laporan hasil pemeriksaan keuangan

678

Upload: hoangquynh

Post on 16-Dec-2016

366 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

  • i

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

    SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN

    KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2014 ........................................... 1

    LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2014 .................................................................. 3

  • 1

    SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN

    KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2014

    Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

    (LKPP) Tahun 2014 terdiri dari ringkasan eksekutif, empat laporan pokok dan satu laporan

    tambahan sebagai berikut.

    1. Ringkasan Eksekutif

    Ringkasan Eksekutif memuat:

    a. Dasar Hukum, Lingkup dan Tanggung Jawab, Tujuan, dan Standar Pemeriksaan;

    b. Sistematika Pelaporan;

    c. Tindak Lanjut atas Hasil Pemeriksaan Sebelumnya;

    d. Opini BPK atas LKPP Tahun 2014;

    e. Permasalahan Signifikan dalam LHP Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan

    Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun 2014;

    f. Rekomendasi BPK;

    g. Perkembangan Opini Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL)

    2010-2014; dan

    h. Hasil Reviu atas Pelaksanaan Transparansi Fiskal.

    2. Laporan I: Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan

    Laporan I memuat:

    a. Hasil pemeriksaan atas laporan keuangan yang memuat opini BPK;

    b. Gambaran Umum Pemeriksaan yang berisi dasar hukum pemeriksaan, standar

    pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, entitas yang diperiksa, lingkup pemeriksaan,

    sasaran pemeriksaan, metodologi pemeriksaan, jangka waktu pemeriksaan, batasan

    pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan atas LKKL dan Laporan Keuangan Bendahara

    Umum Negara (LKBUN); dan

    c. LKPP Tahun 2014.

    3. Laporan II: Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern

    Laporan II memuat:

    a. Resume Laporan atas SPI; dan

    b. Hasil Pemeriksaan atas SPI.

    4. Laporan III: Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan

    Perundang-undangan

    Laporan III memuat:

    a. Resume Laporan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan; dan

    b. Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan.

  • 2

    5. Laporan IV: Laporan Pemantauan Tindak Lanjut

    Laporan IV memuat:

    a. Resume Pemantauan Tindak Lanjut; dan

    b. Pemantauan Tindak Lanjut atas Rekomendasi Hasil Pemeriksaan yang

    Diungkapkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan LKPP Tahun 2007 s.d. 2013.

    6. Laporan Tambahan: Laporan Hasil Reviu atas Pelaksanaan Transparansi Fiskal

    Laporan tambahan tersebut memuat hasil reviu mengenai pemenuhan kriteria-kriteria

    terkait:

    a. Pelaporan fiskal;

    b. Perkiraan fiskal dan penganggaran; dan

    c. Analisis dan manajemen risiko fiskal.

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 3

    BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

    REPUBLIK INDONESIA

    LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2014

    01 Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

    Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan UU Nomor 15 Tahun

    2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

    telah memeriksa Neraca Pemerintah Pusat tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

    Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan

    Laporan Arus Kas (LAK) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

    tersebut, serta Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan keuangan adalah

    tanggung jawab Pemerintah. Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan opini

    atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan.

    02 Kecuali seperti yang diuraikan dalam paragraf 05 s.d. 08 berikut ini, BPK

    melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

    (SPKN). Standar tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan melaksanakan

    pemeriksaan agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas

    dari salah saji material. Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang

    mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

    Pemeriksaan juga meliputi penilaian atas penerapan prinsip akuntansi yang

    digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat, penilaian

    atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, penilaian atas sistem

    pengendalian intern yang berdampak material terhadap laporan keuangan, serta

    penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin

    bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan opini.

    03 Dalam Laporan BPK Nomor 69a/LHP/XV/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, BPK

    memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas LKPP Tahun 2013

    karena: (1) piutang over lifting sebesar Rp3,81 triliun tidak sepenuhnya

    menggambarkan hak negara yang akan diterima pada periode berikutnya; (2)

    piutang penjualan minyak dan gas bumi (migas) bagian negara sebesar Rp2,46

    triliun mengandung ketidakpastian; (3) Pemerintah belum selesai menelusuri Aset

    Kredit Eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebesar Rp3,06 triliun;

    (4) Pemerintah belum mengakui piutang atas saldo Dana Belanja Pensiun sebesar

    Rp302,06 miliar yang belum disetorkan kembali karena lebih dari 6 bulan

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 4

    berturut-turut tidak diambil oleh penerima pensiun; (5) Pemerintah belum

    menyelesaikan permasalahan Suspen Belanja Negara yaitu selisih lebih pengakuan

    belanja oleh Bendahara Umum Negara (BUN) dengan Kementerian/Lembaga

    (KL) sebesar Rp140,40 miliar; (6) Pemerintah tidak dapat memberikan penjelasan

    yang memadai atas pencatatan fisik kas yang merupakan bagian fisik Saldo

    Anggaran Lebih (SAL) antara lain terkait dengan permasalahan selisih dan

    ketidakkonsistenan pencatatan Kas di Bendahara Pengeluaran dan Kas Hibah

    Langsung KL serta selisih kiriman uang.

    04 Pemerintah telah menindaklanjuti masalah tersebut dengan melakukan upaya

    perbaikan yaitu: (1) mengungkapkan secara memadai terkait piutang over lifting

    yang tidak sepenuhnya menggambarkan hak negara dalam LKPP Tahun 2014; (2)

    melakukan upaya penagihan, verifikasi dan koreksi untuk menghapus pencatatan

    piutang yang masih mengandung ketidakpastian; (3) melakukan pemetaan dan

    penelusuran keberadaan Aset Kredit Eks BPPN; (4) melakukan verifikasi kepada

    pensiunan atas saldo uang pensiun yang masih menjadi hak pensiunan sebagai

    dasar pengakuan piutang; (5) melakukan beberapa langkah mitigasi untuk

    memperkecil selisih pengakuan belanja antara BUN dengan KL dalam rekonsiliasi

    pencatatan dengan melakukan koreksi di tingkat pusat, membuat aplikasi koreksi

    dan membuat reklasifikasi pengembalian belanja yang tidak diakui KL menjadi

    Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BUN; dan (6) menyusun mekanisme

    yang dapat menjamin validitas dan menjelaskan perbedaan catatan dan fisik SAL.

    Tindak lanjut pemerintah tersebut belum sepenuhnya efektif untuk menyelesaikan

    permasalahan terkait suspen serta selisih catatan dan fisik SAL sehingga

    permasalahan tersebut masih terjadi pada Pemeriksaan LKPP Tahun 2014.

    05 Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan C.2.30 atas laporan keuangan,

    Pemerintah mengungkapkan saldo Aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)

    per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp286,08

    triliun dan Rp221,74 triliun. Pada Tahun 2014 terdapat pencatatan mutasi Aset

    KKKS senilai Rp2,78 triliun yang tidak dapat dijelaskan. Kondisi tersebut terjadi

    karena pencatatan dan pelaporan Aset KKKS belum didukung oleh sistem

    pengendalian yang memadai yang dapat menjamin keakuratan dan kelengkapan

    transaksi. Data yang tersedia tidak memungkinkan BPK melaksanakan prosedur

    pemeriksaan yang memadai untuk menilai kemungkinan dampak salah saji atas

    pencatatan mutasi Aset KKKS yang tidak dapat dijelaskan tersebut.

    06 Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan C.2.34 atas laporan keuangan,

    Pemerintah mengungkapkan saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember

    2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp37,98 triliun dan Rp55,38

    triliun. Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 tersebut di antaranya

    merupakan Utang kepada Pihak Ketiga yang berada di KL sebesar Rp17,49 triliun.

    Terdapat permasalahan Utang kepada Pihak Ketiga di tiga KL sebesar Rp1,21

    triliun yang tidak dapat ditelusuri dan tidak didukung dokumen yang memadai,

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 5

    yaitu: (1) Utang kepada Pihak Ketiga terkait pekerjaan jasa penyediaan layanan

    Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service Obligation pada Balai

    Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI)

    Kementerian Komunikasi dan Informatika sebesar Rp1,12 triliun tidak dapat

    direkonsiliasi dengan nilai prestasi kerjanya dan tidak didukung dengan parameter

    perhitungan yang jelas atas nilai prestasi kerja penyedia jasa; (2) Utang kepada

    Pihak Ketiga pada Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia sebesar

    Rp59,12 miliar tanpa dokumen pendukung yang lengkap; dan (3) Utang kepada

    Pihak Ketiga berupa jaminan pelaksanaan pembangunan sebesar Rp23,33 miliar

    pada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

    Batam (BP Batam), yang dananya tersimpan pada rekening bank atas nama BP

    Batam, tidak dapat dipastikan nilai yang seharusnya masih tercatat sebagai utang.

    Data yang tersedia tidak memungkinkan BPK melaksanakan prosedur

    pemeriksaan yang memadai untuk memperoleh keyakinan mengenai nilai yang

    mencerminkan kewajiban Pemerintah kepada pihak ketiga tersebut.

    07 Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan C.2.48 atas laporan keuangan,

    Pemerintah mengungkapkan SAL setelah penyesuaian per 31 Desember 2014

    sebesar Rp86,13 triliun. SAL per 31 Desember 2014 tersebut terdiri dari SAL

    Awal Setelah Penyesuaian sebesar Rp66,59 triliun dan Sisa Lebih Pembiayaan

    Anggaran (SiLPA) setelah penyesuaian sebesar Rp19,53 triliun. Nilai Catatan

    SAL per 31 Desember 2014 tersebut sama dengan nilai fisik SAL, namun terdapat

    permasalahan pada transaksi dan/atau saldo yang membentuk SAL sehingga

    penyajian catatan dan fisik SAL tersebut tidak akurat, yaitu: (1) Pemerintah belum

    memiliki metode perhitungan SAL yang menjamin saling uji antara catatan dan

    fisik SAL dilaksanakan secara menyeluruh dan konsisten; (2) proses rekonsiliasi

    antara BUN dan KL atas saldo akun yang berpengaruh terhadap catatan dan fisik

    SAL tidak efektif sehingga masih ada suspen belanja karena KL mencatat belanja

    lebih besar senilai Rp654,75 miliar dan suspen belanja karena BUN mencatat

    belanja lebih besar senilai Rp557,36 miliar, serta masih ada perbedaan saldo Kas

    Hibah Langsung KL sebesar Rp110,20 miliar, Kas pada BLU sebesar Rp69,17

    miliar, dan Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp2,72 miliar antara LKPP

    yang disusun berdasarkan konsolidasi data KL dengan LKBUN yang disusun

    berdasarkan konsolidasi data Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).;

    (3) usulan koreksi dari Pemerintah sebesar Rp2,40 triliun atas LKPP Tahun 2014

    Unaudited yang membentuk catatan dan fisik SAL pada LKPP Tahun 2014

    Audited tidak didukung dengan dokumen dan penjelasan tertulis yang mendasari

    perubahan; (4) saldo Kas Dalam Transito yang menjadi bagian dari fisik SAL

    belum dapat diyakini kewajarannya karena adanya transaksi kiriman uang senilai

    Rp3,32 triliun yang tidak dapat ditelusuri; (5) terdapat penyesuaian catatan SAL

    sebesar Rp7,38 miliar yang tidak didukung dengan dokumen sumber; (6) catatan

    Kas di beberapa KPPN menunjukkan selisih lebih senilai Rp4,77 miliar dan selisih

    kurang Rp3,35 miliar dibandingkan dengan saldo rekening koran yang tidak dapat

    dijelaskan; dan (7) retur belanja yang diterima kembali di Kas Negara dan dicatat

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 6

    sebagai Utang kepada Pihak Ketiga sebesar Rp404,62 miliar tidak memiliki daftar

    rincian. Data yang tersedia tidak memungkinkan BPK melaksanakan prosedur

    pemeriksaan yang memadai untuk menilai kemungkinan dampak permasalahan-

    permasalahan tersebut terhadap salah saji SAL.

