makalah nasab dan radla'ah

22
MAKALAH Nasab dan radla’ah Makalah ini disusun guna memenuhi tugas : Mata Kuliah : Hadits Ahkam I Dosen Pengampu : Hasan Su’aidi, M.S.I Disusun Oleh: Nikmatul Barokah (2011113014) Ahmad Abdurrokhim (2011113019) Mustaqim (2011113028) Suhadi (2011113075)

Upload: nikma

Post on 17-Jan-2016

366 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

hadits

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

MAKALAHNasab dan radla’ah

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas:Mata Kuliah : Hadits Ahkam IDosen Pengampu : Hasan Su’aidi, M.S.I

Disusun Oleh:

Nikmatul Barokah (2011113014)

Ahmad Abdurrokhim (2011113019)

Mustaqim (2011113028)

Suhadi (2011113075)

AHWAL SYAKHSHIYYAHSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

PEKALONGAN

Page 2: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

2014

Hadits Ahkam I | 1

Page 3: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن الله بسم

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Alhamdulillah, Sungguh merupakan suatu kebahagiaan yang tak terhingga,

sehingga puja dan puji syukur wajiblah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

berkenan memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah

ini. Untaian Sholawat dan Salam akan selalu terhaturkan kepada Nabi Muhammad

SAW sang pemimpin ummat manusia dengan harapan semoga kita mampu

meraih Syafaatnya diakhir masa.

Ungkapan rasa terima kasih juga kami haturkan kepada dosen pengajar

khususnya Bapak Hasan Su’aidi, M.S.I. yang telah membimbing dan selalu

memberikan semangat yang pada akhirnya bisa membantu untuk lebih sedikit

demi sedikit memperluas wawasan pengetahuan kami sehingga dapat

terselesaikannya makalah ini, meskipun jika ditinjau lebih jauh makalah ini masih

belum sempurna untuk dikatakan sebagai makalah yang baik, dan kami menyadari

bahwa kami bukanlah manusia yang tercipta dalam kesempurnaan, namun kami

akan tetap berusaha untuk menjadi lebih baik dengan terus belajar.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran dari pembaca yang

dapat membangun agar makalah selanjutnya bisa lebih baik.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Pekalongan, September 2014

Penyusun

Hadits Ahkam I | 2

Page 4: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nasab adalah hubungan kekerabatan yang diambil dari bahasa arab al qarabah, sedangkan radla’ah adalah kegiatan menyusui yang dilakukan oleh seorang wanita terhadap seorang anak (bayi) yang usianya masih kurang dari dua tahun atau dalam masa sebelum penyapihan. Dalam dunia sosial radla’ah sudah berkembang sejak sebelum nabi dilahirkan dan menjadi sebuah adat yang berlaku bagi bangsa arab.

Radla’ah mempunyai konsekuensi ke-Mahram-an seperti halnya pada hubungan kekerabatan (nasab). Oleh karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai hadits yang membahas masalah radla’ah guna dalam proses pembelajaran mata kuliah Hadits Ahkam I.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Nasab dan Radla’ah

2. Hadits-hadits tentang Radla’ah

a. Hadits apa saja yang menjadi dasar mengenai hal yang menimbulkan ke-Mahraman terhadap radla’ah.

b. Berapa frekuensi susuan yang menimbulkan kemahraman.

c. Apakah susuan terhadap orang dewasa menimbulkan ke-Mahraman.

d. Elemen (rukun) persusuan.

e. Bagaimana hukum persaksian seorang wanita dalam masalah Radla’ah.

Hadits Ahkam I | 3

Page 5: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nasab dan Radla’ah

1. Nasab

Nasab secara etimologis berarti al qarabah (kekerabatan).

Sedangkan nasab secara terminologis, para ulama tidak merumuskan definisi. Mereka mencukupkan makna nasab secara umum yang digunakan pada makna etimologisnya, yaitu al qarabah bayna syakhsain (kekerabatan diantara dua orang) tanpa memberikan definisi terminologinya.1

2. Radla’ah

Radla’ah, Ridla’ah, radla’ atau ridla’ secara bahasa menurut Jalal al-Din al-Suyuthi adalah:

$دى وشرب لبنه اسم لمص$ التIstilah (yang menunjuk) pada menghisap areola (payudara) dan meminum susu darinya.

