kristen protestan pasundan

Upload: achmadfaqihuddin

Post on 13-Jul-2015

655 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

AGAMA KRISTEN PROTESTAN PASUNDAN MAKALAH diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia dibimbing oleh: Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. Pandu Hyangsewu, S.Th.I, M.Ag.

disusun oleh: Achmad Faqihuddin Fina Nafisah Hayaty Wildan Nurzein 1000109 1005985 1003457

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi All h swt, Tuhan Sang Maha Pemurah dan Pemilik seluruh alam semesta, yang telah memberikan kita nikmat yang luar biasa

terlimpah ruah, sehingga tidak terhitung jumlahnya, serta masih memberikan kita kesempatan untuk senantiasa beribadah dan mempelajari berbagai ayat-Nya, sehingga dengan itulah kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Studi

Masyarakat Indonesia sebagai hasil observasi Agama Kristen Protestan Pasundan alaw t dan sal m semoga senantiasa tercurah limpahkan, dan selalu menganak sungai kepada jungjunan alam, sang Revolusiner Dunia, Rasulullah SAW, keluarga, para Sahabat, Tabiut Tabiin dan seluruh umatnya sampai akhir zaman yang patuh dan taat kepada ajarannya. Pembuatan makalah ini tidak bisa selesai tanpa adanya bantuan dari banyak pihak. Dan dengan segala kerendahan hati kami ucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua kami, yang senantiasa mendukung kami dan memberikan dorongan berupa materil dan nonmateril serta doa yang tiada hentihentinya. 2. Bapak Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. dan Pandu Hyangsewu, S.Th.I, M.Ag. selaku dosen mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia. 3. Seluruh jajaran dan staf Gereja Kristen Pasundan Bandung. 4. Rekan-rekan serta sahabat yang telah memberikan dorongan serta bantuan yang sangat membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. 5. Dan kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis $JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ i

mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun sebagai bahan masukan untuk penulis dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perluasan khazanah ilmu keagamaan. Amiin

Bandung, Desember 2011

Penyusun

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii BAB I .................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1 C. Tujuan ........................................................................................................ 2 D. Metode Penelitian ....................................................................................... 2 E. Pengolahan Data ......................................................................................... 3 F. Manfaat ...................................................................................................... 3 BAB II................................................................................................................. 4 GAMBARAN UMUM KRISTEN PROTESTAN PASUNDAN .......................... 4 A. Sekilas Kristen Protestan Pasundan............................................................. 4 B. Sejarah Pertumbuhan Gereja Kristen Pasundan ........................................... 6 C. Lembaga-Lembaga Di Bawah Gereja Kristen Pasundan ........................... 10 1. Yayasan Badan Rumah Sakit GKP (YBRS) ..................................... 10

2. Yayasan Badan Pendidikan Kristen GKP (YBPK) ................................. 13 3. 4. 5. Yayasan Badan Sosial Darma Kasih GKP ........................................ 14 Pendidikan Keterampilan Non Formal "BERKAT" .......................... 14 Badan Penelitian dan Pembinaan (BPP) ........................................... 16

BAB III ............................................................................................................. 18 HASIL OBSERVASI ........................................................................................ 18 BAB IV ............................................................................................................. 24 PENUTUP ......................................................................................................... 24 A. Kesimpulan .............................................................................................. 24 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 27 LAMPIRAN DOKUMENTASI OBSERVASI .................................................. 28

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ iii

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan keaneka ragaman. Tidak hanya keanekaragaman suku dan budaya, di dalamnya juga terdapat keanekaragaman agama. Dengan berbagai agama yang ada di Indonesia tentunya sangat rentan sekali terjadi konflik antar ummat beragama. Hal itu sewaktu-waktu bisa saja terjadi bila para pemeluk antar ummat beragama tidak saling menghormati dan tidak toleransi. Untuk menciptakan rasa toleransi tersebut kita perlu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan agama-agama yang berada Indonesia. Banyak sekali orang yang belum mengerti tentang pentingnya mempelajari disiplin ilmu Studi Agama-Agama. Beberapa orang memandang bahwa dalam mendalami disiplin ilmu Studi Agama-Agama haruslah kita tidak

mempelajarinya secara subjektif dan seolah-olah mejelekan agama lain. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya waktu, dalam mempelajari Studi Agama-Agama kita tidak harus menjadi seorang yang netral bahkan seorang yang tidak beragama, akan tetapi kita tetap pada keyakinan yang kita anut. Adapun dalam mempelajari agama-agama di Indonesia salah satunya dilakukan dengan cara observasi. Dengan observasi inilah kita bisa menadapatrkan informasi yang berkaitan dengan agama lain. Adapun dalam kesempatan ini kami mendapat tugas observasi di Gereja Kristen Pasundan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana wawasan ketuhanan dalam Kristen Protestan Pasundan? 2. Bagaimana posisi tokoh agama (penghubung dengan Tuhan)? 3. Bagaimana posisi manusia di bumi menurut ajaran agama Kristen Protestan Pasundan? 4. Upacara suci apa saja yang dilakukan pemeluk agama Kristen Protestan Pasundan? 5. Bagaimana kondisi manusia setelah meninggal menurut agama Kristen Protestan Pasundan?

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 1

6. Bagaimana akhir kehidupan manusia, dan juga kehidupan setelahnya? 7. Bagaimana konsep penyebaran, dan caramasuk kedalam ajaran Kristen Protestan Pasundan?

C. Tujuan 1. Mengetahui bagaimana wawasan ketuhanan dalam Kristen Protestan Pasundan? 2. Mengetahui bagaimana posisi agama (penghubung dengan Tuhan)? 3. Mengetahui posisi manusia di bumi menurut ajaran Kristen Protestan Pasundan? 4. Mengetahui upacara suci apa saja yang dilakukan pemeluk Kristen Protestan Pasundan? 5. Mengetahui bagaimana kondisi manusia setelah meninggal menurut Kristen Protestan Pasundan? 6. Mengetahui bagaimana akhir kehidupan manusia, dan juga kehidupan setelahnya? 7. Mengetahui bagaimana konsep penyebaran, dan cara masuk kedalam ajaran Kristen Protestan Pasundan?

D. Metode Penelitian Metode yang kami gunakan dalam menyelesaikan makalah ini yaitu: 1. Wawancara Kami melakukan wawancara kepada tokoh agama Kristen Protestan Pasundan, dengan mengadakan kunjungan ke Gereja Kristen Pasundan, pada hari Jumat, 11 November 2011.

2. Kajian pustaka Untuk menguatkan pendapat dari narasumber, kami mengadakan kajian pustaka dari berbagai buku dan literatur yang membahas tentang agama Kristen, khususnya agama Kristen Protestan Pasundan.

