lap kkl kelompok 1

45
1 PENDAHULUAN Arsitektur Tradisonal Arsitektur tradisional adalah suatu bangunan yang bentuk, struktur, fungsi, ragam hias dan cara pembuatannya diwariskan secara turun temurun serta dapat di pakai untuk melakukan aktivitas kehidupan dengan sebaik-baiknya. Rumusan arsitektur menampilkan sebagai suatu bangunan, yang selanjutnya dapat berarti sebagai suatu yang aman dari pengaruh alam seperti hujan, panas dan lain sebagainya. Bangunan sebagai suatu hasil ciptaan manusia agar terlindung dari pengaruh alam, dapatlah dilihat beberapa komponen yang menjadikan bangunan itu sebagai tempat untuk dapat melakukan aktivitas kehidupan dengan sebaik-baiknya. Komponen-komponen tersebut adalah : bentuk, struktur , fungsi, ragam hias serta cara pembuatan yang diwariskan secara turun temurun. Komponen tersebut yang merupakan faktor utama untuk melihat suatu arsitektur tradisional, maka dalam inventarisasi dan dokumentasi ini hendaknya setiap bangunan itu harus merupakan tempat yang dapat dipakai untuk melakukan aktivitas kehidupan dengan sebaik-baiknya. Arsitektur tradisional dapat pula dikategorikan berdasarkan kepada aktivitas yang ditampungnya. 1

Upload: ijing-musridin

Post on 19-Feb-2016

249 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sss

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Kkl Kelompok 1

1PENDAHULUAN

Arsitektur TradisonalArsitektur tradisional adalah suatu bangunan yang bentuk, struktur, fungsi, ragam hias

dan cara pembuatannya diwariskan secara turun temurun serta dapat di pakai untuk melakukan

aktivitas kehidupan dengan sebaik-baiknya. Rumusan arsitektur menampilkan sebagai suatu

bangunan, yang selanjutnya dapat berarti sebagai suatu yang aman dari pengaruh alam seperti

hujan, panas dan lain sebagainya. Bangunan sebagai suatu hasil ciptaan manusia agar terlindung

dari pengaruh alam, dapatlah dilihat beberapa komponen yang menjadikan bangunan itu sebagai

tempat untuk dapat melakukan aktivitas kehidupan dengan sebaik-baiknya. Komponen-

komponen tersebut adalah : bentuk, struktur , fungsi, ragam hias serta cara pembuatan yang

diwariskan secara turun temurun. Komponen tersebut yang merupakan faktor utama untuk

melihat suatu arsitektur tradisional, maka dalam inventarisasi dan dokumentasi ini hendaknya

setiap bangunan itu harus merupakan tempat yang dapat dipakai untuk melakukan aktivitas

kehidupan dengan sebaik-baiknya. Arsitektur tradisional dapat pula dikategorikan berdasarkan

kepada aktivitas yang ditampungnya.

Arsitektur tradisional adalah suatu bangunan atau tempat tinggal ciptaan manusia yang

pembuatannya diwariskan secara turun temurun untuk melakukan aktivitas mereka, jadi sudah

menjadi hal yang pasti bahwa dalam hal ini pengamatannya dalam beberapa segi perlu

melepaskan diri dari arsitektur modern.

Bangunan tradisional yang kita lihat sekarang ini perkembangannya melalui suatu proses

yang panjang. Bangunan tradisional berfungsi sebagai suatu tempat berlindung manusia dari

gangguan binatang buas dan gangguan alam seperti panas, dingin, hujan dan angin.

Perkembangan selanjutnya bersamaan dengan cara hidup mereka, yaitu dari hidup berpindah-

pindah atau “nomad” sampai hidup secara menetap. Sistem hidup manusia yang berpindah-

pindah menghasilkan bangunan yang hanya berupa tempat yang berpindah-pindah, bangunan

tersebut hanya berupa tempat berlindung untuk sementara, tetapi pada suatu saat bangunan itu

1

Page 2: Lap Kkl Kelompok 1

akan merupakan suatu tempat tinggal atau rumah, manakala manusia itu sudah hidup secara

mentap.

Arsitektur Tradisional Suku BayanArsitektur tradisional merupakan bagian dari kebijakan dan kearifan pembangunan ruang

hidup masyarakatnya. Keberadaannya lekat dengan hidup keseharian masyarakat tradisional

yang masih menganut tata kehidupan kolektif. Ada keserasian dan keselarasan antara makro

kosmos (alam semesta)dan mikro kosmos (bangunan) yang harus selalu dipelihara. Keharusan

berkomunikasi dengan bangsa dan budaya asing telah membawa perubahan mendasar dalam

desain arsitektur tradisional yang otentik. Kedatangan tamu asing membutuhkan ruang

tambahan, karena rumah adat hanya diperuntukkan bagi kehidupan pribadi penghuninya, serta

sanak keluarga sekaum. Proses pembaharuan berlanjut hingga kini, dalamupaya mencari bentuk

yang selaras dengan polakehidupan masyarakatnya.

Datu Pangeran Mas Mutering Langit sebagai yang tertua berkedudukan di Bayan Timur

diberikan mandat untuk menjalankan pelaksanaan adat gama. Sementara Datu Pangeran Mas

Mutering Jagat berkedudukan di Bayan Barat diberikan tugas untuk menjalankan Pelaksanaan

Adat Luir Gama. Kedua Datu Pangeran Mas tersebut dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam

bidang sosial kemasyarakatan dan dalam menjaga alam lingkungan  dibantu oleh  Titi mas

rempung berasal dari Loloan, Titi Mas Puncan Surya yang berasal dari Karang Bajo dan Titi Mas

Pakel yang berasal dari Karang Salah, sedangkan dalam menjalankan bidang keagamaan dibantu

oleh Titi Mas Pengulu dan Lebe Antasalam.

Nama Bayan diberikan ketika Islam berkembang pesat sekitar abad ke 16, dibawa oleh

para ulama dan pedagang yang singgah di pelabuhan Carik . Nama Bayan sendiri di berikan

setelah Raja Bayan menerima Islam sebagai Agama kerajaan Bayan. Kata Bayan berasal dari

bahasa Arab  berarti penerang sedangkan bagi Raja dan keluarganya yang masuk Islam oleh para

mubalig  saat itu dinobatkan dan diberikan gelar raden kepada seorang laki-laki dan Denda 

kepada  seorang perempuan. Hal ini  dimaksudkan untuk menghargai keturunan kerajaan. 

Daerah Babad suwung yang sering disebut kerajaan suwung atau kerajaan sepi, konon lebih

banyak ditinggalkan penghuninya. Bayan sering disebut daerah tertua di Pulau Lombok

merupakan pusat berkembangnya budaya yang menyebar ke se antero pulau Lombok. Adat

2

Page 3: Lap Kkl Kelompok 1

saking gumi Bayan kutipan dalam salah satu yang tertulis di naskah lontar kuno  berarti bahwa

Adat masyarakat Lombok berpusat dari Gumi Bayan.