Pengertian Radla’ah secara bahasa tersebut menegaskan bahwa persusuan terjadi secara langsung oleh bayi pada areola ibu. Sehingga meminum susu yang telah diperah dari ibu secara bahasa tidak disebut dengan radlla’ah.

Namun pengertian radla’ah secara teknis (syara’) berkembang secara lebih luas. Menurut istilah, al-Suyuthi mendefinisikan radla’ah dengan:

)ب (ح-ص-و+ل( ل م0 ل (س+ )و+ م)اح-ص(ل))ا أة4 ا ن( ام+ر) )و+ د(م)اغ(ه( +ه- ف(ى م)ع(د)ة( ط(ف+ل4 ا م(ن

Istilah (yang menunjuk) pada sampainya susu dari (seorang) perempuan atau benda yang dihasilkan dari susu tersebut ke dalam perut atau otak/sumsum anak-anak.

Definisi senada dikemukakan oleh Abdurrahman Al-Jaziry. Al-Jaziry menegaskan bahwa pengertian radla’ah adalah:

1 Akhmad Jalaludin, “ Nasab : Antara Hubungan Darah dan Hukum serta Implikasinya terhadap kewarisan”, Ishraqi. (Surakarta: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, Vol. 10. No. 1, Juni, 2012), Hlm. 67

Hadits Ahkam I | 4

Page 6: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

)م+ (ل)ى ج)و+ف( ط(ف+ل4 ل Aة4 ا )د)م(ي )ن أ )ب و)ص-و+ل- ل

+ن( )ي Aه- ع)ل)ى ح)و+ل ت )ز(د+ س( يSampainya susu manusia ke rongga anak yang usianya tidak melewati dua tahun.2

B. Hadits-hadits Tentang Radla’ah

1. Haram Karena Susuan Apa-apa Yang Haram Karena Hubungan Nasab

Aن) رضى الله عنهما ا4اسAب) ع(ن+ اب(ن)ع)و ى)ل) ع-د+ي(ر- صلى الله عليه وسلم اAى(بAالن )ن( م+ى(خ) ا-ة)ن+ااب)هAن( : ا)ال)ق), ف)ة)ز+م) ح(ة)ن+اب

ا) م(ة)اع)ضA الر)ن( م-م)ر+ح)ي), و(ة)اع)ضAالر . )متفق عليه((ب)سA الن)ن( م)م)ر+ح)ي

Artinya: Dari Ibnu Abbas RA bahwa dia mengizinkan agar Nabi SAW menikahi putri hamzah. Beliau bersabda: “Dia itu tidak halal untukku. Dia adalah putri saudaraku sesusuan dan apa yang diharamkan karena nasab (keturunan) juga diharamkan karena penyusuan.” (Muttafaq ‘alaih).3

)-ح)ل+ف) ا+ن) رضى الله عنها ا عائشة+ن)ع)و ا)ه+ي)ل) ع-ن(ذ+أ)ت+س) ي)اء) ج(-س+ي)ع-ق+ى ال(ب)ا ا)خ)ا -ه) ل)ن) آذ+ن) ا-ت+ي)ب)أ) : ف+ت)ال) ق(.اب)ج(ح+ ال)عد)ب

صلى الله عليه( الله-ل+و-س) ر)اء) ج)مAال)فى(ان)ر)م)ا), ف-ت+ع)ن)ى ص(ذAال( ب-ه-ت+ر)ب+خ)وسلم ا

2 Ahwan Fanani, “Bank Air Susu Ibu (ASI) Dalam Tinjauan Hukum Islam”, Ishraqi. (Surakarta: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, Vol. 10. No. 1, Juni, 2012), Hlm. 88 3 Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, terjemahan Khalifaturrahman dan Haer Haeruddin (Jakarta : Gema Insani, 2013), Hlm. 502

