lukman hakim saifuddinlukman hakim saifuddin lukman hakim...

68
NO. 339 / SHAFAR / RABIUL AWWAL / TH. 1436 H / DESEMBER 2014 / TH. XXXXI ISSN: 0215-3289 Membentuk Akhlak dengan Jajanan Sehat Lukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim Saifuddin Reformasi Moral di Internal Kementerian Agama

Upload: hoangtu

Post on 17-May-2019

314 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

NO

. 339

/ SH

AFAR

/ R

ABIU

L AW

WAL

/ TH

. 143

6 H

/ D

ESEM

BER

201

4 / T

H. X

XXXI

ISSN

: 021

5-32

89

Membentuk Akhlakdengan Jajanan Sehat

Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim SaifuddinLukman Hakim SaifuddinLukman Hakim SaifuddinLukman Hakim SaifuddinReformasi Moraldi Internal Kementerian Agama

Page 2: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga
Page 3: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

Kontak dan Pendapat --------------- 4Teropong ------------------------------ 5Lensa Utama ------------------------- 6Lensa Khusus ------------------------ 14Cahaya Hati -------------------------- 19Agama -------------------------------- 20Tafsir Maudlu’i ----------------------- 24Inspirasi ------------------------------- 26Bilik Santri ---------------------------- 27

Liputan Khusus ---------------------- 30Uswah --------------------------------- 34Edukasi ------------------------------- 36Serambi Madrasah ------------------ 42Lintas Peristiwa --------------------- 51Pesona --------------------------------- 58LAA Remaja ------------------------- 59Cermat -------------------------------- 62Dunia Islam -------------------------- 66

Media informasi, komunikasi, dan edukasi,Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur

MPA 339 / DESEMBER 2014

3MPA 339 / Desember 2014

Pemimpin Umum:H. Mahfudh Shodar

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:H. Musta'in

Wakil Pemimpin Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid

Staf Ahli:H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi,H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur,

H. M. Fachrur Rozi

Dewan Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. HartoyoH. Ahmad Husein AR

Sekretaris Redaksi:Machsun Zain

H. Samsul Anam

Bendahara:Ahmad Hidayatullah

Staf: Khusnul Khotimah

Distribusi/Tata Usaha:Husnul KhotimahStaf: Sukardjito

Hukum dan Litbang:Hj. Hikmah Rahman

Staf RedaksiEditor:

Choirul MustofaReporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy KurniawanAnni Athi'ah dan Feri Ariya Santi

Design-Layout:Mey Sutrisno, Muhammad Munif

Korektor:Rasmanna Rahiem

Khoththot:M. Midzhar

Koresponden:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

Alamat Redaksi:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490,Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

Diterbitkan Oleh:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya,Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,

Telp. (031) 8475000 (2200-2203)Fax. : 031-8470600

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Lukman Hakim Saifuddin, MenteriAgama di ‘Kabinet Indonesia BersatuII’, kini dipercaya kembali untuk jabatanyang sama di ‘Kabinet Kerja’. Menga-wali kinerjanya, dirinya ingin memba-ngun kesadaran bersama dalam perbai-kan budaya kerja. Langkah yang hendakdiambil, adalah mereformasi moral di in-ternal Kementerian Agama sendiri.

Pribadi yang jujur dan sederhanaini, memang telah me-lakukan sejumlahlangkah yang cukupmemikat. Kebijakan-kebijakan yang dice-tuskannya sangatbrilian. Pengin tahukisah, pengalamandan kiprahnya selamaini? Simak saja di ru-brik Ta’aruf.

Sementara trendpenyimpangan perila-ku pelajar, sengaja ka-mi bahas dalam rubrikLiputan Khusus. Inimengingat perilakumereka kini makinmemprihatinkan. Seperti yang dirilis‘Telepon Sahabat Anak’ (TeSA) 129 Ja-tim, di tahun 2014 kejahatan yangmelibatkan anak jumlahnya mencapai763 kasus. Dari 763 kasus tersebut, 80persennya didominasi kasus kekerasanseksual yang 56 persennya terjadi disekolah.

Itulah pasalnya, MI IslamiyahNgasem Bojonegoro senantiasa mem-perkuat pembentukan akhlak pesertadidiknya. Kali ini pembentukan karaktersiswa itu justru melalui ‘program jajanansehat’. Dengan mengkonsumsi jajananyang sehat, akhlak anak akan menjadisehat pula. Tak percaya? Bacalah rubrikInspirasi.

Lain halnya dengan MAN Tuban.Madrasah ini membentuk keshalehankarakter siswa-siswinya melalui ‘HariBerbahasa’. Perubahan yang paling me-nyolok, adalah keberanian dan keper-

cayaan diri, kedisiplinan dan tanggungjawab. Jika sebelumnya siswa minderberbahasa Arab, kini mereka semakinpercaya diri saja. Liputannya bisa Andabaca di rubrik Serambi Madrasah.

Sementara rubrik Bilik Santri,kami isi dengan Pesantren EnterpreneurPenghafal al-Qur’an Nurul Hayat Sura-baya. Target utama dari pesantren ini,adalah bagaimana mengangkat derajat

santri-santrinya melalui dunia usaha.Jadi, disamping sukses sebagai hafidh-hafidhah juga sebagai pengusaha yangsukses.

Pada rubrik Lensa Utama yang kaliini kami undang narasumber yang ber-kompeten di bidangnya. Selain Dra. Hj.Masruroh Wahid, M.Si (Ketua PW Mus-limat NU Jawa Timur) dan dr. Hj. EstyMartiana Rachmie (Ketua PW AisyiyahJawa Timur), kami juga mewawancaraiMiftahul Jinan (penulis buku ‘Al-hamdulillah Anakku Nakal’). Tentu jugaSri Rahayu Isbandiyah, seorang iburumah tangga pensiunan guru negeri.

Disamping itu, kami juga meliputkesibukan SD ‘Full Day School’ Al-Hik-mah, Panti Asuhan di PP DarussalamPare Kediri, serta Taman PengasuhanAnak (TPA) Dharma Wanita PersatuanKanwil Kemenag Prov. Jatim dalammembimbing dan mendidik anak-anak.

Page 4: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

4 MPA 339 / Desember 2014

INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNINNA LILLAHI WAINNA ILAIHI ROJIUNKeluara Besar Majalah Mimbar Pembangunan Agama

Kanwil Kemenag Prov. JatimTurut Berbelasungkawa atas meniggalnya:

Ny. Hj. Siti Mithi’ah binti KH. Imam Shofwan (usia 78 tahun)(Mantan GPAI MI Kedondong Kebonsari Madiun dan ibunda H. Athor Subroto (Dewan Redaksi MPA))

Yang wafat pada pada tanggal 31 Oktober 2014 M/ 7 Muharam 1436 HSemoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan segala kesalahannya diampuni oleh-Nya Amin.

PimredH. Mustain

_______________________________

Keluarga Besar MTsN PrigenMengucapkan belasungkawa atas meningglnnya:

Drs. Muhammad Jamian(Guru IPA MTsN Prigen Kab. Pasuruan/Waka Humas)

Lahir: Pasuruan, 01 Januari 1962

Yang meninggal dunia, pada 9 November 2014Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan segala kesalahannya diampuni oleh-Nya Amin

Kepala

Drs. H. PARDI. M.PdI

SEGENAP KELUARGA BESAR KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TUBANIKUT BERBELA SUNGKAWA SEDALAM-DALAMNYA ATAS WAFATNYA

MIFTACHUS SURUR, A.Ma.Guru MIS NURUL HUDA NGAWUN Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban

Pada hari Kamis, 13 November 2014Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan segala salah khilafnya diampuni oleh-Nya, amin

Kepala Kantor Kementerian AgamaKabupaten Tuban

TtdDrs. Abd. Wahib, M.Pd.I

Page 5: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

5MPA 339 / Desember 2014

Pria dan wanita adalah dua sosok hamba Allah yangsaling mendukung dan melindungi. Islam tidak mengangkatsuperioritas dan inferioritas antara keduanya. Tuntutankesetaraan gender, sebenarnya sudah diatur dalam Islam.

Tersebut dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 34, bahwaditentukan bagi para suami dalam rumah tangga sebagaipemimpin yang bertanggung jawab terhadap kehidupan dankesejahteraan keluarganya. Sedangkan para isteri bertugasmengelola rumah tangganya, melayani suami dan merawat,membimbing serta mendidik putra-putrinya.

Dari ayat tersebut diatas dapat kita petik pelajaranbahwa sebenarnya kewajiban bekerja, mencari nafkahbukanlah kewajiban isteri. Tetapi, karena didorong olehkebutuhan hidup yang makinmembengkak, penghasilan yangdiperoleh suami belum mencu-kupi, si isteri didorong untukbekerja. Bahkan karena suami punsulit mendapatkan pekerjaan, sangisteri justru yang bekerja dan men-jadi tulang punggung keluarga.Pada hal sang isteri bekerja,sekedar untuk membantu.

Akibatnya, pendidikan anak-anak di rumah terbengkalai. Se-mestinya pengasuhan dan pendi-dikan anak-anak menjadi tugaspara ibu di rumah, yang kini peran-annya diganti oleh pembantu. Bilasaat ini banyak terjadi kenakalanremaja, hal itu disebabkan olehsalah asuh yang dilakukan olehpara pembantu rumah tangga yangmemang bukan tugasnya. Sementara orang tua terlalu sibukdalam bergelut dengan persoalan-persoalan kebutuhan hidupsehari-hari. Orang tua nyaris kehilangan kesempatan untukmendidik dan menorehkan kasih sayangnya kepada putra-putrinya.

Menghadapi tantangan masa depan yang makin beratbagi generasi muda, perlu pemikiran ulang terhadap pening-katan peran perempuan di abad modern sekarang ini. Bisasaja kaum ibu mengambil peran lebih besar dalam kehidupanmasyarakat maupun dalam kegiatan ekonomi untuk memenuhikebutuan keluarganya, namun harus diatur agendanya se-hingga hak anak untuk menerima pendidikan dari ibunya dapatterpenuhi

Ibu adalah pendidik yang pertama dan utama. Daripadanya diharapkan lahir anak-anak yang dapat menjadigenerasi terbaik bagi bangsanya. Dalam kehidupan nyataperan para ibu sebagai pendidik berlangsung di berbagaitempat. Di rumah sebagai ibu dari anak-anaknya. Di sekolahsebagai guru. Di Universitas sebagai dosen dan di masya-

rakat sebagai pekerja sosial. Apapun kapasitasnya para ibumempunyai tugas dan tanggung jawab satu ialah sebagaipendidik anak-anaknya.

Di masa depan kita menginginkan lahir generasi yangbaik dan mampu melakukan peran dan tanggung jawabnyasebagai warga negara, hamba Allah dan pemimpin yangmemiliki integritas dan kompetensi yang memadai.

Tuntutan terlalu tinggi kepada kaum perempuan dapatmenggeser peran para ibu dari tugasnya yang mulia. Eman-sipasi perempuan khususnya dari kaum feminismemenyulitkan posisi kaum hawa ini. Bila tujuan beraktifitas diluar rumah sekedar membantu suami memenuhi kebutuhanekonomi keluarga masih bisa dimaklumi. Inipun dilakukan

karena kondisi terpaksa. Namun jika gengsi dan karir yangmenjadi motivasi para ibu menghabiskan waktunya di luarrumah perlu diwaspadai.

Tatkala ayah dan ibu sama-sama sibuk di tempat masing-masing, anak-anaknya di rumah menunggu cucuran kasihsayang dari kedua orangtuanya. Bisakah sentuhan lembutsang ibu ini digantikan oleh layanan para pembantu di rumah?Pasti tidak bisa. Apalagi bila pembantu rumah tangga itutidak memiliki kemampuan mendidik yang memadai.

Perlu dipikirkan, bagaimana mengatur agenda kegiatanbila suami dan isteri sama-sama bekerja di luar rumah,sehingga pendidikan anak-anaknya tidak terabaikan. Men-jadikan pertemuan antara orang tua dengan anak-anaknyayang berkurang frekuensinya menjadi lebih efektif merupakanseni dan kecakapan tersendiri. Sebagian para ibu bisa me-manfaatkan waktunya yang terbatas dengan sebaik-baiknyasehingga berhasil mendidik putra-putrinya. Sifat lemah lembutdan kasih sayang mereka menjadi kunci keberhasilannya.Disinilah kelebihan kaum ibu. RAW

IBU : Tugas Utama Mendidik

Page 6: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

6 MPA 339 / Desember 2014

LENSA UTAMA

“Kalau aku merantau laludatang musim kemarau / sumur-sumurkering, daunpun gugur bersamareranting / hanya mataair airmatamuibu yang tetap lancar mengalir” (Puisi‘IBU’ karya D. Zawawi Imron).

Ibu mempunyai peranan yangsangat menentukan bagi masa depanputra-putrinya. Sebab ibu adalah sum-ber penghidupan dan kehidupan. Se-orang anak tak mungkin dapat hidupbaik, ketika ibunya tidak mau meng-asuh, memberikan ASI, atau tak maumenyengsarakan dirinya demi sangbuah hati.

Menurut Dra. Hj. Masruroh Wa-hid, M.Si, seorang anak pasti tak mung-kin menjadi anak yang baik, sehat, he-bat dan kuat, ketika tidak mempunyaiseorang ibu yang peduli terhadap mere-ka. Seperti ungkapan sebuah maqalah‘al-ummu madrasatul ‘ula li awlaadi-haa (ibu adalah sekolah pertama danutama bagi anak-anaknya).

Seorang ibu, lanjut Ketua PWMuslimat NU Jawa Timur ini, tak sajamendidik anaknya setelah melahirkan.Namun sudah mendidiknya saatseorang ibu mengandung. Se-hingga generasi yang baik, pastiterlahir dari ibu-ibu yang baikpula. Ibu-ibu yang taat kepadaAllah, yang peduli terhadaptanggung jawab kepada anak-nya, sehingga anaknya bisa di-antar menjadi anak-anak yangpunya arti di tengah masyarakat.

Barangkali itulah pasalnyaketika Rasulullah SAW men-jawab pertanyaan ‘kepada siapaseseorang harus berbakti’, be-liau mengatakan: ummuka,ummuka, ummuka, tsummaabuuka. “Ini bisa diartikan,bahwa Rasulullah membuatperbandingan betapa peran ibulebih sentral dan menentukan,”simpulnya.

Tugas mulia yang diberi-kan Allah kepada seorang ibu,kata mantan anggota DPRDProvinsi Jawa Timur ini, memangmembuat ibu agak repot, agaksakit, agak berat tugas-tugas-

nya. “Tapi ingat, itu merupakan kemulia-an dari Allah bagi seorang ibu,” tandas-nya. “Selama tiga tahun seorang ibutidak bebas melakukan sesuatu seke-hendak hatinya lantaran mengingat ke-pentingan anaknya,” tukasnya menam-bahkan.

Rasulullah bersabda: “An-nisaa’u‘imaadul bilaad” (perempuan adalahtiang negara). Sebuah negara akan baik,jika warganya dilahirkan oleh ibu-ibuyang baik. “Intinya, bagaimana seorangibu selain bertanggung jawab untuk me-lahirkan dan menyusui, juga mendidikdan mengantarkan anak-anaknya men-jadi manusia-manusia yang terpilih,”pintanya.

Yang perlu diperhatikan seorangibu, ujar alumnus S2 UNAIR FakultasPSDM (Pengembangan Sumber DayaManusia) ini, ketika berada di ruang pu-blik. Mereka harus pandai-pandai me-nyelaraskan dengan peran domestik-nya. Disamping bisa membagi waktudengan baik, juga memahami manakewajiban primer dan kewajiban sekun-der. “Jangan sampai seorang ibu me-ninggalkan kewajiban primernya demi

mengejar kewajiban sekunder,” tegas-nya mengingatkan.

Berkiprah di masyarakat, tuturnya,itu juga penting. Masyarakat harus pulaberibu kepada perempuan. Sebab mere-ka diberi Allah memiliki perasaan dankasih sayang yang lebih dibandingkankaum lelaki. Oleh karenanya, masyarakatselalu membutuhkan perempuan. Seper-ti kata Mahatma Ghandi: “Women ismother of the man” (perempuan itu ada-lah ibu seorang pemimpin).

Setiap lelaki – siapapun dia, ujarMuslimat yang kerap melakukan dak-wah keliling daerah ini, pasti lahir dariseorang ibu. Karena dia lahir dari se-orang ibu, pastilah ibunya lebih hebatketimbang dia. Terbukti, ibulah yangtelah mampu mengantarkan anaknyameskipun tidak dengan tangannyasendiri. “Dengan perasaannya seorangibu mampu mewarnai jiwa anaknya un-tuk menjadi orang yang pantas diper-hitungkan,” kilahnya.

Alhasil, peran perempuan itu taksaja di ruang domestik semata. Merekadiperkenankan pula berada di ranahpublik. Tentu saja, asal tetap tidak me-

ninggalkan kewajiban pertamadan utama yakni tanggung ja-wab terhadap keluarga dananak-anaknya. “Isteri-isteri Na-bi juga tak hanya menjadi iburumah tangga saja. Khadijahadalah seorang usahawan, en-trepreneur yang sukses, figuryang disegani kaum Quraisydan pensupport Rasulullah,”katanya menyontohkan.

Namun yang perlu diingat,ujar Masruroh, di era global iniorang cenderung mementing-kan hedonisme, konsumerismedan feminisme. Oleh karenanya,ibu-ibu harus kembali ke ajaranIslam bahwa menjadi ibu adalahamanah Allah. Dan amanah ituharus dijaga. “Sebagai ibu harusmampu mengantar anak-anak-nya menjadi ahli-ahli yang se-jahtera dan bahagia duniaakhirat,” ujarnya.

Seorang ibu yang berkarir,kata dr. Hj. Esty Martiana Rach-mie, memang tak bisa lepas dari

Sulitnya Jadi IbuTak Ada Anak yang Terlahir Nakal

Dra. Hj. Masruroh Wahid, M.Si

Page 7: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

7MPA 339 / Desember 2014

godaan budaya hedonisme, konsumer-isme dan feminisme. “Untuk mengha-dang budaya tersebut harus denganagama,” tegasnya. “Jika kita tak meya-kini pentingnya agama, maka akan gam-pang tergoda situasi dan lingkungankonsumrisme dan hedonisme yang ma-kin mengepung,” urainya.

Kehidupan saat ini memang lebihdilematis. Pengaruh konsumerisme, he-donisme dan gerakan-gerakan feminis-me ansich yang menuntut pesamaanhak antara perempuan dan pria sudahsangat mengganggu. “Untuk itulah, kitaharus meyakini pentingnya agama. Per-soalannya, bagaimana menanamkankonsep agama itu tak sekedar di bibir,tak sekedar dogma, tetapi harus dapatmenginternalisasikan dalam diri,” te-rangnya. “Intinya, yakni konsep aga-ma yang dapat diaktualisasikan dalamperbuatan, pikiran serta berkehidupan,”tambahnya berharap.

Bagi ibu yang berkarir, tutur KetuaPimpinan Wilaya Aisyiyah Jawa Timurini, haruslah dapat menyeimbangkanantara karir dan fungsinya sebagai ibu.Maka komitmen antara suami-istri men-jadi sangat penting. “Suami yang pahamakan peran dan fungsi istri sekaligusibu ini menjadi sangat penting,” te-gasnya.

Alhasil, lanjut wanita kelahiranLamongan yang dikaruniai tiga anak ini,seorang ibu harus tetap sadar meskipundia berkarya sebagai aktualisasi diri ataumembantu mencari nafkah. Namun apa-pun alasannya, tetap saja di-perlukan adanya kesadaranbila ibu punya peran pentinguntuk kelanjutan generasi.“Hal itu tidak akan terlaksanadengan baik tanpa dukungansuami,” tukasnya serius.

Menurut mantan KepalaBKKBN Kota Surabaya ini,tuntutan tugas bagi seorangibu yang berkarir memang le-bih berat. Sebab mau tidakmau tugas ibu itu berlang-sung sejak bayi ada dalamkandungan. Ketika mengan-dung tentu akan tergangguaktivitas fisiknya dan kegiat-an lainnya. Setelah melahir-kan ibu juga punya kewajib-an untuk menyusui.

Ibu-ibu yang bekerja,lanjut wanita yang bertugassebagai Kepala Puskesmas

selama 10 tahun ini, tentu akan mening-galkan anak-anak di rumah. Kebanyak-an mereka lalu mengambil salah satusolusi praktis dengan menitipkan ke Ta-man Pengasuhan Anak yang memangberkualitas. Mereka berpikir itu lebihbaik daripada diasuh pembantu di ru-mah yang tidak jelas latarbelakang pen-didikan dan kemampuannya.

Menurut mantan Kepala BidangP2P (Pencegahan, Pemberantasan Pe-nyakit) Dinkes Kota Surabaya ini, tentuhal tersebut menjadi persoalan tersen-diri bagi ibu yang bekerja. Mereka harusberpikir bagaimana anaknya bisa men-dapat pengasuhan yang baik secarafisik, kesehatan, paedagoginya, maupunmuatan-muatan agamanya. Tetapidengan itu semua, bukan berarti ibuakan lepas tanggung jawabnya. “Itu di-lakukan hanya saat ibu bekerja. Selepasbekerja mereka kembali pada peran se-benarnya sebagai seorang ibu,” ung-kapnya.

Jadi, bukan berarti ibu yang sudahcapek bekerja lantas lepas tanggungjawabnya terhadap anak. Disinilah ibudituntut untuk pandai-pandai memenejwaktu, serta hubungan berkualitas de-ngan anak agar mereka tidak merasa di-tinggal dan kehilangan kasih sayangibu. Yang penting lagi adalah menyadar-kan anak, bahwa ibunya pergi ke manadan untuk apa. “Itu semua harus diko-munikasikan sejak awal. Dengan begituanak akan paham bahwa setelah pulangnanti dirinya tetap memiliki ibu,” pa-

parnya.Sewaktu kuliah dulu, cerita mantan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Suraba-ya ini, dirinya sudah punya anak danbekerja. Sepulang kerja, lantas mengha-biskan waktu hanya untuk anak-anak.“Sebab saya tak ingin seperti kawan sa-ya yang mengeluh anaknya sakit karenaditinggal pembantu. Lha dia itu anak-nya siapa. Masak anaknya pembantu,”paparnya miris. “Jangan sampai anaklebih dekat dengan pembantu diban-ding dengan ibunya sendiri,” tandas-nya.

Sialnya, sambung Sri Rahayu Is-bandiyah, ketika anak nakal justruditudingkan pada ibu yang sibuk di luarrumah. Padahal itu bukanlah satu-satu-nya penyebab kenakalan anak. “Sayatak setuju jika kenakalan anak itu seratuspersen dikarenakan salah asuh seorangibu yang beraktivitas di luar rumah,”tuturnya. “Itu tidak sepenuhnya betul!”tukasnya menegaskan.

Kenakalan anak, menurut ibu ru-mah tangga yang dikaruniai tiga anakini, ada beberapa faktor yang menye-babkannya. Diantaranya adalah ling-kungan pergaulan yang negatif. Olehkarenannya, setiap ibu haras menge-tahui siapa saja sahabat anak-anaknya.“Seorang ibu hendaknya pandai-pandaimengatur kegiatan anak-anaknya agarbisa dipantau,” katanya menyarankan.

Kenakalan anak, lanjut pensiunanguru SMPN 1 Waru Sidoarjo ini, bisajuga disebakan latar belakang keluarga

yang minim pemahaman aga-ma. Pada dasarnya, pertum-buhan seseorang itu dimulaidari dalam kandungan. Sebabanak dalam kandungan mem-punya hubungan yang intensdengan ibunya. “Kegiatan-kegiatan positif perlu diarah-kan kepada anaknya. Lebih-lebih dalam kegiatan ruhaniyang berhubungan denganiman,” terangnya.

Sebelum menyalahkanorang lain untuk mencari pe-nyebab kenakalan anak, kata-nya, sebaiknya orangtua in-trospeksi dulu ke dalam ke-luarga. “Jangan mencari kam-bing hitam lingkungan seba-gai biang kesalahan,” pinta-nya. “Sebab bisa jadi pemicu-nya adalah ego orangtua sen-diri,” tukasnya.

dr. Hj. Esty Martiana Rachmie

Page 8: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

8 MPA 339 / Desember 2014

Menurut isteri Matadji ini, terka-dang orangtua suka memaksakan ke-hendaknya. Anak-anaknya harus sera-tus persen menuruti kemauannya. Apayang diperintahkannya harus dilaksa-nakan dan tak boleh disela sedikitpun.Di sinilah mulai timbul ketidaknyaman-

an di dalam rumah. Akhirnya sang anakberontak mencari kepuasan dan kete-nangan batin di luar rumah.

Di sisi lain, lanjutnya, dalam mem-perlakukan antara anak pria dan perem-puan haruslah sama. Tak boleh mem-beda-bedakan keduanya. Meski dalammembimbing anak putri membutuhkanbimbingan dan perhatian yang lebih.“Kendatipun bobot bimbingannya sa-ma, tetapi dalam membibing anak putrimemang memiliki tingkat kesulitannyasendiri. Anak putri harus dikawal lebihserius ketimbang anak laki-laki karenaresikonya lebih dominan,” sarannya.

Yang perlu diperhatikan, tutur Sri

Rahayu, ibu berkarir dan beraktivitas diluar rumah itu sah-sah saja. Asalkan te-tap menjaga keseimbangan antara tugasdan perhatian pada keluarga, khusus-nya pengawasan pada anak-anak. Se-bab kurangnya perhatian orangtuaakan berpeluang menjadikan mereka lari

dari rumah dan menjadi anak nakal.“Ingat, jika kenakalan anak sudah akuttentu sangat sulit mendidik mereka,”ujarnya mengingatkan.

Menurut Miftahul Jinan, sebenar-nya tidak ada anak yang dilahirkan da-lam kondisi nakal. Lantas kenapa mun-cul kenakalan atau sikap-sikap yang tidakkita harapkan? Menurutnya, mungkin sa-ja itu adalah perbedaan persepsi antaraanak dan orangtua. “Bagi anak, itu adalahsebuah eksplorasi. Sedangkan bagiorangtua adalah suatu hal yang meng-ganggu,” paparnya.

Menurut penulis buku ‘Alhamdu-lillah anakku nakal’ ini, kenakalan dibagi

menjadi empat model kenakalan. Per-tama, adalah kenakalan eksploratif;yaitu eksplorasi anak terhadap lingku-ngannya untuk supaya lebih tahu. Na-muh hal itu dianggap nakal oleh orang-tuanya dan lingkungan sekitar.

Yang kedua, sambung pria berkaca-

mata minus ini, adalah kenakalan semu.Maksudnya, sebagian orang mengang-gap itu nakal. Tapi sebagian orang tidakmenganggap sebuah kenakalan. “Misalanak merengek minta gendong. Sebagi-an orang menganggapnya sebagai halyang wajar, tapi sebagian yang lain me-nganggap sebagai kenakalan,” katanyamencontohkan.

Sedangkan yang ketiga, tutur priakelahiran Ponorogo 13 September 1969ini, adalah kenakalan habitual; yakni ke-nakalan yang diakibatkan dari pem-biasaan yang salah dari orangtua. Se-misal anak yang baru sembuh dari batukdan pilek lalu merengek dan menagis

ANAK NAKAL?Anak yang nakal,karena mereka berfikirdirinya sudah tidakberharga lagi.

Page 9: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

9MPA 339 / Desember 2014

sangat keras minta es cream. Lantaranorangtua merasa sumpeg, akhirnya di-belikan es cream.

Di saat yang lain anak memintamainan yang sangat mahal tapi tidakdihiraukan. Anak pasti akan menangismenjadi-jadi. Karena pusing mendengartangisan anak, lantas dibelikan mainantersebut. “Pola seperti ini salah. Ketikaanak meminta baik-baik tidak dihiraukan,namun dengan sedikit tekanan dantangisan lalu dibelikan,” ungkapnya.

Hal semacam itu, ulas suami Mifta-hul Jannah ini, secara tidak sengajaakan mengakibatkan terciptanya ke-nakalan habitual. Sebab anak berfikirmeminta segala sesuatu berhasilnya de-ngan rengekan. “Padahal yang benar,kita memutuskan sesuatu secara tegas.Anak mau menangis atau tidak mena-ngis sama saja. “Dengan begitu anak

akan berfikir, ketika dengan tangisan takberhasil maka dia tidak mempunyai alatuntuk menekan kita,” simpulnya.

Yang perlu diwaspadai, lanjut Di-rektur Griya Parenting Indonesia ini,adalah kenakalan sejati. Seperti anakmerokok, anak mencuri, anak berbo-hong dan sebagainya. Kenakalan sejatimerupakan sikap nakal yang disebab-kan dari mencontoh orangtua atau ling-kungan sekitar. “Sedangkan bentuk ke-nakalan yang sifatnya bukan sejati, ma-sih gampang berubah atau mudah di-ubah,” tuturnya meyakinkan.

Lantas ayah tiga anak ini memberi-kan contoh. Ada seorang anak datangtidak membawa mainan di tengah anak-anak yang bermain mobil-mobilan. Me-

reka yang bermain tadi lantas merasatak nyaman dengan kehadirannya.Akhirnya yang terjadi, anak tersebutmendorong salah satu anak yang mem-punyai mainan dan mengambilnya di-bawah pulang. Seorang ibu yang me-ngetahuinya lalu menggendong danmembawa kembali di tengah anak-anakyang bermain tersebut.

Sialnya, ibu itu menggendongsambil memukul tangan anak disertaiumpatan: Mana tangan nakalnya tadiyang merebut dan mendorong! “Nah..yang dipelajari anak dari sang ibu, kalaulagi emosional dengan memukul. Makakata sang anak, kalau aku marah akujuga akan memukul,” urainya.

Lebih lanjut alumnus Pondok Mo-dern Gontor ini menerangkan, bahwaorangtua sering tak sadar memberikanlabeling atau julukan kepada anak kalau

dia nakal. Ketika anak melakukan sedikitkesalahan saja, orangtua langsung mem-vonis sebagai anak yang nakal. “Anakakan merasa dirinya sebagai anak yangnakal. Sebab ibunya yang paling dekatdan disayangi saja sering ngomong anaknakal. Ini akan menjadikan keyakinananak tersebut bahwa dirinya adalah anakyang nakal,” terangnya.

Ketika anak sudah terlanjur nakal,sambung master trainer KPI Surabaya2001-2009 ini, maka kita harus memotongmatarantai kenakalan itu. Metode mena-sehati dan membesarkan anak segera kitaganti. Selama ini kita hanya fokus padasisi kenakalan anak saja. :Kalau mau jujur,sebenarnya kebaikan anak itu lebihbanyak ketimbang kenakalannya. Hanya

Miftahul Jinan

saja, ketika anak berbuat baik mulut kitasering diam,” katanya memaparkan.“Orangtua seharusnya mengapresiasikebaikan itu dengan cara menghargaiatau sedikit memuji,” tukasnya.

Kedepan, sambung pengasuh te-tap radio SAM FM ini, orangtua seha-rusnya mencari sisi kebaikan pada dirianak. Jangan cuma mencari kesalahandan kejelekan anak saja. “Cari dan sen-tuhlah setiap nilai kebaikan anak. Danbuatlah sang anak lebih mudah melaku-kan kebaikan-kebaikan,” tuturnya pe-nuh harap.

Yang perlu dicermati, kata Jinan,anak bandel itu merasa lebih gampangmelakukan keburukan ketimbang ke-baikan. Untuk itulah, permudahlah anakuntuk melakukan kebaikan dan berilahpenghargaan. Sebab kebutuhan anakadalah untuk dihargai. “Jika anak sudah

merasa punya harga diri, tentu akan mikiruntuk melakukan perbuatan tak terpuji,”simpulnya.

Sedangkan anak yang nakal, kare-na mereka berfikir dirinya sudah tidakberharga lagi. Sehingga melakukan ke-baikan ataupun keburukan sudah tidakada bedanya. Ketika anak sudah merasasama terhadap apa yang diperbuatnya,maka ini akan masuk kedalam kenakalansejati. “Maka bangunlah sebuah lingku-ngan yang memudahkannya melakukankebaikan. Dan berikan penghargaansaat anak melakukan kebaikan sekecilapapun,” pintanya serius.

Laporan: Mey.S, MuhammadHisyam, Rasmana Rahem, M. TajuddinNurcholis (Surabaya).

Sri Rahayu Isbandiyah

Page 10: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

10 MPA 339 / Desember 2014

Perempuan seringkalidihadapkan pada pilihan dilematisterkait dengan statusnya. Memilihberkarir, menjadi ibu, atau keduanyaharus dijalani. Tidak mudah memang,namun bukan berarti tidak ada solusi.

Ketika lajang, ia akan tenangmelenggang berkarir. Manakala iamenyadari akan kodrat sebagaiperempuan yang harus berkeluargadan menjadi ibu serta harus tetapbekarir, saat itulah dibutuhkankejernihan pemikiran, bahkankesepakatan dengan sang suami.

Banyak ibu-ibu muda yangmemilih tetap berkarir meski telahmemiliki momongan anak. Tak sedikitpula dari mereka yang memilih TamanPengasuhan Anak sebagai solusipraktisnya agar tak cemas ketikaharus bekerja dan meninggalkan

MengasuhPenuh Kasih Sayang

anaknya.Taman Pengasuhan Anak (TPA)

Dharma Wanita Persatuan KanwilKemenag Provinsi Jatim, dapatdijadikan pilihan bagi para keluargamuda yang tengah sibuk berkarir.“Dengan lima tenaga pengasuh, kamiberupaya membantu meringankanbeban para keluarga muda agar takterlalu khawatir dan cemas ketikameninggalkan putra-putrinya untukbekerja,” ujar Kus Harmining, selakuKetua Pelaksana.

Celoteh, tangisan, bahkan kekehtawa anak-anak, hampir tiap harimeramaikan ruang-ruang TPA yangsudah beroperasi sejak tahun 2010lalu. 20 anak dari usia 2 bulan hingga5 tahun menghuni TPA di Jln. Ketin-tang Madya III / No.1 Surabaya ini.“Selama mengasuh anak-anak di sini,Kus Harmining

Page 11: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

11MPA 339 / Desember 2014

kami anggap seperti mengasuh anaksendiri. Banyak pengalaman jugabanyak hiburan,” aku Ina selakuPelaksana Harian. “Kami berupayamentransformasikan suasana bagianak-anak bagai tinggal di rumahsendiri dengan menyediakan fasilitaspermainan sesuai usia mereka,” te-rangnya.

Lantaran usia anak yangbervariasi, tak heran bila programyang diajarkan secara natural saja.Para pengasuh mengikuti keinginanmereka. Jika saatnya ingin makan danbermain diarahkan pada permainanyang baik dan positif. “Kita jugaajarkan mereka bernyanyi bersama.Ketika ada suasana enak yang sekira-nya anak-anak tidak merasa tergang-gu, kita ajarkan gerakan-gerakanshalat. Prinsipnya program pem-belajaran natural dari usia PAUDsampai TK,” lanjut ibu satu anak asalBanyuwangi ini ramah.

Beragam profesi orangtua mem-percayakan anak-anaknya diasuh diTPA yang tinggal di lingkungan te-

nang, jauh dari keramaian kota sertahiruk-pikuk lalu lintas. Diantaramereka yang dari Pengadilan, Kejak-saan serta Polwan, tak merasa sayangmeski harus merogoh kocek sebesarRp 500.000,- tiap bulannya demikeamanan dan kenyamanan anaknya.Dengan keberadaan anak di TPA,anak-anak akan dapat bersosialisasisesama teman di pengasuhan, belajarberbagi serta belajar agar bisa mandiri.

Sementara bagi para keluargamuda yang kebetulan punya acaraatau kesibukan mendadak, dapat pulamenitipkan putra-putrinya di TPAyang buka dari jam 07.00 pagi hinggapukul 17.00 ini secara harian dengan

biaya Rp 40.000,- / hari.Anak adalah amanah. Ia buah

hati yang butuh buaian kasih sayang.Tentu akan berbeda perkembangananak yang diasuh oleh pembanturumah tangga dibanding denganTaman Pengasuhan Anak. “Kamiselaku pengasuh senantiasamenyampaikan ke orangtua masing-masing perihal perkembangan anak-anak. Misalnya, anak sudah mulaibisa berjalan, mulai bisa berbicara,pola makan yang meningkat,perkembangan motoriknya, sertaperkembangan lainnya sesuai usiamasing-masing anak,” pungkas Ina.

Mey. S

Ina bersama anak-anak asuh.Berupaya mentransformasikan

suasana bagai tinggaldi rumah sendiribagi anak-anak.

Page 12: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

12 MPA 339 / Desember 2014

Salah satu pilihan orangtua kariruntuk “menitipkan” anaknya, adalahsekolah Full Day School. Berangkat ker-ja mengantar anak ke sekolah, pulangkerja menjemput anak dari sekolah. Tapimenurut Anwar, banyak orangtua yangsalah persepsi ketika menitipkan anakdi sekolah. Harapan mereka, sekolahbisa sepenuhnya menjadi wakil dariorangtua ketika bekerja. “Orangtua takboleh menyerahkan secara total segalaurusan anak ke sekolah,” katanya.

Antara orangtua dan pihak seko-lah, tutur Kepala SD ‘Full Day School’Al-Hikmah ini, harus ada kerjasamauntuk memantau kegiatan anak baikdi sekolah maupun di rumah. Sekolahini memiliki buku penghubung yangmeliputi tiga aspek; aspek ibadah, so-sial dan kemandirian. Semua kegiatandi SD Al-Hikmah, dari pagi hinggasore hari, semuanya terekam oleh paraustadz dan ustadzah. Lewat bukupenghubung itulah, setiap wali muriddapat membacanya ketika ada dirumah.

Untuk memupuk kerjasama itupula, pihak sekolah setiap tahunnyamengagendakan ‘program parenting’.Di satu sisi untuk mengevaluasi per-kembangan anak di sekolah, di sisi lainuntuk mengetahui perkembangananak di rumah. “Jadi.. disamping adaevaluasi tugas anak yang diselesaikandi sekolah, juga ada tugas yang harusdikerjakan anak selama ada di rumah,”terangnya.

Contoh tugas yang dikerjakan dirumah, adalah program ‘Shubuh Call’.Para siswa akan ditelpon Wali kelasnyasecara berantai dan bergiliran. Dalamsatu kelompok ada lima hingga enamanak. Tugas anak pertama adalah menel-pon anak kedua, dan begitu seterusnya.Bagi anak yang terakhir, dia melaporpada gurunya. “Ini menandakan bahwakelompoknya sudah siap melakukanshalat Shubuh,” jelasnya.