Masa penguasaan Raja Karang Asem atas beberapa bagian dari daerah Lombok yang

bertahta di Cakra mataram dan pedudukan Hindia Belanda selama satu setengah abad atas

wilayah nusantara ditambah dengan 2,5 tahun pedudukan tentara Jepang  juga telah menjadi

pengalaman berharga mempengaruhi corak atas keyakinan,sistem pemerintahan, sosial, politik

dan Budaya yang berkembang di Bayan membentuk sebuah tatanan yang kuat mengatur segala

aspek kehidupan masyarakat Bayan kala itu.

Desa Adat Bayan terletak di Kabupaten Lombok Utara, merupakan salah satu desa

diPulau Lombok yang masih memegang adatistiadat asli Suku Sasak-Bayan dalam

kehidupankemasyarakatannya dan pola permukimannya. Desa Adat Bayan terdapat beberapa

kompleksbangunan tradisional sebagai tempat tinggal rajadan keluarganya (kampu).

Pembentukan pola permukiman berdasarkan aturan adat Bayan yang diwariskan secara turun

temurun menjadi suatu hal yang menarik perhatian masyarakat luar. Perumahan ini elemen

permukimannya meliputi rumah/bale, berugaq, dapur/paon, lumbung, KM/WC, dan kandang.

Rumah danelemen lain memiliki pola berjajar, dalam artibale semua berjajar dalam satu garis

lurus, demikian juga dengan berugaq dan lumbung ataukandang. Keseluruhan dari

bangunanperumahan memiliki arah hadap yang sama, yakni menghadap Timur/Barat (Sasongko,

2005). Pengenalan Desa Adat Bayan ke dunia luar banyak mendatangkan para wisatawan

untukdatang berkunjung dengan membawa tata carakehidupannya. Pengaruh dari luar membawa

perubahan-perubahan di Desa Adat Bayan. Perubahan fisik dan non fisik pada polapermukiman

dan sosial budaya masyarakatnya, selain itu belum adanya kebijakan pemerintah mengenai upaya

pelestarian permukiman tradisional di Pulau Lombok.

Sejarah BayanZaman sekitar 1150 M Bayan dipimpin oleh seorang Raja atau disebut Datu Bayan

bergelar Susuhunan Ratu Mas Bayan Agung, silsilah menyebut bahwa Raja Bayan bersaudara

dengan tidak kurang dari 18 orang dari hasil perkawinan Raja sebelumnya dengan beberapa istri

dan selir, saudara-saudara Raja Bayan kemudian menyebar ke seluruh pulau Lombok dan hingga

kini beranak pinak. Sejarah mencatat dari hasil perkawinan Raja Bayan dengan istri pertamanya

mempunyai dua orang putra bergelar Pangeran Mas mutering langit dan Pangeran Mas mutering

3

Page 4: Lap Kkl Kelompok 1

gumi kedua pangeran inilah yang kemudian meneruskan memerintah dan berkuasa di kerajaan

Bayan.

Datu Pangeran Mas Mutering Langit sebagai saudara tertua berkedudukan di Bayan

Timur diberikan mandat menjalankan pelaksanaan adat gama yaitu kelembagaan adat yang

mengatur hubungan vertikal dengan sang pencipta Allah Swt, sementara Datu Pangeran Mas

Mutering Jagat berkedudukan di Bayan Barat diberikan tugas untuk menjalankan Pelaksanaan

Adat Luir Gama atau kelembagaan adat yang berhubungan dengan sosial

kemasyarakatan,lingkungan dan adat istiadat lainya.

Datu Pangeran Mas tersebut dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh keluarga

kerajaan lainya antara lain Titi mas rempung bertempat tinggal di loloan,Titi Mas Puncan Surya

yang betempat tinggal di karang bajo dan Titi Mas Pakel yang bertempat tinggal di karang salah

sedangkan dalam menjalankan bidang keagamaan dibantu oleh antara lain Titi Mas Pengulu,

Ketip, Mudim dan Lebe Antasalam.

Nama Bayan diberikan ketika Islam berkembang pesat sekitar abad ke 16, dibawa oleh

para ulama dan pedagang yang singgah di pelabuhan Carik, menurut sejarah yang berkembang

labuhan carik adalah pelabuhan yang sangat strategis dan menjadi bagian wilayah yang dikelola

kerajaan, lokaq sahbandar adalah gelar tetua adat yang mengelola pelabuhan carik.

Islam diterima sebagai Agama kerajaan kemudian daerah ini diberikan nama Bayan,

Bayan berasal dari bahasa Arab berarti penerang dan bersamaan dengan itu bagi Raja dan

keluarga kerajaan yang saat itu masuk islam oleh para mubalig diberikan gelar raden kepada

laki-laki sedangkan bagi perempuan tetap dengan sebutan denda yang merupakan panggilan

wanita keturunan kerajaan saat itu, pemberian gelar ini dimaksudkan untuk menghargai

keturunan keturunan kerajaan yang telah menganut ajaran islam sama seperti di Jawadwipa

karena pembawa siar islam ke Bayan adalah Berasal dari Pulau Jawa.

Keluarga kerajaan dan pengikutnya kala itu tidak menerima keberadaan Islam sebagai

keyakinan mengantikan keyakinan leluhur, saudara Raja Bayan dan kerabat mereka inilah yang

keluar dari kerajaan pergi ke pegunung-pegunungan untuk mengasingkan diri jauh dari kerajaan.

Oleh sebagian kalangan beranggapan bahwa mereka adalah masyarakat boda yang tersebar

dipegunung-pegunungan wilayah utara sampai didaerah sekotong lombok barat yang saat ini

beragama budha.

4

Page 5: Lap Kkl Kelompok 1

Naskah lontar kuno daerah ini sering disebut kerajaan suwung atau kerajaan sepi, konon

sebuah kerajaan yang lebih banyak ditinggalkan penghuninya. Bayan sering disebut daerah tertua

di Pulau Lombok merupakan pusat berkembangnya budaya yang menyebar ke se antero pulau

Lombok. Adat saking gumi Bayan kutipan dalam salah satu yang tertulis di naskah lontar kuno

berarti bahwa Adat masyarakat Lombok berpusat dari Gumi Bayan.

Bumi atau Gumi Bayan sebutan bagi daerah ini sering disebut Gumi Nina atau Bumi

Perempuan bermakna Gumi dengan Kasih Sayang mencerminkan Watak Prilaku dan

harmonisasi Penghuninya dalam membina hubungan antara manusia dengan alamnya,manusia

dengan lingkungan dan manusia dengan sang pencipta

Kerajaan Bayan terbentang sepanjang pantai utara pulau Lombok dengan batas-batas

kerajaan Bayan sebelah timur Tal Baluk saat ini berbatasan dengan kecamatan pringga Lombok

timur dan batas sebelah barat Menanga reduh yang saat ini berada di Desa Malaka kecamatan

Pemenang kabupaten lombok utara.

