lsung print observasi

141
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi dengan meningkatkan mutu lingkungan, perubahan tingkah laku masyarakat yang menyeluruh dan merata. Sehingga Indonesia sehat 2010 dapat tercapai dan terlaksana dengan lancar. Perkembangan dan kemajuan teknologi pada peralatan medis yang semakin pesat dan tiada hentinya, selalu menuntut kita untuk menjadi tenaga profesional yang berkecimpung dibidang elektromedik. Tenaga ahli elektromedik akan selalu dibutuhkan untuk menangani dan mengelolah peralatan medis tersebut baik dalam pengoperasian, perawatan, serta perbaikan sehingga alat tersebut dapat bermanfaat untuk jangka waktu lama. OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 1

Upload: shfy

Post on 26-Jul-2015

493 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lsung Print Observasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu tercapainya kemampuan

untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan tingkat kesehatan

masyarakat yang tinggi dengan meningkatkan mutu lingkungan, perubahan

tingkah laku masyarakat yang menyeluruh dan merata. Sehingga Indonesia sehat

2010 dapat tercapai dan terlaksana dengan lancar.

Perkembangan dan kemajuan teknologi pada peralatan medis yang

semakin pesat dan tiada hentinya, selalu menuntut kita untuk menjadi tenaga

profesional yang berkecimpung dibidang elektromedik. Tenaga ahli elektromedik

akan selalu dibutuhkan untuk menangani dan mengelolah peralatan medis tersebut

baik dalam pengoperasian, perawatan, serta perbaikan sehingga alat tersebut dapat

bermanfaat untuk jangka waktu lama.

Politeknik kesehatan surabaya jurusan teknik elektromedik adalah salah

satu media study yang dituntut untuk mencetak tenaga ahli dalam bidang

elektromedik. Dimana tenaga ahli tersebut dapat mengoprasikan, merawat serta

memperbaiki peralatan-peralatan elektro di bidang medis.

Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL tingkat 1) di Rumah Sakit

Muhammadiyah Lamongan ini di harapkan menjadi acuan bagi setiap mahasiswa

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 1

Page 2: Lsung Print Observasi

untuk lebih mengenal bentuk dan jenis peralatan medis serta memahami fungsi

dan kerja peralatan medis yang bisa digunakan di Rumah Sakit.

1.2. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan dan manfaat secara umum

Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang peralatan kedokteran

yang ada di Rumah Sakit.

Mahasiswa dapat mengetahui suasana kerja di lingkungan Rumah

Sakit terutama di bidang instalasi pemeliharaan sarana.

Mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja di lingkungan Rumah

Sakit.

Mahasiswa mendapatkan informasi baru sebagai bahan masukan bagi

mahasiswa untuk mendalami masalah elektromedik lebih lanjut.

2. Tujuan dan manfaat secara kusus

Mahasiswa mampu mengatahui macam-macam peralatan

medis, cara kerja, dan bagaimana perawatan peralatan medis tersebut.

Sehingga mahasiswa dapat menganalisis, mengevakuasi, memperbaiki

serta dapat melakukan perawatan secara rutin dan berkala pada

peralatan medis yang ada.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 2

Page 3: Lsung Print Observasi

1.3. Metode Pelaksanaan

Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL tingkat 1) di Rumah Sakit

Muhammadiyah Lamongan dilaksanakan selama 13 Hari mulai dari tanggal 3

juli 2010 sampai dengan tanggal 15 juli 2010. Kegiatan ini dilaksanakan di

hari kerja yaitu sabtu sampai kamis, mulai pukul 07.00-14.00 WIB.

1.4. Ruang Lingkup

Pelaksanaan PKL meliputi pengenalan tentang bagian-bagian dan fungsi

dari suatu alat medis tertentu, serta perbaikan kerusakan peralatan medis

yang terdapat di RS Muhammadiyah Lamongan. Yang meliputi peralatan

medis Radiologi, Elektromedik, Elektrikmedik, dan alat laboratorium.

1.5. Sistematika Penulisan

Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB II RUMAH SAKIT

MUHAMMADIYAH LAMONGAN

BAB III IPS

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 3

Page 4: Lsung Print Observasi

BAB II

Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

I. Identifikasi

1. Nama Pelayanan Kesehatan : Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

- Luas Tanah : 22.396 M ²

- Luas Bangunan : 3.680 M2 (sudah mencapai + 80% dari

rencana master plan)

2. Pemilik : PimpinanDaerah Muhammadiyah Lamongan

3. Nama Direktur : dr. H. Faisol Ama, M.Sc

4. Izin Operasional dari Depkes : HK.07.06/III/1280/07 (berakhir 9 Juli 2012)

5. Akreditasi KARS Depkes :

16 Pelayanan : Sertifikat masih di Kemenkes RI

6. Alamat Lengkap : Jln. Jaksa Agung Suprapto No 76 Lamongan

62215

Telp. 0322-322834 (Hunting), 08123082211

Fax. 0322 - 314048

Email : [email protected]

II. Sejarah Singkat

Diawali sebuah Pos Kesehatan Bencana Banjir di Lamongan, berkembang

menjadi Balai Kesehatan Islam (BAKIS)/PKU Muhammadiyah Daerah

Lamongan yang didirikan pada bulan Agustus tahun 1968. Lahan yang

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 4

Page 5: Lsung Print Observasi

ditempati dengan menyewa bangunan di Jalan K. H. Ahmad Dahlan no. 7

Lamongan sampai dengan tahun 1978. Selanjutnya dengan usaha nyata dan

sungguh sungguh tanpa pamrih dari para pendiri dan pengurusnya (Pimpinan

Daerah Muhammadiyah Lamongan), mendapat hibah dari Bapak H. Usman

Dimyati (pemilik lahan), maka fungsi sekedar pelayanan pengobatan

ditingkatkan dengan tambahan pelayanan BKIA/Klinik KB yang kemudian

dikembangkan menjadi Rumah Bersalin dengan kapasitas 6 (enam) tempat

tidur.

Sejalan dengan perkembangan, saat ini Rumah Sakit Muhammadiyah

Lamongan menempati gedung baru diatas lahan seluas 22.396 M2 di jalan

Jaksa Agung Suprapto, Lamongan. Peletakan batu pertama pembangunan

tahap awal dilaksanakan oleh Gubernur Jawa Timur Bpk. Basofi Soedirman

tgl 17 Oktober 1994 dan peresmiannya dilaksanakan oleh Bpk. Menko Kesra

Azwar Anas pada tgl 5 Juli 1997. Dengan pelayanan medis yang lebih modern

dalam lingkungan yang asri dan bernuansa Islami, kami terus berupaya untuk

mewujudkan visi, misi, motto dan tujuan RS..

III. Visi,Misi, dan Tujuan Rumah Sakit Muhammdiyah Lamongan

Dalam menjalankan roda pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah

Sakit Muhammdiyah Lamongan mempunyai Visi dan Misi yang dijadikan

pedoman dan memberikan semangat kerja untuk memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 5

Page 6: Lsung Print Observasi

Adapun Visi dan Misi tersebut adalah sebagai berikut :

Visi : Menjadikan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan Sebagai

Perwujudan dari Iman dan Ibadah kepada Allah SWT dan

Sarana Amal Sholeh.

Misi :

Menjadikan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

Sebagai Amal Usaha Pelayanan Kesehatan yang Islami,

Profesional dan Bermutu.

Menjadikan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

Sebagai Sarana dakwah Amal Ma’ruf Nahi Mungkar serta

Sebagai Sarana.Untuk Mewujudkan Masyarakat dan

Keluarga Yang Sehat Sejahtera

Motto : Cepat, Bermutu, Terjangkau dan Islami

Tujuan : Mewujudkan derajad kesehatan yang optimal bagi semua

lapisan masyarakat dalam rangka terwujudnya masyarakat

utama adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT, melalui

pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif), pencegahan

penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan

pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara

menyeluruh.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 6

Page 7: Lsung Print Observasi

IV. Sruktur Organisasi

V. Instalasi Sarana Dan Pra Sarana Rumah Sakit (IPSRS)

A. Rawat Jalan

1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 Jam

2. Poliklinik Umum dan Spesialis

a. Klinik Umum i. Klinik Paru

b. Klinik Penyakit Dalam j. Klinik Mata

c. Klinik Anak k. Klinik THT

d. Klinik Kebidanan l. Klinik Alternatif & Akupunktur

e. Klinik Bedah m. Klinik Rehab Medik

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 7

Page 8: Lsung Print Observasi

f. Klinik Jantung n. Klinik Psikiatri / Kesehatan Jiwa

g. Klinik Syaraf O General Check Up

h. Klinik Gigi

3 Klinik Sub Spesialis

a. Bedah Urologi

b. Bedah Orthopedi

c. Bedah Syaraf

d. Bedah Kepala Leher

4. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

a. Home Care (Layanan Kunjungan Rumah)

b. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

c. PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat RS) yang dilakukan di

masing-masing ruangan

d. Klub Diabetes Mellitus

e. Bincang Sehat (Melalui media Radio di Prameswara FM Lamongan)

f. Bakti Sosial Secara Rutin

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 8

Page 9: Lsung Print Observasi

B. Rawat Inap

1. Jumlah Tempat Tidur, terdiri dari : (Ditambah Ruang Kamar Operasi : 4 ruangan)

KELAS VVIP VIP A VIP B VIP C I IIB IIA III TOTAL

Pav. Sakinah 0 0 0 1 0 2 3 8 14

Pav. Roudhoh 0 0 0 0 0 0 0 17 17

Pav. Marwah 0 1 0 2 2 6 12 24 47

Pav.

