lsung print observasi
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu tercapainya kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan tingkat kesehatan
masyarakat yang tinggi dengan meningkatkan mutu lingkungan, perubahan
tingkah laku masyarakat yang menyeluruh dan merata. Sehingga Indonesia sehat
2010 dapat tercapai dan terlaksana dengan lancar.
Perkembangan dan kemajuan teknologi pada peralatan medis yang
semakin pesat dan tiada hentinya, selalu menuntut kita untuk menjadi tenaga
profesional yang berkecimpung dibidang elektromedik. Tenaga ahli elektromedik
akan selalu dibutuhkan untuk menangani dan mengelolah peralatan medis tersebut
baik dalam pengoperasian, perawatan, serta perbaikan sehingga alat tersebut dapat
bermanfaat untuk jangka waktu lama.
Politeknik kesehatan surabaya jurusan teknik elektromedik adalah salah
satu media study yang dituntut untuk mencetak tenaga ahli dalam bidang
elektromedik. Dimana tenaga ahli tersebut dapat mengoprasikan, merawat serta
memperbaiki peralatan-peralatan elektro di bidang medis.
Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL tingkat 1) di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan ini di harapkan menjadi acuan bagi setiap mahasiswa
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 1
untuk lebih mengenal bentuk dan jenis peralatan medis serta memahami fungsi
dan kerja peralatan medis yang bisa digunakan di Rumah Sakit.
1.2. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan dan manfaat secara umum
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang peralatan kedokteran
yang ada di Rumah Sakit.
Mahasiswa dapat mengetahui suasana kerja di lingkungan Rumah
Sakit terutama di bidang instalasi pemeliharaan sarana.
Mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja di lingkungan Rumah
Sakit.
Mahasiswa mendapatkan informasi baru sebagai bahan masukan bagi
mahasiswa untuk mendalami masalah elektromedik lebih lanjut.
2. Tujuan dan manfaat secara kusus
Mahasiswa mampu mengatahui macam-macam peralatan
medis, cara kerja, dan bagaimana perawatan peralatan medis tersebut.
Sehingga mahasiswa dapat menganalisis, mengevakuasi, memperbaiki
serta dapat melakukan perawatan secara rutin dan berkala pada
peralatan medis yang ada.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 2
1.3. Metode Pelaksanaan
Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL tingkat 1) di Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan dilaksanakan selama 13 Hari mulai dari tanggal 3
juli 2010 sampai dengan tanggal 15 juli 2010. Kegiatan ini dilaksanakan di
hari kerja yaitu sabtu sampai kamis, mulai pukul 07.00-14.00 WIB.
1.4. Ruang Lingkup
Pelaksanaan PKL meliputi pengenalan tentang bagian-bagian dan fungsi
dari suatu alat medis tertentu, serta perbaikan kerusakan peralatan medis
yang terdapat di RS Muhammadiyah Lamongan. Yang meliputi peralatan
medis Radiologi, Elektromedik, Elektrikmedik, dan alat laboratorium.
1.5. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH LAMONGAN
BAB III IPS
BAB IV PEMBAHASAN ALAT
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 3
BAB II
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
I. Identifikasi
1. Nama Pelayanan Kesehatan : Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
- Luas Tanah : 22.396 M ²
- Luas Bangunan : 3.680 M2 (sudah mencapai + 80% dari
rencana master plan)
2. Pemilik : PimpinanDaerah Muhammadiyah Lamongan
3. Nama Direktur : dr. H. Faisol Ama, M.Sc
4. Izin Operasional dari Depkes : HK.07.06/III/1280/07 (berakhir 9 Juli 2012)
5. Akreditasi KARS Depkes :
16 Pelayanan : Sertifikat masih di Kemenkes RI
6. Alamat Lengkap : Jln. Jaksa Agung Suprapto No 76 Lamongan
62215
Telp. 0322-322834 (Hunting), 08123082211
Fax. 0322 - 314048
Email : [email protected]
II. Sejarah Singkat
Diawali sebuah Pos Kesehatan Bencana Banjir di Lamongan, berkembang
menjadi Balai Kesehatan Islam (BAKIS)/PKU Muhammadiyah Daerah
Lamongan yang didirikan pada bulan Agustus tahun 1968. Lahan yang
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 4
ditempati dengan menyewa bangunan di Jalan K. H. Ahmad Dahlan no. 7
Lamongan sampai dengan tahun 1978. Selanjutnya dengan usaha nyata dan
sungguh sungguh tanpa pamrih dari para pendiri dan pengurusnya (Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Lamongan), mendapat hibah dari Bapak H. Usman
Dimyati (pemilik lahan), maka fungsi sekedar pelayanan pengobatan
ditingkatkan dengan tambahan pelayanan BKIA/Klinik KB yang kemudian
dikembangkan menjadi Rumah Bersalin dengan kapasitas 6 (enam) tempat
tidur.
Sejalan dengan perkembangan, saat ini Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan menempati gedung baru diatas lahan seluas 22.396 M2 di jalan
Jaksa Agung Suprapto, Lamongan. Peletakan batu pertama pembangunan
tahap awal dilaksanakan oleh Gubernur Jawa Timur Bpk. Basofi Soedirman
tgl 17 Oktober 1994 dan peresmiannya dilaksanakan oleh Bpk. Menko Kesra
Azwar Anas pada tgl 5 Juli 1997. Dengan pelayanan medis yang lebih modern
dalam lingkungan yang asri dan bernuansa Islami, kami terus berupaya untuk
mewujudkan visi, misi, motto dan tujuan RS..
III. Visi,Misi, dan Tujuan Rumah Sakit Muhammdiyah Lamongan
Dalam menjalankan roda pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah
Sakit Muhammdiyah Lamongan mempunyai Visi dan Misi yang dijadikan
pedoman dan memberikan semangat kerja untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 5
Adapun Visi dan Misi tersebut adalah sebagai berikut :
Visi : Menjadikan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan Sebagai
Perwujudan dari Iman dan Ibadah kepada Allah SWT dan
Sarana Amal Sholeh.
Misi :
Menjadikan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Sebagai Amal Usaha Pelayanan Kesehatan yang Islami,
Profesional dan Bermutu.
Menjadikan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Sebagai Sarana dakwah Amal Ma’ruf Nahi Mungkar serta
Sebagai Sarana.Untuk Mewujudkan Masyarakat dan
Keluarga Yang Sehat Sejahtera
Motto : Cepat, Bermutu, Terjangkau dan Islami
Tujuan : Mewujudkan derajad kesehatan yang optimal bagi semua
lapisan masyarakat dalam rangka terwujudnya masyarakat
utama adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT, melalui
pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
menyeluruh.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 6
IV. Sruktur Organisasi
V. Instalasi Sarana Dan Pra Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
A. Rawat Jalan
1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 Jam
2. Poliklinik Umum dan Spesialis
a. Klinik Umum i. Klinik Paru
b. Klinik Penyakit Dalam j. Klinik Mata
c. Klinik Anak k. Klinik THT
d. Klinik Kebidanan l. Klinik Alternatif & Akupunktur
e. Klinik Bedah m. Klinik Rehab Medik
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 7
f. Klinik Jantung n. Klinik Psikiatri / Kesehatan Jiwa
g. Klinik Syaraf O General Check Up
h. Klinik Gigi
3 Klinik Sub Spesialis
a. Bedah Urologi
b. Bedah Orthopedi
c. Bedah Syaraf
d. Bedah Kepala Leher
4. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
a. Home Care (Layanan Kunjungan Rumah)
b. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
c. PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat RS) yang dilakukan di
masing-masing ruangan
d. Klub Diabetes Mellitus
e. Bincang Sehat (Melalui media Radio di Prameswara FM Lamongan)
f. Bakti Sosial Secara Rutin
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 8
B. Rawat Inap
1. Jumlah Tempat Tidur, terdiri dari : (Ditambah Ruang Kamar Operasi : 4 ruangan)
KELAS VVIP VIP A VIP B VIP C I IIB IIA III TOTAL
Pav. Sakinah 0 0 0 1 0 2 3 8 14
Pav. Roudhoh 0 0 0 0 0 0 0 17 17
Pav. Marwah 0 1 0 2 2 6 12 24 47
Pav.
Multazam1 8 0 4 0 0 0 0 13
I P I 0 0 0 0 7 0 0 0 7
U P P A 0 0 0 0 0 3 0 0 3
Pav. Shofa 0 0 0 1 1 6 12 16 36
Pav. Zam-
Zam0 0 0 0 0 2 4 12 18
TOTAL 1 9 0 81
019 31 77 155
C. Penunjang Medis (24 Jam)
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 9
Apotik / Instalasi
Farmasi
Laboratorium Klinik
Bank Darah
Radiologi :
X-Ray
CT Scan
USG
ECHO-Kardiografi
Optik
Instalasi Pemeliharaan
Sarana
Layanan Kerohanian
Pemulasaraan Jenazah
Instalasi Ambulance
Instalasi Gizi
D. Penunjang Umum
Perpustakaan
Incinerator
Laundry
Sterilisasi Central
Inst. Pengolahan Air
Limbah
Area Hotspot (Free Wifi)
R. Pertemuan Umum
(Auditorium)
R. Komite Medis
SIRS (Jaringan Intranet)
Warung Telekomunikasi
Mini Market
E. Layanan Unggulan
One Day Surgery
Persalinan tanpa rasa nyeri
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 10
Pemeriksaan Pap Smear
Pemriksaan Kesehatan General/Medical Cek Up (buat perorangan
maupun instansi)
Massasge (pijat) untuk pasien post partum
VI. Jumlah Sumber Daya Manusia
Jenis Spesifikasi Tenaga Full
Timer
Part Timer
Tenaga Medis 1. Jumlah Dokter Umum 18 orang 7 orang
2. Jumlah Dokter Gigi 1 orang 1 orang
3. Jumlah Dokter Spesialis 6 orang 25 orang
4. Jumlah Dokter Seluruhnya 25 orang 33 orang
Full Timer Part Timer
Tenaga Paramedis 1. Jumlah Paramedis Keperawatan 137 orang 16 orang
2. Jumlah Bidan 9 orang 1 orang
3. Jumlah Paramedis Non
Keperawatan
75 orang 3 orang
4. Jumlah Paramedis Seluruhnya 221 orang 20 orang
Full Timer Part Timer
Tenaga Non Medis 1. Apoteker 3 orang 0 orang
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 11
2. Sarjana Lain 18 orang 1 orang
3. Lain-lain 73 orang 45 orang
4. Jumlah Tenaga Non Medis
Seluruhnya
120 orang 46 orang
Total Tenaga 366 orang 99 orang
VII. ANALISA SITUASI LINGKUNGAN
Populasi : 1.243.783 orang Fartility rate : 1.01 %
Luas Wilayah : 1.812,8 KM2 (181.280.300 Ha)
Batas Utara : LautJawa
Batas Timur : Kabupaten Gresik
Batas Selatan : Kabupaten Mojokerto & Jombang
Batas Barat : Kabupaten Bojonegoro & Tuban
Fasilitas kesehatan : 33 Puskesmas
Posyandu : 1732
Puskesmas dengan dokter : 33
Puskesmas dg Rawat Inap : 29 (@ + 10 TT)
Puskesmas pembantu : 108
Balai pengobatan : 27
BAB III
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 12
INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA ( IPS )
A) Instalasi Pemeliharaan Sarana ( IPS )
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayananan kesehatan kepada
masyarakat yang diwujudkan dalam tindakan pencegahan, penyembuhan sampai
paemulihan penderita sakit, yang mana hal ini seperti management dan berbagai
sarana dan prasarana sebagai unsur penunjang pelayanan kesehatan.
