laporan linux server

127
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin cepat pula perkembangan teknologi di dunia ini, misalnya teknologi komputerisasi, banyak sekali pengguna komputer disemua kalangan masyarakat mulai dari pengguna individu (stand alone) perusahaan kecil bahkan perusahaan yang sudah maju sekali pun. Tetapi mayoritas komputer yang banyak digunakan di kalangan masyarakat adalah sistem komputer individual (stand alone), yaitu sistem komputer yang berdiri sendiri tanpa ada hubungan antar komputer maksudnya tidak berhubungan antara komputer satu dengan komputer yang lain atau dengan internet. Hal ini menyulitkan kita untuk berkomunikasi dengan komputer yang lain, misalnya kita ingin mengambil data dari komputer lain kita harus pergi ke komputer itu, kegiatan tersebut sangatlah merugikan karena jika kita sedang sibuk maka kita akan bisa menyelesaikan pekerjaan kita dengan baik. Untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi, perkembangan teknologi sekarang ini sudah memperkenalkan kepada kita yaitu sistem komputer jaringan berbasis client – server. Sistem komputer jaringan inilah yang membuat kita cepat menyelesaikan pekerjaan karena dalam sistem tersebut tersedia fasilitas – fasilitas yang dapat memudahkan kita untuk berkomunikasi, misalnya website, FTPsite dan surat elektronik atau yang biasa kita sebut dengan Email. Web site saat ini adalah termasuk media komunikasi yang sangat populer karena disamping tidak menggunakan tenaga yang banyak dan juga memakan biaya yang relatif tidak mahal, karena kita tinggal menyiapkan sebuah PC yang dikoneksi ke internet dan kita bisa browsing ke website – website yang kita inginkan, selain itu website juga dapat digunakan untuk mempromosikan suatu produk, perusahaan, lembaga atau institusi. Webserver juga dikenal dengan nama HTTP Server. Salah satu aplikasi HTTP server yang terkenal dan terbaik saat ini adalah Apache HTTP server karena kehandalannya kecepatannya dan open source. FTPsite atau yang biasa kita sebut dengan File Transfer Protokol, dalam hal ini kita dapat sharing data dari komputer satu ke komputer lainnya atau dari komputer server ke komputer client. Contoh program yang biasa digunakan untuk FTP server adalah proftpd, vsftpd dll, disini nanti kita akan membahas tentang protpd.

Upload: ub4id

Post on 11-Jun-2015

1.534 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

TA Linux Server Mandrake 9.2

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Linux Server

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin hari semakin cepat pula perkembangan teknologi di dunia ini, misalnya

teknologi komputerisasi, banyak sekali pengguna komputer disemua kalangan masyarakat

mulai dari pengguna individu (stand alone) perusahaan kecil bahkan perusahaan yang

sudah maju sekali pun. Tetapi mayoritas komputer yang banyak digunakan di kalangan

masyarakat adalah sistem komputer individual (stand alone), yaitu sistem komputer yang

berdiri sendiri tanpa ada hubungan antar komputer maksudnya tidak berhubungan antara

komputer satu dengan komputer yang lain atau dengan internet. Hal ini menyulitkan kita

untuk berkomunikasi dengan komputer yang lain, misalnya kita ingin mengambil data

dari komputer lain kita harus pergi ke komputer itu, kegiatan tersebut sangatlah

merugikan karena jika kita sedang sibuk maka kita akan bisa menyelesaikan pekerjaan

kita dengan baik.

Untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi, perkembangan teknologi

sekarang ini sudah memperkenalkan kepada kita yaitu sistem komputer jaringan berbasis

client – server. Sistem komputer jaringan inilah yang membuat kita cepat menyelesaikan

pekerjaan karena dalam sistem tersebut tersedia fasilitas – fasilitas yang dapat

memudahkan kita untuk berkomunikasi, misalnya website, FTPsite dan surat elektronik

atau yang biasa kita sebut dengan Email.

Web site saat ini adalah termasuk media komunikasi yang sangat populer karena

disamping tidak menggunakan tenaga yang banyak dan juga memakan biaya yang relatif

tidak mahal, karena kita tinggal menyiapkan sebuah PC yang dikoneksi ke internet dan

kita bisa browsing ke website – website yang kita inginkan, selain itu website juga dapat

digunakan untuk mempromosikan suatu produk, perusahaan, lembaga atau institusi.

Webserver juga dikenal dengan nama HTTP Server. Salah satu aplikasi HTTP server

yang terkenal dan terbaik saat ini adalah Apache HTTP server karena kehandalannya

kecepatannya dan open source.

FTPsite atau yang biasa kita sebut dengan File Transfer Protokol, dalam hal ini

kita dapat sharing data dari komputer satu ke komputer lainnya atau dari komputer server

ke komputer client. Contoh program yang biasa digunakan untuk FTP server adalah

proftpd, vsftpd dll, disini nanti kita akan membahas tentang protpd.

Page 2: Laporan Linux Server

Email atau surat elektronik ini menjadi alat komunikasi yang sangat banyak

digunakan dikarenakan memberikan banyak keuntungan baik dari segi biaya maupun

tenaga. Misalkan kita mengirim surat secara konvensional, mulai dari membuatnya

sampai terkirim ke alamat tujuan mamakan waktu yang cukup lama dan biaya yang

sangat mahal apabila tujuannya jauh, sedangkan apabila kita menggunakan email jarak

dan waktu sudah tidak menjadi kendala lagi.. Aplikasi untuk mail server yang sering

sekali digunakan di linux adalah Postfix MTA, selain postfix aplikasi email lainnya

seperti qmail, kedua aplikasi ini sangat menggunakan keamanan dan modularitas, tetapi

meskipun begitu kebanyakan orang menganggap postfix jauh lebih cepat dari qmail,

selain kedua aplikasi tersebut ada juga aplikasi email lainnya seperti sendmail.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dibuatnya laporan ini yaitu :

Merupakan salah satu syarat untuk dapat melaksanakan Uji

Kompetensi.

Merupakan salah satu syarat kelulusan.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dibuatnya laporan ini adalah :

Agar pembaca dapat mengetahui maksud dari pembuatan laporan

ini.

Agar pembaca tahu bagaimana cara untuk mensetting jaringan.

Agar pembaca dapat memehami guna dan cara membangun Web

Server, FTP Server dan Mail Server dengan Linux Mandrake 9.2

dalam (LAN) Local Area Network

Agar pembaca dapat mempergunakan fasilitas yang ada pada

Jaringan Web Server, FTP Server dan Mail Server dengan Linux

Mandrake 9.2 pada (LAN) Local Area Network

Page 3: Laporan Linux Server

BAB II

PROSES PRODUKSI/JASA

2.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanan

Kegiatan pembuatan jaringan komputer berbasis client – server dengan sistem

operasi linux Mandrake 9.2 ini dilaksanakan di Lab Technical Support SMK Negeri 1

Purwosari. Pelaksanaan dimulai pada bulan Desember. Berikut adalah jadual proses

pengerjaan Tugas Akhir.

Tabel 1. Jadual waktu dan tempat pelaksanaan proses pengerjaan proyek tugas

akhir

No Kegiatan

Statistik Kegiatan

Oktober Nopember Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengerjaan proposal

dan konsultasi

2 Proses Produk/Jasa

3 Pengerjaan laporan

4 Presentasi/Verifikasi

5 Ujian Semester ganjil

Page 4: Laporan Linux Server

2.2 Alat dan Bahan

Tabel 2. Nama Alat Dan Bahan

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Pemilik

1. Komputer Server

Processor

Mainboard

Harddisk

CD ROM

Floppy Disk

Memory (RAM)

Casing

Power Supply

LAN Card

VGA

Monitor

Keyboard

Mouse

Intel Pentium IV LGA 775 2,66 GHz

Motherboard PC CHIPS P21G + CD Driver

Maxtor 40 GB

Samsung 52 X Max

Panasonic 3.5 “

Visipro DDR 256 MB

ATX Full Tower

Simbadda 350 Watt

VIA Rhine II 10/100 Fast Ethernet LAN Single Chip 100 Base-TX or 10 Base-T (On board)

32 MB (On Board)

Samsung Syncmaster 591S 15 “

Multimedia PS/2

Optical mouse PS/2

1 buah Sekolah

2. Komputer Client

Processor

Mainboard

Harddisk

CD ROM

Floppy Disk

Memory (RAM)

Casing

Power Supply

LAN Card

VGA

Monitor

Keyboard

Mouse

Intel Pentium IV LGA 775 2,66 GHz

Motherboard PC CHIPS P21G + CD Driver

Maxtor 40 GB

Samsung 52 X Max

Panasonic 3.5 “

Visipro DDR 256 MB

ATX Full Tower

Simbadda 350 Watt

VIA Rhine II 10/100 Fast Ethernet LAN Single Chip 100 Base-TX or 10 Base-T (On board)

32 MB (On Board)

Samsung Syncmaster 591S 15 “

Multimedia PS/2

Optical mouse PS/2

1 buah Sekolah

Page 5: Laporan Linux Server

2. Switch 24 port 1 buah Sekolah

3. Stabilizer Min 500 Watt 1 buah Sekolah

4. Microsoft Windows XP

CD InstallerMicrosoft Production 1 Buah

5. CD Installer Linux Mandrake 9.2

Linux 3 Buah

6. Kabel UTP UTP 3 Meter

7. Konektor RJ-45 RJ-45 8 pin 6 Buah

No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Pemilik

1. Tool Set

Tang Crimping

Obeng Plus (+)

Obeng Minus (-)

RJ 45

Ukuran screw PC

Ukuran screw PC

1 buah

1 buah

1 buah

Sekolah

Sekolah

Sekolah

2. Kabel Tester RJ 45 1 buah Sekolah

2.3 Gambar Kerja

Page 6: Laporan Linux Server

2.4 Proses Pengerjaan

2.4.1 Pengenalan Hardware Dan Teknik Perakitan Komputer

A. Mengenal Komponen-Komponen dalam Komputer

Sebelum Anda memulai merakit komputer, sebaiknya Anda mengenal

komponen-komponen dalam sistem komputer terlebih dulu. Komponen-

komponen tersebut antara lain :

1. Mother Board

Mother Board banyak macam dan tipenya, juga banyak mereknya. Masing-

masing tipe dan merek mempunyai spesifikasi sendiri-sendiri.

Sebagaimana arti leksikal dari kata 'mother' yang berarti 'ibu' dan juga kata

'main' yang berarti 'utama', motherboard yang secara fisik berupa papan sirkuit

(circuit board) merupakan salah satu dari komponen utama dalam

membangun/merakit sebuah komputer. Pada motherboard terdapat slot-slot atau

konektor-konektor untuk menghubungkan perangkat-perangkat lainnya seperti

CPU, video card, sound card, hard drive dan perangkat lainnya.

Jika kita mengumpamakan CPU sebagai 'otak' dari sebuah komputer, maka

motherboard dapat diumpamakan sebagai susunan syarafnya. Jika anda

menginginkan 'otak' dari sebuah komputer untuk bekerja secara cepat, anda juga

tentunya akan menginginkan bahwa setiap perangkat dalam komputer anda untuk

berkomunikasi secara cepat pula. Dapat disimpulkan bahwa setelah CPU,

motherboard merupakan bagian yang terpenting dalam membangun sebuah

komputer.

Salah satu contoh gambar Motherboard terlihat dibawah ini.

Motherboard

Page 7: Laporan Linux Server

2. CPU / Processor

CPU (Central Processing Unit) atau sering juga disebut sebagai processor

merupakan komponen yang merupakan kontrol dalam memproses semua

instruksi yang akan dijalankan oleh sebuah komputer. Kita bisa mengasumsikan

CPU sebagai 'otak' dari sebuah komputer. CPU-lah yang memikirkan segalanya.

Kecepatan dari sebuah komputer didasarkan pada kecepatan CPU-nya, dimana

kecepatan CPU ini diberikan dalam satuan MHz (megahertz) dan GHz

(Gigahertz).

Bentuk nyata dari Processor seperti gambar dibawah ini.

Prosesor

3. Memory

Memory (RAM) merupakan media penyimpanan data, program dan

perintah-perintah yang terakhir digunakan sehingga semakin besar memory

semakin banyak ruang kosong untuk menyimpan data atau perintah terakhir,

dengan itu semakin cepat pula akses yang dilakukan. Memori dikelompokkan

menjadi dua, yaitu :

a. ROM ( Read Only memory)

Memory ini memiliki karakterisrik yang sesuai dengan namanya

yaitu data yang terkandung didalamnya tidak dapat diubah-ubah lagi dan

hanya dapat dibaca saja. Data di ROM ini dipergunakan untuk identitas

komputer itu sendiri. Hal ini terdapat pada BIOS (Basic Input Output

System). ROM dibedakan menjadi 3, yaitu :

PROM (Programmable ROM)

ROM ini memberikan kesempatan kepada pemakai untuk

mengubah data yang tersimpan secara default. Sebuah alat yang

bernama PROM Programmer bertugas membakar (Burning-in) sel

memory yang terdapat dalam chip ini. Setelah melalui proses

burning, maka PROM tidak dapat diubah-ubah lagi.

Page 8: Laporan Linux Server

DDR SD

EPROM (Eraseable Programmable ROM)

Chip ini adalah perkembangan dari PROM, hanya saja

EPROM ini dapat dihapus isinya terlebih dahulu dengan

menggunakan sinar ultraviolet dan diprogram ulang secara electric.

EEPROM (Electrically Eraseable Programmable ROM)

Chip ini tidak jauh berbeda dengan EPROM, tetapi EEPROM

datanya dihapus dengan pulsa listrik (Electrical Pulses) tanpa

menggunakan sinar ultraviolet

b. RAM (Random Acces Memory)

Karakteristik dari RAM adalah dalam pengaksesan data yang

tersimpan dalam memory dilakukan secara acak (Random) bukan dengan

cara terurut (Sequencial). Ada bebrapa jenis RAM yaitu : SDRAM,

DDRAM, EDORAM, RDRAM, dll.

4. VGA Card (Video Graphic Adapter)

VGA Card adalah sebuah komponen hardware yang berbentuk kartu

elektronik yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan monitor

sehingga dapat menampilkan apa yang sedang dikerjakan oleh komputer.

Namun kini VGA Card tidak saja hanya berfungsi untuk menampilkan hasil

kerja pada layar monitor, bahkan fungsinya telah dikembangkan lagi untuk

menghasilkan tampilan 3 dimensi (3D) yang sangat baik untuk game. Ada juga

VGA Card yang sudah dikemas dalam motherboard yang disebut dengan VGA

Onboard.

S3 Trio 3D/2X VGA Onboard

Page 9: Laporan Linux Server

5. Monitor

Monitor berfungsi sebagai layar tempat menampilkan hal-hal yang anda

kerjakan di komputer anda. Monitor dapat dijalankan pada resolusi yang

berbeda-beda dan juga refresh rate yang berbeda-beda. Resolusi adalah ukuran

dari tampilan monitor dalam bentuk perkalian, yaitu jumlah pixel horizontal

dikali dengan jumlah pixel vertikal. Contoh yang paling sering digunakan

adalah monitor dengan resolusi 1024 x 768. Semakin besar angka-angka dalam

resolusi akan semakin kecil pixel yang digunakan dan semakin meningkatkan

ketelitian gambar yang ditampilkan. Refresh rate merupakan angka yang

menunjukkan seberapa cepat monitor me-refresh (menggambar ulang) gambar

yang ditampilkan di layar. Semakin tinggi refresh rate, akan semakin halus

gambar terlihat dan akan semakin nyaman untuk mata manusia.

6. Keyboard dan mouse

Keyboard adalah sebuah komponen input yang menggunakan tombol-

tombol huruf, angka dan karakter-karakter lainnya dan mouse merupakan

salah satu jenis komponen input yang bekerja dengan menggerakkan kursor

ketempat yang diinginkan. Dengan adanya mouse akan lebih mudah dan

cepat untuk memilih file atau menu yang diinginkan.

Gambar Keyboard dan Mouse

7. CD/DVD ROM Drive

CD-ROM Drive adalah keharusan untuk program-program saat ini.

Sebuah CD-ROM dapat menyimpan data hingga 720 MB, dan biasanya dipakai

sebagai cd instalasi program atau games. CD-ROM burner/writer digunakan

Tampak dari depan Tampak dari belakang Tampak dari samping

Page 10: Laporan Linux Server

agar pengguna dapat membuat CD audio atau data mereka sendiri. Gambar dari

CD-ROM seperti terlihat dibawah ini.

Gambar CD ROM

8. Floppy Disk Drive

Floppy Disk Drive adalah suatu alat untuk membaca Diskette, ini sangat

diperlukan untuk mempersiapkan komputer sebelum di Install program.

Digunakan misalnya untuk Start Up, meng-install driver, format Hard Disk dan

untuk Partisi Hard Disk. Gambarnya seperti terlihat dibawah ini.

Gambar Floppy Disk Drive

9. Hard Disk

Hard Disk adalah sebuah media untuk menyimpan data atau Program.

Sekarang ini hard disk sudah menjadi suatu keharusan untuk sebuah komputer.

Semakin besar kapasitas Hard Disk, akan semakin banyak pula data atau

program yang dapat disimpan. Kapasitas Hard Disk yang ada sekarang ini

adalah 10 GB, 20 GB, 40 GB, bahkan ada yang 80 GB. GB singkatan dari

Gega Byte. Gambar contoh Hard Disk seperti terlihat dibawah ini.

Gambar Harddisk

Page 11: Laporan Linux Server

10. Kabel Data

a. IDE 1

b. IDE 2

c. Floppy disk

Gambar Kabel Data

11. Sound Card

Adalah sebuah Card atau rangkaian yang ditambahkan kedalam

komputer yang berguna untuk mengolah dan mengeluarkan suara. Dengan

Sound Card ini komputer akan menjadi Multi Media dan akan terlihat lebih

hidup. Ada juga Sound Card yang sudah dikemas dalam motherboard yang

disebut dengan Sound Card .

12. Casing

Merupakan media yang berfungsi untuk menempatkan peralatan/

komponen komputer. Beberapa bentuk casing antara lain: standart, desktop,

slim desktop, mini/middle tower, dan lain-lain.

Gambar casing

Sound card PCI Sound card on board

Page 12: Laporan Linux Server

Gambar Switch

PCI Ethernet Card

13. Switch

Switch adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan

menghubungkan beberapa node atau titik sehingga membentuk suatu jaringan.

Pada jaringan yang umum salah satu port menghubungkan Switch tersebut ke

komputer server sedangkan port yang lainnya digunakan untuk

menghubungkan komputer client yang sudah memiliki NIC untuk membentuk

jaringan.

14. NIC (Network Interface Card)

NIC atau disebut juga dengan Ethernet merupakan komponen hardware

yang berbentuk kartu elektronik yang akan terpasang pada setiap komputer

yang akan dihubungkan kesuatu jaringan. NIC berfungsi untuk

menghubungkan kabel UTP ke HUB sehingga memungkinkan komputer untuk

dapat saling berhubungan. Kini NIC tidak hanya berbentuk kartu elektronik

tetapi juga ada yang sudah dikemas dalam satu produk dengan motherboard

atau yang lebih dikenal dengan Ethernet Onboard.

15. Kabel UTP (Unshielded Twister Pair)

Kabel UTP adalah kabel yang digunakan sebagai saluran komunikasi

yang tidak memiliki selang pembungkus (Unshielded). Untuk koneksi kabel

ini menggunakan konektor bertipe RJ-11 dan konektor RJ-45.

Gambar Kabel UTP

Ethernet Onboard

Page 13: Laporan Linux Server

Gambar Konektor RJ - 45

16. Konektor

Konektor adalah benda yang digunakan untuk mengubungkan kabel

UTP dengan NIC ataupun dengan Switch. Dalam hal ini menggunakan

konektor RJ-45 karena sesuai dengan bentuk port pada NIC.

B. Perakitan CPU

1. Tips Perakitan

Sebelum Merakit sebuah PC, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan,

diantaranya adalah :

1. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan

keringat akan jatuh keperalatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui,

lalu saat kita menyalakan power supply maka terjadilah hubungan

pendek(short contact)dan rusaklah hasil rakitan kita.

2. Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki pin prosesor yang ada

termasuk chipset. Karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang

dimiliki tubuh kita akan merusak komponen tersebut. Untuk mencegah

hal ini kita harus meng-ground-kan tubuh kita dengan cara memegang

casing saat power telah dihidupkan, atau dengan memakai gelang anti

statis.

3. Pada setiap tahap perakitan sebelum menambahkan komponen yang baru

power supply harus dimatikan. Memasang komponen pada saat power

supply hidup akan merusak komponen yang akan dipasang dan juga hasil

rakitan kita.

4. Jangan lupa untuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan sebelum

memulai perakitan, agar seluruh kegiatan tidak terhambat pada

kemungkinan kurangnya peralatan yang ada.

Page 14: Laporan Linux Server

2. Langkah-langkah perakitan.

1. Letakkan motherboard pada tempat yang datar atau diatas casing pada

tempat yang aman. Meletakkan motherboard pada tempat yang tidak rata

akan mengakibatkan kerusakan pada motherboard apabila dilakukan

pemasangan komponen

Gambar Motherboard

2. Pasang processor pada Motherboard. Pemasangan di luar casing

dimaksudkan untuk memudahkan anda dalam pemasangan tersebut.

Pasang pengait processor terlabih dahulu pada motherboard sebelum

memasang processor. Perhatikan gambar di bawah.

Gambar Pemasangan Processor LGA

Pemasangan processor disesuaikan dengan jenis processor dan

motherboard yang akan digunakan. Pada gambar di atas, processor

yang digunakan adalah Intel Pentium IV LGA 775 2,66 GHz .

3. Pasang SIMM RAM pada tempat yang tersedia pada motherboard

Gambar Posisi Pemasangan SIMM RAM

Page 15: Laporan Linux Server

Pemasangan SIMM RAM pada slotnya harus mengikuti aturan yang

telah ditentukan, yaitu :

- Aturan praktis yaitu aturan yang menjelaskan bagaimana tata cara

memasangkan SIMM ketempatnya. Kesalahan ini dapat membuat

kerusakan pada motherboard.

- Aturan teknis yaitu aturan yang menjelaskan susunan tata letak

SIMM dalam hubungannya dengan pendeteksian terhadap

keberadaan dan kapasitas SIMM.

Pada slot memori, terdapat dua buah pengunci yang berfungsi untuk

mengunci posisi memori.

Untuk memasang memori, masukkan memori ke dalam slot memori dan

tekan sehingga kedua pengunci mengunci memori tersebut, seperti pada

gambar berikut.

`

Gambar Posisi pemasangan memori

4. Siapkan casing untuk pemasangan motherboard. Lepaskan penutup

samping casing (sebelah kanan) untuk memasang komponen yang lain.

Gambar Casing

Page 16: Laporan Linux Server

5. Pasang Floppy disk, perhatikan tata letak pemasangan. Sesuaikan dengan

posisi dari casing.

6. Pasang baut Floppy, ini bertujuan agar floppy yang telah dipasang tidak

mudah lepas / goyang.

Gambar Pemasangan baut pada FDD

7. Pasang Harddisk pada casing, sesuaikan dengan model casing (biasanya

harddisk dipasang tepat di bawah floppy).