    08 Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan C.2.34 atas laporan keuangan,

    Pemerintah mengungkapkan saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember

    2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp37,98 triliun dan Rp55,38 triliun. Selain

    itu, pada Catatan C.3 angka 12 Pemerintah mengungkapkan adanya Kewajiban

    Kontinjensi terkait tuntutan hukum kepada Pemerintah berupa putusan pengadilan

    yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (inkracht) pada dua KL sebesar

    Rp171,75 miliar. Untuk menyelesaikan kewajiban yang timbul sehubungan

    dengan putusan pengadilan yang inkracht, UU APBN-P Tahun 2014

    memperbolehkan pergeseran anggaran belanja KL. Berdasarkan data Nota

    Keuangan APBN-P Tahun 2015, terdapat putusan pengadilan yang inkracht

    berupa pembayaran ganti rugi minimal senilai Rp1,66 triliun dan USD216.76 juta,

    serta penyerahan aset tanah seluas 4,84 juta m2 dan bangunan. Hasil pengumpulan

    data dari KL menunjukkan adanya putusan pengadilan yang inkracht atas 45

    perkara pada delapan KL berupa pembayaran ganti rugi sebesar Rp499,79 miliar

    dan penyerahan aset tanah seluas 113,60 ribu m2. Namun, putusan pengadilan

    yang inkracht tersebut belum seluruhnya dicatat sebagai kewajiban atau

    diungkapkan sebagai Kewajiban Kontinjensi dalam LKPP Tahun 2014. Hal

    tersebut terjadi karena Pemerintah belum memiliki mekanisme pengelolaan dan

    pelaporan tuntutan hukum sehingga belum jelas unit kerja yang bertanggung jawab

    untuk melakukan administrasi dan validasi atas tuntutan hukum yang telah

    inkracht untuk dicatat/diungkap sebagai kewajiban. Data yang tersedia tidak

    memungkinkan BPK melaksanakan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk

    memperoleh keyakinan mengenai nilai yang mencerminkan kewajiban

    Pemerintah.

    09 Menurut opini BPK, kecuali dampak penyesuaian, jika ada, yang mungkin perlu

    dilakukan jika Pemerintah menyelesaikan permasalahan mengenai pencatatan Aset

    KKKS, Utang kepada Pihak Ketiga, permasalahan catatan dan fisik SAL, serta

    kewajiban Pemerintah yang timbul dari tuntutan hukum, laporan keuangan yang

    disebut dalam paragraf pertama di atas, menyajikan secara wajar, dalam semua hal

    yang material, posisi keuangan Pemerintah Pusat per 31 Desember 2014 dan 2013,

    realisasi APBN, arus kas, dan CaLK untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

    tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 7

    10 Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan

    tersebut, BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap SPI dan kepatuhan terhadap

    peraturan perundang-undangan. LHP atas SPI dan Kepatuhan terhadap Peraturan

    Perundang-undangan disajikan dalam Laporan Nomor 74b/LHP/XV/05/2015

    tanggal 25 Mei 2015 dan Nomor 74c/LHP/XV/05/2015 tanggal 25 Mei 2015 yang

    merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini.

    Jakarta, 25 Mei 2015

    BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

    REPUBLIK INDONESIA

    Anggota

    AGUS JOKO PRAMONO

    Akuntan Register Negara No. D - 37532

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 8

    GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

    1. Dasar Hukum Pemeriksaan

    Pemeriksaan BPK atas LKPP Tahun 2014 didasarkan pada peraturan sebagai berikut.

    a. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

    Keuangan Negara; dan

    b. UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

    2. Standar Pemeriksaan

    Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2014 berpedoman pada SPKN yang ditetapkan dengan

    Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2007.

    3. Tujuan Pemeriksaan

    Pemeriksaan atas LKPP bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LKPP Tahun

    2014 dengan memperhatikan:

    a. kesesuaian LKPP dengan SAP;

    b. kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam laporan keuangan sesuai

    dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan dalam SAP;

    c. efektivitas SPI; dan

    d. kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

    4. Entitas yang Diperiksa

    Pemeriksaan dilakukan atas LKPP Tahun 2014 yang meliputi LKKL, LKBUN, dan

    Laporan Keuangan Bagian Anggaran BUN (LK BABUN).

    5. Lingkup Pemeriksaan

    Pemeriksaan dilakukan atas LKPP Tahun 2014 yang terdiri dari Neraca per 31 Desember

    2014, Laporan Realisasi APBN, LAK, dan CaLK yang telah direviu Badan Pengawasan

    Keuangan dan Pembangunan.

    6. Sasaran Pemeriksaan

    Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2014 meliputi pengujian kewajaran atas saldo akun-akun

    yang ada di Neraca dan transaksi-transaksi pada Laporan Realisasi APBN, LAK,

    kecukupan CaLK, serta SPI dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,

    termasuk tindak lanjut pemeriksaan sebelumnya.

    7. Metodologi Pemeriksaan

    Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2014 dilakukan dengan metodologi pemeriksaan

    menggunakan pendekatan risiko, yang dirancang untuk menemukan kesalahan dan

    penyimpangan informasi atas laporan keuangan dengan menelaah kegiatan pemerintahan.

    Kegiatan pemeriksaan dimulai dengan melakukan penelaahan sistem pengendalian intern

    untuk menentukan area risiko penting yang menjadi fokus pemeriksaan untuk

    memperoleh keyakinan yang memadai atas proses penyusunan dan penyajian laporan

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 9

    keuangan. Dalam menganalisis dan menguji proses penyusunan dan penyajian LKPP,

    BPK telah melakukan prosedur-prosedur di bawah ini.

    a. Menguji sistem akuntansi yang ditetapkan Pemerintah apakah telah sesuai dengan

    SAP; dan

    b. Menguji proses akuntansi dan pelaporan keuangan yang diterapkan apakah telah

    mengikuti sistem akuntansi yang telah ditetapkan Menteri Keuangan.

    Pemeriksaan BPK juga mencakup pengujian pengendalian, prosedur analitis, dan

    pengujian substantif untuk menilai efektivitas pengendalian dan kewajaran LKPP.

    Selain itu, BPK juga melakukan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil

    pemeriksaan yang diungkapkan dalam LHP LKPP Tahun 2007 s.d. 2013.

    8. Jangka Waktu Pemeriksaan

    Pemeriksaan dilakukan berdasarkan Surat Tugas Anggota BPK Nomor 38.i/ST/I-

    IV/3/2015 tanggal 31 Maret 2015 dimulai 1 April 2015 s.d. 29 Mei 2015.

    9. Batasan Pemeriksaan

    Semua informasi yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab

    Pemerintah. Oleh karena itu, BPK tidak bertanggung jawab terhadap salah interpretasi

    dan kemungkinan pengaruh atas informasi yang tidak diberikan baik yang sengaja

    maupun tidak disengaja oleh Pemerintah.

    Pemeriksaan BPK meliputi prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan

    keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya kesalahan dan salah saji yang

    berpengaruh material terhadap laporan keuangan. Pemeriksaan tidak ditujukan untuk

    menemukan kesalahan atau penyimpangan. Namun demikian, jika dari hasil pemeriksaan

    ditemukan penyimpangan, akan diungkapkan.

    Dalam melaksanakan pemeriksaan, BPK juga menyadari kemungkinan adanya

    perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang timbul. Namun pemeriksaan BPK tidak

    memberikan jaminan bahwa semua tindakan melanggar hukum akan terdeteksi dan hanya

    memberikan jaminan yang wajar bahwa tindakan melanggar hukum yang berpengaruh

    secara langsung dan material terhadap angka-angka dalam laporan keuangan akan

    terdeteksi. BPK akan menginformasikan bila ada perbuatan-perbuatan melanggar hukum

    atau kesalahan/penyimpangan material yang ditemukan selama pemeriksaan.

    Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-

    undangan, BPK hanya menguji kepatuhan instansi atas peraturan perundang-undangan

    yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan. Hal ini tidak menutup kemungkinan

    bahwa masih terdapat ketidakpatuhan pada peraturan yang tidak teridentifikasi.

    10. Hasil Pemeriksaan atas LKKL dan LKBUN

    BPK juga melakukan pemeriksaan atas LKKL dan LKBUN Tahun 2014 yang hasilnya

    digunakan sebagai dasar penyusunan LHP atas LKPP Tahun 2014.

    Hasil pemeriksaan atas 86 LKKL (termasuk BPK yang diperiksa oleh Kantor Akuntan

    Publik) dan LKBUN, menunjukkan terdapat 62 LKKL yang mendapat opini Wajar

    Tanpa Pengecualian (WTP), 17 LKKL dan LKBUN mendapatkan opini Wajar Dengan

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 10

    Pengecualian (WDP), serta 7 LKKL mendapatkan opini Tidak Memberikan Pendapat

    (TMP).