Sarana dan prasarana tentu memerlukan pengelolaan tersendiri sehingga
akan memberikan kepuasan dan hasil kerja seperti yang diharapkan. Satu-satunya
institusi yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana
kesehatan adalah Instalasi Pemeliharaan Sarana ( IPS ).
B) Tujuan
IPS adalah salah satu unsur yang ada dalam jaringan kegiatan Rumah Sakit
Muhammadiyah Lamongan secara keseluruhan, sehingga keberadaannya tidak
dapat terlepas dari jaringan kegiatan dalam bidang pemeliharaan maupun
perencanaan baik fisik maupun pengadaan yang membutuhkan data-data teknis
secara lengkap.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju,
maka dalam tubuh IPS dibutuhkan tenaga-tenaga yang bertanggung jawab dalam
pemeliharaan peralatan medik dan elektronika, meliputi :
1. Pemeliharaan
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 13
2. Perencanaan kegiatan pemeliharaan
3. Operetor utility
4. Pengukuran dan kalibrasi
5. Rekeyasa dan rancangan bangun
6. Management informasi dan pemeliharaan
7. Pengawasan pelaksanaan pengadaan dan pekerjaan
8. Pendidikan
9. Pengawasan fasilitas dan keslamatan kerja
C) Struktur Organisasi
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 14
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan belum mempunyai Instalasi
Pemeliharaan Sarana yang berdiri sendiri. Adapun struktur organisasinya adalah :
BAB IV
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 15
GEDUNG MEKANIK DAN KONSTRUKSI
PENDINGINELEKTRO
LISTRIK
Kabag IPS dan Logistik
Kasubag IPS
ELEKTROMEDIK
PEMBAHASAN PERALATAN MEDIS
A. Alat-alat medis RS. Muhammadiyah Lamongan
Peralatan medis di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, antara lain :
1. Peralatan Radiologi
1. CT – SCAN
Spesifikasi Pesawat
Nama : CT-SCAN
Merk : General Electrik (GE)
Type : CT Hispeed DX/i
Jenis : Single Slice
Made : Jepang
Fungsi : untuk mendektesi kelainan – kelainan seluruh tubuh.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 16
CT scan dapat mendeteksi adanya penyakit stroke, tumor
otak, radang otak,hydrocephalus dan kelainan – kelainan
congenital.
Prosedure Operational CT HiSpeed DX/i
1. Prosedure menghidupkan alat CT SCAN(CT HiSpeed DX/i)
b. Tekan tombol ON yang terletak dibagian kanan bawah pada operator
control (OC)
c. Sytem akan melakukan STARTING UP secara otomatis
d. Tekan juga tombol ON pada UPS untuk menghidupkan monitor
2. Prosedure mematikan alat CT SCAN (CT HiSpeed DX/i)
a. Klik menu SHUT DOWN pada monitor kiri atas
b. Klik OK
c. Sytem akan melakukan Shutting down secara otomatis sampai keluar
pesan bahwa siap dimatikan
d. Tekan tombol OFF yang terletak dibagian kanan bawah pada OC
e. Tekan tombol OFF pada UPS untuk mematikan monitor
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 17
3. Setiapa 24 jam sekali CT SCAN ( CT HiSpeed Dx/i ) harus dilakukan
warming up untuk menghindari adanya ring artifact dan gambarkan hasil
CT SCAN yang kurang optimum, Berikut langkah-langkah “ WARMING
UP” :
a. klik menu WARMING UP pada monitor
b. Klik DAILY CALIBRATION
c. Klik OK
d. Klik CONFIRM
e. Tekan tombol START SCAN pada keyboard
f. Kalau sudah lengkap, klik OK
PROSEDUR PEMERIKSAAN CT SCAN DENGAN CT HiSPeed DX/i
Sebelum melakukan Scaning terhadap pasien, masukan data informasi
pasien terlebih dahulu supaya pasien tidak terlalu lama menunggu diatas meja
pemeriksaan.
a. Klik New Patient pada layar monitor
b. Masukkan data pasien pada kolom informasi
c. Jika data sudah lengkap,pilihlah protokol sesuai dengn anatomi
organ yang akan discanning
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 18
d. Pasang HEAD HOLDER (penyangga kepala) Untuk head fist
seperti CT SCAN kepala, orbita, mastoid, sinus dan organ lain
yang ada dikepala atau pasang CRADLE EXTENDER
(penyangga kaki ) untuk feet fist dibuat untuk CT SCAN Thorax,
Thoracolumbal, Abdomen, Pelvis dan Extremitas
e. Baringkan pasien diatas meja pemeriksaan, posisiskan objek yang
akan discan tepat berada ditengah (ISO CENTER)
f. Gunakan body strop umtuk fiksasi tubuh pasien
g. Gunakan lampu infra merah untuk memposisikan objek supaya
tepat ditengah (ISO CENTER). Intruksikan pasien untuk tutup
mata pada waktu sinar infra merah menyala
h. Tekan tombol LANDMARK (External/Internal)
i. Matikan lampu infra merah sebelum meninggalkan pasien
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 19
2. USG (ULTRA SONOGRAPHY)
Spesifikasi Pesawat
Model : Logiq 100 pro
Voltage : 100-240, 170 VA, 1 phase
Frekuensi : 50/60 Hz
REF : 2306690
SN : 50526 W 53
Letak : Ruang Radiologi
Fungsi : Untuk melihat, mendiagnosa suatu janin atau
penyakit yang ada didalam tubuh dengan
menggunakan diagnostik
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 20
Keuntungan USG : Hasilnya cepat(dengan menempelkan probe
pada permukaan kulit yang sudah diberi gel
dan hasilnya akan dapat langsung ditampilkan
dilayar monitor
Prinsip Kerja : Untuk mengubah energi listrik atau pulsa listrik
menjadi tampilan gambar
Prosedure Pengoperasian Pesawat
1) Persiapan
1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan atau tindakan
2. Lepaskan penutup debu
3. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai keperluan
4. Siapkan bahan operasional ( jeli, film polaroit atau kertas
grafik)
5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian
2) Pemanasan
1. Hubungkan dengan catu daya
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 21
2. Hidupkan alat dengan menekan atau memutar tombol
ON/OFF keposisi ON
3. Aktifkan tombol-tombol lain yang diperlukan
4. Lakukan pemanasan secukupnya
3) Pelaksanaan
1. Perhatikan protap pelayanan
2. Masukkan data pasien
3. Tentukan dan fungsikan moda sesuai jenis pemeriksaan
4. Oleskan geli secukupnya pada permukaan obyek
5. Lakukan tindakan pemeriksaan
6. Setelah ditemukan obyek yang diinginkan kemudian
tekan tombol FREEZE
7. Lakukan pengukuran obyek dengan menekan tombol
TRACK BALL/CLIPER
8. Lakukan pemotretan/recording apabila diperlukan
4) Pengemasan atau penyimpanan
1. Kembalikan tombol-tombol ke posisi OFF atau
minimum/nol
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 22
2. Matikan alat dengan memutar/menekan tombol ON/OFF
ke posisi OFF
3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
4. Lepaskan probe dari alat dan bersihkan dengan kain
halus atau tissue
5. Lepaskan dan simpan aksesoris pada tempatnya
6. Simpan bahan operasional pada tempatnya
7. Pasang penutup debu
8. Simpan alat pada tempatnya
9. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien
Cara Pemeliharaan Pesawat
I. Persiapan
a. Siapkan perintah kerja
b. Siapkan formulir laporan kerja
c. Siapkan dokumen teknis penyerta :
a. Service Manual
b. Wiring Diagram
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 23
d. Siapkan peralatan kerja :
a. Tool Set Electronic
b. Tool Set Mechanic
c. Multimeter
d. Leakage Current Meter
e. Osciloscope
e. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu :
a. Film polaroid
b. Kertas printer
c. Contact cleaner
d. Pasta jelly
e. Kain lap halus dan kapas
f. Pemberitahuan kepada user
II. Pelaksanaan
1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
2. Cek tombol-tombol, joystick/track ball
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 24
3. Cek probe, monitor, bersihkan bila perlu
4. Cek printer/camera polaroid dan shutter camera
polaroid
5. Cek sensitivitas dan brightness dalam bentuk tampilan
dengan menggunakan probe, adjustment bila perlu
6. Lakukan pengukuran arus bocor
7. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat
8. Lakukan uji kinerja alat
III. Pencatatan
1. Isi kartu pemeliharaan alat
2. Isi formulir laporan kerja
3. User menandatangani laporan kerja dan alat
diserahkan kembali pada user
IV. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta
1. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan
2. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
3. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta
ke tempat semula
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 25
Prinsip peralatan DIAGNOSTIK :
Gelombang – gelombang suara dengan frekuensi tinggi
dipancarkan ke dalam tubuh, kemudian pantulan – pantulan suara
diterima kembali. Geme / echo yang diterima kembali adalah
obyek yang mempunyai Acoustic Impedance yang berbeda.