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 2

E. Pengolahan Data Data yang kami dapatkan masih dalam bentuk yang mentah sehingga dibutuhkan kajian yang lebih lanjut. Data yang kami dapatkan, kami olah kembali sehingga menjadi data yang lebih mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh orang lain. Teknik analisis data yang digunakan oleh kami adalah mengolah data dengan fakta yang ada dari hasil wawancara yang kami lakukan. F. Manfaat Kami berharap dengan adanya observasi ini akan membuat kita menjadi masyarakat Indonesia yang memiliki nilai toleransi yang proposional, sehingga dapat menimbulkan rasa peduli dengan sesamanya, sehingga akan tercipta kedamaian dan masyarakat Indonesia akan bersatu, tidak akan terpecah belah walaupun banyak perbedaan didalamnya. Sebagaimana dalam semboyan kita, Bhineka Tunggal Ika, berbeda- beda tetapi tetap satu jua.

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 3

BAB II GAMBARAN UMUM KRISTEN PROTESTAN PASUNDAN

Berbicara mengenai Kristen Protestan Pasundan tidak akan terlepa dari yang namanya Gereja Kristen Pasundan. Karena gereja sendiri berarti kumpulan dari orang-orang atau jamaah yang menganut agama Kristen. Sejak terjadinya perpecahan dalam tubuh agama Kristen, yaitu menjadi Kristen Katolik dan Kristen Protetan, Gereja Kristen Protestan tidak lagi berada dibawah naungan Gereja Roma. Salah satunya adalah Gereja Kristen Pasundan, karena Gereja Kristen Pasundan termasuk dalam Kristen Protestan. A. Sekilas Kristen Protestan Pasundan Adapun sekilas mengenai Gereja Kristen Pasundan yaitu : Badan Hukum berdasarkan Keputusan Pemerintah No. 15 Tanggal 08 April 1936. Lembaran Negara No. 176 Tanggal 17 April 1936 : Surat Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat. Departemen Agama No. Dd/P/VII/72/807/70 Tanggal 30 Oktober 1970 : dan Surat Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan. Departemen Agama No. 9 Tahun 1988 Tanggal 27 Januari 1988. Presbyterial Sinodal. Jl. Dewi Sartika 119 Bandung 40252 Telp:022 5208723 Fax: 022 5205698 5 Klasis. 58 Jemaat dan 18 Pos Kebaktian. Antara lain: 1. Jemaat-jemaat di KLASIS GKP Wilayah PRIANGAN : Awiligar, Bandung,Cicalengka Cimahi, Ciwidey, Dayeuhkolot, Garut, Kalaksanaan, Katapang, Lembang, Sumedang, Pangalengan, Tasikmalaya dan Ujungberung. Pos-pos Kebaktian : Cinunuk, Langensari, Jamburaya, Ganjartemu, Cisewu, Cipatat, Parakanmuncang, Pangandaran, Cinyenang. 2. Jemaat-jemaat di KLASIS Wilayah BOGOR : Bogor, Ciranjang, Cianjur, Cikembar, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, Sindang Jaya, Pacet dan Palalangon. Pos-pos Kebaktian : Margamulya. 3. Jemaat-jemaat di KLASIS Wilayah JAKARTA : Cawang, Cakung, Cibubur, Jatinegara, Kramat, Kampung Tengah, Rangkasbitung, Tanah Tinggi,

Kedudukan Hukum:

Struktur Organisasi: Kantor Sinode:

Jumlah Klasis/Jemaat Dan Pos Kebaktian:

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 4

Tanjung Barat, Tangerang dan Tanjung Priok. Pos-pos Kebaktian : Teluk Lada, Bumi Maja Wiratama. 4. Jemaat-jemaat di KLASIS Wilayah PURWAKARTA : Bekasi, Bojongsari, Cikampek, Cimuning, Jatiasih, Jatiranggon, Kampung Sawah, Karawang, Cikarang, Teluk Jambe, Sadang, Seroja, Purwakarta dan Sukamandi. Pos-pos Kebaktian : Kampung Teko, Pebayuran, Cigelam, Setu, Jatiluhur. 5. Jemaat-jemaat di KLASIS Wilayah CIREBON : Bethesda, Cirebon, Cideres, Cigugur, Haurgeulis, Juntikebon, Kadipaten dan Tamiyang. Pos-pos Kebaktian : Kencana Girang, Panguragan. Jumlah Anggota + 30.000 Jiwa Jemaat: 83 Orang, terdiri dari: Jumlah Pendeta GKP: 1. Pendeta Jemaat: 57 Orang 2. Pendeta Bidang Khusus: 13 Orang 3. Pendeta Emeritus: 13 Orang

Jumlah Vikaris: 5 Orang y Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah Jawa Barat (PGIW-JABAR) y Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah DKI Jakarta Keanggotaan di y Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah Banten (PGIW-Banten) Lembaga Oikumenis: y Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) y Christian Conference of Asia (CCA) y World Alliance of Reformed Churches (WARC), dan y World Council of Churches (WCC).y y y y

Mitra Gereja:

Basel Mission 21 (Swiss) www.mission-21.org Nederlandse Hervormde Kerk (Belanda) GKI Jabar. www.gki.or.id The Presbyterian Church of the Republic of Korea (PROK)

