laporan praktikum i5 pura-pura fix

Upload: wahyu-surya-rahman

Post on 05-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    1/19

    LAPORAN PRAKTIKUM

    SISTEM PRODUKSI

    ACARA II

    PERENCANAAN PRODUKSI

    Disusun oleh :

    PLUG IKELOMPOK : 5

    1. Danar Teguh Santoso 122130231

    2. Wahyu Surya Rahman 122130232

    LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

    YOGYAKARTA

    2016

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    2/19

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    3/19

    2.2.2 Peramalan Permintaan Produk

    Peramalan ( forecasting) adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang

    akan terjadi di masa yang akan datang. Peramalan diperlukan untuk mengantisipasi

    pengaruh perubahan kondisi pasar yang kompleks dan dinamis, dimana terjadi

    perubahan permintaan yang bervariasi sepanjang waktu.

    Peramalan merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan dalam

    pengambilan keputusan dan pengendaÌian perusahaan, peramalan berperan penting

    dalam:

    1. Penjadwalan sumberdaya yang tersedia

    2. Kebutuhan sumberdaya tambahan

    3. Penentuan sumberdaya yang diinginkan

    Terdapat lima prinsip (Plossi) yang perlu dipertimbangkan dalam peramalan,

    yaitu:

    1. Peramalan mengakibatkan kesalahan (error ). Peramalan hanya mengurangi

    ketidakpastian tetapi tidak rnenghilangkannya.

    2. Peramalan harus memberikan informasi ukuran kesalahan, sehingga pemakai

    tahu besar kesalahan yang mungkin terjadi dalam peramalan.

    3. Peramalan famili produk lebih akurat dibanding peramalan produk individu

    (item). Jika satu famili produk diramalkan menjadi satu kesatuan, persentase

    kesalahan cenderung lebih kecil daripada persentase kesalahan peramalan

    produk-produk individu penyusun famili.

    4. Peramalan jangka pendek lebih akurat daripada jangka panjang, karena faktor

    yang mempengaruhi permintaan pada peramalan jangka pendek lebih stabil,sehingga hasil peramalan lebih akurat.

    5. Jika dimungkinkan, hitung permintaan dengan meramalkan permintaan

    tersebut, untuk sistem produksi make to stock . Jadwal produksi dibuat

    berdasarkan peramalan permintaan.

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    4/19

    Untuk menghadapi beragamnya kebutuhan, beberapa teknik peramalan telah

    dikembangkan. Teknik peramalan ini dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Peramalan kualitatif adalah peramalan yang menggunakan intuisi

    penyusunannya, tidak menggunakan pendekatan metematis maupun statistik,

    sehingga sifatnya sangat subyektif.

    2. Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang menggunakan model matematis

    dan statistik data historis dalam menunjukkan hubungan antara permintaan

    dengan variabel-variabel yang mempengaruhinya.

    Peramalan ini dibagi menjadi dua, yaitu:

    1. Metode Time Series memprediksi masa yang akan datang berdasarkan pada

    pengamatan masa lalu tanpa memperhatikan faktor dan luar yang dapat

    mempengaruhi permintaan

    2. Metode Kausal menganggap bahwa permintaan produk bukan hanya

    merupakan fungsi waktu tetapi ada variabel-variabel lain yang mempengaruhi

    seperti promosi, harga, daya beli, dll.

    Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang digunakan

    dalam peramalan tersebut. Peramalan kualitatif tidak akan dibahas. Metode

    peramalan banyak digunakan adalah metode peramalan kuantitatif.

    2.2.3 Perencanaan Agregat

    Perencanaan Agregat merupakan perencanan yang dibuat untuk memenuhi

    total kebutuhan semua produk yang akan dihasilkan dalam menghadapi permintaan

    pasar yang tidak pasti dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya (kapasitasmesin tersedia, jumlah tenaga kerja, tingkat persediaan yang ditentukan dan

    penjadwalannya) yang ada, sehingga ongkos total produksi dapat ditekan

    seminimum mungkin.

    Metode perencanaan agregat sangat penting peranannya dalam menetapkan

    rencana produksi bulanan. Perencanaan produksi dibuat berdasarkan permintaan.

    Pola permintaan dipengaruhi oleh empat komponen yaitu kecendrungan (trend),

    sikius bisnis, musiman dan random.