Ketika anak diantar ke sekolah, lanjutayah dua anak ini, disambut dengan pro-gram ‘Penjemputan Anak’. Jadi sebelum

masuk sekolah, para guru menyambutnyasatu persatu saling bersalaman. Inimerupakan salah satu perwujudan kasihsayang dari pihak sekolah untuk anak-anak. “Orangtua pasti merasa senangmelihatnya. Merekapun berangkat kerjadengan hati yang tenang. Sebab merasaanaknya sudah dalam pengawasan paragurunya,” ulasnya.

Di lembaga pendidikan Al-Hikmah,disamping menyelesaikan target kuriku-lum juga menyelesaikan target ibadah.Semisal program mengaji. Setiap harimereka diwajibkan mengaji al-Qur’anselama dua jam pelajaran. Ini agar anakmau membiasakan mengaji di rumah.Ketika lulus sekolah, setiap anak haruslulus munaqasah pembelajaran al-Qur-’an. Baik segi tajwidnya, ghareb, taso-kha, tartil dan tahfidhnya.

Melihat sekilas, sepertinya siswaterlampau dibebani dengan berbagaitugas yang berat. Disamping PR, rutini-tas akademik, sikap kedisiplinan yangketat dan seterusnya, sehingga membu-at siswa jadi tertekan dan strees. “Per-sepsi yang demikian itu jelas salah dan

keliru,” tukas pria yang sedang menye-lesaikan S2 di Unesa ini.

Sebab pihak sekolah juga menye-diakan program yang enjoy. Semisalpembelajaran di luar kelas – seperti diruang perpustakaan, di hall yang besar,atau di taman yang cukup nyaman.Dengan suasana belajar semacam itu,anak merasa tidak bosan dan bisa mele-pas tekanan. “Setiap semester kami jugamengagendakan belajar diluar sekolahdengan mengunjungi tempat-tempat wi-sata,” tukasnya.

Dengan belajar di luar sekolah,tutur suami Sri hidayati ini, disampingada unsur refreshing juga ada unsuredukasinya. “Yang terpenting, bagaima-na anak-anak itu senang untuk sekolah

dan tidak ada rasa tertekan didalam-nya,” jelasnya. “Terbukti, selama ini darimurid kelas satu sampai kelas enamtidak ada yang mengeluh tertekan danstrees,” kilahnya menambahkan.

Andaikata ada yang sakit, sam-bung pria yang juga menjadi Ketua Tak-mir masjid sekolah ini, pihak sekolahsudah menyiapkan fasilitas UKS dandokter yang siap melayani mereka se-panjang waktu sekolah. “Ini merupakanbentuk perhatian kami kepada murid.Tentu orangtua akan merasa senangmelihat anak-anaknya dididik dandiperhatikan sebagaimana dirumah,”ucapnya penuh syukur.

Untuk sekolah yang berlabel FullDay School, harap pria kelahiran La-

Model “Penitipan Anak”Full Day School atau

Panti Asuhan?

Page 13: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

13MPA 339 / Desember 2014

mongan 19 september 1969 ini, agardalam sepanjang waktu anak tak hanyamemperoleh pendidikan segi pengeta-huannya saja. Mereka juga berhak men-dapatkan pendidikan dari segi sosialdan ibadah. “Ketiganya haruslah seim-bang. Dengan kata lain, para siswa ha-rus memperoleh kecerdasan majemuksecara berimbang,” pungkasnya.

Selain sekolah berlabel Full DaySchool, orangtua karir biasanya memilihpondok pesantren sebagai alternatif-nya. Atau bisa pula “menitipkan” anakdi Panti Asuhan. PP Darussalam PareKediri, disamping berfungsi sebagai pe-santren di dalamnya juga terdapat PantiAsuhan.

Latar belakang pendirian PantiAsuhan di pondok yang berdiri di ta-hun 1946 ini, lantaran banyak masyara-kat yang meminta hal tersebut. Dan pa-da tahun 1996 keinginan itu baru dapatdiwujudkan. Kalau santri pondok ada

kewajiban membayar, tetapi santri PantiAsuhan justru dibebaskan dari kewajib-an tersebut.

Sejak berdirinya hingga kini, jum-lah santri panti sudah tercatat sebanyak598 anak. Tapi yang kini masih hidup didalam panti hanya tinggal 77 anak saja.50 persennya dari wilayah Pare, sele-bihnya berasal dari Bojonegoro, Krian,Pati, Blitar, Malang dan Nganjuk. “Tapirata-rata famili mereka ada di Pare. Jadikalau ada apa-apa, mereka ada yangbertanggung jawab,” tutur Hj. BintiUmayah.

Santri yang tinggal di panti, ujarpengasuh Panti Asuhan ini, tak semua-nya berupa anak yatim. Sebagian dari

mereka adalah dari keluarga yang tidakmampu secara ekonomi. Bahkan adapula dari anak gelandangan. “Sebagianmalah piatu. Sebab bapaknya sudah me-nikah lagi. Dan ibu tirinya ternyata tidakmemperhatikan dan berlaku kejam ke-padanya,” ungkapnya.

Dalam mengasuh Panti Asuhan,wanita kelahiran Kediri 9 Juni 1946 inidibantu oleh tiga anak dan tiga menan-tunya. Pihaknya menerima santri panti,minimal mereka kelas III SD. Merekaakan diasuh dan dibina hingga memper-oleh pekerjaan yang mencukupi buathidupnya.

Ketika para santri selesai menem-puh pendidikan SLTA, urai istri (alm.)Kiai Sohib ini, mereka dipersilahkan me-milih; kuliah, kursus bahasa asing, ataubelajar keterampilan. Kursus keteram-pilan ini bekerjasama dengan BalaiLatihan Ketrampilan (BLK) Kab. Kediri.Hal itu meliputi keterampilan komputer,

mesin, listrik, menjahit dan berbagaimacam home industri.

Target dari pihak panti, lanjutnya,dengan kuliah atau keterampilan yangdikuasainya mereka nantinya bisa mem-peroleh kerja yang layak. Jika sudahbisa hidup mandiri, mereka baru diperbo-lehkan untuk meninggalkan Panti Asuh-an. “Yang banyak itu jadi guru atau jadipegawai TU di sekolah,” ungkapnya.

Anak-anak panti, disamping adayang sekolah di MI, MTs dan MA, jugaada yang bersekolah di SD, SMP, SMUdan SMK. Biaya mereka sama dengananak-anak di luar panti. “Itu belum lagikebutuhan seragam sekolah, buku-bu-ku, sepatu, tas dan kebutuhan lainnya,”

AnwarHj. Binti Umayah

paparnya.Namun demikian, mengenai semua

biaya tersebut dirinya mengaku tak be-gitu memikirkan. “Yang bisa saya laku-kan hanyalah meminta kepada AllahSWT. Semua kebutuhan mereka pastidicukupi oleh Allah,” tuturnya bersa-haja. “Kami pernah mengajukan pro-posal ke Dinas Sosial. Waktu itu kamimemang diminta untuk itu. Tapi kalautidak diminta, ya kami tak mengajukanlagi,” tukasnya menambahkan.

Lantas bagaimana mengenai anak-anak yang nakal? Menurutnya, tak ba-nyak anak panti yang nakal. Hanya adasatu-dua saja. Biasanya, setelah dikasihperingatan pertama hingga ketiga tetapitetap tak berubah, anak tersebut akandikembalikan kepada penanggungjawabnya. “Asal kenakalannya masihdalam batas kewajaran, anak tersebuttetap kami asuh di sini,” tegasnya.

Ketika ditanya tentang sulitnya

seorang ibu dalam mendidik anak-anak-nya, Hj. Binti Umayah malah tersenyumsimpul. Katanya, kalau ada ibu yangmerasa sulit mendidik putranya, itulantaran tak memiliki kepasrahan kepadaAllah. “Kalau seseorang mau tawakkal,maka tak ada kesulitan dalam mendidikmereka,” ujarnya. “Serahkan saja anak-anak kita kepadaNya. Doakanlah senan-tiasa. Maka Allah akan mengulurkanhidayah sehingga anak-anak itu akanmengerti dengan sendirinya,” tambah-nya memberikan kiat.

Laporan:M. Tajuddin Nurcholis

(Surabaya),Alfiatu Solikah (Kediri).

Page 14: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

14 MPA 339 / Desember 2014

Pembinaan bagi seorang AparaturSipil Negara menjadi suatu kebutuhan.Karena regulasi atau peraturan-peratur-an bersifat dinamis, sehingga perlu pe-ngetahuan dan pemahaman dalam im-plementasinya. Demikian pula halnyadengan pembinaan administrasi, yangterkait pula dengan regulasi-regulasiterbaru. Selain itu penguatan danpeningkatan SDM dalam skalamenyeluruh.

Pembinaan administrasibagi JFU di lingkungan Bagi-an Tata Usaha pada KanwilKementerian Agama ProvinsiJawa Timur berlangsung padatanggal 7-9 Nopember 2014 diPasuruan. Selain itu, pesertajuga berasal dari PUM dan op-erator di masing-masing Bi-dang dan Pembimas.

Pembinaan administrasiyang diberikan meliputi Pem-binaan Penyusunan LaporanAkuntabilitas Kinerja Instan-si Pemerintah (LAKIP) danPembinaan Kearsipan ArsipParis Dinamis.

Dra. Umi Kasiani, M.M,selaku narasumber dari BalaiDiklat Keagamaan Surabaya,memberikan materi mengenaipengertian arsip, pengelola-annya, kendala yang biasa

PEMBINAAN ADMINISTRASI UMUM

ada, komponen penunjang pengelolaanarsip hingga jabatan sebagai Arsip Parisitu sendiri.

Sedangkan Pembinaan LAKIP,selain diisi oleh Samsul Anam, S.Ag,M.Pd.I juga diberikan oleh Sarwiti,S.Sos, M.M sebagai narasumber. Pe-ngertian mengenai LAKIP sendiri, yaitumedia yang berisi pertanggungjawaban/dokumen mengenai gambaran perwu-

judan AKIP yang disusun dan disam-paikan secara sistemik dan melembaga.Dijabarkan pula maksud PenyusunanLAKIP; diantaranya sebagai acuan un-tuk menyusun perencanaan kegiatanInstansi Pemerintahtahun berikutnyadan sebagai barometer/tolok ukur ke-berhasilan Instansi Pemerintah.

Sementara itu dalam sambutan danarahan pembukaannya, Kepala KantorKementerian Agama Provinsi Jawa Ti-mur Drs. Mahfud Shodar, M.Ag mem-berikan informasi, bahwa terhitungmulai 6 Nopember 2014 KementerianAgama telah melaunching 5 BudayaKerja: 1. Integritas, 2. Profesional, 3. Ino-vasi, 4.Tanggungjawab dan 5. Kete-ladanan. “Kelimanya menjadi kesatuanyang utuh dan dimulai dengan keikhlas-an dalam bekerja,” tegas Kakanwil.

Dalam kegiatan itu juga ada sesidialog interaktif dari para peserta yangdijawab langsung oleh para Kasubbagyang dipimpin oleh Kabag TU Drs.Musta’in, M.Ag. Antusias dari pesertauntuk bertanya begitu tinggi hinggaharus dibatasi karena waktu yang tidakmencukupi. Kegiatan juga diisi dengansesi Character building, dengan mak-sud menambah kekompakan, kebersa-maan, kekuatan, serta tanggung jawabdalam menjalankan tugas.

Anni

Suasana pembinaan kersipan arsip dinamis

Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag

Page 15: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

15MPA 339 / Desember 2014

Banyak sekali penyakit yang beredarsaat ini, namun banyak juga masyarakatyang belum memahami, mencegah ataupunmenanggulanginya secara benar. Padahalpenyakit-penyakit tersebut berdampaksangat besar terhadap kesehatan seseorang.Salah satunya adalah penyakit menularseksual. Penyakit yang penularannya mela-lui organ seksual seseorang. Seperti sipilis,gonore (kencing nanah), HIV/AIDS, jenggerayam, hepatitis, atau juga herpes. Dan se-ringkali dari penyakit iniberujung pada kematian.

Ini juga yang menjadikeresahan Bidang PenaisZawa Kanwil KementerianAgama Provinsi Jawa Ti-mur. Oleh karenanya padaanggal 29 Oktober 2014bertempat di hotel UtamiSidoarjo, para PenyuluhAgama Fungsional danPengurus Fatayat NU se-Jawa Timur diundang untukmendapatkan penjelasantentang penyakit tersebut.Mengingat penyuluh danfatayat NU merupakan sa-lah satu garda depan pem-beri penerangan kepadamasyarakat. Panitia mendatangkan narasumber yang kompeten dari DinasKesehatan Jawa Timur, yaitu dr. Budiono,M.Kes yang menjabat sebagai KasiPemberantasan Penyakit.

Munir, M.Ag selaku panitia yang ju-ga Kasi Penerangan dan Penyuluhan AgamaIslam pada Bidang Penais dan Zawa KanwilKementerian Agama Provinsi Jawa Timur,

Pembinaan PenanggulanganPenyakit Menular Seksual se-Jawa Timur

dalam laporannya mengatakan bahwakegiatan ini ditujukan untuk membe-rikan informasi yang akurat tentangkesehatan. Di samping juga untukmemberdayakan masyarakat dalamrangka pencegahan dan penanggu-langan penyakit menular seksual ini.Dan yang tidak kalah pentingnya ada-lah melakukan pencegahan sejak dini,baik dari kaca mata medis maupun darikacamata agama.

Sementara itu Kabid Penais Za-wa Kanwil Kemenag Jatim, Drs.Moh. Fachrurrozi, MHI dalam sam-butan pembukaannya mengatakanbahwa kegiatan pembinaan ini meru-pakan bentuk keikutsertaan Kemente-rian Agama dalam pembangunan ma-nusia Indonesia seutuhnya. Tidakhanya pembangunan rohani, tapi jugajasmani. Salah satunya dalam bentukpembinaan kesehatan ini. Mengingat

banyak sekali penyakit yang didatangkanoleh Allah sekarang ini, seperti MERS, AID/HIV, Ebola, flu burung dan lain sebagainya.Pembinaan ini juga dalam rangka memben-tengi anak-anak dan generasi muda, baik ituaqidah, jasmani maupun sisi rohaninya, daripengaruh negatif yang ada di sekitar me-reka. “Apa yang disemaikan hari ini mungkinbaru akan terasa kira-kira 15 atau bahkan 20tahun lagi. Dan kepemimpinan bangsa In-donesia yang akan datang, tergantung gene-

rasi hari ini,” tegasnya.Tentunya – lanjut lelaki kelahiran Pa-

mekasan ini – dalam melaksanakan tugasmembangun jiwa dan raga masyarakat yangberat ini, Kementerian Agama tidak bisa ber-jalan sendiri. Namun membutuhkan kerja-sama dengan berbagai elemen masyarakat.Dan kebetulan pada pembinaan ini bekerja-sama dengan fatayat NU. Dan di lain waktu

nantinya akan menggandeng elemen-elemenmasyarakat yang lainnya.

Sedangkan dr. Boediono, M.Kes se-laku nara sumber dalam pemaparannyamenjelaskan bahwa penyebab utama daripenularan penyakit menular seksual iniadalah hubungan seks dengan orang yangterjangkit penyakit seksual. Jika seorangisteri terkena penyakit seksual, maka akanmenular kepada suaminya, dan sebaliknya.Dan dampak yang ada pada seorang wanitaantara lain adalah radang panggul atau kankerserviks yang dipicu oleh tidak terjaganyakebersihan saluran reproduksi. Di sisi lainadalah adanya gangguan kehamilan yangdiakibatkan oleh adanya infeksi pada ova-rium seorang wanita. Ini mengakibatkankehamilan di luar rahim. Atau jika melahir-kan, anak bias terinfeksi dengan nanah dibagian mata si bayi.

Nara sumber juga menjelaskan ba-gaimana penyakit menular seksual ini biasmenular. Pada seorang pria, penularan biasterjadi jika seorang pria mempunyai mitraseks lebih dari satu, atau melakukan hubu-ngan seks dengan PSK, serta bermitra seks/isteri yang sudah menderita infeksi menularseksual. Sedangkan pada sorang wanita,penyakit ini bias menular jika suami/mitraseksnya menderita infeksi menular seksual,suami/mitra seks/penderita mempunyaimitra seks lebih dari satu, atau juga karenaperilaku suami/mitra seks.

Untuk mencegahnya– lanjut nara sumber–adabeberapa langkah yang ha-rus dilakukan. Di antara-nya, tidak melakukan hu-bungan seks sebelum ni-kah, jika sudah menikahharus setia kepada isteriatau suaminya, di sisi lainharus selalu menjaga keber-sihan organ reproduksi danyang tak kalah pentingnyaadalah melakukan peme-riksaan secara berkala. Se-dangkan jika sudah terjang-kiti penyakit, tidak ada ja-lan lain kecuali melakukanpemutusan mata rantai pe-nularan yaitu dengan sege-

ra berobat ke dokter.Acara pembinaan ini sangat ramai de-

ngan pertanyaan-pertanyaan yang diajukanoleh peserta dan langsung dijawab secaracekatan oleh nara sumber. Dan pada kesem-patan ini, peserta menginginkan agar adakerja sama antara Kemenag dan Dinkesuntuk mengatasi masalah penyakit menularseksual ini di lapangan. Hisyam

Nara sumber memberikan penjelasan secara gamblang mengenai penyakitmenular seksual

Drs. Moh. Fahrurrozi, M.HI. membuka acara

Page 16: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

16 MPA 339 / Desember 2014

FKUB Provinsi Jatim menggelar acaratemu tokoh agama dan tokoh masyarakatProvinsi Jawa Timur tahun 2014, pada Sela-sa 11 November 2014 di Balai Kartika Ma-kodam Brawijaya Surabaya. Hadir dalam fo-rum yang dibuka oleh Gubernur Jatim DR.H. Soekarwo itu, antara lain Pangdam V/

Brawijaya, Bimas Polda Jatim, AsintelKajati Jawa Timur, serta lebih dari 700 pe-serta undangan dari beragam kalangan.

Forum kerukunan ini mengambil tema“Merajut Kerukunan umat Beragama pascatahun politik 2014 guna mewujudkan pem-bangunan berkelanjutan melalui pemantapankearifan lokal di Jawa Timur”.

Menurut Ketua FKUB Prov. Jawa Ti-mur Drs. H. Endro Siswantoro, M.Si, kegi-atan yang mempertemukan tokoh agama dantokoh masyarakat ini untuk mengetahui hasilpembangunan selama pemerintahan Guber-nur Jatim Tahun 2011 – 2014. “Sekaligusuntuk mengetahui rencana pembangunan Ta-

hun 2014-2019 dan mencari solusi atas kon-flik yang terjadi pasca Pileg dan Pilres 2014,”ujar pria yang juga menjabat Direktur Uta-ma Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya ini.

Sebab membangun kerukunan antarumat beragama, terang lelaki kelahiran Lamo-ngan, 4 April 1947 ini, tidak saja menjaditanggung jawab para ulama. Kerukunan jugasangat bergantung pada beragam kebijakanpemerintah, faktor pembangunan ekonomimasyarakat, serta rasa keadilan dan keama-nan yang terjaga dengan baik.

Gubernur Jatim DR. H. Soekarwo da-lam kesempatan itu, juga memaparkan ting-kat kemajuan pembangunan yang telah di-raih Jawa Timur. Secara khusus, Soekarwojuga meminta kepada Forum KomunikasiUmat Beragama (FKUB) siap menghadapiMasyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.“Sebab FKUB menjadi inti dari forum yangmemperjuangkan kerukunan antar umatberagama,” katanya.

Menurut Soekarwo, spiritual menjadibasis penting dalam pembangunan bangsa.Sebab baginya, nilai spiritual itu melebihimakna kultural. “Di Jawa Timur bukan

hanya kultural yang menjadi dasar pemba-ngunan bangsa, tapi juga spiritual,” tukas-nya. “Jangan pernah ada pikiran bahwa kese-jahteraan akan tercipta jika tidak didukungoleh spiritual yang kuat,” tandasnya.

Meski demikian, sambungnya, kese-jahteraan suatu bangsa tidak akan bisa diper-baiki, jika Polri dan TNI tidak dibantu olehmasyarakat. ”Bila kesejahteraan sudah di-peroleh, maka akan tercipta keamanan dankenyamanan. Karenanya kerukunan antarumat beragama harus selalu dijaga untukmempertahankan keamanan,” paparnya.

Di sinilah peran strategis ForumKerukunan Umat Beragama (FKUB) men-

jadi lebih tampak. Sebab FKUB nantinyadiharap bisa sebagai rujukan tentang keru-kunan, netral dalam penanganan persoalanmasyarakat, mediator dalam perselisih-an. ”Sebagai juru bicara kepentingan semuaagama, FKUB harus memiliki wibawa danbijak dalam tindakan,” tuturnya. “Oleh kare-na itu, anggota FKUB adalah pemimpin or-mas keagamaan dan tidak boleh menjadi ang-gota partai politik,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Soekarwo jugamenyatakan ketidaksetujuannya soal usulanpengosongan kolom agama dalam KartuTanda Penduduk elektronik (e-KTP), yangdiwacanakan Menteri Dalam Negeri (Men-dagri), Tjahjo Kumolo. “Menurut sayakolom agama itu penting. Jadi perlu tetapada, itu kan single identity number,” katapria yang biasa disapa Pakde Karwo itu.

Meski secara pribadi menolak, PakdeKarwo tetap menyerahkan keputusan padaMajelis Ulama Indonesia (MUI). “Kalaumasalah agama, kita larinya ke ulama. Kalaumasalah olahraga kita ke KONI, dan masalahagama kita rujukannya ke MUI,” ujar mantanSekdaprov Jatim itu.

Kolom agama dalam KTP, juga menjadiperbincangan hangat dalam dialog yang di-gelar di akhir sesi acara. Dalam dialog yangdimoderatori oleh FKUB, tampil sebagainarasumber adalah Pangdam V/BrawijayaMayjen TNI Eko Wiratmoko, S.Sos, BinmasPolda Jatim dan Asinstel Kajati. Senada de-ngan pendapat Gubernur Jatim Soekarwo,ketiga narasumber juga tidak sepakat jikakolom agama ditiadakan. “Agama adalah alatketahanan dan kerukunan. Pluralitas agamamerupakan pertalian sejati kebhinekaanyang tetap harus dihormati,” tegas PangdamV/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko,S.Sos. Ded

Menolak Pengosongan Kolom Agama di KTP

Gubernur Jatim DR. H. Soekarwo

Gubernur Jatim DR. H. Soekarwo menabuh gong sebagai simbol pembukaan acarabersama Ketua FKUB Jatim, Pangdam V/Brawijaya, Binmas Polda Jatim dan Asintel Kajati di hadapan ratusan peserta

Page 17: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

17MPA 339 / Desember 2014

Untuk pertama kalinya, Jawa Timursukses menggelar Perkemahan PramukaSantri. Bertempat di Mangrove Center JenuTuban, sebanyak 466 peserta dari Kab/Kose-Jatim beradu kreativitas pada 4-7 No-pember kemarin. “Para santri ini merupakanperwakilan dari 38 kab/ko,” ujar Drs. H.Husnul Maram, MHI.

Sementara itu, diantara tujuan kegiatanini adalah untuk mendorong dan menumbuh-kembangkan semangat persatuan dan ke-satuan, bela negara dan nasionalisme sebagaikarakter bangsa di lingkungan santri. Selainitu, perkemahan tersebut juga sebagai wadahpertemuan pramuka penegak di poondokpesantren demi menggalang persaudaraan,menambah pengalaman, pengetahuan, kete-rampilan, dan meningkatkan rasa pengabdi-an yang tinggi terhadap masyarakat.

Di bumi Perkemahan Magrove yangterletak di Jl. Surabaya-Semarang Km 9, parasantri mengikuti berbagai lomba yang meli-puti; lomba teknologi tepat guna, kaligrafi,majalah dinding, kebersihan, kerapihan danketertiban, serta pentas seni. “Selain itu, me-reka juga mengikuti workshop, olahraga tra-disional, senam dan shalat berjamaah magribdan subuh,” papar Kepala Bidang Pendidik-an Diniyah dan Pondok Pesantren KanwilKemenag Prov. Jatim ini.

Perkemahan santri tersebut dibukalansung oleh Kepala Kanwil Kemenag Prov.Jatim Drs. H. Mahfudh Shodar M.Ag. Da-lam sambutannya, mantan Kepala BidangMapenda Kanwil Kemenag Prov. Jatim iniberharap, perkemahan ini menghasilkan ka-der–kader atau santri–santri yang handal,mandiri, disiplin, cakap dan tangguh. “Apa-lagi santri yang mampu menunjukkn prestasidi sini akan menjadi duta Jatim dalam Per-kemahan Pramuka Santri Tingkat Nasionalyang akan dihelat di Kalimantan Selatan,”paparnya saat membuka acara.

Sementara itu, Pemerintah KabupatenTuban sangat berterimah kasih atas ditun-

juknya Bumi Wali ini sebagai tempat pe-nyelengagaran kegiatan bertema “Satu Hati,Satu Jiwa untuk Maju Berkarya Memba-ngun Karakter Bangsa”. “Dengan perkemah-an ini, saya menaruh harapan besar ke depanpesantren bisa mewarnai pembentukan ka-rakter bangsa yang berakhlakul karimah,”tandas Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noer Na-har Husain penuh harap.

Selain itu, tampak hadir dalam pembu-kaan Perkemahan Pramuka Santri ini, dianta-ranya adalah Ketua DPRD Tuban, Sekre-taris Daerah Tuban, Kapolres Tuban, Dan-

Kemenag Jatim Sukses Helat Perkemahan Pramuka Santri

Lomba Mading Lomba Teknologi Tepat Guna Putra Putri Putra Putri Juara 1 Nganjuk Ngawi Juara 1 Tulungagung Kota

Mojokerto Juara 2 Kota Batu Probolinggo Juara 2 Sumenep Kota Madiun Juara 3 Banyuwangi Jombang Juara 3 Tuban Ngawi Harapan 1 Surabaya Ponorogo Harapan 1 Ponorogo Bondowoso harapan 2 Malang Banyuwangi Harapan 2 Bondowoso Bondowoso Harapan 3 Jombang Bojonegoro Harapan 3 Ngawi Kota Malang

Lomba Kaligrafi Kebersihan, Keindahan, Kerapian dan Keamanan ( K3 )

Putra Putri Putra Putri Juara 1 Lumajang Lumajang Juara 1 Trenggalek Ngawi Juara 2 Sampang Ponorogo Juara 2 Tulungagung Lamongan Juara 3 Ponorogo Kota Madiun Juara 3 Ponorogo Kota Blitar Harapan 1 Bangkalan Jember Harapan 1 Nganjuk Lumajang harapan 2 Kota Kediri Kota Blitar harapan 2 Bondowoso Bangkalan Harapan 3 Blitar Ngawi Harapan 3 Lamongan Kota

Pasuruan Pentas Seni

Juara 1 Tulungagung

Juara 2 Tuban

Juara 3 Kota Malang

Juara Harapan 1 Bangkalan

Juara harapan 2 Ponorogo

Juara Harapan 3 Kota Surabaya

Berikut Daftar Pemenang Lomba di Perkemahan Pramuka Santri tingkat Jatim:

dim Tuban, Ketua Pengadilan Negeri Tubandan Kepala Kejaksaan Negeri Tuban.

Tak hanya itu, Ketua Rabithah Ma’-ahid Islamiyah Tuban, Ketua PCNU Tuban,Ketua LP Maarif Tuban, Ketua PengurusDaerah Muhammadyah Tuban, Ketua Dik-dasmen Muhammadiyah Tuban juga tampakdi tenga-tengah acara. Tak kentinggalan pulaKetua MUI Tuban, Pimpinan pesantren diTuban, Para Kepala Kankemenag se Jatim,dan Kasi PD Pontren se-Jatim juga turutmemerihakan acara ini.

Suprianto, Mochtar

Page 18: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

18 MPA 339 / Desember 2014

Kementerian Agama ber-hasil mencapai kesepakatandengan Bank Indonesia. Pe-nandatangan Nota Kesepaha-man (MoU) ini dilakukan an-tara Menteri Agama RI LukmanHakim Saifuddin dan GubernurBI Agus D.W. Martowardojo.Acara yang dihelat pada tang-gal 5 Nopember itu, dilakukanseusai kegiatan ‘Bincang Na-sional tentang PemberdayaanLembaga Pesantren’ dalamrangka peningkatan kemandiri-an ekonomi serta mendorongpengembangan ekonomi dankeuangan syariah di gedungBI Surabaya.

Kerjasama tersebut dilakukansebagai upaya untuk mendukungpengembangan kemandirian ekonomilembaga pondok pesantren, sertapeningkatan akses keuangan danlayanan non tunai untuk transaksikeuangan di lingkungan Kemenag. Be-berapa program yang akan didorong da-lam implementasi Nota Kesepahamanitu, adalah program edukasi keuanganyang bertujuan untuk meningkatkan pe-ngetahuan para santri mengenai penge-lolaan keuangan dan perbankan. “Me-lalui peningkatan pengetahuan ini, parasantri diharapkan tergerak untuk me-manfaatkan layanan keuangan dan per-

bankan demi meningkatkan kesejahte-raan,” ujar Agus D.W. Martowardojomenaruh harapan.

Selain itu, dengan MoU ini, akandilakukan pengembangan wirausahamelalui inkubator kewirausahaan di lem-baga pondok pesantren. Sehingga san-tri diharapkan memiliki pengetahuanyang komprehensif untuk memulai usa-ha, produksi, pemasaran, keuangan danjuga jaringan. “Selain itu, pelatihan ter-sebut juga diharapkan dapat memotivasidan menginspirasi kaum santri untukmenjadi pelaku usaha,” tandas mantanMenteri Keuangan ini.

Memang saat ini Kementerian

Nota Kesepahaman (MoU)Menteri Agama dan Gubernur BI

Agama berupaya untukmelakukan perbaikan pere-konomian pondok pesantren.Menag mengaku pesantrenmemiliki potensi pere-konomian yang tidak kecil.Dan potensi ini akan semakinmaju dengan kerjasama yangprofesional dengan pihak lain.Diapun mencontohkan Pe-santren Sidogiri, sebagai sa-lah satu pesantren yang ber-hasil mengelola keuangan de-ngan baik. “Koperasi Sidogirimengelola aset yang tidak ku-rang dari 1.2 triliun. Setiaptahunnya, Sidogiri menge-luarkan zakat 2.5 persen dari

kekayaannya sebesar Rp 2.4 miliar,” be-bernya memberi tamsil.

Dengan jumlah pesantren di Indo-nesia yang mencapai lebih dari 27 ribu,jika potensi perkonomian di pondok pe-santren dikembangakan, maka akan ber-potensi mengembangkan perekonomi-an syariah. “Kita akan coba tularkankesuksesan Sidogiri ke pesantren lain,”pungkasnya.

Tak hanya pencapaian kesepaka-tan antara Kemenag dan BI semata. Pa-da saat yang sama, Otoritas BI, OtoritasJasa Keuangan (OJK) dan Pemprov Ja-tim bersama 17 Pesantren di Jatim jugamenandatangani Komitmen BersamaPengembangan dan Akselerasi Ekono-mi Syariah yang bertajuk ‘Deklarasi Su-rabaya’.

Ketujuh belas pesantren itu ada-lah Pesantren Tebu Ireng Jombang, PPZainul Hasan Genggong Probolinggo,Ponpes Bahrul Ulum Tambak BerasJombang, Ponpes Lirboyo Kediri, PPDarussalam Gontor Ponorogo dan Pon-pes Sidogiri Pasuruan.

Selain itu juga, Ponpes Sunan Dra-jat Lamongan, Ponpes Langitan Tuban,Ponpes Al-Amin Prenduan Sumenep,Ponpes Nuru Jadid Paiton Probolinggo,Ponpes an-Nur, Ponpes an-Nur 2, danPonpes An-Nuqayah Guluk-GulukSumenep. Sementara itu, PonpesSalafiyah Syafiiyah, Ponpes Miftahus-sunnah Surabaya, Ponpes QomaruddinGresik dan Ponpes al-Falah Ploso MojoKediri juga turut dalam penandatanga-nan deklarasi tersebut. Pri

Menag RI bersama Gubernur BI usai penandatanganan MoU

Kakanwil Kemenag Jatim dan beberapa pimpinan pesantren trut menjadi saksipenandatanganan Mou antra Kemanag dan BI

Page 19: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

19MPA 339 / Desember 2014

Sultan Salahuddin Al-Ayyubibukanlah dari keturunan sahabat NabiSaw, Abu Ayyub Al- Anshari. Dia di-gelari Al-Ayyubi karena bapaknya ber-nama Ayyub dari keturunan Kurdi didaerah Azerbaijan. Padazamannya, ter-jadi Perang Salib. Sampai suatu ketikaPasukan Salib menguasai Kota BaitulMaqdis. Saat itulah, Sultan Salahuddinmeyakini bahwa Allah Swt telah mele-takkan tanggung jawab suci ini dipun-daknya, untuk merebut dan membebas-kan kembali Baitul Maqdis dari tangan-tangan kejam, najis, dan kotor PasukanSalib. Bersama pasukannya dia ber-tekad segera melaksan akan tugas suciini dengan penuh tanggung jawab.

Pada 24 Rabi’ul Akhir 583 Hijriah,bersamaan dengan Juli 1187 M, terjadi-lah Perang Hittin di daerah Tiberias Pa-lestina. Peperangan ini merupakan pu-kulan maut bagi Tentara Salib. Jum’at,27 Rajab 583 Hijriah Kota Baitul Maqdis-pun jatuh ke tangan Pasukan Islam.Sejarah mencatat bahwa Sutan Salah-uddin dan Pasukan Islam memasukiBaitul Maqdis dengan “perasaan ren-dah hati”. Stanley Poole, seorang pe-ngamat Barat mengomentari hal ini,“Tidak pernah Salahudddin (Saladin)menjadi lebih agung melainkan padasaat Kota Baitul Maqdis diserahkankepadanya. Para pengawalnya telahmenjaga ketentraman di setiap jalan danlorong. Mereka menghalangi kejahatandan penghinaan sehingga tidak terjadiperbuatan yang tidak senonoh terha-dap orang-orang Kristen . . . Begitulahcara Tentara-tentara (Islam) menunjuk-kan belas kasihannya kepada kota yangdirebut itu. (Sebaliknya) kita masih ingattentang penaklukkan ganas (kejam danbiadab diluar adab kemanusiaan) yangdilakukan oleh Tentara-tentara Salibpada 1099 M. Ketikaitu, orang-orangIslam yang tidak berdaya disiksa, ditem-bak, dan dibakar. Golongan yang kejamdan biadab ini, bernasib baik karenamereka mendapatkan belas kasihan dariSultan Muslim ini”. Kemudian StanleyPoole melanjutkan, “Sekiranya penak-lukkan Kota Baitul Maqdis ini menjadisatu-satunya informasi yang kita ke-tahui tentang pribadi Sultan Salahud-din, hal ini sudah cukup membuktikanbahwa dia adalah seorang penaklukyang paling ber-akhlak dan berjiwa

besar pada zamannya”, (Ali Nadwi :Sav-iours of Islamic Spirit, dalam Abidin :Al-Qur’an for Life Excellence, 2008).Tentu integritas kepribadian SultanSalahuddin diatas tidak terlepas bahkanjustru terinspirasi dan bersumber dariakhlak dan integritas kepribadian Ra-sulullah Saw. KetikaRasulullah Sawmembebaskan Mekkah dari cengkeram-an hegemoni rezim Kafir Qurays Ja-hiliyah yang dikenal dengan “FathuMakkah”; musuhnya diberikan ja-minan keamanan dan keselamatan.Walaupun sebelumnya, mereka amatbengis, kejam dan dzalim terhadap Rasulsaw dan kaum Muslimin. Ketika Ra-sulullah Saw memimpin Madinah, kaum

Yahudi, Nasrani, dan Musyrikin jugamenikmati keselamatan, keamanan, dankebebasan pengamalan agamanya,yang terangkum dalam “Piagam Ma-dinah”. Walaupun sebelumnya, se-bagian mereka sering berkhianat danbekerjasama dengan Kafir Qurasy untukmenjatuhkan Rasulullah Saw dan meng-hancurkan kekuasaan kaum Muslimindisana.

Integritas kepribadian dan perilakuyang terangkum dalam akhlak mulia nanagung Rasulullah Saw (Wainnaka la‘alaakhuluqin ‘adhiim) yang merupa-kan bagian dari refleksi ajaran Islamyang demikianitulah; yang telah me-ngundang decak kagum para pengamatbarat dan di luar Islam. MontgomeryWattdalam Mohammad at Mecca me-ngatakan, “Menurut pendapat saya,

budi pekerti Muhammad yang mulia dankebenaran yang diajarkannya adalahsebab utama beliau mendapatkan du-kungan dan kesetiaan dari Abu Bakardan Umar, serta kekuatan dan kebera-nian Khalid bin Waliddan Amru binAsh”. (Abidin , 2008)

Nabi Muhammad Saw diutus de-ngan misi menyempurnakan akhlak (Bu‘itstu li utammim amakaarima al-akh-lak). Dalam sabdanya beliau berpesan,“Bertakwalah kepada Allah dimanasaja kamu berada.Ubahlah perbuatanyang keji dengan perbuatan yang ba-ik, niscaya yang baik itu akan meng-hapuskan yang buruk. Dan bergaulahdengan sesame manusia melalui akh-

lak yang baik”, (HR. Imam Tarmidzi).Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin,mengilustrasikan kehidupan umat Islamsaat ini yang kelihatannya rajin beriba-dah, tetapi mengenyampingkan akhlak-nya; dengan mengangkat pernyataansahabat Nabi Saw, Anas bin Malik, bah-wa: “Seseorang akan sampai ke maqamyang tinggi di dalam surge disebabkanoleh akhlaknya, walupun ibadahnya ti-dak banyak. Sebaliknya, ada orangyang berada di neraka yang paling ba-wah, disebabkan oleh keburukan akh-laknya walaupun tampaknya ibadahnyabanyak”. Akhlak Nabi Saw yang mulia,telah berhasil memikat banyak hati ma-nusia, termasuk hati para musuhnya.Sampai akhirnya sebagian besarmusuh-musuh itu menjadi pengikut setia beliau. AHAR

WA INNAKA LA’ALA A KHULUQIN ‘ADHIIM

Page 20: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

20 MPA 339 / Desember 2014

yang lazim di zaman sekarang. Seperti sudah menjadi sego jangan. Artinya, suatu kelaziman. Bahkan, ada yang beranggapan bahwa rebutan kursi adalah sesuatu yang mesti dilakukan. Karena itu, menjadi suatu keharusan bagi siapapun yang terlibat dalam urusan kursi untuk memperkuat diri –sehingga menjadi menang saat bertarung. Walau sudah lazim, namun perbuatan itu tetap menjadi suatu hal yang sangat memalukan. Karena, manusia pilihan (rakyat) itu –ternyata justeru lebih mengedepankan okol daripada akal (yang sehat).