Tabel 1.1 Selayang Pandang GKP, sumber : http://www.gkp.or.id/

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 5

B. Sejarah Pertumbuhan Gereja Kristen Pasundan Kronologis Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Gereja Kristen Pasundan (GKP) adalah : SEJARAH Lembaga Pekabaran Injil Genootschap voor Inen Uitwendige Zending te Batavia (GIUZ) didirikan di Jakarta oleh beberapa orang Eropa dan beberapa Lembaga Pekabaran Injil. Lembaga ini bekerjasama antara lain dengan Lembaga Pekabaran Injil Zendeling Werkman di Negeri Belanda. Diantara tokoh-tokoh pendiri GIUZ adalah Mr.F.L.Anthing dan Pdt.E.W.King. Mr.F.L.Anthing adalah orang pertama yang melakukan Tahun 1851 Pekabaran Injil kepada penduduk asli di Jawa Barat, dengan prinsip kerja: "Mengabarkan Injil oleh Penginjil Bumiputra". Dikemudian hari Mr.F.L.Anthing berhasil mendirikan Pos-pos Pekabaran Injil di Jakarta dan sekitarnya, yang seringkali disebut sebagai "Jemaat-jemaat Anthing", antara lain: Kampung Sawah, Pondok Melati, Gunung Putri, Cigelam, Cikuya (Banten), Tanah Tinggi, Cakung dan Ciater (dekat Serpong) Zendeling Aolf Muhinickel dikirim oleh Zendeling Werkman ke Jakarta dan ditampung oleh GIUZ. Beliau bekerja di Cikuya, Tahun 1854 Banten tahun 1854-1859 sebagai Guru Sekolah Swasta dan diberi keleluasaan untuk mengabarkan Injil kepada penduduk pribumi. Dua orang pribumi dari daerah Cikuya, yakni Minggu dan Sarma menerima Baptisan Kudus oleh Pdt.Bierhans di Jakarta. Pelayanan Baptisan Kudus dilakukan di Jakarta karena 11 Juli 1855 Muhinickel tidak mempunyai wewenang untuk melakukan pelayanan tersebut. (Dikemudian hari, GKP meresmikan dan memperingati Tanggal 11 Juli sebagai Hari Pekabaran Injil GKP) Delapan orang lagi penduduk pribumi Cikuya-Banten menerima 07 Mei 1856 pelayanan Baptisan Kudus. Lembaga Pekabaran Injil Nederlandsche Zendelings Vereeniging (NZV) mulai mengirimkan para Zendelingnya ke Jawa Barat. Tahun 1862 (NZV didirikan di Rotterdam tanggal 2 Desember 1858 oleh orang-orang dari Gereja Hervormd) Rombongan Zendeling NZV yang pertama yakni C.J.Albers, D.J.v.d.Linden dan G.J.Grashuis tiba di Jakarta. Mereka 05 Januari melanjutkan perjalanan ke Bandung bulan Maret 1863. Tetapi 1863 mereka harus menunggu 2 tahun baru kemudian memperoleh ijin kerja dari Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Belanda saat itu. Karena belum memperoleh ijin kerja, Zendeling D.J.v.d. Linden pindah ke Cirebon, sedangkan Zendeling C.J.Albers pindah ke Tahun 1863 Cianjur dan mulai melakukan Pekabaran Injil didaerah itu. Sementara Pdt.E.W.King mendirikan Jemaat Rehoboth di WAKTU

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 6

Jatinegara-Jakarta. 26 Desember Dua orang (suami-isteri) penduduk pribumi, yakni Ismail dan 1863 Murti dibaptiskan di Cianjur. Tahun 1864 Zendeling A.Dijkstra mulai bekerja di Cirebon. Dua orang penduduk pribumi dan satu keluarga keturunan Cina di Cirebon menerima pelayanan Baptisan Kudus oleh Dijkstra. Sementara pada tahun itu S. Coolsma mulai mengabarkan Injik di Tahun 1868 Bogor. (sampai dengan tahun 1883 tercatat ada 4 orang penduduk pribumi dan 2 orang keturunan Cina yang beragama Kristen di Bogor) A. Geedink mulai mengabarkan Injil di Bandung. (sampai dengan Tahun 1870 tahun 1877 tercatat ada: 25 Orang Kristen di Bandung) P.N.Gijsman mulai mengabarkan Injil di Sukabumi. (sampai Tahun 1872 dengan tahun 1883 tercatat ada: 25 Orang Kristen di Sukabumi) Zendeling J.Verhoeven mulai bekerja di Majalengka dan Tahun 1876 sekitarnya. Seminari Theologia Depok didirikan (Cikal-bakal dari STT Jakarta). Sekolah ini dimanfaatkan oleh para Zendeling NZV Tahun 1878 untuk mempersiapkan orang-orang pribumi untuk membantu mereka mengabarkan Injil. Alkitab Perjanjian Baru terjemahan dalam bahasa Sunda Tahun 1879 diterbitkan. Dua orang wanita pribumi di Majalengka dibaptiskan. Zendeling Tahun 1882 Verhoeven pindah ke Cideres-dekat Majalengka. Tahun 1883 Tujuh orang pribumi di Cideres menerima Baptisan Kudus. Jemaat di Cikuya-Banten yang dibina Mr.F.L.Anthing dan "Jemaat-jemaat Anthing" lainnya serta jemaat peninggalan pelayanan Pdt.E.W.King dimasukkan dalam lingkup pelayanan Tahun 1885 NZV. Sejak tahun ini pelayanan Pekabaran Injil dikalangan masyarakat di Jawa Barat dilakukan oleh NZV dibantu oleh para Penginjil pribumi. S. Van Eendenburg mendirikan Desa Kristen Pangharapan di Cikembar-sukabumi. Kebijaksanaan ini dilakukan karena kehidupan orang-orang Kristen pribumi pada waktu itu sangat Tahun 1886 berat, karena dipencilkan oleh masyarakat. (Dikemudian hari J. Verhoeven mendirikan juga Desa Kristen Palalangon di Ciranjang-Cianjur 1902, dan A. Vermeer mendirikan Desa Kristen Tamiyang didaerah Cirebon) Alkitab lengkap dalam bahasa Sunda hasil terjemahan Zendeling S. Coolsma diterbitkan. Beliau memperoleh tugas itu dari Tahun 1891 Lembaga Alkitab Belanda dan dikerjakan dengan bantuan beberapa orang Penginjil pribumi. Dilapangan pekerjaan NZV diwilayah Jawa bagian Barat terdapat Tahun 1899 11 Persekutuan umat Kristen dengan jumlah anggota: 677 Jiwa. Tahun 1908 Di Jawa Barat terdapat: 26 Sekolah yang didirikan oleh atau

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 7

mempunyai hubungan dengan NZV dengan jumlah murid: 1.700 orang. Kehadiran sekolah-sekolah itu dari sejak semula merupakan bagian kegiatan NZV. Rumah Sakit Immanuel didirikan di Bandung. (Kemudian hari, menyusul Rumah-rumah Sakit ditempat lain seperti Cibadak dan Purwakarta) Sejak semula, para Missionaris terdorong untuk Tahun 1910 memberi pelayanan medis kepada Masyarakat di Jawa bagian Barat. Tercatat: 24 Jemaat Kristen yang dilayani oleh NZV yang Tahun 1915 tersebar di Karesidenan Jawa Barat dengan jumlah anggota: 2956 jiwa. Tata Gereja yang diberi nama Atoeran Perkoempoelan Orang Kristen di Pasoendan disahkan dalam konperensi para Zendeling Tahun 1917 NZV di Jawa Barat. Pdt. Titus ditahbiskan menjadi Pendeta pribumi pertama dalam Tahun 1918 rangka kegiatan NZV. Sebelumnya beliau adalah seorang Penginjil. Wilayah pelayanan NZV di Jawa bagian Barat terdapat: 5.497 Tahun 1932 orang Kristen Pribumi dan keturunan Cina. Dr.H.Kraemer seorang utusan Lembaga Alkitab Belanda (Nederlands Bijbelgenootschap) sesudah meninjau Jawa Barat menganjurkan agar Jemaat-jemaat di Tanah Pasundan Tahun 1933 dipersatukan menjadi sebuah Gereja yang mandiri terlepas dari pemeliharaan sehari-hari oleh NZV. Gereja Kristen Pasundan menjadi gereja yang berdiri sendiri. Dr. N.A.C Slotemaker de Bruine, konsul Zending yang bertindak mewakili pimpinan NZV dinegeri Belanda dalam suatu upacara di Gedung Gereja Jemaat Bandung membacakan piagam RABU, 14 penyerahan sekaligus melantik RAD AGENG (Majelis Besar) NOPEMBER sebagai badan pimpinan semua jemaat Kristen di Jawa Barat. 1934 Pada hari itu juga, diadakan Sidang pertama Rad Ageng terpilih sebagai Ketua Pengurus Harian Rad Ageng ialah Zendeling J.Iken dari NZV, Penulis D. Abednego dan Tan Goan Tjong sebagai Bendahara. Sesudah menjadi Gereja yang mandiri, yang bernama Gereja Tahun 1934 Kristen Pasundan (GKP), maka ditahbiskan sejumlah Guru Injil Pribumi menjadi Pendeta. GKP yang pada waktu itu disebut de Christelijke kerk van West Tahun 1936 Java disahkan menjadi Gereja dengan status Badan Hukum. Berdiri Gereja Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee (sekarang dikenal sebagai Gereja Kristen Indonesia -GKI- Jawa Barat. Dimulai di Cirebon tahun 1863 dan kemudian dibanyak jemaat. JemaatTahun 1938 jemaat Pasundan merupakan jemaat campuran orang-orang Sunda, Cina dan suku-suku lainnya. Mulai tahun 1930 berangsurangsur jemaat-jemaat keturunan Cina berdiri disamping jemaat$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 8