Gambar Memasang Harddisk Drive

8. Pasang baut untuk harddisk (empat buah baut)

Gambar Memasang baut pada harddisk

9. Pasang CDROM Drive pada casing, perhatikan tata letak pemasangan

cdrom sesuaikan dengan model casing yang anda gunakan. Masukkan

Tampak posisi floppy dari depan casing setelah

dipasang.Tampak pemasangan floppy.

Page 17: Laporan Linux Server

cdrom secara perlahan kedalam casing lewat depan casing. Perhatikan

gambar di bawah.

10. Selanjutnya pasang baut untuk cdrom. Pasang sebanyak 4 buah.

Memasang baut pada CDROM

11. Pada casing, terdapat beberapa titik yang berfungsi untuk pemasangan

baut dan sekrup. Pasanglah baut dan sekrup tersebut pada tempatnya,

sesuaikan dengan jenis motherboard yang digunakan.

Posisi pemasangan Baut dan Sekrup

12. Masukkan motherboard pada casing secara perlahan (Pada sebagian

casing, alas casing dapat dilepas sehingga pemasangan motherboard

dapat dilakukan secara lebih mudah

Gambar Pemasangan CDROM

Memasangan mainboard pada casing

Page 18: Laporan Linux Server

Pada saat pemasangan Motherboard, perhatikan bagian belakang

motherboard yang berisi konektor mouse, keyboard, serial dan paralel

port, agar terpasang dengan tepat pada dudukan casing yang ada.

13. Kemudian pasanglah baut yang disediakan pada Motherboard pada

beberapa titik yang sesuai dengan dudukan motherboard.

Gambar Pemasangan Baut

14. Pasang dan kencangkan seluruh baut pada motherboard

15. Pasang konektor Power Supply pada tempatnya di Motherboard

(Perhatikan : Untuk power Supply Type AT, Pasang konektor power

supply dengan kabel berwarna hitam berada di posisi tengah, kesalahan

pemasangan akan mengakibatkan kerusakan berat pada Motherboard)

Gambar Memasang kabel power supply pada mainboard

16. Pasang kabel data Harddisk (HDD) pada port IDE, CD-Rom drive pada

IDE Port dan Floppy Disk Drive(FDD) Pada port FDD pada motherboard

Pemasangan kabel data Harddisk. Perhatikan arah pemasangan kabel (pin 1)

Pemasangan kabel data Floppy. Perhatikan arah pemasangan kabel (pin 1)

Page 19: Laporan Linux Server

Supaya diperhatikan pemasangan pin 1 pada motherboard. Ikuti

petunjuk pada Motherboard atau buku manual masing-masing.

17. Pasang kabel power untuk Harddisk dan Floppy

Gambar Pemasangan Kabel power FDD dan HDD

18. Pasang kabel switch, speaker, hdd LED dan power LED pada

Motherboard. Ikuti petunjuk yang ada pada buku manual masing-masing

Motherboard.

Gambar Pemasangan kabel power dan LED

19. Setelah perakitan selesai dilakukan, maka hasil yang diperoleh akan

seperti dibawah ini

Gambar Mainboard sudah terpasang

20. Atur kabel-kabel data dan power. Setelah selesai tutup kembali casing

anda dan pasanglah baut

Gambar Menutup casing dan membaut casing

Page 20: Laporan Linux Server

21. Pasanglah Keyboard, Mouse, Data Monitor. Power Monitor dan Kabel

Power pada bagian belakang casing sesuai dengan konektor masing-

masing.

Gambar Pemasangan Keyboard, Mouse,

Data Monitor, Power Monitor dan Kabel Power

Usahakan memasang kabel Power setelah seluruh peripheral dan

konektor lain terpasang dengan baik untuk mencegah terjadinya

kerusakan pada komponen apabila terjadi kesalahan pemasangan.

22. Setelah seluruh komponen telah terpasang dengan baik, lakukan uji

tampil dengan menghidupkan komputer.

Menghidupkan komputer

23. Apabila perakitan telah selesai dan semua telah terpasang, lalu

menghidupkan komputer untuk mengecek apakah semua telah benar,

untuk mengeceknya masuk ke BIOS dengan cara tekan tombol Del atau

tombol menurut petunjuk yang ditampilkan pada saat booting ketika

booting, tampilan BIOS adalah seperti berikut:

Gambar BIOS

Page 21: Laporan Linux Server

2.4.2 Konsep Jaringan Komputer

A. Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir ini, teknologi komputer telah

berkembang sangat pesat. Akibat perkembangan teknologi yang sangat pesat

ini, maka teknologi-teknologi menjadi saling terkait. Perbedaan-perbedaan

yang terjadi dalam pengumpulan, pengiriman, penyimpanan dan pengolahan

informasi telah dapat diatasi. Dalam hal ini kemungkinan pengguna dapat

memperoleh informasi secara cepat dan akurat.

Sampai saat ini, teknologi dari jenis Personal Komputer hingga Super

Komputer terus mengalami perkembangan, sehingga meningkatkan kapasitas

dan pengolahan data. Penggabungan antara teknologi komputer dan

komunikasi berpengaruh sekali terhadap bentuk organisasi sistem komputer.

Konsep “Pusat Komputer” dalam sebuah ruangan yang berisi sebuah

komputer besar, tempat dimana semua pemakai mengolah pekerjaannya,

merupakan konsep yang ketinggalan zaman.

Model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi

suatu organisasi telah diganti oleh sekumpulan komputer yang berjumlah

banyak dan terpisah tetapi masih saling berhubungan dalam melaksnakan

tugasnya. Sistem ini disebut sebagai Jaringan Komputer (Computer

Network). Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan

interkoneksi sejumlah komputer. Dua buah komputer dikatakan membentuk

suatu jaringan bila keduanya dapat saling bertukar informasi.

B. Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom (stand alone)

yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol

komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi

infromasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti

printer, harddisk dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan

sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai

lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung banyak komputer

ke sebuah atau beberapa server. Server adalah komputer yang difungsikan

“pelayan” pengiriman data dan/atau penerimaan data serta mengatur

Page 22: Laporan Linux Server

pengiriman dan penerimaan data di antara komputer-komputer yang

tersambung.

C. Tujuan Membangun Jaringan Komputer

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa

informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim

(transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.

Dalam membangun jaringan komputer memang tidak semudah tujuannya.

Ada beberapa hal yang masih dirasa menjadi kendala. Kendala-kendala itu

antara lain :

1. Masih mahalnya fasilitas komunikasi yang tersedia dan bagaimana

memanfaatkan jaringan komunikasi yang ada secara efektif dan efisien.

2. Jalur transmisi yang digunakan tidak benar-benar bebas dari masalah

gangguan (noise).

D. Manfaat Jaringan Komputer

Secara umum, jaringan komputer mempunyai beberapa manfaat yang

lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha

telah mengakui bahwa akses ke teknologi modern selalu memiliki

keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang

teknologi. Adapun manfaat yang didapat dalam membangun jaringan

komputer adalah sebagai berikut :

Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau

peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada

jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari

pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya sangat jauh

sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya

tanpa mengalami kesulitan. Jadi dengan adanya sharing resources ini

dapat menekan biaya pembelian peripheral atau software karena adanya

peningkatan sumber daya tersebut.

Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya kemunikasi antar

pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau

Page 23: Laporan Linux Server

informasi yang penting lainnya. Dengan menggunakan jaringan

komputer, dua orang atau lebih yang jaraknya sangat jauh akan lebih

mudah bekerja sama. Misalkan ada dua orang pegawai di suatu

perusahaan yang tempat tinggalnya berjauhan, mereka tetap bisa bekerja

sama dalam pembuatan laporan. Pada saat seorang pegawai membuat

suatu perubahan di sebuah dokumen on-line, pegawai lainnya dapat

mengetahui perubahan tersebut dengan segera, tidak perlu menunggu

datangnya surat.

Perubahan yang cepat inilah yang mengakibatkan kerja sama

dikelompok-kelompok kerja yang sangat jauh menjadi sangat mudah.

Dalam hal ini sistem penjadwalan, pemantauan kerja dan lainnya dapat

membuat tim bekerja dengan lebih efektif.

Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan

pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu

komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh

sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan

demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah

informasi setiap saat.

Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka pengembangan

peralatan dapat dilakukan dengan meudah dan menghemat biaya,

misalnya untuk meningkatkan kualitas dari dot matrix printer ke laser

printer, maka diperlukan membeli laser printer sejumlah komputer yang

ada tetapi cukup satu buah karena printer tersebut dapat digunakan secara

bersama-sama. Jaringan komputer juga bisa memudahkan pemakai dalam

merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan

perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan

perhatian pada harddisk yang ada dikomputer pusat.

Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data.

Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses

Page 24: Laporan Linux Server

para pemakai dan pasword, serta teknik perlindungan terhadap harddisk

sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama,

pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang

tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena

setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh

setiap pemakai.

2.4.3 Pengenalan LAN

A. Pendahuluan

Tujuan dari LAN adalah untuk menghubungkan komputer-komputer

pribadi dan workstasiun dalam suatu perusahaan yang menggunakan

peralatan secara bersama-sama dan saling bertukar informasi. Biasanya

jaringan ini dimiliki oleh perusahaan tanpa menggunakan fasilitas dari

perusahaan telekomunikasi umum. LAN berdasarkan jenis jaringannya dapat

dibedakan menjadi 2 hal yaitu : jarak dan topologi.

B. Jarak

Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan simpul yang berbeda di

daerah yang tidak terlalu jauh seperti dalam suatu bangunan atau suatu

gedung dengan radius maksimum 10 kilometer. Selain itu, pada jaringan ini,

kecepatan pengiriman data relatif tinggi yaitu 10 sampai 100 Mbps dengan

delay yang rendah dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil.

C. Topologi

Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara

bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi phisic

menguraikan layout aktual dari perangkat keras jaringan sedangakan topologi

logika menguraikan perilaku komputer pada jaringan dari sudut pandang

operator, dalam hal ini pengiriman datanya.

Adapun topologi fisik meliputi :

Page 25: Laporan Linux Server

File Server

Workstation

Workstation

Workstation

Workstation

Terminator Terminator

Topologi Bus

Lay out ini termasuk layout umum. Satu kabel utama

menghubungkan tipa simpul ke saluran tunggal komputer yang

mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan

ke dua simpul lainnya, kecuali komputer di salah satu ujung kabel, yang

masing-masing hanya terhubung kesatu simpul lainnya. Topologi ini

sering dijumpai pada sistem client/server, di mana salah satu komputer

pada jaringan tersebut difungsikan sebagai file server, yang berarti bahwa

komputer tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan

biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi (lihat gambar 1),

dengan kata lain, pada jenis ini semua terminal terhubung ke jalur

komunikasi. Informasi yang akan dikirim akan melewati semua terminal

pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum dalam data atau informasi

yang dikirim sesuai dengan alamat yang dilewati, maka data atau

informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika alamat tersebut tidak

sesuai, maka informasi tersebut akan diabaikan oleh terminal yang

dilewati.

Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

Merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana

sepanjang kabel terdapat node-node.

Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi.

Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision.

Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel

putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.

Gambar Topologi Bus

Page 26: Laporan Linux Server

Workstation WorkstationWorkstation

WorkstationWorkstationFile Server

Topologi Ring

Topologi ini mirip dengan topologi bus, tetapi terminal yang

berada di ujung saling dihubungkan, sehingga menyerupai sebuah

lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh diperiksa alamatnya oelh

terminalyang dilewatinya. Jika bukan untuknya, informasi dilewatkan

sampai menemukan alamat yang benar. Setiap terminal dalam jaringan

saling tergantung, sehingga jika terjadi kerusakan pada satu terminal

maka seluruh jaringan akan terganggu. Lihat gambar 2 dibawah ini.

Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:

Lingkaran tertutup yang berisi node-node

Sederhana dalam layout

Signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan

terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga

memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection

yang lebih sederhana

Problem: sama dengan topologi bus

Biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan

direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti

topologi star

Gambar Topologi Ring

Topologi Star

Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai

pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-

terminal lain terhubung padanya dan pengiriman data dari satu terminal

ke terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal pusat menyediakan

jalur komunikasi khusus untuk dua terminal yang akan berkomunikasi.

Page 27: Laporan Linux Server

Workstation WorkstationWorkstation

Workstation

Central node(consentrator)

File Server

Dengan kata lain semua kontrol dipusatkan pada satu komputer yang

dinamakan stasiun primer dan komputer lainnya dinamakan stasiun

sekunder. Setelah hubungan jaringan dimulai, setiap stasiun sekunder

dapat sewaktu-waktu menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa

menuggu perintah dari stasiun primer.

Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic

data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel

yang langsung terhubung ke central node

Keunggulan : jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak

terganggu

Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya

menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.

Gambar Topologi Star

D. Analisis Pemilihan Topologi

Pada saat pemilihan topolgi jaringan, cukup banyak pertimbangkan

yang harus di ambil tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu

mendapat pertimbangan adalah sebagai berikut :

a. Biaya, sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.

b. Kecepatan, sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam

sistem.

c. Lingkungan, adalah faktor-faktor lingkungan (misal: listrik) yang

berpengaruh pada jenis perangkat keras yang digunakan.

Page 28: Laporan Linux Server

d. Ukuran, sampai seberapa besar jaringan. Apakah jaringan memerlukan

file server atau sejunlah server khusus.

e. Konektivitas, apakah pemakai yang lain (misalkan petugas lapangan

yang menggunakan komputer laptop perlu mengakses jaringan dari

berbagai lokasi.

Selain faktor-faktor diatas, perlu diperhatikan keuntungan dan kerugian dari

jenis topologi yang ada. Keuntungan dan kerugian dari masing-masing

topologi dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 3.Keuntungan dan Kerugian Masing-Masing Topologi

Topologi Keuntungan KerugianBUS Hemat kabel.

Layout kabel sederhana. Mudah dikembangkan. Tidak butuh kendali pusat. Penambahan atau pengurangan

terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.

Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil. Kepadatan lalu lintas tinggi. Keamanan data kurang

terjamin. Kecepatan akan menurun bila

jumlah pemakai bertambah. Diperlukan repeater untuk jarak

jauh.RING Hemat kabel.

Tidak perlu penanganan bundel kabel khusus. Dapat melayani lalu lintas data

yang padat.

Peka kesalahan. Pengembangan jaringan lebih

kaku kerusakan pada media pengirim / terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan. Lambat, karena pengiriman

menunggu giliran token.STAR Paling flesibel karena

pemasangan kabel mudah. Penambahan atau pengurangan

stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain Kontrol terpusat karena : Memudahkan dalam deteksi dan

isolasi kesalahan/kerusakan memudahkan pengelolaan jaringan.

Boros kabel. Perlu penanganan khusus

bundel kabel. Kontrol terpusat (HUB) jadi

elemen kritis.

Dengan memperhatikan kecepatan transmisi data, maka LAN dapat

digolongkan dalam 3 kelompok yaitu :

Page 29: Laporan Linux Server

a. Low Speed PC Network

Kecepatan pada transmisi data pada Low Speed PC Network kurang dari

1 Mbps dan biasanya diterapkan untuk personal komputer. Contoh dari

jenis ini adalah Omninet oleh Corvus System (network bus),Constalation

oleh Corvus Syatem (star network), Apple talk oleh Apple Coorporation.

b. Medium Speed Network

Kecepatan transmisi data pada Medium Speed Network berkisar antara 1

– 20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mini computer. Contoh dari

jenis ini adalah Ethernet oleh Xerox, ARC Net oleh Datapoint

Corporation, Wangnet oleh Wang Labratoris.

c. High Speed Network

Kecepatan transmisi data pada High Speed Network lebih dari 20 Mbps

dan biasanya diterapkan untuk mainframe computer. Contoh dari jenis ini

adalah Loosely Coupled Network oleh Control Data Corporation, Hyper

Channel oleh Network System Corporation.

2.4.4 Media Implementasi LAN

A. Pendahuluan

Agar jaringan LAN atau Workgroup terbentuk selain harus ada komputer

Server dan workstation juga diperlukan perangkat keras lain yang mendukung

jaringan tersebut. Perangkat keras ini meliputi berbagai macam bentuk dan

macam tergantung kebutuhan jaringan (LAN) yang akan di bangun. Selain

perangkat keras tersebut, dalam pembentukan jaringan LAN kita juga

membutuhkan perangkat lunak(Operating System).

B. Perangkat Keras

Untuk jaringan LAN sederhana mempunyai beberapa komponen penting

dan merupakan kebutuhan utama. Perangkat keras tersebut yaitu :

Komputer Server

Komputer untuk workstation

NIC (Network Interface Card)

HUB atau Concentrator

Kabel

Connector

Page 30: Laporan Linux Server

UPS jika diperlukan

Peralatan tersebut merupakan kebutuhan standar dan harus ada untuk

sebuah jaringan. Selain itu apabila jaringan komputer yang lebih besar lagi

harus ditambah beberapa hardware lain seperti :

Switching

Repeater

Bridge

Router

Gateway

1. Server

a. Ruangan Server

Demi keamanan jaringan disarankan menggunakan ruangan

ber AC sebagai tempat atau ruang server. Namun apabila digunakan

ruangan yang tidak ber AC sebaiknya juga menggunakan kipas

pendingain yang memadai dan terbuka. Sebab apabila persyaratan

tersebut tidak dipenuhi ruangan akan terasa panas bisa berakibat fatal

terutama bagi server yang digunakan. Hal lain yang berhubungan

dengan ruangan server adalah tidak sembarang orang masuk dan

hindari debu dan asap rokok.

b. Kriteria Server

Untuk komputer yang dirancang sebagai server sebaiknya

memenuhi kriteria sebagai berikut :

Casing Tower

Mainboard yang memenuhi syarat untuk server.

Prosessor, Pentium II, Pentium III atau Pentium IV.

Memori (RAM) minimal 128 Mbyte disarankan diatas 256

Mbyte.

Harddisk minimal 10 Gbyte disarankan menggunakan SCSI.

Kartu grafik (VGA Card) minimal 16 Mbyte

Modem minimal 56 Kbps

Kartu jaringan atau minimal Ethernet 10/100 Mbps.

Monitor minmal SVGA

CD-ROM Drive 52x

Disk dirve 1,44 Mbyte

Page 31: Laporan Linux Server

Keyboard

Mouse (serial atau PS2)

Meja komputer disarankan menggunakan rak khusus untuk

server.

Persyaratan tersebut diatas tidak mutlak tergantung kebutuhan

dan dana yang tersedia.

2. Workstation atau Client

a. Kriteria Client

Komputer PC yang digunakan sebagai workstation atau client

bisa bermacam-macam mesin tergantung kebutuhan dan dana yang

tersedia, tidak perlu Pentium III atau Pentium IV. Cukup komputer

rakitan Pentium II, Pentium Celeron 333 atau AMD K6-2 400 MHz

atau Pentium III standard dengan memory minimal 64 Mbyte.

Namun disarankan memasang memori 128 Mbyte atau lebih besar.

Tujuannya tentu saja agar prosesnya lebih cepat, terutama ketika

melakukan “browsing” atau “downloading” jika jaringan LAN akan

digunakan untuk internet.

Berikut ini adalah persyaratan untuk komputer Workstation

namun jika memungkinkan menggunakan spek yang lebih tinggi.

Cassing minimal Mini Tower

Processor AMD K6-2 400 MHz.

Memori (RAM) 128 Mbyte

Harddisk minimal jenis IDE 1,2 Gbyte disarankan lebih besar.

Kartu grafik (VGA Card) minimal 16 Mbps.

Kartu jaringan atau minimal Ethernet 10/100 Mbps.

Monitor minimal SVGA

CD-ROM drive jika dibutuhkan.

Disk drive 1,44 Mbyte

Keyboard

Mouse (serial atau PS2)

Meja komputer

3. NIC (Network Interface Card)

Yang dimaksud dengan NIC adalah kartu jaringan atau LAN Card

berupa papan elektronik yang nantinya ditanam atau dipasang di setiap

Page 32: Laporan Linux Server

komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan. Jaringan ini tidak

terbatas pada LAN saja bisa juga Workgroup.

Sesuai perkembangan teknologi khususnya jaringan, saat ini

banyak jenis dan merek kartu jaringan. Namun demikian ada tiga hal

pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan atau NIC ini, yaitu tipe

kartu, jenis protokol dan jenis kabel.

Gambar Contoh Kartu Jaringan Combo

Sesuai perkembangan komputer PC dan mainboardnya, maka slot

atau expansion slot juga bermacam-macam yaitu ISA, PCI dan AGP.

Pada saat membeli komputer rakitan, tidak semua slot terisi. Slot yang

kososng ini dapat digunakan untuk memasang beberapa kartu tambahan

seperti kartu suara, modem internal dan kartu jaringan. Untuk

membedakan slot ISA, PCI dan AGP yaitu dengan melihat warna slot itu

sendiri, slot yang berwarna putih adalah slot PCI, slot yang berwarna

hitam adalah slot ISA dan slot yang berwarna coklat adalah slot AGP.

4. HUB DAN SWITCH

Secara sederhana HUB bisa dikatakan suatu perangkat yang

memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa node atau

titik sehingga membentuk suatu jaringan. Pada jaringan yang umum dan

sederhana salah satu port menghubungkan HUB tersebut ke komputer

server. Sedangkan port lainnya digunakan untuk menghubungkan

komputer client atau workststion yang sudah memiliki NIC untuk

membentuk suatu jaringan.

Jika akan dilakukan pengembangan HUB juga bisa dihubungkan

ke HUB berikutnya secara up-link. Ini terjadi apabila HUB yang

digunakan hanya memiliki port 16 port plus 1 port untuk server atau

HUB lain. Sehingga untuk menambah jaringan diperlukan HUB

tambahan. Seperti terlihat pada gambar berikut.

Page 33: Laporan Linux Server

Contoh HUB dan SWITCH

Dari segi pengelolaan HUB yang saat ini beredar dipasaran ada dua

ajenis yaitu manageable HUB dan unmanageable HUB. Manageable

HUB adalah HUB yang bisa dikelola atau dimanage dengan software

yang dibawahnya. Sedangkan unmanageable HUB cara pengelolaannya

dilakukan secara manual. HUB hanya memungkinkan pengguna atau

user untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan HUB yang

membentuk jaringan disebut Shared Ethernet. Pada jaringan seperti itu,

setiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith jaringan

yang ada. Umpamanya jaringan yang digunakan oleh Ethernet 10 Mbps

dan apabila jaringan tersebut tersambung 20 unit komputer yang

semuanya menggunakan sistem operasi Windows XP, maka secara

sederhana jika semua komputer terhubung ke jaringan tersebut

bersamaan mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan

oleh masing-masing user tersebut hanya 0,5 Mbps.

Pada jaringan yang menggunakan topologi bus, ada juga perangkat

yang sejenis yang mirip HUB namanya repeater (pengulang). Sesuai

namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar lalu lintas data dari

client ke server atau sebaliknya lebih cepat apabila jarak antara client

atau workstation ke server lebih jauh. Dengan repeater ini jaringan dan

sinyal akan semakin kuat. Bahkan apabila kabel yang digunakan jenis

coaxial, jaringan akan lebih cepat.

Page 34: Laporan Linux Server

5. Kabel

a. Kabel Twisted Pair (shielded dan unshielded)

Kabel twisted pair dapat dibagi menjadi dua macam yaitu

shielded yang memiliki selubung pembungkus dan unshielded yang tidak

mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini

menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45. Konector RJ-11 dapat

menampung 4 koneksi kabel, sedangkan konector RJ-45 dapat

menampung 8 koneksi kabel dan ukurannya lebih besar dari pada RJ-11.

