kuantitas dan kualitas penggunaan...

89
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEWASA FRAKTUR TERBUKA TIBIA DI RSUP FATMAWATI TAHUN (2011-2012) SKRIPSI DWI PERMATASARI NIM. 109102000044 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA SEPTEMBER 2013

Upload: danghanh

Post on 02-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEWASA FRAKTUR TERBUKA TIBIA DI RSUP FATMAWATI TAHUN

(2011-2012)

SKRIPSI

DWI PERMATASARI

NIM. 109102000044

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

SEPTEMBER 2013

Page 2: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

ii

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN DEWASA FRAKTUR TERBUKA TIBIA DI RSUP FATMAWATI TAHUN

(2011 - 2012)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi

DWI PERMATASARI

NIM. 109102000044

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

SEPTEMBER 2013

Page 3: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika
Page 4: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika
Page 5: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika
Page 6: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

vi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRAK

Nama Program Studi Juul Skripsi

: : :

Dwi Permatasari Strata-1 Farmasi Kuantitas dan Kualitas Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun (2011-2012). Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross sectional dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif selama Tahun 2011 sampai 2012. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Fraktur terbuka tibia merupakan fraktur yang paling banyak dialami oleh pasien dewasa laki-laki dan obat ceftriaxone merupakan antibiotika yang paling banyak dikonsumsi. Data diolah dengan menggunakan metode DDD (Defined Daily Dose) dan kategori Gyssens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 99 rekam medik pasien didapatkan kuantitas penggunaan antibiotika terbesar pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun (2011-2012) adalah ceftriaxone dengan 61,63 DDD 100 patient-days. Penilaian kualitas dengan beberapa kategori Gyssens didapatkan hasil sebesar 77,4% memenuhi kategori 0 (rasional). Sebanyak 5,3% masuk kategori IVA (ada antibiotika lain yang lebih efektif), 2,3% masuk kategori IVC (ada antibiotika lain yang lebih murah), 0,7% masuk kategori IVD (ada antibiotika lain yang spektrum antibakterinya lebih sempit), 2,3% kategori IIIA (penggunaan antibiotika terlalu lama), 6,7% masuk kategori IIA (penggunaan antibiotika tepat dosis) dan 5,3% masuk kategori IIB (penggunaan antibiotika tidak tepat interval pemberian). Kata kunci : Kuantitas, DDD, Kualitas, Gyssens, fraktur terbuka tibia

Page 7: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

vii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRACT

Nama Program Study Title

: : :

Dwi Permatasari Strata-1 pharmacy Quantity and Quality of the Use of Antibiotics in Opened Fracture of the Tibia Adult Patients in Fatmawati General Hospital Center Years (2011 - 2012)

This study aimed to determine quantity and quality of the use of antibiotics in open fracture of the Tibia adult patients in Fatmawati General Hospital Center Years (2011-2012). An cross sectional descriptive retrospective study was conducted during 2011 to 2012. The results of this study showed that opened fracture of the tibia was the most commonly fracture in adult male patients and then ceftriaxone was an antibiotic most commonly consumed. Data were processed using the DDD (Defined Daily Dose) and Gyssens category method. The results showed that based on 99 patient medical records, it was found that the largest quantity of the use of antibiotics in open fracture of the tibia adult patients in Fatmawati years (2011 - 2012) was 61,63 DDD 100 patient-days ceftriaxone. By using assessment Gyssens category, 77,4% category 0 (rational). 5,3% category IVA (inappropiate due to there were another more effective antibiotic), 2,3% category IVC (inappropiate due to there were another less expensive antibiotics), 0,7% category IVD (inappropiate due to there were another narrower spectrum antibiotics), 2,3% category IIIA (inappropiate due to duration too long), 6,7% category IIA (inappropiate due to incorrect dosage), 5,3% category IIB (inappropiate due to incorrect interval). Keywords : Quantity, DDD, quality, Gyssens, opened fracture of the tibia

Page 8: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

viii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

senantiasa mencurahkan segala rahmat-Nya kepada kita semua, khususnya penulis

dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kuantitas dan Kualitas

Penggunaan Antibiotika Pada Pasien dewasa Fraktur terbuka Tibia di RSUP

Fatmawati Tahun (2011 - 2012)” ini. Shalawat dan salam senantiasa terlimpah

kepada baginda kita Rasulullah Muhammad SAW, sebagai suri tauladan bagi

umat manusia dalam menjalani kehidupan.

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di Instalasi Rekam Medik

RSUP Fatmawati, serta teori yang didapat dari berbagai literatur. Dalam

menyelesaikan masa perkuliahan sampai penulisan skripsi ini tentu banyak

berbagai kesulitan dan halangan yang menyertai, sehingga penulis tidak terlepas

dari doa, bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu, ucapan

terima kasih penulis haturkan kepada:

1. Ibu Dr. Delina Hasan, M.Kes, Apt sebagai Pembimbing I dan ibu Linda

Triana Yudhorini, M.Si, Apt sebagai Pembimbing II yang telah

memberikan ilmu, nasehat, waktu, tenaga, dan pikiran selama penelitian

dan penulisan skripsi ini.

2. Kementerian Agama Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan “Beasiswa Santri Jadi Dokter Musi

Banyuasin” selama menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. (hc). dr. MK. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Drs. Umar Mansur, M.Sc, Apt selaku ketua Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

ix UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Ibu Sabrina, M.Farm, Apt selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan arahan selama masa perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu staf pengajar, serta karyawan yang telah memberikan

bimbingan dan bantuan selama menempuh pendidikan di Program Studi

Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Yusri Usman dan Ibunda Ruaidah

(Almh) yang selalu ikhlas memberikan kasih sayang, dukungan moral,

material, nasehat serta lantunan doa bagi anak-anaknya di setiap waktu..

8. Ayuk Ria Utami Handayani, Adik Diba Para Dina Agustini, Isat M. Taufiq

Akbar, Ine Khadijah dan semua keluarga Usman yang selalu memberikan

arahan, semangat dan dukungan.

9. Mbak Ade dewi, Kak Yurni serta saudara halaqah, keluarga Pak Yasri

yang selalu mengingatkan penulis akan kebaikan dan tarbiyah.

10. Ibu Danik, Ibu Astuti, Pak Irawan dan semua petugas di RSUP Fatmawati

yang telah memberikan bantuan selama penulis melakukan penelitian.

11. Kak Miftahul Jannah, Donna Pertiwi, Gusti Rusiha, A.Tantowi dan Tiarah

serta saudara-saudari SJD AS-SHOF MUBA dan SJD SUMSEL atas

perhatian dan ukhuwah yang diberikan dan semangat untuk menjadi putra

dan putri kebanggaan MUBA dan SUMSEL

12. Rina Ernawati, Mita, Dewi Novita Sari, Adi Ilhami, Rifan dan keluarga

besar KESTARI LDK SYAHID serta LTQ SYAHID atas bantuan dan

dukungannya selama ini.

13. Teman-teman di Program Studi Farmasi, saudara di KOMDA FKIK dan

LDK SYAHID atas semangat dan kebersamaan, persaudaran,

dakwahtunna kita selama proses pembelajaran berlangsung. Semoga

ukhuwah islamiyah yang telah terjalin akan terus berlanjut bahkan kelak di

jannah-Nya.

Page 10: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

x UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

14. Teman seperjuangan selama penelitian di RSUP Fatmawati: Misriana,

Wahyu Putri, Ika susanti, Fitri Nurmayanti dan Yunita Sari atas bantuan

yang telah diberikan.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian

dan penulisan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dan

barokah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan

dalam penulisan ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi

perbaikan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan.

Jakarta, 18 September 2013

Penulis

Page 11: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika
Page 12: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

xii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v ABSTRAK ........................................................................................................... vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... xi DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi DAFTAR ISTILAH ............................................................................................ xvii BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2 1.3 Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 3 1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

1.4.1 Tujuan Umum ........................................................................ 3 1.4.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 3

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4 1.6 Ruang Lingkup penelitian ................................................................ 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6 2.1 Antibiotika ...................................................................................... 6

2.1.1 Definisi Antibiotika ............................................................... 6 2.1.2 Penggunaan Antibiotika .......................................................... 7

2.1.3.1 Antibiotika Profilaksis Bedah ................................... 7 2.1.3.1 Antibiotika Terapetik ................................................ 7

2.1.3 Penggolongan Antibiotika ..................................................... 8 2.1.3.1 Antibiotika Berdasarkan Spektrum Aktivitas ............ 8

2.1.3.2 Antibiotika Berdasarkan Mekanisme Kerja .............. 9 2.2 Fraktur Terbuka Tibia ..................................................................... 12

2.2.1 Etiologi Fraktur ....................................................................... 12 2.2.2 Manifestasi Klinis Fraktur ..................................................... 12 2.2.3 Klasifikasi Fraktur ................................................................. 13 2.2.4 Infeksi Pada fraktur Terbuka ................................................. 14 2.2.5 Penatalaksanaan Fraktur ........................................................ 14 2.2.6 Pengobatan Fraktur Terbuka Tibia ........................................ 15

2.3 Evaluasi Penggunaan Antibiotika ................................................... 16 2.3.1 Penilaian Kuantitas Penggunaan Antibiotika ........................ 17 2.3.2 Penilaian Kualitas Penggunaan Antibiotika .......................... 18

Halaman

Page 13: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

xiii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ............ 21 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................ 21 3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 21 BAB 4 METODE PENELITIAN .................................................................... 22

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 22 4.1.1 Lokasi Penelitian .................................................................... 22 4.1.2 Waktu Penelitian .................................................................... 22

4.2 Desain Penelitian ............................................................................. 22 4.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 22

4.3.1 Populasi .................................................................................. 22 4.3.2 Sampel ................................................................................... 22

4.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi ............................................................. 23 4.4.1 Kriteria Inklusi ....................................................................... 23 4.4.2 Kriteria Eksklusi .................................................................... 23 4.5 Pengumpulan Data ........................................................................... 23 4.6 Cara Kerja ........................................................................................ 24 4.7 Analisis Data .................................................................................... 24

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... .... 25

5.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 25 5.2 Hasil Analisis Data Berdasarkan Karakteristik Pasien Dewasa

Fraktur Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011-2012) ..................................................................................... 25 5.2.1 Jenis Kelamin ......................................................................... 25

5.2.2 Usia ......................................................................................... 26 5.3 Distribusi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewaa Fraktur

Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011-2012) ................. 27 5.3.1 Jenis Antibiotika .................................................................... 27

5.3.2 Bentuk Sediaan Oral dan Jumlah Antibiotika ......................... 28 5.3.2.1 Sediaan Oral .............................................................. 28

5.3.2.2 Sediaan Parenteral ..................................................... 29 5.4 Kuantitas Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewaa Fraktur

Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012) ............... 30 5.5 Kualitas Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewasa Fraktur

Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012) ............... 31 5.6 Pembahasan ....................................................................................... 32

5.6.1 Keterbatasan Penelitian .......................................................... 32 5.6.2 Distribusi Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia

Berdasarkan Karakteristik di RSUP Fatmawati Tahun (2011 – 2012) ........................................................................ 32

5.6.3 Kuantitas Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012) ......................................................................... 34

5.6.4 Kualitas Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012) ......................................................................... 36

Page 14: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

xiv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 41 6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 41 6.2 Saran .................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 42 LAMPIRAN ....................................................................................................... 45

Page 15: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

xv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

5.1. Distribusi Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia Berdasarkan Jenis Kelamin................................................................................................... 25

5.2. Distribusi Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia Berdasarkan Usia .... 26 5.3. Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia

Berdasarkan Jenis Kelamin .................................................................... 27 5.4. Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia

Berdasarkan Bentuk Sediaan PerOral dan Jumlah Antibiotika ............. 28 5.5. Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia

Berdasarkan Bentuk Sediaan Parenteral dan Jumlah Antibiotika ......... 29 5.6. Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia

Berdasarkan DDD 100 Pateint-days Tahun (2011 – 2012).................... 30 5.7. Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia

Berdasarkan Kategori Gyssens Tahun (2011 – 2012) ............................ 31

Page 16: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

xvi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Perhitungan DDD 100 patient-days Pada Pasien Dewasa

Fraktur Terbuka Tibia Fatmawati Tahun (2011 – 2012) ......... 45 Lampiran 2. Hasil Perhitungan DDD 100 patient-days Pasien Dewasa

Fraktur Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 – 2012) .......................................................................... 48

Lampiran 3. Distribusi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia Berdasarkan Bentuk Sediaan dan Harga Jual di RSUP Fatmawati Tahun (2011-2012) ............... 49

Lampiran 4. Penilaian Kualitas Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia Berdasarkan Kategori Gyssens di RSUP Fatmawati Tahun (2011 – 2012) ................ 51

Lampiran 5. Alasan Pemilihan Kategori gyssens ......................................... 52 Lampiran 6. Lembar Pengumpulan Data ...................................................... 60 Lampiran 7. Surat Ijin Melakukan Penelitian di RSUP Fatmawati ............... 61 Lampiran 8. Clinical Pathway Fraktur Tibia Terbuka di Fatmawati ............. 64 Lampiran 9. Arsip Data Pasien Dewasa Fraktur terbuka Tibia di RSUP

Fatmawati Tahun (2011 – 2012) .............................................. 65

Page 17: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

xvii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR ISTILAH DDD : Defined Daily Dose

DDDs : Defined Daily Dose System

LOS : Length of Stay

WHO : World Organization Health

PerMenKes : Peraturan Menteri Kesehatan

DirJen Binfar : Direktur Jenderal Bina Kefarmasian

IV : Intravena

PO : Peroral

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

Page 18: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Antibiotika merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan di

dunia. Tahun 2006, World Health Organization melaporkan lebih dari

seperempat anggaran Rumah Sakit dikeluarkan untuk penggunaan antibiotika

(Lestari dkk, 2011). Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu

mikroorganisme hidup terutama jamur yang dapat menghambat atau dapat

membasmi mikroba jenis lain (Gunawan dkk, 2007).

Prinsip dalam penggunaan antibiotika secara tepat adalah penggunaan

antibiotika dengan spektrum sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis

yang adekuat, interval dan lama pemberian yang tepat (PerMenKes, 2011).

Penggunaan Antibiotika secara tidak tepat dan berlebihan merupakan

fenomena yang terjadi di seluruh dunia terutama di negara-negara berkembang

(Gaash B, 2008). Tahun 2004, World Health Organization melaporkan tingkat

penggunaan antibiotika yang tidak perlu mencapai 50% (Tampi & Nugroho,

2010).

Hasil studi di Indonesia, Pakistan dan India menunjukkan bahwa lebih

dari 70% pasien diresepkan antibiotika dan hampir 90% pasien mendapatkan

suntikan antibiotika yang sebenarnya tidak diperlukan (Perception

Communities in Physicians, 2011). Studi lain menunjukkan penggunaan

antibiotika secara berlebihan di Indonesia sebesar 43% (Gaash b, 2008).

Penggunaan antibiotika telah menjadi bagian dari perawatan standar

patah tulang terbuka ekstremitas sejak pertengahan 1970-an. Cochrane

mengkonfirmasi hal ini secara sistematis, yang menunjukkan bahwa pemberian

antibiotika pada patah tulang terbuka mengurangi resiko infeksi sebesar 59 %

(Okeke dkk, 2006).

Pada Open Fracture derajat I dan II, untuk mengatasi bakteri gram

negatif terutama Pseudomonas aeruginosa, sering diindikasikan antibiotika

profilaksis cephalosporin generasi I dengan dosis 1-2 gram tiap 8 jam selama

Page 19: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1-3 hari, sedangkan untuk derajat III ditambah golongan aminoglycoside

misalnya gentamicin (Dipiro, 2005).

Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati merupakan rumah sakit yang

pertama kali memperkenalkan endoskopi tulang belakang yang memiliki

keunggulan di bidang bedah ortopedi. Klasifikasi bidang ortopedi meliputi

spondylitis TB, arthritis, osteoarthritis dan fraktur. Patah tulang terbuka

(opened fracture) adalah putusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi baik

yang bersifat total maupun parsial yang pada umumnya disebabkan oleh

trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang.

Berdasarkan Hasil studi pendahuluan di Instalasi Rekam Medik RSUP

Fatmawati, didapatkan pasien gangguan fraktur terbuka terbanyak di RSUP

Fatmawati selama tahun (2011 - 2012) adalah pasien dengan kasus fraktur

terbuka tibia.

