laporan resmi echino
DESCRIPTION
erTRANSCRIPT
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ZOOLOGI LAUT
MODUL I
ECHINODERMATA
Disusun oleh
Aulia Try Atmojo 26020212140062
M.Faldi garvano 26020212140063
Asisten
Philpus Uli Basa 26020110120033
PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Semarang
2013
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri
dan derma artinya kulit. JadiEchinodermata dapat diartikan sebagai hewan
berkulit duri. Memang jika Anda meraba kulit hewan ini akan terasa kasar,
karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri
kecil.
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman
sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan
khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300
jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak,
karena musuh hewan ini hanya sedikit. Keistimewaan Echinodermata adalah
memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu hewan
ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini
digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang
memiliki cangkok.
Hewan yang termasuk dalam filum ini bentuk tubuhnya radial simetri dan
kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur dengan tonjolan berupa
duri. Tubuhnya terbagi atas 10 bagian utama secara radier seperti roda. Sumbu
badan terletak diantara dua permukaan.Permukaan atas disebut aboral dan
bagian bawah disebut oral.Panjang pendeknya sumbu menentukan bentuk
tubuh.
Filum ini terbagi dalam 5 kelas
yakniAsteroidea,Ophiuroidea,Echinoidea,Holothuroidea dan Crinoidea.
1.2. Tujuan
Tujuan mahasiswa melakukan praktikum ini adalah untuk memahami kelasEchinodermata. Mulai dari morfologi, anatomi, taksonomi, dan fisiologi. Dengan praktikum ini mahasiswa mampu mengidentifikasi kelas Echinodermata
1.3. Manfaat
Manfaat mahasiswa melakukan praktikum ini mahasiswa memahami kelas Echinodermata. Mulai dari morfologi, anatomi, taksonomi, dan fisiologi. Dengan praktikum ini mahasiswa mengidentifikasi kelas Echinodermata.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Ambulakral
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada
hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil
(madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin
yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial
selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan
berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari
saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula Jika ampula
berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki
tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah
kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan
kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan
bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang
memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara
hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan
menggunakan gerakan lengan-lengannya.
2.2. Crinoidea
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal
b. Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen
dan struktur bercabang lima atau kelipatannya
c. Mekat pada substrat dengan cirri/cirrus
d. Mulut di sebelah anus
e. Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria
f. Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya
berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina
g. Seks terpisah, larva disebut doliolaria.(Yusuf Kastawi. 2005 : 278- 279)
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang
tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal
sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut
berbulu. Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut
berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut
menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah
pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang
menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian
kaliks (dasar tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan
lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem
ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan
cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
2.3. Ophiuroidea
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh pipih dengan discus sentralis bersegi lima atau bulat
b. Lengan biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan fleksibel
c. Tidak ada lekuk ambulakral
d. Tidak ada pedicellaria
e. Larva pluteus yang berenang bebas
f. Sistem ambulakral : pedia tanpa ampula dan batil pengisap, lima pasang podia
dekat mulut berguna untuk memasukkan makanan ke mulut. Gerakan lebih
cepat dari kelas lain (Darwis, 2002: 121- 122; Kastawi, 2005 : 284)
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular
(Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti
asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil
dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri
tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan
lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
2.4. Asteroidea
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak
jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang
laut. Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.
Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang
termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi
pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan
tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral,
sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini,
kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga
dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk tubuh seperti bintang dan pentagonal
b. Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radii atau lengan
c. Pangkal lengan membesaryang makin kecil dan ujung meruncing
d. Setiap lengan terdapat lanjutan coelom dan alat-alat dalam
e. Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulae
f. Rahang dapat membuka dan menutup
g. Fungsi rahang untuk pembersih debris dan perangkap mikroorganisme
h. Madreporit dan anus di aboral
i. Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik
matasensitive cahaya
j.Sulkus ambulakralis pada datran oral radii
k. Discus madreporidanus pada dataran aboral discus
l. Saluran pencernaan sempurna dan pendek
m. Respirasi dengan dermal branchia dan kai tabung
n. Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit
yangberfungsi membawa sisa metabolisme keluar tubuh
o. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf
2.5. Holothuroidea
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh simetri bilateral, biasanya memanjang
b. Mulut terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior)
c. Dekat mulut ada tentakel
d. Tubuh kesat, tidak ada spina (duri) dan pedicellaria
e. Ada osikula yang mikroskopis
f. Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakan
g. Jenis kelamin terpisah
h. Respirasi dengan pohon respirasi
i. Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku
j. Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan
k. Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot (Darwis, 2002: 280).
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan
ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.
Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari
tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di
sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga
tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem
respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua
saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air
melalui anus.