Twisted pair (dikenal juga sebagai 10BaseT) cocok untuk

jaringan kecil, sedang maupun besar yang membutuhkan fleksibilitas dan

kapasitas untuk berkembang sesuai dengan pertumbuhan pemakai

network. Kabel UTP jauh lebih populer dibandingkan dengan STP dan

paling banyak digunakan sebagai kabel jaringan. Kabel UTP

dispesifikasikan oleh organisasi EIA/TIA (Electronic Industries

Association and Telecommunication Industries Association) yang

mengkategorikan UTP ini dalam 8 kategori. Anda mungkin pernah

mendengar UTP CAT 5 dan sebagainya. Itu merupakan salah satu

kategori dari UTP. Adapun kategori kabel UTP yang ada di pasaran saat

ini adalah category 1, 2, 3, 4, 5, 5+, 6, 7. Adapun yang membedakan

dalam hal kategori yang pertama atau 1 hanya bisa mentrasmisikan

suara/voice saja tidak termasuk data. Pada kategori 2, kecepatan

maksimum tranmisi sampai 4 Mbps. Kategori 3 sampai 10 Mbps,

kategori 4 sampai dengan 16 Mbps, kategori 5 sampai 100 Mbps dan

category 5+, 6 dan 7 sudah bisa mencapai 1 Gbps atau 1.000 Mbps.

Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

Merupakan sepasang kabel yang di-twist satu sama lain

dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik.

Dapat terdiri dari dua, empat, atau lebih pasangan kabel

Ada dua jenis kabel twisted pair yaitu UTP (unshielded

twisted pair) dan STP (shielded twisted pair)

Dapat melewatkan signal sampai 10-100 mbps

Hanya dapat menangani satu channel data (baseband)

Page 35: Laporan Linux Server

Koneksi pada twisted pair biasanya menggunakan konektor

RJ-11 atau RJ-45

STP lebih tahan interferensi daripada UTP dan dapat

beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi sampai 100

mbps, namun lebih sulit ditangani secara fisik

Gambar Kabel UTP & STP

b. Kabel Koaksial

Kabel koaksial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk

beroperasi pada pita frekuensi yang besar. Terdiri dari konduktor inti

dan dikelilingi oleh kawat-kawat kecil. Diantara konduktor inti

dengan konduktor sekelilingnya dipisahkan dengan sebuah isolator

(jacket/shield) seperti ditunjukkan pada gambar 6. Kabel koaksial

lebih kecil kemungkinan untuk berinterfrensi dikarenakan adanya

shield. Koaksial dapat digunakan untuk jarak jauh dan mendukung

lebih banyak terminal dalam satu jalur bersama.

Gambar. Konektor RJ – 45

Page 36: Laporan Linux Server

insulator luarinsulator dalam

konduktor luar

konduktor dalam

Kabel koaksial mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

Kurang populer digunakan pada Local Area Network (LAN)

Memiliki bandwidth yang lebar, sehingga bisa digunakan

untuk komunikasi broadband (multiple channel)

Ada bermacam-macam jenis kabel coax seperti kabel TV,

thick, ARCnet, dan thin coax.

Thick coaxial dikenal dengan nama 10Base5, biasanya

digunakan untuk kabel backbone pada instalasi jaringan

ethernet antar gedung. Kabel ini sulit ditangani secera fisik

karena tidak flexibel dan berat, namun dapat menjangkau

jarak 500 m bahkan 2500 m dengan repeater.

Think coaxial lebih dikenal dengan nama RG-58,

cheapernet, 10Base2, dan thinnet, biasanya digunakan untuk

jaringan antar workstation. Dapat digunakan untuk

implementasi topologi bus dan ring karena mudah ditangani

secara fisik

Instalasi Kabel Think-Ethernet

Satu segmen terdiri dari:

1. kabel koaksial RG-58

2. sepasang konektor BNC

Untuk menghubungkan sebuah node digunakan BNC T

Satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC

Panjang minimum 18 inchi

Gambar Kabel koaksial thick atau think

Page 37: Laporan Linux Server

BNC Terminator

BNC T

BNC Connetctor

BNC Terminator

BNC Connetctor

BNC T

Kabel koaksial RG-58

BNC Connetctor

BNC Connetctor

Kabel koaksial RG-8

DB 15ke node

Transceiver

TerminatorDrop Cable

Gambar Contoh segmen kabel thin coaxial

Instalasi Kabel Thick-Ethernet

Satu segmen terdiri dari:

1. kabel koaksial RG-8

2. sepasang konektor BNC

Untuk menghubungkan sebuah node digunakan transceiver

dan drop cable melalui konektor DB 15.

Satu segmen harus diakhiri dengan terminator .

Gambar Contoh segmen kabel thick-coax

c. Kabel Fiber Optic (Serat Optik)

Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat

menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan

kehandalan yang tinggi. Berbeda dengan media transmisi

lainnya, maka pada serat optik, gelombang pembawanya bukan

gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi sinar/cahaya

Page 38: Laporan Linux Server

laser. Pada serat optik, sinyal digital data ditransmisikan dengan

menggunakn gelombang cahaya sehingga cukup aman untuk

pengiriman data karena tidak bisa di-tap di tengah jalan sehingga

data bisa dicuri orang di tengah transmisi. Lain halnya dengan

kabel coaxial dan twisted pair. Keunggulan lain dari fiber optic

adalah dari segi kecepatan (100 Mbps sampai dengan 200.000

Mbps berdasarkan pengujian yang telah dilakukan

dilaboratorium).

Gambar Fiber Optic

Serat optik berdiameter sangat tipis, antara 2-125 µm.

Berbagai bahan kaca dan plstik dapat digunakan untuk membuat

serat optik, yang terbaik dan memiliki loss terkecil adalah

menggunakan serat ultra pure fused silica. Bahan tersebut sangat

sulit untuk diproduksi, karena itu digantikan oleh bahan lain

yang memiliki loss yang lebih besar tetapi masih dapat

ditoleransi yaitu bahan plastik dan campuran kaca. Serat optik

berbenuk silinder dan terdiri dari 3 bagian, core, cladding dan

jacket. Core adalah bagian terdalam dan terdiri dari satu serat

atau lebih. Tiap serat tersebut dikelilingi oleh cladding dan

kemudian ditutupi oleh coating. Bagian terluar jacket yang

bertugas melindungi serat optik dari kelembaban, abrasi dan

kerusakan.

Page 39: Laporan Linux Server

Perbedaan penggunaan antara serat optik dengan kabel

twisted pair dan coaxial antara lain :

Kapasitas Besar

Transmisi data 2 Gbps berjarak puluhan kilometer dapat

dilakukan, dibandingkan dengan kabel coaxial yang hanya

dapat mentransmisikan data beberapa Mbps dalam maksimal

1 km atau twisted pair yang hanya 100 Mbps dalam puluhan

meter.

Ukuran Kecil dan Lebih Ringan

Serat optik lebih kecil diameternya dan lebih ringan

beratnya.

Attenuasi Lebih Rendah

Attenuasi jauh lebih rendah dibanding dengan kabel lain.

Isolasi Elektromagnetik

Serat optik tidak terpengaruh oleh medan elektromagnetik

dari luar kabel, tidak juga rapuh terhadap noise atau

crosstalk.

Jarak Lebih Besar

Jarak antar repeater lebih besar, AT&T mempunyai serat

optik sepanjang 318 km tanpa repeater sedangkan dengan

twisted pair atau coaxial, repeater dipasang tiap beberapa

meter.

Karakteristik Transmisi

Sistem serat optik beroperasi pada daerah 100000 sampai

dengan 1000000 GHz. Prinsip kerja transmisi serat optik

adalah sebagai berikut :

1. Cahaya dari suatu sumber masuk ke silinder kaca atau

plastik core.

2. Berkas cahaya dipantulkan dan dipropagasikan

sepanjang serat, sedangkan sebagian lagi diserap oleh

material sekitarnya. Propagasi pada single mode

menyediakan kinerja yang lebih baik dibandingkan multi

mode, karena dengan transmisi multi mode, setiap berkas

menempuh jalur dengan panjang berbeda hal ini

Page 40: Laporan Linux Server

berakibat pada waktu transfer diserat optik menyebabkan

elemen sinyal menyebar dalam waktu, sehingga dapat

terjadi data yang diterima tidak akurat. Karena hanya ada

satu jalur transmisi dalam transmisi single mode, maka

distorsi tidak akan terjadi. Pada serat optik terdapat 3

jenis transmisi, yaitu single mode, multi mode dan multi

mode graded index.

Dua jenis sumber cahaya yang digunakan pada sistem serat

optik adalah LED (Light Emitting Diode) dan ILD (Injection

Laser Diode). Keduanya adalah alat semikonduktor yang

memancarkan cahaya ketika diberikan tegangan. Tipe LED

lebih murah, dapat beroperasi dengan range temperatur lebih

lebar dan mempunyai waktu operasional yang lebih lama.

Tipe ILD yang beroperasi berdasarkan prinsip laser, lebih

efisien dan dapat meneruskan data rate lebih bear. Ada kaitan

antara panjang gelombang yang digunakan, tipe transmisi

dan data rate yang dikirimkan.

Penggunaan serat optik sangat bermanfaat untuk transmisi

jarak yang bervariasi. Sebagai gambaran, jarak yang dapat

ditempuh untuk transmisi data pada serat optik adalah

sebagai berikut :

Jarak Jauh

Untuk jaringa telepon, berjarak 900 mil, berkapasitas

20.000 samapi 60.000 channel suara.

Metropolitan

Berjarak 7,8 mil dan dapat menampung 100.000 channel

suara.

Daerah Luar

Berjarak antara 25 sampai 100 mil yang menghubungkan

berbagai kota.

Subscriber Loop

Digunakan untuk menghubungkan central dengan

pelanggan langsung.

Page 41: Laporan Linux Server

LAN

Digunakan dalam jaringan lokal menghubungkan antar

kantor.

Keuntungan dan Kerugian

Fiber optik tidak terpengaruh oleh noise dan tidak

dapat disadap. Tetapi kabel ini harganya sangat mahal, sulit

dalam pemasangan instalasi dan teknologi ini masih dalam

perkembangan. Selain itu serat optik dalam transmisinya

mempunyai keunggulan dibandingkan dengan media

transmisi yan lain, keunggulan-keunggulan itu antara lain :

Redaman Transmisi yang Kecil

Sistem telekomunikasi serat optik mempunyai

redaman transmisi per-km relatif kecil dibandingkan

dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial ataupun

kabel PCM. Ini berarti serat optik sangat sesuai untuk

dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh, sebab

hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih

sedikit.

Bidang Frekuensi Yang Lebar

Secara teori serat optik dapat digunakan dengan

kecepatan yang tinggi, hingga mencapai beberapa

gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini dapat

digunakan untuk membawa sinyal informasi dalam

jumlah yang besar hanya dalam satu buah serat optik

yang halus.

Ukurannya Kecil dan Ringan

Dengan demikian sangat memudahkan

pengangkutan pemasangan di lokasi. Misalnya dapat

dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat

lubang yang baru.

Tidak Ada Intervensi

Hal ini disebabkan sistem transmisi serat optik

mempergunakan sinar/cahaya laser sebagai gelombang

pembawanya. Akibatnya akan bebas dari cakap silang

Page 42: Laporan Linux Server

(cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa. Atau

dengan kata lain kualitas transmisi atau telekomunikasi

yang dihasilkan lebih baik dibandingkan transmisi

dengan kabel. Dengan tidak terjadinya interferensi akan

memungkinkan kabel serat optik dipasang pada jaringan

tenaga linstrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa

khawatir adnya gangguan yang disebabkan oleh

tegangan tinggi.

6. Pemilihan Jenis Kabel

Untuk membangun suatu jaringan umumnya yang menjadi

masalah adalah yang berhubungan dengan pemilihan kabel. Karena

kabel merupakan kebutuhan pokok dari suatu jaringan. Perlu

diketahui, kabel yang sudah ditanam biasanya tidak akan diangkat

atau dipindahkan kecuali dalam keadaan terpaksa. Oleh karena itu,

perencanaan yang matang untuk menentukan jenis kabel ini mutlak

diperlukan. Jika salah mengambil keputusan, maka suatu saat apabila

akan ada pengembangan masalah kabel ini akan menjadi kendala.

Untuk itu disarangkan apabila akan membangun suatu jaringan

tentukan jenis kabel yang akan digunakan dengan asumsi bahwa

jaringan tersebut bisa berjalan dengan baik sampai 10 tahun atau

lebih. Dengan demikian tentukan jenis dan kualitas kabel ini sebelum

kita memutuskan untuk menginstalasi jaringan. Selain itu, masalah

yang berhubungan dengan kabel ini tidak hanya jenisnya saja, maslah

yang berhubungan dengan kecepatan dan jarak akses data juga perlu

dipertimbangkan.

Untuk perbandingan dari ketiga jenis kabel diatas, bisa dilihat

pada tabel dibawah ini :

Page 43: Laporan Linux Server

Tabel 4. Karakteristik Kabel Jaringan

Karekteristik Thinnet Thicknet Twisted Pair Fibre Optic

Biaya/hargaLebih mahal dari twisted

Lebih mahal dari thinnet

Paling murah Paling mahal

Jangkauan 185 meter 500 meter 100 meter 2000 meter

Transmisi 10 Mbps 10 Mbps 1 Gbps > 1 Gbps

Fleksibilitas Cukup fleksibel Kurang fleksibelPaling fleksibel

Tidak fleksibel

Kemudahan instalasi

Gampang instalasinya

Gampang instalasinya

Sangat gampang

Sulit

Ketahanan terhadap interferensi

Baik/resistance terhadap interferensi

Baik/resistance terhadap interferensi

Rentan terhadap interferensi

Tidak terpengaruh interferensi

7. Pemasangan Konektor RJ – 45

Untuk memasang konektor, kita harus mengetahui susunan

kabel yang akan dipasang. Memang asal sama ujung ke ujung bisa

saja. Tetapi cara ini dalam jaringan salah dan tidak tepat. Untuk itu

kita harus mengetahui bagaimana susunan kabel dan pemasangan ke

konektor yang tepat, cepat dan sesuai dengan aturan. Tabel 5 adalah

susunan pemasangan kabel dari HUB ke PC yang sudah terpasang

kartu jaringan atau LAN Card (NIC).

Tabel 5 Penyusunan Kabel Straight

Warna Urutan Warna

Putih Orange 1 Putih Orange

Orange 2 Orange

Putih Hijau 3 Putih Hijau

Biru 4 Biru

Putih Biru 5 Putih Biru

Hijau 6 Hijau

Putih Coklat 7 Putih Coklat

Coklat 8 Coklat

Page 44: Laporan Linux Server

Kalau kita akan memasang kabel untuk 2 (dua) komputer, yaitu

server dan workstation tanpa HUB, maka susunan kabelnya seperti

tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6 Penyusunan Kabel Cross

Warna Urutan Warna

Putih Orange 1 Putih Hijau

Orange 2 Hijau

Putih Hijau 3 Putih Orange

Biru 4 Biru

Putih Biru 5 Putih Biru

Hijau 6 Orange

Putih Coklat 7 Putih Coklat

Coklat 8 Coklat

Prosedur pemasngan kabel ini memang tidak terlalu sulit jika

kita sudah mengetahui caranya. Namun demikian jika kita sebagai

pemula hati-hati dalam memasang kabel ini, karena jika kabel dan

konektor sudah terpasang tidak bisa dibuka kembali dan untuk

memperbaikinya kita harus memotong kembali kabel tersebut dan

konektor RJ45 akan terbuang. Untuk jelasnya prosedur pemasangan

konektor UTP adalah sebagai berikut.

Langkah kerja :

1. Potong kabel UTP dan kupas bagian luarnya menggunakan

pemotong misalnya tang crimping.

Page 45: Laporan Linux Server

2. Setelah kulit kabel bagian luar kabel tersebut dipotong maka

selanjutnya susun urutan warna mengikuti petunjuk seperti tabel

5.

3. Ratakan kabel tersebut untuk dimasukan ke konektor RJ45.

Jangan lupa setiap ujung konektor posisinya harus sama. Selain

itu bagian luar atau pembungkus kabel harus terjepit agar kokoh

dan tidak goyang.

4. Setelah kabel masuk dan rata sampai ujung konektor siapkan

tang crimping.

5. Masukkan konektor yang sudah ada kabelnya ke lokasi yang

sesuai di tang crimping, kemudian jepit yang keras sehingga

tembaga yang tadinya ke luar dan menonjol akan rata kembali

seperti sebelum dimasukan kabel. Proses penjepitan ini harus

dilakukan dengan hati-hati agar tidak meleset dan salah satu

kabel tidak terjepit dengan baik.

Page 46: Laporan Linux Server

DesimalBiner

167 205 206 10010100111 11001101 11001110 01100100

6. Lakukan pengujian dengan menggunakan Cable Tester pada

kedua konektor.

2.4.5 Konsep IP Address

A. Pendahuluan

IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di

internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal

karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh

dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas

yang universal bagi setiap interface komputer. Jika suatu komputer memiliki

lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita

harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk

setiap interfacenya.

B. Format IP Address

IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda

titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address

dapat dituliskan sebagai berikut :

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

Jadi IP address ini mempunyai range dari

00000000.00000000.00000000.00000000 sampai

11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan

biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4

bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih

dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan

nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address dalam

format biner dan desimal :

Format IP Address

C. Pembagian Kelas IP Address

Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah

255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke

Page 47: Laporan Linux Server

0-127 0-255 0-255 0-255

0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas

ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk

host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network

(net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu

network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk

identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung

dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit

bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number,

sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host

tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam

lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan

tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai

oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap

jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D

digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental.

Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini

dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini

dilakukan dengan cara berikut :

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan

panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai

range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap

network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP

address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat

besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:

IP address kelas A

Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya

selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16

bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP

address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161.

Page 48: Laporan Linux Server

128-191 0-255 0-255 0-255

10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

192-223 0-255 0-255 0-255

110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host

Pada IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx

sampai 191.255.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan

jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

IP address kelas B

IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil

seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 110.

Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat

terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network

memiliki 256 host.

IP address kelas C

IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama

IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar

antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan

multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting

tidak dikenal istilah network ID dan host ID.

IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit

pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya

berkisar antara 248-255.

Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan

untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix

adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang

network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B

167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan

panjang bit untuk network prefix kelas B.

Page 49: Laporan Linux Server

D. Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa

jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh

digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah:

Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network

pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B

167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini

adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host

pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk

menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat

network address (167.205) untuk menentukan ke router mana datagram

tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam proses

pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup melihat kota

tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk

menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.

Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima

informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu

network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat

tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh datagram

tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang

memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan

mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram

kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia

harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan.

Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim

bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut sama. Oleh karena

itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat

broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima

datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang

sama harus memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut

tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.

Page 50: Laporan Linux Server

224-239 0-255 0-255 0-255

1110xxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx

Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima

datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua

adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.

Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP

Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau

167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen

terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111,

sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast

biasanya adalah informasi routing.

Multicast Address. Kelas address A, B dan C adalah address yang

digunakan untuk komunikasi antar host, yang menggunakan datagram-

datagram unicast. Artinya, datagram/paket memiliki address tujuan berupa

satu host tertentu. Hanya host yang memiliki IP address sama dengan

destination address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut,

sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk

seluruh host pada suatu jaringan, maka field address tujuan ini akan berisi

alamat broadcast dari jaringan yang bersangkutan. Dari dua mode

pengiriman ini (unicast dan broadcast), muncul pula mode ke tiga.

Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi dengan

beberapa host sekaligus (host group), dengan hanya mengirimkan satu

datagram saja. Namun berbeda dengan mode broadcast, hanya host-host

yang tergabung dalam suatu group saja yang akan menerima datagram ini,

sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, dikenalkan

konsep multicast. Pada konsep ini, setiap group yang menjalankan aplikasi

bersama mendapatkan satu multicast address. Struktur kelas multicast

address dapat dilihat pada Gambar berikut.

Struktur IP Address Kelas Multicast Address

Untuk keperluan multicast, sejumlah IP Address dialokasikan sebagai

multicast address. Jika struktur IP Address mengikuti bentuk

1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk desimal 224.0.0.0 sampai

Page 51: Laporan Linux Server

239.255.255.255), maka IP Address merupakan multicast address. Alokasi

ini ditujukan untuk keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A,

B dan C. Anggota group adalah host-host yang ingin bergabung dalam group

tersebut. Anggota ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet, namun

bisa mencapai seluruh dunia. Karena menyerupai suatu backbone, maka

jaringan muticast ini dikenal pula sebagai Multicast Backbone (Mbone).

E. Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID

Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan

host ID yang digunakan :

Network ID tidak boleh sama dengan 127

Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni

IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya

sendiri.

Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255

Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID

ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.

Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0

IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat

network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host.

Host ID harus unik dalam suatu network.

Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID

yang sama.

F. Subnetting

Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP Address,

mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator

biasanya melakukan subnetting. Esensi dari subnetting adalah

“memindahkan” garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari

suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit

tambahan pada bagian network. Address satu network menurut struktur baku

dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini menciptakan sejumlah

Page 52: Laporan Linux Server

network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada

dalam tiap network tersebut.

Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan hardware dan

media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat

mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya

jika setiap network memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan

subnetting, seorang Network Administrator dapat mendelegasikan

pengaturan host address seluruh departemen dari suatu perusahaan besar

kepada setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur

keseluruhan network.

Suatu subnet didefinisikan dengan mengimplementasikan masking bit

(subnet mask ) kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan

struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-

bit dari IP Address yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit subnet mask yang

aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada

subnet mask berarti mengaktifkan masking ( on ), sedangkan bit 0 tidak aktif

( off ). Sebagai contoh kasus, mari kita ambil satu IP Address kelas A

dengan nomor 44.132.1.20. Ilustrasinya dapat dilihat Tabel berikut :

` Subnetting 16 bit pada IP Address kelas A

Dengan aturan standard, nomor network IP Address ini adalah 44 dan

nomor host adalah 132.1.20. Network tersebut dapat menampung maksimum

lebih dari 16 juta host yang terhubung langsung. Misalkan pada address ini

Page 53: Laporan Linux Server

akan akan diimplementasikan subnet mask sebanyak 16 bit 255.255.0.0.(

Hexa = FF.FF.00.00 atau Biner = 11111111.11111111.00000000.00000000

). Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama dari subnet mask tersebut berharga

1, sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 16 bit pertama dari suatu

IP Address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai

network bit. Nomor network akan berubah menjadi 44.132 dan nomor host

menjadi 1.20. Kapasitas maksimum host yang langsung terhubung pada

network menjadi sekitar 65 ribu host.

Subnet mask di atas identik dengan standard IP Address kelas B.

Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu network kelas A, dapat

dibuat 256 network baru dengan kapasitas masing-masing subnet setara

network kelas B. Penerapan subnet yang lebih jauh seperti 255.255.255.0 (

24 bit ) pada kelas A akan menghasilkan jumlah network yang lebih besar (

lebih dari 65 ribu network ) dengan kapasitas masing-masing subnet sebesar

256 host. Network kelas C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa

subnet dengan menerapkan subnet mask yang lebih tinggi seperti untuk 25 bit

(255.255.255.128), 26 bit (255.255.255.192), 27 bit ( 255.255.255.224) dan

seterusnya.