Multazam1 8 0 4 0 0 0 0 13

I P I 0 0 0 0 7 0 0 0 7

U P P A 0 0 0 0 0 3 0 0 3

Pav. Shofa 0 0 0 1 1 6 12 16 36

Pav. Zam-

Zam0 0 0 0 0 2 4 12 18

TOTAL 1 9 0 81

019 31 77 155

C. Penunjang Medis (24 Jam)

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 9

Page 10: Lsung Print Observasi

Apotik / Instalasi

Farmasi

Laboratorium Klinik

Bank Darah

Radiologi :

X-Ray

CT Scan

USG

ECHO-Kardiografi

Optik

Instalasi Pemeliharaan

Sarana

Layanan Kerohanian

Pemulasaraan Jenazah

Instalasi Ambulance

Instalasi Gizi

D. Penunjang Umum

Perpustakaan

Incinerator

Laundry

Sterilisasi Central

Inst. Pengolahan Air

Limbah

Area Hotspot (Free Wifi)

R. Pertemuan Umum

(Auditorium)

R. Komite Medis

SIRS (Jaringan Intranet)

Warung Telekomunikasi

Mini Market

E. Layanan Unggulan

One Day Surgery

Persalinan tanpa rasa nyeri

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 10

Page 11: Lsung Print Observasi

Pemeriksaan Pap Smear

Pemriksaan Kesehatan General/Medical Cek Up (buat perorangan

maupun instansi)

Massasge (pijat) untuk pasien post partum

VI. Jumlah Sumber Daya Manusia

Jenis Spesifikasi Tenaga Full

Timer

Part Timer

Tenaga Medis 1. Jumlah Dokter Umum 18 orang 7 orang

2. Jumlah Dokter Gigi 1 orang 1 orang

3. Jumlah Dokter Spesialis 6 orang 25 orang

4. Jumlah Dokter Seluruhnya 25 orang 33 orang

Full Timer Part Timer

Tenaga Paramedis 1. Jumlah Paramedis Keperawatan 137 orang 16 orang

2. Jumlah Bidan 9 orang 1 orang

3. Jumlah Paramedis Non

Keperawatan

75 orang 3 orang

4. Jumlah Paramedis Seluruhnya 221 orang 20 orang

Full Timer Part Timer

Tenaga Non Medis 1. Apoteker 3 orang 0 orang

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 11

Page 12: Lsung Print Observasi

2. Sarjana Lain 18 orang 1 orang

3. Lain-lain 73 orang 45 orang

4. Jumlah Tenaga Non Medis

Seluruhnya

120 orang 46 orang

Total Tenaga 366 orang 99 orang

VII. ANALISA SITUASI LINGKUNGAN

Populasi : 1.243.783 orang Fartility rate : 1.01 %

Luas Wilayah : 1.812,8 KM2 (181.280.300 Ha)

Batas Utara : LautJawa

Batas Timur : Kabupaten Gresik

Batas Selatan : Kabupaten Mojokerto & Jombang

Batas Barat : Kabupaten Bojonegoro & Tuban

Fasilitas kesehatan : 33 Puskesmas

Posyandu : 1732

Puskesmas dengan dokter : 33

Puskesmas dg Rawat Inap : 29 (@ + 10 TT)

Puskesmas pembantu : 108

Balai pengobatan : 27

BAB III

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 12

Page 13: Lsung Print Observasi

INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA ( IPS )

A) Instalasi Pemeliharaan Sarana ( IPS )

Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayananan kesehatan kepada

masyarakat yang diwujudkan dalam tindakan pencegahan, penyembuhan sampai

paemulihan penderita sakit, yang mana hal ini seperti management dan berbagai

sarana dan prasarana sebagai unsur penunjang pelayanan kesehatan.

Sarana dan prasarana tentu memerlukan pengelolaan tersendiri sehingga

akan memberikan kepuasan dan hasil kerja seperti yang diharapkan. Satu-satunya

institusi yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana

kesehatan adalah Instalasi Pemeliharaan Sarana ( IPS ).

B) Tujuan

IPS adalah salah satu unsur yang ada dalam jaringan kegiatan Rumah Sakit

Muhammadiyah Lamongan secara keseluruhan, sehingga keberadaannya tidak

dapat terlepas dari jaringan kegiatan dalam bidang pemeliharaan maupun

perencanaan baik fisik maupun pengadaan yang membutuhkan data-data teknis

secara lengkap.

Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju,

maka dalam tubuh IPS dibutuhkan tenaga-tenaga yang bertanggung jawab dalam

pemeliharaan peralatan medik dan elektronika, meliputi :

1. Pemeliharaan

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 13

Page 14: Lsung Print Observasi

2. Perencanaan kegiatan pemeliharaan

3. Operetor utility

4. Pengukuran dan kalibrasi

5. Rekeyasa dan rancangan bangun

6. Management informasi dan pemeliharaan

7. Pengawasan pelaksanaan pengadaan dan pekerjaan

8. Pendidikan

9. Pengawasan fasilitas dan keslamatan kerja

C) Struktur Organisasi

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 14

Page 15: Lsung Print Observasi

Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan belum mempunyai Instalasi

Pemeliharaan Sarana yang berdiri sendiri. Adapun struktur organisasinya adalah :

BAB IV

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 15

GEDUNG MEKANIK DAN KONSTRUKSI

PENDINGINELEKTRO

LISTRIK

Kabag IPS dan Logistik

Kasubag IPS

ELEKTROMEDIK

Page 16: Lsung Print Observasi

PEMBAHASAN PERALATAN MEDIS

A. Alat-alat medis RS. Muhammadiyah Lamongan

Peralatan medis di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, antara lain :

1. Peralatan Radiologi

1. CT – SCAN

Spesifikasi Pesawat

Nama : CT-SCAN

Merk : General Electrik (GE)

Type : CT Hispeed DX/i

Jenis : Single Slice

Made : Jepang

Fungsi : untuk mendektesi kelainan – kelainan seluruh tubuh.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 16

Page 17: Lsung Print Observasi

CT scan dapat mendeteksi adanya penyakit stroke, tumor

otak, radang otak,hydrocephalus dan kelainan – kelainan

congenital.

Prosedure Operational CT HiSpeed DX/i

1. Prosedure menghidupkan alat CT SCAN(CT HiSpeed DX/i)

b. Tekan tombol ON yang terletak dibagian kanan bawah pada operator

control (OC)

c. Sytem akan melakukan STARTING UP secara otomatis

d. Tekan juga tombol ON pada UPS untuk menghidupkan monitor

2. Prosedure mematikan alat CT SCAN (CT HiSpeed DX/i)

a. Klik menu SHUT DOWN pada monitor kiri atas

b. Klik OK

c. Sytem akan melakukan Shutting down secara otomatis sampai keluar

pesan bahwa siap dimatikan

d. Tekan tombol OFF yang terletak dibagian kanan bawah pada OC

e. Tekan tombol OFF pada UPS untuk mematikan monitor

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 17

Page 18: Lsung Print Observasi

3. Setiapa 24 jam sekali CT SCAN ( CT HiSpeed Dx/i ) harus dilakukan

warming up untuk menghindari adanya ring artifact dan gambarkan hasil

CT SCAN yang kurang optimum, Berikut langkah-langkah “ WARMING

UP” :

a. klik menu WARMING UP pada monitor

b. Klik DAILY CALIBRATION

c. Klik OK

d. Klik CONFIRM

e. Tekan tombol START SCAN pada keyboard

f. Kalau sudah lengkap, klik OK

PROSEDUR PEMERIKSAAN CT SCAN DENGAN CT HiSPeed DX/i

Sebelum melakukan Scaning terhadap pasien, masukan data informasi

pasien terlebih dahulu supaya pasien tidak terlalu lama menunggu diatas meja

pemeriksaan.

a. Klik New Patient pada layar monitor

b. Masukkan data pasien pada kolom informasi

c. Jika data sudah lengkap,pilihlah protokol sesuai dengn anatomi

organ yang akan discanning

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 18

Page 19: Lsung Print Observasi

d. Pasang HEAD HOLDER (penyangga kepala) Untuk head fist

seperti CT SCAN kepala, orbita, mastoid, sinus dan organ lain

yang ada dikepala atau pasang CRADLE EXTENDER

(penyangga kaki ) untuk feet fist dibuat untuk CT SCAN Thorax,

Thoracolumbal, Abdomen, Pelvis dan Extremitas

e. Baringkan pasien diatas meja pemeriksaan, posisiskan objek yang

akan discan tepat berada ditengah (ISO CENTER)

f. Gunakan body strop umtuk fiksasi tubuh pasien

g. Gunakan lampu infra merah untuk memposisikan objek supaya

tepat ditengah (ISO CENTER). Intruksikan pasien untuk tutup

mata pada waktu sinar infra merah menyala

h. Tekan tombol LANDMARK (External/Internal)

i. Matikan lampu infra merah sebelum meninggalkan pasien

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 19

Page 20: Lsung Print Observasi

2. USG (ULTRA SONOGRAPHY)

Spesifikasi Pesawat

Model : Logiq 100 pro

Voltage : 100-240, 170 VA, 1 phase

Frekuensi : 50/60 Hz

REF : 2306690

SN : 50526 W 53

Letak : Ruang Radiologi

Fungsi : Untuk melihat, mendiagnosa suatu janin atau

penyakit yang ada didalam tubuh dengan

menggunakan diagnostik

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 20

Page 21: Lsung Print Observasi

Keuntungan USG : Hasilnya cepat(dengan menempelkan probe

pada permukaan kulit yang sudah diberi gel

dan hasilnya akan dapat langsung ditampilkan

dilayar monitor

Prinsip Kerja : Untuk mengubah energi listrik atau pulsa listrik

menjadi tampilan gambar

Prosedure Pengoperasian Pesawat

1) Persiapan

1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan atau tindakan

2. Lepaskan penutup debu

3. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai keperluan

4. Siapkan bahan operasional ( jeli, film polaroit atau kertas

grafik)

5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian

2) Pemanasan

1. Hubungkan dengan catu daya

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 21

Page 22: Lsung Print Observasi

2. Hidupkan alat dengan menekan atau memutar tombol

ON/OFF keposisi ON

3. Aktifkan tombol-tombol lain yang diperlukan

4. Lakukan pemanasan secukupnya

3) Pelaksanaan

1. Perhatikan protap pelayanan

2. Masukkan data pasien

3. Tentukan dan fungsikan moda sesuai jenis pemeriksaan

4. Oleskan geli secukupnya pada permukaan obyek

5. Lakukan tindakan pemeriksaan

6. Setelah ditemukan obyek yang diinginkan kemudian

tekan tombol FREEZE

7. Lakukan pengukuran obyek dengan menekan tombol

TRACK BALL/CLIPER

8. Lakukan pemotretan/recording apabila diperlukan

4) Pengemasan atau penyimpanan

1. Kembalikan tombol-tombol ke posisi OFF atau

minimum/nol

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 22

Page 23: Lsung Print Observasi

2. Matikan alat dengan memutar/menekan tombol ON/OFF

ke posisi OFF

3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya

4. Lepaskan probe dari alat dan bersihkan dengan kain

halus atau tissue

5. Lepaskan dan simpan aksesoris pada tempatnya

6. Simpan bahan operasional pada tempatnya

7. Pasang penutup debu

8. Simpan alat pada tempatnya

9. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien

Cara Pemeliharaan Pesawat

I. Persiapan

a. Siapkan perintah kerja

b. Siapkan formulir laporan kerja

c. Siapkan dokumen teknis penyerta :

a. Service Manual

b. Wiring Diagram

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 23

Page 24: Lsung Print Observasi

d. Siapkan peralatan kerja :

a. Tool Set Electronic

b. Tool Set Mechanic

c. Multimeter

d. Leakage Current Meter

e. Osciloscope

e. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan

material bantu :

a. Film polaroid

b. Kertas printer

c. Contact cleaner

d. Pasta jelly

e. Kain lap halus dan kapas

f. Pemberitahuan kepada user

II. Pelaksanaan

1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat

2. Cek tombol-tombol, joystick/track ball

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 24

Page 25: Lsung Print Observasi

3. Cek probe, monitor, bersihkan bila perlu

4. Cek printer/camera polaroid dan shutter camera

polaroid

5. Cek sensitivitas dan brightness dalam bentuk tampilan

dengan menggunakan probe, adjustment bila perlu

6. Lakukan pengukuran arus bocor

7. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat

8. Lakukan uji kinerja alat

III. Pencatatan

1. Isi kartu pemeliharaan alat

2. Isi formulir laporan kerja

3. User menandatangani laporan kerja dan alat

diserahkan kembali pada user

IV. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta

1. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan

2. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta

3. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta

ke tempat semula

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 25

Page 26: Lsung Print Observasi

Prinsip peralatan DIAGNOSTIK :

Gelombang – gelombang suara dengan frekuensi tinggi

dipancarkan ke dalam tubuh, kemudian pantulan – pantulan suara

diterima kembali. Geme / echo yang diterima kembali adalah

obyek yang mempunyai Acoustic Impedance yang berbeda.

