learning issues

58
 LEARNING ISSUES 1. Apa pengertian, tujuan, dan manfaat dari pengkajian status gizi ? 2. Apa saja poin penting dari pengkajian status gizi ?  3. Bagaimana langkah-langkah umum pengkajian status gizi ? 4. Metode apa saja yang digunakan dalam pengkajian status gizi ? 5. Software apa saja yang dapat digunakan untuk membantu ahli gizi dalam melakukan pengkajian status gizi ? PEMBAHASAN LEARNING ISSUES 1. Apa pengertian, tujuan, dan manfaat dari pengkajian status gizi ? a. Pengertian Nutritional assessment atau pengkajian status gizi adalah suatu cara/prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data pasien yang dig unakan untuk mengetahui status gizi pasien. Selain itu, pengkajian status gizi merupakan pendekatan komprehensif untuk mendefinisikan status gizi yang menggunakan riwayat medis, gizi, dan obat-obatan, pemeriksaan fisik seperti pengukuran antropometri dan data laboratorium. Sumber : JPEN (Journal of Parenteral and Enteral Nutrition) Guidelines for the Use Parenteral and Enteral Nutrition in Adult and Pediatric Patients oleh ASPEN. b. Tujuan  Menentukan rencana asuhan gizi yang sesuai dengan kondisi pasien secara tepat.   Mengumpulkan informasi yang cukup guna untuk membuat keputusan secara professional terhadap status gizi pasien.  Mengidentifikasi individu/ kelompok yang beresiko malnutrisi, yang sudah terkena malnutrisi, mengembangkan program-program perawatan kesehatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat, ditentukan oleh penilaian, mengukur efektivitas program intervensi gizi.  Mengumpulkan dan mengintrepretasikan data dari klien untuk mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan gizi.   Untuk mengevaluasi status gizi, mengidentifikasi gangguan gizi, dan menentukan apakah asuhan gizi diperlukan atau tdk pada pasien. 

Upload: putririma-nuraisyah

Post on 20-Jul-2015

766 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 1/58

 

LEARNING ISSUES 

1.  Apa pengertian, tujuan, dan manfaat dari pengkajian status gizi ?

2.  Apa saja poin penting dari pengkajian status gizi ?  

3.  Bagaimana langkah-langkah umum pengkajian status gizi ?

4.  Metode apa saja yang digunakan dalam pengkajian status gizi ?

5.  Software apa saja yang dapat digunakan untuk membantu ahli gizi dalam melakukan pengkajian

status gizi ?

PEMBAHASAN LEARNING ISSUES

1.  Apa pengertian, tujuan, dan manfaat dari pengkajian status gizi ?

a. 

PengertianNutritional assessment atau pengkajian status gizi adalah suatu cara/prosedur untuk

mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data pasien yang digunakan untuk

mengetahui status gizi pasien. Selain itu, pengkajian status gizi merupakan

pendekatan komprehensif untuk mendefinisikan status gizi yang menggunakan riwayat

medis, gizi, dan obat-obatan, pemeriksaan fisik seperti pengukuran antropometri dan data

laboratorium.

Sumber : JPEN (Journal of Parenteral and Enteral Nutrition) Guidelines for the Use Parenteral and

Enteral Nutrition in Adult and Pediatric Patients oleh ASPEN.

b.  Tujuan

  Menentukan rencana asuhan gizi yang sesuai dengan kondisi pasien secara tepat. 

  Mengumpulkan informasi yang cukup guna untuk membuat keputusan secara professional

terhadap status gizi pasien. 

  Mengidentifikasi individu/kelompok yang beresiko malnutrisi, yang sudah terkena malnutrisi,

mengembangkan program-program perawatan kesehatan yang memenuhi kebutuhanmasyarakat, ditentukan oleh penilaian, mengukur efektivitas program intervensi gizi. 

  Mengumpulkan dan mengintrepretasikan data dari klien untuk mengidentifikasi masalah

yang berhubungan dengan gizi. 

  Untuk mengevaluasi status gizi, mengidentifikasi gangguan gizi, dan menentukan apakah

asuhan gizi diperlukan atau tdk pada pasien. 

Page 2: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 2/58

 

Sumber : Nutritioal Assessment of patients in Hospital oleh M.Sc.Nursing (Manchester),

B.Sc.Nursing, P.G.Dip.Nutrition and Dietetics; International Dietetics and Nutrition terminology

reference manual; ASPEN 2005.

c.  Manfaat

  Meningkatkan status gizi pasien, mengurangi masa waktu rawat rumah sakit, meringankan

biaya, menghindari komplikasi antara diet dg penyakit pasien.

  Membantu praktisi gizi untuk :

-  Mengidentifikasi kelompok/orang yang beresiko masalah gizi

-  Menilai hubungan antara gizi dan kesehatan

-  Menentukan jenis intervensi untuk memperbaiki status gizi

-  Memonitor efek dari intervensi giziSumber : Handbook Ntritional Assessment (SEAMEO – TROPMED RCCN) University of Indonesia;

PAGT 2009.

2.  Apa saja poin – poin penting dan factor-faktor yang mempengaruhi pengkajian status gizi ?

a.  Poin – poin Penting

  Kecukupan asupan gizi sebelumnya dan saat ini 

  Resep diet enteral atau cairan parenteral saat ini 

  Perilaku makan dan pengembangan pola makan makan 

  Sumber keuangan untuk makan 

  Makanan intoleransi atau alergi 

  Evaluasi pertumbuhan menggunakan pengukuran antropometrik saat ini dan riwayat

pertumbuhan berdasarkan dengan grafik pertumbuhan 

  Obat yang dapat mempengaruhi status nutrisi 

  Riwayat medis termasuk kondisi yang mengubah proses menelan, pencernaan, penyerapan,

atau penggunaan nutrisi 

  Implikasi gizi dari tes laboratorium 

  Pemeriksaan fisik termasuk manifestasi dari kekurangan dan kelebihan gizi, dan

perkembangan pengkajian dan tingkat aktivitas 

  Agama, budaya dan etnis 

  Sudut pandang keluarga tentang gizi dan makanan 

Page 3: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 3/58

 

Sumber : Journal of Parenteral and Enteral Nutrition (JPEN) Guidelines for the Use of Parenteral

and Enteral Nutrition in Adult and Pediatric Patients oleh ASPEN.

b.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi

  Sosial budaya pasien

  Riwayat penyakit pasien atau keluarga

  Riwayat asupan makanan

  Riwayat pengobatan

  Pernah operasi atau tidak

  Riwayat kebiasaan pasien, seperti : perokok,peminum,dll

Sumber : PAGT 2009.

3.  Bagaimana langkah-langkah umum pengkajian status gizi ?

  Menggali informasi yang memadai untuk mengidentifikasi masalah gizi.

  Membedakan data yang penting dan tidak penting.

Data yang dikumpulkan terdiri dari 5 kategori (Antropometri, Biokimia, Clinic, Dietary dan

Riwayat Personal meliputi : riwayat gizi, riwayat sosial (terpapar rokok atau tidak), rekap medis.

  Pengumpulan data gizi dilakukan dengan cara observasi langsung (data primer) atau dari

dokumen medic (data sekunder).

  Setelah data terkumpul dilakukan analisis dan interpretasi dengan cara menbandingkannya

dengan standar / cut-off point.

Sumber : PAGT 2009; ADA.

4.  Metode apa saja yang digunakan dalam pengkajian status gizi ?

a.  Antropometri

1)  Parameter

Pengukuran Berat Badan

a)  Dacin

Dacin merupakan alat yang dapat memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam

penimbangan berat badan pada anak balita. Dengan menggunakan dacin, kita dapat

memperoleh beberapa keuntungan. Antara lain :

  Sudah dikenal secara umum.

Page 4: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 4/58

 

  Mudah di dapat dan asli buatan Indonesia.

  Ketelitian dan ketepatannya cukup baik.

Dacin digunakan sebaiknya minimum 20 kg dan maksimum 25 kg. Dalam

penggunaan dacin berkapasitas 50 kg pun juga bisa namun angka ketelitiannya 0,25 kg.

Jenis timbangan yang lainnya adalah detecto yang sering terlihat di puskesmas. Selain itu

ada juga timbangan kamar mandi (bathroom scale) yang mana tidak dapat digunakan

untuk menimbang anak balita karena menggunakan per, sehingga hasilnya dapat

berubah-ubah sesuai dengan kepekaan per-nya.

Alat lain yang diperlukan adalah kantong celana timbang atau kain sarung, kotak

atau keranjang yang tidak membahayakan anak terjatuh pada waktu ditimbang.

Diperlukan pula tali atau sejenisnya yang cukup kuat untuk menggantungkan dacin.

Prosedur :

Sebelum menimbang, periksalah dacin dengan seksama kondisi dacin baik atau

tidak. Dacin yang dalam keadaan baik dapat dilihat dengan melihat bandul geser berada

pada posisi skala 0,0 kg, jarum penunjuk berada pada posisi seimbang. Setelah alat

timbang lainnya (celana atau sarung timbang) dipasang pada dacin, lakukan peneraan

yaitu dengan cara menambah beban pada ujung tangkai dacin, misalnya plastik berisi

pasir.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang bayi adalah:

  Pakaian dibuat seminim mungkin, sepatu, baju/pakaian yang cukup tebal harus

ditanggalkan.

 Kantong celana timbang tidak dapat digunakan.

  Bayi ditidurkan dalam kain sarung.

  Seimbangkan dacin yang sudah dibebani sarung timbang dengan cara memasukkan

pasir ke dalam kantong plastik.

  Geserlah anak timbang sampai tercapai keadaan setimbang, kedua ujung jarum

terdapat pada satu titik.

Page 5: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 5/58

 

  Lihatlah angka pada skala batang dacin yang menunjukkan berat badan bayi. Catat

berat badan dengan teliti sampai satu angka desimal. Misalnya 7,5 kg.

  Bila memungkinkan, ulangi penimbangan sekali lagi, bila hasil pengukuran 1 dan 2

berbeda >0,5 kg, lakukan pengukuran yang ke-3, jika perbedaannya <0,5 kg maka

dihitung rata-rata dari kedua penimbangan kemudian catat.

