(kopi bersertifikat indikasi geografis pertama di jawa...

4
13 << 25 | 3 | Oktober 2013 PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Warta K Mengenal Kopi Arabika Java Ijen-Raung (Kopi Bersertifikat Indikasi Geografis Pertama di Jawa Timur) Niken Puspita Sari 1) , Teguh Iman Santoso 1) , Yusianto 1) , dan Surip Mawardi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 Kopi Arabika Java Ijen-Raung merupakan satu-satunya produk kopi spesialti asal Jawa Timur yang telah mendapat perlindungan Indikasi Geografis (IG). Citarasanya yang khas menyebabkan produk kopi Arabika Java Ijen- Raung memiliki dayasaing yang tinggi di pasar kopi internasional. Adanya perlindungan IG tersebut akan meningkatkan dayasaing dalam perdagangan sebab merek kopi Arabika Ijen-Raung tidak mungkin digunakan oleh produk kopi asal daerah lain. citarasa yang khas sesuai daerah pengembangan- nya. Beberapa produk kopi Indonesia yang memiliki citarasa yang khas antara lain kopi Gayo, kopi Bajawa, kopi Kalosi, kopi Toraja yang sangat diminati oleh konsumen kopi dunia. Selama tiga tahun terakhir ini terjadi peningkatan ekspor kopi Indo- nesia ke beberapa negara tujuan ekspor seperti Italia, Amerika Serikat, dan Jepang menunjukkan bahwa prospek perdagangan kopi semakin baik. Jawa timur merupakan salah satu sentra perkebunan kopi rakyat yang hamparannya luas terbentang mulai wilayah Barat hingga wilayah Timur. Di antara produk kopi Jawa Timur yang terkenal adalah kopi Arabika yang sebagian (60%) dihasilkan di kawasan pegunungan Ijen-Raung. Kopi Arabika asal pegunungan Ijen-Raung telah dikenal di pasar dunia dengan citarasa yang khas. Kekhasan citarasa kopi Arabika Ijen-Raung dipengaruhi oleh kondisi geografis pegunungan Ijen-Raung yang produknya dikenal di pasar internasional dengan nama “Kopi Arabika Java Ijen- Raung”. Produk kopi ini telah mendapat per- lindungan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM, dan merupakan satu-satunya produk kopi opi merupakan salah satu komoditas ekspor primer selain kakao, karet dan kelapa sawit. Produk kopi asal Indonesia dikenal memiliki keunikan Logo Indikasi Geografis kopi Arabika Java Ijen-Raung Deskripsi: - Dua Gunung : Menunjukkan kawasan produksi kopi Arabika terletak di dua gunung, yaitu Gunung Ijen dan Gunung Raung - Putih : Kemurnian produk 100% - Daun hijau : Konservasi sumber daya alam di kawasan hutan - Biji kopi : Biji kopi sebagai produk utama yang dihasilkan PMPIG

Upload: doanhuong

Post on 03-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

13 <<25 | 3 | Oktober 2013

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

K

Mengenal Kopi Arabika Java Ijen-Raung(Kopi Bersertifikat Indikasi Geografis Pertama di Jawa Timur)

Niken Puspita Sari1), Teguh Iman Santoso1), Yusianto1), dan Surip Mawardi1)

1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

Kopi Arabika Java Ijen-Raung merupakan satu-satunya produk kopispesialti asal Jawa Timur yang telah mendapat perlindungan Indikasi Geografis(IG). Citarasanya yang khas menyebabkan produk kopi Arabika Java Ijen-Raung memiliki dayasaing yang tinggi di pasar kopi internasional.Adanya perlindungan IG tersebut akan meningkatkan dayasaing dalamperdagangan sebab merek kopi Arabika Ijen-Raung tidak mungkin digunakanoleh produk kopi asal daerah lain.

citarasa yang khas sesuai daerah pengembangan-nya. Beberapa produk kopi Indonesia yang memilikicitarasa yang khas antara lain kopi Gayo, kopiBajawa, kopi Kalosi, kopi Toraja yang sangat diminatioleh konsumen kopi dunia. Selama tiga tahunterakhir ini terjadi peningkatan ekspor kopi Indo-nesia ke beberapa negara tujuan ekspor sepertiItalia, Amerika Serikat, dan Jepang menunjukkanbahwa prospek perdagangan kopi semakin baik.