    Rincian Hasil pemeriksaan BPK atas LKKL dan LKBUN Tahun 2010 s.d. 2014 dapat

    dilihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel Rincian Opini atas LKKL dan LKBUN

    Tahun 2010-2014

    No. BA Kementerian/Lembaga Opini BPK atas LKKL

    2010 2011 2012 2013 2014

    1. 001 Majelis Permusyawaratan Rakyat WTP WTP WTP WTP WTP

    2. 002 Dewan Perwakilan Rakyat WTP WTP WTP WTP WTP

    3. 004 Badan Pemeriksa Keuangan WTP WTP WTP WTP WTP

    4. 005 Mahkamah Agung WDP WDP WTP WTP WTP

    5. 006 Kejaksaan Agung WDP WTP-DPP WTP-DPP WTP WTP

    6. 007 Sekretariat Negara WTP WTP WTP WTP-DPP WTP-DPP

    7. 010 Kementerian Dalam Negeri WTP-DPP WTP-DPP WTP-DPP WDP WTP-DPP

    8. 011 Kementerian Luar Negeri WDP WTP-DPP WTP WTP WTP

    9. 012 Kementerian Pertahanan WDP WDP WTP-DPP WTP WTP-DPP

    10. 013 Kementerian Hukum dan Hak

    Asasi Manusia

    WTP-DPP WTP WTP-DPP WTP WTP-DPP

    11. 015 Kementerian Keuangan WDP WTP WTP WTP WTP

    12. 018 Kementerian Pertanian WDP WDP WDP WTP-DPP WTP-DPP

    13. 019 Kementerian Perindustrian WTP WTP WTP WTP WTP

    14. 020 Kementerian Energi dan Sumber

    Daya Mineral

    WTP-DPP WTP WTP WTP WDP

    15. 022 Kementerian Perhubungan WDP WDP WDP WTP WTP-DPP

    16. 023 Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan

    TMP TMP WDP WTP WTP

    17. 024 Kementerian Kesehatan TMP WDP WTP-DPP WTP WTP

    18. 025 Kementerian Agama WDP WTP-DPP WTP-DPP WTP-DPP WTP-DPP

    19. 026 Kementerian Tenaga Kerja dan

    Transmigrasi

    WDP WDP WDP WDP TMP

    20. 027 Kementerian Sosial WDP WTP-DPP WTP-DPP WTP-DPP WDP

    21. 029 Kementerian Kehutanan WDP WTP-DPP WTP-DPP WTP WTP

    22. 032 Kementerian Kelautan dan

    Perikanan

    WTP-DPP WTP-DPP WTP-DPP WTP-DPP WTP-DPP

    23. 033 Kementerian Pekerjaan Umum WDP WDP WTP-DPP WTP WTP-DPP

    24. 034 Kementerian Koordinator Bidang

    Politik Hukum dan Keamanan

    WTP WTP WTP WTP WTP

    25. 035 Kementerian Koordinator Bidang

    Perekonomian

    WTP WTP WTP WTP WTP

    26. 036 Kementerian Koordinator

    Kesejahteraan Rakyat

    WTP WTP WTP WTP WTP

    27. 040 Kementerian Pariwisata dan

    Ekonomi Kreatif

    WDP WDP WDP TMP TMP

    28. 041 Kementerian Badan Usaha Milik

    Negara

    WTP WTP WTP WTP WTP-DPP

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 11

    No. BA Kementerian/Lembaga Opini BPK atas LKKL

    2010 2011 2012 2013 2014

    29. 042 Kementerian Riset dan Teknologi WTP WTP WTP WDP WTP-DPP

    30. 043 Kementerian Lingkungan Hidup WDP WTP-DPP WTP-DPP WTP WTP

    31. 044 Kementerian Koperasi dan Usaha

    Kecil Menengah

    WTP WTP WTP-DPP WDP WTP-DPP

    32. 047 Kementerian Pemberdayaan

    Perempuan dan Perlindungan

    Anak

    WTP WTP WTP WTP WTP

    33. 048 Kementerian Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi

    WTP WTP WDP WTP-DPP WTP

    34. 050 Badan Intelijen Negara WTP WTP WTP WTP WTP

    35. 051 Lembaga Sandi Negara WTP-DPP WTP-DPP WTP WTP-DPP WDP

    36. 052 Dewan Ketahanan Nasional WTP WTP WTP WTP WTP

    37. 054 Badan Pusat Statistik WDP WTP WTP WTP WTP

    38. 055 Kementerian Perencanaan

    Pembangunan Nasional/Badan

    Perencanaan Pembangunan

    Nasional

    WTP WTP WTP WTP WTP

    39. 056 Badan Pertanahan Nasional WDP WDP WTP-DPP WTP WTP

    40. 057 Perpustakaan Nasional WTP WTP WTP WDP WDP

    41. 059 Kementerian Komunikasi dan

    Informatika WDP WDP WDP WDP TMP

    42. 060 Kepolisian Negara RI WTP-DPP WTP-DPP WTP-DPP WTP WTP

    43. 063 Badan Pengawasan Obat dan

    Makanan WTP-DPP WTP TMP WDP WTP

    44. 064 Lembaga Ketahanan Nasional WTP WTP WTP WTP-DPP WDP

    45. 065 Badan Koordinasi Penanaman

    Modal WTP WTP WTP WTP WTP

    46. 066 Badan Narkotika Nasional WTP-DPP WTP WTP WTP-DPP WTP

    47. 067 Kementerian Pembangunan

    Daerah Tertinggal WDP WDP WTP-DPP WTP WDP

    48. 068 Badan Kependudukan dan

    Keluarga Berencana Nasional WDP WTP-DPP WTP WTP WDP

    49. 074 Komisi Nasional Hak Asasi

    Manusia WTP WTP WTP WTP WTP

    50. 075 Badan Meteorologi, Klimatologi

    dan Geofisika WTP WTP WTP WTP WDP

    51. 076 Komisi Pemilihan Umum WDP WDP WDP WDP WDP

    52. 077 Mahkamah Konstitusi WTP WTP WTP WTP WTP

    53. 078 Pusat Pelaporan dan Analisis

    Transaksi Keuangan WTP-DPP WTP WTP WTP WTP

    54. 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan

    Indonesia WTP WTP WDP WTP WTP

    55. 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional WTP WTP WTP WTP WTP

    56. 081 Badan Pengkajian dan

    Penerapan Teknologi WTP WTP WDP WTP WDP

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 12

    No. BA Kementerian/Lembaga Opini BPK atas LKKL

    2010 2011 2012 2013 2014

    57. 082 Lembaga Penerbangan dan

    Antariksa Nasional WTP WTP WDP WDP WDP

    58. 083 Badan Informasi Geopasial

    (sebelumnya: Badan Koordinasi

    Survei dan Pemetaan Nasional)

    WDP WTP WDP TMP TMP

    59. 084 Badan Standarisasi Nasional WTP WTP WTP WTP WTP

    60. 085 Badan Pengawas Tenaga Nuklir WTP-DPP WDP WDP WTP WTP

    61. 086 Lembaga Administrasi Negara WTP WTP WTP WTP WTP

    62. 087 Arsip Nasional Republik

    Indonesia WTP WTP WTP WTP WDP

    63. 088 Badan Kepegawaian Negara WTP WTP WTP WTP WTP

    64. 089 Badan Pengawasan Keuangan

    dan Pembangunan WTP WTP WTP WTP WTP

    65. 090 Kementerian Perdagangan WTP-DPP WTP WTP WTP WTP

    66. 091 Kementerian Perumahan Rakyat WTP WTP WDP WTP-DPP WTP

    67. 092 Kementerian Pemuda dan

    Olahraga WDP WDP WDP WDP WDP

    68. 093 Komisi Pemberantasan Korupsi WTP WTP WTP WTP WTP

    69. 095 Dewan Perwakilan Daerah WTP WTP WTP WTP WTP

    70. 100 Komisi Yudisial WTP WTP WTP WTP WTP

    71. 103 Badan Nasional Penanggulangan

    Bencana WDP WTP WTP WTP-DPP WTP

    72. 104 Badan Nasional Penempatan dan

    Perlindungan Tenaga Kerja

    Indonesia

    WTP WTP WTP WDP WTP-DPP

    73. 105 Badan Penanggulangan Lumpur

    Sidoarjo WTP-DPP WTP WTP WTP WTP-DPP

    74. 106 Lembaga Kebijakan Pengadaan

    Barang/Jasa Pemerintah WTP WTP WTP WDP WTP

    75. 107 Badan SAR Nasional WDP WTP-DPP WTP WTP WTP

    76. 108 Komisi Pengawas Persaingan

    Usaha WTP WDP WTP WTP WTP

    77. 109 Badan Pengembangan Wilayah

    Suramadu

    1) WDP WDP WDP WDP

    78. 110 Ombudsman RI 1) WTP WTP WTP TMP

    79. 111 Badan Nasional Pengelola

    Perbatasan

    1) TMP WDP WDP WTP

    80. 112 Badan Pengusahaan Kawasan

    Perdagangan Bebas dan

    Pelabuhan Bebas Batam

    2) 2) TMP TMP WDP

    81. 113 Badan Nasional Penanggulangan

    Terorisme

    2) 2) WDP WTP WTP

    82. 114 Sekretariat Kabinet 2) 2)

    WTP WTP WTP

    83. 115 Badan Pengawas Pemilihan

    Umum

    2) 2) WDP WDP WDP

    84. 116 Lembaga Penyiaran Publik Radio 2) 2)

    WDP WDP TMP

  • BPK LHP LKPP Tahun 2014 13

    No. BA Kementerian/Lembaga Opini BPK atas LKKL

    2010 2011 2012 2013 2014

    Republik Indonesia

    85. 117 Lembaga Penyiaran Publik

    Televisi Republik Indonesia

    2) 2) WDP WDP TMP

    86. 118 Badan Pengusahaan Kawasan

    Perdagangan Bebas dan

    Pelabuhan Bebas Sabang

    2) 2) TMP WDP WDP

    87. 999 Bendahara Umum Negara WDP WDP WDP WDP WDP

    Keterangan :

    WTP : Wajar Tanpa Pengecualian

    WTP-DPP : Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan

    WDP : Wajar Dengan Pengecualian

    TMP : Tidak Menyatakan Pendapat

    1) : Menjadi Bagian Anggaran mulai Tahun 2011

    2) : Menjadi Bagian Anggaran mulai Tahun 2012

    BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

    REPUBLIK INDONESIA

  • REPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIA

    LAPORAN KEUANGANPEMERINTAH PUSAT

    TAHUN 2014

    LAPORAN KEUANGANPEMERINTAH PUSAT

    TAHUN 2014(AUDITED)(AUDITED)

    MEI 2015MEI 2015

  • REPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIA

    LAPORAN KEUANGANPEMERINTAH PUSAT

    TAHUN 2014

    LAPORAN KEUANGANPEMERINTAH PUSAT

    TAHUN 2014

    MEI 2015MEI 2015

    (AUDITED)(AUDITED)

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Kata Pengantar -iii-

    Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan

    Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014,

    sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014, Pemerintah menyampaikan laporan

    pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa laporan keuangan

    kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Untuk melaksanakan amanat tersebut, dengan memanjatkan puji syukur

    kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami atas nama Pemerintah Republik Indonesia menyajikan Laporan Keuangan

    Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2014. Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca,

    Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta dilampiri Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan

    Negara, Badan Layanan Umum (BLU), dan Badan Lainnya.

    Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, sebelum disampaikan

    kepada DPR, LKPP Tahun 2014 disampaikan terlebih dahulu kepada BPK untuk diaudit paling lambat 3 (tiga) bulan

    setelah tahun anggaran berakhir. Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk menilai kewajaran informasi yang

    disajikan dalam LKPP. LKPP Tahun 2014 yang kami sajikan ini berstatus sebagai laporan keuangan yang telah

    diperiksa (Audited).

    Sehubungan dengan LKPP Tahun 2014 ini, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut:

    1. LKPP Tahun 2014 ini disusun berdasarkan konsolidasian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN)

    yang disusun oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN), dan Laporan Keuangan

    Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang disusun oleh Menteri/Pimpinan Lembaga. LKPP, LKBUN, dan LKKL

    tersebut disusun berdasarkan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang telah diatur dalam Peraturan

    Menteri Keuangan (PMK) Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

    Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 233/PMK.05/2012, dengan mengacu pada

    Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Lampiran II-SAP

    Berbasis Kas Menuju Akrual.