Dalam penimbangan berat badan pada anak balita langkah-langkahnya sama

seperti langkah umum yang tertera di atas dan dapat menggunakan celana timbang, kain

sarung, atau keranjang. Kesulitan-kesulitan dalam menimbang berat badan anak ialah

anak terlalu aktif, sehingga sulit melihat skala. Dan selain itu, anak biasanya menangis.

b)  Timbangan Injak Digital

Timbangan berat badan digital sangat sederhana penggunaannya, namun

diperlukan pelatihan petugas agar mengerti dan dapat menggunakannya secara

sempurna. Pedoman penggunaan timbangan berat badan ini harus dipelajari dengan baik

dan benar agar menghasilkan sebuah hasil pengukuran yang optimal. Berikut ini adalah

langkah-langkah dalam menggunakan timbangan digital :

  Persiapan. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus plastiknya.

  Pasang baterai pada bagian bawah alat timbang (jangan lupa memperhatikan posisi

baterai).

 Pasang 4 (empat) kaki timbangan pada bagian bawah alat timbang (kaki timbanganharus dipasang dan tidak boleh hilang).

  Letakkan alat timbangan pada lantai yang permukaannya datar.

  Subjek yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta mengeluarkan

isi kantong yang berat seperti kunci, dan lainnya.

Page 6: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 6/58

 

 

Alat ini juga mempunyai keuntungan dan keterbatasan. Yaitu antara lain :

  Keuntungan penggunaan timbangan berat badan digital :

-  Dapat mengukur berat badan dengan mudah, cepat dan akurat, sebab ketelitian

timbangan 50 gram.

-  Mengurangi risiko penularan infeksi kulit dan cedera pada balita.

-  Mengurangi rasa takut pada anak-anak yang tidak senang dengan timbangan

gantung.

  Keterbatasan penggunaan timbangan berat badan digital :

-  Kurang dapat digunakan pada tempat dengan pencahayaan kurang.

-  Penyimpanan harus dengan benar dengan menggunakan karton fiksasi untuk

menjaga agar tidak terguncang. Oleh sebab itu harus disimpan dan diperlakukan

dengan hati-hati.

-  Memerlukan tempat dengan permukaan lantai harus datar dan rata.

c)  Timbangan Injak

  Timbangan injak pegas

Prinsip pada timbangan injak pegas sama dengan timbangan injak digital, hanya saja

tingkat keakurasiannya lebih tinggi pada timbangan digital.

Page 7: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 7/58

 

  Timbangan gantung pegas

Prinsip penggunaan timbangan gantung pegas sama dengan dacin, setelah timbangan

seimbang petugas tinggal membaca skala yang tertera pada timbangan pegas dan

mencatatnya.

d)  Beam Balance

Beam balance merupakan timbangan berat badan untuk anak-anak dan orang

dewasa yang dapat berdiri tanpa alat bantu. Prinsip penggunaan beam balance ini sama

dengan timbangan injak digital. Perbedaan beam balance dengan timbangan injak digital

ialah pada beam balance dilengkapi alat ukur tinggi badan.

Beam balance

e)  Pada responden yang berkursi roda

Page 8: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 8/58

 

Ada dua macam cara menimbang yaitu dengan cara menimbang beserta kursi

rodanya dan menimbangnya dengan pegangan untuk sandaran berdiri responden.

Timbangan yang digunakan adalah timbangan khusus untuk kursi roda yang biasa disebut

wheelchair scale. Cara menimbang responden bersama kursi roda tahap-tahapnya adalah

:

  Mengaktifkan timbangannya dan memastikan bahwa timbangan menunjukkan angka

nol.

  Mempersiapkan kursi roda yang sudah diketahui beratnya dengan menggunakan alat

yang sama.

  Meminta responden pindah ke kursi roda yang telah dipersiapkan sebelumnya.

  Memindah responden beserta kursi roda ke alat timbangan tepat di tengah timbangan.

Gambar Responden Diletakkan di tengah timbangan

  Mengunci roda pada kursi roda agar tidak bergeser.

  Meminta responden agar tetap tenang.

  Mencatat angka yang keluar dan pastikan angka itu dalam keadaan statis.

  Menghitung berat badan responden dengan rumus :

Page 9: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 9/58

 

Berat Badan Responden = Berat Orang dan Kursi Roda – Berat Kursi Roda

f)  Responden yang tidak bisa duduk maupun berdiri

Cara menimbang responden yang tidak dapat duduk ataupun berdiri adalah

dengan menggunakan timbangan khusus yaitu  pod scale, flush-mounted floor scale ,dan

sling scale.

Pod Scale adalah timbangan berat badan yang menggunakan sebuah alas yang

berkakikan sepatu roda yang sudah diganjal dan digunakan sebagai penyangga tempat

tidur. Alat ini mampu menahan beban hingga 600 kg. Pada umumnya alat ini masih jarang

digunakan di rumah sakit di Indonesia karena selain mahal pencarian spare part dan tidak

terlalu diperhatikan oleh pemerintah. Pada alat ini tempat tidur tidak akan bergeser

sekalipun sehingga nilai yang keluar adalah nilai statis.

Gambar 2.1 Display pada Pod Scale Gambar 2.2 Pod scale

Flush-mounted floor scale adalah timbangan yang dapat digunakan untuk

responden yang menggunakan kursi roda yaitu dengan cara berdiri karena ada

pegangannya ataupun duduk di kursi roda maupun terbaring di tempat tidur yang

memiliki roda. Prinsip penggunaanya pun sama yaitu dengan menimbang responden

langsung apabila mampu berdiri dengan pegangan, dan menimbang responden beserta

kursi roda ataupun tempat tidur dengan kaki roda yang telah diketahui beratnya dengan

alat yang sama. Karena alat ini digunakan untuk kursi roda dan tempat tidur yang memilik

roda maka hanya mapu menahan beban hingga 375 kg sehingga harus menggunakan

tempat tidur yang tidak terlalu berat.

Page 10: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 10/58

 

 

Flush-mounted floor scale 

Sling scale adalah timbangan dengan cara menimbang responden di sebuah kain.

Jadi responden harus dipindah ke sling scale dengan manual. Cara ini tergolong sulit

karena responden harus dipindah dengan manual dan membutuhkan tenaga lain dan

tidak dapat dilakukan penimbangan pada pasien yang mengalami luka pada bagian

punggung karena akan menambah rasa sakit jika tidak dipindah secara baik dan benar.

Gambar Sling Scale 

Pengukuran Tinggi Badan

a)  Orang Dewasa dan Anak yang Sudah Bisa Berdiri

Pengukuran tinggi badan (cm) dimaksudkan untuk mendapatkan data tinggi badan semua

kelompok umur, agar dapat diketahui status gizi penduduk.

Alat : Pengukur tinggi badan : MICROTOISE dengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian

0,1 cm.

Sasaran : Responden dewasa atau anak yang sudah bisa berdiri

Persiapan (Cara Memasang Microtoise) : 

  Gantungkan bandul benang untuk membantu memasang microtoise di dinding agar

tegak lurus.

  Letakan alat pengukur di lantai yang DATAR tidak jauh dari bandul tersebut dan

menempel pada dinding. Dinding jangan ada lekukan atau tonjolan (rata).

  Tarik papan penggeser tegak lurus keatas, sejajar dengan benang berbandul yang

tergantung dan tarik sampai angka pada jendela baca menunjukkan angka 0 (NOL).

Kemudian dipaku atau direkat dengan lakban pada bagian atas microtoise.

Page 11: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 11/58

 

  Untuk menghindari terjadi perubahan posisi pita, beri lagi perekat pada posisi sekitar

10 cm dari bagian atas microtoise.

Prosedur 

  Minta responden melepaskan alas kaki (sandal/sepatu), topi (penutup kepala).

  Pastikan alat geser berada diposisi atas.

  Reponden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser.

  Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat dan tumit menempel pada

dinding tempat microtoise di pasang.

  Pandangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung bebas.

  Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala responden. Pastikan alat

geser berada tepat di tengah kepala responden. Dalam keadaan ini bagian belakang

alat geser harus tetap menempel pada dinding.

  Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar (ke bawah )

Pembacaan dilakukan tepat di depan angka (skala) pada garis merah, sejajar dengan

mata petugas.

  Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas bangku

agar hasil pembacaannya benar.

  Pencatatan dilakukan dengan ketelitian sampai satu angka dibelakang koma (0,1 cm).

Contoh 157,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm. Isikan ke dalam kuesioner.

Keterangan :

  Keterbatasan microtoise adalah memerlukan tempat dengan permukaan lantai dan

dinding yang rata, serta tegak lurus tanpa tonjolan atau lengkungan di dinding.

  Bila tidak ditemukan dinding yang rata dan tegak lurus setinggi 2 meter, cari tiang

rumah atau papan yang dapat digunakan untuk menempelkan microtoise.

b)  Pengukuran Panjang Badan untuk Anak yang Belum Bisa Berdiri

Pengukuran panjang badan dimaksudkan untuk mendapatkan data panjang badan anak

yang belum bisa berdiri agar dapat diketahui status gizi anak.

  Letakan pengukur panjang badan pada meja atau tempat yang rata .Bila tidak ada

meja, alat dapat diletakkan di atas tempat yang datar (misalnya, lantai).

  Letakkan alat ukur dengan posisi panel kepala di sebelah kiri dan panel penggeser di

sebelah kanan pengukur. Panel kepala adalah bagian yang tidak bisa digeser.

Page 12: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 12/58

 

  Tarik geser bagian panel yang dapat digeser sampai diperkirakan cukup panjang untuk

menaruh bayi/anak.

  Baringkan bayi/ anak dengan posisi terlentang, diantara kedua siku, dan kepala

bayi/anak menempel pada bagian panel yang tidak dapat digeser.

  Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi/ anak sampai lurus dan menempel pada

meja/tempat menaruh alat ukur. Tekan telapak kaki bayi/anak sampai membentuk

siku, kemudian geser bagian panel yang dapat digeser sampai persis menempel pada

telapak kaki bayi/ anak.

  Bacalah panjang badan bayi/anak pada skala kearah angka yang lebih besar. Misalkan:

67,5 cm. Isikan ke Kuesioner .

  Setelah pengukuran selesai, kemudian bayi/anak diangkat.