Penggunaan antibiotika dapat dinilai secara kuantitas dengan Defined

Daily Dose (DDD) yang menunjukkan asumsi dosis rata-rata per hari

penggunaan antibiotika untuk indikasi tertentu pada orang dewasa dan secara

kualitas dengan metode Gyssens berdasarkan data rekam medik dan kondisi

klinis pasien (Dirjen Binfar, 2011). Berdasarkan uraian diatas maka perlu

dilakukan penelitian mengenai kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun

(2011 - 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka disusunlah

rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

Belum diketahuinya gambaran mengenai kuantitas dan kualitas

penggunaan antibiotika pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP

Fatmawati tahun (2011 - 2012) dan penelitian mengenai kuantitas dan

kualitas penggunaan antibiotika pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di

RSUP Fatmawati belum pernah diteliti sebelumnya.

Page 20: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.3 Pertanyaan Penelitian

Uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas menjadi dasar bagi

peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian berikut :

1. Bagaimana gambaran karakteristik pasien dewasa fraktur terbuka tibia di

RSUP Farmawati tahun (2011 – 2012) ?

2. Bagaimana kuantitas penggunaan antibiotika pada pasien dewasa fraktur

terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun (2011 - 2012) ?

3. Bagaimana kualitas penggunaan antibiotika pada pasien dewasa fraktur

terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun (2011 - 2012) ?

1.4 Tujuan Penelitian

I.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah :

Diketahuinya gambaran karakteristik, kuantitas serta kualitas penggunaan

antibiotika pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati

tahun (2011 - 2012)

I.4.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Diketahuinya gambaran karakteristik pasien dewasa fraktur terbuka tibia

di RSUP Fatmawati tahun (2011 - 2012)

2. Diketahuinya kuantitas (jumlah dan jenis) antibiotika yang diberikan

pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun

(2011 - 2012)

3. Diketahuinya kualitas (ketepatan) penggunaan antibiotika pada pasien

dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun (2011 - 2012)

Page 21: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Praktisi Kesehatan RSUP Fatmawati

1. Dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi pihak manajemen Rumah

Sakit khususnya tenaga farmasis dalam memberikan terapi antibiotika

secara tepat

2. Meminimalkan resiko terjadinya kesalahan penggunaan antibiotika di

rumah sakit sehingga efek terapi optimal yang diinginkan dapat tercapai

3. Menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi para dokter pasien

dengan kasus fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati dalam

penggunaan antibiotika

4. Menjadi bahan informasi serta bahan evaluasi bagi para Farmasis dalam

pemantaun penggunaan obat di RSUP Fatmawati

1.5.3 Bagi Institusi Pendidikan

Di bidang Pendidikan, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran

pengetahuan tentang kuantitas dan kualitas penggunaan anibiotika di

masyarakat khususnya di Rumah Sakit.

1.5.4 Bagi Program Studi Farmasi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi serta bahan

pembelajaran bagi mahasiswa Farmasi FKIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

1.5.4 Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama

pendidikan serta penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi

penelitian selanjutnya.

Page 22: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.6 Ruang Lingkup.

Penelitian tentang antibiotika sudah banyak dilakukan, namun dalam

penelitian ini hanya dibatasi pada kuantitas dan kualitas penggunaan

antibiotika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien

dewasa fraktur terbuka tibia yang dirawat inap di RSUP Fatmawati dengan

besar sampel sesuai jumlah data rekam medik yang ada selama tahun

(2011 - 2012) yaitu menggunakan metode DDD (Defined Daily Dose) dengan

unit pengukuran DDD 100 patient-days dan beberapa kategori Gyssens.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di Instalasi

Rekam Medik RSUP Fatmawati.

Page 23: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

6 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Antibiotika

2.1.1 Definisi Antibiotika

Antibiotika adalah obat yang melawan infeksi yang disebabkan oleh

bakteri. Pada tahun 1927, Alexander Fleming menemukan antibiotika

pertama yaitu penicilin. Istilah antibiotika awalnya dikenal sebagai senyawa

alami yang dihasilkan oleh jamur atau mikroorganisme lain yang

membunuh bakteri penyebab penyakit pada manusia atau hewan (Katzung,

2010).

Pengertian antibiotika secara sempit adalah senyawa yang dihasilkan

oleh berbagai jenis mikroorganisme (bakteri, fungi, actinomicetes) yang

menekan pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Namun, penggunaanya

secara umum sering kali memperluas istilah antibiotika sehingga meliputi

senyawa antimikroba sintetik, seperti sulfonamide dan quinolone (Goodman

& Hilman, 2010).

Berdasarkan sifat toksisitas selektif, antibiotika memiliki dua

aktivitas yaitu bakteriostatika dan bakterisida. Bakteriostatika bersifat

menghambat pertumbuhan mikroba sedangkan bakterisida bersifat

membunuh mikroba (Katzung, 1997 & Gunawan dkk, 2004).

Beberapa antibiotika merupakan senyawa sintetis (yang tidak

dihasilkan oleh mikroorganisme) yang juga dapat membunuh atau

menghambat pertumbuhan bakteri. Meskipun antibiotika memiliki banyak

manfaat tetapi penggunaannya telah berkontribusi terhadap terjadinya

resistensi (Katzung, 2010).

Page 24: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.2 Penggunaan Antibiotika

2.1.2.1 Profilaksis bedah

Antibiotika profilaksis adalah penggunaan antibiotika yang

bertujuan mencegah terjadinya infeksi, yang diberikan dalam keadaan

tidak atau belum terdapat gejala infeksi pada pasien yang berisiko tinggi

mengalami infeksi bakterial. Misalnya, profilaksis untuk bedah, hanya

dibenarkan untuk kasus dengan risiko infeksi paska bedah yang tinggi

yaitu yang tergolong clean contaminated dan contaminated. Waktu

pemberian antibiotika profilaksis untuk bedah lebih optimal pada 30 menit

sebelum dilakukan insisi, misalnya saat induksi anestesi (Gunawan dkk,

2008, Faridah, 2005, Gyssens 1996).

Profilaksis pada kasus bedah berlaku prinsip sebagai berikut

(Gunawan dkk, 2007, Gyssenss, 1995) :

a. Antibiotika yang digunakan untuk profilaksis harus dibedakan dari

antibiotika untuk terapi

b. Pemberian profilaksis hanya diindikasikan kasus dengan risiko infeksi

daerah operasi yang tinggi yang tergolong operasi bersih

terkontaminasi dan terkontaminasi. Tindakan bedah yang bersih

(clean) tidak memerlukan antibiotika karena kemungkinan terjadi

infeksi kecil dan tidak akan berkurang dengan pemberian antibiotika

profilaksis, kecuali bila dikhawatirkan terjadi infeksi daerah operasi

pada tindakan bedah dimana bahan asing atau implan dipasangkan di

tubuh.

c. Antibiotika yang dipakai harus sesuai dengan jenis kuman yang

potensial menimbulkan infeksi daerah operasi.

d. Cara pemberian biasanya intravena (IV) atau intramuskular (IM).

e. Antibiotika profilaksis dosis tunggal diberikan beberapa saat sebelum

dilakukan insisi.

f. Pada beberapa kasus, pemberian profilaksis dapat dilanjutkan hingga

24 jam paska operasi

Page 25: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.2.2 Antibiotika Terapetik

Antibiotik terapetik adalah penggunaan antibiotik pada keadaan

adanya manifestasi infeksi, dibedakan menjadi terapi empirik dan definitif

atau terdokumentasi (Gunawan dkk, 2007). Terapi empirik diberikan bila

bukti klinis dan laboratorium penunjang mendukung adanya infeksi, tetapi

tidak atau belum ada bukti pemeriksaan yang memastikan adanya agen

penyebab infeksi. Terapi empirik seharusnya tidak lebih dari 72 jam.

Terapi definitif dilakukan bila jenis mikroorganisme beserta pola

kepekaannya telah diketahui berdasarkan hasil kultur dan uji sensitivitas.

Antibiotik untuk terapi definitif harus ditujukan secara spesifik untuk

mikroorganisme penyebab infeksi, memiliki efektivitas tertinggi, toksisitas

terendah dan spektrum aktivitas tersempit (katzung, 1997).

2.1.3 Penggolongan Antibiotika

2.1.3.1 Antibiotika Berdasarkan Spektrum Aktivitas

Antibiotika dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu (Kee, 1996) :

a. Antibiotika kerja luas (broad spectrum), contohnya seperti

tetracycline dan cephalosporin efektif terhadap organisme baik gram

positif maupun negatif. Antibiotika berspektrum luas sering kali

dipakai untuk mengobati penyakit infeksi yang belum diidentifikasi

dengan pembiakan sensitivitas.

b. Antibiotika kerja sempit (narrow spectrum). Golongan ini terutama

efektif untuk melawan satu jenis organisme. Contohnya penicilin dan

erythromycin dipakai untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh

bakteri gram positif. Karena antibiotika berspektrum sempit bersifat

selektif, maka obat-obat ini lebih aktif dalam melawan organisme

tunggal tersebut dari pada antibiotika berspektrum luas.

Page 26: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.3.2 Antibiotika Berdasarkan Mekanisme Kerja

Penggolongan antibiotika berdasarkan mekanisme kerjanya pada bakteri

adalah sebagai berikut :

1. Antibiotika yang bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel

bakteri, misalnya cephalosporin, fosfomycin

a. Cephalosporin (Mycek, 2001; Katzung, 2010)

Cephalosporin merupakan antibiotika β - laktam yang dihasikan

oleh jamur Cephalosporium acremonium. Berdasarkan spektrum

aktivitas cephalosporin dikelompokkan menjadi (Goodman &

Hilman, 2010) :

a) Generasi I

Obat ini sangat aktif terhadap kokus bakteri gram positif seperti

Pneumonococcus, Streptococcus, Stafilococcus. Cephalosporin

tidak aktif terhadap galur Stafilococcus yang resisten terhadap

meticilin. Contoh : cefalotin, cefazolin, cefradin, cefalexin,

cefadroxyl. Golongan ini digunakan secara oral pada infeksi

saluran kemih ringan dan pada infeksi kulit dan jarigan lunak

tetapi hendaknya tidak diandalkan pada infeksi sistemik yang

serius.

b) Generasi II

Obat ini aktif terhadap organisme yang dihambat oleh obat

generasi pertama, aktif terhadap kuman gram negatif tetapi tidak

aktif terhadap Enterococcus atau Pseudomonas aeruginosa. obat

ini terutama digunakan untuk mengobati sinusitis, otitis atau

infeksi saluran napas bawah oleh Haemophilus influzae atau

Moraxella catarrhalis. Misalnya: cefaclor, cefamandol,

cefmetazol, cefonicid dan cefuroxime.

c) Generasi III

Generasi ini lebih aktif terhadap bakteri gram negatif meliputi

Pseudomonas aeruginosa dan bacteriodes dan mampu melewati

sawar darah-otak. Contoh: cefoperazone, cefotaxime,

ceftizoxime, ceftriaxone, cefdinir dan cefixime. Digunakan untuk

Page 27: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mengobati berbagai macam infeksi berat oleh Klebsiella,

Enterobacter dan Haemophillus.

d) Generasi IV

Obat ini lebih resisten terhadap hidrolisis oleh β-laktamase yang

kromosonal (yang diproduksi oleh enterobakter). Obat ini

diindikasikan untuk infeksi nosokomial. Contoh : cefpirome dan

cefepime.

b. Fosfomycin

Fosfomycin bekerja dengan menghambat tahap awal sintesis

dinding sel kuman. Fosfomycin aktif terhadap kuman gram positif

maupun gram negatif. Obat ini disetujui pnggunaanya sebagai dosis

tunggal 3 gram untuk pengobatan infeksi saluran kemih tanpa

komplikasi pada wanita yang disebabkan oleh Escherichia coli dan

Escherichia faecalis dan obat ini diekskresi melalui ginjal (Katzung,

2004).

2. Antibiotika yang mengganggu keutuhan membran sel mikroba

3. Antibiotika yang bekerja dengan menghambat sintesa protein, yang

termasuk golongan ini adalah antibiotika golongan aminoglycoside.

a. Aminoglycoside

Aminoglycoside dihasilkan oleh kelompok fungi

Streptomyces dan Microspora. Obat ini merupakan golongan

antibiotika utama untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan

oleh bacil aerob gram negatif dan bersifat bakterisida.

Aminoglycoside dapat menimbulkan efek toksik yang serius

sehingga penggunaanya terbatas dan telah digantikan dengan obat

yang lebih aman seperti cephalosporin generasi ketiga,

fluoroquinolone, imipenem. Contoh golongan ini antara lain

gentamicin (Mycek dkk, 2001)

Gentamicin digunakan pada infeksi Pseudomonas.

Gentamicin juga sering diberikan secara topikal sebagai salep atau

tetes mata atau telinga. Efek samping penggunaan aminoglycoside

Page 28: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

antara lain ototoksisitas, nefrotoksisitas, paralisis neuromuskular,

dan reaksi alergi (Mycek dkk, 2001).

b. Clindamycin (Linkomycin)

Clindamycin adalah turunan asam amino, yaitu asam

trans-L-4-n-prophilhigrinat yang terikat pada turunan oktosa yang

mengandung sulfur, dihasilkan oleh Streptomyces lincolnensis.

Mekanisme kerja adalah clindamycin berikatan secara eksklusif pada

subunit 50S ribosom bakteri dan menekan sintesis protein.

Clindamycin lebih aktif terhadap bakteri anaerob, terutama Bacillus

fragilus. Clindamycin diindikasikan untuk terapi infeksi anaerob

yang disebabkan oleh bakteriodes dan sebagai profilaksis

endokarditis pada pasien dengan penyakit katup jantung (Goodman

& Hilman, 2010; Katzung, 2004).

4. Antibiotika yang bekerja melalui penghambatan sintesis asam nukleat

bakteri

a. Fluoroquinolone

Fluoroquinolone menghambat kerja enzim DNA gyrase pada

kuman, obat ini diserap dengan baik pada pemberian oral dan

beberapa derivatnya tersedia dalam bentuk parenteral sehingga

dapat digunakan untuk penanggulangan infeksi berat, khususnya

yang disebabkan oleh kuman gram negatif, daya antibakterinya

terhadap kuman gram-positif realtif lemah. Yang termasuk gologan

ini adalah ciprofloxacin, levofloxacin (Katzung, 2004).

a) Ciprofloxacin

Obat ini adalah zat yang paling aktif terhadap gram negatif

terutama Pseudomonas aeruginosa.

b) Levofloxacin

Obat ini dua kali lebih poten, mempunyai aktivitas terhadap

organisme gram-positif termasuk Streptococcus pneumoniae.

5. Antibiotika yang menghambat metabolisme sel mikroba, yang termasuk

dalam kelompok ini adalah trimetoprim.\

Page 29: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2 Fraktur (Patah Tulang) Terbuka Tibia

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang

rawan yang umumnya disebabkan oleh trauma (Sjamsuhidajat, 1997). Fraktur

adalah terputusnya kontinuitas jaringan dan ditentukan sesuai jenis dan

luasnya (Smeltzer, S.c & Bare, B.G, 2001). Patah tulang terbuka atau disebut

juga opened fracture adalah keadaan patah tulang yang terjadi dengan adanya

hubungan antara jaringan tulang yang patah tersebut dengan lingkungan

eksternal dari kulit, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya infeksi

(Sjamsuhidajat, 2004). Fraktur Tibia adalah fraktur yang terjadi pada bagian

tibia sebelah kanan maupun kiri akibat pukulan benda keras atau terjatuh

(Smeltzer, S.c & Bare, B.G, 2001).

2.2.1 Etiologi Fraktur

Fraktur disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk dan

bahkan kontraksi otot ekstrem. Umumnya fraktur disebabkan oleh trauma

dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang. Fraktur cenderung

terjadi pada laki-laki, biasanya fraktur terjadi pada umur dibawah 45 tahun

dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau luka yang

disebabkan oleh kecelakaan bermotor (Smeltzer, S.c & Bare, B.G, 2001).

Fraktur bawah lutut paling sering adalah fraktur tibia (dan fibula)

yang terjadi akibat pukulan langsung, jatuh dengan kaki dalam posisi fleksi

atau gerakan memuntir yang keras. Fraktur tibia dan fibula sering terjadi

dalam kaitan satu sama lain. Pasien datang dengan nyeri, deformitas,

hematoma yang jelas dan edema berat. Sering kali fraktur ini melibatkan

kerusakan jaringan lunak berat karena jaringan subkutis didaerah ini sangat

tipis (Smeltzer, S.c & Bare, B.G, 2001).

