laprak jaringan parenkim

16
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN “Jaringan Parenkim pada Umbi dan Tangkai Wortel (Daucus carota)“ Dosen Pengampu : Prasetiyo, M.Pd Disusun Oleh Nama : Puput Andriani NPM : 12320079 Kelas : 3C Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Upload: puput-andriani

Post on 24-Nov-2015

153 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANJaringan Parenkim pada Umbi dan Tangkai Wortel (Daucus carota)Dosen Pengampu : Prasetiyo, M.Pd

Disusun OlehNama : Puput AndrianiNPM : 12320079Kelas : 3C Jurusan Pendidikan BiologiFakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang2013

Tujuan1. Mengetahui adanya jaringan parenkim pada umbi dan tangkai wortel2. Mengetahui bentuk dan struktur jaringan parenkim pada umbi dan tangkai wortel3. Membandingkan bentuk jaringan parenkim pada umbi dan tangkai wortelManfaat1. Dapat mengetahui adanya jaringan parenkim pada umbi dan tangkai wortel2. Dapat mengetahui bentuk dan struktur jaringan parenkim pada umbi dan tangkai wortel3. Dapat membandingkan bentuk jaringan parenkim pada umbi dan tangkai wortel Tinjauan PustakaJaringan parenkim atau sering pula disebut jaringan dasar (ground tissue) merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel parenkim, dengan demikian dapat diartikan bahwa sel-sel parenkim itu merupakan masa (sel-sel) yang menyebar luas pada seluruh organ dari tumbuhan. Parenkim merupakan jaringan heterogen, karena telah terjadi asosiasi antara sel-sel parenkim dengan sel-sel dari tipe lain. Karena asosiasi dan kemampuan sel-sel parenkim yang meluas maka jaringan parebkim umumnya terdapat pada empulur dan korteks batang, akar, jaringan-jaringan fotosintesis, mesofil daun, daging daun, serta endosperm biji dalam buah.Sifat-sifat jaringan parenkim :a. Dinding selnya tipis, dalam hal ini berlangsungnya penebalan-penebalanpun (apabila terjadi) akan tipis pula, penebalan ini biasanya terdiri dari selulosa yang keadaannya masih lentur, mengandung lignin, kecuali pada organ yang telah tuab. Dinding selnya yang telah menebal biasanya mempunyai noktah-noktah yang dapat menjamin lancarnya pertukaran zat-zat yang diperlukan tumbuhan, berupa noktah biasac. Sel-sel parenkim merupakan sel-sel yang masih mempunyai kegiatan atau masih hidup, yang dibagian ruang tengah ruang selnya terdapat sentra vakuola yang besar, yang biasanya penuh terisi zat-zat makanan cadangand. Plastida-plastida berupa leukoplas ataupun kloroplas berada dalam protoplasnya, dalam kloroplas ini terdapat butir-butir tepung, dapat pula berupa kromoplase. Terdapat interselluler apaces yang melakukan peranan bagi perukaran atau peredaran gas-gasf. Tentang bentuk selnya kebanyakan sel parenkim umumnya aalah segi banyak, yang diameternya bervariasi (polihedra)Parenkim ini menurut para ahli dijelaskan sebagai berikut :a. Terdapatnya yaitu :1. Pada batang dan akar yaitu di antara epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks2. Pada empulur batang3. Merupakan mesofil (jaringan pagar dan bunga karang) dalam daun 4. Pada daging buah, merupakan jaringan makanan cadangan5. Cadangan dalam endosperm biji yaitu jaringan yang menyimpan makanan cadanganb. Fungsinya :1. Berfungsi menyimpan makanan cadangan seperti halnya pada endosperm jagung atau pada biji-biji tumbuhan lain2. Sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis seperti halnya pada mesofil daun3. Berfungsi sebagai penyokong tubuh apabila vakuolanya berisi air, seperti misalnya pada tumbuhan lunak (bayam) (Sutrian,1992)Bentuk dan susunan sel parenkimKebanyakan sel parenkim berbentuk polyhedron dan diameternya pada bidang berlainan lebih kurang sama tetapi lazim juga banyak bentuk yang lain. Sel parenkim yang memanjang didapati pada jaringan palisade daun, pada jejari medulla, dan lain-lainnya. Sel bercuping didapati pada mesofil bunga karang dan pada parenkim lilium dan pada mesofil Xanthorrhoeaceae parenkima itu mempunyai lipatan atau tonjolan. Jaringan parenkimatik dewasa dapat tersusun padat dan tanpa rongga interseluler atau mungkin mempunyai sistem rongga interserluler yang berkembang sempurna. Jaringan dengan rongga interseluler yang terlihat mencolok didapati pada tumbuhan, yang hidup di tanah jenuh air dan yang berhabitat akuatik, penting untuk aerasi tumbuhan, dan dinamakan aerenkima. Perkembangan rongga interseluler terjadi baik secara skizogen maupun lisigen. Perkembangan secara skizogen berjalan pada waktu dinding primer yang terbentuk antara dua sel baru maka lamella tengah antara kedua sel barunya itu hanya berhubungan dengan didnding primer sel induknya dan bukan dengan lamella tengah diantara sesamanya dan sel tetangganya. Rongga interseluler lisigen terbentuk melalui disintegrasi seluruh sel. Contoh rongga interseluler lisigen ialah rongga besar pada tumbuhan air, pada akar beberapa monokotiledon dan pada saluran resin primer Mangifera indica. Struktur dan isi sel parenkima Kebanyakan sel parenkima, misalnya yang mengandung kloroplas dan yang berfungsi sebagai sel penyimpanan, biasanya mempunyai dinding primer tipis, tetapi didapati pula sel parenkima dengan didinding primer yang tebal. Sel parenkima penyimpanan tertentu, seperti misalnya endosperma Phoenix, Diospyros, Coffea, dan Asparagus, mempunyai dinding sangat tebal tempat terakumulasi hemiselulosa, yang bertindak sebagai zat cadangan. Sensing sel ini lambat laun menjadi lebih tipis selama perkecambahan. Sel parenkim dengan dinding sekunder relative tebal dan berlignin adalah umum, terutama pada xylem sekunder. Struktur internal sel parenkima berbeda-beda menurut fungsinya, sel parenkima yang berperan dalam fotosintesis mengandung kloroplas dan kemudian jaringan yang dibentuknya disebut klorenkima. Pada parenkima fotosintetik biasanya didapati vakuola dalam jumlah tunggal atau banyak. Sel parenkima tertentu mengandung leukoplas. Sel parenkima dapat berperan untuk menyimpan bahan cadangan yang berlainan yang dapat ditemukan dalam larutan pada vakuola, atau dalam bentuk partikel padat maupun cair pada sitoplasma. (Fahn, 1995)Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam parenkim, antara lain sebagai berikut Klorenkim (Parenkim Asimilasi)Kolenkim adalah sel parenkim yang berisi kloroplas dan berfungsi untuk fotosintesis. Sel ini biasanya mempunyai sebuah atau beberapa vakuola. Misalnya, parenkim palisade pada daun karet (Ficus elastic)