BLOCK DIAGRAM SYSTEM USG

Keterangan :

1. Keyboard 6. Tx Rx Unit

2. Form Panal 7. Monitor

3. DSC Unit 8. Monitor

4. TV monitor 9. Probe

5. Panel Interface 10. Power Supply

Fungsi tiap – tiap block bagian :

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 26

1

2

3

5 6

10 9

4

7 8

Page 27: Lsung Print Observasi

1. PANEL INTERFACE : Penghubung dari front panel ke modul

TxRx dan DSC.

2. KEYBOARD FRONT PANEL :Berbentuk mesin tik dan berfungsi

melakukan program.

3. FRONT PANEL : Tempat dari panel control, pengaturan

tombol – tombol kontras, G,

Intensitas dan lain – lain.

4. DSC : Untuk menyimpan data yang diterima

dan ditruskan ke monitor.

Hasil penggambaran yang didisplaikan pada monitor merupakan pengirisan

penampang ( cross sectional ) secar real time / staltie.

Metode Soaning terdiri dari :

1. Lineur Scaning

2. Scetor Scaning

3. Compound Scaning

4. Radial Scaning

USG dapat digunakan yang diukur adalah :

Kehamilan

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 27

Page 28: Lsung Print Observasi

Jantung

Otak

Keuntungan pemakaian USG :

Non Implasif.

Aman bagi penderita dan operator.

Dapat memberikan informasi.

Dapat mendeteksi dan memeriksa organ yang bergerak.

Pemeriksaan dapat dilakukan cepat dan dapat dibaca langsung.

Scanning dapat dilakukan berturut – turut dan memberikan

informasi progresivitas.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 28

Page 29: Lsung Print Observasi

3. GENERAL X- RAY

Spesifikasi Pesawat

Nama : General X-Ray

Merk : Hitachi

Type : PC – 125 - AB

S/N : KC - 18243101

Fungsi Pesawat

Adalah suatu alat yang menghasilkan energi radiasi dan

dipergunakan untuk tindakan radiography dan fluoroscopy untuk

mendiagnose gangguan pada tubuh pasien.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 29

Page 30: Lsung Print Observasi

Blok Diagram Pesawat

Cara Kerja Blok Diagram

1. Main switch ON, maka tegangan dari power supply /

tegangan 220 V melalui main fuse akan mengalir ke auto

trafo.

2. Lalu masuk ke rangkaian control panel, pada saat itu juga

auto trafo sudah mendapat tegangan, pada saat itu pula

primer trafo filament mendapat tegangan, sehingga filament

sudah menyala dan sudah tersedia electron diujung filamen.

Untuk mengatur banyaknya electron, bisa menggunakan

tegangan input dari trafo filamen melalui / mengatur mA

regulator, biasanya tegangan sekunder filamen antara 6 –

20 Volt beban kosong (tidak ada beban).

3. Setelah itu masuk ke trafo tegangan tinggi (HTT), tapi

sebelumnya mengatur waktu melalui timer, bila timer sudah

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 30

Tegangan 220 V Control Panel Trafo Tegangan Tinggi

Tabung Sinar - X

Sinar – X / Output

Page 31: Lsung Print Observasi

menyala / ON, maka tegangan dari auto trafo akan masuk

ke primer trafo tegangan tinggi (HTT).

4. Akibat primer trafo tegangan tinggi (HTT) mendapat

tegangan maka sekunder trafo tegangan tinggi (HTT) ada

tegangan dan akan memberikan supply ke anoda dan

katoda. Sehingga pada X – Ray Tube / tabung sinar X –

Ray terjadi loncatan elektron dari katoda ke anoda, apabila

anoda positif dan katoda negatif, sehingga menghasilkan X

– Ray / sinar - X searah.

Prosedur Pengoperasian Pesawat

A. Persiapan

1. Lepaskan penutup debu.

2. Siapkan aksesories.

3. Siapkan bahan operational.

4. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan

monitoring dosis radiasi.

5. Periksa hubungan alat keterminal pembumian.

B. Pemanasan

1. Hubungkan alat dengan catu daya.

2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol

ON/OFF keposisi ON.

3. Set Voltage regulator aktifkan tombol lain yang

diperlukan.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 31

Page 32: Lsung Print Observasi

4. Lakukan pemanasan secukupnya.

C. Pelaksanaan

1. Perhatikan protabe pelayanan.

2. Atur kondisi Pemotretan dan tempatkan kaset yang

berisi film pada objek pemotretan.

3. Lakukan pengisian muatan dengan menekan tombol

charge, perhatikan indikator.

4. Tekan tombol preparation dan lakukan pemotretan

dengan menekan tombol exposure.

5. Ambil film untuk proses lebih lanjut.

D. Pemanasan atau penyimpanan

1. Lakukan pengosongan muatan dengan menekan

tombol discharge, perhatikan indikator.

2. Kembalikan tombol regulator keposisi minimum atau

nol.

3. Atur sistem mekanik (tabung X- Ray, meja pasien,

tube stand) keposisi aman.

4. Matikan alat dengan menekan/ memutar toombol

ON/OFF keposisi OFF.

5. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.

6. Bersihkan alat.

7. Pasang penutup debu.

8. Catat beban kerja alat.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 32

Page 33: Lsung Print Observasi

2.Peralatan Elektromedik

1. ELEKTRO CARDIOGRAPH (ECG)

Spesifikasi Peasawat

Nama : ELEKTRO CARDIOGRAPH (ECG)

Model : Cardi Suny C120

Voltage : 100-200 V -30 VA/200-240V -30VA

Frekuensi : 50/60 Hz

Serial No. : 06100199

Made :Japan

Fungsi : Suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi

sinyal bioelekrtik jantung dan menghasilkan

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 33

Page 34: Lsung Print Observasi

rekaman berupa grafik pada kertas perekam.

Pulsa ECG (GRAFIK STANDART ECG)

Hasil gambar Lead I, II, III

Hasil gambar aVR, aVL, dan aVF

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 34

Page 35: Lsung Print Observasi

Hasil gambar V1, V2, V3

Hasil gambar V4, V5, V6

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 35

Page 36: Lsung Print Observasi

Blok Diagram ECG sederhana

Lead Dasar (Lead bipolar/lead standar)

Lead standart ini mengukur perbedaan potensial bidang frontal tubuh

terdiri dari:

Lead I : mengukur potensial antara Left Arm (LA) terhadap Right Arm

(RA)

Lead II : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Right Arm

(RA)

Lead III : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Left Arm

(LA)

Cara pemasangan Elektroda yang membentuk

segitiga Einthoven

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 36

LEAD SELECTOR

PREAMP POWER AMP

POWER SUPPLY

MOTOR PAPER

SWITCH RECORDING

PRINT HEAT

Page 37: Lsung Print Observasi

Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan logam yang dikenal sebagai

elektroda. Elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik-titik

pengukuran diatas.

Pemasangan Elektroda yang dianjurkan oleh

American Heart Association

V1 : Ruang iga IV pada garis sternal kanan

V2 : Ruang iga IV pada garis sternal kiri

V3 : Terletak diantara V2 dan V4

V4 : Ruang iga V garis tengah Clavikula kiri

V5 : Ruang iga V garis axilla depan kiri

V6 : Ruang iga V garis axilla tengah kiri

Cara kerja :

1. Pasang elektrode ECO/penghubung alat ke pasien

2. Hidupkan alat, pilih :

a. Hubungkan power ke saklar, jika menggunakan jala-jala pln

b. Menggunakan baterai charger, jika tak menggunakan jala-jala pln

3. Tekan saklar on/off

4. Tekan auto tau manual untuk memilih cara pengoperasian alat, jika

menekan secara manual

5. Tekan run untuk memulai pengukuran

6. Tekan stop untuk menghentikan pengukuran

Cara pemeliharaan alat :

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 37

Page 38: Lsung Print Observasi

1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat

2. Cek dan bersihkan tombol/switch, perbaiki bila perlu

3. Cek baterai

4. Cek semua fitting dan konektor d ari semua hubungan listri, bersihkan

bila perlu

5. Cek kondisi elektroda, bersihkan bila perlu

6. Cek step respon dengan menekan 1 mV

7. Cek kecepatan kertas dan ketajaman rekaman kertas

8. Lakukan pelumasan pada roda gigi motor dan rol kertas perekam

9. Luruskan kabel elektroda saat melakukan pengukuran

2. DOPPLER

Spesifikasi Pesawat

Nama : Doppler

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 38

Page 39: Lsung Print Observasi

Mode l : BF 600

Frekuensi : 2,2 /3,3/5,5/Mhz ± 10%

Line : AC 220 V 50 Hz

Power : 30 W

Letak : Ruang Bersalin (SAKINAH)

Fungsi : alat ini untuk mendeteksi benda-benda yang

bergerak di dalam tubuh, misalnya jantung, aliran

darah dll. Hasil yang di peroleh dari pendektesian

ini berbentuk suara. Pada prinsipnya DOPPLER di

pergunakan untuk mendekteksi benda-benda yang

bergerak atau mengalir tetapi tidak konstan

(membentuk pulsa / denyut) Janin juga dapat di

deteksi. Pada umur 10 minggu sudah dik etahui

detak jantungnya, 11-16 minggu dapat di rekam

20 minggu di dengar dengan stetoskope

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 39

Page 40: Lsung Print Observasi

BLOK DIAGRAM DOPPLER

Di dalam blok diagram terdapat transmitter dan receiever sebagai probe.

