makalah "kreatif berbusana dengan saput poleng"

11
Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng Makalah Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia Oleh : Nama : Paulus Krisna Wisnumurti Kelas : XI IPS 2 No : 28

Upload: paulus-krisna-wisnumurti

Post on 30-Nov-2015

269 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

created by Paulus Krisna Wisnumurti SMA N 4 Surakarta

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah "Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng"

Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia

Oleh :

Nama : Paulus Krisna WisnumurtiKelas : XI IPS 2No : 28

SMA Negeri 4 SurakartaSurakarta

2012

Page 2: Makalah "Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng"

Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia

Oleh :

Nama : Paulus Krisna WisnumurtiKelas : XI IPS 2No : 28

SMA Negeri 4 SurakartaSurakarta

2012

Page 3: Makalah "Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng"

A. Pendahuluan

Bali merupakan salah satu tujuan wisata baik wisata alam, wisata budaya, maupun wisata belanja. Banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke pulau para Dewa ini setiap harinya. Berbagai ragam budaya juga dapat kita jumpai bila kita berkunjung ke Bali salah satunya adalah kain khas yaitu poleng. Kain bermotif kotak-kotak ini dapat dijumpai di berbagai tempat di Bali seperti pada pohon-pohon besar, tempat persembahyangan, tempat pertunjukan kesenian, dan masih banyak lagi. Menurut kepercayaan umat Hindu Bali, kain ini merupakan kain yang sakral dan memiliki filosofi tinggi.

Dalam makalah ini, akan dibahas apakah kain poleng hanya dapat digunakan untuk upacara keagamaan saja. Selain itu, juga akan dibahas apa sajakah jenis busana yang dapat dikolaborasi dengan kain poleng tersebut. Selanjutnya akan dibahas mengenai bagaimanakah merancang kain poleng menjadi busana yang kreatif dan aplikatif. Penulis berharap makalah ini dapat menjadikan inspirasi bagi para penggemar ethnic fashion, perancang busana, maupun masyarakat umum yang ingin mengenakan busana yang unik dan berbeda. Disamping hal itu, dengan diaplikasikannya saput poleng pada berbagai busana diharapkan saput poleng tidak hanya dikenal pada masyarakat setempat saja namun juga dapat dikenal di kancah internasional sebagai salah satu wujud identitas bangsa Indonesia.

Page 4: Makalah "Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng"

B. Pembahasan

1. Deskripsi dan Falsafah Saput Poleng

Saput / kain poleng sudah menjadi bagian dari kehidupan religius umat Hindu di Bali. Kain itu digunakan untuk keperluan sakral dan profan. Di pura, kain poleng digunakan untuk tedung (payung), umbul-umbul, untuk menghias palinggih, patung, dan kul-kul. Tidak hanya benda sakral, pohon di pura pun banyak dililit kain poleng. Menurut penelitian, bentuk saput poleng beranekaragam. Misalnya dari segi warna, ukurannya, hiasannya, hiasan tepinya, bahan kainnya, dan ukuran kotak-kotaknya. Berdasarkan warnanya, ada kain poleng yang disebut rwabhineda (hitam dan putih), sudhamala (putih, abu-abu, hitam), dan tridatu (putih, hitam, merah).

Kain Poleng Rwabhineda

Kain Poleng Sudhama Kain Poleng Tridatu

Diperkirakan, kain poleng yang pertama ada dan digunakan umat Hindu adalah kain poleng rwabhineda. Setelah itu barulah muncul kain poleng sudhamala dan tri datu. Berdasarkan perkiraan, perkembangan warna ini juga mencerminkan tingkat pemikiran manusia, yakni dari tingkat sederhana menuju perkembangan yang lebih sempurna.

Masing-masing warna memiliki makna filosofisnya sendiri. Rwabhineda memiliki dua unsur warna. Hitam pekat dan putih bersih; disamping itu juga ada warna abu-abu dari unsur putih 50% dan unsur hitam 50%. Namun pada dasarnya tetap hanya ada dua unsur warna yaitu hitam dan putih. Gelap-terang, kiri-kanan, laki-perempuan, baik-buruk. Sedangkan warna abu-abu mengandung makna, bahwa dalam setiap kesempatan selalu terkandung unsur baik dan buruk dalam kadar yang sama, walau pada permukaannya tak jelas atau barangkali tak kelihatan sama sekali bagi mata hati kita yang tertutup penuh oleh debu keserakahan dan kepentingan ego.