Parenkim penimbun Parenkim penimbun adalah sel parenkim yang biasanya berisi leukoplas (cadangan makanan) seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Sel parenkim ini dapat menyimpan bahan cadangan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, dalam bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma. Sel-sel paremnkim penimbun tersususn rapat, tanpa ruang antarsel. Parenkim penimbun biasanya terdapat pada empulur batang, akar, umbi, rimpang, buah, dan endosperm biji. Misalnya parenkim penimbun pada pisang (Musa paradisiaca) Parenkim air Parenkim air umumnya terdapat pada tubuh tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit seperti Orchidaceae dan tumbuhan sukulen. Umumnya, sel berukuran besar, berdinding tipis, lapisan sitoplasmanya tipis, mengandung hanya sedikit kloroplas atau bahkan tidak ada sama sekali. Sel penyimpan air hanya memiliki vakuola besar yang berisi cairan berlendir. Senyawa berlendir ini tampaknya dapat menungkatkan kapasitas penyimpanan air dan juga terdapat dalam sitoplasma maupun dinding sel. Misalnyapada daun Aloe sp.Sel parenkim penyimpan air sebagai bahan cadangan juga terdapat pada umbi kentang, yang menyuplai air pada bagian tumbuhan yan sedang mulai berkembang dan pada proses pembentukan batang. Aerenkim (Parenkim udara)Sel-sel aerenkim mempunyai banyak ruang antarsel yang berkembang maksimum. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan yang tumbuh di tempat yang banyak mengandung air dan tumbuhan yang habitatnya di air (hidrofit). Jaringan ini penting untuk pertukaran udara. Misalnya pada enceng gondok (Eichhornia crassipes).

Alat dan Bahan Alat :1. Mikroskop 2. Silet 3. Objek glass4. Deck glass5. Cawan petri6. Pipet 7. Tisu Bahan 1. Air 2. Umbi akar dan tangkai wortel3. Alkohol Cara Kerja Mengamati jaringan parenkim pada umbi akar wortel1. Menyayat umbi wortel secara melintang menggunakan silet dengan setipis mungkin2. Hasil sayatan umbi wortel tersebut diletakkan pada objek glass yang sudah ditetesi air menggunakan pipet dan kemudian ditutup dengan deck glass3. Mengamati preparat menggunakan mikroskop4. Menggambar hasil pengamatan preparat pada batang wortel

Mengamati jaringan parenkim pada tangkai wortel1. Menyayat tangkai wortel secara melintang menggunakan silet dengan setipis mungkin2. Hasil sayatan tangkai wortel tersebut diletakkan pada objek glass yang sudah ditetesi air menggunakan pipet dan kemudian ditutup dengan deck glass3. Mengamati preparat menggunakan mikroskop4. Menggambar hasil pengamatan preparat pada batang wortel

Hasil Pengamatan Hasil pengamatan jaringan parenkim pada tangkai wortelGambar pengamatanGambar pembanding

Perbesaran mikroskop 10x10

Perbesaran mikroskop 40x10

Hasil pengamatan jaringan parenkim pada umbi wortel Gambar pengamatan Gambar pembanding

Perbesaran mikroskop 10x10

Perbesaran mikroskop 40x10

PembahasanParenkim merupakan bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat pada berbagai organ sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan empulur batang, korteks akar, serta jaringan dasar pada tangkai daun dan mesofil daun. Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi menjadi jaringan yang memiliki fungsi khusus, sel parenkim biasanya menyusun jaringan dasar tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar. Pada pengamatan jaringan parenkim dengan mengamati umbi dan tangkai wortel kelompok kami dapat menemukan adanya jaringan parenkim yang terdapat pada tangkai dan umbi wortel yang memiliki bentuk dan struktur sel yang berbeda. Jaringan parenkim pada tangkai wortelPada pengamatan penampang melintang tangkai wortel, jaringan parenkim pada tangkai wortel yang menggunakan perbesaran mikroskop 10x10 dapat terlihat bahwa jaringan parenkim pada tangkai wortel memiliki bentuk sel berbentuk segi enam tak beraturan. Dalam pengamatan jaringan parenkim tangkai wortel dapat terlihat juga bahwa selnya rapat yang tidak memiliki ruang antarsel. Dan ketika ada menggunakan perbesaran 40x10 jaringan parenkimnya tampak lebih jelas dimana selnya berbentuk segi enam tak beraturan dan sel parenkimnya rapat tidak memiliki ruang antarsel seperti saat mengamati menggunakan perbesaran 10x10. Jika di kategorikan menurut macam jaringan parenkim berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim pada tangkai wortel merupakan parenkim penimbun. Di mana sel-sel parenkim penimbun selnya tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Sel parenkim penimbun ini dapat menyimpan bahan cadangan makanan. Selain itu pada hasil pengamatan tangkai wortel terdapat adanya jaringan pengangkut yang bentuknya seperti bulatan-bulatan kecil yang berkumpul.

