kliping biotek

Upload: thiya-cynk-wiza

Post on 17-Jul-2015

841 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Peran Bioteknologi Dalam Penemuan Obat

Industri bioteknologi, terutama dalam bidang farmasi, menjanjikan temuantemuan obat yang inovatif. Untuk itu, menurut Ellen Roring, HR Director Novartis Indonesia, untuk mengembangkan industri bioteknologi diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang ilmu pengetahuan (science), managemen serta kepemimpinan (leadership). Penerapan biotek telah dilakukan NITD dalam penemuan obat demam berdarah. Sekurangnya, ada dua cara yang dilakukan NITD untuk menemukan obat baru. Pertama, obat hendaknya dapat mengurangi aktifitas penyebaran virus pada periode inkubasi atau sebelum fase fibrilasi. Kedua, obat yang dapat membidik sel inangnya. Seyogyanya, obat demam berdarah yang poten adalah obat yang dapat mengurangi gejala penyakit, mengurangi kejadian penyakit demam berdarah yang berat dan aktif semua tipe virus. Penggunaan obat ini dapat diperuntukkan pada

pasien yang menderita demam, kelompok yang berisiko tinggi, dan dapat digunakan pada anak-anak usia 5 tahun ke atas. NITD telah menemukan beberapa target yang berpeluang dijadikan antivirus. Diantaranya NS3 Protease, NS3 Helicase, NS5 RNA dependent RNA polymerase, NS5 S-adenosyl methionine transferase, E-protein. Beberapa target dihentikan penelitiannya karena memberikan hasil negatif. NS5 polimerase sampai saat ini telah memberikan hasil yang positif. NS5 protein virus mengandung 2 enzim aktif, yaitu polimerase dan metil transferase. Kedua enzim ini sangat penting bagi kelangsungan hidup virus. Proses polimerase pada virus berlangsung lebih cepat, proses ini juga terjadi di dalam tubuh manusia. Beberapa antivirus yang sekarang beredar merupakan penghambat polimerase, oleh karena itu NS5 polymerase virus merupakan target yang menarik dalam penemuan obat untuk demam berdarah. Beberapa senyawa telah memberikan bukti adanya aktifitas antivirus pada binatang percobaan. Dalam upayanya untuk mensosialisasikan biotek untuk penemuan obat, Novartis Istitute for Tropical Diseases (NITD) memberikan sumbangan keahlian yang luas dalam semua aspek penemuan dan pengembangan obat, teknologi inovatif dan dukungan financial dalam bentuk pelatihan kepada peneliti muda, pasca doktoral dan tenaga kesehatan. Semua kegiatan tersebut dirangkum dalam sebuah kegiatan yang diberi nama BioCamp 2008. NITD bekerjasama dengan Eijkman Intitute dan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin bertujuan untuk menggerakkan riset klinis terhadap demam berdarah, TBC dan malaria. Kemitraan yang diberi nama Aliansi NEHCRI ini akan memberikan akses langsung para periset di NITD untuk mendatangi rumah sakit, pasien dan memberi dasar bagi pengembangan klinis obat-obat baru untuk penyakit demam berdarah dan TBC. http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=961 28 Februari 2009

Kultur Jaringan

Kultur jaringan/Kultur In Vitro/Tissue Culture adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali. Teori Dasar Kultur Jaringan a. Sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut (Setiap sel berasal dari satu sel). b. Teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential), artinya setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi tanaman lengkap. http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/23/kultur-jaringan/, 04 november 2010

Bioteknologi Dalam Kedokteran Dan Produksi Obat

Bioteknologi Dalam Kedokteran Dan Produksi Obat 1. Antibodi Monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan 2. Terapi Gen adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan menyisipkan gen normal

3. Antibiotik Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum. - Penicillium chrysogenum memperbaiki penisilin yang sudah ada. Dilakukan dengan mutasi secara iradiasi ultra violet dan sinar X. - Cephalospurium penisilin N. - Cephalosporium sefalospurin C. - Streptomyces streptomisin, untuk pengobatan TBC 4. Interferon Adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika. 5. Vaksin Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria. Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi.