Mesjid Kuno Bayan,dan Mesjid Kuno Lainya yang terdapat di pulau lombok dengan

arsitektur yang sama mencoba menunjukkan bukti perkembangan islam di lombok didukung

dengan cerita-cerita para tetua tentang warisan islam lainya seperti kitab,kitab,jungkat, naskah

lontar kuno, naskah khotbah makam-makam leluhur memperkuat keberadaan peradaban islam di

Bayan disamping itu terdapatnya bekas kerajaan Bayan yang berpusat di Dusun Bayan timur dan

Bayan barat serta rumah adat,loloan,karang bajo, karang salah, Anyar,sukadana,

semokan,sembagek,sesait,salut, desa beleq gumantar sedangkan ditimur barung

birak,sajang,sembalun dan lainya saat ini masih dijaga dan dipelihara oleh para prusa atau

keturunan-keturunan mereka.

Bahasa yang mengunakan bahasa Bayan memiliki beberapa kesamaan dengan ciri khas

kebayanan sehingga mempermudah mayarakat lain mengenal darimana mereka berasal, bukti

sejarah lainya seperti Rumah adat di Karang Bayan narmada,makam-makam di sekitar desa

kebon ayu gerung, peninggalan sejarah di Desa telaga Lebur kecamatan Sekotong dan sekitarnya

seperti Bong,Jungkat dan Naskah Khotbah dapat menjadi bukti sejarah bahwa Bayan pernah

menjadi pusat peradaban Islam masyarakat Lombok. Di sembalun terdapat satu daerah yang

sejarahnya menerima Islam dari Bayan dan mereka para mubaliq yang menyebarkan siar islam

menetap dan beranak pinak didaerah tersebut.

5

Page 6: Lap Kkl Kelompok 1

Pulau Lombok sering disebut oleh masyarakat Bayan disebut Gumi nina, terinspirasi oleh

legenda-legenda sosok perempuan yang terdapat dipulau Lombok antara lain Dewi Anjani,Putri

Mandalika dan Denda Cilinaya.

Legenda tentang Dewi Anjani merupakan cerita dari mulut ke mulut dapat kita tanyakan

kemasyarakat Bayan dan Lombok pada umumnya bahwa Ratu Jin yang saat ini masih diyakini

berkuasa di Gunung Rinjani ini adalah salah seorang anak dari datu Tawun adalah salah satu

Raja Bayan yang pernah berkuasa di Bayan, Dewi Anjani diangkat menjadi ratu Jin setelah

melakukan pertapaan selama bertahun-tahun lamanya dan rela mengasingkan diri menjauhi

dunia manusia. Gunung Rinjani berada dipusat pulau Lombok dengan ketinggian puncaknya

3.726 Mdpl Gunung Rinjani menyimpan pesona alam yang sangat menakjubkan sehingga

memancing minat kunjungan wisata ke daerah tersebut dan salah satu andalan pariwisata Pulau

Lombok dan bahkan provinsi Nusa tenggara Barat.

Legenda tentang Putri Mandalika dari Pantai selatan ini menjadi terkenal karena

kebesaran hati sang putri, diceritakan bahwa karena banyak sekali para pageran yang ingin

mempersunting sang putri maka, dilakukanlah sayembara untuk memperebutkan sang putri,

dalam sayembara tersebut korbanpun berjatuhan dan melihat banyak jatuh korban sang putri

tidak tega melihat pertumpahan darah karena memperebutkan dirinya dan sang putri tidak dapat

menentukan pilihan akhirnya iapun menceburkan dirinya kelaut dan seketika itu muncullah Yale

berupa cacing laut warna-warni dan menurut legenda cacing-cacing itulah sosok jelmaan dari

Putri Mandalika yang dapat ditangkap dan dinikmati oleh siapa saja yang berkunjung dipantai

selatan. Kebesaran hati Putri mandalika membuat legenda Putri yale atau putri mandalika hingga

saat ini tidak lekang oleh waktu. Pantai Selatan atau yang dikenal dengan pantai kuta adalah

suatu tempat dimana legenda Putri Mandalika itu terjadi tradisi mbau nyale yang di lakukan oleh

masyarakat setempat merupakan satu daya tarik tersediri ditambah dengan pasir putih dan

panorama pantainya yang sangat indah. Pantai kuta merupakan satu resort yang saat ini

dikembangkan oleh pemerintah daerah sebagai salah satu destinasi Pariwisata Nusa Tenggara

Barat.

Naskah Lontar berjudul Cilinaya diceritakan tentang Legenda Cilinaya yang terdapat

dipantai Utara pulau Lombok tepatnya di Desa anyar Kecamatan Bayan kabupaten lombok Utara

dikisahkan bahwa setelah bertahun-tahun lamanya terpisah dari keluarga Denda Cilinaya

dipertemukan dengan Keluarganya,kisah yang memilukan tentang Putri Seorang Raja yaitu Datu

6

Page 7: Lap Kkl Kelompok 1

Keling dengan seorang pangeran dari Kerajaan Daha ini membuat iba siapapun yang

mendengarnya dan pada akhirnya ia dipertemukan dengan keluaga dan suami tercintanya.

Tanjung menangis menjadi saksi bisu legenda Cilinaya konon pada malam-malam keramat salah

satu tanjung didekat kubur cilinaya terdengar seperti orang yang menangis sehingga tanjung

berupa pantai yang masuk kelaut ini disebut tanjung menangis. Tidak jauh dari tanjung menangis

terdapat makam clinaya yang hingga saat ini masih dipelihara keberadaanya dan tidak jauh dari

tempat ini pula terdapat satu pelabuhan yaitu pelabuhan carik dimana pelabuhan tersebut

merupakan pelabuhan bersejarah karena dari tempat inilah para mubaliq penyebar siar islam

berlabuh dan berdagang.

Gumi nina mangambarkan prilaku masyarakatnya yang menegedepankan sifat-sifat

keibuan, kasih sayang,lemah lembut tingkah laku tutur kata penghuninya dalam bergaul maupun

dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Gumi nina adalah merupakan Gumi atau bumi

yang setiap jengkal tanahnya dapat tumbuh subur benih-benih kehidupan. Sosok seorang

perempuan juga digambarkan sebagai sosok yang akan melawan,marah apabila anak-anaknya

terancam atau digangu ketentramannya.

Masa penguasaan Raja Karang Asem atas beberapa bagian dari daerah Lombok yang

bertahta di Cakra mataram dan pedudukan Hindia Belanda selama 1 1/2 abad atas wilayah

nusantara ditambah dengan 2,5 tahun pedudukan tentara Jepang juga telah menjadi pengalaman

berharga mempengaruhi corak atas keyakinan,sistem pemerintahan, sosial, politik dan Budaya

yang berkembang di Bayan membentuk sebuah tatanan yang kuat mengatur segala aspek

kehidupan masyarakat Bayan kala itu.