Hadits Ahkam I | 5

Page 7: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

.)كم) ع-هAن( : ا)ال)ق) فAى)ل) ع-ه) ل)ن) آذ+ن)ا )متفق عليه(

Artinya: Dari Aisyah RA, bahwa suatu ketika Aflah - saudara Abu Qu’ais – datang meminta izin untuk bertemu dengannya setelah ada perintah hijab. Aisyah berkata, “Aku tidak mengizinkannya”. Ketika Rasulullah SAW datang, aku beritahukan apa yang telah aku lakukan. Lalu beliau menyuruhku untuk mengizinkkannya seraya bersabda, “Sesugguhnya dia itu pamanmu (sesusuan).” (Muttafaq ‘alaih).4

Secara umum, hadits-hadits yang telah dikutip mengandung makna bahwa dampak dari penyusuan adalah ke-Mahram-an. Dengan kata lain hadits-hadits tersebut menetapkan bahwa dampak susuan itu mengharamkan pernikahan.5

Berkenaan dengan itu, Ali Bassam dalam syarahnya menyatakan bahwa yang haram dinikahi karena susuan, yaitu: semua anak ibu susuan, baik dari suaminya (ayah susuan) maupun dari suaminya yang lain, karena mereka menjadi saudara anak yang disusui. Demikian pula anak-anak suaminya yang pemilik susu dari wanita yang menyusui dan dari istri lainnya karena mereka menjadi saudara bagi anak yang menyusui.6

2. Bilangan dan Bentuk Susuan yang Dapat Mengharamkan

:+ت)ال) رضى الله عنها ق)ة)ش(ائ) ع+ن)ع صلى الله عليه وسلم( الله-ل+و-س) ر)ال)ق

. )اخرجه(ان)تAص)م+ وال-ةAص)م+ ال-مر)ح-ات): ل مسلم(

Artinya : Dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “sekali dan dua kali isapan itu tidak di haramkan.” (HR. Muslim).

4 Ibid. Hlm. 5015 Hasbi ash-Shidieqy, 2002 Mutiara Hadits, jilid V (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2003), Hlm. 746 Munir, “Pemikiran Hadits-Hadits Radla’ah dalam Kitab Taysiir Allam, Subul al-Salam, dan 2002 Mutiara Hadits”, Al-Fikr. (Makassar: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar , Vol. 16, No. 1, 2012), Hlm. 51

Hadits Ahkam I | 6

Page 8: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

Ulasan: Berdasarkan hadits diatas, maka Abu Sauri, Abu Ubaid, Ibn Munzir, dan Daud berpendapat bahwa frekuensi susuan yang mengakibatkan mahram adalah yang dilakukan sebanyak tiga kali atau jika kurang dari itu maka kegiatan penyusuan tidak mengakibatkan mahram.

Kemudian golongan lain berpendapat bahwa kadar susuan yang berdampak mahram, paling sedikit lima kali susuan, ini menurut pendapat Abdullah Ibnu Mas’ud, Abdullah bin Zubair, ‘Atha’, Thawus dan Madzhab Imam Syafi’i, Ahmad, dan Ibnu Hazm. Alasan mereka yaitu hadits:

ا)م+ي( ف)ان) : ك+ت)ال)ارضى الله عنها ق)ه+ن)ع)و 4ات)ع)ض) ر-ر+ش) : ع(آن+ر-ق+ الف(ى )ل(ز+ن-أ 4س+م)خ( ب)ن+خ(س- نAم-, ث)ن+مر)ح- ي4ات)م-و+ل+ع)م ىل رسول الله ص)ىف-و-ت). ف4ات)م+و-ل+ع)م

)ن( م-أ)ر+ق)ا ي)م+ي( ف)ي(ه)الله عليه وسلم و . )رواه مسلم((آن+ر-ق+ال

Artinya: Dari Aisyah RA berkata: “Yang diharamkan Al Qur’an adalah sepuluh susuan yang dikenal, kemudian dihapus dengan lima susuan tertentu dan Rasulullah SAW wafat ketika keadaan masih tetap, sebagaimana ayat Al Qur’an yang dibaca.” (HR. Muslim).7