Betul, tak ubahnya dengan sifat anak-anak kecil yang suka rebutan –bila ingin menguasai sesuatu. Saling tarik, saling dorong, saling pukul, saling banting, saling jotos, dan bersuara keras –bisa terjadi di kalangan mereka. Lha wong memang (masih) anak-anak.

Contoh buruk dari Senayan, begitu judul Jati Diri Opini Jawa Pos yang terbit pada hari Senin, 3 November 2014 yang lalu. Dikatakan, apa yang dipertontonkan para anggota

Hampir semua orang menyukai tempat duduk. Tak pandang bulu, tuwa muda -sama saja. Cara

apapun ditempuh, demi kursi. Yang tampak aneh, walau telah memiliki banyak kedudukan, namun -rasa ingin menambah lagi masih sangat tinggi. Sehingga, tempat duduknya (seakan) menjadi bertumpuk-tumpuk. Suatu pemandangan yang tidak etis. Menambah tanda tanya besar -bagi yang melihatnya. Dan, itulah sifat kemurkaan. Kawannya Dasa Muka. Sahabantnya Suroqah, alias serakah. Dia masuk linknya bang Tamak. Hanya ingin memperkaya diri. Tak peduli perasaan orang lain. Dari sifat ini, ada fihak lain yang merasa dirugikan. Itulah egois.

Mengapa sifat egois itu melekat pada diri seseorang. Paling tidak ada dua hal. Pertama, hubb al-dunya, terlalu cinta dunia. Orientasinya menumpuk-numpuk kekayaan dan kedudukan. Kedua, karahiyah al-maut, takut mati. Ingin menguasai kekuasaan secara terus menerus, dengan dukungan yang besar.

Rebutan kursi menjadi sesuatu

dewan (yang terhormat) itu menjadi pemandangan yang buruk bagi rakyat Indonesia. Sangat buruk.

Kita, dihadapkan pada nafsu perebutan kekuasaan antar kekuatan di parlemen. Perseteruan kedua kubu begitu vulgar. Tidak ada yang mau megalah. Alhasil, forum sidang paripurna seolah menjadi panggung adu kuat. Perang interupsi tidak lagi cukup. Sidang pariprna diwarnai adu gebrak, bahkan penggulingan meja –hingga pecahnya gelas. Memalukan! Tulis Jati Diri.

Lebih lanjut ditulis, para anggota dewan itu seharusnya sadar bahwa olah mereka ditonton jutaan pasang mata rakyat Indonesia. Bukan hanya orang dewasa, bahkan mungkin anak-anak juga. Mereka seharusnya malu.

Lain ceriteranya kalau para anggota DPR itu tidak lagi memiliki urat malu (baca: aurat malu). Mereka seharusnya mengedepankan langkah yang santun dan beradab dalam memperjuangkan kepentingan. Jangan main otot, tandas Jati Diri. Adu otot antara KIH dan KMP

Page 21: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

21MPA 339 / Desember 2014

harus segera dihentikan. Kalau tidak, bukan hanya dewan yang mandek, roda pemerintahan juga tidak bisa berputar. Ujung-ujungnya, rakyat juga yang menjadi kurban.

Menyimak drama di Senayan yang bertajuk “Kursi” itu, menjadi teringat peristiwa Hajar Aswad yang hampir menimbulkan pertumpahan darah di kalangan penduduk Makkah –zaman itu. Kota Makkah baru saja dilanda banjir bandang. Bangunan Ka’bah menjadi rusak. Hajar Aswad terlempar dari tempatnya. Karena batu hitam itu memiliki karamah yang sangat tinggi, maka semua kabilah merasa paling berhak mengembalikannya pada tempat semula. Dalam bahasa modern-nya, hanya partai dan golongannya yang boleh mengurus benda karamah itu. Yang lain tidak.

Dari semangat seperti itu, maka timbullah berbagai pendapat yang ber-beda-beda. Kabilah satu ngotot, hanya kabilahnya yang berhak mengem-balikan batu hitam itu. Kabilah lainnya –berteriak yang sama. Begitu pula kabilah lain. Bukan akal lagi yang berbicara. Namun ego dan okol-lah yang lebih dikedepankan. Siapa yang kuat, dialah yang menang.

Puncaknya, mereka berstitegang antar kabilah atau partai itu. Bahkan hampir-hampir terjadi pertumpahan darah yang sia-sia. Model penyelesaian masalah seperti ini adalah warisan kaum Jahiliyyah. Tidak pantas terjadi di zaman modern ini. Untung, saat itu dicapai suatu kesepakatan diantara tokoh-tokoh yang sedang bersetigang. “Siapa yang lebih dulu masuk masjid al-Haram besuk pagi-pagi, dialah yang paling berhak mengembalikan Hajar Aswad”. Inilah hasil musyawarah mufakat mereka. Suatu keputusan yang dinilai netral. Tidak memihak.

Sekeras apapun kepala kaum Jahi liyah, ternyata masih bisa berse-pakat dalam suatu tujuan mulia. Nabi Muhammad Saw terpilih menjadi orang terhormat –untuk mengembalikan hajar Aswad itu ke tempat semula.

Kelahiran Nabi Muhammad Saw –memiliki arti yang sangat penting dalam menumbuhkan sistem demokasi yang tinggi di kalangan bangsa Arab saat itu. Dengan kebijakannya, para tokoh kabilah diminta memegang ujung serban Nabi. Batu ditaruh di atas serban itu oleh Nabi. Secara bersama-sama para tokoh itu mengangkat ujung serban menuju kearah tempat hajar. Lalu, melalui tangan Nabi Saw yang dingin itu –Hajar Aswad di kembalikan pada tempat semula dengan kokohnya. Mereka merasa puas. Demokrasi berjalan dengan baik melalui seorang pemim pin yang tidak ambisius.

Dalam kaidah agama (Islam), orang yang diberi kekuatan –agar memper-hatikan nasib saudaranya yang lemah. Jangan egois. Rasululah Saw mengingat-kan: “Laisa al-mukminu al-ladzii yasy-ba’u wa-jaaruhu jaa-i’un ‘alaa janbihi”, bukan termasuk orang yang beri man –orang kenyang perutnya, sedang tetangganya dalam kedaan lapar.

Dari hadis Nabi Saw tadi -dapat diambil pengertian, memberikan seba -gian haknya kepada orang lain untuk kepentingan yang lebih besar adalah suatu perbuatan mulia. Dari sini dapat menumbuhkan rasa solider, ukhuwwah, dan persahabatan yang kokoh. Dampak-nya akan dapat dinikmati oleh masya-rakat luas. Kata pepatah, Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, berse nang-senang kemudian.

Bekerja sama dalam merampungkan tugas yang ada –mutlak diwujudkan oleh semua fihak. Semuanya akan menjadi ringan, dan selesai tepat waktu. Hasilnya, sesuai target yang dikehen-daki. Yang penting ada semangat keber samaan dalam mem bangun bang-sa ini -kalau ingin negaranya lebih maju. Lirik lagu Bang Haji, Rambate rasa hayo… rambate rasa hayo… Singsingkan lengan baju kalau kita mau maju. Dengan jiwa kebersamaan, pertumbuhan demokrasi di Indonesia akan lebih maju. Kuncinya, tidak egois.

Jiwa kepahlawanan inilah yang harus ditanamkan kembali kepada para negarawan Indonesia dewasa ini. Rame ing gawe. Sepi ing pamrih. Berjuang penuh semangat, tanpa interes pribadi. Rawe-rawe rantas, malang-malang

putung. Rintangan dan tantangan diha-dapi, pantang menyerah.

Pejuang kemerdekaan dan bangsa Indonesia saat itu –lebih suka men-charger, ngecas jiwanya dengan sem-boyan, Padamu negeri kami berjanji. Pada mu negeri kami berbakti. Padamu negeri kami mengabdi. Bagimu negeri jiwa raga kami. Lagu ini, memiliki filosufi tinggi bagi bangsa Indinesia untuk berjuang lebih keras bagi nege-rinya, Indonesia. Pertanyaannya, masih adakah semangat ini di dalam jiwa para negarawan saat ini? Wallahu a’lam.

Ego yang mengedepankan okol –biasanya didorong oleh interes kedu-niaan. Misalnya jabatan, pangkat atau kursi. Motivasi ukhrawinya tipis sekali atau bahkan nihil. Menurut Imam Al-Ghazali, asal mula pangkat itu adalah berupa kemasyhuran dan tersiar luasnya kedudukan seseorang di kalangan umat. Dikatakan, mengingin-kan menjadi orang yang masyhur atau ternama itu adalah tercela. (Sebaliknya), yang dianggap terpuji menurut agama ialah berdiam diri. Tidak menonjol-nonjolkan jasa dengan tujuan supaya memperoleh kedudukan yang tinggi. Bila seseorang itu sudah bekerja dengan mengikuti jalan yang wajar, sudahlah cukup. Tandas Al-Ghazali.

Allah Swt berfirman: “Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Qashash [28]: 83).

Ayat tadi menjelaskan, bahwa Allah Swt menyediakan kebahagiaan dalam perumahan akhirat itu –semata-mata bagi orang yang hatinya sunyi dari keingi nan kemasyhuran dan ketinggian di muka bumi.

Imam Al-Ghazali menandaskan bahwa, seseorang itu apabila hatinya sudah dikalahkan oleh perasaan cinta pangkat dan kedudukan serta kema-syhu ran di kalangan umat, pastilah ia akan sempit pemikirannya. Banyak kesedihan dan kesengsaraannya. Sebab, ia harus menjaga perasaan semua orang agar tetap menaruh hati padanya, dan menyanjungnya. Padahal, aslinya tidak seperti yang ditonjol-tonjolkan itu. (Bimbingan Untuk Mencapai Tingkat Mu’min I, 1975).

Sadarilah baik-baik, bahwa peri-laku semacam itu adalah benih-benih kemunafikan. Dan, itulah yang meru-pakan pokok pangkal kerusakan akhlaq. Yang tergambar di fikirannya hanyalah kursi. Bukan bangsa dan negiri. Alangkah hebatnya, bila mindset seperti ini –segera dirubah mulai saat ini, dan dari diri sendiri. •AS

Mengapa sifat egois itu melekat pada diri

seseorang. Paling tidak ada dua hal. Pertama, hubb al-dunya, terlalu cinta dunia. Orientasinya menumpuk-

numpuk kekayaan dan kedudukan. Kedua,

karahiyah al-maut, takut mati. Ingin menguasai

kekuasaan secara terus menerus, dengan dukungan yang besar.

Page 22: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

22 MPA 339 / Desember 2014

akan menjadi saksi ‘spiritual’ di tengah masyarakat muslim, dimana umat Islam diseluruh penjuru dunia akan memperingati hari kelahiran Nabi agung tersebut. Gemuruh sha-lawat membahana menembus langit. Begitulah bentuk kerinduan dari para pengikut Nabi Muhammad SAW. Namun apakah cukup dengan bersha-lawat lantas kita merasa berpuas diri, sementara banyak sekali sunnah-sunnah, ajaran-ajaran dan tuntunan-tuntunan yang sering kita lalaikan begitu saja. Mudah sekali kita mengatakan, kita adalah ummat Muhammad, pengikut Nabi Muhammad dan sebagainya.

Mencintai beliau adalah suatu keharusan, bahkan hal itu merupakan konsekuensi logis dari keimanan (syahadatain) kita. Barangsiapa yang mencintai beliau berarti dia telah mencintai Allah. Mencintai beliau dapat kita lakukan jika kita mengenal beliau terlebih dahulu. Lantas siapakah

sebenarnya Muhammad SAW itu. Surah Ad-Dhuha sudah cukup gamblang memaparkan kepada kita tentang siapa sebenarnya Nabi Muhammad SAW itu.

Pertama, Allah berfirman “Bukan-kah dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu dia melindungi(mu)”. (Qs. Ad-Duha: 6) Secara bahasa “yatim” berasal dari bahasa arab. Dari fi’il madli “yatama” mudlori’ “yaitamu” dan mashdar ” yatmu” yang berarti: sedih. Atau bermakana: sendiri. Ada pun menurut istilah syara’ yang dimak sud dengan anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum dia baligh. Sebagian Ulama menjelas-kan, yatim adalah mereka yang tidak mampu membiayai hidupnya.

Setiap kita tahu dan kenal apa dan siapa yatim itu. Pada zaman sekarang ini siapa yang mau menghormati anak yatim. Di sekitar kita bahkan banyak sekali anak yatim piatu yang kita biarkan terlantar tanpa ada empati

Bertemu Rasulullah di Bulan Rabiul Awwal Refleksi Maulid Nabi :

Mencintai Rasulullah SAW ada lah pokok keimanan. Te-tapi bagaimana men cintai

beliau dengan benar itu yang menjadi pertanyaan kita.

Setiap muslim pasti tahu, mencintai Allah SWT dan mencintai Rasulullah SAW adalah pokok keimanan. Al-Quran telah mengajarkan kepada kita dengan jelas bahwa mencintai Allah terkait dan terarah dengan mengikuti Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman, “Katakanlah (hai Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu’.”

12 Rabi’ul awal adalah bulan dimana Nabi Muhammad SAW, dila-hir kan. Kota Makkah kedatangan sosok manusia yang akan memberikan peru-bahan besar, sekaligus pencerahan. Manusia yang dipilih langsung oleh Allah SWT untuk menjadi penebar cinta dan kasih sayang di akhir zaman.

Bulan Rabiul Awwal tahun ini,

Oleh : Muzzayin SyuraGuru di Yayasan Al-Hidayah Sumenep

Ujian yang sebenarnya dari cinta kepada Rasulullah SAWadalah sejauh mana kedekatan seseorang dengan ajaran-ajarannya,

kepeduliannya terhadap ajaran-ajaran itu, serta perhatiannya akan sunnahnya.

Page 23: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

23MPA 339 / Desember 2014

dan simpati dari kita. Padahal kita keta hui bersama, Nabi Muhammad junjungan kita adalah bagian dari mereka (yatim). Logika sederhananya, jika kita menelantarkan anak yatim, berarti kita telah membuat jarak atau skat yang jauh dengan nabi kita. Jauh dari Rasullullah berarti jauh dari Allah. Artinya kita jauh dari syafa’at beliau. Apalagi berharap berkumpul bersama beliau. Padahal beliau menjelaskan dalam sabdanya, “saya dan orang-orang yang peduli dengan anak yatim akan berdekatan denganku di surga” (Al-Hadis). Hadist tersebut menjelakan, betapa besar balasan yang dijanjikan Allah bagi mereka yang peduli terhadap anak-anak yatim. Dan Rasulullah telah membuktikan kecintaan beliau kepada anak-anak yatim. Sebaliknya bagi mereka yang enggan membantu meringankan beban hidup mereka maka Allah memvonis mereka sebagai pendusta agama.

Pelajaran yang lain adalah, Keyati-man yang biasanya dapat menjadi faktor negative bagi perkembangan jiwa dan kepribadian seseorang, sedikitpun tidak memberi dampak negative kepada Nabi Muhammad. Menurut para pakar, biasanya yang membentuk kepribadian seseorang adalah ibu, ayah, sekolah, bacaan dan lingkungannya.

Dalam kehidupan Rasulullah tidak satupun di antara keempat faktor di atas yang mempengaruhi atau menyentuh kepri badian beliau. Beliau sudah tidak punya ayah. Sejak kecil sudah diasuh Halimah Sa’diyyah, lalu kakek dan pamannya. Beliau juga tidak bisa membaca apalagi belajar di sekolah. Tapi beliau membuktikan bahwa latar belakang tersebut tidak menjadikan beliau berhenti apalagi putus asa untuk menjadi orang besar dan sukses bahkan untuk kesuksesan level dunia. Hal itu terangkum dalam buku Mengenal Tokoh-Tokoh Hebat Dunia.

Kedua, Allah berfirman “Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang keku-rangan (‘Aailan) lalu dia memberikan kecukupan”. (QS. Ad-Duha: 8)

Kata ‘Aailan berasal dari kata ‘ilah yang artinya kemiskinan atau kebutuhan yang dapat juga diartikan keluarga, karena anak dan keluarga menjadi beban bagi seseorang yang dapat mengantarkan seseorang pada kebodohan dan kemis-kinan. Kata ‘Aailan dapat diartikan sebagai seseorang yang butuh, apapun penyebabnya.

Terlahir dalam kekurangan (finan-sial), dan itulah Nabi Muhammad SAW, sehingga beliaupun harus berfikir bagaimana mengangkat perekonomian beliau. Nabi Muhammad yang seorang diri sudah mulai berfikir visioner,

tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan kata lain, beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), per-saingan yang sehat dan kompetitif. Dalam menjalankan bisnis, Nabi Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran (transparasi), yang kita kenal dengan al-amien. Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya. Ternyata prinsip transparasi beliau itu menjadi pema-saran yang efektif untuk menarik para pelanggan. Prinsip inilah yang mulai habis dan sulit kita temukan pada masyarakat modern saat ini. Berbisnis dengan jujur merupakan sunnah Nabi SAW. Bisnis ala Rasulullah SAW.

Bulan Rabiul Awal yang lebih kita kenal dengan Maulid Nabi ini hendaknya menjadi momen evaluasi diri bagi kita umat islam untuk meneladani dan lebih dekat lagi dengan beliau , manusia yatim, miskin, dan ummi (tidak bisa baca tulis). Namun berhasil mengantarkan Islam pada puncak kejayaannya. Lantas bagaimana dengan kita, yang terlahir dan tumbuh dengan belaian kasih sayang orang tua dan keluarga, uang melimpah, gelar akademik yang bertengger pada nama-nama kita. Akan tetapi kita belum mampu menjadi solusi bagi persoalan-persoalan keummatan saat ini. Bahkan menjadi bagian dari persoalan dan masalah tersebut. Na’uzdu billah…

Saatnya kita kembali kepada Nabi Muhammad SAW, mengikuti jejak beliau, meneladani dan menghidupkan sunnah-sunnah beliau. Karena Nabi Muhammad SAW, tidak hanya ‘hadir’ di bulan Rabiul Awal disaat kita merayakan maulid Nabi. Suatu pemahaman yang sering kita dengar bahkan hal itu sudah menjadi dogma, ketika diucapkan mahallul qiyaam pada acara maulid Nabi, maka pada saat itu junjungan kita ‘hadir’ di tengah-tengah kita. Saudaraku tanpa ada maksud menyinggung apalagi mendiskriditkan salah satu golongan, satu hal yang harus kita bangun dalam kerangka berfikir dan pemahaman kita, bahwa kita dapat ‘menemui’ Rasulullah tidak hanya pada saat mahallul qiyam tadi, akan tetapi kita dapat ‘menemui’ Nabi Muhammad SAW kapan saja di tengah-tengah para yatim, fakir miskin, di shalat malam kita, di puasa senin-kamis kita, di shalat berjamaah kita, di sodaqah-infaq kita. Bahkan di keluarga kita.

Wallahu a’lam bisshowab…

menatap masa depan bahwa beliau tidak mungkin terus menerus hidup dalam kekurangan. Berbagai usaha mulai beliau tekuni. Mulai dari mengembala kambing, bekerja pada Sayyidah Khadijah. Sehingga beliau dipercaya penuh untuk mengelola bisnis Sayyidah Khadijah. Itulah awal dari kesuksesan beliau.

Lantas bagaimana pola manajemen bisnis beliau. Pola manajemen bisnis apa yang dijalankan Nabi Muhammad SAW sehingga bisnis junjungan kita itu mendapatkan kesuksesan spektakuler pada zamannya ? Ternyata jauh sebelum para ahli bisnis modern seperti Frederick W. Taylor dan Henry Fayol pada abad ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah disiplin ilmu, ternyata Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai manajemen modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului masanya. Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah dengan sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis dengan seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.

Seperti dikatakan oleh Prof. A. Fazlul Rahman dalam bukunya “Mu-hammad: A Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu. Nabi Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa

Setiap muslim pasti tahu, mencintai Allah SWT dan

mencintai Rasulullah SAW adalah pokok

keimanan. Al-Quran telah mengajarkan kepada

kita dengan jelas bahwa mencintai Allah terkait dan terarah dengan mengikuti Rasulullah SAW. Allah SWT

berfirman, “Katakanlah (hai Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah,

ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu’.”

Page 24: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

03

24 MPA 339 / Desember 2014

Judul & Masalah s=no.surat, a=no.ayat

akidahMengaku beragama dengan agama Ibrahim S.2 Al-Baqarah 133-137Mengajarkan:Ibrahim itu beragama Yahudi S.2 Al-Baqarah 140Memang sudah kufur dan keterlaluan S.5 Al-Maidah 32;S.5 Al-Maidah 64Berlomba mengajak kufur S.5 Al-Maidah 41Mengangkat ‘Uzair sebagai Anak Tuhan S.2 Al-Baqarah 116 ;S.9 Taubat 30-3Mengaku kekasih Tuhan S.5 Al-Maidah 18Memilih ketua yang kafir nolak yg.beriman S. 5 Al-Maidah 80Memilih jalan sesat menolak hidayah S.4 An-Nisa` 44;S.2 Al-Baqart\ah174-Percaya kepada berhala S.4 An-Nisa` 51Menyembah anak lembu S.2a5154:S.2a93;S.4a153;S.7a148;S.7a 152; S.20 a88;S.7 Al-A’raf 138;Minta melihat Allah dengan mata kepala S.2 a 55)(S.6a 47;S.4 An-Nisa` 153Melawan dan memusuhi Jibril S.2 Al-Baqarah 9Kufur kepada Kitab Suci S.4 An-Nisa1 156-157Kafir kepada ayat-ayat Kitab Suci S.2 Al-Baqarah 61Mengaku iman padahal kufur kpd Taurat S.2 Al-Baqarah 92-93Kufur kepada Al-Quran S.2 Al-Baqarah 99-101;S.20Thaha 86Menyembunyikan&mengubah kitab suci S.4 a 137 ;S.4a 46;S.5a13;S.5a41MemutarbalikkanSalammenjadiSam=celaka S.4Ab-Nisa` 46Tidak percaya kepada risalah nabi S.4 An-Nisa` 55Kufur kepada nabi dan rasul S.3a 181;S.3 a 184;S.2a 61;S.a 21:S.2a 91; S.3a112; S.3a181:S.a156. Menantang Nabi Musa dengan sombong S.2 a 67 :S.5 Al-Maidah 22-24Ucapan sangat menyakitkan hatiN.Musa S.5 Aj-Maidah 23-26Tidak percaya kepada risalah nabi S.4 An-Nisa` 55Mengaku nasib baik dari Allah, nasib jelek itu dari Muhammad S.4 An-Niusa` 78-79Membunuh nabi-nabi S.2a61;S.3a21;S.2a91;S.3a112;S.3a181;S.4a56Mengaku:paranabiituketurunanN.Harun S.4 An-Nisa` 170Mengaku sudah membunuh Nabi ‘Isa S.3 An-Nisa` 157;S.3 Al ‘Imran 183Tidak sopan kpd nabi, karenakufur S.2 Al-Baqarah 104-105;S.4 An-Niusa` 78-79

syari’ahHukuman dan laknat Allah atas nya me S.4 a46 ;S.4a 47;(S.2a 63Materialistis-serakah, tamak S.4 An-An-Nisa` 153; s4a67Suka dusta, melawan hukum, makan makanan yang haram, S.5 Al-Maidah 42; Suka makan riba S.5 An-Nisa` 161Makan makanan yang diharamkan S.3 Ali'Imran 93Mengajak yg munkar menolak yang ma’ruf S.5 Al-Maidah 79Malas diajak berjihad fi Sabilillah S.2 Al-Baqarah 246;Sa 248-251Timbul perselisihan di antara mereka S.10 Yunus 93Ucapan yang berbisa dan penuh dosa S.5 Al-Miadah 63; S.7 Al-A'raf 161-162Allah murka kepada mereka S.2 Al-Baqarah 61Ingin hidup 1000 tahun S.2 Al-Baqarah 92Terlaknat dan berubah menjadi kera S.2 a 66:S.5 a60-61; S.7a166Suka kepada ilmu sihir S.2a102;S.7a116-121;S.20a57-58;S.20a63Disamakan kimar membawa kitab S.62 Al-Jum’ah 5Kelebihandalam IPTEK S.4 An-Nisa`162Kelebihan k. Bani Israil(nikmat Allah) S.2 Al-Baqaran 47-S.2a 49-50;(S.2 60Nikmat Allah ditanggapi negatif S.5 Al-Maidah `22Kaum Hawariyun do’anya terkabul S.5 Al-Maidah 112-115Menyuruh beramal soleh ,dirinya emoh S.2 Al-Baqarah 44;S.2 Al-Baqarah 61Memuji-muji dirinya sendiri S.4 An-Nisa` 51Iri kepada milik orang lain S.4 An-Nisa` 54Mencari harta dengan jalan haram S.5 Al-Maidah 42;S.5 Al-Maidah 62Seruan-seruan kepada kaum Bani Israil S.5 Al-Maidah 65-66;S.4 An-Nisa` 161Mengubah Hiththah menjadi Hinthah S.4a 154;S.7 a161-162 : S.2a 58-59Berusaha keras pemurtadan jadi kafir S.3 Ali ‘Imran 100Menuduh Tuhan itu melarat S.3 Ali ‘Imran 181;3.a 78;S.3a50Tidak bersyukur selamat dari Fir’un S.28 4;S.2a 49;S.14a 6;S.26a 63-66; S.26a120;S.2a50;S.8a 54Mencari ikan waktu ibadah hari Sabtu S.4a 154;S.2a 66;S.7a 16;S.4a 47)Keras kepala S.2 Al-Baqarah 74).Berbuat dusta kepada Allah S 3 Ali ‘Imran 78; S.3 Ali ‘Imran 50

sifat dan watak kauM Bani israil tercatat dalaM al-Quran:

Tentang IsraelPeringatan Al-Quran

Page 25: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

25MPA 339 / Desember 2014

BaB tiGa

hikmah rahasia sejarah Bani israilMasalah ke-3: Bagaimana sikap kita

orang beriman terhadap kisah riwayat kaum Bani Israil dsebagaimana tercatat dalam uraian di baba di atas ini? Jawaban sementara: Al-Quran itu kitab suci terakhir yang memuat kisah riwayat semua nabi dan umatnya maka kita umat Muhammad Khatamul Anbiya` Rasul Penghabisan wajib memgamalkan ajaran semua nabi, mengikuti perintah dan meninggalkan yang dilarang para nabi itu.

Allah sudah memberi petunjuk kepada manusia bagaimana cara hidup yang lebih enak, bahagia untuk semua orang, maksimalisasi bahagia untuk jangka yang paling lama. Untuk ini maka Allah memilih nabi dan rasul utusan Allah. Nabi dan Rasul adalah seorang manusia yang dipilih oleh Allah sendiri. Dan dalam hal ini Allah sendiri yang memberi petunjuk, menjaga, mengawasi dan memenuhi segala persyaratan makhluk manusia untuk menjabat sebagai nabi utusan Allah, suci dari noda dan dosa (Ma’shum) tidak keliru dan tidak berbuat dosa.

Az-Zuhaili dalam tafsirnya Al-Munir mencatat bahwa nabi itu jumlahnya 124.000 dan rasul jumlahnya = 315, sedangkan yang dicatat di dalam Al-Quran jumlahnya = 25, yaitu: Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Luth, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Syu’aib, Ayub, Dxulkifli, Musa, Harun, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus, Zakariya, Yahya, Isa dan Muhammad.

Al-Quran itu wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad Saw memuat secara garis besar semua ajaran para nabi utusan Allah. Dan demikian banyak nabi-nabi itu dari kaum Bani Israil, sehingga banyak sekali ayat-ayat peringatan Allah tentang kisah riwayat para nabi dengan umatnya itu tercakup dalam kisah riwayat Bani Israil.

Dari peringatan Allah kepada mereka yang akan mendapat murka Allah sangat besar yang wajib kita jauhi ialah:

(1) Mengangkat seorang manusia ('Uzair atau Nabi ‘Isa) menjadi Anak Tuhan

"Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka

dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dila`nati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? (S.9 At-Taubat 30).

(2) Percaya dan menyembah berhala

"Apakah kamu tidak memper-hatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman. (S.4 An-Nisa` 51)

(3) Menyembah anak lembu

Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim" (S.2 Al-Baqarah 51)

(4) Melawan dan memusuhi Jibril

"Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (S.2 Al-Baqarah 97)

(5) Menantang Nabi Musa dengan sombong minta.

"Dan (ingatlah), ketika Musa berkata

kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina". Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlin dung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil". (S.2 Al-Baqarah 67 (S.5 Al-Maidah 22-24);

(6) Mengucapkan ucapan yang sangat menyakitkan hati Nabi Musa

"Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja" (S.5 Aj-Maidah 23=26);

(7) Membunuh banyak nabi-nabi

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yang pedih. (S.2 Al-Baqarah 61) (S.3 Ali ‘Imran 21)

(8) Bangga mengaku sudah mem-bunuh Nabi ‘Isa

"Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,

bersambung...

Page 26: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

26 MPA 339 / Desember 2014

Aneka jajanan yang ada di sekolah, memangsangat menarik bagi anak. Data BPPOM menye-butkan lebih dari 99 persen siswa mengkonsumsijajanan untuk memenuhi kebutuhan energinya saatberada di sekolah. Padahal tak semua jajanan yangberedar di pasaran aman untuk dikonsumsi. Inilahyang menjadi alasan kuat MI Islamiyah NgasemBojonegoro memproduksi sendiri jajanan bagisiswanya. “Ini demi menjamin kesehatan siswakami agar terus bisa ukir prestasi,” ujar Yusuf,SPd.I, MA. “Sebab jajanan tak sehat ternyatabisa menurunkan minat belajar siswa,” ulasnyamemberikan alasan.

Dengan mengkonsumi jajajan, sambungnya,ternyata secara otomatis bisa mengurangi seleramenerima makanan lain. Contoh kecil, siswa enggan untuk sarapan.Dengan tak sarapan, tentu saja menyebabkan siswa loyo saat dikelas akibat tak mendapatkan pasokan nutrisi yang cukup. “Iniyang kadang tak disadari para orangtua,” ucap Kepala MI Islamiyahini serius.

Ketika produksi jajanan sendiri dilaunching pada tahun 2010silam, ternyata mengalami banyak hambatan. Penolakan tak hanyadatang dari para orangtua, tapi juga para pedagang yang biasa mang-kal di depan madrasah. Bahkan ada pula sebagian wali murid yangharus memindahkan anaknya ke sekolah lain. “Itu karena orangtuasiswa tadi juga salah satu dari pedagang jajanan di sekolah,” ung-kapnya sambil me-lepas senyum. “Na-mun demikian, pi-hak madrasah me-nyadari bahwa tidakada pekerjaan muliayang tak memilikiresiko,” kilahnya.

Seiring ber-selangnya waktu,pihak-pihak yangmenolak mulai maumenerimanya. Bah-kan tak sedikit sis-wa yang mencicipi jajanan bikinan madrasah tersebut. Sebagian malahmembawanya sebagai oleh-oleh di rumah. Apalagi menu-menu tersebutberada di bawah pengawasan tim kesehatan dari Puskesmas setempat.

Mereka akhirnya terbiasa dengan menu yang disodorkan tiapjam istirahat oleh madrasah peraih juara PAKEM se-Jawa Timur –khusus madrasah binaan Madrasah Development Center (MDC)dan Australian Aid ini. Nyatanya, tidak ada perubahan negatif pascapemberlakukan ‘Pro-gram Jajanan Sehat’di madrasah. Yangada, justru merekasemakin aktif. Yangtadinya enggan sa-rapan, kini kian ge-mar makan pagi.“Jadi, pada saat pro-ses belajar mengajarpasokan energi me-reka tercukupi,” te-gasnya.

Jajanan initentu saja tidak gratis. Sebab setiap siswa diharuskan mengisi infaktiap hari sebesar dua ribu rupiah. Dari dana dua ribu rupiah itu,seribu rupiah menjadi hak juru masak jajanan yang berasal dari

orangtua siswa sendiri. “Pada awalnya jajananini dikelola puskemas. Tapi saat ini dikelola limawali murid yang ditunjuk puskesmas secara ber-gantian,” ungkapnya.

Sedangkan sisanya, dikelola madrasah yangberjarak 20 km dari Kota Kabupaten ini untukkebutuhan proses pembelajaran tanpa memu-ngut iuran dari orangtua siswa. Apalagi di tengahpencairan dana BOS yang kadang tak menentu.Tak heran jika hampir seluruh kegiatan ekstrakurikuler di madrasah ini cukup maju.

Tak hanya itu, dari dana seribu rupiah yangdikelola madrasah dengan 376 siswa ini jugamampu memberikan fasilitas antar jemput yangdinamai dengan trans school atau transportasi

sekolah. Dengan tarif jauh dekat seribu rupiah, siswa yang berjarak3-7 km dari madrasah bisa memanfaatkan kendaraan roda tiga dengandominasi warna hijau ini. “Jadi tidak ada alasan lagi siswa terlambatmasuk kelas,” tukas Yusuf bangga.

Tapi di luar itu, ada pembentukan karakter siswa di dalamProgram Jajanan Sehat ini. Salah satunya, adalah pembiasaan ke-jujuran saat meletakkan uang infak di kotak bening berisikan namasiswa pada papan akrilik yang ditempel sebelah kanan papan tulis.Jadi setiap berangkat ke madrasah, siswa hanya dianjurkan membawauang dua ribu saja. Sebab jika ketahuan lebih dari dua ribu rupiah,maka uang tersebut menjadi hak madrasah yang berada di areal

perbukitan ini.Ini tentu saja

bertujuan untukmengikis kecembu-ran sosial antarasiswa yang berasaldari keluarga beradadengan siswa darikeluarga miskin.Dengan menujajanan yang samaantar siswa tiaphari, tentu makinmeneguhkan bahwa

para siswa semua sama yang memiliki satu tugas hanya untuk belajardengan sungguh-sungguh.

Pada saat jam pembagian menu jajanan di jam istirahat, semuasiswa duduk berhadap-hadapan dengan tertib di masing-masing kelasdengan membawa mangkuk plastik yang sama. Sebelum menikmatihidangan jajanan sehat, merekapun dibiasakan berdoa sebelum dansesudah makan. Tak cukup itu, mereka juga dilarang berbicara saat

makan. Selesaimakan, para siswadiharuskan mem-bersihkan sendirisisa makanan danmembuangnya ditempat sampah.

Inilah sebe-narnya sebagiankeuntungan berli-pat yang didapatMI Islamiyah. De-ngan jajanan sehat,ternyata tak hanya

menyehatkan tubuh tapi juga menyehatkan prilaku siswa. Artinya,sehat akhlak itu bisa dibentuk dari jajanan sehat.

Suprianto, Fahrur Rozi

Membentuk Akhlak dengan Jajanan Sehat

Yusuf, SPd.I, MA

Berdoa sebelum menikmati jajanan sehat Kotak infak harian

Transportasi hasil dari jajanan sehat Gedung MI Islamiyah Bojonegoro

Page 27: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

27MPA 339 / Desember 2014

Umumnya di pesantren, santripenghafal al-Qur’an difokuskan setoranhafalan. Tapi tidak di Pesantren Enter-preneur Penghafal al-Qur’an Nurul Sura-baya. Para santri justru diarahkan untukmenjadi seorang enterpreneur. “Harap-annya, setelah mereka terjun di masya-rakat bisa siap bersaing di dunia kerja,”tutur Ustadz Muhammad Jauhari.

Dari ribuan pesantren yang ada diJawa Timur, tiap tahun banyak mengha-silkan hafidz al-Qur’an. Berdasarkanstudi Yayasan Nurul Hayat, ditemukanbahwa rata–rata mereka menempuh pen-didikan di dunia pesantren yang meng-khususkan pada hafalan al-Qur’an sejaklulus SD. Artinya, hampir seluruh wak-tunya dihabiskan untuk menghafal al-Qur’an saja.

Taka ada salahnya memang. Sebabdengan kesungguhan dan ketekunanmenghafal al-Qur’an, terbukti mengan-tarkannya menjadi seorang manusiamulia di tengah masyarakat. Namun di

Pesantren Enterpreneur Penghafal al-Qur’an Nurul Hayat

Mengangkat Derajat Santri dengan Dunia Usaha

tengah penghargaan dan penghormat-an kepada para penghafal al-Qur’an,masih ada celah yang memunculkanrasa keprihatinan. “Secara materi, parapenghafal al-Qur’an sebagian hidupdalam kondisi di bawah standar layak,”ujar Direktur Program Yayasan NurulHayat ini menyayangkan.

Salah satu yang melatarbelakangi-nya, adalah lamanya mereka menghabis-kan waktu studi. Sehingga terkesan ku-rang memiliki kompetensi dalam duniakerja. “Padahal kalau orang biasa jualbakso laris, tentu akan lebih dahsyathasilnya jika penghafal al-Qur’an yangberjualan,” tukas ayah empat anak itumemisalkan.

Yayasan Nurul Hayat Surabayapernah memberikan training selama se-minggu bagi para hafidz/hafidzhah bi-naannya yang terbagi menjadi dua ang-katan. Di akhir pelatihan, mereka selaludidorong untuk membuat proposal usa-ha yang nantinya diberikan modal dam-

pingan. Dari 40-50 penghafal al-Qur-’an, hanya dua orang dari masing-masing angkatan yang disetujui. Ten-tu saja ini bukan hasil yang meng-gembirakan.

Setelah dilakukan evaluasi, daridua pelaksanaan tersebut ternyatakurang efektif. Penyebabnya, paraHafidzul Qur’an yang mengikuti pe-latihan rata-rata usianya sudah ber-umur. Disamping itu juga lantaranterbatasnya waktu pelatihan. “Apa-lagi, sebagai seorang hafidz/hafid-zah mereka sudah nyaman dengankehidupannya,” kata Ustadz Jauhari,

panggilan karib Ustadz MuhammadJauhari menggarisbawahi. “Jadi persoal-annya sudah pada mindset yang ter-bentuk,” imbuhnya serius.