    2. Laporan Realisasi APBN memberikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

    Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran (TA) 2014 adalah sebesar

    Rp1.550,49 triliun, atau 94,81 persen dari yang ditetapkan dalam APBN-P TA 2014. Sementara itu, realisasi

    Belanja Negara adalah sebesar Rp1.777,18 triliun, atau 94,69 persen dari yang dianggarkan dalam APBN-P TA

    2014. Penyerapan Belanja Negara TA 2014 tersebut lebih tinggi dibandingkan penyerapan TA 2013 sebesar

    Rp1650,56 triliun. Berdasarkan realisasi Pendapatan Negara dan Hibah dan realisasi Belanja Negara TA 2014

    terjadi Defisit Anggaran sebesar Rp226,69 triliun. Pembiayaan Neto adalah sebesar Rp248,89 triliun, dan Sisa

    Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp22,20 triliun.

    3. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Pemerintah Pusat per 31 Desember

    2014. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp3.910,92 triliun dan Kewajiban

    sebesar Rp2.898,38 triliun, sehingga Ekuitas Dana Neto (kekayaan bersih) Pemerintah Pusat per 31 Desember

    2014 adalah sebesar Rp1.012,54 triliun. Ekuitas Dana Neto Pemerintah per 31 Desember 2014 tersebut

    meningkat sebesar 97,05 triliun atau meningkat 9,58 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2013.

    4. Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dari Kas Umum Negara. Dari Laporan

    Arus Kas tersebut diperoleh informasi bahwa saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp67,70 triliun,

    penambahan dari penyesuaian saldo awal sebesar minus Rp16,44 miliar, kenaikan Kas Negara selama TA 2014

    sebesar Rp25,55 triliun, penyesuaian pembukuan sebesar minus Rp3,72 triliun, sehingga saldo Kas Bendahara

    Umum Negara (BUN), Kas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kas Badan Layanan Umum (BLU),

    dan Kas Hibah Langsung yang telah disahkan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp89,52 triliun. Setelah

    ditambahkan dengan saldo Kas pada rekening pemerintah lainnya baik yang dikelola oleh BUN maupun yang

    dikelola oleh Kementerian Negara/Lembaga (K/L) sebesar Rp6,21 triliun, maka Saldo Akhir Kas dan Setara Kas

    adalah sebesar Rp95,73 triliun.

    5. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh pemahaman

    yang lebih komprehensif atas informasi keuangan yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan

    Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan

    keuangan, daftar rincian atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi APBN, Neraca, dan

    Laporan Arus Kas.

  • REPUBLIK INDONESIA

    RRRIIINNNGGGKKKAAASSSAAANNN

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Ringkasan -v-

    RRRIIINNNGGGKKKAAASSSAAANNN

    Berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang

    Keuangan Negara, dan UU Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

    Anggaran 2014 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 12 Tahun 2014, Pemerintah menyusun laporan

    pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA)

    2014 dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN, Neraca,

    Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta dilampiri Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan

    Negara, Ikhtisar Laporan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Lainnya.

    LKPP Tahun 2014 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

    tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Lampiran II (PSAP Berbasis Kas Menuju Akrual).

    LKPP Tahun 2014 ini disusun berdasarkan konsolidasian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL)

    dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN).

    1. LAPORAN REALISASI APBN

    Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN-P TA 2014 dengan realisasinya, yang

    mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan selama periode 1 Januari 2014 - 31 Desember 2014.

    Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2014 adalah sebesar Rp1.550,49 triliun atau 94,81 persen dari

    APBN-P. Sementara itu, realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah sebesar Rp1.777,18 triliun atau 94,69

    persen dari APBN-P. Jumlah realisasi Belanja Negara tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat

    sebesar Rp1,203,58 triliun atau 94,00 persen dari APBN-P, dan realisasi Transfer ke Daerah sebesar Rp573,70

    triliun atau 96,18 persen dari APBN-P. Selain itu, pada TA 2014 terdapat Suspen Belanja sebesar minus Rp97,39

    Miliar.

    Berdasarkan realisasi Pendapatan Negara dan Hibah, dan realisasi Belanja Negara, terjadi Defisit Anggaran TA

    2014 sebesar Rp226,69 triliun. Realisasi Pembiayaan Neto TA 2014 adalah sebesar Rp248,89 triliun atau

    103,06 persen dari APBN-P, sehingga terjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp22,20 triliun.

    Ringkasan Laporan Realisasi APBN TA 2014 dan 2013 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun):

    Uraian

    TA 2014 (Audited) TA 2013

    (Audited)

    Anggaran

    (UU No.

    12/2014)

    Realisasi % Realisasi thd

    Anggaran Realisasi

    Pendapatan Negara dan

    Hibah

    1.635,38 1.550,49 94,81 1.438,89

    Belanja Negara 1.876,87 1.777,18 94,69 1.650,56

    Belanja Pemerintah

    Pusat

    1.280,37 1.203,58 94,00 1.137,16

    Transfer ke Daerah 596,50 573,70 96,18 513,26

    Suspen Belanja Negara (0,097) 0,140

    Surplus (Defisit)

    Anggaran

    (241,49) (226,69) 93,87 (211,67)

    Pembiayaan Neto 241,49 248,89 103,06 237,39

    SiLPA (SiKPA) 22,20 25,72

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Ringkasan -vi-

    2. NERACA

    Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Pusat mengenai aset, kewajiban, dan

    ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2014.

    Jumlah Aset per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp3.910,92 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar

    Rp262,98 triliun, Investasi Jangka Panjang sebesar Rp1.309,92 triliun, Aset Tetap sebesar Rp1.714,59 triliun,

    Piutang Jangka Panjang sebesar Rp2,83 triliun, dan Aset Lainnya sebesar Rp620,61 triliun.

    Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.898,38 triliun yang terdiri dari Kewajiban Jangka

    Pendek sebesar Rp352,31 triliun dan Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp2.546,07 triliun.

    Sementara itu, jumlah Ekuitas Dana Neto per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.012,54 triliun yang terdiri

    dari Ekuitas Dana Lancar sebesar minus Rp85,02 triliun dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp1.097,56 triliun.

    Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun):

    Uraian 31 Desember 2014

    (Audited)

    31 Desember 2013

    (Audited)

    Aset 3.910,92 3.567,59

    Aset Lancar 262,98 252,74

    Investasi Jangka Panjang 1.309,92 1.183,17

    Aset Tetap 1.714,59 1.709,86

    Piutang Jangka Panjang 2,83 2,90

    Aset Lainnya 620,61 418,92

    Kewajiban 2.898,38 2.652,10

    Kewajiban Jangka Pendek 352,31 368,09

    Kewajiban Jangka Panjang 2.546,07 2.284,01

    Ekuitas Dana Neto 1.012,54 915,49

    Ekuitas Dana Lancar (85,02) (113,36)

    Ekuitas Dana Investasi 1.097,56 1.028,85

    3. LAPORAN ARUS KAS

    Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan

    setara kas selama TA 2014 serta saldo kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014.

    Saldo Kas Bendahara Umum Negara (BUN), Kas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kas Badan

    Layanan Umum (BLU), dan Kas Hibah Langsung yang telah disahkan per 31 Desember 2013 adalah sebesar

    RP67,70 riliun, sedangkan pada awal tahun 2014 terjadi koreksi sebesar minus Rp16,44 miliar, sehingga saldo

    awal Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung yang telah disahkan tahun 2014 menjadi Rp67,69

    triliun.

    Selama TA 2014 terjadi penurunan kas dari aktivitas operasi sebesar Rp80,07 triliun, penurunan kas dari

    aktivitas investasi aset non keuangan sebesar Rp146,62 triliun, kenaikan kas dari aktivitas pembiayaan sebesar

    Rp248,89 triliun, kenaikan kas dari aktivitas non anggaran sebesar Rp3,35 triliun dan penurunan karena

    penyesuaian pembukuan sebesar Rp3,72 triliun sehingga mengakibatkan kenaikan kas sebesar Rp21,83 triliun.

    Dengan demikian, saldo Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung yang telah disahkan per 31

    Desember 2014 menjadi Rp89,52 triliun.

    Selain kas di atas, terdapat Rekening Pemerintah Lainnya sebesar Rp4,65 triliun, Kas di Bendahara Pengeluaran

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Ringkasan -vii-

    sebesar Rp0,32 triliun, Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp0,15 triliun, Kas Lainnya dan Setara Kas sebesar

    Rp5,40 triliun, dan Kas pada BLU yang Belum Disahkan sebesar Rp0,07 triliun. Selama tahun 2014 terdapat

    deposito (Investasi Jangka Pendek) yang berasal dari Kas pada BLU yang telah disahkan sebesar Rp4,38 triliun,

    sehingga saldo akhir Kas dan Bank Pemerintah Pusat sebesar Rp95,73 triliun.

    Ringkasan Laporan Arus Kas TA 2014 dan TA 2013 dapat disajikan sebagai berikut (Rp triliun):

    Uraian TA 2014

    (Audited)

    TA 2013

    (Audited)

    Saldo Awal Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung 67,70 71,58

    Koreksi Saldo Awal (0,01) (0,31)

    Saldo Awal Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung

    setelah Koreksi

    67,69 71,27

    Kenaikan (Penurunan) Kas

    Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (80,07) (31,32)

    Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (146,62) (180,36)

    Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan 248,89 237,39

    Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran 3,35 0,11

    Pengunaan SAL - (30)

    Jumlah Kenaikan (Penurunan) Kas 25,55 (4,18)

    Penyesuaian Pembukuan (3,72) 0,61

    Kenaikan (Penurunan) Kas 21,83 (3,57)

    Saldo Akhir Kas BUN, Kas KPPN, Kas BLU, dan Kas Hibah Langsung 89,52 67,70

    4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan kebijakan makro, kebijakan fiskal, metodologi penyusunan

    LKPP, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan

    keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.

    Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dalam penyajian Laporan Realisasi APBN, pendapatan,

    belanja, dan pembiayaan diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari

    Kas Umum Negara (KUN). Dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis

    akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau

    setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN.

    Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta beberapa informasi

    tambahan yang diperlukan.

  • REPUBLIK INDONESIA

    PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Isi -ix -

    IIINNNDDDEEEKKKSSS IIISSSIII

    KATA PENGANTAR................................................................................................................................................ iii

    RINGKASAN ........................................................................................................................................................... v

    PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB........................................................................................................................