2.2.2 Manifestasi Klinis Fraktur

Gejala klinis fraktur adalah nyeri, hilangya fungsi, deformitas,

pemendekan ekstremitas, krepitus, pembekakan lokal dan perubahan warna

(Smeltzer, S.c & Bare, B.G, 2001).

Page 30: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya nyeri sampai fragmen

tulang imobilisasi.

2. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat digunakan dan

cenderung bergerak secara tidak alamiah (gerakan luar biasa) bukannya

tetap rigid seperti normalnya. Pergeseran fragmen pada fraktur lengan

atau tungkai menyebabkan deformitas (terlihat maupun teraba)

ekstremitas yang bisa diketahui dengan membandingkan dengan

ekstremitas normal.

3. Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya

karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur.

4. Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang

yang dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen

satu dengan lainnya.

5. Pembekakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai

akibat trauma dan pendarahan yang mengikuti fraktur.

2.2.3. Klasifikasi Fraktur

Secara umum, keadaan fraktur secara klinis apat diklasifikasikan

sebagai berikut (Smeltzer, S.c & Bare, B.G, 2001)

a. Fraktur tertutup (simple fracure) adalah fraktur yang fragmen tulangnya

tidak menembus kulit sehingga tempat fraktur tidak tercemar oleh

lingkungan atau tidak mempunyai hubungan dengan lingkungan luar.

b. Fraktur terbuka (compound fracture) adalah fraktur yang mempunyai

hubungan dengan lingkungan luar melalui luka pada kulit dan jaringan

lunak.

Fraktur terbuka digradasi menjadi (Luchette F.A, 2008) :

Grade I: luka bersih dengan panjang kurang dari 1 cm.

Grade II: luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif.

Grade III: sangat terkontaminasi, mengalami kerusakan jaringan lunak

meliputi struktur kulit, otot, dan neurovaskular.

Page 31: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2.4. Infeksi pada Fraktur terbuka

Infeksi merupakan invasi dan multiplikasi mikroorganisme atau

parasit di dalam jaringan tubuh, secara klinis memang mungkin tidak

tampak (infeksi subklinis) atau tetap lokalisata dengan cedera selular akibat

toksin, replikasi intra seluler, atau respon antigen antibodi (Dorland, 2010)

Infeksi yang terjadi pada patah tulang terbuka ini disebabkan adanya

kontaminasi pada luka terbuka yang tidak ditangani dengan segera dan

serius. Hal tersebut dipicu dengan kondisi lingkungan luka yang

menyebabkan kuman dapat berkembang biak. Lingkungan yang dimaksud

adalah jaringan yang hancur dan mati, darah pada luka, benda asing,

kelembaban serta panas yang optimal dalam pertumbuhan mikroorganisme.

Mikroorganisme atau kuman-kuman patogen akan mencapai jumlah dan

virulensi untuk dapat mengakibatkan infeksi setelah melewati periode 6-10

jam dari terjadinya luka (Rochanan, 2003).

2.2.5 Penatalaksanaan Fraktur

Menurut (Smeltzer, S.c & Bare, B.G, 2001), prinsip penanganan

Fraktur meliputi:

a. Reduksi fraktur adalah mengembalikan fragmen tulang pada keadaan

normal

b. Imobilisasi fraktur adalah mempertahankan dalam posisi dan kesejajaran

yang benar sampai terjadi penyatuan, imobilisasi dapat dilakukan dengan

fiksasi ekterna dan interna.

c. Mempertahankan dan mengembalikan fungsi adalah segala upaya yang

diarahkan pada penyembuhan tulang dan jaringan lunak, reduksi dan

imobilisasi harus dipertahankan sesuai dengan kebutuhan.

Pada fraktur terbuka (yang berhubungan dengan luka terbuka

memanjang sampai permukaan kulit dan ke daerah cedera tulang) terdapat

resiko infkesi osteomielitis, gangren dan tetanus. Tujuan penanganan adalah

meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi luka, jaringan lunak dan

tulang untuk mempercepat penyembuhan jaringan lunak dan tulang. Pasien

dibawa ke ruang operasi, dimana luka dibersihkan, didebridemen (benda

Page 32: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

asing dan jaringan mati diangkat) dan diirigasi, dilakukan usapan luka.

Fraktur direduksi dengan hati-hati dan distabilisasi dengan fiksasi eksterna,

setiap kerusakan pada pembuluh darah, jaringan lunak, otot, saraf dan

tendon diperbaiki (Smeltzer, S.c & Bare, B.G, 2001).

Ekstremitas ditinggikan untuk meminimalkan terjadinya edema.

Suhu tubuh pasien diperiksa dengan interval teratur, dan pasien dipantau

mengenai adanya tanda infeksi. Luka yang sangat terkontaminasi sebaiknya

tidak dijahit, dibalut dengan pembalut steril dan ditutup sampai

diketahuinya bahwa daerah tersebut tidak mengalami infeksi. Profilaksis

tetanus diberikan. Biasanya diberikan antibiotika intravena untuk mencegah

atau menangani infeksi serius (Smeltzer, S.c & Bare, B.G, 2001).

2.2.6 Pengobatan Fraktur Terbuka Tibia

Pengobatan yang sesuai untuk fraktur terbuka tibia adalah

(Solomon dkk, 2001) :

a. Pemberian antibiotika

b. Debridemen

c. Stabilisasi

d. Penutupan jaringan lunak

e. Rehabilisasi

Antibiotika golongan cephalosporin generasi kedua diberikan pada

luka tingkat I sampai IIIA akan tetapi untuk luka berat sebaiknya ditambah

dengan golongan aminoglycoside (gentamicin) untuk mengatasi bakteri

gram negatif. Jika luka dihasilkan dari kejadian agrikultur, maka untuk

bakteri anaerobik perlu ditambahkan metronidazole. Periode penggunaan

antibiotika pada fraktur terbuka tibia bervariasi, akan tetapi untuk

kebanyakan luka bedah, pengobatan terapetik dilanjutkan selama 3 sampai 5

hari (Solomon dkk, 2001).

Page 33: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prinsip penggunaan antibiotika yang tepat (PerMenKes, 2011) :

1. Penggunaan antibiotika tepat yaitu penggunaan antibiotika dengan

spektrum sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang adekuat,

interval dan lama pemberian yang tepat.

2. Kebijakan penggunaan antibiotika ditandai dengan pembatasan

penggunaan antibiotika dan mengutamakan penggunaan antibiotika lini

pertama.

3. Pembatasan penggunaan antibiotika dapat dilakukan dengan

menerapkan pedoman penggunaan antibiotika dan penerapan

kewenangan dalam penggunaan antibiotika tertentu.

4. Indikasi ketat penggunaan antibiotika dimulai dengan menegakkan

diagnosis penyakit infeksi, menggunakan informasi klinis dan hasil

pemeriksaan laboratotium seperti mikrobiologi, penunjang lainnya.

5. Pemilihan jenis antibiotika harus berdasar pada :

a. Informasi tentang spektrum kuman penyebab infeksi dan pola

kepekaan kuman terhadap antibiotika

b. Hasil pemeriksaan mikrobiologi atau perkiraan kuman penyebab

infeksi

c. Profil farmakokinetik dan farmakodinamik antibiotika

d. Melakukan deeskalasi setelah mempertimbangkan hasil mikrobiologi

dan keadaan klinis pasien serta ketersediaan obat.

5.1 Evaluasi Penggunaan Antibiotika

Evaluasi penggunaan antibiotika dilakukan bertujuan untuk (Permenkes,

2011):

1. Mengetahui jumlah penggunaan antibiotika di Rumah Sakit

2. Mengetahui dan mengevaluasi kualitas penggunaan antibiotika di Rumah

Sakit

3. Sebagai dasar dalam menetapkan surveilans penggunaan antibiotika di

Rumah Sakit secara sistematik dan terstandar.

4. Sebagai indikator kualitas layanan Rumah Sakit

Page 34: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Evaluasi penggunaan antibiotika dapat dilakukan secara kuantitatif

maupun kualitatif. Evaluasi secara kuantitatif dapat dilakukan dengan

penghitungan DDD 100 patient-days, untuk mengevaluasi jenis dan jumlah

antibiotika yang digunakan. Evaluasi secara kualitatif dapat dilakukan antara

lain dengan metode Gyssens, untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan

antibiotika (Permenkes, 2011).

2.4.1 Penilaian Kuantitas Penggunaan Antibiotika

Kuantitas penggunaan antibiotika adalah jumlah penggunaan

antibiotika di Rumah Sakit yang diukur secara retrospektif dan prospektif

melalui studi validasi. Evaluasi penggunaan antibiotika secara retrospektif

dapat dilakukan dengan memperhatikan DDD (Defined Daily Dose). DDD

adalah asumsi dosis rata-rata per hari penggunaan antibiotika untuk indikasi

tertentu pada orang dewasa. Penilaian penggunaan antibiotika di Rumah

Sakit dengan satuan DDD 100 patient days.

Untuk mempermudah perhitungan dapat dilakukan dengan

menggunakan piranti lunak ABC calc yang dikembangkan oleh World

Health Organization (WHO). Kuantitas penggunaan antibiotika dapat

dinyatakan dalam DDD 100 patient-days. Cara perhitungan (Dirjen Binfar,

2011) :

a) Kumpulkan data semua pasien yang menerima terapi antibiotika

b) Kumpulkan lamanya waktu perawatan pasien rawat inap (total Length Of

Stay atau LOS semua pasien)

c) Hitung jumlah dosis antibiotika (gram) selama dirawat

d) Hitung DDD 100 patient-days:

Page 35: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4.2 Penilaian Kualitas Penggunaan Antibiotika

Penilaian kualitas penggunaan antibiotika bertujuan untuk perbaikan

kebijakan atau penerapan program edukasi yang lebih tepat terkait kualitas

penggunaan antibiotika (Permenkes, 2011).

Kualitas penggunaan antibiotika dinilai dengan menggunakan data

yang terdapat pada Rekam Pemberian Antibiotika (RPA), catatan medik

pasien dan kondisi klinis pasien. Berikut ini adalah langkah yang sebaiknya

dilakukan dalam melakukan penilaian kualitas penggunaan antibiotika :

a. Untuk melakukan penilaian, dibutuhkan data diagnosis, keadaan klinis

pasien, hasil kultur, jenis dan regimen antibiotika yang diberikan.

b. Untuk setiap data pasien, dilakukan penilaian sesuai alur.

c. Hasil penilaian dikategorikan sebagai berikut :

1. Kategori 0 = penggunaan antibiotika tepat

2. Kategori I = penggunaan antibiotika tidak tepat waktu

3. Kategori IIA = penggunaan antibiotika tidak tepat dosis

4. Kategori IIB = penggunaan antibiotika tidak tepat interval pemberian

5. Kategori IIC = penggunaan antibiotika tidak tepat cara atau rute

pemberian

6. Kategori IIIA = penggunaan antibiotika terlalu lama

7. Kategori IIIB = penggunaan antibiotika terlalu singkat

8. Kategori IVA = ada antibiotika lain yang lebih efektif

9. Kategori IVB = ada antibiotika lain yang kurang toksik atau lebih

aman

10. Kategori IVC = ada antibiotika lain yang lebih murah

11. Kategori IVD = ada antibiotika lain yang spektrum anti bakterinya

lebih sempit

12. Kategori V = tidak ada indikasi penggunaan antibiotika

Page 36: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

13. Kategori VI = data rekam medik tidak lengkap dan tidak dapat

dievaluasi

Alur Penilaian Kualitatif Penggunaan Antibiotika menggunakan

Gyssen Classification terdapat pada :

Gambar 3. Diagram alur penilaian kualitas pemberian antibiotika

dengan metode Gyssens (PerMenKes, 2011)

Page 37: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan teori yang tercantum dalam tinjauan pustaka, disusun

kerangka teori sebagai berikut :

BAB 3

Penggunaan antibiotika pada pasien dewasa

fraktur terbuka tibia berdasarkan :

1. Kuantitas penggunaan antibiotika

2. Kualitas penggunaan antibiotika

Page 38: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

1.2 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang didefinisikan sebagai

berikut :

1. Kuantitas antibiotika adalah pengukuran jumlah suatu antibiotika yang

digunakan pasien dewasa fraktur terbuka tibia berdasarkan DDD 100

patient-days (PerMenKes, 2011)

Metode : DDD (Defined Daily Dose)

Cara Ukur : lembar perhitungan DDD

Hasil Ukur : jumlah antibiotika

Skala : rasio

2. Kualitas antibiotika adalah ketapatan penggunaan antibiotika yang diberikan

berdasarkan kategori Gyssens (PerMenkes, 2011)

Metode : diagram alur penilaian Gyssens

Cara ukur : lembar penilaian kualitas penggunaan antibiotika

Hasil Ukur : a. Tepat penggunaan antibiotika

b. Tidak tepat penggunaan antibiotika

Skala : nominal

Kuantitas Antibiotika

Kualitas Antibiotika

Penggunaan Antibiotika

Page 39: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

22 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4

METODA PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.1.1 Lokasi

Penelitian dilakukan di instalasi rekam medik RSUP Fatmawati

1.1.2 Waktu

Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu pada bulan April sampai Juni

2013 dengan pengamatan retrospektif yaitu data pasien dewasa fraktur

terbuka tibia yang dirawat di RSUP Fatmawati selama tahun (2011 - 2012).

4.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan

kuantitatif dengan desain cross sectional .

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah pasien dewasa fraktur terbuka tibia di

RSUP Fatmawati tahun (2011 - 2012)

4.3.1 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua pasien dewasa fraktur terbuka tibia

yang mempunyai rekam medik yang menggunakan antibiotika dan dirawat

di RSUP Fatmawati selama tahun (2011 - 2012).

Besar sampel dihitung sebagai berikut (Satroasmoro & Ismael, 2010 ;

Notoatmodjo, 2010) :

Keterangan :

N : Estimasi besar sampel

: nilai Z dari derajat kemaknaan 95% dengan α = 0,05 yaitu

sebesar 1,96

P : 0,5 (Proporsi)

Page 40: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

D : Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan

10% yaitu 0,1

Hasil perhitungan didapatkan besar sampel sebesar 97 sampel sedangkan

total jumlah pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun

(2011 - 2012) adalah 99 sampel maka sampel yang diambil adalah semua

pasien yang ada.

4.4 Krtiteria Inklusi dan Ekslusi

4.4.1 Kriteria Inklusi :

1. Rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang menggunakan

antibiotika

2. Rekam medik pasien dewasa yang jelas terbaca dan lengkap meliputi

data diagnosis pasien, hasil laboratorium serta data pasien lainnya

3. Rekam medik Pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang dirawat inap

selama tahun (2011 - 2012)

4.4.2 Kriteria Eksklusi :

1. Data rekam medik yang tidak lengkap dan tidak bisa di evaluasi

2. Pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang di rawat inap selain tahun

(2011 - 2012)

4.5 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan didapat dari :

1. Rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia

2. Catatan penggunaan obat di depo farmasi

Page 41: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.6 Cara Kerja

1. Peneliti mengambil data dari rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka

tibia selama tahun (2011 - 2012). Data yang diambil meliputi :

a. Nama, usia, jenis kelamin

b. Length of Stay (LOS)

c. Riwayat penyakit

d. Nama antibiotika

e. Indikasi

f. Dosis

g. Cara pemberian

h. Data Laboratorium

i. Data diagnosis

2. Peneliti mengambil data dari cacatan penggunaan obat di depo farmasi

selama tahun (2011 - 2012) yang memenuhi kriteria inklusi

3. Mencatat semua data yang diperlukan pada lembar pengumpulan data

4. Analisis Data untuk melihat kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun

(2011 - 2012)

5. Membandingkan hasil analisa data dengan clinical pathway fraktur terbuka

tibia dan literatur lainnya

4.7 Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk melihat sebaran data yang ada

antara lain :

1. Karakteristik pasien dewasa fraktur terbuka tibia (jenis kelamin, usia)

2. Jenis dan jumlah Penggunaan antibiotika

3. Kuantitas serta kualitas penggunaan antibiotika pada pasien dewasa fraktur

terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun (2011 - 2012)

Page 42: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

25 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Dari jumlah 99 sampel pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang

menjalani rawat inap di RSUP Fatmawati. Data tersebut diambil dari bagian

bagian Instalasi Rekam Medik, untuk melihat gambaran penggunaan

antibiotika dari setiap variabel yang diteliti sesuai dengan kriteria inklusi.