Memang tak gampang mengubahpola pikir pada usia mapan. Maka sasar-an berikutnya adalah calon penghafalusia muda. Dari sanalah kemudian lahirPesantren Enterpreneur Penghafal al-Qur’an, yang dikhususkan bagi santrilulusan setingkat SMA. Diharapkan de-ngan usia yang masih belum matang itu,pembentukan watak wirausaha dan en-trepreneur bisa lebih efektif.

Saat pertama kali dibuka pendaftar-an, ada sebanyak 200 santri yang da-tang mulai dari daerah Jawa Timur hing-ga Jakarta menaruh minat pada programbaru ini. Tentu saja tak semuanya dapatditampung. Sebab kuota yang disedia-kan hanya 45 santri. Selain faktor kuota,banyaknya calon santri yang gugur lan-taran pengelola pesantren menetapkanstandar tinggi.

Ustadz Abdurrahim Ustadz Muhammad Jauhari

Aktifitas santri mengisi liburan pesantren Gedung santri enterpeneur penghafal al-Qur’an

Page 28: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

28 MPA 339 / Desember 2014

Selain tes kemampuanmembaca al-Qur’an, santri ju-ga diukur tingkat kecepatanmenghafal. Tak cukup itu, se-rangkaian tes akademik jugamasih harus dilalui para santriuntuk bisa mendapatkan satutiket masuk ke pesantren ini.

Khusus tes potensi aka-demik, pesantren meggandengtim LP3I. Sebuah lembaga pen-didikan terpercaya dalam men-cetak tenaga terampil. Dan LP3Ipula nantinya yang menggo-dok santri menjadi tenaga han-dal. “Bagi yang lolos tes, pihakpesantren membebaskan selu-ruh biaya pendidikan dan biaya hidupselama proses nyantri,” ungkap UstadzJauhari menegaskan.

Pada saat proses awal pembelajar-an, santri juga digembleng mental dankedisiplinan ala militer oleh ResimenMahasiswa (Menwa). Pihak pesantrenbekerjasama dengan Menwa di Suraba-ya. Tak heran jika tiap hari sebelum me-nerima materi kuliah entrepreneur dariLP3I, para santri harus melakukan se-rangkaian apel. Tak itu saja, sebelummeninggalkan kamar yang berisi ma-sing-masing 3 orang, kondisi ruanganharus bersih dan rapi.

Meski demikian, selama prosesnyatri tak berarti menggunakan disiplinala militer sepenuhnya. Tapi bentukanawal dari Menwa itu untuk penanamanmental sejak awal. Sebab masing-masingsantri tentu memiliki karakter dan kepri-badian yang bermacam-macam. “Kita

ingin ketika nyantri di sini, mereka me-miliki karakter dan mental yang sama,”tandas pria kelahiran Surabaya 2 Juli1961 ini penuh harap.

Adapun durasi pembelajaran dipesantren tergolong singkat. Hanya di-tempuh selama 2 tahun saja. Di tahun

pertama, santri wajib memenuhi targethafalan yang telah disusun pesantren.Waktu setoran hafalan diwajibkan tigakali sehari yakni Shubuh, Ashar danIsya’. Dari 45 santri yang terdiri dari 22putra dan 23 putri ini terbagi menjadikelompok kecil yang berjumlah 10 or-ang dengan 1 ustadz. “Dengan kelom-pok kecil pembelajaran al-Qur’an lebihefektif,” tukas Ustadz Abdurrahim.

Selain kewajiban menghafal al-Qur’an, para santri juga diajarkan tahsindan tarjim. Apalagi pembelajaran di pe-santren ini menganut sistem “mumtas”;yakni mulafadhah, uktub, mudarasah,tafhim, aplikatif dan shalat.

Mulafdzah artinya santri harus teli-ti dalam hafalan mulai surat, ayat, hing-ga letak tulisan ayat per ayat. Sedang-kan uktub berarti santri harus mampumenuliskan tiap ayat yang telah dihafal-nya. Sedangkan mudarasah adalah sa-

ling mengajarkan antar santri. “Jadi adasemacam tutor sebaya dari santri sendiriyang membantu belajar santri yanglain,” ujar Manajer Pesantren ini men-jelaskan.

Selanjutnya, tafhim berarti santriharus benar-benar paham tiap ayat yang

dihafalnya. Baru kemudianada tuntutan aplikatif. Arti-nya tiap ayat al-Qur’an yangdihafal, para penghafal al-Qur’an yang umumnya ber-asal dari kaum dhuafa dananak yatim ini wajib memp-raktekkannya.

Semisal pada juz empathalaman pertama ada ayat lantanalul birra hatta tunfiqunma tuhibbun. Maka pada hariitu juga, para santri dianjur-kan untuk menginfakkan se-suatu yang paling mereka cin-tai. “Semua sudah kita siap-kan kisi-kisinya. Bahkan da-

lam sehari apa yang harus dihafal santrijuga sudah kita tetapkan,” beber alumusMa’had Tahfidz al-Qur’an Pondok Pe-santren al-Amin Prenduan Sumenep inipenuh semangat. “Dan tak kalah pen-tingnya, apa yang dihafal santri harusdibaca dalam shalat,” tukasnya.

Dengan model ini, tentu kualitas ha-falan santri bisa terjaga. Dan syahadahsebagai seorang penghafal al-Qur’anyang diterimapun bisa dipertanggung-jawabkan. Tak hanya syahadah dari pe-santren, ketika santri telah merampung-kan pendidikannya merekapun menda-patkan sertifikat dari LP3I. “Jjuga jaminankerja di mitra LP3I,” tukas pria asal Kota-baru Kalimantan Selatan ini bernada pro-mosi.

Dengan demikian, tujuan meng-ubah mindset penghafal al-Qur’an daripesantren yang awal peletakan batu per-tamanya dilakukan mantan Mendikbud

M. Nuh, DEA ini tercapai. Jadi, menjadiseorang hafidz al-Qur’an itu bisa berbuatkemanfaatan lebih banyak lagi taksekedar menerima undangan khatamansaja. Inilah cita-cita terbesar pesantrenini bagi derajat para santri dan hufadz al-Qur’an pada khususnya. Suprianto

Calon penghafal al-Qur’an mendapat gemblengan mentaldan kedisiplinan dari resimen mahasiswa UPN Surabaya

Santri mendapatkan bimbingan menghafal dari syeh al Jabirseorang juri

Santri saling murajaah hafalan

Page 29: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

29MPA 339 / Desember 2014

Entrepreneur

Menjelang usia satu tahun,Habibie Afsyah terdeteksi meng-idap kelainan bawaan pada sarafmotoriknya. Sampai usia balita, tu-buhnya tumbuh normal dan sehat-sehat saja. Melewati usia balita, ba-rulah Habibie mengalami keter-batasan fisik karena sejumlah sya-raf motoriknya rusak. Alhasil, Ha-bibie harus menggunakan bantuankursi roda. Tetapi dia tetap tumbuhdan berkembang menjadi remajadan pemuda. Dokter memvonis hi-dup Habibie tak lama lagi akan ber-akhir. “Kata dokter, kondisi Habibiemenurut literatur kedokteran yangada, biasanya tidak berumur pan-jang. Kalau sampai berumur 25 ta-hun saja, itu sudah bagus”, ujar En-dang Setyanti, ibunda Habibie meni-rukan ucapan Pak dokter.

Sejak itu, Bu Endang dan suaminyajustru bangkit lebih semangat. Karenamereka meyakini bahwa, setinggi-ting-ginya ilmu kedokteran dalam mempre-diksi batas usia manusia, tetaplah Al-lah Swt yang menentukan kapan sese-orang harus berpulang keharibaan- Nyatanpa dapat ditunda atau diajukanbarang sedetikpun. Yang lebih penting,harus ada kemauan kuat membantu Ha-bibie untuk mengisi hidupnya dengankemampuan yang dimiliki. Termasukdengan menyekolakannya di sekolahumum. “Dari kecil Habibie difisioterapidi YPAC (Yayasan Penyandang AnakCacat). Ketika waktunya tiba untuk ber-sekolah, YPAC memberikan rekomen-dasi untuk tes IQ. Hasilnya diluar du-gaan, kecerdasan Habibie ternyata ber-ada di atas rata-rata anak normal”, ung-kap Bu Endang.

Sampailah pada masaHabibie lulus SMA. Sangbunda mengajaknya ikut se-minar internet – marketing.Dari situlah Habibie mulai me-nekuni bisnis online. Ternya-ta, Tuhan tak pernah diammembiarkan hamba-Nya yangpunya kemauan kuat. Akhir-nya, usaha di bisnis online initelah membantu mengantar-kannya menjadi mandiri dansukses secara financial. Selainitu, Habibie yang seakan di-batasi masa hidupnya, tidakmemancarkan kesan risau.

Dari mimik ketika bicara dan gerakgeriknya saat tampil di acara “KickAndy” episode Januari 2009, dia tampaktenang. Seolah dia akan hidup seributahun lagi. Sikapnya penuh optimismemenatap masa depan. Seperti dalamkesehariannya, dia sering tampil men-jadi pembicara di sejumlah seminar,sebagai “Sang Motivator” dan InternetMarketer”. Disela acara Andy Noya-pun (Host acara Kick Andy), bertanyasambil bercanda : “Lebih pintar manaHabibie yang ini atau Pak BJ.Habibie?”.“Yaa, nanti sama juga pintarnya”, kata-nya. Jawaban Habibie ini, membuatpenonton di Studio Metro Tivi-punmemberikan applause yang meriah.

Lebih dari itu, Habibie juga mampumemberi bukti bahwa keterbatasn fisikbukanlah penghambat bagi seseorang

untuk maju dan sukses. Tengoksaja, dia berhasil mengembangkanusaha “Waserba Sumbangsih” dirumahnya, di Jalan Sumbangsih V/3 RT 006/01, Kelurahan Karet, Ja-karta. Dia menjual barang-barangkebutuhan rumah tangga, sepertigas elpiji, minyak goreng, air minumgallon, dll. Bukan hanya itu, diajuga mampu menghasilkan puluhanjuta rupiah, sekurang-kurang Rp.10juta setiap bulan. Hasil itu diperolehdari berbisnis di internet (on line)melalui blog pribadinya, “HabibiePebisnis Amazon”. Belum lagi un-dangan-undangan sebagai “pem-bicara dalam sejumlah seminardan semacamnya”.

Kesuksesan itu membuat Ha-bibie dan ibu-ayahnya terdorong un-tuk lebih memandang ke masa depan.

“Tidak perlu malu. Apa yang ditakdirkanAllah kepada kita, insya Allah akan di-berikan kemudahan, seperti yang selamaini saya alami. Habibie justru telah membe-rikan kemuliaan hidup kepada saya dansuami di luar perhitungan sebelumnya.Awalnya, saya memberikan jalan pendi-dikan kepada Habibie, hanya agar ketikadia dewasa nanti tetap bisa menjadi ma-nusia mandiri secara mental dan finan-cial. Barangkali ketika nanti saya danayahnya sudah tiada, maka Habibie tidakakan menjadi beban orang lain”, pesanBu Endang. Habibie sendiri juga me-nambahkan pesannya kepada anak-anaklain yang cacat, katanya : “Jangan min-der. Kita tidak mungkin diciptakan Tuhan(Allah Swt) tanpa kemampuan sedikitpun.Pasti ada kemampuan yang bisa kitaeksplorasi”.

Yang jelas berkat rah-mat Allah Swt, dengan bim-bingan dan ikhtiar yang ku-at dari kedua orang tuanya,serta keyakinan dan motiva-si yang tinggi dari yang ber-sangkutan; maka sosok Ha-bibie, dengan segala keter-batasannya sebagai pemudaberkursi roda telah tumbuhdan berkembang serta suk-ses dalam berwira usaha, se-hingga dapat hidup mandirisecara mental-fisikal dan fi-nancial. (diolah dari kum-pulan kisah inspiratif kickandy 2011) AHAR.

HABIBIE AFSYAHPemuda Berkursi Roda yang Sukses Berwirausaha

Habibie bersama ayah-bundanya

Habibie tengah berburu buku

Page 30: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

30 MPA 339 / Desember 2014

Menteri Agama RI menilai pelak-sanaan penyelenggaraan ibadah hajitahun ini, secara umum relatif lebihbaik dibanding tahun sebelumnya -meski ada beberapa rekomendasi dariIrjen. Hal itu disampaikan Menteri A-gama RI Lukman Hakim Saifuddindalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pe-laksanaan Penyelenggaraan IbadahHaji Nasional pada 18-19 Nopemberdi Jakarta.

Menurut keterangan Kepala Kan-tor Wilayah Kementerian Agama Pro-vinsi Jawa Timur Drs. Mahfudh Sho-dar, M.Ag, indikator yang dipakai Me-nag antara lain dari pemondokan yangsetara bintang tiga atau empat. Demi-kian juga tentang pelayanan cateringyang cukup baik sesuai dengan seleralidah orang Indonesia. “Transportasijuga relatif baik. Tidak ada masalahyang besar,” ujar pria kelahiran Tu-ban 30 Januari 1962 ini.

Permasalahan haji, terang man-tan Kepala Bidang Pendidikan Madra-sah Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini,memang masih ada seperti saat ja-maah haji berada di ARMINA. Padasaat berada di Arofah, ada sedikit ke-kurangan karpet bagi jamaah. Ketikaberada di Madinah, jamaah haji ge-lombang I ada yang keluar dari Mar-kaziah. “Namun hal itu masih bisa dia-tasi dengan baik. Pemerintahpun ber-janji, di tahun 2015 akan direncana-kan lebih baik dan akan membenahikontrak pemondokan,” kata ayah tigaanak ini.

Bahkan menurutnya, rekomen-dasi Irjen tentang kontrak pemondo-kan itu akan segera dilaksanakan mu-lai Pebruari 2015. “Hal ini supaya per-janjian dengan rekanan di Arab Saudisudah benar-benar matang dan do-kumen dalam kontrak betul-betul me-ngikat,” tukas mantan KakankemenagKab. Malang ini.

Perbaikan pelayanan kepada ja-maah, juga terlihat dalam penangananwabah virus ebola. Petugas kesehatansegera melakukan pemeriksaan kepa-da jamaah yang diduga terjangkit vi-

Survei Layanan HajiEmpat Persen Jamaah Menyatakan Kurang Baik

rus mematikan tersebut. “Namun se-telah dilakukan pemeriksaan intensif,ternyata hasilnya negatif,” terangmantan Kakankemenag Tulungagungini.

Tahun depan, lanjut mantan Ka-kankemenag Trenggalek ini, akan di-lakukan perubahan pendeteksian. Pe-rubahan ini bahkan sudah terlihat da-lam kedatangan kloter terakhir sebagaipercobaan. "Telah dilakukan penem-bakan sinar laser di jidat atau keningjamaah. Hal ini dilakukan di dalam pe-sawat, bukan ketika jamaah sudahsampai di asrama haji," paparnya de-ngan senyum dikulum.

Tahun depan, perbaikan layananjuga akan semakin tampak dengan a-kan diberlakukannya sistem E-Hajj.“Nantinya, jamaah haji akan menda-patkan DAPIH (Daftar AdministrasiPelayanan Ibadah Haji), yaitu kutipanData Paspor yang berfungsi sebagaikontrol jamaah, pemberangkatan danpemulangan,” ulasnya.

Di tahun 2014, urainya, jamaahhaji memang sudah mendapatkan Da-pih. Namun belum sampai pendetek-sian secara elektronik, sehingga be-lum maksimal kegunaannya. DenganE-Hajj, posisi jamaah dapat dideteksidengan mudah dan cepat karena si-fatnya online. "Hal ini sebagai kontrol

dari imigrasi di setiap debarkasi,” tu-kasnya. "Dari E-Hajj juga bisa dike-tahui berapa yang sakit maupun me-ninggal secara cepat," tambahnya.

Meningkatkan pelayanan haji se-cara nasional, juga diikuti oleh pe-ningkatan pelayanan yang diberikanoleh Embarkasi Surabaya. Untuk me-ngetahui pasti sejauh mana tingkat ke-puasan jamaah terhadap pelayananyang telah diberikan kepada jamaahhaji, PPIH Embarkasi Surabaya me-lakukan survei terhadap 640 jamaahdari 64 kloter yang ada. Masing-ma-sing kloter diwakili oleh 10 respondenyang dipilih secara acak. "Ada 30 per-tanyaan yang kami berikan. Dianta-ranya tentang pelayanan di dalammaupun luar asrama, kesehatan, ad-ministrasi, akomodasi, catering, jugalayanan para petugas haji beserta Karudan Karom," terang Kabid PHU Kan-wil Kementerian Agama Prov. JawaTimur Drs. H. M. Sakur, M.Si.

Dari hasil angket tingkat kepua-san yang telah diedarkan panitia se-cara random teresebut, 26 persenmenyatakan pelayanan haji memuas-kan. Sementara 53 persen menyata-kan baik, 16 persen menjawab cukupdan hanya 4 persen jamaah haji yangberpendapat bahwa pelayanan ibadahhaji kurang baik. “Jadi secara umum,

Grafik Hasil Survei Tingkat Kepuasan Layanan Haji Embarkasi Surabaya

Page 31: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

31MPA 339 / Desember 2014

pelayanan jamaah haji tahun ini cukupmemuaskan,” tuturnya bangga.

Menurut lelaki kelahiran Pono-rogo 30 Januari 1962 ini, pelaksanaanibadah haji mulai dari keberangkatandan pemulangan berjalan dengan baik."Nyaris tidak ada kendala yang ber-arti. Hanya saat proses pemberang-katan sempat terjadi delay hingga duajam," ungkapnya berterus terang."Namun saat proses pemulangan,tidak ada delay. Bahkan jadwalnyamaju," tambahnya sumringah.

Pada ibadah haji tahun ini, jelassuami Hj. Ulfatul Choiriyah ini, jugatidak banyak barang bawaan jamaahhaji yang disita. Hal ini menunjukkantingkat kesadaran jamaah haji sudahmeningkat. Ini sekaligus menun-jukkan keberhasilan panitia haji dalammenyosialisasikan kebijakan tentangbarang apa saja yang dilarang dibawa

oleh jamaah. "Meski jamaah haji takada yang membawa barang terlarang,tapi mereka masih banyak yangmembawa rokok dalam jumlah besarmelebihi batas barang bawaan," tukasayah dua anak ini.

Tahun ini, dari 28.413 jamaahyang berangkat dari Embarkasi Su-rabaya, 52 diantaranya meninggal ditanah suci. Secara nasional, Embar-kasi Surabaya menempati urutan yangketiga dalam jumlah jamaah haji yangmeninggal. “Ranking pertama Embar-kasi Jakarta dengan 59 jamaah me-

ninggal dan tertinggi kedua adalahEmbarkasi Solo yang terdapa 56jamaah haji yang meninggal," terangmantan Kepala Kemenag Kab. Pono-rogo ini. "Karena ketiga Embarkasi ituyang terbesar di Indonesia," tam-bahnya.

Meski demikian, Mantan KepalaKemenag Kab. Pacitan ini tak sepakatjika minimnya jumlah kematianjamaah haji dijadikan indikatorkeberhasilan pelayanan. "Kematian itumutlak hak prerogratif Allah. Tidakada yang bisa mengelak. Apalagibanyak sekali jamaah haji yang malahmengharapkan bisa mati syahid ditanah suci," tuturnya serius. "Tapi sa-ya setuju jika indikator keberhasilanitu dilihat dari minimnya jamaah hajiyang sakit," tandasnya.

Menurutnya, 60 persen usiajamaah haji tahun ini termasuk dalam

golongan resiko tinggi. Jamaah hajitertua Emberkasi Surabaya berasaldari Jombang dengan usia 99 tahun."Jika dilihat dari tingginya angka resikotinggi, Embarkasi Surabaya berhasilmenekan angka jamaah haji yangsakit," terangnya. "Saat ini hanyasembilan jamaah haji yang masihtinggal di tanah suci karena sakit,"tambahnya.

Embarkasi Surabaya juga telahberhasil memulangkan jamaah haji kedaerah masing-masing tanpa adanyaantrean panjang kemacetan di Asrama

Haji Sukolilo. "Sebab saat ini kamitelah melarang anggota keluargamenjemput di asrama haji. Semuapenjemputan dilakukan oleh Pemkab/Kota masing-masing," jelasnya.

Dari hasil evaluasi haji tahun ini,sebanyak 5 orang gagal berangkat ka-rena persoalan paspor. "Kalau sudahseperti itu kan sudah bukan domainkita. Itu wewenang pihak imigrasi,"ujarnya. Karena itu, M. Sakur meng-himbau, agar calon jamaah haji lebihberhati-hati terhadap segala bentukpenipuan. "Lakukan pendaftaran lang-sung ke Kemenag. Jangan titip KBIHatau bahkan kelompok jamaah yangmenjanjikan dapat menghajikandengan segera," pesannya serius.

Mantan Kasubag TU KemenagKab. Madiun itupun mendorong parapetugas haji di daerah lebih cermatdan hati-hati berkaitan dengan data

calon jamaah haji. Dirinyapun me-wanti-wanti agar calon jamaah hajiyang sudah memiliki paspor, segeramelapor dan berkoordinasi denganpetugas haji di daerah. “Periksa de-ngan seksama, apakah nama di KTPdan di Paspor dan identitas lainnyasama persis dengan data yang ada diSiskohat. Jika tidak cocok makaharus segera disesuaikan dengan datadi Siskohat,” pintanya.

Laporan:Dedy Kurniawan,

Anni Athi'ah (Surabaya).

Drs. H. M. Sakur, M.Si Drs. Mahfudh Shodar, M.Ag

Page 32: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

32 MPA 339 / Desember 2014

Trend penyimpangan perilaku dikalangan pelajar, kian memprihatinkan.Ketua Dewan Pendidikan Surabaya M.Isa Ansori menyebutkan, angka kasuskriminalitas yang melibatkan pelajar daritahun ke tahun jumlahnya makin me-ningkat. Sepanjang tahun 2013, ‘Tele-pon Sahabat Anak’ (TeSA) 129 Jatimmencatat ada 563 kasus kejahatan yangmelibatkan anak. Di tahun 2014 jum-lahnya meningkat tajam. Pada bulanSeptember lalu sudah mencapai 763kasus.

Dari 763 kasus tersebut, lanjutKetua ‘TeSA 129’ ini, 80 persennya di-dominasi kasus kekerasan seksual.Ironisnya, sejumlah 56 persen kasuskekerasan seksual itu terjadi di sekolah.“Pelaku kejahatan seksualbiasanya dilakukan orangdekat korban. Bisa orangtua,paman, tetangga, bahkanjuga guru,” tukasnya ber-nada pilu.

Fakta yang tak kalahmencengangkan, adalah ha-sil penelitian HotLine Pen-didikan Jawa Timur. Dari 700pelajar setingkat SMP dan700 pelajar setingkat SMAyang disurvei di tahun 2011-2012, 45 persen pelajar SMPberpendapat mereka bolehmelakukan hubungan intimsaat pacaran. “Bahkan 15persennya mengaku sudahpernah melakukannya,” tuturKetua HotLine PendidikanJawa Timur ini mengelus da-da. “Sedangkan di tingkatSMA, 44 persen mengatakanboleh melakukan hubungan intim. Dan17 persen itu sudah melakukannya,”ungkapnya pedih.

Surveipun diperdalam denganmencari sumber informasi yang diper-oleh anak-anak tentang seks. Ada tigapilihan jawaban yang bisa dipilih pararesponden; televisi, teman dan HP/In-ternet. Para responden diperbolehkanmemilih jawaban lebih dari satu. “Hasilsurvei mengungkapkan, 52 persen darianak-anak tersebut mengenal seks daritelevisi. 42 persen mengetahuinya dariteman dan 28 persen lainnya berasal

dari HP dan internet,” paparnya.Melihat kenyataan seperti itu, tutur

Ketua Divisi Riset dan Data LembagaPerlindungan Anak (LPA) Jatim ini, takdapat dipungkiri bahwa menjadi orang-tua saat ini memang lebih sulit. Merekadituntut untuk bisa menyesuaikan si-tuasi lingkungan maupun perkembang-an anaknya. Apalagi akses informasiyang diterima anak-anak sekarang jauhlebih cepat.

Sementara orangtua tak mungkindapat mengikuti perkembangan anak-nya selama 24 jam. “Hal yang paling me-mungkinkan dilakukan orangtua, adalahmembangun kesadaran melalui komu-nikasi yang terbuka secara dialogis, ti-dak menggurui, atau menjustifikasi an-

tara orangtua dan anak,” katanya mem-berikan saran.

Di tahun 2013 lalu, HotLine Pendi-dikan Jatim telah melakukan penelitiantentang efektivitas komunikasi anakterhadap orangtua dan anak terhadapguru. Hasil survei tersebut menyebut-kan, komunikasi efektif yang terjadi dirumah selama satu tahun tercatat seba-nyak 125 jam. “Berarti dalam sehari, ko-munikasi efektif antara anak dan orang-tua hanya terjadi selama 20-30 menitsaja,” paparnya.

Sementara di sekolah, komunikasi

efektif antara anak dan guru sebanyak860 jam dalam setahun, atau selama 3sampai 4 jam dalam sehari. Dengan faktatersebut, sekolah memiliki peranan pen-ting untuk menjadi rumah kedua bagianak-anak. “Sayangnya, tak banyak se-kolah yang mengubah fungsinya men-jadi rumah kedua,” ujarnya.

Menurutnya, sekolah lebih banyakfungsi pengajaran daripada fungsipendidikan. Kini sekolah lebih banyakmemberikan tugas dan beban kepadaanak-anak. Sementara di rumah, merekatak banyak memperoleh perhatianorangtua karena sibuk kerja. “Kondisiitulah yang membuat anak lebih sukamencari kenyamanan di luar rumah dansekolah. Dan inilah yang menjadi pemicu

penyimpangan perilaku padakaum pelajar,” tandasnya.

Selama ini, kata priayang kini menjadi fasilitator‘Kota Layak Anak’ ini, anakkorban kekerasan maupuntrafficking selalu dikeluarkandari sekolah. “Sekarang tidakbisa seperti itu. Hak sekolahtetap harus mereka dapatkan.Hak kesehatan juga harustetap diberi. Sanksi tetapdiberikan, tapi hak dasar jugaharus tetap diberikan,”tegasnya.

Data kejahatan yang me-libatkan anak dan remaja yangdimiliki Polda Jatim, juga takkalah mengejutkan. Kanit Re-maja, Anak dan Wanita (Re-nakta) Polda Jatim KompolYasintha Ma’u, SH, M.Hummengungkapkan, bahwa ka-

sus persetubuhan menduduki pering-kat pertama dalam kasus kriminalitasyang melibatkan anak dan remaja.Berada di ranking kedua adalah kasuspercabulan, serta kasus penganiayaandi urutan ketiga.

Pada tahun 2012, terang perempu-an kelahiran Betun Atambua, 21 Januari1964 ini, terdapat 138 kasus persetubuh-an dan 35 kasus percabulan. Sementarapada tahun 2013, angkanya meningkatmenjadi 279 kasus persetubuhan dan95 kasus percabulan. Sedangkan untuktahun 2014 hingga bulan September,

Kehilangan Figur TeladanTrend Penyimpangan Perilaku Pelajar Meningkat

M. Isa Ansori

Page 33: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

33MPA 339 / Desember 2014

telah terjadi 81 kasus persetubuhan dan16 kasus percabulan. “Tapi jumlah ditahun 2014 ini, belum semua Polres me-lapor. Jadi jumlahnya bisa lebih tinggi,”ujar mantan Panit Keamanan NegaraReskrimum Polda Jatim ini.

Ironisnya, ruang lingkup kejahatanpada anak ternyata lebih banyak terjadidi lingkungan dekat mereka. Selainkeluarga, sekolah ternyata mendominasijumlah kejahatan yang terjadi padaanak. “Pelaku kejahatan terhadap anak,banyak dilakukan oleh orangtua sendiri,paman, guru dan juga teman,” tandas-nya dengan emosi tertahan.

Banyak faktor yang menyebabkananak menjadi korban sekaligus pelakukriminalitas. Menurut mantan PenyidikDitreskrim Polda Jatim ini, kemiskinanmasih menjadi penyumbang besar faktorkriminalitas. Hidup dalam rumah petakyang kecil, menyebabkan anak-anakmengenal seks lebih dini. “Bayangkan,

dalam satu kamar terkadang dihuni olehlima orang. Orangtua kadang tak sadar,ketika melakukan persetubuhan dalamkamar itu ada anak-anak yang mungkinmenonton mereka melakukan adeganpersetubuhan,” tukas istri dari UriasSaban, SH ini prihatin.

Selain itu, tingginya angka krimi-nalitas di kaum pelajar, juga dipicu olehgaya hidup lingkungan yang konsumtif,serta arus perkembangan teknologiyang berjalan sedemikian cepat. “Anak-anak sekarang dididik oleh lingkunganyang materialistik dan hedonis. Semen-tara orangtua, hanya fokus pada peme-nuhan kebutuhan materi si anak tanpamempertimbangkan tumbuh kembanganak,” ujarnya dengan nada meninggi.

Penguatan anak ada di rumah. Di

sinilah peran seorang ibu menjadi be-gitu penting. “Ingat, usia rentan anakberada di kisaran usia 12-14 tahun,” te-rangnya. “Di usia ini, anak-anak dalamperkembangan mencari jati diri,” tandasibu tiga anak ini.

Karena itu, paparnya, anak butuhseorang teladan dari orangtua. Jika diri-nya tidak menemukan figur teladan da-lam sosok orangtuanya, maka dia akanmencari figur di luar rumah. “Situasi ini-lah yang rentan dimanfaatkan orang lainyang hendak berbuat jahat,” tukasnya.

Menurut Ika Yuniar Cahyanti,M.Psi, munculnya tindak kejahatanyang dilakukan oleh anak-anak danremaja, lebih dikarenakan karena kondisipsikologinya yang labil. Rasa tidaknyaman yang dialami anak-anak,mendorong mereka untuk melakukantindakan yang ekstrim. “Banyaknyakasus bullying itu dipicu karena anakmerasa terganggu dengan kondisi

lingkungan sekitar,” ujar pakar PsikologiKlinis Anak Universitas Airlangga ini.“Bentuk bullying itupun bermacam-macam. Mulai hanya sebatas kata-katahingga bentuk tekanan fisik,” tandasperempuan kelahiran Surabaya 1 Juni1977 ini.

Walau demikian, terangnya, per-sepsi bullying antara anak yang satudengan yang lain bisa berbeda. “Adayang diolok-olok tidak merasa tergang-gu, bahkan merespon balas olokan ter-sebut. Tetapi ada yang merasa sangatterganggu dan langsung down, sudahmerasa ketakutan, dan merasa terinjak-injak harga dirinya,” urainya.

Inilah yang membedakan kasusbullying oleh anak-anak dengan orangdewasa. “Anak-anak melakukan bully-

Yasintha Ma’u, SH, M.Hum Ika Yuniar Cahyanti, M.Psi

ing karena merespon kondisi yang tidaknyaman. Sementara orang dewasa me-lakukannya karena sebuah kebiasaanatau pola pergaulan,” tukas perempuanyang bekerja di Departemen PsikologiKlinis & Kesehatan Mental Unair ini.

Menurut istri Brahma Astagiri ini,tidak ada anak terlahir dengan kebiasa-an membully atau menjadi anak bandel.Sebab hal itu timbul untuk meresponsebuah kondisi lingkungan yang ada.“Ketika anak merasa tidak nyaman danmerasa tertekan, dia akan berusaha me-ngurangi tekanan yang dia alami terse-but dengan melampiaskan menekananak lain,” tutur lulusan S1 PsikologiUnair ini.

Untuk mengatasinya, jelas alum-nus S2 Psikologi UI ini, kita perlu men-cermati dan mengurai latar belakangyang memicu anak melakukan bullying.“Apakah ada tekanan dari pihak luar,atau karena pola asuh yang salah,” te-

gasnya. “Tugas mengasuh, bukan sajamenjadi tanggungjawab seorang ibu,tapi juga sang ayah,” tandasnya.

Ibu tiga anak inipun berharap, agarsosok ayah juga mempunyai kontribusilebih untuk turut mendidik buah hati-nya. Bahkan menurutnya, anak-anakjustru butuh amunisi dari figur ayah un-tuk bisa mengatur strategi. Agar ketikamereka dibully temannya, dirinya bisamengatasi, bisa berfikir rasional dan ti-dak cengeng. “Kenapa figur ayah yangharus lebih terlibat, karena secara psiko-logis laki-laki lebih proporsional danrasional daripada figur ibu yang lebihcendrung emosional,” pungkasnyamemberi alasan.

Laporan: Dedy Kurniawan, M.Tadjuddin Nur Cholis (Surabaya).

Page 34: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

34 MPA 339 / Desember 2014

Tak banyak menteri seperti Luk-man Hakim Saifuddin. Ketika ditunjuksebagai Menteri Agama oleh PresidenSusilo Bambang Yudhoyono di ‘Kabi-net Indonesia Bersatu II’, dirinya lang-sung action. Meski waktunya cumaseumur jagung, terbukti berbagaimasalah sanggup dirampungkannyasecara apik. Padahal waktu itu setumpuk“pekerjaan rumah” harus segera dise-lesaikan.

Sebut saja misalnya ma-salah seputar haji yang terce-mari kasus korupsi, penetapanawal bulan Ramadhan dan hariraya Idul Fitri, kasus-kasuskekerasan yang mengatas-namakan agama, pemulanganwarga Syiah dari penampu-ngan di Sidoarjo, masalahBaha’i, serta sederet persoal-an lainnya. Nyatanya, semuaitu bisa diatasi putra Saifud-din Zuhri (mantan MenteriAgama di era Presiden Soe-karno) ini dengan baik.

Maka tak salah jika Pre-siden Jokowi memilih LukmanHakim kembali sebagai Men-teri Agama. Bahkan dialahsatu-satunya menteri dari pe-merintahan sebelumnya, yangdipertahankan oleh PresidenJoko Widodo dan Wakil Presi-den Jusuf Kalla di ‘KabinetKerja’. Disamping pribadinyayang berintegritas, pergaul-annya cukup luas, jujur dansederhana, dirinya juga kayadengan beragam pengalaman.

Sejak tahun 1997, dia su-dah menjadi anggota dewan dan dudukdi berbagai komisi – termasuk komisiyang membidangi masalah agama. Di-samping pernah memimpin Tim Peman-tau Operasional Haji di Saudi Arabia,juga pernah mewakili DPR dalam ‘YoungParliamentarians Meeting’ di Filipinadan Italia, serta menghadiri undangan‘The American Council of Young Politi-cal Leaders’ di Amerika Serikat.

Pria kelahiran 25 Nopember 1962ini pernah menjadi anggota delegasidalam ‘The Role of the Legislatures’ di

Mongolia dan ‘Congress of Democratsfrom the Islamic World’ di Turki. Saatmenjadi anggota Badan Pekerja MPRdi tahun 1999 s/d 2002, dia berkesem-patan melakukan studi tentang konsti-tusi ke negara Rusia, Jerman, Perancis,Belanda dan Spanyol.

Hal itu dilakukannya dalam rangkamerancang perubahan Undang-Un-dang Dasar Negara Republik Indone-

sia tahun 1945. “Setiap permasalahanitu harus kita pelajari terlebih dahulu se-cara detil dan mendalam,” tegasnya.“Saya bukan malaikat yang bisa menye-lesaikan masalah semudah membalikkantelapak tangan,” tukasnya.

Pada tahun 1995-1997, Lukmah Ha-kim juga bergabung dengan Helen Kell-er International sebagai project managerdalam program ‘The Irian Jaya Commu-nity Eye Care Project’. Semasa di Lak-pesdam NU, dirinya pernah mengikutipendidikan singkat tentang ‘Community

Organizer in Health and Developmentin Asian Rural Settings’ di Asian HealthInstitute, Nagoya, Jepang dan di CurtinUniversity, Perth, Australia.

Dengan pengalaman sedemikianitu, tentu banyak harapan yang disan-dangkan di pundaknya. Sebab figur yangcerdas dan modern ini diyakini akan dapatmembawa citra baru bagi KementerianAgama. “Kemenag memiliki nilai dan

makna tersendiri bagi peme-rintahan RI. Sehingga ke de-pan tak hanya perlu diperta-hankan, tapi juga perlu diper-kuat dan dikembangkan,” ujar-nya. “Jadi, tak mungkin Ke-menterian Agama yang me-nampung ruh dan amanatkonstitusi dihapuskan,” tam-bahnya menandaskan.

Di sisi lain, lanjut priayang dikenal supel dan dite-rima semua kalangan ini, In-donesia berpeluang menjadimodel penerapan demokrasiyang baik dalam agenda me-nata peradaban dunia. SebabIndonesia memiliki penga-laman yang cukup dalammenghadapi perbedaan da-lam konteks hubungan anta-ra negara dan agama. “Terma-suk bagaimana menata hu-bungan keagamaan di antarayang berbeda-beda tersebut,”ungkapnya.

Baginya, demokrasiadalah sebuah cara – meski-pun bukan yang sempurna.Dan manusia era sekarangmemilih jalan demokrasi, agar

mampu menyikapi perbedaan yang ada.“Perbedaan itu alami dan niscaya, meskiakan menimbulkan masalah jika kurangmampu memahaminya,” jelasnya.

Mengawali kinerjanya di ‘KabinetKerja’, dirinya ingin membangun ke-sadaran bersama dalam perbaikan bu-daya kerja. Untuk itulah, dirinya meng-gandeng ESQ dalam agenda reformasimoral di internal Kementerian Agama.Targetnya, adalah merumuskan nilaimoral di Kemenag yang nantinya dilan-jutkan dengan pemetaan dan langkah

Lukman Hakim Saifuddin

Reformasi Moral di Internal Kementerian Agama

Page 35: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

35MPA 339 / Desember 2014

perbaikan. “Kami sedang merumuskan‘nilai yang sama’, agar semua pegawaidari eselon satu sampai pada tingkatyang paling bawah memiliki acuanbersama,” terangnya.

Yang pasti, katanya, KementerianAgama masih dipandang penting olehmasyarakat Indonesia yang berwatakreligius. Keberadaan kementerian ini takmungkin digantikan institusi lain. “Tu-gas dan fungsi Kementerian Agama sa-ngat penting dalam konteks Indonesia,”tandasnya. “Keberadaan KementerianAgama merupakan salah satu kekhasanIndonesia yang perlu dipertahankan,”ujarnya menambahkan.