    HALAMAN OPINI.

    vii

    viii

    INDEKS ISI ............................................................................................................................................................ ix

    INDEKS TABEL ...................................................................................................................................................... x

    INDEKS GRAFIK .................................................................................................................................................... xi

    INDEKS LAMPIRAN................................................................................................................................................. xiii

    INDEKS SINGKATAN ......................................................................................................................................... xiv

    INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ............................................................................................... xvii

    I. LAPORAN REALISASI APBN ......................................................................................................................... 1

    II. NERACA ........................................................................................................................................................... 3

    III. LAPORAN ARUS KAS ...................................................................................................................................... 6

    IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ....................................................................................................... 8

    A. PENJELASAN UMUM ................................................................................................................................ 8

    A.1. DASAR HUKUM .............................................................................................................................. 8

    A.2. KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO........................................................... 8

    A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ............................................................... 29

    A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI ............................................................................................................... 33

    B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI APBN ............................................................... 50

    B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI APBN ..................................................................... 50

    B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN................................................................. 51

    B.3. CATATAN PENTING LAINNYA ....................................................................................................... 76

    C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA ................................................................................................ 87

    C.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM ............................................................................................ 87

    C.2. PENJELASAN PER POS NERACA ................................................................................................ 88

    C.3. CATATAN PENTING LAINNYA ....................................................................................................... 168

    D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS .......................................................................... 188

    D.1. IKHTISAR LAPORAN ARUS KAS ................................................................................................... 188

    D.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS ........................................................................... 192

    DAFTAR LAMPIRAN

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Tabel -x-

    IIINNNDDDEEEKKKSSS TTTAAABBBEEELLL

    1. Perbandingan Klasifikasi PDB seri 2000 dan seri 2010 12

    2. Perbandingan Perkembangan PDB Seri 2000 dan Seri 2010

    3. Perkembangan CAR, LDR, dan NPL Bulanan 2014

    4. Ringkasan Indikator Makro Tahun 2014

    5. Ringkasan Realisasi Anggaran 2013, APBN dan APBNP 2014

    6. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi

    7. Piutang Pajak per Jenis Pajak pada Ditjen Pajak

    8. Piutang Pajak per Jenis Pajak pada Ditjen Bea dan Cukai

    9. Posisi Utang Luar Negeri, SBN, dan Promissory Notes

    10. Posisi Utang Luar Negeri Menurut Valuta Asing

    11. Saldo Anggaran Lebih TA 2014 dan TA 2013

    12. Laporan Rekening Nomor 600.000.411980 Tahun 2014 dan 2013

    13

    18

    20

    21

    58

    94

    96

    158

    159

    159

    167

    TABEL LAMPIRAN

    1. SBN Neto Tahun 2014 L.291

    2. Seri SPN yang Diterbitkan Tahun 2014 L.292

    3. Daftar Pelunasan SPN Tahun 2014 L.294

    4. Realisasi Penerbitan SUN Valas s.d 31 Desember 2014 L.295

    5. Realisasi Pelaksanaan Debt Switching Tahun 2014 L.295

    6. Rincian Realisasi Pelaksanaan Debt Switching Tahun 2014 L.295

    7. Transaksi BuybackTahun 2014 L.298

    8. Daftar Penerbitan SBSN Tahun 2014 L.300

    9. Outstanding SBN seri Fixed Rated (FR) per 31 Desember 2014 L.301

    10. Data Outstanding ORI per 31 Desember 2014 L.303

    11. Data Outstanding SBN Seri Variable Rate (VR) per 31 Desember 2014 L.304

    12. Data Outstanding SPN per 31 Desember 2014 L.305

    13. Data Outstanding Surat Utang Pemerintah per 31 Desember 2014 L.306

    14. Data Outstanding SBSN seri IFR per 31 Desember 2014 L.307

    15. Data Outstanding SBSN Seri PBS per 31 Desember 2014 L.308

    16. Data Outstanding SBSN Seri SR per 31 Desember 2014 L.309

    17. Data Outstanding SBSN Seri SPN-S per 31 Desember 2014 L.309

    18. Data Outstanding SBSN Seri SDHI per 31 Desember 2014 L.310

    19. Struktur Outstanding SBN Valas Per 31 Desember 2014 L.311

    20. Mutasi SBN Tahun 2014 L.314

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Grafik - xi-

    IIINNNDDDEEEKKKSSS GGGRRRAAAFFFIIIKKK

    1. Tren PDB Harga Berlaku Seri 2000 Tahun 2010-2014 11

    2. Struktur PDB Seri 2000 Menurut Pengeluaran tahun 2010 s.d 2014 11

    3. Struktur PDB Seri 2000 Menurut Lapangan Usaha atas Dasar harga Berlaku 2013-2014

    4. Tren Laju Inflasi Bulanan dan TahunanTahun 2014

    12

    14

    5. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) Triwulanan 2013-2014 15

    6. Perkembangan Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Semesteran 2012-2014 16

    7. Perkembangan Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Bulanan 2014 16

    8. Cadangan Devisa 2014 17

    9. Tren Laju IHSG Bulanan Tahun 2013-2014 18

    10. Perkembangan Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2010-2014 22

    11. Penerimaan Perpajakan Tahun 2013 dan 2014 23

    12. Tax Ratio Indonesia Tahun 2010-2014 23

    13. Pagu dan Realisasi PNBP Tahun 2013 dan 2014 24

    14. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat 2013 dan Tahun 2014 Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi

    15. Realisasi Transfer ke Daerah 2013-2014

    16. Perkembangan Rasio Realisasi Defisit Anggaran terhadap PDB Tahun 2010-2014

    26

    27

    28

    17. Perkembangan Realisasi Penerimaan Perpajakan dan PNBP TA 2010 - 2014 50

    18. Perkembangan Realisasi Belanja Negara TA 2010- 2014 51

    19. Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA 2014

    20. Komposisi 5 Terbesar Kementerian/Lembaga Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat TA 2014

    52

    58

    21. Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi TA 2014 58

    22. Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja TA 2014 59

    23. Komposisi Realisasi Transfer ke Daerah TA 2014 65

    24. Komposisi Pendapatan BLU TA 2014 78

    25. Pendapatan, Beban, dan Surplus/Defisit BLU TA 2014 78

    26. Perbandingan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana Neto pada Neraca Tahun 2010 2014 87

    27. Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Badan Layanan Umum 2010 2014 174

    28. Komposisi Arus Kas Bersih per Aktivitas

    LAMPIRAN

    190

    1. Struktur Jatuh Tempo ON Rupiah seri FR L.302

    2. Struktur jatuh tempo ORI L.303

    3. Struktur jatuh tempo ON seri VR L.304

    4. Struktur Jatuh Tempo SPN per 31 Desember 2014 L.305

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Grafik - xii-

    5. Struktur Jatuh Tempo Surat Utang Pemerintah L.306

    6. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri IFR per 31 Desember 2014 L.307

    7. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri PBS per 31 Desember 2014 L.308

    8. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri SR per 31 Desember 2014 L.309

    9. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri SPN-S per 31 Desember 2014 L.310

    10. Struktur Jatuh Tempo SBSN seri SDHI per 31 Desember 2014 L.311

    11. Struktur Jatuh Tempo SBN Valas per 31 Desember 2014 L.312

    12. Data Outstanding SBN per 31 Desember 2014 L.313

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Lampiran -xiii -

    IIINNNDDDEEEKKKSSS LLLAAAMMMPPPIIIRRRAAANNN

    1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Pusat TA 2014 dan 2013 L.1

    2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Menurut BA dan Eselon I TA

    2014 L.15

    3. Laporan Realisasi Dana Perimbangan TA 2014 L.28

    4. Suspen Belanja Pemerintah Pusat TA 2014 L.84

    5. Persetujuan Multiyears Contract (Kontrak Tahun Jamak) L.88

    6. Perbandingan Pagu APBN-P dan Pagu DIPA L.89

    7. Realisasi Penerbitan SABA BA 999.08 Pengelola lain-lain, TA 2014 L.91

    8. Rekening Khusus per 31 Desember 2014 L.94

    9. Saldo Rekening Pemerintah Lainnya di Bank Umum per 31 Desember 2014 L.95

    10. Saldo Kas di KPPN per 31 Desember 2014 dan 2013 L.96

    11. Kas pada K/L dan BUN per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 L.101

    12. Uang Muka Belanja dan Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2014 dan 31

    Desember 2013 L.112

    13. Piutang Pajak per 31 Desember 2014 L.114

    14. Piutang PNBP per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 L.121

    15. Rincian Piutang Eks Bank Dalam Likuidasi 31 Desember 2014 L.123

    16. Aset Kredit Eks BPPN L.124

    17. Bagian Lancar TP/TGR per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 L.129

    18. Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 L.131

    19. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara BUMN Tahun 2014 L.134

    20. Daftar BPYBDS pada BUMN per 31 Desember 2014 L.138

    21. Penyertaan Modal Negara pada Perusahaan Negara/Lembaga Di Bawah Pembinaan

    Kementerian Keuangan per 31 Desember 2014 L.139

    22. Penyertaan Modal Negara pada Non BUMN per 31 Desember 2014 L.141

    23. Penyertaan Modal Negara pada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional/Regional per

    31 Desember 2014 L.143

    24. Ikhtisar Laporan Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan per 31 Desember 2014 L.144

    25. Aset Tetap pada Kementerian/Lembaga per 31 Desember 2014 L.146

    26. Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2014 L.161

    27. Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2014 L.162

    28. Aset KKKS per 31 Desember 2014 L.164

    29. Aset Eks BPPN per 31 Desember 2014 L.177

    30. Aset Lain-lain per 31 Desember 2014 L.182

    31. Aset PT PPA per 31 Desember 2014 L.184

    32. Utang Kepada Pihak Ketiga dan Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2014 L.188

    33. Utang Bunga Surat Berharga Negara per 31 Desember 2014 L.190

    34. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara per 31 Desember 2014 L.194

    35. Surat Berharga Negara Jangka Pendek per 31 Desember 2014 L.196

    36. Surat Berharga Negara Jangka Panjang per 31 Desember 2014 L.166

    37. Ikhtisar Laporan Keuangan BLU per 31 Desember 2014 L.197

    38. Kebijakan Koreksi Atas Akumulasi Penyusutan L.207

    39. Ikhtisar Laporan Keuangan Lembaga Non Struktural dan Yayasan per 31 Desember 2014 L.208

    40. Rekapitulasi Hasil Penilaian Aset Bekas Milik Asing/Cina s.d. 31 Desember 2013 L.212

    41. Tindak Lanjut Pemerintah terhadap Temuan Pemeriksaan BPK atas LKPP Tahun 2013 L.214

    42. Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara Tahun Anggaran 2014 L.287

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Singkatan -xiv-

    IIINNNDDDEEEKKKSSS SSSIIINNNGGGKKKAAATTTAAANNN

    APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

    APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

    APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan

    BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

    BBM : Bahan Bakar Minyak

    BDL : Bank Dalam Likuidasi

    BEJ : Bursa Efek Jakarta

    BHMN : Badan Hukum Milik Negara

    BI : Bank Indonesia

    BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

    BLBI : Bantuan Likuiditas Bank Indonesia

    BLU

    BMN

    BNP2TKI

    :

    :

    :

    Badan Layanan Umum

    Barang Milik Negara

    Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

    BPMIGAS : Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

    BPHTB

    BPIH

    :

    :

    Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

    Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji

    BPJT : Badan Pengatur Jalan Tol

    BPK : Badan Pemeriksa Keuangan

    BPKP : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

    BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan

    BPPN : Badan Penyehatan Perbankan Nasional

    BPPT : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

    BPYBDS : Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya

    BRR

    BUJT

    :

    :

    Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi

    Badan Usaha Jalan Tol

    BULOG : Badan Urusan Logistik

    BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

    BUMN : Badan Usaha Milik Negara

    BUN : Bendahara Umum Negara

    CBN

    CAR

    :

    :

    Cadangan Benih Nasional

    Capital Adequate Ratio

    CBP : Cadangan Beras Pemerintah

    CFO : Chief Financial Officer

    CGI

    CICR

    :

    :

