kista dentigerous

Click here to load reader

Upload: honesti-trijuniarni-ii

Post on 18-Dec-2015

149 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

kista dentigerous

TRANSCRIPT

REFERAT KISTA DENTIGEROUS

HONESTI TRIJUNIARNIH1A007022REFERATKISTA DENTIGEROUS1PENDAHULUANKista dentigerous merupakan salah satu bentuk kista rahang. Kebanyakan kista ini ditemukan secara kebetulan pada waktu dilakukan pemeriksaan radiografi, dapat karena adanya gigi yang malposisi atau keluar dari lengkung gigi.Pertumbuhan kista rahang berlangsung lambat, asimptomatis kecuali bila terinfeksi. Ukuran kista dentigerous dapat membesar menjadi 10-15 cm, bisa bilateral dan multipel2Jumlah kasus kista dentigerous cukup banyak sehingga menjadi kista odontogenik kedua yang paling banyak terjadi setelah kista radikular.Dapat terjadi pada semua golongan umur meskipun kasus terbanyak terjadi pada dewasa.Sebagian besar berhubungan dengan gigi molar tiga mandibula, lalu juga dengan gigi kaninus maksila, molar tiga maksila dan premolar dua mandibula.3DEFINISIKista dentigerous adalah rongga patologis yang dibatasi oleh jaringan ikat atau epitelium skuamosa berlapis yang terbentuk disekeliling/ menyelubungi mahkota gigi yang tidak erupsi dan melekat pada batas cemento enamel gigi serta terdapat cairan. Kista ini merupakan kista yang berasal dari pemisahan folikel disekitar gigi yang belum erupsi4Klasifikasi kista rahangKista odontogenikDevelopmental (Non-inflamasi)Kista dentigerousKista gingival pada dewasaKista erupsiKista lateral periodontalKista odontogenik keratosisKista odontogenik terkalsifikasiKista ortokeratinisasi odontogenikKista glandular odontogenikInflamasiKista gingival pada bayiKista periapikal (radikular)Kista residual periapikal (radikular)Kista bifurkasi bukalKista non-odontogenikKista duktus nasopalatinusKista nasolabial5EPIDEMIOLOGIKista odontogenik terjadi pada 90% kasus kista rahang, sementara kista non-odontogenik sebanyak 10%. Kista dentigerous merupakan kista odontogenik (10-15%) terbanyak kedua setelah kista radikuler (60-75%). 6ETIOLOGIEtilogi kista biasanya terkait dengan: gigi impaksigigi yang erupsinya tertundaperkembangan gigi dan odontoma sehingga kelainan atau gangguan pada masa pembentukan gigi akan menyebabkan terbentuknya kista.7PATOGENESISTeori pertama kista disebabkan oleh akumulasi cairan antara epitel tereduksi dan mahkota gigi. Tekanan cairan mendorong proliferasi epitel email tereduksi ke dalam kista yang melekat pada cemento-enamel junction dan mahkota gigiTeori kedua menyatakan bahwa kista diawali dengan rusaknya stellate reticulum membentuk cairan antara epitel email bagian dalam dan bagian luar. Tekanan cairan tersebut mendorong proliferasi epitel email luar yang menyisakan perlekatan pada gigi di bagian cementa-enamel junction lalu epitel dalam tertekan ke atas permukaan mahkota. 8Kista terbentuk mengelilingi mahkota dan melekat pada cemento-enamel junction dari gigi. Saat telah terbentuk sempurna, mahkota akan berprotusi ke dalam lumen dan akar-akarnya memanjang ke sisi luar kistaPada setiap teori, cairan menyebabkan proliferasi kista karena kandungan hiperosmolar yang dihasilkan oleh cellular breakdown dan produk-produk sel sehingga menyebabkan gradien osmotik untuk memompa cairan ke dalam lumen kista.