5.2 Hasil Analisis Data Berdasarkan Karakteristik Pasien Dewasa Fraktur

Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

5.2.1 Jenis Kelamin

Tabel 5.1 Distribusi Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia berdasarkan

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin N (%)

Laki-laki 74 74,7

Perempuan 25 25,3

Total 99 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 99 pasien pasien dewasa fraktur

terbuka tibia yang diambil datanya secara retrospektif, terlihat jenis

kelamin yang paling banyak menggunakan antibiotika adalah laki – laki

(74,7 %)

Page 43: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.2.2 Usia

Tabel 5.2. Distribusi Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia Berdasarkan

Usia

Usia N (%)

18-40 tahun 69 69,7

41-60 tahun 30 30,3

Total 99 100

Pengelompokkan usia pada tabel diatas berdasarkan data di RSUP

Fatmawati.

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 99 pasien dewasa fraktur terbuka

tibia yang diambil datanya secara retrospektif, terlihat usia yang paling

banyak adalah 18-40 tahun (69,7 %).

Page 44: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.3 Distribusi penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka

Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

5.3.1 Jenis Antibiotika

Tabel 5.3 Distribusi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur

Terbuka Tibia berdasarkan Jenis Antibiotika

No Golongan Antibiotika Jenis Antibiotika

1

Cephalosporin

Ceftriaxone

2 Cefixime

3 Cefpirome

4 Cefazol

5 Cefotaxime

6 Cefadroxyl

7 Aminoglycoside Gentamicin

8

Fluoroquinolone

Ciprofloxacin

9 Levofloxacin

10

Antibiotika lain

Metronidazole

11 Fosfomycin

12 Clindamycin

13 Co-amoxiclav

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 99 pasien dewasa fraktur terbuka

tibia yang datanya diambil secara retrospektif, terlihat ada 13 jenis

antibiotika yang digunakan pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia

selama tahun (2011 - 2012).

Page 45: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.3.2 Bentuk Sediaan dan Jumlah Antibiotika

5.3.2.1 Sediaan Oral

Tabel 5.4. Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka

Tibia Berdasarkan Bentuk Sediaan Oral dan Jumlah Antibiotika

No Jenis Antibiotika N (%)

1 Cefixime 55 75,3

2 Ciprofloxacin 10 13,6

3 Metronidazole 4 5,5

4 cefadroxyl 1 1,4

5 Clindamycin 1 1,4

6 Co-amoxiclav 1 1,4

7 Levofloxacin 1 1,4

Total 73 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 99 pasien dewasa fraktur terbuka

tibia yang diambil datanya secara retrospektif, terlihat jenis antibiotika

peroral yang banyak digunakan pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia

selama tahun (2011 – 2012) adalah cefixime (75,3%).

Page 46: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.3.2.2 Sediaan Parenteral

Tabel 5.5. Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka

Tibia Berdasarkan Bentuk Sediaan Parenteral dan Jumlah Antibiotika

No Jenis Antibiotika N (%)

1 Ceftriaxone 93 67,4

5 Gentamicin 35 25,4

2 Cefpirome 1 0,7

3 Cefazol 1 0,7

4 Cefotaxime 4 2,9

6 Fosfomycin 4 2,9

Total 138 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 99 pasien dewasa fraktur terbuka

tibia yang diambil datanya secara retrospektif, terlihat jenis antibiotika

parenteral yang banyak digunakan pada pasien dewasa fraktur terbuka

tibia selama tahun (2011 – 2012) adalah ceftriaxone (67,4%).

Page 47: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.4 Kuantitas Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur

Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

Kuantitas penggunaan antibiotika dihitung dengan menggunakan

metode DDD (Defined Daily Dose) 100 patient-days. Dari 99 pasien dewasa

fraktur terbuka tibia yang diambil datanya secara retrospektif, didapatkan

data hasil perhitungan DDD untuk setiap antibiotika pada pasien dewasa

fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun (2011 - 2012) sebagai

berikut (Dirjen Binfar, 2011).

Tabel 5.6 Penggunaan Antibioika pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka

Tibia berdasarkan DDD 100 patient-days Tahun (2011 - 2012)

No Jenis Antibiotika DDD 100 patient-days

1 Ceftriaxone 61,63

2 Gentamicin 16,54

3 Cefixime 12,18

4 Co-Amoxiclav 6,20

5 Metronidazole 3,39

6 Ciprofloxacin 3,31

7 Cefotaxime 1,71

8 Clindamycin 0,77

9 Levofloxacin 0,66

10 Cefardoxyl 0,49

11 Cefadroxyl 0,49

12 Cefpirome 0,44

13 Cefazol 0,08

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 99 pasien dewasa fraktur terbuka

tibia yang diambil datanya secara retrospektif, terlihat kuantitas terbesar

penggunaan antibiotika pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP

Fatmawati selama tahun (2011 – 2012) adalah ceftriaxone dengan

61,63 DDD 100 patient-days.

Page 48: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.5 Kualitas Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur

Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

Tabel 5.7. Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka

Tibia Berdasarkan Kategori Gyssens Tahun (2011 – 2012)

Kategori Kriteria Gyssens N (%)

IVA ada antibiotika lain yang lebih efektif 7 5,3

IVC Ada antibiotika lain yang lebih murah 3 2,3

IVD Ada antibiotika lain dengan spektrum

lebih sempit

1 0,7

IIIA Penggunaan Antibiotika terlalu lama 3 2,3

IIA Penggunaan antibiotika tidak tepat dosis 9 6,7

IIB penggunaan antibiotika tidak tepat

interval pemberian

7 5,3

0 penggunaan antibiotika tepat 103 77,4

Total 133 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 99 rekam medik pasien dewasa

fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati selama tahun (2011 – 2012),

terlihat hanya ada beberapa kategori Gyssens ( IVA, IVC, IVD, IIIA, IIA,

IIB, 0) dari 13 kategori Gyssens yang masuk ke dalam penilain kualitas

penggunaan antibiotika dan yang memenuhi kategori Gyssens 0

(penggunaan antibiotika tepat) adalah sebesar 77,4 % .

Page 49: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.6 Pembahasan

5.6.1 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian adalah data yang diambil dalam

penelitian ini merupakan data sekunder berupa data rekam medik pasien

dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun (2011 - 2012),

Sehingga memungkinkan peneliti kesulitan dalam menganalisa beberapa

data yang diperlukan misalnya tidak ada data tinggi badan atau berat badan

pasien pada beberapa rekam medik pasien untuk menghitung nilai kreatinin

pasien, hanya ada 11 pasien dari 99 pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang

mempunyai data hasil kultur bakteri.

1.6.2 Distribusi Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia Berdasarkan

Karakteristik di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

Dalam penelitian ini, selama tahun (2011 - 2012) pasien dewasa

fraktur terbuka tibia yang paling banyak adalah berjenis kelamin laki-laki

dengan rentang usia antara 18-40 tahun. Penelitian lainnya seperti yang

dilakukan juga oleh fitriah (2011), dimana juga didapatkan bahwa pasien

berjenis kelamin laki-laki yang berusia antara 20-40 tahun lebih banyak

mengalami fraktur terbuka. Dari data yang diperoleh didapatkan gambaran

bahwa pasien fraktur terbuka tibia banyak dialami oleh yang berusia muda.

Hal ini dapat disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas maupun dalam

melakukan kegiatan yang berbahaya seperti terkena gerindra, kurangnya

kepatuhan masyarakat akan tertib lalu lintas dan kurangnya kewaspadaan

berkendaraan di jalan raya.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwasanya dari 99 rekam medik

pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati selama tahun

(2011 – 2012), ada 13 jenis antibiotika yang digunakan pada pasien

dewasa fraktur terbuka tibia yaitu meliputi obat antibiotika golongan

cephalosporin, antibiotika golongan aminoglycoside, golongan

fluoroquinolone dan beberapa antibiotika lain seperti metronidazole,

clindamycin, Co-amoxiclav dan fosfomycin. Dalam penelitian ini, obat-

Page 50: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

obat antibiotika golongan cephalosporin merupakan antibiotika yang

paling banyak digunakan oleh subjek penelitian (pasien dewasa fraktur

terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun (2011 – 2012).

Adapun jenis penggunaan antibiotika golongan cephalosporin

terbanyak pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati

selama tahun (2011 - 2012) adalah antibiotika ceftriaxone dan kombinasi

ceftriaxone - gentamicin. Rekomendasi pemilihan antibiotika yang

diberikan oleh East Practice Management Guidelines Work Group adalah

antibiotika yang aktif terhadap bakteri gram positif dikombinasikan

dengan antibiotika golongan aminoglycoside untuk mengatasi kuman basil

gram negatif. Pada open fracture derajat I dan II, untuk mengatasi bakteri

gram negatif terutama Pseudomonas aeruginosa, sering diindikasikan

antibiotika profilaksis cephalosporin generasi I dengan dosis 1-2 gram tiap

8 jam selama 1 -3 hari, sedangkan untuk derajat III ditambah golongan

aminoglycoside misalnya gentamicin (Dipiro, 2005).

Ceftriaxone merupakan antibiotika golongan cephalosporin

generasi ketiga yang spektrum anti bakterinya lebih luas, yang mempunyai

waktu paruh yang lebih panjang dari pada golongan cephalosporin lain,

antibiotika ini termasuk anti kuman gram negatif kuat kecuali

Pseudomonas. ceftriaxone merupakan antibiotika lini pertama untuk

pengobatan infeksi di RSUP Fatmawati dan kini ceftriaxone dianggap

sebagai obat pilihan pertama untuk gonore terutama bila telah timbul

resistensi terhadap senyawa fluoroquinolone (ciprofloxacin) (Goodman &

Hilmann, 2010).

Gentamicin merupakan senyawa yang penting untuk pengobatan

berbagai jenis infeksi bacillus gram negatif yang berat. Senyawa ini

menjadi pilihan pertama karena harganya murah dan aktivitasnya yang

terandalkan terhadap semua jenis infeksi kecuali terhadap bakteri aerob

gram-negatif yang paling resisten. Banyak jenis infeksi berhasil diatasi

dengan aminoglycoside ini namun karena sifat toksisitsnya, penggunaan

obat ini dalam jangka waktu lama dibatasi hanya untuk terapi infeksi yang

Page 51: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kontraindikasi dengan obat yang toksisitasnya lebih rendah atau kurang

efektif (Goodman & Hilmann, 2010).

Kombinasi β-laktam–aminoglycoside telah direkomendasikan

untuk pengobatan infeksi oleh Pseudomonas aeruginosa. Secara in vitro,

senyawa antipseudomonas β-laktam ditambah suatu aminoglycoside

menunjukkan sinergisme terhadap kebanyakan galur Pseudomonas

aeruginosa (Goodman & Hilmann, 2010).

kombinasi gentamicin dan antibiotika golongan cephalosporin

merupakan kombinasi antibiotika yang menguntungkan karena selain

meningkatkan kemampuan dalam mencakup bakteri gram positif dan gram

negatif kombinasi ini bersifat sinergis. Antibiotika golongan cephalosporin

bekerja pada dinding sel sedangkan gentamicin bekerja pada pembentukan

protein mikroba, sehingga efek membunuh keduanya menjadi meningkat

(Goodman & Hilmann, 2010).

Pada beberapa kasus pasien dewasa fraktur terbuka tibia tertentu,

penggunaan kombinasi ceftriaxone ditambah dengan antibiotika

metronidazole, hal ini dikarenakan mekanisme kerja obat yang aktif

terhadap protozoa menjadi pertimbangan yang paling dasar, sehingga obat

ini diindikasikan untuk infeksi intra abdomen anaerob, enterokolitis yang

terkait antibiotika. Kombinasi dengan antibiotika golongan cephalosporin

diharapkan mencapai target terapi yang lebih luas dan efek kerja yang

maksimal, karena mekanisme kerja obat ini melalui penghambatan sintesis

DNA protozoa, sehingga menyebabkan kematian sel dari mikroorganisme

tersebut.

5.6.3 Kuantitas Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur

Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

Penilaian penggunaan antibiotika secara kuantitas dilakukan

dengan cara menghitung DDD (Defined Daily Dose) 100 patient - days

yang telah direkomendasikan oleh WHO (World Organization Health).

DDD merupakan unit pengukuran yang tidak tergantung pada harga dan

formulasi obat akan tetapi suatu unit pengukuran independent yang

Page 52: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mencerminkan dosis global yang terlepas dari variasi genetik, sehingga

memungkinkan untuk menilai trend konsumsi obat dan membandingkan

antar kelompok populasi atau sistem pelayanan kesehatan. Data resep yang

disajikan dalam DDD 100 patient-days dapat memberikan perkiraan kasar

dari proporsi pasien rumah sakit yang diberikan antibiotika (WHO, 2012).

Tujuan dari sistem DDD adalah sebagai alat pelayanan untuk

penelitian pemanfaatan obat dalam rangka meningkatkan kualitas

penggunaan obat. Salah satu komponen ini adalah presentasi dan

perbandingan statistika konsumsi obat di tingkat internasional dan lainnya.

DDDs (Defined Daily Doses) system tidak ditetapkan untuk produk

topikal, sera, vaksin, agen antineoplastik, ekstrak alergen, anestesi umum

dan lokal dan media kontras (WHO, 2012).

Berdasarkan lampiran 1 Dan 3. Dari hasil perhitungan DDD

(Defined Daily Dose) menunjukkan bahwa penggunaan antibiotika

terbesar yang digunakan pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP

Fatmawati selama tahun (2011 – 2012) adalah ceftriaxone dengan 61,63

DDD 100 patient – days yang artinya ada sekitar 61 % pasien dewasa

fraktur terbuka tibia yang menkonsumsi antibiotika ceftriaxone setiap

harinya. Pada dasarnya DDD adalah metode untuk mengkonversi dan

menstandarisasi data kuantitas produk menjadi estimasi kasar penggunaan

obat dalam klinik dan tidak menggambarkan penggunaan obat yang

sebenarnya (WHO, 2012).

Jenis antibiotika yang digunakan pada pasien dewasa fraktur

terbuka tibia sebanyak 4 golongan yaitu golongan cephalosporin

(Ceftriaxone, Cefixime, Cefpirome, Cefazol, Cefotaxime),golongan

aminoglycoside (Gentamicin), golongan fluoroquinolone (Ciprofloxacin,

levofloxacin), antibiotika lain (metronidazole, fosfomycin, Clyndamycin,

Co-Amoxiclav).

Golongan cephalosporin selama tahun (2011 - 2012) menjadi

antibiotika yang paling banyak digunakan pada pasien dewasa fraktur

terbuka tibia di RSUP Fatmawati, mengingat cephalosporin merupakan

golongan antibiotika yang berspektrum luas yang dapat digunakan sebagai

Page 53: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

terapi empiris berbagai jenis infeksi. Golongan cephalosporin generasi

ketiga, baik dengan atau tanpa aminoglycoside, telah dipertimbangkan

sebagai obat pilihan untuk infeksi berat yang disebabkan oleh spesies

Klebsiella, Enterobacter, Proteus, Serratia dan Haemophilus (Goodman &

Hilmann, 2010).

Antibiotika terbanyak yang digunakan pada pasien dewasa fraktur

terbuka tibia di RSUP Fatmawati selama tahun (2011 - 2012) adalah

generasi ketiga cephalosporin yaitu ceftriaxone, hal ini didasarkan pada

clinical pathway fraktur terbuka tibia pada bagian ortopedi di RSUP

Fatmawati, bahwa antibiotika parenteral yang dianjurkan untuk

pengobatan pasien dewasa dengan kasus fraktur terbuka tibia adalah

ceftriaxone dan ceftriaxone merupakan antibiotika lini pertama yang

digunakan untuk pengobatan infeksi di RSUP Fatmawati.

Penelitian mengenai kuantitas penggunaan antibiotika pada pasien

dewasa fraktur terbuka tibia belum pernah dilakukan sebelumnya di RSUP

Fatmawati oleh karena itu diharapkan penggunaan antibiotika secara

kuantitas dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.

5.6.4. Kualitas Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur

Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

Penggunaan antibiotika secara kualitas dinilai dengan

menggunakan kriteria Gyssens yang terbagi dalam 0 - VI kategori,

menurut Gyysens penilaian ini membutuhkan kelengkapan data agar dapat

dinilai secara cermat oleh seorang peneliti. Berdasarkan data hasil

penelitian, hanya ada beberapa kategori Gyssens ( IVA, IVC, IVD, IIIA,

IIA, IIB, 0) dari 13 kategori Gyssens yang masuk ke dalam penilaian

kualitas penggunaan antibiotika pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia

di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012), hasil penilaian gyssens

menunjukkan penggunaan antibiotika yang memenuhi kategori Gyssens 0

(tepat penggunaan antibiotika) adalah sebesar 71,5 % .