    Consultative Group on Indonesia

    Consolidated Interest Coverage Ratio

    COO : Chief Operating Officer

    CPI : Consumer Price Index

    DAK : Dana Alokasi Khusus

    DAU : Dana Alokasi Umum

    DAU : Dana Abadi Umat

    DBH

    DEP

    :

    :

    Dana Bagi Hasil

    Dana Ekonomi Produktif

    DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

    DJA : Direktorat Jenderal Anggaran

    DJBC : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

    DJKN : Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

    DJP : Direktorat Jenderal Pajak

    DJPBN

    DMO

    DNS

    DPM

    DPPN

    :

    :

    :

    :

    Direktorat Jenderal Perbendaharaan

    Domestic Market Obligation

    Debt for Nature Swap

    Dana Penguatan Modal

    Dana Pengembangan Pendidikan Nasional

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Singkatan -xv-

    DPR

    DSCR

    :

    :

    Dewan Perwakilan Rakyat

    Debt Service Coverage Ratio

    DTP : Ditanggung Pemerintah

    EDI : Electronic Data Interchange

    GBHN

    GIZ-ProFI

    GIZ-GGPAS

    :

    :

    :

    Garis-Garis Besar Haluan Negara

    Gesellschaft fur Internationale Zussammenarbeit Promotion of Small Financial Institutions

    Gesellschaft fur Internationale Zussammenarbeit Good Governance in Population Administration

    Systems

    HTI : Hutan Tanaman Industri

    INDRA

    ITPT

    JPY

    :

    :

    :

    Indonesian Debt Restructuring Agency

    Industri Tekstil dan Produksi Tekstil

    Japanese Yen

    KITE : Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

    KKKS : Kontraktor Kontrak Kerja Sama

    K/L : Kementerian Negara/Lembaga

    KMK : Keputusan Menteri Keuangan

    KONI

    KPK

    :

    :

    Komite Olahraga Nasional Indonesia

    Komisi Pemberantasan Korupsi

    KPPN

    KPRSH

    KPS

    :

    :

    :

    Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

    Kredit Kepemilikan Rumah Sederhana Sehat

    Kontraktor Production Sharing

    KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat

    KU : Kiriman Uang

    KUHR : Kredit Usaha Hutan Rakyat

    KUMK : Kredit Usaha Mikro dan Kecil

    KUN : Kas Umum Negara

    KUT : Kredit Usaha Tani

    LAK : Laporan Arus Kas

    LBMN : Laporan Barang Milik Negara

    LDKP : Lembaga Dana Kredit Pedesaan

    LDR : Loan to Deposit Ratio

    LKBUN : Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara

    LKKL : Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

    LKP : Lembaga Keuangan Pelaksana

    LKPP : Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

    LNSI : Lembaga Non Struktural/Independen

    LRA : Laporan Realisasi Anggaran

    MPN : Modul Penerimaan Negara

    MP3 : Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak

    NAD : Nanggroe Aceh Darussalam

    NPL

    ORI

    PBS

    :

    :

    :

    Non-Performing Loan

    Obligasi Ritel Indonesia

    Project Based Sukuk

    PDB : Pendapatan Domestik Bruto

    PFK : Perhitungan Fihak Ketiga

    PIP

    PIR

    PJPK

    :

    :

    :

    Pusat Investasi Pemerintah

    Perusahaan Inti Rakyat

    Penanggung Jawab Proyek Kerja sama

    PMA : Penanaman Modal Asing

    PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri

    PMK : Peraturan Menteri Keuangan

    PMN : Penyertaan Modal Negara

    PNBP

    PPAP

    :

    :

    Penerimaan Negara Bukan Pajak

    Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

    PPh : Pajak Penghasilan

    PPN : Pajak Pertambahan Nilai

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Singkatan -xvi-

    PPnBM : Pajak Penjualan atas Barang Mewah

    PSL : Past Service Liability

    PSO : Public Service Obligation

    PT PPA : PT Perusahaan Pengelolaan Aset

    RANTF : Recovery of Aceh Nias Trust Fund

    RDI : Rekening Dana Investasi

    RPD : Rekening Pembangunan Daerah

    RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

    RPL

    RTGS

    SAA

    :

    :

    :

    Rekening Pemerintah Lainnya

    Real Time Gross Settlement

    Separate Arrangement Agreement

    SA-BUN : Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara

    SAI : Sistem Akuntansi Instansi

    SAKUN : Sistem Akuntansi Kas Umum Negara

    SAL : Saldo Anggaran Lebih

    SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan

    SAPP : Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

    SAU : Sistem Akuntansi Umum

    SBN : Surat Berharga Negara

    SBSN : Surat Berharga Syariah Negara

    SDA : Sumber Daya Alam

    SDHI : Sukuk Dana Haji Indonesia

    SiAP : Sistem Akuntansi Pusat

    SIBOR : Singapore Interbank Offered Rate

    SiKPA : Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran

    SiLPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

    SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajeman dan Akuntansi Barang Milik Negara

    SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran

    SKPKB : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

    SKPLB : Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

    SPKPBM : Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk

    SLA

    SNI

    :

    :

    Subsidiary Loan Agreement

    Standar Nasional Indonesia

    SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana

    SPN : Surat Perbendaharaan Negara

    SP3

    SPU

    :

    :

    Surat Perintah Pengesahan Pembukuan

    Sarana Pengembangan Usaha

    SUN

    SWIFT

    :

    :

    Surat Utang Negara

    Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication

    TA : Tahun Anggaran

    TGR : Tuntutan Ganti Rugi

    THT : Tabungan Hari Tua

    TP : Tim Pemberesan Aset

    TPA : Tagihan Penjualan Angsuran

    TSA : Treasury Single Account

    TSP

    USAID

    :

    :

    Tempat Simpan Pinjam

    United State Agency for International Development

    USD

    UPP

    UP3

    :

    :

    :

    United State Dolar

    Unit Pelaksana Proyek

    Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah

    USP : Usaha Simpan Pinjam

    UP/TUP : Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xvii-

    IIINNNDDDEEEKKKSSS CCCAAATTTAAATTTAAANNN AAATTTAAASSS LLLAAAPPPOOORRRAAANNN KKKEEEUUUAAANNNGGGAAANNN

    LAPORAN REALISASI APBN

    Pendapatan Negara dan Hibah Halaman

    Catatan B.2.1 Pendapatan Negara dan Hibah 51

    Catatan B.2.1.1 Penerimaan Perpajakan 52

    Catatan B.2.1.1.1 Pajak Dalam Negeri 52

    Catatan B.2.1.1.2 Pajak Perdagangan Internasional 53

    Catatan B.2.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak 53

    Catatan B.2.1.2.1 Penerimaan Sumber Daya Alam 53

    Catatan B.2.1.2.2 Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 54

    Catatan B.2.1.2.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya 54

    Catatan B.2.1.2.4 Pendapatan BLU 56

    Catatan B.2.1.3 Penerimaan Hibah 56

    Belanja Negara

    Catatan B.2.2 Belanja Negara 57

    Catatan B.2.2.1 Belanja Pemerintah Pusat 57

    Catatan B.2.2.1.1 Belanja Pegawai 59

    Catatan B.2.2.1.2 Belanja Barang 59

    Catatan B.2.2.1.3 Belanja Modal 60

    Catatan B.2.2.1.4 Pembayaran Bunga Utang 61

    Catatan B.2.2.1.5 Subsidi 61

    Catatan B.2.2.1.6 Belanja Hibah 63

    Catatan B.2.2.1.7 Belanja Bantuan Sosial 63

    Catatan B.2.2.1.8 Belanja Lain-lain 64

    Catatan B.2.2.2 Transfer ke Daerah 64

    Catatan B.2.2.2.1 Dana Perimbangan 65

    Catatan B.2.2.2.1.1 Dana Bagi Hasil 66

    Catatan B.2.2.2.1.2 Dana Alokasi Umum 66

    Catatan B.2.2.2.1.3 Dana Alokasi Khusus 66

    Catatan B.2.2.2.2 Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 67

    Catatan B.2.2.2.2.1 Dana Otonomi Khusus 67

    Catatan B.2.2.2.2.2 Dana Penyesuaian 67

    Catatan B.2.2.2.3 Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta 68

    Catatan B.2.2.3 Suspen 68

    Surplus (Defisit) Anggaran

    Catatan B.2.3 Defisit Anggaran 69

    Pembiayaan

    Catatan B.2.4 Pembiayaan 69

    Catatan B.2.4.1 Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) 69

    Catatan B.2.4.1.1 Penggunaan SAL 69

    Catatan B.2.4.1.2 Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman 69

    Catatan B.2.4.1.3 Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi 70

    Catatan B.2.4.1.4 Surat Berharga Negara (Neto) 70

    Catatan B.2.4.1.5 Pinjaman Dalam Negeri 71

    Catatan B.2.4.1.6 Penyertaan Modal Negara/Investasi Pemerintah 71

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xviii-

    Catatan B.2.4.1.7 Kewajiban Penjaminan 72

    Catatan B.2.4.1.8 Dana Pengembangan Pendidikan Nasional 72

    Catatan B.2.4.2 Pembiayaan Luar Negeri (Neto) 73

    Catatan B.2.4.2.1 Penarikan Pinjaman Luar Negeri 73

    Catatan B.2.4.2.1.1 Penarikan Pinjaman Program 73

    Catatan B.2.4.2.1.2 Penarikan Pinjaman Proyek 74

    Catatan B.2.4.2.2 Penerusan Pinjaman 75

    Catatan B.2.4.2.3 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri 75

    SiLPA (SiKPA)

    Catatan B.2.5 Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran SiLPA (SiKPA) 75

    CATATAN PENTING LAINNYA

    Catatan B.3 Catatan Penting Lainnya 76

    NERACA

    ASET

    Aset Lancar

    Catatan C.2.1 Rekening Kas BUN di BI 88

    Catatan C.2.2 Rekening Pemerintah Lainnya 89

    Catatan C.2.3 Rekening Kas di KPPN 90

    Catatan C.2.4 Kas di Bendahara Pengeluaran 90

    Catatan C.2.5 Kas di Bendahara Penerimaan 90

    Catatan C.2.6 Kas Lainnya dan Setara Kas 90

    Catatan C.2.7 Kas Pada BLU 92

    Catatan C.2.8 Uang Muka dari Rekening BUN 92

    Catatan C.2.9 Investasi Jangka Pendek 93

    Catatan C.2.10 Belanja Dibayar Di Muka dan Uang Muka Belanja 93

    Catatan C.2.11 Piutang Pajak 93

    Catatan C.2.12 Piutang Bukan Pajak 97

    Catatan C.2.13 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 106

    Catatan C.2.14 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 106

    Catatan C.2.15 Bagian Lancar Penerusan Pinjaman 106

    Catatan C.2.16 Piutang dari Kegiatan BLU 108

    Catatan C.2.17 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang 109

    Catatan C.2.18 Persediaan

    Investasi Jangka Panjang

    110

    Catatan C.2.19 Dana Bergulir 112

    Catatan C.2.20 Dana Bergulir Diragukan Tertagih 113

    Catatan C.2.21 Investasi Non Permanen Lainnya 113

    Catatan C.2.22 Cadangan Penurunan Nilai Investasi Non Permanen Lainnya 115

    Catatan C.2.23 Investasi Permanen PMN 115

    Catatan C.2.24 Investasi Permanen BLU 119

    Catatan

    Catatan

    C.2.25

    C.2.26

    Investasi Permanen Lainnya

    Aset Tetap

    119

    122

    Catatan C.2.27 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 123

    Catatan C.2.28 Piutang Jangka Panjang 123

    Catatan C.2.29 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Jangka Panjang 126