2.6. Echinoidea
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh bulat atau oval tanpa lengan
b.Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat,
tertutup pula oleh spina (duri) yang dapat digerakkan
c. Podia (kaki tabung) keluar dari lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi
untuk pergerakan
d. Mulut di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat membran
e. Anus aboral dikelilingi periproct bersifat membran
f. Lekuk/celah ambulakral tidak ada
g. Pedicellaria bertangkai dengan 3 japit
h Seks terpisah, kelenjar kelamin pentamerous. (Kastawi, 2005: 281
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang
berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia
punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat
pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi
dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa
ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya
dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih,
sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus
dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi
permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral
yang berfungsi utuk mengangkut makanan.
3. MATERI DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Hari / Tanggal : Rabu, 22 Mei 2013.
Waktu : Pukul 14.00 -15.30 WIB
Tempat : Laboratorium Biologi Laut Jurusan Ilmu
Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan,
Universitas Diponegoro, Semarang
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat tulis
3.2.2 Bahan
Berbagai spesies Echinodermata
3.3 Cara Kerja
Menggambar objek-objek yang tersedia di depan meja,
kemudian amati morfologi luar ikan dan menunjukkan
bagian-bagian dari Echinodermata tersebut.
Menyebutkan bentuk fisiologi objek
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL
4.1.1. Diadema sp
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Subkelas : Euchinoidea
Ordo : Cidaroidea
Famili : Diadematidae
Genus : Diadema
Pada bagian tubuh diadema sp ini memiliki duri beracun, duri-duri
tersebut dapat digerakkan sebagai alat untuk berjalan. Permukaan tubuh diadema
sp jika tidak memasukkan duri adalah kasar berbulu. Bentuk tubuh simetri radial.
Mulut di bawah dan anus berada di atas (permukaan tubuh)
4.1.2. Culcita sp
Filum : Echinodermata
Kelas : Asteroidea
Ordo : Valvatida
Famili : Oreasteridae
Genus : Culcita
Cucita sp termasuk dalam kelas Asteroida, sama seperti bintang laut.
Memiliki bentuk simetri radial. Wara permukaan tubuh adalah kuning muda.
Memiliki corak coklat telur. Dan berjalan dengan permukaan tubuhnya.
4.1.3. Protoreaster sp
Filum : Echinodermata
Kelas : Asteroidea
Ordo : Valvatida
Famili : Oreasteridae
Genus : Protoreaster
Protoreaster masuk dalam kelas Asteroidea, bentuk tubuh simetri radial.
Warna tubuh putih pucat, terdapat tonjolan-tonjolan di permukaan atas tubuh. Dan
juga terdapat duri di bawah permukaan tubuh
4.1.4. Anthopleura, Luidia sp
Divisi : Echinodermata
Subdivisi : Asterozoa
Kelas : Asteroidea
Ordo : Paxillosida
Famili : Luidiidae
Sladen, 1889
Genus : Luidia
Hewan ini termasuk dalam kelas Asteroidea, memiliki bentuk tubuh simetri
radial, terdapat buu halus di permukaan atas. Warna awetan adalah putih pucat,
dan terdapat garis gading berwarna putih
4.1.5. Holothuri scabra , jaeger
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuroidea
Orde : Aspidochirotida
Famili :Holothuriidae
Genus : Holothuria
Species : H. scabra
Adalah sejenis dari mentimun laut. Tubuh berwarna colat, terdapat
tonjolan tonjolan di permukaan tubuh. Bentuk lonjong dengan mulut dan anus di
bagian ujung tubuh.
4.1.6. Ophiotrix fragilis
Filum : Echinodermata
Subfilum : Asterozoa
Kelas : Ophiuroidea
Ordo : Ophiurida
Famili : Ophiothricidae
Genus : Ophiothrix
Species : O. Fragilis
Ophiotrix fragilis adalah Echinodermata dari kelas Ophiuroidea. Memilki
bentuk tubuh simetri radial. Lengan panjang yang berfungi untuk berjalan.
Terdapat rambut di sepanjang permukaan tubuh.warna tubuh abu-abu dengan
garis hitam
4.2. Pembahasan
4.2.1. Sistem pencernaan Echinodermata
1. Asteroidea
a. Mulutnya di sebelah kerongkongan yang pendek yang berhubungan
dengan lambung yang besar.
b. Makanannya dicerna oleh getah di lambung dan diisap, kemudian
dikirim kelima cabang usus.kelima cabang ususu ini bercabang-
cabang lagi dan merupakan saluran makanan.
c. Kemudian sisanya dikeluarkan melalui anus.