Perkembangan Pemerintahan Bayan setelah kemerdekaan tidak lagi berbentuk kerajaan

dan sudah menyesuaikan diri dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sementara waktu

belum disebut sebagai sebuah sistem pemerintahan pada daerah Bayan masih disebut Perbekel

dengan perbekelnya bernama Raden Singasan, dan Desa Bayan sendiri dipimpin oleh seorang

kepala Desa atau disebut Pemusungan dengan pemusungan pertama adalah Raden Bandasari,

Raden Dewaram, Raden Sutasari, Raden Sutagede dari tahun 1966 s/d 1979, Raden

Gondakusuma periode tahun 1979 s/d tahun 1998, Raden Sugeti,s.sos dari tahun 1998 s/d tahun

2012 dan Raden Madikusuma dari tahun 2012 akhir sampai tahun 2017 mendatang, sepanjang

perjalanan pemerintahan Desa Bayan telah mengalami beberapa Pemekaran antara lain

pemekaran atas Desa Anyar,Loloan,Senaru dan Desa Karang Bajo sedangkan wilayah yang kita

7

Page 8: Lap Kkl Kelompok 1

sebut sekarang dengan sebutan Kecamatan dipimpin oleh seorang Distrik atau camat dengan

distrik pertama adalah Raden Singaderia,Raden Surya Kusuma, Raden Sigeti,Raden

Kertapatidan Raden Gita Kusuma tahun 1980 dan sepanjang berdirinya kecamatan Bayan pernah

satu kali mengalami pemekaran yaitu pemekaran atas Kecamatan Kayangan.

Bayan merupakan Daerah terpencil di Pulau Lombok, daerah ini terkenal karena masih

menyimpan dan memelihara kekayaan warisan budaya, sementara di tempat-tempat lain jika

diamati sudah tidak ditemukan lagi keunikan budaya yang diwarisi turun temurun, daerah ini

masih polos dengan budaya yang masih perawan. Perkembangan budaya terbangun melalui

bentangan sejarah yang panjang di Bayan membentuk satu tatanan fanatisme masyarakat

terhadap Adat istiadat yang berkembang sehingga dampaknya menjadikan Adat Istiadat di Bayan

kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat masih tetap terjaga kelestariannya.

Bayan adalah nama Desa yang juga di pakai menjadi nama kecamatan, Kecamatan Bayan

adalah salah satu Kecamatan dari lima kecamatan yang ada di kabupaten Lombok

utara,Kecamatan Bayan terdiri dari 9 (Sembilan) Desa yaitu Desa Sambik Elen, Loloan, Bayan,

Senaru, Karang Bajo, Anyar, Suka Dana, Akar-akar Dan Mumbul Sari dengan luas wilayah

291,32 Km2 Dan jumlah penduduk 46.466 Jiwa Terdiri dari laki-laki 22.138 Jiwa Dan penduduk

perempuan sebanyak 24.328 jiwa. Kecamatan Bayan merupakan kecamatan yang terletak di

sebelah timur yang berbatasan dengan kecamatan Sembalun kabupaten Lombok Timur Dan

batas barat yaitu kecamatan Kayangan Utara Laut Jawa Dan sebelah Selatan Hutan Taman

Nasional Gunung Rinjani.

8

Page 9: Lap Kkl Kelompok 1

LETAK DESA BAYAN

Lokasi Penelitian

Gambar: Peta Pulau Lombok

Sumber: Kebudayaankeseniandiindonesi.blogspot.com

Bayan adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Lombok Utara. Kecamatan ini berada di

wilayah ujung timur kabupaten yang baru berdiri pada tahun 2008 tersebut, sekaligus menjadi

wilayah perbatasan dengan Kabupaten Lombok Timur.Bayan terletak sekitar 3 jam perjalanan

dari Mataram, bisa melalui Pusuk ataupun Senggigi menuju arah Senaru. Susuri saja jalan

provinsi di garis pantai utara Lombok sampai bertemu Kecamatan Bayan. Lokasi Desa Bayan

kurang lebih 3 kilometer dari pusat kecamatan dan 2 kilometer dari pintu gerbang menuju

Gunung Rinjani, Desa Senaru.

Geografis

Secara geografis Desa adat bayan terletaka di sebelah utara pulau lombok dan berada di

kaki gunung rinjani.

Astronomi

9

Page 10: Lap Kkl Kelompok 1

MASJID BELEQ BAYAN

DESA ADAT BAYAN

Secara asrtonomi Desa adat bayan pada 8º15´50.03” lintang selatan 116º29’51,15”

lintang timur

Gambar: Letak Lokasi Desa Adat Bayan

Sumber: Google Earth

Desa adat bayan memiliki luas 356. 92 + KM² dan berjarak ± 200 m menuju mesjid

bayan beleq. Mesjid bayan beleq memiliki luas 10 x 10 m. Kondisi tapak tanah lingkungan desa

adat bayan memiliki kondisi yang berlevel atau memiliki tingkat ketinggian yang berbeda-beda,

kondisi tapak ini disebabkan karena letak desa adat bayan berada di bawah kaki gunung rinjani.

10

Page 11: Lap Kkl Kelompok 1

2TINJAUAN TEORI

Arsitektur TradisionalArsitektur tradisonal merupakan “indigeneous knowledge” yang menjadi salah satu

kekayaan khasanah arsitektural di Indonesia. arsitektur tradisional dan arsitektur

vernacular merupakan sebuah wacana yang berhubungan dengan kajian dalam arsitektur

kedaerahan. Sampai saat ini kedua istilah ini masih belum ada pendapat pendapat yang

secara tegas memberikan batasan-batasan antar keduanya, Secara gambling kedua istilah

ini sudah lama digunakan didalam keseharian kita, tetapi yang mana merupakan contoh

arsitektur tradisioanal serta yang mana yang merupakan arsitektur vernacular masih

belum terdefinisikan dengan jelas. (Sukarto, 2009)

Hasil produksi rupa-rupanya mempengaruhi pola hidup di suatu tempat, jika hasil

produksi tersebut melimpah, manusia akan mengucapkan terimakasih dan mengadakan

upacara–upacara dan doa bersama-sama, tetapi sebaliknya jika hasil produksi tersebut

gagal, mereka menganggap bahwa mereka tidak mendapat restu dan murka dari tuhan.

Rumah tempat tinggal dari masa ke masa mengalami proses perkembangan bentuk, hal

ini disebabkan adanya kebutuhan hidup yang lebih luas dan yang akhirnya membutuhkan

tempat yang lebih luas pula seiring dengan berkembangnya pula kebudayaan, oleh karena

itu rumah tempat tinggal juga berkembang sesuai dengan proses terbentuknya suatu

kebudayaan, yaitu dari taraf yang sederhana ke taraf yang lebih kompleks. (Sukarto,

2009)

Berdasarkan sejarah perkembangan bentuk, rumah tempat tinggal dibagi menjadi 4

macam yaitu, “panggangpe”, “kampung”, “limasan” dan “joglo”,sedang bentuk

“tajug” tidak dipakai untuk rumah tempat tinggal tetapi untuk rumah ibadah atau rumah

pemujaan, sehubungan dengan itu dalam uraian berikut akan dikemukakan berturut-turut

bentuk rumah “panggangpe”, “kampung”, “limasan” dan “joglo”, nama-nama bentuk

11

Page 12: Lap Kkl Kelompok 1

tersebut sebenarnya merupakan nama-nama atap rumah tradisional yang menyangkut

sebanyak 5 macam, yaitu :

1. Panggangpe, merupakan bentuk bangunan yang paling sederhana dan bahkan

merupakan bentuk bangunan dasar. Bangunan panggangpe ini merupakan bangunan

yang pertama dipakai orang untuk berlindung dari gangguan angin, dingin, panas

matahari dan hujan.