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    5/19

    Agregat merupakan perencanaan yang dibuat pada tingkat kasar untuk

    memenuhi total kebutuhan semua produk yang akan dihasilkan (bukan per individu

    produk) dengan tnenggunakan sumber daya (kapasitas mesin yang tersedia, jumlah

    tenaga kerja yang ada, tingkat persediaan ditentukan dan penjadwalan) yang ada.

    Terdapat 4 jenis strategi yang dapat dipilih dalam membuat perencanaan

    agregat. Pemilihan strategi tersebut tergantung dan kebijaksanaan perusahaan,

    keterbatasan perusahaan dalam bidang prakteknya dan pertimbangan biaya.

    Keempat strategi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Memproduksi banyak barang pada saat permintaan rendah dan

    menyimpan kelebihannya sampai saat yang dibutuhkan. Alternatif ini akan

    menghasilkan tingkat produksi relatif konstan, tetapi mengakibatkan

    ongkos persediaan yang tinggi.

    2. Menambah tenaga kerja pada saat permintaan tinggi dan

    memperhatikannya (mengurangi) pada saat permintaan rendah.

    Penambahan ini memerlukan biaya rekrutmen dan pelatihan. Biaya

    kompensasi dan reorganisasi seringkali harus dikeluarkan jika harus

    dilakukan pengurangan tenaga kerja. Biaya ini biasanya diikuti oleh biaya

    biaya tak tampak. Karena kapasitas fasilitas produksi adalah tetap maka

    penurunan produktivitas mungkin akan terjadi jika penambahan tenaga

    kerja tanpa disertai dengan penarnbahan peralatan produksi (mesin-

    mesin).

    3. Melemburkan pekerja

    Alternatif ini sering dipakai dalam perencanaan agregat, tetapi ada

    keterbatasannya dalam menjadwalkan kapasitas mesin dan tenaga kerjayang ada.

    4. Mensubkontrakkan sebagian pekerjaan pada saat sibuk.

    Alternatif ini mengakibatkan tambahan ongkos karena subkontrak dan

    ongkos kekecewaan konsumen bila terjadi keterlambatan penyerahan

    barang yang disubkontrakkan.

    Masing-masing alternatif tersebut akan mempunyai dampak yang

    berpengaruh secara psikologis maupun non psikologis (ongkos, efisiensi). Biasanya

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    6/19

    bagian perencanaan produksi alcan membuat perencanaan agregat dengan

    mengkombinasi alternatif-alternatif di atas sehingga fluktualisasi permintaan dapat

    dikendalikan dan biaya total produksi yang direncanakan dapat ditekan seminimal

    mungkin.

    Rencana agregasi memperhitungkan tenaga kerja dan kualitas produk secara

    keseluruhan. Agar lebih berguna, rencana harus dijabarkan dalam kuantitas produk

    untuk masing-masing individu produk. Proses penjabaran atau disagregasi ini akan

    menghasilkan jadwal induk yang selanjutnya akan menjadi input bagi MRP.

     Master Production Scheduling (MPS)

    Jadwal induk Produksi (JIP) atau  Master Production Scheduling (MPS)

    adalah penjabaran rencana produksi  famili produk (hasil PP) menjadi produk

    individu dalam jumlah dan waktu tertentu. MPS biasanya disusun dan direvisi

    setiap bulan.

    Beberapa karakteristik dan MPS adalah:

    1. Merupakan pernyataan mengenai sesuatu yang akan diproduksi

    2. Sebelum dinyatakan sebagai produk famili dalam PP

    3. Merupakan suatu peramalan dengan mempertimbangkan ketersediaan

    material dan kapasitas backlog serta tujuan dan kebijaksanaan manajemen.

    4. Memberikan arah bagi sistem perencanaan kebutuhan material.

    Fungsi-fungsi MPS adalah sebagai benkut:

    1. MPS menjadwalkan produksi dan pembelian dari item-item.2. MPS adalah salah satu dari tiga input dalam sistem MRP. MPS diekploitasi

    melalui struktur produk sehingga akan diketahui jenis, jumlah dan waktu

    kebutuhan bahan atau komponen produk individual.

    3. Merupakan dasar dalam menentukan kebutuhan sumber daya produksi

    (jumlah tenaga kerja, jam mesin, dll) melalui perencanaan kebutuhan

    kapasitas kotor (RCCP)

    4. Dasar menetapkan janji waktu pengiriman kepada pelanggan.

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    7/19

    Input MPS adalah:

    1. Rencana produksi agregat

    2. Data permintaan (berupa ramalan penjualan, pesanan pelanggan, kebutuhan

    gudang, kebutuban antar pabrik, safety stock dll harus dipertimbangkan dalam

    pembuatan MPS)

    3. Status persediaan (dengan mengetahui jumlah item yang tersedia, baik yang

    digudang ataupun sedang dipesan maka penentuan untuk melakukan

    pemesanan baru yang tepat).

