laporan blok 14 modul 1

26
Laporan Blok 14 Dasar-Dasar Estetika Modul 1 Kelompok 3 Tutor: Drg. Aida Fitriana Anggota Kelompok: Anisa Ulfa Aulia Putri Evindra Demilyadioppy Abevit Deska Pertiwi Fucha Desi Arjilene Gita Pamela Irfan Cahyadi Rizka Humairah Safirah Rio Sedaci Yandaka Widia Ilanda Yunike Genisya Putri Fakultas Kedokteran Gigi 1 | Page

Upload: demilyadioppy-abevit

Post on 30-Nov-2015

205 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

laporan modul

TRANSCRIPT

Laporan Blok 14

Dasar-Dasar EstetikaModul 1

Kelompok 3

Tutor:Drg. Aida Fitriana

Anggota Kelompok:Anisa Ulfa

Aulia Putri EvindraDemilyadioppy Abevit

Deska PertiwiFucha Desi Arjilene

Gita PamelaIrfan Cahyadi

Rizka HumairahSafirah Rio

Sedaci YandakaWidia Ilanda

Yunike Genisya Putri

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas

T.A2012/2013

1 | P a g e

LO I. Definisi Dan Tujuan Perawatan Dental Complete Dentistry

Dental complete dentistry adalah suatu usaha perawatan dan pemeliharaan rongga

mulut yang memperhatikan semua aspek, seperti: keadaan gigi, kesehatan periodontal,

TMJ, fungsi fonetik dan mastikasi, asimetri senyum, dan juga hubungannya dengan fasial

sehingga tercipta harmonisasi.

Perbedaan antara estetik dan kosmetik dentistry terletak pada pandangan dan

tujuan. Kosmetik dentistry hanya memperhatikan segi penampilan yang lebih baik,

seperti warna dan bentuk. Sedangkan estetik memperhatikan integritas dari beberapa

fungsi sehingga menghasilkan gigi geligi yang ideal untuk mencapai kesehatan yang

optimal.

Tujuan perawatan dental complete dentitry:

2 | P a g e

LO II. Faktor-Faktor yang mempengaruhi estetik

Bentuk gigi

Rasio panjang dan lebar 4:3 dianggap ideal meski dimensi rata-rata gigi seri

tengah maksilar rasionya 10:9. Meski demikian, juga dipertimbangkan bahwa gigi

memiliki rasio panjang dan lebar 5:4. Jika mempertimbangkan lebar sebuah gigi dan gigi

disebelahnya pada segmen anterior, rasio 1,618:1 ( atau 89:55) dinilai sebagai yang

paling memuaskan secara estetik ( Golden Proportion). Didalam rasio ini lebar gigi seri

tengah adalah ideal terhadap gigi seri lateral, sementara gigi seri lateral berhubungan

dengan gigi taring.

Beberapa aspek bentuk gigi lainnya mungkin relevan. Berkurangnya panjang gigi

bisa merugukan penampilan gigi, sementara pergeseran incisal titik kontak gigi anterior

akibat dari toot wear mungkin juga menimbulkan hilangnya kohesi estetik.

Warna Gigi

Dentin bertanggung jawab atas warna gigi, sementara enamel hanya berperan

dalam memproyeksikan corak dasarnya. Warna, seperti juga bentuk, dianggap memiliki

tiga dimensi. Bentuk memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, sementara warna

memiliki dimensi Hue, Gchroma, dan Value, yang umumnya kurang dipahami. Hue

diartikan sebagai “ warna dasar sebuah obyek, “chroma diartikan sebagai “tingkat

kejenuhan hue” dan value diartikan sebagai”kecerahan”.

Hue merupakan dimensi yang paling mudah dimengerti, dan diartikan sebagai

“kualitas dimana kita bisa membedakan satu keluarga warna dari yang lain, seperti merah

dari kuning, hijau dari ungu dan biru”. Value dan Chroma merupakan konsep yang lebih

sulit untuk dimenegrti dan seringkali dipahami secara rancu. Satu pendekatan adalah

menganggap Chroma sebagai “ kualitas dimana kita bisa membedakan warna kuat dari

3 | P a g e

warna lemah, intensitas warna,” dan Value adalah “kualitas dimana kita bisa

membedakan warna terang dari warna gelap”. Secara teoritis tanpa warna, berkisar dari

putih hingga hitam, putih merupakan Value tertinggi dan hitam merupakan value

terendah. Karena enamel menutupi gigi secara utuh dan tidak berwarna, maka enamel

merupakan yang paling logis utnuk ditunjuk pada dimensi Value.