Jawa timur merupakan salah satu sentraperkebunan kopi rakyat yang hamparannya luasterbentang mulai wilayah Barat hingga wilayahTimur. Di antara produk kopi Jawa Timur yangterkenal adalah kopi Arabika yang sebagian (60%)dihasilkan di kawasan pegunungan Ijen-Raung.Kopi Arabika asal pegunungan Ijen-Raung telahdikenal di pasar dunia dengan citarasa yang khas.Kekhasan citarasa kopi Arabika Ijen-Raungdipengaruhi oleh kondisi geografis pegununganIjen-Raung yang produknya dikenal di pasarinternasional dengan nama “Kopi Arabika Java Ijen-Raung”. Produk kopi ini telah mendapat per-lindungan hukum oleh Kementerian Hukum danHAM, dan merupakan satu-satunya produk kopi

opi merupakan salah satu komoditasekspor primer selain kakao, karet dankelapa sawit. Produk kopi asalIndonesia dikenal memiliki keunikan

Logo Indikasi Geografis kopi ArabikaJava Ijen-Raung

Deskripsi:- Dua Gunung : Menunjukkan kawasan produksi kopi

Arabika terletak di dua gunung, yaituGunung Ijen dan Gunung Raung

- Putih : Kemurnian produk 100%- Daun hijau : Konservasi sumber daya alam di

kawasan hutan- Biji kopi : Biji kopi sebagai produk utama yang

dihasilkan PMPIG

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta 25 | 3 | Oktober 2013

>> 14

spesialti pertama asal Jawa Timur yang mendapatperlindungan Indikasi Geografis (IG). Produksikopi Arabika Java Ijen-Raung ini terletak dikawasan 07O 56.130’ LS-08O 01.527’ LS dan garisbujur antara 114O 02,121’ BT-114O 09.335’ BT.Posisi pegunungan Ijen-Raung memiliki karaktergeografis yang unik terletak di tiga wilayahkabupaten, yaitu Bondowoso, Situbondo, danBanyuwangi. Kondisi geografis Ijen-Raung yangspesif ik tersebut menyebabkan citarasa kopiArabika yang ditanam di kawasan tersebut memilikicitarasa yang khas. Kekhasan citarasa tersebutdisebabkan adanya interaksi antara tanamankopi dengan kondisi lingkungan kawasan Ijen-Raung. Sertifikasi indikasi geografis kopi ArabikaIjen-Raung disebabkan adanya spesif ikasikondisi geografis dan perilaku petani dalampengelolaan tanaman kopi Arabika di kawasantersebut. Perlindungan hukum diberikan terhadapproduk kopi Arabika Ijen-Raung karena produkkopi yang dihasilkan memiliki karakteristik mutuyang khas yang tidak sama dengan produk kopidari daerah lain di manapun. Dengan adanyaindikasi geografis ini maka produk kopi ArabikaIjen-Raung akan terlindungi dari pembajakan olehpihak lain.