    4. Kebijakan pemesanan seperti: ongkos per unit, ongkos pemesanan,

    presentase kerusakan, lead time, safety stock , dll).

    Penyusunan MPS memainkan peranan penting dalam fungsi MPS itu sendiri.

    2.3 Peralatan dan Bahan

    1. Data penjualan (permintaan) minimal tahun yang lalu

    2. Kertas kerja

    3. Alat tulis

    4. Kalkulator dan komputer

    5. Data persediaan awal

    6. Conveyor 

    7. Komponen produk tamiya.

    2.4 Prosedur Praktikum

    1. Mempersiapkan semua peralatan yang digunakan.2. Melakukan analisis peramalan dengan menghitung ME, MSE, dll.

    3. Melakukan pemilihan metode peramalan yang terbaik.

    4. Melakukan verifikasi.

    5. Melakukan peramalan untuk periode mendatang.

    6. Siapkan data permintaan atau hasil peramalan.

    7. Lakukan analisis perencanaan agregat.

    8. Pilih metode perencanaan agregat yang memberikan hasil yang terbaik.

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    8/19

    9. Menguraikan produk famili menjadi produk individual atau item produk.

    10. Menentukan proporsi ukuran untuk masing-masing item.

    11. Menghitung disagregasi dan masing-masing item produk.

    2.5 Pengumpulan Data

    2.5.1 Data Permintaan

    Data permintaan produk Tamiya sekama setahun disajikan pada Tabel 2.2

    Tabel 2.1 Data Permintaan

    PeriodePermintaan

    Produk A Produk B1 7900 8000

    2 7520 7500

    3 7440 7500

    4 7250 7553

    5 6510 7608

    6 6330 7507

    7 5000 7456

    8 4770 7404

    9 4830 7000

    10 4600 6503

    11 4400 6555

    12 4300 6304

    Jumlah 70850 86890

    2.5.2 Waktu Proses

    Berdasarkan praktikum acara I dapat diperoleh hasil waktu proses

    pembuatan produk sebagai berikut :

    a. Produk A = 11,88 menit/unit = 0,198 jam/unit

    b. Produk B = 10,64 menit/unit = 0,178 jam/unit

    2.5.3 Biaya-biaya Produksi

    Biaya-biaya yang terlibat dalam produksi Tamiya adalah sebagai berikut :

    a. Biaya Hiring = Rp., 12.500,- / Unit

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    9/19

    b. Biaya Layoff = Rp., 3.300,- / Unit

    c. Biaya Inventory = Rp., 24.000,- / Unit

    2.6 Pengolahan Data

    2.6.1 Pengolahan Permintaan Agregat

    Permintaan agregat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

    Permintaan Agregat = Permintaan (unit) x Waktu Proses (Jam)

    Hasil perhitungan lain disajikan pada tabel 2.2

    Tabel 2.2 Data Permintaan Agregat

    Periode

    Permintaan Waktu ProsesPermintaan Agregat Total

    Permintaan

    AgregatProduk

    A

    Produk

    B

    Produk

    A

    Produk

    BProduk A Produk B

    1 7900 8000 0,198 0,1781564,2 1424

    2988,2

    2 7520 7500 0,198 0,178 1488,96 1335 2823,96

    3 7440 7500 0,198 0,178 1473,12 1335 2808,12

    4 7250 7553 0,198 0,178 1435,5 1344,434 2779,934

    5 6510 7608 0,198 0,178 1288,98 1354,224 2643,204

    6 6330 7507 0,198 0,178 1253,34 1336,246 2589,586

    7 5000 7456 0,198 0,178 990 1327,168 2317,168

    8 4770 7404 0,198 0,178 944,46 1317,912 2262,372

    9 4830 7000 0,198 0,178 956,34 1246 2202,34

    10 4600 6503 0,198 0,178 910,8 1157,534 2068,334

    11 4400 6555 0,198 0,178 871,2 1166,79 2037,9912 4300 6304 0,198 0,178 851,4 1122,112 1973,512

    Jumlah 70850 86890 2,376 2,136 14028,3 15466,42 29494,72

    Proporsi 0,475620721 0,524379279

    Contoh Perhitungan (Periode ke-1)