Jaringan parenkim pada umbi wortelPada pengamatan penampang melintang umbi wortel ditemukan adanya jaringan parenkim, dimana pada saat mengamati menggunakan perbesaran mikroskop 10x10 terlihat jaringan parenkim yang susunannya rapat dan memanjang, bentuk sel parenkimnya yaitu segiempat tak beraturan. Selain itu pada pengamatan umbi wortel menggunakan perbesaran mikroskop 10x10 ditemukan adanya bulatan hitam yang cukup banyak di sekeliling jaringan parenkim yang merupakan jaringan pengangkut. Pada pengamatan jaringan parenkim menggunakan perbesaran 10x10 dapat dikatakan bahwa jaringan parenkim pada umbi wortel merupakan parenkim penimbun, hal ini dikarenakan dilihat dari sel parenkimnya yang tersusun rapat, tanpa adanya ruang antarsel. Ketika mengamati menggunakan perbesaran 40x10 terlihat dengan jelas bulatan pada jaringan parenkim yang merupakan jaringan pengangkut. Pada pengamatan menggunakan perbesaran mikroskop 40x10 bentuk selnya yaitu memanjang dan terdapat ruang antarselnya. Apabila di lihat dari perbesaran 40x10 termasuk kedalam aerenkima yang banyak ditemukan pada tumbuhan air. Parenkim ini dapat pula sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan di bagian-bagian tertentu pada tubuh tumbuhan, misalnya di akar, batang, biji dan sebagainya. Parenkim air adalah parenkima yang banyak menyimpan air. Dari penjelasan hasil pengamatan jaringan parenkim pada umbi dan tangkai wortel, dapat dibandingkan bahwa, pada jaringan parenkim tangkai wortel bentuk selnya yaitu segienam tidak beraturan dan sel parenkimnya rapat, tidak memiliki ruang antarsel. Dan pada umbi wortel ketika menggunakan perbesaran 40x10 terdapat ruang antarsel dan bentuknya memanjang. Pada masing-masing jaringan parenkim umbi dan btangkai wortel terdapat jaringan pengangkutyang berupa bulatan-bulatan hitam kecil. Namun jaringan pengangkut pada umbi wortel lebih banyak dibandingkan pada tangkai wortel. Hal ini dikarenakan umbi wortel merupakan bagian dari wortel yang terdapat banyak kandungan airnya yang dapat mengangkut air ke seluruh tubuh wortel.

KesimpulanDari hasil pengamatan jaringan parenkim pada umbi dan tangkai wortel, dapat disimpulkan bahwa pada hasil pengamatan terdapat adanya jaringan parenkim pada umbi dan tangkai wortel yang memiliki bentuk sel parenkim yang berbeda. Dimana pada jaringan parenkim tangkai wortel bentuk sel parenkimnya yaitu segienam tak beraturan, dan selnya rapat, tidak memiliki ruang antarsel, sedangkan pada jaringan parenkim umbi wortel sel parenkimnya berbentuk memanjangJaringan parenkim adalah jaringan yang dapat ditemukan hampir disetiap bagian tumbuhan, karena merupakan jaringan dasar dari penyusun tumbuhan tersebut. Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda.

Daftar Pustaka Sutrian Yayan.1992.Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta Fahn A.1995.ANATOMI TUMBUHAN EDISI KETIGA. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Mulyani Sri E.S. 2006. ANATOMI TUMBUHAN. Yogyakarta : KANISIUS