+ه)ا )ال) ق ق)ال)ت+ : رضى الله عنهاو)ع)ن صلى الله عليه وسلم :( الله-ل+و-س)ر-ة)اع)ضAاالر)مAن(ا), فAن-ك-ان)و+خ( ا+ن( م)ن+ر-ظ+ن-ا

. )متفق عليه((ة)اع)ج)م+ ال)ن(مArtinya : Dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “ (wahai kaum wanita) lihatlah saudara – saudaramu (sesusuan), sebab penyusuan itu hanyalah karena lapar.” (Muttafaq ‘alaih).

Ulasan: Menurut Pensyarah Taysiir Allam, al-Bassam, Hadits tersebut menegaskan tentang susuan yang mengharamkan adalah susuan yang

7 Ibid, Hlm. 51Hadits Ahkam I | 7

Page 9: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

menguatkan badan. Kesimpulannya adalah bahwa hadits tersebut memberikan pengertian tentang susuan yang mengharamkan nikah adalah susuan yang menguatkan badan dan menghilangkan lapar.8 Dan diperkuat dengan hadits:

)م)ة) ل -م س) الله عنها ق)ال)ت+ :رضىو)ع)ن+ او+ل- الله( صلى الله عليه وسلم س- ق)ال) ر)

)ق) م)اف)ت Aال) ض)اع)ة( ا Aم) م(ن) الر -ح)ر ي : ال)(. )رواه +ف(ط)ام +ل) ال )ان) ق)ب )م+ع)اء), و)ك األ+الترمذي, وصححه هووالحاكم(

Artinya: Dari Ummu Salamah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak haram karena penyusuan kecuali yang membekas di perut, yaitu sebelum anak disapih.” (HR Tirmidzi, Hadits ini shahih menurutnya dan al-Hakim).

ع-و+د4 (ن+ اب(ن)ع)و رضى الله عنهمام)س+ صلى الله عليه( الله-ل+و-س) ر)ال) قق)ال) :

+ع)ظ+م),وسلم ال ز) +ش) )ن م)اا Aال) ض)اع) ا ر) : ال). )رواه ابو داود( Aح+م) )ت) الل +ب )ن و)ا

Artinya: Dari Ibnu Mas’ud RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada susuan kecuali yang menguatkan tulang dan menumbuhkan daging.” (HR. Abu Dawud).9

8 Ibid, Hlm. 499 Al-Asqalani. Op. Cit. Hlm. 502-503

Hadits Ahkam I | 8

Page 10: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

3. Menyusui Orang Dewasa

:+ت)ال) رضى الله عنها ق)ة)ش(ائ)ع+ ن)ع)وا) : ي+ت)ال)ق) ف4,ل+ي)ه- س-ت+ن( ب-ة)ل+ه) س+ ت)اء)ج

ى(ب)ى ا)ل+و)ا مم(ال) سAن( ا( الله)ل+و-س)ر -غ-ل+ي)ا ب) م)غ)ل)ب+د)ق)ا, و)ن(ت+ي) ب+ي(ا ف)ن)ع) م)ة)ف+ي-ذ)خ .(ه+ي)ل)ى ع(م)ر+ح) ت(ه+ي(ع(ض+ر) : ا)ال)ق) ف-ال)جالر

)رواه مسلم(Artinya : Dari Aisyah RA berkata : “Sahlah binti Suhail datang dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Salim, budak kecil yang telah dimerdekakan Abu Hudzaifah, tinggal bersama kami di rumah kami, padahal ia sudah dewasa. Beliau bersabda : “Susuilah dia agar engkau menjadi haram dengannya.” ( HR. Muslim)

+ن) أ-ه-ت+ر)ب+خ) أ)ة)م)ل) س-م أ(ت+ن( ب)ب)ن+ي) ز+ن)ع صلى اللهي(بAج الن+و) ز)ة)م)ل) سم-ا أ)هAم-أ

