makalah bahasa indonesia.doc

34
PENERAPAN KAIDAH BACAAN Disusun Oleh : Kelompok 3 Erna Sofyana 1111016100055 Hasbi Ashshidiqqi 1111016100043 Nor Hidayati 1111016100067 Masroyah 1111016100081 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Upload: nor-hidayati

Post on 17-Jun-2015

17.495 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah bahasa indonesia.doc

PENERAPAN KAIDAH BACAAN

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Erna Sofyana 1111016100055

Hasbi Ashshidiqqi 1111016100043

Nor Hidayati 1111016100067

Masroyah 1111016100081

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012

Page 2: Makalah bahasa indonesia.doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul

“Penerapan Kaidah Ejaan”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia semester 2.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis

hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini

tidak lain berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak. Tak lupa penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Sahara, selaku dosen pengampu mata

kuliah bahasa Indonesia yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam

pembuatan makalah ini.

Penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis

penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.

Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi

penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan

menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi

penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.

Tangerang Selatan, Maret 2012

Penulis

Page 3: Makalah bahasa indonesia.doc

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB 1 : PENDAHULUAN................................................................................................. 11.1 Latar Belakang........................................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 11.3 Tujuan........................................................................................................................ 21.4 Manfaat...................................................................................................................... 2

BAB 2 : LANDASAN TEORI............................................................................................. 3 2.1 Pengertian Bahasa...................................................................................................... 32.2 Fungsi Bahasa............................................................................................................ 42.3 Ragam Bahasa............................................................................................................ 4

BAB 3: PEMBAHASAN...................................................................................................... 63.1 Arti Bahasa…………………………………………………………………………. 63.2 Fungsi Bahasa............................................................................................................ 93.3 Ragam Bahasa……………………………………………………………………… 10

BAB 4 : PENUTUP.............................................................................................................. 164.1 Kesimpulan............................................................................................................... 164.2 Saran......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 18

LAMPIRAN.......................................................................................................................... 19

Page 4: Makalah bahasa indonesia.doc

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pemahaman umum, bahasa Indonesia sudah diketahui sebagai alat

berkomunikasi. Setiap situasi memungkinkan seseorang memilih variasi bahasa

yang akan digunakannya. Berbagai faktor turut menentukan pemilihan tersebut,

seperti penulis, pembaca, pokok pembicaraan, dan sarana.

Ragam bahasa baku dipahami sebagai ragam bahasa yang dipandang sebagai

ukuran yang pantas dijadikan standar dan memenuhi syarat sebagai ragam bahasa

orang yang berpendidikan.

Bahasa dalam laporan penelitian, sebagaimana telah dijelaskan, memilih

ragam baku sebagai sarananya, benar kaidahnya, dan memenuhi ciri sebagai

ragam standar bahasa orang berpendidikan. Namun, pada kenyataannya masih

banyak ditemukan kesalahan dalam berbagai tataran bahasa, termasuk dalam

penggunaan Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).

Ejaan sebagaimana telah dipahami bersama adalah keseluruhan peraturan

bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan

antara lambang itu. Secara teknis yang dimaksud ejaan adalah penulisan huruf,

penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Oleh karena itu, penguasaan ejaan

mutlak diperlukan bagi seseorang yang berkecimpung dalam kegiatan ilmiah.

Page 5: Makalah bahasa indonesia.doc

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1     Apakah yang dimaksud tentang ejaan ?

1.2.2 Bagaimana tahapan-tahapan ejaan bahasa Indonesia mulai dari Ejaan

van Ophuysen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian ejaan

1.3.2 Dapat menjelaskan tahapan-tahapan ejaan bahasa Indonesia mulai

dari Ejaan van Ophuysen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD

1.3.4 Dapat mengetahui kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar

berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

1.4 Manfaat

1.4.1 Agar Mahasiswa/i dapt mengetahui bagaimana bahasa Indonesia baku

yang baik dan benar sesuai dengan kaidah ejaan.