Dari 99 catatan rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia

tahun (2011 – 2012) yang menggunakan terapi antibiotika, semua kasus

memiliki hasil pemeriksaan laboratorium dan data diagnosa, akan tetapi

Page 54: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hanya 12 pasien dari 99 pasien tahun (2011 - 2012) yang memiliki data

hasil pemeriksaan kultur bakteri untuk melihat sensitivitas antibiotika

terhadap bakteri tertentu. Apabila didasarkan pada kelengkapan data, maka

kebanyakan rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia akan masuk

kategori VI (data tidak lengkap). Data tidak lengkap adalah data rekam

medik tanpa diagnosa kerja, atau ada halaman rekam medik yang hilang

sehingga tidak dapat dievaluasi. Untuk dapat menilai lebih lanjut mengenai

ketepatan penggunaan antibiotika, maka kelengkapan data dari semua

rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia harus memenuhi semua

kategori Gyssens (ada indikasi pemberiaan antibiotika, data dosis

antibiotika, lama pemberian obat, interval pemberian obat) disamping data

pasien lainnya (DirJen BinFar, 2011).

Indikasi tanpa obat antibiotika artinya kondisi medis yang

memerlukan terapi tetapi tidak mendapatkan obat, seperti memerlukan

terapi kombinasi untuk mendapatkan efek sinergis atau aditif, terapi

preventif untuk mengurangi perkembangan penyakit. Semua pasien

dewasa fraktur terbuka tibia dalam penelitian ini diberikan antibiotika,

pengobatan pertama yang diberikan pada pasien bedah atau fraktur terbuka

dengan resiko infeksi berat yaitu pemberian antibiotika profilaksis

parenteral (PerMenKes, 2011).

Dari 99 rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP

Fatmawati tahun (2011 – 2012), hanya ada 7 antibiotika yang masuk ke

dalam kategori IVA yaitu masih ada antibiotika lain yang lebih efektif.

Penilaian kategori ini didasarkan pada hasil kultur pasien dewasa fraktur

terbuka tibia dan peta bakteri RSUP Fatmawati. Pasien diberikan

pengobatan antibiotika ceftriaxone dan ciprofloxacin sedangkan

berdasarkan hasil kultur yang diperoleh tanggal 10 maret 2011

menunjukkan bahwa terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa antibiotika

ciprofloxacin telah resisten, sedangkan antibiotika yang masih sesnsitif

terhadap bakteri tersebut adalah golongan fluoroquinolone yang sama

yaitu levofloxacin, berdasarkan peta bakteri di RSUP Fatmawati bahwa

Page 55: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sensitivitas levofloxacin lebih besar untuk bakteri gram negatif

dibandingkan dengan antibiotika ciprofloxacin.

Antibiotika yang tersedia di Indonesia bisa dalam bentuk obat

generik maupun obat paten. Harga antibiotika pun sangat beragam, harga

antibiotika dengan kandungan yang sama bisa berbeda hingga 100 kali

lebih mahal dibanding generiknya. Apalagi untuk sediaan parenteral yang

harganya bisa 1000 kali lebih mahal dari sediaan oral dengan kandungan

yang sama (PerMenKes, 2011). Antibiotika cefxon (ceftriaxone) dengan

harga jual per satuan yaitu 228.000 rupiah, jika dibandingkan dengan

ceftriaxone (obat generik) yang harganya hanya 7.200 rupiah per vial.

Dari sisi harga obat, hanya ada 3 antibiotika yang masuk ke dalam

kategori IV C yang menunjukkan bahwa dalam kasus tersebut masih dapat

digunakan antibiotika lain yang lebih murah. Berdasarkan data status

pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun

(2011-2012), bahwa ada beberapa pasien yang berstatus asurasi kesehatan

(ASKES) diberikan obat paten cefxon (ceftriaxone), jika melihat pada

DPHO (Daftar Plafon dan Harga Obat) PT. ASKES hanya terdapat daftar

harga obat generik ceftriaxone.

Peresepan antibiotika yang mahal, dengan harga di luar batas

kemampuan pasien akan berdampak pada tidak terbelinya antibiotika oleh

pasien, sehingga mengakibatkan terjadinya kegagalan terapi (PerMenKes,

2011). Untuk kedepannya diharapkan para praktisi kesehatan khususnya

intervensi farmasis dalam hal pemilihan antibiotika selama pengobatan

pasien dapat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi pasien tersebut.

Menurut PerMenKes tahun 2011 sebagai terapi empirik, dipilih

antibiotika berspektrum luas dalam hal membunuh bakteri penyebab

penyakit, setelah hasil kultur keluar diharapkan pengobatan pasien

dilanjutkan terapi definitif dengan menggunakan antibiotika berspektrum

sempit sesuai hasil kultur yang ada. Akan tetapi dikarenakan hanya

sebagian kasus yang mempunyai hasil kultur, hal ini mungkin disebabkan

oleh kondisi ekonomi pasien. Maka pemilihan antibiotika yang

berspektrum sempit mengacu pada peta bakteri RSUP Fatmawati.

Page 56: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari 99 rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP

Fatmawati tahun (2011 - 2012), hanya ada 3 antibiotika yang rmasuk ke

dalam kategori IIIA (pemakaian antibiotika terlalu lama) pada tahun 2012.

Berdasarkan data diatas, menunjukkan bahwa adanya penggunaan

antibiotika yang terlalu lama yakni melebihi 12 hari, lamanya pemberian

antibiotika untuk terapi empiris dalam jangka waktu 48-72 jam selanjutnya

lamanya pemberian antibiotika harus dilakukan evaluasi berdasarkan data

mikrobiologis dan kondisi klinis pasien (PerMenkes, 2011).

Hasil perhitungan klirens kreatinin pada sebagian pasien yang

mempunyai nilai kliren dibawah batas normal (0,6 – 1,5 mg/dl), hasil yang

didapat menunjukkan bahwa ada 9 antibiotika gentamicin yang nilai

kreatinin klirensnya kurang dari 90 mL/minute yang menunjukkan bahwa

tidak terjadinya penurunan fungsi ginjal yang signifikan tetapi perlu

adanya penyesuain dosis antibiotika gentamicin. Gentamicin adalah

termasuk kepada salah satu obat dengan indek terapi sempit dengan batas

terapi 5–10 mcg/mL (peak) dan <2 mcg/mL (trough) sehingga

penggunaanya haruslah sangat hati hati dan dosis harus dihitung dengan

cermat secara individual.

selama tahun (2011 – 2012), hanya ada 7 kasus yang dalam

penggunaan antibiotika ceftriaxone tidak tepat interval pemberian. Hal ini

didasarkan pada standar dosis ceftriaxone untuk resiko infeksi ringan

sampai sedang yaitu pemberian ceftriaxone 1 – 2 g setiap 12-24 jam per

hari (Drug Information Handbook, 2006).

Berdasarkan clinical pathway fraktur terbuka tibia di RSUP

Fatmawati, antibiotika yang dianjurkan diberikan dalam pengobatan pasien

dengan kasus fraktur terbuka tibia adalah antibiotika ceftriaxone dan

cefadroxyl, akan tetapi hal ini berbeda dengan praktek dilapangan

antibiotika yang diberikan pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia adalah

antibiotika ceftriaxone dan cefixime. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh

tingginya sensitivitas kedua antibiotika tersebut terhadap berbagai jenis

bakteri yang ada di RSUP Fatmawati dan juga berdasarkan peta bakteri

RSUP Fatmawati tidak ada data hasil presentase sensitivitas antibiotika

Page 57: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

cefadroxyl terhadap hasil isolat bakteri gram positif maupun gram negatif

di RSUP Fatmawati, selain itu juga bisa kemungkinan disebabkan oleh

data penelitian yang bersifat data sekunder dengan pengamatan

retrospektif yaitu rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang

diambil selama tahun (2011-2012), sehingga tidak ada koordinasi antara

peneliti dengan dokter yang bersangkutan serta pemberian informasi lebih

lanjut terkait alasan pemberian antibiotika cefixime tersebut.

Penggunaan antibiotika tepat yaitu penggunaan antibiotika dengan

spektrum sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang adekuat,

interval dan lama pemberian yang tepat (PerMenKes, 2011). Dari 99

catatan rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP

Fatmawati selama tahun (2011 - 2012), yang memenuhi kategori gyssens 0

(penggunaan antibiotika tepat) yaitu 71,5 %. Penilaian ini didasarkan pada

standar penggunaan antibiotika (PerMenKes, 2011) dan juga beberapa

teori pendukung yang memuat standar terapi penggunaan antibiotika,

dimana data rekam medik yang memuat adanya diagnosis kerja, indikasi

penggunaan antibiotika terhadap pasien dewasa fraktur terbuka tibia,

adanya antibiotika lain yang lebih efektif berdasarkan hasil kultur dan peta

bakteri, ketepatan dosis, rute pemberian, waktu pemberian serta biaya

yang murah dan antibiotika yang aman yang telah memenuhi penggunaan

antibiotika tepat.

Penelitian khusus mengenai kualitas penggunaan antibiotika pada

pasien dewasa fraktur terbuka tibia berdasarkan kategori Gyssens belum

pernah dilakukan sebelumnya di RSUP Fatmawati. Hasil pengamatan pada

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai baha informasi kepada

dokter dan dapat dijadikan sebagai bahan intervensi bagi farmasis di RSUP

Fatmawati mengenai kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika pada

pasien dewasa fraktur terbuka tibia, beberapa dari peresepan antibiotika

memerlukan perhatian khusus, sehingga diharapkan penggunaan

antibiotika yang tidak tepat pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia dapat

berkurang, sehingga tujuan pengobatan terapi yang tepat dapat tercapai.

Page 58: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

41 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini, diambil beberapa kesimpulan :

1. Berdasarkan karakteristik pasien, jenis kelamin terbanyak pada pasien

dewasa dengan kasus fraktur terbuka tibia adalah laki-laki dengan rentang

usia 18-40 tahun.

2. Berdasarkan kuantitas, didapatkan penggunaan antibiotika terbesar pada

pasien dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati adalah ceftriaxone

(61,63 DDD 100 patient-days)

3. Berdasarkan kualitas, didapatkan penggunaan antibiotika pada pasien

dewasa fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun (2011 - 2012) yang

memenuhi kategori Gyssens penggunaan antibiotika tepat adalah 77,4 %.

6.2 Saran

1. Perlunya optimalisasi penerapan penggunaan antibiotika yang sesuai

dengan standar clinical pathway fraktur terbuka tibia di RSUP Fatmawati

2. Perlu dilakukannya kultur bakteri pada pasien dewasa fraktur terbuka tibia

untuk melihat sensitivitas bakteri terhadap antibiotika tertentu

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara prospepktif untuk melihat

kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

Page 59: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

42 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Chairuddin R (2003). Pengantar Ilmu Bedah Orthopaedi. Makassar: Bintang Lamumpatue Dipiro, Joseph, T., Pharmd, FCCP. (2005). Pharmacotherapy : A Pathophysio- logic Approach, Sixth Edition. USA : MCGRAW-HILL Companies

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2011). Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk terapi Antibiotik ; Kementerian kesehatan Republik Indonesia Jakarta Dorland (2010). Kamus Kedokteran. Jakarta : EGC Farida. (2005). Thesis : Kualitas Penggunaan Antibiotik Pada Anak Dengan Demam Pra Dan Pasca pelatihan Dokter Tentang Penggunan Antibiotik Yang Tepat Di Bagian Kesehatan Anak RS Dr. Kariadi. Semarang Fitriah. (2011). Artikel : Identifikasi drug related problems Pada pasien fraktur terbuka grade IIIa yang diterapi antibiotika dirawat di ruang trauma centre RSUP Dr M Djamil Padang. Padang Gaash B. (2008). Irrational use of antibiotics [homepage on the Internet] . [cited 2013 Feb 27]. Available from: http://www.indmedica.Com/ journals.php Goodman & Hilman. (2010). Manual Farmakologi dan terapi. Jakarta : EGC Gunawan, Setiabudy, Nafriadi. (2008). Farmakologi dan terapi ed.5. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.:585-598 Gyssens IC, Geerligs IEJ, Nannini-Bergman MG, Knape JTA, Hekster YA, Van Der Meer JWM. (1996). The Timing Of Antimicrobial Prophylaxis In Surgery. J Antimicrobial Chemotherapy Gyssens IC. (2011). Antibiotic Policy. International Journal Of Antimicrobial Agents. :11-20

Gyssenss IC, Bisno AL. (1995). Antimicrobial Prophylaxis Of Infection. Infect Dis Clin North Am ;9(3):783-804 Katzung. (1997). Farmakologi Dasar Dan Klinik. Ed.6. Jakarta : EGC Katzung. (2004). Farmakologi Dasar Dan Klinik. Ed.8. Jakarta : EGC Katzung. (2010). Farmakologi Dasar Dan Klinik. Ed.10. Jakarta : EGC

Page 60: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kee (1996). Pharmacology: a Nursing Process Approach. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. h. 324-327 Lestari dkk, (2011). Artikel : Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Sistem ATC/DDD dan Kriteria Gyysens di Bangsal Penyakit Dalam RSUP DR.M.Djamil Padang . Padang Louis S (2001). Apley’s system and orthopaedic of fractures. Great Britain: Arnold Luchette, F.A.(2008). East Practice Management Guidelines Work Group: Update to Practice Management Guidelines for Prophylactic Antibiotic Use in Open Fractures, Eastern Association For The Surgery Of Trauma.

Mycek dkk (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar. Trans. Hartanto H [editor]. Jakarta : Widya Medika :288-291 Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Okeke dkk (2006). Antimicrobial resitance in developing countries. Part I recent trends and current status. Lancet Infect Dis Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/ Menkes /per/ xii / 2011 Tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Perceptions of Communities in Physicians in Use of Antibiotic]. (2011) [update 2011 September 14, cited 2013 Februari 27]. Available from http :// www.searo.who.int/en/section260/section2659.htm. Rochanan (2003). Thesis : Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi pada Patah Tulang Terbuka. Semarang : Univ. Diponogoro

Sastroasmoro, Ismael. (2010). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi Ke-3. Jakarta: Sagung Seto, 313

Sjamsuhidajat (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta :EGC

Sjamsuhidayat, Jong. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta : EGC Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC, ed.8, vol 1 Soemohardjo. (2009). Pemakaian antibiotik rasional [homepage on the Internet].[cited 2013 Feb 17]. Available from:http ://biomedikamataram. wordpress. Com /2009/05/08/pemakaian-antibiotik rasional Solomon dkk. (2001). Apley’s System of Orthopaedics and Fractures Eight Edition. London : Arnold

Page 61: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tampi, Nugroho. (2010). Artikel : Rasionalitas Penggunaan Antibiotika dalam Penatalaksanaan Konjungtivitis di bagian Mata RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2010. Semarang WHO Collaborating Centre for Drug Statistics Methodology. (2012). Guidelines for ATCC Classification and DDD Assignment 2013.Oslo, Norway.