Keterangan:

  Alat pengukur panjang badan bayi aluminium ini mempunyai kelemahan pada panel

penggeser maupun panel untuk menempel di kepala, sebab tidak statis (mudah

digerak-gerakan ke kiri dan ke kanan). Oleh sebab itu pengukur HARUS BERHATI-HATI

dalam mengukur, PEMBACAAN dilakukan ketika posisi kedua papan tersebut tegak

lurus. Caranya adalah minta bantuan petugas pengunmpul data lain atau ibu anak/bayi

untuk memegang papan bagian kepala, dan pengukur memegang papan bagian

kepala.

  Batas pengukuran maksimal adalah 100 cm. Apabila ditemukan panjang anak lebih.

Dari 100 cm, dapat digunakan meteran kain dengan menempelkan meteran pada

papan. Bila panjang badan anak kurang dari batas minimal alat ukur, dapat digunakan

penggaris atau alat tambahan sampai ke batas minimal, kemudian diukur selisihnya

untuk mendapatkan hasil panjang badan anak yang sebenarnya.

  Sebaiknya pengukuran dilakukan dengan meminta bantuan petugas pengumpul data

lainnya, atau ibu anak untuk memegang kepala anak agar tepat menempel pada siku

alat dan tetap menghadap keatas. Sementara petugas pengukur meluruskan kaki dan

telapak kaki bayi/anak, sekaligus membaca hasil ukur.

  Khusus untuk balita, isi sesuai cara pengukuran tinggi atau panjang badan: 1. Berdiri ;

2. Telentang (cukup jelas) balita.

Kelemahan Alat

  Papan penggeser pada bagian kaki LENTUR, sehingga tidak tegak lurus (tidak valid)

Page 13: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 13/58

 

  Posisi anak benar, namun papan tempat menempel kepala dan papan penggeser kaki

tidak tegak lurus (LENTUR) sehingga hasil ukur tidak akurat.

(Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DEPKES RI. 2007. Pedoman Pengukuran

dan Pemeriksaan. Jakarta: Riset Kesehatan Dasar 2007)

Lingkar Dada

a)  Prosedur

  Letakkan pita lida ditempat yang rata, menghadap kebawah.

  Setelah bayi dibersihkan dari darah dan lendir, baringkan bayi ditengah  – tengah pita.

Upayakan bayi dalam keadaan tenang.

  Yakinkan bahwa garis mendatar disepanjang tengah pita jatuh dikedua putting susu

bayi.

  Lingkarkan ujung pita dan selipkan kedalam celah yang ada, sampai pita melingkari

tubuh bayi dengan lembut dan rata disepanjang garis puting susu.

  Baca dan catat ukuran LIDA pada pita (pada tanda panah) sampai milimeter terdekat

(misalnya 27,5 cm).

  Jangan Menarik Pita Terlalu Kencang Dan Jangan Sampai Melintir.

b)  Batas Ambang

  BBLR

Warna Merah : < 27,0 cm

Warna Kuning : 27,0 – 29,4 cm

  Bayi Berat Lahir Normal

Warna Hijau : ≥ 29,5 cm

  Untuk mendeteksi KEP pada balita, digunakan rasio Lingkar dada dan lingkar kepala.

Bernilai <1 pada balita KEP.

c)  Kelebihan

  Bisa digunakan untuk mendeteksi BBLR dan KEP.

  Penggunaannya mudah, simple sehingga masyarakat bisa menggunakannya juga.

  Digunakan mulai dari Rumah sakit provinsi sampai tingkat desa.

d)  Kekurangan

  Hanya bisa dipakai untuk anak berusia 0-3 tahun.

  Keadaan bayi yang rewel akan mempengaruhi hasil yang valid.

Page 14: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 14/58

 

Sumber : Susilowati,S.KM.2008.Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi;

Pedoman Pengukuran Lingkar Dada pada Bayi Lahir Rendah (Sebagai Indikator Deteksi

Dini Bayi Berat Lahir Rendah. 

Umur

a)  Prosedur

Untuk melengkapi data umur dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

  Meminta surat kelahiran, kartu keluarga atau catatan lain yang dibuat oleh orang

tuanya. Jika tidak ada, bila memungkinkan catatan pamong desa.

  Jika diketahui kalender lokal seperti bulan Arab atau bulan lokal (Sunda, Jawa dll),

cocokan dengan kalender nasional.

  Jika tetap tidak ingat, dapat berdasarkan daya ingat ortu, atau berdasar kejadian

penting (lebaran, tahun baru, puasa, pemilihan kades, pemilu, banjir, gunung meletus

dll).

  Membandingkan anak yang belum diketahui umurnya dengan anak kerabat/ tetangga

yang diketahui pasti tanggal lahirnya.

  Jika hanya bulan dan tahunnya yang diketahui, tanggal tidak diketahui, maka

ditentukan tanggal 15 bulan ybs.

Batasan umur yang digunakan (Puslitbang Gizi Bogor, 1980):

  Tahun umur penuh (completed year )

Contoh : 6 tahun 2 bulan, dihitung 6 tahun

5 tahun 11 bulan, dihitung 5 tahun.

  Bulan usia penuh (completed month): untuk anak umur 0-2 tahun digunakan

Contoh : 3 bulan 7 hari, dihitung 3 bulan

2 bulan 26 hari, dihitung 2 bulan.

Sumber : Susilowati,S.KM.2008.Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi.

Lingkar Lengan Atas

a)  Prosedur

  Tentukan posisi pangkal bahu.

  Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan ke arah

perut.

Page 15: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 15/58

 

  Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan pita

LiLA atau meteran (Lihat Gambar), dan beri tanda dengan pulpen/spidol (sebelumnya

dengan sopan minta izin kepada responden). Bila menggunakan pita LiLA perhatikan

titik nolnya.

  Lingkarkan pita LiLA sesuai tanda pulpen di sekeliling lengan responden sesuai tanda

(di pertengahan antara pangkal bahu dan siku).

  Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.

  Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar.

  Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kearah angka yang lebih

besar).

b)  Ambang batas (Cut of Points):

  LILA WUS dengan risiko KEK di Indonesia < 23.5 cm

  Pada bayi 0-30 hari : ≥9.5 cm 

  Balita dengan KEP <12.5 cm

Kelebihan

  Alternatif bila tidak memungkinkan dilakukan pengukuran BB dan TB (dalam keadaan

darurat dan skrining).

  Nilai cut offf untuk balita 12,5-13cm dapat menggnatikan interpretasi BB/Tb rendah

atau wasting.

c)  Kelemahan:

  Baku LLA yang sekarang digunakan belum mendapat pengujian yang memadai untuk

digunakan di Indonesia.

  Kesalahan pengukuran relatif lebih besar dibandingkan pada TB.

  Sensitif untuk suatu golongan tertentu (prasekolah), tetapi kurang sensitif untuk

golongan dewasa.

Sumber : Susilowati,S.KM.2008.Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi; 

Saptawati Bardosono. Penilaian Status Gizi Balita (Antropometri). 

Lingkar Otot Lengan Atas

a)  Prosedur

Page 16: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 16/58

 

Pengukuran lingkar otot lengan atas yang didasarkan atas tebal trisep dan LILA,

akan menghasilkan index masa otot ( simpanan protein tubuh). Pengukurannya dilakukan

dalam sentimeter dengan cara:

LOLA(cm) = LILA(cm) – (0,314 x tebal kulit tricep(mm))

b)  Cut Off 

Nilai normal bagi penduduk Indonesia yang berusia dewasa belum ada sampai

saat ini, namun bagi orang kaukasian (kulit putih) normalnya :

90% standar = 22,8 cm untuk laki-laki dan 20,9 cm untuk wanita.

c)  Kelebihan

  Bisa mengestimasi simpanan protein dalam tubuh.

  Perhitunagannya simple.

  Tidak perlu prosedur lagi.

d)  Kelemahan

  Tergantung pada data LILA dan Tricep.

  Tidak berguna banyak pada pasien sakit kritis karena ukuran berat badan cenderung

untuk berubah.

Sumber : Made Wiryana.  2007. Nutrisi Pada Penderita sakit Kritis; dr.Andry

Hartono.SpGK. 2004. Terapi Gizi dan Diet rumah Sakit edisi2

Lingkar Kepala

a)  Prosedur

  Tentukan usia anak

  Ukur kepala bayi / anak dengan melingkarkan pita meteran dmulai ke kepala anak

dimulai dari bagian yang paling menonjol.

  Masukkan pengukuran lingkar kepala berdasarkan usia ke dalam grafik.

  Lakukan pola penilain pertumbuhan kepala kemudian masukkan hasilnya ke dalam

tabel hasil praktikum.

Page 17: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 17/58

 

Page 18: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 18/58

 

b)  Cut off 

  Jika <-2, mengalami keterlambatan pertumbuhan.

  Jika >+2, mengalami proses pertumbuhan melebihi normal.

c)  Kelebihan

  Dapat digunakan untuk membantu mendeteksi KEP anak.

  Dapat digunakan untuk membantu medeteksi Mikrosefali pada bayi.

  Biasa digunakan untuk menegatahui pertumbuhan dan perkembangan otak anak. 

  Digunakan sebagai alat deteksi dini gangguan Neurologis pada anak. 

  Penggunaannya mudah, murah diterapkan pada anak. 

d)  Kelemahan

  Hanya dapat digunakan pada bayi dan anak.

  Juga tergantung data kecepatan pertumbuhan lingkar dada dan berat badan karena

digunakan untuk mengetahui pertumbuhan lingkar kepala dalam batas normal.

  Menggunakan grafik – grafik yang sulit dimengrti oleh masyarakat umu.

Sumber : Darto Saharso,dkk. Pemeriksaan Neurologis pada Bayi dan Anak Divisi 

Neuropediatri Ilmu Kesehatan Anak FK Unair ; Atien Nur Chamidah. Deteksi Dini Gangguan

Page 19: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 19/58

 

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak ; Behrman Klierman Arvin.1996.Nelson Ilmu

Kesehatan Anak ; Patricia Gonce Morton. 2005. Panduan Pemeriksaan Kesehatan dengan

Bantuan SOAPIE Edisi 2. 