-ر(ائ)ي س)ب) أ-ل+و-ق) ت+ت)ان)عليه و سلم ك +ن) صلى الله عليه و سلم أي(بA الن(اج)و+ز)أ

(ة)اع)ضA الر)ك+ل(ت(ا بد)ح) أAن(ه+ي)ل) ع)ن+ل(خ+د)ي اAل(ا إ)ذ)ى ه)ر)ان) م(الله) و)ة)ش(ائ)ع( ل)ن+ل-ق)و

صلى الله( الله-ل+و-س)ا ر)ه)ص)خ+ر) أة)ص+خ-ر)و-ا ه)م) فةAاص)م خ(ال)س(عليه و سلم ل

ا)ل) و(ة)اع)ضA الر(ه(ذ)ه( ب0د)ح)ا أ)ن+ي)ل) ع4ل(اخ)د(ب ()رواه مسلم ان+ي)ائ)ر

Hadits Ahkam I | 9

Page 11: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

Artinya : Dari Zainab binti Ummu Salamah, Bahwa ibunya, yakni Ummu Salamah (isteri Nabi SAW) berkata, “ semua isteri-isteri Nabi menolak untuk memasukkan Laki-laki yang pernah mereka susui pada usia dewasa kedalam rumah mereka. mereka mengatakan kepada Aisyah, Demi Allah! apa yang berhak kepada Salim dengan Sahlah tersebut hanyalah Dispensasi yang diberikan Rasulullah, SAW khusus untuk Salim, sehingga laki-laki yang pernah kita susui pada usia dewasa seperti itu tidak boleh masuk kerumah kita dan kita tidak boleh melihatnya.” (HR. Muslim)10

Berkenaan dengan kasus salim sebagai orang dewasa (baligh). Dalam hal ini al-Shan’ani menjelaskan bahwa tetang menyusui orang dewasa ada dua pandangan, yakni membolehkan dan tidak membolehkan . golongan yang membolehkan, adalah berdasar pada riwayat Muslim dari Aisyah tetang salim tersebut yang diperintahkan untuk disusui. Golongan yang tidak membolehkan dengan alasan merujuk pada QS. Al Baqarah : 233

+ن( )ي د)ه-نA ح)و+ل و+ال)( ض(ع+ن) أ -ر+ (د)ات- ي +و)ال و)ال

ض)اع)ة) Aالر Aم) -ت )ن+ ي اد) أ ر)( (م)ن+ أ +ن( ل )ي )ام(ل �ك

Artinya: Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

Serta berdasar pada hadits riwayat Muslim dari Zainab binti Ummu Salamah yang menyatakan bahwa hal tersebut hanya berlaku bagi Salim dan Sahlah.11

Pendapat Jumhur adalah berpegang pada hadits:

رضى الله عنهما4اسAب) ع(ن+ اب(ن)ع)و. )رواه +ن( )ي +ح)و+ل (الA ف(ى ال ض)اع) ا ر) ق)ال) : ال)

الدرقطنى وابن عدى مرفوعاوموقوفا, ورجحاالموقوف(

10 Ibnu Hajar al-Asqalani. Op. Cit. Hlm. 500-50111 Munir, Op. Cit, Hlm. 49

Hadits Ahkam I | 10

Page 12: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

Artinya: Dari Ibnu Abbas RA berkata: “Tidak ada susuan kecuali dalam dua tahun.” (Hadits Marfu’ dan Mauquf riwayat Ad-Daruquthni dan ibnu ‘adi. Namun mereka lebih menilainya Mauquf)12

4. Elemen (rukun) persusuan

Definisi al-Jazary mengenai radla’ah telah memasukan penjelasan yang lebih spesifik mengenai persusuan (yang mengandung konsekuensi hukum), yaitu susu manusia yang masuk ke perut bayi yang belum berusia dua tahun atau lebih. Patokan dua tajun sebagai batass persusuan yang membawa akibat hukummerupakan hassil pembaaan dalildan berdasarkan mafhum (makna tidak langsung) dari al-Qur’an, yang di dukung leh hadits-hadits lainnya, seperti hadits riwayat al-Turmudzi:

+ل) )ان) ق)ب )م+ع)اء), و)ك )ق) األ+ م)اف)ت Aال) ض)اع) ا ر) ال).) رواه الترمذي, وحسنه( +ن( )ي +ح)و+ل ال

Artinya: tidak ada persusuan kecuali yang membuat usus terbuka (kenyang), yatu sebelum usia dua tahun. (HR. Al-Tirmidzi, dan dihasankan olehnya).