BLOCK DIAGRAM SYSTEM USG
Keterangan :
1. Keyboard 6. Tx Rx Unit
2. Form Panal 7. Monitor
3. DSC Unit 8. Monitor
4. TV monitor 9. Probe
5. Panel Interface 10. Power Supply
Fungsi tiap – tiap block bagian :
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 26
1
2
3
5 6
10 9
4
7 8
1. PANEL INTERFACE : Penghubung dari front panel ke modul
TxRx dan DSC.
2. KEYBOARD FRONT PANEL :Berbentuk mesin tik dan berfungsi
melakukan program.
3. FRONT PANEL : Tempat dari panel control, pengaturan
tombol – tombol kontras, G,
Intensitas dan lain – lain.
4. DSC : Untuk menyimpan data yang diterima
dan ditruskan ke monitor.
Hasil penggambaran yang didisplaikan pada monitor merupakan pengirisan
penampang ( cross sectional ) secar real time / staltie.
Metode Soaning terdiri dari :
1. Lineur Scaning
2. Scetor Scaning
3. Compound Scaning
4. Radial Scaning
USG dapat digunakan yang diukur adalah :
Kehamilan
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 27
Jantung
Otak
Keuntungan pemakaian USG :
Non Implasif.
Aman bagi penderita dan operator.
Dapat memberikan informasi.
Dapat mendeteksi dan memeriksa organ yang bergerak.
Pemeriksaan dapat dilakukan cepat dan dapat dibaca langsung.
Scanning dapat dilakukan berturut – turut dan memberikan
informasi progresivitas.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 28
3. GENERAL X- RAY
Spesifikasi Pesawat
Nama : General X-Ray
Merk : Hitachi
Type : PC – 125 - AB
S/N : KC - 18243101
Fungsi Pesawat
Adalah suatu alat yang menghasilkan energi radiasi dan
dipergunakan untuk tindakan radiography dan fluoroscopy untuk
mendiagnose gangguan pada tubuh pasien.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 29
Blok Diagram Pesawat
Cara Kerja Blok Diagram
1. Main switch ON, maka tegangan dari power supply /
tegangan 220 V melalui main fuse akan mengalir ke auto
trafo.
2. Lalu masuk ke rangkaian control panel, pada saat itu juga
auto trafo sudah mendapat tegangan, pada saat itu pula
primer trafo filament mendapat tegangan, sehingga filament
sudah menyala dan sudah tersedia electron diujung filamen.
Untuk mengatur banyaknya electron, bisa menggunakan
tegangan input dari trafo filamen melalui / mengatur mA
regulator, biasanya tegangan sekunder filamen antara 6 –
20 Volt beban kosong (tidak ada beban).
3. Setelah itu masuk ke trafo tegangan tinggi (HTT), tapi
sebelumnya mengatur waktu melalui timer, bila timer sudah
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 30
Tegangan 220 V Control Panel Trafo Tegangan Tinggi
Tabung Sinar - X
Sinar – X / Output
menyala / ON, maka tegangan dari auto trafo akan masuk
ke primer trafo tegangan tinggi (HTT).
4. Akibat primer trafo tegangan tinggi (HTT) mendapat
tegangan maka sekunder trafo tegangan tinggi (HTT) ada
tegangan dan akan memberikan supply ke anoda dan
katoda. Sehingga pada X – Ray Tube / tabung sinar X –
Ray terjadi loncatan elektron dari katoda ke anoda, apabila
anoda positif dan katoda negatif, sehingga menghasilkan X
– Ray / sinar - X searah.
Prosedur Pengoperasian Pesawat
A. Persiapan
1. Lepaskan penutup debu.
2. Siapkan aksesories.
3. Siapkan bahan operational.
4. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan
monitoring dosis radiasi.
5. Periksa hubungan alat keterminal pembumian.
B. Pemanasan
1. Hubungkan alat dengan catu daya.
2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol
ON/OFF keposisi ON.
3. Set Voltage regulator aktifkan tombol lain yang
diperlukan.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 31
4. Lakukan pemanasan secukupnya.
C. Pelaksanaan
1. Perhatikan protabe pelayanan.
2. Atur kondisi Pemotretan dan tempatkan kaset yang
berisi film pada objek pemotretan.
3. Lakukan pengisian muatan dengan menekan tombol
charge, perhatikan indikator.
4. Tekan tombol preparation dan lakukan pemotretan
dengan menekan tombol exposure.
5. Ambil film untuk proses lebih lanjut.
D. Pemanasan atau penyimpanan
1. Lakukan pengosongan muatan dengan menekan
tombol discharge, perhatikan indikator.
2. Kembalikan tombol regulator keposisi minimum atau
nol.
3. Atur sistem mekanik (tabung X- Ray, meja pasien,
tube stand) keposisi aman.
4. Matikan alat dengan menekan/ memutar toombol
ON/OFF keposisi OFF.
5. Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
6. Bersihkan alat.
7. Pasang penutup debu.
8. Catat beban kerja alat.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 32
2.Peralatan Elektromedik
1. ELEKTRO CARDIOGRAPH (ECG)
Spesifikasi Peasawat
Nama : ELEKTRO CARDIOGRAPH (ECG)
Model : Cardi Suny C120
Voltage : 100-200 V -30 VA/200-240V -30VA
Frekuensi : 50/60 Hz
Serial No. : 06100199
Made :Japan
Fungsi : Suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi
sinyal bioelekrtik jantung dan menghasilkan
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 33
rekaman berupa grafik pada kertas perekam.
Pulsa ECG (GRAFIK STANDART ECG)
Hasil gambar Lead I, II, III
Hasil gambar aVR, aVL, dan aVF
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 34
Hasil gambar V1, V2, V3
Hasil gambar V4, V5, V6
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 35
Blok Diagram ECG sederhana
Lead Dasar (Lead bipolar/lead standar)
Lead standart ini mengukur perbedaan potensial bidang frontal tubuh
terdiri dari:
Lead I : mengukur potensial antara Left Arm (LA) terhadap Right Arm
(RA)
Lead II : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Right Arm
(RA)
Lead III : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Left Arm
(LA)
Cara pemasangan Elektroda yang membentuk
segitiga Einthoven
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 36
LEAD SELECTOR
PREAMP POWER AMP
POWER SUPPLY
MOTOR PAPER
SWITCH RECORDING
PRINT HEAT
Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan logam yang dikenal sebagai
elektroda. Elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik-titik
pengukuran diatas.
Pemasangan Elektroda yang dianjurkan oleh
American Heart Association
V1 : Ruang iga IV pada garis sternal kanan
V2 : Ruang iga IV pada garis sternal kiri
V3 : Terletak diantara V2 dan V4
V4 : Ruang iga V garis tengah Clavikula kiri
V5 : Ruang iga V garis axilla depan kiri
V6 : Ruang iga V garis axilla tengah kiri
Cara kerja :
1. Pasang elektrode ECO/penghubung alat ke pasien
2. Hidupkan alat, pilih :
a. Hubungkan power ke saklar, jika menggunakan jala-jala pln
b. Menggunakan baterai charger, jika tak menggunakan jala-jala pln
3. Tekan saklar on/off
4. Tekan auto tau manual untuk memilih cara pengoperasian alat, jika
menekan secara manual
5. Tekan run untuk memulai pengukuran
6. Tekan stop untuk menghentikan pengukuran
Cara pemeliharaan alat :
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 37
1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
2. Cek dan bersihkan tombol/switch, perbaiki bila perlu
3. Cek baterai
4. Cek semua fitting dan konektor d ari semua hubungan listri, bersihkan
bila perlu
5. Cek kondisi elektroda, bersihkan bila perlu
6. Cek step respon dengan menekan 1 mV
7. Cek kecepatan kertas dan ketajaman rekaman kertas
8. Lakukan pelumasan pada roda gigi motor dan rol kertas perekam
9. Luruskan kabel elektroda saat melakukan pengukuran
2. DOPPLER
Spesifikasi Pesawat
Nama : Doppler
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 38
Mode l : BF 600
Frekuensi : 2,2 /3,3/5,5/Mhz ± 10%
Line : AC 220 V 50 Hz
Power : 30 W
Letak : Ruang Bersalin (SAKINAH)
Fungsi : alat ini untuk mendeteksi benda-benda yang
bergerak di dalam tubuh, misalnya jantung, aliran
darah dll. Hasil yang di peroleh dari pendektesian
ini berbentuk suara. Pada prinsipnya DOPPLER di
pergunakan untuk mendekteksi benda-benda yang
bergerak atau mengalir tetapi tidak konstan
(membentuk pulsa / denyut) Janin juga dapat di
deteksi. Pada umur 10 minggu sudah dik etahui
detak jantungnya, 11-16 minggu dapat di rekam
20 minggu di dengar dengan stetoskope
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 39
BLOK DIAGRAM DOPPLER
Di dalam blok diagram terdapat transmitter dan receiever sebagai probe.
3. SYRINGE PUMP
Spesifikasi Pesawat
Nama : Syringe Pump
Merk : TERUMO
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 40
SA LEE X ITE DO SC IL
A M P Tr
A U D IOA M P
D E TR F
A M P
T
R
O B Y E K
P R O B E
SP IK E R
Type : TE-311
SN : 02010100
Model : Perfusor compact 5
Volatage : 220 V
Made : Tokyo, Japan
Letak : Instalasi rawat inap, instalasi gawat darurat,
instalasi bedah sentral
Fungsi Pesawat :
Adalah suatu alat untuk memasukkan obat(terapi obat) kedalam
tubuh pasien sesuai setingan pada alat tersebut.