http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/12/bioteknologi-dalam-kedokteran-danproduksi-obat/ , 04 November 2010

Perkembangan bioteknologi dan Penggunaannya di industri

Perkembangan bioteknologi : 1. Era bioteknologi generasi pertama bioteknologi sederhana. Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan tanaman serta pengawetan makanan. Contoh: pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. 2. Era bioteknologi generasi kedua. Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril. Contoh: a. produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat b. pengolahan air limbah c. pembuatan kompos 3. Era bioteknologi generasi ketiga. Proses dalam kondisi steril. Contoh: produksi antibiotik dan hormone 4. Era bioteknologi generasi baru bioteknologi baru. Contoh: produksi insulin, interferon, antibodi monoklonal Bioteknologi Dalam Industri

1. Asam Sitrat mikroba : Aspergillus niger bahan : tetes gula dan sirup Fs. Asam Sitrat : pemberi citarasa, pengemulsi susu, dan antioksidan. Umumnya asam ini banyak terdapat pada jeruk. 2. Vitamin - B1 oleh Assbya gossipii - B12 oleh Propionibacterium dan Pseudomonas 3. Enzim a. Amilase digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa. Glukosa isomerase : mengubah amilum menjadi fruktosa. Fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa. mikroba: Aspergillus niger Aspergillus oryzae Bacillus subtilis b. Protease - digunakan antara lain dalam produksi roti, bir - protease proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dan campuran deterjen untuk menghilangkan noda protein mikroba: Aspergillus oryzae Antara lain dalam produksi susu dan keju untak meningkatkan cita rasa. mikroba: Aspergillus niger .. Rhizopus spp c. Asam Amino - asam glutamat bahan utama MSG (Monosodium Glutamat) - Lisin asam amino esensial, dibutuhkan dalam jumlah besar ..oleh ternak. http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/09/perkembangan-bioteknologi-danpenggunaannya-di-industri-serta-pangan/, 04 Movember 2010

Bioteknologi-Rekayasa Genetika

. Rekayasa genetika yang seringkali sinonim dengan teknologi DNA rekombinan merupakan tulang punggung dan pemicu lahirnya bioteknologi molekuler. DNA rekombinan dikonstruksi dengan manggabungkan materi genetik dari dua atu lebih sumber yang berbeda atau melakukan perubahan secara terarah pada suatu materi genetik tertentu. Di alam, materi genetik melakukan rekombinasi secara konstan Prosedur pembentukan organisme transgenic ada dua, yaitu: 1. Melalui proses introduksi gen Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah:

Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik

Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan Uji coba kultur tersebut di lapangan

2. Melalui proses mutagenesis Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama. Rekayasa genetika sangat mempengaruhi perkembangan agribisnis. Bioteknologi pertanian menawarkan salah satu alternatif untuk meningkatkan efisiensi pertanian di Indonesia. Aplikasi bioteknologi pertanian di pedesaan antara lain adalah peningkatan kualitas bahan tanam meliputi kualitas pangan, resisten terhadap hama dan penyakit, dan toleran terhadap cekaman lingkungan. Dengan berbagai kelebihan yang ada, tanaman transgenic bisa menjad solusi alternatif yang bisa diandalkan. Tanaman transgenic bisa memberikan hasil panen yang sudah teruji kualitasnya.selain itu penggunaan benih transgenic merupakan langkah yang tepat bagi Indonesia karena dapat menghasilkan bahan pangan murah, berkualitas. dan produktivasnya baik. Naumn tanaman transgenik ini juga menimbulkan beberapa resiko misalnya resiko guncangan ekologis akibat tidak keseimbangan musuh alami (predator) dengn hama tanaman. http://www.google.co.id/images?client=firefox-a&rls=org.mozilla %3Aid %3Aofficial&hl=id&source=imghp&biw=1080&bih=533&q=bioteknologi &gbv=2&aq=f&aqi=g10&aql=&oq=&gs_rfai=ss, 15 November 2010