jemaat Pasundan, tetapi masih tetap tergabung dalam GKP ketika dinyatakan berdiri sendiri tahun 1934). Di Jawa Barat tercatat: 36 Sekolah Dasar dengan jumlah murid: 3.866 orang. 14 Hollandsh Inlandsche School (HIS), 1 Hollandsch Chineese School, 1 Meer Uitgebreid Leger Onderwijs (MULO) dan 1 Sekolah Guru yang didirikan atau yang ada hubungannya dengan NZV Kepemimpinan GKP mulai dipegang sepenuhnya oleh orangorang pribumi (Bumiputra) karena dalam masa pendudukan Jepang para Zendeling Belanda tidak lagi dapat melakukan kegiatannya. Pengurus Harian Rad Ageng saat itu, terdiri: Ketua Pdt. Aniroen, J.Elia sebagai Sekretaris, Martinus Abednego sebagai Bendahara dan Pdt. Kasdo Tjokrosiswondo sebagai anggota.

Tahun 1942

Pada tahun ini pula NZV menyerahkan pekerjaan pelayanan dan semua harta milik seperti: Sekolah-sekolah dan Rumah-rumah sakit kepada GKP. Pada masa transisi setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), dalam keberadaan RI yang masih muda usia, terjadi pengacauan terhadap jemaat-jemaat GKP, antara lain: di Cigelam, Gunung Putri dan Kampung Sawah. Banyak anggota jemaat yang terpaksa mengungsi atau pindah ke tempat-tempat Tahun 1945- lainnya. 1949 Dalam masa itu, Pdt. J.v.d.Weg yang sudah dibebaskan dari Kamp tawanan tentara Jepang pergi kembali ke Juntikebon, dimana sebelum pendudukan tentara Jepang ia sudah bekerja disana. Setibanya di Juntikebon, beliau malah dibunuh oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kedudukan Pengurus Harian Darurat GKP dipindahkan ke Garut Tahun 1946- sehubungan dengan gencarnya pertempuran antara Pasukan RI 1947 dengan pasukan Belanda di Bandung yang menyebabkan pengungsian besar-besaran pada penduduk kota itu. GKP ikut mengambil bagian dalam upaya pembentukan Dewan Permusyawaratan Gereja-gereja di Jawa (DPG) yang diadakan di Mei 1946 Yogjakarta. DPG merupakan wadah oikumenis 6 gereja di Pulau Jawa. Persidangan VIII Rad Ageng di Bandung memutuskan istilah Rad Ageng diubah menjadi SINODE, dan istilah pengurus harian diubah menjadi Badan Pekerja sehingga nama lengkap pengurus Tahun 1950 hariannya menjadi Badan Pekerja Sinode GKP. GKP juga mengambil bagian dalam Konferensi pembentukan dan menjadi anggota Gereja-gereja di Indonesia (DGI), yang kini $JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 9

Tahun 1951

Tahun 1953 Tahun 1956

Tahun 1959

Tahun 1961 Tahun 1967 Tahun 1968 Tahun 1970 Tahun 1990 Tahun 1999 Tahun 2002

dikenal dengan nama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). NZV diintegrasikan ke dalam Nederlandse Hervormde Kerk (Gereja Hervormd Belanda). Sejak itu GKP berhubungan dengan NHK melalui Dewan Pekabaran Injil NHK di Oegstgeest, negeri Belanda. Pada pemberontakan DI/TII, beberapa jemaat GKP di pedesaan mengalami gangguan dan yang paling parah dialami oleh jemaat di Tamiyang, dimana Pdt. Usman Sarin ditembak mati oleh gerombolan pengacau. Harta milik GKP selama bekerja di Jawa bagian Barat (Gedung Gereja, Rumah Sakit, bangunan sekolah dan lainnya) dihibahkan kepada GKP dan GKI-Jawa Barat. Sidang Sinode X GKP di Bandung mensahkan Tata Gereja GKP sebagai pengganti Tata Gereja yang diadakan sejak tahun 1934. GKP menjadi anggota Dewan gereja-gereja di Asia Timur (East Asian Christian Conference, yang dikemudian hari berubah menjadi Christian Conference of Asia). Pada tahun tersebut GKP tercatat ada: 32 Jemaat, dengan: 9.127 jiwa. GKP menjadi anggota Dewan gereja-gereja sedunia (World Council of Churches) GKP menjalin hubungan kerjasama dengan Presbyterian Church of New Zealand. GKP memulai hubungan kerjasama dengan Basel Mission, Swiss. GKP menjadi anggota Aliansi sedunia Gereja-gereja Reformasi (World Alliance of Reformed Churches - WARC) Dalam lingkungan GKP terdapat 45 jemaat dan 35 Pos Kebaktian yang tersebar di Propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. GKP menetapkan pelayanannya sebaga dasawarsa menuju kepada kemandirian gereja. Jemaat-jemaat GKP berjumlah 50 jemaat, 30 Pos Kebaktian yang tersebar di Propinsi Jawa Barat, Propinsi Banten dan DKI Jakarta.