Prosedur Pengoperasian Pesawat
1. Sambungkan kabel power pada catudaya
2. Tekan tombol ’on/off’. Semua elemen display tampil selama
kurang lebih 2 detik dan akan ada bunyi alarm.
3. Buka pemegang syringe, geser tuas pengunci dan tarik mekanis
penggerak syringe keluar atau ke kanan. Masukkan syringe
yang telah diisi obat, sehingga plat grip dan plat penekan
syringe pada tempatnya. Tutup kembali syringe holder. Jika
syringe masuk dengan benar, tuas drive otomatis akan
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 41
mengunci. Nomer atau type syringe yang muncul harus sesuai
dengan yang digunakan.
4. Jika kode syringe sesuai dengan syringe yang dipakai, tekan F.
5. Sambungkan syringe pump ke pasien dengan menggunakan
selang sambungan kompatibel.
6. Isikan kecepatan antara 0.01 dan 200.0 mm/jam, untuk
mengubahnya tekan C, lalu isikan angka bart.
7. Tekan START.
8. Menghentikan infuse, tekan STOP lepaskan sambungkan ke
pasien.
9. Untuk mematikan unit tekan tombol ON/OFF selama 2 detik.
4. INFANT INCUBATOR
Spesifikasi Pesawat
Nama : Infant Incubator
Merk : TESENA
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 42
Type : TSN 910 SC
Line Voltage : 220 V/ 50 Hz
Ampere : 2A
Power comption : 250 W
Control Mode :
Skin temp count – servo count system
incubator temp-count—manual count sistem
Temperatur Control : Serve Control
Skin temp setting : 34-38o C kenaikan tiap 0,1
o C
Skin temp indicator 20o-40oC
Temperatur Limiter Alarm : Dapat di dengar dan diamati untuk
kegagalan untuk suhu >38oC
Alarm : Dapat didengar dan diamati untuk kegagalan
fan,sensor skin
Humudity Indicator : Hygrometer digital 20 – 100%
Termometer : Termometer alkohol max 50 oC kenaikan
0,1 oC
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 43
Made : Indonesia
Fungsi Pesawat
Adalah suatu alat yang digunakan untuk merawat bayi premature
atau mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) dengan cara
memberikan temperature dan kelembapan yang stabil sesuai dengan
kondisi dalam kandungan ibu.
Prosedur Pengoperasian Pesawat.
1. Tekan tombol powerr utama (ON/OFF),maka indikator power
pada panel akan menyala.
2. Tekan soft button selam 3 detik, maka semua indikator pada
panel akan menyala.
3. Tampilan pada display menunjukkan suhu ruang (display atas)
dan suhu kulit (display bawah).
4. Setting temperature
- Tekan tombol menu pada kondisis awal , maka akan
muncul tampilan suhu yang sedang digunakan.
- Tekan tombol menu seakli lagi untuk mengganti sensor
yang akan disetting (skin atau air).
- Tekan ’up’ atau ’down’ untuk memilih sensor skin atau
air,lalu tekan ‘enter’.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 44
- Tekan ‘up’ atau ‘down’ untuk setting suhu yang
diinginkan lalu tekan ‘enter’(setting angka mulai dari
puluhan, satuan lalu desimal).
- Setelah setting suhu, diamkan 3 detik maka akn kembali
kemenu awal.
5. Untuk menampilkan nilai kelembapan atau humidity, tekan
tombol pada menu awal, maka tampilan LED akan tertulis hdt.
Selama 3 detik maka tampilan akan kembali pada tampilan
utama.
Cara Pemeliharaan Pesawat
Dalam seminggu sekali Incubator harus dibersihkan untuk
menjaga kebersihan dan mencegah bakteri yang berkembang biak.
Bersihkan Incubator bayi hanya dengan menggunakan sabun
pembersih yang tidak berbau. Langkah berikut harus dilakukan
untuk menjaga kebersihan Incubator bayi :
- Pastikan sebelum Incubator dibersihkan dalam keaadan tidak
menyala atau sudah dingin.
- Buka Hood penghangat dengan cara mengangkatnya keatas.
Sampai engselnya mengunci. Bersihkan hood akrilik Incubator.
Lap sampai kering.
- Angkat tempat tidur dan plat alumunium.
-Bersihkan tempat tidur dan plat alumunium dengan air.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 45
-Buka kontroler dengan cara menariknya keluar dengan membuka
terlebih dahulu scrup yang terpasang.
-Angkat tempat air dan bersihkan penampungnya dengan cara :
mengurasnya lalu isi kembali airnya dengan air bersih. Jangan
mengisi air terlalu banyak.
-Bersihkan saluran udara.
-Ganti Filter udara jika sudah kotor.
5. KUVE INCUBATOR
Spesifikasi Pesawat
Nama : Kuve Incubator
Letak : Ruang Neonatus
Power : 220 V AC
Fungsi Pesawat
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 46
Adalah suatu alat yang digunakan untuk menghangatkan bayi agar
suhu tubuh bayi dalam kondisi yang diinginkan
Prosedur Pengoperasian Pesawat
a. Tekan tombol power utama, maka indikator power
panel akan menyala.
b. Tampilan pada display menunjukkan suhu ruang
(display atas) dan suhu kulit (display bawah).
c. Setting timer :
- pilih settingan manual atau otomatis dengan menggunakan
tombol ’UP’ (manual) atau ’Down’ (otomatis).
- Jika memilih settingan manual, maka hour meter akan
langsung berjalan setelah melakukan penyettingan suhu.
- Kemudian tekan ’menu’ untuk kembali ke menu awal, yaitu
pilihan settingan menu.
- Jika memilih auto timer (Down), maka harus `memasukkan
waktu yang diinginkan.
- Setting jam dan menit dengan tombol ’Up’ dan ’Down’.
Setting dimulai dari jam. Setiap selesai melakukan setting (jam
ataupun menit) tekan ’Skin/Enter’.
- Setelah menekan ’Skin/Enter’, maka maka hour meter akan
langsung berjalan.
- Setelah setting timer selesai, tekan ’menu’ untuk kembali ke
menu awal.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 47
d. Setelah timer disetting (baik manual ataupun otomatis),
selanjutnya adalah menyetting temperature.
e. Setting temperature
- Tekan tombol ’UP’, maka akan muncul jenis sensor yang
sedang digunakan dan suhu yang sedang disetting.
- Tekan skin/enter ’untuk memilih sensor skin atau
’Air/Back’untuk memilih sensor air.
- Tekan ’Up’ atau ’Down’ untuk setting suhu yang diinginkan
lalu tekan ’Enter’ (setting angka nilai dari puluhan, satuan, lalu
desimal).
f. Jika timer selesai, alarm akan berbunyi, tekan ’alarm silent’ untuk
reset dan mematikan alarm.
g. Untuk menampilkan nilai humidity, tekan tombol
’Down/humidity’. Setelah 3 detik maka tampilan akan kembali
pada menu utama.
Cara Pemeliharaan Pesawat
Dalam seminggu sekali Infant Warmer harus dibersihkan dan setelah
melakukan tindakan terhadap bayi guna untuk menjaga kebersihan dan mencegah
bakteri yang dapat berkembang biak. Bersihkan Infant Warmer hanya
menggunakan sabun steril yang tidak berbau. Berikut adalah langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk menjaga kebersihan Infant Warmer :
a. Pastikan sebelum Infant Warmer dibersihkan dalam keadaan mati atau
sudah dingin.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 48
b. Membersihkannya dengan cara membasuh dengan kain lap.
c. Lindungi kontroler dan jangan sampai ada air yang masuk mengenai
kontroler.
d. Lindungi juga lampu dan heater, serta jangan ada yang memasukkan
kedalam lubang fentilator yang berada diatas kepala Infant Warmer.
e. Pisahkan partisi tempat tidur dan lap dengan air hingga bersih.
f. Bersihkan dan cuci kasur tidur dengan air dan sabun kemudian lap
hingga bersih.
g. Bersihkan juga tempat tidur dengan lap dan air sabun
6. DEFIBRILATOR
Spesifikasi Pesawat
Nama : Defribilator
Merk : AGLIENT
Type : DERGARD 4000
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 49
Model : M4735A
Serial : US00111158
Power : 100-240 V
Amp : 1.5 A
Frek : 56-60 Hz
Made : USA
Fungsi Pesawat
Adalah alat resusitasi jantung pada saat jantung pasien mengalami
fibrilasi, dengan memberikan energi kejut listrik untuk
mengaktifkan kembali aktivitas jantung baik secara invasive
maupun non invasiva.
Prosedur Pengoperasian Pesawat
1. Sambungkan kabel power pada catu daya.
2. Putar selektor pada posisi monitor.
3. Pasang elektroda ECG pada pasien.
4. Tetukan jumlah energi (joule) dengan memutar selektor yang
diperlukan oleh pasien.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 50
5. Tekan salah satu tombol pedal defribilator untuk mengisi energi
atau jumlah joule yang dibutuhkan alarm akan berbunyi,tunggu
beberapa detik sampai dilayar monitor keluar tulisan ’defribilator
ready’.
6. Kemudian segera lakukan penembakan dengan menekan kedua
tombol pedal secara bersama.
7. Jika setelah selesi digunakan kembalikan selektor pada posisi
OFF.
8. Lepaskan kabel power pada catu daya.
Cara Pemeliharaan Pesawat
Persiapan
1. Siapkan perintah kerja.
2. Siapkan formulir kerja.
3. Siapkan dokumen teknis penyerta.
Servis manual.
Wiring diagram
4. Siapkan peralatan kerja.
Tool set electronic.
leakage current meter
defribillator analyzer.
multimeter.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantus
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 51
a. kontak liner.
b. Jelly.
c. Kertas rekam.
d. Amplas.
e. Kain lap.
f. Kuas.
g. Baterai.
h. Lampu indicator.
i. Cairan pembersih.
j. Pemberitahuan kepada user.