Subnetting dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet

mask pada IP Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni

Network Address dan Broadcast Address. Network address didefinisikan

dengan menset seluruh bit host berharga 0, sedangkan broadcast address

dengan menset bit host berharga 1. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian

sebelumnya, network address adalah alamat network yang berguna pada

informasi routing. Suatu host yang tidak perlu mengetahui address seluruh

host yang ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya

hanyalah address dari network yang akan dihubungi serta gateway untuk

mencapai network tersebut. Ilustrasi mengenai subnetting, network address

dan broadcast address dapat dilihat pada Tabel di bawah. Dari tabel dapat

disimpulkan bagaimana nomor network standard dari suatu IP Address

diubah menjadi nomor subnet/subnet address melalui subnetting.

Page 54: Laporan Linux Server

Switch

IP Address Network Address Standard

Subnet Mask Interpretasi Broadcast Address

44.132.1.20 44.0.0.0 255.255.0.0(16 bit) Host 1.20 pada subnet 44.132.0.0

44.132.255.255

81.150.2.3 81.0.0.0 255.255.255.0 (24 bit) Host 3 pada subnet 81.50.2.0

81.50.2.255

167.205.2.100 167.205.0.0 255.255.255.128 (25 bit) Host 100 pada Subnet 167.205.2.0

167.205.2.127

167.205.2. 130 167.205.0.0 255.255.255.192 (26 bit) Host 130 pada subnet 67.205.2.128

167.205.2.191

Subnetting hanya berlaku pada network lokal. Bagi network di luar

network lokal, nomor network yang dikenali tetap nomor network standard

menurut kelas IP Address.

2.4.6 Instalasi Networking, Sistem Operasi Dan Konfigurasi Server

Dalam suatu sistem jaringan, dimana seluruh komputer saling berbagi

data dan resources satu sama lain sehingga tercapai efisiensi dalam

pemanfaatan teknologi, amat dibutuhkan perangkat-perangkat khusus dan

instalasi tertentu.

Pada bab ini akan dijelaskan beberapa peralatan yang digunakan dalam

sistem jaringan serta pengaturan TCP/IP pada sistem operasi Windows.

A. Instalasi Networking

Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam instalasi networking,

diantaranya adalah :

1. Kabel UTP

2. Soket RJ-45

3. Switch

Page 55: Laporan Linux Server

4. Tang Crimping

Tang Crimping

Langkah-langkah instalasi network :

1. Kupas lapisan luar kabel UTP sepanjang 1 Cm dari ujung, sehingga 8

urat kabel terlihat dari luar.

2. Susun urutan warna kabel sesuai dengan standard internasional

Susunan kabel straight

Gambar Nomor kaki (pin) Nama Warna

1 Putih hijau2 Hijau3 Putih orange4 Biru5 Putih biru6 Orange7 Putih coklat8 Coklat

Susunan kabel cross

Gambar Nomor kaki (pin) Nama Warna

1 Putih orange2 Orange3 Putih hijau4 Biru5 Putih biru6 Hijau7 Putih coklat8 Coklat

Digunakan untuk memotong

Digunakan untuk mengupas

Page 56: Laporan Linux Server

3. Masukkan Ujung kabel UTP yang telah disusun menurut urutan

internasional, kemudian jepit dengan menggunakan crimping tool.

Memasukkan Kabel UTP ke dalam RJ-45

Menjepit kabel menggunakan Crimping

4. Pasang satu sisi RJ-45 ke dalam Network Card, dan sisi lainnya ke HUB

5. Jaringan siap dioperasikan

B. Instalasi Sistem Operasi

Sebuah sistem komputer terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Hardware,

Software dan Brainware dimana ketiga bagian ini merupakan suatu kesatuan

dan tidak dapat dipisahkan.

Sekumpulan hardware tanpa software dan brainware hanyalah

seonggok tumpukan barang tak berguna. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah

Operating System yang mampu mengoperasikan seluruh perangkat keras

yang ada.

1. Persiapan Instalasi

Dalam laporan ini, Kami menggunakan operating system LINUX

MANDRAKE 9.2 dan melakukan setting web server.

Adapun langkah-langkah persiapan instalasi yang dilaksanakan adalah :

Page 57: Laporan Linux Server

a. Persiapkan CD Linux Mandrake 9.2

b. Setting BIOS pada Advanced setup untuk boot dari CDROM terlebih

dahulu, kemudian tekan F10 untuk keluar dan menyimpan settingan

2. Instalasi Sistem Operasi Linux Mandrake 9.2

Untuk menginstall Linux Mandrake 9.2, ada 3 CD yang diperlukan dalm

instalasi ini. Sebenarnya Linux Mandrake 9.2 terdiri dari 4 CD, namun CD

yang keempat hanyalah berisi program pembelajaran dan Linux Knoppix yang

tidak diperlukan dalam proses instalasi.

Langkah-langkah dalam menginstall Linux Mandrake 9.2 yaitu :

1. Booting Komputer Dari CD

CD installer untuk Linux Mandrake 9.2 adalah CD 1 atau CD yang

pertama. Sehingga untuk menginstall, lakukan setting boot sequence pada

BIOS untuk memboot dari CDROM. Kemudian masukkan CD installasi ke

CDROM dan merestart komputer.

2. Layar Pertama Instalasi Linux

Gambar Layar Pertama Instalasi

Untuk memulai menginstall, ada dua pilihan yaitu menekan tombol enter

atau F1 untuk pilihan bantuan yang ada. Untuk installasi kali ini, akan dibahas

metode installasi grafis yaitu dengan menekan tombol enter.

Setelah menekan tombol enter maka linux secara otomatis akan memulai

proses peng-installannya yang didahului pendeteksian hardware dan

pemindahan program ke dalam memory komputer.

Page 58: Laporan Linux Server

3. Pemilihan Bahasa

Pada Linux Mandrake 9.2 sudah mendukung bahasa Indonesia. Tetapi

untuk lebih memudahkan pilih English (American).

Gambar Pemilihan Bahasa

4. Lisensi Persetujuan Instalasi

Pada Licence Terms Of the Distribution (Lisensi Persetujuan Instalasi)

untuk melanjutkan installasi harus memilih Accept dan jika memilih Refuse

maka proses installasi tidak akan dapat diteruskan Untuk melanjutkan klik

Accept lalu next.

Gambar Lisensi Instalasi

5. Konfigurasi Mouse

Pada tahap ini yang dilakukan adalah memilih type mouse yang

digunakan pada komputer. Linux Mandrake 9.2 mendukung peripheral mouse

dengan interface PS2, USB dsb. Pilih option PS2 Standard lalu klik next.

Page 59: Laporan Linux Server

Gambar Konfigurasi Mouse

6. Jenis Instalasi Linux Mandrake 9.2

Untuk jenis installasi dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Upgrade

Pilihan ini digunakan jika sebelumnya telah memiliki/menginstall Linux

Mandrake versi sebelumnya baik: 7.0, 7.1, 8.0, 8.1, 8.2, 9.0, 9.1.

b. Install

Pilihan ini dipilih jika belum pernah menginstall Linux Mandrake versi

sebelumnya atau baru pertama kali manginstall Linux Mandrake 9.2.

Gambar Jenis Instalasi

Karena komputer belum pernah terinstall Linux Mandrake 9.2 sama

sekali, jadi pilih pada bagian Install, klik next.

7. Konfigurasi Keyboard

Keyboard yang digunakan adalah US Keyboard, jadi pada bagian ini

hanya klik next.

Page 60: Laporan Linux Server

Gambar Konfigurasi Keyboard

8. Security Level

Pada bagian ini dihadapkan pada 4 menu pemilihan tingkat keamanan pada

komputer. Semakin tinggi tingkat security yang dipilih, maka tingkat keamanan

data akan semakin baik.

a. Paranoid.

Dengan pilihan ini komputer tidak akan melayani semua koneksi. Pilih

pilihan ini jika komputer terhubung ke internet tetapi tidak menjalankan

layanan tertentu.

b. Higher.

Gunakan pilihan ini jika ingin memanfaatkan komputer sebagai server di

internet. Dalam mode ini komputer mempunyai tingkat keamanan yang bagus

dan cukup aman untuk menjadi sebuah server.

c. High.

Dengan tingkat keamanan ini, komputer sudah mempunyai batasan-

batasan untuk diakses dan akan dilakukan proses pengecekan secara teratur.

d. Standard.

Pilihan ini tepat untuk komputer yang hanya digunakan sebagai client

dalam jaringan atau internet.

Page 61: Laporan Linux Server

Gambar Security Level

Karena komputer ini akan digunakan sebagai server, maka lebih baik

memilih tingkat keamanan High lalu mengisi alamat email administrator, klik

next.

9. Pemilihan Partisi Harddisk

Pada bagian ini dilakukan pemilihan partisi yang akan digunakan untuk

menginstall Linux Mandrake 9.2.

Gambar Pemilihan Partisi Harddisk

Pada bagian ini terdapat 2 pilihan yang akan digunakan yaitu:

a. Use the free space.

Jika sebelumnya telah memiliki sistem operasi Windows pilihan ini

memberikan alternatif untuk menginstall Linux Mandrake 9.2 dengan cara

mengambil space/ruang kosong pada partisi Windows. Dalam pilihan ini juga

terdapat sub pilihan lainnya yaitu : Resize dan Delete.

b. Custom disk partitioning.

Page 62: Laporan Linux Server

Pada pilihan ini dapat menentukan jenis partisi yang akan digunakan

sesuai dengan keinginan (manual). Pada bagian ini dapat dilakukan meresize,

menghapus dan mempartisi harddisk secara manual.

Pada proses kali ini, pilih pilihan kedua yaitu Custom disk partitioning

lalu tentukan partisi untuk Linux Mandrake 9.2.

Gambar Proses Pembuatan Partisi Linux

Setelah itu, klik Auto Locate sehingga akan terbentuk tiga partisi baru

untuk Linux yaitu partisi untuk Home, Swap dan Root seperti gambar di atas.

Untuk melanjutkan proses instalasi klik done.

10. Pemformatan Partisi Harddisk

Gambar Pemformatan Partisi

Pada bagian ini akan dilakukan proses pemformatan harddisk/partisi klik

next untuk melanjutkan.

11. Memilih Paket Installasi

Pada bagian ini dilakukan pemilihan paket instalasi berdasarkan group.

Untuk memilih, klik checklist pada group yang ingin diinstall lalu klik next.

Page 63: Laporan Linux Server

Karena kita akan membuat komputer ini menjadi sebuah server , maka klik

checklist pada :

1. Group Workstation : Internet station, Configuration, dan Console Tools

serta Documentation.

2. Group server : Web/FTP, Mail, Database, Firewall/Router, DNS/NIS,

dan Network Computer Server.

3. Group Graphical Environment : KDE Workstation.

Gambar Pemilihan Paket Instalasi Secara Group

Setelah dilakukan pemilihan paket installasi seperti di atas, maka

komputer akan bertanya apakah komputer ini akan dijadikan server. Pilih opsi

Yes, karena dengan memilih ini komputer akan dijadikan sebagai server dan

akan diinstall paket paket tambahan untuk sebuah server misalnya ; webmin.

Setelah itu klik next.

Gambar Konfirmasi Komputer Server

Page 64: Laporan Linux Server

12. Proses Instalasi

Selama proses installasi pada layar akan ditampilkan pengembangan dari

proses installasi. Waktu yang diperlukan bergantung pada jumlah software atau

paket yang diinstall dan juga kecepatan dari komputer. Komputer secaa

otomatis akan meminta CD installer berikutnya sehingga tinggal mengganti

CD-nya lalu klik ok.

Gambar Proses Instalasi

13. Setting Password Root

Gambar Setting Password Root

Ini adalah bagian terpenting dalam sistem operasi Linux karena. Pada

bagian ini kita akan menentukan password utama dalam sistem operasi Linux.

Lakukan pengisian password dengan password informatika dan kemudian pilih

next.

Page 65: Laporan Linux Server

14. Penambahan User

Untuk menambahkan user yang akan menggunakan sistem, isikan

informasi tentang user pada kolom yang tersedia, dan juga passwordnya

misalnya user ts passwordnya ts lalu klik next.

Gambar Penambahan User

Kita juga bisa menentukan apakah Linux Mandrake 9.2 yang diinstall

akan melakukan auto login X Windows dengan user yang telah ditentukan. Jika

tidak menginginkan auto login, hilangkan check yang ada kemudian klik next.

Untuk kali ini hilangkan saja check-nya.

Gambar Auto login User

15. Install Bootloader

Bootloader yang dimungkinkan diinstall pada harddisk antara lain; First

boot sector (MBR), First sector of the root partition, bisa juga pada floppy disk.

Fungsi dari bootloader adalah untuk menghidupkan atau menjalankan sistem

Page 66: Laporan Linux Server

opersi, dalam hal ini adalah Linux Mandrake 9.2. Lakukan pemilihan pada First

Boot Sector (MBR) lalu klik next.

Gambar Install bootloader

16. Ringkasan Setting Instalasi

Bagian ini berisi rangkuman setting yang telah dilakukan, untuk

mengkonfigurasi ulang pilih configure. Jika telah sesuai, lanjutkan dengan

memilih tombol next.

Gambar Ringkasan Setting Instalasi

Pada praktek kali ini sebenarnya terdapat salah satu hardware yang

belum terkonfigurasi dengan baik yaitu tentang Graphical Interface. Untuk

melakukan konfigurasi klik Configure pada Graphical Interface tersebut.

Berikut ini adalah cara-cara mengkonfigurasinya :

Pilihlah jenis monitor sesusai dengan yang digunakan dalam hal ini

menggunakan Generic 800 x 600 @ 60 Hz lalu klik next.

Page 67: Laporan Linux Server

Gambar Pemilihan Jenis Monitor

a. Setelah itu muncul jendela baru yang berupa pemilihan jenis x server. Pilih

Trio64 (generic) lalu klik next.

Gambar Pemilihan Jenis X Server

b. Maka akan muncul konfirmasi tentang jenis X free apa yang akan

digunakan. Pilih Xfree 4.3 lalu klik next.

Page 68: Laporan Linux Server

Gambar Konfirmasi Jenis X Server

c. Kemudian isikan besar memory untuk kartu grafis (VGA) yang dimiliki

sebesar 4 MB lalu klik next.

Gambar Pemilihan Ukuran Memory Kartu Grafis

d. Setelah itu, akan keluar mode pengetesan Graphical Interface yang telah

di-install tadi. Jika sudah benar maka akan tampil bentuk seperti pelangi lalu

klik yes untuk menyimpan hasil konfigurasi tadi. Tidak lama kemudian akan

muncul pertanyaan apakah Xfree akan diaktifkan pada saat booting, pilih yes

lalu klik next.

Page 69: Laporan Linux Server

Gambar Pengetesan Dan Konfirmasi Penggunaan Xfree

e. Setelah seluruh pengkonfigurasian Graphical interface selesai maka akan

tampil kembali ringkasan setting instalasi.

Gambar Ringkasan Setelah Konfigurasi Graphical Interface

17. Melakukan Update dari Internet

Gambar Update dari Internet

Page 70: Laporan Linux Server

Dalam tahap ini bisa dilakukan update dari internet, tapi untuk baiknya

pilih dahulu no karena kita belum memerlukannya, kemudian pilih next.

18. Selesai Installasi

Gambar Selesai Instalasi

Bagian ini merupakan bagian yang paling akhir dalam tahap instalasi.

Lakukan restart pada komputer dengan memilih reboot.

Pada saat proses reboot komputer akan melakukan booting ulang untuk

me-load sistem operasi Linux Mandrake 9.2 melalui boot loadernya (LILO).

3. Konfigurasi Server

A. Konfigurasi Network Interface Card (NIC)

Konfigurasi Network Interface Card meliputi pensettingan IP Address untuk

pengalamatan komputer server. Dalam konfigurasi ini yang perlu diperhatikan

adalah tentang pengeditan file-file script pengendali kartu jaringan tersebut. Ada 4

Gambar Pemilihan Sistem Operasi Melalui Lilo

Gambar Booting Linux Mandrake 9.2

Page 71: Laporan Linux Server

buah file yang sangat pokok untuk mengonfigurasi NIC ini yaitu file yang berada

di direktori :

1. #/etc/sysconfig/network-sripts/ifcfg-(nama interface

, misal eth0)

Setiap antarmuka jaringan pada sistem Linux Mandrake 9.2 mempunyai

konfigurasi, satu interface dikonfigurasi di dalam satu file script. Setiap file

script memberikan informasi tertentu mengenai interface jaringan di dalamnya.

File-file konfigurasi interface mengendalikan operasi peralatan

antarmuka jaringan yang ada secara terpisah, satu file untuk satu peralatan.

Pada saat sistem Linux Mandrake 9.2 melakukan boot, file-file ini digunakan

untuk menentukan interface apa yang akan diaktifkan dan bagaimana

mengkonfigurasinya. File-file ini biasa diberi nama ifcfg-(nama), dimana

(nama) menunjukkan nama peralatan yang dikontrol oleh file konfigurasi

bersangkutan, misalnya eth0, eth0:1, eth0:2, ppp0 dan lain-lain.

2. #/etc/sysconfig/network

File ini menentukan informasi routing dan host untuk semua antar muka

jaringan.

3. #/etc/hosts

Tujuan utama dari file ini adalah untuk meresolve hostname yang tidak

dapat diresolve dengan cara lain. File ini juga dapat digunakan untuk

meresolve nama-nama host (mirip DNS server) pada suatu jaringan yang tidak

menggunakan DNS server. Minimal file ini harus berisi entry yang

menentukan IP Address peralatan loopback (127.0.0.1) sebagai localhost.

4. #/etc/resolv.conf

File ini menentukan IP Address dari DNS server dan pencarian domain.

File ini diperiksa dan diproses pada saat booting.

Langkah-langkah secara teknis untuk mengkonfigrasi NIC adalah sebagai berikut:

1. Konfigurasi #/etc/sysconfig/network-sripts/ifcfg-eth0

Salah satu file antarmuka yang cukup populer adalah ifcfg-eth0, yang

mengendalikan NIC pertama yang terdapat pada sistem. Dalam sistem yang

mempunyai lebih dari satu NIC atau menggunakansatu NIC tetapi memiliki

banyak NIC virtual (IP Address virtual) kita akan mmpunyai beberapa file

ifcfg-eth, masing-masing memiliki nomor yang berbeda pada akhir nama file.

Untuk mengkonfigurasinya gunakan teks editor vi untuk mengedit file ifcfg-

Page 72: Laporan Linux Server

eth0 di direktori /etc/sysconfig/network-sripts sehingga file

tersebut berisi sebagai berikut :

DEVICE=eth0BOOTPROTO=staticIPADDR=192.168.10.24NETMASK=255.255.255.0NETWORK=192.168.10.0BROADCAST=192.168.10.255ONBOOT=yes

Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq. Berikut ini adalah

daftar parameter yang disertakan di dalam file konfigurasi ini :

a. DEVICE=(nama), dimana (nama) adalah nama peralatan fisik.

b. BOOTPROTO=(protokol), dimana (protokol) adalah salah satu dari nilai

di bawah ini :

static : Tidak ada protokol boot-time yang digunakan (statis/tetap).

bootp : Menggunakan protokol boot-time BOOTP.

dhcp : Menggunakan protokol boot-time DHCP.

c. IPADDR=(alamat), dimana (alamat) adalah IP Address yang akan

digunakan oleh kartu jaringan.

d. NETMASK=(alamat), dimana (alamat) adalah nilai subnet mask.

e. NETWORK=(alamat) , dimana (alamat) adalah address yang digunakan

untuk mengenali suatu network pada jaringan internet.

f. BROADCAST=(alamat), dimana (alamat) adalah alamat yang digunakan

untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh

host yang ada pada suatu network.

g. ONBOOT=(jawaban), dimana (jawaban) adalah salah satu dari nilai di

bawah ini :

yes : peralatan ini diaktifka pada saat boot.

no : peralatan ini tidak diaktifkan pada saat boot.

2. Konfigurasi /etc/sysconfig/network

Ketik script di bawah ini pada file /etc/sysconfig/network :

NETWORKING=yesHOSTNAME=admin

Konfigurasi di atas memperlihatkan bahwa fasilitas network pada server

ini diaktifkan. Server ini mempunyai nama admin yang memiliki gateway

Page 73: Laporan Linux Server

192.168.10.24 yang merupakan alamat IP dari kartu jaringan milik server.

Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq.

3. Konfigurasi /etc/hosts

Berikutnya tambahkan nama-nama host atau interface jaringan baik yang

terdapat pada server maupun pada komputer lain ke dalam file /etc/hosts,

sehingga akan berupa :

127.0.0.1 localhost.localdomain localhost192.168.10.24 ictcenter.net ubaid

Keterangan :

Kolom 1 adalah nomor IP.

Kolom 2 adalah FQDN (Fully Qualified Domain Name).

Kolom 3 adalah nama host.

4. Konfigurasi /etc/resolv.conf

Terakhir tentukan alamat dimana DNS server yang akan digunakan oleh

server ini berada dengan cara mengedit file /etc/resolv.conf sehingga menjadi

seperti berikut :

nameserver 192.168.10.24# ppp temp entrysearch .net

Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq. Artinya server ini

menggunakan domain .net yang berjalan pada server 192.168.10.24.

Setelah seluruh konfigurasi telah diuat, maka untuk menjalankan konfigurasi

yang baru tersebut restart layanan jaringan menggunakan perintah :

# service network restart

atau

# etc/rc.d/init.d/network restart

maka akan muncul :

Shutting down interface eth0: [ OK ]Shutting down loopback interface: [ OK ]Setting network parameters: [ OK ]Bringing up loopback interface: [ OK ]Bringing up interface eth0: [ OK ]

Jika tidak muncul kesalahan (yang ditandai dengan keterangan ok pada

setiap tahap restart), berarti langkah selanjutnya adalah menguji kartu jaringan

dengan perintah :

# ifconfig (yaitu untuk mengetahui secara jelas alamat IP)

Page 74: Laporan Linux Server

Dengan perintah ini maka muncul :

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:02:44:2C:50:03inet addr:192.168.10.24 Bcast:192.168.10.255 Mask:255.255.255.0

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:424 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:100 RX bytes:0 (0.0 b) TX bytes:66997 (65.4 Kb) Interrupt:11 Base address:0xd000

lo Link encap:Local Loopback inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0 UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1 RX packets:356 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:356 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0 RX bytes:122838 (119.9 Kb) TX bytes:122838 (119.9 Kb)

# ping 192.168.10.24 (yaitu untuk menguji alamat IP apakah sudah dapat

digunakan dalam jaringan).

Jika tidak ada yang FAILED dalam merestart Network, maka kartu jaringan

telah bekerja dengan baik.

Page 75: Laporan Linux Server

B. Konfigurasi Domain Name System (DNS) Server

1. Pendahuluan dan Konsep DNS Server

Domain Name System (DNS) server adalah suatu sistem dimana suatu alamat

IP akan dipetakan ke dalam bentuk nama dan sebaliknya sehingga memudahkan

proses komunikasi di internet.

Berikut ini akan dijelaskan proses penampilan gambar atau isi sebuah website

http://www.google.co.id. Perjalanan yang ditempuh untuk menerjemahkan IP secara

umum dapat dijelaskan seperti berikut :

1. Browser diarahkan ke situs http://www.google.co.id.

2. DNS server mencari data mengenai www.google.co.id dengan cara

menghubungi DNS server tertinggi yaitu . (dot) atau root server.