    Periode Ke-1

    Permintaan Agregat (PA)

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    10/19

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    11/19

    Tabel 2.3 Data hasil peramalan dengan metode SEST (Lanjutan)

    Periode Y’

    16 1717,368

    17 1653,334

    18 1589,299

    19 1525,265

    20 1461,23

    21 1397,196

    22 1333,161

    23 1269,127

    24 1205,093

    Grafik peramalan dapat dilihat pada gambar 2.2

    Gambar 2.2 Grafik permintaan agregat

    2.6.3 Uji Verfikasi

    Perhitungan uji verivikasi dapat dilihat pada tabel 2.5

    Tabel 2.5 Data perhitungan kesalahan dengan metode SEST

    Periode Error (Et) Et-(Et-1) [Et-(Et-1)]

    1 0-164,24 164,24

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    Chart Title

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    12/19

    Tabel 2.5 Data perhitungan kesalahan dengan metode SEST (Lanjutan)

    Periode Error (Et) Et-(Et-1) [Et-(Et-1)]

    2 -164,24 162,820322 162,820322

    3 -1,419678 -8,936522 8,936522

    4 -10,3562 -107,6062 107,6062

    5 -117,9624 93,67578 93,67578

    6 -24,28662 -214,30838 214,30838

    7 -238,595 239,0566699 239,0566699

    8 0,4616699 -0,50463865 0,50463865

    9 -4,30E-02 -73,9797413 73,97974125

    10 -74,02271 110,16224 110,16224

    11 36,13953 -35,8266638 35,8266638

    12 0,3128662 -0,3128662 0,3128662

    Total 1211,430024

    MR Rata-rata 110,1300022

    Contoh perhitungan kesalan (Periode 2)

    Et-(Et-1) = -164,24 – 0

    = - 164,24

    a. MR =  ∑∣ ( )∣

    = 110,13

    b. BKA = 2,66 x MR = 292,9458

    c. BKB = -2.66 x MR = -292,9458

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    13/19

    d. Grafik uji verifikasi

    2.6.4 Perencanaan Agregat Berdasarkan Level Produksi

    Perencanaan agregat produksi dihitung menggunakan rumus sebagai

    berikut ;

    • Level produksi (LP) =∑

    • Inventory (I) = Kumulatif LP – Kumulatif Y’

    • Cost = {I-(Imin)} x cost inventory

    Perhitungan disajikan pada table 2.6

    Tabel 2.6 Perencanaan Agregat

    Periode Y’ Kum Y’ LP Kum LP I I-(Imin) Cost

    13 1909,471 1909,471 1557,282 1557,282 -352,189 833,5309 20004742

    14 1845,437 3754,908 1557,282 3114,564 -640,344 510,0858 12242060

    15 1781,402 5536,31 1557,282 4671,846 -864,464 285,9658 6863178

    16 1717,368 7253,678 1557,282 6229,128 -1024,55 125,8797 3021112

    17 1653,334 8907,012 1557,282 7786,41 -1120,6 29,82758 715862

    18 1589,299 10496,311 1557,282 9343,692 -1152,62 -2,1895 -52548

    19 1525,265 12021,576 1557,282 10900,97 -1120,6 29,82742 715858

    20 1461,23 13482,806 1557,282 12458,26 -1024,55 125,8793 3021104

    -400

    -300

    -200

    -100

    0

    100

    200

    300

    400

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    Chart Title

    X BKA BKB

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    14/19

    Tabel 2.6 Perencanaan Agregat (Lanjutan)

    PeriodeY’ Kum Y’

    LP Kum LP I I-(Imin) Cost21 1397,196 14880,002 1557,282 14015,54 -864,465 285,9653 6863166

    22 1333,161 16213,163 1557,282 15572,82 -640,344 510,0862 12242068

    23 1269,127 17482,29 1557,282 17130,1 -352,189 798,2411 19157786

    24 1205,093 18687,383 1557,282 18687,38 0 1150,43 27610320

    Total 18687,38 130624,91 18687,38 121468 -9156,92 4683,53 112404708

    Contoh perhitungan perencanaan agregat (Period ke-13)• LP =

      ,= 1557,282

    • I = Kum LP-Kum Y’ = 1557,282 – 1909,471 = -352,189

    • Cost = 833,5309 x 2.4000 = 20.004.742

    2.6.5 Hiring dan Layoff 

    Biaya yang disebabkan oleh hiring dan layoff dihitung dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut :

    • Biaya peningkatan = Hiring x Biaya Peningkatan• Biaya penurunan = Layoff x Biaya penurunan

    Perhitungan hiring dan layoff dapat dilihat pada table 2.7

    Table 2.7 Hiring dan Layoff 

    Periode Y'   Hiring Layoff Cost

    13 1909,471 0 0 0

    14 1845,437 0 64,034 211312,2

    15 1781,402 0 64,035 211315,5

    16 1717,368 0 64,034 211312,217 1653,334 0 64,034 211312,2

    18 1589,299 0 64,035 211315,5

    19 1525,265 0 64,034 211312,2

    20 1461,23 0 64,035 211315,5

    21 1397,196 0 64,034 211312,2

    22 1333,161 0 64,035 211315,5

    23 1269,127 0 64,034 211312,2

    24 1205,093 0 64,034 211312,2

    total 18687,38 0 704,378 2324447

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    15/19

    Contoh perhitungan (Periode ke-24)

    • Biaya Peningkatan = 0 x 12.500 = 0

    • Biaya Penurunan = 64,035 x 3.300 = 211.312,2

    2.6.6 Disagregasi Peramalan

    Disagregasi peramalan dihitung dengan rumus : Y’ x proporsi tiap item.

    Perhitungan disagregasi disajikan pada table 2.8

    Tabel 2.8 Disagregasi Peramalan

    Periode Y'Proporsi Disagregasi

    Produk A Produk B Produk A Produk B

    13 1909,471 0,475621 0,524379 908,1839743 1001,28714 1845,437 0,475621 0,524379 877,728077 967,708915 1781,402 0,475621 0,524379 847,2717041 934,1303

    16 1717,368 0,475621 0,524379 816,8158068 900,552217 1653,334 0,475621 0,524379 786,3599096 866,9741

    18 1589,299 0,475621 0,524379 755,9035367 833,395519 1525,265 0,475621 0,524379 725,4476394 799,817420 1461,23 0,475621 0,524379 694,9912665 766,2387

    21 1397,196 0,475621 0,524379 664,5353693 732,6606

    22 1333,161 0,475621 0,524379 634,0789964 699,08223 1269,127 0,475621 0,524379 603,6230991 665,503924 1205,093 0,475621 0,524379 573,1672019 631,9258

    Total 8888,106581 9799,276Contoh perhitungan (Periode Ke-13)

    Disagregasi Produk A = Y’ x Proporsi tiap item

    = 1909,471 x 0,475621

    = 908,1839743

    Disagregasi Produk B = 1909,471 x 0,524379

    = 1001,287

    2.6.7 Master Production Schedulling (MPS)

    Perhitungan MPS dilakukan dengan rumus sebagai berikut

    MPS = Disagregasi Produk / Waktu Proses Tiap Produk

    Perhitungan MPS disajikan pada Tabel 2.9

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    16/19

    Tabel 2.9 Perhitungan MPS

    PeriodeWaktu Proses Disagregasi MPS

    Produk A Produk B Produk A Produk B Produk A Produk B

    13 0,198 0,178 908,184 1001,287026 4586,787749 5625,20801

    14 0,198 0,178 877,7281 967,708923 4432,970086 5436,566983

    15 0,198 0,178 847,2717 934,1302959 4279,150021 5247,923011

    16 0,198 0,178 816,8158 900,5521932 4125,332358 5059,281984

    17 0,198 0,178 786,3599 866,9740904 3971,514695 4870,640957

    18 0,198 0,178 755,9035 833,3954633 3817,69463 4681,996985

    19 0,198 0,178 725,4476 799,8173606 3663,876967 4493,355958

    20 0,198 0,178 694,9913 766,2387335 3510,056902 4304,711986

    21 0,198 0,178 664,5354 732,6606307 3356,239239 4116,070959

    22 0,198 0,178 634,079 699,0820036 3202,419174 3927,426987

    23 0,198 0,178 603,6231 665,5039009 3048,601511 3738,78596

    24 0,198 0,178 573,1672 631,9257981 2894,783848 3550,144933

    Total 8888,107 9799,276419 44889,42718 55052,11471

    Contoh perhitungan MPS (Period ke-13)MPS

    Produk A = 908,184 / 0,198 = 4586,787749

    Produk B = 1001,2782026 / 0,178 = 5625,20801

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    17/19

    2.6.8 Hasil MPS

    Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh Master

    Production Scheduling seperti pada table 2.10

    Tabel 2.10 Data Hasil MPS

    PeriodeMPS

    Produk A Produk B

    13 4586,787749 5625,2080114 4432,970086 5436,56698315 4279,150021 5247,92301116 4125,332358 5059,281984