Deskripsi Geografis PegununganIjen-Raung

Pegunungan Ijen-Raung terletak padaketinggian >900 m dpl. secara administratif beradadi wilayah Kabupaten Bondowoso, Situbondo, danBanyuwangi. Tanah di pegunungan Ijen-Raungmerupakan jenis tanah Andisol yang memiliki tingkatkesuburan tinggi dan dekomposisi yang rendah.Kesuburan tanah yang tinggi akan menghasilkancitarasa kopi yang baik pula. Kopi Arabika Java Ijen-Raung memiliki tradisi budaya lokal dan mutu tinggisehingga dikenal dengan origin coffee. Iklim dipegunungan Ijen-Raung termasuk kering, yaitu tipeE (klasifikasi Schmidt & Ferguson) dengan curahhujan rata-rata 1.514 mm per tahun dan jumlah bulanbasah serta bulan kering 5-6 bulan yang merupakanciri khas dari pegunungan Ijen-Raung, serta suhuberkisar antara 18°C-24°C. Pegunungan Ijen-Raungbanyak ditanami tanaman hutan, antara lain Suren(Toona sureni), Dadap (Erythrina), Kayumanis(Glycynnhiza glabra), Pinus (Pinus mercusii), danKayuputih (Eucalyptus globulus).

Tanaman-tanaman tersebut secara tidaklangsung telah berfungsi sebagai tanaman penaungyang dibutuhkan oleh tanaman kopi. Faktor-faktor

Sumber: (PMPIG Kopi Arabika Java Ijen-Raung, 2013)

Peta kawasan IG Kopi Arabika Java Ijen-Raung

15 <<25 | 3 | Oktober 2013

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

tersebut di atas yang membuat kopi Arabika Java-Ijen Raung berbeda dengan kopi lainnya.

Produksi Kopi Arabika Ijen-RaungPertanaman kopi Arabika di kawasan Ijen-

Raung mencakup areal seluas 1.351 hektar. Diwilayah Kabupaten Bondowoso lahan penanamankopi Arabika tersebut tersebar di KecamatanSumberwringin, Sempol, Botolinggo, dan Cermee,sedangkan di wilayah Kabupaten Situbondo beradadi Kecamatan Arjasa. Produktivitas kopi ArabikaJava-Ijen Raung dilaporkan 500-750 kg/ha denganpotensi produksi di kawasan ini sebesar 2.000 ton/hektar/tahun.

Sistem budidaya yang diterapkan oleh petaniyang tergabung dalam Perhimpunan MasyarakatPerlindungan Indikasi Geografis (PMPIG) Ijen-Raung lebih menekankan sistem budidaya organik.Pemupukan menggunakan jenis pupuk organikdengan memanfaatkan seresah tanaman/gulmadan kotoran ternak yang diaplikasikan dua kalidalam setahun. Secara alami, juga didukung olehkondisi tanah yang subur sehingga mendukungper tum buhan tanam an kop i dengan baik .

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan meng-gunakan sistem pengendalian terpadu denganmemanfaatkan musuh alami dan agensia hayati.Bentuk pangkasan yang diterapkan adalahbatang tunggal pada ketinggian sekitar 180 cm.Selanjutnya pangkasan pemeliharan juga dilakukansecara rutin seperti pangkas lepas panen, wiwilkasar, dan wiwil halus. Salah satu hal yang unik darisistem budidaya kopi Arabika Ijen-Raung adalahpenggunaan tanaman penaung yang memanfaatkanpenaung alami tanaman-tanaman hutan.

Citarasa Kopi Arabika Java Ijen-Raung

Guna mendapatkan citarasa yang khas, peng-olahan kopi Arabika Java Ijen-Raung dilakukandengan sistem olah basah yang difermentasiselama 12-36 jam kemudian dilakukan pengeringansecara alami di bawah terik matahari. Biji kopi yangdiolah berasal dari kopi gelondong merah minimal95%. Biji Kopi Arabika Java Ijen-Raung yangdiperdagangkan tergolong dalam Mutu I (Grade 1)sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)nomor 01-2907-2008 biji kopi dengan kadar air

Produk IG kopi Arabika Java Ijen-Raung

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta 25 | 3 | Oktober 2013

>> 16

maksimum 12%, bebas dari bau kapang, warnanyahijau keabu-abuan, serta jumlah nilai cacat fisikmaksimum 11.