Restorasi gigi anterior, pewarna dan opaquer yang digunakan dengan bahan resin

campuran bisa menghasilkan distribusi warna yang realistik.

Posisi Gigi

Persepsi individu atas penampilan dentalnya sangat kompleks. Sebagian besar

orang tidak sadar akan anomaly dan hanya 4% yang menganggap bahwa mereka

membutuhkan treatmen ortodontik, meski kebutuhan obyektif diletakkan pada 60%.

Ketidakteraturan posisi gigi dipahami secara berbeda oleh dokter dan pasien. Beberapa

ketidakteraturan bisa diterima oleh beberapa kelompok.

Visibilitas gigi

Terlihatnya gigi, ketika bibir dan rahang beristirahat, dianggap sebagai hal

penting dalam estetika dental. Faktor-faktor yang berhubungan antara lain bunyi otot dan

riasan skeletal seperti juga panjang, bentuk dan posisi gigi. Terlihatnya gigi nampak lebih

signifikan bagi wanita daripada pria, karena rata-rata terlihatnya gigi seri tengah maksilar

terhitung 1,91mm untuk pria dan 3,40mm untuk wanita. Panjang gigi seri tengah

maksilar yang nampak rata-rata berkurang seiring usia, sebagaimana gigi seri mandibular

meningkat. Garis bibir dan garis senyum juga relevan, dan karena batas-batas restorasi

bisa jelas, ada sebuah argumen untuk penempatan subgigivalnya. Garis senyum dan garis

bibir harus diuji sebelum permulaan preparasi gigi dan keuntungan-keuntungan estetik

4 | P a g e

dan kerugian-kerugian periodontal pada level penempatan margin harus dibicarakan

dengan pasien.

Simetri

Setiap konsep estetika mesti mempertimbangkan simetri. Ditunjukkan bahwa

mahkota gigi anterior harus mempertahankan beberapa iregularitas yang teramati pada

gigi alami. Pengujian preferensi pasien menunjukkan bahwa simetri horizontal dipilih,

sementara para dokter gigi memilih contoh-contoh simetri radiasi. Dalam kasus lain,

disimpulkan bahwa garis tengah dental harus bertepatan dengan garis tengah fasial.

5 | P a g e

Estetika gingival

Buruknya penampilan gingival bisa berdampak buruk bagi seluruh estetika dental.

Kesehatan gingival bisa dioptimalkan dengan menghindari kontak gingival dengan bahan

restoratif, dimana kebersihan oral pasien sudah cukup bagus. Jika batas-batas sub

gingival diperlukan, pelaksanaan prosedur klinis dan restorasi yang sempurna diperlukan.

Pencapaian tujuan ini memerlukan pertimbangan beberapa faktor: penetapan kesehatan

preprostetik yang baik, meminimalkan trauma gingival, reduksi gigi yang adekuat, dan

konstruksi yang hati-hati terhadap restorasi provisional.

Untuk teknik-teknik adhesif, tiga syarat untuk pencegahan iritasi gingival dengan

batas-batas restorasi diusulkan, di antaranya adalah ketepatan batas optimal, ikatan kimia

yang kuat terhadap dentin, dan penyelesaian restorasi yang adekuat.

6 | P a g e

LO III. Dasar-dasar Estetik

Ada 3 prinsip dasar estetik yang harus diperhatikan:

Proporsi emas

Hubungan di antara tinggi dan lebar, yang diketahui sebagai proporsi emas. Rasio

dari 1.6:1 tampaknya melewati perbedaan kultur dan ditemukan di seluruh dunia baik

pada arsitektur dan seni; merepresentasikan rasio yangsecara universal dianggap

memuaskan. Secara kedokteran gigi, proporsi emas terlihat dari rasio dari tinggi terhadap

lebar dari gigi insisivus, dan lebar relatif dari insisivus sentral dan lateral. Pada

konteksnya dengan wajah, rasio tersebut terulang pada lebar dari aspek luar dari mata

