lap. penelitian nuraeni tk asoka
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGEMBANGAN KEGIATAN ANAK USIA DINI TK ASOKA MAKASSAR (PERKEMBANGAN KOGNITIF
ANAK MELALUI KEGIATAN MENGHUBUNGKAN / LAMBANG BILANGAN DENGAN GAMBAR)
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS
O l e h :
ST. NUR AENINIM. 815689723
UNIVERSITAS TERBUKA2009
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS
Judul Penelitian : “ANALISIS PENGEMBANGAN KEGIATAN ANAK
USIA DINI PADA TAMAN KANAK-KANAK
ASOKA”.
Waktu Pelaksanaan : 04 Mei 2009
Tempat Penelitian : TK ASOKA Sudiang Makassar
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat
dan Karunia-Nyalah, sehingga penyusunan penelitian ini dapat selesai sesuai
waktu yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah
satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan pada program
S1 PG PAUD pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka.
Dalam penyusunan penelitian ini, banyak kesulitan yang peneliti hadapi
baik dalam proses pengumpulan bahan data, maupun dalam proses
penyusunannya. Namun berkat dorongan, bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak maka kesulitan tersebut dapat teratasi.
Oleh karena itu, maka sepantasnyalah peneliti menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros yang telah membantu dan
membiayai kami sehingga terlaksananya semua kegiatan perkuliahan yang
telah penulis jalani dari pertama hingga akhir perkuliahan.
2. Ibu Hj. Hasni, S.Pd, M.Pd, selaku Ketua Program S1 PG PAUD UT di Kab.
Maros yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
3. Ibu Hj. A. Sabriah, S.Pd., selaku pembimbing dan penanggung jawab mata
kuliah Analisis Kegiatan pengembangan pendidikan Anak Usia Dini, yang
telah membimbing dan mengarahkan bakal pengetahuan dalam bentuk materi
perkuliahan yang mendukung penelitian ini terlaksana.
i
4. Kepada orang tua dan saudara-saudaraku yang dengan ikhlas dan sabar
mendorong dan mendoakan akan keberhasilan studi di program S.1 PG
PAUD, UT.
5. Kepada teman-teman mahasiswa S.1 PG PAUD, UT yang telah turut memberi
sumbangan pikiran kepada peneliti, sampai penulisan ini selesai.
Harapan peneliti semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi para orang
tua, guru dan pemerhati pendidikan pada anak usia dini.
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Maros, Mei 2009Penulis,
ST. NURAENINim. 815689723
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian........................................................... 1
B. Fokus Penelitian.......................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian........................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian...................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 5
BAB IV ANALISIS DATA............................................................................ 6
A. Tabulasi Data.............................................................................. 6
B. Analisis Kritis............................................................................. 9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- SKH
- Gambar Kegiatan
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Taman Kanak-Kanak (TK) Asoka Sudiang merupakan salah satu
lembaga pendidikan pra sekolah yang beralamatkan di Jl. Perintis
Kemerdekaan No. 237 Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Anak usia dini termasuk anak TK, memiliki karakteristik
perkembangan fisik dan psikologis yang khas. Secara teoritis, serta masa
keemasan, dimana anak mulai peka menerima berbagai stimulasi dari
lingkungannya baik yang disengaja maupun tidak.
Pada masa peka inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan
psikis sehingga anak siap merespon setiap stimulasi dari lingkungan dan
berbagai usaha pendidikan. Usia dini merupakan pondasi awal bagi
pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, sehingga diperlukan layanan
pendidikan yang sesuai agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal.
Program S1 PG PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusannya
menjadi tenaga pendidik PAUD profesional yaitu yang dapat mengembangkan
program PAUD dan membuat inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang
harus ditempuh mahasiswa adalah analisis kegiatan yang harus ditempuh
mahasiswa adalah analisis kegiatan pengembangan anak usia dini. Dalam
rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah tersebut. Maka telah
dilakukan penelitian di TK Asoka Sudiang yang bertujuan mengumpulkan
data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut
untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.
B. Fokus Penelitian
Sudah diadakan observasi di salah satu ruang kelas TK Asoka Sudiang
(A3) maka penelitian ini berfokus pada salah satu kegiatan anak yaitu “
1
Pengembangan Kognitif Melalui Kegiatan Menghubungkan / Memasangkan
Lambang Bilangan dengan Gambar”.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengumpulkan data mengenai
a. Alasan pendidik melakukan kegiatan “Menghubungkan/memasangkan
lambang bilangan dengan gambar”.
b. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut
c. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut.