Pengukuran Massa Lemak Bebas 

Fat-free mass adalah campuran antara air, protein, dan mineral dengan otot

sebagai tempat utama penyimpanan protein. Pengukuran terhadap protein otot dapat

menghasilkan suatu indeks dari simpanan protein di dalam tubuh. Mid-upper-arm muscle

circumference dan mid-upper-arm muscle area, keduanya berhubungan dengan pengukuran

massa total otot yang nantinya akan digunakan untuk memprediksi perubahan-perubahan

dalam massa total otot tubuh dan menegakkan status gizi protein.a)  Skinfold Thickness Measurements (Fat-Mass)

Prinsip Pengukuran Ketebalan Skinfold

Skinfold (lipatan kulit) adalah ketebalan dari 2 lapisan kulit dan jaringan lemak

subkutan di beberapa lokasi spesifik di tubuh manusia. Pengukuran skinfold bertujuan

untuk mengetahui ukuran atau tebal dari timbunan lemak subkutan yang nantinya akan

dipakai untuk memperkirakan persentase lemak tubuh. Perkiraan tersebut didasarkan

atas 2 asumsi. Pertama, ketebalan jaringan lemak subkutan merefleksikan proporsi

konstan dari total lemak tubuh. Kedua, lokasi skinfold yang dipilih untuk pengukuran, baik

itu single  location maupun combination location harus mewakili rata-rata ketebalan dari

keseluruhan jaringan lemak subkutan. Hasil perkiraan terbaik adalah dengan mengukur

skinfold di beberapa lokasi .

Parameter ketebalan lemak di bawah kulit telah terbukti merupakan indikator

lemak tubuh paling akurat karena lebih dari 85 % lemak tubuh tersimpan dalam jaringan

tersebut. Faktor kesalahannya kecil hanya sekitar 2-3 %. Masalah yang kerap timbul

adalah bahan acuan yang tersedia. Baku yang ada sekarang sangat spesifik untuk usia dan

 jenis kelamin tertentu. Karena itu hanya cocok untuk dijadikan acuan untuk masyarakat

asal nilai baku tersebut didapat. Jika hasil pengukuran ketebalan kulit kelompok

masyarakat lain diacu ke nilai baku tersebut, kesalahan yang terjadi akan lebih besar lagi

(sekitar 5-10%)

Page 20: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 20/58

 

Alat Pengukur Skinfold Thickness

  Jenis-Jenis dan Standar Umum Calipers

Hasil pengukuran ketebalan lipatan kulit yang paling baik adalah dengan

menggunakan skinfold thickness Calipers. Pada dasarnya ada 3 jenis calipers yang

dapat digunakan yaitu: Harpenden, Lange, dan Holtain. Lange diproduksi di Amerika

serikat, sementara Harpenden dan Holtain Calipers diproduksi di Inggris. Calipers

berbahan dasar plastik yang murah seperti Mc Gaw Calipers juga ada. Seluruh calipers

didesain untuk menahan tekanan konstan minimal 10 g/mm2 dari keseluruhan luas

lipatan yang diukur dan mempunyai suatu area permukaan kontak standard atau

‘pinch’ area dari 20 mm2 hingga 40 mm2. Alat-alat ini harus dikalibrasi ulang dengan

interval teratur menggunakan calibration block. Khusus untuk McGaw calipers tidak

dapat digunakan untuk mengukur lipatan kulit individu yang mengalami obesitaskarena skala pengukurannya mempunyai maksimum indikasi 40 mm.

  Macam dan Kualitas Calipers di Pasaran

Harpenden Skinfold Caliper Harpenden adalah skinfold caliper yang

paling akurat. Hampir semua data dan

persamaan ketebalan lipatan kulit yang

berkaitan dengan body fat didasarkan

pada studi yang dilakukan dengan

Harpenden. Kaliper ini digunakan

sebagai kriteria instrumen oleh

International Society for the

 Advancement of Kinanthropometry 

(ISAK). Kaliber ini akan diukur dengan

akurat sampai ke ketebalan lipatan kulit

sekitar 50 mm. Resolusi adalah 0,2 mm

unit, meskipun mungkin secara akuratmembaca dari skala ke pusat 0,1 mm.

Lafayette Skinfold Caliper Lafayette Skinfold Caliper adalah salah

satu yang paling akurat dan tahan lama

 jangka lengkung tersedia saat ini.

Dirancang dengan dari Dr Andrew

Page 21: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 21/58

 

 

Jackson dan sering kali digunakan oleh

Jackson Pollock. Range mesurements 0-

100 mm.

Lange Caliper Lange caliper mempunyai tingkat

penjualan tertinggi meskipun harganya

mahal. Telah dibuat sejak tahun 1962

dan secara luas digunakan di sekolah-

sekolah, akademi dan pusat kebugaran.

Accu-Measure Body Fat Calipers  ccu measure body fat calipers biasa

digunakan di rumah-rumah sebagai

kontrol lemak. Mereka sangat mudah

digunakan dan sebuah studi baru-baru ini

elah menunjukkan hasil yang sangat

positif untuk akurasi. Direkomendasikan

dalam Body-for-LIFE  dan disahkan oleh

World Natural Bodybuilding Federation.

Harga di pasaran tidak terlalu mahal,

level akurasi tidak terlalu tinggi, tidak

dapat dipakai untuk mengukur skinfold  

individu yang mengalami obesitas karena

skala pengukurannya memiliki indikasi

maksimum 40 mm.Slim Guide Skinfold Caliper Jauh lebih rendah dibandingkan dengan

harga di atas kaliber lemak tubuh

namun akan menghasilkan hasil yang

hampir sama akurat. Ini adalah satu-

satunya caliper dengan harga yang

Page 22: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 22/58

 

 

cukup murah dan cukup akurat untuk

digunakan dalam pengukuran. Banyak

digunakan caliper profesional di dunia.

Digital Caliper Kaliper digital dilengkapi dengan

komputer untuk mencatat hasil

pengukuran dan dapat melakukan

beberapa perhitungan. Level akurasinya

sama dengan accu measure body fat 

calipers.

Body Caliper Fat Gun Level akurasinya lebih baik dari accu

measure body fat calipers. Unit yang

menghasilkan intensitas tekanan yang

relatif konsisten dengan tuas yangelastis (dilengkapi suspensi).

  Prosedur Pemakaian Calipers dalam Pengukuran Skinfold

Mengukur lemak tubuh dengan skinfold calipers adalah suatu tantangan. Penting

sekali menstandarisasikan pemilihan lokasi skinfold, sebab sedikit perbedaan lokasi

dapat meyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap hasil pengukuran.

Objek yang terlalu kurus dan gemuk juga memberikan masalah tersendiri

terhadap pengukuran. Secara umum,semakin tebal lipatan kulit semakin sulit untuk

mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. Tahapan prosedurnya adalah sebagai

berikut:

-  Menggunakan calipers untuk semua pengukuran.

-  Membolehkan partisipan untuk merasakan rahang caliper atau “pinch” di atas

Page 23: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 23/58

 

tangannya. (area diantara ibu jari dan jari indeks adalah tempat yang paling bagus

untuk ini).

-  Arahkan rahang caliper ke dalam dan keluar tangan and lepaskan tekanannya.

-  Tandai 5 lokasi tubuh dimana pengukuran akan dilakukan.(thigh, abdomen, triceps,

subscapula, dan suprailiac).

-  Pengukuran harus dilakukan di bagian tubuh sebelah kanan.

-  Tandai tiap-tiap lokasi dengan pulpen atau pensil marking.

-  Pegang lipatan kuat-kuat dengan ibu jari dan jari indeks tangan kiri kemudian

angkat (cubit) lipatan. Lipatan mempunyai sisi paralel. Semakin banyak lemak di

bawah kulit,semakin tebal atau lebar lipatannya.

-  Menarik lipatan tubuh biasanya lebih mudah pada orang kurus dibandingkan orang

gemuk. Tindakan ini kemungkinan dapat menimbulkan efek tidak nyaman kepadapartisipan.menjelaskan apa yang kita lakukan pada partisipan akan membuat

perasaan mereka lebih santai

-  Pegang caliper di tangan kanan,tegak lurus dengan skinfold. Letakkan rahang caliper

di atas skinfold 1/3 hingga ½ inchi (1cm) dari jari-jari yang memegang skinfold dan

mata segaris dengan dial caliper. Ini sangat penting untuk mencegah tekanan dari

 jari-jari yang menggerakkan rahang caliper.

-  Hati-hati untuk tidak menempatkan caliper terlalu jauh ke dalam skinfold. Rahang

caliper harus benar-benar diletakkan di atas lipatan ganda dari ketebalan kulit.

-  Tekan tuas caliper dan baca dial/skala setelah kira-kira 4 detik. Menunggu lebih dari

4 detik akan menyebabkan pembacaan skala yang tidak akurat.

-  Catat hasil pengukuran hingga yang terdekat 5 millimeter.

-  Ulangi pengukuran di tahap yang sama untuk membaca dial sekali lagi. Pastikan

sekurang-kurangnya 15 detik telah terlampaui sebelum pengulangan pengukuran di

lokasi yang sama sehingga skinfold diberi kesempatan untuk ”mendatar” ke bentuk

normal diantara pembacaan

-  Jika pengukuran yang diulang berbeda, pengukuran tambahan perlu dilakukan

sampai hasil pembacaan nilainya konsisten.

-  Jika partisipan kegemukan, mungkin akan kesulitan untuk menarik skinfold. Dalam

situasi ini, tetap mencoba untuk mengukur dan bila tidak berhasil, catat sebagai

“unreliable”pada form data.

Page 24: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 24/58

 

-  Jika skinfold di atas limit ukur dari caliper (lebih dari 67 mm misalnya), catat sebagai

“exceeds caliper”. 

-  Jika partisipan hamil, tidak perlu ada pengukuran.

-  Praktekkan secara teratur prosedurnya hingga mahir.

Tipe Pengukuran Skinfold

Tempat pengukuran atau bagian tubuh yang diukur, biasanya meliputi tujuh lokasi

pada tubuh, antara lain :

  Triceps - Bagian belakang lengan atas

  Pectoral - Pertengahan dada, tepat di depan ketiak

  Subscapula - Di bawah ujung tulang belikat

  Midaxilla - Garis tengah sisi batang tubuh

  Abdomen - Perut

  Suprailiac - Tepat di atas puncak iliaka tulang pinggul

  Quadriceps - Tengah dari paha atas

Ketebalan skinfold diukur di beberapa lokasi tubuh.(Biasanya 3 hingga 7 lokasi test),

antara lain :

Triceps 

diukur di atas otot bagian tengah. Jarak antara

ujung olekranon dan tonjolan akromion. Kedua

titik ini dapat ditentukan dengan lengan

terefleksi 90o. Stelah titik ini diberi tanda,

lengan kemudian dibiarkan tergantung bebas

dan terjuntai disamping badan, untuk

kemudian dilakukan pengukuran.