Pelaksanaan
1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat.
2. Cek dan periksa kondisi elektroda.
3. Cek tombol/switch, perbaiki bila perlu.
4. Cek baterai, lampu indikator, ganti bila perlu.
5. Cek sistem catudaya, perbaiki bila perlu.
6. Cek fungsi tombol charge dan discharge.
7. Lakukan pengukuran tahanan, kabel,
pembumian alat.
8. Lakukan pengukuran arus bocor.
9. Lakukan pengukuran energi (watt/joule).
10. Lakukan uji kinerja alat.
Pencatatan
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 52
1. Isi kartu pemeliharaan alat.
2. Isi formulir laporan kerja.
3. User menanadatangani laporan kerja dan alat
diserahkan kembali kepada user.
Pengemasan Alat Kerja dan Dokumen Teknis Peyerta
1. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan.
2. Cek dan rapikan dokumen teknis peyerta.
3. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis peyerta
ke tempat semula.
Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi petugas
Gambar
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 53
7. PASIEN MONITOR
Spesifikasi Pesawat
Nama Alat : Pasien Monitor
Merk : General Elektrik
Model : Dash 2000
SN : 70001418
Power : 95 - 200 V
Amp : 150 – 500 A
Letak : Instalasi Bedah Sentral, ICU
Fungsi : Untuk Memonitor kondisi pasien dengan melihat
dilayar Monitor
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 54
Keterangan, dilayar monitor terdapat 5 diagram, yaitu:
ECG
SPO 2(kadar O2)
RESP (pernafasan)
NIBP (tekanan darah)
Temperatur Suhu Tubuh
Manual cara kerja pasient monitor DASH 2000
1. Sambungkan power kabel kelistrik PLN
2. Nyalakan unit dengan menekan tombol ON / OFF
3. Pasang elektroda untuk pengukuran ECG, cuff untuk NBP,
finger sensor untuk SPO2 dan temperatur directal atau skin
temperatur
4. Pilih menu admint menu dan klik pada admint pasien
5. Pilih menu ECG, NBP, SPO2, RR, dan tmp, kemudian setting
batas low dan high masing-masing menu tersebut sesuai
dengan kondisi pasien
6. Untuk melakukan pengeprintnan tekan tombol graph GO /
STOP
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 55
7. Jika unit tidak dipakai atau dimatikan pilih menu admint menu
pilih discharge pasien kemudian pilih discharge dan tombol
ON / OFF
Cara Perawatan DASH 2000
1. Sebelum membersihkan cabut kabel power dari listrik sekunder
2. Bersihkan dengan menggunakan spons halus dengan sedikit
sabun cair yang halus. Pada body unit dan kabel acsesoris
3. Jangan sambung kelistrik sebelum semuanya benar-benar
kering
4. Untuk menjaga keawetan kabel, gulung kabel dengan gulungan
besar lebih baik jika kabel digantung lurus.
5. Usakan ruangan pada suhu yang dingin.
6. Hindarkan unut dari kontak matahari langsung
7. Untuk Finger sensor, jangan dipasang keunit jika tidak
dipasang kepasien karena akan mengurangi lift time dari unit
tersebut
8. Selalu meminta teknisi tiap tiga bulan sekali untuk melakukan
riview error dan reconditioning batteray
9. Mintalah teknisi untuk melakukan teksi untuk melakukan
kalibrasi tiap satu tahun sekalitau unit menghalami kerusakan
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 56
8. ELEKTRO SURGERY UNIT
Spesifikasi Pesawat
Nama : Elektro Surgery Unit
Merk : AESCULAP
Power : 100 V ~ - 120 V
Type : GN 300
SN : 005640
Made : Jerman
Bipolar
Cut : 80 Watt / 1000 ohm
Coag : 80 Watt / 100 ohm
Frekuensi : 447 KHz
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 57
Monopolar
Cut : 300 Watt/500 ohm
Coag : 120 Watt / 500 ohm
Frekuensi : 447 KHz
Letak : Instalasi Bedah Sentral
Fungsi Pesawat
Adalah alat yang yang menghasilkan frekuensi tinggi untuk
melakukan pembedahan dengan keuntungan dapat meminimalkan
pendarahan dan meningkatkan sterilisasi pada jaringan.
Prosedur Pengoperasian Pesawat
1. Pasang kabel ’foot switch’.
2. Pasang kabel ’ plat pasien’. indikator lampu menyala dan
berbunyi jika plat pasien tidak terhubung/ tersambung.
3. Pasang kabel elektroda aktif.
4. Pasang kabel biopolar ’ foot swicth’.
5. Pasang kabel biopolar.
6. Pasang grounding.
7. Sambungkan kabel power dengan catudaya.
8. Tekan tombol ON.
9. Atur selektor keluaran monopolar yang diinginkan :
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 58
Putar selektor keluaran cutting.
Putar selektor keluaran coagulation, output dari ring 0 –
60 W.
Atur selektor volume untuk cutting (sebelah kanan
selector cutting).
10. Putar selector keluaran bipolar – coagulation, output dari ring
0 – 60 W.
11. Atur selector volume untuk coagulation / bipolar.(sebelah
kanan selektor coagulation - bipolar ).
12. Injak foot swicth / tekan tombol pada elektroda aktif jika akan
mengoperasi.
13. Tekan tombol OFF dan cabut kabel power / steker.
Cara Pemeliharaan Pesawat
A. PERSIAPAN
1. Siapkan perintah kerja
2. Siapkan formuler laporan kerja
3. Siapkan dokumen teknis penyerta: servis manual dan
wiring diagram.
4. Siapkan peralatan kerja: tool set elektronik, Multimeter,
simulator ECG, leakage current meter.
5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operational dan
material bantu.
6. Pemberitahuan pada user.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 59
B. PELAKSANAAN
1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat.
2. Cek dan bersihkan tombol switch, perbaiki bila perlu.
3. Cek baterai, lampu indikator, ganti bila perlu.
4. Cek semua fitting dan connector dari semua hubungan
listrik, bersihkan jika perlu.
5. Cek kondisi elektroda, bersihkan bila perlu.
6. Cek step respons dengan menekan tombol 1mv.
7. Cek fungsi alarm,perbaiki bila perlu.
8. Cek kecepatan kertas dan ketajaman rekaman.
9. Lakukan pelumasan pada roda gigi motor dan roll kertas
perekam.
10. Lalukan pengukuran arus bocor.
11. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat.
12. Lakukan uji kinerja alat.
C. PENCATATAN
1. Isi kartu pemeliharaan alat.
2. Isi formulir laporan kerja.
3. User menandatangani laporan kerja dan alat diserahkan
kembali kepada user.
D. PENGEMASAN ALAT KERJA DAN DOKUMEN TEKNIS
PENYERTA
1. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 60
2. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta.
3. Kembalikan alat kerja dan dokumen penyerta ke tempat
semula dan laporan selesai.
E. PELAPORAN
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.
9. VENTILATOR
Spesifikasi Pesawat
Nama : VENTILATOR
Merk : AVEA
Model : 17312-09
Type : B
Kelas :1
SN : AJV02108
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 61
Power : 100,120 V ~ Unit 3A
230,240 V ~ Unit 1,5 A
Made : USA
Letak : Instalasi Bedah Sentral, ICU
Fungsi : Alat bantu pernafasan dengan range pernafasan yang
telah ditentukanBeep per menitnya
Keterangan : alat bantu ini biasanya digumakan untuk pasien gagal
nafas
Procedur pengoperasian Pesawat
1. Sambungan Ventilator dengan sumber gas O2, atur
flowrate sesuai dengan kebutuhan
2. Sambungkan mesin Ventilator dengan sumber PLN
3. Atur tidal Volume sesuai dengan kebutuhan
4. Atur frekuensi nafas/Rate nafas sesuai dengn kebutuhan
5. Atur perbandingan inspirasi dan ekspirasi (1:2) atau (1:3)
6. Sambungkan ventilator dengan Cyrcie respirasi
7. Ventilator siap digunakan
8. Cek nafas sesuai dengan frekuensi dan pengembangan dada
9. Jangan lupa bersihkan tube-tube agar terhindar dari infeksi
Indikasi Pemasangan Ventilator
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 62
1. Gangguan ventilasi
- Disfungsi otot napas : fatique, kelainan dinding toraks
- Penyakit neuromuskuler : GBS, poliomielitis, miastenia
gravis
- Sumbatan atau peningkatan tahanan jalan napas : edema
paru, pneumonia, status asmatikus
2. Gangguan oksigenasi
- Hipoksia yang refrakter
- WOB meningkat
- Perlu ‘PEEP’
3. Indikasi lain
- Pemberian sedatif berat atau pelumpuh otot
- Menurunkan kebutuhan oksigen (terutama kebutuhan
miokard)
- Menurunkan TIK, mencegah atelektasis
Pemantauan
1. Periksa BGA tiap 6 jam. Kecuali ada perubahan seting,
BGA diperiksa 20 menit setelah ada perubahan setting
Nilai standar : PCO2 = 35 – 45 mmHg
Saturasi O2 = 96 – 97 %
PaO2 = 80 – 100 mmHg
Bila PaO2 > 100 mmHg, FiO2 diturunkan bertahap 10 %.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 63
Bila PCO2 > 45 mmHg, MV dinaikkan.
Bila PCO2 < 35 mmHg, MV diturunkan
2. Buat foto toraks untuk melihat perkembangan klinis, letak
ETT dan komplikasi yang terjadi akibat pemasangan
ventilator
3. Observasi keadaan kardiovaskuler pasien : denyut jantung,
tekanan darah, sianosis, temperatur.