2. Membuat analisis kritis (Critical Analysis) mengenai kegiatan tersebut
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
a. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di Taman
Kanak-Kanak Asoka.
b. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas
c. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu
kegiatan anak di lembaga PAUD.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Salah satu ahli perkembangan kognitif terkemuka, Jean Piaget (1896-
1980) mengintegrasikan elemen-elemen psikologi, biologi, filosofi dan logika
dalam memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang bagaimana pengetahuan
bisa diperoleh individu. Salah satu prinsip mendasar dalam teorinya adalah bahwa
pengetahuan dibangun melalui kegiatan pembelajaran.
Berikut ini adalah tahap perkembangan kognitif anak usia dini (0-8 tahun)
menurut Piaget :
1. Tahap Sensorimotor (0-8 Tahun)
a. 0-1 bulan : Gerakan refleks-refleks artinya, bayi melakukan gerakan
sederhana dan refleks-refleks spontan, contoh refleks
hisap.
b. 1-4 bulan : Reaksi-reaksi sikular primer artinya bayi melakukan reaksi
yang berulang-ulang dengan bagian tubuh mereka. Contoh
: mengepak-epakkan tangan, memegang-megang rambut,
dan sebagainya.
c. 4-8 bulan : Reaksi-reaksi sirkuler sekunder artinya bayi melakukan
reaksi ulang yang melibatkan objek lain di luar dirinya.
Contoh : menggoyang-goyangkan mainannya yang
berbunyi gemerutuk, dan sebagainya.
d. 8-12 bulan : Koordinasi reaksi-reaksi sirkuler sekunder artinya bayi
melakukan berbagai macam gerakan yang telah dilakukan
pada tahap sebelumnya. Contoh : menggoyangkan
mainan, membanting dan menggigit mainannya.
e. 12-18 bulan : Reaksi-reaksi sirkulasi tersier artinya bayi mencoba
sebelumnya untuk memecahkan masalah. Contoh :
menarik kursi, untuk mengambil sesuatu yang tinggi, dan
lain-lain.
3
2. Tahap Pra Operasional (18 bulan – 6-7 Tahun)
Usia 18-24 Bulan pada tahap ini anak mula-mula memecahkan
masalah dengan memikirkannya terlebih dahulu melalui kesan mental.
Pada tahap ini juga anak mempelajari masalah sebelum bertindak dan
terlibat dalam kegiatan trial and error secara fisik. Pada usia pra sekolah, anak
dapat menggunakan simbol dan pikiran internal dalam memecahkan masalah.
Pikiran mereka masih terkait dengan objek kongkrit saat ini dan sekarang.
3. Tahap Operasional Kogret (8-12 Tahun)
Anak sekolah dasar lebih abstrak dalam berpikir, maka sudah dapat
berpikir logis tahap awal dalam memecahkan masalah. Mereka masih
membutuhkan objek konkrit dalam belajar hasil perkembangan kognitif dan
belajar anak usia 6 tahun antara lain :
a. Mengenali warna-warna (minimal 6 warna)
b. Mengenal bentuk-bentuk geometri (minimal 6 bentuk)
c. Memahami dimensi dan hubungan (seperti atas-bawah, dalam-luar, depan-
belakang) dan waktu yang berbeda (pagi, sore, siang dalam malam).
d. Memahami perbedaan ukuran (besar, kecil, pendek, tinggi, tipis, tebal,
lebar, sempit).
e. Memahami konsep sains sederhana (contoh apa yang terjadi jika warna terjadi).
f. Memahami perbedaan rasa (manis, asam, pahit, pedas, asin)
g. Memahami aroma (bau)
h. Dapat mengekspresikan pikiran dan ide
i. Dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan
j. Dapat bernyanyi
k. Senang bertanya
l. Memahami angka dan bisa menghitung angka (minimal sampai 10)
m. Dapat menggambar sederhana
n. Dapat menulis kata-kata sederhana
o. Dapat membuat kalimat sederhana
p. Dapat bermain peran-peran
q. Memahami fungsi uang
4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah :
- Anak-anak
- Pendidik
- Pimpinan
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretative yaitu menginterpretasikan
data mengenai fenomena / gejala yang diteliti di lapangan.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi, yaitu untuk melihat fenomena yang unik / menarik untuk
dijadikan fokus penelitian.
b. Wawancara, yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai
fokus penelitian.
c. Dokumentasi yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang
lebih kuas mengenai fokus penelitian.
5
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data, maka data hasil penelitian dibuat tabulasi
sebagai berikut :
ObservasiWawancara dengan
GuruWawancara
dengan PimpinanDokumentasi
Anak-anak berkelompok melaksanakan kegiatan menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan benda.