Page 25: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 25/58

 

 

Subscapula

Di ukur tepat diatas sudut bawah (inferior)

scapula kanan, penjepitan dapat dilakukan

vertical, atau 45o

terhadap garis-garis kulit. 

Suprailiac  

diukur di bagian atas kristal iliaka kanan pada

titik (1 cm di atas dan 2 cm di bagian medial

SIAS) yang sejajar dengan linea aksilaris media

(lengan sedikit abduksi). Penjepitan boleh

mengikuti garis-garis kulit, atau 45o 

 Abdomen 

diukur di tempat kira-kira 5 cm di sebelah

kanan pusat (dibagian ini pengukuran paling

banyak dilakukan), dan kulit tersebut dijepit

secara horizontal. Lokasi lain ialah 3 cm kearahlateral dan 1 cm kearah inferior titik

pertengahan pusat.

Front Thigh

Pada bagian depan paha (subjek berdiri, sendi 

lutut terefleksi sedikit, dan berat badan

bertumpu pada kaki yang tidak diukur) di 

 pertengahan antara titik tengah lipat paha dan

batas proksimal tulang patella. Lipatan kulit 

dijepit secara vertical. 

Page 26: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 26/58

 

 

Dari 7 tipe pengukuran skinfold di atas yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini adal

 

Menurut referensi lain, ada 3 pengukuran lain selain 3 pengukuran diatas, antara lain :

1. Iliac Crest  

Chest (maleonly)

diukur tepat di tepi bawah muskulus pektoralis

mayor kanan setinggi putting susu, dengan

penjepitan vertikal. 

Rear thigh (female only)

Pada bagian tengah belakang paha (subjek 

berdiri, sendi lutut terefleksi sedikit, dan berat 

badan bertumpu pada kaki yang tidak diukur) di 

 pertengahan antara titik tengah lipat paha dan

batas proksimal tulang patella. Lipatan kulit 

dijepit secara vertical. 

Page 27: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 27/58

 

 

2.  Medial Calf  

 3.  Mid-Axilla:

Teknik Pengangkatan Skinfold 

Skinfold ditunjukkan dengan cara mengangkat (mencubit) lipatan kulit dan

lapisan lemak subkutan dari otot dan tulang yang menopang dan kemudian mengukur

ketebalannya dengan caliper yang telah didesain sesuai tujuan ini.

a.  Pengukuran harus dilakukan di bagian tubuh

sebelah atau sisi kanan

b.  Identifikasi lokasi skinfold yang akan diukur.

c.  Cubit lipatan kulit dengan ancang-ancang jarak ibu

Pengukuran di lakukan pada bagian di atas iliac crest

(tulang pinggul bagian atas), di tubuh bagian samping.

Lipatan kulit ditarik ke arah luar. Tangan kanan

dijauhkan dari tubuh atau area tempat pengukuran.

posisi subjek duduk atau menempatkan kaki di atas

kotak (sendi lutut 90°) dalam keadaan relaks. Lipatan

kulivertikal diambil pada aspek medial betis pada level

dimana terdapat lingkar terbesar dari betis (dilihat dari

posisi medial dan anterior).

merupakan lipatan kulit vertikal pada ilio-axilla

line setinggi  xiphoidale. Posisi subjek abduksi

90° dengan tangan relaks di kepalanya

Page 28: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 28/58

 

 

b)  Subscapular

Skinfold Measurement 

Lokasi ini diperuntukkan

untuk mengukur ketebalan

 jaringan lemak subkutan dan

kulit pada bagian belakang

dada. Cara untuk menemukan

subscapular secara detail

anatomy dan melakukan

pengukuran adalah sebagai

berikut:

  Menginstruksikan klien untuk melepas semua pakaian bagian atas (wanita dapat tetap

memakai Bra ketika menjalankan prosedur ini). Bagian subscapular terletak dibawah

titik terendah dari scapula.

  Berdiri di belakang klien dan mencari lokasi yang benar dari scapula klien.

  Cari batas scapula yang paling dekat dengan tulang punggung lalu turun ke bawah dan

keluar dari batas scapula dan kemudian membentuk sudut sekitar 450. Tandai segera

titik tersebut dengan bolpoint maker.

  Pengukuran subscapular dapat dilakukan dengan segara dibawah sudut 45o dengan

tanda tinta di pusat dari skinfold

  Skinfold/lipatan dapat di angkat di bawah bagian garis landai scapula. Lipatan kira-kira

0,5 inci dapat diukur.

  Gunakan tangan kanan untuk memegang calipers secara horizontal dan Tempatkan

rahang calipers tepat akan menjepit kedua sisi dari titik yang telah ditandai dengan

marker. Perlahan-lahan lepaskan pegangan calipers.

  Catat hasil pengukuran dalam satuan millimeter. Ulangi metode pengukuran sekali lagi

mulai dari awal untuk memperoleh hasil yang akurat.

 jari dan jari telunjuk sekitar 3 inci, segaris tegak

dengan sumbu panjang kulit.

d.  Pegang kuat lipatan kulit yang telah diangkat

dengan ibu jari dan telunjuk/jari tengah tangan

kiri. Lipatan diangkat 1 cm di atas lokasi untuk

diukur.

e.  Tempatkan rahang caliper tegak lurus pada

lipatan, kira-kira 1 cm dibawah ibu jari dan jari

telunjuk yang memegang lipatan (skinfold).

f.  Lakukan pengukuran ketika kulit kering dan bebas

lotion

g. 

Jangan mengukur seketika setelah aktvitas beratsebab pengeluaran cairan tubuh ke kulit

cenderung menambah ukuran (ketebalan) dari

skinfold.

Page 29: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 29/58

 

  Setelah hasil pengukuran di baca dan dicatat, longgarkan pegangan calipers.

c)  Suprailiac Skinfold Measurement

Pengukuran dilakukan di bawah kristal iliaka pada titik yang sejajar dengan mid-

axilary line. Lipatan diambil secara melintang ke arah bawah menuju mid-axilary line dan

paralel menuju cleavage line (garis perpotongan) dari kulit. Pengukuran ini merupakan

suatu indikator yang berguna untuk mengetahui distribusi jaringan lemak subkutan yang

 penting dalam antisipasi resiko penyakit . Cara untuk menemukan subscapular skinfold

secara detail anatomi dan melakukan pengukuran adalah sebagai berikut:

  Menginstruksikan klien untuk melepas pakaian yang menutupi area pinggang. Tidak

perlu melepas pakaian bagian bawah. Pastikan klien berdiri tegak, dengan kaki dan

lengan rileks

  Mencari lokasi dari tulang pinggang klien yang segaris dengan ketiak

  Posisi suprailiac di atas tulang pinggang dan segaris dengan ketiak. Tandai dengan

marker.

  Tidak seperti skinfold lainnya, 0,5 inci bagian dari suprailiac skinfold sebaiknya diangkat

(dicubit) secara vertikal dan tidak secara horizontal.

  Tempatkan jari tengah dan ibu jari di garis horizontal, dikedua sisi tanda, tarik kulit

bersamaan dan angkat secara vertikal.

  Gunakan tangan kanan untuk memegang calipers secara horizontal dan tempatkan

rahang calipers tepat akan menjepit kedua sisi dari titik yang telah ditandai dengan

marker. Perlahan-lahan lepaskan pegangan calipers.

Page 30: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 30/58

 

  Catat hasil pengukuran dalam satuan millimeter. Ulangi metode pengukuran sekali lagi

dimulai dari awal, untuk memperoleh hasil yang akurat.

  Setelah hasil pengukuran dibaca dan dicatat, longgarkan pegangan calipers.

2)  Indeks

Indeks antropometri merupakan pengukuran dari beberapa parameter. Indeks

antropometri merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran

atau yang dihubungkan dengan umur.

Beberapa indeks antropometri:

a)  Indeks BB/ U (Berat Badan Menurut Umur)

Indeks BB/U menggambarkan status gizi akut dan kronis

Kelebihan

  Lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat

  Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis

  Indikator status gizi kurang saat sekarang

  Sensitif terhadap perubahan kecil

  Growth monitoring 

  Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failure karena infeksi atau KEP

  Dapat mendeteksi kegemukan (overweight )

Kekurangan

  Kadang umur secara akurat sulit didapat

  Dapat menimbulkan interpretasi keliru bila terdapat edema maupun asites

Page 31: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 31/58

 

  Memerlukan data umur yang akurat terutama untuk usia balita

  Sering terjadi kesalahan dalam pengukruan, seperti pengaruh pakaian atau gerakan

anak saat ditimbang

  Secara operasional: hambatan sosial budaya >> tidak mau menimbang anak karena

seperti barang dagangan

Cut-off points (NCHS (National Centre for Health Statistics, USA)

BB/U :

≥ +2 SD : gizi lebih

> -2 sampai (+2) SD : gizi baik

< -2 sampai ≥ -3 SD : gizi kurang

< -3 SD : gizi buruk

b)  Indeks TB/ U (Tinggi Badan Menurut Umur)

Indeks TB/U dapat memberikan status gizi masa lampau dan status sosial ekonomi

Kelebihan

  Baik untuk menilai status gizi masa lampau

  Alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa

  Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa

Kekurangan

  TB tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun

  Diperlukan 2 orang untuk melakukan pengukuran, karena biasanya anak relatif sulit

berdiri tegak

  Ketepatan umur sulit didapat

Cut-off points (NCHS (National Centre for Health Statistics, USA)

TB/U :

-2 sampai (+2) SD : normal

< -2 SD : stunted

c)  Indeks BB/TB (Berat Badan Menurut Tinggi Badan)

Page 32: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 32/58

 

BB memiliki hubungan linear dengan TB. Dalam keadaan normal perkembangan

BB searah dengan pertumbuhan TB dengan kecepatan tertentu. Indeks BB/TB merupakan

indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini (sekarang).

