laporan sorbet
DESCRIPTION
laporan praktikum teknologi pengolahan sorbetTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUMTEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR
SORBET(Cucumis melo)
Disusun Oleh :Nama : M Ghaniy Farras NNRP : 123020164Kelompok : FMeja : 05 (Lima)Tanggal Praktikum : 8 April 2015Asisten : Dini Rohmawati
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGANPROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG2015
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan,
(2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Buah pada umumnya memiliki kadar air yang tinggi, tetapi rendah kadar
protein dan lemak. Selain itu buah juga mengandung karbohidrat yang berupa
pati, gula, dan pektin, vitamin C, vitamin B1 dan provitamin A, dan mineral
seperti kalsium dan besi (Muchtadi, 1992).
Diversifikasi buah dan sayuran saat ini merupakan alternatif yang tepat
untuk mengawetkan dan mengolah komoditas tersebut, sehingga kebutuhan akan
buah-buahan dan sayuran akan selalu terjamin setiap saat dalam berbagai pilihan,
baik dalam segar atau utuh maupun telah diolah (Muchtadi, 1992).
Sorbet adalah adonan cair yang dibekukan melalui mesin eskrim, terbuat
dari bahan dasar sirop gula, anggur putih, liqueur, atau jenis
buah-buahan dengan atau tanpa penambahan fresh cream, dihidangkan baik
sebagai makanan selingan sebelum penghidanganmakanan utama (terutama
masakan yang dipanggang) ataupun sebagai makanan penutup. Sorbet merupakan
es yang sangat jernih dan disajikan di dalam gelas khusus. Sorbet juga disajikan
untuk memberikan kesegaran atau untuk merangsang selera. Sorbet cocok untuk
disajikan dengan jenis makanan yang dipanggang (Fariddah, 2008).
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pembuatan sorbet,
sebagai diversifikasi pengoalah buah-buahan, untuk meningkatkan nilai ekonomis
dari produk dan untuk memperpanjang umur simpan.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan proses penghancuran
sehingga menjadi sari buah dengan penambahan gula dan air yang terlebih dahulu
dimasak kemudian dilakukan pembekuan.
II BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan,
(2) Alat-alat yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sari buah jambu,
gula, air, asam sitrat, dan CMC.
2.2. Alat–alat yang Digunakan
Alat-alat percobaan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain
timbangan, gelas ukur, baskom, talenan, panic, kompor, plastik sampel, pisau, ice
cream maker, sendok, cup ice cream, dan blender.
2.3. Metode Percobaan
Gambar 1. Metode Percobaan Pengolahan Sorbet
Melon Pengupasan Pencucian Penghancuran
homogenisasi Pemasakan Pencampuran Bubur buah
Sorbet melon
III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan
(2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Berdasarkan penggamatan terhadap pengolahan sorbet yang telah
dilakukan maka diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengolahan Sorbet
No. Analisa Hasil1 Nama Produk Sorbet Melon2 Basis 1000 gram3 Bahan Utama Sari Buah (378,3 gram)
4 Bahan TambahanGula (140 gram), Air (479,8 gram), Agar – agar
(1,9 gram)5 Berat Produk 1250 gram6 % Overrun 47.05%
7
Organoleptik7.1. Warna7.2. Aroma7.3. Rasa7.4. Kenampakkan7.5. Tekstur
Putih kehijauanKhas melon
ManisMenariklembut
8 Gambar Produk
(Sumber : Kelompok G, Meja 2, 2015)
3.2. Pembahasan
Berdasarkan proses pengolahan sorbet dengan basis 1000 gram didapatkan
berat produk sebesar 1250 gram dengan % overrun sebesar 47.05 % memiliki
Putih kehijauan, aroma khas melon, rasa manis, kenampakkan menarik, dan
tekstur lembut.
Sorbet adalah sejenis es krim yang bertekstur kasar, mirip butiran kristal.
Berbeda dengan es krim yang dibuat dari susu, sorbet tidak mengandung lemak
atau kuning telur karena dibuat dari air buah atau pure buah segar, minuman
anggur (wine atau liqueur), atau air teh, yang terkadang dipadu dengan sirup gula
(Parlina, 2011).
Sorbet buah dalam pembuatannya biasanya ditambah dengan jus buah.
Seluruh jenis sorbet rasanya segar dan kurang begitu manis jika dibandingkan
dengan es krim (Faridah, 2008).