- Di kelompok belajar kami sudah mengembangkan kemampuan anak untuk perkembangan aspek kognitifnya sejak dini.
- Tentu saja, kami tidak mengajarkan seperti di SD, namun kami hanya menanamkan dasar-dasar kemampuan perkembangan aspek kognitifnya.
- Nah, dalam satu kegiatan bukan saja aspek kognitifnya saja berkembang namun aspek pengembangan kemampuan membaca, menulis, mendengarkan, berbicara dan melatih fisik motorik halus serta aspek seninya. Namun kami kemas dalam suatu kegiatan yang
-berkeyakinan dengan meletakkan dasar yang kuat untuk kemampuan perkembangan kognitifnya di usia dini, anak akan cepat dapat menguasai kemampuan tersebut nantinya. Dengan demikian anak akan lebih cepat belajar yang lainnya dan mampu menuangkan perasaannya lewat tulisan serta dapat berpikir kritis. Kegiatan ini akan mening-katkan anak menambah daya pikirnya (kognitifnya, yang mereka perlukan nanti).
-kegiatan tertulis bahwa anak-anak secara berkelompok melakukan kegiatan.
-pendidikan lembaga tercantum bahwa salah satu tujuan TK Asoka adalah mengembang-kan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial peserta didik. Pada masa emas pertumbuhan-nya dalam lingkungan.
6
menyenangkan.
ObservasiWawancara dengan
GuruWawancara
dengan PimpinanDokumentasi
Guru membagikan kertas kegiatan masing-masing anak-anak.
- Dalam kegiatan ini sangat penting bagi anak usia dini dalam mengembangkan kognitifnya. Dalam mengembangkan aspek kognitifnya ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan anak, baik pengenalan bentuk, warna, berhitung 1-10 dan merangkaikan kegiatan sehari-hari dan menunjukkan kapan setiap kegiatan dilakukan dalam bentuk permainan.
-menekankan pada pengembangan potensi anak sejak dini yang kami rancang sedemikian rupa sehingga anak hanya sekedar bermain betapa terarah pada suatu pencapaian perkembangan yang optimal.
-kegiatan salah satu alat peraga yang digunakan adalah gambar-gambar.
- Ditanya mengenai gambar tersebut tentu ia akan dapat bercerita banyak dan lancar menceritakan apa yang dikerjakan.
- -
Pendidik meminta anak-anak mengerjakan tugas yang diberikan masing-masing lalu guru bertanya ada berapa gambar dalam satu kotak
- Pertama anak belum dapat memasangkan benda dengan bilangan. Jadi perlu dituntun. Kedua, anak belum dapat mengekspresikan seluruh perasaannya jika
-berkeinginan agar anak-anak mendapat pendidikan yang benar sejak dini sehingga anak-anak akan lebih mandiri sedini mungkin dan
-kegiatan tertulis bahwa pendidik menggunakan metode demonstrasi / hasil kerja.
7
dan dimana pasangan benda tersebut, dan
perlu digali dengan pertanyaan-pertanyaan. Ketiga, mungkin anak tidak
berkembang potensinya sesuai dengan
ObservasiWawancara dengan
GuruWawancara
dengan PimpinanDokumentasi
bagaimana cara memasangkan-nya.
berani berbicara tanpa diminta gurunya. Jadi kita meminta ia menjawab pertanyaan-pertanyaan
usia perkembangan-nya.
Dinding kelas banyak ditempeli gambar-gambar dengan tulisan-tulisan dibawahnya mengenai gambar tersebut.
- Banyak cara lain yang kami lakukan, misalnya : melatih motorik halus anak, kami ajak bermain plastisin, menggambar, mewarnai, menggunting, menempel dsb. Untuk menambah perkembangan aspek kognitifnya, kami ajak bermain, menghitung, menghubungkan benda dengan angka bermain parsel, mengerjakan maze, menyusun kepingan puzzle, mengelompokkan bentuk-bentuk geometri, mengelompokkan warna-warna, mengelompokkan besar-kecil, kasar-
- -
8
halus, panjang-pendek. dsb.
- Sebagian karya anak kami pajang.
B. Analisis Krisis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
“Menghubungkan / memasangkan benda dengan bilangan, dengan dipandu
oleh pertanyaan-pertanyaan pendidik, merupakan suatu kegiatan yang
bermaksud mengembangkan kemampuan aspek kognitifnya.