3. SYRINGE PUMP

Spesifikasi Pesawat

Nama : Syringe Pump

Merk : TERUMO

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 40

SA LEE X ITE DO SC IL

A M P Tr

A U D IOA M P

D E TR F

A M P

T

R

O B Y E K

P R O B E

SP IK E R

Page 41: Lsung Print Observasi

Type : TE-311

SN : 02010100

Model : Perfusor compact 5

Volatage : 220 V

Made : Tokyo, Japan

Letak : Instalasi rawat inap, instalasi gawat darurat,

instalasi bedah sentral

Fungsi Pesawat :

Adalah suatu alat untuk memasukkan obat(terapi obat) kedalam

tubuh pasien sesuai setingan pada alat tersebut.

Prosedur Pengoperasian Pesawat

1. Sambungkan kabel power pada catudaya

2. Tekan tombol ’on/off’. Semua elemen display tampil selama

kurang lebih 2 detik dan akan ada bunyi alarm.

3. Buka pemegang syringe, geser tuas pengunci dan tarik mekanis

penggerak syringe keluar atau ke kanan. Masukkan syringe

yang telah diisi obat, sehingga plat grip dan plat penekan

syringe pada tempatnya. Tutup kembali syringe holder. Jika

syringe masuk dengan benar, tuas drive otomatis akan

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 41

Page 42: Lsung Print Observasi

mengunci. Nomer atau type syringe yang muncul harus sesuai

dengan yang digunakan.

4. Jika kode syringe sesuai dengan syringe yang dipakai, tekan F.

5. Sambungkan syringe pump ke pasien dengan menggunakan

selang sambungan kompatibel.

6. Isikan kecepatan antara 0.01 dan 200.0 mm/jam, untuk

mengubahnya tekan C, lalu isikan angka bart.

7. Tekan START.

8. Menghentikan infuse, tekan STOP lepaskan sambungkan ke

pasien.

9. Untuk mematikan unit tekan tombol ON/OFF selama 2 detik.

4. INFANT INCUBATOR

Spesifikasi Pesawat

Nama : Infant Incubator

Merk : TESENA

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 42

Page 43: Lsung Print Observasi

Type : TSN 910 SC

Line Voltage : 220 V/ 50 Hz

Ampere : 2A

Power comption : 250 W

Control Mode :

Skin temp count – servo count system

incubator temp-count—manual count sistem

Temperatur Control : Serve Control

Skin temp setting : 34-38o C kenaikan tiap 0,1

o C

Skin temp indicator 20o-40oC

Temperatur Limiter Alarm : Dapat di dengar dan diamati untuk

kegagalan untuk suhu >38oC

Alarm : Dapat didengar dan diamati untuk kegagalan

fan,sensor skin

Humudity Indicator : Hygrometer digital 20 – 100%

Termometer : Termometer alkohol max 50 oC kenaikan

0,1 oC

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 43

Page 44: Lsung Print Observasi

Made : Indonesia

Fungsi Pesawat

Adalah suatu alat yang digunakan untuk merawat bayi premature

atau mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) dengan cara

memberikan temperature dan kelembapan yang stabil sesuai dengan

kondisi dalam kandungan ibu.

Prosedur Pengoperasian Pesawat.

1. Tekan tombol powerr utama (ON/OFF),maka indikator power

pada panel akan menyala.

2. Tekan soft button selam 3 detik, maka semua indikator pada

panel akan menyala.

3. Tampilan pada display menunjukkan suhu ruang (display atas)

dan suhu kulit (display bawah).

4. Setting temperature

- Tekan tombol menu pada kondisis awal , maka akan

muncul tampilan suhu yang sedang digunakan.

- Tekan tombol menu seakli lagi untuk mengganti sensor

yang akan disetting (skin atau air).

- Tekan ’up’ atau ’down’ untuk memilih sensor skin atau

air,lalu tekan ‘enter’.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 44

Page 45: Lsung Print Observasi

- Tekan ‘up’ atau ‘down’ untuk setting suhu yang

diinginkan lalu tekan ‘enter’(setting angka mulai dari

puluhan, satuan lalu desimal).

- Setelah setting suhu, diamkan 3 detik maka akn kembali

kemenu awal.

5. Untuk menampilkan nilai kelembapan atau humidity, tekan

tombol pada menu awal, maka tampilan LED akan tertulis hdt.

Selama 3 detik maka tampilan akan kembali pada tampilan

utama.

Cara Pemeliharaan Pesawat

Dalam seminggu sekali Incubator harus dibersihkan untuk

menjaga kebersihan dan mencegah bakteri yang berkembang biak.

Bersihkan Incubator bayi hanya dengan menggunakan sabun

pembersih yang tidak berbau. Langkah berikut harus dilakukan

untuk menjaga kebersihan Incubator bayi :

- Pastikan sebelum Incubator dibersihkan dalam keaadan tidak

menyala atau sudah dingin.

- Buka Hood penghangat dengan cara mengangkatnya keatas.

Sampai engselnya mengunci. Bersihkan hood akrilik Incubator.

Lap sampai kering.

- Angkat tempat tidur dan plat alumunium.

-Bersihkan tempat tidur dan plat alumunium dengan air.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 45

Page 46: Lsung Print Observasi

-Buka kontroler dengan cara menariknya keluar dengan membuka

terlebih dahulu scrup yang terpasang.

-Angkat tempat air dan bersihkan penampungnya dengan cara :

mengurasnya lalu isi kembali airnya dengan air bersih. Jangan

mengisi air terlalu banyak.

-Bersihkan saluran udara.

-Ganti Filter udara jika sudah kotor.

5. KUVE INCUBATOR

Spesifikasi Pesawat

Nama : Kuve Incubator

Letak : Ruang Neonatus

Power : 220 V AC

Fungsi Pesawat

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 46

Page 47: Lsung Print Observasi

Adalah suatu alat yang digunakan untuk menghangatkan bayi agar

suhu tubuh bayi dalam kondisi yang diinginkan

Prosedur Pengoperasian Pesawat

a. Tekan tombol power utama, maka indikator power

panel akan menyala.

b. Tampilan pada display menunjukkan suhu ruang

(display atas) dan suhu kulit (display bawah).

c. Setting timer :

- pilih settingan manual atau otomatis dengan menggunakan

tombol ’UP’ (manual) atau ’Down’ (otomatis).

- Jika memilih settingan manual, maka hour meter akan

langsung berjalan setelah melakukan penyettingan suhu.

- Kemudian tekan ’menu’ untuk kembali ke menu awal, yaitu

pilihan settingan menu.

- Jika memilih auto timer (Down), maka harus `memasukkan

waktu yang diinginkan.

- Setting jam dan menit dengan tombol ’Up’ dan ’Down’.

Setting dimulai dari jam. Setiap selesai melakukan setting (jam

ataupun menit) tekan ’Skin/Enter’.

- Setelah menekan ’Skin/Enter’, maka maka hour meter akan

langsung berjalan.

- Setelah setting timer selesai, tekan ’menu’ untuk kembali ke

menu awal.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 47

Page 48: Lsung Print Observasi

d. Setelah timer disetting (baik manual ataupun otomatis),

selanjutnya adalah menyetting temperature.

e. Setting temperature

- Tekan tombol ’UP’, maka akan muncul jenis sensor yang

sedang digunakan dan suhu yang sedang disetting.

- Tekan skin/enter ’untuk memilih sensor skin atau

’Air/Back’untuk memilih sensor air.

- Tekan ’Up’ atau ’Down’ untuk setting suhu yang diinginkan

lalu tekan ’Enter’ (setting angka nilai dari puluhan, satuan, lalu

desimal).

f. Jika timer selesai, alarm akan berbunyi, tekan ’alarm silent’ untuk

reset dan mematikan alarm.

g. Untuk menampilkan nilai humidity, tekan tombol

’Down/humidity’. Setelah 3 detik maka tampilan akan kembali

pada menu utama.

Cara Pemeliharaan Pesawat

Dalam seminggu sekali Infant Warmer harus dibersihkan dan setelah

melakukan tindakan terhadap bayi guna untuk menjaga kebersihan dan mencegah

bakteri yang dapat berkembang biak. Bersihkan Infant Warmer hanya

menggunakan sabun steril yang tidak berbau. Berikut adalah langkah-langkah

yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan Infant Warmer :

a. Pastikan sebelum Infant Warmer dibersihkan dalam keadaan mati atau

sudah dingin.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 48

Page 49: Lsung Print Observasi

b. Membersihkannya dengan cara membasuh dengan kain lap.

c. Lindungi kontroler dan jangan sampai ada air yang masuk mengenai

kontroler.

d. Lindungi juga lampu dan heater, serta jangan ada yang memasukkan

kedalam lubang fentilator yang berada diatas kepala Infant Warmer.

e. Pisahkan partisi tempat tidur dan lap dengan air hingga bersih.

f. Bersihkan dan cuci kasur tidur dengan air dan sabun kemudian lap

hingga bersih.

g. Bersihkan juga tempat tidur dengan lap dan air sabun

6. DEFIBRILATOR

Spesifikasi Pesawat

Nama : Defribilator

Merk : AGLIENT

Type : DERGARD 4000

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 49

Page 50: Lsung Print Observasi

Model : M4735A

Serial : US00111158

Power : 100-240 V

Amp : 1.5 A

Frek : 56-60 Hz

Made : USA

Fungsi Pesawat

Adalah alat resusitasi jantung pada saat jantung pasien mengalami

fibrilasi, dengan memberikan energi kejut listrik untuk

mengaktifkan kembali aktivitas jantung baik secara invasive

maupun non invasiva.

Prosedur Pengoperasian Pesawat

1. Sambungkan kabel power pada catu daya.

2. Putar selektor pada posisi monitor.

3. Pasang elektroda ECG pada pasien.

4. Tetukan jumlah energi (joule) dengan memutar selektor yang

diperlukan oleh pasien.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 50

Page 51: Lsung Print Observasi

5. Tekan salah satu tombol pedal defribilator untuk mengisi energi

atau jumlah joule yang dibutuhkan alarm akan berbunyi,tunggu

beberapa detik sampai dilayar monitor keluar tulisan ’defribilator

ready’.

6. Kemudian segera lakukan penembakan dengan menekan kedua

tombol pedal secara bersama.

7. Jika setelah selesi digunakan kembalikan selektor pada posisi

OFF.