dalam hubungan dengan jarak mata ke mulut. Kedokteran gigi estetik yang paling ringan

adalah untuk menjaga dan menciptakan proporsi emas, dimana paling mungkin

memuaskan. Kebanyakan dasar dari perencanaan perawatan estetik termasuk mengenali

variasi dari rasio ini dan merencanakan pengadaannya. Bahaya dalam hanya

mengaplikasikan teknik yang tersedia adalah dokter gigi akan menjadi sangat fokus pada

impresi baik dan margin yang tepat, dimana “gambaran besar” dapat diabaikan. Dimana

sangat mudah secara teknis untuk memungkinkan penutupan diastem, jika dihasilkan

pelanggaran dari proporsi emas, mungkin tidak dapat diterima secara baik.

7 | P a g e

Simetri

Kebanyakan dari senyuman yang memuaskan adalah simetri relatif dari sisi kiri

dan kanan. Lagi-lagi, makin besar dari variasi ini, makin kurang memuaskan senyumnya.

Rencana penanganan untuk peningkatan estetik harus didasarkan pada kemungkinan hasil

yang paling simetris. Harus diperhatikan tiga aspek dari simetri.

Lebar

Lebar sejauh ini merupakan dimensi yang paling penting dalam mencapai simetri

estetik. Bahkan dengan garis senyum yang relatif rendah, separuh insisal dari gigi

akan mungkin terlihat dan kekurangan dalam simetri lebar akan terlihat pada

kebanyakan pasien, terdapat perbedaan lebar antara insisivus sentral dan lateral

dan bentuk radikal dari penanganan dibutuhkan untuk mengembalikan simetri.

Setelah beberapa pertimbangan diagnostik, dirasakan bahwa simetri lebar hanya

dapat diraih dengan ekstraksi dari insisivus kanan dan orthodontik mayor atau

dengan ekstraksi dari seluruh insisvus dan pembuatan jembatan yang didukung

implan atau gigi. Pasien mengharapkan bahwa mahkota saja dapat meningkatkan

keadaan dan penganganan ditunda.

Tinggi

Tinggi adalah dimensi berikutnya yang paling penting. Saat variasi dari panjang

insisal akan lagi-lagi teramati dengan semua garis senyum, variasi dari margin

gingiva hanya akan teramati dengan garis senyum yang relatif tinggi. Oleh karena

itu augmentasi ridge dan pelurusan kembali margin gingiva tidak

direkomendasikan pada pasien dengan garis senyum rendah. Pasien dengan

variasi tinggi diantara kaninus pada margin gingiva. Kaninus kanan telah erupsi

ke bukal, menghasilkan variasi tinggi yang dapat dipertimbangkan. Karena

tingginya garis senyum, variasi tinggi dalam simetri sangat terlihat dan signifikan;

penanganan yang relative kompleks dibutuhkan untuk mengatasi maslah seperti

ini. Jelas bahwa penggunaan mahkota dan penggunaan porselen pink terdahulu

tidak memuaskan dalam mengatasi masalah estetik. Idealnya perawatan

orthodontik komprehensif atau paling tidak erupsi gigi terlokalisasi diikuti dengan

resotrasi baru dibutuhkan untuk mengatasi masalah asimetri tinggi ini. Penting

8 | P a g e

untuk dipertimbangkan baik jaringan lunak dan keras, dan penanganan menjadi

lebih kompleks.

Kedalaman

Kedalaman adalah dimensi yang paling sedikit diperhatikan. Rasa kita terhadap

kedalaman paling tidak terasah dibandingkan dengan untuk lebar atau tinggi; kita

harus berpikir betapa sulit untuk membedakan maloklusi kelas 2 divisi 1 ketika

dilihat dari depan. Saat simetri lebar tidak dapat dicapai tanpa orthodontik, ilusi

dari simetri diciptakan dengan mengambil keuntungan dari persepsi kedalaman

kita yang relatif buruk.

Harmoni

Harmoni adalah pemeriksaan yang lebih subyektif dibandingkan dengan simetri.

Dengan mengacu pada estetik kedokteran gigi, umumnya berhubungan dengan hubungan

atara jaringan keras dengan jaringan lunak: harmoni dari tepi insisal dengan bibir bawah

dan harmoni dari margin gingiva baik satu dengan yang lainnya dan dengan bibir atas.