Tabel 1.2 Sejarah pertumbuhan GKP, sumber : http://www.gkp.or.id/ C. Lembaga-Lembaga Di Bawah Gereja Kristen Pasundan1 Dalam mengembangkan sumber daya jamaah dan kepercayaanya, Gereja membentuk berbagai yayasan dan badan, yaitu : 1. Yayasan Badan Rumah Sakit GKP (YBRS)

1

sumber : http://www.gkp.or.id/

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 10

Yayasan Badan Rumah Sakit GKP adalah bagian dari pelayanan GKP untuk menyatakan visi dan misinya dalam bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. YBRS GKP saat ini memiliki unit unit pelayanan sebagai berikut : a. Rumah Sakit Immanuel Bandung Rumah sakit Immanuel didirikan dan berfungsi sebagai rumah sakit pada tanggal 23 September 1910, sejak tahun 1922 pindah dari jalan Kebonjati 108 ke Jln. Kopo 161 dimana sekarang berada, sesungguhnya merupakan kelanjutan dan pengembangan dari pelayanan kesehatan yang dirintis dan dilaksanakan oleh Pdt. B. Alkema, sekitar abad 19 tergugah hatinya menyaksikan begitu banyak warga masyarakat dari berbagai pelosok yang "tetirah" ke Kota Bandung dan bagaimana cara mereka mencari pengobatan dan kesembuhan akibat sakit mereka. Peduli dan prihatin atas kenyataan itu maka didirikan sebuah pondok bambu untuk memberikan pengobatan dan perawatan bagi mereka yang membutuhkan. Immanuel mempunyai arti "Tuhan Beserta Kita". Pengembangan fasilitas dan peningkatan mutu pelayanan terus

dilaksanakan Rumah Sakit Immanuel, yang melewati berbagai tahapan jaman dengan tantangan dan peluang yang menyertainya. Letak RS Immanuel yang strategi ditunjang dengan sarana dan mutu pelayanan yang baik dari karyawan RS. Immanuel menjadikan RS Immanuel menjadi rumah sakit yang terkemuka yang diakui oleh Nasional dan Internasional. Beberapa prestasi yang diraih oleh RS Immanuel di antaranya: Pemenang pertama kelompok Kls A/B Tk. Propinsi RS Sayang Bayi; Pemenang Pertama Penampilan Kerja RS Pendidikan Swasta Tingkat Propinsi Jawa Barat; Penampilan Kinerja terbaik ketiga RS Umum A/B pendidikan tingkat Nasional; Tahun 2001 RS Swasta Pertama yang telah diakreditasi dengan status akreditasi penuh tingkat lanjut. Sertifikat ini diberikan sebagai

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 11

pengakuan bahwa Rumah Sakit telah memenuhi standar pelayanan rumah sakit.; Tahun 2002, RS Swasta pertama yang statusnya telah berubah menjadi RS Utama Pendidikan semula statusnya RS Umum Swasta; meraih sertifikat ISO 9001-2002. Falsafah, lambang RS. Immanuel, Visi dan Misi, Prinsip-prinsip Kinerja Prima. "Buah Kasih adalah Pelayanan". RS. Immanuel mempunyai semboyan Heman Geten Kapapancen yang diambil dari Bahasa Sunda yang mempunyai arti: "Kasih-Peduli-Hormat" Visi RS. Immanuel: "RS Immanuel menjadi rumah sakit pendidikan yang terkemuka dan terpandang secara Nasional maupun Internasional yang memberikan pelayanan kesehatan bermutu, menghasilkan tenaga profesional yang handal, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berdasar kasih dan keteladanan Yesus Kristus." Misi RS. Immanuel (1) Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna. (2) Mendidik dan mengembangkan tenaga profesional kesehatan yang handal. (3) Melakukan penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan. RS Immanuel mempunyai posisi bangunan yang terbagi atas dua bagian dalam satu atap, yaitu Pusat Medik dan Pusat Diagnostik. Pusat Medik mempunyai letak muka depan bangunan berlokasi di Jl. Kopo 161 Bandung yang dikembangkan menuju pusat pendidikan dan latihan profesi dalam pelayanannya. Sedangakan untuk pusat Diagnostik mempunyai letak muka depan bangunannya berlokasi di Jl. Peta Bandung yang menekankan pada faktor keunggulan pelayanan medis.

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 12

Pada tanggal 10 Agustus 2001, telah diresmikan Laboratorium Ketrampilan Klinik sebagai sarana pendidikan, penelitian dan pengembangan tenaga dokter yang profesional dibidangnya, merupan hasil kerja sama dengan FK Universitas Kristen Maranatha Bandung. Selain itu RS Immanuel saat ini telah mempunyai Compounding Room, yaitu Unit baru dan pertama di Jawa Barat, untuk pembuatan parenteral nutrisi yang dilengkapi dengan Automix Compounder yaitu alat untuk mencampur cairan infus secara aseptik dengan sistem komputerisasi. Unit Rawat Inap Rumah Sakit Immanuel terdiri dari 383 tempat tidur, didukung oleh kondisi lingkungan yang asri dengan taman-taman yang indah, area parkir yang luas, ruang perawatan yang bersih, nyaman serta tenaga medis, paramedis dan administrasi yang profesional. Ruang Rawat Inap terdiri dari: VVIP, VIP, Kelas I, II dan III, ICU, NICU, Ruang Stroke Unit dan Hemodialisa. Unit Rawat Jalan, terdiri dari: Poliklinik spesialis, sub spesialis dan umum, yang dibuka pagi dan sore hari Medical check up, One day surgery, One day care, Klinik kesejahteraan keluarga, Home care, Radiologi, Ultrasonografi, Fisiologi Klinis, Endoscopi, Rehabilitasi Medik, Laboratorium, Konsultasi Gizi, dan Farmasi. b. Rumah Sakit Bayukarta Karawang c. Rumah Sakit Ridogalih - Sukabumi d. Balai Pengobatan Silih Asih - Sumedang e. Sekolah Tinggi Keperawatan "Immanuel" Bandung. 2. Yayasan Badan Pendidikan Kristen GKP (YBPK) Yayasan Badan Pendidikan Kristen "Pasundan" GKP adalah bagian dari pelayanan GKP untuk menyatakan visi dan misinya dalam bentuk pelayanan

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 13

pendidikan kepada masyarakat umum. YBRS GKP saat ini memiliki unit unit pelayanan sebagai berikut : a. b. c. d. e. Taman Kanak Kanak Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Universitas Kristen Maranatha (bekerjasama dengan Yayasan BPK Penabur)

3. Yayasan Badan Sosial Darma Kasih GKP Visi Menjadi Yayasan Yang Mampu Membantu Mengatasi Persoalan-Persoalan Sosial Di Lingkungan Gereja Kristen Pasundan Dan Masyarakat. Misi 1. Mendirikan dan menyelenggarakan panti-panti pelayanan anak, jompo, anak cacat, anak nakal dan lain-lain. 2. Memberikan bantuan biaya pendidikan kepada warga gereja yang kurang mampu dan berprestasi. 3. Berpartisipasi dalam program-program kemanusiaan. 4. Mendukung dalam pelaksanaan program gerejawi bersama-sama warga jemaat dan lembaga gereja lainnya dalam pelaksanaan program kegiatan sosial. 5. Membantu lembaga gereja untuk mengembangkan pelayanan melalui dukungan pengadaan, sarana dan prasarana.