Oleh karenanya, lanjut pria yang di-kenal idealis ini, pembangunan manusiaIndonesia tidak dapat meninggalkanperan dan andil Kementerian Agamadengan seperangkat tugas dan fungsi-nya; bimbingan, pelayanan, pemberda-yaan dan perlindungan umat beragama.“Dengan tugas dan fungsi Kemenagyang demikian besar, tentu membu-tuhkan pejabat dan aparatur yang ber-jiwa besar, berwawasan luas, memiliki inte-gritas pribadi yang baik, serta keteladan-an yang patut dicontoh,” paparnya.

Lukman Hakim Saifuddin meng-awali pendidikannya di Sekolah Dasardan Madrasah Ibtidaiyah Manaratul

Ulum. Lalu melanjutkan ke Pondok Mo-dern Gontor. Selepas dari sana lantaskuliah di Universitas Islam as-Syafi’iyahJakarta. Sedangkan keterlibatannya diNU, bermula saat ditunjuk sebagai Wa-kil Sekretaris Pimpinan Pusat LembagaKemaslahatan Keluarga NU (LKKNU)sejak 1985 s/d 1988.

Setelah itu berkiprah di Lajnah Ka-jian dan Pengembangan Sumberdaya

Manusia (Lakpesdam) NU sebagai Wa-kil Sekretaris hingga tahun 1999. Darisanalah namanya terus berkibar. Lantasdirinya dipercaya sebagai Kepala Bi-dang Administrasi Umum, lalu menjadiKoordinator Program Kajian dan Pene-litian, kemudian diperaya sebagai Koor-dinator Program Pendidikan dan Pela-tihan, serta menjadi Ketua Badan Pe-ngurus periode 1996-1999.

Ayah tiga anak ini pernah menjadianggota Majelis Pengarah Pesantren al-Hamidiyah, Depok, dan pengajar padaPendidikan Kader Ulama’ MUI DKIJakarta. Juga menjadi anggota Komisi

Pengawas Badan Amil ZakatNasional periode 2004-2007,serta Wakil Ketua BidangPengembangan Program Ya-yasan Saifuddin Zuhri sejak1994 hingga sekarang.

Disamping itu pernahpula menjadi Sekretaris ForumKonstitusi (wadah berhim-punnya para pelaku sejarahyang merumuskan Ranca-ngan Perubahan UUD 1945),menjabat Wakil Ketua Tim So-sialisasi UUD 1945 MPR RI(2004-2009), Sekretaris FraksiPPP MPR RI (2004-2007),Wakil Ketua Tim KajianPeningkatan Kinerja DPR RI

(2006-2007), anggota Tim Kuasa HukumDPR RI (2004-2009), dan Ketua FraksiPPP DPR RI (2007-2009). Terakhirmenjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI(2009-2014).

Yang menarik dari sederet langkahyang dilakukan Lukman, adalah sikapterbukanya dalam menyelesaikan be-ragam persoalan. Ketika disodorkan pa-danya mengenai peran negara dalam

melindungi suatu komunitas pemelukagama atau kepercayaan, dirinya meres-pon dengan tenang tapi tegas. “Negarapunya kewajiban melindungi, memberipelayanan seluruh umat beragama, sertaberlaku adil terhadap faham yang ber-beda-beda,” ujarnya.

Itulah pasalnya, dirinya tak ragumenemui sejumlah pihak untuk melaku-kan pendekatan agar warga Syiah Sam-pang bisa kembali ke kampung merekadan hidup damai dengan masyarakatlain. “Setiap warga negara punya hakyang sama untuk tinggal di kampung-nya dan beribadah. Mereka boleh men-jalankan ibadah sesuai dengan keya-kinan dan hidup damai dengan wargalain,” jelasnya.

Lukman Hakim memang dikenalsebagai orang yang senantiasa menso-sialisasikan kebhinekaan. Karenanya,sosoknya yang bersih dan jauh dari fa-natisme agama, tentu sangat tepat danakan mampu menjadi menteri bagi semuaumat beragama. Namun demikian, diri-nya tak mau mengambil langkah secaragegabah. Itulah sebabnya, ketika dita-nya soal perkawinan beda agama, diatetap berpijak pada koridor konstitusi.

Menurutnya, pencatatan perka-winan di Indonesia tidak bisa dilepas-kan dari nilai-nilai agama. Sebab Indo-nesia bukan negara sekuler, sehinggaperkawinan beda agama akan sulit di-terapkan di Indonesia. “Agama men-duduki posisi vital dan strategis dalammenata kehidupan bersama, termasukkehidupan pernikahan. Kita memangbukan negara Islam, tetapi juga bukannegara sekuler yang harus memisahkanrelasi negara dengan nilai-nilai agama,”katanya menegaskan. Il/BerbagaiSumber

Saat Sumpah jabatan

Menag Lukman Hakim Saifuddin menerima Paket Buku Bertema Tasawuf,Gender, dan Deradikalisasi Tafsir Agama Karya Nasaruddin Umar

Page 36: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

36 MPA 339 / Desember 2014

Penghulu mempunyai fungsi yangstrategis dalam pelayanan pernikahanumat Islam di Indonesia. Prof. Dr. Abd.Djamil, MA, Mantan Dirjen Bimas Is-lam dalam sebuah tulisan yang dimuatoleh majalah penghulu edisi II bulanOktober 2013, Beliau mengutip penda-pat GF. Pijper menyatakan signifikasieksistensi Penghulu dalam kehidupanmasyarakat pada masa kolonial adalah“entitas penting dalam kehidupan ber-agama, adat/tradisi, dan Negara sertahubungan ketiganya sejak masa koloni-al hingga sekarang”.

Namun disayangkan – lanjut Prof.Dr. Abd. Djamil – hinggasaat ini, dalamkonteks pemikiran keagamaan dan Ne-gara penghulu masih dipandang sebe-lah mata, bahkan tidak jarang menda-patkan” stigma buruk’.

Mensikapi stigma negative terha-dap penghulu tersebut, Drs. H. FaridulIlmi, M.Ag Kepala Bidang Urais danBinsyar Kanwil Kemenag Prov. Jatimdalam sebuah artikel yang dimuat olehmajalah MPA Jawa Timur edisi ke bulanJuni 2014, menyatakan walaupun se-bagaian besar praktisi hukum dan tokohmasyarakat di Jawa Timur menganggap“penarikan transportasi nikah diluarkantor”yang dilakukan penghulu/KUAadalah bukanlah termasuk gratifikasi,namun lembaga penegak hukum ber-pendapat berbeda.Maka kita harusmentaati dan segera untuk berbenah.

Kita tidak bisa memungkiri bahwasebagian dari kita (aparat KementerianAgama yang menangani layanan perni-nakahan) ada yang telah berindak ber-lebihan. Tetapi kalau kita bersifat jujurbahwa faktor budaya/kultur masyarakat

kita telah turut menentukan terhadapwajah dan warna kualitas layanan nikaholeh KUA. Banyak sebab atau alasanorang untuk tidak melangsungkan per-nikahan di Kantor KUA, mulai dari adat,gengsi, takut dikatakan perkawinannyabermasalah.

Atas dasar terjadinya permasalah-an yang menimpa penghulu/KUA akhir-akhir ini menyebabkan kondisi yang ti-dak menentu. Pada akhirnya telah ber-imbas kepada menurunnya kualitas atauperformen layanan yang terjadi di KUA.Indikator yang dapat kita lihat yaituterjadinya tindakan “perlawanan” yangdilakukan penghulu dengan menolakmenghadiri pelaksanaan akad nikah di-luar kantor (bedolan). Indikator yanglain adalahtidak jarang penghulu ber-sifat “pasif” dalam prosesi pelaksana-an akad nikah yang dilaksanakan diKUA.Dari hasil observasi/monitoringmenunjukkan gejala tersebut, dan bah-kan semua urusan diserahkan kepadacalon pengantin dan keluarganya.

Kita patut bersyukur, KementerianAgama telah membuat regulasi yangnantinya diharapkan mampu menguraipermasalahan yang melilit penghulu/KUA. Dengan diterbitkannnya Peratur-an Pemerintah nomor 48 tahun 2014tentang tentang perubahan atas Per-aturan Pemerintah nomor 47 tahun 2004tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Ne-gara Bukan Pajak yang berlaku padaDepartemen Agama, kemudian disusulaturan pelaksanaannya dengan PMAnomor 24 tahun 2014 , yang kemudiandirevisi menjadi Peraturan Menteri Aga-ma Nomor 46 tahun 2014.

Paling tidak, keluarnya aturan ter-

sebut telah menjawab tuntutan peng-hulu yang telah melaksanakan tugas de-ngan layanan yang “berlebih“, atau me-lampaui batas-batas normative pega-wai. Tidak jarang penghulu yang ber-tugas di daerah-daerah terpencil harusmelaksanakan tugas di luar jam kerjabahkan malam hari, terkadang harusmenempuh jarak yang jauh, dan lain-lain.

Yang menjadi pertanyaan berikut-nya adalah apakah dengan dipenuhinyatuntutan atau bahkan bisa dikatakanhak bagi para penghulu tersebut akanmenyelesaiakan semuanya ?. Tentu ha-rapan kita semua adalah semuanya per-masalahan akan segera selesai. Dankualitas layan KUA akan menjadi lebihbaik.

Penulis beranggapan bahwa me-ningkatnya kesejahteraan penghuluadalah salah satu faktor penting bagiterciptanya kualitas layanan KUA yangoptimal, tetapi itu bukanlah satu-satu-nya faktor penentu. Semua ini tidakakan banyak berarti jika sikap mentalbaik dan komitmen yang tinggi untukmemberi pelayanan kepala masyarakatbelum terbentuk. Pembentukan komit-men pelayanan ini adalah faktor penentuterhadap kualitas layanan di KUA.

Untuk dapat membentuk komitmenyang tinggidi KUA tidaklah sederhana,banyak faktor yang turut mempenga-ruhi. Upaya membentuk komitmen harusdilakukan secara terus menerus. Hasilakhir dari proses tersebut mampu me-nanamkan sikap dan mental yang positifterhadap para penghulu untuk dapatmemberikan pelayanan yang optimaldalam situasi apapun.

MEMBANGUN KOMITMENLAYANAN KEPENGHULUAN

(Di Tengah-tengah Kompleksitas Kultur dan SejarahPanjang Eksistensi Penghulu)

Oleh : Drs. H. Mahmud Fauzi, M.PdIKasi Kepenghuluan Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Prov. Jatim

Page 37: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

37MPA 339 / Desember 2014

Penghulu harus mampu memberi-kan pelayan secara cepat, tepat dan se-suai prosedur. Disamping itu penghuludituntut untuk berpenampilan ramah ,sopan dan penuh hormat, tampil penuhkeyakinan, rapi, dan berakhlaqul kari-mah. Untuk mendapatkan sikap danmental tersebut penghulu hendaknyasenang belajar dari orang lain, senangkepada hal-hal yang wajar, senang ber-gaul, dan lain-lain.

Tulisan ini kami coba untuk meng-kaitkan aspek sejarah eksistensi peng-hulu. Kami memprediksi bahwa aspeksejarah eksistensi penghulu adalah se-bagai salah satu faktor yang turut mem-

berikan warna terhadap kualitas layananpenghulu/KUA, disamping aspek kul-tur masyarakat yang heterogen, sepertiyang telah kami singgung secara sepin-tas pada bagian awal tulisan ini.

Sejarah Penghulu; Embrio Ke-menterian Agama

Peran dan fungsi telah mengalamipergeseran pemaknaan seiring perkem-bangan jaman. Sejarah eksistensi peng-hulu dalam lintasan sejarah di Indone-sia telah mengalami pergeseran dari se-orang ulama dan sekaligus bagian dariumaro, kemudian menjadi bagian umarosaja. Penghulu pada awal awalnya ada-lah seorang tokoh agama dan tokoh ma-syarakat yang berfungsi untuk mengo-

yomi masyarakat, kemudian menjadiabdi Negara/pemerintah termasuk ketikamasa penjajahan belanda.

Dalam literature budaya Jawa,misalnya Kesultanan Ngayogyakarta,Penghulu (Kanjeng kyai penghulu)adalah sebutan bagi bagi seseorangyang dianggap sebagai tokoh agamayang berfungsi untuk wali pernikahan,penasehat spiritual kerajaan dan pemim-pin upacara keagamaan. Kyai penghulukedudukannya seperti Menteri Agama(saat ini) sekaligus sebagai imam ‘besar’al mahkamah al kabiroh atau Peradilankesultanan yang berdasarkan syariathukum Islam.

Pada jaman penjajahan BelandaPenghulu memiliki fungsi ganda yaknisebagai pemimpin agama sebagai ang-gota administrasi formal pemerintahpenjajah Belanda. Fungsi ganda ini me-nunjukkan peran sangat penting daripenghulu, terutama perannya sebagaimediator antara kecenderungan elitisJawa kala itu yang terbagi menjadi duakelompok, kelompok priyayi yang prokolonial dan kelompok ulama yang kon-tra kolonial. Penghulu dalam mengem-ban peran mereka dihadapkan padasituasi yang sulit baik sebagai qadi di-hadapan Allah, pejabat dihadapan oto-ritas kolonial, maupun sebagai pemim-pin agama diahadapan umat.

Selanjutnya menurut Djamil Latif

dalam bukunya kedudukan dan kekua-saan Peradilan Agama di Indonesiamenyatakan bahwa fungsi penghulupada masa kolonial Belanda yaitu seba-gai imam masjid, Kepala pegawai pen-catatan nikah, wali hakim, penasehatpada pengadilan negeri, penasehat bu-pati dalam masalah keagamaan, danKetua Pengadilan Agama. Lebih jauhlagi Husni Rahim dalam bukunya SistemOtoritas dan Administrasi Islam; studitentang pejabat agama pada masa ke-sultanan dan kolonial, berpendapatbahwa kemunculan embrio Kementeri-an Agama adalah merepresentasikankeberlanjutan relasi kekuasaan kesul-

tanan dengan institusi ke-penghuluan.

Pada era kemerdekaanperan dan fungsi penghulutelah mengalami pergeseranfungsi menjadi lebih spesifikpada pelayanan pernikahan.Lahirnya Undang-undangnomor 1 Tahun 1974 tentangperkawinan, Permenpan nmorPER/62/M.PAN/6/2005 ten-tang Jabatan FungsionalPenghulu, dan PeraturanMenteri Agama Nomor 11Tahun 2011 tentang Pencatat-an Nikah, semakin mengu-kuhkan peran dan fungsi se-bagai abdi negara.Penghuluadalah Pegawai Negeri Sipilditunjuk oleh pemerintahuntuk melakukan pengawas-an nikah/rujuk dan penca-tatan nikah menurut ajaranagama Islam dan kegiatankepenghuluan. Kegiatan ke-penghuluan adalah kegiatan

pelayanan dan konsultasi nikah/rujukserta pengembangan kepenghuluan.

Kesimpulan yang dapat ditarik dariuraian sejarah tentang eksistensi peng-hulu tersebut adalah peran dan fungsipenghulu telah mengalami pergeseranpemaknaan dan fungsi. Dahulu peng-hulu adalah tokoh agama dan tokohmasyarakatdan menjadi bagian pentingdari birokrasi, dan saat ini penghulu ada-lah abdi negara yang bertugas untukmengawasi dan pencatatan nikah/rujuk.Pergeseran peran dan fungsi tersebuthendaknya disadari oleh penghulu. Halini penting untuk merubah pola pikir kitabahwa abdi negara bertugas untukmelayani masyarakat, bukan untukminta dilayani.

Page 38: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

38 MPA 339 / Desember 2014

Bertanya merupa-kan suatu aktivitas atausuatu ekspresi untuk me-ngetahui suatu hal, yangdirumuskan dalam suatukalimat pertanyaan dandiakhiri dengan tanda ta-nya.Namun, kadangkalabertanya disampaikandalam bentuk ‘pernyata-an ‘’. Asalkan mengingin-kan tanggapan yang ber-sifat verbal.Pada daarnyaorang bertanya itu adadua yaitu orang yang be-nar-benar tidak menge-tahui suatu masalah danorang yang ingin mengujikemampuan pengetahunorang yang lain. Muncul-nya pertanyaan merupa-kan kelanjutan dari suatupengamatan oleh inderaterhadap keadaan di sekitar. Guru se-baiknya memiliki kemampuan untukbertanya yang bagus, agar keingintahu-an tentang suatu hal menjadi jelas danada tindaklanjut dari masalah yangditampilkan dari suatu pertanyaan.

Seorang guru di kelas melakukankegiatan bertanya digunakan diantara-nya untuk Membangkitkan rasa ingintahu, minat, dan perhatian peserta didiktentang suatu tema atau topik pembe-lajaran, Mendorong dan menginspirasipeserta didik untuk aktif belajar, sertamengembangkan pertanyaan dari danuntuk dirinya sendiri. Mendiagnosiskesulitan belajar peserta didik sekaligusmenyampaikan ancangan untuk men-cari solusinya. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan ke-pada peserta didik untuk menunjukkan

sikap, keterampilan, dan pemahamannyaatas substansi pembelajaran yang di-berikan, Membangkitkan keterampilanpeserta didik dalam berbicara, meng-ajukan pertanyaan, dan memberi jawab-an secara logis, sistematis, dan meng-gunakan bahasa yang baik dan benar,Mendorong partisipasi peserta didikdalam berdiskusi, berargumen, mengem-bangkan kemampuan berpikir, dan me-narik simpulan, Membangun sikap ke-terbukaan untuk saling memberi danmenerima pendapat atau gagasan, mem-perkaya kosa kata, serta mengembang-kan toleransi sosial dalam hidup berke-lompok, Membiasakan peserta didikberpikir spontan dan cepat, serta sigapdalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul, Melatih kesantunan dalamberbicara dan membangkitkan kemam-

puan berempati satu sa-ma lain.

Untuk itu guru ha-rus memiliki kemampuanmenyusun pertanyayangbaik dan bagus. Adapunpertanyaan yang baikadalah pertanyaan yangsingkat dan jelas kalimat-nya, kalimat pertanyaanyang memberi inspirasipada jawaban, pertanya-an memiliki fokus kepadasiapa yang akan diberipertanyaan, bersifat pe-nguatan pada fikiranyang menjawab, memberikesempatan siswa untukberfikir ulang, merang-sang peningkatan tuntut-an kemampuan kognitif,merangsang proses inte-raksi.

Menurut Bloom ada beberapa ting-katan pertanyaan, yaitu (a). PertanyaanPengetahuan (Knowledge Question)untuk mengungkapkan pengetahuansiswa tentang fakta, kejadian, definisi.Jawaban dari pertanyaan ini berupasatukata, istilah, ya atau tidak.Misalnya dimana ibukota Jawa Timur?, (b). Perta-nyaan Pemahaman (ComprehensionQuestion) untuk meminta siswa mende-monstrasikan atau menjelaskan halyang telah dimengerti atau dipahamitentang suatu hal. Misalnya bedakanantara mahkluk hidup dengan mahkluktidak !, (c) Pertanyaan Penerapan(Aplication Question), untuk memintaagar siswa dapat memberikan suatupemecahan dari suatu masalah. Misal-nya Tuliskan ciri-ciri negara berkem-bang !, (d) Pertanyaan analisis (Analy-

MENINGKAMENINGKAMENINGKAMENINGKAMENINGKATKANTKANTKANTKANTKANKEMAMPUKEMAMPUKEMAMPUKEMAMPUKEMAMPUAN BERAN BERAN BERAN BERAN BERTTTTTANYANYANYANYANYAAAAA

Oleh: Edi Sutiono, S Pd *)

Page 39: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

39MPA 339 / Desember 2014

sis Question), untuk meminta siswamemberikan beberapa jawaban alternatifdari suaru masalah. Misalnya Berikanlahbukti-bukti adanya peristiwa kecelakaandi jalan ini!, (e) Pertanyaan Systhesis(Systhesis Question), untuk memintasiswa berfikir kreatis yang orisinal da-lam meecahkan masalah dan meningkat-kan daya penalaran. Misalnya Apayang akan terjadi jika Kota Kediri ba-nyak supermarket?, (f). PertanyaanEvaluasi (Evaluation Question), untukmeminta pendapat siswa, menetapkansuatu penilaian dari suatu pemecahanmasalah. Misalnya bagaimanakah pen-dapatmu tentang anak sekolah yangmembawa sepeda motor ke sekolah?.

Lalu apakah siswa kita juga mampubertanya????? Mengapa siswa sulitdantidak mau bertanya??? Ada beberapahal antara lain Pertama, siswa tidakpaham sedikitpun tentang yang iapelajari. Mengapanya perlu kajian se-lanjutnya. Kedua, siswa tidak mema-hami apa yang menjadi kesulitan dirinyaselama belajar atau selama mengikutipelajaran di kelas. Ketiga, siswa pasifdisebabkan mereka tidak terbiasa ber-pikir kritis, mereka menerima apa adanyatentang semua yang ia dengar, baca,amati, mengapa ini terjadi? Keempat,siswa pasif karena memang tidak pernahbelajar di rumah, sehingga tak pernahmenemukan masalah, mengapa ini ter-jadi? Kelima, siswa sudah mengertitentang apa yang dijelaskan guru. kalauyang ini tidak perlu dicari penyebabnya.Keenam, siswa takut pertanyaan yangakan diajukan malah akan membuatnya

malu, siswa tidak bisa mengemukakanpermasalahannya. Lebih parah ia tidakjuga mencari penyelesaian dari sumberlain. Ketujuh, faktor guru yang menye-babkan siswa enggan bertanya. Gurusemacam ini biasanya sering mengkritikpertanyaan siswa dan tidak membantumemperbaiki pertanyaan siswa. Kede-lapan, kadang dalam setiap kelas adasaja siswa yang dominan dibandingyang lain, akhirnya siswa lainnya men-jadi minder untuk mengajukan perta-nyaan.

Ada beberapa tips untuk mening-katkan kemampuan siswa dalam ber-tanya yaitu; (a) Guru bertanya dalambentuk permainan (compliance ques-tion) bertujuan siswa kembali bertanya.Misalnya ketika siswaramai, maka gurumengajukan suatu pertanyaan dalambentuk permintaan agar siswa diam. (b).Guru memberi tuntunan atas materi yangdiajarkan. Ketika siswa berpikir men-jawab pertanyaan tersebut. Guru mem-berikan pengantar terlebih dahulu baruguru mengajukan pertanyaan agarsesuai dengan pengantar tersebut. (c).Guru memberikan ide yang bertenta-ngan. Ide yang bertentangan untuk

memberikan pertanyaan mengarahkan(redirecting question) siswa agar ja-waban yang diungkapkannya dapatdipahami dengan jelas. Jawaban siswa,oleh guru tidak langsung dibenarkanatau disalahkan tetapi dilemparkan kesiswa lain untuk memberikan komentaratas jawaban tersebut. (d). Guru mem-berikan pertanyaan dalam bentuk meng-gali atau membimbing (probing) siswadalam menjawab. Pertanyaan ini mak-sudnya untuk menggali jawaban siswayang telah diungkapkan agar lebih jelas(e). Guru memberikan penguatan padasiswa. Penguatan ini diberikan agarsiswa memiliki semangat dan tidak takutdalam menyampaikan ide yang adadalam pikirannya. (f). Guru mengguna-kan media yang menarik perhatiansiswa. Media merupakan “alat bantuyang dapat menyampaikan pesan darisumber kepada penerima pesan”. (g).Guru memberikan reward bagi siswayang bertanya. Reward atau hadiahmerupakan salah satu alat yang dapatdigunakan guru dalam menarik perhati-an siswa dalam bertanya. Mereka akanterpacu untuk bertanya karena termoti-vasi mendapatkan hadiah.

*) Guru MTsN Mojoroto

Page 40: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

40 MPA 339 / Desember 2014

Berbicara tentang seni tidak bisadilepaskan dari teater. Seni dalam halini teater bisa dijadikan sarana untukpembentukan karakter manusia karenadi dalamnya berisi transformasi penge-tahuan tentang hidup dan kehidupan.Kalau mau jeli lagi dalam seni teater adamanagemen pribadi, bagaimana kitamengolah pribadi kita untuk mencapaibentuk terbaiknya. Dalam seni teaterada seni mengolah konflik. Konflik ma-nusia dengan manusia, manusia dengandirinya sendiri, manusia dengan Tuhan-nya. Artinya masalah tidak akan pernahlepas dari manusia dan seni teater mem-beri alternatif pemecahan masalah ke-hidupan (segala ilmu ada di dalam seniteater). Dan yang paling menonjol dariseni teater adalah mengolah sense ofsensibility. Olah rasa, olah tubuh, danolah vocal/ termaktub di dalamnya latih-an pernafasan (yang dilatihkan padaseni teater) adalah cara untuk mengolahpribadi.

Tidak percaya? Pernahkah Andamelihat seorang biksu memiliki karakterpemarah? Jawabannya pasti tidak per-nah atau belum pernah. Kalau kita maumencermati ternyata biksu mengolahnafas mereka untuk bisa memanage naf-su amarahnya. Bukankah terbukti bah-wa seni teater bisa membentuk karaktermanusia. Hal ini tentunya mendukungesensi dari Kurikulum 2013 yang lebihmenekankah pada pembentukan ka-rakter peserta didik lewat proses pem-belajaran. Apalagi orientasi belajarpeserta didik tidak pada hasil belajarmelainkan pada proses belajar. Hal inimenunjukkan seni teater bisa disan-dingkan dengan K 13, dan merupakanpasangan serasi. Pendekatan saintifikpun pasti diterapkan dalam proses latih-an, contoh ketika pemain mendapat pe-ran menjadi orang lain (nenek, polisi,penyanyi maka pemain harus meng-amati orang lain yang berkaitan peranyang dibawakan, bertanya pada na-

rasumber/ orang yang tengah diamati,menalar hasil pengamatnnya ke dalamotak untuk kemudian mengomunikasi-kan ke dalam bentuk pemeranan saatpentas. Prinsip dasar pemain teater da-lam mengemban karakter tokoh yangdiperankan adalah mimetic/menirukarakter asli orang-orang di kehidupannyata.

Meski ada pendapat yangmenyatakan seni teater bukanlah me-dia melainkan alat untuk berkomunikasi,tidaklah mengubah esensi teater yangmengajarkan kebaikan. Apalagi seniteater ini bersifat komunal artinya dalamlatihan sampai saat pentas perlu keter-libatan banyak orang. Pentingnya kerjasama antarunsur pementasan mutlakdiperlukan. Mulai dari sutradara, actordan aktris, peñata kostum, piñata rias,peñata panggung, peñata lampu, pe-ñata music juga penonton. 1. Sutradaramembuat gambar komposisi pemain(levelitas atau berkaitan dengan posturpemain/ tinggi pendeknya pemain, bal-ancing/keseimbangan dalam pengatur-an moving pemain supaya panggungtampak ‘sadar komposisi’ tentunya dimata penonton. Harus ada focus 1, 2, 3dan seterusnya. Tidak overlapping/tumpang tindih artinya semua pemainharus bias dilihat penonton baik eks-presi ataupun aksi. 2. Pemain adalahfactor sentral dalam seni pertunjukan.Pemain yang baik harus terus menggalikemauan agar mau menerima peransebai apapun. Pemain juga harus terusmeningkatkan kemampuan aktingnyalewat latihan –latihan teknis. Biasanyapemain saat latihan akan latihan kon-sentrasi. Konsentrasi adalah pemusat-an perhatian bukan pengosongan pikir-an. Hal ini perlu diketahui, supaya tidakterjadi salah latih. Saat berlatih dialogakan ditemukan bahwa dialog-dialogpendek lebih sulit disbanding dialogyang panjang. Dialog pendek perlupenekanan dan ekspresi yang tepat,

sementara dialog panjang penontonbisa lebih improve. Untuk acting sendiriada yang disebut silent act artinya act-ing tidak berarti harus berbicara, diampun juga dikategorikan acting. Aktingbias lewat ekspresi tubuh juga dialog.Olah vocal/ juga pernafasan. Di antaralatihan-latihan yang diajarkan pada seniteater, olah vokallah yang paling pen-ting. Mengapa? Karena pesan pertun-jukan ada di dalamya. Kalau vocal pe-main tidak terdengar oleh penonton,maka sebaik apapun pertunjukan akansia-sia, karena pesan tidak sampai. Un-tuk melatih vocal tidak selalu dilakukandengan cara berteriak-teriak denganlantang karena bias merusak pita suarapemain. Lebih tepat jika latihan vocaldisesuaikan dengan naskah yang akandipentaskan. Kesalahan yang hampirbisa dikatakan lazim di setiap latihanseni teater karena salah persepsi di kala-ngan pelatih teater. . Sementara itu kalaumembahas masalah vocal sebenarnyayang ada adalah enak dan tidak enakvocal pemain bagi penonton bukan be-nar salah dalam melatih vocal. Memangbetul, ketika melihat pertunjukan seniteater di Yunani semua pemainnya ber-suara ‘keras’ dikarenakan pertujukan di-lakukan di antara bukit-bukit. Latihanvocal dengan cara berteriak lantang ter-bukti bias merusak pita suara. Hampirbias dikatakan seniman teater tidak adayang bisa menyanyi dengan nada yangtepat karena pita suara mereka yangtelah rusak

Untuk melatih vocal peserta didikkita bisa menggunakan metode berbisikkeras dengan menekankan pada artiku-lasi. Berbisik keras bukannya mende-sah. Hal ini bias bermanfaat bila suarapemain kurang keras vokalnya makapenonton bias membaca gerak mulutpemain. Porsi latihan vocal harus lebihdibanding latihan yang lain. Vokal yangbaik didapat dari ‘mulut yang terbuka’.Artinya pemain tidak boleh ‘memanis-

DAKWAH BIL TEATEROleh: Nanik Sulistiani, S.Pd *)

Page 41: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

41MPA 339 / Desember 2014

maniskan’ mulut hanya untuk ’ jaga im-age’ agar tetap cantik. Metode ‘meng-uap’ bias dicoba agar vocal yang keluar‘utuh’. Untuk olah vocal dan nafas, biasjuga dilatihkan cara seperti untuk satuhelaan nafas dikeluarkan dalam bentuksatu kata misal satu , berikutnya untuksatu helaan nafas untuk mengucapkandua kata, misal dua puluh begitu sete-rusnya.

Olah tubuh bisa dilakukan dengancara melatih ruas tangan kanan sampaikiri, latihan kepala, juga tubuh dapatdiliuk-liukan dari atas ke bawah ataupun sebaliknya. Filosofi postur manusiabias digunakan untuk latihan olah tu-buh. Contoh saat manusia masih dalambentuk bayi maka bentuknya mlungker,keluar dari rahim bunda berubah jaditerlentang, tambah dewasa menjadi te-gak, begitu tambah usia menjadi tuaakan kembali ke bentuk awal yaitumlungker. Fleksibilitas tubuhakan memudahkan pemainbergerak di atas panggung..

Olah rasa, karena area seniadalah rasa. Maka rasa ada padapemain.Rasa itu akan terwujuddalam acting. Bermain actingtidak ada benar atau salah, yangada adalah enak dan tidak enak-nya pemain membawakan ka-rakter di atas panggung. Tidakperlu takut salah. Inilah kelebih-an seni teater, meski bukan ber-arti ngawur. Ketidakteraturangerak, ekspresi pemain haruskarena pengaturan. Ranah tea-ter adalah bermain kesan.

Teater sebagai salah satuseni budaya, tentu memerlukanorang-orang yang ahli dalamperteateran. Mengingat teateryang saya maksud adalah tea-ter pendidikan artinya semuapemahaman dikerucutkan membelajar-kan anak didik untuk sekadar bermainperan bukan untuk menjadi seniman.Peserta didik dalam belajar seni teatertentunya membutuhka seorang guru,karena guru adalah salah satu bagiandari budaya. Peserta didik akan belajarmeniru/ mimetic dari yang guru ajarkan.Itulah sebabnya seni teater tergolongagak sulit karena yang mengajarkan seniteater bukan dari ISI (Institut Seni In-donesia) yang mengajarkan seni teatermurni atau dengan kata lain senimantulen. Sementara pengajar yang adaadalah lulusan IKIP jurusan Bahasa In-

donesia yang mempelajari drama. Teaterdan drama tentu saja berbeda (ini biasdilihat dari sejarah keduanya berawal).Tetapi ya dengan semangat menyala-nyala guru tetap mengajarkan seni tea-ter meski lewat ekstrakurikuler. Denganpemahaman bahwa seringkali persepsi-lah yang membuat segalanya jadi tam-pak sulit. Acapkali kita terlalu memper-masalahkan bentuk, padahal isilah yangpaling penting. Kalau bicara kesenianruhnya bukan bentuk melainkan nilaiyang ada di dalamnya. Meski sadarsiapa pun bisa bermain teater, tetapi se-niman teater tidak bias berasal dari si-apa pun. Kalau pun pembentukan Sum-ber Daya Manusia sbias dilakukan le-wat teater, meski dengan segala macamketerbatasan fasilitas dan juga waktu,Bismillah kami siap mencoba. Meng-ingat dewasa ini banyak seni yang ins-tan karena sasaran tontonannya adalah

praktis dan ekonomis sehingga hasilyang tampak adalah hedonis.

Ada tiga syarat yang harus dipe-nuhi pada pementasan seni teater yaitu1. Tontonan, 2. Penonton, dan 3. Pang-gung/ tempat pentas. Karena pemainuntuk teater madrasah adalah pesertadidik maka pemain dan naskahnya yangmembuat adalah peserta didik sendiri.Tradisi ini ternyata melahirkan teaterdengan teknik by request artinya yangmenjadi sutradaranya adalah penonton.Bagaimana penerapannya? Pemain dankelompok bermainnya mempersiapkanbeberapa judul pementasan. Narator

memberitahu penonton cerita apa sajayang telah disiapkan para pemain. Pe-nonton memilih salah satu dari ceritayang telah disiapkan. Penonton berhakmemilih siapa menjadi apa dalam ceritayang dilakonkan. Pemain dituntut untukbisa memerankan semua karakter tokohdalam satu cerita meski dalam praktik-nya nanti dia memerankan satu karakteryang dikehendaki penonton. Menarikbukan. Teater by request lebih fleksibeldalam pementasannya. Prinsipnya bu-kan tampil apa adanya tetapi adanyaapa, itu yang dimaksimalkan. Denganpaham seperti ini kita tidak lagi dibi-ngungkan dengan pernak-pernik pe-mentasan yang terkesan harus mahal.Teater by request lebih menekankan pa-da isi cerita karena di situ hakikat per-tunjukkan bukan pada bentuk semata.Urusan teknik bermain menjadi urusannomor dua, yang penting adalah pesan

tontonan yang menuntun. Ruh dari tea-ter by request adalah teater tradisionalyang tampil tanpa teks/ scenario. Ba-gaimana? Tertarik untuk mencoba teaterby request? Spontanitas pemain adalahnilai plus dari teater by request. Ternya-ta ilmu itu tidak seperti skrup yang ber-putarnya hanya pada garis edarnya se-hingga kreatifitas terbatasi. Akan mun-cul ilmu-ilmu yang baru untuk meng-gantikan ilmu lama. Dan pengetahuanadalah cara untuk munculnya ilmubaru.

*) Guru Bahasa Indonesia MTsNGandusari Kabupaten Blitar

Page 42: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

42 MPA 339 / Desember 2014

Pembiasaan Bahasa Arab ternyatamampu membentuk keshalehan karaktersiswa. Ini dibuktikan oleh MAN Tubansejak yaumul lughah atau hari berba-hasa digulirkan sejak setahun terakhir.“Meski tipe masyarakat pesisir, tak di-jumpai lagi siswa berbicara dengan nadatinggi dan ungkapan kasar yang melun-cur,” tutur Suhartatik, SPd. “Itu baru sa-lah satunya saja,” tambahnya bangga.

Dalam sebuah penelitian sekelom-pok siswa yang tergabung dalam timLKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah), dise-butkan bahwa ada perubahan yang me-nyolok dari sikap siswa pasca pember-lakukan hari bahasa. Penelitian inilahyang mengantarkan madrasah yang ber-alamat di Jl. HOS Cokroaminoto No. 04Tuban ini sebagai Juara Pertama LKTItingkat Nasional di Universitas Negeri

MAN Tuban

Memupuk Karakter dengan ‘Hari Berbahasa’Malang beberapa watu lalu.

Sedangkan perubahan yang pal-ing kentara adalah dari segi keberanianatau kepercayaan diri, kedisiplinan dantanggung jawab. Contoh paling kon-kret, jika sebelumnya siswa minder ber-bahasa Arab – dengan berbagai alasan,kini mereka semakin percaya diri. Se-dangkan disiplin dan tanggungjawabditunjukkan mereka saat menghafal be-berapa mufradat atau kosakata bahasaArab. “Secara tidak langsung sikap inijuga menjalar pada kepribadian siswalho,” tandas pembina LKTI MAN Tu-ban ini meyakinkan.

Salah satu sifat pribadi siswa yangmakin terkikis adalah egoisme. Jika padaumumnya siswa itu berkompetisi seba-gai yang terbaik, di program ‘hari ber-bahasa’ ini justru siswa yang memiliki

kemampuan bahasa di atas rata-rata di-wajibkan membimbing siswa lain. Sebabmadrasah yang telah mengantarkan sis-wanya meraih juara I dalan Pidato Ba-hasa Arab dan Debat Bahasa Inggrisse-Bojonegoro-Tuban ini menggalak-kan sistem tutor sebaya.

Tutor sebaya ternyata tak sebatasdalam efektivitas pembiasaan bahasa A-rab, melainkan juga dalam program pe-nguasaan kitab kuning. Tak tanggung-tanggung, Desember mendatang ma-drasah peraih juara tiga Drum Band se-Jatim tahun 2013 ini akan mengkarantinabeberapa guru yang masing-masing di-dampingi 4 siswa dari jurusan keaga-maan.

Mereka ditugaskan untuk belajarsmart system membaca kitab kuning.Nantinya siswa inilah yang akan men-jadi pembimbing bagi teman-temannya.“Penguasaan kitab kuning ini tentunyaakan menjadi nilai plus bagi siswa ma-drasah,” ucap M. Saifuddin Yulianto,SPdI., MPdI menekankan.

Bagi Kepala MAN Tuban ini, se-bagai lembaga pendidikan agama, tentusaja ada beban lebih yang diemban ma-drasah. Sebab setelah terbukti menjadiinstitusi pendidikan yang berhasil me-madukan pendidikan umum dan agama,tak kalah penting adalah mencetak sis-wa yang berkarakter berlandaskan akh-laqul karimah.

