajerial ini juga mengharapkan akan terjadinya perubahan,

karena mereka khawatir dengan tuntutan yang ada akan mengakibatkan penurunan

pangsa pasar.

Perubahan yang dilakukan oleh McDonald’s adalah perubahan yang berencana

yang dilakukan secara berkesinambungan. Dan perubahan dalam diri McDonald’s

sendiri dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain dan perubahan

mereka membuahkan hasil dimana mereka tidak lagi menggunakan kemasan model

23

Page 24: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

kulit kerang dan mereka menggantinya dan merubah pandangan masyarakat terhadap

kinerja perusahaan.

Alternatif solusi yang dipakai dalam perubahan ini ada dua alternatif yaitu

Model Medikal (The Medical Model). Model ini paling mendasar diantara model-

model yang ada dan menempat-kan agen perubahan sebagai penasihat, dimana

organisasi meminta bantuan untuk menjelaskan masalah-masalah yang sedang

dihadapi organisasi tersebut, lalu mendiagnosis penyebab masalah tersebut dan

kemudian diminta advisnya tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi.

Organisasi tetap memiliki tanggungjawab untuk menerima atau menolak

rekomendasi-rekomendasi agen perubahan tersebut. Disini agen perubahan itu

adalah Jackie Prince, ilmuwan staf EDF.

Model Proses (The Process Model). Model ini melibatkan kerjasama aktual antara

sang agen perubahan dengan organisasi bersangkutan, yang mana memungkinkan

pihak manajemen melihat dan memahami masalah keorganisasian. Sama seperti

model yang diatas, mereka bekerjasama dengan EDF.

Perlu diperhatikan bahwa dalam perubahan yang dilakukan oleh McDonald’s ini

memerlukan biaya yang besar dan waktu yang cukup lama. Serta konsep dan metode

yang hendak dilakukan harus benar-benar menyentuh budaya korporasi, karena

perusahaan ini telah memakai kemasan model kulit kerang dalam waktu yang cukup

lama. Dan dalam rangka melakukan perubahan tidaklah mudah karena harus benar-

benar menyentuh hati dan keinginan dari setiap karyawan ataupun orang yang

berpengaruh dalam perusahaan. Jadi benar-benar perubahan yang dilakukan terhadap

produk mereka direncanakan. Hal ini sangat berpengaruh pada kepercayaan pelanggan

atau masyarakat setempat.

Kasus yang dihadapi oleh McDonald’s ini memberi sedikit pelajaran mengenai

kedudukan antara lingkungan organisasi dengan lingkungan alam. Jadi perubahan suatu

sistem organisasi dapat berubah baik itu dari produk, sistem, teknologinya, lebih banyak

disebabkan oleh rangkaian peristiwa yang terjadi di lingkungan kita baik itu dari

internal maupun eksternal dan jangan sampai diabaikan demi kelangsungan perusahaan

yang dimiliki.

24

Page 25: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Organisasi harus mempertahankan keseimbangan dinamis antara

stabilitas/kontiunitas dengan adaptasi/inovasi. Kita telah memakai model sistem untuk

mengidentifikasi dorongan-dorongan yang menyebabkan perubahan. Supra-sistem

lingkungan atau alam jelas berpengaruh terhadap organisasi melalui kekuatan teknologi,

ekonomi, hukum, politik, ekonomi, kebudayaan dan lainnya. Perubahan organisasi juga

datang dari subsistem yang ada.

Kalau saya melihat kasus yang ada dalam perusahaan McDonald’s itu sendiri

adalah bagaimana kemasan barang yang untuk produknya itu bermasalah. Jadi

sebaiknya perusahaan itu melakukan modifikasi terhadap kemasan yang bermodel kulit

kerang secepatnya karena menurut penelitian kemasan itu mengandung bahan CFC

yang dapat merusak lapisan ozon dan dapat membahayakan kehidupan manusia. Dan

apabila menurut penelitian hal tersebut atau bahan tersebut tidak terlalu berbahaya

asalkan daur ulangnya teratur, maka pihak manajemen harus bisa menyampaikan atau

menjelaskan kepada masyarakat umum bahwa barang atau kemasan tersebut tidak

cukup membahayakan. Maksud saya disini pihak manajemen harus mengambil

keputusan yang tegas baik itu dengan cara meminta pendapat dari agen yang diajak

bekerjasama ataupun dengan hal lain. Jangan sampai masalah itu dibiarkan. Secepatnya

perusahaan harus melakukan perubahan baik dari sistem organisasi yang berubah,

produk, maupun teknologi yang berubah.

Usaha perubahan berencana itu berfokus pada masalah efektivitas, efisisensi,

dan kepuasan para peserta. Fokus perbaikan organisasi dapat berupa analisa operasi,

individu, kelompok, maupun seluruh issu organisasi. Demikian hendaknya dilakukan

oleh perusahaan McDonald’s dalam melakukan perubahan, yaitu perubahan yang

direncanakan bukan secara spontanitas dengan memikirkan segala kemungkinan. Dan

satu hal lagi yang paling penting dalam melakukan perubahan organisasi adalah

partisipasi dari semua level yang terlibat dalam perubahan berencana tersebut.

25

Page 26: Makalah Perubahan Organisasi

Erikson Hasudungan RG Tugas OMB170610070104

DAFTAR PUSTAKA

Ansoff, H. I. dan McDonnell, E. J. 1990, Implanting Strategic Management. UK:

Prentice Hall International Ltd.

Clarke, L. 1998. Manajemen Perubahan (Terjemahan). Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Dessler, G.  2003. Human Resource Management. Ninth Edition. Ney Yersey: Prentice-

Hall, Inc.

Gibson, J.L., J.M. Ivancevich dan J.H. Donnelly, Jr. 1996. Organisasi (Terjemahan,

Jilid 2). Binarupa Aksara, Jakarta.

Hubeis, M. 2005a. Strategic Change Management. Makalah pada Acara Six Sigma

Training for PT. Bakrie Pipe Industries, Bekasi.

Kasali, R. 2005. Change. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Robbins, S.P. 2006. Perilaku Organisasi (Terjemahan) PT. Indeks Kelompok

Gramedia, Jakarta.

Robbins, S.P. 1994. Teori Organisasi . Penerbit Arcan, Jakarta.

Stoner, J. 1996. Manajemen. PT Prenhalinddo, Jakarta

Kast, F. 2002. Organisasi dan Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta

www.anakciremai.blogspot.com

26