Pokok-Pokok Program 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pelayanan panti asuhan untuk anak-anak. 2. Mempersiapkan pengadaan pelayanan panti jompo. 3. Kepeduliaan terhadap pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS. 4. Menghimpun dan menyalurkan bantuan dana pendidikan. 5. Membangun kerjasama dengan lembaga/pihak-pihak terkait dalam penanggulangan bencana alam. 6. Membantu pelayanan kesehatan di panti asuhan dan masyarakat sekitar. 7. Memiliki sumber dana yang tetap.

4. Pendidikan Keterampilan Non Formal "BERKAT"

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 14

A. Latar Belakang PKNF Berkat merupakan lembaga pendidikan non formal yang didirikan atas prakarsa GKP dan mendapat dukungan penuh dari Bassel Mission Swiss yang kini berubah menjadi Mission 21. Lembaga Pendidikan PKNF Berkat didirikan sebagai salah satu wujud bidang pelayanan GKP khususnya pada seluruh jemaat GKP dan umumnya pada umat kristiani. Bentuk pelayanan itu dimanifestasikan dengan cara memberikan bantuan pendidikan keterampilan (vokasional) bagi putra-putri jemaat yang

membutuhkan, dengan harapan setelah menyelesaikan pendidikan ini mereka dapat bekal yang memadai untuk bekerja maupun berwiraswasta. Lembaga ini didirikan pada tahun 1988 yang lalu dengan lokasi di Jatinegara, Jakarta. Pada bulan Oktober 2000 lokasi PKNF Berkat dipindahkan dari Jakarta ke Cimahi tepatnya di Jl. Gatot Subroto no. 24 Cimahi dengan maksud untuk lebih mendekatkan lokasi pada jemaat-jemaat yang membutuhkan. Hingga saat ini telah meluluskan 15 angkatan.

B. Program Pendidikan Vocasional Sesuai dengan tujuan pendidikan Non Formal Berkat Elektronik GKP yaitu untuk membantu jemaat yang ingin memiliki keterampilan di bidang elektronik tersebut hingga dapat berwirausaha atau bekerja sebagai teknisi di bidang jasa reparasi dan servis elektronik maupun bekerja di perusahaan.

Program Pendidikan Keterampilan yang diselenggarakan ialah: 1. Teknik Elektronika untuk menjadi teknisi TV, radio cassette, Tape Recorder dan Amplifier. 2. Teknik Pendingin untuk menjadi teknisi Frezer, AC ruangan dan AC mobil. $JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 15

3. Teknik Instalasi Listrik untuk menjadi Instalir Listrik Perumahan. 4. Hardware Komputer, Teknik Digital dan Microprosesor. Selain itu untuk melengkapi kemandirian dan wawasan siswa lulusan, mereka diberi pelajaran kewirausahaan dan etika sebagai nilai tambah kapabilitas siswa lulusan. Keempat bidang keterampilan tersebut diberikan secara pararel kepada para peserta, dengan demikian lulusan dari program pendidikan keterampilan Berkat Elektronik mempunyai kualifikasi lengkap yaitu sebagai: 1. Teknisi TV, Radio Cassete, Tape Recorder dan Amplifier 2. Teknisi Mesin Pendingin 3. Instalir Listrik 4. Teknisi Komputer

5. Badan Penelitian dan Pembinaan (BPP) Visi Menjadi Badan Yang Bermutu, Relevan Dan Terus Bertumbuh Misi : Memperlengkapi segenap bagian GKP supaya dapat melaksanakan tri tugas panggilan gereja dengan mengembangkan wawasan ke-GKP-an, Oikumenis dan Kemasyarakatan/Kebangsaan dan dalam kemandirian teologi, daya dan dana . Program Kerja Badan Penelitian dan Pembinaan GKP 2011-2012 Yang Berkaitan dengan Jemaat / Klasis GKP : 1. Pembuatan Materi Standar Pembinaan Majelis Jemaat 2. Pengembangan Pelayanan Kebaktian Minggu 3. Pembinaan MJ GKP (pembinaan pemahaman dan TOT) 4. Dokumentasi Arsip Publikasi Perpustakaan ( DAPP). 5. Inventarisasi dan Koordinasi Kegiatan pembinaan dan penelitian di Jemaat-jemaat; Klasis; Komisi2 Sinode; Badan pelayanan :

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 16

6. Kompilasi materi teologi produk GKP (Konvensi, hasil Seminar, lokakarya, dll.) 7. Penyusunan data base SDM GKP 8. Kelompok diskusi (Pilot Projeck : Wilayah Priangan - Bandung) 9. Rumah Pembinaan GKP 10. Pembinaan Leadership Pemuda (pelatihan kader kepemimpinan pemuda) 11. Pelatihan Penelitian 12. Pelatihan/Pembinaan untuk badan pelayanan GKP

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 17

BAB III HASIL OBSERVASI

Pada kesempatan observasi yang kami laksanakan pada hari Jumat, 11 November 2011, kami (kelompok 9) mencari informasi mengenai agama Kristen Protestan Pasundan di salah satu Gereja yang bertempat di Jl. Kebon Jati No. 1, Bandung. Adapun rencana awal narasumber yang akan kami wawancarai adalah Pdt. Bayu, akan tetapi karena berbagai lain hal, beliau tidak bisa hadir sebagai narasumber. Sehingga kami mewawancarai narasumber pengganti. Beliau adalah Pdt. Pdt. Aam Ramelan Sairoen, STh, M.Min, salah satu pendeta tetap di Gereja Kristen Pasundan. Adapun data yang kami dapatkan sebagai berikut.No Pertanyaan Jawaban Indonesia adalah salah satu Negara yang masyarakatnya religious, dalam artian

mayoritas mereka mempunyai kepercayaan, dan kepercayaan itu terus berkembang dari animisme, dinamisme, dan seterusnya,

hingga sekarang. Pada awalnya Kristen berpusat pada satu titik, yaitu di Gereja Katolik(umum), akan tetapi sekitar tahun 1100, Bagaimana kronologis adanya 1. Kristen Protestan Pasundan di Indonesia? terjadi skisma gereja, sehingga

menghasilkan cabang, ada yang berpusat di Timur (Protestan), ada yang Roma Katolik. Agama Protestan adalah perpecahan dari agama Roma Katolik karena faktor ekonomi, politis, nasionalisme, paham individualism renaisans dan keprihatinan yang semakin meningkat terhadap penyalahgunaan

wewenang Gereja. Namun hal-hal itu tidak menutup kenyataan bahwa penyebabnya

yang mendasar bersifat keagamaan, yaitu perbedaan pendapat antara agama Roma Katolik dan Agama Protestan Kristen pada awal mulanya berkembang pesat di Eropa,