Guna pembentukan karakter ini,sejak beberapa tahun terakhir, madarsahdengan 1.132 siswa – data tahun ajaran2012/2013 – itu memproklamirkan diri

M. Saifuddin Yulianto, SPdI., MPdI

Suhartatik, SPd

Para Wisudawan Program tahfidz al-Quran Gedung MAN Tuban

Page 43: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

43MPA 339 / Desember 2014

sebagai ‘Madrasah Berbasis al-Qur’an’.Maka tak heran jika al-Qur’an se-

nantiasa mengiringi keseharian pembe-lajaran di madrasah yang berdiri di ataslahan seluas 10.005 m2 ini. Selain hariSabtu, saban hari sejak pukul 06.00 lan-tunan al-Qur’an sudah dikumandang-kan dari pengeras suara masjid oleh be-berapa siswa yang bertugas melakukankhataman. “Saat siswa baru datangsambil disambut paraguru, mereka diiringidengan ayat-ayat al-Qur’an tiap hari danshalawat tiap hari Sabtu,”beber Mantan KepalaMTsN Satu Atap Tubanini sambil melepassenyum.

Tak cukup itu, sebe-lum pembelajaran, semuasiswa wajib membaca al-Qur’an di kelas. Seminggusekali, tiap kelasdiwajibkan mengkhatam-kan al-Qur’an. Sementaraitu, tiap hari Jum’at, saatsiswa laki-laki mengikutijamaah shalat jum’ah, bagisiswi perempuan yang ti-dak berhalangan wajibmelakukan khataman al-Qur’an di kelas yangdipandu satu atau duaguru perempuan di kelas.Jadi ketika shalat Jum’at,suasana di lingkunganmadrasah ini sangatnyaman sekali. Sebabyang terdengar hanyalahsuara khatib dan sayup-sayup suara khataman al-Qur’an.

Sikap religiusitas-pun tak sekedar tercermindalam khataman saja. Tapijuga tercermin dari bobotkompetensi siswa. Danuntuk menunjang itusemua, lembaga pendidik-an agama ini menerapkan SKUA atauStandar Kompetensi Ubudiyah danAkhlaqul Karimah di luar kewajiban ha-fal juz 30 bagi siswa. Sebagian isi SKUAini adalah hafalan surat-surat pendek,hadits-hadits pilihan, asmaul husna,dan ayat-ayat yang berhubungan de-ngan masyarakat dan doa-doa pilihan.

SKUA ini sendiri sebagai prasyaratmendapatkan kartu tes Ujian Akhir Se-

mester. Untuk mendapatkan kartu testersebut, siswa harus menuntaskan mi-nimal 65 persen item. Dan bagi siswayang keberatan, maka mereka diberikankeringanan untuk menuntaskanya hing-ga kelas XII.

Jika hingga lulus SKUA tak mampudituntaskan, maka mereka dipastikantidak bisa mengambil ijasahnya. “Jadimereka cukup memperoleh legalisirnya

saja,” tukas Pak Udin, panggilan karibM. Saifuddin Yulianto ini tegas.

Di tahun pertama kebijakan inidiberlakukan, ada sekitar 40 persensiswa yang tidak bisa mengambil ijasah.Tapi pada tahun kedua sudah berkurangdrastis hingga tinggal satu siswa saja.Padahal sejak awal para guru sudah siapmenerima setoran hafalan siswa meskisudah purna pendidikan di madrasah.

Meski demikian, sempat pula sangKepala Madrasah diprotes salahseorang wali murid lantaran mengang-gap pasca lulus ijazah adalah hak setiapsiswa. Tapi ketika dijelaskan dandisodori surat penyataan, sang orang-tuapun justru menyetujui gagasanmadrasah.

Ketatnya pencapaian target SKUAsendiri – meski belajar di madrasah,

lantaran adanya kecen-derungan sebagiansiswa yang lebih me-mentingkan pelajaranumum dari pada bidangstudi agama. Tentu initidak boleh terjadi.Apalagi mimpi besarMAN Tuban adalahingin mencetak seorangsaintis yang agamisdan juga agamawanyang ilmuwan.

Karena cita-citaitulah, tak heran jikapenghargaan tinggidiberikan madrasah inikepada para siswapenghafal al-Qur’an.Bagi siswa yang memilkihafalan minimal dua juz,secara otomatis dibe-rikan fasilitas beasiswapenuh. Dan saat ini adasembilan siswa yangtelah menikmati fasilitasbeasiswa tersebut.

Mereka ini meru-pakan wisudawan Tah-fidzul al-Qur’an MANTuban angkatan per-tama. Meski dibatasiminimum 2 juz, ternyataada yang telah memilikihafalan 30 Juz.

Penghargaan bagiHuffadzul Qur’an ma-sih berlanjut saat me-reka melanjutkan pen-didikan di perguruan

tinggi. Sebab madrasah yang terletakdi Gedongombo Semanding Tuban initelah menjalin kerjasama dengan UINMalik Ibrahim Malang. “Jadi para siswapenghafal al-Qur’an pasca lulus MANakan langsung diterima kuliah dan men-dapatkan beasiswa di sana,” tandas priakelahiran Tuban 22 Juli 1971 ini me-yakinkan.

Suprianto, Mochtar

Siswa peraih juara LKTI nasional

Ekspresi siswa kelompok teater seusai berdiskusi

Page 44: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

44 MPA 339 / Desember 2014

Hadirin Jama’ah jum’ahyang dimuliakan oleh Allah.

Pada kesempatan hari jum’at di masjid yang mubarak ini, marilah kita tundukkan hati kita sejenak, untuk selalu berupaya introspeksi, mengoreksi diri kita sendiri. Terutama mengoreksi kadar atau kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.

Kita perlu bertanya pada diri kita sendiri, sudahkah iman dan takwa kita ini mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan usia kita? Atau justru sebaliknya, semakin tambah usia, semakin tambah tua tapi semakin jauh dari Allah SWT dan gemar melakukan maksiat dan dosa kepada-Nya ? Na’udzu billah.

Karena itulah, pada kesempatan yang barakah ini kami pesankan khususnya pada diri saya sendiri, dan umumnya kepada hadirin sekalian. Marilah kita senantiasa berusaha selalu meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Dalam arti, kita berusaha dengan sekuat tenaga kita untuk selalu menjalankan perintah-perintah Allah, dan kita berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menjauhi sekaligus meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah SWT. Dengan harapan, agar kita semua dijadikan oleh Allah sebagai hamba yang muttaqin, hamba yang bertakwa, hamba yang mulia di sisi Allah SWT, amin.

Hadirin, rahimakumullah.Apabila kita saksikan acara di televisi, para presenter,

artis sinetron maupun artis penyanyi, mereka lebih banyak yang berpakaian minim daripada yang menutup auratnya. Mereka lebih banyak berkiblat pada artis-artis barat yang selalu berpakaian minim. Hal ini dapat kita saksikan jika ada acara-acara yang bergengsi seperti penganugrahan piala citra, piala Panasonic award dll. Di sana tampak hampir semua artis berpenampilan minim yang terbuka auratnya. Sedangkan kaum laki-laki berbusana rapi, berdasi dan memakai jas yang menutup hampir seluruh tubuhnya.

Begitu juga para remaja-remaja putri saat ini lebih banyak mengidolakan para artis dan bintang film. Mereka ikut-ikutan berpenampilan yang minim pula. Walaupun bukan artis, tapi dalam keseharian mereka berpenampilan layaknya seorang artis. Mereka memakai busana yang full press body (ketat) yang nampak lekuk-lekuk tubuhnya dan memakai pakaian yang minim. Mereka merasa bahwa itulah penampilan yang terbaik, itulah gaya atau mode yang modern.

Kita sebagai insan yang telah menyatakan diri beriman kepada Allah, akankah kita membiarkan anak putri kita ikut-ikutan seperti mereka? Sehingga dalam berbusana setiap hari selalu minim atau berbusana full press body yang nampak lekuk-lekuk tubuhnya? Kami yakin, hadirin tidak akan rela atau ikhlas hal itu terjadi pada diri anak putri kita.

Karena Allah SWT, telah mengingatkan kepada kita semua dalam QS Al Ahzab ayat 59:

Artinya : “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin : Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “ (QS Al Ahzab: 59).

Ayat tersebut di atas pada awalnya ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, tapi pada hakikatnya juga ditujukan kepada seluruh umatnya termasuk kita semua. Jadi dalam ayat ini Allah memerintahkan agar kita menyuruh sekaligus menyadarkan istri dan anak perempuan kita untuk selalu menutup auratnya. Sedangkan auratnya orang perempuan itu adalah seluruh tubuh. Jika tidak mampu, minimal muka dan telapak tangannya yang terbuka.

Bila Allah memerintahkan sesuatu kepada hambanya, itu pasti ada hikmahnya. Adapun hikmah wanita yang menutup auratnya antara lain: (1) sebagai ciri wanita muslimah yang membedakan dengan wanita non muslimah; (2) untuk melindungi diri baik dari penyakit maupun gangguan serta godaan dari lawan jenisnya.

Bukankah dengan menutup aurat seorang wanita akan terhindar dari debu maupun polusi lainnya? Debu dan polusi kotoran dapat menyebabkan penyakit kulit jika tidak dibersihkan. Dengan menutup aurat, rambut akan tetap bersih dari debu. Kulit akan terjaga dari berbagai macam kotoran sehingga akan tetap bersih dan lembut. Begitu juga, dengan berbusana muslimah, para lelaki akan merasa enggan dan malu jika mau menggoda apalagi menjamahnya, sehingga mereka selamat dari gangguang dan godaan para lelaki nakal yang suka iseng.

Jika kita amati, terjadinya kasus-kasus pemerkosaan, salah satu penyebabnya adalah wanita-wanita yang selalu membuka auratnya. Atau wanita yang berbusana full press body yang terlihat lekuk-lekuk tubuhnya. Para lelaki yang memandang akan tergoda serta muncul hasrat dan nafsu birahinya. Sehingga muncul pula keinginan dalam hatinya untuk mengoda dan menjamahnya. Jika iman lelaki itu luntur, maka tidak mustahil

Citra Wanita Muslimah dalam Pandangan IslamOleh : Moch. Bachrudin, S.Pd., M.Pd

Pembina Majelis Ta’lim Al Hikmah Tulungrejo Pare Kediri

Page 45: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

45MPA 339 / Desember 2014

terjadi pemaksaan kehendak dan terjadilah perbuatan asusila.Dalam ayat tersebut diakhiri dengan “Allah adalah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang”. Apa maksudnya hadirin? Jika ada di antara wanita-wanita, termasuk istri dan anak perempuan kita, yang selama ini selalu membuka auratnya, kemudian mereka mau bertaubat kepada Allah SWT, mereka mau berubah dan menutup auratnya, niscaya Allah akan mengampuni dosa mereka. Allah pun juga akan mencurahkan kasih saying-Nya kepada mereka, sehingga mereka selamat dari segala macam penyakit dan perbuatan asusila serta pada akhirnya mereka akan dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam surga-Nya.

Hadirin, yang dimulyakan Allah,Rasulullah SAW telah mengingatkan kepada kita dalam sebuah

hadits yang diriwayatkan Muslim dari Sahabat Abi Hurairah:

Artinya: “ Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda, dua golongan termasuk penghuni neraka, saya tidak melihat keduanya, (1) kaum yang bawaannya cambuk seperti ekor sapi mereka mencambuk manusia dengan cambuk tersebut; (2) perempuan yang berpakaian minim tampak auratnya sehingga menggiurkan, mereka tidak masuk surga dan tidak menemukan baunya surga “ (HR. Muslim).

Dari hadits tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa ada 2 (dua) golongan manusia yang dicap oleh Rasulullah sebagai penghuni neraka dan tidak akan diberi belas kasihan oleh Rasulullah dan Allah SWT, pertama adalah orang yang suka membawa cambuk untuk menyakiti orang lain. Maksudnya adalah orang yang suka mencari musuh, menyakiti orang lain, menghina orang lain, menfitnah orang lain.

Hal tersebut kalau kita kaitkan dengan kondisi Indonesia saat ini, sudah banyak orang-orang Indonesia yang meninggalkan serta mengabaikan hadits tersebut. Hal ini terbukti dengan terjadikan bentrokan dimana-mana. Antara kelompok satu dengan kelompok lainnya; antar kampung satu dengan kampung lain; antar pelajar; dan juga terjadi antar mahasiswa. Yang lebih memprihatinkan, mereka tidak segan-segan saling menyakiti dan menumpahkan darah dengan menggunakan senjata tajam, bahkan juga membakar rumah, bangunan-bangunan maupun gedung-gedung pemerintah.

Begitu juga dengan bermunculannnya geng motor yang suka membuat onar dan penjarahan serta perampokan. Ini suatu tandabahwa mereka sudah tidak peduli lagi terhadap aturan-aturan Allah maupun ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Na’udzubillah tsumma na’udzubillah.

Kedua, siapa lagi yang dicap oleh Rasulullah sebagai penghuni neraka? Yaitu wanita-wanita yang suka membuka auratnya, berpakaian minim, atau berpakaian yang full press body yang ketat sehingga kelihatan lekuk-lekuk tubuhnya yang berakibat menggiurkan dan bahkan membangkitkan nafsu birahi bagi siapa saja yang melihatnya.

Di dalam hadits tersebut Rasulullah menegaskan, “tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya surga”. Jadi siapapun mereka, apapun status sosialnya, dan bagaimanapun bentuk wujudnya orang tersebut, kalau mereka suka membuka auratnya dan memamerkan di depan umum baik secara langsung

maupun lewat layar televisi, jangan berharap besok di akhirat akan bisa mencium baunya surga apalagi masuk surga, tidak akan bisa.

Oleh karena itu, yang jadi renungan kita sekarang. Sudahkan istri dan anak putri kita menutup auratnya? Sudahkah kita memerintahkan mereka untuk menutup auratnya? Jika jawabnnya sudah, mari lebih kita tingkatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan jika belum, mari setelah mendengar ayat dan hadits ini kita bangkit untuk lebih giat mengajak serta memerintahkan mereka untuk segera menutup auratnya dan jangan sampai memamerkan auratnya di mata umum.

Kami yakin, hadirin yang ada di masjid ini tidak ada satupun yang rela jika ada keluarga kita sampai masuk dan menjadi penghuni neraka. Karena itu mari ibda’ binafsik awali dari diri kita sendiri, keluarga kita kemudian kita sebarluaskan ayat dan hadits ini kepada suadara dan tetangga sesuai dengan tingkat kemampuan kita masing-masing. Agar mereka semua menjadi sadar dan mau menutup auratnya.

Allah SWT mengingatkan kita agar menjaga diri dan keluarga kita dari api neraka, sesuai dengan firman-Nya dalam QS. At Tahrim ayat 6:

Artnya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan “ (QS At Tahrim: 6).

Dari ayat tersebut dapat kita pahami bahwa Allah telah memerintahkan kepada kita semua sebagai orang yang beriman agar menjaga diri dan keluarga kita jangan sampai menjadi penghuni neraka. Bagaimana supaya kita selamat dari siksa neraka? Langkahnya adalah kita harus berupaya meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT, dengan menjalankan semua perintah-perintah Allah SWT dan meninggalkan semua larangan-larangan Allah.

Setelah itu, kita ajak keluarga kita agar betul-betul tunduk dan taat terhadap perintah Allah dan Rasulullah SAW. Salah satu perintah-Nya adalah agar mereka mau menutup aurat, karena dalam ayat tersebut jelas, bahwa yang manjadi bara api neraka adalah berupa manusia dan bebatuan.

Siapa manusia yang akan menjadi bara api neraka? Tidak lain dan tidak bukan adalah manusia-manusia durjana yang tidak pernah peduli terhadap perintah dan aturan-aturan Allah. Orang-orang yang suka melanggar larangan-larangan Allah.Termasuk orang-orang yang suka

Semoga, Allah selalu membimbing setiap gerak langkah kita, meberi hidayah atau petunjuk kepada keluarga dan anak-anak kita. Sehingga kita semua akan menjadi manusia yang mulia baik dihadapan manusia maupun dihadapan Allah SWT dan pada akhirnya kita termasuk golongan orang-orang yang khusnul khotimah.

Page 46: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

46 MPA 339 / Desember 2014

Diagnosa

Pada dasarnya ular takut kepada manusia; jika ada orang yang dipagut (dipatuk, digigit) ular pastilah kesalahan pada orang itu. Ular biasanya menghindari orang; ular

hanya akan menyerang orang jika merasa terancam atau terkejut oleh tindakan seseorang. Tindakan itu misalnya mengganggu ular yang tidur, menginjaknya, menyakiti, atau membuatnya terkejut, terutama di malam hari. Ular berbisa akan mematuk untuk “menyuntikkan” bisanya dengan “taringnya” ataupun menyemburkan bisanya ke arah mata si pengganggu, sesudah itu biasanya ular berbisa tidak segera lari; menunggu “hasil” patukannya itu . Ular yang tak berbisa akan lari; jika terpaksa barulah ular ini membelit dan menggigit, misalnya jika tak mungkin lari.

Walaupun gigitan ular dapat menimbukan infeksi yang mematikan (misalnya oleh kuman tetanus), biasanya ular yang tak berbisa hanya akan mematikan jika ular itu cukup besar yang belitannya di leher menyebabkan tercekik, terbuntunya saluran nafas, ataupun tulang leher putus sehingga terjadi kerusakan sistem syaraf yang parah. Bahkan jika ular cukup besar, korban dapat ditelan utuhan. Jika dibelit ular, upayakan memegang kepalanya (baca: lehernya) kuat-kuat; selamatkan diri dengan melonggarkan belitan atas bagian penting tubuh kita: leher, terutama untuk menyelamatkan saluran nafas, kaki untuk bertahan berdiri, lari; orang yang lari tak terkejar oleh ular.

Macam ular sangat banyak; warnanya pun banyak coraknya sehingga tidak sedikit yang dijadikan hewan piaraan. Ukurannya pun ada yang kecil ada pula yang besar; yang terkenal besar adalah ular sanca dan anakonda. Sering disebutkan bahwa ular tak berbisa berkepala persegi (kotak),

dan yang berbisa berkepala runcing (segi tiga), namun sepintas tidaklah mudah membedakannya; bahkan ada yang bentuk kepalanya tidak jelas yang macam apa.

Patukan ular berbisa dapat mematikan; ini tergantung pada macam ular, seberapa banyak bisa yang disuntikkan, dan daya tahan korban. Akibat yang muncul tergantung pada macam ular atau macam bisa yang disuntikkan. Secara sederhana dapat disebutkan bahwa bisa itu ada yang bersifat neurotoxic (meracuni syaraf), haematotoxic, (merusak darah), myotoxic (meracuni otot, termasuk otot jantung), sitotoxic atau necrotoxic (merusak atau menghancurkan tempat patukan). Di samping itu di dalam bisa itu juga dapat terdapat bahan-bahan yang merupa berbagai enzyme dengan masing-masing kerjanya yang dapat berbeda; misalnya cholinesterase (menimbulkan kelumpuhan), aminoacidase, hyaluronidase dan proteinase (penghancur protein), ATP-ase (pengganggu fungsi syaraf dan otot), phosphodiesterase (melemahkan kerja jantung). Efek racun bisa ular pada saat menggigit mangsanya tergantung pada spesies, ukuran ular, jenis kelamin, usia, dan efi siensi mekanik gigitan (apakah hanya satu atau kedua taring menusuk kulit), serta banyaknya patukan yang terjadi.

Bisa ular satu dan lainnya dapat berbeda banyak dalam hal macam racunnya, namun ada yang menggo longkan bisa ini dalam kelompok kecepatan kerjanya menjadi kelompok cepat, sedang, dan lambat. Kelompok bisa cepat biasanya sudah mampu mematikan dalam waktu 5 (lima) menit, yang sedang baru mematikan setelah 10 jam, adapun yang lambat barulah mematikan setelah 24 jam. Hal ini terkait dengan munculnya gejala umum (systemic) yang merupakan akibat penyebaran racun dari bisa yang masuk tubuh, yang tergantung pada

Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Patukan Ular BerbisaUlar ada yang berbisa, ada pula yang tidak; namun keduanya

tak boleh diabaikan, masing-masingnya ada bahayanya. Pemahaman tentang keduanya akan dapat menolong korban,

karena, mungkin korbannya adalah kita sendiri yang sendirian.

Page 47: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

47MPA 339 / Desember 2014

macam racunnya itu. Secara umum mereka yang masih selamat dalam 15 menit setelah patukan ular insya Allah masih tertolong dari bahaya kematian oleh bisa ular yang beredar.

Ular berbisa kuat yang terdapat di Indonesia biasanya masuk dalam famili Elapidae, Hydropiidae, atau Viperidae. Elapidae memiliki taring pendek dan tegak permanen. Beberapa contoh anggota famili ini adalah ular cabai (Maticora intestinalis), ular weling (Bungarus candidus), ular sendok (Naja sumatrana), dan ular king cobra (Ophiophagus hannah). Viperidae memiliki taring panjang yang secara normal dapat dilipat ke bagian rahang atas, tetapi dapat ditegakkan bila sedang menyerang mangsanya. Ada dua subfamili pada Viperidae, yaitu Viperinae dan Crotalinae. Beberapa contoh Viperidae adalah ular bandotan (Vipera russelli), ular tanah (Calloselasma rhodostoma), dan ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris).

Ular berbisa kebanyakan termasuk dalam famili Colubridae, tetapi pada umumnya bisa yang dihasilkannya bersifat lemah. Contoh ular yang termasuk famili ini adalah ular sapi (Zaocys carinatus), ular tali (Dendrelaphis pictus), ular tikus (ular jali, lare angon, Ptyas korros), dan ular serasah (Sibynophis geminatus).

Ada juga orang yang memang penggemar ular, mereka “tak takut” dengan ular. Namun secara umum ular ini “menakutkan”, sehingga menjadikan korbannya panik dengan nafas cepat, terengah-engah, mengeluh pening, tangan dan kakinya kaku sehingga menyulitkan penolongnya.

Patukan ular berbisa memang dapat menimbulkan pening, penglihatan kabur, berkeringat dingin, ludah keluar banyak, menggigil, tekanan darah turun (hypotension), yang semuanya merupakan akibat dari beredarnya racun bisa ular. Selain itu patukan ular berbisa biasanya memberikan bekas tusukan sepasang “taring” di ujung deretan bekas gigitan, bekas ini berupa luka yang lebih besar dari yang lain. Racun bisa itu menimbulkan nyeri yang cukup kuat.

Di sekeliling tempat tusukan gigi bisa itu dapat terjadi perdarahan ataupun juga tampak membiru di kiri-kanannya karena perdarahan di bawah kulit. Reaksi peradangan yang berupa pembengkakan dapat tampak di tempat patukan maupun sekitarnya, tergantung pada keluasan penjalaran racun; tidak jarang ini disertai pembesaran kelenjar getah bening (klanjeren, Jw.). Untuk macam ular tertentu racun bisanya dapat menimbulkan lepuh-lepuh

nunggu, tindakan penuh kehati-hatian harus dilakukan sejak awal; korban harus ditangani di tempat layanan kesehatan yang memadai. Beredarnya racun bisa ular harus dikurangi dengan upaya agar gerakan daerah patukan harus sesedikit mungkin. Kaki atau tangan yang dipatuk harus dipasang bidai, dan difiksasi sebaik mungkin, dimulai dari ujung kaki ataupun tangan. Pemasangan tourniquette tidak-lah dianjurkan, karena justru lebih banyak merugikan karena tindakannya yang tak sempurna; turniket seharusnya dipasang tidak terlalu ketat (denyut nadi harus masih teraba), dan setiap jam harus dikendurkan selama 15 menit. Upaya “mengisap racun” justru mendorong cepatnya menyebar racun bisa ular itu; tidak boleh dilakukan.

Di tempat layanan kesehatan antisipasi bahaya dilakukan dengan misalnya langsung memasang infus, memberi obat penenang, penghilang rasa nyeri, maupun antibiotika; sunti-kan ATS (Anti Tetanus Serum) perlu dipertimbangkan. Jika ular pematuknya dikenali, maka jika tersedia SABU (Serum Anti Bisa Ular) yang sesuai dapat diberikan dengan penuh kehati-hatian; saat ini yang tersedia hanya untuk 4 macam bisa ular. Luka dibersih-kan dengan semprotan.

PencegahanPada dasarnya ular akan lari jika

berjumpa dengan orang, kecuali jika si ular merasa terancam (baca: terkejut) karena kesengajaan orang ataupun tidak. Tenangkan diri jika menjumpai ular meskipun merayap di tubuh, biarkan dia berlalu. Perlu berhati-hati jika melangkah di penjelajahan, di rerumputan, lebih-lebih di kegelapan; sepatu lars dapat membantu.

Hindari menjelajah sendirian. Jika dipatuk ular berusahalah untuk tenang, jangan panik, berhentilah untuk menghambat beredarnya racun kalau-kalau itu patukan ular berbisa; kenalilah ularnya untuk pertolongan lanjut. Jika bersama dengan orang lain panggillah untuk menolong.

PenutupKecuali bagi yang suka “bermain”

dengan ular, patukan ular tergolong jarang terjadi, yang harus diingat adalah upaya berhati-hati. Jika patukan ular memang terjadi, terimalah itu sebagai ketetapan Allah; tenangkan diri. Beru-sahalah memperoleh pertolongan dengan penuh kesabaran; secara umum mereka yang selamat dalam 15 menit setelah patukan ular insya Allah masih tertolong, jauh dari ajal.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

di sekitar tempat patukan dan area penyebaran racunnya. Jika bisa terjadi aerah gigitan. Bisa ular bandotan akan “menghancurkan” (necrotizing) daerah tempat gigitan. Bisa ular kobra yang disemburkan dapat merusak mata; semburan ini dapat mencapai jarak sampai 2 (dua) meter!

Orang dapat memperoleh kekebalan terhadap bisa ular jika dilatih (baca: diimunisasi). Masalahnya bisa ular yang satu dapat sangat berbeda dari ular yang lain dengan akibat kekebalan terhadap bisa ular yang satu tidak menjadikan seseorang kebal juga terha-dap bisa ular yang lain.

DiagnosaDiagnosa adanya patukan ular dapat

diperhatikan pada daerah patukan ular, yaitu ada bekas “gigitan” itu. Pada ular berbisa di ujung deretan bekas gigi akan terdapat dua atau satu bekas tusukan yang lebih besar oleh taring bisa. Jika ular yang mematuk masih berada di sekitar tempat kejadian, sudah boleh dipastikan bahwa itu ular berbisa, karena biasanya ular berbisa menunggu “hasil” patukannya. Akan lebih baik jika dapat dikenali macam ular pematuknya itu.

PengobatanPada dasarnya semua patukan

ular harus ditangani di sarana layanan medis. Untuk semua patukan ular perlu diatasi adanya rasa nyeri, pening, dan takut, serta kemungkinan adanya infeksi; larutan PK (permanganat kali-kus) boleh digunakan untuk membasuh luka (Jangan menekan-nekan!).

Jika yakin bahwa yang mematuk itu ular berbisa, maka jangan menunggu-

Walaupun gigitan ular dapat menimbukan infeksi yang mematikan (misalnya oleh kuman tetanus), biasanya

ular yang tak berbisa hanya akan mematikan jika ular itu cukup besar yang belitannya

di leher menyebabkan tercekik, terbuntunya

saluran nafas, ataupun tulang leher putus sehingga

terjadi kerusakan sistem syaraf yang parah.

Page 48: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

48 MPA 339 / Desember 2014

Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

The Major religions of the world can be divided into broad categories – the Aryan and the Semitic, with

Hinduism, Buddism and jainism in the first and Judaism, Christianity and Islam in the second. So far as

their theological aspects are concerned, there is a difference between these two kinds of religions. While the

Aryan religions are basically philosophy based, the Semitic religions are revelation based. The former represent

the culmination of the philosophical pursuit of truth by the great minds of the world. In the quest for reality,

meditation and contemplation brought these saintly souls to the conclusions which gave rise to the principal,

organized religion of the eastern hemisphere.

The creeds of the Semitic religions on the other hand, are based on divine revelation. That is God chose

a series of semites to be His apostles and then imparted to them His commandments frequently in the form

of scriptures, through His angels. These messengers were not only the bearers of divine scriptures but also

their interpreters. It was these revelations and their divinely inspired interpretations which provided the

fundamentals of the Semitic religions as they exist today. The basic difference in respect of beliefs of the Aryan

and Semitic religions can be briefly described in terms of monism and monotheism respectively.

(Maulana Wahiduddin Khan with improvement)

The Religion of islam

A. Reading (Wacana)

B. Vocabulary (Kosakata)divided : terbagiformer : peloporrepresent : menggambarkantruth : kebenarancreeds : ajaran on the other hand : dengan kata lainrevelation : wahyuapostles : utusan/rasulscriptures : kitab

C. Dialogue AttenDing ClAss

A : Oh, Janna, you’re early ! I’m happy you’re here early today because I’d like to discuss your attendance for a moment.

B : Dr. Livingston, I’m really sorry about missing yesterday. A : Actually, it’s been several days. You’ve already missed 4. You

won’t be able to pass if you’re constantly absent.B : Sorry, I’ve been extremely busy. A : Well, I hope you’re ready for today’s exam.B : Today? I thought it was Monday!A : Read the syllabus, Janna. You should either make an effort to

attend or you won’t be able to pass or you should consider withdrawing while it’s still possible.

B : What do you mean?

A : Today’s the final day you can with draw and get a full refund.B : Maybe I really should, what do you suggest?A : I wish you could attend classes regularly. However, if you don’t

believe you’re capable of this, then don’t waste your money.B : Thanks, Dr. Livingston. I really appreciate your advice. If it’s okay,

I suppose I’ll go a head and drop the class. A : It’s entirely up to you, but that might be best if you don’t think

things are going to change. Excuse me, the student’s are coming and I’ve got to get ready for class. I wish you the very best of luck, Janna.

B : Thank you, Dr. Livingstone. Good bye.

D. Vocabularyattendance : kehadiranmissing : ketidakhadiranconstantly : selalueffort : berusahaconsider : memikirkan ulangwithdrawing : membatalkanrefund : uang kembalisuggest : sarancapable : mampudon’t waste : jangan sia-siakanappreciate : menghargai

Page 49: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

49MPA 339 / Desember 2014

Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak

Kosakata & Tarjamah :

Isim tafdhil dari = lebih dekat

Keberadaan seorang hamba Allah

Dari Rab-nya, ketika ia sedang sujud (sholat)

Dihadapkan kepada suatu urusan

Wahai keluarga

Wahai saudariku

Wahai mase/saudaraku

Wahai paman

Panggilan untuk orang

yang tak dikenal

Kehidupan duniawi/ukhrowi

Akan tetapi dirikan/kerjakanlah sholat itu dengan seluruh anggota tubuh, dengan sepenuh hati dan akal bahkan ruh (dijiwai), maka inilah (yang benar-benar) sholat.

Mintalah (kalian) akan pertolongan

Bantuan/pertolongan

Kami memohonbantuan/pertolongan

Mencari.....

Jangan kalian jadikan

Di luar sholat dan kewajiban-kewajiban lainnya

Sholat sebagai ajang (perantara)Untuk popularitas dengan berlaku baikDan jangankan kerjakan sholat.....

Anggota tubuh

Page 50: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

50 MPA 339 / Desember 2014

Mojokerto – 120 siswa MTs. MA Al-Musthofa Canggu Jetis Mojokerto mengikuti Diklat Jurnalistik, Jum’at-Mingu (14-16/11), di Vila Pakis Pacet Mojokerto. Hadir sebagai narasumber, Dedy Kurniawan dan A. Suprianto, Wartawan Majalah MIMBAR Pembangunan Agama Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Timur.

Selain berlatih bagaimana menulis berita model Stright News, para siswa juga dibekali materi tentang bagaimana menggali dan

Peserta LDKS MTs-MA Al-Musthofa, tengah mengikuti Diklat Jurnalistik.

Asah Nalar Kritis Siswa Lewat Diklat Jurnalistikmengumpulkan data, wawancara, menyajikan data baik dalam bentuk Stright News maupun Feature, serta membuat Lead tulisan.

Kepala MTs. Al-Musthofa H. Solikin, S.Pd, M.Pd mengatakan, kegiatan Diklat Jurnalistik yang dipadu dengan acara LDKS ini, diharapkan membentuk kader Al-Musthofa yang mandiri, kreatif dan punya wawasan yang luar biasa sebagai ujung tombak yang disiplin, berani dan amanah, serta memiliki kecerdasan yang seimbang dengan emosi dan pemahaman spritualitasnya. “Sebab saya yakin, materi jurnalistik dapat membentuk kerangka berpikir siswa untuk berpikir kreatif,” tukasnya.

Menurut lelaki kelahiran Sidoarjo 3 Juli 1965 ini, dunia jurnalistik selalu mendorong anak untuk berpikir kritis. “Jika siswa dapat mengembangkan ragam pertanyaan dengan basic 5 W + 1 H dalam jurnalistik, saya yakin siswa akan mengalami lompatan kecerdasan dan mampu bersikap ilmiah,” ujarnya. “Sebab seperti halnya dalam penelitian ilmiah, dunia jurnalistik juga menuntut kita untuk selalu cermat mempertimbangkan keakuratan dan kedalaman data dan fakta,” tandasnya. •Ded

KOTA MALANG – Dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama yang ke-70, Ikatan Guru

Ribuan siswa RA se-Kota Malang siap berjuang di berkompetisi AKSIORA.

Ribuan Siswa RA Berkompetisi Diajang AksioraRaudhatul Athfal (IGRA) Kota Malang menyelenggarakan kegiatan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Raudhatul Athfal (AKSIORA), (15/11). Acara diawali dengan kegiatan senam massal yang diikuti 3200 siswa dan 576 guru se-Kota Malang yang bertempat di Taman Rekreasi Sengkaling Malang.

Kakankemenag Kota Malang, Drs. H. Imron, M.Ag didampingi pejabat struktural dan fungsional hadir memberikan dukungan dan motivasi bagi penyelenggara. Yang dalam sambutannya berharap agar kegiatan ini disamping untuk menggali potensi anak-anak RA, juga diharapkan nantinya bisa dipersiapkan anak-anak pada ajang tingkat provinsi atau tingkat Nasional. Sehingga nantinya dapat membawa nama harum Kemenag Kota Malang.

Selanjutnya, acara dibuka oleh Kakankemenag Kota Malang membuka dengan pelepasan balon ke udara. Dalam kegiatan AKSIORA kali ini dilombakan berbagai perlombaan. Antara lain mewarnai dan melukis, menghias talenan, menghafal surat pendek, melafalkan berbagai macam do’a serta pertandingan lari estafet beregu. •BHN

BANYUWANGI – Tari Jejer Gandrung, tarian khas Banyuwangi menyambut kedatangan delegasi MABIMS di kampus MAN Genteng, (25/10). Kegiatan yang dikemas lewat Muhibah Kunjungan Budaya Kementerian Agama 4 Negara (Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) tersebut disambut begitu antusias oleh keluarga besar Kankemenag Kab. Banyuwangi.

Delegasi masing-masing negara berjumlah 10 orang, ditambah pendamping dari Kemenag RI, Kanwil Kemenag Jatim. Secara bergiliran, diawali oleh Kakankemenag Kab. Banyuwangi, Kasubag TU, Kepala MAN, perwakilan delegasi empat negara menerima kalungan bunga, sedangkan yang lain mendapat udeng dan syal khas Banyuwangi.

Kakankemenag Kab. Banyuwangi H. Santoso dalam sambutannya menyambut baik dan apresiasi yang luar biasa, dimana tahun 2014 MAN Genteng di bawah naungan Kemenag Banyuwangi menjadi salah satu tempat yang disinggahi delegasi MABIMS.

Berbagai macam kesenian ditampilkan, diantaranya tari Rodad

Tarian persembahan menyambut kedatangan peserta BAS BELIA MABIMS.

Kuntulan oleh siswi MAN Pesanggaran, Umbul-umbul Belambangan dibawakan oleh siswa MAN Banyuwangi, Sedangkan Hadrah Al banjari dari MAN Srono menjadi penutup acara ini. •Yas

Rombongan Mabims Disambut Tarian Khas Banyuwangi

H. Solikin, S.Pd,M.Pd

Page 51: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

51MPA 339 / Desember 2014

PONOROGO – Perayaan Grebeg Suro dan Festival Reog Nasional merupakan agenda rutin Pemkab Ponorogo ketika

NGANJUK – Dalam rangka meningkatkan kinerja manajemen dan akuntabilitas antar instansi, Kankemenag Kab. Nganjuk

Kakankemenag Kab. Ponorogo ikut serta langsung dalam acara grebeg Suro.

Suasana Rakoor antar instansi pemerintah/LSM/Organisasi Keagamaan Swasta.

Grebeg Suro, Mulai Istighosah Hingga Kirab

Rapat Koordinasi Antar Instansi Pemerintah

memasuki tahun baru Hijriyah Muharram. Berbagai kegiatan yang bersifat keagamaan dan pelestarian budaya diselenggarakan. Oleh karenanya, Kakankemenag Kab. Ponorogo, Drs. H. Hadi Mukharom, M.Pd.I selaku Ketua Bidang Keagamaan mempunyai beberapa agenda kegiatan untuk diikuti guna memeriahkan perayaan grebeg suro kali ini.

Di antara kegiatan keagamaan adalah istighosah kubro, simaan al-Qur’an, lomba Seni Rebana Klassik, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), ziarah makam Bathoro Katong, Tumpeng Purak, Larung Risalah Do’a di telaga Ngebel dan Kirab Pusaka lintas sejarah.

Selain kegiatan keagamaan, juga kegiatan pelestarian budaya lokal seperti lomba Festival Reog Nasional yang diikuti dari berbagai daerah bahkan manca negara, lomba kakang senduk, lomba mocopat, lomba karawitan, country road, dan berbagai pameran.

Kakankemenag Kab. Ponorogo berharap agar dengan adanya perayaan Grebeg Suro dalam menyambut Tahun Baru Islam (Muharram) ini mampu menjadikan Kabupaten Ponorogo sebagai kabupaten rahayuning bumi reog. •Ifroh

mengadakan Rapat koordinasi antar instansi pemerintah/LSM/Organisasi Keagamaan Swasta, (30/10) . Acara ini bertempat di aula lantai dua Kankemenag Kab. Nganjuk yang diikuti oleh 80 peserta terdiri dari Kasi, kepala KUA, P3N, penyuluh, ormas, dan pegawai dilingkungan Kankemenag Kab. Nganjuk.