3. DNS root server menghubungi DNS server id (Top Level Domain/TLD).

4. DNS server id menghubungi DNS server co (Second Level Domain/SLD).

5. DNS server co menghubungi DNS server google.co.id.

6. DNS server yahoo.com mengenali subdomain www.google.co.id dan berhasil

menerjemahkan situs www.google.co.id ke IP 202.148.6.7.

7. IP tersebut dikirimkan kembali ke DNS server kemudian diberikan ke browser.

8. Browser mengarahkan langsung langsung ke IP 202.148.6.7 untuk

menghubungi web server http://www.google.co.id pada IP tersebut.

9. Maka gambar web akan muncul di browser.

Penelusuran Pohon DNS

2. Instalasi dan Konfigurasi BIND Sebagai DNS Server

Berkeley Internet Name Domain (BIND) adalah nama program server DNS

yang umum digunakan di internet. Konfigurasi BIND cukup sederhana dan hanya

terdiri dari dua kelompok file saja, yaitu file konfigurasi dan file master. File

konfigurasi berisi konfigurasi dasar dan daftar nama-nama zona yang dikelola dan

TLD

SLD

.com .net .org .id .de .nl .usa

root

.google

.co

.www .ftp .mail

.ac .or .net .go .sch .web

Page 76: Laporan Linux Server

file master berisi informasi zona yang bersangkutan. Semua domain akan diatur

dalam file zona.

BIND akan otomatis terinstall pada saat melakukan instalasi Linux Mandrake

9.2 sebelumnya. Jika belum terinstall lakukan langkah langkah berikut :

a. Klik logo configuration packaging install software.

Gambar Install Software

b. Lakukan pencarian pada layanan search in names dengan kata kunci bind lalu

pilih seluruh service BIND. Kemudian klik install. Pada saat proses install

berlangsung komputer akan meminta CD installer dari Linux Mandrake 9.2.

Gambar Install BIND

c. Setelah terinstall, lakukan pengeditan pada file konfigurasi di /etc/named.conf

dengan perintah # vi /etc/named.conf. Sehingga file tersebut berubah

menjadi :

// generated by named-bootconf.pl// secret must be the same as in /etc/rndc.confkey "key" { algorithm hmac-md5; secret"c3Ryb25nIGVub3VnaCBmb3IgYSBtYW4gYnV0IG1hZGUgZm9yIGEgd29tYW4K";};controls {

Page 77: Laporan Linux Server

inet 127.0.0.1 allow { any; } keys { "key"; };};options {

pid-file "/var/run/named/named.pid";directory "/var/named";/** If there is a firewall between you and

nameservers you want* to talk to, you might need to uncomment the

query-source* directive below. Previous versions of BIND

always asked* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an

unprivileged* port by default.*/// query-source address * port 53;

};// // a caching only nameserver config// zone "." {

type hint;file "named.ca";

};zone "0.0.127.in-addr.arpa" {

type master;file "named.local";

};zone "ictcenter.net" { type master; file "db.ictcenter.net";};zone "10.168.192.in-addr.arpa" { type master; file "db.192.168.10.24";};

Pada script di atas dijelaskan bahwa server ini nantinya akan

menggunakan nama domain ictcenter.net dengan alamat DNS di 192.168.10.24,

dengan alamat file zona di /var/named/db.ictcenter.net dan

/etc/named/db.192.168.10.24 Simpan konfigurasi di atas dengan

perintah esc : wq. Format /etc/named.conf terdiri dari 2 blok dasar yaitu :

1. Blok Options yang berisi kompulan opsi-opsi global untuk BIND.

2. Blok Zone yang berisi tag-tag yang digunakan untuk menentukan tipe

server untuk satu domain atau subdomain tertentu dan file zona yang

berisi konfigurasi satu domain atau subdomain tertentu.

d. Langkah konfigurasi awal sudah dilakukan. Sekarang tinggal melakukan tahap

akhir konfigurasi yaitu membuat file zona. File zona yang akan dibuat ada dua

jenis yaitu :

Page 78: Laporan Linux Server

1. Zona Forward yang berfungsi untuk mengubah nama ke dalam alamat

IP.

2. Zona Reverse yang berfungsi untuk mengubah alamat IP menjadi nama

dari sebuah domain.

File zona ini akan disimpan di direktori /var/named yang otomatis akan

dibaca oleh file /etc/named.conf saat menjalankan layanan DNS server.

e. Untuk membuat file zona forward jalankan perintah # vi

/var/named/db.ictcenter.net untuk membuat file baru. Isi dari file

tersebut adalah sebagai berikut :

@ IN SOA ns.ictcenter.net. admin.ictcenter.net.(

200022700 ; Serial 28800 ; Refresh 14400 ; Retry 3600000 ; Expire 86400 ) ; Minimum

@ IN NS ns.ictcenter.net. IN MX 10 mail.ictcenter.net.

ns IN A 192.168.10.24www IN A 192.168.10.24mail IN A 192.168.10.24ftp IN A 192.168.10.24ubaid IN A 192.168.10.24

Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq. Format file zona ini

terdiri dari kumpulan record yang berisikan keterangan yang detil tentang

sebuah domain atau subdomain. Record-record tersebut antara lain :

1. SOA (Start Of Authority) mengawali file zona, berisi data-data waktu

sebuah domain atau subdomain.

@ IN SOA ns.ictcenter.net. admin.ictcenter.net.(

200022700 ; Serial28800 ; Refresh14400 ; Retry3600000 ; Expire86400 ) ; Minimum

Keterangan :

Isian Keterangan

@Shortcut yang menyatakan nama domain yang bersesuaian dengan zona ini.

IN Kata kunci protokol INTERNETSOA Nama record SOAns.ictcenter.net Nama Server yang menangani domain ini

admin.ictcenter.netKontak administratif berupa email ubaidistrator, dalam hal [email protected]

Page 79: Laporan Linux Server

serialNomor urut yang dibangkitkan setiap kali ada perubahan konfigurasi

refreshInterval yang digunakan Secondary Server untuk mengontak Primary Server

retryWaktu tunggu yang digunakan oleh Secondary Server bila Primary Server down atau crash

expire Masa berlaku zona untuk Secondary Server tanpa harus melakukan refresh pada Primary Server jika down

minimumNilai default untuk masa berlaku data yang disimpan dalam cache

Di dalam BIND, semua waktu untuk serial, refresh, retry, expire

dan minimum diacu dalam satuan detik. Namun dapat dilakukan konversi

ke satuan waktu lain, seperti diperlihatkan tabel berikut :

Detik Waktu Lain Keterangan60 1M 1 Menit1800 30M 30 Menit3600 1H 1 Jam10800 3H 3 Jam21600 6H 6 Jam43200 12H 12 jam86400 1D 1 Hari259200 3D 3 Hari604800 1W 1 Minggu31536000 365D 365 Hari

2. NS, menyatakan Name Server yang berlaku.

@ IN NS ns.ictcenter.net.

3. A, menyatakan Address Internet atau alamat IP dari mesin yang ditangani

oleh DNS ini proses penerjemahan namanya.

ns IN A 192.168.10.24

4. CNAME, menyatakan nama Alias (Canonical Name). Contoh berikut ini

menyatakan bahwa mail adalah nama alias dari ns.ictcenter.net.

mail IN CNAME ns.ictcenter.net.

5. MX, menyatakan Mail Exchanger, digunakan untuk menunjuk mail

server yang menangani email domain atau subdomain ini.

IN MX 10 mail.ictcenter.net.

f. Langkah selanjutnya adalah membuat file zona reverse yaitu dengan

menjalankan perintah # vi /var/named/db.192.168.10.24 yang

akan membuat file baru di direktori /etc/named. Isi dari file ini adalah

sebagai berikut :

Page 80: Laporan Linux Server

@ IN SOA ns.ictcenter.net. root.localhost.( 200022700 ; Serial 28800 ; Refresh 14400 ; Retry 3600000 ; Expire 86400 ) ; MinimumIN NS ns.ictcenter.net.

24 IN PTR ns.ictcenter.net.24 IN PTR www.ictcenter.net.24 IN PTR ftp.ictcenter.net.24 IN PTR mail.ictcenter.net.24 IN PTR ubaid.ictcenter.net.

Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq. Pada dasarnya

record-record pada zona ini tidak jauh berbeda dengan record pada zona forward

hanya saja terdapat record untuk PTR yang menyatakan pointer yaitu pemetaan

bahwa IP 192.168.10.24 dipetakan ke nama domain ictcenter.net.

g. Setelah semua file zona dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menjalankan

DNS server melalui service named caranya dengan menjalankan perintah :

# service named restart

atau # /etc/rc.d/init.d/named restart

maka akan muncul :

Stopping named: [ OK ]Starting named: [ OK ]

h. Jika telah muncul status ok pada saat me-restart service named berarti

konfigurasi DNS yang baru sudah berjalan. Namun, jika muncul status failed

atau gagal berarti masih terdapat kekeliruan dalam mengkonfigurasi DNS.

3. Pengujian DNS Server

Untuk menguji server DNS yang telah dikonfigurasi apakah sudah dapat

dijalankan atau sudah tepat, maka digunakan tool nslookup untuk mengetahuinya.

Pengujian harus dilakukan pada zona forward dan zona reverse.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Jalankan perintah # nslookup www.ictcenter.net untuk menguji zona

forward untuk host www, maka akan muncul :

[root@ubaid / ]# nslookup www.ictcenter.netNote : nslookup is deprecate and may be removed from future releases. Consider using the ‘dig’ or ’host’ programs instead. Run nslookup with the ‘-sil[ent]’ option to prevent this message from appearing.> www.ictcenter.netServer : 192.168.10.24Address : 192.168.10.24#53

www.ictcenter.net canonical name = ns.ictcenter.net

Page 81: Laporan Linux Server

Name : ns.ictcenter.netAddress : 192.168.10.24[root@ubaid / ]#

Jika muncul seperti dengan yang di atas, maka host www yang bekerja

di domain ictcenter.net sudah berjalan dengan baik. Untuk semua host seperti:

mail, ftp dan admin langkahnya hampir sama. Untuk lebih memastikan lagi

gunakan perintah ping. Bila terlihat seperti di bawah ini berarti sudah bekerja

dengan baik.

[root@ubaid / ]# ping www.ictcenter.netping -c 5 -s 56 -i 1 ns.ictcenter.net 2>&1PING ns.ictcenter.net (192.168.10.24) 56(84) bytes of data.64 bytes from ubaid (192.168.10.24): icmp_seq=1 ttl=64 time=0.020 ms64 bytes from ubaid (192.168.10.24): icmp_seq=2 ttl=64 time=0.029 ms64 bytes from ubaid (192.168.10.24): icmp_seq=3 ttl=64 time=0.029 ms64 bytes from ubaid (192.168.10.24): icmp_seq=4 ttl=64 time=0.028 ms64 bytes from ubaid (192.168.10.24): icmp_seq=5 ttl=64 time=0.029 ms

--- ns.ictcenter.net ping statistics ---5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 3999msrtt min/avg/max/mdev = 0.020/0.027/0.029/0.003 ms[root@ubaid / ]#

2. Jalankan perintah # nslookup 192.168.10.24 untuk menguji zona

reverse,. maka akan muncul :

[root@ubaid / ]# nslookup 192.168.10.24Note : nslookup is deprecate and may be removed from future releases. Consider using the ‘dig’ or ’host’ programs instead. Run nslookup with the ‘-sil[ent]’ option to prevent this message from appearing.> 192.168.10.24Server : 192.168.10.24Address : 192.168.10.24#53

31.10.168.192.in-addr.arpa name = ns.ictcenter.net[root@ubaid / ]#

Jika muncul seperti di atas, maka zona reverse yang telah dibuat sudah

berjalan dengan baik.

Page 82: Laporan Linux Server

C. Konfigurasi Web Server

1. Pendahuluan Web Server

Web server adalah suatu layanan pengolahan dan penyimpanan suatu situs

web yang telah di-upload ke komputer server sehingga komputer client akan dapat

mem-browse-nya untuk mencari informasi dan menggunakan layanan web tersebut.

Dengan adanya web server, suatu situs web dapat diakses dengan

menggunakan browser tertentu sehingga situs web tersebut dapat ditampilkan di

browser.

Apache 2 sebagai server HTTP atau web merupakan software untuk

pengelolaan dan pembangunan web server. Program ini merupakan program web

server yang paling populer di dunia internet. Linux Mandrake 9.2 menyertakan

program ini pada installernya. Apache berasal dari kalimat ”A patchy web server”

yang artinya server web yang kode-kode programnya agak sulit dimengerti

dan ditelusuri. Meskipun demikian, kinerja dari Apache 2 ini terbukti cukup baik

dan tangguh. Apache 2 juga mampu melayani web dinamis yang mendukung bahasa

pemrograman PHP dan database SQL (MySQL dan PostgreSQL). Sehingga web

administrator akan lebih terbantu dengan adanya program ini.

2. Instalasi dan Konfigurasi Apache 2 sebagai Web Server

Untuk melakukan instalasi software web server dapat dilakukan dengan

menggunakan tool grafis install software. Namun Apache 2 sebagai software web

server akan otomatis terinstall saat dilakukan proses instalasi Linux Mandrake 9.2.

Jika belum, lakukan instalasi dengan langkah sebagai berikut :

a. Klik logo configuration packaging install software.

Gambar Install Software

b. Lakukan pencarian pada layanan search in names dengan kata kunci apache lalu

pilih Apache 2 beserta modul pendukungnya seperti ; common, manual, php,

mysql dan lain-lain jika diperlukan. Kemudian klik install. Pada saat proses

Page 83: Laporan Linux Server

install berlangsung komputer akan meminta CD installer dari Linux Mandrake

9.2.

Gambar Install Apache 2 beserta Modul-Modulnya

c. Untuk konfigurasi awal kita mulai dari men-setting file httpd2.conf yang

merupakan file konfigurasi utama dari Apache 2. Caranya dengan menjalankan

perintah pada konsole yaitu # vi

/etc/httpd/2.0/conf/httpd2.conf. Lakukan pengeditan mengenai

infomasi server name yang tadinya localhost berubah menjadi ns.ictcenter.net.

Atau seperti yang terlihat di bawah ini (hanya sebagian) :

ServerRoot /etc/httpd/2.0ServerName ns.ictcenter.netLockFile /etc/httpd/httpd.lockPidFile /var/run/httpd.pidErrorLog logs/error_logLogLevel warnDocumentRoot /var/www/html

Mengenai konfigurasi di atas, disebutkan bahwa server root dari apache

ini berada di direktori /etc/httpd/2.0. Sedangkan nama servernya adalah

ns.ictcenter.net yang memiliki dokumen utama untuk penyimpanan web di

direktori /var/www/html.

Di dalam file httpd2.conf ini sebenarnya terdapat banyak sekali

parameter-parameter yang fungsinya untuk me-load modul-modul tambahan

untuk konfigurasi Apache ini. Termasuk salah satunya mengenai modul PHP

yang umum digunakan oleh para web desainer.

d. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq.

e. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengeditan mengenai hak akses dari

direktori /var/www/html yang berada di file commonhttpd.conf. Caranya dengan

menjalankan perintah # vi /etc/httpd/2.0/conf/commonhttpd.conf.

Page 84: Laporan Linux Server

Edit untuk direktori root menjadi direktori /var/www/html sehingga menjadi

seperti di bawah ini (hanya sebagian) :

#Restricted set of options<Directory /var/www/html> Options -All -Multiviews AllowOverride All <IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all </IfModule></Directory>

Direktori ini disetting /var/www/html agar direktori ini bisa diakses

oleh semua pengguna dalam jaringan. Tidak hanya itu, untuk dokumen root dari

web server ini juga harus diaktifkan dan mengarah di direktori

/var/www/html sehingga terdapat parameter seperti di bawah ini :

DocumentRoot /var/www/html

Di dalam file commonhttpd.conf ini sebenarnya terdapat banyak sekali

direktori yang diset untuk konfigurasi apache ini. Web server ini sebenarnya

dijalankan oleh user dan group apache sehingga bila ingin menyimpan web dan

supaya dapat mem-browse-nya, maka ganti kepemilikan folder web tersebut ke

dalam user dan group apache. Tetapi hal pokok dari konfigurasi tersebut adalah

mengenai direktori /var/www/html dan dokumen root seperti di atas. Simpan

konfigurasi tersebut dengan perintah esc : wq.

f. Sekarang beralih pada konfigurasi tahap akhir, yaitu mengenai virtual host.

Dalam pembangunan web server kali ini akan diterapkan konsep virtual host

berbasis nama, artinya hanya dengan satu alamat IP dan satu program server

saja, server web dapat menyelenggarakan layanan web untuk banyak host atau

domain seperti ; www, mail, ftp dan lain-lain (Name-based). Ada juga dengan

banyak alamat IP untuk masing-masing alamat IP tersebut digunakan hanya

untuk melayani satu host saja (IP-based). Sehingga lakukan penambahan

tag/script untuk konfigurasi host www di direktori /var/www/html. Jalankan

perintah # vi /etc/httpd/2.0/conf/vhost/Vhost.conf,

sehingga menjadi seperti :

NameVirtualHost 192.168.10.24<VirtualHost 192.168.10.24>ServerName www.ictcenter.netDocumentRoot /var/www/html</VirtualHost>

Konfigurasi di atas diarahkan pada server www.ictcenter.net yang

dokumen rootnya mengarah ke direktori /var/www/html yang beralamat di

192.168.10.24. Simpan konfigurasi tersebut dengan perintah esc : wq.

Page 85: Laporan Linux Server

g. Setelah seluruh konfigurasi dilakukan, jalankan service httpd yang baru dengan

cara menjalankan perintah :

# service httpd restart

atau # /etc/rc.d/init.d/httpd restart

Sehingga muncul :

Shutting down httpd2: [ OK ]Starting httpd2: [ OK ]

h. Setelah menunjukkan informasi ok seperti yang di atas, maka konfigurasi

apache yang baru telah berjalan.

3. Pengujian Web Server

Untuk melakukan pengujian mengenai hasil dari web server ini dapat

dilakukan melalui web browser konqueror. Caranya dengan klik logo

networking www Konqueror Web Browser. Ketik alamat

http://www.ictcenter.net maka akan muncul :

http://www.ictcenter.net

Jika telah muncul halaman web seperti gambar di atas, maka web server telah

dapat berjalan dengan baik. Untuk memeriksa service PHP apakah sudah berjalan

dengan baik, buatlah file baru yaitu index.php untuk mengetahui seluruh informasi

dari PHP.

Caranya dengan menjalankan perintah

# vi /var/www/html/index.php. Ketik script dibawah ini :

<?phpinfo();?>

Setelah itu, simpan script tersebut dengan perintah esc : wq. Ulangi

pemanggilan halaman web untuk alamat http://www.ictcenter.net pada Konqueror

Web Browser. Sehingga muncul :

Page 86: Laporan Linux Server

PHP Info

Setelah muncul seperti gambar di atas maka seluruh modul PHP dalam web

server telah berjalan dengan baik.

D. Konfigurasi File Transfer Protocol (FTP) Server

1. Pendahuluan FTP Server

FTP server adalah suatu layanan yang digunakan untuk mentransfer file dari

satu mesin ke mesin yang lain. Server FTP memungkinkan saling mengirim dan

mengambil file atau data antara satu komputer dengan komputer lain di dalam

sebuah jaringan.

Server FTP melakukan otentikasi semua pengguna yang meminta koneksi

kepadanya. Server FTP dapat dikonfigurasi untuk menerima koneksi hanya dari

pengguna yang telah mempunyai account pada sistem yang menjalankan server

FTP, atau dapat dikonfigurasi untuk menerima koneksi dari semua komputer melalui

fasilitas yang dikenal sebagai anonymous FTP. Pada pembangunan FTP server kali

ini akan disetting dengan sistem user account atau otentikasi user yang sudah ada

pada sistem linux.

2. Instalasi dan Konfigurasi ProFTPD Sebagai FTP Server

Untuk melakukan instalasi software FTP server dapat dilakukan dengan

menggunakan tool grafis install software. Namun ProFTPD sebagai software FTP

server akan otomatis terinstall saat dilakukan proses instalasi Linux Mandrake 9.2.

Jika belum, lakukan instalasi dengan langkah sebagai berikut :

a. Klik logo configuration packaging install software.

Page 87: Laporan Linux Server

Gambar Install Software

b. Lakukan pencarian pada layanan search in names dengan kata kunci ftp lalu

pilih Proftpd dan lftp sebagai command line saat mengakses FTP server melalui

mode teks. Kemudian klik install. Pada saat proses install berlangsung komputer

akan meminta CD installer dari Linux Mandrake 9.2.

Gambar Install ProFTPD

c. Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada file proftpd.conf di

direktori /etc dengan menjalankan perintah # vi /etc/proftpd.conf

sehingga menjadi seperti di bawah ini :

ServerName "ftp.ictcenter.net"ServerType standaloneDefaultServer on

AllowStoreRestart on

Port 21

Umask 002

Page 88: Laporan Linux Server

MaxInstances 30

User ftpGroup ftp

#DefaultRoot ~

<Directory /home/ubaid> AllowOverwrite on</Directory>

PersistentPasswd off

# DefaultRoot /home/foo foo

d. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq.

e. Buat terlebih dahulu virtual host untuk server ftp.ictcenter.net yang memiliki

dokumen root di direktori /home/ubaid. Dengan menjalankan perintah

# vi /etc/httpd/2.0/conf/vhost/Vhost.conf, tambahkan

script berikut di bawahnya :

<VirtualHost 192.168.10.24>ServerName ftp.ictcenter.netDocumentRoot /var/www/html/mail</VirtualHost>

f. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq.

g. Kemudian restart layanan httpd dengan cara :

[root@admin / ]# service httpd restart

Shutting down httpd2: [ OK ]Starting httpd2: [ OK ][root@ubaid / ]#

h. Setelah konfigurasi di atas selesai dilakukan, jalankan layanan FTP server

dengan menjalankan perintah # service proftpd restart pada

konsole maka muncul :

Shutting down proftpd: [ OK ]Starting proftpd: [ OK ]

Berarti layanan FTP sudah siap digunakan dan pasti bekerja dengan baik

3. Pengujian FTP Server

Pengujian layanan FTP secara lokal pada server dapat dilakukan dengan 2

cara. Cara yang pertama yaitu dengan mengakses ftp melalui konsole / mode teks,

lalu cara yang kedua adalah melalui web browser lokal.

a. Melalui konsole / mode teks

Berikut ini adalah sesi FTP menggunakan tool ftp pada shell Linux untuk

login sebagai pengguna ubaid :

[root@ubaid / ]# ftp ftp.ictcenter.net

Page 89: Laporan Linux Server

Connected to ftp.ictcenter.net (192.168.10.24).Name (ftp.ictcenter.net: root): ubaid331 Please specify the password.Password :230 Login sucessful. Have fun.Remote system type is UNIX.Using binary mode to transfer files.ftp>bin200 Switching ti Binary mode.ftp>bye221 Goodbye.[root@admin / ]#

Sesi di atas menunjukkkan bahwa FTP server sudah berjalan dengan baik.

b. Melalui web browser lokal

1. Caranya dengan membuka web browser Konqueror pada menu networking.

2. Ketikkan alamat ftp.ictcenter.net, kemudian akan muncul kotak login.

Gambar Login FTP Server

3. Ketikkan username ubaid dan passwordnya ubaid lalu ok.

4. Maka kita sudah masuk di layanan FTP dari domain ictcenter.net.

Gambar Layanan FTP

Page 90: Laporan Linux Server

E. Konfigurasi Mail Server

1. Pendahuluan Mail Server

Mail server yaitu sebuah server untuk surat elektronik (email) yang digunakan

untuk mengatur, mengambil dan mengirimkan email kepada para pengguna lokal

atau orang-orang yang berada di lingkungan server.