Pengembangan kemampuan aspek kognitif di TK Asoka Kelas A3
merupakan prioritas program yang dicontohkan dalam dokumen pendirian
lembaga. Pelaksanaan pengembangan kemampuan kognitif anak usia dini
tidak sama di sekolah dasar. Tapi hanya menanamkan dasar-dasar berhitung,
disamping itu juga kegiatan untuk menambah kosa kata anak melalui kegiatan
mendengar, bercakap-cakap, bercerita dan lain-lain, serta melatih motorik
halus anak melalui kegiatan bermain plastisin, menggambar, mewarnai, dan
lain-lain.
Satu-satunya cara yang efektif untuk memperluas dan memperkaya
perkembangan kognitif anak adalah dengan menawarkan kesempatan bermain
dalam lingkungan yang tidak menakutkan dan mengetahui pertanyaan atau
pernyataan apa yang baik dalam mengembangkan permainan anak melalui
observasi guru / pendidik dapat menganalisa perlu atau tidaknya intervensi
(ikut campur) pendidik untuk meningkatkan kemampuan berpikir anak.
Menurut Piaget, kemampuan untuk mengkonsepkan ciri-ciri benda
berbeda dari kemampuan mengkonsepkan angka, yaitu abstraksi, empiris
(mengabstrakkan hal yang nyata).
Di dinding kelas A3 Asoka Sudiang banyak terdapat gambar-gambar
yang dibawahnya terdapat tulisan yang menjelaskan gambar tersebut. Hal ini
sejalan dengan pemikiran Piaget bahwa suatu proses penyesuaian kepada
tuntutan lingkungan bahwa anak secara terus menerus mengorganisir skema
9
apapun yang mereka miliki kepada susunan yang lebih kompleks dan dapat
diadaptasikan.
Secara umum TK Asoka telah mempunyai kegiatan-kegiatan yang baik
dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa dan
sejalan dengan teori-teori dalam bidang pengubahnya, kognitif nan saling
berkaitan dengan pengembangan bahasa, seni, fisik motorik.
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. TK Asoka mempunyai program pengembangan kognitif sejak dini yaitu
meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi kemampuan untuk berpikir kritis.
2. Pengembangan kemampuan kognitif anak dicapai melalui kegiatan,
membilang, menghubungkan benda dengan angka, bermain passel,
mengerjakan maze, menyusun klipping puzzle, mengelompokkan bentuk-
bentuk geometri, mengelompokkan warna-warna, mengelompokkan besar-
kecil, kasar-halus, panjang-pendek, dll.
3. Lingkungan kelas TK Asoka juga disiapkan sedemikian rupa sehingga
dapat mendukung pencapaian kemampuan dasar-dasar kognitif.
B. Saran
1. Dalam mengembangkan kemampuan aspek kognitif sebaiknya anak perlu
banyak latihan dalam bentuk permainan.
2. Pengembangan kemampuan aspek kognitif di TK Asoka harus benar-benar
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan dilakukan secara
terpadu dengan kegiatan-kegiatan pengembangan lainnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Siki Aisyah, Dkk. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
Dini. Penerbit UT.
12
SATUAN KEGIATAN HARIAN
Tema : Alam SemestaSemester : II / XVKelompok : A3Hari / Tanggal : Senin, 04 Mei 2009Waktu : 08.00 – 15.00
INDIKATORKEGIATAN
PEMBELAJARAN
ALAT / SUMBER BELAJAR
PENILAIAN
ALATPERKEMBANGAN
ANAK
sesudah melaksanakan kegiatan dengan lebih tertib.
Tuhan misalnya : manusia, bumi, langit, tanaman, hewan.
memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 5.
membuat garis tegak, daftar, miring, lengkung, dan lingkaran.
dengan lidi.
dirinya sendiri.
I. Kegiatan Awal- Me
ng. Salam, berdoa, bernyanyi.
- Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan.
II. Kegiatan Inti- PT.
Menghubungkan/ memasangkan lambang bilangan dengan gambar.
- PT. Menulis di buku berkotak.
- PT. Mencipta bentuk binatang dengan lidi.
III. Istirahat / Makan- Cuci tangan- Berdoa- Bernyanyi
IV. Kegiatan Inti- Tj. Kegiatan
1 hari.- Bernyanyi,
berdoa, - M. Salam- Pulang
Anak didik
Anak didik
Lembar kegiatan,
pensil, krayon.
B. Berkotak, pensil.
Lidi, lembar kegiatan
Air, serbet, bekal anak.
Alat bermain di luar kelas.
Anak didik
Observasi
Observasi
Hasil Karya
Hasil Karya
Hasil Karya
Observasi
Observasi
Makassar, 04 Maret 2009
Guru Kelompok,
NUR EVA NILANINGSIH
2