2. Crinoidea
Makanan berupa plankton kecil atau bahan lainnya yang mikroskopis,
yang dibawa oleh lengan atau ditangkap oleh tentakel, dilewatkan sepanjang
alur ambulakral dengan bulu-getar yang bergerak-gerak, yang selanjutnya
digiring oleh silia ke dalam mulut. Memiliki Sebuah tangkai yang tumbuh dari
cakram sering digunakan untuk melekatkan hewan pada substrat dasar,
akibatnya mulut tetap di atas dan lengan-lengan seperti bulu menciptakan alat
seperti jaring untuk menangkap dan mengangkut makanan ke mulut. Ada yang
tidak mempunyai tangkai, atau menghilang waktu menjadi dewasa dan dapat
menggerakkan lengannya untuk berpindah-pindah.
Lekukan ambulakral yang ditandai dengan garis bersilia dan berisi tentakel
seperti kaki buluh.
Coelom adalah bagian sempit dan gonad biasanya terdapat dalam
pinnulae. Crinoidea mempunyai daya regenerasi besar sekali, bagian lengan
atau calyx yang hilang akan segera diperbaharui.
3. Echinodea
Sistem pencernaan berupa saluran panjang dan melingkar dalam cangkang.
Saluran pencernaan dimulai dari mulut, terletak di daerah oral kemudian
kerongkongan yang memiliki saluran sifon dan bersilia. Mulut berukuran
besar dikelilingi oleh 5 rangka samping yang ada dalam cangkang. Saluran
sifon menghubungkan kerongkongan dengan usus. Saluran pencernaan
berikutnya adalah lambung yang diperluas oleh kantung-kantung dan berakhir
di rektum. Anus terletak di daerah permukaan aboral, yaitu di pusat tubuh di
antara lempeng kapur yangn mengandung 2,4 sampai 5 lubang genital.
Beberapa Echinoidea memiliki mulut dan anus di bagian pinggir tubuhnya,
tetapi ada pula yang mulutnya terletak di tengah.
4. Holothuroidea
Saluran pencernaannya bulat panjang dengan posisi merentang di atas
rongga tubuh dalam selom. Kerongkongan pendek merupakan sambungan dari
mulut ke lambung. Dari lambung saluran pencernaan berikutnya adalah usus
yang panjang dan berhubungan dengan kloaka. Saluran pencernaan berakhir
dengan sebuah anus di daerah posterior.
5. Ophiuroidea
Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari
mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk
kantung. Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut tedapat rahang
yang berupa 5 kelompok lempeng kapur. Bahan makanan yang tidak tercerna
dibuang keluar melalui mulut.
4.2.2. Peran Echinodermata di laut
Meskipun keanekaragaman jenisnya relatif lebih rendah dibandingkan
invertebrata, hewan-hewan vertebrata secara ekologis memiliki peran yang sangat
penting karena ukuran tubuhnya yang relatif besar. Selain itu, kelompok hewan
vertebrata banyak yang dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, sehingga
berbagai aspek tentang kelompok hewan ini telah banyak dipelajari oleh manusia.
Beberapa jenis Echinodermata mempunyai manfaat untuk makanan, misalnya
tripang dan telur bulu babi. Selain itu, banyak hewan ini yang bertindak sebagai
pembersih karena memakan bangkai atau sisa-sisa hewan lain yang terdapat di
pantai. Akan tetapi, ada jenis-jenis tertentu dari bintang laut yang dapat merusak
binatang karang sehingga banyak yang mati karena dimakan. Selain itu, ada
bintang laut yang memakan jenis-jenis tiram, di antaranya kerang mutiara.
Echinodermata dalam ekosistem laut berperan sebagai pemakan sampah di
laut. Dalam kehidupan manusia, sebagian Echinodermata merupakan sumber
bahan makanan. Dengan demikian Echinodermata merupakan “pasukan
pembersih” di ekosistem laut.
Echinodermata merupakan hewan pemakan bangkai dan kotoran hewan di laut
sehingga ia mempunyai peran sebagai pembersih lingkungan laut terutama pantai.
Secara ekonomis ia hanya sedikit sekali manfaatnya bagi manusia. Beberapa jenis
dapat digunakan sebagai bahan makanan, misalnya teripang, dan kerangka dari
beberapa jenis Echinodermata dapat digunakan sebagai bahan hiasan. Contohnya
adalah Holothuria floridana (teripang raksasa Amerika), Holothuria artha
(teripang hitam), Thyone briareus, dan Sticopus sp.
V. PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Echinodermata adalah hewan invetebrata
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota
yang hidup di air tawar atau darat
Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi
bagian tubuhnya yang hilang
Tujuan praktikum zoologi laut modul Echinodermata telah terpenuhi
V.2. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum mahasiswa tidak berbuat gaduh,
shingga praktikum berjalan lancar dan cepat selesai
DAFTAR PUSTAKA
Kastawi, Yusuf,dkk.2005. Zoologi Invertebrata.Malang:UM Press.
http://tolweb.org/Echinodermata diakses pada tanggal 27 mei 2013 pukul 04.20
http://www.faktailmiah.com/2010/09/01/echinodermata.html diakses pada tanggal
25 mei 2013 pukul 16.30