8. Lepaskan kabel power pada catu daya.

Cara Pemeliharaan Pesawat

Persiapan

1. Siapkan perintah kerja.

2. Siapkan formulir kerja.

3. Siapkan dokumen teknis penyerta.

Servis manual.

Wiring diagram

4. Siapkan peralatan kerja.

Tool set electronic.

leakage current meter

defribillator analyzer.

multimeter.

5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan

material bantus

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 51

Page 52: Lsung Print Observasi

a. kontak liner.

b. Jelly.

c. Kertas rekam.

d. Amplas.

e. Kain lap.

f. Kuas.

g. Baterai.

h. Lampu indicator.

i. Cairan pembersih.

j. Pemberitahuan kepada user.

Pelaksanaan

1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat.

2. Cek dan periksa kondisi elektroda.

3. Cek tombol/switch, perbaiki bila perlu.

4. Cek baterai, lampu indikator, ganti bila perlu.

5. Cek sistem catudaya, perbaiki bila perlu.

6. Cek fungsi tombol charge dan discharge.

7. Lakukan pengukuran tahanan, kabel,

pembumian alat.

8. Lakukan pengukuran arus bocor.

9. Lakukan pengukuran energi (watt/joule).

10. Lakukan uji kinerja alat.

Pencatatan

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 52

Page 53: Lsung Print Observasi

1. Isi kartu pemeliharaan alat.

2. Isi formulir laporan kerja.

3. User menanadatangani laporan kerja dan alat

diserahkan kembali kepada user.

Pengemasan Alat Kerja dan Dokumen Teknis Peyerta

1. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan.

2. Cek dan rapikan dokumen teknis peyerta.

3. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis peyerta

ke tempat semula.

Pelaporan

Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi petugas

Gambar

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 53

Page 54: Lsung Print Observasi

7. PASIEN MONITOR

Spesifikasi Pesawat

Nama Alat : Pasien Monitor

Merk : General Elektrik

Model : Dash 2000

SN : 70001418

Power : 95 - 200 V

Amp : 150 – 500 A

Letak : Instalasi Bedah Sentral, ICU

Fungsi : Untuk Memonitor kondisi pasien dengan melihat

dilayar Monitor

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 54

Page 55: Lsung Print Observasi

Keterangan, dilayar monitor terdapat 5 diagram, yaitu:

ECG

SPO 2(kadar O2)

RESP (pernafasan)

NIBP (tekanan darah)

Temperatur Suhu Tubuh

Manual cara kerja pasient monitor DASH 2000

1. Sambungkan power kabel kelistrik PLN

2. Nyalakan unit dengan menekan tombol ON / OFF

3. Pasang elektroda untuk pengukuran ECG, cuff untuk NBP,

finger sensor untuk SPO2 dan temperatur directal atau skin

temperatur

4. Pilih menu admint menu dan klik pada admint pasien

5. Pilih menu ECG, NBP, SPO2, RR, dan tmp, kemudian setting

batas low dan high masing-masing menu tersebut sesuai

dengan kondisi pasien

6. Untuk melakukan pengeprintnan tekan tombol graph GO /

STOP

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 55

Page 56: Lsung Print Observasi

7. Jika unit tidak dipakai atau dimatikan pilih menu admint menu

pilih discharge pasien kemudian pilih discharge dan tombol

ON / OFF

Cara Perawatan DASH 2000

1. Sebelum membersihkan cabut kabel power dari listrik sekunder

2. Bersihkan dengan menggunakan spons halus dengan sedikit

sabun cair yang halus. Pada body unit dan kabel acsesoris

3. Jangan sambung kelistrik sebelum semuanya benar-benar

kering

4. Untuk menjaga keawetan kabel, gulung kabel dengan gulungan

besar lebih baik jika kabel digantung lurus.

5. Usakan ruangan pada suhu yang dingin.

6. Hindarkan unut dari kontak matahari langsung

7. Untuk Finger sensor, jangan dipasang keunit jika tidak

dipasang kepasien karena akan mengurangi lift time dari unit

tersebut

8. Selalu meminta teknisi tiap tiga bulan sekali untuk melakukan

riview error dan reconditioning batteray

9. Mintalah teknisi untuk melakukan teksi untuk melakukan

kalibrasi tiap satu tahun sekalitau unit menghalami kerusakan

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 56

Page 57: Lsung Print Observasi

8. ELEKTRO SURGERY UNIT

Spesifikasi Pesawat

Nama : Elektro Surgery Unit

Merk : AESCULAP

Power : 100 V ~ - 120 V

Type : GN 300

SN : 005640

Made : Jerman

Bipolar

Cut : 80 Watt / 1000 ohm

Coag : 80 Watt / 100 ohm

Frekuensi : 447 KHz

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 57

Page 58: Lsung Print Observasi

Monopolar

Cut : 300 Watt/500 ohm

Coag : 120 Watt / 500 ohm

Frekuensi : 447 KHz

Letak : Instalasi Bedah Sentral

Fungsi Pesawat

Adalah alat yang yang menghasilkan frekuensi tinggi untuk

melakukan pembedahan dengan keuntungan dapat meminimalkan

pendarahan dan meningkatkan sterilisasi pada jaringan.

Prosedur Pengoperasian Pesawat

1. Pasang kabel ’foot switch’.

2. Pasang kabel ’ plat pasien’. indikator lampu menyala dan

berbunyi jika plat pasien tidak terhubung/ tersambung.

3. Pasang kabel elektroda aktif.

4. Pasang kabel biopolar ’ foot swicth’.

5. Pasang kabel biopolar.

6. Pasang grounding.

7. Sambungkan kabel power dengan catudaya.

8. Tekan tombol ON.

9. Atur selektor keluaran monopolar yang diinginkan :

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 58

Page 59: Lsung Print Observasi

Putar selektor keluaran cutting.

Putar selektor keluaran coagulation, output dari ring 0 –

60 W.

Atur selektor volume untuk cutting (sebelah kanan

selector cutting).

10. Putar selector keluaran bipolar – coagulation, output dari ring

0 – 60 W.

11. Atur selector volume untuk coagulation / bipolar.(sebelah

kanan selektor coagulation - bipolar ).

12. Injak foot swicth / tekan tombol pada elektroda aktif jika akan

mengoperasi.

13. Tekan tombol OFF dan cabut kabel power / steker.

Cara Pemeliharaan Pesawat

A. PERSIAPAN

1. Siapkan perintah kerja

2. Siapkan formuler laporan kerja

3. Siapkan dokumen teknis penyerta: servis manual dan

wiring diagram.

4. Siapkan peralatan kerja: tool set elektronik, Multimeter,

simulator ECG, leakage current meter.

5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operational dan

material bantu.

6. Pemberitahuan pada user.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 59

Page 60: Lsung Print Observasi

B. PELAKSANAAN

1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat.

2. Cek dan bersihkan tombol switch, perbaiki bila perlu.

3. Cek baterai, lampu indikator, ganti bila perlu.

4. Cek semua fitting dan connector dari semua hubungan

listrik, bersihkan jika perlu.

5. Cek kondisi elektroda, bersihkan bila perlu.

6. Cek step respons dengan menekan tombol 1mv.

7. Cek fungsi alarm,perbaiki bila perlu.

8. Cek kecepatan kertas dan ketajaman rekaman.

9. Lakukan pelumasan pada roda gigi motor dan roll kertas

perekam.

10. Lalukan pengukuran arus bocor.

11. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat.

12. Lakukan uji kinerja alat.

C. PENCATATAN

1. Isi kartu pemeliharaan alat.

2. Isi formulir laporan kerja.

3. User menandatangani laporan kerja dan alat diserahkan

kembali kepada user.

D. PENGEMASAN ALAT KERJA DAN DOKUMEN TEKNIS

PENYERTA

1. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 60

Page 61: Lsung Print Observasi

2. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta.

3. Kembalikan alat kerja dan dokumen penyerta ke tempat

semula dan laporan selesai.

E. PELAPORAN

Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.

9. VENTILATOR

Spesifikasi Pesawat

Nama : VENTILATOR

Merk : AVEA

Model : 17312-09

Type : B

Kelas :1

SN : AJV02108

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 61

Page 62: Lsung Print Observasi

Power : 100,120 V ~ Unit 3A

230,240 V ~ Unit 1,5 A

Made : USA

Letak : Instalasi Bedah Sentral, ICU

Fungsi : Alat bantu pernafasan dengan range pernafasan yang

telah ditentukanBeep per menitnya

Keterangan : alat bantu ini biasanya digumakan untuk pasien gagal

nafas

Procedur pengoperasian Pesawat

1. Sambungan Ventilator dengan sumber gas O2, atur

flowrate sesuai dengan kebutuhan

2. Sambungkan mesin Ventilator dengan sumber PLN

3. Atur tidal Volume sesuai dengan kebutuhan

4. Atur frekuensi nafas/Rate nafas sesuai dengn kebutuhan

5. Atur perbandingan inspirasi dan ekspirasi (1:2) atau (1:3)

6. Sambungkan ventilator dengan Cyrcie respirasi

7. Ventilator siap digunakan

8. Cek nafas sesuai dengan frekuensi dan pengembangan dada

9. Jangan lupa bersihkan tube-tube agar terhindar dari infeksi

Indikasi Pemasangan Ventilator

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 62

Page 63: Lsung Print Observasi

1. Gangguan ventilasi

- Disfungsi otot napas : fatique, kelainan dinding toraks

- Penyakit neuromuskuler : GBS, poliomielitis, miastenia

gravis

- Sumbatan atau peningkatan tahanan jalan napas : edema

paru, pneumonia, status asmatikus

2. Gangguan oksigenasi

- Hipoksia yang refrakter

- WOB meningkat

- Perlu ‘PEEP’

3. Indikasi lain

- Pemberian sedatif berat atau pelumpuh otot

- Menurunkan kebutuhan oksigen (terutama kebutuhan

miokard)

- Menurunkan TIK, mencegah atelektasis

Pemantauan

1. Periksa BGA tiap 6 jam. Kecuali ada perubahan seting,

BGA diperiksa 20 menit setelah ada perubahan setting

Nilai standar : PCO2 = 35 – 45 mmHg

Saturasi O2 = 96 – 97 %

PaO2 = 80 – 100 mmHg

Bila PaO2 > 100 mmHg, FiO2 diturunkan bertahap 10 %.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 63

Page 64: Lsung Print Observasi

Bila PCO2 > 45 mmHg, MV dinaikkan.

Bila PCO2 < 35 mmHg, MV diturunkan

2. Buat foto toraks untuk melihat perkembangan klinis, letak

ETT dan komplikasi yang terjadi akibat pemasangan

ventilator

3. Observasi keadaan kardiovaskuler pasien : denyut jantung,

tekanan darah, sianosis, temperatur.