9 | P a g e

LO IV. Parameter estetik

Fasial dan smile design

Prinsip standar untuk estetik sangat berkaitan dengan aligment yang baik, simetris, dan

proporsi wajah. Didalam praktek, ada 2 bagianwajah yang menjadi titik acuan dalam

penilaian smile design:

1. the interpupillary line and

2. lips.

10 | P a g e

11 | P a g e

12 | P a g e

Estetik garis senyum

Tahun belakangan ini, istilah estetik garis senyum telah memasuki literatur kedokteran

gigi, hal ini mengacu pada pemeriksaan dari penampilan keseluruhan dari gigi dan gusi

jika pasien tersenyum. Klasifikasi dasar dari garis senyum dapat dibagi menjadi empat

tipe.

Garis senyum rendah: kurang dari 50% dari tinggi insisal gigi anterior atas, dan

tidak ada margin gingiva yang terlihat pada senyuman natural. pada tipe garis

senyum ini, simetri lebar adalah penting.

Garis senyum medium: diantara 50% dan 100% dari tinggi insisal dari gigi

anterior atas, dan papila terlihat pada senyuman natural. Marginal gingiva, namun

tidak tampak,lagi-lagi simetri lebar adalah penting, walaupun tinggi juga relevan

jika terdapat kehilangan papila.

Garis senyum tinggi: seluruh tinggi dari gigi anterior atas juga papila dan

marginal gingiva terlihat pada senyum natural. Baik lebar dan tinggi adalah

penting dan posisi jaringan lunak dan simetri harus selalu dipertimbangkan.

Senyum gusi (gummy smile): seluruh tinggi dari gigi anterior atas dan sejumlah

besar dari jaringan lunak terlihat.

13 | P a g e

Gummy smule

Estetik gingival

Mengacu pada estetik gingiva, beberapa gambaran ini secara umum dianggap

memuaskan:

Simetri gingiva: sisi kiri dan kanan harus dekat dengan gambaran pada kaca dari

masing-masing.

Harmoni diantara gigi dan gusi: baik adanya senyuman toothy smile atau hummy

smile; harmoni ‘ideal’ mengacu pada penampilan ‘gull wing’

14 | P a g e

Pontik yang tampak ‘tumbuh’ dari jaringan

Tidak ada segitiga hitam

Penampilan ‘gull wing’

Penampilan gull wing terdiri dari:

Simetri bilateral

Margin gingiva rahang pada bagian atas yang turun dari insisivus sentral ke lateral

kemunia naik dari insisivus latreal ke kaninus yang menyebabkan terlihatnya

gingiva dari:

o 0.5 sampai 1 mm diatas insisivus sentral

o 1.5 sampai 2 mm diatas insisivus lateral

o 0 sampai 0.5 mm diatas kaninus

Naik turunnya gingia harus harmoni dengan garis bibir atas, dimana tepi insisal dari

keenam gigi anterior harus memiliki naik turunnya ‘gull wing’ yang serupa, yang lagi-

lagi berharmonisasi dengan bibir bawah.

Segitiga gelap

Hilangnya papil interproksimal, menyebabkan pada ‘segitiga gelap’, yang dapat

menyebabkan masalah estetik pada pasien dengan garis senyum tinggi atau bahkan

medium. Masalah ini paling besar pada insisivus sentral atas namun dapat mempengaruhi

seluruh papila anterior. Karena pembangunan kembali dengan pembedahan pada papilla

interdental tidak dapat diprediksi, semua usaha harus dilakukan untuk menjaga papila.

15 | P a g e

Jika terjadi defek, dapat, kadang-kadang, dikurangi dengan kombinasi dari prosedur

periodontal, restoratif dan bahkan orthodontik.

16 | P a g e

LO V. Analisa Anastetik

Eksaminasi ekstra oral diperlukan untuk melihat keadaan ekstra oral, seperti:

asimetri wajah, hubungan rahang, hubungan TMJ, keadaan otot, interpupilary, lip

simetry.

17 | P a g e

Dento-labial

o Incisal edge

o Incisal display during smile

18 | P a g e

o Smile line

o Buccal corridor

Dento-gingival

Perhitungan antara proporsi gingiva dan gingiva haruslah harmonis, jangan

sampai salah satu element over.

19 | P a g e

20 | P a g e