Drs. H. Habibunnajar, MM selaku Kasi Bimas Islam dalam laporannya berharap agar peserta mengikuti kegiatan hingga selesai, sehingga dapat memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Drs. H. Ngudiono M.Ag., MM – Kakankemenag Kab Nganjuk – saat membuka secara resmi acara menyampaikan bahwa Kementerian Agama mempunyai tugas sebagai pelayan umum, pelayan keagamaan dan pelayan pendidikan. Untuk itu, sebagai ujung tombak di masyarakat, pegawai harus bisa melayani dengan ikhlas dan senang hati. Oleh karena itu, niatilah kerja hanya untuk ibadah, jangan mengharap yang lain.

Acara dilanjutkan dengan dialog interatif. Banyak pertanyaan yang disampaikan beberapa perwakilan peserta dan terjawab dengan jelas. •Nur

NGAWI – Bertempat di aula RM Noto Suman Ngawi ber-langsung kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Kuriku-lum 13 bagi Guru PAI Sekolah di lingkungan Kankemenag Kab. Ngawi yang meliputi SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK. Kegiatan ini diikuti 400 orang yang terbagi menjadi 2 angkatan (5-13/11).

Panitia penyelenggara, Suwarno, MA selaku Kasi PAIS Kanke-menag Kab. Ngawi menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan ter-utama kompetensi pedagogik guru PAI dan meningkatkan pengelo-laan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Sedangkan Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. H. Syahidan, MH, mengharap agar peserta bersungguh-sungguh mengikuti pelati-han tanpa ada yang merasa paling senior atau paling pandai. Tapi hendaknya saling terbuka, senang bertukar pikiran dan pengala-man. Yang terpenting dalam pelaksanaan kurikulum 13 ini adalah bagaimana para guru bisa menghasilkan murid yang mandiri, ber-

Sebanyak 400 Guru PAI mengikuti bimtek kurikulum 13 di RM Noto Suman Ngawi.

wawasan luas dan memiliki budi pekerti yang luhur.Narasumber kegiatan ini adalah Kakankemenag Kab Ngawi,

instruktur nasional K-13 dan instruktur Provinsi Jatim K13. •Guh

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti

Page 52: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

52 MPA 339 / Desember 2014

PELANTIKAN DAN SERAH TERIMA JABATANPEJABAT STRUKTURAL

SURABAYA – Rotasi, mutasi maupun promosi dalam organisasi dibutuhkan untuk penyegaran sekaligus peningkatan profe-sional dan integritas Kemenag. Bertempat di aula Kankemenag Kota Sura baya, dilak sa-nakan pelantikan dan serah terima jabatan 12 pejabat struktural, disak sikan pegawai Kankemenag Kota Surabaya, (29/10).

Kakankemenag Kota Surabaya Drs. H. Saifullah Anshari, M.Ag. berharap agar pejabat terlantik bisa melaksanakan tugas sesuai standar operasional prosedur, sehingga bisa mewujudkan kelembagaan yang dinamis, efektif, efisien, profesional dan integritas.

Pejabat yang dilantik sebagai Kepala KUA dan PPAIW adalah Drs. H. Suardi L (Jambangan), Taripin, S.Ag, (Bulak), Agus Muhtamil, S.Ag, M.Ag, (Gunung Anyar), Amat Azis, S.Sos,M.Si, (Lakarsantri), M. Nur Hidayat, S.Sos, M.Si, (Mulyorejo), Sholehuddin, STh.I (Pabean Cantikan), Drs. Ghufron, M.PdI (Wonocolo), Mefta-hurrohman, S.Ag (Tegalsari), dan Ahmad Tholhah, S.Ag, M.Ag (Rungkut),

Sementara yang dilantik sebagai Kepala TU adalah Dra. Sri Wulan Purnama Sovi (MAN Surabaya), Musripan, SH. (MTsN II Surabaya), dan Moh. Harun S.PdI (MTs.N Rungkut). •Dori

MTQ DAN LOMBA MEMASAK NASI GORENG DWP KANKEMENAG KABUPATEN PACITAN

PACITAN – Emansipasi wanita bukan lagi hal baru. Kalau emansipasi pria mungkin tak lazim didengar. Tetapi itulah yang terjadi di Kankemenag Kab Pacitan, (18/11). DWP Kemenag Kab. Pacitan menggelar lomba Memasak Nasi Goreng di halking Kankemenag Kabupaten Pacitan. Tidak tanggung-tanggung, pesertanya para pimpinan Satker dan Kepala KUA Keca-matan se-Kab. Pacitan. Tidak ketingga lan, Kakankemenag Kabupaten Pacitan-pun menjadi peserta.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyambut HAB Kemenag ke-69 HUT ke-15 DWP dengan tujuan mempererat silaturrahim bapak-bapak dan ibu-ibu antar Satker di lingkup Kankemenag se-Kab. Pacitan.

Acara diikuti 22 peserta dan dibuka oleh Kakankemenag Kab. Pacitan. H. Ahmad Zuhri, M.Si. Beliau menyampaikan apresiasi dan berharap agar kegiatan ini dijadikan program rutin setiap tahun karena bernilai positif.

Di tempat terpisah, juga dilaksanakan MTQ bagi anggota DWP antar Satker/Unit Kerja. MTQ dilangsungkan di aula Kankemenag Kab. Pacitan. Dari acara MTQ ini mengantarkan KUA Kecamatan Punung sebagai juara I, disusul KUA Tegalombo, dan Kankemenag Kabupaten Pacitan. •Cros

LAUNCHING PROGRAM “ONE DAY ONE JUZ”PAMEKSAN - Al-Quran merupakan

kitab bacaan yang wajib dibaca setiap umat Islam. Akan tetapi tidak semua umat Islam bisa menggunakan waktunya untuk membaca Al-Quran karena berbagai alasan seperti malas atau sibuk. Untuk mengatasi keterbatasan waktu, perlu adanya penerapan strategi yang efektif dan efesian. Diantaranya harus mampu meluangkan waktu setiap harinya walaupun sekedar beberapa menit untuk bercengkrama dengan Al-Quran.

Dengan tujuan itulah, maka kelompok kerja penyuluh menggagas program One Day One Juz. Program ini mewajibkan setiap anggotanya membaca 1 juz setiap hari. Sehingga diupayakan dalam satu bulan, setiap anggota sudah khatam membaca al-Quran. Dan untuk lebih menyemangati, maka program tersebut dilaunching oleh Kakankemenag, Drs. H. Juhedi, M.M. Pd. yang dihadiri oleh seluruh pegawai Kemenag Kab. Pamekasan bertempat di aula Arafah, (31/10).

Saat sambutan melaunching program ini, Kakankemenag berharap agar program ini bisa berjalan terus hingga menjadi kebiasaan yang mendarah daging, tidak terputus di tengah jalan, dan tidak hanya lipstik belaka yang pernah mampir di kehidupan kita. •Sri Mukti

PERAYAAN MUHARRAM CERIAPAMEKASAN – Bisa dipastikan setiap

datangnya saat atau hari bersejarah pasti disambut dan dirayakan, tidak terkecuali penyambutan tahun baru Hijriyah. Seba-gaimana tahun baru yang lainnya, seperti tahun baru Masehi, tahun baru Imlek, dan tahun baru Suro (Jawa) yang dikenal dengan Suroan. Namun disayangkan sekali, penyambutan setiap datangnya tahun baru tersebut kebanyakan merusak moral dan pergaulan sehat. Namun, yang patut disyukuri, penyambutan "Muharram" masih tetap diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan mendidik.

Oleh karenanya, dalam rangka menyam-but Satu Muharram 1435 H, Kankemenag Kab. Pamekasan bekerja sama dengan Pemkab. Pamekasan mengadakan berbagai lomba untuk menyemarakannya. Lomba-lomba tersebut antara lain MTQ dengan berbagai cabangnya, lomba mewarnai tingkat PAUD dan TK, lomba shalawat, lomba nasyid, pawai Muharram yang diikuti semua jenjang pendidikan dan umum dan masih banyak yang lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 25 Oktober hingga 7 Nopember 2014.

Panitia juga mengagendakan istighosah, khotmil Quran dan pemberian santunan anak yatim. Dan sebagai penutup, diadakan pengajian umum. •Sri Mukti

REVITALISASI PERENCANAN ANGGARANDAN PENGELOLA KEUANGAN

KOTA PROBOLINGGO – Bertempat di aula Kankemenag Kota Probolinggo, Kasubbag TU melaksanakan kegiatan revitalisasi Permenpan RB No 80 Tahun 2012 dan PMK No 136 Tahun 2014 tentang Laporan Pertanggungjawaban Keuangan APBN, (11/11). Hadir dalam kegia tan ini seluruh pejabat Kankemenag Kota Probolinggo, Kepala KUA dan Kepala Madrasah beserta TU dan operator.

Kasubbag TU DR. H Didik Heriadi, S.Ag, M.Pd mewakili Kakankemenag Kota Probolinggo dalam sambutannya berteri-makasih atas kehadiran Kabag Renkeu Kanwil Kemenag Prov Jatim Ahmad Hidayatullah, M.Pd sebagai pemateri. Kegiatan ini dilaksanakan sebai upaya ikhtiar dalam perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan, sehingga diharapkan dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Sementara itu dalam pemaparannya, Ahmad Hidayatullah, M.Pd menjelaskan bahwa taun 2014 ini merupakan masa transisi karena pada tahun 2015 pengelolaan anggaran akan berubah drastis. Salah satunya adalah pengelolaan keuangan yang menggunakan sistem kompu terisasi. Oleh sebab itu, pergunakan sebaik mungkin kesempatan yang sempit ini untuk mengurangi kesalahan dan baca aturan terkait. •Roz

SOSIALISASI DAN PEMBINAAN DI KANKEMENAG KAB. SIDOARJO

SIDOARJO – Pada bulan Nopember, kegiatan di Kankemenag Kab Sidoarjo sangatlah padat. Salah satunya, Urusan Kepegawaian (UP) yang menyelenggarakan Sosialisasi PP No. 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, (10/11). Acara ini bertempat di aula Kankemenag Kab Sidoarjo diikuti 120 peserta terdiri atas Kepala KUA, Kepala Satker, Ka TU Satker, Penghulu, perencana, pengawas, PPAI, penyuluh dan staf. Sebagai narasumber, Achmad Subchan, S.Kom – Pelaksana Sub Bag Orpeg dari UP Kanwil Kemenag Provinsi Jatim.

Kasubbag TU – H. Misbakhul Munir, M.Ag. – dalam sambutannya mengharapkan agar peserta mengikuti dengan serius karena PP ini sangat penting mengingat relevansinya dengan remunerasi PNS Kemenag.

Sementara itu, Bagian Umum Kan-kemenag Kab Sidoarjo menyelengga rakan kegiatan Pembinaan Penataan Kearsipan dan Persuratan, (12/11). Sebanyak 50 peserta terdiri atas Kepala TU Satker, staf administrasi satker dan KUA se-Kabupaten, dan penghulu, mengikuti acara yang dilaksanakan di aula Kankemenag. Dan nara sumbernya adalah Hikmah Hilmiyah, ST dan Luluk Farida, SE dari Bagian Umum Kanwil Kemenag Jatim. •im2

Page 53: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

53MPA 339 / Desember 2014

BONDOWOSO –Keadaan masyarakat kondusif di Bondowoso merupakan buah dari hasil kerja dari penyuluh agama, tokoh

Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Jatim,sedang memberikan pembinaan di Kankemenag Bondowoso.

Kerukunan Umat Bondowoso, Buah Kerjasama Masyarakatmasyarakat dan juga masyarakat Bondowoso. Kondisi ini harus dipertahankan dari pemberitaan provokatif dari media cetak, elektronik maupun media lainnya. Dan ini diperlukan kerjasama semua pihak dan selalu bersemangat dalam berdakwah.

Itulah ungkapan Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Jatim, Drs. H. Mohammad Fachrur Rozi, M.HI yang disampaikan saat acara Pembinaan Penyuluh Agama Islam pada Pengajian Tradisional yang diselenggarakan di aula Kankemenag Kab. Bondowoso, (27/10).

Acara ini juga dihadiri oleh Drs. H. Slamet, MHI (Kakankemenag Kab. Bondowoso), H. Qoyyim, M.Fil (Kasi Bimais Kab. Kankemenag Bondowoso), beserta para tokoh masyarakat dan penyuluh agama baik PNS maupun honorer se-Kab. Bondowoso.

Menurut Kakankemenag Kab. Bondowoso, Bondowoso merupakan kiblat dari kerukunan umat beragama se-Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para calon doktor, dan professor yang meneliti langsung ke Bondowoso untuk membuktikan bagaimana kerukunan umat beragama di Bondowoso bisa kondusif. •His

BLITAR – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriyah, KUA dan PPAI Kecamatan Kanigoro menggelar acara Donor Darah, (6/11). Acara ini bekerja sama dengan PMI Cabang Blitar dan didukung oleh K3MI Kecamatan Kanigoro dan PNS Kemenag Wilayah Kecamatan Kanigoro. Kurang lebih 60 orang mendonorkan darahnya untuk menunjukkan kepedulian kepada sesama yang membutuhkan. Pendonor berharap agar apa yang diberikan mereka bermanfaat.

Hermazusti, M.Ag salah seorang Penyuluh Agama Islam Kemenag Kab. Blitar menyatakan bahwa acara seperti ini merupakan bukti nyata kepedulian kepada sesama manusia dengan harapan agar acara semacam ini dapat terselenggara kembali pada kesempatan-kesempatan lainnya.

Sementara itu, Fatkhul Kabib, M.Ag Kepala KUA Kec. Kanigoro menyatakan bahwa dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah 1436 kali ini, KUA Kec. Kanigoro sengaja menyelenggarakan kegiatan donor darah yang pendonornya berasal dari PNS Kemenag dan

Salah seorang pendonor darah dengan santai menikmatidiambil darahnya oleh petugas.

juga PNS di wilayah Kec. Kanigoro. Yang unik dalam menyebarkan informasi kegiatan ini hanya dengan cara getok tular, namun direspon cepat oleh pendonor sehingga berlangsung sukses. •Han

Donor Darah Dalam Rangka Peringati 1 Muharram 1436 H

JEMBER – Dalam rangka melaksanakan program kerja Dharma Wanita Kabupaten Jember Tahun 2014 , Seksi Sosbud

Para anggota DWP Kankemenag Kab. Jember mengikuti outbond sekaligus refreshing.

Dharma Wanita menggelar outbound yang dilaksanakan di Pantai Watu Ulo, (15/10). Sejak pagi hari, 120 peserta yang berasal dari Dharma Wanita dari Satker, KUA, PPAI dan Dharma Wanita Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember sudah berkumpul di Kantor Kementerian Agama untuk berangkat bersama sama menuju ke lokasi. Dalam kegiatan outbond ini diisi dengan berbagai permainan yang sifatnya untuk menghilangkan rasa penat yang tiap hari dirasakan oleh ibu-ibu.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh – Drs. H. Misbakul Munir, M.HI – dalam sambutannya menyampaikan sangat mendukung dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya, selain sebagai sarana silaturrahmi, kegiatan ini bisa membuat pikiran fresh kembali. Dan Dharma Wanita – dalam programnya – dapat melaksanakan kegiatan ini setahun sekali, dan perlu untuk diteruskan. Diharapkan ke depannya, kegiatan ini lebih sukses.

Seusai outbound, diteruskan dengan jalan-jalan di tepi panti dan menikmati makanan serta pembagian hadiah kepada pemenang lomba yang telah diselenggarakan. •Ratna

Outbond Dharma Wanita Kab. Jember

Page 54: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

54 MPA 339 / Desember 2014

SISWA MI DUKUNG PECAHKAN REKOR MURILAMONGAN – Sebanyak 1480 siswa

MI dan SD se- Kab. Lamongan berkumpul di sepanjang jalan Lamongrejo mengikuti pelatihan shuttle time on the road, (9/11). Jumlah peserta yang merupakan terbanyak di Indoesia ini diapresiasi dan dicatat Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kegiatan yang diikuti siswa terbanyak dan mampu memecahkan rekor MURI.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan guru Penjaskes MI dan SD se-Kab. Lamongan yang sebelumnya dilaksanakan di GOR Optik Nusa Grup, Tambakboyo, Tikung, dengan instruktur dari Badan Bulutangkis Dunia (BWF—Badminton World Federation), Badan Bulutangkis Asia, PB PBSI, dan Pengda PBSI Jawa Timur.

H. Nursalim selaku panitia kegiatan mengatakan bahwa olahraga bulutangkis merupakan cabang olahraga yang pernah membawa nama harum bangsa Indonesia di mata interasional. Namun akhir-akhir ini mulai redup. Di antara jalan menuju kejayaan bulutangkis Indonesia adalah dengan pengenalan dini pada siswa klas III dan IV MI/SD ini. “Mereka merupakan calon pengganti generasi pendahulu macam Rudi Hartono maupun Susi Susanti yang telah mengukir prestai di dunia internasional,” ungkapnya. •Nsr

KAKANKEMENAG KOTA MALANG LANTIK KEPALA MIN MALANG 2

KOTA MALANG – Bertempat di aula Kankemenag Kota Malang, berlangsung pelantikan Drs. Supandri sebagai Kepala MIN Malang 2 yang sebelumnya sebagai Waka Sarpras pada MTsN Malang 1, (17/11).

Kakankemenag Kota Malang, Drs. H. Imron, M.Ag dalam sambutannya usai melantik berharap agar pejabat baru segera melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan pegawai dan guru yang ada, dan segera membangun komunikasi. Baik itu internal madrasah maupun eksternal.

Pak Im – sapaan akrab Kakankemenag Kota Malang – juga menyampaikan kepada para hadirin khususnya yang saat ini menduduki sebagai Kepala Madrasah di lingkungan dan jajaran Kemenag Kota Malang bahwa sesuai dengan PMA 29 Tahun 2014, masa tugas Kamad hanya 4 tahun.

Masa tugas ini dapat diperpanjang 1 kali masa kerja, bila memiliki prestasi kerja minimal baik berdasarkan penilaian kinerja. Dan bagi Kamad yang saat ini telah bertugas selama 2 kali berturut-turut, maka dapat ditugaskan lagi sebagai Kamad apabila memiliki prestasi Istimewa. Yang dimaksud prestasi istimewa yaitu memiliki nilai kinerja amat baik dan berprestasi di tingkat Provinsi atau Nasional. •BHN

BISAFARI, SALURKAN ALAT KERJA DAN TAMBAHAN MODAL USAHA

KOTA MADIUN – Bertempat di ruang 13 Pemerintah Kota Madiun, BAZ Kota Madiun menyerahkan bantuan kepada 45 dhuafa’ di Kecamatan Manguharjo, (13/11). Bantuan tersebut berupa alat kerja dan tambahan modal usaha sebesar Rp. 1.500.000,- tiap orang. Para dhuafa’ menerimanya dengan wajah gembira dan berterima kasih atas bantuan yang diterima mereka.

Wawali Kota Madiun, Sugeng Rismianto, SH. M. Hum selaku Ketua Badan Pelaksana BAZ Kota Madiun berterima kasih kepada para relawan, sukarelawan dan dermawan dari Kemenag serta instansi vertikal lainnya. Karena berkat mereka, kegiatan BISAFARI (Bina Usaha Dhuafa Mandiri) ini dapat terlaksana.

Penerima bantuan alat-alat, diharapkan tidak memindahtangankan. Jikalau ada yang senasib yang menginginkan barang serupa, agar dianjurkan mengajukan bantuan ke BAZ kelurahan. Pengajuan itu akan ditin daklanjuti di tingkat Kecamatan dan Kota. Meskipun target BISAFARI tahun ini hanya 135 orang, tapi semua usulan bisa ditindaklanjuti dengan anggaran tahun depan. Acara ini ditutup dengan penyerahan bantuan oleh Wawali dan diikuti oleh perwakilan instansi yang hadir. •Agung Jatmiko

LOMBA PRESTASI SISWA RA/TK ISLAMKOTA MADIUN – Bertempat di aula

Kankemenag Kota Madiun, dalam rangka peringatan HAB Kementerian Agama ke-69, IGRA (Ikatan Guru Raudlatul Athfal) Kota Madiun bekerja sama dengan TK/RA Islam mengadakan lomba Prestasi Siswa RA/TK Islam se-Kota Madiun, (18/11).

Kegiatan yang merupakan program tahunan IGRA ini bertujuan guna mengembangkan potensi peserta didik yang sehat, kreatif dan beriman. Adapun jenis lomba ada 3 macam yaitu estafet (lari, merangkak, merayap, jalan dengan egrang dan jalan dengan bakiak), tahfidz surat-surat pilihan (al-Falaq, at-Takasur dan al-Fiil), dan menghias telenan dengan kain perca. Kegiatan yang sangat semarak ini diikuti 22 lembaga Islam yang terdiri dari 128 anak dan memperebutkan juara 1, 2 dan 3 serta harapan 1, 2 dan 3.

Acara ini dibuka secara langsung oleh Kakankemenag Kota Madiun, H. Achmad Rofi’i, SH, M.PdI, yang dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya kepada anak-anak yang sudah berani mengikuti lomba. Dan di akhir sambutannya, beliau tidak lupa untuk mengingatkan anak-anak yang ikut kegiatan ini agar tidak lupa berdoa supaya memperoleh hasil yang maksimal dalam lomba kali ini. •Agung Jatmiko

PENYUSUNAN RENCANA STRATEGISKEDIRI – Sub Bagian Tata Usaha

Kankemenag Kabupaten Kediri, pada tanggal 18 November 2014 telah melaksanakan kegiatan penyusunan rencana strategis bertempat di aula Kankemenag Kab. Kediri. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang penyu-sunan rencana strategis bagi pejabat struktural dan fungsional serta JFU pada semua satuan kerja di lingkungan Kemenag Kabupaten Kediri.

Kakankemenag Kab. Kediri, H. Suryat, M.Pd.I dalam sambutannya mengatakan, rencana strategi sangat diperlukan untuk mencapai visi dan misi serta tujuan dari Kankemenag Kab. Kediri. Untuk itu, usaha peningkatan kemampuan aparatur di lingklungan Kemenag Kab. Kediri harus terus dilakukan, sehingga dapat mewujudkan visi dan misi Kemenag Kab. Kediri secara efisien dan efektif.

Narasumber kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Drs. H. Hamam Thontowi, M.Pd.I dan Penyelenggara Syari’ah, H. Imron Rosadi, S.H. Pada kesempatan ini antara lain dijelaskan tatacara penyusunan rencana strategis dan program kerja. Hal-hal yang dituangkan pada rencana strategis dan program kerja beserta tatabahasa yang benar dalam hal tersebut. Alfy

YANG TERBAIK UNTUK BUAH HATIKU PASURUAN – Bertempat di aula Kan-

kemenag Kab. Pasuruan, DWP Kankemenag Kab. Pasuruan mengadakan kegaiatan yang bertajuk “Yang Terbaik untuk Buah Hatiku”, (11/11).

Nara sumber kegiatan ini adalah Indah Kusnia, S.Pd. – Guru RA Wachid Hasyim Bangil. Nara sumber menyampaikan tentang kiat-kiat dalam membina anak. Antara lain dikatakan bahwa untuk membina anak, orang tua harus merawat fitrah anak, sehingga anak selalu dekat dengan Allah SWT.

Di samping itu – lanjutnya – biasakan anak untuk jatuh cinta kepada kebaikan dan selalu optimistis menyongsong masa depan. Untuk menunjangnya, janganlah anak diberi kesempatan untuk berperasaan bersalah atau gagal. Berikanlah inspirasi bahwa berbuat kesalahan adalah justru menjadi kebijakan untuk mencapai kesuksesan. Di sisi lain, orang tua jangan mengharapkan kesuksesan yang melebihi kemampuan anak. Oleh karena itu, kenali kemampuan dan bakat anak, karena setiap anak berbeda. Dan yang tak kalah pentingnya, ajarkanlah anak untuk menghitung sebanyak-banyaknya nikmat Allah SWT yang diberikan serta bandingkan bahwa rasa kecewa yang mereka hadapi tidak sebanding dengan nikmat yang ada. •Fin

Page 55: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

55MPA 339 / Desember 2014

KETUA DWP KANKEMANAG KAB. SUMENEPSERAHKAN SANTUNAN

SUMENEP – Dalam rangka menyong-song HAB Kemenag ke-69, beragam kegiatan dilaksanakan. Termasuk apa yang dilaksanakan oleh Dharma Wanita Per-satuan (DWP) Kankemenag Kab. Sume-nep. Yaitu acara penyantunan anak yatim DWP Kankemenag Kab. Sumenep yang bekerjasama dengan Kasi Pendma Kanke-menag Kab. Sumenep, yang bertempat di aula al-Ikhlas Kankemenag Kab. Sumenep, (11/11).

Dalam laporannya, Ketua DWP Kankemenag Kab. Sumenep Ibu Hj. Innani Mukarromah, SH, MM menyatakan santunan kali dipusatkan pada anak yatim sejumlah 30 anak yang terdiri 20 anak dari DWP Kankemenag Kab. Sumenep dan 10 Anak dari satker.

Sedangkan Kakankemenag Kab. Sume-nep Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI dalam sambutannya mengharapkan agar para istri selalu berpenampilan cantik yang islami. Agar para suami selalu mencintai dhahiran wa batinan. Dan sanggup mendampingi dalam keadaan suka dan duka.

Para ibu juga diharapkan setiap pertemuan menemukan dan mendemon-strasikan ide kreatifnya. Karena pada kesempatan ini juga berlangsung acara demo cara merangkai buah siap saji. Dan para ibu DWP tampak serius dan seksama mengikuti acara tersebut. •Zarkasy

KEMAH SANTRI, KONTINGENKOTA BLITAR JUARA III K3

KOTA BLITAR – Berita cukup menggem-birakan disampaikan oleh M. Kanzul Fathon, S. Ag. –Kasi Pakis Kankemenag Kota Blitar. Kabar gembira itu terkait hasil keikutsertaan kontingen Kota Blitar dalam Perkemahan Pramuka Santri Tingkat Provinsi Jawa Timur dan Perkemahan Rohis bagi siswa SMA/SMK Tingkat Nasional Tahun 2014. Hal itu disampaikannya pada Apel Pagi rutin di halaman depan Kankemenag Kota Blitar, (11/11).

Sesuai laporan yang disampaikannya, kontingen Kota Blitar dalam kegiatan dua kegiatan perkembangan itu mendapatkan dua penghargaan. Dalam kegiatan Kemah Santri di Kabupaten Tuban, kontingen Kota Blitar berhasil meraih Juara III Kategori K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Kerapian). Sedangkan penghargaan kedua diperoleh salah satu anggota kontingen Kota Blitar sebagai Juara Harapan II Lomba Kaligrafi.

Meskipun diakui oleh Kasi Pakis bahwa perolehan ini masih belum sepenuhnya sesuai harapan, namun pihaknya berharap hasil yang diperoleh ini setidaknya bisa menjadi motivasi bagi seluruh stakeholder Kankemenag Kota Blitar dalam menyiapkan kontingen-kontingennya untuk event yang sama di masa mendatang. moza

MUSDA IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA (IPHI) KABUPATEN GRESIKGRESIK –Aku manut di dadekno opo

wahe yo gelem (Saya nurut, mau dijadikan apa saja). Begitu ungkapan yang disampaikan Wakil Bupati Gresik, Drs. H. Moh. Qosim. M.si. saat memberikan sambutan pada acara Musyawarah Daerah (MUSDA) Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Gresik, (30/10). MUSDA diikuti perwakilan dari masing-masing KUA dan juga IPHI Prov. Jawa Timur, bertempat di aula Kankemenag Kab. Gresik.

Lebih lanjut Wabup berterimakasih kepada Kankemenag Kab. Gresik dan IPHI Gresik karena sangat bagus dalam memberikan pelayanan kepada CJH yang mayoritas masyarakat awam, karena didominasi masyarakat menengah ke bawah. Kankemenag Kab. Gresik dan IPHI diharapkan terus meningkatkan kualitas pelayanannya, karena pada prinsipnya secara psikologis CJH mudah diarahkan.

Sementara itu, H. Taman Anshori Ismail selaku Ketua IPHI Propinsi Jawa Timur juga berpesan kepada kepengurusan yang baru agar membimbing jamaah pasca haji untuk menjaga kemabrurannya.

MUSDA IPHI kali ini mendudukkan Wakil Bupati Gresik Drs. H. Moh. Qosim. M. Si. sebagai Ketua IPHI Kab. Gresik periode 2014-2019. •Fudlla

PEMBINAAN ADMINISTRASIPENGELOLAAN DATA PERENCANAAN

NGANJUK – Bertempat di aula lantai dua Kankemenag Kab. Nganjuk, dilaksanakan Pembinaan Administrasi Pengelolaan Data Perencanaan diikuti sejumlah 80 peserta, (24/10).

Abdurrouf Fauzi selaku ketua pelaksana melaporkan bahwa kegiatan pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan data perencanaan terkait dengan penganggaran pada masing-masing program kegiatan di tingkat satker.

Drs. H. Ngudiono M.Ag MM – Kakanke-menag Kab. Nganjuk – berharap agar dengan adanya kegiatan hari ini seluruh peserta bisa melaksanakan pekerjaan dengan lancar tanpa ada kendala dan semua pekerjaan mempunyai perencanaan dengan didukung data yang akurat dan terinci sehingga seluruh penyerapan DIPA bisa dipertanggungjawabkan

Sementara itu, Dr. Achmad Hidayatullah, M.Pd. – Kasubag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Prov. Jatim – yang menjadi nara sumber menyampaikan tentang adanya gerakan Kanwil Kemenag Prov. Jatim untuk mewujudkan perencanaan yang handal. Seraya berpesan kepada peserta agar sebelum melaksanakan pekerjaan mengetahui acuan aturannya sehingga pekerjaan akan menjadi aman tanpa masalah. •Nur

WORKSHOP PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN NGAWI – Bertempat di Hotel Merah 2

Sarangan Magetan, para pengelola pondok pesantren dan madrasah diniyah berkumpul mengadakan rembug bareng yang dikemas dalam bentuk workshop, (31/10).

Panitia penyelenggara, Kasi PD Pontren Kankemenag Kab. Ngawi, H. Suroto, M.Pd.I menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan menyamakan persepsi antar pengelola ponpes dan guru madin dalam rangka memperjuangkan keberadaan ponpes. Di samping mendorong pemerintah agar lebih serius lagi dalam menfasilitasi kebutuhan ponpes.

Saat membuka acara, Kankemenag Kab. Ngawi, Drs. H. Syahidan, MH, berterima kasih dan mengapresiasi para kiai yang telah membantu terlaksananya program-program Kemenag pada bidang pendidikan agama dan keagamaan, serta dengan ikhlas mengelola ponpes dengan mendidik para santri.

Workshop kali ini menghasilkan beberapa poin kesepakatan. Salah satu rekomendasi penting yang akan dibawa ke DPRD maupun Bupati Ngawi adalah Perda tentang Keberadaan Ponpes dan Madin di Kabupaten Ngawi.

Kegiatan selama dua hari ini diikuti 100 orang dari unsur kiai, ustad madin, pengurus KKDT dan KKG Madin Kab. Ngawi. •Guh

SOSIALISASI DAN BIMTEK BANTUAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

DINIYAH DAN GURU SWASTAPROBOLINGGO – Seksi PD-Pontren

Kemenag Kab. Probolinggo terus melakukan kegiatan peningkatan kinerja dan pengelolaan teknis lembaga binaannya. Salah satunya dengan diadakannya kegiatan Sosialisasi dan Bimtek Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS) yang diikuti sebanyak 150 guru diniyah dan guru swasta bertempat di aula Kankemenag Kab. Probolinggo, (21/10)

Dalam sambutannya Kasi PD-Pontren Dr. H. Muh. Nurhasan, SH. M.Hum menekankan kembali akan pentingnya sosialisasi ini. Karena dalam penerimaan dana dari pemerintah, hendaknya diimbangi dengan laporan pertanggungjawaban yang baik dan benar. Secara periodik kegiatan ini harus dilakukan, demi terciptanya tata kelola yang baik tepat guna, tepat waktu dan tepat sasaran.

Sementara Kakankemenag H. Busthami, SH. M.HI juga menyambut baik kegiatan ini dan berharap kepada Seksi dan penyelenggara untuk terus menso-sialisasikan kepada semua penerima agar tercipta suasana kondusif di lingkungan Kementerian Agama. Sehingga kepercayaan publik meningkat diiringi adanya pelayanan yang baik dan transparan. •Ansori

Page 56: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

56 MPA 339 / Desember 2014

TULUNGAGUNG – Dalam rangka meningkatkan pemahaman pengisian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Kankemenag Kab.

Kasubag Ortala Kanwil Kemenag Prov. Jatim sedang memberikan penjelasan.

Pembinaan Administrasi Ortala di Kankemenag Kab. TulungagungTulungagung selenggarakan Pembinaan Administrasi Organisasi dan Tata Laksana bertempat di aula Kankemenag, (6/11).

Kegiatan ini diikuti seluruh Kasi Kankemenag Kab. Tulungagung, kepala sekolah dan Ka TU MA, MTs dan MI baik negeri maupun swasta, Kepala KUA, Penyuluh dan Pengawas Pendidikan Agama di lingkungan Kankemenag Kab. Tulungagung.

Kakankemenag Kab. Tulungagung H. Damanhuri, M.Ag dalam sambutannya berpesan kepada peserta agar menjaga kedisiplinan dan meningkatkan kinerja sesuai tupoksinya. Di samping itu seorang PNS harus selalu mengembangkan keprofesionalan dan kompetensinya.

Sementara itu, Kasubbag TU Drs. H. Imam Saerozi, M.HI. berharap agar dalam pembinaan ini peserta dapat memahami organisasi dan tata laksana, khususnya mengisi SKP. “Bagaimana membuat SKP dan menilai perilaku kerja, akan dijelaskan oleh tutor,” katanya.

Acara ini dipandu oleh Kasubbag Organisasi dan Tata Laksana Kanwil Kemenag Jatim Samsul Anam, S.Ag, M.Pd.I, dan Ahmad Subhan, S.Kom selaku fasilitator. •Fat

MAGETAN – Dalam rangka meningkatkan kualitas kompetensi guru PAI (Pendidikan Agama Islam), Seksi PAIS Kankemenag Kab. Magetan menyelenggarakan Bimbingan Teknik Implementasi Kurikulum 2013, (27-29/10). Kegiatan ini diikuti 50 guru PAI SD bertempat di Hotel Merah Sarangan.

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Magetan Drs. H. Moch. Amin Mahfud, M.Pd.I dalam sambutannya antara lain mengingatkan bahwa tugas dan tanggung jawab guru PAI semakin berat. Karena siswa-siswi di era sekarang ini sudah terkontaminasi perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, perlu kesiapan tenaga pendidik khususnya Guru PAI supaya dalam menyampaikan materi agama Islam tidak monoton seperti itu-itu saja.

Agar anak-anak didik secara pengetahuan dan skill bisa berjalan secara beriringan – lanjut Moch. Amin Mahfud – ada 4 hal yang perlu dibangun yaitu kejujuran, kecerdasan, ketangguhan dan kepedulian terhadap sesama. Karena jika hanya cerdas saja tapi tidak jujur dan tidak tangguh maka

Suasana serius bimtek implementasi kurikulum 2013 PAI dan Budi Pekerti.

akan membahayakan tatanan, begitu pula sebaliknya. Untuk itu, kegiatan ini agar diikuti sebaik-baiknya agar bermanfaat di tempat masing-masing. •Mkd

Sebanyak 50 Guru PAI Ikuti Bimbingan Teknis Kurikulum 2013

NGANJUK – Batik adalah budaya Indonesia yang luar biasa dan diakui oleh UNESCO. Elemen bangsa bertanggung

Para peserta sedang serius mempraktekkan materimembatik yang diberikan.

jawab untuk memelihara dan mengembangkannya. Kali ini MTsN Lengkong Nganjuk mendapatkan kepercayaan Pemerintah Kecamatan Lengkong untuk dijadikan tempat Pelatihan Batik bagi masyarakat penghasil bahan baku industri hasil tembakau selama 7 hari, (10-16/11). Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Pertambahan dan Energi (Indagkoptamben) Daerah Kab. Nganjuk yang diwakili Bidang Perindustrian dan Pertambangan turun langsung didampingi Hardijono Sekcam selaku Kec Lengkong dan Drs Ahmadi, M.Sy selaku Kepala MTsN Lengkong.

Pada pembukaan kegiatan ini, Kepala Dinas Indagkoptamben Kab Nganjuk Dra Rr Heni Rochtanti, MM mengemukakan perlunya dibentuk kelompok atau paguyuban batik. Sehingga mampu menindaklanjuti pelatihan ini.

Para peserta mendapatkan berbagai teori membatik hingga mempraktekkannya. Seperti mencanting, mensolet, menembok, mencelup, pewarnaan hingga pelorotan. Di akhir sesi diadakan evaluasi yang didampingi Arti dan Wiwin Supriani dari Galery Batik Gresik. •Endry

Pelatihan Pembuatan Batik Tulis Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau

Page 57: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

57MPA 339 / Desember 2014

PENGUKUHAN PENGURUS FKG PAITAMAN KANAK-KANAK

TUBAN – Bertempat di asrama haji Tuban, Kakankemenag Kab. Tuban Drs. Abd. Wahib, M.Pd.I mengukuhkan Forum Komunikasi Guru (FKG) Pendidikan Agama Islam Taman Kanak- Kanak di lingkungan Kankemenag Kab. Tuban, (12/11).

Pelantikan ini dihadiri oleh Kakanke-menag Kab.Tuban, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang diwakili oleh Kabid Ketenagaan Kantor Dikpora Kab. Tuban, Kasi PAIS dan Pengawas PAI se-Kab.Tuban, serta guru TK se-Kab. Tuban.

Menurut Ketua Pelaksana, Nur Alam, S.Ag., MA, tujuan dibentuknya forum ini adalah sebagai wadah guru PAI TK supaya terbentuk ukuwah Islamiyah, sekaligus tempat informasi dan komunikasi antar sesama guru. Sedangkan Kakankemenag Kab. Tu ban berharap agar pengurus yang baru dikukuhkan sukses dan mempunyai gebrakan-gebrakan inovatif, sehingga TK bisa lebih maju, lebih kreatif dan inovatif. Guru TK diingatkan agar jangan sampai salah dalam mengajari agama, karena sekali keliru akan selamanya keliru.