2. Kampung, bangunan yang setingkat lebih sempurna dari “panggangpe” adalah

bentuk bangunan yang disebut “kampung”. Bangunan pokoknya terdiri atas “saka-

saka” yang berjumlah 4, 6 atau bisa juga 8 dan seterusnya.

3. Limasan, bentuk bangunan ini merupakan perkembangan kelanjutan bentuk bangunan

yang ada sebelumnya. Kata “limasan” ini diambil dari kata “lima-lasan” yakni

pehitungan sederhana penggunaan ukuran-ukuran : ” molo” 3 m dan “blandar” 5m.

4. Joglo, lebih sempurna dari bangunan-bangunan sebelumnya. Bentuk bangunan ini

mempunyai ukuran lebih besar bila dibandingkan dengan bentuk bangunann lainnya

seperti “panggangpe”, “kampung” dan “limasan”. (Tjahjono, ed. 1998).

Susunan ruangan yang terdapat dalam rumah tradisional bergantung kepada besar

kecilnya rumah itu dan bergantung kepada kebutuhan keluarga, semakin ertambahnya

anggota keluarga itu semakin banyak ruangan yang dibutuhkan. (Tjahjono, ed. 1998).

Tema-tema dan prinsip-prinsip umum arsitektur tradisional dapat terlihat antara lain

pada konstruksi rumah panggung dengan kemiringan atap yang tinggi seperti bentuk

pegunungan, yang merupakan warisan dari nenek moyang Austronesia. Istilah

Austronesia merujuk pada kelompok atau rumpun bahasa yang digunakan di sebagian

besar pulau-pulau di Asia Tenggara, sebagian dari daratan utama (mainland), Taiwan,

kepulauan Pacific dan Madagaskar.(Tjahjono, ed, 1998).Sebagian besar kepulauan

Indonesia termasuk di dalamnya. Semua bangsa Indonesia tiak termasuk dalam kelompok

Austronesia, terutama wilayah Indonesia bagian Timur seperti Papua (Irian), sebagian

dari Halmahera dan bagian Timur Pulau Timor (sekarang Timor Leste) memiliki bahasa

dan kebudayaan yang berbeda. Perbedaan tersebut terekspresi pada arsitekturnya.

(Tjahjono, ed. 1998).

masyarakat Austronesia rumah tidak hanya dianggap sebagai tempat tinggal, tetapi

juga merupakan symbol dari makna-makna budaya dan kepercayaan yang diyakini

12

Page 13: Lap Kkl Kelompok 1

sehingga rumah Austronesia secara beragam dapat dipandang sebagai representasi sakral

dari para leluhur, perwujudan fisik dari identitas masyarakatnya, model kosmologi dari

alam semesta, dan juga mengekspresikan tingkat sosial dan stastus symbol. (Tjahjono, ed.

1998).

Arsitektur tradisional dikatakan “Tradisional” dengan beberapa alasan

1. Membedakan jenis arsitektur yang timbul, berkembang dan merupakan karakteristik

masing masing suku

2. Merupakan suatu bentuk yang diwarisi dari gennerasi kegenerasi

3. Dikaitkan dalam kerangka waktu yang terbatas. (Tjahjono, ed. 1998).

Arsitektur Tradisional Bayan

Pola Tata Massa dan Lingkungan Sekitar

Perencanaan tapak (site planning) adalah seni menata lingkungan buatan manusia

danlingkungan alamiah guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan

tapak (siteplanning) sering tersusun dalam dua komponen yang berhubungan, yaitu faktor

lingkungan alamdan factor lingkungan buatan manusia.Faktor lingkungan alam

merupakan suatu sistem ekologi dari air, udara, energi, tanah,tumbuhan (vegetasi), dan

bentuk-bentuk kehidupan yang saling mempengaruhi danmembentuksuatu komunitas

yang saling menyesuaikan diri dan berkembang bila lingkungan berubah.

Kegiatan manusia merupakan bagian penting dari sistem ekologi ini. Karena itu

dalampembangunan yang menjadi persoalan ialah bagaimana mempertahankan

keselarasan dan tidakmelampaui kapasitas alam dari sistem tersebut guna menunjang

kegiatan manusia. Suaturancangan tapak yang baik akan meningkatkan kegiatan manusia

di samping menonjolkan potensitapak yang alami.

Faktor lingkungan buatan manusia terdiri dari bentuk elemen dan struktur kota

yangdibangun, meliputi struktur fisik dan pengaturan ruang serta pola-pola perilaku

sosial, politik, danekonomi yang membentuk lingkungan fisik. Dalam perencanaan dan

perancangan tapak dikajibagaimana kesesuaian suatu tapak dengan berbagai sistem

lingkungan binaan manusia ini. Jadiperencanaan dan perancangan tapak meliputi

13

Page 14: Lap Kkl Kelompok 1

hubungan dengan sistem alam maupun dengansistem buatan manusia, di perkotaan

maupun di area yang jauh dari perkotaan.

a. Tatanan Massa

Tatanan massa adalah perletakan massa bangunan majemuk pada suatu

site,yang ditataberdasarkan zona dan tuntutan lain yang menunjang Tata letak massa

bangunan ini disampingberdasarkan zonasi, juga harus dibuat berdasarkan alur

sirkulasi yang saling terkait. Massa sebagaielemen site dapat tersusun dari massa

berbentuk bangunan dan vegetasi; kedua – duanya baiksecara individual maupun

kelompok menjadi unsur pembentuk ruang out door.

b. Konfigurasi Massa

Berikut ini mengkategorikan bentuk-bentuk dengan penambahan menurut

sifat hubunganyang muncul diantara bentuk-bentuk komponennya sebaik konfigurasi

keseluruhannya.

1) Bentuk Terpusat

Terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengelilingi satu bentuk dominan

yang berada tepat di pusatnya. Bentuk-bentuk terpusat menuntut adanaya

dominasi secaravisual dalam keteratuan geometris, bentuk yang harus

ditempatkan terpusat, misalnyaseperti bola, kerucut, ataupun silinder. Oleh karena

sifatnya yang terpusat, bentuk-bentuktersebut sangat ideal sebagai struktur yang

berdiri sendiri, dikelilingi oleh lingkunganya,mendominasi sebuah titik didalam

ruang, atau menempati pusat suatu bidang tertentu.Bentuk ini dapat menjadi

symbol tempat-tempat yang suci atau penuh penghormatan, atauuntuk mengenang

kebesaran seseorang atau suatu peristiwa.