Sementara itu, hadits tentang perintah Rasulullah kepada Sahlah binti Suhail agar menyusui salim meskipun sudah berusia baligh agar bebas masuk kerumah sebagaimana mahram dipandang sebagai dalil yang di nasakh atau dalil yang marjuh (diganti). Definisi a-Suyuthi dan Abdurrahman al-Jaziry mengenai susuan diatas dapat dilacak akarnya dalam fiqh islam. Abu Zakariyya Yahya al-Nawawi , misalnya melakukan pemetaan mengenai elemen (rukun) persusuan, yaitu 1) orang yang menyusui, 2) susu, dan 3) tempat susu itu masuk.

Elemen pertama , yaitu orang yang menyusui dispesifikasi lebih lanjut oleh al-Nawawi dengan 3 syarat: a) perempuan, b) hidup, dan c)sudah mungkin melahirkan. Elemen kedua yaitu susu tidak disyaratkan susu yang telah terpisah dari areola itu harus tetap berbentuk susu, melainkan bisa berubah dalam wujud lainatau bahkan bercampur dengan benda lain.

Pendapat berbeda disampaikan oleh Sayyid Sabiq. Sabiq berpendapat bahwa persusuan yang mengakibatkan terjadinya pengharaman (dalam pernikahan) akibat terjadinya hubungan persaudaraan adalah penyusuan yang sempurna, yaitu yang terjadi dengan bayi yang menyusu langsung ke areola ibu. Elemen ketiga, yakni tempat susu masuk dispesifikasi oleh al-

12 Ibnu Hajar al-Asqalani. Op. Cit, Hlm. 502Hadits Ahkam I | 11

Page 13: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

Nawai dengan tiga syarat: a) perut, b) anak kecil (kurang dua tahun) dan c) hidup.

Elemen-elemen diatas dapat membantu untuk melihat berbagai dimesi persusuan yang diinduksikan dalil syar’i kemudian dirumuskan secara sistematis menjadi fiqh. Tiga elemen yang dikemukakan oleh al-Nawawi tersebut membentuk tiga rukun menyususi, yang pada masing-massing rukun terdapat syarat-syarat.13

5. Wanita Dapat Menjadi Saksi Dalam Hal Susuan

Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab at-Taruq al-Hukmiyyah fi al-Siyasah al-Syarii’iyyah berbicara tentang saksi satu orang perempuan dalam perkara susuan dalam kitab tersebut Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah menjelaskan bahwa Dalam perkara susuan, Nabi SAW menerima kesaksian seorang perempuan, yang memberikan kesaksian atas perbuatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri. Berdasarkan pada hadits:

+ح)ار(ث( +ن( ال )ة) ب , رضى الله عنهو)ع)ن+ ع-ق+ب , (ه)اب4 (ى ا )ب +ت) ا (ن )ح+ي) ب -مA ي وAج) ا )ز) Aه- ت )ن ا

-م)ا, -ك ض)ع+ت )ر+ )ة0. ف)ق)ال)ت+ : ق)د+ ا ا ف)ج)اء)ت( ام+ر)(ىA صلى الله عليه وسلم Aب )ل) الن ا ف)س)

)ة0. ق)ه)ا ع-ق+ب ؟ ف)ف)ر) +ل) +ف) و)ق)د+ ق(ي )ي : ك ف)ق)ال)ه-. )اخرجه البخرى( +ر) و+جا غ)ي )ح)ت+ ز) )ك و)ن