Pada pengukuhan kali ini Nur Istiqomah, M.Psi, ditunjuk sebagai Ketua dan Dra. Wahyu Sri Sudiamini sebagai Sekretaris, sementara Siti Khotijah, S.Pd. sebagai Bendahara. •Taar

KEMENAG SEMARAKKAN PERINGATANHARI JADI BANGKALAN

BANGKALAN- Untuk yang kesekian kalinya, Kemenag Kab. Bangkalan kembali berpartisipasi dalam peringatan hari jadi Bangkalan ke-483. Sekedar diketahui, Pemerintah Kabupaten Bangkalan menga-dakan berbagai macam kegiatan dalam rangka hari jadi tersebut diantaranya penyelenggaraan Pameran Nasional Bang-kalan Expo 2014 yang dilaksanakan mulai tanggal 21 -25 Oktober 2014 yang ditempatkan di alun-alun Selatan Kota Bangkalan.

Pameran ini merupakan salah satu media untuk memberikan layanan informasi kepada masyarakat terkait tugas-tugas dan produk unggulan instansi dan perusahaan. Kementerian Agama Kab. Bangkalan me-mandang perlu untuk berpartisipasi serta mendukung pelaksanaan pameran itu dengan menampilkan beberapa hasil program dari Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan. Ikut pula dipajang karya tulisan tangan Syaikhona Kholil dan al-Qur’an kuno tulisan tangan peninggalan Sultan Kadirun di stand Kementerian Agama.

“Ini adalah kesempatan yang baik untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan dan program-program yang dijalankan oleh Kementerian Agama”, kata Kepala Kemenag Kab. Bangkalan, Drs. H. Mu’arif, M. Si.

•Sulaiman

HUT MAN DENANYAR, AJANG SILATURRAHMIJOMBANG – Dalam rangka mempe-

ringati HUT MAN Denanyar Jombang ke- 45, madrasah yang berada di PP Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang ini menggelar kegiatan santunan kepada fakir miskin, lomba MTQ tingkat MTs/SMP se Kab. Jombang, Kaligrafi tingkat MTs/ SMP se-Kab. Jombang, dialog interaktif pengurus OSIS MA/SMA/SMK se-Kab. Jombang dan pawai budaya santri, (26-27/10). “Kegiatan yang rutin dilaksanakan ini bertujuan meningkatkan silaturahmi antar sesama pelajar se-Kab. Jombang. Pemenang lomba mendapatkan piala bergilir dan uang pembinaan,” ujar Waka Bidang Kesiswaan, Drs. Mukhlis Amin, M.Pd.I.

Dalam sambutannya, Kepala MAN Denanyar Jombang, H. Sunardi, SH. S.Ag. M.Pd.I mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk evaluasi yang kontinyu dalam rangka pengembangan MAN Denanyar sebagai lembaga pendidikan yang unggul di berbagai bidang dan berkarakter religius yang selalu mengedepankan nilai-nilai keislaman tanpa mengesampingkan tuntutan masya-rakat di era global ini. Diharapkan dengan kegiatan HUT MAN Denanyar ini menjadi sarana silaturrohmi yang terus berlanjut sebagai upaya mempersiapkan generasi Islam yang kaffah. •Tts

SOSIALISASI PEDOMAN PENYUSUNANANALISIS JABATAN ( ANJAB )

JEMBER – Dalam upaya peningkatan etos kerja dan komitmen pegawai dalam pelaksanaan Pedoman Penyusunan Analisis Jabatan (Anjab) berdasarkan Permenpan No. 33 Tahun 2011 dan Perka BKN No. 12 Tahun 2001 bagi PNS, diselenggarakan Sosialisasi Pedoman Penyusunan Anjab (15/10). Acara ini diikuti pegawai Kankemenag Kab. Jember dan bertempat di Rumah Makan Lestari.

Pgs. Kakankemenag Kab. Jember – Drs. Hamam, M.HI – dalam sambutannya berharap agar peserta mengikuti dengan baik dan serius sehingga mampu memahami arti dan tujuan peraturan ini. Serta dapat mengetahui tahapan penyusunan Analis Jabatan (Anjab) dengan benar. Sementara untuk para pegawai, diharapkan mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap posisi dalam organisasi sehingga semakin mem-perjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing.

Kegiatan ini diisi oleh nara sumber dari Analis Kepegawaian – Rudi Winarto, SE – yang menyampaikan dengan sejelas-jelasnya mengenai bagaimana pengisian form Analis Jabatan utamanya Jabatan JFU sesuai Permenpan No. 33 Tahun 2001 dan Perka BKN No. 12 Tahun 2001 bagi Pegawai Negeri Sipil. •Ratna

UCAP SYUKUR DAN SELAMAT,JAMAAH HAJI LUMAJANG PULANG LENGKAP

LUMAJANG – Kakankemenag Kab. Lumajang, H. Nuril Huda, SH. SPd.I. MH dan Kasi PHU Kankemenag Kab. Lumajang Muh Mudhofar, S.Ag. MSi beserta panitia menyambut kedatangan jamaah haji di asrama haji Sukolilo Surabaya. Jama’ah haji Kab. Lumajang berjumlah 708 yang tergabung dalam dua kloter (45 dan 46), semuanya bisa kembali ke tanah air lagi dengan lengkap.

Untuk kloter 45, panitia menyiapkan 10 armada bus untuk jamaah dan truk untuk mengangkut koper. Setelah proses di asrama haji Sukolilo, para jamaah haji Lumajang dipulangkan menuju Lumajang dan singgah untuk makan malam di rumah makan Bromo Probolinggo sehingga tiba pukul 02.30 wib dini hari bertempat di stadion Semeru Lumajang, (28/10). Sedangkan untuk kloter 46, panitia penyiapkan 6 bus dan truk yang tiba di Stadion Semeru Lumajang pada pukul 24.00 wib, (29/10). Seusai turun dari bus, jamaah langsung diarahkan ke tempat penjemputan.

Untuk penyambutan di Stadion Semeru Lumajang memang tidak diadakan upacara khusus seperti pemberangkatan tapi beberapa pejabat dan panitia tetap menyambut dan melayani jamaah haji saat tiba di stadion Lumajang. •Ziza

TASYAKURAN KEPULANGAN JAMA’AH HAJI MAGETAN – Bertempat di aula Kanke-

menag Kab. Magetan, diselenggarakan tasya kuran kepulangan jama’ah haji, (26/10). Acara ini dihadiri oleh Ketua KBIH Ki Mageti beserta tim pembimbingnya, Kasi PHU Kemenag Magetan dan Kepala KUA se-Kabupaten Magetan.

Menurut Kasi PHU Kemenag Magetan, Drs. H. Tsalis Umar, tahun ini CJH Magetan berjumlah 252 orang. Namun yang bisa berangkat ke tanah suci 251 orang, karena 1 CJH meninggal sebelum berangkat. Dan pada kedatangannya kali ini, jama’ah haji yang kembali tinggal 249 orang, karena 2 orang meninggal di tanah suci.

Meski demikian Ketua KBIH Ki Mageti Latif Nasrudin mengajak jama’ah untuk tetap bersyukur. Karena secara umum, proses penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar dan aman. Tentu hal ini tak lepas dari kerja sama antara berbagai pihak yang terkait. Meskipun tidak bisa dipungkiri masih ada berbagai permasalahan yang dihadapi saat pelaksanaan haji. Namun, para jamaah haji diminta menerima dengan kesabaran dan ketawakkalan.

Berbagai masukan dari jama’ah diterima dan diakomodir. Dengan ha-ra pan, pengalaman tahun ini bisa dipakai memperbaiki pelaksanaan haji berikutnya. •Mkd

Page 58: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

Memaknai Hari Ibu

58 MPA 339 / Desember 2014

Memaknai arti Ibu, dapat bermacam-macam. Dari sudut bahasa, menurut kamus besar

bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka kata “Ibu” berarti Orang perempuan yang telah melahirkan anak. Sedangkan secara harfiah Ibu berarti orangtua perempuan. Namun sekarang arti Ibu sudah mengalami perluasan arti. Seorang perempuan yang sudah cukup umur walaupun berkeluarga atau sudah berkeluarga namun belum dikaruniai putra/putri juga dipanggil Ibu.

Demikian pula dengan penamaan suatu istilah yang didahului dengan sebutan Ibu. Seperti Ibukota (pusat kota pemerintahan), Ibu Pertiwi (negara), Ibu negara (istri Presiden), ibu jari (jempol), ibu tangga (kayu tempat meniti anak tangga) dan bahkan sebelum dirubah menjadi “IND” inisial negara kita adalah “INA” yang berasal dari bahasa Sansekerta berarti Ibu.

Hari Ibu sedunia atau Mother Day diperingati setiap tanggal 13 Mei, namun di tiap negara memperingati hari Ibu dengan tanggal yang berbeda-beda..Negara kita pun memberikan apresiasi yang tinggi kepada seorang Ibu. Setiap tanggal 22 Desember bangsa Indonesia memperingatinya sebagai hari Ibu. Pada hari itu kita diingatkan akan peran seorang Ibu yang bekerja 24 jam dalam kehidupan manusia.

Sejarah penetapan hari Ibu di Inonesia diawali dengan

berkumpulnya para 30 organisasi pejuang permpuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra. Dan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 tepatnya di sebuah

gedung Dalem Jayadipuran jl. Brigjen Katamso di Yogyakarta.

Salah satu hasil kongres tersebut adalalah terbentuknya Kongres Perempuan yang kini

dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Namun penetapan tangal 22 Desember

sebagai hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuahn

Indonesia III tahun 1938. Bahkan Presiden Soekarno menetapkan

hari Ibu tanggal 22 Desember melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.

Dalam kongres dibahas tentang penyatuan pikiran dan semangat untuk

berjuang yang diilhami oleh para pejuang kemerdekaan wanita, serta ingin memperbaiki nasib perempuan. Menggagas isu persatuan perempuan nusantara, pelibatan perempuan dalam aspek pembangunan bangsa, perdagangan anak-anak dan kaum perempuan.

Hari ibu diperingatai sebagai ungkapan rasa sayang dan terima kasih kepada para Ibu. Dalam Islam pun Nabi Muhammad SAW menempatkan tiga urutan teratas penghormatan diberikan kepada Ibu, setelah itu baru Bapak. Berbagai cara dilakukan untuk memperingati hari Ibu, mulai memberi kado, bunga, puisi, memanjakan dengan berhenti bekerja sehari penuh atau membasuh dan mencium kaki Ibu. Nah, bagaimana dengan pembaca? •Anni

Page 59: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

Dyah Puteri Laraswati dan Ariyanti Fadilatul Ilmi

Benar saja, kegagalan selalu menyimpan keberhasilan dibaliknya. Hal ini dibuktikan oleh dua siswi MTsN Tlasih Sidoarjo, Dyah Puteri Laraswati dan Ariyanti

Fadilatul Ilmi. Setelah gagal merebut juara I pada KSM (Kompetisi Sains Madrasah) yang diselenggarakan di MTsN Sidoarjo, mereka berdua ternyata mampu menjadi jawara Lomba Penelitian Ilmiah Remaja tingkat Nasional di Universitas Negeri Malang beberapa waktu lalu.

Dan menariknya dengan makalah berjudul “Pemanfaatan Daun Pandan Wangi, Lengkuas dan Arang Tempurung Kelapa untuk Meningkatkan Kualitas Nasi dari Beras Miskin,” Putri dan Ilmi – sapaan karib Dyah Puteri Laraswati dan Ariyanti Fadilatul Ilmi – ini mampu menyingkirkan lima finalis lainnya pada 22 Oktober silam. Tim yang dikalahkanitu adalah tim dari SMPN 5 Bangkalan, MTsNU Trate Gresik, dua peserta dari MTsN 2 Kediri, SMPN 1 Sawangan Magelang.

Penemuan ide penelitian ini sendir berasal dari apa yang mereka rasakan dalam keluarga sehari-hari. Apalagi siswi kelas IX A MTsN Tlasih Sidoarjo ini bersal dari keluarga sederhana, yang setiap bulan harus mengkonsumsi Raskin atau beras miskin dari pemerintah. “Kami sudah biasa makan nasi raskin. Baunya itu sangat apek dengan warna kuning, dan keras (alot). Kami jadi tertantang untuk mengubahnya menjadi harum sehingga jika dimakan terasa lezat,” tandas Ilmi yang diamini Putri di sampingnya.

Penemu Resep AjaibRaskin Berkualitas

Ide itu pun mereka konsultasikan kepada Guru Mapel IPA, Sri Utami, S.Pd dan Guru Pembimbing Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Dra. Endang Mujiati, M.Si. Setelah disetujui, putri bungsu pasangan Purwadi-Mudrikah dan putri pasangan Ahmad Riyanto- Siti Romlah langsung tncap gas dengan melukan penelitian berbulan-bulan.

Dan, setelah melakukan ujicoba, akhirnya kedua sahabat yang bertetangga ini menemukan formula ajaib yang mampu mengubah rasa dan tekstur nasi raskin. Untuk hasil sempurnya, terlebih dahulu harus disiapkan 0,1 gram pandan wangi kering, 0,1 gram lengkuas kering dan 0,1 arang tempurung kelapa. Pandan wangi untuk penyedap rasa dan arang bathok kelapa sebagai penghilang racun. “formula ini untuk 10 kilo gram beras raskin ya,” timpal Putri bersemangat.

Setelah bahan tadi siap, semua bahan dicampur menjadi satu dengan ditambahkan 40 mm3 air mineral. Lalu dimasak selama 30 menit. Hasilnya, bim salabim, nasi beras miskin menjadi harum dan punel. “Jika kurang jelas, kami siap menerimakonsultasi,” kelakar keduanya.

Atas prestasi dan hasil penelitian kedua siswinya, H. Saifulloh, M.Pd sangat mengapresiasinya. Kepala MTsN Tlasih ini berharap penelitian ini bisa berdayaguna bagi masyarakat luas terutama bagi penerima raskin. “Sungguh ini adalah hasil riset yang luar biasa,” tuturnya bangga. •Sholihuddin

59MPA 339 / Desember 2014

Page 60: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

60 MPA 339 / Desember 2014

Adakah mahar perkawinan yang lebih bernilai dari pada Islam? inilah yang selalu diminta salah seorang shahabiyah atau sahabat rasulullah, Rumaisha,

Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin ‘Ady bin Najjar al-Anshariyyah al-Khazrajiyyah saat dipinang tiap lelaki

Ummu Sulaim termasuk golongan pertama yang masuk Islam awal dari golongan Anshar. Sebagi seorang wanita, dia tidak terlalu memperdulikan segala kemungkinan yang akan menimpanya di dalam masyarakat jahiliyah penyembah berhala yang telah dia buang tanpa ragu pasca keislamannya.

Dan cobaan pertama yang harus dia hadapi adalah kemarahan Malik bin Nadhar, suaminya. Sang suami marah besar, kala mendapati istrinya telah masuk Islam. Lantas, Malik pun menghardiknya seraya berujar bahwa Ummu Sulaim telah murtad dari agama nenek moyang. “Tidak, bahkan aku telah beriman” ujar Ummu Sulaim kepada Malik, dengan penuh keyakinan dan tegar menampik tuduhan suaminya.

Tak cukup itu, suatu ketika saat Ummu Sulaim mengajari putranya, Anas bin Malik bersyahadat. Malik pun marah besar dan menuduh istrinya telah merusak buah perkawinan mereka. “Aku tidak merusaknya. Aku justru mendidik dan memperbaikinya,” jawab Ummu Sulaim dengan santun.

Melihat Ummu Sulaim yang terus bersikeras dengan keyakinannya, sang suami, pun meningalkannya. Namun, nahas, tak lama kemudian Malik dikabarkan meninggal akibat dibunuh oleh musuhnya. Saat mengetahui bahwa suaminya telah terbunuh, Ummu Sulaim pun bernadzar bahwa dia tidak akan meninggalkan Anas bin Malik anaknya dan tidak akan menikah lagi kecuali atas permintaan Anas.

Kemudian Ummu Anas menemui Rasulullah dan meminta agar buah hatinya, Anas dijadikan pembantu oleh guru manusia yang mengajarkan segala kebaikan. Rasulullah menerima permintaanya. Maka bertambah tentralah hati Ummu Sulaim.

Kemudian orang-orang banyak membicarakan Anas bin Malik dan juga ibunya dengan penuh takjub dan bangga. Kabar itupun samai ke telinga Abu Thalhah, seorang saudagar di Madinah. Lantaran ketakjubannya, dia beranikan diri melamar Ummu Sulaim dengan memberikan mahar yang tinggi. Namun sayang, usahanya gagal. Sebab, wanita pujaaanya, Ummu Sulaim menolak pinanganya sambil berujar bahwa tidak pantas baginya menikah dengan orang musyrik. “Ketahuilah wahai Abu Thalhah bahwa tuhan-tuhan kalian adalah hasil pahatan orang dari keluarga fulan, dan sesungguhnya seandainya kalian mau membakarnya maka akan terbakarlah tuhan kalian,” ujar kata Ummu Sulaim kepada Abu Thalhah dengan penuh wibawa.

Mendengar penolakan itu, Abu Thalhah tidak kecil hati. Pada hari berikutnya, dia pun datang meminang kembali dengan membawa mahar yang lebih banyak dari sebelumnya. Namun, Ummu Sulaim dengan dengan sopan berujar bahwa tak pantas menolak pinangan dari seorang Abu Thalhah. “Demi Allah! orang yang seperti anda tidak pantas untuk ditolak, hannya saja engkau adalah orang kafir sedangkan aku adalah seorang muslimah sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika kamu mau masuk Islam maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta yang selain dari itu,” ucapnya dengan tegas.

Mendengar permintaan ini, pergilah Abu Thalhah untuk menemui Nabi yang tatkala itu sedang duduk-duduk bersama para sahabat. Demi melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah mengabarkan kepada para sahabat bahwa Abu Thalhah datang dan tampak cahaya Islam dikedua matanya. Dan benar saja, setelah menceritakan apa yang dialaminya saat meminang Ummu Sulaim, dia pun menyatakan diri masuk Islam.

Taklama kemudian, lelaki muda ini pun datang kembali meminang Ummu Sulaim. Dan di hadapan wanita pujananya, dia pun mengucapkan kalmat syahadat. Ummu Sulaim lalu menoleh kepada putranya, Anas bin Malik. “Wahai Anas! Nikahkanlah aku dengan Abu Thalhah,” pintanya dengan persaan bahagia atas hidayah yang didapat Abu Thalhah.

Kemudian keduanya pun dinikahkan dengan Islam sebagai mahar. Oleh karena itulah, Tsabit meriwayatkan hadits dari Anas yang menyatakan bahwa belum pernah terdengar seorang wanitapun yang paling mulia maharnya dari Ummu Sulaim karena maharnya adalah Islam. •AA Dwisasanti

Pemilik Mahar Paling Berharga

Page 61: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

61MPA 339 / Desember 2014

Page 62: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

Darah Dan air MataPekik yang berterbangan dengan debu Takbir yang berbaur dengan deruSatu menyatu dalam hamparan JuangMembebaskan negara dari para pecundangPenjajah dari negeri seberang Belanda yang bermata biruJepang yang bersenjatakan peluru Dan Para serdadu dari negara sekutu Silih berganti menguasi negeriku Habislah sudah darah kami Keringlah sudah air mata kamiDikeruk dengan semena-menaDikuasai dengan membabi buta Tanah berdarah dikuasai Samudera bernanah diambil paksaAgama Islam diinjak semena-menaUlama’ ditembak membabi-butaPemimpin negara ditawan dimana-manaKerajan-kerajaan dipecah belah Dalam negara Kesatuan Republik Indonesia Sungguh dalam rindu dendamku Terbersit untuk bangkit bersatu Bahu-membahu Satu-menyatu Maka kami,Memanggul senjata mengusir PenjajahHati pasrah seperti baja Dengan bambu runcing Gema takbir dimana-mana...Allahu Akbar.... Allahu Akbar....Allahu Akbar....Serbu.... Serang..... Terjang Merdeka Atau Mati ! Senapan telah dikalahkan dengan bambu runcing Tank-tank penjajah berserakan Telah kami lumpuhkan Pesawat-pesawat tempur lebur Telah kami luluh lantakkan Merdeka Atau Mati ! Sungguh, pada hari kemerdekaan iniKemenangan ada pada kami Penjajah telah terusir, bercerai-berai tak tentu arahMeninggalkan Bumi Pertiwi tercinta

MERDEKA....!

Akhmad Asy’ariMTs. Darul Ulum, Jl Toghur BillahDs. Batuputih Kenek Kec. Batuputih Kab. Sumenep 69453

negara ini BagaiMana?Negara Ini bagaimana?banyak insan Tuhan, nama samar, hidup dalam negara yang tak tahu kemana..?seaat bangsa ini kecil kau sembunyi..di balik tebing yang kecil pula..sesaat bangsa ini menjelma menjadi bangsa yang besarDirimu entah kemana..Korupsi..sudah biasa terjadi..hanya kesalahan yang bisa di atasi..seakan tak diketahui IlahiNegeri ini negari apa?

Mungkinkah..kerja keras pahlawan sudah luntur..dihapus kabut modernisasi..mungkinkah, rasa nasionalisme menghilang entah kemana..mungkinkah semangat 45..hanya tinggal manuskrip-manuskrip kecil yang tersimpan..dalam perpustakaan yang tak tahu ujungnya..bangkitlah negaraku..!!

M. KhoironiKelas IX MTs. Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang

Dengarkan keluhankuTertatih merangkak dalam gelapMenuju titik terang seusai noda mengotori jiwaMengumpulkan kembali pecahan kaca berserakanMenanggalkan status hamba yang hilang

Kembali dari keterasinganSemakin dalam kerinduan kepada Engkau Sang PenciptaDan kepada orang-orang tersayangNamun nampaknya semua mata memandangku curigaSeperti hendak menyayat dan merobek isi jiwa

Apakah buku catatan ini harus selalu hitam pekat?Apakah dalam sejarah orang harus jadi pahlawan?Apakah ada larangan jika hitam menjadi putih?Apakah bila terjerumus dalam lubang tak bisa bangkit lagi?

Kalian…Lihatlah keadaankuDisini aku terkapar dan lukaKalian…Dengarkan keluhankuSuara ini menjerit inginkan kembali bersatu

Kemanakah sinarnya mentari di ujung pagi?Yang biasanya ramah menyinariNamun kini membakar hatiKemana lagi aku bercerita

Aku tidak bisa mengadukan duka pada dukaMengeluhkan luka pada lukaDerita ini begitu menyakitkan

Apakah bila terlanjur salah akan tetap dianggap salahBukankah Engkau di atas sana tak pernah menghukum?Tuhan…Bimbinglah hati ini agar tak gelap mataAdakah waktu lagi untuk benahi diri?Adakah tempat lagi untuk kembali?

Lailatul izzaMAN 1 JEMBERJalan Imam Bonjol 50, Jember

gurukuOh guruku ...........Engkau yang selalu mengajarikuMendidikkuUntuk menuntut ilmu

Guruku .............Terima kasih atas jasamuDenganmu ........Aku bisa memgetahui yang belum pernah aku ketahuiWalaupun itu Cuma sedikit Yang penting bisa beermanfaat bagi dirikuBagi nusa, bangsa, dan agama

Peppi Nur AdilaX MA Nurusy SyuhadaKedungrejo-Rowokangkung Lumajang

hari akhirDajjal keluar membujuk manusiaYa’juj dan ma’juj merusak duniaMatahari membalikan arah terbitnyaMushaf Al-Quran lenyap dari bumi dan hati manusia

Malaikat Isrofil meniup trompetnyaBumi bergoncang dengan dahsyatnyaLangit menggulung dan runtuh ke bumiGunung - gunung seakan bulu yang beterbangan

Manusia yang penuh dosaMenyesali perbuatannyaKemudian merekaMemohon ampun pada-Nya

Namun apa dayaAlloh telah menutup pintu taubat-NyaDan itulahAkhir dari dunia

A’yunin NadzifahMAN 3 Kediri Jl. Letjend Suprapto No. 58Kota Kediri

62 MPA 339 / Desember 2014

Page 63: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

1. ERVINA APRILIA SANTI DESA WONOREJO NO. 34 JETIS, MOJOKERTO 613522. MIFTAHUL IMI JL. KIAI SAHLAN 19/23 MANYAR, GRESIK3. DWI EKA SANTI JL. PEPELEGI NO. 43 RT 2 RW 1 WARU, SIDOARJO4. HAMIM ANWAR DESA GENDONG KULON GG 1 RT 6 RW 3 BABAT, LAMONGAN 5. M. BUSTHOMI JL. GEDANG SEWU NO. 51 GEDANGSEWU, PARE KEDIRI

JAWABAN TTM NO. 338MENDATAR :1.ILUSI 4.NANAR 7.NEO 8.BIO 9.TANAK 11.ISAK 13.SLOGAN 14.UBAN 16.ADIL 18.KOMEDI 21.IDEM 23.ANGSA 25.DUG 26.SPG 27.ILAHI 28.AURAT

MENURUN : 1.IMBAS 2.UROLOGI 3.INDIA 4.NOTA 5.NUN 6.REKAN 10.AKU 12.SNAKE 15.BLENDER 16.ABDI 17.LIS 19.OMEGA 20.INGAT 22.DASI 24.GOA

Ketentuan :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPa paling lambat akhir Desember 2014 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPa edisi 340.

Pada edisi bulan Oktober 2014 no. 337 terdapat kesalahanpemasangan gambar ttM yang seharusnya adalah sebagai berikut :

Peraih hadiah TTM No. 338

Bulan DESEMBER 2014

TTM

MPA

Edisi 339

KUPONNO : 339

DAFTAR PERTANYAANMENDATAR :1. Rombongan kapal perang/kapal dagang4. Teras lantai atas7. Hewan yang berkembang biak dengan telur8. Sajak empat belas baris hasil dari satu pikiran yang bulat9. Kata yang diapakai di depan nama diri10. Salah satu Varietas kopi13. Bersinar cerah, bersih, murni15. Senyawa kimia organic dengan gugus NH316. Satu windu19. Nada tertinggi dalam solmisasi20. Tiruan anak/orang unruk permainan21. Jam yang dikenakan di pergelangan tangan23. Organisasi yang mempunyai wilayah, kekuasaan, aturan dan rakyat24. Universitas Sunan Giri

MENURUN :1. Bau-bauan yang harum2. Majelis Ulama Indonesia3. Buku harian4. Berbau tidak sedap5. Lampu kecil bertutup kaca6. Kegiatan jual beli untuk memperoleh untung9. Kode rahasia11. Suatu bangsa yang tersebut dalam Al Qur’an12. Sepotong kain segi empat/segi tiga sebagai lambing Negara14. Nabi ke 2415. Ibukota provinsi Maluku17. Serangga yang muncul di musim penghujan18. Penulisan dibalik; nama pulau besar paling timur Indonesia19. Tidak berbeda22. Organizatation of African Unity

TTM EDISI 339

63MPA 339 / Desember 2014

Page 64: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

Panggilan : Kanaya

TTL : Sumenep, 30 Mei 2007

Alamat : Jl. Gapura,

Parsanga, Sumenep

Hobi : Fashion, Menyanyi

Cita-cita : Dokter

Orangtua : Nasiruddin dan

Ika Kristiawarni

Panggilan : Zyzy

TTL : Gresik, 27 Juli 2014

Alamat : Jl. Kiai Sahlan 23/34

Manyarsidorukun RT 5 RW 2

Manyar, Gresik

Hobi : Mendengarkan musik

dan tilawah

Orangtua : Suprianto dan

Siti Amaliati

Panggilan : Mila

TTL : Pasuruan, 29 Januari 2012

Alamat : Jl Joko Sambang Gg Jarakan

Dusun Gununggangsir RT 01 RW 06

Kec. Beji, Kab. Pasuruan

Hobi : Mengaji

Cita-cita : Dokter Gigi

Orangtua : Totok Samiarjo, S. Pd dan

Khusnul Sufaikha

Panggilan : NabilaTTL : Pasuruan, 6 Maret 2010Alamat : Jl Joko SambangGg Jarakan Dusun GununggangsirRT 01 RW 06 Desa GununggangsirKec. Beji Kab. PasuruanHobi : MengajiCita-cita : PolwanOrangtua : Totok Samiarjo, S. Pd dan Khusnul Sufaikha

Panggilan : Savira

TTL : Pasuruan, 10 Juni 2010

Hobi : Ngedot susu

Sekolah : RA Darul Ulum,

Rejosari, Kraton

Cita-cita : Dokter anak

Orangtua : Subkhan, S.Pd dan

Khanifah Surya Dewi, S.Pd

Panggilan : Bunga TTL : Sidoarjo, 01 Agustus 2006Alamat : Jl. Abd Rahman 119 CPabean, Sedati, Sidoarjo (Juanda)Sekolah : MI NU Waru I (Unggulan)Kelas : II - A Hobi : Membaca dan menulis Cita-cita : Dokter anak Orangtua : DR. H. Bahri Supardi, M.Pd.I dan Hj. Indah Novita, S.Pd.I

64 MPA 339 / Desember 2014

Page 65: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

65MPA 339 / Desember 2014

yang tumbuh liar. Namun, bukan itu yang menjadi beban pikirannya. Aminah selalu berfikir agar ia datang lebih awal.

Pak Kardi manggut-manggut melihat kegigihan Aminah. Ia menepuk-nepuk pundak Aminah. Semangat siswi berambut kepang itu perlu ditiru. Semangatnya semakin menyala. Ia harus memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada teman-temannya. Ia juga tak boleh putus sekolah, bagaimana pun keadaan ekonomi keluarganya.

Sang ayah meninggal dunia sejak Aminah berusia tiga tahun. Aminah sudah terbiasa tak punya uang saku. Ketika istirahat sekolah, kadang ia menghabiskan waktunya di perpustakaan. Kadang, ia juga menghabiskan waktunya di kelas seraya mengulangi materi pelajaran yang baru saja diterima dari gurunya.

Langit sedikit mendung. Suara geledek seakan mengantar Aminah pulang dari sekolah. Ia semakin cepat mengayuh sepedanya. Nafasnya ngos-ngosan. Keringatnya mengaliri keningnya. Bahkan, seluruh tubuhnya kini dipenuhi peluh.

Di rumah, sang ibu telah menunggunya. Ia tersenyum seraya mengusap kening Aminah yang dibanjiri keringat. Aminah terharu. Ternyata betul kata pepatah, kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah. Mungkin, sang ibu telah menunggu Aminah di teras rumah sejak beberapa menit yang lalu, atau satu jam yang lalu. Perempuan yang telah melahirkannya itu seakan menaruh cemas terhadap anaknya yang pergi menimba ilmu.

Sebelum meletakkan tasnya, Aminah menyampaikan sesuatu kepada ibunya.

“Bu, orang-orang yang bekerja di pasar apakah dapat uang?” tanyanya.

“Iya, dong, Nak. Mereka mencari nafkah untuk keluarganya,” jawab sang ibu.

“Yang ibu-ibu itu, juga dapat uang, ya, Bu?” Aminah masih penasaran.

“Pasti dong, anak ibu yang pintar.”“Bu..., Aminah ingin seperti mereka agar

Aminah punya uang banyak. Bisa sekolah yang tinggi. Bisa jadi dosen. Nggak apa-apa kan, Bu? Biar Aminah pintar kayak Ibu Kartini.”

Sang ibu tersenyum. Ada nada bangga yang menyelinap pada kedalaman hatinya. Wajahnya

menyimpan senyum. Kemudian, tangan kanannya mengusap rambut Aminah yang ikal. Air mata sang ibu hendak membuncah. Doanya bergetar lirih, mudah-mudahan kau jadi penerus Kartini, anakku.

“Kau tak usah bekerja seperti mereka, anakku. Sebagai seorang siswi, Kau harus rajin belajar. Patuh sama orang tua dan guru. Jika Kau ikut nasihat ibu, kelak Kau akan menjadi seorang perempuan yang hebat,” sang ibu mengusap kening Aminah yang masih keluar keringat.

Aminah tersenyum bangga. Erat sekali ia memeluk ibunya. Ibu, terima kasih!

*) Guru MI Raudlatus ShibyanDesa talaga Kec. Ganding, Kab. Sumenep 69462

Sejak beberapa minggu terakhir, Aminah sering mengamati beberapa perempuan pekerja keras di pasar Ganding. Perempuan itu menyanggul beban berat, memindahkan

karung dari satu tempat ke tempat yang lain, atau menjajakan kue dan makanan ringan kepada orang-orang.

Mereka mungkin memiliki anak kecil yang membutuhkan susu, atau untuk kebutuhan lauk-pauk setiap hari, atau untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya. Sungguh, ini adalah pekerjaan mulia.

“Aduh, sudah setengah tujuh,” batin Aminah.Ia mengayuh sepedanya agak cepat. Ia tak ingin terlambat

tiba di sekolah. Jika terlambat, ia akan kena sanksi; menyapu halaman sekolah hingga bersih atau mencabuti rumput

Oleh: Zahil, S.Pd.I.*)

Menjadi Perempuan Yang Hebat

Page 66: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga

66 MPA 339 / Desember 2014

Menurut Prof. azyumardi azra, yang pernah berkunjung ke beberapa bagian negara pecahan Rusia (2009) dan Polandia (2014); orang-orang Tatar kini paling banyak

bisa ditemukan di Republik tatarstan yang merupakan bagian Federasi Rusia. Disana terlihat banyak masjid dan madarasah, bahkan juga universitas Islam. Warga Tatar ternyata adalah kaum Muslim Wasathiyyah. Warga Tatar juga bisa ditemukan kawasan Provinsi Bialystok, sebelah timur laut Warsawa, ibukota Polandia. Komunitas Muslim Tatar ini adalah warga Muslim yang sudah berusia panjang. Melewati berbagai perang dan pergolakan politik, tetapi tetap bertahan. Kini mereka menjadi bagian terbesar dari sekitar 5.000 –an Muslim Polandia. Bagian dari sekitar 39 juta penduduk Polandia yang 90% nya beragama Katolik. Sehingga tidak heran bila seorang warga kehormatannya Johanes Paulus, ditahbiskan menjadi Paus Johanes Paulus II (1920 – 2005).

Sejarahnya, orang-orang Tatar mulai datang dari kawasan Volga dan menetap di wilayah Polandia sejak 1379. Banyak diantara mereka semula adalah Prajurit tatar yang ikut berperang melawan Kerajaan Tetonik dalam pertempuran Grunwald 1410 di Malbork, wilayah utara Polandia sekarang. Perlahan tapi pasti mereka membentuk komunitas distingtif setidaknya di dua desa di Provinsi Podlaskie, sekitar 180 kilometer arah timur laut Warsawa. Komunitas Muslim tatar, sering berjuang membela Kerajaan Polandia, sehingga mereka dianugerahi tanah oleh Raja Polandia untuk membangun desa. Dalam PD II, banyak warga Tatar Polandia diusir oleh Jerman ke Siberia. Seusai perang mereka berimigrasi ke Inggris, amerika Serikat, dan australia. Salah satu distingtif Muslim Tatar Polandia adalah “masjid”, yang bukan hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat komunitas. Setidaknya ada 3 masjid Tatar di Polandia, yaitu di Kruszyniany, Bohoniki, dan di Gdansk.

Dua diantaranya, yaitu masjid pertama, didirikan sekitar 1768-1795 di Desa Kruszyniany, sekitar 50 Km dari Bialystok, ibukota Provinsi Podlaskie. Tampak masih kokoh dan dapat menampung sekitar 100 orang jama’ah. Meski kecil, masjid ini punya mezzanine (yang biasanya digunakan untuk Muslimah), mihrab, mimbar, dan 2 menara, bentuknya mirip gereja dan rumah tradisional. Masjid Tatar kedua, terletak di Desa Bohoniki dekat kota Sokolta, sebelah timur laut Bialystok. Masjid ini, didirikan sekitar pertengahan akhir abad ke-17 atau awal abad ke-18. Luas bangunannya lebih kecil dari masjid pertama di Kruszyniany. Memiliki kubah mini, ruangan khusus jamaah laki-laki dan perempuan di bagian belakang. Ada mimbar dan mihrabnya, dan digunakan juga untuk ibadah shalat Jumat. Lingkungan Tatar di Bohoniki ini, juga dilengkapi dengan area pemakaman khusus untuk warga Muslim yang terletak sekitar 400 meter

dari lokasi masjid, yang sudah digunakan sejak abad ke-18. Sebagian makam hanya ditandai batu-batu agak besar tanpa nama orang yang dimakamkan disana.

Komunitas Muslim Tatar terlihat merupakan masyarakat paguyuban, yang diliputi suasana keakraban antar warganya. Mereka hidup dari pertanian dan peternakan, mulai dari kuda sampai ayam. Kaum Muslim Tatar Polandia cukup solid. Sejak 1936 mereka mendirikan Persatuan Muslim Polandia. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, jumlah mereka kian berkurang karena banyak yang pindah ke perkotaan.

Bangsa Tatar belakangan ini juga menjadi bagian dari berita krisis di Ukraina. Ketika bagian tenggara negara ini sejak akhir Februari 2014 lalu berusaha melepaskan diri dari Ukraina. Warga Tatar yang bermukim di Semenanjung Krimea, ibarat terjepit diantara 2 kekuatan; Pemerintah Pusat Ukraina di Kiev yang mempertahankan keutuhan wilayahnya melawan dan memerangi Kelompok Sparatis di Donetsk yang didukung Pemerintah Rusia. Secara tradisional, mereka warga Tatar akan menjadi sasaran kecurigaan Moskow. Karena dalam sejarahnya, sekitar 1944 atas perintah Joseph Stalin, mereka warga Tatar pernah diusir secara massal dari Semenanjung Krimea. Walupun kemudian mereka direpatriasi. •Ahar

Bangsa TATAR, Komunitas MuslimYang Terserak-Serak

Orang-orang Tatar, agaknya merupakan salah satu bangsa yang paling terpencar keberadaannya di muka bumi ini sejak waktu lama. Kini bermukim di berbagai negara.

Jumlahnya diestimasi sekitar 10 juta-an jiwa pada tahun 2000Berasal dari nenek moyang bangsa Turki.

Page 67: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga
Page 68: Lukman Hakim SaifuddinLukman Hakim Saifuddin Lukman Hakim ...jatim.kemenag.go.id/file/file/MPA/slhz1417673299.pdf · Anak (TPA) Dharma Wanita Persatuan ... jadi tulang punggung keluarga