Page 62: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 1. Perhitungan DDD 100 patient-days pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 – 2012)

NO Antibiotika Durasi

Pemakaian Dosis

LP (hari)

Total (gram)

Standar DDD (WHO)

Total DDD

Golongan cephalosporin

1 Ceftriaxone

2 1g 523 1046

2

523

2 2 2 8 4

1 2g 14 28 14

3 1 12 36 18

2 Cefixime 2 100mg 173 34,6

0,4 86,5

2 200mg 24 9,6 24

3 Cefpirome 2 1g 8 16 4 4

4 Cefazol 2 1g 1 2 3 0,7

Ket : LP = Lama pemakaian antibiotika DDD = Defined daily Dose WHO = World Health Organization

Page 63: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

NO Antibiotika Durasi

Pemakaian Dosis

LP (hari)

Total (gram)

Standar DDD (WHO) Total DDD

5 Cefotaxime 2 1g 31 62 4 15,5

6 Cefadroxyl 2 500mg 9 9 2 4,5

Golongan Aminoglycoside

7 Gentamicin 2 80mg 225 36 0,24 150

Golongan Quinolone

8 Ciprofloxacin 2 200mg 5 2

1 2

2 500mg 28 28 28

9 Levofloxacin 2 500mg 3 3 0,5 6

Ket : LP = Lama pemakaian antibiotika DDD = Defined Daily Dose WHO = World Health Organization

Page 64: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

NO Antibiotika Durasi

Pemakaian Dosis

LP (hari)

Total (gram)

Standar DDD (WHO) Total DDD

Antibiotika Lain

10 Metronidazole 3 500mg 33 49,5

2 24,75

2 500mg 12 12 6

11 Fosfomycin 2 1g 18 36 8 4,5

12 Clindamycin 4 300mg 7 8,4 1,2 7

13 Co-Amoxiclav 3 625mg 30 56,25 1 56,25

Ket : LP = Lama pemakaian antibiotika DDD = Defined Daily Dose WHO = World Health Organization

Page 65: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2. Hasil perhitungan DDD 100 patient-days pada Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

NO Golongan Antibiotika TOTAL DDD

Antibiotika Total LOS

semua pasien DDD 100 patient-

days 1

Cephalosporin

Ceftriaxone 559

907

61,63 2 Cefixime 110,5 12,18 3 cefpirome 4 0,44 4 Cefazol 0,7 0,08 5 Cefotaxime 15,5 1,71 6 Cefadroxyl 4,5 0,49 7 Aminoglycoside Gentamicin 150 16,54 8

Fluoroquinolone Ciprofloxacin 30 3,31

9 Levofloxacin 6 0,66 10

Antibiotika Lain

Metronidazole 30,75 3,39 11 Fosfomycin 4,5 0,49 12 Clindamycin 7 0,77 13 Co-Amoxiclav 56,25 6,20

Total 978,7 107,89

Ket : DDD = Defined Daily Dose LOS = Length of stay WHO = World Health Organization

Page 66: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Distribusi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur terbuka Tibia Berdasarkan Bentuk Sediaan Dan Harga Jual Satuan di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

NO

Antibiotika

Bentuk Sediaan

Harga Jual / Satuan (Rupiah) PO P

Tab Kap Vial

1 Ceftriaxone - - √ 7.200,-

2 Cefixime - √ - 3.000,-

3 Cefxon - - √ 228.000.00,-

4 Cefila √ - - 18.600,-

5 Gentamicin - - √ 4.800,-

6 Ciprofloxacin √ - - 350.00

7 Levofloxacin √ - - 1.600.00

8 Fosfomycin - - √ 188.300.00

Keterangan : PO = perOral P = Parenteral Tab = tablet Kap = Kapsul

Page 67: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

NO Antibiotika

Bentuk Sediaan

Harga jual / Satuan (Rupiah) PO P

Tab Kap Vial

9 Metronidazole √ - - 180.00

10 Cefadroxyl - √ - 980.00

11 Cefpirome - - √ 185.900

12 Co-Amoxiclav - √ - 6.500.00

13 Clindamycin - √ - 977.00

14 Cefotaxime - - √ 12.100

15 Lapirome - - √ 311.800

16 Cefazol - - √ 107.250

Keterangan : PO = perOral

IV = Intra vena Tab = tablet Kap = Kapsul

Page 68: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4. Penilaian Kualitas Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Fraktur terbuka Tibia Berdasarkan Kategori Gyssesns di RSUP Fatmawati Tahun (2011 - 2012)

NO Nama Antibiotika Kategori Gyssens Total Antibiotika

IV A IVC IVD IIIA IIA IIB 0

1 Ceftriaxone 3 3 1 1 7 78 93

2 cefpirome 1 1 2

3 Fosfomycin 1 1 2

4 cefotaxime 1 1 2

3 Gentamicin 2 1 9 20 32

Metronidazole 2 2

Total 7 3 1 3 9 7 103 133

Page 69: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5. Alasan Pemilihan Kategori Gyssens

Kategori Gyssens VI ( Data tidak lengkap )

Deskripsi Alasan Tidak Memilih Kategori Gyssens

Data tidak lengkap adalah dara rekam medik tanpa diagnosis kerja

atau ada halaman rekam medik yang hilang sehingga tidak dapat

dievaluasi. Pemeriksaan penunjang atau laboratorium tidak harus

dilakukan karena mungkin tidak ada biaya, dengan catatan sudah

direncanakan pemeriksaannya untuk mendukung diagnosis (DirJen

BinFar, 2011)

Berdasarkan hasil analisa terhadap 99 rekam medik pasien

dewasa frkatur terbuka tibia di RSUP Fatmawati tahun

(2011 – 2012), tidak ada satu pun rekam medik yang masuk ke

dalam kategori VI (data tidak lengkap), meskipun hanya

beberapa pasien yang mempunyai hasil kultur bakteri.

Data lengkap : data diagnosis, resiko infeksi, ada indikasi

antibiotika, antibiotika ( dosis, lama pemakaian, length of stay

(LOS), rute pemberian serta waktu pemberian antibiotika) .

Page 70: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

Kategori Gyssens IV A ( Ada Antibiotika Lain yang lebih Efektif )

Dari 99 rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang diambil di RSUP Fatmawati tahun (2011 dan 2012), hanya ada 7 kasus yang masuk ke dalam kaegori Gyysens IV A (ada antibiotika lain yang lebih efektif) yang dinilai berdasarkan hasil kultur yang ada.

No Antibiotika Dosis Tanggal

Mulai Tanggal

stop Alasan Pemilihan Kategori Gyssens

1

ceftriaxone 2 x 1 g 2 maret 11 maret Gentamicin resisiten terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa pada hasil pemeriksaan kultur tanggal 10 maret 2011 dan sensitif terhadap cefepime, amikacin, levofloxacin dan fosfomycin,sehingga penggunaan antiiotika kombinasi ceftriaxone-gentamicin dihentikan. Selanjutnya antibiotika diganti dengan ciprofloxacin akan tetapi ternyata ciprofloxacin resisten terhadap bakteri tersebut, seharusnya diganti dengan antibiotika yang sensitif.

Gentamicin 2 x 80 mg 2 maret 11 maret

siprofloxacin 2 x 500 mg 11 mrett 16 maret

2

Ceftriaxone 2 x 1 g 8 januari 21 januari Kombinasi Ceftriaxone - gentamicin resisten terhadap bakteri Pseudomonas fluorescens

pada hasil pemeriksaan kultur tanggal 18 januari 2011 dan sensitif terhadap fosfomycin. Selanjutnya penggunaan antibiotika tersebut seharusnya dihentikan jika melihat dari hasil pemeriksaan kultur bakteri, akan tetapi masih dilanjutkan sampai tanggal 21 januari 2011. Dan diganti dengan cefixime.

Gentamicin 2 x 80 mg 8 januari 21 januari

cefixime 2 x 100mg 21 januari

24 januari

Page 71: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

Kategori Gyssens IV C (Ada antibiotika lain yang lebih murah )

Dari 99 rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang diambil di RSUP Fatmawati tahun (2011 – 2012), hanya ada 3 kasus yang masuk ke dalam kaegori Gyysens IV C ( ada antibiotika lain yang lebuh murah).

No Antibiotika Dosis Jaminan Bayar Alasan pemilihan kategori Gyssens

1 Cefxon 2x1g

ASKES

Pasien dengan jaminas bayar ASKES diberikan cefxon (paten) dengan harga jual satuan 228.000,- yang lebih mahal dari pada

ceftriaxone (generik) dengan harga jual lebih murah yaitu 7.200,- PT ASKES juga hanya menjamin pembayaran obat

ceftriaxone (generik)

Page 72: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

Kategori Gyssens IVD (Ada Antibiotika Lain yang Spektrum Antibakterinya Lebih Sempit )

Dari 99 rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang diambil di RSUP Fatmawati, hanya ada 1 kasus yang masuk ke dalam kaegori Gyysens IVD (Ada antibiotika lain yang spektrum antibakterinya lebih sempit).

No Antibiotika Dosis Tanggal Mulai

Tanggal Stop

Alasan pemilihan kategori Gyssens

Tahun 2011

1 Ceftriaxone 2x1g

9 april

14 april Antibiotika parenteral ceftriaxone yang berspkterum luas diberikan selama 6 hari, selanjutnya diganti dengan antibiotika parenteral gentamicin yang berspektrum bakteri lebih sempit.

gentamicin 2x80mg 15 april

Page 73: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

Kategori Gyssens III A (Pemakaian Antibiotika yang Terlalu Lama )

Dari 99 rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang diambil di RSUP Fatmawati, hanya ada 3 kasus yang masuk ke dalam kaegori gyysens III A (Pemakaian Antibiotika yang Terlalu Lama dan Terlalu Singkat.

No Antibiotika Dosis Tanggal Mulai

Tanggal Stop

Alasan pemilihan kategori Gyssens

Tahun 2012

1

Ceftriaxone 2x1g

9 Juli

25 Juli

Antibiotika ceftriaxone dan gentamicin digunakan selama 17 hari dan berdasarkan SOP (standar operasional prosedur) RSUP Fatmawati, lamanya penggunaan antibiotika yaitu 3 - 6 hari, selanjutnya dilakukan evaluasi sesuai hasil kultur yang ada.

Antibiotika intravena dapat diganti ke peroral, apabila setelah 24 – 48 jam kondisi klinis pasien membaik, tidak demam (Dirjen Binfar, 2011)

gentamicin 2x80mg 9 Juli 12 Juli

cefadroxyl 2x500mg 25 juli 26 juli

Page 74: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

Kategori Gyssens II A ( Penggunaan Antibiotika Tidak Dosis Pemberian )

Dari 99 rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang diambil di RSUP Fatmawati tahun (2011 dan 2012), hanya ada 9 kasus yang masuk ke dalam kaegori gyysens II A ( Penggunaan antibiotika tidak tepat dosis pemberian )

NO Antibiotika Dosis Tanggal

Mulai Tanggal Stop

Alasan pemilihan kategori gyssens

1

Ceftriaxone

2x1 g

19 April

28 April

Umur P (laki-laki) = 60, BB (berat badan) = 50 kg, nilai kreatinin 1,5 mg/dl

ClCr = ml/min

ClCr = (penyesuaian

dosis)

Nilai kreatinin klirens 75 - 26 ml/min tergolong insufisiensi ginjal kronik

Gentamicin

2x80mg

19 April

28 April

Page 75: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Lanjutan)

Kategori Gyssens II B ( Penggunaan Antibiotika Tidak Tepat Interval Pemberian )

Dari 99 rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang diambil di RSUP Fatmawati tahun (2011 – 2012), hanya ada 7 kasus yang masuk ke dalam kaegori Gyssens II B ( Penggunaan antibiotika tidak tepat interval pemberian )

No Antibiotika Dosis Alasan Pemilihan Kategori Gyssens

Tahun 2011

1 Cefxon 3x1g Berdasarkan (DIH, 2006) , dosis ceftriaxone diberikan 1-2 g tiap 12 jam

maka dosis yang diberikan adalah 2 x1 g

Tahun 2012

1 Ceftriaxone

3 x 1g Berdasarkan (DIH, 2006) , dosis ceftriaxone diberikan 1-2 g tiap 12 jam

maka dosis yang diberikan adalah 2 x1 g

2 Ceftriaxone

1 x 2 g Berdasarkan DIH (Drug Information Handbook, 2006) dosis ceftriaxone

diberikan 1-2 g tiap 12 jam maka dosis yang diberikan adalah 2 x1 g, diberikan setelah post operasi external fixasi tibia

Page 76: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

( Lanjutan )

Kategori Gyssens 0 ( Penggunaan Antibiotika Tepat )

Dari 99 rekam medik pasien dewasa fraktur terbuka tibia yang diambil di RSUP Fatmawati tahun (2011 – 2012), ada 103 kasus yang masuk ke dalam Kategori Gyssens 0 ( Penggunaan Antibiotika Tepat atau bijak )

NO Antibiotika Dosis Alasan Pemilihan Kategori Gyssens

Tahun 2011

1 Ceftriaxone 2x1g

Tepat indikasi = resiko infeksi, fraktur terbuka, leukosit diluar batas normal Lama pemakaian 3 hari (sesuai SOP RSUP Fatmawati / PerMenKEs 2011) Tepat dosis = 2 g tiap 12 jam Tepat rute pemberian = intravena Tepat waktu = diberikan tiap 12 jam

Tahun 2012

2

ceftriaxone 3x1g

Hasil penilain terhadap cefixime yang masuk dalam kategori ini : Lama pemakaian 4 hari ( 3 – 6 hari sesuai SOP RSUP Fatmawati ) Tepat rute pemberian = peroral Tepat waktu = diberikan tiap 12 jam (DIH, 2006) Tepat dosis = dosis maksimal 400 mg (DIH, 2006)

cefixime 2x100mg

Page 77: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6. Lembar Pengumpulan Data

RM MRS KRS U JK TB/BB J.Bayar Diagnosis Antibiotika Dosis Rute Tgl.Mulai Tgl.Stop Jam Hasil Lab Kategori

Gyssens Suhu Tgl Leu Cr Kultur

Ket : RM = Rekam Medik MRS = Tanggal Masuk rumah sakit KRS = Tanggal Keluar rumah sakit U = Umur JK = Jenis Kelamin TB/BB = Tinggi badan / berat badan J. Bayar = Jaminan Bayar Leu = Leukosit Cr = Kreatinin

Page 78: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7 . Surat Izin Melakukan Penelitian di RSUP Fatmawati

Page 79: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

62

(Lanjutan)

Page 80: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

63

(Lanjutan)

Page 81: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

64

Lampiran 8 . Clinical Pathway Fraktur Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati

Page 82: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

65

Suhu Tgl Lab Hb leu Cr Kultur

cefxon 2x1g IV 08-Jan 21/1 j4 10&18 18-Jan 10.9 14.0

OF tibia dextra gentamicin 2x80mg IV 08-Jan 12/1 j 18 18&10 12-Jan 7.5 12.5 Tgl 18/1

1 07/01/2011 24/01/2011 28 P - tunai gr 3B metronidazole 3x500mg PO 08-Jan 21-Jan 10&18&2 36 16-Jan 9.3 10.2 Pseudomonas-

cefixime 2x100mg PO 21-Jan 24-Jan 17&7 09-Jan 7.3 12.4 fluorescens

07-Jan 11.5 13 0,9

2 21/01/2011 25/01/2011 52 L 170/70 tunai OF tibia ceftriaxone 2x1g IV 22-Jan 25-Jan 4&16 37 21-Jan 14.9 13.9 0.9

3 05/02/2011 07/02/2011 32 L 170/60 tunai OF tibia sin ceftriaxone 2x1g IV 06-Feb 07-Feb 4&16 36.7 05-Feb 14.6 9.1 1.2

4 09/02/2011 14/02/2011 20 P 169/60 tunai OF tibia gr.II ceftriaxone 2x1g IV 10-Feb 14-Feb 4&16 36 09-Feb 14.1 13.3 0.8

gentamicin 2x80mg IV 10-Feb 14-Feb 4&16

5 21/02/2011 23/02/2011 32 L 165 bedah prima OF tbia fibula II ceftriaxone 2x1g IV 21/2 j 10 23-Feb 4&16 36 21-Feb 9.9 14.7

6 23/02/2011 01/03/2011 35 L 170/60 asuransi OF 1/3 distal cefxon 2x1g IV 24-Feb 28-Feb 4&16 37 24-Feb 11.2 11.5

tibia fibula sin g II cefixime 2x100mg PO 01-Mar 23-Feb 14.8 20.7 0.8

7 26/02/2011 03/03/2011 27 L - TM-DKI OF tibia fibula ceftriaxone 2x1g IV 27-Feb 02-Mar 4&16 36 27-Feb 11.3 10.4

- dextra g.II gentamicin 2x80mg IV 27-Feb 02-Mar 4&16 26-Feb 14.8 9.6 0.9

cefixime 2x100mg PO 02-Mar 03-Mar 7&18

8 01/03/2011 16/03/2011 19 L - TM-LD multiple OF ceftriaxone 2x1g IV 02-Mar 11-Mar 16&4 36.5 14-Mar 12.2 13.2

gentamicin 2x80mg IV 02-Mar 11-Mar 16&4 11-Mar 8.8 15.3 tgl 10/3

ciprofloxacin 2x200mg IV 11-Mar 15-Mar 16&4 10-Mar 9.6 19.7 Pseudomonas-

ciprofloxacin 2x500 PO 16-Mar 07-Mar 11.5 15.7 fluorescens

01-Mar 9.6 11.0 0.6

9 04/03/2011 09/03/2011 19 P - TM-LD 1/3 distal tibia dextra ceftriaxone 2x1g IV 05-Mar 08-Mar 4&16 37 04-Mar 13.4 16.1 0.9

cefixime 2x200mg PO 08-Mar 09-Mar 4&16

10 11/03/2011 17/03/2011 23 L 173/72 TM-DKI OF tibia gr.IIIA sin ceftriaxone 2x1g IV 12-Mar 16-Mar 4&16 36.5 12-Mar 12.2 12.5

post external fiksasi gentamicin 2x80mg IV 12-Mar 17-Mar 4&16 11-Mar 13.6 14.6 0.8

cefixime 2x100mg PO 16-Mar 17-Mar 20&7

11 15/03/2011 20/03/2011 50 P 155/60 Askes OF distal tibia dx II cefxon 3x1g IV 15/3 j22 20/3 j10 10&18 36.4 16-Mar 9.8 12.5