Es krim adalah Sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara
pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati,
gula dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan oleh pemerintah.
(Anjarsari, 2010).
Perbedaan antara es krim, sorbet, dan velva yaitu :
1. Es krim
Eskrim adalah makanan beku yang dibuat dari produk dairy seperti krim
( atau sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis. Campuran ini
didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah
pembentukan kristal es besar. Es krim digunakan untuk menunjuk ke “dessert”
beku makanan ringan yang terdiri dari lemak susu.
Menurut Eckles et al. (1980) bahan penyusun es krim ialah lemak, padatan
bukan lemak, pemanis, stabilizer dan emulsifier dan bahan flavor. Fungsi
penambahan lemak pada pembuatan es krim adalah memberikan rasa creamy serta
berperan dalam pembentukan globula lemak dan turut mempengaruhi besar
kecilnya pembentukan kristal.
Campbell dan Marshall (1975) menyatakan bahwa bagian terbanyak dari
bahan padatan susu bukan lemak adalah laktosa atau susu skim, protein dan garam
mineral. Laktosa memberi rasa manis dan menurunkan titik beku. Protein
berfungsi menambah nilai nutrisi, memperbaiki citarasa, membantu pembuihan,
pengikatan air dan membantu produk es krim yang lembut.
Stabilizer pada es krim bertanggung jawab untuk menambah viskositas
dalam campuran fase tidak beku dari eskrim (Goff, 2000). Sedangkan menurut
Arbuckle (1977), emulsifier digunakan untuk menghasilkan adonan yang merata,
memperhalus tekstur dan meratakan distribusi udara di dalam struktur es krim.
2. Sorbet
Sherbet sering disebut es Italia. Sorbet/Sorbetto adalah air, gula dan buah-
buahan segar, yang dibuat tanpa susu maupun krim. Sorbet dibuat hanya dari buah
dan air. Sorbet terkenal karena rasa buah yang dihasilkan lebih terasa di lidah
daripada dan es krim dan lebih menonjolkan rasa dari buah-buahan. Sherbet juga
bisa mengandung alkohol, yang menurunkan titik bekunya sehingga teksturnya
lebih lembut.
3. Velva
Velva merupakan salah satu frozen dessert yang terbuat dari puree buah
dengan tekstur mirip dengan eskrim buah. Produk sejenis es krim yang terbuat
dari puree buah, gula, stabilizer, dengan atau tanpa penambahan asam, pewarna,
flavor, atau air dan dibekukan hingga konsistensinya menyerupai es krim
diklasifikasikan ke dalam golongan fruitices. Yang membedakan hanyalah tekstur
dan komposisinya saja. Secara tekstur Velva sedikit agak kasar dari pada es krim
yang lembut, sedangkan untuk komposisinya, velva lebih dominan berisi buah-
buahan dari pada susu. Bahan-bahan velva yang kemudian dibekukan dalam alat
pembeku atau mesin pembuat es krim untuk memperoleh tekstur yang halus.
Bahan-bahan pembuat velva umumnya dari segala macam jenis buah. Buah yang
digunakan adalah buah yang berdaging tebal, contohnya pisang, mangga, nanas,
jambu, pepaya, durian, apel, dan lain-lain. Kelebihan velva buah dibandingkan
eskrim adalah kadar lemaknya yang sangat rendah karena tidak menggunakan
lemak susu sehingga cocok bila dikonsumsi oleh kelompok vegetarian maupun
orang-orang yang sedang diet rendah lemak. Keunggulain lain velva buah adalah
kandungan vitamin A dan vitamin C yang tinggi karena berasal dari buah-buahan
segar (Sorosiris, 2013).
Ice cream maker adalah sebuah device yang dapat mengubah dan
mendinginkan sebuah central canister, membolehkan custard misture didalam
untuk membantuk sebuah ice cream.
Berdasarkan hasil sorbet yang dibuat bila dibandingkan dengan syarat
mutu es krim menurut SNI dapat disimpulkan bahwa sorbet yang dibuat telah
sesuai dengan syarat mutu karena memiliki rasa, bau, penampakan, dan bahan
tambahan pangan yang sesuai. Tetapi bila ingin mengetahui lebih jelas perlu
dilakukan uji lanjutan agar diketahui sorbet memenuhi syarat atau tidak.