4. Auskultasi paru untuk mengetahui :
- letak tube
- perkembangan paru-paru yang simetris
- panjang tube
5. Periksa keseimbangan cairan dan elektrolit setiap hari
1. “Air Way Pressure” tidak boleh lebih dari 40 mmHg
2. “Expired Minute Volume” diperiksa tiap 2 jam
3. Usahakan selang nasogastrik tetap berfungsi
4. Perhatikan ada tidaknya “tension pneumothorax” dengan
melihat tanda-tanda sebagai berikut :
gelisah, kesadaran menurun
sianosis, distensi vena leher
trachea terdorong menjauh lokasi “tension
pneumothorax”
- salah satu dinding torak jadi mengembang
- pada perkusi terdapat timpani.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 64
10. MESIN ANASTESY
Spesifikasi Pesawat
Nama : Mesin Anastesy
Merk : aeonmed
Model : Aeon 7500A
SN : Aeon 7500A0703006
Main supply : 100...240 VAC
Frekunsi : 50-60 Hz
Current : 5A max
Main output : 240 V 2A
Frekuensi : 5 X 20 F
Current : 4,5A max
Made : China
Letak : Instalasi Bedah sentral
Fungsi : Untuk mengatur pemberian zat anastesy
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 65
pada pasien yang dioperasi, dilengkapi dengan
ventilator, patient monitor, pengaturan O2 dan
suction pump
Manual cara kerja :
1. Pastikan mesin anastesy terhubung dengan sumber gas
(O2,N2O)
2. Naikkan flow meter O2 sesuai dengan kebutuhan dan cek
pada kebocoran / tidak sebelum digunakan. Bila ada
kebocoran cari dan benahi, sampai tidak ada kebocoran
3. Buka vaporizzer sesuai dengan kebutuhan dengan agent
pilihan.
4. Berikan dengan sungkup muka atau sambungkan dengan
konektor endotracheal tube ke pasient
5. Atur APL/valve sesuai dengan kebutuhan
6. Setelah penggunaan agent/vaporizzer, diallnya diturunkan
sampai nol
Perhatian :
Jangan samapai keliru menghubungkan sumber gas (O2, N2O)
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 66
11. LAMPU OPERASI
Spesifikasi Pesawat :
Nama : Lampu Operasi
Merk : Estella
SN : 072400508V0.01
Power : 220 VAC
Frekuensi : 50/60 Hz
Made : Taiwan
Letak : Instalasi Bedah Sentral
Fungsi :Untuk Menerangi objek pada saat operasi
Keterangan : Bisa diatur daya terangnya, apabila lampu
utama putus maka indikator lampu merah
akan menyala,tetapi jika lampu back up
putus maka indikator tidak menyala.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 67
12. SUCTION PUMP
Spesifikasi pesawat
Nama : Suction Pump
Merk : Thomas
Model : 1632 GL
Volt :230 V
Cycle :50 Hz
Ampere :1.7
Letak :ICU, Instalas Bedah Sentral
Fungsi :Untuk menyedot cairan atau lendir didalam
Tubuh
Manual cara kerja SUCTION PUMP
1. Siapkan alat, cek botol suction isi dengan cairan
desinfektan pada level detector yang ditentukan
2. Pasang canular suction pada selang sesuai ukuran
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 68
3. Hubungkan stop kontak dengan arus listrik
4. Hidupka suction dengan memindah saklar
5. Alat siap digunakan
6. Buang cairan dalam botol, jika sudah mencapai batas
maximal. Ganti dengan desinfektan yang baru.
7. Bersihkan alat, bila selesai digunakan dan kembalikan ke
tempat penyimpanan sehingga alat dalam keadaan ready
Dasar Teori :
Sistem penyedotan pada suction pump ada 2 jenis
1. Sistem penyedotan dengan menggunakan kipas-kipas
kecil yang terpasang pada as motor dalam ruang penghisap
2. Sistem penyedotan dengan menggunakan katup dan
piston as sebagai penghisap
Sistem penyedotan dengan menggunaka kipas-kipas kecil
yang terbuat dari besi mempunyai keunggulan antara lain,
daya penyedotan yang besar dan getaran yang ditimbulkan
kecil. Umumnya pesawat suction pump dengan ukuran
yang besar menggunakan sistem penyedotan ini.
Penggerak utama pada pesawat jenis ini adalah sebuah
motor. Perputaran motor ini dimanfaatkan sebagai
penggerak . Motor yang digunakan adalah motor AC,DC
tergantung kebutuhan
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 69
13. INFUS PUMP
Spesifikasi Pesawat
Nama :Infus pump
Merk :Terumo
Type : TE-122
SN : 05020159
Power :100 ~ 240 V
Main fuse : ( T.0,5 A) x 2
Letak : instalasi rawat inap, IGD, Instalasi bedah
sentral,ICU
Fungsi : Untuk memasukkan infus yang waktu dan
dosis telah ditentukan dan disetting sendiri.
Cara Menggunakan INFUST PUMP TE-122
1. Sambungkan kabel kemesin dan sumber listrik.
2. Lakukan priming pada set INFUST, pastikan
tidak ada udara disepanjang selang
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 70
3. Tekan tombol power ON, mesin akan
melakukan “SELF CHECKING” semua tombol
alarm akan menyala. Display akan terbaca JJJJ
atau tttt.
4. Bila display terbaca JJJJ (posisi 1), berarti harus
digunakan set infust khusus pump TS*PM bila
display terbaca tttt (posisi 2), berarti harus
digunakan set infust biasa TS*A atau TK*A.
5. Buka pintu pump, geser klem yang terletak di
bawah lalu pasang set infust dan pastikan posisi
set infust dalam posisi lurus, tutup kembali
pintu pump.
6. Pasang drip sensor pada ruang penetesan
(chamber) set infust, diantara permukaan cairan
dan drip nozzle
7. Tekan tombol INFUSION SET ”15”19”20”60”,
sesuai dengan set infust yang digunakan. Atur
kecepatan aliran sesuai yang dikehendaki
8. Isi nilai D. Limit dengan menekan tombol select
lalu tekan tombol. Jika tidak menginginkan nilai
D. Limit, biarkan D. Limit--------, pastikan D.
Limit tidak terisi dengan angka 0.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 71
9. Hubungkan set infust dengan IV kateter, lalu
buka roler klem
10. Tekan tombol START, lampu indikator
operation akan menyala hijau. Berarti mesin
mulai beroperasi
11. Bila akan menghapus jumlah cairan yang sudah
masuk ke pasien, tekan tombol STOP 2X, lalu
tekan tombol Sml CLEAR
12. Lalu “COMPLETION” akan menyala bila
volume cairan yang masuk sudah mencapai D.
Limit yang diinginkan. Mesin akan stop, lampu
indikator akan berwarna merah
13. Untuk mengakhiri pemakaian infust pump,
tekan tombol STOP, buka pintu pump, lepaskan
set infust dari mesin, dan matikan mesin dengan
menekan tombol POWER
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 72
14. SHORT WAVE DIATERMI (SWD)
Spesifikasi Pesawat
Nama Lain : Short Wave Therapy Diatermy
Merk : Enraf –Nonius
Type : Curaplus 970
SN : 29042
Power : 230 V
Frekuensi : 50 – 60 Hz
Amp : 6 A
Made : Netherland
Letak : Ruang fisioterapi
Funsi :
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 73
Untuk terapi pasien yang mengguanakan
gelombang pendek yang dihasilkan dari pulsa
listrik
Untuk mengurangi peradangan
Untuk memperlancar peredaran darah
Prinsip kerja :
Menghasilkan gelombang mikro yang akan
meningkatkan metabolisme jaringan
Efek diatermy : Mengahasilka panas dan
meningkatkan efek fisiologis, mempunyai efek
terapi sehingga dapat melancarkan peredaran darah
Daya tembus : sampai 2 cm dibawah permukaan
kulit
Keterangan : Alat ini digunakan pada pasien ya g
nyeri tulang
Manual cara kerja pengguanaan Short Wave Diatermi
Persiapan
1. Beritahukan pada pasien apa yang akan dirasakan
selama proses terapi
2. Siapakan pasien pada posisi yang nyama
3. Siapakan alat didekat pasien
Pemakaian
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 74
1. Hubungkan alat Short wave Diatermi pada sumber
listrik
2. Lepaskan metal yang menempel didaerah sekitar
yang akan diterapi
3. Bersihkan kulit byang akan diterapi (minyak,
keringat)
4. Pasang kondensor atau drum pada daerah yang akan
diterapi sesuai dengan kebutuhan atau lokasi
penyakit
5. Atur jarak atau Space antar kondensor dengan
permukaan kulit
6. Pilih modulasi (intermiten / continous ) sesuai
kebutuhan
7. Tentukan lama waktu yang akan digunakan
8. Tekan tombol (-) menurunkan waktu
9. Tekan tombol (+) menaikkan waktu
10. Atur / naikkan intensitas pelan-pelan sesuai
kebutuhan
11. Pada akhir terapi :
Kembalikan pada angka (0) pengatur
intensitas
Jauhkan alat dari pasien
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 75
Matiakan alat dan kondisikan pada posisis
siap pakai
Periksa kembali kulit pasiaen untuk
memastikan ada atau tidaknya luka bakar
akibat terapi
15. ICING
Spesifikasi Pesawat
Nama : Icing
Merk : Polar Care
Weight : 23 oz.