    Catatan C.2.30 Aset Lainnya 126

    Catatan C.2.31 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Aset Lainnya 144

    Catatan C.2.32 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 145

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xix-

    KEWAJIBAN

    Kewajiban Jangka Pendek

    Catatan C.2.33 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 145

    Catatan C.2.34 Utang Kepada Pihak Ketiga 146

    Catatan C.2.35 Utang Biaya Pinjaman 149

    Catatan C.2.36 Utang Subsidi 149

    Catatan C.2.37 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 151

    Catatan C.2.38 Utang SBN Jangka Pendek 152

    Catatan C.2.39 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan 152

    Catatan C.2.40 Pendapatan Diterima di Muka 153

    Catatan C.2.41 Utang Jangka Pendek Lainnya 153

    Kewajiban Jangka Panjang

    Catatan C.2.42 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan 154

    Catatan C.2.43 Utang Jangka Panjang Surat Berharga Negara Dalam Negeri 154

    Catatan C.2.44 Utang Kepada Dana Pensiun dan THT 156

    Catatan C.2.45 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya 156

    Catatan C.2.46 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan 159

    Catatan C.2.47 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya 159

    EKUITAS

    Ekuitas Dana Lancar

    Catatan C.2.48 Saldo Anggaran Lebih (SAL) Setelah Penyesuaian 160

    Catatan C.2.49 SiLPA (SiKPA) Setelah Penyesuaian 162

    Catatan C.2.50 Cadangan Piutang 163

    Catatan C.2.51 Cadangan Persediaan 163

    Catatan C.2.52 Pendapatan yang Ditangguhkan 163

    Catatan C.2.53 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek 164

    Catatan C.2.54 Selisih Kurs Bagian Lancar 164

    Catatan C.2.55 Dana Lancar Lainnya 164

    Catatan C.2.56 Barang/Jasa yang Harus Diterima 165

    Catatan C.2.57 Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan 165

    Ekuitas Dana Investasi

    Catatan C.2.58 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 165

    Catatan C.2.59 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 165

    Catatan C.2.60 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 165

    Catatan C.2.61 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang 167

    Catatan C.2.62 Selisih Kurs Bagian Jangka Panjang 167

    CATATAN PENTING LAINNYA

    Catatan C.3 Catatan Penting Lainnya 168

    LAPORAN ARUS KAS

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

    Catatan D.2.1 Penerimaan Perpajakan 192

    Catatan D.2.1.1 Pajak Penghasilan 193

    Catatan D.2.1.2 Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah 193

    Catatan D.2.1.3 Pajak Bumi dan Bangunan 194

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Indeks Catatan atas Laporan Keuangan -xx-

    Catatan D.2.1.4 Cukai 194

    Catatan D.2.1.5 Pajak Lainnya 194

    Catatan D.2.1.6 Pajak Perdagangan Internasional 195

    Catatan D.2.2 PNBP 195

    Catatan D.2.2.1 Penerimaan Sumber Daya Alam 195

    Catatan D.2.2.2 Penerimaan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN 196

    Catatan D.2.2.3 Penerimaan PNBP Lainnya 196

    Catatan D.2.2.4 Penerimaan BLU 196

    Catatan D.2.3 Penerimaan Hibah 197

    Catatan D.2.4 Belanja Pegawai 197

    Catatan D.2.5 Belanja Barang 198

    Catatan D.2.6 Belanja Pembayaran Bunga Utang 198

    Catatan D.2.7 Subsidi 199

    Catatan D.2.8 Belanja Hibah 199

    Catatan D.2.9 Bantuan Sosial 199

    Catatan D.2.10 Belanja Lain-Lain 200

    Catatan D.2.11 Dana Bagi Hasil Pajak 200

    Catatan D.2.12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 200

    Catatan D.2.13 Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau 201

    Catatan D.2.14 Dana Alokasi Umum 201

    Catatan D.2.15 Dana Alokasi Khusus 201

    Catatan D.2.16 Dana Otonomi Khusus 201

    Catatan D.2.17 Dana Penyesuaian 202

    Catatan D.2.18 Dana Keistimewaan DIY 202

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN

    Catatan D.2.19 Pendapatan dari Pemindahtanganan dan Penjualan Aset 202

    Catatan D.2.20 Belanja Modal 203

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN

    Catatan D.2.21 Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri 203

    Catatan D.2.22 Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri 205

    Catatan D.2.23 Penerimaan Pengembalian Penerusan Pinjaman 205

    Catatan D.2.24 Pengeluaran Pembiayaan Dalam Negeri 206

    Catatan D.2.25 Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri 206

    Catatan D.2.26 Penyertaan Modal Negara/Investasi Pemerintah 206

    Catatan D.2.27 Penerusan Pinjaman (RDI/RPD) 207

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN

    Catatan D.2.28 Perhitungan Fihak Ketiga (Neto) 207

    Catatan D.2.29 Kiriman Uang 208

    Catatan D.2.30 Transito 208

    Catatan D.2.31 Penerimaan Pengeluaran Non Anggaran Pihak Ketiga Karena Kesalahan Rekening 209

  • REPUBLIK INDONESIA

    LAPORAN REALISASI ANGGARAN

  • Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -1-

    I. LAPORAN REALISASI APBN (AUDITED)

    PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

    LAPORAN REALISASI APBN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

    (Dalam Rupiah)

    Uraian Catatan

    TA 2014 (Audited) TA 2013 (Audited)

    Anggaran Realisasi

    % Realisasi

    terhadap

    Anggaran

    Realisasi

    A. Pendapatan Negara dan Hibah B.2.1

    I. Penerimaan Perpajakan B.2.1.1 1.246.106.955.600.000 1.146.865.769.098.252 92.04% 1.077.306.679.558.272

    1. Pajak Dalam Negeri B.2.1.1.1 1.189.826.575.600.000 1.103.217.635.957.204 92.72% 1.029.850.063.303.271

    2. Pajak Perdagangan Internasional B.2.1.1.2 56.280.380.000.000 43.648.133.141.048 77.55% 47.456.616.255.001

    II. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.2.1.2 386.946.415.445.000 398.590.523.613.990 103.01% 354.751.889.117.468

    1. Penerimaan Sumber Daya Alam B.2.1.2.1 241.114.622.223.000 240.848.282.407.860 99.89% 226.406.189.261.540

    2. Bagian Pemerintah atas Laba BUMN B.2.1.2.2 40.000.000.000.000 40.314.429.901.560 100.79% 34.025.604.050.274

    3. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya B.2.1.2.3 84.968.409.424.000 87.746.767.296.051 103.27% 69.671.855.890.502

    4. Pendapatan BLU B.2.1.2.4 20.863.383.798.000 29.681.044.008.519 142.26% 24.648.239.915.152

    III. Penerimaan Hibah B.2.1.3 2.325.114.000.000 5.034.520.904.737 216.53% 6.832.500.887.004

    Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah (A.I + A.II +

    A.III)

    1.635.378.485.045.000 1.550.490.813.616.979 94.81% 1.438.891.069.562.744

    B. Belanja Negara B.2.2

    I. Belanja Pemerintah Pusat B.2.2.1 1.280.368.574.301.000 1.203.577.167.222.861 94.00% 1.137.162.887.298.240

    1. Belanja Pegawai B.2.2.1.1 258.435.598.595.000 243.719.884.098.338 94.31% 221.688.819.162.644

    2. Belanja Barang B.2.2.1.2 195.206.755.356.000 176.622.265.435.276 90.48% 169.722.685.080.370

    3. Belanja Modal B.2.2.1.3 160.790.466.559.000 147.347.928.326.528 91.64% 180.864.203.133.334

    4. Pembayaran Bunga Utang B.2.2.1.4 135.453.200.000.000 133.441.292.679.083 98.51% 113.035.490.483.582

    5. Subsidi B.2.2.1.5 403.035.574.566.000 391.962.514.288.102 97.25% 355.045.179.958.292

    6. Belanja Hibah B.2.2.1.6 2.853.254.017.000 907.509.554.215 31.81% 1.302.956.172.580

    7. Belanja Bantuan Sosial B.2.2.1.7 96.655.378.861.000 97.924.676.539.384 101.31% 92.136.072.115.501

    8. Belanja Lain-lain B.2.2.1.8 27.938.346.347.000 11.651.096.301.935 41.70% 3.367.481.191.937

    II. Transfer ke Daerah B.2.2.2 596.504.184.406.000 573.703.081.723.721 96.18% 513.260.443.170.637

    1. Dana Perimbangan B.2.2.2.1 491.882.888.478.000 477.052.754.641.271 96.99% 430.354.730.161.983

    a. Dana Bagi Hasil B.2.2.2.1.1 117.663.562.827.000 103.938.958.255.771 88.34% 88.463.060.120.183

    b. Dana Alokasi Umum B.2.2.2.1.2 341.219.325.651.000 341.219.325.651.000 100.00% 311.139.289.165.000

    c. Dana Alokasi Khusus B.2.2.2.1.3 33.000.000.000.000 31.894.470.734.500 96.65% 30.752.380.876.800

  • Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini -2-

    Uraian Catatan

    TA 2014 (Audited) TA 2013 (Audited)

    Anggaran Realisasi

    % Realisasi

    terhadap

    Anggaran

    Realisasi

    2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian B.2.2.2.2 104.097.420.928.000 96.231.227.308.000 92.44% 82.905.713.008.654

    a. Dana Otonomi Khusus B.2.2.2.2.1 16.148.773.028.000 16.148.773.028.000 100.00% 13.445.571.566.000

    b. Dana Penyesuaian B.2.2.2.2.2 87.948.647.900.000 80.082.454.280.000 91.06% 69.460.141.442.654

    3. Dana Keistimewaan DIY B.2.2.2.3 523.875.000.000 419.099.774.450 80.00%

    III. Suspen Belanja Negara B.2.2.3 (97.393.160.171) 140.396.949.208

    Jumlah Belanja Negara (B.I + B.II + B.III) 1.876.872.758.707.000 1.777.182.855.786.411 94.69% 1.650.563.727.418.085

    C. Surplus (Defisit) Anggaran (A - B) B.2.3 (241.494.273.662.000) (226.692.042.169.432) 93.87% (211.672.657.855.341)

    D. Pembiayaan B.2.4

    I. Pembiayaan Dalam Negeri (Neto) B.2.4.1 254.931.959.172.000 261.244.985.683.200 102.48% 243.199.747.083.370

    1. Penggunaan SAL B.2.4.1.1 1.000.000.000.000 0% 30.000.000.000.000

    2. Penerimaan Cicilan Pengembalian Penerusan Pinjaman B.2.4.1.2 4.398.460.306.000 4.999.122.569.597 113.66% 4.174.085.472.290