Pada pembuatan sorbet, sortasi buah bertujuan membuang daging buah
yang tidak dapat digunakan (buah apkir). Trimming bertujuan untuk
menghilangkan bagian dari buah jambu biji yang tidak terpakai. Pencucian
bertujuan untuk membersihkan kotoran seperti tanah, batu atau benda-benda kecil
yang menempel pada buah. Penghancuran, bertujuan untuk mempermudah proses
selanjutnya. Pencampuran bertujuan untuk mencampurkan antara larutan gula
dengan bubur buah sehingga tercampur sempurna. Pemasakan dilakukan
bertujuan untuk memanaskan campuran larutan gula dengan bubur buah dan
bahan lainnya. Proses tempering dan homogenisasi bertujuan agar semua bahan
tercampur rata. Proses pembekuan di dalam freezer pada suhu 2oC dalam waktu 1
jam bertujuan untuk mempertahankan tekstur sorbet yang telah terbentuk.
Bahan yang turut menyusun sorbet buah adalah sari buah, gula, air, dan
agar-agar (penstabil). Bahan penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan
frozen dessert adalah CMC (carboxymethyl cellulose), gelatin, karagenan, gum
arab dan pektin (Astawan, 2006).
Fungsi homogenisasi adalah untuk mereduksi ukuran globula lemak
dengan cara melewatkan/memasukkan adonan melalui suatu celah kecil dengan
tekanan tinggi, sehingga partikel-partikel lemak terpecah menjadi partikel-partikel
kecil dengan tekanan yang sangan tinggi. Homogenisasi dilakukan pada
temperatur antara 49-740C pada tekanan 1500-3000 psi (Sutisna, 2014).
Keuntungan homogenisasi pada es krim :
Bahan-bahan tercampur rata
Memperbaiki tekstur dan kelezatan es krim
Mencegah penumpukan lemak selama pembekun
Menurunkan penuaan dan membantu memperoleh overrun
Menghasilkan produk dengan partikel lemak yang seragam (Sutisna,
2014).
Overrun pada pembuatan es krim adalah pengembangan volume yaitu
kenaikkan volume antara sebelum dan sesudah proses pembekuan
(Hadiwiyoto,1983).
Pada dasarnya overrun merupakan jumlah peningkatan volume es krim
yang disebabkan oleh masuknya udara pada pengocokan selama proses
pembekuan (Lampert, 1965).
Overrun es krim berkisar antara 60-100%. Es krim yang baik secara umum
mempunyai overrun 80% dengan kadar lemak 12-14% (Harper and Hall, 1976).
Bennion (1980) meyatakan bahwa es krim yang diproduksi pabrik mempunyai
overrun 70-80%, sedangkan untuk industri rumah tangga biasanya mencapai 35-
50%.
Menurut Standar Nasional Indonesia, es krim adalah sejenis makanan semi
padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu,
lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain
yang diizinkan. Perbedaan utama dari sorbet, es krim, dan velva yaitu terletak
pada kandungan lemak susunya (Anjarsari, 2010).
CCP pada sorbet adalah pada saat pemasakan, homogenisasi dan
pembekuan, harus diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap produk jadi,
karena hal ini berkaitan dengan tujuan dan fungsi dari masing-masing proses.
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan proses pengolahan sorbet dengan basis 1000 gram didapatkan
berat produk sebesar 1250 gram dengan % overrun sebesar 47.05 % memiliki
Putih kehijauan, aroma khas melon, rasa manis, kenampakkan menarik, dan
tekstur lembut.
4.2. Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengerjakan pada setiap prosesnya
agar di dapat hasil yang baik
DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari, Bonita (2010), Pangan Hewani Fisiologi Pasca Mortem dan
Teknologi, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Arbuckle, W.S. (1986). “Ice Cream“. The AVI Publishing Company, Inc.,
Westport, Connecticut.
Astawan, M. (2006), Teknologi Pengolahan Pangan Hewani Tepat Guna, Edisi
Pertama, Penerbit C.V. Akademika Pressindo, Jakarta.
Bennion, M. (1980), The Science of Food. The AVI Publishing Co. Inc.
Westport, Connecticut.
Campbell, J.R. dan R.T. Marshall. (1975). “The Science of Providing Milk for
Men”.McGraw Hill Book Co. Inc., New York.
Eckles, E.H., W.B. Combs, dan H. Macy. (1984). “Milk and Milk Products”.