1.4.2 Agar dalam laporan penelitian, sebagaimana telah dijelaskan,

Mahasiswa/I memilih ragam baku sebagai sarananya, benar kaidahnya,

dan memenuhi ciri sebagai ragam standar orang berpendidikan.

Page 6: Makalah bahasa indonesia.doc

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Ejaan

Kata “ejaan” berasal dari bahasa arab hija yang berarti huruf. Kemudian ke

dalam bahasa Indonesia menjadi eja yang mendapat akhiran –an. Ejaan adalah

sistem tulis-menulis yang dibakukan (distandardisasikan). Ejaan berarti pula

lambang ujaran. Dengan kata lain, ejaan merupakan lambang dari bunyi bahasa.

Misalnya fonem /a/ dilambangkan dengan huruf a, jeda dilambangkan dengan

koma (,), kesenyapan dilammbangkan dengan titik (.), dan sebagainya. 1

2.2 Tahapan-tahapan Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia

2.2.1 Ejaan van Ophuijsen

Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa Melayu dengan huruf

Latin, yang disebut Ejaan van Ophuilsen. Van Ophuijsen merancang ejaan

itu dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad

Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan ini adalah

sebagai berikut :

a. Huruf j dipakai untuk menuliskan kata-kata jang, pajung,

sajang, pajah.

b. Huruf oe dipakai untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe,

oemoer.

c. Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema, dipakai

untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’.2

2.2.2 Ejaan Soewandi1 ZA Fitriyah Mahmudah. Pembinaan bahasa Indonesia.( Jakarta : UIN Jakarta Press,2007). h.172 Arifin E. Zaenal. Cermat berbahasa Indonesia . (Jakarta: Akademika Pressindo). h. 164-165

Page 7: Makalah bahasa indonesia.doc

Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikan untuk

menggantikan Ejaan van Ophuijsen. Ejaan baru ini oleh masyarakat diberi

julukan Ejaan Republik. Hal-hal yang perlu diketahui sehubungan dengan

pergantian ejaan itu adalah sebagai berikut :

a. Huruf oe diganti dengan u, seperti pada guru, itu, umur.

b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada

kata-kata tak, pak, maklum.

c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2, seperti anak2,

berjalan2, ke-barat2-an.

d. Awlan di- dan kata depan di- kedua-dunya ditulis serangakai

dengan kata yang mengikutinya, seperti kata depan di- pada

dirumah,dikebun, disamakan dengan imbuhan di- pada ditulis,

dibuang.3

2.2.3 Ejaan Melindo

Pada akhir tahun 1959 sidang perutusan Indonesia dan Melayu

(Slametmulyana-Nasir bin Ismail, Ketua) menghasilkan konsep ejaan

bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-

Indonesia). Perkembangan politik tahun-tahun berikutnya mengurungkan

peresmian ejaan ini.4

2.2.4 Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)

Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden meresmikan pemakaian

Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan

Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kubudayaan

menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia

yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu.

Karena penuntun itu perlu dilengkapi, Panitia Pengembangan

Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan an Kebudayaan, yang dibentuk

oleh Menteri pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya

3 Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 1654 Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 165

Page 8: Makalah bahasa indonesia.doc

tanggal 12 Oktober 1972, No. 156/P/1972, menyusun buku Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang berupa

pemaparan kaidah ejaan yang luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan dengan sura putusannya No. 0196/1975 memberlakukan

Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman

Umum Pembentukan Istilah.

Pada tahum 1987 kedua pedoman tersebut direvisi. Edisi revisi

dikuatakan dengan Putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987.5

Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan adalah sebagai berikut :

a. Perubahan Huruf

Ejaan Soewandi Ejaan yang Disempurnakan

dj djalan,djauh j jalan, jauh

j pajung, laju y payung, layu

nj njonja,bunji ny nyonya, bunyi

sj isjarat, masjarakat sy isyarat, masyarakat

tj tjukup, tjutji c cukup, cuci

ch tarich, achir kh tarikh, akhir

b. Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat

dalam Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad asing,

diresmikan pemakaiannya.

f maaf, fakir

5 Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 165-166

Page 9: Makalah bahasa indonesia.doc

v valuta, univeritas

z zeni, lezat

c. Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta

tetap dipakai.

a : b = p : q

d. Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di- atau ke- sebagai

kata depan dibedakan,yaitu di- atau ke- sebagai awalan ditulis

serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan di- atau

ke- sebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata yang

mengikutinya.