Berdasarkan hasil uji citarasa bahwa kopiArabika Java Ijen-Raung memiliki tingkat keasamanyang cukup tinggi, mutu dan aroma yang khasdengan intensitas aroma yang kuat, kekentalansedang, dan yang paling unik serta membedakandengan citarasa kopi lainnya yaitu rasa manis“chocolaty” yang tidak dimiliki kopi lainnya.Gambaran ini menunjukkan bahwa kopi ArabikaJava Ijen-Raung memiliki citarasa yang khas.Praktek pengolahan yang diterapkan oleh petanikopi di kawasan Ijen-Raung telah mengikuti standarpengolahan kopi yang baik (Good ManufacturingPractices, GMP) sehingga menghasilkan citarasayang tidak terlalu pahit (bitter) dan tidak sepat(astringent).

Terwujudnya perlindungan Indikasi Geografisterhadap produk kopi Arabika Ijen-Raung tersebuttidak terlepas dari pendampingan yang dilakukanoleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia(Puslitkoka). Partisipasi aktif petani dalam mengikutipelatihan dan penerapan Standar OperasionalProsedur di Unit Pengolahan Hasil (UPH) sangatmembantu dihasilkannya mutu kopi berkualitas tinggisecara konsisten. Peran Puslitkoka sangat nyatadalam melakukan kajian mengenai karakteristikkondisi geografis Ijen-Raung, mendapatkan aksesinformasi pasar dan harga, serta menjalinkomunikasi dengan para pemangku kepentingan(stakeholders), khususnya pihak pemerintah daerahdan eksportir.

Kontrol atau pengawasan terhadap produk kopiArabika Java Ijen-Raung dilakukan secara runtut dari

sistem budidaya sampai ke tahap pengolahandengan cara mencocokkan antara fakta dilapangan dan buku persyaratan pengajuan IndikasiGeografis. Kontrol bertujuan untuk menjagakonsistensi citarasa kopi yang dihasilkan. Apabilasuatu saat ditemukan cacat citarasa ataupunperbedaan antara fakta dengan buku persyaratanmaka hal ini akan mengancam keberlanjutansertifikasi Indikasi Geografis yang telah didapatkan.Kontrol produk kopi Arabika Java Ijen-Raungdilakukan secara mandiri oleh masyarakat PMPIGIjen-Raung. Kontrol dilakukan dengan caramengambil contoh biji kopi maupun melihat kebunkopi secara acak di lapangan. Kontrol terhadapmutu fisik kopi Arabika Java Ijen-Raung dilakukanberdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)01-2907-2008 sedangkan citarasa kopi berdasar-kan standar SCAA sebesar minimal 80.

PenutupHasil kerja bersama antara masyarakat PMPIG

Ijen-Raung, Puslitkoka, dinas-dinas terkait tingkatKabupaten dan Provinsi Jawa Timur, serta perbankanberhasil mewujudkan sertifikasi Indikasi Geografisterhadap produk kopi Arabika Ijen-Raung. Produkini merupakan satu-satunya produk perkebunanyang telah mendapatkan sertifikat IG di Jawa Timur.Hasil sertifikasi ini diharapkan akan berdampakterhadap peningkatan kesejahteraan petani kopi dikawasan Ijen-Raung, serta meningkatkan eksporproduk pertanian dari Jawa Timur. Rintisanperlindungan IG kopi Arabika Java Ijen-Raung inidiharapkan juga dapat dikembangkan terhadapproduk-produk pertanian lainnya di Jawa Timur.

Produksi:Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia

Pemalsuan kadar KCl berdampak pada berkurangnyaproduksi tanaman dan sangat merugikan petani

...dengan MOP Test >>senyawa uji keaslian kadar pupuk KCl yang cepat, praktis,murah, dan sangat mudah diaplikasikan...

Keunggulan MOP TEST:- Cara penggunaan yang sangat mudah- Deteksi kemurnian kadar KCl yang cepat- Ringan sehingga mudah dibawa ke lapangan- Lebih praktis penggunaannya