Operating range : 36 to 37 degres F
Max presure : 0,5 PSI
Plug : 2,5 mm CTR.PIN positif
Thermometer Accurasi : + / - 2 0 F
Letak : Fisioterapi
Fungsi :
Untuk menghentikan pendarahan
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 76
Untuk mengurangi bengkak
Digunakan pada radang akut atau trauma akut
Manual cara kerja :
Persiapan
1. Beritahu apa yang akan dirasakan pasien selama proses
terapi
2. Siapakan pasien dalam posisi yang nyaman
3. Siapakan alat dekat pasien
Pemakaian
1. Masukkan air dan es dalam kotak polar care sampai garis
batas
2. Letakkan pompa didalam kokak sampai terendam air es
lalu tutup rapat
3. Sambungkan pompa dengan pad sampai terdengar bunyi “
Klik”
4. Lapisi handuk atau kain pada daerah kulit yang diterapi
sebelum ped ditempelkan
5. Hidupkan pompa dengan cara menghubungkan adaptor
pada sumber listrik
6. Atur suhu sesuai toleransi rasa dingin pada pasien
7. Pada akhir terapi :
Cabut penghubung adaptor dengan sumber listrik
Lepas ped dari kulit pasien
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 77
Periksa kembali kulit setelah diterapi untuk
memastikan tidak adanya iritasi
16. STIMULASI ELEKTRIK
Spesifikasi Pesawat
Nama : Stimulasi electrik
Merk : ENRAF NONIUS
Model : Sonoplus 491
SN : 23339
Power : 18 V DC
Ampere : 0,5 A
Made : Nederland
Spesifikasi ultrasond Diatermi
Merk : ENRAF NONIUS
Model : 1458.901
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 78
SN : 32079
Frekuensi : 1/3 MHz
ERA : 5 cm2
Letak : Ruang fisoterapi
Fungsi :
Untuk menstimulasi syaraf, otot
Untuk memperlancar paredaran darah
Untuk mengurangi nyeri
Untuk mengurangi bengkak
Untuk mengurangi peradangan
Cara kerja penggunaan Stimulasi elektrik
Persiapan
1. Beritahukan kepada pasien apa yang akan dirasakan
selam proses terapi
2. Siapakan pasien dengan posisi yang nyaman
3. Siapkan alat dekat pasien
Pemakaian
1. Hubungkan alat dengan submber listrik
2. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON
3. Bersihkan daerah yang akan diterapi
4. Basahi pad dengan air lalu tempelkan pada area
dermatom/titik nyeri/otot yang akan diterapi, ikat
pad dengan tali atau strap atau tindih dan sandbag
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 79
5. Atur jenis arus ( interferential/TENS/galvanic)
6. Atur lama waktu terapi 15-20 menit
7. Naikkan intensitas pelan-pelan sesuai toleransi
pasien sampai timbul kontraksi otot
8. Pada akhir terapi :
Lepas pad dari pasien
Jauhkan alat dari pasien
Periksa kembali kulit yang diterpi untuk
memastikan tidak adanya luka bakar / iritasi
kulit
Matikan alat
Kembalikan alat seperti posisis semula dan
kondisikan alat ready
17. SELIMUT PENGHANGAT
Spesifikasi Pesawat
Nama Lain : Alternating Pressure pump & Pad System
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 80
Merk : RUSCH
Model : PD 1010
SN : 00440
Power : 220 – 240 VAC
Ampere : 3.5 A
Made : Gerrman
Letak : ICU, IBS
Fungsi : Untuk menghangatkan pasien yang
kedinginan, biasanya pasien yang selesai
melakukan operasi
18. INFRA RED
Spesifikasi Pesawat
Nama : infra red
Merk : PHILIPS
Made : German
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 81
Power : 220 – 230 V
Frekuensi : 50 Hz
Daya : 150 Watt
Type : HP 3616
SN : 20007003
Fungsi : terapi panas atau untuk kasus nyeri
pada permukaan
Daya tembus : sekitar 1 cm
3. PERALATAN ELEKTRIKMEDIK
A. STERILISATOR AUTOCLAVE
Spesifikasi Pesawat
Nama : Sterilisator (AUTOCLAVE)
Merk : EASTERN
Model No : EA / 020
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 82
Chamber size : 45*30 cm
Hydraulic test : 5 kg / cm2
Working range : 1.3 kg/cm2
Main suply :220 V (AC)
Power Consumption : 0 KW
Meg date :199/6/1990
Letak : Instalasi Bedah Sentral
Fungsi pesawat : Untuk mensterilkan suatu benda atau alat
dengan menggunakan media Pemanas
Dasar Teori :
AUTO CLAVE Adalah suatu proses untuk membebaskan atau
membunuh kuman – kuman atau bakteri yang terdapat pada benda atau alat – alat
medis, untuk proses tersebut digunakan suatu alat yabg dinamkan sterilisation.
Sterilisation antara lain digunakan dalam bidang kedokteran atau laboratorium
sebelum dilakukan pembedahan atau operasi alat – lat medis disterilkan terlebih
dahulu. Dalam bidang kedokteran biasanya alat ini digunakan untuk menterilkan :
Alat – alat operasi, seperti gunting, pisau bedah, pinset dll.
Baju operasi, sarung tangan, tutup kepala dll.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 83
Cairan – cairan tertentu dll.
Sedangkan di ruangan laboratorium farmasi sterilisator biasanya digunakan
untuk mensterilkan cairan, aquades yang nantinya digunakan untuka campuran
obat dan keperluan farmasi lainnya.
Pada dasarnya proses sterilisasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1) Sterilisasi basah ( autoclave )
2) sterisasi kering
3) sterilisasi dengan ultraviolet
STERILISASI BASAH (AUTOCLAVE)
Proses sterilsasi pada pesawat ini dengan menggunakan uap panas, uap
panas yang digunakan bisa didapat dengan dua cara, yaitu:
1) Dalam pesawat tersebut generator uap atau
2) Menggunakan generator uap di tempat lain (di luar pesawat)
Pesawat Autoclave ini biasanya digunakan pada bagian farmasi
Blok Diagram
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 84
Tm
SH9PLN
F2
F1
L1
L2
KETERANGAN :
S1 : Main switch on / off
L2 : Lampu indikator input jala – jala
L1 : Lampu indikator filamen, akan terus menyala sebelum temperatur yang
dikehendaki turun.
SH9 : Micro Switch
Tm : Timer
C : Pengatur temperatur
Cara kerja :
1. Sebelum pesawat di ON kan atur dahulu temperatur yang kita kehendaki
yaitu diatas 100 derajat celcius, juga diatur lamanya proses sterilisasi
melalui timer.
2. Kemudian S1 ditekan supply dari PLN akan masuk ke pesawat, lampu
indikator L1, L2 akan menyala ,pada filamen akan terjadi pemanasan
3. Panas yang dihasilkan filamen akan terus naik sampai temperatur filamen
yang dikehendaki
4. Setelah batas temperatur yang dikehendaki tercapai micro switch SH9
akan memutuskan hubungan , sehingg filamen tidak mendapat supply
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 85
OC
5. Micro switch akan menghubungkan kembali supplydari PLN,bila
temperatur sudah turun.
Dengan terhubungnya micro switch ini, maka filamen akan melakukan
pemanasan lagi.Begitulah proses tersebut terjadi berulang –ulang
GANGGUAN / KELUHAN PADA PESAWAT STERILISATOR
Untuk pesawat sterilisator basah dan kering umumnya gangguan dan
kerusakan yang mungkin terjadi adalah sama
Kemungkinan kerusakan yang terjadi :
1. Pesawat tidak bekerja sama sekali
- Periksa apakah ada arus yang masuk ke pesawat atau tidak
- Periksa apakah mesin switch bekerja atau tidak
- Bila pesawat dilengkapi dengan fuse (pengaman) periksa fuse tersebut
apakah putus atau tidak.
2. Tidak terjadi panas
- Periksa apakah relay bekerja dengan baik atau tidak
- Periksa pula kontak – kontak nya
- Periksa pula filamen nya, apakah filamen dalam keadaan baik atau
tidak
3. Panas yang terjadi tidak terkontrol
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 86
- Periksa thermostatnya
- Bila terdapat pengatur panasperiksa pula pengatur pans tersebut
PEMELIHARAAN
1. Pada pesawat sterilisator basah, air dalam tabung jangan sampai habis
(kering) sama sekali, hal ini penting untuk menjaga agar filamen – filamen
pemanas tidak cepat rusak / putus.
2. Jaga kebersihan saluran pipa – pipanya.
3. Penggunaan pesawat yang sesuai dengan petunjuk.
4. Bersihkan pesawat setiap kali selesai digunakan.
5. Untuk pesawat sterilisator basah, jangan dioperasikan tanpa menggunakan
air, hal ini akan mengakibatkan tempat air kehitam – hitaman akibat
panas.
6. Hubungkan perkabelan ke body pesawat dengan arde pada stop kontak
harus selalu diperhatikan
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 87
B. PROCESING FILM
Spesifikasi Pesawat
Nama : Procesing film
Power : 220 V
Frekuensi : 50-60 Hz
Amp : 2.5 A
Type : ecomat 21 Automatic Processing Film
Fungsi : Untuk menyetak hasil photo rontgen
Prosedur Pengoperasian Pesawat
a. Menghidupkan automatic processing film
1. Tekan tombol power pada posisi ON
2. Putar kran air.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 88
3. Tunggu sampai lampu indikasi ready menyala.
4. Masukkan film.
b. Mematikan processing film
1. Matikan kran air.
2. Tekan tombol power pada posisi OFF
4. ALAT LABORATORIUM
A. CENTRIFUGE
Spesifikasi Pesawat :
Nama pesawat : Micro Haemotrocit Centrifuge
Merk : Hhe – 24
Ser-No : Aa – 04007
Tegangan : AC 110 / 220 V
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 89
Frekuensi : 50 / 60 Hz
Kecepatan : 12000 rpmm
Made : Soul, Korea
Fungsi : Untuk memisahkan partikel-partikel dalam suatu
larutan yang mempunyai berat molekul yang
berbeda
Dasar Teori :
Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi,
memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge.
Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel
darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.
Ada beberapa klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain :
General Purpose Centrifuge
General Purpose Centrifuge Model biasanya adalah tabletop ( bisa diletakkan
di atas meja ) yang dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau
cairan lain dari bahan padat yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya
berkecepatan 0-3000 rpm, dan bisa menampung sampel dari 5-100 ml.
Micro Centrifuge
Micro Centrifuge atau disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus
pada kecepatan tinggi. Volume micotubes berkisar 0.5-2.0 ml.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 90
Speciality Centrifuge
Yaitu centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik. Seperti
microhematocrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang
untuk pemakaian spesifik di laboratorium klinik. Microhematocrit centrifuge
adalah merupakan variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel
kapiler untuk pengukuran volume hematocrit pack cell, sedangkan Blood
Bank Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai di bank darah dan serologi
yang dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung.