Misalnya :

di- (awalan) di- (kata depan)

ditulis di kampus

dibakar di rumah

dilempar di jalan

dipikirkan di pasar

e. Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan

angka 2.

anak-anak

berjalan-jalan

meloncat-loncat

Page 10: Makalah bahasa indonesia.doc

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Ejaan

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran

dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan

penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan

ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan tanda baca.6

3.2 Ejaan Bahasa Indonesia Sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan

(EYD)

3.2.1 Pemakaian Huruf

3.2.1.1 Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas

huruf-huruf berikut. Nama tiap huruf disertakan disebelahnya.

Huruf Lafal Huruf Lafal

Aa a Nn en

Bb be - bukan bi Oo o

Cc ce - bukan se Pp pe

Dd de Qq ki - bukan kyu

Ee e Rr er

Ff ef Ss es

Gg ge - bukan ji Tt te - bukan ti

Hh ha Uu u

Ii i Vv ve - bukan vi

Jj je Ww we

Kk ka Xx eks - bukan ek

Ll el Yy ye - bukan ey

Mm em Zz zet

3.2.1.2 Huruf Vokal

6 Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 164

Page 11: Makalah bahasa indonesia.doc

Huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa Indonesia terdiri

atas a, e, i, o, dan u.

Huruf vokal Contoh Penggunaan dalam Kata

Di awal Di Tengah Di Akhir

A Api Padi Lisa

E* Enak Petak Sore

Emas Kena Tipe

I Itu Simpan Murni

O Oleh Kota Radio

U Ulang Bumi Ibu

*Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata

menimbulkan keraguan

Misalnya:

Anak-anak bermain di teras (teras).

Upacara itu dihadiri pejabat teras.

3.2.1.3 Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia

terdiri atas huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.

3.2.1.4 Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan ai,

au, dan oi.7

Huruf

diftong

Contoh Penggunaan dalam Kata

Di awal Di tengah Di akhir

Ai Ai Syaitan Pandai

7A Alek. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010).h. 260-263

Page 12: Makalah bahasa indonesia.doc

Au Aula Saudara Harimau

Oi ----- Boikot Amboi

3.2.2 Penulisan Huruf

3.2.2.1 Huruf Kapital

a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat berupa

petikan langsung.

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat.

c. Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar

kehormatan ,keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang.

d. Dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang

berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata

ganti untuk Tuhan.

f. Dipakai sebagai huruf pertama unsure nama jabatan dan pangkat

yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama

orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

g. Dipakai sebagai huruf pertama nama orang.

h. Dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

i. Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, pangkat, jabatan dan

sapaan.

3.2.2.2 Huruf Miring

a. Dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar

yang dikutip dalam tulisan.

b. Dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian

kata, kata, atau kelompok kata.

c. Dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing yang

telah disesuaikan ejaannya.

Page 13: Makalah bahasa indonesia.doc

3.2.3 Penulisan Kata

3.2.3.1 Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Misalnya:

Buku itu sangat tebal.

Ibu pergi ke pasar.

3.2.3.2 Kata Turunan

a. Imbuhan (awalan,sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata

dasarnya.

Misalnya :

bergeletar, dikelola, penetapan, menengok

b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran

ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau

mendahuluinya.

Misalnya:

bertepuk tangan,garis bawahi, sebar luaskan

c. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan dan

akhiran sekaligus,unsure gabungan kata iu ditulis serangkai.

Misalnya:

menggarisbawahi, menyebarluaskan

d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam

kombinasi , gabungan kata itu ditulis serngakai.