Terdapat dua protokol utama yang digunakan untuk memberikan layanan

email, yaitu SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) agar client dapat mengirim

email dan IMAP (Internet Mail Application Protocol) agar client dapat menerima,

mengambil dan membaca email.

Konfigurasi yang sedikit sulit adalah mempersiapkan potokol SMTP agar

bekerja dengan baik. Software yang menjalankan fungsi SMTP disebut dengan Mail

Transfer Agent (MTA). MTA yang paling banyak digunakan di lingkungan Linux

adalah Sendmail, Qmail dan Postfix.

2. Instalasi dan Konfigurasi Mail Server

A. Konfigurasi SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

Linux Mandrake 9.2 menyertakan Sendmail sebagai MTA default untuk

menyampaikan pesan-pesan email, baik yang ditujukan kepada user-user pada

jaringan yang sama. Mta lain seperti Qmail dan Postfix dapat melakukan hal

yang sama danberjalan dengan baik di Linux tetapi kebanyakan administrator

masih memilih Sendmail sebagai MTA untuk digunakan di dalam jaringan

mereka karena ketangguhan dan skalabilitas.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menginstall Send mail

menggunakan tool grafis, lalu dilanjutkan dengan mengkonfigurasi file-filenya.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Menginstall Sendmail menggunakan tool grafis. Klik logo

configuration packaging install software. Lakukan pencarian pada

layanan search in names dengan kata kunci Sendmail lalu pilih semua

program Sendmail yang ada. Kemudian klik install. Pada saat proses install

berlangsung komputer akan meminta CD installer dari Linux Mandrake 9.2.

Sebelumnya lakukan remove terhadap software MTA lainnya jika ada

seperti Postfix atau Qmail, karena jika tidak diremove maka akan ada dua

jenis MTA yang menyebabkan crash/tabrakan sehingga MTA tidak akan

dapat berjalan dengan baik.

Page 91: Laporan Linux Server

Install Sendmail

2. Setelah dilakukan penginstallan, langkah selanjutnya adalah

mengkonfigurasi file sendmail.mc yang merupakan file konfigurasi utama.

Jalankan perintah # vi /etc/mail/sendmail.mc. Ubah

masquerade_as dari localhost .localdomain menjadi

domain komputer server yaitu ictcenter.net. Sehingga akan menjadi :

divert(-1)dnl This is the macro config file used to generate the /etc/sendmail.cfdnl file. If you modify the file you will have to regenerate thednl /etc/sendmail.cf by running this macro config through the m4dnl preprocessor:dnldnl m4 /etc/sendmail.mc > /etc/sendmail.cfdnldnl You will need to have the sendmail-cf package installed for this todnl work.include(`../m4/cf.m4')dnldefine(`confDEF_USER_ID',``mail:mail'')dnlOSTYPE(`linux')dnlundefine(`UUCP_RELAY')dnlundefine(`BITNET_RELAY')dnldefine(`confALIAS_WAIT', `30')dnldefine(`confTO_CONNECT', `1m')dnldefine(`confTRY_NULL_MX_LIST',true)dnldefine(`confDONT_PROBE_INTERFACES',true)dnldefine(`PROCMAIL_MAILER_PATH',`/usr/bin/procmail')dnldnl define delivery mode: interactive, background, or queueddnl define(`confDELIVERY_MODE', `i')MASQUERADE_AS(`ictcenter.net')dnlFEATURE(`limited_masquerade')dnlFEATURE(`masquerade_envelope')dnl

Page 92: Laporan Linux Server

FEATURE(`smrsh',`/usr/sbin/smrsh')dnlFEATURE(mailertable)dnldnl virtusertable: redirect incoming mail to virtual domain to particular user or domain FEATURE(`virtusertable',`hash -o /etc/mail/virtusertable')dnldnl genericstable: rewrite sender address for outgoing mail FEATURE(genericstable)dnlFEATURE(always_add_domain)dnlFEATURE(redirect)dnlFEATURE(use_cw_file)dnlFEATURE(local_procmail)dnlFEATURE(`access_db')dnlFEATURE(`blacklist_recipients')dnlFEATURE(`relay_based_on_MX')dnldnl FEATURE(dnsbl, `blackholes.mail-abuse.org', `Rejected - see http://www.mail-abuse.org/rbl/')dnldnl FEATURE(dnsbl, `dialups.mail-abuse.org', `Dialup - see http://www.mail-abuse.org/dul/')dnldnl FEATURE(dnsbl, `relays.mail-abuse.org', `Open spam relay - see http://www.mail-abuse.org/rss/')dnlFEATURE(`delay_checks')dnlFEATURE(`stickyhost')dnldnl SASL Configurationdnl extract from http://www.sendmail.org/~ca/email/auth.htmldnldnl Next two lines are for SMTP AuthenticationTRUST_AUTH_MECH(`LOGIN PLAIN')dnldefine(`confAUTH_MECHANISMS', `LOGIN PLAIN')dnldnldnl Next line stops sendmail from allowing auth without encryptiondefine(`confAUTH_OPTIONS', `A p y')dnldnldnl STARTTLS configurationdnl extract from http://www.sendmail.org/~ca/email/starttls.htmldnldefine(`CERT_DIR', `/etc/ssl/sendmail')dnldefine(`confCACERT_PATH', `CERT_DIR')dnldefine(`confCACERT', `CERT_DIR/CAcert.pem')dnldefine(`confSERVER_CERT', `CERT_DIR/MYcert.pem')dnldefine(`confSERVER_KEY', `CERT_DIR/MYkey.pem')dnldefine(`confCLIENT_CERT', `CERT_DIR/MYcert.pem')dnldefine(`confCLIENT_KEY', `CERT_DIR/MYkey.pem')dnldnldnl Uncomment next lines to hide identity of mail servedefine(`confPRIVACY_FLAGS',`goaway,restrictqrun,restrictmailq')dnl

Page 93: Laporan Linux Server

dnl define(`confSMTP_LOGIN_MSG', `$j server ready at $b')dnlMAILER(smtp)dnlMAILER(procmail)dnl

Konfigurasi masquerade dimaksudkan untuk memberikan nama

domain saat pengiriman email. Misalnya : [email protected],

[email protected] dan lain-lain. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah

esc : wq.

3. Selanjutnya tentukan nama domain yang emailnya dapat dikelola. Nama

domain tersebut dimasukkan ke dalam file local-host-names. Jalankan

perintah # vi /etc/mail/local-host-names. Sehingga berubah

menjadi seperti :

# local-host-names - include all aliases for your machine here.ictcenter.net

Baris di dalam file local-host-names di atas memungkinkan sendmail

digunakan untuk mengelola email yang ditujukan ke account di dalam

domain ictcenter.net. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq.

4. Setelah itu, tentukan batasan domain mana yang emailnya dapat direlay

(diteruskan). Caranya dengan menambahkan baris ictcenter.net relay pada

file access. Jalankan perintah # vi /etc/mail/access. Sehingga

menjadi seperti :

# Check the /usr/share/doc/sendmail-8.12.9/README.cf file for a description# of the format of this file. (search for access_db in that file)# The /usr/share/doc/sendmail-8.12.9/README.cf is part of the sendmail-doc# package.## by default we allow relaying from localhost...localhost.localdomain RELAYlocalhost RELAY127.0.0.1 RELAYictcenter.net RELAY

Baris di dalam file access di atas menyatakan bahwa email dari

localhost akan dilanjutkan atau direlay. Email yang datang dari domain

ictcenter.net juga akan direlay oleh server. Simpan konfigurasi di atas

dengan perintah esc : wq.

5. Agar konfigurasi yang telah dilakukan dapat bekerja, resart service sendmail

dengan menjalanka perintah :

# service sendmail restart

Page 94: Laporan Linux Server

Atau # /etc/rc.d/init.d/sendmail restart

Sehingga muncul :

Shutting down sendmail: [ OK ]Shutting down sm-client: [ OK ]Starting sendmail: [ OK ]Starting sm-client: [ OK ]

6. Setelah menunjukkan informasi ok seperti yang di atas, maka konfigurasi

sendmail yang baru telah berjalan.

B. Konfigurasi IMAP (Internet Mail Application Protocol)

Dengan adanya SMTP, client dapat mengirim email tetapi untuk

mengambil dan menerima email dari sever slient memrlukan protokol IMAP.

IPAM digunakan untuk mengambil email oleh aplikasi email berbasis web.

IMAP merupakan bagian dari master server xinetd.

Pada dasarnya untuk mengkonfigurasi dan menginstall protokol ini dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Menginstall Imap menggunakan tool grafis. Klik logo configuration

packaging install software. Lakukan pencarian pada layanan search in

names dengan kata kunci Imap lalu pilih semua program Imap yang ada.

Kemudian klik install. Pada saat proses install berlangsung komputer akan

meminta CD installer dari Linux Mandrake 9.2.

Install IMAP

2. Setelah dilakukan penginstalan aktifkan service IMAP dengan menjalankan

perintah :

# chkconfig imap on

Maka layanan Imap sudah otomatis aktif pada server xinetd

3. Untuk menjalankan konfigurasi yang baru dari server xinetd tadi, karena

terdapat tambahan Imap, restart service xinetd dengan menjalankan perintah

# service xinetd restart

Page 95: Laporan Linux Server

atau # /etc/rc.d/init.d/xinetd restart

maka akan muncul :

Stopping xinetd: [ OK ]Starting xinetd: [ OK ]

4. Setelah menunjukkan informasi ok seperti yang di atas, maka Imap telah

berjalan.

C. Konfigurasi Web Client (SquirrelMail 1.2.8)

Layanan email berbasis web sangat diperlukan karena akan memudahkan

client dalam mengelola emailnya mulai dari pengiriman, penerimaan dan lain-

lain. Terkadang untuk membuat suatu web mail untuk client sangat sulit,

pasalnya web ini harus tampil komunikatif dengan client. Untuk lebih

membantu seorang administrator dalam membangun webmail,maka ada suatu

program yang dapat menghasilkan suatu webmail yang bagus. Program tersebut

adalah SquirrelMail 1.2.8. program/web ini mempunyai tampilan yang bagus,

serbaguna mudah dalam pengelolaan serta komunikatif.

Untuk memulai mengkonfigurasinya harus disediakan dahulu file master

SquirelMail 1.2.8. file ini tidak terdapat pada CD installer Linux Mandrake 9.2

sehinggga harus men-download dahulu dari internet. Setelah mendapatkan

filenya, maka langkah-langkah konfigurasinya dalah sebagai berikut :

1. Buat terlebih dahulu virtual host untuk server mail.ictcenter.net yang

memiliki dokumen root di direktori /var/www/html/mail. Dengan

menjalankan perintah

# vi /etc/httpd/2.0/conf/vhost/Vhost.conf, tambahkan

script berikut di bawahnya :

<VirtualHost 192.168.10.24>ServerName mail.ictcenter.netDocumentRoot /var/www/html/mail</VirtualHost>

2. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq.

3. Kemudian restart layanan httpd dengan cara :

[root@admin / ]# service httpd restart

Shutting down httpd2: [ OK ]Starting httpd2: [ OK ][root@ubaid / ]#

4. Selanjutnya ekstrak file master SquirrelMail tersebut dengan perintah :

# tar zxvf squirrelmail-1.2.8.tar

5. Lalu pindahkan hasil ekstrakkan tersebut di direktori /var/www/html/mail

dengan perintah :

Page 96: Laporan Linux Server

# mv squirrelmail-1.2.8.tar /var/www/html/mail

6. Setelah itu berpindahlah ke direktori /var/www/html/mail dengan perintah :

# cd /var/www/html/mail

7. Buatlah direktori baru bernama file untuk tempat file attachement di

direktori /var/www/html/mail dengan perintah :

# mkdir /var/www/html/mail/file

8. Lakukan konfigurasi Squirrel mail dengan menjalankan perintah #

./configure di dalam folder tempat mengekstrak squirrel tadi yaitu di

/var/www/html/mail

9. Maka akan muncul :

SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.2.0)---------------------------------------------------------Main Menu --1. Organization Preferences2. Server Settings3. Folder Defaults4. General Options5. Themes6. Address Books (LDAP)7. Message of the Day (MOTD)8. Plugins9. Database

D. Set pre-defined settings for specific IMAP servers

C. Turn color onS Save dataQ Quit

Command >>

10. Tentukan nama domain dengan cara pilih ketik angka 2 lalu tekan enter.

Lalu angka 1 enter. Isikan nama domain komputer server dengan

ictcenter.net lalu tekan enter.

The domain name is the suffix at the end of all email addresses. Iffor example, your email address is [email protected], then your domainwould be myorg.com.

[localhost]: ictcenter.net

11. Sehingga akan muncul :

SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.2.0)---------------------------------------------------------Server Settings1. Domain : ictcenter.net2. IMAP Server : localhost3. IMAP Port : 1434. Use Sendmail/SMTP : SMTP6. SMTP Server : localhost

Page 97: Laporan Linux Server

7. SMTP Port : 258. Authenticated SMTP : false9. POP Before SMTP : false10. Server : courier11. Invert Time : false12. Delimiter : .

R Return to Main MenuC. Turn color onS Save dataQ Quit

Command >>

Lalu simpan dengan mengetik s enter dan kembali ke menu utama dengan

mengetik r enter.

12. Selanjutnya tentukan ke mana folder attachement disimpan. Pada langkah

awal tadi telah disebutkan mengenai pembuatan direktori baru yang

bernama file untuk menyimpannya. Pada menu awal ketik 4 enter lalu 3

enter. Ganti folder attachement dengan mengetik ../file/ lalu tekan enter dan

simpan dengan mengetik s enter. Maka akan muncul :

SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.2.0)---------------------------------------------------------General Options1. Default Charset : iso-8859-12. Data Directory : ../data/3. Attachment Directory : ../file/4. Directory Hash Level : 05. Default Left Size : 1506. Usernames in Lowercase : false7. Allow use of priority : true8. Hide SM attributions : false9. Allow use of receipts : true10. Allow editing of identity : true11. Allow server thread sort : false12. Allow server-side sorting : false14. Allow server charset search : true

R Return to Main MenuC. Turn color onS Save dataQ Quit

Command >>

13. Kembali ke menu awal dengan peintah r. Lakukan pengentrian service Imap

yang dipakai dengan mengetik d enter lalu isikan courier. Lalu tekan enter,

dan enter lagi.

14. Simpan dengan perintah s enter, maka konfigurasi Squirrel Mail sudah

selesai. Tekan q enter untuk keluar.

Page 98: Laporan Linux Server

15. Langkah selanjutnya adalah mengganti kepemilikan dari folder

/var/www/html/mail menjadi milik apache karena apache yang bertindak

sebagai user yang menjalankan service web server, caranya dengan

menjalankan perintah :

# chown –R apache.apache /var/www/html/mail

16. Maka selesailah sudah konfigurasi web mail client.

3. Pengujian Mail Server

Untuk melakukan pengujian cobalah buka web browser Konqueror ketik

http://mail.ictcenter.net, maka akan muncul sebagai berikut :

Login SquirrelMail

Di sini akan dijumpai halaman login. Masukkan username dan password

ubaid kemudian klik tombol login, lalu akan muncul tampilan seperti pada gambar

berikut ini.

Aplikasi Web SquirrelMail

Aplikasi web SquirrelMail cukup mudah digunakan. Client dapat mengirim

email, memeriksa email yang masuk dan mengatur email yang dimiliki. Bahkan

dapat diganti beberapa konfigurasi tampilan, misalnya ; mengubah bahasa yang

digunakan menjadi bahasa Indonesia. Klik link option dan lakukan perubahan sesuai

Page 99: Laporan Linux Server

keperluan. Untuk keluar dari aplikasi web tersebut hanya dengan klik link logout

yang terdapat pada pojok kanan atas.

F. Konfigurasi Samba Server

1. Pendahuluan

Samba adalah program aplikasi yang meng-implementasikan protocol

server message blok (smb) dilingkungan linux. Samba dapat menjadi jembatan

untuk mengatasi masalah komunikasi antar jaringan, baik dalam lingkungan

linux maupun platform lainya. Secara umum samba mempunyai beberapa

komponen antara lain:

1. smbd, yaitu samba daemon yang melayani file dan printer bagi klien seperti

windows ataupun LAN Manager.

2. nmbd, yaitu samba daemon yang melayani name server NetBIOS dan

fungsi-fungsi NetBIOS.

3. smbclient, yaitu program yang mengatur program aplikasi client layaknya ftp

service yang berfungsi untuk mengakses file atau printer yang di share pada

windows.

4. smbpasswd, yaitu sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai password yang

terenkripsi, baik dalam samba itu sendiri maupun untuk koneksi ke system

operasi lainnya.

2. Setting Samba

Konfigurasi server smb diatur dalam file smb.conf yang terdapat dalam

direktori /etc/samba. Isi file smb.conf dapat dibagi menjadi beberapa bagian

utama. Berikut ini adalah bagian-bagian utama file smb.conf:

1. [global]: menentukan konfigurasi umum server smb.

2. [home]: menetukan perlakuan terhadap login user.

3. [netlogon]: menentukan direktori bersama untuk mnyimpan script login user.

4. [profiles]: menentukan direktori bersama untuk menyimpan informasi logon

domain.

5. [printers]: menetukan pengaturan penggunaan printer.

Untuk mengkonfigurasi smb.conf ketik perintah:

#vi /etc/samba/smb.conf

Akan muncul isi file smb.conf yang digunakan untuk

menjalankan server smb sebagai server domain.

[global]

workgroup = ubaid

server string = Samba Server

Page 100: Laporan Linux Server

hosts allow = 192.168.0. 127.

printcap name = /etc/printcap

load printers = yes

guest account = pcguest

max log size = 50

security = user

encrypt passwords = yes

smb passwd file = /etc/samba/smbpasswd

local master = no

os level = 33

domain master = yes

preferred master = yes

domain logons = yes

logon script = login.bat

wins support = yes

dns proxy = no

[homes]

comment = Home Directories

browseable = no

writable = yes

[netlogon]

comment = Network Logon Service

path = /home/netlogon

guest ok = yes

writable = no

share modes = no

Kemudian simpan dengan perintah esc :wq.

Setelah konfigurasi file smb.conf selesai, langkahs elanjunya yaitu merestart

samba dengan perintah:

# service smb restart

Shutting down SMB services: [ OK ]

Shutting down NMB services: [ OK ]

Starting SMB services: [ OK ]

Starting NMB services: [ OK ]

Page 101: Laporan Linux Server

3. Menjalankan Samba server

Sebelum menjalankan server samba sebaiknya periksa terlebih dahulu file

konfigurasi sbm.conf dengan perintah:

#testparm

Load smb config files from /etc/samba/smb.conf

Processing section "[homes]"

Processing section "[netlogon]"

Processing section "[printers]"

Loaded services file OK.

Server role: ROLE_DOMAIN_PDC

Press enter to see a dump of your service definitions

# Global parameters

[global]

workgroup = UBAID

server string = Samba Server

log file = /var/log/samba/%m.log

max log size = 50

socket options = TCP_NODELAY SO_RCVBUF=8192

SO_SNDBUF=8192

printcap name = /etc/printcap

domain logons = Yes

os level = 33

preferred master = Yes

local master = No

domain master = Yes

dns proxy = No

wins support = Yes

hosts allow = 192.168.0. 127.[homes]

comment = Home Directories

read only = No

browseable = No

[netlogon]

comment = Network Logon Service

path = /home/netlogon

guest ok = Yes

share modes = No

Page 102: Laporan Linux Server

[printers]

comment = All Printers

path = /var/spool/samba

printable = Yes

browseable = No

G. Konfigurasi Computer Client

Setelah computer server kita sudah terkonfigurasi dengan baik, langkah

selanjutnya yaitu menkonfigurasi computer klien. Computer klien yang kita pakai

menggunakan OS windows xp professional. Konfigurasi computer klien antara lain:

1. Klik kanan pada My Network Places – properties.

Gambar Klik kanan My Network Place

2. Kemudian klik kanan pada Local Area Conection – properties.

Gambar My Network Place

3. Muncul tampilan Local Area Connection Properties. Pada tab general pilih Internet

Protocol (TCP/IP) – properties.

Page 103: Laporan Linux Server

Gambar Local Area Network Properties

4. Pada jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties, pilih radio button Use the

following ip address. Kemudian isikan nomor ip seperti gambar.

Gambar Penomoran IP Address

5. Klik OK

H. Menjalankan Web Server, Mail Server, Dan Ftp Server Pada Computer Klient

Sebelum memulai pengetesan server yang telah kita buat melalui computer klient,

pastikan computer server dan computer klient saling terhubung.

1. Mencoba Web Server

Buka internet exploler, pada address bar ketik http://www.ictcenter.net, maka akan

muncul tampilan web seperti gambar berikut:

Gambar www.ictcenter.net

Page 104: Laporan Linux Server

2. Mencoba Ftp Server

Seperti pada langkah diatas, pada address bar ketik ftp://ftp.ictcenter.net, maka

akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini.

Gambar Log On As

Kemudian isi nama user dan password, klik Log On. Akan muncul gambar

berikut.

Gambar ftp.ictcenter.net

3. Mencoba Mail Server

Lakukan seperti langkah diatas, ketik http://mail.ictcenter.net pada address bar.

Kemudian muncul tampilan dibawah ini.

Gambar mail.ictcenter.net

Page 105: Laporan Linux Server

2.5 Hasil Yang Dicapai

1. Membangun sebuah jaringan LAN dengan sistem jaringan client

server bisa dilakukan asal kita punya kesabaran dan ketekunan.

2. Dengan membangun Server kita dapat menghemat waktu dan

biaya ketika akses ke jaringan internet.

3. Dengan berlatih secara terus menerus, maka membangun sebuah

jaringan dengan membangun web server, FTP Server dan mail

server pada Linux Mandrake 9.2 dalam LAN akan sangat mungkin

bisa dilakukan.

2.6 Perhitungan Laba/Rugi

No Bahan Harga satuan Banyak Jumlah

1. Komputer server (sewa) Rp 5.000,- 1 unit Rp 50.000,-

2. Komputewr Client (sewa Rp 50.000,- 1 unit Rp 50.000,-

3 Switch (sewa) Rp 10.000,- 1 buah Rp 10.000,-

4 Kabel Rp 2.500,- 4 meter Rp 10.000,-

5 Konektor RJ-45 Rp 5.000,- 4 buah Rp 20.000,-

6 Network Cable Tester Rp 20.000,- 1 buah Rp 20.000,-

7 Tang krimping Rp 30.000,- 1 buah Rp 30.000,-

8 CD Backup

Mandrake 9.2 Rp 5.000,- 3 buah Rp 15.000,-

Windows XP Rp 50.000,- 1 buah Rp 50.000,-

Jumlah Rp 255.000,-

Keuntungan 10 % Rp 25.500,-

PPh 15 % Rp 38.250,-

Ongkos kerja Rp 50.000,- per hari (selama 1 Minggu) Rp 350.000,-

Jumlah Total Rp 668.750,-

Page 106: Laporan Linux Server

BAB III

TEMUAN

3.1 Keterlaksanaan (Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung)

Dari proses pengerjaan proyek tugas akhir ini, terdapat beberapa faktor yang

berperan penting dalam penyelesaiannya, yaitu:

1. Faktor Pendukung:

a. Para pembimbing dan pengajar khususnya dari jurusan informatika (Teknik

Komputer Jaringan) yang ikut membantu dalam penyelesaian proyek ini.

b. Pihak sekolah yang telah menyediakan satu set komputer server dan client,

Pentium 4, beserta OS pendukungnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk proyek

tugas akhir ini.

c. Teman-teman yang banyak membantu selama proses pengerjaan tugas akhir ini.