Bayi Tabung

Suatu terobosan baru telah dilakukan di Colorado AS. Pasangan Jack dan Lisa melakukan program bayi tabung bukan semata-mata untuk mendapatkan turunan, tetapi karena perlu donor bagi putrinya Molly yang berusia 6 tahun dan menderita penyakit fanconi anemia). Fanconi anemia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh tidak berfungsinya sumsum tulang belakang sebagai penghasil darah. Jika dibiarkan akan menyebabkan penyakit leukemia. Satu-satunya pengobatan adalah melakukan pencakokkan sumsum tulang dari saudara sekandung, tetapi masalahnya, Molly adalah anak tunggal. Teknologi bayi tabung diterapkan untuk mendapatkan anak yang bebas dari penyakit fanconi anemia. Melalui teknik Pra Implantasi genetik diagnosis dapat dideteksi embrio-embrio yang membawa gen fanconi. Dari 15 embrio yang dihasilkan, ternyata hanya 1 embrio yang terbebas dari gen fanconi. Embrio ini kemudian ditransfer ke rahim Lisa dan 14 embrio lainnya dimusnahkan. Bayi tabung ini lahir 29 Agustus 2000 yang lalu, dan beberapa jam setelah lahir, diambil sampel darah dari umbilical cord (pembuluh darah yang menghubungkan bayi dengan placenta) untuk ditransfer ke darah Molly. Sel-sel dalam darah tersebut diharapkan akan merangsang sumsum tulang belakang Molly untuk memproduksi darah. kloning%20dan%20bayi%20tabung/2.htm, 26 oktober 2010

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN, HARAPAN BAGI SI MISKIN

\ FAO dikritik memiliki agenda tersembunyi yang sangat terkait dengan kepentingan perusahaan multinasional (MNC) produsen benih transgenik (simply rubber-stamps the industry agenda, Devinder Sharma). Sebagai catatan, 99 persen tanaman transgenik komersial serta hampir seluruh gen komersial dan metode transformasinya saat ini adalah milik MNC. Lebih lanjut, hari pelepasan laporan tersebut dikatakan sebagai a black day for humanity serta awal dijajahnya petani oleh industri transgenik. Secara umum laporan FAO tersebut cukup lengkap dan bagus. Laporan diawali dengan kenyataan bahwa 842 juta orang saat ini kekurangan pangan kronis yang sebagian besar menghuni wilayah pertanian dan pedesaan di negara-negara miskin. Selain kekurangan pangan kronis, miliaran orang menderita defisiensi mikronutrien karena kualitas dan diversitas pangan yang dikonsumsi sangat buruk.