Misalnya :

adipati, biokimia, narapidana, swadaya

3.2.3.3 Bentuk Ulang

Ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

Misalnya :

anak-anak, buku-buku, kuda-kuda

3.2.3.4 Kata Ganti Ku, Mu, dan Nya

Page 14: Makalah bahasa indonesia.doc

Ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya atau

mendahuluinya.

Misalnya :

bukumu, kumiliki

3.2.3.5 Kata Depan Di, Ke, dan Dari

Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya keculai di dalam

gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti

kepada dan daripada.

3.2.3.6 Singkatan dan Akronim

a. Singkatan

Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu

huruf atau lebih.

Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, dan pangkat

diikuti tanda titik.

Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan

ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen

resmi yang terdiri atas huruf awal atau kata ditulis dengan

huruf capital tanpa titik.

Singakata umun yang terdiri atas tiga huruf atau ebih

diikuti satu tanda titik

b. Akronim

Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,

gabungan suku kata, ataupun babungan huruf dan suku kata yang

diperlukan sebagai kata.

Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf dari deret

kata ditulis seluruhnya dengan huruf capital.

Page 15: Makalah bahasa indonesia.doc

Akronim nama diri yang berupa gabungan suku atau

gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan

huruf capital.

Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan

huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata

dari deret kata yang disingkat seluruhnya ditulis dengan

huruf kecil.

3.2.4 Penulisan Unsur Serapan

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsure dari

pelbagai bahasa lain, baik daerah maupun bahasa asing seperti Sansakerta,

arab, Portugis, Belanda, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya,unsur

pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan. Pertama,

unsur pinjaman yang sepenuhnya belum terserap ke dalam bahasa

Indonesia,seperti: reshuffle, shuttle, cock, dan lain-lain. Unsur-unsur ini

dipakai dakam konteks bahasa Indonesia tetapi pengucapannya masih

mengikuti cara asing. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapannya dan

penulisannya disesuiakan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini

diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk

Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.8

3.2.5 Pemakaian Tanda Baca

3.2.5.1 Tanda Titik (.)

a. Digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

b. Singkatan nama orang atau unsurnya.

c. Dipakai pada akhir singkatan atau unsur singkatan, gelar, jabatan,

pangkat, dan sapaan

d. Dipakai singkatan kata ungkapan yang sudah sangat umum.

e. Dipakai di belakang atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau

daftar.

8 A Alek, op. cit. h. 286

Page 16: Makalah bahasa indonesia.doc

f. Dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang

menunjukkan waktu.

3.2.5.2 Tanda koma (,)

a. Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu parincian atau pembilangan.

b. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari berikutnya

yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.

c. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat jika

anak kalimat mendahului induknya.

d. Dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang

terdapat dalam posisi awal.

f. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain pada suatu

kalimat.

g. Koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian

yang lain yang mengiringi dalam kalimat jika petikan lammgsung itu

berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

3.2.5.3 Tanda Titik Koma (;)

Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan

setara.

3.2.5.4 Tanda Titik Dua (:)

a. Dipakai pada akhir pernyataan lengkap bila diikuti rangkuman atau

pemerian.

b. Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlikan pemerian.

c. Dipakai dala teks drama, sesudah kata yang menunjukkan pelaku

percakapan.

Page 17: Makalah bahasa indonesia.doc

3.2.5.5 Tanda hubung (-)

a. Dipakai untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah karena

pergantian baris.

b. Dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya

c. Dipakai untuk menyambung unsur-unsur ulang.

d. Dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja.

e. Dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan dan

penghilangan bagian kelompok kat.a

f. Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur

bahasa asing.

3.2.5.6 Tanda Elipsis (….)

a. Dipakai untuk menggambarkan kalimat yang terputus-putus

b. Dipakai untuk menunjukkan dalam suatu petikan ada bagian yang

dihilangkan.

c. Dipakai untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri dari sebuah

kalimat.

3.2.5.7 Tanda Pisah

a. Diapakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang nenberi

penjelasan.

b. Dipakai untuk menegaskan adanya aposisi.

c. Dipakai di antara dua bilangan atau tunggal yang berarti sampai dengan.

