laporan resmi 1a. motor induksi 1 fasa print

13
` POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal MODUL 1. Motor Induksi 1 Fasa Praktikum Mesin-mesin Listrik File : Disusun : Ir Joessianto EP, MT Ir.Hasanuddin Disetujui : Lilik Subiyanto, ST Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal) PERCOBAAN 1.A. PENGASUTAN MOTOR RUNNING KAPASITOR A. TUJUAN Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu : Mengukur tahanan kumparan utama dan kumparan bantu motor kapasitor. Menghubungkan & mengoperasikan motor kapasitor Membalik putaran motor kapasitor Menentukan besar arus asut (starting) & arus nominal (running) untuk berbagai kondisi tegangan yang berbeda. B. TEORI DASAR Agar motor induksi 1 fasa dapat melaksanakan starting sendiri, diperlukan belitan bantu yang dapat menhasilkan sebuah fasa yang baru, sehingga stator motor mempunyai 2 fasa. Dengan adanya fasa baru tersebut, maka motor ini dapat starting sendiri karena timbulnya medan putar stator yang menghasilkan torsi starting yang cukup untuk membantu motor 1 fasa berputar. Untuk memperbesar torsi starting, maka diperlukan beda fasa yang cukup besar. Untuk tujuan tersebut, maka pada motor tersebut dipasang kapasitor pada rangkaian kumparan bantu (B1–B2), agar diperoleh beda phasa 90

Upload: muhammad-syahrir-qoim

Post on 18-Dec-2014

365 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan Resmi Praktikum Listrik

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Resmi 1a. Motor Induksi 1 Fasa Print

`

POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal

MODUL 1. Motor Induksi 1 Fasa

PraktikumMesin-mesin Listrik

File : Disusun :Ir Joessianto EP, MTIr.Hasanuddin

Disetujui :Lilik Subiyanto, ST

Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)

PERCOBAAN 1.A.PENGASUTAN MOTOR RUNNING KAPASITOR

A. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu :

Mengukur tahanan kumparan utama dan kumparan bantu motor kapasitor.

Menghubungkan & mengoperasikan motor kapasitor

Membalik putaran motor kapasitor

Menentukan besar arus asut (starting) & arus nominal (running) untuk

berbagai kondisi tegangan yang berbeda.

B. TEORI DASAR

Agar motor induksi 1 fasa dapat melaksanakan starting sendiri, diperlukan belitan

bantu yang dapat menhasilkan sebuah fasa yang baru, sehingga stator motor

mempunyai 2 fasa. Dengan adanya fasa baru tersebut, maka motor ini dapat starting

sendiri karena timbulnya medan putar stator yang menghasilkan torsi starting yang

cukup untuk membantu motor 1 fasa berputar.

Untuk memperbesar torsi starting, maka diperlukan beda fasa yang cukup besar.

Untuk tujuan tersebut, maka pada motor tersebut dipasang kapasitor pada rangkaian

kumparan bantu (B1–B2), agar diperoleh beda phasa 90 derajat antara arus

kumparan utama (A1–A2), dan arus pada kumparan bantu

A1 A2 Kumparan utama

B1 B2 Kumparan bantu

C1 C2 Kapasitor

Gambar 1

Kumparan motor dan kapasitor

Motor kapasitor ada beberapa jenis, yaitu : motor kapasitor starting, running dan

motor kapasitor starting & running. Motor yang dipakai dalam percobaan ini adalah

Page 2: Laporan Resmi 1a. Motor Induksi 1 Fasa Print

`

POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal

MODUL 1. Motor Induksi 1 Fasa

PraktikumMesin-mesin Listrik

File : Disusun :Ir Joessianto EP, MTIr.Hasanuddin

Disetujui :Lilik Subiyanto, ST

Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)

jenis running. Motor kapasitor banyak dipakai untuk keperluan rumah tangga seperti

kompresor, pompa air dan refrigerator.

C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

1. Power Supply

2. Motor kapasitor 1 phasa

3. Voltmeter – Ohmmeter

4. Amperemeter

5. Tachometer

D. DIAGRAM RANGKAIAN

A1 C1 C2 B1

A2 B2

Gambar 2

A1 C1 C2 B2

A2 B1

Gambar 3

L1

0-270V8A ~

N

A

V

M1

L1

0-270V8A ~

N

A

V

M1

Page 3: Laporan Resmi 1a. Motor Induksi 1 Fasa Print

`

POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal

MODUL 1. Motor Induksi 1 Fasa

PraktikumMesin-mesin Listrik

File : Disusun :Ir Joessianto EP, MTIr.Hasanuddin

Disetujui :Lilik Subiyanto, ST

Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)

E. PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Ukurlah tahanan terminal-terminal motor dan masukkan dalam table 1.

