Konsep Agroforestry

Konsep AgroforestryKabupaten Pati

Definisi yang dipakai oleh ICRAF yaitu (seperti yang disebutkan oleh Lundgren dan Raintree, 1982) :Agroforestry adalah kumpulan istilah untuk sistem dan teknologi pemanfaatan lahan dimana tanaman kayu yang berumur panjang (pohon, semak, palma, bambu dll.) dibudidayakan secara sengaja dalam satu unit pengelolaan lahan dengan tanaman pertanian dan/atau ternak dengan pengaturan ruang dan waktu tertentu. Pada sistem agroforestry terdapat interaksi antar komponen secara ekologis dan ekonomis.

Tujuan Agroforestry mencakup:Memaksimalkan penggunaan energi matahari Mengoptimalkan efisiensi penggunaan tanah dan air Meminimalkan hilangnya unsur hara dari dalam sistemMeminimalkan run-off dan erosi

Definisi KonsepDefinisi Konsepwww.worldagroforestry.org

Aplikasi Spasial

Peta kesesuaian lahanPeta lahan produksi pertanian

Agrisilvikultur : kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan (pepohonan, perdu, palem, bambu dll.) dengan komponen pertanian.Diutamakan menggunakan hutan produksi terbatas dan atau hutan rakyat

Aplikasi SpasialKonsep Agrosilvikultur pada Lereng Muria (Hutan Rakyat)Mempunyai lahan hutan rakyat di sekitar lereng muria seluas 14000ha Mencakup Kecamatan Cluwak, Tlogowungu, Gembong, dan Gunungwungkal Sampai saat ini 60 % dari lahan tersebut diolah menjadi perkebunan dan sisanya dibiarkan menjadi hutan. Rerumputan/semak belukar, dan tegalanKonsepnya adalah membuat hutan penyangga lebih produktif dan mengurangi erosi di lereng

Aplikasi SpasialKonsep Agrosilvikultur dan Reboisasi pada Hutan Penyangga Mempunyai kesesuaian lahan hutan produksi terbatas di sekitar lereng muria seluas 14000haMencakup Kecamatan Sukolilo, Kayen, dan WinongSampai saat ini 98% dari lahan tersebut diolah menjadi perkebunanKonsepnya adalah merubah lahan pertanian menjadi hutan dengan tetap menjaga produktivitas laha pertanian tersebut

Aplikasi Spasial