Kelebihan

  Tidak memerlukan data umur

  Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, kurus)

  Dapat menjadi indikator status gizi saat ini (current nutrition status)

  Baik untuk mengukur status gizi akut

Kekurangan

  Karena faktor umur tidak dipertimbangkan, maka tidak dapat memberikan gambaran

apakah anak pendek atau cukup TB atau kelebihan TB menurut umur

  Operasional: sulit melakukan pengukuran TB pada balita

  Pengukuran relatif lebih lama

  Memerlukan 2 orang untuk melakukannya

  Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama bila dilakukan

oleh kelompok nonprofesional

Cut-off points (NCHS (National Centre for Health Statistics, USA)

BB/TB :

≥ 2 SD : gemuk

>-2 sampai (+2) SD : normal

< -2 sampai -3 SD : wasted

< -3 SD : severe wasted

d)  Indeks LLA/ U (Lingkar Lengan Atas Menurut Umur)

LLA berkorelasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB. Seperti BB, LLA merupakan

parameter yang labil karena dapat berubah-ubah cepat, karenanya baik untuk menilai

status gizi masa kini. Perkembangan LLA (Jellife`1996) Pada tahun pertama kehidupan :

5.4 cm, Pada umur 2-5 tahun : <1.5 cm. Kurang sensitif untuk tahun berikutnya.

Kelebihan

  Indikator yang baik untuk menilai KEP berat

  Alat ukur murah, sederhana, sangat ringan, dapat dibuat sendiri, kader posyandu

dapat melakukannya

Page 33: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 33/58

 

  Dapat digunakan oleh orang yang tidak membaca tulis, dengan memberi kode warna

untuk menentukan tingkat keadaan gizi

Kekurangan

  Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat

  Sulit menemukan ambang batas

  Sulit untuk melihat pertumbuhan anak 2-5 tahun

e)  IMT (Indeks Massa Tubuh)

IMT digunakan berdasarkan rekomendasi FAO/WHO/UNO tahun 1985: batasan

BB normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Body Mass Index (BMI/IMT).

IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa

(usia 18 tahun ke atas), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan BB.

IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan.

Juga tidak dapat diterapkan pada keadaan khsusus (penyakit) seperti edema, asites dan

hepatomegali.

Rumus : IMT = BB (kg) / TB² (m)

Cut-off points 

IMT :

< 18,5 : underweight

18,5 – 24,9 : normal

25,0 – 29,9 : overweight

> 30 : obese

f)  Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Waist-to-hip Ratio)

Waist-to-hip ratio digunakan untuk menilai distribusi lemak tubuh dan membantu

untuk mengidentifikasi dua jenis distribusi lemak tubuh: tubuh bagian atas (android atau

tipe laki-laki) dan tubuh bagian bawah (tipe gynoid atau wanita).Prosedur pengukuran Waist Circumference :

  Subjek harus membuka atau menyikapkan pakaian bagian atas

  Raba tulang rusuk terakhir untuk menetapkan titik pengukuran.

  Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah dan tandai dengan marker point

Page 34: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 34/58

 

  Tetapkan titikujung lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tandai dengan marker

point.

  Tentukan titiktengah di antara tulang rusuk terakhir dengan titikujung lengkung tulang

paha dan tandai titik tengahnya.

  Subjek berdiri tegak dan bernafas dengan normal

  Lakukan pengukuran lingkar perut dari titik tengah kemudian secara horizontal

melingkari pinggang dan pe rut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran.

  Apabila responden mempunyai perut yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil

bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi.

  Pita lingkar tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0.1

kemudian catat hasil pengukuran.

Proses pengukuran Hip Circumference :  Subjek diharapkan memakai pakaian yang setipis mungkin.

  Berdiri tegak kemudian melingkarkan pita ukur melingkar pinggul

  Prinsip pengukurannya sama dengan mengukur pinggang

  Subjek bernafas normal

  Lihat angka yang bertemu dengan angka nol pada pita ukur

  Catat hasil pengukuran

Rumus :

WHR = waist or abdominal circumference (cm) / hip circumference (cm)

Cut-off untuk merefleksikan peningkatan risiko penyakit

WHR> 1 untuk laki-laki

WHR> 0,85 untuk wanita

b.  Riwayat Gizi

1)  Metode-Metode Pengukuran Konsumsi Secara Kuantitatif 

a)  Metode Food Recall 24 Jam

Prinsip Metode Recall 24 Jam

  Dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada

periode 24 jam yang lalu. Dalam metode ini, responden, ibu, pengasuh (bila anak

masih kecil) disuruh menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam

yang lalu (kemarin). Biasanya dimulai sejak ia bangun pagi kemarin sampai dia istirahat

Page 35: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 35/58

 

tidur malam harinya, atau dapat juga dimulai dari waktu saat dilakukan wawancara

mundur ke belakang sampai 24 jam penuh. Misalnya, petugas datang pada pukul 07.00

ke rumah responden, maka konsumsi yang ditanyakan adalah mulai pukul 07.00 (saat

ini) dan mundur ke belakang sampai pukul 07.00, pagi hari sebelumnya. Wawancara

dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih dengan menggunakan kuesioner

terstruktur.

  Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali (1 x 24 jam), maka data yang diperoleh

kurang representatif untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu. Oleh karena

itu, recall 24 jam sebaiknya dilakukan berulang-ulang dan harinya tidak berturut-turut.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minimal 2 kali recall 24 jam tanpa berturut-

turut, dapat mengahasilkan gambaran asupan zat gizi lebih optimal dan memberikan

variasi yang lebih besar tentang intake harian individu (Sanjur, 1997).Metode Pelaksanaan Recall 24 Jam

  Responden mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden

dalam ukuran rumah tangga (URT) selama kurun waktu 24 jam yang lalu, memberi

penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun, setelah beribadah, pulang

dari sekolah/bekerja, sesudah tidur siang dan sebagainya. Selain dari makanan utama,

makanan kecil atau jajan juga dicatat. Termasuk makanan yang dimakan di luar rumah

seperti di restoran, di kantor, di rumah teman atau saudara. Untuk masyarakat

perkotaan konsumsi tablet yang mengandung vitamin dan mineral juga dicatat serta

adanya pemberian tablet besi atau kapsul vitamin A. Mendeskripsikan dengan detail

setiap bahan makanan yang dikonsumsi.

  Petugas mengecek hasil recall dengan responden, kemudian melakukan konversi dari

URT ke dalam ukuran berat (gram). Dalam menaksir/memperkirakan ke dalam ukuran

berat (gram) pewawancara menggunakan berbagai alat bantu seperti contoh ukuran

rumah tangga (piring, gelas, sendok, dan lain-lain) atau model dari makanan ( food 

model ). Makanan yang dikonsumsi dapat dihitung dengan alat bantu ini atau denganmenimbang langsung contoh makanan yang akan dimakan berikut informasi tentang

komposisi makanan jadi.

  Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi

Bahan Makanan (DKBM).

Page 36: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 36/58

 

  Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Zat Gizi yang Dianjurkan (DKGA) atau

Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia.

  Agar wawancara berlangsung sistematis, perlu disiapkan kuesioner sebelumnya

sehingga wawancara terarah menurut urut-urutan waktu dan pengelompokan bahan

makanan. Urutan waktu makan sehari dapat disusun berupa makan pagi, siang,

malam, dan snack serta makanan jajanan.

  Pengelompokan bahan makanan dapat berupa makanan pokok, sumber protein

nabati, sumber protein hewani, sayuran, buah-buahan, dan lain-lain.

Kelebihan Metode Recall 24 Jam

  Mudah melaksanakannya dan sederhana sehingga tidak terlalu membebani responden

  Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas

untuk wawancara.

  Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden.

  Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf.

  Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga

dapat dihitung intake zat gizi sehari.

Kekurangan Metode Recall 24 Jam

  Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari, bila hanya dilakukan recall  

satu hari.

  Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden. Oleh karena itu,

responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingga metode ini tidak cocok

dilakukan pada anak usia di bawah 7 tahun, orang tua berusia di atas 70 tahun dan

orang yang hilang ingatan atau orang yang pelupa.

  The flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk

melaporkan konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagi responden yang

gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit (under estimate).

  Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatioh dan terampil dalam menggunakan

alat-alat bantu URT dan ketepatan alat bantu yang dipakai menurut kebiasaan

masyarakat. Pewawancara harus dilatih untuk dapat secara tepat menanyakan apa-apa

yang dimakan oleh responden, dan mengenal cara-cara pengolahan makanan serta

pola pangan daerah yang akan diteliti secara umum.

  Responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuan dari penelitian.

Page 37: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 37/58

 

  Untuk mendapat gambaran konsumsi makanan sehari-hari recall  jangan dilakukan

pada saat panen, hari pasar, hari akhir pekan, pada saat melakukan upacara-upacara

keagamaan, selamatan, dan lain-lain.

  Karena keberhasilan metode recall  24 jam ini sangat ditentukan oleh daya ingat

responden dan kesungguhan serta kesabaran dari pewawancara, maka untuk dapat

meningkatkan mutu data recall 24 jam dilakukan selama beberapa kali pada hari yang

berbeda (tidak berturut-turut), tergantung dari variasi menu keluarga dari hari ke hari.

b)  Perkiraan Makanan (Estimated Food Records)

Metode ini disebut juga  food records atau diary records, yang digunakan untuk

mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini reponden diminta untuk mencatat

semua yang ia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga

(URT) atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu (2-4 hari

berturut-turut), termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut.

Metode Pelaksanaan Food Record  

  Responden mencatat makanan yang dikonsumsi dalam URT atau gram (nama

masakan, cara persiapan, dan pemasakan bahan makanan).

  Petugas memperkirakan/estimasi URT ke dalam ukuran berat (gram) untuk bahan

makanan yang dikonsumsi tadi.

Page 38: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 38/58

 

  Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan DKBM.

  Membandingkan dengan AKG

  Metode ini dapat memberikan informasi konsumsi yang mendekati sebenarnya (true

intake) tentang jumlah energi dan zat gizi yang dikonsumsi oleh individu.

Kelebihan Metode Estimated Food Records 

  Metode ini relatif murah dan cepat.

  Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar.

  Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari.

  Hasilnya relatif lebih akurat.

Kekurangan Metode Estimated Food Records 

  Metode ini terlalu membebani responden, sehingga sering menyebabkan responden

merubah kebiasaan makanannya.