Artinya: Dari Uqbah bin Harits RA bahwa ia telah menikah dengan Ummu Yahya binti Abu Ihab, lalu datanglah seorang perempuan dan berkata: “ Aku telah menyusui engkau berdua.” Kemudian ia bertanya kepada Nabi SAW dan beliau bersabda: “ Bagaimana lagi? Sudah ada orang yang mengatakannya.” Lalu uqbah menceraikannya dan wanita itu kawin dengan laki-laki lainnya. (HR. Bukhari)

Imam Ahmad memperkuat pendapat didukung ketentuan hukum acara pembuktian dalam perkara susuan ini dengan kesaksian seorang perempuan, melalui riwayat Bakar bin Muhammad, dari ayahnya. Dia berpendapat bahwa dalam hal seorang perempuan memberi kesaksian terhadap sesuatu yang lazimnya tidak dilihat oleh laki-laki, seperti

13 Afnan Fanani, Op. Cit, Hlm. 88-89Hadits Ahkam I | 12

Page 14: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

mengenali suara bayi, peristiwa yang terjadi di kamar mandi khusus wanita atau tempat pemandian khusus untuk perempuan. Maka, masalah tersebut akan diperoleh gambaran yang lebih transparan apabila dilakukan diantara sesama mereka.14

14 Ibnu Qayyim al-Jauziyah, al-Taruq al-Hukmiyyah fi al-Siyasah al-Syarii’iyyah (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, t.th), Hlm. 92

Hadits Ahkam I | 13

Page 15: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

KESIMPULAN

1. Nasab secara etimologis yaitu al qarabah bayna syakhsain (kekerabatan diantara dua orang)

2. Radla’ah menurut bahasa adalah Istilah (yang menunjuk) pada menghisap areola dan meminum susu darinya.

sedang menurut istilah syara’ radla’ah adalah Istilah (yang menunjuk) pada sampainya susu dari (seorang) perempuan atau benda yang dihasilkan dari susu tersebut ke dalam perut atau otak/sumsum anak-anak.

3. Secara umum berdasarkan hadits-hadist yang telah dikutip bahwa dampak dari radla’ah adalah ke-Mahram-an.

4. Mengenai frekuensi (kuantitas) susuan yang menimbulkan ke-Mahram-an para ulama berbeda pendapat.

5. Mengenai susuan terhadap orang dewasa juga terdapat dua pendapat yakni membolehkan (menimbulkan ke-Mahram-an) dan tidak membolehkan (tidak menimbulkan ke-Mahram-an)

6. Elemen (rukun) radla’ah ada tiga, yaitu: a) orang yang menyusui, b) susu, dan c) tempat susu itu masuk.

7. Dalam perkara radla’ah, Nabi SAW menerima kesaksian seorang perempuan,

yang memberikan kesaksian atas perbuatan yang dilakukan oleh dirinya

sendiri.

Hadits Ahkam I | 14

Page 16: Makalah Nasab Dan Radla'Ah

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. t.th. al-Taruq al-Hukmiyyah fi al-Siyasah al-

Syarii’iyyah. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.

Ash-Shidieqy, Hasbi. 2003. 2002 Mutiara Hadits, jilid V. Semarang: PT Pustaka

Rizki Putra.

Al-Asqalani, Ibnu Hajar. 2013. Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, terjemahan

Khalifaturrahman dan Haer Haeruddin. Jakarta : Gema Insani.

Fanani, Ahwan. 2012 “Bank Air Susu Ibu (ASI) Dalam Tinjauan Hukum Islam”.

Ishraqi Vol. 10. No. 1, Juni. Hlm. 83-96. Surakarta: Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jalaludin, Akhmad. 2012. “ Nasab : Antara Hubungan Darah dan Hukum serta

Implikasinya terhadap kewarisan”. Ishraqi Vol. 10. No. 1, Juni, 2012. Hlm.

65-82. Surakarta: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Munir. 2012. “Pemikiran Hadits-Hadits Radla’ah dalam Kitab Taysiir Allam,

Subul al-Salam, dan 2002 Mutiara Hadits” Al-Fikr. Vol. 16, No. 1. 2012

Makasar: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar.

Hadits Ahkam I | 15