Dalam 30 tahun mendatang akan ada tambahan dua miliar manusia yang harus dicukupi kebutuhan pangannya. FAO lebih lanjut menyatakan bahwa Revolusi Hijau telah mengajarkan kepada kita bagaimana pentingnya inovasi teknologi-benih unggul, pupuk, pestisida, dan mekanisasi pertanian-yang berhasil memberikan keuntungan yang luar biasa bagi si miskin melalui peningkatan efisiensi usaha tani. Persentase populasi yang menderita kekurangan pangan di dunia menurun selama 30 tahun terakhir sejak Revolusi Hijau didengungkan, yaitu dari 28 persen pada periode 1969-1971 menjadi 17 persen pada tahun 1999-2001. Penurunan persentase kekurangan pangan tertinggi disumbang oleh wilayah Asia Pasifik, yaitu dari 42 persen menjadi 16 persen. Penurunan yang kecil terjadi di Amerika Latin dan Karibia. Di wilayah Afrika Utara dan Timur penurunan persentase populasi yang menderita kekurangan pangan hanya terjadi pada dekade pertama Revolusi Hijau, Jumlah orang yang menderita kekurangan pangan bahkan terus meningkat di kedua wilayah tersebut. Penurunan persentase yang drastis penderita kekurangan pangan di wilayah Asia Pasifik sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi pada tiga dekade terakhir. Sebagian besar pertumbuhan ekonomi tersebut dipicu oleh pertumbuhan yang tinggi di sektor manufaktur, jasa, (khusus untuk Indonesia) ekspor migas, kayu dan bahan tambang, serta stabilitas wilayah yang tinggi. Akibat pertumbuhan ekonomi yang meningkat, daya beli masyarakat terhadap pangan meningkat. Selain itu, juga meningkatkan daya beli petani terhadap sarana produksi sehingga produksi pertanian juga meningkat. Melalui logika sederhana tersebut, tampak sisi kelemahan laporan FAO tentang Revolusi Hijau yang sebenarnya dimaksudkan untuk menjustifikasi uraian selanjutnya tentang revolusi gen. http://www.google.co.id/images?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aid %3Aofficial&hl=id&source=imghp&biw=1080&bih=533&q=bioteknologi&gbv=2 &aq=f&aqi=g10&aql=&oq=&gs_rfai=ss, 26 Oktober 2010

Terobosan Baru bioteknologi Dengan Bibit Kapas

Hasil penelitian ilmuwan Amerika keturunan India yakni Ganesan Sunilkumar dan Keerti S.Rathore yang diumumkan secara terbuka beberapa hari yang lalu menuturkan, bahwa melalui perombakan teknologi interferensi RNA

(Ribonucleic Acid interference), sudah dapat dengan sukses mengurangi gossypol, suatu zat beracun dalam bibit kapas (gossypol, suatu pigmen kuning, adalah zat beracun dalam bibit kapas). Agar biji kapas dapat dimakan dengan aman, dan menjadi makanan pokok masa depan di kawasan miskin, memberikan sejumlah besar sumber protein bagi manusia dan ternak. Menurut laporan INDOlink, kedua ilmuwan menuturkan bahwa penelitian ini dapat mengeksploitasi sumber gizi makanan yang baru bagi ratusan juta penduduk, dan hasil penelitian mereka juga dipublikasikan di majalah Proceedings of the national Academy of science Amerika yang terbit pada 28/11/ lalu. Yang paling menggembirakan adalah, kami akhirnya menemukan metode untuk menghambat kandungan gossypol dalam bibit kapas. Gossypol (fenol biji kapas) adalah suatu senyawa beracun yang keras, tapi kami dapat mengurangi kadarnya hingga pada titik teraman, agar biji kapas dapat dikonsumsidemikian tandas doktor Rathore. Peneliti terkait menuturkan, bahwa biji yang telah diolah melalui teknologi ini, bukan saja telah memenuhi standar dari FDA (U.S.Food and Drug Administration) dan WHO, bahkan mereka juga dengan optimis memprediksikan, bahwa di masa mendatang biji kapas dapat menyuplai sumber protein yang dibutuhkan sepanjang tahun pada 500 juta penduduk.

http://uniktop10.blogspot.com/2009/09/terobosan-baru-bioteknologi-bibitkapas.html, O4 November 2010

Menggabungkan Teknologi Informasi dan Bioteknologi

Kekuatan inovasi teknologi yang disepadankan dengan teknologi informasi saat ini adalah bioteknologi. Bioteknologi modern ditandai dengan kemampuan manusia untuk memanipulasi kode genetik DNA, cetak biru kehidupan. Berbagai aplikasinya telah merambah berbagai sektor seperti kedokteran, pangan, dan lingkungan. Ledakan informasi dari kemajuan bioteknologi seperti data sekuen DNA dari pembacaan genom, data sekuen dan struktur protein sampai kepada data transkripsi RNA berkat teknologi DNA chip, telah mendorong lahirnya Bioinformatika yang digunakan untuk mengorganisasi dan menganalisis data-data tersebut menjadi sebuah informasi biologis yang bermakna. Bermacam database telah dibuat dan banyak perangkat lunak telah diciptakan yang menunjukkan trend kepada spesialisasi tujuan. Walaupun negara berkembang seperti Indonesia kurang dapat berpartisipasi dalam eksperimen bioteknologi yang padat informasi untuk pengumpulan informasi dalam database-database itu. http://komal07.student.ipb.ac.id/2010/06/19/menggabungkan-teknologi-informasidan-bioteknologi/, 04 November 2010