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 18

Portugis, Belanda, sehingga terus menyebar hingga ke wilayah Indonesia. Gereja Kristen Pasundan menjadi gereja yang berdiri sendiri. Dr. N.A.C Slotemaker de Bruine, konsul Zending yang bertindak mewakili pimpinan NZV dinegeri Belanda, pada tahun 1934. Pada awalnya Gereja Jawa Barat itu terbagi menjadi dua bagian, satu bagian dikuasai oleh pemerintah ( orang belanda), dan bagaian satu lagi oleh (seperti menghasilkan persekutuantatar Gereja

persekutuan pasundan).Sehingga

Kesukuan, seperti,GKJ, dll. Dan terus berkembang hingga sekarang Jemaat-jemaat GKP berjumlah 50 jemaat, 30 Pos Kebaktian yang tersebar di Propinsi Jawa Barat, Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Dalam ajaran Kristen Protestan Pasundan menganut/ mempercayai Tuhan yang Esa, atau tuhan yang satu. Sebagaimana yang telah tercantum dalam kitab ulangan/ Ia

keluaran. Tuhan itu Maha Kuasa,

berkarya sebagai pencipta= asal segala Bagaimana konsepsi ketuhanan 2. menurut agama Kristen Protestan Pasundan? sesuatu. Kemudian Tuhan menyapa manusia, sebagai penyelamat, dan inilah yang

dimaksud dengan Tuhan Anak atau yang disebut Yesus. Dan Allah itu hadir menyapa untuk menyemangati dalam ruh, dan inilah yang disebut dengan Roh Kudus. Roh Kudus menuntun umatKristiani agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Roh Kudus juga merupakan penghubung antara umat Kristiani dengan Allah.

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 19

Trinitas adalah doktrin Iman Kristen yang mengakui Satu Allah Yang Esa, namun hadir dalam Tiga Pribadi: Allah Bapadan Allah Putra dan Allah Roh Kudus, di mana ketiganya merupakan satu kesatuan.

Phresbiterial

Sinodal

yang

mana

tidak

memiliki hubungan secara struktual dengan 3. Sistem dalam Kristen Protestan Pasundan gereja Roma. Akan tetapi kedudukan gereja tertinggi ada di tangan majelis perwakilan gereja.

Dalam Kristen Protestan Pasundan, tokoh agama yang berperan adalah Pendeta.

Pendeta menjadi sentral pemimpin dalam Kristen Protestan Pasundan. Pendeta Bagaimana posisi tokoh/ 4. pimpinan agama dalam berbagai tingkatan menurut agama Kristen Protestan Pasundan? itu

dipanggil karena tuntutan warga Kristen Prostestan Pasundan sendiri, yang berfungsi sebagai ketua umum dari majelis. Tidak sembarangan untuk menjadi seorang Pendeta. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang pendeta. Tugas utama dari pendeta adalah membimbing, dan

bertanggung jawab terhadap ajaran yang disebarkan. Manusia diciptakan oleh Tuhan berbedabeda, mereka memiliki keunikan masingBagaimana posisi manusia di 5. bumi menurut agama Kristen Protestan Pasundan? masing. Manusia diciptakan sebagai mitra Allah (kawan sekerja). Pada diri manusia ada Ima Godey, gambaran Allah. Dimana pada diri manusia ada kekhususan seperti sifat Tuhan yang berkuasa, dan mengelola,

begitupun pada manusia. Manusia diciptakan

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 20

bertujuan

untuk

menjaga,

memelihara/

mengembangkan ke arah yang lebih baik., melestarikannya, berbakti kepada Tuhan serta memujinya. Adapun bentuk hukuman dari Tuhan, yaitu secara langsung seperti bencana alam,

musim yang tidak teratur, danitu pun merupakan ulah dari manusia itu sendiri. Sebagaimana yang dijelaskan dalam alkitab, bahwa Allah menciptakan Adam dan Hawa Bagaimana tentang 6. pembentukan manusia pertama dalam Kristen Protestan Pasundan ? yang mempunyai tugas yang bertanggung jawab untuk mengembang manusia. biakkan/ kitab

mengembangkan

Dalam

kejadian dijelaskan bahwa awal mulanya terbentuk manusia, adalah Allah membentuk manusia dari debu tanah, yang kemudian ditiup, dan diberi fungsi nafas. Agenda/ ritual- ritual sudah dalam kalender keagamaan. 1. Natal (Peringatan Kelahiran Kristus). diagendakan

Apa saja upacara suci/ 7. keagamaan Kristen Protestan Pasundan?

2. Minggu Advent (4 minggu sebelum natal). 3. Jumat Agung (Kematian Isa). 4. Paskah (Kebangkitan kematian). 5. Pentakosa (Turun Roh Kudus)10 hari setelah kenaikan kristus 6. Ritual khusus tahun baru. Al-Kitab ada 2 bagian, yaitu: 1. Perjanjian Lama; berisi mulai terciptanya

8.

Apa kitab suci agama Kristen Protestan Pasundan?

dunia dan sebelum yesus lahir. 2. Perjanjiann Baru; (1) Perjanjian lama, terdiri dari 39 kitab: 5 kitab, taurat

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 21

9 kitab, nabi-nabi 13 kitab, nabi-nabi kecil seperti Yohanes. 6 kitab, Puisi 6 kitab, raja-raja (2) Perjanjian Baru, terdiri dari 27 Kitab: 4 Injil 1 Kisah Rasul 13 Surat Paulus 8 Surat Pengembalaan 1 Wahyu Yohanes Allah memiliki 2 kerajaan. 1. Kerajaan Allah, Basiler = Kehidupan 9. Bagaimana kondisi manusia setelah meninggal? kekal, untuk orang yang berbuat/

beramal baik. 2. Kerajaan Maut = kematian kekal, siksa, untuk yang berbuat/ beramal jahat. Agama samawi merupa missioner, yang pada hakikatnya memberitakan keinginan Tuhan,

Bagaimana dengan konsep 10. penyebaran agama Kristen Protestan Pasundan?

yang

sehingganya

menghasilkan

kepercayaan. Adapun yang kami sebarkan adalah esensi dari persembahan manusia pada Tuhan, dengan pelayanan social yang kami dirikan, yang mana pada intinya mengangkat derajat manusia.