McGrawHill Book Co. Inc., New York.
Faridah, Anni (2008), Patiseri, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Jakarta.
Hadiwiyoto, S. (1983), Hasil-hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur.
Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Harper, W.J. and C.W. Hall. (1976), Dairy Technology and Enginering. The
AVI Publishing Co. Inc. Westport. Connecticut.
Lampert, N.L. (1965), Modern Dairy Product. Chemical Publishing Co. Inc.
New York.
Muchtadi, Tien R., (1992), Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Parlina, Iin., (2011), Proses Pembuatan Es Krim, http://iinparlina.word
press.com/2011/07/13/proses-pembuatan-es-krim/ . Akses 9 April 2015.
Sutisna, Nana Dr. Ir. M.Sc, (2014), Teknologi Pengolahan Pangan II,
Universitas Pasundan , Bandung.
Sirossiris. (2013). Velva. http://lordbroken.wordpress.com/. Diakses: 9 April 2015
LAMPIRAN SYARAT MUTU ES KRIM
No. Kriteria Uji Persyaratan1. Keadaaan:
- Penampakan- Bau- Rasa
NormalNormalNormal
2. Lemak (% b/b) Minimal 5,03. Gula (% b/b) Minimal 8,04. Protein (% b/b) Minimal 2,75. Jumlah Padatan Non Lemak (% b/b) Minimal 346. Bahan Tambahan Makanan:
- Pewarna tambahan- Pemanis buatan- Pemantap dan pengemulsi
Sesuai SNI 01-0222-1995NegatifSesuai SNI 01-0222-1995
7. Cemaran Logam:- Timbal (Pb) (mg/kg)- Tembaga (Cu) (mg/kg)
Maksimal 1,0Maksimal 20,0
8. Cemaran Arsen (As) (mg/kg) Maksimal 0,59. Cemaran Mikroba:
- Angka Lempeng Total (koloni/gr)- MPN Coliform (APM/gr)- Salmonella (koloni/25gr)- Listeria spp (koloni/25gr)
Maksimal 30.000< 3NegatifNegatif
LAMPIRAN KUIS
1. Tujuan, Prinsip dan Prosedur pembuatan saus cabai
2. Fungsi-fungsi bahan pada pembuatan foaming
3. Diketahui : Volume awal = 800 ml
Volume akhir = 1125 ml
Ditanyakan : %Overrun
4. Sebutkan pigmen pada buah dan sayur
5. Perbedaan sari buah, ekstrak buah, dan bubur buah
Jawab :
1. Tujuan : Untuk mengetahui proses pembuatan saus cabai sebagai
diversifikasi produk olahan sayur dan buah serta menambah nilai ekonomis
dan memperpanjang umur simpan.
Prinsip : Berdasarkan proses pendahuluan (blansing) pada cabai dan
penggilingan serta penambahan bahan-bahan lalu dilakukan proses
pemanasan dan terakhir penambahan cuka sehingga menghasilkan tekstur
yang kental dan halus.
Prosedur :
Cabai Merah
Air kotorAir bersih
Uap air
Biji, tangkai
Cabai tanpa biji
Cabai keriting, gula, garam, cabai merah,
bawang putih, bawang merah
Cabai Giling
Saus cabai
Cuka
Jar
Saus panas
Penyimpanan
Pengemasan
Pemanasan
Penghancurann
Pemisahan
Blanching
t = 2-3 menit
Pencucian dan penyortiran
Air
2. Albumin : pembentukan buih pada proses foaming sehingga bubur
buah tidak ikut mongering saat proses pengeringan
Dekstrin : dekstrin berfungsi sebagai penstabil dimana berperan
untuk memperbaiki karakteristik dari bahan pangan
CMC : berfungsi sebagai pengemulsi
3. % Overrun = x 100 %
= x 100
= 40,625 %
4. Pigmen buah dan sayur yaitu
Klorofil
Karotenoid
Antosianin
Antoksantin
Tanin
5. Sari buah : hasil penggilingan buah yang disaring ampasnya sehingga
dihasilkan filtratnya
Bubur buah : hasil penggilingan buah tanpa penyaringan ampasnya
sehingga buah masih memiliki seratnya
Ekstrak buah : hasil perebusan dengan air panas, sehingga sari-sari buah
menyerap pada air dan disaring buahnya dan dihasilkan ekstra