4. Auskultasi paru untuk mengetahui :

- letak tube

- perkembangan paru-paru yang simetris

- panjang tube

5. Periksa keseimbangan cairan dan elektrolit setiap hari

1. “Air Way Pressure” tidak boleh lebih dari 40 mmHg

2. “Expired Minute Volume” diperiksa tiap 2 jam

3. Usahakan selang nasogastrik tetap berfungsi

4. Perhatikan ada tidaknya “tension pneumothorax” dengan

melihat tanda-tanda sebagai berikut :

gelisah, kesadaran menurun

sianosis, distensi vena leher

trachea terdorong menjauh lokasi “tension

pneumothorax”

- salah satu dinding torak jadi mengembang

- pada perkusi terdapat timpani.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 64

Page 65: Lsung Print Observasi

10. MESIN ANASTESY

Spesifikasi Pesawat

Nama : Mesin Anastesy

Merk : aeonmed

Model : Aeon 7500A

SN : Aeon 7500A0703006

Main supply : 100...240 VAC

Frekunsi : 50-60 Hz

Current : 5A max

Main output : 240 V 2A

Frekuensi : 5 X 20 F

Current : 4,5A max

Made : China

Letak : Instalasi Bedah sentral

Fungsi : Untuk mengatur pemberian zat anastesy

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 65

Page 66: Lsung Print Observasi

pada pasien yang dioperasi, dilengkapi dengan

ventilator, patient monitor, pengaturan O2 dan

suction pump

Manual cara kerja :

1. Pastikan mesin anastesy terhubung dengan sumber gas

(O2,N2O)

2. Naikkan flow meter O2 sesuai dengan kebutuhan dan cek

pada kebocoran / tidak sebelum digunakan. Bila ada

kebocoran cari dan benahi, sampai tidak ada kebocoran

3. Buka vaporizzer sesuai dengan kebutuhan dengan agent

pilihan.

4. Berikan dengan sungkup muka atau sambungkan dengan

konektor endotracheal tube ke pasient

5. Atur APL/valve sesuai dengan kebutuhan

6. Setelah penggunaan agent/vaporizzer, diallnya diturunkan

sampai nol

Perhatian :

Jangan samapai keliru menghubungkan sumber gas (O2, N2O)

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 66

Page 67: Lsung Print Observasi

11. LAMPU OPERASI

Spesifikasi Pesawat :

Nama : Lampu Operasi

Merk : Estella

SN : 072400508V0.01

Power : 220 VAC

Frekuensi : 50/60 Hz

Made : Taiwan

Letak : Instalasi Bedah Sentral

Fungsi :Untuk Menerangi objek pada saat operasi

Keterangan : Bisa diatur daya terangnya, apabila lampu

utama putus maka indikator lampu merah

akan menyala,tetapi jika lampu back up

putus maka indikator tidak menyala.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 67

Page 68: Lsung Print Observasi

12. SUCTION PUMP

Spesifikasi pesawat

Nama : Suction Pump

Merk : Thomas

Model : 1632 GL

Volt :230 V

Cycle :50 Hz

Ampere :1.7

Letak :ICU, Instalas Bedah Sentral

Fungsi :Untuk menyedot cairan atau lendir didalam

Tubuh

Manual cara kerja SUCTION PUMP

1. Siapkan alat, cek botol suction isi dengan cairan

desinfektan pada level detector yang ditentukan

2. Pasang canular suction pada selang sesuai ukuran

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 68

Page 69: Lsung Print Observasi

3. Hubungkan stop kontak dengan arus listrik

4. Hidupka suction dengan memindah saklar

5. Alat siap digunakan

6. Buang cairan dalam botol, jika sudah mencapai batas

maximal. Ganti dengan desinfektan yang baru.

7. Bersihkan alat, bila selesai digunakan dan kembalikan ke

tempat penyimpanan sehingga alat dalam keadaan ready

Dasar Teori :

Sistem penyedotan pada suction pump ada 2 jenis

1. Sistem penyedotan dengan menggunakan kipas-kipas

kecil yang terpasang pada as motor dalam ruang penghisap

2. Sistem penyedotan dengan menggunakan katup dan

piston as sebagai penghisap

Sistem penyedotan dengan menggunaka kipas-kipas kecil

yang terbuat dari besi mempunyai keunggulan antara lain,

daya penyedotan yang besar dan getaran yang ditimbulkan

kecil. Umumnya pesawat suction pump dengan ukuran

yang besar menggunakan sistem penyedotan ini.

Penggerak utama pada pesawat jenis ini adalah sebuah

motor. Perputaran motor ini dimanfaatkan sebagai

penggerak . Motor yang digunakan adalah motor AC,DC

tergantung kebutuhan

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 69

Page 70: Lsung Print Observasi

13. INFUS PUMP

Spesifikasi Pesawat

Nama :Infus pump

Merk :Terumo

Type : TE-122

SN : 05020159

Power :100 ~ 240 V

Main fuse : ( T.0,5 A) x 2

Letak : instalasi rawat inap, IGD, Instalasi bedah

sentral,ICU

Fungsi : Untuk memasukkan infus yang waktu dan

dosis telah ditentukan dan disetting sendiri.

Cara Menggunakan INFUST PUMP TE-122

1. Sambungkan kabel kemesin dan sumber listrik.

2. Lakukan priming pada set INFUST, pastikan

tidak ada udara disepanjang selang

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 70

Page 71: Lsung Print Observasi

3. Tekan tombol power ON, mesin akan

melakukan “SELF CHECKING” semua tombol

alarm akan menyala. Display akan terbaca JJJJ

atau tttt.

4. Bila display terbaca JJJJ (posisi 1), berarti harus

digunakan set infust khusus pump TS*PM bila

display terbaca tttt (posisi 2), berarti harus

digunakan set infust biasa TS*A atau TK*A.

5. Buka pintu pump, geser klem yang terletak di

bawah lalu pasang set infust dan pastikan posisi

set infust dalam posisi lurus, tutup kembali

pintu pump.

6. Pasang drip sensor pada ruang penetesan

(chamber) set infust, diantara permukaan cairan

dan drip nozzle

7. Tekan tombol INFUSION SET ”15”19”20”60”,

sesuai dengan set infust yang digunakan. Atur

kecepatan aliran sesuai yang dikehendaki

8. Isi nilai D. Limit dengan menekan tombol select

lalu tekan tombol. Jika tidak menginginkan nilai

D. Limit, biarkan D. Limit--------, pastikan D.

Limit tidak terisi dengan angka 0.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 71

Page 72: Lsung Print Observasi

9. Hubungkan set infust dengan IV kateter, lalu

buka roler klem

10. Tekan tombol START, lampu indikator

operation akan menyala hijau. Berarti mesin

mulai beroperasi

11. Bila akan menghapus jumlah cairan yang sudah

masuk ke pasien, tekan tombol STOP 2X, lalu

tekan tombol Sml CLEAR

12. Lalu “COMPLETION” akan menyala bila

volume cairan yang masuk sudah mencapai D.

Limit yang diinginkan. Mesin akan stop, lampu

indikator akan berwarna merah

13. Untuk mengakhiri pemakaian infust pump,

tekan tombol STOP, buka pintu pump, lepaskan

set infust dari mesin, dan matikan mesin dengan

menekan tombol POWER

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 72

Page 73: Lsung Print Observasi

14. SHORT WAVE DIATERMI (SWD)

Spesifikasi Pesawat

Nama Lain : Short Wave Therapy Diatermy

Merk : Enraf –Nonius

Type : Curaplus 970

SN : 29042

Power : 230 V

Frekuensi : 50 – 60 Hz

Amp : 6 A

Made : Netherland

Letak : Ruang fisioterapi

Funsi :

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 73

Page 74: Lsung Print Observasi

Untuk terapi pasien yang mengguanakan

gelombang pendek yang dihasilkan dari pulsa

listrik

Untuk mengurangi peradangan

Untuk memperlancar peredaran darah

Prinsip kerja :

Menghasilkan gelombang mikro yang akan

meningkatkan metabolisme jaringan

Efek diatermy : Mengahasilka panas dan

meningkatkan efek fisiologis, mempunyai efek

terapi sehingga dapat melancarkan peredaran darah

Daya tembus : sampai 2 cm dibawah permukaan

kulit

Keterangan : Alat ini digunakan pada pasien ya g

nyeri tulang

Manual cara kerja pengguanaan Short Wave Diatermi

Persiapan

1. Beritahukan pada pasien apa yang akan dirasakan

selama proses terapi

2. Siapakan pasien pada posisi yang nyama

3. Siapakan alat didekat pasien

Pemakaian

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 74

Page 75: Lsung Print Observasi

1. Hubungkan alat Short wave Diatermi pada sumber

listrik

2. Lepaskan metal yang menempel didaerah sekitar

yang akan diterapi

3. Bersihkan kulit byang akan diterapi (minyak,

keringat)

4. Pasang kondensor atau drum pada daerah yang akan

diterapi sesuai dengan kebutuhan atau lokasi

penyakit

5. Atur jarak atau Space antar kondensor dengan

permukaan kulit

6. Pilih modulasi (intermiten / continous ) sesuai

kebutuhan

7. Tentukan lama waktu yang akan digunakan

8. Tekan tombol (-) menurunkan waktu

9. Tekan tombol (+) menaikkan waktu

10. Atur / naikkan intensitas pelan-pelan sesuai

kebutuhan

11. Pada akhir terapi :

Kembalikan pada angka (0) pengatur

intensitas

Jauhkan alat dari pasien

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 75

Page 76: Lsung Print Observasi

Matiakan alat dan kondisikan pada posisis

siap pakai

Periksa kembali kulit pasiaen untuk

memastikan ada atau tidaknya luka bakar

akibat terapi

15. ICING

Spesifikasi Pesawat

Nama : Icing

Merk : Polar Care

Weight : 23 oz.