2) Bentuk Linier

Terdiri atas bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris. Bentuk

garislurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara proposional dalam

dimensi suatubentuk atau melalui pengaturan sederet bentuk-bentuk sepanjang

garis. Dalam kasustersebut deretan bentuk dapat berupa pengulangan atau

memiliki sifat serupa dandiorganisir oleh unsur lain yang terpisah dan lain sama

sekali seperti sebuah dinding ataujalan.

3) Bentuk Radial

14

Page 15: Lap Kkl Kelompok 1

Merupakan suatu komposisi dari bentuk-bentuk linier yang berkembang

kearah luardari bentuk terpusat dalam arah radial. Suatu bentuk radial terdiri dari

atas bentuk-bentuklinier yang berkembang dari suatu unsure inti terpusat kearah

luar menurut jari-jarinya.Bentuk ini menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier

menjadi satu komposisi.Inti tersebut dapat dipergunakan baik sebagai symbol

ataupun sebagai pusatfungsional seluruh organisasi. Posisinya yang terpusat dapat

dipertegas dengan suatubentuk visual dominant, atau dapat digabungkan dan

menjadi bagian dari lengan –lenganradialnya.Lengan-lengan radial memiliki sifat-

sifat dasar yang serupa dengan bentuk linier,yaitu sifat ekstrovertnya. Lengan-

lengan radial dapat menjangkau ke luar dan berhubunganatau meningkatkan diri

dengan sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-lengan radialdapat membuka

permukaanya yang diperpanjang untuk mencapai kondisi sinar matahari,angin,

pemandangan atau ruang yang diinginkan.Organisasi bentuk radial dapat dilihat

dan dipahami dengan sempurna dari suatutitik pandang di udara. Bila dilihat dari

muka tanah, kemungkinan besar unsure pusatnyatidak akan dengan jelas, dan pola

penyeberan lengan -lengan linier menjadi kabur ataumenyimpang akibat

pandangan perspektif.

4) Bentuk Cluster.

Sekumpulan bentuk-bentuk yang tergabung bersama-sama karena saling

berdekatanatau saling memberikan kesamaan sifat visual. Jika organisasi terpusat

memiliki dasargeometric yang kuat dalam penataan bentuk-bentunya, maka

organisasi kelompok dibentukberdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran,

wujud ataupun jarak letak. Walaupuntidak memiliki aturan deometrik dan sifat

introvert bentuk perpusat organisasi kelompokcukup fleksibel dalam memadukan

bermacam-macam wujud, ukuran, dan orientasi kedalam strukturnya.Berdasarkan

fleksibilitasnya, organisasi kelompok bentuk-bentuk dapat diorganisir dengan

berbagai cara sebagai berikut:

a) Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau ruang

indukyang lebih besar

b) Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan

danmengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu.

15

Page 16: Lap Kkl Kelompok 1

c) Dapat menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi suatu

bentuktunggal yang memiliki suatu variasi tampak.

Suatu organisasi kelompok dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk yang

umumnya setaradalam ukuran, wujud dan fungsi. Bentuk-bentuk ini secara visual

disusun menjadi sesuatuyang koheren, organisasi nonhirarki, tidak hanya melalui

jarak yang saling berdekatannamun juga melalui kesamaan sifat visual yang

dimilikinya.Sejumlah bentuk perumahan kelompok dapat dijumpai dalam

berbagai bentukarsitektur tradisional dari berbagai kebudayaan. Meskipun tiap

kebudayaan melahirkansuatu jenis yang unik sebagai tanggapan terhadap faktor

kemampuan teknis, iklim dansosial budaya, pengorganisasian perumahan

kelompok ini pada umumnya mempertahankanindividualitasnya masing-masing

unitnya serta suatu tingkat keragaman moderat dalamkonteks keseluruhan

penataan.

5) Bentuk Grid

Merupakan bentuk-bentuk modular yang dihubungkan dan diatur oleh grid-

grid tigadimensi. Grid adalah suatu system perpotongan dua garis-garis sejajar

atau lebih yangberjarak teratur. Grid membentuk suatu pola geometric dari titik-

titik yang berjarak teraturpada perpotongan garis-garis grid dan bidang-bidang

beraturan yang dibentuk oleh garisgarisgrid itu sendiri.Grid yang paling umum

adalah yang berdasarkan bentuk geometri bujur sangkar.Karena kesamaan

dimensi dan sifat semetris dua arah, grid bujur sangkar pada prinsipnya,tak

berjenjang dan tak berarah. Grid bujur sangkar dapat diguna kan sebagai skala

yangmembagi suatu permukaan menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan

memberikannyasuatu tekstur tertentu. Grid bujur sangkar juga dapat digunakan

untuk menutup beberapapermukaan suatu bentuk dan menyatukannya dengan

bentuk geometri yang berulang danmendalam.Bujur sangkar, bila diproyeksikan

kepada dimensi ketiga, akan menimbulkan suatujaringan ruang dari titik-titik dan

garis-garis referensi. Di dalam kerangka kerja modularini, beberapa bentuk dan

ruang dapat diorganisir secara visual.

16

Page 17: Lap Kkl Kelompok 1

3PEMBAHASAN

Pola Tata Massa dan LingkunganLombok Utara, merupakan salah satu desa diPulau Lombok yang masih memegang

adatistiadat asli Suku Sasak-Bayan dalam kehidupankemasyarakatannya dan pola

permukimannya. DiDesa Adat Bayan terdapat beberapa kompleksbangunan tradisional

sebagai tempat tinggal rajadan keluarganya (kampu).Pembentukan pola

permukimanberdasarkan aturan adat Bayan yang diwariskansecara turun temurun menjadi

suatu hal yangmenarik perhatian masyarakat luar. Padaperumahan ini elemen

permukimannya meliputirumah/bale, berugaq, dapur/paon, lumbung,KM/WC, dan kandang.

Dalam menata rumah danelemen lain memiliki pola berjajar, dalam artibale semua berjajar

dalam satu garis lurus,demikian juga dengan berugaq dan lumbung ataukandang. Secara

keseluruhan bangunanperumahan memiliki arah hadap yang sama,yakni menghadap

Timur/Barat (Sasongko, 2005).

Pengenalan Desa Adat Bayan ke dunia luarbanyak mendatangkan para wisatawan

untukdatang berkunjung dengan membawa tata carakehidupannya. Pengaruh dari luar

membawaperubahan-perubahan di Desa Adat Bayan.Perubahan fisik dan non fisik pada

polapermukiman dan sosial budaya masyarakatnya.

Pembentukan pola permukiman di DesaAdat Bayan dipengaruhi oleh dua hal,

yaituberdasarkan bentuk topografi dan system kekerabatan masyarakatnya. Berdasarkan

bentuktopografi, Desa Adat Bayan termasuk ke dalamjenis desa sekitar hutan dengan

bentang wilayahyang berbukit-bukit. Pola permukiman yangterbentuk di Desa Adat Bayan

adalah bentuk polapermukiman terpusat. Sejarah terbentuknya polapermukiman di Desa Adat

Bayan dipengaruhioleh sistem kekerabatan dimana adanyakesamaan golongan dan asal

muasal dalammasyarakatnya. Pada mulanya Desa Adat Bayanmerupakan salah satu kerajaan

yang bernamaKerajaan Bayan. Pusat pemerintahan darikerajaan disebut Bayan Beleq.