9KLASIFIKASIBerdasarkan posisi dimana kista terbentuk dalam hubungannya dengan mahkota gigi, maka kista dentigerous dapat diklasifikasikan menjadiTipe sentralmengelilingi mahkota gigi dan mahkota terproyeksi ke dalam kistaTipe lateral terbentuk pada sisi mesial atau distal gigi dan meluas jauh dari gigi, namun hanya terjadi disekitar mahkota gigiTipe sirkumferential eluruh email disekitar leher gigi dapat menjadi kista dentigerous dan biasanya sering menyebabkan gigi untuk erupsi melalui kista (seperti lingkaran donat)10

11DIAGNOSISAnamnesisBiasanya tidak menimbulkan sakit, kecuali jika kista terinfeksi maka akan timbul rasa sakitRiwayat infeksi gigiKeluhan wajah tampak asimetrisKeluhan terkait sinusitis akut atau selulitis

12ContPemeriksaan fisikPada kista yang terinfeksi akan menyebabkan nyeri tekan.Kista yang cukup besar dan terletak dipermukaan akan terasa lunak dan bercelah

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan radiolografi panoramik, CT-Scan, MRIHistopatologis

13DIAGNOSA BANDINGOdontogenik keratokistaSama seperti kista dentigerous, kista ini juga asimptomatis. Dibedakan melalui pemeriksaan radiologis dimana didapatkan lesi unilocular, multilocular ataupun lobulated.4,6AmeloblastomaPemeriksaan radiologis menunjukkan lesi yang unilokuler atau multilokuler, tergantung pada besarnya ekspansi. Kadang tampak konfigurasi sarang tawon atau busa sabun. 14MANAJEMENAwalnya dilakukan aspirasi pada lesi. Kista dentigerous menghasilkan straw-colored fluid. Jika aspirasi tidak menghasilkan cairan apapun, implikasinya lesi ini merupakan lesi yang solid sehingga perlu dilakukan biopsi. Jika lesi menghasilkan darah, pertimbangan pertama hal tersebut mungkin terjadi karena angiogram sehingga diperlukan aspirasi ke dua beberapa hari kemudian. Jika masih didapatkan darah maka diperlukan pemeriksaan CT-scan atau MRI15Kista dentigerous biasanya mudah diangkat dengan cara enukleasi dimana pada gigi yang berhubungan juga dilakukan ekstraksi gigi. Untuk kista yang lebih besar harus dilakukan marsupialisasi karena apabila dilakukan enukliasi dan ekstraksi gigi maka dapat menghasilkan kerusakan saraf dan pembuluh darah terhadap gigi serta struktur anatomi di sekitarnya seperti sinus maksila, rongga nasal ataupun rongga orbita. 16Gambar. Kista dentigerous besar yang dienukleasi dari mandibula

17KOMPLIKASIKomplikasiRekurensi akibat pembedahan yang tidak sempurnaPerkembangan amelobastoma.Perkembangan karsinoma epidermoidPerkembangan karsinoma mukoepidermoidKista yang meluas ke sinus maksila dapat menyebabkan sumbatan pada kompleks osteomeatal sehingga menimbulkan gejala sinusititis. Seiring dengan perkembangan penyakit, pasien juga dapat datang dengan keluhan pada telinga (otitis media)

18PROGNOSISBiasanya baik dan tanpa adanya rekurensi. Rekurensi jarang terjadi bila pengangkatan kista dilakukan dengan baik.

19KESIMPULAN20Kista dentigerous merupakan salah satu bentuk kista rahang. Tergolong kista odontogenik jenis developmental.Kista ini dapat terjadi pada semua golongan umurPatogenesisnya masih belum jelasPada kasus kista dentigerous kebanyakan asimptomatisManajamen tergantung besarnya kista, jika kecil maka akan mudah di lakukan enukleasi. Jika berukuran besar maka sebaiknya dilakukan marsupialisasiPrognosis pada kasus ini baikTERIMA KASIH21