2. Rangkailah peralatan seperti pada gambar 2 dengan semua power supply

dalam keadaan off dan meter ukur pada range terbesar

3. Yakinkan bahwa rangkaian sudah benar (tanyakan pada instruktur).

4. Berilah supply tegangan sedikit demi sedikit sehingga voltmeter

menunjukkan 100 volt.

5. Ukur dan amati arus line (A1) dan kecepatan motor kemudian masukkan

dalam table yang tersedia (table 2).

6. Matikan power supply dengan menekan tombol merah. Setelah rotor

benar-benar berhenti hidupkan lagi dengan mengubah dengan menekan

tombol hijau untuk mengamati besar arus asut (start).

7. Ulangi langkah 4 s/d 6 sesuai dengan tabel 2 dengan mengatur supply.

8. Bila sudah selesai, matikan power supply

9. Ulangi langkah 2 s/d 8 untuk rangkaian percobaan gambar 3 (polaritas

kumparan bantu dibalik). Catat dan lengkapi tabel 3

F. TUGAS & PERTANYAAN

1. Bandingkan besar tahanan kumparan utama dan kumparan bantu.

Apakah komentar anda.?

2. Bandingkan besar arus starting terhadap arus running/nominal motor.

Apakah komentar anda?

3. Mengapa motor listrik 1 phasa selalu diberi kapasitor pada kumparan

bantu, jelaskan secara lengkap.

4. Bagaimana cara membalik arah putaran motor AC kapasitor? Jelaskan!

Page 4: Laporan Resmi 1a. Motor Induksi 1 Fasa Print

`

POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal

MODUL 1. Motor Induksi 1 Fasa

PraktikumMesin-mesin Listrik

File : Disusun :Ir Joessianto EP, MTIr.Hasanuddin

Disetujui :Lilik Subiyanto, ST

Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)

JAWAB :

1. Perbandingan besar tahanan pada kumparan bantu dan kumparan utama

berbeda. Kumparan bantu memiliki tahanan yang lebih besar, hal

tersebut dikarenakan lilitan kawat tembaga pada kumparana bantu

memiliki ukuran yang lebih kecil dibandinggkan dengan kumparan

utama, maka dari itu jumlah lilitan yang dibutuhkan juga semakin

banyak, sehingga tahanan pada kumparan bantu lebih besar.

2. Perbandingan besar arus running terhadap arus starting memiliki besar

yang berbeda, pada saat arus starting membutuhkan arus yang lebih

besar dibandingkan pada saat running. Hal ini karena pada saat starting

dibutuhkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan motor, ketika

motor sudah mulai berjalan arus yang dibutuhkan akan berkurang dan

arus menjadi lebih kecil.

3. Motor induksi 1 fasa membutuhkan kapasitor pada kumparan bantu.

Kumparan bantu digunakan supaya motor dapat melalukan starting

sendiri, hal tersebut dikarenakan timbulnya medan putar stator yang

menghasilkan torsi starting yang cukup digunakan untuk membantu

motor 1 fasa berputar. Kapasitor pada kumparan bantu berfungsi untuk

memperbesar torsi starting, maka diperlukan beda fasa yang cukup

besar agar diperoleh beda phasa 90 derajat antara arus kumparan utama

dan arus pada kumparan bantu.

4. Cara membalik arah putaran motor AC kapasitor yaitu dengan cara

merubah rangkain pada kumparan bantu, yaitu membalik kabel/

menukar kabel B1 dengan B2.

Page 5: Laporan Resmi 1a. Motor Induksi 1 Fasa Print

`

POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal

MODUL 1. Motor Induksi 1 Fasa

PraktikumMesin-mesin Listrik

File : Disusun :Ir Joessianto EP, MTIr.Hasanuddin

Disetujui :Lilik Subiyanto, ST

Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)

Grafik Tabel 2

1.9 2 2.1 2.2 2.3 2.40

50

100

150

200

250

Tegangan - Arus Nominal

Tegangan - Arus Nominal

2960 2970 2980 2990 30000

50

100

150

200

250

Tegangan - Putaran

Tegangan - Putaran

5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 100

50

100

150

200

250

Tegangan - Arus Start

Tegangan - Arus Start

Page 6: Laporan Resmi 1a. Motor Induksi 1 Fasa Print

`

POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal

MODUL 1. Motor Induksi 1 Fasa

PraktikumMesin-mesin Listrik

File : Disusun :Ir Joessianto EP, MTIr.Hasanuddin

Disetujui :Lilik Subiyanto, ST

Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)