Pemerintahan adatBayan berpusat di Kampu Bayan Agung atauKampu Bayan Timur. Pada

lapisan kedua diwilayah Bayan Beleq (Dusun Bayan Timur danDusun Bayan Barat)

17

Page 18: Lap Kkl Kelompok 1

merupakan tempat tinggalpara bangsawan, dan lapisan ketiga (di luarwilayah Bayan Beleq)

ditempati oleh masyarakat.

RUMAH MANGKU ADAT DESA ADAT BAYAN

Rumah Mangku Adat Desa Bayan memiliki lingkungan yang tidak bebas di masuki oleh wisatawan/pendatang, lingkungan rumah mangku adat desa bayan dapat dimasuki dengan sayarat menggunankan pakaian adat desa setempat.

Pada simbol (A) adalah rumah adat yang tempati oleh kyai lebeh Pada simbol (B) adalah beruga tempat pertemuan/rapat untuk pemangku adat setempat.

18

Page 19: Lap Kkl Kelompok 1

Pada simbol (B1) adalah beruga untuk merapatkan hal-hal khusus atau acara adat desa setempat.

Pada simbol (C) adalah tempat penyimpanan masakan yang telah siap disajikan/disantap tetapi sebelumnya masakan tersebut di tempatkan di tempat untuk mendoakan makanan.

Pada simbol (D) adalah tempat pemnyimpanan hasil masyarakat adat untuk menuggu diolah.

Pada simbol (E) adalah tempat untuk mendoakan makanan, makanan yang telah selesai di masak di tempat ini di doakan lalu setelah itu di bawah ke tempat penyajiannya.

Pada simbol (F) adalah dapur, tempat memasak makanan untuk kyai lebeh dan keluarga Pada pintu yang berada di sebelah timur lingkungan rumah mangku adat desa adat bayan,

pintu ini diperuntuhkan untuk pintu keluar masuknya pembantu rumah keluarga kyai lebeh dan juga digunakan untuk keluarnya kyai lebeh pada saat kondisi sakit.

Pada pintu yang berada di sebelah selatan lingkungan rumah mangku adat desa adat bayan merupakan satu-satunya pintu utama untuk mamasuki wilayah lingkungan rumah mangku adat desa adat bayan.

Dan Pada pintu yang berada pada sebelah utara merupakan pintu akses untuk menuju ke lingkungan masjid bayan beleq yang berjarak ± 200 m dari lingkungan rumah mangku adat desa adat bayan.

19

Page 20: Lap Kkl Kelompok 1

AREA MESJID BAYAN BELEQ

Gambar : Mesjid Bayan Beleq

Sumber : Dokumentasi Pribadi

20

Page 21: Lap Kkl Kelompok 1

Area mesjid bayan beleq yang berada di sebelah utara dari lingkungan desa adat bayan, yang dapat diakses dengan bejalan kaki yang dilalui dari lingkungan rumah mangku adat desa adat bayan beleq. Mesjid bayan beleq juga dapat diakses dari arah belakang area mesjid yang dapat dilalui dengan berjalan kaki dari jalan raya. Area mesjid bayan beleq dikelilingi oleh pepohonan/hutan adat.

Simbol (G) adalah makam bagi sesepuh desa adat bayan. Simbol (H) adalah mesjid bayan beleq, mesjid yang memiliki luas 10 x 10 m dengan

pintu utama mesjid menghadap ke arah timur. Simbol (I) adalah hutan adat yang mengelilingi area mesjid bayan beleq

AREA PERMUKIMAN PENDUDUK

Sumber : Dokumentasi

Area pemukiman penduduk desa adat bayan memiliki bentuk pola grid dengan rumah-rumah yang tersusun sejajar dan menghadap ke arah timur dan barat, beruga yang berada pada bagian depan antara rumah-rumah penduduk. Jarak dari rumah kerumah dari sisi samping 2 M sementara dari sisi depan rumah antara beruga berjarak 2-3 M. Kondisi tapak tanah pada area pemukiman penduduk memiliki struktur tanah yang belevel atau berbeda ketinggian. Pada

21

Page 22: Lap Kkl Kelompok 1

Rumah ke Rumah(sisi samping)

2 MeterRumah ke Beruga

(Teras Rumah ke Beruga)2 - 3 Meter

bagian tengah area pemukiman penduduk desa adat bayan terdapat sebuah pohon berngin yang telah berumur dan berada di sekitar tempat pelaksanaan upacara adat desa bayan.

Simbol (A) adalah rumah penduduk atau rumah bagi beberpa pemangku adat desa bayan dengan luas rumah 5 x 3 m.

Simbol (B) adalah beruga tempat pertemuan bagi penerimaan tamu dan pemangku adat desa bayan, beruga yang berada di bagian depan rumah penduduk dan berjarak 2 m dari bagian depan rumah penduduk. Beruga memiliki luas 3 x 1,5 m

Simbol (C) adalah tempat penyimpanan lumbung padi yang memiliki luas 1 x 1.5 m. Simbol (D) adalah tempat berdiri pohon beringin yang telah tua dan berada di tengah area

pemukiman penduduk desa adat bayan.

ARAH ANGIN

Desa Bayan ( Desa Adat Bayan) memiliki arah angin yang berbeda-beda pada bulan-bulan tertentu, seperti pada bulan april – oktober arah angin berasal dari arah barat dan pada bulan oktober – april arah angin berasal dari arah timur.

22

Page 23: Lap Kkl Kelompok 1

Pola permukiman berdasarkan polaperumahan

Pola permukiman tradisional masyarakatSasak di Desa Adat Bayan didasari atas

warisanturun-temurun dari nenek moyang mereka.Kebiasaan ini tercantum juga di dalam

awig-awigDesa Adat Bayan yang dipegang oleh para tetuaadat Bayan. Demikian pula

dengan masyarakatBayan yang terus mengikuti adat istiadat yangdiwariskan dalam

pembentukan permukimansebagai lingkungan tempat bermukim. Berikutelemen-elemen

pembentuk pola perumahan yangditerapkan oleh masyarakat di Desa Adat Bayan.

23

Page 24: Lap Kkl Kelompok 1

a. Bale

Bale merupakan tempat tinggal atau tempatuntuk berlindung. Bale sangat identik

dengansosok ibu (inaq) sehingga segala sesuatuberkaitan dengan rumah diidentikkan

dengan ibu.Berdasarkan filosofi tersebut, masyarakat Sasakmengembangkan konsep

tata ruang yangmemberikan penghormatan kepada perempuan,sehingga ruang

tertutup disediakan bagi ibu dananak perempuan (Saptaningtyas, 2009).