    3. Privatisasi dan Penjualan Aset Program Restrukturisasi B.2.4.1.3 1.000.000.000.000 543.558.387.876 54.36% 1.500.151.167.201

    4. Surat Berharga Negara (Neto) B.2.4.1.4 264.983.707.000.000 264.628.918.472.574 99.87% 224.672.521.479.583

    Penerimaan Surat Berharga Negara 439.096.524.981.366 327.747.662.419.035

    Pengeluaran Surat Berharga Negara (174.467.606.508.792) (103.075.140.939.452)

    5. Pinjaman Dalam Negeri (Neto) B.2.4.1.5 2.177.977.297.000 949.967.958.159 43.62% 474.470.730.046

    6. Penyertaan Modal Negara/Dana Investasi Pemerintah B.2.4.1.6 (9.305.042.400.000) (8.912.513.705.006) 95.78% (11.915.446.765.750)

    7. Kewajiban Penjaminan B.2.4.1.7 (964.068.000.000) (964.068.000.000) 100% (706.035.000.000)

    8. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional B.2.4.1.8 (8.359.075.031.000) (5.000.000.000.000)

    II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto) B.2.4.2 (13.437.685.510.000) (12.352.160.006.680) 91.92% (5.805.169.762.176)

    1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri (Bruto) B.2.4.2.1 54.129.575.787.000 52.574.662.239.463 97.13% 55.279.821.617.227

    a. Penarikan Pinjaman Program B.2.4.2.1.1 16.899.600.000.000 17.776.956.719.493 105.19% 18.426.396.220.606

    b. Penarikan Pinjaman Proyek B.2.4.2.1.2 37.229.975.787.000 34.797.705.519.970 93.47% 36.853.425.396.621

    2. Penerusan Pinjaman B.2.4.2.2 (3.407.371.699.000) (2.505.637.602.270) 73.54% (3.880.566.936.399)

    3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri B.2.4.2.3 (64.159.889.598.000) (62.421.184.643.873) 97.29% (57.204.424.443.004)

    Jumlah Pembiayaan (D.I + D.II) 241.494.273.662.000 248.892.825.676.520 103.06% 237.394.577.321.194

    E. Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran-SiLPA (SiKPA) B.2.5 22.200.783.507.088 25.721.919.465.853

  • REPUBLIK INDONESIA

    LAPORAN NERACA

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini-3-

    IIIIII... NNNEEERRRAAACCCAAA (((AAAUUUDDDIIITTTEEEDDD )))

    PPEEMMEERRIINNTTAAHH RREEPPUUBBLLIIKK IINNDDOONNEESSIIAA

    NNEERRAACCAA PPEERR 3311 DDEESSEEMMBBEERR 22001144 DDAANN 3311 DDEESSEEMMBBEERR 22001133

    (Dalam Rupiah)

    Uraian Catatan 31 Des 2014 (audited) 31 Des 2013 (audited)

    ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas Rekening Kas BUN di BI C.2.1 58.238.862.209.607 43.737.911.964.052 Rekening Pemerintah Lainnya C.2.2 4.648.771.715.828 9.999.484.261.911 Rekening Kas di KPPN C.2.3 2.843.557.011.256 2.666.720.204.356 Kas di Bendahara Pengeluaran C.2.4 316.874.974.276 342.891.820.960 Kas di Bendahara Penerimaan C.2.5 147.819.027.491 225.839.936.566 Kas Lainnya dan Setara Kas C.2.6 6.193.971.845.835 7.363.221.503.338 Kas pada BLU C.2.7 23.336.819.639.008 19.072.940.458.860

    Jumlah Kas dan Setara Kas 95.726.676.423.301 83.409.010.150.043

    Uang Muka dari Rekening BUN C.2.8 426.084.589.111 141.923.861.996 Investasi Jangka Pendek C.2.9 4.382.620.665.030 1.182.306.983.395 Belanja Dibayar Dimuka dan Uang Muka Belanja C.2.10 2.196.690.366.554 4.658.189.616.621 Piutang Piutang Pajak C.2.11 91.774.168.360.216 103.240.249.433.833 Piutang Bukan Pajak C.2.12 141.315.978.840.022 147.710.233.612.351 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.2.13 2.575.581.126 1.977.442.150 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi C.2.14 182.565.935.471 142.483.141.891 Bagian Lancar Penerusan Pinjaman C.2.15 5.219.058.275.189 6.011.228.743.194 Piutang dari Kegiatan BLU C.2.16 3.553.717.607.485 2.728.415.892.912 Jumlah Piutang (Bruto) 242.048.064.599.509 259.834.588.266.331

    Penyisihan Piutang Tidak Tertagih C.2.17 (149.399.872.043.211) (159.689.806.285.608)

    Jumlah Piutang (Bersih) 92.648.192.556.298 100.144.781.980.723

    Persediaan C.2.18 67.600.353.672.687 63.205.251.965.209

    Jumlah Aset Lancar 262.980.618.272.981 252.741.464.557.987

    Investasi Jangka Panjang Investasi Non Permanen

    Dana Bergulir C.2.19 22.618.233.561.719 17.872.890.837.875 Dana Bergulir Diragukan Tertagih C.2.20 (325.440.113.463) (39.997.900.137)

    Jumlah Dana Bergulir (Bersih) 22.292.793.448.256 17.832.892.937.738

    Investasi Non Permanen Lainnya C.2.21 8.625.184.946.842 8.340.448.484.300 Cadangan Penurunan Nilai Investasi Non Permanen Lainnya C.2.22 (11.282.810.445) (5.531.213.937)

    Jumlah Investasi Non Permanan Lainnya (Bersih) 8.613.902.136.397 8.334.917.270.363

    Jumlah Investasi Non Permanen 30.906.695.584.653 26.167.810.208.101

    Investasi Permanen Investasi Permanen PMN C.2.23 940.189.434.094.290 844.094.126.993.709

    Investasi Permanen BLU C.2.24 200.435.044.832 177.778.694.559

    Investasi Permanen Lainnya C.2.25 338.624.829.163.846 312.730.704.421.451

    Jumlah Investasi Permanen 1.279.014.698.302.968 1.157.002.610.109.719

    Jumlah Investasi Jangka Panjang 1.309.921.393.887.621 1.183.170.420.317.820

    Aset Tetap C.2.26 Tanah 945.677.266.992.956 1.041.019.298.252.419 Peralatan dan Mesin 331.484.412.353.590 282.940.410.570.636 Gedung dan Bangunan 210.934.630.857.630 191.278.171.370.296 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 476.253.657.666.187 423.232.566.227.236

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini-4-

    Uraian Catatan 31 Des 2014 (audited) 31 Des 2013 (audited)

    Aset Tetap Lainnya 49.856.505.381.076 38.607.829.866.402

    Konstruksi Dalam Pengerjaan 113.946.714.499.490 119.419.040.145.511

    Jumlah Aset Tetap (Bruto) 2.128.153.187.750.929 2.096.497.316.432.500

    Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.2.27 (413.564.858.797.715) (386.642.243.569.313)

    Jumlah Aset Tetap 1.714.588.328.953.214 1.709.855.072.863.187

    Piutang Jangka Panjang C.2.28 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 174.219.622.769 239.948.430.983 Piutang Jangka Panjang Lainnya 4.820.160.307.846 4.856.087.111.476

    Jumlah Piutang Jangka Panjang (Bruto) 4.994.379.930.615 5.096.035.542.459

    Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang C.2.29 (2.168.545.700.880) (2.197.535.902.919)

    Jumlah Piutang Jangka Panjang (Bersih) 2.825.834.229.735 2.898.499.639.540

    Aset Lainnya C.2.30 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 132.392.631.678.964 279.936.137.500 Aset Tak Berwujud 19.418.359.628.145 17.448.733.461.982 Dana yang Dibatasi Penggunaannya 107.883.037.541.388 95.453.796.857.223 Dana Penjaminan 74.594.663.462 71.638.992.611 Dana Kelolaan BLU 15.491.986.109.389 17.684.403.155.418 Aset KKKS 286.089.093.484.847 221.745.303.742.534 Aset Eks BPPN 2.558.616.559.690 3.181.247.163.249 Aset Lain-lain 132.760.986.324.644 98.608.345.001.685 Aset Lainnya dari Unit Pemerintah Lainnya 9.970.179.251.456 7.968.396.497.466 Aset Lainnya Penerusan Pinjaman 41.470.978.243.696 46.871.682.852.501

    Jumlah Aset Lainnya (Bruto) 748.110.463.485.681 509.313.483.862.169

    Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Aset Lainnya C.2.31 (23.550.469.430.844) (21.904.143.176.106)

    Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya C.2.32 (103.953.838.286.596) (68.489.052.477.854)

    Jumlah Aset Lainnya (Bersih) 620.606.155.768.241 418.920.288.208.209

    JUMLAH ASET 3.910.922.331.111.792 3.567.585.745.586.743

    KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Perhitungan Fihak Ketiga C.2.33 2.679.231.919.973 348.097.673.274 Utang Kepada Pihak Ketiga C.2.34 37.980.198.606.742 55.380.161.243.832 Utang Biaya Pinjaman C.2.35 33.885.294.867.579 27.668.104.388.520 Utang Subsidi C.2.36 64.433.845.108.042 71.683.090.732.971 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang C.2.37 149.134.908.708.957 162.251.340.131.620 Utang SBN Jangka Pendek C.2.38 49.583.393.774.000 41.722.185.956.000 Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan C.2.39 1.358.873.118.978 161.408.703.427 Pendapatan Diterima di Muka C.2.40 9.782.484.473.823 8.454.347.000.882 Utang Jangka Pendek Lainnya C.2.41 3.470.723.597.386 418.095.877.428

    Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 352.308.954.175.480 368.086.831.707.954

    Kewajiban Jangka Panjang Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan C.2.42 2.876.377.932.292 1.939.381.089.664 Utang Jangka Panjang SBN Dalam Negeri C.2.43 1.794.044.591.049.158 1.523.750.834.782.215 Utang Kepada Dana Pensiun dan THT C.2.44 20.431.212.930.000 17.161.745.000.000 Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya C.2.45 84.196.327.243.997 68.366.428.707.899

    Jumlah Utang Jangka Panjang Dalam Negeri 1.901.548.509.155.447 1.611.218.389.579.778

    Utang Jangka Panjang Luar Negeri Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan C.2.46 610.949.515.129.568 646.221.116.658.252 Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya C.2.47 33.576.619.525.619 26.573.441.869.951

    Jumlah Utang Jangka Panjang Luar Negeri 644.526.134.655.187 672.794.558.528.203

    Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 2.546.074.643.810.634 2.284.012.948.107.981

    JUMLAH KEWAJIBAN

    2.898.383.597.986.114 2.652.099.779.815.935

    EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar

  • Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

    Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini-5-

    Uraian Catatan 31 Des 2014 (audited) 31 Des 2013 (audited)

    SAL Awal Setelah Penyesuaian C.2.48 66.597.650.883.582 40.262.010.866.885

    SiLPA (SiKPA) Setelah Penyesuaian C.2.49 19.539.342.700.004 26.332.138.910.461

    Cadangan Piutang C.2.50 92.913.908.152.555 99.643.556.941.069