    17 3971,514695 4870,64095718 3817,69463 4681,99698519 3663,876967 4493,35595820 3510,056902 4304,71198621 3356,239239 4116,07095922 3202,419174 3927,42698723 3048,601511 3738,7859624 2894,783848 3550,144933

    2.7 Analisis Hasil

    Pada praktikum Sistem Produksi Acara II tentang penjadwalan produksi

    data waktu yang kita gunakan merupakan data waktu yang didapatkan pada

    praktikum acara pertama yaitu waktu proses dari pembuatan Produk A dan Produk

    B. Permintaan produk mulai dari periode 1 sampai period eke 12 merupakan data

    yang diberikan pada saat acara praktikum ke 2 ini.

    Dengan melakukan pengolahan data dari permintaan per periode dengan

    waktu proses setiap periode akan menghasilkan data permintaan agregat dari

    periode-periode tersebut. Total permintaan agregat ini akan digunakan padapengolahan data dengan menggunakan aplikasi WinQSB untuk menemukan

    peramalan periode selanjutnya. Setelah mengolah data dengan menggunakan

    aplikasi ini kemudian kita memilih metode dengan MAD terkecil dari dua metode

    terpilih yaitu SEST dan DEST. Pada praktikum acara II ini didapatkan MAD dari

    SEST yaitu 60,71 dan DEST yaitu 64,15. Dari hasil tersebut pada peramalan kali

    ini kita memilih data dari pengolahan data dengan SEST.

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    18/19

    Selain mendapatkan data permintaan pada periode selanjutnya, dengan

    menggunakan aplikasi ini didapatkan data tentang kesalahan (error ) dari peramalan

    yang dilakukan.  Error  ini akan berfungsi sebagai data untuk menentukan MR

    maupun Batas dari keseragaman data yang diperoleh dari peramalan tersebut. MR

    yang didapatkan pada praktikum kali ini sebesar 110,13. Sedangkan BKA dan BKB

    didapatkan sebesar 292,95 dan -292,95.

    Data peramalan ini juga digunakan untuk melakukan perhitungan pada

    biaya inventory dan biaya peningkata maupun penurunan. Total biaya inventory

    dari proses produksi ini didapatkan sebesar Rp 112.404.708. sedangkan untuk biaya

    penurunan maupun peningkatan didapatkan sebesar Rp 2.324.447.

    Setelah mendapatkan data permintaan selanjutnya. Kemudian kita

    mengolah data tersebut menjadi data disagregasi. Data ini didapatkan dari data

    peramalan yang dikalikan dengan proporsi yang ada. Jumlah disagregasi produk A

    dan produk B yaitu sebesar 8888,106581 dan 9799,276. Data ini digunakan sebagai

    Jadwal Induk Produksi dari peramalan ini. Data JIP didapatkan dari pengolahan

    data disagregasi setiap produk dengan waktu proses dari produk-produk tersebut.

    Untuk produk A dari periode 13-24 diperoleh total JIP yaitu sebesar 44889,42718

    dan 55052,11471. Data ini merupakan data akhir dari praktikum acara ini.

    2.8 Kesimpulan dan Saran

    Kesimpulan dan saran yang dapat ditarik dari praktikum acara II ini antara

    lain yaitu :

    2.8.1 Kesimpulan

    1. Perencanaan produksi merupakan suatu langkah guna kelancara danefektivitas dalam sebuah sistem produksi.

    2. Perencanaan produksi melalui beberapa langkah antara lain : penentuan

     jumlah agregasi, melakukan pengolahan data disagregasi, dan pengolahan

    data Jadwal induk Produksi.

    3. Metode dari peramalan antara lain menggunakan metode SEST dan

    DEST. Peramalan yang baik merupakan peramalan dengan nilai error yang

    kecil

  • 8/16/2019 Laporan Praktikum i5 Pura-pura Fix

    19/19

    2.8.2 Saran

    Jika melakukan perhitungan, Sebaiknya data yang digunakan harus data

    yang valid dan dalam pembulatan dari data tersebut seharusnya kita melakukan

    pembulatan dengan konsisten agar hasil dari pengolahan data menjadi lebih valid

    dan logis.