T

24

Page 25: Lap Kkl Kelompok 1

b. Berugaq

25

Page 26: Lap Kkl Kelompok 1

Berugaq merupakan suatu bangunanberupa gazebo. Segala bentuk kegiatan

yangberkaitan dengan orang luar dari anggotakeluarga inti dilakukan di berugaq

sepertimenerima tamu dan semua kegiatan adat lainnya.Setiap bale tidak harus

memiliki berugaq. Letakberugaq pun tidak lagi harus berada di depanbale.

c. Dapur

26

Page 27: Lap Kkl Kelompok 1

Desa Adat Bayan, kegiatan memasakdilakukan di luar rumah. Biasanya

tempatmemasak dibangun menempel pada salah satusisi berugaq (Dewi, 2005).

Adanya pengaruh dariperkembangan zaman, dapur ada yang dibangunmenyatu

dengan rumah.

27

Page 28: Lap Kkl Kelompok 1

d. Lumbung

Lumbung berfungsi untuk menyimpan hasilpanen. Bangunan lumbung biasanya

terpisah daribale dan terletak di belakang atau di sampingbale.

e. Kandang

28

Page 29: Lap Kkl Kelompok 1

Kandang biasanya terletak di bagianbelakang atau samping bale dan

berdekatandengan lumbung.

Pola perumahan di Desa Adat Bayan

Pola permukiman berdasarkan system kekerabatan

Permukiman di Desa Adat Bayan terbentukkarena adanya keterikatan secara

keturunan.Sama seperti di wilayah lainnya di PulauLombok, masyarakatnya hidup

secaramengelompok. Masyarakat di Desa Adat Bayantinggal bersama atau

berkelompok mengikutigaris keturunan ayah (patrilineal). Keturunanlaki-laki yang

baru menikah biasanya akanmembangun rumah baru di lahan yang samadengan orang

tuanya.Kepercayaan masyarakat terhadap susunanletak rumah dalam satu rumpun

keluargaberdasarkan senioritas terus diturunkan kepadaanak cucu mereka.

Upacara adat terkait dengan hubunganmanusia dengan Tuhan:

1) Rowah Wulan dan Sampet Jum’at

Upacara adat Rowah Wulan dan SampetJum’atdilaksanakan untuk

menyambut tibanyabulan puasa. Rowah Wulan dilaksanakan padahari pertama

bulan Saban, sedangkan SampetJum’at dilaksanakan pada hari Jum’at terakhir

dibulan Saban. Upacara adat ini dilaksanakan olehpara tokoh adat di tiap-tiap

kampu.

29

Page 30: Lap Kkl Kelompok 1

2) Selametan Qunut, Selametan Likuran, danSedekah Maleman

Upacara adat Selametan Qunut, Selametanb Likuran, dan Sedekah

Maleman dilaksanakanuntuk merayakan keberhasilan dalammenjalankan ibadah

puasa selama separuh bulanpuasa. Upacara adat Selametan Qunutdilaksanakan

pada malam pelaksanaan NuzululAl-Qur’an. Upacara adat Selametan

Likurandilaksanakan pada malam-malam ganjil dipertengahan akhir bulan puasa.

Upacara adatSedekah Maleman dilaksanakan pada malammalamgenap di

pertengahan akhir bulan puasa.Upacara adat ini hanya dilaksanakan oleh paraKiai

di Masjid Kuno Bayan.

3) Maleman Pitrah dan Lebaran Tinggi

Upacara adat Maleman Pitrah dilaksanakansehari sebelum perayaan

Lebaran Tinggi.Upacara adat Lebaran Tinggi dilaksanakan untukmemperingati

Hari Raya Idul Fitri. Pelaksanaanupacara adat Maleman Pitrah

berupapengumpulan zakat fitrah oleh masyarakatBayan. Masyarakat

mengumpulkan zakat fitrahdi masing-masing kampu yang berdekatandengan

tempat tinggal mereka. Setelah semuazakat fitrah terkumpul, masing-masing

kampung akan mengirim utusannya untuk membawasemua zakat fitrah tersebut

ke Masjid KunoBayan. Pada keesokan hari setelah pengumpulanzakat fitrah,

dilaksanakan upacara adat Lebarantinggi

4) Lebaran Pendek

Upacara adat lebaran pendek dilaksanakanuntuk merayakan Hari Raya

Idul Adha. Lebaranpendek diadakan berdasarkan penanggalan adatBayan yang

ditetapkan dalam begundem olehpara pemuka adat (Gambar 7 dan Gambar 8).

5) Selametan Bubur Petaq dan SelametanBubur Abang

Upacara adat Selametan Bubur Petaq danSelametan Bubur Abang

dilaksanakan untukmemperingati munculnya umat manusia danberanak-pinak

melalui ikatan perkawinan.Upacara adat ini dilaksanakan pada tanggal

10Muharam dan delapan Sapar dalam penanggalanadat Bayan. Upacara adat ini

dilaksanakan olehmasyarakat Bayan di masing-masing rumah,sedangkan para

tokoh adat melaksanakan di tiaptiapkampu.

6) Mulud

30

Page 31: Lap Kkl Kelompok 1

Upacara adat mulud dilaksanakan untukmemperingati perkawinan antara

Adam danHawa. Upacara adat ini dirayakan pada HariRaya Maulid Nabi

Muhammad SAW.berdasarkan penanggalan adat Bayan yangditetapkan dalam

begundem oleh para pemukaadat di Kampu Bayan Timur.

4PENUTUP

KesimpulanBerdasarkan hasil temuan dan pembahasan, pola permukiman di Desa Adat Bayan

membentuk pola mengelompok. Hal ini disebabkan oleh bentuk wilayah Desa Adat Bayan

yang berbukit dan juga kebiasaan masyarakat Sasak pada umumnya untuk membangun

rumah berdekatan dengan keluarga inti.

Pola permukiman di Desa Adat Bayan memiliki pembagian wilayah berdasarkan

stratifikasi sosial kemasyarakatannya dan danya hukum adat (awig-awig adat Bayan) yang

mengatur pembentukan pola perumahan sebagai bagian dari pola bermukim masyarakat

Selain itu terdapat pembagian ruang dalam lingkungan tempat tinggal, dan terbentuknya pola

ruang berdasarkan kegiatan adat yang masih dilaksanakan masyarakat Desa Adat Bayan.

31

Page 32: Lap Kkl Kelompok 1

DAFTAR PUSTAKADrs. H.J. Wibow.1998, 2011, kebudayaan dan kesenian Indonesia.http://kebudayaankesenian indonesia.co.id

Data data Hasil KKL Lombok 2015

Tjahjono (ed), 1998, Architecture, Indonesian Heritage, Archipelago Press, Editions Didier

Millet. Singapore.

Farchan Noor Rachman.2014.Berkenalan dengan masyarakat adat bayan. http://efenerr.com/2014/03/10/bayan-republika/

https://id.wikipedia.org/wiki/Bayan,_Lombok_Utara

Soekarto, 2011; http://kebudayaankesenianindonesia.blogspot.co.id/2011/04/perkembangan-arsitektur-tradisional-di.html

32