2. Faktor Penghambat :

a. Kurangnya dana terutama dana material yang dialami peserta uji dalam proyek

tugas akhir ini.

b. Tidak memiliki komputer sendiri dirumah.

c. Belum menguasai tentang sistem operasi linux.

3.2 Manfaat yang Dirasakan

Dalam menyelesaikan proyek tugas akhir ini, banyak sekalli manfaat yang dapat

dirasakan, antara lain sebagai berikut:

1. Proyek ini sangat bermanfaat, karena dapat meningkatkan keahlian dalam

membangun sebuah jaringan komputer berbasis client-server.

2. Sangat puas dengan terselesainya proyek ini dalam rangka menghadapi ujian

kompetensi nanti.

3. Dapat meningkatkan citra SMK NEGERI 1 Purwosari pada dunia luar yaitu

masyarakat luas.

3.3 Pengembangan atau Tindak Lanjut

Setelah proyek tugas akhir ini selesai, pembangunan jaringan komputer berbasis

client-server ini akan dikembangkan menjadi sebuah ....

Page 107: Laporan Linux Server

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Melalui penyusunan laporan ini diharapkan, dapat mengambil hal-hal yang

bermanfaat sehingga dapat dilakukan implementasi terhadapnya. Berkenaan dengan

materi yang telah dibahas diatas, penulis telah berusaha menjelaskannya secara jelas

dan sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti.

Pada dasarnya fungsi server adalah sebagai pelayan dari komputer client yang

menjadi domainnya. Pelayanan yang dilakukan adalah mulai dari ; penyimpanan,

pengolahan, pencetakan, dan pengamanan data. Tidak hanya itu, server juga bisa

bertindak sebagai layanan untuk web server, FTP server, mail server, proxy server,

SSH server dan lain-lain. Dengan demikian, kegiatan komputer client akan lebih

terbantu dengan adanya komputer server.

Untuk membangun sebuah server, juga diperlukan suatu langkah-langkah kerja

yaitu ; melakukan indentifikasi hardware yang diperlukan komputer server, melakukan

perakitan komputer server, instalasi sistem operasi server sekaligus pemformatan dan

pemartisian harddisk, lalu dilanjukan dengan konfigurasi sistem koneksi dan konfurasi

fungsi server, langkah terakhir melakukan pengujian fungsi server dengan komputer

client.

4.2 Saran

1. Agar disesuaikan kebutuhan untuk hardware komputer server (spesifikasinya harus

lebih tinggi dari komputer client).

2. Agar dalam kegiatan pembangunan server ini perlu diperhatikan dalam langkah-

langkah kegiatannya, harus sesuai urutannya.

3. Dalam hal sistem koneksi harus diperhatikan ketika melakukan pengerimpingan

pada kabel UTP. Lakukan pengujian hasil krimping dengan menggunakan UTP

tester.

4. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan keringat akan

jatuh keperalatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui, lalu saat kita

menyalakan power supply maka terjadilah hubungan pendek (short contact) dan

rusaklah hasil rakitan kita.

Page 108: Laporan Linux Server

LAMPIRAN

1. #/etc/sysconfig/network-sripts/ifcfg-eth0DEVICE=eth0BOOTPROTO=staticIPADDR=192.168.10.24NETMASK=255.255.255.0NETWORK=192.168.10.0BROADCAST=192.168.10.255ONBOOT=yes

2. #/etc/resolv.confnameserver 192.168.10.24# ppp temp entrysearch .net

3. #/etc/hosts127.0.0.1 localhost.localdomain localhost192.168.10.24 ictcenter.net ubaid

4. #/etc/named.conf// generated by named-bootconf.pl// secret must be the same as in /etc/rndc.confkey "key" { algorithm hmac-md5; secret"c3Ryb25nIGVub3VnaCBmb3IgYSBtYW4gYnV0IG1hZGUgZm9yIGEgd29tYW4K";};controls { inet 127.0.0.1 allow { any; } keys { "key"; };};options {

pid-file "/var/run/named/named.pid";directory "/var/named";/** If there is a firewall between you and nameservers you

want* to talk to, you might need to uncomment the query-source* directive below. Previous versions of BIND always asked* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged* port by default.*/// query-source address * port 53;

};// // a caching only nameserver config// zone "." {

type hint;file "named.ca";

};zone "0.0.127.in-addr.arpa" {

type master;file "named.local";

};zone "ictcenter.net" { type master; file "db.ictcenter.net";};zone "10.168.192.in-addr.arpa" { type master; file "db.192.168.10.24";};

5. #/etc/httpd/2.0/conf/httpd2.conf

Page 109: Laporan Linux Server

### Main Configuration Section### You really shouldn't change these settings unless you're a guru###ServerRoot /etc/httpd/2.0#ServerName localhost#LockFile /etc/httpd/httpd.lockPidFile /var/run/httpd.pidErrorLog logs/error_logLogLevel warnDocumentRoot /var/www/html

### Dynamic Shared Object (DSO) Support### ### You should always leave those three, as they are needed for ### normal use.### mod_access (Order, Allow, etc..)### mod_log_config (Transferlog, etc..)### mod_mime (AddType, etc...)

LoadModule access_module modules/mod_access.soLoadModule auth_module modules/mod_auth.soLoadModule auth_anon_module modules/mod_auth_anon.so##LoadModule auth_dbm_module modules/mod_auth_dbm.soLoadModule auth_digest_module modules/mod_auth_digest.so##LoadModule charset_lite_module modules/mod_charset_lite.so##LoadModule case_filter_module modules/mod_case_filter.so##LoadModule case_filter_in_module modules/mod_case_filter_in.so##LoadModule ext_filter_module modules/mod_ext_filter.soLoadModule include_module modules/mod_include.soLoadModule log_config_module modules/mod_log_config.so##LoadModule logio_module modules/mod_logio.soLoadModule env_module modules/mod_env.so##LoadModule mime_magic_module modules/mod_mime_magic.so##LoadModule cern_meta_module modules/mod_cern_meta.soLoadModule expires_module modules/mod_expires.soLoadModule headers_module modules/mod_headers.soLoadModule usertrack_module modules/mod_usertrack.so##LoadModule unique_id_module modules/mod_unique_id.soLoadModule setenvif_module modules/mod_setenvif.soLoadModule mime_module modules/mod_mime.soLoadModule status_module modules/mod_status.soLoadModule autoindex_module modules/mod_autoindex.soLoadModule asis_module modules/mod_asis.soLoadModule info_module modules/mod_info.soLoadModule cgi_module modules/mod_cgi.so##LoadModule cgid_module modules/mod_cgid.soLoadModule vhost_alias_module modules/mod_vhost_alias.soLoadModule negotiation_module modules/mod_negotiation.soLoadModule dir_module modules/mod_dir.soLoadModule imap_module modules/mod_imap.soLoadModule actions_module modules/mod_actions.so##LoadModule speling_module modules/mod_speling.soLoadModule userdir_module modules/mod_userdir.soLoadModule alias_module modules/mod_alias.soLoadModule rewrite_module modules/mod_rewrite.so

###### Global Configuration#### We now support multiple apache configurations on the same server. In # common.conf, we put all directives that are common to all implementations# (httpd, httpd-perl, etc.)# For Apache2 we load all conf files in conf.dInclude /etc/httpd/conf.d/*.confInclude conf/commonhttpd.conf

Page 110: Laporan Linux Server

###### IP Address/Port and Proxied configuration section#### The APACHEPROXIED setting can be set in /etc/rc.d/init.d/httpd if you# are using a proxy or accelerator, like the Apache-SGI or khttpd, so that# the fast web server serves static content while Apache handles the # cgi or php files

#BindAddress *<IfDefine APACHEPROXIED> Listen 8080</IfDefine><IfDefine !APACHEPROXIED> Listen 80</IfDefine>

# Likewise, we can set apache as the server by default and send perl# requests via ProxyPass to apache-mod_perl. It increases performance# since the perl interpreter is only used for perl and the standard apache# does all the html and image files, with a smaller footprint.## If you install apache and apache-mod_perl, this is the default config.# If you don't want two web servers to use perl, uninstall apache, and# apache-mod_perl will not be proxied.

<IfDefine PERLPROXIED><IfModule mod_rewrite.c> RewriteEngine on RewriteRule ^proxy:.* - [F] RewriteRule ^(.*\/perl\/.*)$ http://%{HTTP_HOST}:8200$1 [P] RewriteRule ^(.*\/cgi-perl\/.*)$ http://%{HTTP_HOST}:8200$1 [P]</IfModule></IfDefine>

###### Log configuration Section###

<IfModule mod_log_config.c>#Single logfile with access, agent and referer information#This is the default, if vlogs are not defined for the main serverCustomLog logs/access_log combined env=!VLOG#If VLOG is defined in conf/vhosts/Vhost.conf, we use this entryCustomLog "|/usr/sbin/advxsplitlogfile" vhost env=VLOG</IfModule>

###### Virtual Hosts #### We include different templates for Virtual Hosting. Have a look in the # vhosts directory and modify to suit your needs.Include conf/vhosts/Vhosts.conf#Include conf/vhosts/DynamicVhosts.conf#Include conf/vhosts/VirtualHomePages.conf

###### Performance settings Section##### Timeout: The number of seconds before receives and sends time out.#Timeout 300

## KeepAlive: Whether or not to allow persistent connections (more than# one request per connection). Set to "Off" to deactivate.#

Page 111: Laporan Linux Server

KeepAlive On

## MaxKeepAliveRequests: The maximum number of requests to allow# during a persistent connection. Set to 0 to allow an unlimited amount.# We recommend you leave this number high, for maximum performance.#MaxKeepAliveRequests 100

## KeepAliveTimeout: Number of seconds to wait for the next request from the# same client on the same connection.#KeepAliveTimeout 15

# prefork MPM [THIS IS THE DEFAULT]# StartServers: number of server processes to start# MinSpareServers: minimum number of server processes which are kept spare# MaxSpareServers: maximum number of server processes which are kept spare# MaxClients: maximum number of server processes allowed to start# MaxRequestsPerChild: maximum number of requests a server process serves<IfModule prefork.c>StartServers 5MinSpareServers 5MaxSpareServers 10MaxClients 150MaxRequestsPerChild 0</IfModule>

# worker MPM# StartServers: initial number of server processes to start# MaxClients: maximum number of simultaneous client connections# MinSpareThreads: minimum number of worker threads which are kept spare# MaxSpareThreads: maximum number of worker threads which are kept spare# ThreadsPerChild: constant number of worker threads in each server process# MaxRequestsPerChild: maximum number of requests a server process serves<IfModule worker.c>StartServers 2MaxClients 150MinSpareThreads 25MaxSpareThreads 75ThreadsPerChild 25MaxRequestsPerChild 0</IfModule>

# perchild MPM# NumServers: constant number of server processes# StartThreads: initial number of worker threads in each server process# MinSpareThreads: minimum number of worker threads which are kept spare# MaxSpareThreads: maximum number of worker threads which are kept spare# MaxThreadsPerChild: maximum number of worker threads in each server process# MaxRequestsPerChild: maximum number of connections per server process<IfModule perchild.c>NumServers 5StartThreads 5MinSpareThreads 5MaxSpareThreads 10MaxThreadsPerChild 20MaxRequestsPerChild 0</IfModule>

6. #/etc/httpd/2.0/conf/commonhttpd.conf### Common server configuration#User apacheGroup apache#

Page 112: Laporan Linux Server

# ServerAdmin: Your address, where problems with the server should be# e-mailed. This address appears on some server-generated pages, such# as error documents.#ServerAdmin root@localhost

# DocumentRoot: The directory out of which you will serve your# documents. By default, all requests are taken from this directory, but# symbolic links and aliases may be used to point to other locations.# DO NOT MODIFY THIS ONE, USE httpd.conf and httpd-perl.conf#DocumentRoot /var/www/html## Each directory to which Apache has access, can be configured with respect# to which services and features are allowed and/or disabled in that# directory (and its subdirectories). ## First, we configure the "default" to be a very restrictive set of # permissions. ## Also, for security, we disable indexes globally##<Directory /># Options -Indexes FollowSymLinks# AllowOverride None#</Directory>#Restricted set of options <Directory /> Options -All -Multiviews AllowOverride None <IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all </IfModule></Directory>## Note that from this point forward you must specifically allow# particular features to be enabled - so if something's not working as# you might expect, make sure that you have specifically enabled it# below.### UserDir: The name of the directory which is appended onto a user's home# directory if a ~user request is received.#<IfModule mod_userdir.c> UserDir public_html</IfModule>## DirectoryIndex: Name of the file or files to use as a pre-written HTML# directory index. Separate multiple entries with spaces.#<IfModule mod_dir.c> DirectoryIndex index.html index.html.var index.php index.php3 index.shtml index.cgi index.pl index.htm Default.htm default.htm index.xml</IfModule>## AccessFileName: The name of the file to look for in each directory# for access control information.#AccessFileName .htaccess## The following lines prevent .htaccess files from being viewed by# Web clients. Since .htaccess files often contain authorization# information, access is disallowed for security reasons. Comment# these lines out if you want Web visitors to see the contents of# .htaccess files. If you change the AccessFileName directive above,# be sure to make the corresponding changes here.#

Page 113: Laporan Linux Server

# Also, folks tend to use names such as .htpasswd for password# files, so this will protect those as well.#<IfModule mod_access.c><Files ~ "^\.ht"> Order allow,deny Deny from all</Files></IfModule>## CacheNegotiatedDocs: By default, Apache sends "Pragma: no-cache" with each# document that was negotiated on the basis of content. This asks proxy# servers not to cache the document. Uncommenting the following line disables# this behavior, and proxies will be allowed to cache the documents.##CacheNegotiatedDocs

## UseCanonicalName: (new for 1.3) With this setting turned on, whenever# Apache needs to construct a self-referencing URL (a URL that refers back# to the server the response is coming from) it will use ServerName and# Port to form a "canonical" name. With this setting off, Apache will# use the hostname:port that the client supplied, when possible. This# also affects SERVER_NAME and SERVER_PORT in CGI scripts.#UseCanonicalName On## TypesConfig describes where the mime.types file (or equivalent) is# to be found.#<IfModule mod_mime.c> TypesConfig conf/apache-mime.types</IfModule>## DefaultType is the default MIME type the server will use for a document# if it cannot otherwise determine one, such as from filename extensions.# If your server contains mostly text or HTML documents, "text/plain" is# a good value. If most of your content is binary, such as applications# or images, you may want to use "application/octet-stream" instead to# keep browsers from trying to display binary files as though they are# text.#DefaultType text/plain## The mod_mime_magic module allows the server to use various hints from the# contents of the file itself to determine its type. The MIMEMagicFile# directive tells the module where the hint definitions are located.# mod_mime_magic is not part of the default server (you have to add# it yourself with a LoadModule [see the DSO paragraph in the 'Global# Environment' section], or recompile the server and include mod_mime_magic# as part of the configuration), so it's enclosed in an <IfModule> container.# This means that the MIMEMagicFile directive will only be processed if the# module is part of the server.#<IfModule mod_mime_magic.c> MIMEMagicFile conf/magic</IfModule>## HostnameLookups: Log the names of clients or just their IP addresses# e.g., www.apache.org (on) or 204.62.129.132 (off).# The default is off because it'd be overall better for the net if people# had to knowingly turn this feature on, since enabling it means that# each client request will result in AT LEAST one lookup request to the# nameserver.#HostnameLookups Off

# EnableMMAP: Control whether memory-mapping is used to deliver

Page 114: Laporan Linux Server

# files (assuming that the underlying OS supports it).# The default is on; turn this off if you serve from NFS-mounted# filesystems. On some systems, turning it off (regardless of# filesystem) can improve performance; for details, please see# http://httpd.apache.org/docs-2.0/mod/core.html#enablemmap## EnableMMAP off## EnableSendfile: Control whether the sendfile kernel support is # used to deliver files (assuming that the OS supports it).# The default is on; turn this off if you serve from NFS-mounted # filesystems. Please see# http://httpd.apache.org/docs-2.0/mod/core.html#enablesendfile##EnableSendfile off

# The following directives define some format nicknames for use with# a CustomLog directive (see below).#<IfModule mod_log_config.c>LogFormat "%h %l %u %t \"%r\" %>s %b \"%{Referer}i\" \"%{User-Agent}i\"" combinedLogFormat "%h %l %u %t \"%r\" %>s %b" commonLogFormat "%{Referer}i -> %U" refererLogFormat "%{User-agent}i" agentLogFormat "%v %h %l %u %t \"%r\" %>s %b %T" scriptLogFormat "%v %h %l %u %t \"%r\" %>s %b \"%{Referer}i\" \"%{User-Agent}i\" VLOG=%{VLOG}e" vhost <IfModule mod_logio.c> # You need to enable mod_logio.c to use %I and %O #LogFormat "%h %l %u %t \"%r\" %>s %b \"%{Referer}i\" \"%{User-Agent}i\" %I %O" combinedio </IfModule>## The location and format of the access logfile (Common Logfile Format).#CustomLog logs/access_log common## If you would like to have agent and referer logfiles, uncomment the# following directives.##CustomLog logs/referer_log referer#CustomLog logs/agent_log agent## If you prefer a single logfile with access, agent, and referer information# (Combined Logfile Format) you can use the following directive.##CustomLog logs/access_log combined</IfModule>## ServerTokens# This directive configures what you return as the Server HTTP response# Header. The default is 'Full' which sends information about the OS-Type# and compiled in modules.# Set to one of: Full | OS | Minor | Minimal | Major | Prod# where Full conveys the most information, and Prod the least.#ServerTokens Full## Optionally add a line containing the server version and virtual host# name to server-generated pages (error documents, FTP directory listings,# mod_status and mod_info output etc., but not CGI generated documents).# Set to "EMail" to also include a mailto: link to the ServerAdmin.# Set to one of: On | Off | EMail#ServerSignature On## Aliases: Add here as many aliases as you need (with no limit). The format is # Alias fakename realname#

Page 115: Laporan Linux Server

<IfModule mod_alias.c>

# # Note that if you include a trailing / on fakename then the server will # require it to be present in the URL. So "/icons" isn't aliased in this # example, only "/icons/".. # Alias /icons/ /var/www/icons/ Alias /doc /usr/share/doc

# # ScriptAlias: This controls which directories contain server scripts. # ScriptAliases are essentially the same as Aliases, except that # documents in the realname directory are treated as applications and # run by the server when requested rather than as documents sent to the client. # The same rules about trailing "/" apply to ScriptAlias directives as to # Alias. # ScriptAlias /cgi-bin/ /var/www/cgi-bin/ ScriptAlias /protected-cgi-bin/ /var/www/protected-cgi-bin/

<IfModule mod_perl.c>#Provide two aliases to the same cgi-bin directory,#to see the effects of the 2 different mod_perl modes#for Apache::Registry ModeAlias /perl/ /var/www/perl/#for Apache::Perlrun ModeAlias /cgi-perl/ /var/www/perl/

</IfModule>

</IfModule># End of aliases.## Redirect allows you to tell clients about documents which used to exist in# your server's namespace, but do not anymore. This allows you to tell the# clients where to look for the relocated document.# Format: Redirect old-URI new-URL### Directives controlling the display of server-generated directory listings.#<IfModule mod_autoindex.c> # # FancyIndexing is whether you want fancy directory indexing or standard # <IfDefine !APACHE2> IndexOptions FancyIndexing NameWidth=* </IfDefine> <IfDefine APACHE2> IndexOptions FancyIndexing VersionSort NameWidth=* </IfDefine> # # AddIcon* directives tell the server which icon to show for different # files or filename extensions. These are only displayed for # FancyIndexed directories. # AddIconByEncoding (CMP,/icons/compressed.gif) x-compress x-gzip

AddIconByType (TXT,/icons/text.png) text/* AddIconByType (IMG,/icons/image2.png) image/* AddIconByType (SND,/icons/sound2.png) audio/* AddIconByType (VID,/icons/movie.png) video/*

AddIcon /icons/binary.png .bin .exe AddIcon /icons/binhex.png .hqx AddIcon /icons/tar.png .tar

Page 116: Laporan Linux Server

AddIcon /icons/world2.png .wrl .wrl.gz .vrml .vrm .iv AddIcon /icons/compressed.png .Z .z .tgz .gz .zip .bz2 AddIcon /icons/a.png .ps .ai .eps AddIcon /icons/layout.png .html .shtml .htm .pdf AddIcon /icons/text.png .txt AddIcon /icons/c.png .c AddIcon /icons/p.png .pl .py .php .php3 AddIcon /icons/f.png .for AddIcon /icons/dvi.png .dvi AddIcon /icons/uuencoded.png .uu AddIcon /icons/script.png .conf .sh .shar .csh .ksh .tcl AddIcon /icons/tex.png .tex AddIcon /icons/bomb.png core

AddIcon /icons/back.png .. AddIcon /icons/hand.right.png README AddIcon /icons/folder.png ^^DIRECTORY^^ AddIcon /icons/blank.png ^^BLANKICON^^ # # DefaultIcon is which icon to show for files which do not have an icon # explicitly set. # DefaultIcon /icons/unknown.png # # AddDescription allows you to place a short description after a file in # server-generated indexes. These are only displayed for FancyIndexed # directories. # Format: AddDescription "description" filename # #AddDescription "GZIP compressed document" .gz #AddDescription "tar archive" .tar #AddDescription "GZIP compressed tar archive" .tgz # # ReadmeName is the name of the README file the server will look for by # default, and append to directory listings. # # HeaderName is the name of a file which should be prepended to # directory indexes. # # If MultiViews are amongst the Options in effect, the server will # first look for name.html and include it if found. If name.html # doesn't exist, the server will then look for name.txt and include # it as plaintext if found. # ReadmeName README.html HeaderName HEADER.html # # IndexIgnore is a set of filenames which directory indexing should ignore # and not include in the listing. Shell-style wildcarding is permitted. # IndexIgnore .??* *~ *# HEADER* RCS CVS *,v *,t

</IfModule># End of indexing directives.## Document types.#<IfModule mod_mime.c> # # AddEncoding allows you to have certain browsers (Mosaic/X 2.1+) uncompress # information on the fly. Note: Not all browsers support this. # Despite the name similarity, the following Add* directives have nothing # to do with the FancyIndexing customization directives above. # AddEncoding x-compress Z AddEncoding x-gzip gz tgz