  Tidak cocok untuk responden yang buta huruf.

  Sangat tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam mencatat dan

memperkirakan jumlah konsumsi.

c)  Penimbangan Makanan (Food Weighing)

Pada metode penimbangan makanan, responden atau petugas menimbang data

mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama 1 hari. Penimbangan

makanan ini biasanya berlangsung beberapa hari tergantung dari tujuan, dana penelitian,

dan tenaga yang tersedia.

Metode Pelaksanaan Penimbangan Makanan 

  Petugas/responden menimbang dan mencatat bahan makanan/makanan yang

dikonsumsi dalam gran.

  Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari, kemudian dianalisis dengan

menggunakan DKBM atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi Jajanan).

  Membandingkan hasilnya dengan Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG).

  Perlu diperhatikan disini adalah bila terdapat sisa makanan setelah makan maka perlu

 juga ditimbang sisa tersebut untuk mengetahui jumlah seseungguhnya makanan yang

dikonsumsi.

Kelebihan Metode Penimbangan Makanan 

Data yang diperoleh lebih akurat/teliti.

Page 39: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 39/58

 

Kekurangan Metode Penimbangan Makanan 

  Memerlukan waktu dan cukup mahal karena perlu peralatan.

  Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama, maka responden dapat

merubah kebiasaan makan mereka.

  Tenaga pengumpul data harus terlatih dan terampil.

  Memerlukan kerjasama yang baik dengan responden.

d)  Metode Food Account 

Metode pencatatan dilakukan dengan cara keluarga mencatat setiap hari semua

makanan yang dibeli, diterima dari orang lain ataupun dari hasil produksi sendiri. Jumlah

makanan dicatat dalam URT, termasuk harga eceran bahan makanan tersebut. Cara ini

tidak memperhitungkan makanan cadangan yang ada di rumah tangga dan tidak juga

memperhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsi di luar dan rusak, terbuang/

tersisa atau diberikan pada binatang piaraan. Lamanya pencatatan pada umumnya selama

7 hari (Gibson, 1990). Pencatatan dilakukan pada formulir yang telah disiapkan.

Metode Pelaksanaan Food Account 

  Keluarga mencatat seluruh makanan yang masuk ke rumah yang berasal dari berbagai

sumber tiap hari sesuai URT atau ukuran volume atau berat

  Menjumlahkan masing-masing bahan makanan tersebut dan mengkonversi dalam

ukuran berat tiap hari

  Menghitung rata-rata perkiraan penggunaan bahan makanan setiap hari

Page 40: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 40/58

 

Kelebihan Metode Pencatatan (Food Account )

  Cepat dan relatif murah

  Dapat diketahui tingkat ketersediaan bahan makanan keluarga pada periode tertentu

  Dapat diketahui daya beli keluarga terhadap bahan makanan

  Dapat menjangkau responden lebih banyak

Kekurangan Metode Pencatatan (Food Account ) 

  Kurang teliti, sehingga tidak dapat menggambarkan tingkat konsumsi rumah tangga.

  Sangat tergantung pada kejujuran responden untuk melaporkan/mencatat makanan

dalam keluarga.

e)  Metode Inventaris (Inventory Methods)

Metode inventaris ini juga sering disebut log book method. Prinsipnya dengan

cara menghitung/mengukur semua persediaan makanan di rumah tangga (berat dan

 jenisnya) mulai dari awal sampai akhir survey. Semua makanan yang diterima, dibeli, dan

diproduksi sendiri dicatat dan dihitung/ditimbang setiap hari selama periode

pengumpulan data (biasanya sekitar satu minggu). Semua makanan yang terbuang, tersisa

dan busuk selama penyimpanan dan diberikan pada orang lain atau binatang peliharaan

 juga diperhitungkan.pencatatn dapat dilakukan oleh responden yang sudah mampu/telah

dilatih dan tidak buta huruf (Gibson, 1990).

Metode Pelaksanaan Metode Inventaris 

  Catat dan timbang/ukur semua jenis bahan makanan yang ada di rumah pada hari

pertama survei.

  Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang diperoleh (dibeli, dari kebun,

pemberian orang lain, dan makan di luar rumah) keluarga selama survei

  Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang diberikan kepada orang lain, rusak,

terbuang, dan sebagainya selama survey.

  Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang ada di rumah pada hari terakhir

survei

  Hitung berat bersih dari tiap-tiap bahan makanan yang digunakan keluarga selama hari

survei

  Catat pula jumlah anggota keluarga dan umur masing-masing yang ikut makan

Page 41: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 41/58

 

  Hitung rata-rata perkiraan konsumsi keluarga atau konsumsi perkapita dengan

membagi konsumsi keluarga dengan jumlah anggota keluarga

Kelebihan Metode Inventaris 

Hasil yang diperoleh lebih akurat karena memperhitungkan adanya sisa makanan yang

rusak atau terbuang selama survei dilakukan

Kekurangan Metode Inventaris

  Petugas harus terlatih dalam menggunakan alat ukur dan formulir pencatatan.

  Tidak cocok untuk responden yang buta huruf, bila pencatatn dilakukan oleh

responden.

  Memerlukan peralatan sehingga biaya relatif lebih mahal.

  Memerlukan waktu yang relatif lama.

f)  Metode Pencatatan (Household Food Records)

Pengukuran dengan metode ini dilakukan sedikitnya dalam periode satu minggu

oleh responden sendiri. Dilaksanakan dengan menimbang atau mengukur dengan URT

seluruh makanan yang ada di rumah, termasuk cara pengolahannya. Biasanya tidak

memperhitungkan sisa makanan yang terbuang dan dimakan oleh binatang peliharaan.

Metode ini dianjurkan untuk tempat/daerah yang tidak memiliki variasi penggunaan

bahan makanan dalam keluarga dan masyarakatnya bisa baca-tulis.

2)  Metode-Metode Pengukuran Konsumsi Secara Kualitatif 

a)  Metode Frekuensi Makan (Food Frequency)

Adalah suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data tentang frekuensi

konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu, seperti

hari, minggu, bulan atau tahun.

Selain itu dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran pola

konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya lebihlama dan dapat membedakan individu berdasarkan ranking tingkat konsumsi zat gizi,

maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi.

Pada umumnya, FFQ digunakan untuk meranking orang berdasrkan besaran

asupan zat gizi, tetapi tidak dirancang untuk memperkirakan asupan secara absolut. Meski

demikian, cara ini lebih akurat dalam menentukan rata-rata asupan zat gizi jika menu

Page 42: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 42/58

 

makanan dari hari ke hari sangat bervariasi. Akhirnya, dengan cara ini orang dapat

memperoleh data asupan zat gizi dalam jumlah besar yang mencakup 50-150 jenis

makanan.

Untuk memperoleh asupan zat gizi secara relatif atau mutlak, kebanyakan FFQ 

sering dilengkapi dengan ukuran khas setiap porsi dan jenis makanan. Karena itu, FFQ 

tidak jarang ditulis sebagai riwayat pangan semikuantitatif (semiquantitative food history ).

Asupan zat gizi secara keseluruhan diperoleh dengan jalan menjumlahkan kandungan zat

gizi masing-masing pangan. Sebagian FFQ justru memasukkan pertanyaan tentang

bagaimana makanan biasanya diolah, penggunaan makanan suplemen, penggunaan

vitamin dan mineral tambahan, serta makanan bermerek lain.

Prinsip dan kegunaan :

 Memberikan penilaian tentang kebiasaan asupan pangan dari responden dan jugafrekuensi dari makanan tertentu ataupun kelompok makanan.

  Mengklasifikasi lazimnya pola makan resopenden.

  Memeriksa kemungkinan korelasi dari asupan makanan dalam jangka waktu lama di

masa lampau dengan penyakit kronis/kesehatan secara umum.

  Menilai program pendidikan nutrisi.

  Menilai pemenuhan asupan makanan individu ataupun grup.

  Mengenali orang yang (mungkin) membutuhkan tahapan penilaian asupan makanan

lebih lanjut.

  Membentuk tren di dalam hal pembelian makanan.

  Qualitatif FFQ, menghasilkan data :

  Daftar makanan.

  Frekuensi penggunaan bahan makanan maupun makanan jadi dari berbagai respon

kategori : harian, mingguan, bulanan, tahunan.

  Semi-quantitatif FFQ, selain menghasilkan data di atas juga menghasilkan:

  Estimasi dari ukuran porsi (small, medium, large)

Langkah-langkah metode frekuensi pangan :

  Responden diminta untuk mengisi (melengkapi) kuesioner yang berisi daftar makanan

mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran porsinya (pada semi-kuantitatif FFQ).

  Lakukan konversi tentang frekuensi penggunaan jenis-jenis bahan makanan terutama

bahan makanan yang merupakan sumber-sumber zat gizi tertentu ke hitungan harian

Page 43: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 43/58

 

(satu kali per hari sama dengan satu). Contoh : jus tomat dikonsumsi empat kali tiap

bulan (30 hari), sama dengan 4/30 per hari = 0,13 per hari. Untuk buah dan sayur

musiman, pergunakan kategori tahunan (365 hari).

  Lakukan pengalian frekuensi per hari dengan ukuran porsi lazimnya (gram) untuk

memberikan hasil berat konsumsi (gram) per harinya.

  Mengkalkulasikan asupan zat gizi dari semi-quantitatif FFQ dengan menggunakan tabel

atau komputer.

Kelebihan :

  Metode yang sederhana, cepat dan juga tidak membutuhkan banyak biaya.

  Mudah dalam penggunaannya.

  Low respondent burden.

  Terkadang dapat dilakukan sendiri oleh responden, ataupun dilakukan melalui telepon. 

  Mudah didistribusikan dan proses datanya mudah. 

  Tidak membutuhkan latihan khusus. 

  Cocok diterapkan pada penelitian kelompok besar yang asupan pangan setiap harinya

sangat variatif. 

  Dapat menilai asupan makanan yang biasa dimakan secara spesifik maupun dalam

kelompok makanan dan juga zat gizinya. 

  Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan kebiasaan makan. 

Kelemahan :

  Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari.

  Hasilnya bergantung pada lengkap tidaknya daftar makanan yang dicantumkan dalam

kuesioner.

  Makanan musiman (hanya ada pada waktu tertentu) sulit untuk diukur.