Seluk Beluk Bioteknologi

DASAR Bioteknologi Kebangsaan telah dilancarkan pada 28 April 2005. Dasar ini dilaksanakan lanjutan daripada perkembangan bidang bioteknologi yang semakin pesat membangun sehingga mampu menjana pertumbuhan ekonomi negara. Banyak projek bioteknologi telah dijalankan melibatkan bidang biofarmaseutikal, pertanian, perubatan dan industri. Kerajaan juga telah memperuntukkan sejumlah RM2.021 bilion dalam Rancangan Malaysia Kesembilan (RMK-9) bagi membangunkan industri bioteknologi. Bidang bioteknologi merupakan suatu disiplin ke arah aplikasi teknologi yang menggunakan sistem biologi atau organisma hidup untuk dijadikan produk bagi kegunaan tertentu. Proses ini melibatkan pengetahuan dan kemahiran tinggi untuk menghasilkan sesuatu pengeluaran yang berguna dan dapat dimanfaatkan oleh manusia. Seperti juga bidang-bidang lain yang masih baru diperkenalkan di Malaysia suatu waktu dulu, bidang bioteknologi juga menerima desakan demi desakan akibat daripada pertikaian hukum-hukum Islam terutama yang melibatkan aspek biologi seperti sel stem darah tali pusat, sel stem embrio, darah tiruan, pengklonan, dan sebagainya.

Bebicara mengenai soal hukum penggunaan sel stem dalam bidang perubatan di Malaysia, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) telah mengeluarkan fatwa bahawa sel stem boleh digunakan untuk tujuan perubatan dan kaji selidik dengan syarat-syarat tertentu iaitu sel stem dewasa dan sel stem daripada kanak-kanak yang ingin digunakan harus mendapat keizinan dari ibu bapanya dan prosedurnya tidak memudaratkan. Begitu juga dengan penggunaan sel stem embrio, darah tiruan, pengklonan dan sebagainya yang diharuskan melalui syarat-syarat tertentu. Ini bermakna penggunaan sel ini sewenang-wenangnya untuk tujuan mengubah atau tujuan komersial adalah diharamkan. Sel stem merupakan satu bidang bioteknologi yang sudah lama diperkenalkan di dunia. Sel stem yang diperkenalkan di Malaysia sejak beberapa tahun yang lepas menjadi jalan penyelesaian kepada beberapa permasalahan penyakit terutama penyakit genetik. Kira-kira 20 tahun yang lalu, saintis dan penyelidik mendapati darah tali pusat mengandungi banyak sel termasuk sel stem. Pada tahun 1998 pula, sekumpulan ahli perubatan Perancis berjaya melakukan pemindahan sel stem bagi pesakit fanconi anemia. Di Malaysia, sejarah tercatat sekitar 1997 apabila Hospital Universiti (ketika itu) melakukan pemindahan sel stem darah tali pusat kepada seorang kanak-kanak pesakit talasemia major yang didermakan oleh adiknya yang baru lahir. Begitu juga pada tahun 2005, buat pertama kalinya Pusat Perubatan Universiti Malaya (PPUM) berjaya melakukan pemindahan sel stem darah periferal alogenik daripada penderma yang tidak mempunyai hubungan persaudaraan dengan pesakit yang menderita penyakit leukemia. http://driexx.blogspot.com/2010/10/seluk-beluk-bioteknologi.html, 15 november 2010