Operating range : 36 to 37 degres F

Max presure : 0,5 PSI

Plug : 2,5 mm CTR.PIN positif

Thermometer Accurasi : + / - 2 0 F

Letak : Fisioterapi

Fungsi :

Untuk menghentikan pendarahan

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 76

Page 77: Lsung Print Observasi

Untuk mengurangi bengkak

Digunakan pada radang akut atau trauma akut

Manual cara kerja :

Persiapan

1. Beritahu apa yang akan dirasakan pasien selama proses

terapi

2. Siapakan pasien dalam posisi yang nyaman

3. Siapakan alat dekat pasien

Pemakaian

1. Masukkan air dan es dalam kotak polar care sampai garis

batas

2. Letakkan pompa didalam kokak sampai terendam air es

lalu tutup rapat

3. Sambungkan pompa dengan pad sampai terdengar bunyi “

Klik”

4. Lapisi handuk atau kain pada daerah kulit yang diterapi

sebelum ped ditempelkan

5. Hidupkan pompa dengan cara menghubungkan adaptor

pada sumber listrik

6. Atur suhu sesuai toleransi rasa dingin pada pasien

7. Pada akhir terapi :

Cabut penghubung adaptor dengan sumber listrik

Lepas ped dari kulit pasien

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 77

Page 78: Lsung Print Observasi

Periksa kembali kulit setelah diterapi untuk

memastikan tidak adanya iritasi

16. STIMULASI ELEKTRIK

Spesifikasi Pesawat

Nama : Stimulasi electrik

Merk : ENRAF NONIUS

Model : Sonoplus 491

SN : 23339

Power : 18 V DC

Ampere : 0,5 A

Made : Nederland

Spesifikasi ultrasond Diatermi

Merk : ENRAF NONIUS

Model : 1458.901

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 78

Page 79: Lsung Print Observasi

SN : 32079

Frekuensi : 1/3 MHz

ERA : 5 cm2

Letak : Ruang fisoterapi

Fungsi :

Untuk menstimulasi syaraf, otot

Untuk memperlancar paredaran darah

Untuk mengurangi nyeri

Untuk mengurangi bengkak

Untuk mengurangi peradangan

Cara kerja penggunaan Stimulasi elektrik

Persiapan

1. Beritahukan kepada pasien apa yang akan dirasakan

selam proses terapi

2. Siapakan pasien dengan posisi yang nyaman

3. Siapkan alat dekat pasien

Pemakaian

1. Hubungkan alat dengan submber listrik

2. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON

3. Bersihkan daerah yang akan diterapi

4. Basahi pad dengan air lalu tempelkan pada area

dermatom/titik nyeri/otot yang akan diterapi, ikat

pad dengan tali atau strap atau tindih dan sandbag

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 79

Page 80: Lsung Print Observasi

5. Atur jenis arus ( interferential/TENS/galvanic)

6. Atur lama waktu terapi 15-20 menit

7. Naikkan intensitas pelan-pelan sesuai toleransi

pasien sampai timbul kontraksi otot

8. Pada akhir terapi :

Lepas pad dari pasien

Jauhkan alat dari pasien

Periksa kembali kulit yang diterpi untuk

memastikan tidak adanya luka bakar / iritasi

kulit

Matikan alat

Kembalikan alat seperti posisis semula dan

kondisikan alat ready

17. SELIMUT PENGHANGAT

Spesifikasi Pesawat

Nama Lain : Alternating Pressure pump & Pad System

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 80

Page 81: Lsung Print Observasi

Merk : RUSCH

Model : PD 1010

SN : 00440

Power : 220 – 240 VAC

Ampere : 3.5 A

Made : Gerrman

Letak : ICU, IBS

Fungsi : Untuk menghangatkan pasien yang

kedinginan, biasanya pasien yang selesai

melakukan operasi

18. INFRA RED

Spesifikasi Pesawat

Nama : infra red

Merk : PHILIPS

Made : German

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 81

Page 82: Lsung Print Observasi

Power : 220 – 230 V

Frekuensi : 50 Hz

Daya : 150 Watt

Type : HP 3616

SN : 20007003

Fungsi : terapi panas atau untuk kasus nyeri

pada permukaan

Daya tembus : sekitar 1 cm

3. PERALATAN ELEKTRIKMEDIK

A. STERILISATOR AUTOCLAVE

Spesifikasi Pesawat

Nama : Sterilisator (AUTOCLAVE)

Merk : EASTERN

Model No : EA / 020

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 82

Page 83: Lsung Print Observasi

Chamber size : 45*30 cm

Hydraulic test : 5 kg / cm2

Working range : 1.3 kg/cm2

Main suply :220 V (AC)

Power Consumption : 0 KW

Meg date :199/6/1990

Letak : Instalasi Bedah Sentral

Fungsi pesawat : Untuk mensterilkan suatu benda atau alat

dengan menggunakan media Pemanas

Dasar Teori :

AUTO CLAVE Adalah suatu proses untuk membebaskan atau

membunuh kuman – kuman atau bakteri yang terdapat pada benda atau alat – alat

medis, untuk proses tersebut digunakan suatu alat yabg dinamkan sterilisation.

Sterilisation antara lain digunakan dalam bidang kedokteran atau laboratorium

sebelum dilakukan pembedahan atau operasi alat – lat medis disterilkan terlebih

dahulu. Dalam bidang kedokteran biasanya alat ini digunakan untuk menterilkan :

Alat – alat operasi, seperti gunting, pisau bedah, pinset dll.

Baju operasi, sarung tangan, tutup kepala dll.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 83

Page 84: Lsung Print Observasi

Cairan – cairan tertentu dll.

Sedangkan di ruangan laboratorium farmasi sterilisator biasanya digunakan

untuk mensterilkan cairan, aquades yang nantinya digunakan untuka campuran

obat dan keperluan farmasi lainnya.

Pada dasarnya proses sterilisasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

1) Sterilisasi basah ( autoclave )

2) sterisasi kering

3) sterilisasi dengan ultraviolet

STERILISASI BASAH (AUTOCLAVE)

Proses sterilsasi pada pesawat ini dengan menggunakan uap panas, uap

panas yang digunakan bisa didapat dengan dua cara, yaitu:

1) Dalam pesawat tersebut generator uap atau

2) Menggunakan generator uap di tempat lain (di luar pesawat)

Pesawat Autoclave ini biasanya digunakan pada bagian farmasi

Blok Diagram

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 84

Tm

SH9PLN

F2

F1

L1

L2

Page 85: Lsung Print Observasi

KETERANGAN :

S1 : Main switch on / off

L2 : Lampu indikator input jala – jala

L1 : Lampu indikator filamen, akan terus menyala sebelum temperatur yang

dikehendaki turun.

SH9 : Micro Switch

Tm : Timer

C : Pengatur temperatur

Cara kerja :

1. Sebelum pesawat di ON kan atur dahulu temperatur yang kita kehendaki

yaitu diatas 100 derajat celcius, juga diatur lamanya proses sterilisasi

melalui timer.

2. Kemudian S1 ditekan supply dari PLN akan masuk ke pesawat, lampu

indikator L1, L2 akan menyala ,pada filamen akan terjadi pemanasan

3. Panas yang dihasilkan filamen akan terus naik sampai temperatur filamen

yang dikehendaki

4. Setelah batas temperatur yang dikehendaki tercapai micro switch SH9

akan memutuskan hubungan , sehingg filamen tidak mendapat supply

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 85

OC

Page 86: Lsung Print Observasi

5. Micro switch akan menghubungkan kembali supplydari PLN,bila

temperatur sudah turun.

Dengan terhubungnya micro switch ini, maka filamen akan melakukan

pemanasan lagi.Begitulah proses tersebut terjadi berulang –ulang

GANGGUAN / KELUHAN PADA PESAWAT STERILISATOR

Untuk pesawat sterilisator basah dan kering umumnya gangguan dan

kerusakan yang mungkin terjadi adalah sama

Kemungkinan kerusakan yang terjadi :

1. Pesawat tidak bekerja sama sekali

- Periksa apakah ada arus yang masuk ke pesawat atau tidak

- Periksa apakah mesin switch bekerja atau tidak

- Bila pesawat dilengkapi dengan fuse (pengaman) periksa fuse tersebut

apakah putus atau tidak.

2. Tidak terjadi panas

- Periksa apakah relay bekerja dengan baik atau tidak

- Periksa pula kontak – kontak nya

- Periksa pula filamen nya, apakah filamen dalam keadaan baik atau

tidak

3. Panas yang terjadi tidak terkontrol

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 86

Page 87: Lsung Print Observasi

- Periksa thermostatnya

- Bila terdapat pengatur panasperiksa pula pengatur pans tersebut

PEMELIHARAAN

1. Pada pesawat sterilisator basah, air dalam tabung jangan sampai habis

(kering) sama sekali, hal ini penting untuk menjaga agar filamen – filamen

pemanas tidak cepat rusak / putus.

2. Jaga kebersihan saluran pipa – pipanya.

3. Penggunaan pesawat yang sesuai dengan petunjuk.

4. Bersihkan pesawat setiap kali selesai digunakan.

5. Untuk pesawat sterilisator basah, jangan dioperasikan tanpa menggunakan

air, hal ini akan mengakibatkan tempat air kehitam – hitaman akibat

panas.

6. Hubungkan perkabelan ke body pesawat dengan arde pada stop kontak

harus selalu diperhatikan

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 87

Page 88: Lsung Print Observasi

B. PROCESING FILM

Spesifikasi Pesawat

Nama : Procesing film

Power : 220 V

Frekuensi : 50-60 Hz

Amp : 2.5 A

Type : ecomat 21 Automatic Processing Film

Fungsi : Untuk menyetak hasil photo rontgen

Prosedur Pengoperasian Pesawat

a. Menghidupkan automatic processing film

1. Tekan tombol power pada posisi ON

2. Putar kran air.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 88

Page 89: Lsung Print Observasi

3. Tunggu sampai lampu indikasi ready menyala.

4. Masukkan film.

b. Mematikan processing film

1. Matikan kran air.

2. Tekan tombol power pada posisi OFF

4. ALAT LABORATORIUM

A. CENTRIFUGE

Spesifikasi Pesawat :

Nama pesawat : Micro Haemotrocit Centrifuge

Merk : Hhe – 24

Ser-No : Aa – 04007

Tegangan : AC 110 / 220 V

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 89

Page 90: Lsung Print Observasi

Frekuensi : 50 / 60 Hz

Kecepatan : 12000 rpmm

Made : Soul, Korea

Fungsi : Untuk memisahkan partikel-partikel dalam suatu

larutan yang mempunyai berat molekul yang

berbeda

Dasar Teori :

Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi,

memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge.

Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel

darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.

Ada beberapa klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain :

General Purpose Centrifuge

General Purpose Centrifuge Model biasanya adalah tabletop ( bisa diletakkan

di atas meja ) yang dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau

cairan lain dari bahan padat yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya

berkecepatan 0-3000 rpm, dan bisa menampung sampel dari 5-100 ml.

Micro Centrifuge

Micro Centrifuge atau disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus

pada kecepatan tinggi. Volume micotubes berkisar 0.5-2.0 ml.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 90

Page 91: Lsung Print Observasi

Speciality Centrifuge

Yaitu centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik. Seperti

microhematocrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang

untuk pemakaian spesifik di laboratorium klinik. Microhematocrit centrifuge

adalah merupakan variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel

kapiler untuk pengukuran volume hematocrit pack cell, sedangkan Blood

Bank Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai di bank darah dan serologi

yang dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung.