Jenis lain adalah centrifuge berkecepatan tinggi, yaitu ultracentrifuges dan
refrigerated centrifuges. Centrifuge berkecepatan tinggi berputar pada
kecepatan 0-20.000 rpm dan ultracentrifuge berputar pada kecepatan di atas
50.000 rpm.
Kebanyakan centrifuge ini dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk
menjaga sampel tetap dingin selama sentrifugasi. Centrifuge ini lazim dipakai
di laboratorium penelitian.
JENIS-JENIS ROTOR PADA CENTRIFUGE :
1. Swing Out / Horizontal Rotor
Keuntungan
Menghasilkan butiran endapan yang terdistribusi merata.
Dapat disesuaikan dengan berbagai tabung.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 91
Bisa untuk volume tunggal yang besar.
Kerugian
Kecepatannya terbatas.
Menimbulkan gesekan yang tinggi( bunyi,panas,kecepatannya lambat).
Ada bagian bergerak yang lebih banyak.
2. Fixed Angle Rotor
Keuntungan
Bisa berkecepatan tinggi.
Memberikan jalur pemisahan yang lebih pendek.
Memberikan dukungan tube yang lebih maksimum Menghasilkan
gesekan dan panas yang lebih sedikit
Kerugian
Menghasilkan butiran endapan yang tidak rata
Memiliki kapasitas yang lebih terbatas
Membuat tube menerima tekanan yang tinggi
Tips tube, tube tanpa tutup tidak bisa diisi penuh.
3. Drum Rotor
Keuntungan
Menghasilkan butiran endapan yang terdistribusi merata
Memiliki kapasitas besar
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 92
Kerugian
Terbatas pada micro-volume tube
Tidak dapat menghasilkan tenaga yang sama dengan angle rotor
4. Winshield Rotor
Keuntungan
Mengurangi tingkat gesekan dan panas
Meningkatkan kecepatan potensial dari swing-out rotor
Kerugian
Meningkatkan cost rotor
Meningkatkan berat rotor
Memerlukan tempatyang lebih besar untuk menampung winshield
PEMAKAIAN CENTRIFUGE SEHARI-HARI
Sebelum memulai centrifuge, pastikan bahwa tutupnya terpasang dan
terkunci.
Jangan pernah membuka tutup selama centrifuge berlangsung.
Periksa kebersihan ruang centrifuge, segera bersihkan semua tumpahan.
SELALU Melakukan Tindakan Pengamanan Universal (Biohazard)
Setimbangkan muatan centrifuge sebelum pemakaian. Gunakan shield dan
tube yang benar.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 93
Amati dan lakukan tindakan yang sesuai jika ada bunyi atau getaran yang
tidak lazim selama pemakaian..
Putar sampel dengan tutup terpasang
Gunakan hanya tube yang diperuntukkan untuk centrifuge tersebut.
PEMERIKSAAN KINERJA
Frekuensi pemeriksaan bervariasi bergantung pada peraturan pemerintah yang
berlaku dan referensi dari supplier, namun umumnya dianjurkan bahwa
pemeriksaan fungsi dilakukan setiap enam bulan dan didokumentasikan. Ini
meliputi verifikasi RPM centrifuge dengan photo-tachometer external dan waktu
harus diverifikasi dengan digital timer atau stop watch.
C. SPECTRO PHOTOMETER
Spesifkasi :
Nama pesawat : Spectro photometer
Model : Biotron
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 94
Power : 220 V
Frekuensi : 50 / 60 Hz
Teori Dasar :
Prinsip dasar dari suatu pesawat spektro photometer adalah mengukur intensitas
cahaya monokromatis setelah melewati suatu larutan sample yakni dengan
menerapkan hokum BEER LAMBERT, dimana bila suatu cahaya melewati
larutan berwarna maka cahaya tersebut sebagaian akan diabsorbsi (di serap ).Ada
dua macam spektro photometer :
1. Single Beam
Yaitu spektro photometer yang dilengkapi dengan 1 buah detektor
2. Double Beam
Yaitu spektro photometer yang menggunakan 2 buah detector,dimana detector
ini berfungsi untuk mendeteksi intensitas cahaya yang sudah diabsorbsi.
Umumnya jenis double beam ini sering digunakan karena lebih teliti dalam
pembacaannya
Fungsi Alat :
Spectro Photometer adalah alat laboratorium untuk mengukur kosentrasi suatu
larutan secara kuantitatif menggunakan spectrum warna dengan sistem optic dan
elektronik. Spektro photometer umumnya dipakai untuk mendiagnosa atau
memeriksa komponen darah seperti SGOT,SGPT,Bilirubin,Direct
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 95
Prinsip Kerja :
Catu daya yang sudah dilengkapi dengan stabilisator berfungsi untuk melayani
kebutuhan tegangan pada bagian light source, phototranduser, amplifier dan meter
out put /display. Sistem optic akan mengatur jumlah berkas cahaya lampu sumber
yang akan dilewatkan pada sample. Keluran dari sistem optic diberikan pada
phototranduser dan phototranduser ini akan merubah besaran cahaya menjadi
besaran listrik. Karena besaran listrik yang dihasilkan phototranduser kecil sekali,
maka sebelum dibaca pada meter output / ditampilkan terlebih dahulu diperkuat
oleh amplifier. Dan setelah diperkuat beberapa kali maka besaran tersebut
ditunjukan oleh indicator display ( meter output ) atau meter.
Ganggaun yang mungkin terjadi pada Spectro photometer :
Arus listrik tidak stabil
Ada gangguan cahaya dari luar
Ada kotoran yang menempel pada kuvet
Ada partikel – partikel di dalam larutan
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 96
D. HEMATOLOGI ANALYZER
Spesifikasi Pesawat
Nama : Hematologi Analyzer
Merk : Nihon Kohden
Type : MEK 7222 K
SN : 00431
Power : 220 V
Daya : 250 watt
Letak : Laboratorium
Made : Jepang
Fungsi : untuk pemeriksaan darah lengkap
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 97
Cara kerja
1. Tekan tombol ON
2. Pilih menu Identitas pada layar monitor
3. Pilih Numerik / Angka
4. Klik OK
5. Masukkan tabung sampel darah keprobe sesuai kebutuhan alat
6. Setelah selesai klik Print
Perawatan Alat
a. Setiap 1000 pasien ganti filter
b. Setiap 3000 pasien ganti pump
E. BLOOD ANALYS SISTEM
Spesifikasi Pesawat
Nama : blood Analys Sistem
Merk : Irma Tru Point
SN : 40120
Made : USA
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 98
Power : 220 V
Letak : Laboratorium
Fungsi : Untuk menganalisis gas darah
Petunjuk penggunaan Blood Gas Analyzer
1. Siapakan sampel darah pada sirynge 1 cc, 2 cc, atau 3 cc secukupnya
minimal 250 ul atau dengan spuit kapiler (125 ul)
2. Hubungkan kabel power kelistrik, bila tidak menggunakan baterai
3. Sentuh pojok kanan atas atau pojok kanan bawqah layar LCD
menggunakan ujung jari, untuk menghidupkan alat (jangan
menggunakan benda keras untuk menghidupka)
4. Sentuh tulisan “patient test” hingga muncul tulisan “SELECT
PRODUCTYPE”
5. Pilih jenis cartridge misal : “CC”, maka sentuh kotak CC
6. Buka bungkus cartridge, lepas stiker biru yang menempel dicartridge
lalu masukkan cartridge kemesin
7. Masukkan ketik “lot number dan cal.code”, dengan menyentuh
tulisan edit sesuai dengan yang tertera dibungkus cirtridge, bila lot
number dan cal.code berbeda, bila selai sentuh tulisa NEXT
8. Biarka mesin melakukan “self calibration” hingga muncul tulisa
calibration complet
9. Buak tutup tempat masukkan sampel pada cartridge, lalu pasang
sirynge ke cartridge kemudian tekan sirynge hingga sapel darah rata
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 99
menutupi sensor (dalam waktu 4 menit sampel harus masuk ke
cartridge)
10. Sentuh bagian “TEST” biarkan mesin menganalisa sample selama 90
detik
11. Setelah muncul nilai hasil pengukuran, sentuh tulisa “Print” untuk
mencetak hasil pengukuran pada kertas
12. Sentuh tulisa “Down” hingga muncul tulisan “REMOVE and of
CARTRIDGE
13. Cabut cartridge
14. Sentuh tulisan “Quit” untuk mematiakan mesin
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 100
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengikuti kegiatan Observasi tingkat I selama 13 hari untuk
mengisi liburan semester bagi kami mahasiswa tingkat I semester 2 Politeknik
Kesehatan Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik di Rumah Sakit
Muhhammadiyah Lamongan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa :
1. Observasi tingkat I ini merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi setiap
mahasiswa Politeknik Kesehatan Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik,
karena kegiatan ini memberikan bekal kepada mahasiswa sehingga
mahasiswa dapat mengenal alat kesehatan yang ada di rumah sakit, serta
dapat mengetehui fungsi dan cara kerja alat tersebut.
2. Kegiatan Observasi tingkat I ini juga dapat memberikan pengalaman kerja
bagi mahasiswa dapat melihat secara langsung bagaimana situasi dan
kondisi kerja dalam suatu rumah sakit serta memahami dan mengerti
tentang bidang pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawabnya.
3. Instalasi Pemeliharaan Sarana dalam suatu Rumah Sakit di tuntut untuk
menguasi banyak hal, karena sebagai seorang teknis, kita wajib untuk
memiliki kemampuan lebih karena nantinya kita tidak hanya di beri
tanggung jawab untuk memelihara dan memperbaiki peralatan medis,
tetapi juga peralatan non medis
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 101
B. Saran
Untuk pihak POLTEKKES Surabaya, sebaiknya memberikan teori dasar
tentang peralatan medis yang ada di Rumah Sakit, sehingga mahasiswa dapat
dengan mudah memahami dan mengerti fungsi dan cara kerja suatu peralatan
medis.
OBSERVASI RSM.LAMONGAN Page 102