#

Page 117: Laporan Linux Server

# AddLanguage allows you to specify the language of a document. You can # then use content negotiation to give a browser a file in a language # it can understand. # # Note 1: The suffix does not have to be the same as the language # keyword --- those with documents in Polish (whose net-standard # language code is pl) may wish to use "AddLanguage pl .po" to # avoid the ambiguity with the common suffix for perl scripts. # # Note 2: The example entries below illustrate that in quite # some cases the two character 'Language' abbreviation is not # identical to the two character 'Country' code for its country, # E.g. 'Danmark/dk' versus 'Danish/da'. # # Note 3: In the case of 'ltz' we violate the RFC by using a three char # specifier. But there is 'work in progress' to fix this and get # the reference data for rfc1766 cleaned up. # # Danish (da) - Dutch (nl) - English (en) - Estonian (ee) # French (fr) - German (de) - Greek-Modern (el) # Italian (it) - Korean (kr) - Norwegian (no) # Portugese (pt) - Luxembourgeois* (ltz) # Spanish (es) - Swedish (sv) - Catalan (ca) - Czech(cz) # Polish (pl) - Brazilian Portuguese (pt-br) - Japanese (ja) # Russian (ru) # AddLanguage ca .ca AddLanguage cs .cz .cs AddLanguage da .dk AddLanguage de .de AddLanguage el .el AddLanguage en .en AddLanguage eo .eo AddLanguage es .es AddLanguage et .ee AddLanguage fr .fr AddLanguage he .he AddLanguage hr .hr AddLanguage it .it AddLanguage ja .ja AddLanguage ko .ko AddLanguage kr .kr AddLanguage ltz .ltz AddLanguage ltz .lu AddLanguage nl .nl AddLanguage nn .nn AddLanguage no .no AddLanguage pl .po AddLanguage pt-br .pt-br AddLanguage pt .pt AddLanguage ru .ru AddLanguage sv .sv AddLanguage zh-TW .zh-tw AddLanguage eo .eo # # Specify a default charset for all pages sent out. This is # always a good idea and opens the door for future internationalisation # of your web site, should you ever want it. Specifying it as # a default does little harm; as the standard dictates that a page # is in iso-8859-1 (latin1) unless specified otherwise i.e. you # are merely stating the obvious. There are also some security # reasons in browsers, related to javascript and URL parsing # which encourage you to always set a default char set. # #AddDefaultCharset ISO-8859-1 # JMD 2003/09/15 Change to off, since it overrides the META tags AddDefaultCharset Off

Page 118: Laporan Linux Server

# LanguagePriority allows you to give precedence to some languages # in case of a tie during content negotiation. # # Just list the languages in decreasing order of preference. We have # more or less alphabetized them here. You probably want to change this. # <IfModule mod_negotiation.c> LanguagePriority en cs de es fr it da nl et el ja kr no pl pt pt-br ru ltz ca sv tw ro# ForceLanguagePriority Prefer Fallback </IfModule> # # ForceLanguagePriority allows you to serve a result page rather than # MULTIPLE CHOICES (Prefer) [in case of a tie] or NOT ACCEPTABLE (Fallback) # [in case no accepted languages matched the available variants] # <IfModule mod_negotiation.c>#FUK ForceLanguagePriority Prefer Fallback </IfModule> # # Commonly used filename extensions to character sets. You probably # want to avoid clashes with the language extensions, unless you # are good at carefully testing your setup after each change. # See http://www.iana.org/assignments/character-sets for the # official list of charset names and their respective RFCs. # AddCharset ISO-8859-1 .iso8859-1 .latin1 AddCharset ISO-8859-2 .iso8859-2 .latin2 .cen AddCharset ISO-8859-3 .iso8859-3 .latin3 AddCharset ISO-8859-4 .iso8859-4 .latin4 AddCharset ISO-8859-5 .iso8859-5 .latin5 .cyr .iso-ru AddCharset ISO-8859-6 .iso8859-6 .latin6 .arb AddCharset ISO-8859-7 .iso8859-7 .latin7 .grk AddCharset ISO-8859-8 .iso8859-8 .latin8 .heb AddCharset ISO-8859-9 .iso8859-9 .latin9 .trk AddCharset ISO-2022-JP .iso2022-jp .jis AddCharset ISO-2022-KR .iso2022-kr .kis AddCharset ISO-2022-CN .iso2022-cn .cis AddCharset Big5 .Big5 .big5 # For russian, more than one charset is used (depends on client, mostly): AddCharset WINDOWS-1251 .cp-1251 .win-1251 AddCharset CP866 .cp866 AddCharset KOI8-r .koi8-r .koi8-ru AddCharset KOI8-ru .koi8-uk .ua AddCharset ISO-10646-UCS-2 .ucs2 AddCharset ISO-10646-UCS-4 .ucs4 AddCharset UTF-8 .utf8 # The set below does not map to a specific (iso) standard # but works on a fairly wide range of browsers. Note that # capitalization actually matters (it should not, but it # does for some browsers). # # See http://www.iana.org/assignments/character-sets # for a list of sorts. But browsers support few. # AddCharset GB2312 .gb2312 .gb AddCharset utf-7 .utf7 AddCharset utf-8 .utf8 AddCharset big5 .big5 .b5 AddCharset EUC-TW .euc-tw AddCharset EUC-JP .euc-jp AddCharset EUC-KR .euc-kr AddCharset shift_jis .sjis # # AddType allows you to tweak mime.types without actually editing it, or to # make certain files to be certain types. # AddType application/x-tar .tgz

Page 119: Laporan Linux Server

AddType image/x-icon .ico # # AddHandler allows you to map certain file extensions to "handlers", # actions unrelated to filetype. These can be either built into the server # or added with the Action command (see below) # # If you want to use server side includes, or CGI outside # ScriptAliased directories, uncomment the following lines. # # To use CGI scripts: # AddHandler cgi-script .cgi # # For type maps (negotiated resources): # (This is enabled by default to allow the Apache "It Worked" page # to be distributed in multiple languages.) # AddHandler type-map var # Filters allow you to process content before it is sent to the client. # # To parse .shtml files for server-side includes (SSI): # (You will also need to add "Includes" to the "Options" directive.) # AddType text/html .shtml <IfDefine APACHE2> AddOutputFilter INCLUDES .shtml </IfDefine> <IfDefine !APACHE2> AddHandler server-parsed .shtml </IfDefine> # # Uncomment the following line to enable Apache's send-asis HTTP file # feature # #AddHandler send-as-is asis # # If you wish to use server-parsed imagemap files, use # AddHandler imap-file map # # To enable type maps, you might want to use # #AddHandler type-map var

</IfModule># End of document types.## Action lets you define media types that will execute a script whenever# a matching file is called. This eliminates the need for repeated URL# pathnames for oft-used CGI file processors.# Format: Action media/type /cgi-script/location# Format: Action handler-name /cgi-script/location### Putting this all together, we can internationalize error responses.## We use Alias to redirect any /error/HTTP_<error>.html.var response to# our collection of by-error message multi-language collections. We use # includes to substitute the appropriate text.## You can modify the messages' appearance without changing any of the# default HTTP_<error>.html.var files by adding the line:## Alias /error/include/ "/your/include/path/"## which allows you to create your own set of files by starting with the# /include/ files and copying them to /your/include/path/, # even on a per-VirtualHost basis. The default include files will display# your Apache version number and your ServerAdmin email address regardless

Page 120: Laporan Linux Server

# of the setting of ServerSignature.## The internationalized error documents require mod_alias, mod_include# and mod_negotiation. To activate them, uncomment the following 30 lines.# Alias /error/ "/var/www/error"## <Directory "/var/www/error"># AllowOverride None# Options IncludesNoExec# AddOutputFilter Includes html# AddHandler type-map var# Order allow,deny# Allow from all# LanguagePriority en es de fr sv# ForceLanguagePriority Prefer Fallback# </Directory>## ErrorDocument 400 /error/HTTP_BAD_REQUEST.html.var# ErrorDocument 401 /error/HTTP_UNAUTHORIZED.html.var# ErrorDocument 403 /error/HTTP_FORBIDDEN.html.var# ErrorDocument 404 /error/HTTP_NOT_FOUND.html.var# ErrorDocument 405 /error/HTTP_METHOD_NOT_ALLOWED.html.var# ErrorDocument 408 /error/HTTP_REQUEST_TIME_OUT.html.var# ErrorDocument 410 /error/HTTP_GONE.html.var# ErrorDocument 411 /error/HTTP_LENGTH_REQUIRED.html.var# ErrorDocument 412 /error/HTTP_PRECONDITION_FAILED.html.var# ErrorDocument 413 /error/HTTP_REQUEST_ENTITY_TOO_LARGE.html.var# ErrorDocument 414 /error/HTTP_REQUEST_URI_TOO_LARGE.html.var# ErrorDocument 415 /error/HTTP_UNSUPPORTED_MEDIA_TYPE.html.var# ErrorDocument 500 /error/HTTP_INTERNAL_SERVER_ERROR.html.var# ErrorDocument 501 /error/HTTP_NOT_IMPLEMENTED.html.var# ErrorDocument 502 /error/HTTP_BAD_GATEWAY.html.var# ErrorDocument 503 /error/HTTP_SERVICE_UNAVAILABLE.html.var# ErrorDocument 506 /error/HTTP_VARIANT_ALSO_VARIES.html.var

# Customizable error responses come in three flavors:## 1) plain text#ErrorDocument 500 "The server made a boo boo."## 2) local redirects#ErrorDocument 404 /missing.html# to redirect to local URL /missing.html#ErrorDocument 404 "/cgi-bin/missing_handler.pl"# N.B.: You can redirect to a script or a document using server-side-includes.## 3) external redirects#ErrorDocument 402 http://www.example.com/subscription_info.html# N.B.: Many of the environment variables associated with the original# request will *not* be available to such a script.

## This should be changed to the ServerRoot/manual/. The alias provides## the manual, even if you choose to move your DocumentRoot. You may comment## this out if you do not care for the documentation.###AliasMatch ^/manual(?:/(?:de|en|fr|ja|ko|ru))?(/.*)?$ "/var/www/manual$1"##<Directory "/var/www/manual"># Options Indexes# AllowOverride None# Order allow,deny# Allow from all## <Files *.html># SetHandler type-map# </Files>## SetEnvIf Request_URI ^/manual/de/ prefer-language=de

Page 121: Laporan Linux Server

# SetEnvIf Request_URI ^/manual/en/ prefer-language=en# SetEnvIf Request_URI ^/manual/fr/ prefer-language=fr# SetEnvIf Request_URI ^/manual/ja/ prefer-language=ja# SetEnvIf Request_URI ^/manual/ko/ prefer-language=ko# SetEnvIf Request_URI ^/manual/ru/ prefer-language=ru# RedirectMatch 301 ^/manual(?:/(de|en|fr|ja|ko|ru)){2,}(/.*)?$ /manual/$1$2#</Directory>## ScriptAlias: This controls which directories contain server scripts.<Location /manual>Options MultiviewsErrorDocument 404 "The document you requested has not been installed on your system. Please install either apache-manual or apache2-manual RPMs.</Location><Location /manual-2.0>Options MultiviewsErrorDocument 404 "The document you requested has not been installed on your system. Please install the apache2-manual package.</Location><Location /manual-1.3>Options MultiviewsErrorDocument 404 "The document you requested has not been installed on your system. Please install the apache-manual package.</Location>## Customize behaviour based on the browser#<IfModule mod_setenvif.c>

# # The following directives modify normal HTTP response behavior to # handle known problems with browser implementations. # BrowserMatch "Mozilla/2" nokeepalive BrowserMatch "MSIE 4\.0b2;" nokeepalive downgrade-1.0 force-response-1.0 BrowserMatch "RealPlayer 4\.0" force-response-1.0 BrowserMatch "Java/1\.0" force-response-1.0 BrowserMatch "JDK/1\.0" force-response-1.0 # # The following directive disables redirects on non-GET requests for # a directory that does not include the trailing slash. This fixes a # problem with Microsoft WebFolders which does not appropriately handle # redirects for folders with DAV methods. # BrowserMatch "Microsoft Data Access Internet Publishing Provider" redirect-carfully BrowserMatch "^WebDrive" redirect-carefully BrowserMatch "^gnome-vfs" redirect-carefully

</IfModule># End of browser customization directives

## Allow server status reports, with the URL of http://servername/server-status# Change the ".your_domain.com" to match your domain to enable.#<IfModule mod_status.c> <Location /server-status> SetHandler server-status <IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all allow from 127.0.0.1 #Allow from .your_domain.com </IfModule> </Location>#

Page 122: Laporan Linux Server

# ExtendedStatus controls whether Apache will generate "full" status# information (ExtendedStatus On) or just basic information (ExtendedStatus# Off) when the "server-status" handler is called. The default is Off.##ExtendedStatus On</IfModule>

## Allow remote server configuration reports, with the URL of# http://servername/server-info (requires that mod_info.c be loaded).# Change the ".your_domain.com" to match your domain to enable.#<IfModule mod_info.c> <Location /server-info>

SetHandler server-info <IfModule mod_access.c> Order deny,allow

Deny from all allow from 127.0.0.1# Allow from .your_domain.com </IfModule> </Location></IfModule>

<IfModule mod_perl.c> <Location /perl-status>

SetHandler perl-script<IfDefine !APACHE2> PerlHandler Apache::Status</IfDefine><IfDefine APACHE2> PerlResponseHandler Apache::Status</IfDefine>

<IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all Allow from 127.0.0.1

</IfModule> </Location></IfModule>## There have been reports of people trying to abuse an old bug from pre-1.1# days. This bug involved a CGI script distributed as a part of Apache.# By uncommenting these lines you can redirect these attacks to a logging # script on phf.apache.org. Or, you can record them yourself, using the script# support/phf_abuse_log.cgi.##<Location /cgi-bin/phf*># Deny from all# ErrorDocument 403 http://phf.apache.org/phf_abuse_log.cgi#</Location>

<IfModule mod_include.c># XBitHack on</IfModule>

## This should be changed to whatever you set DocumentRoot to.#<Directory /var/www/html>

## This may also be "None", "All", or any combination of "Indexes",# "Includes", "FollowSymLinks", "SymLinksifOwnerMatch", "ExecCGI", or "MultiViews".## Note that "MultiViews" must be named *explicitly* --- "Options All"# doesn't give it to you.

Page 123: Laporan Linux Server

# Options -Indexes FollowSymLinks MultiViews## This controls which options the .htaccess files in directories can# override. Can also be "All", or any combination of "Options", "FileInfo", # "AuthConfig", and "Limit"# AllowOverride All## Controls who can get stuff from this server.# <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory>

<Directory /var/www/perl> AllowOverride All Options -Indexes FollowSymLinks MultiViews ExecCGI <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory>

<IfModule mod_cgid.c>## Additional to mod_cgid.c settings, mod_cgid has Scriptsock <path># for setting UNIX socket for communicating with cgid.##Scriptsock /cgisock</IfModule><Directory /var/www/cgi-bin> AllowOverride All Options ExecCGI <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory><Directory /var/www/protected-cgi-bin> AllowOverride All Options ExecCGI <IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all Allow from 127.0.0.1 #allow from .your_domain.com </IfModule></Directory>## Control access to UserDir directories. The following is an example# for a site where these directories are restricted to read-only.##<Directory /home/*/public_html># AllowOverride FileInfo AuthConfig Limit# Options MultiViews Indexes SymLinksIfOwnerMatch IncludesNoExec# <Limit GET POST OPTIONS PROPFIND># Order allow,deny# Allow from all# </Limit># <LimitExcept GET POST OPTIONS PROPFIND># Order deny,allow# Deny from all# </LimitExcept>#</Directory>

Page 124: Laporan Linux Server

# These settings are pretty flexible, and allow for Frontpage and XSSI<Directory /home/*/public_html> AllowOverride All Options MultiViews -Indexes Includes FollowSymLinks <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory><Directory /home/*/public_html/cgi-bin> Options +ExecCGI -Includes -Indexes SetHandler cgi-script <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory><IfModule mod_perl.c> <Directory /home/*/public_html/perl>

SetHandler perl-script<IfDefine !APACHE2> PerlHandler Apache::PerlRun</IfDefine><IfDefine APACHE2> PerlResponseHandler ModPerl::PerlRun</IfDefine>Options -Indexes ExecCGIPerlSendHeader On

<IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule> </Directory></IfModule><Directory /var/www/icons> Options -Indexes MultiViews AllowOverride None <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory><Directory /usr/share/doc> Options Indexes FollowSymLinks <IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all Allow from 127.0.0.1 #allow from .your_domain.com </IfModule></Directory>

<Directory /var/www/html/addon-modules> Options Indexes FollowSymLinks</Directory>

<Location /index.shtml> Options +Includes</Location><IfModule mod_perl.c> <IfDefine !APACHE2> PerlModule Apache::Registry </IfDefine> #set Apache::Registry Mode for /perl Alias <Location /perl/*.pl>

SetHandler perl-script<IfDefine !APACHE2>

Page 125: Laporan Linux Server

PerlHandler Apache::Registry</IfDefine><IfDefine APACHE2> PerlResponseHandler ModPerl::Registry</IfDefine>Options -Indexes ExecCGIPerlSendHeader On

</Location> #set Apache::PerlRun Mode for /cgi-perl Alias <Location /cgi-perl/*.pl>

SetHandler perl-script<IfDefine !APACHE2> PerlHandler Apache::PerlRun</IfDefine><IfDefine APACHE2> PerlResponseHandler ModPerl::PerlRun</IfDefine>Options -Indexes ExecCGIPerlSendHeader On

</Location></IfModule>

7. #/etc/httpd/2.0/conf/vhost/Vhost.conf################# Vhosts.conf#This is where we store the VirtualHosts configuration. ##Since Apache 1.3.19, we modified the setup to include some nice tricks:##- We added the User and Group directives so VirtualHosts now work with# suexec directive. If set, Apache will run all cgi scripts under that# user and group (provided the uid and gid are > 100 for security). The# directories and cgi files *must* belong to that user/group for the# feature to work#- We added the Setenv VLOG directive. This works in conjunction with# the CustomLog in common.conf. When Setenv VLOG is set, apache will# create a /var/log/httpd/VLOG-YYYY-MM-<ServerName>.log instead of logging# to access_log. Use this instead of defining a special logfile for# each vhost, otherwise you eat up file descriptors.#- You can also specify a path for the VLOG for each Vhost, for example,# to place the logs in each user's directory. However, if you want to# use the file for accounting, place it in a directory owned by root,# otherwise the user will be able to erase it.#- I suggest only including the ErrorLog *only* if the vhost will use# cgi scripts. Again, it saves file descriptors! #- We added the Rewrite directives so vhosts will work with the # PERLPROXIED configuration

################# IP-based Virtual Hosts #<VirtualHost 192.168.2.100>#User jmdault#Group jmdault#DocumentRoot /home/jmdault/public_html#ServerName test2.com#Setenv VLOG /home/jmdault/logs#ErrorLogs /home/jmdault/test2-error_log#RewriteEngine On#RewriteOptions inherit#</VirtualHost>

################# Named VirtualHostsNameVirtualHost 111.222.33.44<VirtualHost 111.222.33.44>ServerName www.domain.tld#ServerPath /domainDocumentRoot /web/domain</VirtualHost>

8. #/etc/proftpd.conf

Page 126: Laporan Linux Server

ServerName "ftp.ictcenter.net"ServerType standaloneDefaultServer on

AllowStoreRestart on

Port 21

Umask 002

MaxInstances 30

User ftpGroup ftp

#DefaultRoot ~

<Directory /home/ubaid> AllowOverwrite on</Directory>

PersistentPasswd off

# DefaultRoot /home/foo foo

9. #/etc/mail/local-host-namesictcenter.net# local-host-names - include all aliases for your machine here.

10. #/etc/mail/access# Check the /usr/share/doc/sendmail-8.12.9/README.cf file for a description# of the format of this file. (search for access_db in that file)# The /usr/share/doc/sendmail-8.12.9/README.cf is part of the sendmail-doc# package.## by default we allow relaying from localhost...localhost.localdomain RELAYlocalhost RELAY127.0.0.1 RELAYictcenter.net RELAY

11. #/etc/mail/sendmail.mcdivert(-1)dnl This is the macro config file used to generate the /etc/sendmail.cfdnl file. If you modify the file you will have to regenerate thednl /etc/sendmail.cf by running this macro config through the m4dnl preprocessor:dnldnl m4 /etc/sendmail.mc > /etc/sendmail.cfdnldnl You will need to have the sendmail-cf package installed for this todnl work.include(`../m4/cf.m4')dnldefine(`confDEF_USER_ID',``mail:mail'')dnlOSTYPE(`linux')dnlundefine(`UUCP_RELAY')dnlundefine(`BITNET_RELAY')dnldefine(`confALIAS_WAIT', `30')dnldefine(`confTO_CONNECT', `1m')dnldefine(`confTRY_NULL_MX_LIST',true)dnldefine(`confDONT_PROBE_INTERFACES',true)dnldefine(`PROCMAIL_MAILER_PATH',`/usr/bin/procmail')dnldnl define delivery mode: interactive, background, or queueddnl define(`confDELIVERY_MODE', `i')MASQUERADE_AS(`ictcenter.net')dnlFEATURE(`limited_masquerade')dnlFEATURE(`masquerade_envelope')dnlFEATURE(`smrsh',`/usr/sbin/smrsh')dnl

Page 127: Laporan Linux Server

FEATURE(mailertable)dnldnl virtusertable: redirect incoming mail to virtual domain to particular user or domain FEATURE(`virtusertable',`hash -o /etc/mail/virtusertable')dnldnl genericstable: rewrite sender address for outgoing mail FEATURE(genericstable)dnlFEATURE(always_add_domain)dnlFEATURE(redirect)dnlFEATURE(use_cw_file)dnlFEATURE(local_procmail)dnlFEATURE(`access_db')dnlFEATURE(`blacklist_recipients')dnlFEATURE(`relay_based_on_MX')dnldnl FEATURE(dnsbl, `blackholes.mail-abuse.org', `Rejected - see http://www.mail-abuse.org/rbl/')dnldnl FEATURE(dnsbl, `dialups.mail-abuse.org', `Dialup - see http://www.mail-abuse.org/dul/')dnldnl FEATURE(dnsbl, `relays.mail-abuse.org', `Open spam relay - see http://www.mail-abuse.org/rss/')dnlFEATURE(`delay_checks')dnlFEATURE(`stickyhost')dnldnl SASL Configurationdnl extract from http://www.sendmail.org/~ca/email/auth.htmldnldnl Next two lines are for SMTP AuthenticationTRUST_AUTH_MECH(`LOGIN PLAIN')dnldefine(`confAUTH_MECHANISMS', `LOGIN PLAIN')dnldnldnl Next line stops sendmail from allowing auth without encryptiondefine(`confAUTH_OPTIONS', `A p y')dnldnldnl STARTTLS configurationdnl extract from http://www.sendmail.org/~ca/email/starttls.htmldnldefine(`CERT_DIR', `/etc/ssl/sendmail')dnldefine(`confCACERT_PATH', `CERT_DIR')dnldefine(`confCACERT', `CERT_DIR/CAcert.pem')dnldefine(`confSERVER_CERT', `CERT_DIR/MYcert.pem')dnldefine(`confSERVER_KEY', `CERT_DIR/MYkey.pem')dnldefine(`confCLIENT_CERT', `CERT_DIR/MYcert.pem')dnldefine(`confCLIENT_KEY', `CERT_DIR/MYkey.pem')dnldnldnl Uncomment next lines to hide identity of mail servedefine(`confPRIVACY_FLAGS',`goaway,restrictqrun,restrictmailq')dnldnl define(`confSMTP_LOGIN_MSG', `$j server ready at $b')dnlMAILER(smtp)dnlMAILER(procmail)dnl