15-Mar 13.1 19.7 0.9

12 22/03/2011 28/03/2011 43 L 155/50 TM-DKI OF tibia dextra segmental ceftriaxone 2x1g IV 23-Mar 28-Mar 4&16 36 25-Mar 9.5 12.7

gr.II gentamicin 2x80mg IV 23-Mar 28-Mar 4&16 22-Mar 16.4 8.7 0.9

13 05/04/2011 08/04/2011 19 P 165/65 tunai OF tibia sin gr.I cefxon 2x1g IV 06-Apr 07-Apr 22&10 afebris 05-Apr 11.4 12.8 0.6

cefixime 2x100mg PO 08-Apr

14 08/04/2011 15/04/2011 34 L 168/60 TM-LD 1/3 tibia sin ceftriaxone 2x1g IV 09-Apr 14-Apr 4&16 36 10-Apr 9.9 12.0

OF distal fibula gentamicin 2x1g IV 15-Apr 08-Apr 11.0 9.1 1.0

15 14/04/2011 20/04/2011 35 L 168/70 TM-DKI luka infeksi ceftriaxone 2x1g IV 15-Apr 20-Apr 4&16 37 18-Apr 9.8 10.6 Tgl 19/4

OF tibia 16-Apr 11.7 18.9 Pseudomonas-

14-Apr 14.1 12.4 aeruginosa

Tgl mulai Tgl stop Jam

Data Laboratorium

No MRS KRS U JK TB/BB J.bayar Diagnosis Antibiotika Dosis Rute

Lampiran 9. Arsip Data Pasien Dewasa Fraktur Terbuka Tibia di RSUP Fatmawati Tahun( 2011-2012)

Page 83: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

66

Suhu Tgl Lab Hb leu Cr Kultur

16 16/04/2011 20/04/2011 46 P - askes OF tibia gr.1 ceftriaxone 2x1g IV 17-Apr 19-Apr 10&22 36 16-Apr 12.6 15.7 0.7

cefila 2x100mg PO 20-Apr 17-Apr 9.6 12.3

17 19/04/2011 25/05/2011 60 L 165/50 TM- ceftriaxone 2x1g IV 19-Apr 20-Apr 12&24 36.5 04-Mei 9.3 20.6

TangSel OF segemntal tibia gentamicin 2x80mg IV 19-Apr 20-Apr 12&24 27-Apr 9.3 7.2 1.5

ceftriaxone 2x1g IV 21-Apr 28-Apr 4&16 20-Apr 11.5 12.1

gentamysin 2x80mg IV 21-Apr 28-Apr 4&16 19-Apr 12.7 15.5 1.0

cefixime 2x100mg PO 29-Apr 05-Mei 7&18

ceftriaxone 2x1g IV 06-Mei 22-Mei 4&16

cefixime 2x100mg PO 23-Mei 25-Mei 4&16

18 29/04/2011 05/05/2011 60 L 150/45 tunai OF tibia dext g.III cefxon 2x1g IV 30-Apr 05-Mei 4&16 04-Mei 13.4 8.5

gentamicin 2x80mg IV 30-Apr 05-Mei 29-Apr 11.2 18.4 1.1

01-Mei 6.3 11.4

19 29/04/2011 13/05/2011 21 L 160/60 Askes post OF tibia fibula cefxon 2x1g IV 29/4 j10 08-Mei 10&22 04-Mei 10.0 9.4

kecelakaan lalu lintas(KLL) gentamicin 2x80mg IV 29/4 j10 08-Mei 10&22 30-Apr 12.5 8.8 1.0

cefila 2x100mg PO 09-Mei 13-Mei 7&18

20 18/05/2011 31/05/2011 29 L 160/60 tunai OF Tibia post externa fixasi lapirome 2x1g IV 19-Mei 23-Mei 10&22 38 23-Mei 9.3 9.7

gentamicin 2x80mg IV 19-Mei 23-Mei 10&22 20-Mei 6.2 8.2

cefazol 2x1g IV 24-Mei 26-Mei 18-Mei 11.4 12.3 1.1

cefila 2x200mg PO 27-Mei 31-Mei 6&18

21 27/05/2011 03/06/2011 47 L 170/70 tunai KLL motor ceftriaxone 2x1g IV 28-Mei 03-Jun 10&22 36 27-Mei 14.8 20.4 1.1

OF Tibia gentamicin 2x80mg IV 28-Mei 03-Jun 10&22 28-Mei 10.7 17.1

31-Mei 9.3 9.4 1.0

22 05/06/2011 08/06/2011 33 L 168/75 asuransi OF tibia fibula sin ceftriaxone 2x1g IV 06-Jun 08-Jun 4&16 36.2 06-Jun 14.1 13.2

05-Jun 16.5 13.3 0.7

23 06/06/2011 08/06/2011 28 P - bedah prima OF tibia plateu dextra ceftriaxone 2x1g IV 06-Jun 08-Jun 18&6 36,5 06-Jun 11 10.6

24 07/06/2011 14/06/2011 20 P 160/56 TM-LD OF tibia gr.IIA seftriakson 2x1g IV 08-Jun 13/6 j4 4&16 36 08-Jun 11.3 5.4

Tang Sel cefixime 2x100mg PO 13-Jun 14-Jun 7&18

25 22/06/2011 28/06/2011 34 L - tunai OF tibia fibula gr.II ceftriaxone 2x1g IV 23-Jun 27/6 j4 4&16 36 22-Jun 14.2 12.4 0.9

cefixime 2x100mg PO 27-Jun 28-Jun 18&7

26 28/06/2011 01/07/2011 25 L 170/67 asuransi OF tibia dextra gr.II ceftriaxone 2x1g IV 29-Jun 01-Jul 4&16 36 29-Jun 11.9 8.6

gentamicin 2x80mg IV 29-Jun 01-Jul 4&16 28-Jun 13.5 11.7 1.1

27 7/23/2011 08/05/2011 19 L 70 askes 1/3 prox tibia fibula dextra ceftriaxone 2x1g IV 24-Jul 30-Jul 10&22 36 31-Jul 10.9 6.8

gr.I gentamicin 2x80mg IV 24-Jul 30-Jul 10&22 28-Jul 9.7 5.6

ciprofloxacin 2x500mg PO 31-Jul 5-ags 6&18 25-Jul 10.4 11.0

23-Jul 14.5 15.9 0.6

28 03/08/2011 05/08/2011 30 L 160/60 tunai kll mobil cefxon 2x1g IV 3/8 j 18 05-Agust 4&16 36 3-ags 14.5 13.7 1.0

OF tibia fibula dextra cefila 2x100mg PO 05-Agust 17

Tgl stop Jam

Data Laboratorium

J.bayar Diagnosis Antibiotika Dosis Rute Tgl mulaiNo MRS KRS U JK TB/BB

Page 84: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

67

Suhu Tgl Lab Hb leu Cr Kultur

29 03/08/2011 26/08/2011 21 P 155/45 TM-LD OF tibia fibula dextra ceftriaxone 1x2g IV 3/8 j20 14/8 j4 22 36,6 25-ags 10.8 12.4 Tgl 16/8

depok cefixime 2x100mg PO 14-Agust 17-Agust 18&7 22-ags 8.7 10.1 pseudomonas-

ceftriaxone 2x1g IV 17-Agust 25-Agust 4&16 20-ags 9 22.5 fluorescens

cefixime 2x100mg PO 26-Agust 18-ags 9 14.6

8-ags 9.9 8.8

3-ags 10.8 8.4 0.4

30 11/08/2011 19/08/2011 18 L - tunai OF tibia sinistra gr. II cefxon 2x1g IV 12-Agust 16-Agust 4&16 36.5 11-Agust 13.4 11.5 0.7

cefixime 2x100mg PO 16-Agust 19-Agust 16&4

31 21/08/2011 26/08/2011 28 P 163/64 TM-DKI OF tibia II ceftriaxone 2x1g IV 22-Agust 26-Agust 4&16 36 21-ags 14.2 13.5 0.6

cefixime 2x200mg PO 26-Agust 22-ags 11.8 7.6

32 08/10/2011 10/10/2011 21 L 178/60 askes OF tibia fibula dextra ceftriaxone 2x1g IV 8/10 j 16 10-Okt 4&16 36.8 08/10 j 17 11.7 7.5

gr.II 8/10 j 5 13.9 16.5 0.7

33 11/10/2011 14/10/2011 60 L - TM-LD OF tibia dextra ceftriaxone 2x1g IV 12-Okt 14-Okt 4&16 36 12-Okt 9.4 8.8

34 15/10/2011 18/10/2011 52 L 170/65 TM-DKI OF tibia dextra fibula ceftriaxone 2x1g IV 16-Okt 17-Okt 4&16 36 15-Okt 14.6 13.2 1.1

g.II cefixime 2x100mg PO 17-Okt 19-Okt 18&7

35 24/10/2011 31/10/2011 34 L 165/60 TM-DKI OF tibia fibula ceftriaxone 2x1g IV 24/10 j 12 28-Okt 4&16 36.5 23-Okt 13.3 11.9 0.7

cefila 2x200mg PO 28-Okt 31-Okt 7&18 24-Okt 12.7 8.8

36 29/10/2011 08/11/2011 31 L 170/70 tunai OF tibula tibia ceftriaxone 1x2g IV 30-Okt 06-Nop 4&16 36 29-Okt 14.4 22.7 0.8

cefixime 2x100mg PO 07-Nop 08-Nop 7&18

37 01/11/2011 04/11/2011 21 L - askes OF tibia fibula ceftriaxone 2x1g IV 02-Nop 04-Nop 10&22 36 02-Nop 0 0 0

38 02/11/2011 12/11/2011 31 L 170/65 TM-DKI F. Multi femur dextra ceftriaxone 2x2g IV 2/11 j19 3/11 j7 37 12-Nop 11.3 10.5

OF tibia gr.IIIA ceftriaxone 2x1g IV 04-Nop 11-Nop 6&16 10-Nop 8.8 7.7

cefixime 2x100mg PO 12-Nop jam 7 08-Nop 9.6 6.6 0.5

05-Nop 6.8 6.5

04-Nop 6.9 6.9

02-Nop 12.0 12.5 0.9

39 06/11/2011 10/11/2011 53 P - tunai OF tibia dextra ceftriaxone 2x1g IV 06-Nop 10-Nop 18&6 36 07-Nop 9.5 13.0

gr.IIIA pro debridement 06-Nop 11.8 12.7 0.5

40 29/11/2011 13/12/2011 21 L 160/60 askes OF tibia 36.8 07-Des 11.2 6.5

cefxon 2x1g IV 30-Nop 04-Des 10&22 02-Des 12 14.1

gentamicin 2x80mg IV 30-Nop 04-Des 10&22

cefila 2x100mg IV 05-Des 13-Des 7&18

41 23/11/2011 05/12/2011 60 L 180/80 TM-LD OF tibia & fibula (S) ceftriaxone 1x2g IV 24-Nop 29/11 j 4 4&16 36.8 23-Nop 14.2 14.1 1.4

Depok gr.IIIA gentamicin 2x80mg IV 24-Nop 29-Nop 4&16

cefixime 2x100mg PO 29-Nop 05-Des 16&7

Jam

Data Laboratorium

Diagnosis Antibiotika Dosis Rute Tgl mulai Tgl stopNo MRS KRS U JK TB/BB J.bayar

Page 85: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

68

Suhu Tgl Lab Hb leu Cr Kultur

42 18/12/2011 27/12/2011 43 L 160/55 TM-LD OF Tibia gr IIIA ceftriaxone 3x1g IV 19-Des 24-Des 4&16 37 23-Des 11.1 7.1

TangSel gentamicin 2x80mg IV 19-Des 24-Des 4&16 21-Des 8.4 7.2

cefixime 2x200mg PO 24-Des 27-Des 18&7 19-Des 7.2 7.9

18-Des 13.7 10.9 0.9

43 24/10/2011 28/10/2011 24 P 158/50 tunai OF tibia fibula (S) ceftriaxone 2x1g IV 24/10 j18 28/10 j4 4&16 afebris 24-Okt 10.7 8.7 0.4

gr.II cefila 2x200mg PO 28-Okt

44 25/12/2011 30/12/2011 27 L 160/70 tunai OF tibia 2/3 tengah dextra ceftriaxone 2x1g IV 26-Des 29-Des 16&4 36 25-Des 14.3 13.3 0.7

cefixime 2x100mg PO 30-Des 26-Des 11.5 9.6

45 12/29/2011 01/01/2012 19 P 155/45 tunai OF tibia sinistra ceftriaxone 2x1g IV 30-Des 31-Des 4&16 36 30-Des 12.3 14.0

cefixime 2x100mg PO 01-Jan 29-Des 14.3 20.1 0.6

46 30/12/2012 02/01/2012 41 L 165/60 TM-DKI luka tungkai kiri ceftriaxone 2x1g IV 30-Des 31-Des 4&16 36 30-Des 11.6 12.0

OF tibia cefixime 2x200mg PO 01-Jan 02-Jan 7&18 29-Des 13.8 17,8 0.9

47 29/12/2011 02/01/2012 41 L 165/60 TM DKI OF tibia ceftriaxone 2x1g IV 29-Jan 31 jan j4 4&16 afebris 30-Des 12.0 11,6

IRNA C cefixime 2x200mg PO 01-Jan 02-Jan 4&16

48 01/01/2012 05/01/2012 36 L 155/56 TM LD multi OF tibia ceftriaxone 2x1g IV 01-Jan 4/1 j16 4&16 afebris 01-Jan 13.9 14,5

IRNA C Tangsel ciprofloxacin 2x500mg O 05-Jan 4 29-Des 0.9

49 04/01/2012 10/01/2012 57 P - tunai OF Tibia ceftriaxone 2x1g IV 05-Jan 10-Jan 4 &16 36 04-Jan 12.4 10,7 0,8

IRNA C cefixime 2x100mg PO 10-Jan

50 22/01/2012 30/01/2012 24 L 165/53 TM DKI tungkai knan bawah ceftriaxone 2x1g IV 23-Jan 25/1 J4 4&16 36 22-Jan 13.6 13,9 0,9

IRNA C OF tibia ciprofloxacin 2x500mg PO 25-Jan 29-Jan 4&16

cefixime 2X100mg PO 30-Jan

51 25/01/2012 02/02/2012 30 L - TM-DKI OF Tibia ceftriaxone 2x1 g IV 26-Jan 30-Jan 4&16 36 25-Jan 16.7 9,1

IRNA C cefila 2x100mg PO 31-Jan 02-Feb 28-Jan 14.4

52 02/02/2012 07/02/2012 45 P 155/52 TM-DKI OF tibia ceftriaxone 2x1g IV 02-Feb 06-Feb 4&16 36 02-Feb 20.5 10,7 0,5

IRNA C metronidazole 3x500mg O 04-Feb 6feb j5 4&12&20 06-Feb 6.1 12,2

cefixime 2x100mg PO 07-Feb

53 03/02/2012 08/02/2012 19 L 160/45 TM LD - OF tibia ceftriaxone 2x1 g IV 04-Feb 7/2 j4 4&16 36 04-Feb 11,1 8,4

IRNA C bogor cefixime 2X100mg PO 7/2 j16 08-Feb 4&16 03-Feb 23,9 12,1

54 24/01/2012 10/02/2012 36 L 175/80 Jamkesda OF tibia ceftriaxone 2X1g IV 25-Jan 31-Jan 4&16 36,6 24-Jan 10.6 16,2 0,6

IRNA C BOGOR cefixime 2x100mg PO 31-Jan 10-Feb 04-Feb 23.5

55 04/02/2012 23/02/2012 19 L 167/59 tunai OF tibia cefxon 2x1g IV 04-Feb 20-Feb 10&22 36 05-Feb 16.7 7.3 0,9