Jenis lain adalah centrifuge berkecepatan tinggi, yaitu ultracentrifuges dan

refrigerated centrifuges. Centrifuge berkecepatan tinggi berputar pada

kecepatan 0-20.000 rpm dan ultracentrifuge berputar pada kecepatan di atas

50.000 rpm.

Kebanyakan centrifuge ini dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk

menjaga sampel tetap dingin selama sentrifugasi. Centrifuge ini lazim dipakai

di laboratorium penelitian.

JENIS-JENIS ROTOR PADA CENTRIFUGE :

1. Swing Out / Horizontal Rotor

Keuntungan

Menghasilkan butiran endapan yang terdistribusi merata.

Dapat disesuaikan dengan berbagai tabung.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 91

Page 92: Lsung Print Observasi

Bisa untuk volume tunggal yang besar.

Kerugian

Kecepatannya terbatas.

Menimbulkan gesekan yang tinggi( bunyi,panas,kecepatannya lambat).

Ada bagian bergerak yang lebih banyak.

2. Fixed Angle Rotor

Keuntungan

Bisa berkecepatan tinggi.

Memberikan jalur pemisahan yang lebih pendek.

Memberikan dukungan tube yang lebih maksimum Menghasilkan

gesekan dan panas yang lebih sedikit

Kerugian

Menghasilkan butiran endapan yang tidak rata

Memiliki kapasitas yang lebih terbatas

Membuat tube menerima tekanan yang tinggi

Tips tube, tube tanpa tutup tidak bisa diisi penuh.

3. Drum Rotor

Keuntungan

Menghasilkan butiran endapan yang terdistribusi merata

Memiliki kapasitas besar

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 92

Page 93: Lsung Print Observasi

Kerugian

Terbatas pada micro-volume tube

Tidak dapat menghasilkan tenaga yang sama dengan angle rotor

4. Winshield Rotor

Keuntungan

Mengurangi tingkat gesekan dan panas

Meningkatkan kecepatan potensial dari swing-out rotor

Kerugian

Meningkatkan cost rotor

Meningkatkan berat rotor

Memerlukan tempatyang lebih besar untuk menampung winshield

PEMAKAIAN CENTRIFUGE SEHARI-HARI

Sebelum memulai centrifuge, pastikan bahwa tutupnya terpasang dan

terkunci.

Jangan pernah membuka tutup selama centrifuge berlangsung.

Periksa kebersihan ruang centrifuge, segera bersihkan semua tumpahan.

SELALU Melakukan Tindakan Pengamanan Universal (Biohazard)

Setimbangkan muatan centrifuge sebelum pemakaian. Gunakan shield dan

tube yang benar.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 93

Page 94: Lsung Print Observasi

Amati dan lakukan tindakan yang sesuai jika ada bunyi atau getaran yang

tidak lazim selama pemakaian..

Putar sampel dengan tutup terpasang

Gunakan hanya tube yang diperuntukkan untuk centrifuge tersebut.

PEMERIKSAAN KINERJA

Frekuensi pemeriksaan bervariasi bergantung pada peraturan pemerintah yang

berlaku dan referensi dari supplier, namun umumnya dianjurkan bahwa

pemeriksaan fungsi dilakukan setiap enam bulan dan didokumentasikan. Ini

meliputi verifikasi RPM centrifuge dengan photo-tachometer external dan waktu

harus diverifikasi dengan digital timer atau stop watch.

C. SPECTRO PHOTOMETER

Spesifkasi :

Nama pesawat : Spectro photometer

Model : Biotron

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 94

Page 95: Lsung Print Observasi

Power : 220 V

Frekuensi : 50 / 60 Hz

Teori Dasar :

Prinsip dasar dari suatu pesawat spektro photometer adalah mengukur intensitas

cahaya monokromatis setelah melewati suatu larutan sample yakni dengan

menerapkan hokum BEER LAMBERT, dimana bila suatu cahaya melewati

larutan berwarna maka cahaya tersebut sebagaian akan diabsorbsi (di serap ).Ada

dua macam spektro photometer :

1. Single Beam

Yaitu spektro photometer yang dilengkapi dengan 1 buah detektor

2. Double Beam

Yaitu spektro photometer yang menggunakan 2 buah detector,dimana detector

ini berfungsi untuk mendeteksi intensitas cahaya yang sudah diabsorbsi.

Umumnya jenis double beam ini sering digunakan karena lebih teliti dalam

pembacaannya

Fungsi Alat :

Spectro Photometer adalah alat laboratorium untuk mengukur kosentrasi suatu

larutan secara kuantitatif menggunakan spectrum warna dengan sistem optic dan

elektronik. Spektro photometer umumnya dipakai untuk mendiagnosa atau

memeriksa komponen darah seperti SGOT,SGPT,Bilirubin,Direct

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 95

Page 96: Lsung Print Observasi

Prinsip Kerja :

Catu daya yang sudah dilengkapi dengan stabilisator berfungsi untuk melayani

kebutuhan tegangan pada bagian light source, phototranduser, amplifier dan meter

out put /display. Sistem optic akan mengatur jumlah berkas cahaya lampu sumber

yang akan dilewatkan pada sample. Keluran dari sistem optic diberikan pada

phototranduser dan phototranduser ini akan merubah besaran cahaya menjadi

besaran listrik. Karena besaran listrik yang dihasilkan phototranduser kecil sekali,

maka sebelum dibaca pada meter output / ditampilkan terlebih dahulu diperkuat

oleh amplifier. Dan setelah diperkuat beberapa kali maka besaran tersebut

ditunjukan oleh indicator display ( meter output ) atau meter.

Ganggaun yang mungkin terjadi pada Spectro photometer :

Arus listrik tidak stabil

Ada gangguan cahaya dari luar

Ada kotoran yang menempel pada kuvet

Ada partikel – partikel di dalam larutan

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 96

Page 97: Lsung Print Observasi

D. HEMATOLOGI ANALYZER

Spesifikasi Pesawat

Nama : Hematologi Analyzer

Merk : Nihon Kohden

Type : MEK 7222 K

SN : 00431

Power : 220 V

Daya : 250 watt

Letak : Laboratorium

Made : Jepang

Fungsi : untuk pemeriksaan darah lengkap

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 97

Page 98: Lsung Print Observasi

Cara kerja

1. Tekan tombol ON

2. Pilih menu Identitas pada layar monitor

3. Pilih Numerik / Angka

4. Klik OK

5. Masukkan tabung sampel darah keprobe sesuai kebutuhan alat

6. Setelah selesai klik Print

Perawatan Alat

a. Setiap 1000 pasien ganti filter

b. Setiap 3000 pasien ganti pump

E. BLOOD ANALYS SISTEM

Spesifikasi Pesawat

Nama : blood Analys Sistem

Merk : Irma Tru Point

SN : 40120

Made : USA

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 98

Page 99: Lsung Print Observasi

Power : 220 V

Letak : Laboratorium

Fungsi : Untuk menganalisis gas darah

Petunjuk penggunaan Blood Gas Analyzer

1. Siapakan sampel darah pada sirynge 1 cc, 2 cc, atau 3 cc secukupnya

minimal 250 ul atau dengan spuit kapiler (125 ul)

2. Hubungkan kabel power kelistrik, bila tidak menggunakan baterai

3. Sentuh pojok kanan atas atau pojok kanan bawqah layar LCD

menggunakan ujung jari, untuk menghidupkan alat (jangan

menggunakan benda keras untuk menghidupka)

4. Sentuh tulisan “patient test” hingga muncul tulisan “SELECT

PRODUCTYPE”

5. Pilih jenis cartridge misal : “CC”, maka sentuh kotak CC

6. Buka bungkus cartridge, lepas stiker biru yang menempel dicartridge

lalu masukkan cartridge kemesin

7. Masukkan ketik “lot number dan cal.code”, dengan menyentuh

tulisan edit sesuai dengan yang tertera dibungkus cirtridge, bila lot

number dan cal.code berbeda, bila selai sentuh tulisa NEXT

8. Biarka mesin melakukan “self calibration” hingga muncul tulisa

calibration complet

9. Buak tutup tempat masukkan sampel pada cartridge, lalu pasang

sirynge ke cartridge kemudian tekan sirynge hingga sapel darah rata

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 99

Page 100: Lsung Print Observasi

menutupi sensor (dalam waktu 4 menit sampel harus masuk ke

cartridge)

10. Sentuh bagian “TEST” biarkan mesin menganalisa sample selama 90

detik

11. Setelah muncul nilai hasil pengukuran, sentuh tulisa “Print” untuk

mencetak hasil pengukuran pada kertas

12. Sentuh tulisa “Down” hingga muncul tulisan “REMOVE and of

CARTRIDGE

13. Cabut cartridge

14. Sentuh tulisan “Quit” untuk mematiakan mesin

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 100

Page 101: Lsung Print Observasi

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengikuti kegiatan Observasi tingkat I selama 13 hari untuk

mengisi liburan semester bagi kami mahasiswa tingkat I semester 2 Politeknik

Kesehatan Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik di Rumah Sakit

Muhhammadiyah Lamongan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa :

1. Observasi tingkat I ini merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi setiap

mahasiswa Politeknik Kesehatan Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik,

karena kegiatan ini memberikan bekal kepada mahasiswa sehingga

mahasiswa dapat mengenal alat kesehatan yang ada di rumah sakit, serta

dapat mengetehui fungsi dan cara kerja alat tersebut.

2. Kegiatan Observasi tingkat I ini juga dapat memberikan pengalaman kerja

bagi mahasiswa dapat melihat secara langsung bagaimana situasi dan

kondisi kerja dalam suatu rumah sakit serta memahami dan mengerti

tentang bidang pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawabnya.

3. Instalasi Pemeliharaan Sarana dalam suatu Rumah Sakit di tuntut untuk

menguasi banyak hal, karena sebagai seorang teknis, kita wajib untuk

memiliki kemampuan lebih karena nantinya kita tidak hanya di beri

tanggung jawab untuk memelihara dan memperbaiki peralatan medis,

tetapi juga peralatan non medis

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 101

Page 102: Lsung Print Observasi

B. Saran

Untuk pihak POLTEKKES Surabaya, sebaiknya memberikan teori dasar

tentang peralatan medis yang ada di Rumah Sakit, sehingga mahasiswa dapat

dengan mudah memahami dan mengerti fungsi dan cara kerja suatu peralatan

medis.

OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 102