Grafik Tabel 3

1.9 2 2.1 2.2 2.3 2.40

50

100

150

200

250

Tegangan - Arus Nominal

Tegangan - Arus Nominal

5 5.5 6 6.5 7 7.5 80

50

100

150

200

250

Tegangan - Arus Start

Tegangan - Arus Start

2960 2970 2980 2990 30000

50

100

150

200

250

Tegangan - Putaran

Tegangan - Putaran

Page 7: Laporan Resmi 1a. Motor Induksi 1 Fasa Print

`

POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal

MODUL 1. Motor Induksi 1 Fasa

PraktikumMesin-mesin Listrik

File : Disusun :Ir Joessianto EP, MTIr.Hasanuddin

Disetujui :Lilik Subiyanto, ST

Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)

Analisa Data dan Grafik

Dari grafik yang diperoleh dapat dilihat bahwa trend linenya naik yang artinya

semakin tinggi tegangannya maka arus start yang dibutuhkan dan arus nominal

yang dihasilkan juga semakin besar. Hal tersebut sesuai dengan rumus V = I x

R. Jika V naik dan R tetap maka I juga akan mengalami kenaikan.

Pada pengamatan grafik maka tegangan dan putaran didapatkan terndline yang

naik juga, hal ini dapat dijelaskan karena saat tenaga diturunkan. Couple yang

diterima rotor juga akan mengalami penurunan. Couple yang dterima oleh rotor

ini akan menyebabkan kecepatan putaran motor juga akan berkurang sesuai

dengan penurunan tegangan.

Page 8: Laporan Resmi 1a. Motor Induksi 1 Fasa Print

`

POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal

MODUL 1. Motor Induksi 1 Fasa

PraktikumMesin-mesin Listrik

File : Disusun :Ir Joessianto EP, MTIr.Hasanuddin

Disetujui :Lilik Subiyanto, ST

Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)

G. Kesimpulan

Kumparan utama memiliki tahanan yang lebih kecil dibandingkan dengan kumparan

bantu, karena kawat tembaga yang digunakan lebih kecil dan jumlah lilitan pada

kumpara bantu lebih banyak dibandingkan kumparan utama. Semakin besar tegangan

yang diberikan maka arus juga bertambah menjadi semakin besar dan kecepatan putar

motor juga menjadi semakin tinggi. Arus start yang dihasilkan juga bertabah besar

ketika tegangan dinaikkan, karena tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkan motor

pada saat start sangatlah` besar.

Page 9: Laporan Resmi 1a. Motor Induksi 1 Fasa Print

`

POLTEK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

LAB MESIN LISTRIK Teknik Permesinan Kapal

MODUL 1. Motor Induksi 1 Fasa

PraktikumMesin-mesin Listrik

File : Disusun :Ir Joessianto EP, MTIr.Hasanuddin

Disetujui :Lilik Subiyanto, ST

Kode Revisi : Page: (no hal) /(tot.hal)

LAPORAN SEMENTARA

Jur/Sem/Kelompok : ME/4B/5No Nama Praktikan/NRP Tanda Tangan Surabaya,23-04-20131. Ian Bimatara / 034 1. ……………….. Mengetahui :2. Helmi Azhar F / 039 2. ………………..3. Tri Lasmana Jaya / 052 3. ………………..4. M. Syahrir Q / 059 4. ………………..5. ........................................ 5. ……………….. (…………………………)

Tabel 1. Tahanan Kumparan tanpa power

Terminal Ohm

A1 - A2 4,0

B1 - B2 8,4

C1 – C2 -

Tabel 2. Motor Kapasitor

Tegangan(Volt)

Arus nominal(Ampere)

Arus start(Ampere)

Putaran(rpm)

ArahPutaran

100 1,95 5,38 2968

Kanan

140 2,30 7,48 2977

180 2,35 7,50 2985

220 2,35 9,63 2995

Tabel 3. Motor Kapasitor (B1-B2 dibalik)

Tegangan(Volt)

Arus Nominal(Ampere)

Arus start(Ampere)

Putaran(rpm)

ArahPutaran

100 1,93 5,37 2966

Kiri

140 2,29 5,28 2977

180 2,36 7,55 2980

220 2,35 7,79 2991