  Tidak bisa digunakan untuk semua macam zat gizi, hanya cocok untuk beberapa zat

gizi.

  Pengisian kuesioner hanya mengandalkan ingatan responden, sehingga bisa

menimbulkan ketidakakuratan data yang berpangkal pada : (1) kekeliruan dalam

menentukan frekuensi, (2) kesalahan dalam penentuan ukuran porsi yang lazim

dimakan ( pada semi-quantitative FFQ). Daftar frekuensi pangan yang terlalu

panjangmenyebabkan perkiraan berlebih dan juga sebaliknya, (3) responden sering

malas mengisi formulir dengan lengkap, terutama jika proses pengisian dipercayakan

Page 44: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 44/58

 

sepenuhnya pada responden, tanpa penyeliaan. (4) tanpa bantuan komputer, proses

analisis menjadi sulit dan melelahkan.

  Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data.

  Cukup menjemukan bagi pewawancara.

  Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi.

  Perlu membuat percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan makanan yang

akan masuk dalam daftar kuesioner.

b)  Metode Dietary History (Riwayat Makan)

Merupakan salah satu metode kualitatif yang akan memberikan hasil pengamatan

lebih lengkap dibandingkan dengan metode frekuensi pangan. Keterangan (informasi)

yang dapat dijaring melalui metode ini adalah (1) keadaan ekonomi, (2) kegiatan fisik, (3) 

latar belakang etnis dan budaya, (4) pola makan dan kehidupan rumah tangga, (5) nafsu

makan, (6) kesehatan gigi dan mulut, (7) alergi makanan, serta makanan yang tidak

disenangi, (8) keadaan saluran pencernaan, (9) penyakit menahun, (10) obat yang

digunakan, (11) perubahan berat badan, serta (12) masalah pangan dan gizi.

Metode ini sesungguhnya menerapkan tiga komponen anamnesis asupan pangan,

yaitu ingatan pangan 24 jam (24-h food recall ), kuesioner frekuensi pangan, dan catatan

pangan ( food record ). Dengan ingatan pangan 24 jam (termasuk wawancara) akan

diperoleh data tentang apa saja yang dimakan responden selama 24 jam terakhir.

Informasi ini selanjutnya dibandingkan (cross check ) dengan kuesioner frekuensi pangan,

yaitu responden diberikan daftar (check list ) dari sejumlah bahan makanan. Akhirnya,

dilakukan pencatatan konsumsi makanan selama tiga hari dengan menggunakan ukuran

rumah tangga sebagai cek ulang terakhir. Namun, sekarang ini ketiga komponen diatas

 jarang digunakan sepenuhnya, karena komponen yang ketiga mulai sering tidak

dipakai/dihilangkan dalam proses.

Prinsip dan kegunaan :  Digunakan untuk mengestimasi kebiasaan makan dan pola makan individual selama

 jangka waktu tertentu pada masa lampau (biasanya selama satu bulan).

  Ketika jangka waktu yang digunakan lebih pendek (≤1 bulan), reprodusibilitas dan

validitas metode akan jadi lebih baik daripada menggunakan jangka waktu yang lebih

lama.

Page 45: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 45/58

 

  Mulanya didesain untuk ahli gizi terlatih untuk dipakai dalam teknik interview.

Langkah-langkah metode riwayat pangan :

  Petugas menanyakan kepada responden tentang pola kebiasaan makannya. Variasi

makan pada hari-hari khusus seperti hari libur, dalam keadaan sakit dan sebagainya

 juga dicatat. Termasuk didalamnya jenis makanan, frekuensi penggunaan, ukuran porsi

dalam URT serta cara memasaknya (direbus, digoreng, dipanggang, dsb.).

Pola kebiasaan makan selama satu minggu dapat dikalkulasi rata-ratanya (untuk tiap

 jenis makanan) dengan rumus

Rata-rata asupan = [(5 x hari kerja) + sabtu + minggu]

  Lakukan pengecekan terhadap data yang diperoleh dengan cara mengajukan

pertanyaan untuk kebenaran data tersebut.

Kelebihan :

  Biaya relatif murah.

  Bersifat “open-ended”. 

  Responden tidak harus “melek” huruf. 

  Tidak menyebabkan perubahan kebiasaan makan .

  Dapat memberikan gambaran konsumsi pada periode yang panjang secara kualitatif 

dan kuantitatif.

  Dapat digunakan di klinik gizi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang

berhubungan dengan diet pasien.

  Tidak membatasi variabilitas respon dari responden.

Kelemahan :

  Sangat sensitif dan membutuhkan pengumpul data yang sangat terlatih, serta

membutuhkan waktu interview hingga 2 jam untuk tiap respondennya (Slattery et

al.,2000).

  Tidak cocok dipakai untuk survei-survei besar.

  Biasanya hanya difokuskan pada makanan khusus, sedangkan variasi makanan sehari-

hari tidak diketahui.

  Cenderung untuk memiliki nilai estimasi intake zat gizi yang lebih besar ketika

dibandingkan dengan hasil penilaian dari weighed record .

 

7

Page 46: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 46/58

 

5.  Software apa saja yang dapat digunakan untuk membantu ahli gizi dalam melakukan pengkajian

status gizi ?

a.  Epi-info 2000

Epi-info 2000 adalah manajemen data epidemologi dan program analisis tertulis yang

didukung oleh Center for Desease Control and Prevention. Epi-info versi sebelumnya

berdasarkan DOS computer. Versi baru ini merupakan program Windows yang ditulis di

Microsoft VisualBasic dan pengembangannya masih berjalan.

Epi-info menggunakan 2 program kunci untuk entri data. Dua program kunci tersebut

adalah MakeView.exe dan Enter.exe. Jadi EPi-info 2000 merupakan software yang berbasis dua

langkah. Langkah pertama, menggunakan program MakeViev untuk mendefinisikan variable dan

membangun layar data entri. Kemudin menggunakan program Enter untuk memasukkan data.

Modul MakeView dari Epi-info memungkinkan pengguna untuk membuatkuesioner dan entri data dalam bentuk yang disebut Views Epi-info. Dengan MakeView,

pertanyaan dan bidang entri data pada satu atau banyak halaman View dan menyesuaikan entri

data proses dengan pola melewatkan kondisional, validasi data, dan perhitungan kustom

diprogram oleh pengguna dengan menggunakan Kode Periksa MakeView itu.

Enter Modul Epi-info secara otomatis membuat database dari kuesioner dalam

MakeView. Pengguna memasukkan data, memodifikasi data yang ada, atau cari catatan.

Dengan Enter, Views ditampilkan dan pengguna melakukan entri data sementara Kode Periksa

memvalidasi data atau melakukan apapun perhitungan otomatis yang ditentukan dalam

MakeView.

Modul Analisis digunakan untuk membaca dan menganalisa data yang dimasukkan

dengan modul Enter atau data diimpor dari 24 format data yang berbeda. Statistik epidemiologi,

tabel, grafik, dan peta yang diproduksi dengan perintah sederhana seperti READ, FREQ, DAFTAR,

TABEL, GRAPH, dan MAP. Karena setiap perintah dijalankan, itu disimpan ke program editor di

tempat yang dapat disesuaikan dan disimpan, dibagi, dan digunakan di masa depan sebagai data

yang direvisi.

Laporan Modul Epi adalah alat yang bersahabat bagi pengguna untuk membuat

laporan kustom profesional yang mencakup hasil dari output Analisis. Laporan epi dapat

menggabungkan keluaran Analisis dengan data dari Enter serta sumber-sumber lain seperti

Access atau SQL Server. Laporan bisa disimpan sebagai file HTML untuk distribusi mudah atau

penerbitan web.

Page 47: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 47/58

 

Modul Epi Map menampilkan peta geografis dengan data dari Epi Info. Epi Map

dibangun sekitar perangkat lunak System Research Institute (ESRI) MapObjects Lingkungan. Epi

Map menampilkan shapefiles yang berisi batas-batas geografis berlapis dengan hasil data dari

modul analisis.

Gambar : Tampilan Epi-info

b.  ENA (Emergency Nutrition Assessment)

Gambaran Umum :

1)  Untuk membuat suatu pengkajian gizi dan perhitungan tingkat mortalitas (kematian) yang

sifatnya mudah dan reliable (terpecaya).

2)  Program ini telah dites dan z-score yang digunakan telah identik ddengan program WHO

Antro, EPI info.

3)  Perangkat lunak memiliki sheet yang berbeda (perencanaan, pelatihanm entri data, hasil,

pilihan).

Langkah-langkah :

1)  Data antropometrik dimasukkan dalam table data di bagian bawah layar, sebagian diperiksa

untuk validitas dan dibuat semudah mungkin (misalnya memasuki tanggal lahir sebagai

bukan 1999/01/01 10199).

Page 48: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 48/58

 

2)  Setelah memasuki nilai, kemudian menekan tombol enter untuk meloncat ke kolom

berikutnya.

3)  Ketika akhir baris tercapai atau dengan tombol ‘New’ kalimat data baru ditambahkan dan

tergantung pada pengaturan di bawah ‘options’ yang surveydate, cluster, tim, ID, dan no 

rumah tangga diisi secara otomatis.

4)  Hasil (z-score berat badan/usia, tinggi badan / usia dan berat badan/tinggi) secara langsung

ditampilkan dalam panel di sudut kiri atas dan secara otomatis diintegrasikan ke dalam table

data.

5)  Jika hasilnya di luar jangkauan min/max mereka ditandai dengan warna ungu (jangkauan

dapat diubah bawah tampilan variable). Selain variable standar variable tambahan dapat

ditambahkan.

Contoh :

Page 49: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 49/58

 

 

Page 50: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 50/58

 

 

Page 51: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 51/58

 

 

c.  WHO Anthro Software Version 3.2.2

1)  Anthropometric calculator (AC)

a)  Data-entry window

Page 52: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 52/58

 

 

b)  Graphs

Page 53: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 53/58

 

 

2)  Individual Assessment (IA)

a)  Main WIndow

Page 54: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 54/58

 

 

Page 55: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 55/58

 

 

Page 56: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 56/58

 

 

b)  New Child

c)  Motor Milestones Assessment

Page 57: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 57/58

 

 

Page 58: Learning Issues

5/17/2018 Learning Issues - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issues 58/58

 

 

3)  Nutritional Survey