IRNA C dan tungkai bwah kiri gentamicin 2x80 PO 16-Feb 20-Feb 22&10

cefixime 2x100mg PO 21-Feb 23-Feb 6&18

56 16/02/2012 25/02/2012 34 L 175/67 TM DKI OF tibia cefxon 2x1g IV 17-Feb 21-Feb 4&16 36 15-Feb 10,9

IRNA C ciprofloxacin 2x500mg PO 21-Jan 25-Feb 17-Feb 7,6

57 03/03/2012 07/03/2012 35 L 170/52 tunai OF tibia cefxon 2x1g IV 04-Mar 06-Mar 4&16 36 05-Mar 8.3 13,7 1

gentamicin 2X80mg IV 04-Mar 06-Mar 4&16 04-Mar 8.2 10,5

ciprofloxacin 2x500mg PO 06-Mar 07-Mar 03-Mar 11.3 10,8 0,9

Tgl stop Jam

Data Laboratorium

No MRS KRS U JK TB/BB J.bayar Diagnosis Antibiotika Dosis Rute Tgl mulai

Page 86: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

69

Suhu Tgl Lab Hb leu Cr Kultur

58 13/03/2012 17/03/2012 42 L 160/49 TM DKI OF Tibia ceftriaxone 2x1g IV 14-Mar 15-Mar 4&16 37 16-Mar 7.7 11,4

luka tungkai bawah kiri ciprofloxacin 2x500mg PO 15-Mar 17-Mar 17&7 13-Mar 10.3 12,7

59 16/02/2012 17/03/2012 38 P - askes of tibia kanan ceftriaxone 2x1g IV 17-Feb 26-Feb 4&16 37 15-Feb 12.2 10,8 0,8 tgl 3maret

fraktur tungkai bawah cefixime 2x100mg PO 26-Feb 17-Mar 18&7 pseudomonas-

ceftriaxone 2x1g IV 08-Mar 13-Mar 4&16 aeruginosa

gentamicin 2x80mg IV 08-Mar 13-Mar 4&16

cefixime 2x100mg PO 13-Mar 17-Mar 7&18

60 20/02/2012 14/03/2012 41 L 170/70 TM LD OF Tibia kanan ceftriaxone 2x1g IV 20-Feb 4/3 j4 4&16 36,5 29/2 10.1 10,3 tgl 28feb

Tanggerang cefixime 2x100mg PO 04-Mar 10-Mar 18&7 20-Feb 13.2 12,3 0,8 pseudomonas-

clindamycin 4X300mg PO 08-Mar 14-Mar putida

61 23/03/2012 26/03/2012 43 L - tunai OF Tibia fosfomycin 2x1 g IV 24-Mar 26-Mar 4&16 36 23-Mar 9.6 13,9

cefixime 2x100mg PO 26-Mar

62 26/03/2012 04/04/2012 60 L 170/80 SKTM DKI OF Tibia kanan ceftriaxone 2x1g IV 27-Mar 02-Apr 4&16 afebris 26-Mar 11.2 10,3 0,9

ciprofloxacin 2x500mg PO 03-Apr 04-Apr 30-Mar 7.5

29-Mar 9.6 10,4 1

63 19/04/2012 24/04/2012 52 L 168/58 tunai OF Tibia fosfomycin 2X2g IV 19-Apr 37 20-Apr 10.5 9,5 tgl 26/9

ceftriaxone 2x1 g IV 20-Apr 24/4 j4 4&16 29-Apr 13.5 12,4 Klebsiella-

cefixime 2x100mg PO 24-Apr 7&18 pneumoniae

64 15/05/2012 16/05/2012 19 L tunai OF Tibia kanan cefxon 2X1g IV 15-Mei 16/5 j18 4&16 36 15-Mei 13.8 12,9 0,7

65 07/06/2012 12/06/2012 45 L 165/70 TM-DKI OF shaft of tibia ceftriaxone 2x1g IV 08-Jun 11-Jun 4&16 36 07-Jun 21.6 14,5

cefixime 2x100mg PO 11-Jun 12-Jun 7&18 08-Jun 12.1 12,6

66 6/21/2012 6/26/2012 19 L - OF Tibia ceftriaxone 2x1g IV 22-Jun 26-Jun 4&16 36 24-Jun 16 14.8

cefixime 2x100mg PO 26-Jun

67 09/06/2012 14/06/2012 28 L - tunai OF Tibia ceftriaxone 2x1g IV 09-Jun 13-Jun 4&16 36,5 11-Jun 10.9 10,6

ciprofloxacin 2x500mg PO 14-Jun

68 22/06/2012 25/06/2012 19 L 165/60 TM-DKI OF Tibia ceftriaxone 2x1 IV 22-Jun 25-Jun 4&16 37 23-Jun 10.5 10,1

ciprofloxacin 2X500mg PO 25-Jun 22-Jun 24.9 10.2 0.7

69 08/07/2012 12/07/2012 24 P 160/45 Jamkesda OF Tibia kiri ceftriaxone 2x1g IV 8/7 J20 11-Jul 4&16

depok cefixime 2x100mg PO 11-Jul 12-Jul 7&18 36 10-Jul 11.6 10.8 1

Tgl stop Jam

Data Laboratorium

J.bayar Diagnosis Antibiotika Dosis Rute Tgl mulaiNo MRS KRS U JK TB/BB

Page 87: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

70

Suhu Tgl Lab Hb leu Cr Kultur

70 05/07/2012 10/07/2012 44 P - askes OF Tibia ceftriaxone 2x1g IV 06-Jul 08-Jul 4&16 36 05-Jul 22.9 13

cefixime 2x100mg PO 09-Jul 10-Jul 06-Jun 11.1 9,7 0.8

71 08/07/2012 26/07/2012 19 L 155/40 jamkesmas OF Tibia ceftriaxone 2x1 g IV 09-Jul 25-Jul 4&16 37 14-Jul 12.7 12,5

OP 9/7 gentamicin 2x80mg IV 09-Jul 25-Jul 4&16 08-Jul 38.1 12,5 0,8

cefadroxyl 2x500mg O 25-Jul 26-Jul 4&16

72 17/07/2012 30/07/2012 35 P - jamkesmas OF Tibia kiri ceftriaxone 2x1 g IV 18-Jul 23-Jul 4&16 36,4 22-Jul 19

cefixime 2x100mg PO 24-Jul 30-Jul 18&7 17-Jul 9.9

73 15//8/2012 17/08/2012 38 L 160/60 tunai OF Tibia kanan ceftriaxone 3x1g iv 16-Agust 17-Agust 4&16 36 15-Agust 14.1 13,7 0,8

16-Agust 10.4 11,1

74 18/09/2012 27/09/2012 38 L 160/60 tunai OF Tibia ceftriaxone 2x1 g IV 18-Sep 20-Sep 4&16 36 18-Sep 18.3 12,5 0,9

gentamicin 2x80 IV 18-Sep 20-Sep 4&16

cefadroxyl 2x500mg PO 21-Sep 27-Sep

75 28/08/2012 31/08/2012 19 175/70 bedah prima OF Tibia kiri ceftriaxone 2X1g IV 29-Agust 31-Agust 4&16 36,4 27-Agust 11.7 16 1.1

gentamicin 2X80mg IV 29-Agust 31-Agust 4&16

76 23/11/2012 27/11/2012 36 L - tunai OF Tibia kanan ceftriaxone 2x1g IV 24-Sep 27-Sep 4&16 afebris 24-Sep 10.4 10,9

23-Sep 15.7 13,9

77 27/09/2012 03/10/2012 56 L - TM-DKI OF tibia tibula dextra ceftriaxone 2x1g IV 28-Okt 02-Nop 4&16 36,8 27-Okt 6.4 14,7 1,1

gentamicin 2x80mg IV 28-Okt 02-Nop 4&16

cefixime 2x100mg PO 03-Okt

78 14/10/2012 16/10/2012 55 L 185/70 askes OF tibia cefxon 2x1 g IV 15-Okt 16-Okt 4&16 36 14-Okt 11.5 14,3 0.9

79 17/10/2012 23/10/2012 56 P - ASKES OF tibia ceftriaxone 2x1g IV 18-Okt 21-Okt 4&16 36,5 21-Okt 8.4 10,2 1

op 19okt IRNA C cefixime 2x100mg PO 22-Okt 23-Okt 4&16 20-Okt 9.6 9,8

80 30/10/2012 05/11/2012 50 P - Jamkesda - kll motor ceftriaxone 2x1g IV 31-Okt 5/11 j4 4&16 36 31-Okt 9.4 9,7

bogor OF Tibia gentamicin 2x80mg IV 31-Okt 5/11 j4 4&16 02-Nop 14

81 19/11/2012 26/11/2012 20 L 160/60 Jamkesda OF tibia dextra ceftriaxone 3x1 IV 20-Nop 23-Nop 4&16 36 19-Nop 14.9 14

bogor cefixime 2x100mg PO 23-Nop 26-Nop 4&16

Jam

Data Laboratorium

Diagnosis Antibiotika Dosis Rute Tgl mulai Tgl stopNo MRS KRS U JK TB/BB J.bayar

Page 88: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

71

No MRS KRS U JK TB/BB J.bayar Diagnosis Antibiotika Dosis Rute Tgl mulai Tgl stop Jamata Laboratorium

Suhu Tgl Lab Hb leu Cr Kultur

82 14/11/2012 28/11/2012 37 P 154/50 Tunai OF tibia ceftriaxone 2x1 g IV 14-Nop 25-Nop 4&16 37,5 18-Nop 11.5 12,8 1,1

14 nop OP gentamicin 2x80mg IV 14-Nop 25-Nop 4&16 14-Nop 11.6 9,5 tgl 14 nop

metronidazole 2x500mg O 14-Nop 20-Nop 4&16 26-Nop 9.9 Klebsiella-

cefixime 2x100mg PO 20-Nop 22-Nop 7&18 13-Nop 0.9 terrigena

fosfomycin 2x2g IV 21-Nop malam

levofloxacin 2x500mg PO 26-Nop 28-Nop

83 08/12/2012 11/12/2012 19 L 160/50 Jamkesda OF tibia kanan ceftriaxone 2x1g IV 09-Des 11-Des 4&16 36 08-Des 15.1 10.8

bogor gentamicin 2x80mg B 09-Des 11-Des 4716 10-Des 8.6 6 0,6

84 03/02/2012 07/02/2012 19 L 160/45 TM-LD OF tibia cefxon 2x1g IV 04-Feb 06-Feb 4&16 36,5 04-Feb 8,4 11,1

Bogor cefixime 2x200mg PO 07-Feb 4&16 03-Feb 12,1 23,9 0,6

07-Feb 11,8 8

85 12/11/2012 19/11/2012 29 L 163/54 tunai O.F tibia ceftriaxone 2x1g IV 13-Nop 18-Nop 4.30&16 14-Nop 12,2 7,6

Gakin gentamicin 2x80mg IV 13-Nop 18-Nop 4.30&16 13-Nop 15,9 10,7 1,1

cefixime 2x100mg PO 18-Nop 18

86 10/17/2012 10/23/2012 19 L 135/38 jamkesda OF Tibia fibula cefotaxime 2x1g IV 18-Okt 22-Okt 4&16 17-Okt 13.5 17.9 0.9

depok gentamicin 2x80mg IV 18-Okt 22-Okt 4&16 20-Okt 9.9 11.4

cefixime 2x100mg PO 23-Okt 23-Okt 9.6 8.3

87 31/12/2012 09/01/2013 39 L 170/60 tunai OF tibia fibula ceftriaxone 2x1g IV 01-Jan 07-Jan 4&16 36 04-Jan 10,6 5,9

gentamicin 2x80mg IV 01-Jan 07-Jan 4&16 31-Des 13 9,2 0,8

88 18/04/2012 23/04/2012 51 L 170/65 tunai OF left tibia fibula ceftriaxone 2x1g IV 18/4 j17 22-Apr 4&16 36.5 18-Apr 11,2 8,1

ciprofloxacin 2x500mg PO 23-Apr 17-Apr 13,8 15,5 0,8

89 23/05/2012 15/06/2012 31 L 179/68 KJS/SKTN kll OF tibia fibula ceftriaxone 2x1g IV 24-Mei 05-Jun 22&10 36 24-Apr 14.9 12.4

TM DKI tungkai kanan gentamicin 2x80mg IV 24-Mei 05-Jun 22&10 23-Apr 15.6 7.7 0.9

cefixime 2x100mg PO 06-Jun 15-Jun 7&18 29-Mei 12.1 13.4

01-Mei 13.9 5.8 0.6

90 23/02/2012 11/03/2012 22 P 155/45 TM-LD OF Tibia cefotaxime 2x1g IV 01-Mar 04-Mar 22&10 36 02-Mar 12.5 11.9

Depok cefixime 2x100mg PO 05-Mar 11-Mar 27-Feb 13.2 7.7

91 29/03/2012 16/04/2012 25 P 158/50 tunai OF tibia fibula sinistra cefotaxime 2x1g IV 30-Mar 15-Apr 6&18 36 29-Mar 11.1 11.0 0 tgl 2/4

pro debridement cefixime 2x200mg PO 16-Apr Staphilococcus-

epidermidis

92 28/08/2012 31/08/2012 60 L 180/80 TM-LD OF tibia dextra ceftriaxone 1x2g IV 29-Agust 31-Agust 4&16 37 30-Agust 12.1 6.5

Depok post external fixasi gentamicin 2x80mg IV 29-Agust 31-Agust 4&16

Page 89: KUANTITAS DAN KUALITAS PENGGUNAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26448/1/DWI... · uin syarif hidayatullah jakarta kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotika

72

No MRS KRS U JK TB/BB J.bayar Diagnosis Antibiotika Dosis Rute Tgl mulai Tgl stop Jamata Laboratorium

Suhu Tgl Lab Hb leu Cr Kultur

93 12/01/2012 15/01/2012 50 P 155/60 Askes OF distal tibia ceftriaxone 2x1g IV 13-Jan 15-Jan 4&16 36.5 12-Jan 14.2 7.5 0.9

94 08/05/2012 11/05/2012 35 L 165/83 TM-DKI OF distal tibia ceftriaxone 2x1g IV 08-Mei 11-Mei 16&4 36 10-Mei 12.3 12.9

14-Mei 14.8 11.6 0.9

95 24/07/2012 27/07/2012 18 L - askes union OF tibia proximal dx ceftriaxone 3x1g IV 25-Jul 27-Jul 2&10&18 36 -

remove implant luka lama

96 04/01/2012 27/02/2012 40 L 177/77 tunai OF tibia fibula cefxon 2x1g IV 05-Jan 6/1 j4 36 23-Feb 8.8 10.3 tgl 17 jan

gr.IIIB metronidazole 3x500mg PO 05-Jan 20-Jan 4&12&20 25-Feb 9.3 8.7 Klebsiella pneumoniae

fosfomycin 2x2g IV 06-Jan 11-Jan 4&16 18-Feb 9.7 8.7

ceftriaxone 2x1g IV 11/1 j 16 22/1 j4 4&16 10-Feb 0.9 tgl 9 feb

co-amoxiclav 3x625mg PO 22/1 j12 16-Feb 7&12718 08-Feb 13.5 7.7 Klebsiella oxytoca

gentamicin 2x80mg IV 17-Feb 24/2 j4 4&16 09-Jan 9.7 14.2

fosfomycin 2x1g IV 18/2 j16 24/2 j 4 4&16 05-Jan 7.5 8.9

cefixime 2x100mg PO 22-Feb

co-amoxiclav 3x625mg PO 24/2 j17 27/2 j 7 7&12&16

97 14/07/2012 23/07/2012 18 L - tunai OF distal tibia ceftriaxone 3x1g IV 14-Jul 22-Jul 24&8&16 afebris 14-Jul 13.2 19.8 0.9

98 27/03/2012 03/04/2012 22 L 160/60 askes suspect infection post OP ceftriaxone 2x1g IV 28-Mar 02-Apr 10&22 36.1 29-Mar 12.5 7.3 0.7 27-Mar

OF tibia gentamicin 2x80mg IV 28-Mar 02-Apr 10&22 Staphilococcus-

cefixime 2x100mg PO 03-Apr epidermidis

99 01/07/2012 06/07/2012 35 L 160/50 tunai OF Tibia gentamicin 2x80mg IV 02-Jul 06-Jul 10&22 36 02-Jul 13.5 8.7