Istilah dalam proses ini adalah inisiasi. Orang Kristen Protestan Pasundan tidak secara12. Bagaimana cara masuk Kristen Protestan Pasundan?

otomatis

menganut

Kristen

Protestan Pasundan. Memang ketika ia berada dibawah umur secara tidak

langsung ia mengikuti Kristen Protestan Pasundan. Akan tetapi setelah ia berumur 15 tahun, ia diberikan wewenang untuk

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 22

memilih, dan jika ia ingin masuk Kristen Protestan Pasundan, itu harus benarbenar atas kemauannya. Ia harus

mengalami proses inisiasi selama satu tahun setengah, dan kateksasi dibacakan setelah itu

melaksanakan perikraran jemaat). yang

(Bentuk didepan

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 23

BAB IV

PENUTUP A. Kesimpulan Kristen adalah salah satu agama yang diakui di negara Indonesia. Kitab yang dipakai oleh agama Kristen adalah injil. Adapun yang sering dipakai adalah perjanjian lama. Dalam sejarahnya, Gereja Kristen mengalami dua kali perpecahan yang besar: yang pertama terjadi pada tahun 1054 antara Gereja Barat yang berpusat di Roma (Gereja Katolik Roma) dengan Gereja Timur (Gereja Ortodoks Timur) yang berpusat di Konstantinopel (sekarang Turki). Yang kedua terjadi antara Gereja Katolik dengan Gereja Protestan pada tahun 1517 ketika Martin Luther memprotes ajaran Gereja yang dianggapnya telah menyimpang dari kebenaran. Adapun Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani, (katholikos), artinya "universal". Dalam konteks eklesiologi Kristen, kata Katolik memiliki sejarah yang kaya sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja Katolik" bermakna Gereja yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma, terdiri atas Ritus Latin dan 22 Gereja Katolik Timur; makna inilah yang umum dipahami di banyak negara. Bagi umat Protestan, "Gereja Katolik" atau yang sering diterjemahkan menjadi "Gereja Am" bermakna segenap orang yang percaya kepada Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa, tanpa memandang "denominasi". Umat Gereja Ortodoks Timur, Gereja Anglikan, Gereja Lutheran dan beberapa Gereja Metodis percaya bahwa Gereja-Gereja mereka adalah katolik, dalam arti merupakan kesinambungan dari Gereja universal mula-mula yang didirikan oleh para rasul. Baik Gereja Katolik Roma maupun Gereja Ortodoks percaya bahwa Gerejanya masing-masing adalah satu-satunya Gereja yang asli dan universal. Dalam "Kekristenan Katolik" (Termasuk Komuni Anglikan), para uskup dipandang sebagai pejabat tertinggi dalam agama Kristen, sebagai gembala-gembala keesaan dalam persekutuan dengan segenap Gereja dan dalam persekutuan satu sama lain. Katolik dianggap sebagai salah satu dari $JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 24

Empat Ciri Gereja. Ketiga ciri lainnya adalah Satu, Kudus, dan Apostolik, sesuai Kredo Nicea tahun 381: "Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik." (Wikipedia, Katolik) Sedangkan Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya. Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik. Pada kenyataannya, gerakan Reformasi (Pembaharuan) yang dilakukan oleh Martin Luther bukanlah yang pertama kali terjadi di kalangan Gereja Katolik, sebab sebelumnya sudah ada gerakan-gerakan serupa seperti yang terjadi di Perancis yang dipimpin oleh Peter Waldo (dan kini para pengikutnya tergabung dalam Gereja Waldensis) pada pertengahan abad ke-12, dan di Bohemia (kini termasuk Ceko) di bawah pimpinan Yohanes Hus (1369-1415). Gereja Waldensis banyak terdapat di Italia dan negara-negara yang mempunyai banyak imigran dari Italia, seperti Uruguay. Sementara para pengikut Yohanes Hus di Bohemia kemudian bergabung dengan Gereja Calvinis. (Wikipedia, Protestan) Sedangkan Gereja Kriten Pasundan sendiri adalah termasuk kedalam Kristen Protestan. Gereja Kristen Pasundan yang biasa dikenal dengan GKP adalah sebuah Gereja yang tumbuh dan berkembang di daerah Pulau Jawa bagian barat, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Gereja ini resmi berdiri pada tanggal 14 November 1934 dengan Rad Ageng (Majelis Besar) pertama, yang diketuai oleh Penginjil J. Iken dari Nederlandse Zendelings Vereeniging (NZV) dari Belanda, penulis D. Abednego, dan bendahara Tan Goan Tjong. Saat ini Gereja Kristen Pasundan sudah banyak jamaahnya dan tersebar di pulau Jawa bagian barat. B. Saran

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 25

Setelah melakukan observasi ke Gereja Kristen Pasundan yang berada di Alamat: Jalan Kebonjati no.108 Bandung 40181 dan melakukan kajian pustaka, Alhamdulillah kelompok kami bisa menyelesaikan makalah ini. Ini merupakan pengalaman berharga bagi kami bisa terjun langsung dan berbincang dengan salah satu pendeta dari Gereja Kriten Pasundan. Tentunya dalam p[elaksanaanya kami merasa banyak sekali kekurangan. Besar harapan kami Indonesia menjadi negara yang menjunjung toleransi dan menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Menjunjung nilai-nilai toleransi bukan berarti kita melepas keyakinan kita, akan tetapi kita hanya sebatas menghormati aktifitas keagamaan orang yang tidak satu keyakinan dengan kita. Dengan adanya makalah ini kami berharap kepada pembaca untuk mengetahui informasi-informasi megenai Gereja Kristen Pasundan dan informasi ini menjadi bekal kita dalam hidup bertoleransi antar ummmat beragama tanpa meninggalkan keyakinan dan agama yang kita anut.

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 26

DAFTAR PUSTAKA

Gereja Kristen Pasundan. (n.d.). Retrieved Desember 2, 2011, from http://www.gkp.or.id/ Hakim, A. (2006). Perbandingan Agama. Bandung: Diponegoro. Lembaga Pengkajian dan Penelitian WAMI. (1999). Gerakan Keagamaan dan Pemikiran WAMI. (A. Ridha, Ed., & Hajiyullah, Trans.) Riyadh: Annadwah Al Alamiyah Lisyabab Al Islami. Mathar, M. Q. (2003). Sejarah, Teologi dan Etika Agama-agama. Yogyakarta: Interfidei. Smith, H. (2008). The Religions of Man. (S. Bahar, Penerj.) Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Wikipedia, Katolik. (n.d.). Retrieved Desember 2011, from http://id.wikipedia.org/wiki/Katolik Wikipedia, Protestan. (n.d.). Retrieved Desember 2011, from http://id.wikipedia.org/wiki/Protestan

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 27

LAMPIRAN DOKUMENTASI OBSERVASI

$JDPD.ULVWHQ3URWHVWDQ3DVXQGDQ_ 28