Jika diletakkan di antara nama dua tempat atau kota.

3.2.5.8 Tanda Seru

Dipakai sesudah ungkapan atau peryataan yang berupa seruan atau

perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,

atau emosi yang kuat.

Page 18: Makalah bahasa indonesia.doc

3.2.5.9 Tanda Tanya (?)

a. Dipakai pada akhir kalimat Tanya

b. Dipakai diantara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang

kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

3.2.5.10 Tanda Kurung ((…))

a. Dipakai umtuk mengapit keterangan atau penjelasan

b. Dipakai untuk mengapit penjelasan yang bukan bagian yang integral

dari pokok pembicaraan.

3.2.5.11 Tanda Petik (“….”)

a. Dipakaiuntuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan

naskah atau bahan tertulis lain. Kedua tanda petik itu di tuis sama tinggi di

sebelah atas baris

b. Dipakai untuk mengapit judul syair, karangan dan bab buku apabila

dipakai dalam kalimat.

c. Dipakai untuk mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung

d. Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata

yang memiliki arti khusus.

3.2.5.12 Tanda Petik Tunggal (‘…’)

a. Dipakai untuk mengapit petikan dalam petikan

b. Dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau

ungkapan asing.

3.2.5.13 Garis Miring (/)

Dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan

masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.

Page 19: Makalah bahasa indonesia.doc

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian materi tentang ejaan di atas dapat kita ketahui bahwa

ejaan ialah sistem tulis-menulis yang dibakukan (distandardisasikan). Dengan

kata lain, ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan

bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu

(pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa).

Terdapat empat tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia yaitu Ejaan

Ophuijsen, Ejaan Soewandi, Ejaan Melindo dan Ejaan yang Disempurnakan

(EYD) yang masih dipakai hingga sekarang.

Pokok-pokok penting dalam penerapan kaidah meliputi pemakaian huruf,

penulisan huruf, pemakaian kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian

tanda baca. Oleh karena itu, penguasaan ejaan dengan baik dan benar mutlak

diperlukan bagi seseorang yang berkecimpung dalam kegiatan ilmiah.

4.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan pengetahuan

mengenai penerapan kaidah ejaan yang baik dan benar. Penulis mengharapkan

kepada pembaca agar pembaca juga dapat memahami penerapan kaidah ejaan

tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas dan memperdalam ilmu

kebahasaan Indonesia.

Page 20: Makalah bahasa indonesia.doc

DAFTAR PUSTAKA

A, Aleka dan H. Achmad H.P. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta: Kencana. 2010

Arifin, Zaenal E dan S Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. 2010

Gani, Ramlan A dan Mahmudah Fitriyah ZA. Disiplin Berbahasa Indonesia.

Jakarta : FITK. 2010

Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.

2010

ZA, Fitriyah Mahmudah dan Ramlan A. Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia.

Jakarta: UIN Jakarta Press. 2007

Page 21: Makalah bahasa indonesia.doc

Lampiran

PERTANYAAN

Jawablah soal – soal dibawah ini dengan benar !

1. Apa pengertian ejaan?

2. Jelaskan perbedaan antara ejaan Soewandi engan Ejaan yang

Disempurnakan!

3. Apa yang dimaksud dengan huruf diftong, huruf vokal dan huruf

konsonan! Berikan contohnya!

4. Bagaimana penulisan kata ganti Ku, Mu dan Nya! Berikan masing-masing

contohnya!

5. Sebutkan ciri-ciri yang menonjol pada Ejaan Soewandi!

6. Sebutkan pemakaian huruf kapital! 4 saja dan jelaskan!

7. Apa perbedaan antara singkatan dan akronim! Berikan contohnya!

8. Sebutkan hal-hal yang menjadi ruang lingkup ejaan!

9. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemenggalan kata!

10. Penulisan huruf miring digunakan untuk….

Kelompok 9

Presentasi ke-3