Page 5: Makalah "Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng"

2. Busana Pakem Menggunakan Saput Poleng

Saput poleng pada pakemnya dikenakan oleh para cakalang (perangkat keamanan), balian (ahli pengobatan tradisional), penari kecak dan para dalang wayang kulit ketika menjalankan upacara ruwatan atau penyucian.

Penari Kecak Dalang Wayang Kulit

Saput poleng juga dikenakan dalam kesenian Bali, baik itu seni drama, dramatari, maupun pedalangan. Dalam drama gong, yang sering memakai kain poleng adalah penakawannya. Sedangkan dalam wayang kulit, tokoh yang memakai hiasan poleng, selain penakawan Tualen dan Merdah, juga tokoh penting seperti Hanoman, Bima.

Bima Tualen Merdah

Tokoh-tokoh ini disimbolkan sebagai seorang yang bersifat jujur, terbuka, lugas, trasparan.Warna hitam dan putih bermakna suatu kejelasan, kejernihan, apa adanya.

Page 6: Makalah "Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng"

3. Merancang Busana Kreatif Menggunakan Saput Poleng

Merancang busana kreatif menggunakan saput poleng dibedakan menjadi 2 jenis busana yaitu busana ready to wear dan busana karnaval. Busana ready to wear adalah busana yang langsung dapat dikenakan untuk berbagai keperluan seperti busana casual, busana pesta, dan gaun malam. Busana ready to wear dapat dikombinasikan dengan sentuhan saput poleng pada rancangannya seperti pada sketsa karya penulis berikut.

Rancangan Busana Pesta Rancangan Busana Gaun Malam

Rancangan Kemeja casual.

Page 7: Makalah "Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng"

Busana Karnaval merupakan busana hasil inovasi dan kreasi bebas tanpa batas yang jauh berbeda dari busana yang dikenakan sehari-hari. Busana Karnaval lebih mengedepankan detail, distorsi, dan volume. Di Indonesia, dijumpai beberapa Kota Karnaval salah satunya adalah Jember. Pada tahun 2011, dekade pertama Jember Fashion Carnival ( JFC ) dengan tema “ Eyes on Triumph “ menampilkan defile Bali sebagai salah satu defile dari 10 defile kostum yang ditampilkan. Para talent Jember Fashion Carnival merancang dan membuat kostum mereka sendiri serta memperagakan kostum tersebut di catwalk jalanan sepanjang 3,6 kilometer. Tampak dari beberapa rancangan kostum berikut, kain poleng dikolaborasikan dengan berbagai jenis kain dan bahan lainnya sehingga terbentuklah suatu busana yang unik dan spektakuler.

Busana Karnaval

Page 8: Makalah "Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng"

C. Penutup

a. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa saput poleng merupakan bagian dari kehidupan religius umat Hindu di Bali. Saput poleng juga tidak sembarangan dikenakan oleh setiap orang, karena memiliki makna filosofisnya sendiri. Seiring dengan kemajuan teknologi, saput poleng tersebut dapat dikembangkan menjadi berbagai macam busana seperti casual, gaun, dan kostum karnaval. Tentunya hasil proses kreatif ini tidak melupakan nilai-nilai estetika yang terkandung dalam saput poleng. Meski telah diaplikasikan pada berbagai jenis rancangan busana, identitas saput poleng sebagai salah satu warisan Bangsa tidak hilang melainkan berkembang dan mampu bersaing pada era globalisasi.

b. Saran

Penulis memberi saran kepada beberapa pihak dalam upaya memperkenalkan Indonesia melalui rancangan busana dengan kain khas Nusantara :

1. Alangkah lebih baik apabila perancang mode Indonesia mengutamakan kain khas seperti saput poleng sebagai bahan dasar dalam membuat rancangan busananya.

2. Dukungan dari Pemerintah juga sangat dibutuhkan dalam upaya memperkenalkan budaya Indonesia melalui rancangan busana kain khas Nusantara

3. Diharapkan generasi muda Indonesia tidak malu mengenakan busana yang dikolaborasikan dengan sentuhan kain khas Nusantara

Page 9: Makalah "Kreatif Berbusana dengan Saput Poleng"

Daftar Pustaka

http://sandangindonesia.com/blog/?p=314

http://shadowtheatre-ika.blogspot.com/2009/04/theme-and-celebration.html

http://www.kaskus.us/showthread.php?p=478420523